Penggunaan komputer jinjing alias laptop biasanya ditujukan untuk
mendapatkan ... Salah satu dampak negatif yang baru-baru ini saya baca adalah
ternyata ...
165
LAMPIRAN KMK
166
LAMPIRAN
167
LAMPIRAN TABEL Product Moment
168
LAMPIRAN ARTIKEL PENDUKUNG BAHAYA LAPTOP http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.detikhot.com/images/content/2007/09/28/227/lapt op200.jpg&imgrefurl=http://www.detikhot.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/28/time/1 14433/idnews/835516/idkanal/227&h=201&w=200&sz=7&hl=id&start=85&um=1&tbnid=rAwas Laptop Bikin Badan Sakit! Fino Yurio Kristo - detikhot
Jakarta Bukan hanya jadi kebutuhan laptop kini mulai jadi tren. Banyak gaya, hati-hati sakit leher, bahu, pergelangan tangan, punggung juga sakit mata gara-gara laptop. Lho? Penggunaan komputer jinjing alias laptop biasanya ditujukan untuk mendapatkan kemudahan mengakses komputer dimana pun kita berada. Namun, penggunanya juga harus hati-hati. Sebab, kebiasaan menggunakan laptop dengan cara yang salah malah akan mengganggu kesehatan. Dugaan tersebut datang dari penelitian yang dilakukan University College London (UCL) untuk lembaga The Ergonomics Society. Hasilnya, mereka menemukan bahwa 57 persen pelajar mengalami rasa sakit akibat penggunaan laptop, bahkan 7 persennya mengaku mengalami rasa sakit setiap waktu. Setelah diteliti ternyata penyebab rasa sakit yang mendera pelajar tersebut disinyalir berasal dari kebiasaan penggunaan laptop yang sembarangan, yaitu dengan menelungkup di lantai atau di tempat tidur. Selain itu, 21 persen responden juga mengaku mengalami sakit di leher dan bahu, 16 persen di pergelangan tangan, 15 persen di punggung dan 10 persen mengalami sakit pada bagian mata akibat cara pemakaian yang salah ini. "Mereka menginginkan kemudahan dan fleksibilitas dari laptop. Namun kami menunjukkan bahwa hal itu bisa meningkatkan resiko kesehatan," ungkap Rachel Benedyk dari UCL seperti dikutip detikINET dari Vnunet, Selasa (25/9/2007). Menurut Benedyk, para pelajar menggunakan laptop rata-rata 5,5 jam perhari yang bisa dikategorikan sebagai beresiko terhadap kesehatan. Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa 42 persen pelajar
169
menggunakan laptop di pangkuan mereka, 29 persen di tempat tidur dan 13 persen lagi di lantai sehingga memicu rasa sakit. Di samping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa 67 persen responden cukup memperhatikan masalah berat laptop. Sebanyak 21 persen responden memakai tas punggung untuk membawa laptop. Hal ini membawa efek cukup baik karena dengan tas punggung, distribusi berat akan lebih merata daripada penggunaan tas selempang.
170
(fyk/yla)http://www.hidayat.web.id/2007/03/terlalu-sering-pakai-laptop-bisa.html
Terlalu Sering Pakai Laptop Bisa Impoten Ditulis Arif Hidayat, Kamis, Maret 22, 2007 di 10:08 AM
Saat ini, penggunaan Laptop semakin meningkat, bahkan di negara yang gak terlalu maju seperti Indonesia (mungkin terpengaruh Tukul Arwana). Pengguna laptop ini kebanyakan adalah kaum muda, baik pelajar, mahasiswa maupun eksekutif muda. Apalag dengan semakin maraknya jaringan wireless membuat penggunaan laptop semakin menarik sebab kita bisa terhubung dengan Internet dan teman-teman kita dimana saja. Tapi tentu saja seperti perkembangan teknologi yang lain pemakaian laptop memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang baru-baru ini saya baca adalah ternyata penggunaan laptop dalam waktu terlalu lam bisa menyebabkan impotensi, terutama bagi para pria. Kok bisa? Ya bisa donk. Dan ini adalah penyataan valid. Sebab berdasarkan dari penelitian/riset yang sudah teruji. Bukan dari blog orang yang gak jelas atau berita infotainment, lho. Penelitian tentang dampak laptop terhadap kejantanan pria ini telah dilakukan oleh Yefim Sheynkin, Michael Jung, Peter Yoo, David Schulsinger dan Eugene Komaroff dari Department of Urology and General Clinical Research Center, State University of New York, USA. Dalam papernya yang berjuudul "Increase in scrotal temperature in laptop computer users" tahun 2005 ini mereka menyebut dan membuktikan bahwa penggunaan laptop yang berlebihan secara signifikan mengurangi tingkat kesuburan pria. Akan coba saya jelaskan: Laptop sebagai suatu peralatan elektronik memancarkan radiasi dan panas. Sedangkan orang yang memakai laptop biasanya menaruh laptop dipangkuan mereka. Nah, ini akan meningkatkan suhu scrotum (kantung testikel).
