kerja 13 dengan stasiun kerja 14 dalam hal perancangan tempat kerja yang .....
kerja 17. Dalam desain rancangan lintasan trolly yang baru, lintasan trolly dibuat
...
TUGAS AKHIR Analisis Perancangan Lintasan Trolly Pada Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan Mercedes Benz EClass Tipe W211 Di PT.DaimlerChrysler Indonesia http://www.gunadarma.ac.id/ Disusun Oleh Ujang Junaedi (31400226) Pembimbing 1. Ir. Farry Firman, MSIE 2. Ir. Rakhma Oktavina, MT Teknik Industri
Universitas Gunadarma
1
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Lintasan perakitan bodi lengkap mobil sedan Mercedes Bens EClass tipe W211 di PT.DaimlerChrysler Indonesia memiliki permasalahan pada sudut belok antara stasiun kerja 13 dengan stasiun kerja 14 dalam hal perancangan tempat kerja yang kurang ergonomis dan efisien. Maka akan dirancang perbaikan lintasan kerja yang baru yaitu pada lintasan trolly untuk memindahkan bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 dengan memperhatikan segi keergonomisan dan keefisienan aktifitas perakitan.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
2
BAB I Pendahuluan
Batasan Masalah Dari 7 stasiun kerja yang telah disebutkan, yang akan dibahas disini adalah perancangan tempat kerja dan ergonomi khususnya perancangan lintasan trolly yang baru, tepatnya pada sudut belok perpindahan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 pada lintasan perakitan bodi lengkap mobil sedan MercedesBenz EClass tipe W 211 di PT.DaimlerChrysler Indonesia.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
3
BAB I Pendahuluan
Tujuan Merancang perbaikan lintasan trolly pada proses perakitan bodi lengkap mobil sedan MercedesBenz EClass tipe W211 yang disesuaikan dengan tempat kerja. Menganalisis perbandingan antara lintasan trolly yang lama dengan lintasan trolly yang baru. Yaitu analisis mengenai jarak dan waktu perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14. Menganalisis rancangan lintasan trolly yang lama dan perancangan lintasan trolly yang baru dengan menggunakan simulasi promodel. Menganalisis keuntungan perancangan lintasan trolly yang baru.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
4
BAB III Metodologi Penelitian Identifikasi Masalah
Tujuan Perancangan Lintasan Trolly Model Lintasan Trolly Menganalisis Jarak Perpindahan Trolly Menganalisis Waktu Perjalanan Trolly Rancangan Model Simulasi Perancangan Lintasan Trolly yang Baru Perancangan Model Lintasan Analisis Jarak Lintasan Perancangan Lintasan Trolly yang Baru Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
Tidak
Verifikasi dan Validasi Model Ya
Perbandingan Lintasan Trolly yang Lama dengan Yang Baru
Percobaan Simulasi
Analisis
Kesimpulan
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
5
BAB IV Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
4.1. Identifikasi Masalah
Kendaraan jenis sedan EClass yang diproduksi mengalami lima tahapan proses perakitan, yaitu : proses perakitan tahap awal pembentukan bodi (Bodyshop), dibagi menjadi dua bagian yaitu pembentukan bodi utama dan bodi lengkap, tahapan berikutnya yaitu proses pengecatan (Paintshop), proses perakitan tahap menengah (Trim Line), proses perakitan tahap akhir (Final Assy), dan terakhir tahap pemeriksaan dan Finishing. Mobil sedan EClass tipe W211 menjadi pokok dan pusat dalam penelitian ini khususnya pada proses perakitan bodi lengkap. Teknik Industri Universitas Gunadarma
6
BAB IV Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
4.1.2. Identifikasi Proses Produksi Perakitan Mobil Sedan
Proses perakitan tahap awal perakitan bodi (Bodyshop) Proses perakitan bodi dibagi menjadi dua proses yaitu proses perakitan bodi utama pada stasiun kerja 110 dan proses perakitan bodi lengkap pada stasiun stasiun 11 17. Bodi yang sudah terbentuk pada proses pembentukan bodi utama biasa disebut dengan nama kabin. Kemudian, kabin akan diproses lebih lanjut untuk perakitan bodi lengkap dan siap dikirim ke Paintshop untuk proses pengecatan.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
