15 Jan 1982 ... Tanggung Jawab Atas Pelaporan Tahunan 2011. Laporan Keuangan. Company
Profile. Vision, Mission, Corporate Values. PT Clipan Finance ...
PANIN GROUP
2011 Annual Report Laporan Tahunan 2011
Nama Perusahaan / Name of Company :
PT Clipan Finance Indonesia Tbk Kedudukan / Domicile :
Jakarta, Indonesia Berdiri / Established :
15 Januari 1982 / January 15th, 1982 Modal Dasar / Authorized Capital :
Rp 2.603 miliar / Rp 2.603 billion Modal Ditempatkan & Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital :
Rp 943,7 miliar / Rp 943,7 billion Kegiatan Usaha / Business Activities:
Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan dan Anjak Piutang Consumer Financing, Leasing and Factoring
Daftar Isi
Table of Content
Profil Perusahaan
Company Profile
04
Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan
Vision, Mission, Corporate Values
05
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk. At A Glance
07
Sejarah
History
09
Peristiwa Sepanjang Tahun 2011
Events During The Year 2011
11
Penghargaan
Awards
13
Jaringan Usaha
Bussiness Network
14
Struktur Organisasi
Organization Structure
Performa 2011
Performance 2011
17
Ringkasan Laporan Tahunan 2011
Summary of 2011 Annual Report
20
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights
22
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
23
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology Of Share Listing
24
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
26
Sambutan Komisaris Utama
Message From President Commissioner
32
Sambutan Direktur Utama
Message From President Director
Sumber Daya Manusia
Human Resources Overview
Tinjauan Sumber Daya Manusia
Human Resources Overview
41 47
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
49
Profil Dewan Direksi
Board of Directors’ Profile
Tinjauan Bisnis
Business Overview
53
Produk-produk Kami
Our Products
56
Kinerja Operasional
Operasional Performance
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance
61
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance
77
Manajemen Risiko
Risk Management
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
105
Pandangan Terhadap Tahun 2012
Outlook for the Year 2012
107
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
110
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Proffesional and Supporting Agencies
111
Tanggung Jawab Atas Pelaporan Tahunan 2011
Responsibility for the 2011 Annual Report
112
Laporan Keuangan
Financial Statements
89
Visi
Vision
Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan terdepan yang memberikan solusi keuangan terbaik bagi nasabah.
To become one of the leading financial services companies offering the best financial solutions for our customers.
Misi
Mission
Meningkatkan market share dan database pelanggan dengan membangun budaya pelayanan yang bermutu tinggi dan inovasi produk melalui jaringan distribusi yang komprehensif.
Increase our market share and our customer base by building on our heritage of offering premium service and innovative products through a comprehensive distribution network.
Nilai-Nilai Perusahaan
Corporate Values
? Kepuasan Pelanggan
? Customer
? Inovasi
? Innovation
Satisfaction
? Profesionalisme
? Professionalism
? Integritas.
? Integrity.
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perseroan” atau “Clipan Finance”) didirikan pada tahun 1982 sebagai Perseroan berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta, yang semula merupakan Perseroan patungan dengan pemegang saham antara lain Credit Lyonnais dari Perancis sebagai pemegang saham mayoritas dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance merupakan salah satu Perseroan pembiayaan tertua di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1990. Melalui bursa, pada tahun 1997 Panin Bank mengambil alih kepemilikan saham Perseroan dari Credit Lyonnais yang menjadikan Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan hingga kini.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“the Company” or “Clipan Finance”) was established in 1982 as a legal business entity in 2011 in Indonesia with a legal domicile in Jakarta. At first it was established as a joint venture between a number of shareholders, including Credit Lyonnais of France as the majority shareholder and PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance is among the oldest multifinance company in Indonesia, having its shares listed on the Jakarta Stock Exchange in 1990. Through the stock exchange, in 1997 Panin Bank took over the ownership of the Company from Credit Lyonnais, and up to the present Panin Bank remains the majority shareholder of the Company.
Sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 1 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha sebagai Perseroan Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha pembiayaan sewa guna usaha, pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
Pursuant to Article 3 of the Articles of Association, the Company's main activities as a multifinance company covers net investment in finance leases, consumer financing and factoring.
Saat ini Kegiatan usaha Perseroan lebih difokuskan pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang portfolionya telah mencapai 51% dari seluruh total portfolio kegiatan usaha Perseroan.
Currently the business activities of the Company are more focused on the retail financing of automotive products, which have accounted for 51% of its total financing portfolio.
Menjadi salah satu Perseroan pembiayaan yang telah berhasil melewati krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997, telah membuktikan keberhasilan Perseroan dalam menjaga dan melindungi aset Perseroan dari eksposur terhadap resiko-resiko kerugian atas instrumen keuangan yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan baik secara mikro maupun makro.
Having gone through the deep monetary crisis that struck Indonesia in 1997, the Company has proven its resilience and ability to protect and maintain its assets from exposure to risks of losses and impairment to financial instruments that may affect its business sustainability and financial conditions, both macro and micro.
Keberhasilan tersebut merupakan bukti nyata bahwa Perseroan memiliki kesehatan aset yang baik dan juga merupakan bukti nyata dari komitmen yang kuat dan peran aktif Manajemen Perseroan dalam menerapkan praktik manajemen resiko yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan secara nyata dari Panin Bank selaku pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Perseroan melewati masa krisis.
This success also serves as an evidence that the Company possesses assets that are of excellent quality and a strong commitment to and active management role in risk management practices that uphold the principle of prudence. The full trust and support given by Panin Bank as its majority shareholder especially with respect to funding are also key to the Company's success in overcoming the critical periods in its lifetime.
Memiliki strategi usaha yang terarah yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian yang ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat dan jaringan usaha yang menyebar di berbagai wilayah Indonesia, serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional dengan sistem teknologi yang canggih dan terintegrasi, merupakan modal dasar keberhasilan Clipan Finance dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai Perseroan pembiayaan terkemuka.
Having a focused business strategy which upholds the principle of prudence at all times, and supported by a strong capital structure and a vast network of branches all over Indonesia, as well as a reliable and professional workforce and an advanced and integrated system, the Company has all it takes to run its business as a leading multifinance company.
Sampai dengan akhir tahun 2011 Perseroan telah memiliki 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
At the end of 2011, the Company has 18 branch offices and 15 marketing offices spread in Sumatera, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi.
Pencapaian Perseroan pada lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan keuangan yang sangat signifikan. Terhitung sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, jumlah pendapatan, laba bersih dan jumlah aset Perseroan masing-masing meningkat sebesar 221%, 270% dan 186%.
The Company's achievements in the last five years have shown significant financial growth. During the period of 2007 through 2011, the Company's income, net income, and total assets have increased by 221%, 270%, and 186%, respectively.
Berawal dari tahun 2000 dan terus berlanjut hingga tahun 2011, berbagai penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance terbaik telah diraih oleh Perseroan dari berbagai media masa keuangan terkemuka, seperti InfoBank, Investor dan Forbes Indonesia. Pada tahun 2010 dan 2011, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia juga telah menobatkan Perseroan sebagai Perusahaan Multi Finance terbaik.
Starting in 2000 and up to 2011, various awards as the best multifinance company have been achieved by the Company from various mass media in the finance industry, such as InfoBank, Investor, and Forbes Indonesia. In 2010 and 2011, the Association of Multifinance Companies in Indonesia (APPI) also awarded the Company as the best multifinance in Indonesia.
05
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa strategi usaha yang dijadikan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di tahun tahun yang akan datang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut:
In conducting its business activities, the Company employs a number of business strategies to which it refers constantly in order to cope with a tighter business competition and ensure the sustainability and development of its business in the coming years. The strategy consists of the following measures:
1.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha. Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktivitas, efisiensi serta mendukung aktivitas kegiatan usaha.
2.
3. 4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
Maintaining a strong and fruitful relationship with business partners and customers and strive to enhance their trust and satisfaction. Develop and innovate new products attractive to the market so that customers can find the best financial solutions possible. Seek alternative funding sources to be more competitive in the market. Implement pricing strategy for products that have higher resale value and measurable risks for different spreads of locations. Expand business network in areas with high potential and vast market so as to reach out to new customers and strengthen relationship with existing customers by providing the best services to all business partners and customers, with due consideration to the economic conditions of the respective areas. Develop information technology infrastructure in conjunction with the latest developments in the field and improve human resources quality to be more reliable and professional to support business growth. Expand the retail and corporate markets by utilizing effectively the branch network and all work units. Stay focused on the financing of portfolio with high rates of return, with due consideration to the quality of the assets being financed. Implement risk management functions that uphold the principle of prudence at all times. Improve all systems and procedures and adjust them to the latest developments in the market so as to be competitive and increase productivity, efficiency, and support all business activities.
Kegiatan Usaha
Business Activities
Perseroan dengan ijin yang dimilikinya dapat menjalankan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang.
The Company has a license to engage in the consumer financing, leasing, and factoring businesses.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut.
In running its business, the Company focuses its financing activities on assets with a high rate of return by taking into account, specifically, the quality of the said assets.
Pembiayaan Konsumen, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan atas kepemilikan kendaraan bermotor roda empat khususnya kendaraan bekas baik kendaraan niaga maupun non-niaga dengan jenis dan merek kendaraan yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.
Consumer financing is more focused towards financing for ownership of four-wheeled motorized vehicles, in particular used or secondhand vehicles, both for commercial or for non-commercial purposes, whose types and brands have been known to have a high resale value.
Sewa Pembiayaan, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal berupa alat-alat berat baru khususnya dan kendaraan bermotor roda empat niaga dan non niaga bekas yang umum digunakan untuk kegiatan di berbagai industri dan memiliki risiko yang rendah.
Leasing is more focused on financing for the provision of capital goods in the form of new heavy machineries and four-wheeled motorized vehicles for commercial and non-commercial purposes, which are commonly used in various industries and with low risk.
Anjak piutang (Factoring) lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu Perseroan dari transaksi perdagangan dalam negeri.
Factoring is more focused on financing for purchase and/or transfer and administration of receivables or short-term debts of companies from domestic trading transactions
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
06
Sejarah History
1982
2003-2004
Didirikan dengan nama PT Clipan Leasing Corporation.
Melakukan penawaran obligasi Clipan Finance I dan II melalui Bursa Efek Surabaya. Ditahun yang sama membuka cabang di Jakarta Utara, Lampung, Pekanbaru, Surabaya dan Yogyakarta.
Established under the name PT Clipan Leasing Corporation.
1990 PT Clipan Leasing Corporation berganti nama menjadi PT Clipan Finance Indonesia. Pada tahun yang sama melakukan Penawaran Umum di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Paralel dan merupakan salah satu perusahaan multifinance yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. PT Clipan Leasing Corporation changed its name to PT Clipan Finance Indonesia. In the same year performed Initial Public Offerings in Jakarta Stock Exchange and parallel bourse. The IPO was recorded as the first IPO for multi-finance companies in Indonesia.
2005 Cabang Palembang, Balikpapan dan Semarang diresmikan. Opening office branches in Palembang, Balikpapan and Semarang.
2006
1993
Pembukaan kantor cabang Tangerang.
Cabang pertama di Denpasar diresmikan.
Opening Tangerang office branch.
Inauguration of first office branch in Denpasar.
2007
1997-2000
Melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Melakukan Penawaran Umum Terbatas I, II dan III dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Limited public offering IV with Pre-emptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Performed Limited Public Offerings I, II, III with preemptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank Multicor .
2000-2002
Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri and Bank Multicor.
Cabang Bandung dan Medan diresmikan. Opening of Bandung and Medan office branches.
07
Issued Clipan Finance Bonds I and II through Surabaya Stock Exchange. In the same year opened office branches in North Jakarta, Lampung, Pekanbaru, Surabaya and Yogyakarta.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan. Undertook changes in the Company’s Board of Commissioners.
Sejarah History
2008 Cabang Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, Manado diresmikan. Opening marketing branches in Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, and Manado .
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga, Bank Hana, Bank Permata, Bank Victoria Internasional. Obtained loan facilities from Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga,Bank Hana, Bank Permata and Bank Victoria International. Penambahan anggota Direksi.
Penambahan anggota Dewan Komisaris. Additional member of BOD. Appointed additional member to the Board of Commissioners. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas dan Bank Victoria International.
2011
Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas and Bank Victoria International.
Pembukaan kantor pemasaran Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu.
2009
Opening of marketing offices in Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari and Bengkulu.
Pembukaan kantor-kantor pemasaran Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran dan Jakarta Barat. Opening marketing branches in Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran and West Jakarta. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata. Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Undertook changes in the Company’s BOC and BOD.
Memindahkan Kantor Pemasaran Tasikmalaya ke Cabang Bandung sehubungan dengan berakhirnya masa sewa menyewa ruangan kantor pemasaran hingga diperolehnya lokasi baru untuk kantor pemasaran. Relocation of Tasikmalaya Marketing Office to Bandung Branch Office, due to the termination of the contract to lease the office space, until a new location for the marketing office is obtained. Melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”). Limited Public Offering V to Shareholders of the Company in relation to the issuance of Preemptive Rights. Menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III . Issuance of the Clipan Finance Indonesia III Bonds.
2010 Pembukaan kantor pemasaran Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Sukabumi. Opening marketing branches in South Jakarta, East Jakarta, Serang, Karawang, Sukabumi.
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Mandiri, BCA, Bank BNI, Bank Danamon, Bank Permata, Bank ICBC, Bank Hana, Bank Victoria dan Bank Capital. Secured loans from Bank Panin, Bank Mandiri, BCA, BNI, Bank Danamon, Bank Permata, ICBC, Hana Bank, Bank Victoria and Bank Capital.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
08
Peristiwa Sepanjang Tahun 2011 Events During The Year 2011
Januari
Maret
Rapat Kerja Nasional Manajemen dan Pimpinan Cabang di Yogyakarta.
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Danamon Indonesia.
Memperoleh penambahan fasilitas kredit dari Bank Hana.
Memperoleh penambahan dan perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Capital .
National Work Meeting for the Management and Branch Managers at Yogyakarta.
Obtaining credit facility from Bank Danamon Indonesia.
Obtaining additional credit facility from Bank Hana.
Obtaining additional and term extension credit facility from Bank Capital.
April
Juni
Juli
Agustus
Pembukaan kantor pemasaran Pangkal Pinang dan Muara Bungo.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa di Gedung Bank Panin Jakarta.
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Central Asia.
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Permata.
Obtaining credit facility from Bank Central Asia.
Obtaining credit facility from Bank Permata.
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank ICBC Indonesia.
Pembukaan kantor pemasaran Bukit Tinggi.
Memperoleh penambahan fasilitas kredit dari Bank Danamon Indonesia.
Obtaining credit facility from Bank ICBC Indonesia.
O p e n i n g o f t h e B u k i t Ti n g g i Marketing Office.
Obtaining additional credit facility from Bank Danamon Indonesia.
“GOWES” Clipan Finance Indonesia.
Opening of the Pangkal Pinang and Muara Bungo Marketing Offices. Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Panin. Obtaining credit facility from Bank Panin. Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mandiri.
Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholder at Panin Bank Jakarta. .
Obtaining credit facility from Bank Mandiri.
“GOWES” Clipan Finance Indonesia. Pembukaan kantor pemasaran Palu. Opening of the Palu Marketing Office.
09
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Peristiwa Sepanjang Tahun 2011 Events During The Year 2011
September
November - Desember
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Pelaksanaan Training Pajak.
Extraordinary General Meeting of Shareholders
Training on Taxation.
Oktober
Memperoleh fasilitas perpanjangan waktu kredit dari Bank Negara Indonesia. Obtained term extension credit facility from Bank Negara Indonesia. Pembukaan kantor pemasaran Bengkulu. Opening of the Bengkulu Marketing Office.
Memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Victoria International . Obtaining term extension credit facility from Bank Victoria International .
Penyelenggaraan Public Expose dalam rangka penerbitan Obligasi Clipan Finance III.
Pembukaan kantor pemasaran Kendari .
Memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Panin.
Public Expose for the Issuance of Clipan Finance III Bonds.
Opening of the Kendari Marketing Office.
Obtaining term extension credit facility from Panin Bank.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
10
Penghargaan Awards
2001, 2002, & 2003 Perusahaan multifinance terbaik dalam bentuk Investor Award pada tahun 2001, 2002 dan 2003 dari Majalah Investor, FEUI, dan Prasetio Utomo. The Best Listed Company in Multifinance in the form of Investor Award in 2001, 2002 and 2003 from Investor Magazine, FEUI and Prasetio Utomo.
2005 Pada tahun 2005 terpilih sebagai salah satu Emiten Terbaik sektor multifinance versi Majalah Investor. In 2005, the Company was selected as one of the Best Public Companies in 2005 from Investor Magazine.
2005, 2006, & 2007 Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan kembali diperoleh berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006 dari Majalah Info Bank.
In 2005 and 2006, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.
2007 Pada tahun 2007, mendapat penghargaan dari Majalah Investor sebagai salah satu perusahaan penerbit obligasi terbaik. Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2007 dari Majalah Info Bank.
In 2007, the Company received award from Investor Magazine as one of the best bond issuers. In 2007, the Company received award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.
11
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
2007 & 2008 Mendapat ranking tertinggi di sektor pembiayaan diantara perusahaan publik lainnya untuk tahun 2007 dan 2008 dari Majalah Investor. In 2007 and 2008, the Company obtained highest ranking in financing business among other public companies from Investor Magazine.
2009 Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2009 dari Majalah Info Bank.
In 2009, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.
Pada tahun 2009, Mendapat Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
In 2009, the Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 20042008.
2010 Penghargaan sebagai perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2010 dari Majalah Info Bank.
In 2010, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.
Penghargaan sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik tahun 2010” untuk kategori aset Rp 1 triliun – Rp 2 triliun dari Majalah Investor.
The Company received 'the 2010 Best Multifinance Company' award, in the Rp1trillion to Rp2 trillion category from Majalah Investor magazine.
Penghargaan dari APPI sebagai “Juara III Perusahaan Multifinance Terbaik 2010” untuk kategori aset diatas Rp 500 miliar.
The Company received an APPI award as ' 2010 #3 Best Multifinance Company' in the Rp500 billion category.
Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
The Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2005-2009.
2011 Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.
In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine.
Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.
In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine.
Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik tahun 2011” dari Majalah Investor.
Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine.
Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar.
Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category.
Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.
Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
12
Jaringan Usaha Bussiness Network
Pada tahun 2011, Clipan Finance telah memiliki 33 kantor jaringan pemasaran yang tersebar di Indonesia yang terdiri dari 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran. Enam kantor pemasaran baru yang dibuka selama tahun 2011 adalah Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Muara Bungo, Bukit Tinggi dan Bengkulu (Sumatera), Palu dan Kendari (Sulawesi). Kantor pemasaran baru tersebut difokuskan untuk penjualan produk pembiayaan konsumen.
In 2011, Clipan Finance has 33 offices spread out all over Indonesia, consisting of 18 branch offices and 15 marketing offices. Six marketing offices opened in 2011 were Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Muara Bungo, Bukit Tinggi and Bengkulu (Sumatera), Palu and Kendari (Sulawesi). These new marketing offices are focused to market consumer financing products.
Pada bulan September 2011, Perseroan telah memindahkan kantor pemasaran Tasikmalaya ke kantor Cabang Bandung berkenaan dengan telah berakhirnya masa sewa menyewa ruangan kantor pemasaran di Tasikmalaya sampai ditetapkan kemudian.
In September 2011, the Company relocated its Tasikmalaya Marketing Office to its Bandung Branch Office, due to the termination of the contract to lease the office space, until a new location for the marketing office is obtained.