171
Grafik menunjukkan peningkatan suhu scrotum terhadap frekuensi pemakaian laptop. Nah padahal peningkatan suhu testikel sebesar 1 derajat Celcius dapat mengurangi kadar sperma sebanyak hingga 40%. Dalam pengamatan mereka, ternyata pengguna laptop bisa mengalami peningkatan suhu strotum hingga 2.6 hinga 2.8 derajat, tergantung dari frekuensi penggunaan dan orang pengguna itu sendiri. Seperti kita tahu sperma itu dihasilkan di testikel yang berada dalam scrotum ini. Hal ini bisa menggurangi secara drastis kadar sperma dan tentunya impotensi. Selain itu heat eksposure ini juga bisa menyabkan kondisi abnormal sperma seperti oligoasthenoteratozoospermia. (istlah yang aku juga tidak begitu paham) Sangat disayangkan bila banyak orang pengguna laptop yang impoten, kan ?
Kamis, 09/12/2004 17:00 WIB Laptop Bisa Picu Kemandulan Wicaksono Hidayat - detikinet Jakarta - Laki-laki usia subur disarankan untuk tidak mempergunakan laptop di pangkuannya. Sebuah penelitian menunjukkan, suhu tinggi yang dihasilkan dapat memicu kemandulan. Saran itu diungkapkan peneliti dari Universitas di New York, Amerika Serikar. Dr Yefim Sheynkin, profesor dalam bidang Urologi, menyarankan agar pria yang masih ingin memiliki keturunan tidak bekerja dengan meletakkan laptop di pangkuannya. Pasalnya, suhu tinggi yang dihasilkan perangkat komputer jinjing itu dapat memanaskan area scrotum (buah zakar -red.) dan mempengaruhi kualitas serta kuantitas sperma yang dihasilkannya. "Peningkatan suhunya cukup signifikan untuk menyebabkan perubahan pada kualitas sperma," tutur profesor di State University of New York itu, kepada reuters, Kamis (09/12/2004). Sheynkin tidak bisa memprediksi berapa lama waktu yang aman untuk penggunaan laptop. Menurutnya,
172
bisa saja suhu meningkat tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Oleh karena itu ia menyarankan agar penggunaan laptop di pangkuan pria tidak lagi dilakukan. Ia terutama menyarankan hal ini pada pria muda usia subur. "Pengaruhnya pada kesehatan reproduksi mereka bisa untuk jangka panjang," Sheynkin menambahkan. Hasil Eksperimen Pernyataan Sheynkin didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan Sheynkin dan rekan-rekannya. Mereka mengukur suhu buah zakar pada 29 sukarelawan pria antara usia 21-35 tahun, sebelum dan sesudah menggunakan laptop di pangkuannya. Bahkan tanpa menyalakan laptop suhu area vital pria itu bisa meningkat 2,1 derajat celcius. Ini dikarenakan posisi duduk dengan paha rapat yang dilakukan untuk menyeimbangkan laptop di pangkuannya. Saat perangkat komputer itu dinyalakan, suhu akan meningkat hingga 2,8 derajat celcius. "Artinya scrotal hyperthermia (kelebihan panas pada area skrotum -red.) disebabkan oleh postur tubuh dan pemanasan akibat laptop," Sheynkin menyimpulkan. Meskipun hanya menggunakan dua merk laptop tertentu, Sheynkin menuturkan bahwa hal ini akan terjadi pada laptop merk apapun. Terutama, pada laptop jenis baru yang mengkonsumsi lebih banyak daya. ( wsh )
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/t gl/28/time/150747/idnews/858834/idkanal/398 Rabu, 28/11/2007 15:07 WIB Demi Sperma, Jauhkan Laptop dari Pangkuan Fino Yurio Kristo - detikinet
Pengguna laptop (Lapgenie) New York - Memakai laptop sambil dipangku tampaknya tak menimbulkan pengaruh buruk. Namun hati-hati saja, bisa-bisa kesuburan Anda akan terganggu gara-gara menggunakan laptop. Adalah para peneliti dari State University of New York, Amerika Serikat yang menyimpulkan bahwa
173