7
4.1.3. Identifikasi Proses Produksi Lintasan Perakitan Bodi Lengkap LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211
Lintasan Perakitan Bodi Utama Mobil Sedan EClass
Mesin II
Lintasan Perakitan Bodi Mobil Sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Stasiun 11
4 Meter
Stasiun 12
Lemari Peralatan
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik CClass Mengenai Bodi Mobil Sedan EClass yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass
18 Meter
Rak Part
13 Meter
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
4 Meter
Jalan
Stasiun 13
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik
Perakitan Interior dan Exterior EClass
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Dibuat Oleh Ujang Junaedi Sumber PT.DaimlerChrysler Indonesia 2005
Teknik Industri
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya
4 Meter
10 Meter
Universitas Gunadarma
Stasiun 14
Stasiun 15
Stasiun 16
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
8
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap (Gambar Lintasan Rel Trolly) LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211 Lintasan Perakitan Bodi sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Stasiun 11
Stasiun 12
Stasiun 13
Lemari Peralatan
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik CClass Mengenai Bodi Mobil Sedan EClass yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass
18 Meter
Rak Part
13 Meter
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
4 Meter
Jalan
4 Meter
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya
4 Meter
10 Meter
Universitas Gunadarma
Stasiun 14
Stasiun 15
Stasiun 16
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
9
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap (Gambar Rel Trolly) Gambar Lintasan Rel Trolly
10 Cm
24 Cm Roda Trolly
20 Cm 15 Cm
1 Meter
1.2 Meter
Tampilan Atas
Tampak Belakang Lintasan Rel Troly Lintasan Rel Trolly
10 Cm
Tampilan Samping 15 Cm
Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
10
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap (Gambar Trolly) 5.0 Meter 3 Meter 2.1 Meter
90 Cm
90 Cm
5 Cm
20 Cm
10 Cm
5 Cm
25 Cm
10 Cm
Tampilan Atas Bagian Belakang Trolly
Bagian Depan Trolly
1.4 Meter
30 Cm
80 CM 0.5 Meter
0.3 Meter 0.7 Meter
0.5 Meter
1.2 Meter 10 Cm
90 Cm
10 Cm
10 Cm
10 Cm
20 Cm
0.8 Meter
10 Cm
Tampilan Samping
1.2 M
Dibuat Oleh : Ujang Junaedi
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
11
4.1.5. Identifikasi Permasalahan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap (Permasalahan Lintasan Perakitan) LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211 Lintasan Perakitan Bodi sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Stasiun 11
4 Meter
Stasiun 12
Lemari Peralatan
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik CClass Mengenai Bodi Mobil Sedan EClass yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass
18 Meter
Rak Part
13 Meter
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
4 Meter
Jalan
Stasiun 13
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik
Perakitan Interior dan Exterior EClass
Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya 10 Meter
Stasiun 14
Stasiun 15
Stasiun 16
PERMASALAHAN : SUDUT BELOK TERLALU TAJAM 90 DERAJAT DALAM MEMBELOKKAN BODI KE STASIUN BERIKUTNYA (KURANG ERGONOMIS)
Universitas Gunadarma
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
12
BAB IV Sistem Perakitan Badan Mobil Sedan
4.2. Tujuan Perancangan Lintasan Trolly Tujuan dari perancangan lintasan trolly adalah menganalisis kemungkinan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan untuk meminimasi perubahan gerakan dari trolly yang cukup sulit dan berlikuliku. Sebelum merancang perbaikan lintasan trolly, harus diperhitungkan dan diukur kemungkinan dari model lintasan trolly yang memindahkan bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14, waktu perjalanan trolly serta jarak perjalanan dan perpindahan trolly dari stasiun 13 ke stasiun kerja 14.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