Kantor Pusat / Head O_ce Wisma Slipi Lt. 6 Jl. Let. Jen. S. Parman Kav.12, Jakarta 11480 Tel: (021) 5308005 Fax: (021) 5308026,5308027
Kemayoran Bursa Mobil Kemayoran Blok E No.50 Kemayoran Jakarta Pusat Tel: (021) 65868121 Fax: (021) 65868121
Semarang Ruko Mataram Plaza Blok E/6 Jl. MT Haryono No. 427-429 Semarang Tel: (024) 3563919, 3563768 Fax: (024) 3560068
JABODETABEK / Greater Jakarta Jakarta Barat Business Park Kebon Jeruk B-10, Jl. Meruya Ilir No. 88 Jakarta Barat Tel: (021) 30067871, 30067872 Fax: (021) 30067871
Jakarta Selatan Rukan Fatmawati Mas Blok II No.205 Jl. RS Fatmawati Kav. 20 Jakarta Selatan Tel: (021) 7654937, 7662346 Fax: (021) 7654938
Yogyakarta Gedung Bank Panin Lt. 2 Jl. Gejayan CT X No. 10 Yogyakarta, Jawa Tengah Tel: (0274) 557536, 557521 Fax: (0274) 557523
Jakarta Utara Komplek Ruko Mall KTC Blok A No.16. Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta Utara Tel: (021) 45851191, 4524489 Fax: (021) 4524626
Jakarta Timur Ruko Kalimalang Square Blok KS No. 6 Jl. Inspeksi Kalimalang, Pondok Bambu Jakarta Timur Tel: (021) 86609770, 86610672 Fax: (021) 86610536
Bogor Jl. Raya Tajur No.240 E Wangun,Bogor 16720 Tel: (0251) 248043 Fax: (0251) 248044 Depok Jl. Margonda Raya No.535F Pondok Cina, Beji, Depok Tel: (021) 78849532, 78849507 Fax: (021) 78849588 Tangerang Ruko Batavia Blok AA-2 No.18 Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang 15000 Tel: (021) 54214039, 54214040 Fax: (021) 54213670 Bekasi Ruko Grand Mall Blok A/25 Jl. Jend. Sudirman Bekasi 17137 Tel: (021) 88953921, 88957747 Fax: (021) 88954171
13
Karawang Ruko Blok III No.7 Jl. Galuh Mas Raya Karawang Tel: (0267) 8450052 Fax: (0267) 8450052 Serang Jl. Raya Serang-Cilegon Km.3 Legok Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang Tel: (0254) 227364, 227372 Fax: (0254) 227364 Sukabumi Jl. Jend. Sudirman No. 75C Sukabumi Tel: (0266) 234956, 234957 Fax: (0266) 234936 Jawa Dan Bali / Java and Bali Bandung Gedung Bank Panin Lt. 4 Jl. Asia Afrika No. 166-170 Bandung, Jawa Barat Tel: (022) 4202903, 4222246 Fax: (022) 4200774
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Surabaya Jl. Diponegoro No.233 Surabaya, Jawa Timur Tel: (031) 5623077 Fax: (031) 5623014 Denpasar Gedung Bank Panin Lt. 2 Jl. Diponegoro 150 Pertokoan IDT, Genteng Biru A4-6 Denpasar, Bali Tel: (0361) 227895, 247400 Fax: (0361) 237911 Sumatera / Sumatera Lampung Jl. Jend. Sudirman No.42 Bandar Lampung Tel: (0721) 254635, 254535 Fax: (021) 268190 Palembang Jl. Lingk I No.1096E RT/RW 17/04 Kel/Kec 15 Ilir/Ilir Timur Palembang Tel: (0711) 356594, 356743 Fax: (0711) 357457 Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No.399 Pekanbaru, Riau 28125 Tel: (0761) 571455, 571881, 571544 Fax: (0761) 571977
Medan Komplek Golden Trade Centre Jl. Gatot Subroto No.20 Medan, Sumatera Utara 20111 Tel: (061) 4521420, 4521530, Fax: (061) 4521484 Jambi Jl. Hayam Wuruk No.3A Jelutung, Jambi Tel: (0741) 21151, 21152 Fax: (0741) 7555756 Muara Bungo Komplek Pertokoan WTC blok G No. 2 Jl.Lintas Muara Bungo, Kec. Pasar Muara Bungo, Kel. Bungo Barat, Kab. Bungo, Propinsi Jambi. Tel. :0747 – 7324051, 7324052 Fax : 0747 - 7324050 Pangkal Pinang Jl. Soekarno Hatta Km. 5 No. 17, Kel. Dul, Kec. Pangkalan Kab Bangka Tengah, Bangka Belitung Tel. :0717 – 4261281, 4261283 Fax : 0717 - 4261092 Bukit Tinggi Jl. Prof M Yamin No. 36D Bukit Tinggi Tel. :0752 – 33801, 33807 Fax : 0752 - 33847 Bengkulu Jl, S. Parman No. 19 Bengkulu Tel. :0736 – 25682 Fax : 0736 - 2567 Kalimantan / Borneo Balikpapan Jl. MT Haryono No. 88 Balikpapan, Kalimantan Timur Tel: (0542) 872208 Fax: (0542) 444687
Samarinda Jl. Ahmad Yani No. 21 Sungai Pinang Dalam Samarinda, Kalimantan Timur Tel: (0541) 772439 Fax: (0541) 772020 Banjarmasin Jl. A. Yani Km. 55 No.450 C Banjarmasin, Kalimantan Selatan Tel: (0511) 3263596, 3263597 Fax: (0511) 3263598 Sulawesi / Sulawesi Makasar Komplek Metro Square Jl. Latimojong No. C26 Lariangbangi, Makasar Tel: (0411) 3620502, 3620503 Fax: (0411) 3611731 Manado Kompleks Bank Panin Jl. Dotulolong Lasut No.9 Manado 95111 Tel: (0431) 874585, 878815, 878817 Fax: (0431) 874594 Palu Jl. Emy Saelan No. 42 Palu Tel. :0451 – 457060, 421103 Fax : 0451 - 485432 Kendari Jl. Brigjend M Yoenoes, Kompleks Kendari Senapati Land Blok A No. 34
Struktur Organisasi Organization Structure
General Meeting of Shareholders Risk Management Committee
Board of Commissioners
Audit Commitee
Board of Directors
Investor & Corp Relation Secretary
Internal Audit
Marketing Directorate
Operation & AR Directorate
Factoring
Collection & Remedial
Penanggung Jawab PMN
Heavy Equipment
Area Collection Manager
Operation
Task Force
Doc, Control & Product Support
Oto Commercial
Regional Area
Finance & HR Directorate
Oto Passenger
Finance & Accounting
Compliance & SOP
Credit Risk Management
Bussiness & Product Development
GA & Inventory
Treasury
Compliance
Credit Risk Otomotif
Finance & Accounting
System Operating Precedure
Credit Risk Non Otomotif
Financial Planing & Analysis
Branches
Risk Management
Information Technology Human Resources Corporate Legal Litigasi
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
14
Performa 2011 Performance 2011
Ringkasan Laporan Tahunan 2011 Summary of 2011 Annual Report
Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
Susunan Dewan Komisaris Perseroan pada saat diterbitkannya Laporan Tahunan ini adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners as of the date of issue of this Annual Report is as follows:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : :
Mu'min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
: : : : :
Mu'min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
In carrying out its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.
Susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Directors is as follows:
Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Operasional
President Director Director of Marketing Director of Operations
: : :
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
: : :
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Kinerja Keuangan dan Operasional
Operational & Financial Performance
Jumlah pembiayaan baru meningkat sebesar 45% dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011, yang terdiri dari :
New financing rose 45% from Rp 2,883 billion in 2010 to Rp 4,194 billion in 2011, consisting of:
?Pembiayaan konsumen meningkat sebesar 54% dari Rp 1.560
?
miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.402 miliar di tahun 2011. ?Sewa pembiayaan meningkat sebesar 19% dari Rp 675 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 803 miliar di tahun 2011. ?Anjak Piutang meningkat sebesar 53% dari Rp 648 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 989 miliar di tahun 2011.
? ?
Consumer financing, up 54% from Rp 1,560 billion in 2010 to Rp 2,402 billion in 2011. Leasing, up 19% from Rp 675 billion in 2010 to Rp 803 billion in 2011. Factoring, up 53% from Rp 648 billion in 2010 to Rp 989 billion in 2011.
Saldo piutang usaha bersih yang dikelola manajemen meningkat sebesar 73% dari Rp 2.602 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.502 miliar di tahun 2011, yang terdiri dari:
Net receivables increased 73% from Rp 2,602 billion in 2010 to Rp 4,502 billion in 2011, consisting of:
?Piutang pembiayaan konsumen bersih meningkat 109% dari
?
Net consumer financing receivables, up 109% from Rp 1,108 billion in 2010 to Rp 2,317 billion in 2011.
?
Leasing receivables, up 19% from Rp 927 billion in 2010 to Rp 1,106 billion in 2011. Factoring receivables, up 90% from Rp 567 billion in 2010 to Rp 1.078 billion in 2011.
Rp 1.108 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.317 miliar di tahun 2011. ?Piutang sewa pembiayaan meningkat 19% dari Rp 927 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 1.106 miliar di tahun 2011. ?Piutang anjak piutang meningkat 90% dari Rp 567 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 1.078 miliar di tahun 2011.
?
Saldo piutang bermasalah masih berada pada tingkat yang wajar yaitu sebesar 0,8% dari jumlah piutang bersih tahun 2011.
Non-performing receivables remained at a reasonable level, i.e. 0.8% of total net receivables in 2011.
Total aset meningkat sebesar 78% dari Rp 2.694 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.785 di tahun 2011, diikuti peningkatan jumlah ekuitas sebesar 47% dari Rp 1.481 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.174 miliar di tahun 2011.
Total assets increased 78% from Rp 2,694 billion in 2010 to Rp 4,785 billion in 2011, followed by the increase in equity of 47% from Rp 1,481 billion in 2010 to Rp 2,174 billion in 2011.
Laba bersih meningkat sebesar 38% dari Rp 201 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 276 miliar di tahun 2011.
Net income increased 38% from Rp 201 billion in 2010 to Rp 276 billion in 2011.
Jumlah jaringan usaha menjadi sebanyak 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Business network consisted of 18 branch offices and 15 marketing offices spread all over Indonesia.
17
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Ringkasan Laporan Tahunan 2011 Summary Of 2011 Annual Report
Penghargaan
Awards
Selama tahun 2011, Perseroan meraih beberapa penghargaan sebagai berikut: ?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank. ?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank. ?Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik t a h u n 2011” dari Majalah Investor. ?Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar. ?Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.
In 2011, the Company received the following awards:
Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine. ?Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine. ?Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category. ? Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.
Saham dan Obligasi
Stocks and Bonds
Pada bulan September 2011, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas V Kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 1.171.488.567 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp 400 setiap saham sehingga seluruhnya bernilai Rp 468.595.426.800 dan sebanyak 911.157.774 waran seri V yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 250 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 450 per saham dengan masa pelaksanaan mulai tanggal 9 April 2012 sampai dengan 6 Oktober 2014. Jumlah total nilai yang akan diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Terbatas V dan penerbitan HMETD maupun waran adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 878.616.425.100.
In September 2011, the Company conducted a Limited Public Offering V to Shareholders of the Company regarding the Issuance of the Preemptive Rights, of 1,171,488,567 common shares with a par value of Rp 250 per share offered at a price of Rp 400 per share, making up a total of Rp 468,595,426,800, and 911,157,774 Series V Warrants that bestow the right to the holder to buy common shares with a par value of Rp 250 per share and an execution price of Rp 450 per share, within the period that starts on 9 April 2012 until 6 October 2014. The total amount of proceeds obtained by the Company from the Limited Public Offering V and the Issuance of Preemptive Rights and Warrants is no more than Rp 878,616,425,100.
Harga saham CFIN di Bursa Efek Indonesia turun dari sebesar Rp 660 per saham pada tahun 2010 menjadi Rp 430 per saham pada tahun 2011.
The share price of CFIN on the Indonesia Stock Exchange declined from Rp 660 per share in 2010 to Rp 430 per share in 2011.
Perseroan juga telah menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia I, II dan III masing-masing sejumlah Rp 150 miliar, Rp 200 miliar dan Rp 1 triliun dengan bunga tetap. Obligasi Clipan Finance I dan II telah dilunasi pada tahun 2007 dan 2008. Untuk Obligasi Clipan Finance III sebesar Rp 1 triliun terdiri dari 3 seri:
The Company has also issued the Clipan Finance Indonesia I, II and III Bonds each valued at Rp 150 billion, Rp 200 billion, and Rp 1 trillion, respectively. All three bonds have a fixed interest rate. The Clipan Finance Bonds I and II have been fully settled in 2007 and 2008, respectively. The Clipan Finance III Bonds amounting to Rp 1 trillion consisted of 3 series:
?Obligasi Seri A, sebesar Rp 248 miliar dengan tingkat suku
•
Bond Series A, Rp 248 billion with a fixed interest rate of 8.75% p.a. with a maturity period of 370 calendar days.
•
Bond Series B, Rp 123 billion with a fixed interest rate of 9.75% p.a. with a maturity period of 24 months. Bond Series C, Rp 629 billion with a fixed interest rate of 10.25% p.a. with a maturity period of 36 months.
bunga 8,75% per tahun dengan jangka waktu 370 hari kalender. ?Obligasi Seri B, sebesar Rp 123 miliar dengan tingkat suku bunga 9,75% per tahun dengan jangka waktu 24 bulan. ?Obligasi Seri C, sebesar Rp 629 miliar dengan tingkat suku bunga 10,25% per tahun dengan jangka waktu 36 bulan.
? In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine. ?In 2011 Received an award as a multifinance company with
•
Perseroan selalu memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan telah melakukan pembayaran hutang pokok dan bunga Obligasi Clipan Finance I, II dan III sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
The Company always adheres to all the provisions stipulated in the Custodianship Agreement and has fully repaid all the principals and interest of the Clipan Finance I, II, and III Bonds according to the date of maturity stated in the Custodianship Agreement.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat Perseroan dan surat hutang Perseroan dengan hasil “idA+” (Single A plus; Stable Outlook).
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) gave the Company and its Bonds the rating of “idA+” (Single A plus; Stable Outlook).
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
18
Ringkasan Laporan Tahunan 2011 Summary of 2011 Annual Report
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Pada tahun 2010 dan 2011, Perseroan telah membagikan dividen atas laba tahun buku 2009 dan 2010 kepada para pemegang sahamnya masing-masing sebesar Rp 15 per lembar saham.
In 2010 and 2011, the Company paid dividends from the net income of the fiscal years 2009 and 2010 to all shareholders, each in the amount of Rp 15 per share.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Clipan Finance disusun berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur dan dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku tentang perseroan terbatas, perusahaan pembiayaan, pasar modal, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha Perseroan dan nilai-nilai Perusahaan.
The Guidelines for Good Corporate Governance in Clipan Finance has been established based on the principles of good corporate governance as stipulated by and with consideration to the prevailing laws and regulations on limited liability companies, financing companies, the capital market, and other regulations deemed relevant to the Company's values and business activities.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Clipan Finance didorong oleh semangat untuk menjadi perusahaan multifinance terbaik yang dapat memberikan nilai tambah bagi semua stakeholder. Untuk mendapatkan kepercayaan tersebut maka penerapan tata kelola perusahaan dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris dan Direksi dan diteruskan kepada seluruh karyawan Perseroan.
The implementation of Good Corporate Governance in Clipan Finance is grounded on the spirit to become the best multifinance company that provides added value to all stakeholders. To obtain this trust, the implementation of good corporate governance must begin with the highest in command, namely the Board of Commissioners and the Board of Directors, and subsequently by all the employees of the Company.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Perseroan sangat menghargai sumber daya manusia yang dimilikinya sebagai aset terpenting untuk mewujudkan visi dan misinya. Nilai-nilai Perusahaan ditanamkan kepada seluruh karyawan untuk bekerja dengan Integritas tinggi, melayani secara Profesional, selalu berpikir Inovatif untuk memberikan Kepuasan kepada nasabah. Untuk mencapai semuanya itu Perseroan sangat memperhatikan sistem perekrutan yang baik, pelatihan dan pengembangan serta kesejahteraan karyawannya.
The Company values highly the human resources it manages as the most important asset it possesses to realize its vision and mission. The Company's values are inculcated in all employees to work with great integrity, serve with professionalism, and think innovatively to bring satisfaction to the customers. In order to achieve all that, the Company pays strict attention to the policies of good recruitment, training and development, and welfare of its employees.
Jumlah karyawan Perseroan telah meningkat dari 654 karyawan di tahun 2010 menjadi 892 karyawan di tahun 2011.
The number of employees working in the Company rose from 654 employees in 2010 to 892 employees in 2011.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Sebagai suatu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan lingkungan disekitarnya, Perseroan berusaha secara aktif melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial sebagai tindakan nyata kepedulian Perseroan dengan melalui berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
As an integral part of the society and the surrounding environment, the Company actively strives to carry out various social responsibility programs as a manifestation of its social concern, through different activities involving local communities.
Prospek Usaha
Business Prospects
Fokus utama Perseroan di tahun 2012 adalah menjaga dan terus meningkatkan pertumbuhan yang telah dicapai di tahun 2011.
The Company's major focus in 2012 is to maintain and improve business growth which has been achieved up until 2011.
19
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Jumlah Aset ( Rp Miliar )
Nilai Jumlah Piutang Bersih ( Rp Miliar )
Total Asset ( Rp Billion )
Value of Net Receivables ( Rp Billion )
5000,0
5000,0
4.785,5
4000,0
4.501,7
4000,0 3000,0
3000,0
2.693,9
2000,0
1.334,6
1.607,4
1000,0
1000,0
0
0
2007
2008
2009
2.602,2
2000,0
1.771,3
1.674,4
2010
2011
2007
1.631,1 1.432,1
2008
Jumlah Pendapatan ( Rp Miliar )
Laba Bersih ( Rp Miliar )
Total Revenues ( Rp Billion )
Net Profit ( Rp Billion )
2009
2010
2011
300,0 800,0
700,4
276,3
250,0
600,0 200,0
323,3 200,0
200,7
402,6
400,0
150,0
329,4
218,2
150,3 112,8
100,0
74,7 0
0
2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Nilai Pembiayaan Baru ( Rp Miliar ) Value of New Booking ( Rp Billion )
4.193,9
4000,0 3000,0
2.882,8 2000,0 1000,0
1.386,3
1.328,5
1.091,7
0
2007
2008
2009
2010
2011
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
20
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Komposisi Pembiayaan Baru 2011 24%
Composition of New Financing in 2011
57%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Anjak Piutang Factoring Sewa Pembiayaan Leasing
19%
Komposisi Piutang Bersih 2011
24%
Composition of Receivables in 2011
51%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Anjak Piutang Factoring Sewa Pembiayaan Leasing
25%
Clipan Finance menunjukkan perkembangan bisnis yang pesat di tahun 2011 dibandingkan tahun 2010, yang tercermin pada pertumbuhan sebagai berikut:
Clipan Finance demonstrated a rapid growth rate in 2011 compared to that in 2010, as reflected in the following growth indicators:
?Total aset tumbuh sebesar 78%, ?Jumlah pendapatan meningkat sebesar 74%, ?Laba bersih meningkat sebesar 38% dan, ?Nilai pembiayaan baru meningkat sebesar 45%, ?Jumlah piutang bersih yang dikelola meningkat sebesar 73%.
• • • • •
Pada tahun 2011, pembiayaan baru Perseroan masih didominasi oleh pembiayaan konsumen yang mencapai 57% dari jumlah pembiayaan baru dan jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dikelola pada tahun 2011 menjadi sebesar 51% dari total piutang bersih.
In 2011, the Company's new financing was still dominated by consumer financing, which contributed 57% to the total new financing. Meanwhile, the total consumer financing receivables managed by the Company in 2011 became 51% of the total receivables.
Setelah pembiayaan konsumen, posisi berikutnya untuk jumlah pembiayaan baru di tempati oleh pembiayaan baru anjak piutang yang mencapai 24% dari jumlah keseluruhan pembiayaan baru dan menggeser posisi sewa pembiayaan yang hanya mencapai 19% dari jumlah pembiayaan baru. Terjadinya pergeseran komposisi pembiayaan tersebut terutama disebabkan karena tersendatnya supply alat berat dari Jepang karena musibah tsunami yang mengakibatkan negara tersebut tidak dapat memproduksi alat berat baru.
The second biggest contributor to new financing was factoring, which accounted for 24% of total new financing in 2011, taking the position previously held by leasing, which in 2011 only contributed 19% to total new financing. This shift in the composition of new financing was mainly due to the obstruction in the supply of heavy machineries from Japan, as an effect of the tsunami disaster that crippled the nation's ability to manufacture new machineries.
Namun demikian komposisi jumlah piutang yang dikelola oleh Perseroan masih sama yaitu pembiayaan konsumen 51%, sewa pembiayaan 25% dan anjak piutang 24%.
However, the composition of receivables managed by the Company in 2011 was similar to that of 2010, 51% of which consisted of consumer financing, 25% of leasing, and 24% of factoring.
21
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Total assets increased 78%, Total revenues increased 74%, Net income was up 38%, New financing rose 45%, Net receivables was up 73%.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(Rp Juta)
2011
2010
2009
2008
2007
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Laba Sebelum Pajak Laba Bersih
Statements of Comprehensive Income 700.357 365.768 276.257
402.624 265.119 200.711
329.385 202.164 150.253
323.342 158.047 112.874
218.198 94.247 74.714
Laporan Posisi Keuangan Piutang Pembiayaan Konsumen Penanaman Netto Sewa Guna Usaha Penanaman Netto Anjak Piutang Jumlah Piutang Penyisihan Piutang Ragu-ragu Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain Jumlah Aset Utang Bank Utang Lainnya Surat Berharga Yang Diterbitkan Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2.333.940 1.110.558 1.078.344 4.522.842 (21.137) 413 283.386 4.785.504 1.496.548 126.103 989.026 2.173.827 4.785.504
1.120.477 942.028 569.215 2.631.720 (29.505) 2.220 89.476 2.693.910 1.089.564 123.150 1.481.196 2.693.910
504.093 894.367 285.582 1.684.042 (52.921) 1.704 138.441 1.771.267 377.846 81.421 1.312.000 1.771.267
304.158 910.429 265.257 1.479.844 (47.732) 5.956 169.375 1.607.442 395.209 37.470 1.174.763 1.607.442
394.758 876.625 101.879 1.373.262 (38.636) 14.695 325.073 1.674.394 380.574 82.529 149.402 1.061.889 1.674.394
3.037 97,14 *
2.603 77,10 15
2.603 57,72 15
2.603 43,36 5
2.603 48,26 -
15,1% 7,4% 1.14 1.20 39,4%
14,4% 9,0% 0.7 0.8 49,9%
12,1% 8,9% 0.3 0.4 45,6%
10,1% 6,9% 0.3 0.4 34,9%
9,9% 6,1% 0.5 0.6 34,2%
Return on Equity (ROE)** Return on Assets (ROA)^ Debt to Equity Ratio^^ Total Liabilities to Total Equity Net Profit Margin
*2011 dividend, if any, is too be recorded in 2012 financial year ** Net Provit / Averange Equity ^Net Profit / Average Total Assets ^^ Debt (loan + bonds) / Equity
2011
2010
2009
2008
2007
Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta)
Value of New Bookings (IDR Million) 802.913 2.402.212 988.784 4.193.908
674.898 1.560.020 647.836 2.882.754
365.056 610.105 116.531 1.091.692
511.241 549.720 267.500 1.328.461
791.812 494.458 100.000 1.386.270
Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp Juta)*
Leasing Consumer Financing Factoring Total Value of Total Receivables Managed (IDR Million)*
Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah
1.110.558 2.333.940 1.078.344 4.522.842
942.028 1.120.477 569.215 2.631.720
894.367 504.093 285.582 1.684.042
910.429 304.158 265.257 1.479.844
876.625 394.758 101.879 1.373.262
Jumlah Cabang dan Kantor Perwakilan Jumlah Karyawan
33 892
28 654
23 510
20 381
17 313
* Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)
Share Outstanding (Million) Basic Earnings Per Share (IDR) Dividend Per Share (IDR)* Ratios
* Dividen 2011, jika ada akan dicatat di tahun buku 2012 ** Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas ^Laba Bersih / Rata-rata Jumlah Aset ^^ Pinjaman (utang bank + obligasi) / Ekuitas
Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah
Consumer Financing Receivables Net Investment in Direct Financing Leases Net Investment in Factoring Total Receivables Bad Debt Reserve Deffered Tax Assets Other Assets Total Assets Bank Loan Other Payables Bonds Payables Equity Total Liabilities & Equity Share Data
Rasio-rasio Pengembalian terhadap Ekuitas** Pengembalian terhadap Aset^ Pinjaman & Obligasi terhadap Ekuitas^^ Jumlah Liabilitas terhadap Total Ekuitas Laba Bersih terhadap Pendapatan
Revenues Pretax Profit Net Profit Statements od Financial Position
Data Saham Saham Beredar (Juta) Laba Per Saham Dasar (Rp) Dividen Per Saham (Rp)*
(IDR Million)
Leasing Consumer Financing Factoring Total Number of Branches & Rep. Offices Number of Employees
* Exclude of-balance-sheet (channeling) receivables
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
22
Kronologis Pencatatan Saham Chronology Of Share Listing
SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
THE COMPANY’S SHARES ARE LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE
Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut:
Chronology of share listing is as follow:
Tanggal / Date Peristiwa Event
IPO @ Rp 1,000 Partial Listing Partial Listing (Bonus Share I) Partial Listing (Bonus Share II) Right Issue I Company Listing Stock Split - @Rp 500 Partial Listing (Bonus Share III) Right Issue II Right Issue III Warrant Exercise - I Stock Split - @Rp 250 Warrant Exercise - II Warrant Exercise - III Right Issue IV Warrant Exercise - IV Warrant exercise - IV Right Issue V
BEJ JSE
BES SSE
27 Aug 90 19 Jan 93 05 Aug 93 24 Jul 95 07 Nov 97 22 Dec 97 19 Oct 98 10 Dec 98 29 Oct 99 04 Jul 00
20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00 20 Jan 00
07 Jul 03
7 Jul 03
13 Jul 07
13 Jul 07
07 Okt 11
07 Okt 11
Saham Baru Diterbitkan New Shares Issued
Saham Ditempatkan Shares Outstanding
1,500,000 1,475,000 991,572 1,983,457 29,600,034 8,849,988 44,400,051 8,705,734 195,011,672 171,088,532 463,606,040 65,002,500 50,000,000 1,561,085,388 176 7,782 1,171,488,567
1,500,000 2,975,000 3,966,572 5,950,029 35,550,063 44,400,051 88,800,102 97,505,836 292,517,508 463,606,040 463,606,040 927,212,080 992,214,580 1,042,214,580 2,603,299,968 2,603,300,144 2,603,307,926 3,774,796,493
Jumlah Waran yang Beredar - Waran Seri V
911.157.686
Waran Seri IV yang tidak dilaksanakan sampai masa pelaksanaan berakhir Unexercised warrant Series IV up to the end of the exercise period
312.209.115
SEJARAH HARGA SAHAM Stock Price Movement
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
Penutupan / Closing
2011 - 2010
2011 - 2010
2011 - 2010
660 800 840 510 840
500 570 330 370 330
560 680 420 430 430
Periode
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jan-Des
Period
275 335 390 820 820
KINERJA PERGERAKAN SAHAM 2011 Stock Price Movement 2011
Tertinggi Highest
23
Terendah Lowest
Penutupan Closing
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
220 240 285 355 220
225 305 375 660 660
1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter Jan-Dec
Ikhtisar Saham Stock Highlights
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS COMPOSITION
Komposisi pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan 5% atau lebih pada tangal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company's shareholders with ownership of 5% or more as of 31 December 2011 is as follows:
Nilai Nominal Rp 250 per Saham / Price per Share Rp 250 Keterangan
Modal Dasar Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portapel Pemegang Saham Bank Panin Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Masyarakat ( < 5 % )
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value in
10.412.000.000 3.774.796.493 6.637.203.507
2.603.000.000.000 943.699.123.250 1.659.300.876.750
2.051.431.264 280.000.000 1.443.365.229
512.857.816.000 70.000.000.000 360.841.307.250
% 100 100
Description
Authorized Capital Issued and Fully Paid Capital Share Capital in Portapel Shareholders : Bank Panin Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Public with ownership < 5%
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.