panas yang dipancarkan laptop bisa meningkatkan resiko ketidaksuburan. Hal ini terjadi pada pria yang sering memakai laptop sembari dipangku. "Pancaran panas laptop bisa meningkatkan temperatur kantung buah pelir secara signifikan," ungkap pemimpin penelitian, Prof Yefim Sheynkin seperti dikutip detikINET dari TheEconomicTimes, Rabu (28/11/2007). Penelitian selama satu jam ini melibatkan 29 pria sehat berusia antara 21 dan 35 tahun. Setelah suhu awal tubuh mereka diukur, pria-pria ini duduk. Sebagian memangku laptop menyala di pangkuan mereka dan sebagian lagi tidak. Temperatur kantong pelir mereka pun diukur tiap tiga menit. Hasil akhirnya, mereka yang memakai laptop menyala temperatur kantung buah pelirnya meningkat sekitar 2,7 derajat celcius dari suhu normal. Peningkatan ini cukup untuk menyebabkan resiko ketidaksuburan karena bisa menurunkan jumlah sperma. ( fyk / dwn )
http://priyadi.net/archives/2007/05/23/tukul-dan-istilah-laptop/23 May 2007 Kembali ke laptop… Itu adalah istilah legendaris yang menjadi merk dagang Tukul dalam acara Empat Mata. Tetapi saya sendiri merasa kurang sreg dengan istilah ‘laptop’. Bukan cuma di acara ini, tetapi juga dalam kesempatan lainnya. Selain ‘laptop’, ada beberapa istilah lain yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan komputer portabel tersebut. Yang paling populer tentunya adalah ‘notebook’ yang dipopulerkan oleh produsen perangkat-perangkat keras tersebut. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia sudah mulai sering digunakan istilah ‘komputer jinjing’, terutama pada tulisan-tulisan formal. Walaupun demikian, istilah ‘laptop’ tetap menjadi istilah yang paling populer digunakan pada percakapan sehari-hari. Pertama kali saya mengetahui bahwa benda tersebut dinamakan ‘laptop’. Semua produsen menyebutnya ‘laptop’ dan sehari-hari juga kita sebut sebagai ‘laptop’. Istilah ‘laptop’ saya rasa adalah modifikasi dari istilah ‘desktop’. ‘Desktop’ adalah komputer yang diletakkan di atas meja. Sedangkan ‘laptop’ tentunya adalah komputer yang diletakkan di atas pangkuan. Selain kedua istilah tersebut juga ada istilah ‘palmtop’ yang berarti ‘di atas telapak tangan’. Pada awal tahun 90-an mulai muncul istilah baru, yaitu ‘notebook’. Seingat saya, istilah ‘notebook’ ini digunakan untuk memasarkan komputer portabel yang ukurannya lebih kecil daripada laptop. Lama kelamaan semua produsen memiliki jajaran produk yang dinamai ‘notebook’, mungkin karena pengguna pertama istilah tersebut tidak menjadikannya sebagai merk dagang. Produsen kemudian berlomba-lomba memosisikan ‘notebook’ sebagai produk yang lebih baik daripada ‘laptop’. Sampai pada saat ini bisa dibilang hampir semua produsen
174
terkemuka tidak lagi menjual ‘laptop’, tetapi menjual ‘notebook’, bahkan untuk produk-produk yang tadinya sekelas dengan ‘laptop’ 10-15 tahun yang lalu. Istilah ‘laptop’ sendiri masih digunakan tetapi nyaris tidak ada produk yang merk resminya adalah ‘laptop’. Sementara itu dalam percakapan sehari-hari, istilah ‘laptop’ masih dominan. Tapi ada alasan lain kenapa istilah ‘laptop’ menjadi salah: karena menjalankan ‘laptop’ jaman sekarang di atas pangkuan adalah hal yang tidak nyaman dan bahkan cenderung tidak aman. Menggunakan laptop di atas pangkuan dapat meningkatkan suhu organ reproduksi pria sampai 2.8°C yang dapat mempengaruhi fertilitas pria yang menggunakan laptop. Pada berita lain, seseorang mengalami iritasi alat vital karena menggunakan laptop di atas pangkuan selama satu jam terus menerus. Selain hal pemasaran, mungkin ini hal lain yang menyebabkan hampir semua produsen ‘laptop’ mengganti istilah tersebut dengan ‘notebook’. Mungkin produsen tidak ingin konsumen menyalahartikan produk yang mereka jual sebagai produk yang aman digunakan di atas pangkuan. Di negara-negara maju, hal seperti ini bisa jadi merupakan resiko hukum yang tentunya ingin mereka hindari. Kembali ke laptop… Tukul memandu acara Empat Mata sepanjang lima jam dalam satu minggu. Walaupun dia menggunakan istilah ‘laptop’, untungnya dia menggunakan ‘laptop’ dengan cara meletakkannya di atas meja. Jika dia menggunakan ‘laptop’-nya di atas pangkuannya, bukan tidak mungkin dia akan menghadapi masalah besar yang berhubungan dengan kesuburannya .