13
4.2.1. Model Lintasan Trolly
Model lintasan trolly letaknya terpisah dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 yang berjarak 20.12 meter bila ditarik garis lurus dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14. Rel penempatan trolly terputus hanya dari stasiun kerja 11 sampai stasiun kerja 13 dan dari stasiun kerja 14 ke stasiun kerja 17. Tidak adanya rel dalam pemindahan trolly yang mengangkut bodi lengkap mobil sedan dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 membuat proses pemindahan menjadi agak lama. Pengaturan roda rel dalam membelokkan trolly pada setiap belokkan menjadi suatu permasalahan yang layak diperhitungkan
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
14
Gambar Model Lintasan Trolly yang akan Dirancang LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211 Lintasan Perakitan Bodi sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Stasiun 11
Stasiun 12
Jalan
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik CClass Mengenai Bodi Mobil Sedan EClass yang sedang Dirakit Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass
Stasiun 13
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
Rak Part
Lemari Peralatan
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Stasiun 14
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya
Stasiun 15
Stasiun 16
Rancangan Perbaikan Lintasan Trolly
10 Meter
Universitas Gunadarma
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
15
4.2.2. Analisis Jarak Perpindahan Trolly Sebelum Perancangan
Berdasarkan atas proses operasi ke17 bahwa setelah operator mengolesi seluruh permukaan bodi dengan cairan Chermilite, operator menaruh kain dan cairan chermilite pada lemari peralatan. Kemudian operator kembali menuju trolly yang berjarak 2 meter dan mendorong bodi ke stasiun kerja 14 dengan menggunakan trolly. Adapun urutannya yaitu pertama bodi didorong sejauh 4 meter ke titik A kemudian diputar 900 ke kanan, selanjutnya bodi didorong sejauh 4.5 meter ke titik B kemudian diputar 900 ke kiri, selanjutnya bodi didorong sejauh 13 meter ke titik C kemudian diputar 900 ke kanan, selanjutnya bodi didorong sejauh 4.5 meter ke titik D kemudian diputar 900 ke kiri, terakhir bodi didorong masuk ke stasiun kerja 14 sejauh 4 meter ke titik E. total jarak yang ditempuh trolly adalah sejauh 30 meter.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
16
Gambar Proyeksi Proses dan Jarak Perpindahan Trolly LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211
A
0.5 M
1.5 M
4 M
Stasiun 11
Stasiun 12
Stasiun 13
Lemari Peralatan
B
18 Meter
4 M 2 M ete r
E
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya 10 Meter
Universitas Gunadarma
Rak Part
Stasiun 14
5 Meter
Stasiun 15
Stasiun 16
1.5 M
Teknik Industri
5 Meter
1.5 M eter
4 .5 M eter
Dibuat Oleh Ujang Junaedi
D
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
C
13 Meter
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass 4 M eter
1 M
5 M eter
4 Meter 2.5 M eter 2 M eter 1.4 M 4.5 M eter
1 .5 M
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
17
4.2.3. Analisis Waktu Perjalanan Trolly Sebelum Perancangan
Untuk mengukur waktu perjalanan trolly dalam memindahkan bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14, dapat digunakan metode pengukuran MOST. Model pengukuran MOST yang digunakan adalah model pengukuran dasar tentang urutan gerakan umum. Model ini digunakan karena perpindahan obyek bebas, dibawah kendali manual dan obyek berpindah tanpa hambatan Waktu Perpindahan Total = (Titik A + Titik B + Titik C + Titik D + Titik E) X 10 Waktu Perpindahan Total = (48 + 43 + 65 + 43 + 105) X 10 = 3040 TMU TMU = 0.036 Detik Jadi Waktu Perpindahan Total = 3040 X 0.036 = 109.44 Detik Atau 1 Menit. 49 Detik..
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
18
4.3.