Based on Deed No. 37 dated 29 July 2009, of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the increase of the Company' authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paid-up capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011 dibuat di hadapan Notaris Erni Rohaini,S.H,MBA, notaris di Jakarta, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 ribu saham baru disertai dengan 911.157.774 ribu waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V. Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.
Based on Deed No. 11 dated 23 September 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of 1,171,488,567 new shares with 911,157,774 Series V Warrants which were offered to public through Limited Public Offering V. On 23 September 2011, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) to execute the Limited Public Offering V based on the Bapepam-LK Letter No. S10363/BL/2011. On 7 October 2011, the Company's shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini, S.H., MBA, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penyesuaian modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.
Based on Deed No. 14 dated 21 October 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, the shareholders approved the Company's issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as result of a Limited Public Offering V Year 2011.
Jumlah waran yang beredar masing-masing sebanyak 911.157.686 Waran Seri V pada tanggal 31 Desember 2011 dan 312.216.897 Waran Seri IV pada tanggal 31Desember 2009. Waran Seri IV diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV. Masa berlaku Waran Seri IV adalah sejak tanggal 14 Januari 2008 dan berakhir tanggal 12 Juli 2010, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham, sedangkan Waran Seri V diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 450 per saham, sedangkan masa berlaku Waran Seri IV telah berakhir tanggal 12 Juli 2010. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing –masing sejumlah nihil, 7.782 waran dan 176 waran.
The total outstanding warrants as of 31 December 2011 amounted to 911,157,686 Series V Warrants and as of 31 December 2009 amounted to 312,216,897 Series IV Warrants. Series IV Warrants were issued through the Limited Public Offering IV, while Series V Warrants were issued through the Limited Public Offering V. Series V warrants can be executed from 9 April 2012 up to 6 October 2014, with an exercise price of Rp 400 per share, while Series IV warrants had expired on July 12, 2010. The number of exercised warrants into shares for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 is nil, 7,782 warrants and 176 warrants, respectively.
Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham Perseroan.
No members of the Board of Commissioners or the Board of Directors own any shares of the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
24
Sambutan Komisaris Utama Message From President Commissioner
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Pada kesempatan ini Dewan Komisaris Perseroan ingin menyampaikan bahwa berkat dukungan dari semua pihak, maka pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas strategi bisnis Perseroan, melakukan pengawasan atas pengelolaan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi berkaitan dengan kepengurusan Perseroan selama tahun 2011 telah berjalan dengan baik.
On this occasion the Board of Commissioners of the Company wishes to express our gratitude for the support from all parties that has enabled the Board to execute its duties and responsibilities, i.e. to evaluate and grant approval to the Company's business strategies, to supervise management activities, and to provide advices to the Board of Directors relating to the management of the Company during the year of 2011.
Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat rutin Dewan Komisaris dan Direksi yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners held regular meetings attended by all the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Untuk meningkatkan kualitas kerjanya dalam melakukan evaluasi atas sistem laporan keuangan dan pengawasan internal serta memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik telah dilaksanakan oleh Perseroan maka Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris.
The Audit Committee and Risk Management Committee assist the Board of Commissioners in ensuring the quality of the financial reporting system, internal control and implementation of good corporate governance principles in the Company.
Dewan Komisaris memastikan bahwa pelaksanaan tata kelola yang baik seperti ini dapat terus dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan kualitasnya dimasa yang akan datang untuk memelihara kepercayaan yang diberikan para pemegang saham dan pemangku kepentingan kepada Perseroan.
The Board of Commissioners ensures that such an excellent implementation of good corporate governance principles can be continuously maintained and further improved in the future to uphold the trust of the Shareholders and Stakeholders of the Company.
KONDISI PEREKONOMIAN
ECONOMIC SITUATION
Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,1% di tahun 2010, maka pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju dan mencapai pertumbuhan 6,5% dengan tingkat inflasi 3,79%. Hal tersebut didukung oleh turunnya tingkat suku bunga Bank Indonesia pada level 6,0% setelah sempat naik pada level 6,75% pada periode awal Februari 2011 – awal September 2011 sehingga memacu pertumbuhan kredit.
After attaining an economic growth of 6.1% in 2010, the Indonesian economy continued to advance and recorded a growth of 6.5% with an inflation rate held at 3,79% in 2011. This was further supported by the decline in Bank Indonesia's interest rate to 6.0% after rising to 6.75% in the beginning of February 2011 until early September 2011, which spurred the growth of credit.
Rendahnya tingkat suku bunga acuan menyebabkan sektor kredit khususnya di sektor industri otomotif mengalami peningkatan cukup tajam dan berhasil memacu pertumbuhan di sektor industri pembiayaan.
Low benchmark interest rate impacted the automotive industry credit sector to experience a relatively sharp increase and positively enhance the growth in the financing sector.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabilitas ekonomi ditengah masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan dari dunia Internasional. Hal tersebut dapat terlihat dari semakin meningkatnya aliran dana yang masuk ke Indonesia. Perbankan nasional memiliki likuiditas yang baik untuk menyalurkan kredit dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah, dimana kondisi tersebut berdampak positif pada meningk atnya tingk at daya beli masyarakat.
With positive economic growth and stability amid the global financial crisis, Indonesia gained greater confidence from international investors, as seen from the increasing capital inflow the country experienced. The national banking industry possessed strong liquidity to channel loans with relatively low interest rates, which stimulate the increase in the people's purchasing power.
KINERJA PERSEROAN
COMPANY PERFORMANCE
Pada tahun 2011, Clipan Finance berhasil mempertahankan kinerjanya dengan berhasil meningkatkan laba bersih Perseroan sebesar Rp.276,3 miliar, meningkat sebesar 38% bila dibandingkan dengan laba bersih Perseroan tahun 2010. Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh tumbuhnya pembiayaan baru sebesar 45% dari Rp 2,9 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4,2 triliun di tahun 2011, sehingga jumlah piutang bersih yang dikelola Perseroan meningkat sebesar 73% dari Rp 2,6 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4,5 triliun di tahun 2011. Kinerja tersebut tidak terlepas dari tepatnya kebijakan dan strategi usaha yang ditetapkan manajemen yaitu fokus pada upaya pengembangan produk-produk pembiayaan yang inovatif serta disesuaikan dengan kondisi pasar dengan tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian.
In 2011, Clipan Finance successfully maintained its performance with the Company booking a 38% increase in net profit to Rp 276.3 billion. This increase in net profit was driven by the 45% increase in new financing, from Rp 2.9 trillion in 2010 to Rp 4.2 trillion in 2011. Therefore, the Company's net account receivables increased by 73% from Rp 2.6 trillion in 2010 to Rp 4.5 trillion in 2011. Such a performance was inextricably linked to the correct business strategy and policy implemented by the management, i.e. to emphasize on the development of innovative financing products adjusted to market conditions by continuing to uphold the principle of prudence.
Pencapaian kinerja Perseroan tentunya tidak dapat lepas dari adanya dukungan perusahaan induk yaitu Bank Panin yang telah secara
The Company's excellent performance was also affected by the support it received from its Parent Company i.e. Bank Panin, which has been
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
26
Sambutan Komisaris Utama Message From President Commissioner
konsisten memberikan dukungan penuh dalam bentuk pendanaan sehingga Perseroan memiliki struktur permodalan yang kuat. Tercapainya kinerja Perseroan juga didukung oleh berbagai faktor, seperti perluasan jaringan usaha untuk menjangkau basis nasabah yang lebih luas, teknologi jaringan yang canggih dan terintegrasi, sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih, serta manajemen risiko yang efektif.
consistently delivering full support in the form of funding, enabling the Company to possess a strong capital structure. Other key supporting factors that made such an achievement possible include business network expansion to reach out a wider customer base, advanced and integrated networking technologies, well-trained and competent human resources, and an effective risk management.
Di tahun 2011, hasil kinerja Perseroan mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak seperti dari Majalah InfoBank, Majalah Investor, Majalah Forbes Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dan semua keberhasilan tersebut kami persembahkan kepada para pemegang saham, mitra kerja dan pemangku kepentingan Perseroan sebagai bukti komitmen kami untuk mengemban visi dan misi yang telah ditetapkan bersama.
In 2011, the Company's performance earned a number of accolades from various institutions, such as InfoBank Magazine, Investor Magazine, Forbes Indonesia Magazine, and the Association of Financing Companies in Indonesia (APPI). We also dedicate all our successes to the Company's shareholders, business partners and stakeholders, as proof of our commitment to carrying the established vision and mission.
PENAWARAN UMUM TERBATAS V, PENERBITAN OBLIGASI DAN DIVIDEN
LIMITED PUBLIC OFFERING V, BOND ISSUANCE AND DIVIDENDS
Perseroan selalu berusaha untuk memperkuat struktur permodalan dan mencari sumber dana murah untuk dapat bersaing di pasar. Pada tahun 2011, selain memperoleh dana dari pinjaman bank Perseroan memperoleh dana melalui penawaran umum terbatas dan penerbitan obligasi.
The Company always strives to strengthen the capital structure and is continously looking for inexpensive sources of funding to be able to compete in the market. In 2011, in addition to obtaining funding from bank loans, the Company also obtained funding from a limited public offering and bond issuance.
Para pemegang saham telah memberi persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan “corporate action” melalui Penawaran Umum Terbatas V untuk menerbitkan saham baru disertai dengan waran Seri V. Dari Penawaran Umum Terbatas V tersebut Perseroan memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 879 miliar yang semuanya akan digunak an sebagai modal kerja Perseroan. Dengan telah dilaksanakannya Penawaran Umum Terbatas V maka jumlah modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu.
The Shareholders have given approval to the Company's Board of Directors to conduct corporate action of Limited Public Offering V to issue new shares along with Series V Warrants. The Company obtained a maximum of Rp 879 billion from the Limited Public Offering V, all of which will be used as working capital. Post the offering, the amount of the Company's issued and fully paid capital increased from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand.
Selain Penawaran Umum Terbatas V, untuk memenuhi kebutuhan sumber dana pembiayaan baru, Perseroan menerbitkan Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri yaitu: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248 miliar berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun; Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123 miliar berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun; dan Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629 miliar berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.
In addition to the Limited Public Offering V, to meet the need for new sources of financing, the Company issued Clipan Finance III Bond in 2011 worth Rp 1 trillion with a fixed interest rate, with a value of 100% of the principal amount. The bonds came in 3 series: Series A with the principal amount of Rp 248 billion, maturity period of 370 days and a fixed interest rate of 8.75% per annum; Series B with the principal amount of Rp 123 billion, maturity period 24 months and a fixed interest rate of 9.75% per annum; and Series C with the principal amount of Rp 629 billion, maturity period of 36 months, and a fixed interest rate of 10.25% per annum.
Dalam rangka penerbitan obligasi Perseroan memperoleh hasil pemeringkatan dari PT. Pefindo, di mana Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus; Stable Outlook).
The Company's bonds were rated by PT Pefindo, in which the 2011 Clipan Finance III Bonds received the A+ (Single A Plus; Stable Outlook) rating.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 30 Juni 2011, menyetujui pembagian dividen sebesar 19,46% dari laba bersih Perseroan tahun 2010 atau sebesar Rp 15 per saham. Pembayaran dividen merupakan komitmen yang kuat dari Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi para pemegang saham.
The Annual General Meeting of Shareholders (GMS) held on 30 June 2011 approved a dividend distribution of 19.46% of the Company's net profit in 2010, amounting to Rp 15 per share. It is the Company's strong commitment to pay dividends in order to provide the most optimum returns for shareholders.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Pencapaian kinerja Perseroan didukung dengan komitmen untuk memegang teguh dan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sepanjang tahun 2011 Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan strategi bisnis dan kebijakan yang diambil oleh Direksi dan seluruh jajaran Manajemen Perseroan.
The Company's performance was supported by its commitment to uphold and implement the principles of good corporate governance. Throughout 2011, the Board of Commissioners carried out its supervisory function over the execution of business strategies and policies adopted by the Board of Directors and the entire Management of the Company.
27
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Sambutan Komisaris Utama Message From President Commissioner
Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa sistem dan prosedur yang ditetapkan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan standar prinsip tata kelola perusahaan (best practices), serta sesuai dengan rencana bisnis yang ditetapkan.
The Board of Commissioners constantly ensure that the systems and procedures are implemented in accordance with the Corporate Governance Principles standards (best practices), and aligned to the prescribed business plan.
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa tidak ada perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2011.
We also would like to announce that there were no changes to the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2011.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Dalam hal manajemen risiko, Dewan Komisaris mendapatkan laporan secara periodik berkaitan dengan penerapan manajemen risiko Perseroan melalui Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko yang telah melakukan pertemuan rutin. Hasil laporan mengenai manajemen risiko Perseroan selanjutnya menjadi bahan yang kami bahas dengan Direksi Perseroan pada rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.
In terms of risk management, the Board of Commissioners receives periodic reports relating to the application of the Company's Risk Management from the Audit Committee and Risk Management Committee, which hold meetings on a regular basis. The Company's risk management reports are subsequently discussed further in the Company's Board of Commissioners' and Board of Directors' meetings.
Sepanjang tahun 2011, kami memperhatikan upaya manajemen menerapkan praktik terbaik manajemen risiko untuk menjaga kualitas aset Perseroan yang sehat. Perseroan selalu mengacu pada prinsip kehatihatian dalam memberikan kredit sehingga kualitas asetnya terjaga dengan baik. Upaya manajemen tersebut terbukti membawa hasil karena Perseroan berhasil menjaga tingkat kredit bermasalah (NPL) pada tingkat yang wajar yaitu sebesar 0,8 % meskipun pertumbuhan pembiayaan baru Perseroan meningkat signifikan.
Throughout 2011, we oversaw the efforts made by the Management to implement the best practices in risk management to maintain the robust quality of the Company's assets. The Company always upholds the principle of prudence in approving credit applications to safeguard its asset quality. Such efforts by the Management proved to be successful in keeping the Company's non-performing loan ratio (NPL) on a reasonable level of 0,8 % despite the significant increase in the Company's new financing.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Dalam rangka pengawasan internal Perseroan, Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko telah bekerjasama dengan Divisi Audit Internal Perusahaan untuk melakukan pemeriksanaan pada seluruh aspek dan divisi yang ada pada Perseroan. Hasil laporan dan pembahasan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Penerapan pengendalian internal Perseroan selama tahun 2011 telah berjalan dengan baik dan dapat mengurangi dan mengantisipasi risiko kerugian bagi Perseroan.
The Audit Committee and Risk Management Committee collaborate with the Company's Internal Audit Division to perform inspection on all aspects and Divisions of the Company. Reports and discussions are reported to the Board of Commissioners. The application of the Company's internal control throughout 2011 was deemed satisfactory and has been demonstrated to successfully reduce and anticipate the Company's risk of loss.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Dewan Komisaris menyadari bahwa sumber daya manusia adalah faktor penting yang harus mendapatkan perhatian. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan kepada Direksi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Perseroan, termasuk diantaranya penyesuaian gaji karyawan, pemberian bonus yang dikaitkan dengan hasil penilaian masing-masing karyawan, pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh pihak internal Perseroan maupun pihak external, dan kegiatan lainnya.
The Board of Commissioners acknowledges that employees play an important role in shaping the success of the Company. In 2011, the Board of Commissioners gave approval to the Board of Directors to improve the Company's Human Resources quality, including the adjustment of salaries, performance-oriented bonuses, trainings and developments by the internal and external parties, as well as various other activities.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Perseroan akan terus dapat berkembang untuk menjalankan misinya dan mencapai visinya menjadi perusahaan pembiayaan terkemuka yang memberikan solusi pembiayaan terbaik kepada nasabah. Dengan strategi yang tepat sasaran, sumber daya yang bekerja secara profesional untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, proses kerja yang efektif dengan dukungan sistem teknologi informasi yang online dan terintegrasi, inovasi produk dan peningkatan kualitas pelayanan, ekspansi jaringan usaha, penerapan manajemen risiko yang baik, dukungan pendanaan khususnya dari induk perusahaan Bank Panin dan hubungan yang baik dengan kreditur, mitra usaha dan nasabah, serta kondisi perekonomian Indonesia yang diperkirakan kondusif di tahun 2012, maka Clipan Finance yakin dapat memberikan yang terbaik bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan di tahun 2012.
The Board of Commissioners is of the view that the Company will continue to grow and achieve its mission and vision of becoming the leading financing company that provides the best financing solutions to customers. With an effectively-targeted strategy, professional human resources that improve productivity and efficiency, effective work processes supported by integrated and online information technology systems, product innovation and service quality enhancement, business network expansion, sound implementation of risk management, funding support from Bank Panin as its Parent Company, and good relations with all creditors, business partners and customers, as well as Indonesia's economic situation in 2012 that is estimated to remain conducive, Clipan Finance is confident that it shall provide only the best for its shareholders and stakeholders in 2012.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
28
Sambutan Komisaris Utama Message From President Commissioner
UCAPAN TERIMA KASIH
ACKNOWLEDGMENTS
Pada kesempatan ini, kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada para anggota Komite di bawah Dewan Komisaris yang telah bekerja keras dan membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas pengelolaan Perseroan.
On this occasion the Board of Commissioners would like to express its deepest gratitude to the members of the Committees under the Board of Commissioners who have given their dedication and assisted the Board of Commissioners in conducting supervision over the management of the Company.
Kepada Direksi Perseroan dan seluruh jajaran karyawan kami menyampaikan penghargaan atas hasil kerja kerasnya sehingga kinerja yang baik dapat tercapai pada tahun 2011. Secara khusus kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Panin sebagai induk Perusahaan sekaligus pemegang saham mayoritas atas dukungan penuh yang secara konsisten diberikan kepada Perseroan dan kepada pemegang saham lainnya atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.
We also appreciate the Board of Directors and all employees of the Company, for their hard work and excellent performance that made all these achievements in 2011 possible. In particular, we would also like to express our gratitude to Bank Panin as our Parent Company and majority shareholder for its consistent support to the Company, and the confidence awarded to us by other shareholders.
Pada kesempatan ini pula kami ingin menyampaikan penghargaan kepada seluruh regulator, mitra usaha, kreditur, supplier, dan para nasabah atas kerjasama dan dukungan yang diberikan.
We would also like to extend our appreciation to all regulators, business partners, creditors, suppliers, and clients for their cooperation and support.
Partisipasi aktif dari semua Pemangku Kepentingan Perseroan telah memungkinkan Perseroan untuk mencapai kinerja yang memuaskan sebagaimana yang diharapkan di tahun 2011.
Active participation from the Stakeholders has enabled the Company to achieve satisfactory results as expected for the year 2011.
Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners,
Mu’min Ali Gunawan Komisaris Utama President Commissioner
29
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Dewan Komisaris / Board Of Commissioners Kiri ke Kanan Left to Right : Veronika Lindawati, Roosniati Salihin, Mu’min Ali Gunawan, Suwirjo Josowidjojo, Lukman Abdullah
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami menyampaikan bahwa Perseroan telah berhasil melewati tahun 2011 dengan catatan kinerja yang menggembirakan dan telah meletakkan dasar untuk kinerja yang lebih menjanjikan di tahun-tahun mendatang.
With our utmost gratitude to God Almighty, we would like to report on the Company's successful journey throughout 2011, as our performance in that year was not only remarkable but also became the groundwork for even better performance in the coming years.
Sepanjang tahun 2011 kami telah menjalankan seluruh strategi yang ditetapkan. Dengan dukungan penuh para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya kami dapat mencapai hasil maksimal yang terbukti dari hasil pencapaian seperti jumlah pembiayaan baru tumbuh sebesar 45%, jumlah aset tumbuh 78%, jumlah pendapatan meningkat 74% dan laba bersih yang meningkat sebesar 38%.