http://yusdalicious.com/index.php/2007/12/25/laptop-dan-isukemandulan-pria/ Menilik fungsi dari istilah yang digunakan, laptop memang mengarah pada peralatan komputer bersifat mobil yang dapat digunakan dengan cara meletakkannya di pangkuan, dalam arti pada paha pemakainya. Meski istilah ini tak selamanya benar sesuai dengan kenyataannya dimana cukup banyak orang yang menggunakan meja sebagai tempat meletakkan laptop, tak jarang juga kita menyaksikan pengguna yang memakai cara ini, terutama yang memiliki mobilitas tinggi misalnya saja di ruang tunggu bandara dan sebagainya. Beberapa publikasi yang muncul di tahun-tahun belakangan ini mungkin cukup meresahkan para pengguna dengan cara tersebut, karena panas dan radiasi laptop dikabarkan punya pengaruh signifikan terhadap fungsi reproduksi pria berkaitan dengan lokasi yang dekat dengan wilayah genital dan organ testis sebagai pelaksana fungsi tersebut. Yang menjadi permasalahan sekarang juga adalah banyaknya hoax yang beredar di dunia maya, yang bisajadi belum dapat dipastikan kebenarannya.
175
Laptop dan Fungsi Reproduksi Adalah sebuah kenyataan memang, bahwa ada beberapa riset yang didorong kemajuan teknologi ini kemudian memusatkan perhatian mereka terhadap hal ini, karena tak bisa dipungkiri juga, radiasi dari peralatan elektronik sedikit banyak punya pengaruh terhadap kesehatan organ tubuh kita. Sama seperti peralatan elektonik lain yang mengandung daya radiasi tersebut, komputer juga memiliki beberapa aspek kesehatan berkaitan dengan radiasinya. Sebagai peralatan yang bersifat mobil dan [i][b]sering diletakkan di paha pemakainya[/b][/i], laptop memang menghasilkan gelombang panas lewat alas bagian bawahnya. Beberapa peneliti kemudian mengarahkan riset mereka pada fungsi reproduksi pria yang erat kaitannya dengan organ genitalia terutama pada pria. Menurut beberapa publikasi yang ada, meskipun belum bisa dipastikan keseluruhan kebenarannya sebagai publikasi atau sekedar hoax, suatu isu menyesatkan yang banyak beredar di internet, sebagian penelitian tersebut menyebutkan bahwa penggunaan jangka panjang laptop dengan frekuensi tinggi meletakkannya di sekitar organ genital ternyata bisa berpengaruh terhadap organ testis dan lebih lanjut mempengaruhi formasi sperma akibat tingginya temperatur di area tadi. Berkaitan dengan sejumlah penelitian yang bisa dipastikan resmi kebenarannya, beberapa publikasi bantahan juga bukan tak pernah dilayangkan. Seorang ahli dari institusi peneliti di Universitas Pennsylvania ternyata tak menemukan pengaruh signifikan dari efek panas laptop terhadap faktor klinis gangguan fungsi kesuburan ini. Dalam publikasi tersebut, para peneliti di institusi tersebut menjelaskan lebih lanjut bahwa efek panas laptop dengan temperatur maksimal yang dihasilkannya masih berada jauh di bawah nilai ambang temperatur yang membahayakan terhadap organ dimaksud. Para ahli ini kemudian membandingkan besar temperatur ini dengan temperatur di sekitar ruangan sauna atau mesin sauna yang jauh lebih bisa berpengaruh walaupun tidak langsung mengarah ke organ-organ reproduksi pria. Begitupun, mereka menyebutkan lagi bahwa frekuensi dan waktu penggunaan yang kelewat panjang sedikit banyak bisa berjalan sebagai suatu pengaruh paparan yang akhirnya bisa mengganggu fungsi reproduksi, namun tidak secara mendetil menyebutkan batas frekuensinya, dan ini masih berkaitan lagi dengan ragam produk laptop yang ada, yang belum tentu minim sama sekali proteksinya, selain misalnya bahan-bahan alas yang digunakan dalam menahan panas yang diproduksi dari aktifitas perangkat elektronik di dalamnya. Penelitian lain yang memberikan argumentasi mereka terhadap hal ini menyebutkan bahwa penggunaan laptop di pangkuan selama kurang lebih satu