Perancangan Lintasan Trolly yang Baru
Perancangan lintasan trolly yang baru terdiri dari rancangan dari model lintasan, analisis data jarak lintasan, rancangan lintasan trolly yang baru, analisis waktu perpindahan trolly yang baru.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
19
4.3.1. Rancangan Model Lintasan
Dari model lintasan perakitan sebelumnya pada Gambar Model Lintasan Trolly yang akan Dirancang terdapat kemungkinan meminimasi gerak dari trolly. Sudut belok 90 derajat dapat dihilangkan dan disesuaikan dengan aliran gerakan trolly dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 sejauh 7 meter horizontal dan 2.5 meter vertikal sudut belok dihilangkan Rancangan model lintasan yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar berikutnya
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
20
Gambar Rancangan Model Lintasan LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211 Lintasan Perakitan Bodi sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Stasiun 11
Stasiun 12
Jalan
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik
Stasiun 13
4 Meter
Rancangan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
Rak Part
Lemari Peralatan 7 Meter 2.5 Meter
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Stasiun 14
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya 10 Meter
Universitas Gunadarma
Stasiun 15
Stasiun 16
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
21
4.3.2. Analisis Jarak Lintasan
Jarak lurus dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 dapat dihitung dengan menggunakan rumus pithagoras. Jarak horizontal lintasan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14 sejauh 18 meter sedangkan jarak vertikal lintasan trolly sejauh 9 meter. Maka jarak lurus dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 adalah sejauh 20.12 meter atau 20.1 meter Jarak lintasan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14 dapat dilihat pada Gambar berikutnya
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
22
Gambar Jarak Lintasan Trolly LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211 Lintasan Perakitan Bodi sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik Rancangan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
18 Meter
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass Stasiun 11
Stasiun 12
Lemari Peralatan
20 M e . 12 t er
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
9 Meter
Jalan
Stasiun 13
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Stasiun 14
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya 10 Meter
Universitas Gunadarma
Stasiun 15
Stasiun 16
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
23
4.3.3. Rancangan Lintasan Trolly yang Baru
Rancangan lintasan trolly yang baru dibuat berdasarkan rancangan model lintasan dan data jarak lintasan trolly. Rel penempatan trolly terputus hanya dari stasiun kerja 11 sampai stasiun kerja kerja 13 dan dari stasiun 14 ke stasiun kerja 17. Dalam desain rancangan lintasan trolly yang baru, lintasan trolly dibuat memanjang dari stasiun kerja 11 hingga stasiun kerja kerja 17. Pemanjangan yang dibuat pada stasiun kerja 13 hingga stasiun kerja 14 dengan pola penanaman rel trolly didalam tanah, sehingga tidak mengganggu aktivitas jalur lintasan trolly bodi mobil sedan CClass. Rancangan lintasan trolly yang baru dapat dilihat pada Gambar 4.11. Sedangkan rancangan rel trolly yang baru dapat dilihat pada Gambar berikutnya
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
24
Gambar Rancangan Lintasan Trolly yang Baru LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211 Lintasan Perakitan Bodi sedan CClass
Area Perakitan Bodi Lengkap CClass
Stasiun 11
Stasiun 12
Jalan
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin EClass I
Area Perakitan Bodi Utama CClass dan Pengelasan Titik Ruang Menaruh Part dan Trolly Adanya Ruang Kosong ini, Untuk Menghindari Percikan Api Pengelasan Titik CClass Mengenai Bodi Mobil Sedan EClass yang sedang Dirakit Rancangan Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan EClass
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass
Stasiun 13
Lapisan Seng Tebal dengan Tinggi 4 M
Rak Part
Lemari Peralatan
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
Stasiun 14
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya 10 Meter
Stasiun 15
Stasiun 16
Penambahan Jalur Trolly kemudian sudut belok yang terlalu tajam dihilangkan dan di sesuaikan dengan lajur perpindahan trolly ke stasiun berikutnya. Lintasan dapat dikatakan selaras dan ergonomis
Universitas Gunadarma
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
25
Gambar Rancangan Rel Trolly yang Baru 5 10 Cm
Gambar Lintasan Rel Trolly Yang Baru Roda Trolly
20 Cm 15 Cm Lintasan Rel Trolly
Tampak Belakang Lintasan Rel Troly
Tampak Samping Atas
1 r te Me
1.2 er t Me
15 Cm 15 Cm Dibuat Oleh Ujang Junaedi
Teknik Industri
Tampak Samping
Universitas Gunadarma
26
4.3.4. Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
Urutan gerakan yang terjadi pada saat pemindahan bodi menggunakan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 yaitu setelah operator menaruh kain dan cairan chermilite menuju lemari peralatan, operator kembali ke tempat trolly yang berjarak 2 meter, kemudian bodi didorong sejauh 2.5 meter ke titik A dan agak diputar 450 ke kanan, selanjutnya bodi didorong sejauh 20.1 meter ke titik B dan agak diputar 450 ke kiri, terakhir bodi didorong masuk ke stasiun kerja 14 sejauh 2.5 meter ke titik C setelah itu operator kembali menuju stasiun kerja 13 yang berjarak 25.1 meter. Proses diatas, ditentukan berdasarkan perpindahan trolly dari stasiun kerja 13 hingga mencapai stasiun kerja 14.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
27
Gambar Proyeksi Proses dan Jarak Perpindahan Trolly yang Baru LINTASAN PERAKITAN BODI LENGKAP MOBIL SEDAN MERCEDESBENZ ECLASS TIPE W211
4.5 M e ter
0.5 M
1.5 M
Stasiun 12 1 M
2.5 M
9 Meter
2.5 M ete r 2 M eter 1 .4 M 5 M eter
A
Stasiun 11
18 Meter
1.5 M
Stasiun 13 20 M e .1 2 te r
Jalan
Tempat Penyimpanan Part PIE CClass
B
Tempat Bodi EClass yg Sudah Di Cat untuk proses perakitan selanjutnya 10 Meter
Universitas Gunadarma
2.5 M
Stasiun 14
Stasiun 15
5 Meter
Stasiun 16
1.5 M e ter
Teknik Industri
5 Meter 1.5 M ete r
Dibuat Oleh Ujang Junaedi
9 Meter 4 .5 M eter
Perakitan Interior dan Exterior EClass Panjang Bodi = 4.52 m Lebar Bodi = 1.82 m Panjang Trolly = 5.0 m Lebar Trolly = 1.4 m Lebar Lintasan = 5.0 m Panjang St Kerja = 5.0 m Lebar L. Trolly = 1.2 m
Area Pembentukan Chasis dan Bagian Mesin CClass
Stasiun 17
RUANG PENYIMPANAN BODI UNTUK DI CAT
28
4.3.4. Analisis Waktu Perjalanan Trolly yang Baru
proses pemindahan trolly yang baru dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 memerlukan waktu seperti perhitungan dibawah ini. Waktu Perpindahan Total = (Titik A + Titik B + Titik C) X 10 Waktu Perpindahan Total = (44 + 75 + 88) X 10 = 2070 TMU 1 TMU = 0.036 Detik Jadi Waktu Perpindahan Total = 2070 X 0.036 = 74.52 Detik Atau 1 Menit. 14 Detik.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
29
4.4. Analisis Menggunakan Simulasi Promodel 4.4.1. Rancangan Model Simulasi Rancangan model simulasi dibuat berdasarkan rancangan lintasan trolly yang lama dan rancangan lintasan trolly yang baru. Urutan aktivitas perakitan yang terjadi pada model simulasi sebelum perancangan dan rancangan baru hampir sama. Waktu perakitan harian selama 8 jam perhari yaitu selama 480 menit. Kapasitas terpasang harian sebanyak 8 unit perhari. Perakitan bodi mobil yang terjadi hanya 5 unit perhari, yakni sistem akan berhenti jika akumulasi bodi lengkap yang dihasilkan mencapai 5 unit. Berdasarkan datadata diatas dapat dibuat model simulasi sebelum perancangan dan model simulasi rancangan yang baru dapat dilihat Gambar berikutnya.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
30
Gambar Model Sebelum Perancangan
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
31
Gambar Model Rancangan yang Baru
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
32
4.4.2. Simulasi Sistem Perancangan Lintasan trolly
Setelah pembuatan model simulasi sebelum perancangan dan rancangan yang baru dan dari datadata yang ada, maka dibuat kemungkinan agar model simulasi tersebut dapat dijalankan.