Throughout 2011, we implemented all the strategies we had earlier formulated. With full support from our shareholders and stakeholders we managed to obtain maximum results, as seen from the achievement of 45% growth in the amount of new financing, 78% growth in the total assets, 74% growth in total revenues and 38% increase in net income.
Selain hasil kinerja diatas, hal lain yang sangat penting yang juga menjadi fokus kami adalah bahwa nasabah dan rekan usaha kami memperoleh dan menikmati pelayanan yang terbaik dari kami sehingga lewat hubungan yang baik serta kerjasama yang saling menguntungkan kami dapat meraih pangsa pasar yang semakin besar dan kinerja Perseroan dapat terus bertumbuh sesuai dengan rencana Perseroan.
In addition, we are fully aware of the importance of providing the best quality of service to our customers and business partners, which in return will create mutually beneficial cooperation and relationship we need to seize a greater market share, thus improving the Company's performance as envisioned.
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
NATIONAL ECONOMIC GROWTH
Masa-masa yang menggembirakan bagi industri pembiayaan khususnya di sektor industri otomotif masih terus berlanjut di tahun 2011 ini. Hal tersebut terlihat nyata dari data Gaikindo yang menunjukkan peningkatan jumlah penjualan mobil di tahun 2011 hingga mencapai 894.164 unit atau tumbuh sebesar 17% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 764.710 unit. Pencapaian tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari faktor pertumbuhan ekonomi nasional yang terus meningkat dari 6,1% di tahun 2010 menjadi 6,5% di tahun 2011. Pertumbuhan tersebut didukung dengan tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah, sehingga industri otomotif mengalami pertumbuhan yang positif. Rendahnya tingkat suku bunga pinjaman memacu kenaikan daya beli masyarakat, diantaranya pada peningkatan permintaan kendaraan bermotor.
Encouraging times for the financing industry continued in 2011, in particular in the automotive sector. Data from Gaikindo shows an increase in car sales in 2011 to reach 894,164 units, signifying 17% growth from 764,710 units in 2010. Such achievement was driven by the national economic growth which increased from 6.1% in 2010 to 6.5% in 2011. The growth was supported by low levels of inflation and interest rates, which lead to positive growth in the automotive sector. Furthermore, low interest rates stimulated the rise in people's purchasing power and their demand for motorized vehicles.
Secara umum peningkatan penyaluran pembiayaan di tahun 2011 masih didominasi oleh pembiayaan di sektor otomotif, namun demikian sejalan dengan meningkatnya permintaan barang komoditas maka harga barang komoditas di pasar dunia ikut meningkat sehingga memacu perusahaan komoditas untuk melakukan ekspansi dengan membuka lahan baru, seperti perkebunan dan pertambangan. Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya permintaan pembiayaan non otomotif.
In general, the financing industry expanded in 2011, still dominated by the automotive sector financing, in line with the increase in the demand for commodities which drove up their prices in the global market. This stimulated commodity-related companies to expand their businesses by pursuing new business avenues, such as plantation and mining. The condition also drove up the demand for non-automotive sector financing.
KINERJA PERSEROAN
COMPANY PERFORMANCE
Pertumbuhan ekonomi yang kondusif di tahun 2011 ditanggapi dengan positif oleh Perseroan. Melalui kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, yaitu fokus pada pengembangan produk-produk pembiayaan yang inovatif yang disesuaikan dengan kondisi pasar serta memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, Perseroan berhasil memanfaatkan peluang yang ada dan membukukan kinerja yang memuaskan untuk tahun 2011. Beberapa data pencapaian Perseroan tercatat sebagai berikut:
The Company responded the condusive economic growth in 2011 positively. Through the implementation of appropriate policies and business strategies focused on innovative financing products development adjusted to market conditions, and on providing financial solutions that satisfy customers' needs, the Company managed to seize the available opportunities and recorded excellent performance in 2011. Below are some of the indicators demonstrating the Company's positive growth:
?Jumlah Pendapatan sebesar Rp 700 miliar atau tumbuh 74%. ?Laba bersih mencapai Rp 276 miliar atau tumbuh 38%. ?Total aset tumbuh 78% dari Rp 2,7 triliun di tahun 2010
meningkat menjadi Rp 4,8 triliun di tahun 2011. ?Jumlah pembiayaan baru meningkat 45% dari Rp 2.883 miliar menjadi Rp 4.194 miliar. ?Debt to equity ratio meningkat dari 0,7 di tahun 2010 menjadi 1,1 ditahun 2011.
? ? ? ? ?
Total revenues grew 74% year-on-year (yoy) to Rp 700 billion. Net income grew 38% to Rp 276 billion. Total assets grew 78% from Rp 2.7 trillion in 2010 to Rp 4.8 trillion in 2011. Total new funding grew 45% from Rp 2,883 billion to Rp 4,194 billion. Debt-to-equity ratio increased from 0.7 in 2010 to 1.1 in 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
32
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
?Pengembalian laba bersih terhadap ekuitas yang ditanamkan
(ROE) meningkat dari 14,4% di tahun 2010 menjadi 15,1% di tahun 2011. ?Pengembalian laba bersih terhadap aset yang dimiliki (ROA) turun dari 9,0% di tahun 2010 menjadi 7,4% di tahun 2011. ?Rasio piutang bermasalah (NPL) dapat tetap terjaga pada tingkat yang wajar sebesar 0,8% meskipun pembiayaan baru meningkat cukup signifikan.
?
Return on Equity (ROE) increased from 14.4% in 2010 to 15% in 2011.
?
Return on Assets (ROA) decreased from 9.0% in 2010 to 7,4% in 2011. Non Performing Loans (NPL) was maintained at a reasonable rate of 0,8% amid significant increase in new funding.
?
Pertumbuhan pembiayaan baru Perseroan tercatat pada semua transaksi pembiayaan yang menjadi kegiatan utama Perseroan:
In 2011, growth in new financing was recorded in all of the Company's major financing activities:
?Pembiayaan konsumen tumbuh 54% dari Rp 1.560 miliar di
?
tahun 2010 menjadi sebesar Rp 2.402 miliar, ?Sewa pembiayaan tumbuh sebesar 19% dari Rp 675 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 803 miliar, ?Pembiayaan anjak piutang tumbuh 53% dari Rp 648 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 989 miliar.
? ?
Consumer Financing grew 54% from Rp 1,560 billion in 2010 to Rp 2,402 billion Finance Lease grew 19% from Rp 675 billion in 2010 to Rp 803 billion Factoring grew 53% from Rp 648 billion in 2010 to Rp 989 billion
SUMBER PENDANAAN
SOURCE OF FUNDING
Di tahun 2011, sumber pendanaan utama Perseroan masih berasal dari modal sendiri dan dari pinjaman bank baik Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional maupun Bank Asing dalam bentuk kerjasama channelling dan pinjaman tetap dengan jangka waktu pinjaman yang telah diselaraskan dengan tenor pembiayaan yaitu dengan penawaran suku bunga tetap yang kompetitif sepanjang tenor pinjaman.
In 2011, the Company's primary sources of financing were own capital and bank loans from state-owned, private and foreign banks, which took the form of channeling partnerships and fixed loans, whose terms were aligned with the term of financing offered by the Company, i.e. with competitive fixed interest rates throughout the term.
Keberhasilan Perseroan menjadi salah satu perusahaan jasa pembiayaan terdepan tidak terlepas dari dukungan penuh Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan, yang menjadi salah satu keunggulan Perseroan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk menjaga kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan.
The Company's success as one of the nation's leading financing companies is inextricably linked to the full support it received from Panin Bank as its majority shareholder, particularly with respect to funding, which became one of the Company's excellence in obtaining funding necessary for maintaining its business continuity and financial condition.
Selama tahun 2011, total pinjaman yang diperoleh Perseroan berjumlah Rp 2.040 miliar atau naik 84% dari tahun 2010. Meningkat pesatnya jumlah pembiayaan baru dan persaingan yang ketat di pasar mendorong Perseroan untuk mendapatkan alternatif sumber pendanaan lainnya. Untuk itu, pada tahun 2011 ini, Perseroan melakukan dua kegiatan korporasi yaitu Penawaran Umum Terbatas V dan Penawaran Umum Obligasi CFI III.
The Company's total amount of loans in 2011 was Rp 2.040 billion, an increase of 84% from that of 2010. The rapid increase in the total new financing and stiff competition in the market have motivated the Company to seek for alternative funding sources. To address this matter, the Company conducted its Limited Public Offering V and issued its CFI Bonds III to the public.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 ribu saham baru disertai dengan 911.157.774 ribu waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V. Pada tanggal yang sama, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V dan saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011. Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011, para pemegang saham menyetujui penyesuaian modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.
Based on the Deed No.11 dated 23 September 2011, the Shareholders of the Company approved the Company's plan to issue 1,171,488,567 thousand new shares along with 911,157,774 thousand Series V Warrants through the Limited Public Offering V. On the same date, the Company obtained the authorization from the Chairman of Bapepam-LK to conduct the Limited Public Offering V, with the shares listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 October 2011. Based on the Deed No. 14 dated 21 October 2011, the Shareholders of the Company approved the amendment to the Company's issued and fully paid capital, from initially Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand, resulting from the Limited Public Offering V in 2011.
Pada tahun 2011, Perseroan juga menerbitkan Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:
The Company also issued the Clipan Finance Indonesia Bonds III in 2011, with a total value of Rp 1 trillion, with fixed interest rates of 100% of the bond principal, consisting of:
?Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248.000.000 ribu
?
berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun.
33
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Bond Series A, Rp 248 billion with a fixed interest rate of 8.75% p.a. with a maturity period of 370 calendar days.
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
?Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123.000.000 ribu
?
berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. ?Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629.000.000 ribu berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.
Bond Series B, Rp 123 billion with a fixed interest rate of 9.75% p.a. with a maturity period of 24 months.
?
Bond Series C, Rp 629 billion with a fixed interest rate of 10.25% p.a. with a maturity period of 36 months.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo, Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus).
Based on the assessment conducted by PT Pefindo, the Clipan Finance Bonds III of 2011 were ranked A+ (Single A Plus).
PEMASARAN
MARKETING
Pada tahun 2011, Perseroan telah menerapkan kebijakan strategi Pemasaran berdasarkan tingkat risiko dengan melakukan pemilihan segmen pelanggan dan jenis aset yang akan dibiayai. Penerapan syarat yang ketat untuk setiap pengajuan kredit dan analisa kredit yang akurat dilakukan untuk mempertahankan kualitas aset Perseroan. Hasil yang menggembirakan dapat dilihat dimana Perseroan dapat menjaga tingkat kredit bermasalah pada tingkat yang wajar dan tingkat kerugian atas agunan yang diambil alih dapat terjaga dengan baik.
In 2011, the Company implemented a marketing strategic policy based on risk level through the selection of market segmentation and type of assets to be financed. The application of strict requirements for each credit application and accurate credit analysis were carried out in order to maintain the Company's asset quality. It was encouraging, therefore, to see that the Company was able to maintain its non-performing loan ratio and its losses from non-performing loans and collaterals at reasonable levels.
Kegiatan pembiayaan konsumen tetap difokuskan ke ritel sektor usaha menengah keatas berupa kendaraan bekas yang masih memiliki pangsa pasar yang luas dan marjin bunga bersih yang cukup tinggi, dimana transaksi tersebut telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp.334 miliar, meningkat 144% dari tahun 2010 dan telah memberikan kontribusi sebesar 48% dari total pendapatan Perusahaan.
Consumer financing activities remained focused on the middle to upper middle retail sector, particularly for used vehicles with large market share and relatively high net interest margin. Consumer financing transactions generated Rp 334 billion in revenues, up 144% from 2010, and contributed 48% to the Company's total revenues.
Pada sewa pembiayaan, kegiatan tetap difokuskan ke korporasi sektor usaha transportasi, komoditas dan sumber daya alam berupa penyediaan alat alat berat baru yang umum digunakan dan memiliki nilai jual kembali yang tinggi. Pada tahun 2011 pendapatan sewa pembiayaan mencapai Rp 165 miliar meningkat 5% dari tahun 2010 dan memberi kontribusi pendapatan sebesar 24% dari total pendapatan Perseroan.
Finance lease was focused on the transportation, commodities, and natural resources sectors, taking the form of financing for new heavy equipment with relatively high resale value. In 2011, revenues from finance lease reached Rp 165 billion, an increase of 5% from 2010, contributing 24% to the Company's total revenues.
Kegiatan pembiayaan anjak piutang dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi dalam negeri turut memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 116 miliar atau 17% dari total pendapatan, meningkat sebesar 163% dari tahun 2010.
Meanwhile, factoring activities mostly took the form of purchases and transfer of receivables/short-term bills from domestic transactions, and generated Rp 116 billion of revenues or 17% of the total, up 165% from 2010.
JARINGAN USAHA
BUSINESS NETWORK
Faktor lain yang cukup penting dan berperan mendukung keberhasilan kami adalah jaringan usaha yang tersebar hampir diseluruh kota besar di Indonesia. Dengan kegiatan usaha yang difokuskan pada pembiayaan ke segmen retail atau perorangan, dan mendekatkan diri kepada nasabah, kami telah menambah jaringan usaha di wilayah yang masih potensial pangsa pasarnya dalam bentuk penambahan 6 kantor pemasaran untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Saat ini Perseroan telah memiliki 33 kantor cabang dan kantor pemasaran yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
The Company's business network, spreading across major cities in Indonesia, has been one of the most important factors that contribute to its success. With our business activities focused on the retail or individual segment, and with greater efforts to become even closer to our customers, we strived to expand our business network in the regions with potentially large market share. We established six new additional marketing offices to enhance our service and reach a greater range of customers. Currently the Company has 33 branch offices and marketing offices across various regions in Indonesia.
SUMBER DAYA MANUSIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
HUMAN RESOURCES AND INFORMATION TECHNOLOGY
Menyadari bahwa Perseroan akan terus bertumbuh menjadi semakin besar dan karenanya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dibidangnya, manajemen Perseroan berkomitmen untuk berupaya menjaga dan konsisten meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang handal, profesional dan terlatih serta memiliki integritas tinggi, merupakan ujung tombak keberhasilan Perseroan. Saat ini jumlah karyawan Perseroan meningkat seiring pertumbuhan Perseroan dari 654 karyawan pada tahun 2010 menjadi 892 karyawan di tahun 2011.
The Company is aware that in order to expand its business, it is necessary to retain high quality employees who are professionals in their respective fields. Therefore, the Company is committed to maintaining and continuously enhancing the quality of its Human Resources. Employees that are reliable, professional well-trained, and have respectable integrity have been spearheading the Company's success heretofore. The number of employees of the Company also increased from 654 in 2010 to 892 in 2011, along with the Company's growth.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
34
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
Faktor lain yang juga sangat penting dalam menunjang keberhasilan kinerja Perseroan ditengah persaingan yang semakin ketat adalah informasi teknologi. Jaringan teknologi yang terintegrasi memungkinkan Perseroan untuk dapat memonitor seluruh aktivitas operasional kantor pusat dan kantor cabang serta kantor pemasaran setiap saat secara langsung sehingga berbagai tindakan strategis dapat diterapkan dengan data yang akurat dan terkini dalam upaya pengembangan kinerja Perseroan.
Another no less crucial factor supporting the success of the Company in an increasingly tight competition is information technology. An integrated technology network allows the Company to directly monitor all operational activities in the head office, marketing offices and branch offices at any time, so that various strategic actions can be applied based on accurate and up-todate information, in order to improve its performance.
Memberi pelayanan dengan solusi yang terbaik merupakan komitmen kami. Dan untuk memberikan hasil yang optimal kepada pelanggan serta mitra kerja, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi serta memberikan berbagai macam program pelatihan dan pendidikan Sumber Daya Manusia serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Providing service with the best solutions possible is our lasting commitment. And in order to deliver optimal results to our customers and business partners, the Company constantly endeavors to improve its quality in terms of information technology, human resources training and education programs, and employee welfare.
MENJAGA HUBUNGAN YANG KUAT DAN ERAT DENGAN MITRA USAHA DAN PELANGGAN
SECURING STRONG BUSINESS PARTNERSHIPS
Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan pelanggan merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karenanya Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, serta kepuasan baik untuk pelanggan maupun mitra usaha. Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya. Dengan mitra kerja, Perseroan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan dengan menunjukkan kemampuan finansial serta kredibilitas yang baik.
The Company is very aware that tight collaboration with business partners and robust relationship with customers are two very crucial factors of success. Therefore, the Company always endeavors to maintain its relationships with customers and business partners by improving their level of confidence and satisfaction. It is the Company's persistent effort to improve its service quality to maintain sound and fruitful relationships with its customers. Together with its business partners, the Company is committed to maintaining the trust that has been awarded to it, by demonstrating strong financial indicators and credibility.
Kondisi pasar yang terus berkembang di industri pembiayaan, menuntut produk dan layanan baru yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi yang tepat sesuai harapan para pelanggan serta seluruh mitra kerja. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa berusaha melakukan pengembangan produk yang inovatif yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
The fast-paced nature of the flourishing financing industry requires innovative new products and services to fulfill the needs by providing appropriate solutions that meet customers' and business partners' expectations. Therefore, the Company strives to develop innovative products based on market conditions.
Untuk meningkatkan volume pembiayaan di sektor otomotif retail khususnya kendaraan bekas, Perseroan melakukan berbagai promosi dan pemasaran dengan melibatkan para mitra kerja yang telah menjalin kerjasama dan memiliki hubungan baik dengan Perseroan. Untuk pembiayaan di sektor non otomotif, Perseroan meningkatkan pemasaran melalui cross-selling produk pembiayaan alat-alat berat kepada para nasabah dan mitra kerja yang memiliki diversifikasi bisnis khususnya ke industri pertambangan dan perkebunan.
To expand the volume of financing in the automotive sector, especially for used vehicles, the Company carried out numerous promotional and marketing campaigns by engaging its loyal business partners. As regards financing in the non-automotive sector, the Company extended its marketing campaigns via cross-selling of heavy equipment to customers and partners whose businesses are diversified, especially those in the mining and plantation sectors.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan menyadari bahwa implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten dan berkesinambungan merupakan hal penting yang harus diterapkan oleh Perseroan yang terus bertumbuh. Untuk itu, kami telah menerapkan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan selalu mengedepankan transparansi, tanggung jawab dan penerapan mekanisme kontrol yang efektif. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perseroan diawasi secara aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan fungsi manajemen risiko yang sesuai ketentuan telah dilakukan dan dikonsolidasi dengan Perusahaan Induk, PT Panin Bank Tbk. Penerapan manajemen resiko yang prudent secara konsisten dan berkesinambungan dengan mengikuti kondisi perkembangan industri pembiayaan dalam mengelola resiko yang dihadapi untuk tetap menjaga kondisi kesehatan Perseroan yang telah berhasil dicapai Perseroan, diantaranya rasio piutang bermasalah (NPL) tetap terjaga pada tingkat yang wajar meskipun jumlah portfolio piutang yang dikelola meningkat.
The Company realizes that the implementation of good corporate governance principles in a consistent and sustained manner is of paramount importance for the Company to continue its growth. To that end, we have implemented good corporate governance practices by always applying the principles of transparency and responsibility as well as an effective control mechanism. The Board of Commissioners and the Board of Directors, assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee, actively supervise the implementation of Good Corporate Governance principles in the Company. The supervision is carried out to ensure that appropriate risk management functions have been conducted and consolidated with those of the Parent Company, PT Panin Bank Tbk. The Company consistently implements prudent risk management aligned with the latest developments in the financing industry in managing risks to maintain the Company's sound financial condition as achieved by the Company, among others, Non Performing Loans (NPL) ratio is sustainably maintained at a reasonable level even though the amount of managed receivables portfolio increases.
35
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, Perseroan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya dan secara aktif telah melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
As an inseparable part of society, the Company has great concern for its surrounding enviroment and is actively putting its Corporate Social Responsibility into practice through numerous social activities.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Perseroan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan. Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perseroan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan terarah dan terkendali dalam limit risiko yang terukur serta tetap menguntungkan Perseroan. Perseroan senantiasa menerapkan prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
The Company is fully committed to strong implementation of risk management in order to stay ahead of the financing industry. Our risk management policy signifies the Company's effort to provide strong platform to conduct the Company's business activities in a focused and controlled manner, with a measured limit of risk so as to continue benefiting the Company. The Company implements the principles of transparency, independency, responsibility and fairness on its transactions at all times.
Sepanajang tahun 2011, kami tetap mempertahankan kebijakan penerapan manajemen risiko yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko yaitu Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kebijakan dan Penerapan Batasan; Identifikasi, Pengukuran dan Pengawasan; serta Pengendalian Internal. Penerapan kebijakan tersebut telah berhasil menjaga kualitas aset Perseroan. Kami akan terus meningkatkan sistem manajemen risiko dan melakukan penyesuaianpenyesuaian sehingga dapat menghadapi tantangan di masa mendatang.
Throughout 2011, we continued to strengthen the implementation of risk management policy based on the four basic pillars of risk management, namely active supervision by the Board of Commissioners and the Board of Directors; policies and boundaries setting; identification, measurement, and monitoring; and internal control. The implementation of this policy has proved to help the Company maintain its asset quality. We shall continue to improve our risk management system's quality, and perform necessary adjusments to overcome future challenges.
PELUANG dan TANTANGAN TAHUN 2012
CHALLENGES AND OPPORTUNITIES IN 2012
Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2012 yang relatif stabil, dimana pertumbuhan yang ditargetkan di kisaran 6,5%, situasi politik yang dan keamanan yang tetap terjaga, kami menapak di tahun 2012 dengan optimis. Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan, maka diharapkan akan memicu pertumbuhan di berbagai sektor industri termasuk industri otomotif, perkebunan dan pertambangan. Kondisi tersebut didukung dengan kecenderungan penurunan tingkat suku bunga sehingga tentu saja akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat. Hal ini tentu saja akan memberikan peluang bagi Perseroan untuk mengembangkan usahanya.
The Indonesian economy, which is expected to grow by a stable rate of 6.5% in 2012, supported by sound security and political situations, makes us confident and optimistic in welcoming the year 2012. With that target for national economic growth, we expect considerable growth in the automotive, plantation and mining sectors. Such a condition will be supported by the downward trend of interest rate that will eventually increase the people's purchasing power. The situation will provide a great opportunity for the Company to expand its business.