176
jam paling tidak bisa meningkatkan[i][b] temperatur skrotal/kantung testis lebih dari 2,5 derajat Celcius,[/b][/i] yang mereka anggap sudah bisa cukup mempengaruhi fungsi utamanya dalam memproduksi sperma. Dalam riset terpisah ini, para peneliti yang berasal dari sebuah institusi di Perancis tersebut membuat perbandingannya dengan kenaikan temperatur skrotal pria ketika mengendarai mobil. Perbandingannya, kenaikan sekitar 2,5 derajat Celcius tadi baru didapat setelah mengendarai mobil nonstop selama 2 jam namun lagi-lagi pada pembahasan selanjutnya, masih banyak faktor yang berperan dibaliknya termasuk jenis mesin mobil, jok hingga jenis pakaian yang digunakan dan sebagainya. Secara jelas, sebuah riset lain yang memiliki skup lebih besar tentang pengaruh panas terhadap organ reproduksi mungkin lebih bisa dijadikan patokan, dimana riset yang dipublikasikan pada tahun 1999 ini menemukan adanya penurunan fungsi reproduksi sebesar sekitar 40% selama musim panas dengan titik berat penilaiannya pada jumlah serta kecepatan sperma yang aktif. Penelitian selama beberapa tahun ini kelihatannya cukup signifikan karena mendapatkan hasil yang tak jauh berbeda dalam setiap tahunnya, dalam setiap perbandingan persentase antara musim panas dan musim dingin yang dipantau oleh para peneliti tadi. Perlukah Tindakan Pencegahan? Sebuah riset masih memerlukan banyak riset-riset lanjutan untuk mendukung keabsahannya karena masih cukup banyak faktor yang berperan dalam suatu perumusan teori dan hasil penelitian yang didapatkan. Masalah yang belum terlalu lama terangkat dengan perkembangan teknologi pengguna laptop yang kian menjamur ini mungkin masih terlalu dini untuk bisa diambil kesimpulannya, apalagi dengan banyaknya bantahan terhadap beberapa riset yang dianggap sebagai hoax belaka, begitupun, seperti banyaknya penelitian yang mengarahkan riset mereka pada pengukuran efek temperatur terhadap organ reproduksi ini, tidak ada salahnya untuk sedikit meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan pengaruhnya. Penggunaan laptop mungkin bisa dibatasi seperlunya dalam frekuensi dan waktu yang tak terlalu lama, dan pilihan untuk meletakkannya di meja mungkin bisa jadi sebuah hal yang lebih aman. Sebagian ahli menganjurkan untuk secara manual saja menilai temperatur yang dihasilkan ketika menggunakannya di pangkuan, dimana penggunanya mereka anjurkan untuk menghentikan aktifitas di kala daerah sekitar paha sudah terasa terlalu panas, dan perlu juga dicatat bahwa produsen perangkat ini juga sudah mulai mengantisipasi publikasi-publikasi tadi lewat beberapa teknologi prosesor ataupun perangkat tambahan yang lebih ramah lingkungan, termasuk penggunaan alas
177
pendingin laptop dan beberapa antisipasi lainnya. Pencegahan secara dini, bagaimanapun juga, lebih baik untuk menjadi suatu pilihan dalam sebuah proses adaptasi terhadap kemajuan teknologi.
178
LAMPIRAN KONSEP TAS LAPTOP
179
LAMPIRAN KONSEP TAS LAPTOP
180
LAMPIRAN KONSEP TAS LAPTOP
181
LAMPIRAN TABEL RHO
182
LAMPIRAN TABEL PRODUCT MOMENT