Hasil dari percobaan simulasi menghasilkan output yang menjadi dasar dalam perbandingan lintasan trolly sebelum perancangan dan rancangan lintasan trolly yang baru. Output yang digunakan adalah pada bagian (Resources), dimana dapat dilihat ratarata perpindahan trolly dari stasiun 13 ke stasiun 14. Hasil percobaan simulasi sebelum perancangan dan hasil percobaan simulasi rancangan yang baru beserta ouput simulasinya dapat dilihat pada Gambar berikutnya
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
33
Gambar Percobaan Simulasi Sebelum Perancangan
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
34
Gambar Percobaan Simulasi Rancangan yang Baru
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
35
Gambar Output Simulasi Sebelum Perancangan
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
36
Gambar Output Simulasi Perancangan yang Baru
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
37
4.5. Perbandingan Lintasan Trolly yang Lama dengan yang Baru
Berdasarkan analisis perpindahan jarak trolly sebelum perancangan, bahwa lintasan trolly yang lama memiliki jarak tempuh total sejauh 30 meter dan waktu perpindahan selama 109.44 detik. Sedangkan perpindahan jarak trolly yang baru memiliki jarak tempuh total sejauh 25.12 meter dan waktu perpindahan selama 74.52 detik. Hal ini menandakan perancangan lintasan trolly yang baru dapat meminimasi jarak tempuh sejauh 4.88 meter dan meminimasi waktu perpindahan selama 34.92 detik, sehingga lebih baik dari sebelumnya.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
38
4.6. Analisa 4.6.1. Menilai Keergonomisan Lintasan Perakitan
Rancangan tempat kerja yang lama memiliki jarak lintasan antara stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 sejauh 30 meter, panjang lintasan dari stasiun kerja 11 sampai stasiun kerja 13 sejauh 15 meter dan panjang lintasan dari stasiun kerja 14 sampai stasiun kerja 17 sejauh 20 meter, serta waktu perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 selama 109.44 detik. Sedangkan rancangan tempat kerja yang baru memiliki jarak lintasan antara stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 sejauh 25.12 meter, panjang lintasan dari stasiun kerja 11 sampai stasiun kerja 13 sejauh 15 meter dan panjang lintasan dari stasiun kerja 14 sampai stasiun kerja 17 sejauh 20 meter, serta waktu perjalanan trolly dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14 selama 74.52 detik.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
39
4.6. Analisa 4.6.1. Menilai Keergonomisan Lintasan Perakitan
Rancangan tempat kerja dan lintasan trolly yang baru dinilai sangat ergonomis, selain memudahkan operator memindahkan bodi dari stasiun kerja 13 ke stasiun kerja 14, jarak perpindahan trolly menjadi lebih pendek 4.88 meter, sehingga lebih efesien dan waktu perpindahan trolly menjadi lebih singkat selama 34.92 detik, sehingga lebih efektif dari rancangan tempat kerja dan lintasan trolly yang lama. Pada lintasan trolly yang lama terjadi kemungkinan cacat bodi akibat tergores sebanyak 1 bodi per 100 perakitan. Sedangkan pada lintasan trolly yang baru kemungkinan cacat bodi tergores menjadi nol atau tanpa cacat sehingga lintasan trolly yang baru lebih baik dari perancangan lintasan trolly yang lama.
Lintasan rel trolly yang dibuat dibawah tanah berguna untuk memperlancar aliran perpindahan trolly dari stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 dan juga tidak mengganggu jalannya perpindahan bodi lengkap mobil sedan CClass yang juga melewati jalur yang sama. Teknik Industri
Universitas Gunadarma
40
4.6.2. Keuntungan Rancangan Lintasan Trolly yang baru
Selain rancangan lintasan trolly yang baru jaraknya lebih pendek dan waktu perpindahannya lebih singkat, namun rancangan ini memiliki keuntungan lain.