Namun demikian kami juga menyadari bahwa tantangan dan hambatan akan selalu ada, karena adanya beberapa kebijakan Pemerintah yang berpotensi besar untuk memperlambat prospek pertumbuhan di industri otomotif khususnya. Rencana Pemerintah untuk menerapkan peraturan pengenaan pajak progresif kendaraan bermotor yang berlaku di tahun 2011, kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar bersubsidi bagi kendaraan pribadi akan menjadi hambatan bagi industri. Kemudian munculnya kebijakan mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar akan memicu kenaikan tingkat inflasi dan kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga yang akan berpengaruh terhadap industri pembiayaan.
However, we do realize that there are challenges and obstacles that lie ahead, as certain Government policies to be enacted in the near future has the potential of slowing down growth prospects of the automotive industry. The Government's plan to apply progressive tax policy for vehicle ownership beginning in 2011 and to restrict the consumption of subsidized fuel by private vehicles will pose certain barrier to industry's growth. The possibility of an interest rate hike and higher inflation rates triggered by the rising price of fuel will also affect the financing industry.
Meskipun demikian kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya karena Perseroan yang telah berdiri sejak tahun 1982 diberikan kesempatan untuk dapat membuktikan diri sebagai perusahaan pembiayaan yang mampu melewati masa krisis yang melanda Indonesia. Untuk menghadapi tahun 2012, Perseroan akan menjalankan strategi yang telah ditetapkan diantaranya menjaga hubungan yang baik dan kuat dengan seluruh mitra usaha dan nasabah, mengembangkan inovasi produk baru dan meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas jaringan usaha, mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi informasi yang dinamis, diversifikasi sumber pendanaan, peningkatan
Nevertheless, we remain most grateful to God Almighty, as well as all shareholders and stakeholders, for having given the Company, which was established in 1982, the opportunity to prove our capability to survive a number of economic crises that have hit Indonesia in the past. To face the challenges that 2012 may bring, the Company will apply a strategy that shall include maintaining rapport with all business partners and customers, developing new innovative products, improving service quality, expanding the business network, developing dynamic information technology and human resources, diversifying sources of financing, improving efficiency, and implementing good corporate governance principles and a balanced risk management approach.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
36
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
efisiensi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang seimbang. Dengan strategi dan kapasitas yang dimiliki maka kami yakin Perseroan akan dapat memberi nilai lebih bagi konsumen, mitra usaha, pemegang saham, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dan mencapai visi dan misinya.
We believe that the Company's strategy and capacity will yield added value to our customers, business partners, employees and stakeholders, in the pursuit of its vision and mission.
PENGHARGAAN
AWARDS
Pada tahun 2011, Perseroan kembali mendapatkan berbagai penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai selama tahun berjalan. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh tersebut adalah sebagai berikut:
In 2011, the Company received the following awards for its achievements throughout the year:
?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan
? In 2011 Received an award as a multifinance company with
predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank. ?Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank. ?Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik t a h u n 2011” dari Majalah Investor. ?Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar. ?Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.
Outstanding Performance from Info Bank Magazine.
Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine. ?Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine. ?Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category. ? Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.
UCAPAN TERIMA KASIH
ACKNOWLEDGMENTS
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah Direksi pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dilakukan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pemegang saham, seluruh karyawan, nasabah dan mitra kerja atas dukungan dan kerjasama yang diberikan.
On this occasion, the Board of Directors would like to extend our gratitude to the Board of Commissioners of the Company for their supervision. We are very grateful for the support and cooperation of our Shareholders, employees, customers and business partners.
Kami juga menyampaikan penghargaan kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bapepam dan LK, Bank Indonesia dan regulator lainnya atas bimbingan yang diberikan sehingga Perseroan dapat terus berkembang sesuai target yang ditetapkan.
We also wish to express our appreciation to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, Bapepam-LK, Bank Indonesia, and other regulatory bodies for their guidance that enabled us to experience growth as planned.
Akhir kata, kami berharap dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh semua pihak kepada Perseroan di tahun 2011 ini akan terus dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, sehingga kami mampu terus berkarya di tahun mendatang dan mencapai tingkat yang lebih baik lagi dan mencapai visi dan misi kami serta memberikan kontribusi yang positif bagi negara Republik Indonesia yang tercinta.
Eventually, it is our hope that the support and confidence given by all parties to the Company will remain even stronger in the future, which in return will enable us to maintain our productivity in the coming years, improve our implementation of our vision and mission, and contribute positively to Indonesia.
?In 2011 Received an award as a multifinance company with
Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors,
Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur Utama President Director
37
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Direksi / Board Of Directors Parmanto Adhi Tjahjono Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
Bagi Clipan Finance, aset yang tak ternilai dan berperan serta besar terhadap pertumbuhan bisnis adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai mitra kerja utama, SDM berperan sebagai salah satu penentu perkembangan bisnis sekaligus kunci penting terlaksananya visi dan misi Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Perseroan menyadari bahwa tata kelola SDM yang baik tak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan, tapi juga memunculkan potensi yang dimiliki setiap karyawan secara optimal sehingga pada akhirnya, karyawan dapat secara aktif memainkan peran sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari Perseroan.
For Clipan Finance, employees are priceless assets that have a crucial role in the development of its business. As primary business partners, the Company's employees are one of the factors that determine its future business development and serve an important key for the attainment of the Company's vision and mission as a financing company. The Company realizes that a good corporate governance system must not only aim at increasing employees' capabilities, but also stimulating their potentials optimally so that they can actively become an inextricable part of the Company.
Untuk itu, Clipan Finance mengelola segenap karyawan melalui Human Resources Division yang dalam kegiatan operasionalnya berfungsi melengkapi setiap SDM untuk profesional dan ahli di bidangnya. Pada akhirnya, SDM akan mampu berprestasi dan memberikan andil dalam mendukung terwujudnya Visi dan Misi Perseroan. Untuk menunjang terciptanya semangat kerja dan dedikasi yang tinggi dari segenap karyawan, Perseroan selalu mengupayakan berbagai cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman.
As such, Clipan Finance manages all its employees through the Human Resources Division, whose operational activities are aimed at helping each employee become more professional and qualified in their respective fields of work. Eventually, the employees will be able to become excellent and contribute positively towards the attainment of the Company's mission and vision. To encourage the working spirit and utmost dedication of all employees, the Company always strives to conduct measures that create a healthy, secure, and comfortable work environment.
Dalam pengelolaan SDM yang baik, Perseroan memandang sangat penting bahwa setiap karyawan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai perusahaan dan menerapkannya dalam lingkungan kerja. Bekerja dengan Integritas tinggi, melayani dengan Profesionalisme, berpikir Inovatif untuk mencapai Kepuasan nasabah merupakan nilainilai Perseroan yang selalu ditanamkan kepada seluruh karyawan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama karyawan, atasan dan juga hubungan eksternal dengan nasabah dan mitra kerja lainnya.
With an excellent human resources management, the Company regards that it is essential for each employee to comprehend the Company's values and implement them at work. Working with high integrity, serving with professionalism, thinking in innovative ways to achieve customer satisfaction, are the Company's values inculcated in all employees for the creation of a harmonious relationship among all staff, superiors and subordinates, customers as well as other business partners.
Nilai-nilai Perusahaan tersebut adalah:
The Company's values are:
1.
Integritas: nilai ini mendorong setiap karyawan Clipan Finance untuk bertindak konsisten dalam pikiran, perkataan, dan tindakan, sesuai dengan ketentuan, peraturan, kode etik profesi yang ditetapkan Perseroan dan regulator lainnya serta prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku.
1.
Integrity: this value encourages each employee within Clipan Finance to act consistently as regards intention, words and actions, in line with the prevailing regulations, rules, and professional code of ethics stipulated by the Company as well as other regulators, and upholding the principle of truth.
2.
Profesionalisme: nilai ini mendorong karyawan untuk kompeten di bidangnya dan senantiasa berhasrat mengembangkan diri. Bekerja secara efektif dan efisien untuk menghasilkan kinerja terbaik dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan mitra kerja.
2.
Professionalism: this value motivates employees to be competent in their fields and strive for self-development. Working effectively and efficiently to yield the best results and provide added value for the Company and its business partners.
3.
Inovatif: nilai ini mendorong karyawan senantiasa berkembang dan menghasilkan ide-ide baru yang positif untuk kemajuan bersama. Perseroan secara terbuka menerima pemikiran dan gagasan yang positif dari karyawannya dan melakukan proses review dan pengkajian mendalam sehingga ide-ide dan gagasan yang positif tersebut dapat diterapkan dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh karyawan.
3.
Innovativeness: this value triggers employees to always develop themselves and formulate new and positive ideas for collective development. The Company is always open to new positive thoughts and ideas from its staff, and reviews and studies these ideas to make them applicable and provide added value to the Company and all the employees.
4.
Kepuasan Nasabah: sebagai perusahaan pembiayaan, kepuasan nasabah yang tercipta dari hubungan yang tulus dan terbuka yang dilandasi oleh sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama adalah nilai yang sangat penting yang terus ditanamkan oleh Perseroan kepada seluruh karyawan.
4.
Customer Satisfaction: as a financing company, customer satisfaction arising from an honest and open relationship made with trust and mutual respect is a critical value that is continuously inculcated by the Company in the mind of its employees.
41
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
1000
892
800
654
600
510 400
252
200
381
313
182
Jumlah Karyawan
0
Total Number Of Employees
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Menurut Jenjang Manajemen By Managerial Level
Direksi EVP Manager (GM,SM,M) Asisten Manager Senior Officer Officer Lain-lain Jumlah
2007
2008
2009
2010
2011
2 2 18 13 7 106 165 313
2 2 18 13 6 132 208 381
2 3 31 9 52 371 42 510
3 3 50 9 73 466 50 654
3 4 61 11 99 651 63 892
2007
2008
2009
2010
2011
6 225 30 52 313
5 270 41 65 381
5 310 97 98 510
8 391 111 144 654
11 523 134 224 892
2007
2008
2009
2010
2011
91 160 57 4 1 313
116 202 57 5 1 381
196 251 59 3 1 510
229 325 91 8 1 654
285 478 116 13 892
Directors EVP Manager (GM,SM,M) Assistant Managers Senior Officers Officers Others Total
Menurut Jenjang Pendidikan By Education Level
Sarjana (S2,S3) Sarjana (S1) Akademi, D3 Non Akademi Jumlah
Postgraduate Degree Bachelor’s Degree Diploma Non-Diploma Total
Menurut Jenjang Usia By Age Level
20 - 29 Tahun 30 - 39 Tahun 40 - 49 Tahun 50 - 59 Tahun 60 Tahun - lebih Jumlah
20 - 29 Years Old 30 - 39 Years Old 40 - 49 Years Old 50 - 59 Years Old 60 Years Old - more Total
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
42
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
Produktivitas Tenaga Kerja
Employee Productivity 2011
2010
892 33 27,0 5.425 25,5
654 28 23,4 4.953 26,2
Karyawan Kantor Cabang / Pemasaran Karyawan / Kantor Cabang dan Pemasaran Nilai Pembiayaan Baru / Rata-rata Karyawan (Rp.Juta) Kontak Baru / Rata-rata Karyawan
43
Perubahan Change
36 % 18 % 16 % 10 % - 0,7 %
Employee Branch / Marketing Offlice Employee / Branch and Marketing Office Value of New Booking / Average Employee (Rp Billion) New Contract / Average Employee
“Kunci keberhasilan pengelolaan SDM Perseroan adalah kemampuan untuk menempatkan staf yang tepat pada jenis pekerjaan yang tepat.”
“The key to success of the Company's human resources management is its ability to assign the right employee to the right job type.”
Secara konsisten Perseroan memperhatikan pengembangan kapasitas karyawan dalam bidang pekerjaannya yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan karyawan untuk menanamkan rasa memiliki dan semangat untuk berprestasi lebih baik.
The Company is constantly attentive to the capacity development of its employees as regards their respective field of work, along with the measures to improve their welfare, in order to foster a sense of belonging and a spirit for excellence.
Jenjang karir yang jelas disediakan bagi setiap karyawan yang berkualitas dan berprestasi.
The Company provides a clearly defined career path to all qualified employees and top performers.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
REKRUTMEN DAN PELATIHAN
RECRUITMENT AND TRAINING
Clipan Finance menyadari, untuk terus berkembang mencapai visinya Perseroan harus memiliki SDM yang berkualitas, memiliki keyakinan yang teguh dan mampu bersaing, serta senantiasa menunjukkan kinerja terbaik. Karena itu menempatkan karyawan dalam posisi yang tepat pada suatu tim yang solid menjadi kunci penting Perseroan agar dapat bersaing dan menjadi perusahaan pembiayaan yang kuat di masa mendatang. Untuk menjawab tantangan tersebut, Clipan Finance secara konsisten melakukan pengembangan SDM yang tepat, sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri pembiayaan.
Clipan Finance realizes that in order to continue its growth towards attaining its vision, it has to retain employees that are of excellent quality, consistent and sturdy in their work ethos, competitive, and well performing. Assigning the right person to the right type of work within a solid teamwork environment is key to the Company's ability to compete and become a strong financing company as it faces the future. Therefore, in order to address this challenge, Clipan Finance is consistently developing its human resources in accordance with the evolving needs of the financing industry.
Dengan pemahaman bahwa “segala sesuatu harus dimulai dengan baik dari awal” Perseroan menjadikan proses rekrutmen sebagai titik awal yang harus mendapat perhatian khusus untuk mendapatkan karyawan yang handal dan profesional yang dibutuhkan oleh Perseroan. Proses rekrutmen karyawan baru dilakukan secara berkala demi memenuhi rencana Perseroan melakukan ekspansi yang akan mendatangkan pertumbuhan bisnis. Mekanisme penerimaan karyawan dimulai dari adanya suatu analisa beban kerja yang terkait dengan struktur organisasi, analisa pekerjaan dan job description, sehingga terciptalah suatu ManPower Planning yang menyeluruh. Dalam proses rekrutmen ini, fokus utama Perseroan adalah untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki talenta yang sesuai dengan kebutuhan bisnis pembiayaan, visi, misi, strategi dan budaya perusahaan.
Guided by the dictum that “everything must be good from the start,” for the Company, the recruitment process is the starting point that must be particularly considered in order to obtain reliable and professional people to be employed at the Company. The recruitment of new employees is conducted on a regular basis to meet the Company's expansion plan and record substantial business growth. The recruitment of new employees is normally initiated with a work load analysis related to the organizational structure, job analyses and job descriptions, resulting in a comprehensive Manpower Planning. In this recruitment process, the Company's main focus is to obtain talented individuals that are compatible with the demands in the financing business as well as with the Company's vision, mission, strategies and work culture.
Proses perekrutan karyawan dilakukan secara selektif di kantor pusat dan di cabang masing-masing dengan pengawasan dari kantor pusat dengan melalui berbagai media seperti pemasangan lowongan iklan surat kabar lokal maupun nasional, partisipasi acara job fair, melalui situs web, dan program Employee-Get-Employee. Untuk area Jabodetabek, proses perekrutan dilakukan oleh kantor pusat. Selain itu Perseroan juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dibidang human resources untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.
New employees are selectively recruited at the head office and at each branch under supervision from the head office through various media, such as job vacancy advertisements published in regional and national newspapers, participation in job fairs, website, and the Employee-Get-Employee program. For the Greater Jakarta area, the recruitment processes are conducted at and by the head office. The Company has also formed partnerships with several companies in the field of human resources to recruit qualified people that are suited for the positions being offered.
Hingga akhir tahun 2011, jumlah karyawan Perseroan mencapai 892 karyawan meningkat cukup signifikan dari tahun 2010 sebanyak 654 karyawan. Kenaikan karyawan tersebut sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan yang meningkat cukup besar dari Rp 2.9 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4.2 triliun di tahun 2011 dan penambahan pembukaan beberapa kantor pemasaran baru.
As of the end of 2011, the Company’s total number of employees was 892 employees, rising significantly from 654 employees by the end of 2010. This increase in the number of employees resulted from a substantial growth in the Company’s financing, from Rp 2.9 trillion in 2010 to Rp 4.2 trillion in 2011, and the opening of new marketing offices.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
TRAINING AND DEVELOPMENT
Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan motivasi kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kemampuannya baik kemampuan teknis maupun kemampuan manajerial. Pengembangan SDM dilakukan secara konsisten dengan memberikan pelatihanpelatihan internal maupun eksternal secara intensif, untuk meningkatkan kemampuan karyawan sehingga tingkat produktivitas dan profesionalisme karyawan semakin meningkat.
The Company has a strong commitment to motivate all its employees to enhance their skills, both technical and managerial. The development of human resources is carried out consistently by providing intensive internal and external trainings, to enhance the ability of its employees so that their level of productivity and professionalism can be continuously improved.
Pelatihan dan pengembangan dilakukan secara reguler dan diberikan kepada karyawan menurut kebutuhannya. Jenis pelatihan yang diberikan antara lain: marketing, credit analyst, operation, collection dan bidang lainnya.
These training and development sessions are conducted on a regular basis and are provided to the employees according to their respective needs. The types of training which the Company provides to its employees include: marketing, credit analyst, operations, collection, and other fields.
Pelatihan dan pengembangan dapat digolongkan dalam 2 bagian:
Training and development can be classified into 2 types:
1.
1.
Pelatihan internal, dilakukan di kantor pusat atau kantor cabang masing-masing. Pelatihan dibawakan oleh karyawan senior kepada staf. Pelatihan internal juga dapat dilakukan dengan mengundang trainer dari luar Perseroan.
Internal training, carried out at the head office or branch offices. Internal trainings are delivered by senior employees to the staff in training. Internal trainings can also be conducted by inviting trainers from outside the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
44
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
2.
Pelatihan eksternal, dilakukan dengan mengirimkan karyawan pada training yang dilakukan oleh APPI, IAI dan lembaga lainnya.
2.
External training, carried out by sending employees to participate In trainings conducted by APPI, IAI, and other institutions.
Employee Productivity
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
EMPLOYEE BENEFITS
Perseroan sangat yakin bahwa perhatian penuh terhadap kesejahteraan karyawan berdampak pada peningkatan produktivitas. Berikut ini adalah program kompensasi dan kesejahteraan yang disiapkan untuk karyawan antara lain:
The Company is very confident that full attention to the welfare of employees brings a significant impact on increasing productivity. Below are among the compensation and welfare programs in place for the Company’s employees:
GAJI
SALARY
Struktur gaji bagi karyawan didasarkan pada pangkat masing-masing karyawan dan prestasi yang telah dicapai serta kontribusi karyawan kepada Perseroan. Prestasi karyawan diukur dari beberapa faktor yaitu: (i) prestasi individu, (ii) prestasi tim, (iii) prestasi cabang dan (iv) prestasi Perseroan. Perseroan menggunakan standar penetapan upah minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai acuan penetapan gaji. Selain itu faktor lain yang dianggap penting dalam penyesuaian gaji adalah keadaan perekonomian saat itu, sehingga karyawan dapat memperoleh kehidupan yang layak.
Employee salary is calculated based on rank as well as personal achievements and contributions of each employee to the Company. An employee’s achievement is measured by several factors: (i) individual performance, (ii) the achievement of the team of which the employee is part of, (iii) the performance of the branch in which the employee works, and (iv) the overall achievement of the Company. The Company applies the minimum wage standards established by the Government as a reference for determining salaries. In addition, another factors considered important in the calculation of salary adjustments is the general state of the economy at the time, so that all the Company’s employees can earn a decent livelihood.
FASILITAS DAN TUNJANGAN
PERKS AND BENEFITS
Berikut ini merupakan fasilitas dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan:
The following list of perks and benefits a re provided to employees:
1.
1.
2. 3. 4. 5.
Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) yang meliputi: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Tunjangan Kematian (TK). Tunjangan perumahan dan tunjangan penempatan bagi karyawan yang ditempatkan di kota lain di luar domisili. Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan yang diberikan setahun sekali. Penggantian pengobatan dan rumah sakit untuk karyawan dan anggota keluarganya. Fasilitas kepemilikan mobil.
2. 3. 4. 5.
Jamsostek (Social Security), including: Work-Related Accident Assurance, Pension Fund, Death Benefit. Housing allowances and placement benefits for employees who are stationed in other cities outside of their original domicile Allowances for Religious Events for employees, given once a year. Reimbursement of costs of treatment and hospitalization for employees and their family members. Car ownership program.
PENGHARGAAN UNTUK KINERJA TERBAIK
AWARD FOR BEST PERFORMANCE
Perseroan sangat menghargai usaha setiap karyawan untuk mencapai prestasi di bidang masing-masing. Untuk karyawan-karyawan berprestasi tersebut Perseroan memberikan penghargaan antara lain dalam bentuk promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
The Company highly appreciates the effort of its every employee to achieve the highest in their respective fields. For those high-performing employees, the Company bestows awards, among others, in the form of promotion.
Selain itu juga terdapat beberapa program penghargaan yang diberikan secara rutin setiap tahun antara lain:
In addition, there are several routine programs each year, including:
• •
• •
Karyawan Marketing Terbaik (CMO dan Branch Manager) Kantor Cabang dengan Performa Terbaik
Secara konsisten Perseroan berusaha menciptakan iklim kompetisi yang sehat baik secara individu, kelompok/divisi/cabang, sehingga karyawan dapat mengembangkan potensi yang maksimal dan menghasilkan performa kerja terbaik.
45
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Best Marketing Employee Award Best-Performing Branch Office Award
The Company consistently strives to create a climate of healthy competition, both for the individual, groups, divisions, and branches, so that employees can develop their maximum potential and yield their best performance for the Company.
Pelatihan Karyawan / Staff Training
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Mu'min Ali Gunawan
Roosniati Salihin
Suwirjo Josowidjojo
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1991. Lahir pada tahun 1939. Beliau adalah salah seorang Pendiri dan Pemegang Saham dari tiga bank yang digabung dan merupakan cikal bakal Panin Bank yang didirikan pada tahun 1971. Saat ini beliau menjabat sebagai Penasehat PT Panin Bank Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Insurance Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk dan Komisaris Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan sastra Bahasa Inggris di UCLA, Amerika (1965-1968) dan di Sophia University, Tokyo (1968-1970) serta mengikuti pendidikan di Tokyo Business School jurusan Manajemen (1970-1971). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1971 dan menjabat sebagai Direktur Panin Bank (1991). Menjabat sebagai Komisaris di berbagai afiliasi Perusahaan : Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (19932000), DKB Panin Finance Ltd (19912000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (19942000). Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Panin Bank sejak tahun 1997. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 29 Juni 2007.
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1960. Bachelor of Science-Finance di University of San Fransisco, Amerika (lulus 1981). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1982, menjabat sebagai Komisaris PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Direktur PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Komisaris PT Asuransi MAIPARK Indonesia (20042006). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Panin Bank (sejak 1994), Presiden Direktur PT Panin Insurance Tbk (sejak 2000), Wakil Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk (sejak 2003). Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 30 Juni 2008.
The Company’s President Comissioner since 1991. Born in 1939, he is one of the founder and shareholder of three banks that merged into Panin Bank, established in 1971. Currently, Mr. Mu’Min Ali Gunawan is also an advisor at PT Panin Bank, Tbk, President Commissioner at PT Panin Insurance, Tbk , President Commissioner at PT Panin Financial, Tbk and President Commissioner of PT Clipan Finance Indonesia, Tbk.
47
Indonesian citizen. Mrs. Roosniati Salihin graduated in English Literature from UCLA, USA (1965-1968) and also from Sophia University, Japan (1968-1970) as well as took management courses in Tokyo Business School (1970-1971). Joined Panin Bank in 1971 and served as Director at Panin Bank in 1991. She is also commisioner in many a ffiliated companies: Westpac Panin Bank (19911993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (1991-2000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000). She has been appointed Vice President Director at Panin Bank since 1997. She has been appointed as the Company‘s Commissioner since June 29, 2007.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Indonesian citizen, born in Jakarta 1960. Mr. Suwirjo Josowidjojo obtained his Bachelor of Science-finance degree from University of San Francisco, USA in 1981. He joined Panin Bank in 1982. Prior to that, he was Commissioner at PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Director at PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Commissioner at PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Currently, Mr. Suwirjo has been Comissioner at Panin Bank since 1994, President Director at PT Panin Insurance, Tbk since 2000, Vice President Commissioner at PT Panin Financial, Tbk since 2003. He has been a s s i g n e d a s t h e C o m p a n y ’s Commissioner since June 30, 2008.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Veronika Lindawati
Lukman Abdullah
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 19891992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1949. Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia. Auditor pada KAP Drs. Utomo Mulia & Co (19731979). Auditor pada KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Diangkat sebagai Komisar is I ndependen Perseroan sejak 30 Juni 2009.
Indonesian citizen. Born in Sei Pinyuh in 1966, she started her career in Public Accountant Office of Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989-1992. Ms. Veronika Lindawati joined PT Bank Panin, Tbk in 1995-1997. She has been appointed as Independent Commissioner since June 29, 2007.
Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1949. Bachelor in Accountanc y, University of Indonesia. Auditor at KAP Drs Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor at KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner at KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). He has been appointed as Audit Committee at PT Asuransi Ramayana Tbk (20042008). He has been appointed as Independent Commissioner since 30 June 2009.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
48
Profil Dewan Direksi Board of Directors’ Profile
Gita Puspa Kirana Darmawan
Suhendra SE
Parmanto Adhi Tjahjono
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1965, memulai karir di bidang akuntansi di Seabridge Australia Pty Ltd (Sidney) pada tahun 1988 dan di PT Tebolay Consultancy Services (Jakarta). Pada bulan Mei 1991 bergabung dengan Perseroan sebagai Senior Akuntan. Diangkat sebagai Manajer Akuntansi pada tahun 1994 dan sebagai Senior Manager Akuntansi pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur sejak bulan Mei 2000 dan menjadi Direktur Utama sejak tahun 2003.
Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Purun tahun 1971. Sarjana Manajemen Universitas Satya Wacana, Salatiga. Memulai karir sebagai Auditor pada KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang tahun 1996 kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) sejak November 1996 – Maret 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Cash Management Manager di Divisi Treasury. Bergabung dengan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) sejak April 2003 – Juni 2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan Columbia Group. Bergabung dengan PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) sejak Juli 2007 – Sept 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Marketing & AR Direktorat. Bergabung dengan Perseroan Oktober 2008 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2009.
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1963. Sarjana Geologi Universitas Trisakti, Jakarta. Memulai karir sebagai Wellsite Geologis pada PT Stanvac Indonesia tahun 1989-1990, kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) tahun 1991–2003 dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager. Bergabung dengan PT Bank Permata tahun 2003-2004 dengan jabatan terakhir sebagai Portfolio dan Deliquency Control Manager. Bergabung dengan PT Adira Dinamika Multi Finance pada tahun 2004-2005 dengan jabatan terakhir Remedial dan Inventory Department Head. Bergabung dengan PT BCA Finance tahun 2005-2010, dengan jabatan terakhir sebagai Collection Division Head. Bergabung dengan Perseroan Februari 2010 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2010.
Indonesian citizen, born in Jakarta in 1965. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan started her accounting career in Seabridge Australia Pty Ltd (Sydney) on 1988 and in PT Tebolay Consultancy Services in Jakarta. In May 1991, she joined the Company as senior accountant. She was appointed as accounting manager in 1994 and was promoted to senior manager level in 1996. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan was been elected Director since May 2000 and has been the Company’s President Director since 2003.
49
Indonesian citizen, born in Pontianak in 1971. Bachelor in Management, University of Satya Wacana, Salatiga. Started his career as an Auditor at KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang (May – Oct 1996). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since Nov 1996 – Mar 2003 with last position as Treasury Manager. He joined PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) since Apr 2003 – Jun 2007 with last position as Finance Director. He joined PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) since Jul 2007 – Sept 2008 with last position as Vice President Marketing & AR Division. He joined the Company October 2008 as Executive Vice President Marketing Division and has been elected as Company‘s Director since 30 June 2009.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Indonesian citizen, born in Surabaya in 1963. Bachelor in Geologist, University of Trisakti, Jakarta. Started his career as an Wellsite Geologist at PT Stanvac Indonesia (1989-1990). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since 1991–2003 with last position as Branch Manager. He joined PT Bank Permata 2003-2004, with last position as Portfolio and Deliquency Control Manager. He joined PT Adira Dinamika Multi Finance 2004–2005 with last position as Remedial and Inventory Department Head. He Joined PT BCA Finance 2005-2010 with last position as Collection Division Head. He joined the Company February 2010 as Executive Vice President Collection Division and has been elected as Company‘s Director since 30 June 2010.
Manajemen / Management Kiri ke Kanan Left to Right : Parmanto Adhi Tjahjono, Suhendra SE, Dwijanto, Gita Puspa Kirana Darmawan, Engelbert Rorong Yr, Gilbert Napitupulu
Tinjauan Bisnis Business Overview
Produk-produk Kami Our Products
Clipan Finance yang telah berdiri sejak tahun 1982, pada mulanya lebih dikenal dengan kegiatan sewa pembiayaan alat berat atau lebih dikenal dengan pembiayaan sewa guna usaha. Seiring berjalannya waktu, dengan pemikiran serta pertimbangan yang matang mengenai prospek usaha ke depan, tingkat risiko dan hal penting lainnya maka fokus utama pembiayaan Perseroan dialihkan dari sewa pembiayaan alat berat ke pembiayaan konsumen mobil bekas. Perubahan tersebut tentu saja didukung dengan kebijakan-kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, dan pilihan yang diambil oleh Perseroan tersebut sangat tepat karena dalam periode lebih kurang 3 tahun, Perseroan telah dapat menikmati hasil yang menggembirakan.
Clipan Finance, established in 1982, was originally known for its leasing of heavy equipment business, more popularly known as lease financing. Over time, with thoughtful and careful consideration of its future business prospects, risk levels, and other important matters, the main focus of the Company's financing endeavors were shifted from lease financing of heavy equipment to financing of used consumer cars. This shift in focus was naturally supported by sound and effectively targeted policies and business strategies, and the Company's decision proved to be suitable, as in less than 3 years the Company was able to obtain satisfactory results.
Saat ini, sesuai dengan ijin yang dimiliki, kegiatan utama Perseroan adalah memberikan jasa sebagai berikut:
Currently, pursuant to the licenses it has obtained, the Company’s main business line is to provide the following services:
?Pembiayaan Konsumen untuk pengadaan mobil bekas dan
•
mobil baru, ?Sewa Pembiayaan untuk pengadaan barang modal seperti alat-alat berat, kendaraan bermotor, tongkang, tug boat dan mesin produksi, ?Anjak Piutang yang lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri.
•
•
Consumer Financing for the procurement of used cars and new cars, Lease Financing for procurement of capital goods, such as heavy equipment, motor vehicles, barges, tug boats, and manufacturing machineries, Factoring, focused more on financing of purchases and/or transfers and management of short-term bills or receivables of companies from domestic trade transactions.
Sepanjang tahun 2011, fokus Perseroan masih pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang jumlah portfolionya mencapai 51% dari jumlah portfolio keseluruhan.
Throughout 2011, the Company remained focused on the retail automotive consumer financing, whose portfolio accounted for 51% of its total financing portfolio.
Perseroan memasarkan produknya melalui 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia.
The Company markets its financing products through its 18 branch offices and 15 marketing offices in major cities in Indonesia.
53
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Produk-produk Kami Our Products
PEMBIAYAAN KONSUMEN
CONSUMER FINANCING
Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar ritel otomotif dimana tingkat pendapatan konsumen berada di sektor usaha menengah dan menengah keatas. Segmentasi portfolio pembiayaan konsumen lebih difokuskan pada kendaraan bekas non niaga yang selalu tumbuh dan mempunyai pangsa pasar terbesar khususnya kendaraan bekas yang diproduksi oleh produsen mobil Jepang. Hal ini mengingat besarnya tingkat penguasaan pangsa pasar produsen Jepang dengan harga harga kendaraan bekas rata-rata di atas Rp 50 juta keatas dan sebagian kecil pembiayaan kendaraan baru dengan harga rata-rata diatas Rp 100 juta, dengan tetap memperhatikan jenis dan merek yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.
The Company's business is focused on the retail automotive market, in which there is middle to high level of income. The segmentation of consumer financing portfolio is more focused on non-commercial used cars which has consistently been growing and currently has the largest share of the market, especially used cars from Japanese car manufacturers. This is because the market share of Japanese manufacturers with a price range for used cars of over Rp 50 million and a small portion of financing of new car has an average price of above Rp 100 million, with respect to types and brands with high resale value.
Pada tahun 2011, pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan mobil bekas bagi nasabah yang membeli mobil dari showroom dan dealer rekanan secara kredit dengan suku bunga tetap dan periode pinjaman antara satu hingga empat tahun dan uang muka rata-rata 20%-25% untuk kendaraan bekas dan 10%-15% untuk kendaraan baru. Dipilihnya pembiayaan mobil bekas sebagai fokus utama karena selain margin bunga bersih yang cukup tinggi, tingkat risiko yang rendah dan aset yang dibiayai masih memiliki tingkat pengembalian yang tinggi sehingga menguntungkan bagi Perseroan. Pembiayaan mobil baru bukan merupakan fokus utama karena tingkat suku bunga yang tidak bersaing dan Perseroan harus berkompetisi dengan bank-bank yang menawarkan suku bunga yang rendah.
In 2011, consumer financing consisted of financing of used cars provided to customers who purchased cars from showrooms and partnering dealers by means of credit, with a fixed interest rate and period of between one to four years, and average down payment of 20%-25% of the total value for used cars, and 10%-15% for new cars. Financing of used cars has been chosen as the Company's main focus in consumer financing, for the net interest margin is high, the risk revel is low, and the assets being financed have a high rate of return, so as to financially benefit the Company. The financing of new cars has not been the Company's main focus, as interest rates have not been competitive enough and the Company would then have to compete with banks offering lower interest rates.
Pada tahun 2011, jumlah pembiayaan konsumen baru mencapai Rp 2.402 miliar atau tumbuh sebesar 54% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 57% dari total pembiayaan selama tahun 2011.
In 2011, the amount of new consumer financing reached Rp 2,402 billion, or growing 54% from the 2010 figure. This contributed 57% to the Company's total financing in 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
54
Produk-produk Kami Our Products
SEWA PEMBIAYAAN
LEASE FINANCING
Sewa Pembiayaan merupakan pembiayaan berupa barang modal khususnya alat-alat berat dengan jangka waktu pembiayaan rata-rata 3 tahun dan uang muka berkisar antara 20%-30%. Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar korporasi sektor usaha transportasi dan komoditas dimana eksposur pembiayaan barang modal yang disewagunausahankan terdiversifikasi pada sektor transportasi, pertambangan dan pengembangan lahan perkebunan.
Finance lease is financing of capital goods, especially heavy equipment, with an average financing term of 3 years and down payment of between 20%30% of total value. The Company is focused on the transportation and commodity sectors, where the exposure of capital goods being leased is fairly diversified among transportation, mining, and plantation sectors.
Segmentasi portfolio pembiayaan lebih difokuskan pada pembiayaan barang modal unit baru dan khusus untuk pembiayaan alat berat difokuskan pada alat berat yang umum digunakan dan memiliki risiko yang rendah seperti excavator, buldozer dan lainnya yang diproduksi oleh authorized supplier yang terkemuka. Selain itu beberapa kriteria yang ditetapkan untuk pembiayaan khususnya alat berat adalah selain diharuskan bahwa kegiatan usaha nasabah sudah berjalan dan menghasilkan, pengalaman konsumen mengoperasikan alat berat juga merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi.
The segmentation of the Company's financing portfolio has been more focused on the financing of new capital goods and especially for the financing of heavy equipment, focused on the commonly used heavy equipment with known low level of risk, such as excavators, bulldozers and other machineries from leading and authorized suppliers. In addition, the Company has determined a range of criteria for financing, in particular heavy equipment, which require that the customers' business activities to be already running and generating revenues, and that the customers are experienced in handling and operating the heavy equipment.
Pada tahun 2011, jumlah sewa pembiayaan baru mencapai Rp 803 miliar atau tumbuh sebesar 19% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 19% dari total pembiayaan selama tahun 2011.
In 2011, total new finance leases reached Rp 803 billion or growing 19% from the 2010 figure. This contributed 19% to the total amount of financing in 2011.
ANJAK PIUTANG
FACTORING
Fokus bisnis dan segmentasi portfolio pembiayaan ini lebih kepada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam negeri disektor industri dan properti dengan jangka waktu maksimum 1 tahun. Hal ini memberikan keuntungan bagi Perseroan karena perputaran dana yang relatif cepat dan mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga.
The Company's business focus and segmentation of factoring portfolio has been directed more on financing for purchases and/or transfers and also management of receivables or short-term bills from domestic trade transactions in the industry and property sectors, with the maximum term of 1 year. This has been beneficial for the Company, due to the relatively rapid turnover of funds and reduced risk of interest rate fluctuations.
Untuk transaksi pembiayaan anjak piutang selain pembelian/pengalihan piutang, Perseroan mewajibkan nasabah untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk aset tetap yang nilainya lebih tinggi dari nilai pembiayaan. Jumlah pembiayaan rata-rata adalah 80% dari total tagihan/piutang yang dialihkan.
For transactions of factoring with the exception of purchases/transfer of receivables, the Company requires customers to provide additional collateral in the form of a fixed asset whose value is higher than the asset being financed. The average amount being financed is about 80% of the total value of the bills/ receivables being transferred.
Pada tahun 2011, jumlah pembiayaan anjak piutang meningkat cukup signifikan dan mencapai Rp 989 miliar atau tumbuh sebesar 53% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 24% dari total pembiayaan selama tahun 2011.
In 2011, total factoring amount significantly increased and reached Rp 989 billion, or growing 53% from the 2010 figure. This contributed 24% to the Company's total financing in 2011.
55
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Kinerja Operasional Operasional Performance
Merupakan visi Perseroan yang memacu setiap insan didalamnya untuk mengambil bagian dalam memiliki komitmen untuk meningkatkan kinerja dan budaya melayani kepada seluruh nasabah.
It is the vision of the Company to encourage everyone in the Company to participate in the commitment to performance improvement and to the culture of service for all customers.
Perseroan menyadari bahwa pelayanan terbaik yang diberikan kepada nasabah merupakan salah satu kunci penting dalam usaha meningkatkan kinerja dan menghadapi kompetisi yang semakin ketat di pasar. Kesadaran ini terus ditanamkan kepada seluruh divisi dan jajaran yang ada di Perseroan, sehingga diperoleh dukungan penuh dan semangat yang positif untuk terus maju dan memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen dan juga pihak yang terkait lainnya. Untuk itu secara konsisten dan terarah Perusahaan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan terbaik. Beberapa hal penting yang dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim bisnis yang cepat tersebut adalah:
The Company is fully aware that the best service for customers is one of the most crucial aspect in ensuring the success of improving performance and facing ever stronger competition in the market. This awareness is continually inculcated in all the divisions and positions within the Company, resulting in the employees’ total support and positive spirit to keep progressing and providing optimal satisfaction to all customers and other stakeholders. Therefore, in a consistent and focused manner, the Company enhances its capabilities to provide the best service to the customers. Some important measures taken to face the changes in the new business climate were:
1.
Memperbaharui sistem operasional yang lebih efektif dan efisien. Penyederhanaan proses persetujuan kredit antara lain dengan memangkas tahapan yang tidak memberikan nilai tambah.
1.
Establishing a new operational system that is more effective and more efficient. The streamlining of credit approval include among others the elimination of stages that did not provide added value to the overall process.
2.
Pelatihan yang intensif kepada sumber daya manusia yang dimiliki di setiap tingkatan dan divisi.
2.
More intensive trainings to workforce on every level and in every division.
3.
Pengembangan sistem teknologi informasi yang mendukung operasional Perseroan secara konsisten terus dilakukan untuk mendukung tercapainya visi Perseroan.
3.
Development of IT system that supports the Company’s operations, carried out consistently to attain the Company’s vision.
Beberapa program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:
Some programs have been undertaken in order to improve the quality of the Company’s services. These are:
1.
1.
Menjalin kerjasama dengan Bank Panin sebagai induk Perusahaan untuk mengadakan fasilitas Payment Point yang bertujuan untuk memudahkan para nasabah untuk melakukan pembayaran angsuran. Jaringan sistem Bank Panin tergabung dalam ATM Bersama, sehingga konsumen yang telah memiliki rekening yang termasuk dalam jaringan tersebut cukup membayar angsuran melalui ATM (anjungan Tunai Mandiri) dengan Nomor Rekening Virtual.
Collaboration with Panin Bank as the parent company to provide Payment Point facilities aimed to facilitate customers in fulfilling their installment obligations. Panin Bank’s system is a part of the ATM Bersama’s network, therefore customers with an account served by the network may simply pay the installments through an ATM with their Virtual Account Number.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
56
Kinerja Operasional Operasional Performance
2.
Menjalin kerjasama dengan Bank BCA yang memiliki jaringan kantor cabang dan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga memudahkan mitra kerja Perseroan menerima pembayaran dan nasabah Perseroan untuk melakukan pembayaran angsuran khususnya melalui ATM dengan Rekening Virtual.
2.
Partnering with BCA with a vast network of branches and ATMs nationally, thus enabling the Company’s business partners to receive payments and the customers to transfer their loan installment payments via Virtual Account at the ATMs.
3.
Menjalin kerjasama dengan bank-bank rekanan melalui layanan AUTO DEBET, sehingga mempermudah konsumen yang telah memiliki rekening di bank-bank rekanan Perseroan tersebut untuk melakukan pembayaran angsurannya.
3.
Partnering with related banks through the Auto Debet service, thus making it easier for customers who already have accounts in these banks to transfer their loan installment payments.
4.
Fasilitas SMS sebagai sarana komunikasi dua arah antara Perusahaan dengan para konsumen dan sebaliknya. Perusahaan dapat mengadakan pemberitahuan mengenai program-program terbaru, reminder tanggal jatuh tempo angsuran konsumen, reminder perpanjangan STNK konsumen hingga ucapan selamat ulang tahun ke konsumen.
4.
SMS facility as a means of two-way communication between the Company and its customers. The Company can issue notices about the latest programs, remind the customers about their installments’ due dates, remind the customers about their vehicle registration renewal, and also send birthday greetings to customers.
5.
Situs web (www.clipan.co.id) senantiasa diperbaharui dan memungkinkan konsumen dan masyarakat mempelajari tentang program-program promosi terbaru serta jasa layanan pembiayaan yang ditawarkan Perseroan.
5.
Website (www.clipan.co.id) is constantly updated and allows customers and communities to learn about the latest promotional programs and financing services offered by the Company.
57
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa keuangan, kepercayaan dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan adalah hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, Clipan Finance Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kinerja korporasi dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan dan melaksanakan bisnis dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan.
As a company engaged in the financial sector, the trust and support from all stakeholdersis of paramount importance. Therefore, Clipan Finance Indonesia is committed to improving its trust given to them by maintaining the Company's performance and is responsible to keep the trust and honor that have been given by stakeholders by conducting business consistently and sustainably, in line with the principles of good corporate governance.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan pada Clipan Finance Indonesia yang dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris, Direksi, pejabat senior dan diteruskan kepada seluruh karyawan didorong oleh semangat untuk menjadi perusahaan multifinance terbaik yang dapat memberikan solusi terbaik bagi setiap pelanggan, melalui praktik bisnis yang profesional yang menerapkan nilai-nilai Perseroan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara sehat dengan perusahaan sejenis.
The implementation of good corporate governance principles in Clipan Finance Indonesia begins from the highest in command, i.e. the Board of Commissioners, the Board of Directors, senior management, and down to all employees of the Company, grounded on the spirit to become the best multifinance company that provides the best solutions to all customers, by conducting professional business practices that put into practice the Company's values in order to achieve sustainable business development and compete sportingly with similar companies.
Perseroan senantiasa menjunjung tinggi kode etik dan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan disiplin tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari serta berupaya secara terus menerus untuk menumbuhkan penerapan tersebut sebagai nilai dan budaya yang melekat dikalangan karyawan dimana setiap karyawan harus memiliki sikap mental yang mencerminkan jiwa kewirausahaan dalam bersikap dan bertindak dalam menjalankan aktifitasnya yaitu : disiplin, dapat bekerjasama, mempunyai motivasi yang tinggi, profesional, memiliki integriti yang baik, mampu mengantisipasi resiko, inovatif, mampu menjadi pemimpin yang handal dan bertanggung jawab, serta berorientasi pada kepuasan nasabah.
The Company is steadfastly holding ethical codes and implementing with firm discipline the principles of Good Corporate Governance in conducting its daily activities, as well as to continuously develop the implementation into values and culture embedded in each employee's conscience, where each employee is expected to have a mental attitude that reflects a businessman's attitude in conducting its activities, i.e. discipline in teamwork, highly motivated, professional, owns solid integrity, able to anticipate risks, innovative, capable to be a dependable and responsible leader, as well as customer satisfaction oriented.
Penyusunan kerangka kerja tata kelola perusahaan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan Pemerintah, peraturan perundang-undangan tentang perseroan terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan, peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha Perseroan dan tentunya dengan mengadopsi nilai-nilai perusahaan.