dapat ditentukan kemungkinan penghematan waktu yang terjadi pada lintasan trolly yang baru melalui perhitungan dibawah ini : RT = R x Q x T Dimana : RT = Penghematan waktu pertahun R = Waktu yang diminimasi (34.92) Q = Jumlah produksi harian (5 unit/hari) T = Jumlah hari kerja pertahun (250 hari) Maka RT = 34.92 x 5 x 250 = 43650 detik/tahun atau 12.125 jam pertahun
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
41
4.6.2. Keuntungan Rancangan Lintasan Trolly yang baru
Bila 1 hari kerja selama 8 jam dan menghasilkan 5 unit, maka penghematan waktu yang selama 12.125 jam pertahun dapat menghindari terjadinya pemborosan waktu yang setara 1.5 hari kerja dan pemborosan materi sebanyak 7.5 unit badan mobil. Bila ditafsir 1 unit mobil sedan MercedezBenz EClass tipe W 211 seharga Rp.1.82.4 miliar, maka rancangan lintasan trolly yang baru diperkirakan telah menghindari pemborosan waktu yang dapat merugikan perusahaan sebesar Rp.13.518 miliar pertahun.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
42
4.6.3 Analisis Rancangan Trolly
Lintasan rel trolly yang ditanam didalam tanah memang memiliki kelebihan tersendiri, namun trolly untuk mendorongnya perlu dirancang ulang agar lebih memudahkan operator dalam mendorong trolly. Rancangan trolly yang baru seperti Gambar berikut ini diharapkan berguna untuk perusahaan dimasa yang akan datang.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
43
Gambar Rancangan Trolly yang Baru 5.0 Meter 3 Meter 2.1 Meter
0.9 Cm
0.9 Cm
5 Cm
20 Cm
10 Cm
5 Cm
25 Cm
10 Cm
Tampilan Atas Bagian Belakang Trolly
Bagian Depan Trolly
1.4 Meter
30 Cm
70 CM
80 CM 0.5 Meter 0.7 Meter
0.5 Meter
5 Cm
0.3 Meter 1.2 Meter 10 Cm
10 Cm
10 Cm
20 Cm
0.8 Meter
7 C 0 m
90 Cm
10 Cm 10 Cm
Tampilan Samping
1.2 M
Dibuat Oleh : Ujang Junaedi
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
44
BAB V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Rancangan lintasan trolly yang baru memusatkan pada penyesuaian sudut belok yang diminimasi atau dihilangkan. Dengan menarik garis lurus antara stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14, maka lintasan trolly dapat dibuat. panjang rel yang disesuaikan dengan jarak tempuh antara stasiun kerja 13 menuju stasiun kerja 14 dan rel lintasan trolly dibuat didalam tanah sehingga tidak mengganggu aliran dari perpindahan trolly mobil sedan CClass yang juga melewati tempat yang sama. Pada lintasan trolly yang lama, lintasan rel trolly memiliki jarak tempuh total sejauh 30 meter dan waktu perpindahan selama 109.44 detik. Sedangkan perpindahan jarak trolly yang baru memiliki jarak tempuh total sejauh 25.12 meter dan waktu perpindahan selama 74.52 detik. Hal ini menandakan perancangan lintasan trolly yang baru dapat meminimasi jarak tempuh sejauh 4.88 meter dan meminimasi waktu perpindahan selama 34.92 detik, sehingga lebih baik dari sebelumnya. Selain rancangan lintasan trolly yang baru jaraknya lebih pendek dan waktu perpindahannya lebih singkat, namun rancangan ini memiliki keuntungan lain. Penghematan waktu yang terjadi pada lintasan trolly yang baru adalah 12.125 jam pertahun, penghematan ini dapat menghindari terjadinya pemborosan waktu yang setara 1.5 hari kerja dan pemborosan materi sebanyak 7.5 unit badan mobil (1hari, 8 jam kerja = 5 Unit). Bila ditafsir 1 unit mobil sedan MercedezBenz EClass tipe W211 seharga Rp.1.82.4 miliar, maka rancangan lintasan trolly yang baru diperkirakan telah menghindari pemborosan waktu yang dapat merugikan perusahaan sebesar Rp.13.5 18 miliar pertahun.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
45
BAB V Kesimpulan dan Saran
Saran Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena dilakukan perseorangan yaitu oleh penulis sendiri. Penelitian dalam bentuk team atau kelompok akan menghasilkan ketelitian yang lebih tinggi dan kematangan dalam pengambilan keputusan. Rancangan yang dibuat pun masi jauh dari kesempurnaan. Karna dibuat dengan menggunakan visio. Model rancangan yang menggunakan autocad, arc design mungkin akan menghasilkan proyeksi rancangan yang lebih bagus lagi. Diharapkan beberapa peneliti dapat meneruskan dan melanjutkan kekurangankekurangan yang kiranya masih terdapat dalam penulisan ini.
Teknik Industri
Universitas Gunadarma
46