Preparation of the Company's good governance framework was guided by the principles of Good Corporate Governance in compliance with the government's regulation, Limited Liability Law, rules and regulations in the financing industry, capital market regulations, and other pertinent rules in line with the Company's business, all this achieved by the Company's adoption of the corporate values.
Perseroan mewajibkan setiap anggota Manajemen dan seluruh karyawan untuk selalu mentaati hukum yang berlaku dan selalu menerapkan praktik-praktik berusaha yang baik dalam menjalankan kegiatan usaha. Perseroan berkomitmen untuk selalu mengikuti peraturan perundangundangan yang ada dan meningkatkan kualitas keterbukaannya kepada publik secara berkala, hal ini sesuai dengan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik.
The Company requires each member of the Management and all employees to always comply with the law and always apply good corporate practices in conducting their business activities. . The Company is committed to always conform with the existing rules of legislation and to improve the quality of its transparency to the public on a regular basis, this corresponds to the implementation of Good Corporate Governance.
KODE ETIK
CODE OF CONDUCT
Untuk memberikan pedoman yang baik dan jelas kepada seluruh karyawan, Perseroan memiliki kode etik yang berlaku bagi seluruh anggota Manajemen maupun karyawan Perseroan. Kode etik ini dimuat dalam Buku Peraturan Perusahaan, sehingga setiap Manajemen Perseroan dan karyawan dapat dengan mudah membacanya dan menerapkannya dalam lingkungan kerja masing-masing. Beberapa hal yang diatur dalam Kode Etik tersebut adalah:
To provide a clear and concise guideline for all employees, the Company has a code of conduct in place that is binding to all members of the Management as well as employees. This code of conduct is published in the Company's Rulebook . Thus, the Company's management and employees can access the information with ease and apply the code of conduct in their relevant work environment. This code of conduct deals with a number of important issues, among others:
61
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Larangan Menerima Apapun
Prohibition to Accept Any Contribution
Seluruh karyawan Perseroan dilarang menerima uang, barang, tip, komisi atau hal lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung dari nasabah, mitra dan pihak lainnya yang memiliki potensi timbulnya benturan kepentingan. Setiap kar yawan diwajibkan untuk mengembalikan semua/apapun yang telah diterima dan Perseroan akan menerapkan sanksi jika hal tersebut dilanggar. Untuk mendukung penerapan aturan ini maka sosialisasi peraturan ini tidak hanya ditekankan kepada seluruh karyawan namun juga disosialisasikan kepada seluruh mitra kerja dan nasabah.
All employees of the Company is prohibited from accepting any money, goods, tips, commissions, or any other types of contribution, either directly or indirectly, from customers, business partners, and other parties that may lead to a conflict of interest at a later date. All employees are obliged to return all/anything that they have received and the Company reserves the right to sanction any employee found to violate this rule. To support the implementation of this rule, relevant information is disseminated on a regular basis not only to all employees of the Company, but also to all business partners and customers.
Usaha Pribadi
Personal Businesses
Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan usaha pribadi tidak diperkenankan karena akan mengganggu aktivitas kerja dan berpotensi pada penyalahgunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
All activities related to personal businesses are not allowed to be conducted in the Company as they will disrupt work and may lead to the abuse of office facilities for personal interest.
Kerahasiaan
Confidentiality
Setiap karyawan wajib merahasiakan seluruh informasi penting mengenai Perseroan termasuk rencana dan strategi Perseroan, informasi mengenai konsumen dan keuangan, dan informasi lainnya. Kewajiban tersebut berawal baik sejak karyawan bergabung dan menjadi bagian dari Perseroan maupun setelah karyawan tidak lagi menjadi karyawan Perseroan.
All employees is bound to safeguard the confidentiality of all material information regarding the Company, including but not limited to its business plans and strategies, information on customers and finances, and other types of information. This confidentiality of information is valid from the date any person joins the Company as an employee and remains valid after the person is no longer part of the Company.
Pencegahan Praktik Pencucian Uang
Anti-Money Laundering Practices
Perusahaan telah memiliki Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dalam kegiatan usahanya. Hal ini merupakan usaha Perseroan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya praktik pencucian uang melalui Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Dalam upaya menjalankan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN Perseroan telah menunjuk pejabat khusus PMN yang saat ini dijabat oleh Manager Administrasi sebagai ketua. Pelatihan dan sosialisasi PMN kepada seluruh karyawan baik di pusat dan cabang dilakukan dalam beberapa periode untuk menunjukkan kesungguhan dan komitmen Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Perseroan juga mengikutsertakan pejabat PMN dan karyawan untuk mengikuti training yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bekerjasama dengan tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini bertujuan agar penerapan kebijakan pencegahan praktik pencucian uang mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku.
The Company has established the Guidelines for the Know-Your-Customer (KYC) Implementation and implement this KYC principle in its business activities. This is part of the Company's effort to anticipate and prevent any money laundering practices carried out via the Company as a multifinance company. In order to implement the KYC principle, the Company has appointed a KYC Officer, which is currently held by the Manager of Administration as the Chairperson. Training and seminars on KYC are given on a periodic basis to all employees in the head office as well as in all branch offices, demonstrating the Company's commitment and determination to apply the principles of Good Corporate Governance. The Company also encourages the participation of the KYC Officer and employees in trainings held by APPI in collaboration with the PPATK, so that the anti-money laundering practices carried out by the Company adhere to the prevailing standards and regulations.
Whistle Blower
Whistle Blower
Perseroan juga telah menyiapkan sistem whistle blower yang merupakan sistem pengaduan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya pelanggaran atau kecurangan yang terjadi di dalam Perseroan khususnya pelanggaran atas kode Etik dan Peraturan Perusahaan.
The Company has a whistleblowing mechanism and policies in place as a means for employees to express complaints and other grievances related to violations or fraudulent activities occuring in the Company, especially violations of its Code of Conduct and Corporate Regulations.
Pengaduan dari pihak manapun dapat disampaikan baik melalui telepon, faksimili, surat atau email yang ditujukan ke alamat e-mail
[email protected]. Pihak pelapor akan dilindungi kerahasiaan keamanannya. Seluruh pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti ke bagian terkait dan dilaporkan kepada Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan secara berkala.
Grievances and complaints from any party can be delivered via telephone, facsimile, letter or e-mail addressed to
[email protected]. The privacy and anonimity of the reporting party will be safeguarded at all times. All incoming complaints and grievances will be acted upon by the relevant work units, and reported to the Audit Committee and the Risk Management Committee of the Company on a regular basis.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
62
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Adanya sistem ini membantu Perseroan untuk melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk terus meningkatkan kinerja di masa-masa yang akan datang.
The deployment of this whistleblowing system assists the Company in regularly evaluating and improving its system in order to enhance its performance.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, struktur tata kelola Perseroan terdiri dari:
Pursuant to the Law of Limited Liability Companies and the Company's Articles of Association, the Company's governance structure is as follows:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholder (GMS)
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Direksi The Board of Directors
RUPS merupakan pemangku kepentingan tertinggi sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan. The GMS is the highest sakeholder of the Company, pursuant to the Law of Limited Liability Companies and the Compenie's articles of assocation. Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara umum sesuai dengan Anggaran Dasar dan memberi nasehat kepada Direksi. The Board of Commissioners conducts general supervisory duties according to the Articles of Association of the Company and provided counsel.
Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar. The Board of Directors is responsible for and is fully authorized to conduct the management of the Company for compenie's articles.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Pemegang Saham merupakan pemangku kepentingan tertinggi yang berhak untuk melakukan pengambilan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Berbagai keputusan penting seperti persetujuan perubahan Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, persetujuan atas laporan tahunan, penunjukan auditor eksternal, keputusan untuk pembagian dividen serta renumerasi bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk itu Pemegang Saham memerlukan informasi yang tepat dan akurat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Shareholders are the Company’s ultimate stakeholders that reserve the right to make decisions at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Various fundamental decisions, such as the appointment of members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, the approval of annual reports, the distribution of dividends and remuneration for members of the Boards of Commissioners and Directors, are reached at the General Meeting of Shareholders. Therefore, Shareholders require precise and accurate information that can be utilized during the decision-making processes.
Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen untuk menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan Perseroan dalam situs web Perseroan http://www.clipan.co.id yang dapat diakses oleh seluruh Pemegang Saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.
The Board of Directors and the Board of Commissioners are committed to providing data and information related to the Company on the Company's Website, http://www.clipan.co.id, which is made accessible to all Shareholders and parties concerned with the Company.
Selama tahun 2011, Perseroan telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2011 dan tanggal 23 September 2011.
In 2011, the Company held 1 (one) Annual GMS on 30 June 2011 and 2 (two) Extraordinary GMS on 30 June 2011 and 23 September 2011.
63
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2011 menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
The Annual and Extraordinary GMS on 30 June 2011 achieved the following resolutions:
?Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku
? Approved the Company's Annual Report for the year ended 31
yang berakhir 31 Desember 2010 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. ?Memberikan pembebasan tanggung jawab para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010. ?Menyetujui penetapan penggunaan laba untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, sebagai berikut: o Sejumlah Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. o Sejumlah Rp 39. 049.618.890 sebagai dividen tahun buku 2010 atau Rp 15 per saham. o Sisa laba bersih tahun 2010 setelah dikurangi dana cadangan dan pembagian dividen sebesar Rp 161.561.579.110 digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dicatat sebagai laba di tahan. ?Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Wakil Pemegang Saham yakni PTBank Panin Tbk untuk menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011. ?Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun buku 2011. ?Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2011. ?Menyetujui mengenai penyesuaian jumlah modal disetor Perseroan sehubungan dengan hasil pelaksanaan waran Seri IV Perseroan.
December 2010 and validated the Company's Financial Statements for the fiscal year ended 31 December 2010.
Commissioners and the Board of Directors for the supervision and management of the Company throughout the fiscal year ended 31 December 2010. ?Approved the use of income for the fiscal year ended 31 December 2010, as follows: o Rp 100,000,000 as a general reserve in compliance with the Articles of Association of the Company o Rp 39,049,618,890 as dividends for FY 2010, or equivalent to Rp 15 per share o The remaining balance after deducted by the allocations for general reserve and dividends payout amounted to Rp 161,561,579,110, to be used for the Company's investment purposes and working capital, and recorded as retained earnings ?Approved the granting of authorization to the Shareholders' Representative, i.e. PT Bank Panin Tbk to determine the amount of honorarium for members of the Board of Commissioners for FY 2011. ?Approved the granting of authorization to the Board of Commissioners to determine the amount of salaries and allowances for the Board of Directors for FY 2011. ?Approved the granting of authorization to the Board of Directors to appoint a Public Accounting Firm to audit the Company's financial statements for FY 2011. ?Approved the adjustment to the paid-up capital of the Company in line with the outcome of the issuance of the Company's Warrants Series IV.
RUPS Luar Biasa pada tanggal 23 September 2011, menghasilkan keputusan sebagai berikut:
The Extraordinary GMS on 23 September 2011 achieved the following resolutions:
? Menyetujui Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas
?Approved the Company's plan to conduct the Limited Public
V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya sejumlah 1.171.488.567 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal tiap saham Rp 250, dengan ketentuan sebagai berikut: o Setiap pemegang saham yang memiliki 20 saham dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Emiten pada tanggal 5 Oktober 2011 mempunyai 9 HMETD untuk membeli 9 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 400 setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 468.595.426.800, dan setiap pemegang 9 saham baru hasil dari HMETD akan memperoleh 7 Waran Seri V secara cuma-cuma, dengan demikian Waran Seri V yang dikeluarkan dalam PUT V ini sebanyak-banyaknya berjumlah 911.157.774 Waran seri V dan setiap pemegang 1 Waran Seri V diberi hak untuk melaksanakan hak membeli saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan Rp 450.
Offering V with Preemptive Rights of no more than 1,171,488,567 common shares, with a par value per share of Rp 250, with the following provisions:
?Granted full release and discharge of all members of the Board of
o
Each shareholder in possession of 20 shares with a par value of Rp 250 per share whose name is listed on the Company's List of Shareholders on 5 October 2011 receives 9 Preemptive Rights to purchase 9 new shares with a par value of Rp 250 per share, with the offer price of Rp 400 per share, so that altogether it amounts to Rp 468,595,426,800, and each holder of 9 new shares resulting from the Preemptive Rights will receive 7 Series V Warrants cost-free, and therefore the Series V Warrants issued in this Limited Public Offering V are a maximum of 911,157,775 Series V Warrants, and each holder of 1 Series V Warrant is given the right to exercise their right to purchase a common share with the exercise price of Rp 450.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
64
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
?Memberikan wewenang kepada direksi Perseroan
?Granted the authority to the Board of Directors of the Company to
melaksanakan PUT V sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
conduct the Limited Public Offering V according to the prevailing laws and regulations.
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan dan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) secara bersamasama bertanggung jawab atas keberhasilan Perseroan serta mempertanggungjawabkan kinerja usahanya kepada para Pemegang Saham.
In accordance with the Limited Liability Company Law and the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD) are jointly responsible for the successes of the Company’s business and also are accountable for the Company’s performance to the Shareholders.
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Duties and Authorities of the Board of Commissioners
Tugas Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar serta pedoman Tata Kelola Perusahaan mencakup supervisi dan pemberian petunjuk terhadap tindakan Direksi dalam menjalankan usahanya serta melakukan fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
The duties of the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association and Code of Corporate Governance encompass the supervision and guidance of the actions of the Board of Directors in conducting the Company’s business activities, as well as to conduct oversight functions. In conducting its oversight functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.
Secara umum, tugas dan wewenang Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan antara lain:
In general, the duties and authority of the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association are, among others:
•
•
Evaluating and approving the Company's business strategies, annual budgets, and risk management policies compiled and recommended by the management
•
Supervising the management of the Company carried out by the Board of Directors and providing advices to the Board of Directors
•
Reviewing all accounting records and other documents, and are entitled to know every action conducted by the Board of Directors
•
Requesting information/explanation from the Board of Directors on matters related to the management of the Company Convening at the meetings of the Board of Commissioners
•
•
• •
Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas strategi bisnis Perseroan, anggaran tahunan, kebijakan manajemen risiko sebagaimana disusun dan direkomendasikan oleh manajemen. Melakukan pengawasan atas pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi. Memeriksa semua pembukuan, dokumen-dokumen lainnya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. Meminta keterangan/informasi dari Direksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepengurusan Perseroan. Mengadakan rapat Dewan Komisaris.
•
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
Appointment and Release of the Board of Commissioners
Seluruh anggota Dewan Komisaris dicalonkan dan diangkat oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 3 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan.
All members of the Board of Commissioners are nominated and appointed by Shareholders in the General Meeting of Shareholders for a period of 3 years starting from the date of appointment.
Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.
Members of the Board of Commissioners whose tenure has ended can be reappointed. All members of the Board of Commissioners have fulfilled the requirements as regards capabilities and passed the fit and proper test as obliged by Bapepam-LK Regulations.
Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris
Structure and Composition of the Board of Commissioners
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen. Salah satu anggota Komisaris diangkat menjadi Komisaris Utama.
Based on the Company's Articles of Association, the Board of Commissioners consists of at least 2 (two) members, including an Independent Commissioner. One of the members of the Board of Commissioners is appointed as the President Commissioner.
Susunan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal diterbitkannya Laporan Tahunan ini adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners of the Company as of the publication date of this Annual Report is as follows:
65
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Nama / Name
Domisili / Domicile
Jabatan / Position
Sejak / Since
Mu’min Ali Gunawan
Jakarta
Komisaris Utama President Commissioner
1991
Roosniati Salihin
Jakarta
Komisaris Commissioner
2007
Suwirjo Josowidjojo
Jakarta
Komisaris Commissioner
2008
Veronika Lindawati
Jakarta
Komisaris Independen Independent Commissioner
2007
Lukman Abdullah
Jakarta
Komisaris Independen Independent Commissioner
2009
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ bagian dari jumlah anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat tersebut. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari ½ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut.
Meetings of the Board of Commissioners are held anytime as considered necessary. A meeting of the Board of Commissioners is considered valid and may pass binding resolutions only if more than ½ of the total members of the Board of Commissioners are present or represented in the meeting. The Resolutions of the Board of Commissioners' Meetings are achieved on a condition of unanimity. In the case that a unanimous motion cannot be achieved, then the decision must be reached through a voting in which those for the motion must consist of more than ½ of total authorized votes in any given meeting.
Mematuhi peraturan bursa efek dan pedoman tata kelola perusahaan yang baik, selama tahun 2011 Dewan Komisaris Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima) kali, dengan tingkat kehadiran Komisaris mencapai 100%. Ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Seluruh rapat Dewan Komisaris tersebut juga dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan tingkat kehadiran mencapai 100%.
Pursuant to the rules of the capital market and the guidelines of good corporate governance, throughout 2011 the Board of Commissioners of the Company conducted 5 (five) meetings, with the attendance rate of all Commissioners at 100%. This demonstrated the strong commitment of all members of the Board of Commissioners. All these meetings were also attended by all members of the Board of Directors, with each member's attendance rate of 100%.
Hal-hal yang menjadi pokok bahasan dalam rapat Dewan Komisaris yang juga dihadiri seluruh anggota Direksi tersebut membahas antara lain: strategi bisnis, kinerja keuangan dan operasional dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan kebijakan, tujuan dan target usaha Perseroan.
Issues discussed in the meetings of the Board of Commissioners which were also attended by the Board of Directors include, among other things: business strategy, financial and operational performance, and other important matters related to the Company's policies, objectives, and business targets.
Selain itu, Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat informal setiap bulannya untuk membahas antara lain penerapan dan pelaksanaan keputusan yang telah dibuat dalam rapat resmi.
In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company also conducted informal meetings every month to discuss, among others, the implementation and follow up on the resolutions achieved in the formal meetings.
Berikut ini daftar hadir Rapat resmi Dewan Komisaris dan Direksi:
The following table details the meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors:
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
66
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Jumlah Jumlah Rapat Kehadiran Number Attendances of Meetings
Pertemuan / Meeting Nama/ Name Jan
Apr
Mu’Min Ali Gunawan
V
Roosniati Salihin
Dec
% Kehadiran Attendance Rate (%)
Jul
Oct
V
V
V
V
5
5
100 %
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Suwirjo Josowidjojo
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Veronika Lindawati
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Lukman Abdullah
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Gita Puspa Kirana Darmawan
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Suhendra SE
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Parmanto Adhi Tjahjono
V
V
V
V
V
5
5
100 %
Komite-Komite Dibawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Komite Audit membantu Komisaris melaksanakan tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi, mengawasi dan memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta terselenggaranya pengendalian internal yang efektif. Komite Manajemen Risiko membantu Komisaris untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik telah dilaksanakan oleh Perseroan.
In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.The Audit Committee assists the Board of Commissioners in monitoring and providing advice to the Board of Directors, in supervising and ensuring that the Company is managed according to the prevailing rules and regulations and the effectiveness of the implementation of the internal control system. The Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in ensuring that good corporate governance principles are adhered to by the Company at all times.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Komite Audit / Audit Committee Ketua / Chairman Anggota / Member
67
: Veronika Lindawati : Lukman Abdullah : Ditto Nurtanio
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
: : : : :
Mu'min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Komite Manajemen Risiko / Risk Management Committee Ketua / Chairman Anggota / Member
: : : : : :
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE Parmanto Adhi Tjahjono Dwijanto Gilbert Napitupulu Engelbert Rorong Yr
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Tanggung jawab utama Komite Audit adalah membantu tugas dan fungsi Dewan Komisaris untuk secara maksimal antara lain: melakukan evaluasi penggunaan prinsip dan praktek akuntansi dalam penyajian informasi keuangan kepada publik, penelaahan atas perencanaan audit dan laporan audit internal, melakukan evaluasi terhadap laporan audit eksternal, serta evaluasi terhadap praktek tata kelola perusahaan.
The main responsibilities of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in conducting their duties and functions of, among others: evaluating the implementation of widely accepted accounting principles and practices in the financial reporting to the public, reviewing the audit plan and internal audit report, evaluating external audit report, as well as evaluating corporate governance practices.
Saat ini Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 3 (tiga) orang anggota, yang keseluruhannya memiliki integritas tinggi dan kompeten di bidangnya. Pada tahun 2011, sehubungan dengan pengunduran diri Sdri Afrina Purba dari jabatannya sebagai anggota Komite Audit Perseroan, maka Dewan Komisaris memutuskan melakukan perubahan susunan Komite Audit Perseroan dengan menambah 2 (dua) anggota baru yaitu Sdr. Ditto Nurtanio dan Sdr. Aris Efendi. Kedua anggota Komite Audit tersebut telah memenuhi persyaratan kompetensi dan independensi yang diperlukan sebagai Komite Audit.
Currently Audit Committee consists of 1 (one) Chairman and 3 (three) members, all of which have high integrity and competence in their fields. In 2011, in connection withMs. Afrina Purba's resignation from her position as a member of the Audit Committee, the Board of Commissioners decided to change the composition of the Audit Committee by adding 2 (two) new members, i.e. Mr. Ditto Nurtanio and Mr. Aris Efendi. Both Audit Committee members have met the competency and independence requirements as members of the Audit Committee
Berikut ini penjelasan mengenai latar belakang anggota komite Audit:
The explanation and report from each committee are given below :
VERONIKA LINDAWATI
VERONIKA LINDAWATI
Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 19951997. Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.
Indonesian citizen, born in Sei Pinyuh in 1966. Started her career in Public Accounting Firm Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989 until 1992. She subsequently joined PT Panin Bank Tbk in 1995 and worked there until 1997. Appointed as an Independent Commissioner of the Company on 29 June 2007.
LUKMAN ABDULLAH
LUKMAN ABDULLAH
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta 12 Desember 1949. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Jurusan Akuntansi. Berpengalaman sebagai partner pada Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa 1991 - 2002, sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk 2004 – 2008. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tanggal 30 Juni 2009.
Indonesian citizen, born in Jakarta, 12 December 1949. He graduated from the Faculty of Economics, University of Indonesia, majoring in Accounting. He was partner at Drs. Hans Tuanakotta & Mustafa in 1991-2002, as well as member of the Audit Committee of PT Asuransi Ramayana Tbk from 2004 to 2008. Appointed as an Independent Commissioner of the Company on 30 June 2009.
DITTO NURTANIO
DITTO NURTANIO
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta 27 Oktober 1979. Menyelesaikan pendidikan di STIE Perbanas Jakarta jurusan Akuntansi. Berpengalaman dibidang akuntansi dan perpajakan. Saat ini bekerja pada salah satu kantor konsultan di Jakarta.
Indonesian citizen, born in Jakarta October 27, 1979. Graduated from Accountancy faculty at STIE Perbanas Jakarta. Experienced in accounting and taxation. Currently he works in one of the consulting offices in Jakarta.
ARIS EFENDI
ARIS EFENDI
Warga negara Indonesia, lahir di Serang 19 April 1973. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Akuntansi YAI dan Akademi Bahasa Asing di Jakarta. Berpengalaman dibidang akuntansi dan saat ini bekerja pada salah satu perusahaan di Jakarta.
Indonesian citizen, born in Serang, April 19 1973. Graduated from YAI Accountancy Academy and Foreign Languages Academy in Jakarta. Experienced in accountancy and at the moment he works for a company in Jakarta.
Rapat Komite Audit
Meetings of the Audit Committee
Rapat Komite Audit merupakan rapat antara para angota Komite Audit maupun dengan Direksi, Dewan Komisaris, internal audit dan eksternal auditor. Pembahasan yang dilakukan mencakup hasil temuan audit, efektivitas pengendalian internal, cakupan internal dan eksternal, laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
The members of the Audit Committee meets with the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, internal audit and external auditors. Topics normally discussed in an Audit Committee Meeting include audit findings, the effectiveness of the internal control system, internal and external coverages, financial reports and compliance with the prevailing laws and regulations.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
68
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Selama tahun 2011, Komite Audit menyelenggarakan (4) empat kali pertemuan resmi yang dihadiri oleh 100% anggotanya.
Throughout the year 2011, the Audit Committee held four formal meetings.
Laporan Komite Audit
Report of the Audit Committee
Tugas utama Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan laporan-laporan dan informasi lainnya yang disampaikan oleh Direksi serta mengidentifikasi masalah-masalah yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris.
The main duties of the Audit Committee are to provide an independent and professional opinion to the Board of Commissioners in relation with the Company’s reports and other information submitted by the Board of Directors, and to identify problems that may require the attention of the Board of Commissioners.
Selama tahun 2011, Komite Audit telah melakukan tugasnya dan seluruh hasil kegiatan Komite Audit telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Beberapa aktivitas yang dilakukan selama tahun 2011 antara lain mencakup hal-hal berikut:
Throughout the year 2010, the Audit Committee performed its duties, including the following:
•
•
•
•
Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal melalui penelaahan dan pelaksanaan program audit dan evaluasi atas laporan aktivitas auditor internal. Melakukan evaluasi atas informasi keuangan yang akan disampaikan kepada Bapepam-LK dan pihak lainnya secara periodik, untuk memastikan kebenaran dan kelengkapan isi laporan. Melaksanakan rapat dengan auditor eksternal untuk memastikan independensi dan obyektivitas eksternal auditor dan memastikan ruang lingkup pemeriksaan. Komite Audit secara aktif berdiskusi dengan auditor ekternal mengenai hasil temuan audit dan management letter untuk perbaikan kinerja Perseroan.
•
•
Evaluating the effectiveness of internal control system through the review and implementation of audit and evaluation of the report of internal auditors’ activities Evaluating financial information to be submitted to Bapepam-LK and other parties periodically to ensure that the reports are correct and complete Conducting meetings with external auditors to ensure the independence and objectivity of the external auditors as well as to ensure the scope of the audit. The Audit Committee actively engages external auditors as regards to audit findings and management letter to further improve the Company's performance. All the activities of the Audit Committee has been reported to the Board of Commissioners.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap sistem pengawasan internal yang mengawasi proses identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Kesadaran akan penerapan praktik manajemen risiko yang baik sangat membantu Perseroan untuk menjadi Perseroan pembiayaan terdepan, dan karenanya manajemen risiko menjadi elemen yang sangat penting bagi Perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama diterapkannya praktik manajemen risiko adalah untuk melindungi Perseroan melalui pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
The Risk Management Committee is responsible for the internal control system that oversees the identification, evaluation and risk management processes in the Company. An awareness of the implementation of best practices in risk management has helped the Company to become a leading multifinance company, and therefore risk management is a very crucial element for long-term sustainability of the Company’s business. The main target and purpose of the implementation of best practices in risk management is to protect the Company from the risks that may result from its activities and to maintain the level of these risks to be consistent with the direction set by the Company.
Sebagai salah satu anak Perusahaan Bank Panin, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Dan pelaksanaan atas hal tersebut telah dilakukan di Perseroan sejak tahun 2008.
As a subsidiary of Panin Bank, the Company is required to comply with the Regulation of Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January 2006 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated 27 November 2006 concerning the Implementation of Consolidated Risk Management in Banks Maintaining Control over Their Subsidiaries. Such implementation has been done by the Company since 2008.
Manajemen Perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perseroan tetap dapat terkendali pada batasan risiko yang ditetapkan. Pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan mendapat pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris.
The Company's management is strongly committed to the comprehensive implementation of risk management, which includes the adequacy of policies, procedures and methodologies of risk management in a way that the Company’s business activities remain controllable within the specified risk limits. The implementation of risk management practices within the Company is actively supervised by the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Penerapan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan penyusunan dan pembentukan:
The implementation of risk management includes the formulation and establishment of:
69
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
• • •
Buku Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Komite Manajemen Risiko (KMR) Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) pada organisasi Perseroan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan Komite Manajemen Risiko.
• • •
Guidelines and Policies of Risk Management, approved and ratified by the Board of Directors and the Board of Commissioners The Risk Management Committee (RMC) The Risk Management Unit (RMC Unit) within the Company organizational structure that is directly responsible to the President Director and the Risk Management Committee.
Komite Manajemen Risiko (KMR) bertugas untuk mengidentifikasi dan melakukan kontrol serta mitigasi atas risiko yang dihadapi Perseroan. KMR dibentuk untuk membantu manajemen Perseroan dalam memahami dan mengelola risiko serta memberikan rekomendasi untuk suatu perubahan peraturan, kebijakan dan prosedur Perseroan sehingga manajemen Perseroan dapat melakukan kontrol dengan baik.
The Risk Management Committee (RMC) is responsible for identifying, controlling and mitigating the risks faced by the Company. The RMC was established to assist the Company’s management in understanding and managing such risks and providing recommendations for the revision or amendment of the Company’s rules, policies and procedures so that the Company’s management will be able to exercise proper control.
KMR berwenang dan bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama tentang hal-hal sebagai berikut:
The RMC is authorized and is responsible for providing recommendations to the President Director on the following issues:
1.
1.
2.
3.
Menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi. Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan. Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.
2.
3.
Development of risk management policies and amendments, including risk management strategies and contingency plans if external conditions which are abnormal occur Improvement of the implementation of Risk Management both periodically and ad hoc as a consequence of a change in internal or external conditions Justification for issues related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities), such as the decision to expand the business significantly beyond the initial business plan that has been previously established, or undertaking risk positions/exposures that exceed the established limits.
KMR bertanggung jawab untuk menentukan besarnya batas risiko yang dapat diterima oleh Perseroan dan memastikan bahwa Perseroan telah melakukan usaha sesuai dengan batasan risiko yang telah ditentukan.
The RMC is responsible for determining the limits of risks deemed acceptable by the Company and for ensuring that the Company has conducted its business activities in line with the risk limits that have been previously established.
KMR dan Direktur Utama mendapatkan laporan bulanan dari SKMR yang berisi Profil Risiko Perseroan. Setelah melewati tahap pembahasan maka laporan tersebut diteruskan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.
The RMC and the President Director receive monthly reports from the RMC Unit, which contain the Corporate Risk Profile. After such report has been discussed, it is then forwarded to the Risk Management Unit of Panin Bank to be consolidated.
Laporan Profil Risiko mengukur 8 (delapan) jenis risiko yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan. Dari 8 (delapan) jenis risiko, risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional akan dibahas lebih mendalam pada bagian Manajemen Risiko dalam laporan tahunan ini.
The Risk Profile Report measures 8 (eight) types of risks, which are: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Reputation Risk and Compliance Risk. Of the 8 (eight) types of risk, credit risk, liquidity risk and operational risk are discussed in greater depth in the Risk Management section of this Annual Report.
KMR juga mengawasi efektivitas kebijakan-kebijakan manajemen risiko dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal.
The RMC also oversees the effectiveness of risk management policies and evaluates both the internal and external factors that might affect the Company’s business activities.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, KMR dan SKMR bekerjasama dengan Departemen Internal Audit. Efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik sangat membantu manajemen untuk memperoleh informasi terkini yang akurat dan tepat waktu terutama jika terjadi suatu pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Manajemen dapat dengan segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak risiko yang timbul.
In carrying out its duties and responsibilities, the RMC and the RMC Unit cooperate with the Internal Audit Department. The effectiveness of risk management systems and a proper internal control help the management to obtain current information that is both accurate and timely, especially in the event of a breach or non-compliance with the standards. The management therefore can immediately take appropriate steps or actions deemed necessary to allay the effects of the risks.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
70
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Pada tahun 2011, fokus bisnis Perseroan adalah melakukan ekspansi di bidang pembiayaan konsumen. Berbagai usaha baik di pihak internal m a u p u n d e n g a n p i h a k- p i h a k e k s te r n a l d i l a k u k a n u n t u k mengembangkan pembiayaan konsumen. Perseroan sangat memahami bahwa risiko kredit tetap menjadi risko utama Perseroan, dan karenanya Perseroan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan membuat peraturan dan kebijakan yang ketat yang wajib diimplementasikan dalam proses pemberian kredit.
In 2011, the Company's business is focused on the expansion in the field of consumer financing. Various efforts done internally and also in collaboration with external parties have been undertaken to develop consumer financing. The Company is thoroughly aware that credit risk remains the most important risk it faces, and therefore it continues to apply the precautionary principle and to formulate strict rules and policies that must be adhered to in the loan disbursement processes.
Pengelolaan dan mitigasi risiko yang baik sangat diperlukan mengingat bahwa sumber pendanaan Perseroan untuk melakukan pembiayaan selain dari modal sendiri diperoleh dari fasilitas pinjaman perbankan. Tetap terjaganya kualitas aset memudahkan Perseroan untuk memperoleh fasilitas pinjaman dari pihak perbankan dan hal tersebut akan membantu pertumbuhan aset Perseroan.
A good management and mitigation of risks is necessary considering that the Company’s sources of funding, other than its own capital, are from loan facilities from banks. Thus, keeping the fixed assets quality at a certain level enables the Company to obtain loan facilities from banks, which will promote the growth of the Company’s assets.
Pengelolaan dan mitigasi risiko juga dilakukan kepada departemen lainnya seperti administrasi, teknologi informasi dan sumber daya manusia, sehingga Perseroan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
The management and mitigation of risks are also applied to other departments, such as administration, information technology and human resources, so that the Company can reach its intended purposes.
DIREKSI
Directors
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of Directors
Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan yang berlaku, Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan aset Perseroan, penyusunan rencana kerja, pembentukan sistem pengendalian internal dan sistem manajemen risiko.
The Company's Directors are responsible in performing their duties for the Company's interest in achieving its aims and objectives. In accordance with the Articles of Association and applicable regulations, the Directors are fully responsible for the Company's asset management, preparation of work plans, establishment of internal control system and risk management system.
Berikut ini adalah tugas utama Direksi:
The following are the main tasks of the Directors:
•
Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai tujuan Perseroan.
?To lead and manage the Company in accordance with the
•
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Secara berkala Direksi mengadakan pertemuan internal dengan anggota Direksi untuk menetapkan strategi bisnis yang akan dilaksanakan serta aspek operasional lainnya dalam rangka pengelolaan Perseroan. Selain itu secara rutin mengikuti rapat dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Perseroan.
?To be in control of, to maintain and to manage the Company 's
Company's objectives. wealth for the benefit of the Company. Directors regularly conduct internal meetings with members of the Board to establish a business strategy to be implemented, as well as other operational aspects in the management of the Company. Besides, regularly attending meetings with the Board of Commissioners to discuss and review the Company's performance.
Persyaratan, Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Requirements, Appointment and Discharge of Directors
Direksi Perseroan memiliki kemampuan dan kompetensi dalam hal pengetahuan dan pengalaman manajerial di industri pembiayaan. Pengetahuan yang dimiliki mencakup pengetahuan mendalam akan industri pembiayaan, profil pelanggan dan supplier, pengetahuan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku khususnya mengenai industri pembiayaan, tata kelola perusahaan serta pengetahuan akan manajemen risiko. Direksi Perseroan terdiri dari profesional yang bekerja penuh bagi Perseroan.
The Board of Directors of the Company possesses the necessary abilities and competencies in both knowledge and managerial experience in the financingindustry. This knowledge includes an in-depth understanding of the financing industry, of customer and supplier profiles, of prevailing rules and regulations, particularly those pertaining to the financing industry, and of corporate governance as well as of risk management. The Board of Directors consists of professionals working full time for the Company.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Direksi, salah satunya diangkat menjadi Direktur Utama. Anggota Direksi dicalonkan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 tahun sejak masa pengangkatan. Meskipun demikian, pemegang saham melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham diperkenankan untuk memberhentikan Direktur sebelum masa kerjanya berakhir.
As stipulated in the Company's Articles of Association, the Board of Directors consists of at least 2 (two) members, one of whom is appointed as the President Director. Members of the Board of Directors are nominated and elected at the General Meeting of Shareholders for a period of two years starting from the date of appointment. Shareholders nevertheless retain the right through the General Meeting of Shareholders to terminate the tenure of any Director prior to the end of their period of service.
71
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Susunan Direksi Perseroan sampai dengan Laporan Tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut:
The members of the Board of Directors of the Company as of the publication date of this Annual Report is as follows :
GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN
GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN
Dipilih kembali sebagai Direktur Utama Perseroan dalam RUPS pada tanggal 30 Juni 2010. Merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi dan bertanggung jawab atas kinerja Perseroan. Bersama dengan anggota Direksi lainnya menyusun rencana kerja untuk pencapaian visi dan misi Perseroan. Ruang lingkup tugas Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, kredit, hukum dan sumber daya manusia.
Re-elected as the President Director of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. She is the decision maker with the highest authority within the Company's management and is responsible for the Company's overall performance. Together with other members of the BOD, she creates work plans to be pursued by the Company in order to achieve its vision and mission. The scope of the President Director's duties includes accounting and finance, credit, legal affairs, and human resources.
SUHENDRA SE
SUHENDRA SE
Dipilih kembali sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai Direktur Pemasaran, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi tugas dibidang pemasaran adalah menanamkan citra Perseroan dalam kegiatan bisnis, memperluas pengenalan masyarakat terhadap Perseroan dan produkproduknya dan mengembangkan penetrasi pasar diseluruh cabang Perseroan. Dibidang pengembangan bisnis dan teknologi informasi, yang bersangkutan bertanggung jawab untuk terus mengembangkan produk yang inovatif yang dapat diterima oleh pasar, meningkatkan kerjasama yang telah terjalin baik dengan supplier, showroom dan konsumen.
Re-elected as member of the Board of Directors at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. As the Director of Marketing, Business Development, and Information Technology, his primary responsibilities in the field of marketing are to convey the image of the Company in all its business activities, to expand the public recognition of the Company and its products, and to improve the market penetration of all the Company's branch offices. In the fields of business development and information technology, he is responsible for developing innovative products to offer to the market, as well as reinforcing the partnerships with the Company's suppliers, showrooms, and customers.
Ir. PARMANTO ADHI TJAHJONO
Ir. PARMANTO ADHI TJAHJONO
Diangkat sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai Direktur Penagihan dan Operasional, tanggung jawab utama di bidang penagihan adalah menjaga kualitas aset yang dibiayai, menyusun strategi dan penagihan piutang dengan baik untuk meminimalisasi risiko dan kerugian Perseroan. Di bidang Operasional yang bersangkutan bertanggung jawab terutama di bidang administrasi pembiayaan.
Appointed as member of the Board of Directors at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. As the Director of Collections and Operations, his primary responsibilities in the field of collections are to maintain the quality of the financed assets, as well as to formulate strategies to perform the collection of accounts receivable in the best possible way that minimizes the risks and losses borne by the Company. He is also responsible for the Operational field, particularly in financing administration.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko dan Komite Kredit.
In conducting their duties the Directors are assisted by Credit Committee.
Komite Kredit berfungsi untuk melakukan perbaikan, penyempurnaan dan penyederhanaan proses dan prosedur pemberian kredit. Selama tahun 2011, Komite Kredit telah menghasilkan berbagai kebijakan dalam pemberian kredit diantaranya melakukan penyederhanaan formulir dan prosedur, tingkat bunga dan lainnya. Hasilnya Perseroan dapat meningkatkan jumlah pembiayaan baru di tahun 2011.
Credit Committee's function is to restore, to improve and simplify processes and procedures for granting credit. During 2011, the Credit Committee has produced various policies of loan provisions by simplifying forms and procedures, interest rates, etc. The Company achieved a significant increase of new financing in 2011.
PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DIREKSI
TRAINING PROGRAMS TO IMPROVE THE COMPETENCY OF THE DIRECTORS
Perseroan menyediakan anggaran bagi anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan melalui berbagai seminar dan workshop untuk meningkatkan pengetahuan anggota Direksi. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan.
The Company maintains a budget for the members of the Board of Directors to attend training programs that include various seminars and workshops to enhance their knowledge. These training programs are aimed at improving the Company's business effectiveness and performance.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
72
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
PROSEDUR PENETAPAN BESARNYA REMUNERASI UNTUK DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PROCEDURES OF REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2011, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui:
According to the provisions of the Company's Articles of Association, remuneration for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors is determined by the Annual General Meeting of Shareholders. In accordance with the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2011, the Annual General Meeting of Shareholders approved:
•
?To confer full power and authority to the Shareholders'
•
Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Wakil Pemegang Saham yakni PT Bank Panin Tbk, untuk menetapkan besarnya remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011. Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya remunerasi para anggota Direksi untuk tahun buku 2011.
Representative, namely PT Panin Bank Tbk, to determine the remuneration of the Board of Commissioners for the fiscal year 2011. ?To confer full power and authority to the Board of Commissioners to determine the remuneration of the members of the Board of Directors for the fiscal year 2011.
PELAKSANAAN PRINSIP MENGENAL NASABAH
IMPLEMENTATION OF KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan telah menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) sesuai dengan peraturan perundangundangan. Direksi telah menunjuk Pejabat PMN yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
As a financing company, the Company has applied Principles of Know Your Customer (KYC) in compliance with prevailed legislation. The Directors have appointed PMN officials in charge and are resposible directly to the Director.
Pejabat PMN memiliki tugas antara lain:
KYC officials have the following duties:
•
?Developing and maintaining Policies and Guidelines of KYC
• •
•
•
Menyusun dan memelihara Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN. Memantau pengkinian data dan profil nasabah. Melakukan koordinasi dan pemantauan atas kepatuhan terhadap Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN oleh unitunit kerja terkait. Menerima dan melakukan analisis atas transaksi yang mencurigakan yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan atau PPATK. Memantau dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan tentang PMN kepada seluruh karyawan Perseroan.
Implementation. ?Monitoring the updating of data and customer profiles. ?Coordinating and monitoring on compliance to Guidelines for
KYC Implementation by related work units. ?Receiving and analyzing suspicious transactions to be forwarded
to the Minister of Finance or PPATK. ?Monitoring and recommending KYC training needs to all of the
Company's employees.
Selama tahun 2011, Perseroan telah memberikan sosialisasi dan pelatihan PMN kepada seluruh cabang,
During the year 2011, the Company has provided socialization and PMN training to all branches.
SEKRETARIS PERSEROAN
CORPORATE SECRETARY
Fungsi utama Sekretaris Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugas dan menjalankan kegiatan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
The primary function of the Corporate Secretary is to ensure that the Board of Directors carries out its duties and manages the Company's activities in accordance with the prevailing rules and regulations and in accordance with the Company's Articles of Association.
Perseroan menunjuk Bapak Dwijanto untuk melakukan fungsi sebagai Sekretaris Perseroan.
The Company appointed Mr. Dwijanto as the Corporate Secretary.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perseroan antara lain:
The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are, among others:
• •
?Being responsible for the corporate actions of the Company. ?Being responsible for corporate communications done in a timely
•
73
Bertanggung jawab atas corporate action Perseroan. Bertanggung jawab atas corporate communication secara tepat waktu dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan dan bertanggung jawab atas investor relation. Mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar modal termasuk peraturan-peraturan terbaru yang berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
and accurate manner with all stakeholders and also is responsible for investor relations. ?Following developments in the capital market including the latest regulations and provide advice to the Board of Directors.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
• •
Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan pihak public. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan.
?Serving as a liaison between the Company and Bapepam-LK and
the public. ?Carrying out secretarial activities.
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
Salah satu implementasi Tata Kelola Perseroan yang Baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dengan baik. Sistem Pengendalian internal dijalankan oleh seluruh karyawan Perseroan dari tingkat Direksi sampai dengan staf yang ada, yang pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit.
One of the implementations of Good Corporate Governance principles is to ensure that the internal control system has been implemented properly. The internal control system is put into action by all employees from members of the Board of Directors down to all staf, with the monitoring conducted by the Board of Commissioners with assistance from the Audit Committee.
Untuk membantu pelaksanaan pengawasan, Perseroan telah membentuk divisi Internal Audit. Divisi Internal Audit merupakan divisi independen yang bertanggung jawab melakukan pengkajian yang independen atas seluruh aspek yang memiliki potensi menimbulkan permasalahan di bidang pengelolaan, kebijakan dan prosedur internal Perseroan baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Divisi internal audit bertanggung jawab secara operasional kepada Direksi dan secara administratif kepada Komite Audit.
To support the supervisory duties, the Company has established the Internal Audit Division, an independent division that is responsible for conducting independent studies and reviews of all aspects that have the potential to engender problems related to the fields of management, policies and internal procedures both at the head office and also at the branch offices. The Internal Audit Division is responsible operationally to the Board of Directors and administratively to the Audit Committee.
Tugas dan fungsi internal audit antara lain mengembangkan rencana audit tahunan dan mengimplementasikannya sesuai dengan rencana audit tahunan yang telah disetujui oleh Komite Audit dan Direksi. Pelaksanaan audit sesuai dengan konsep ”Risk Based Audit” difokuskan pada hal-hal yang memiliki risiko paling tinggi yang diindikasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.
The duties and functions of the Internal Audit Division are stipulated in the annual audit plan approved by the Audit Committee and the Board of Directors. The audit is conducted in accordance with the "Risk Based Audit" concept, focused on aspects that bear the greatest risks as indicated by the Risk Management Committee and the Audit Committee.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
74
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan internal audit dihasilkan dari analisa audit secara menyeluruh dan obyektif, dilakukan secara berkala dan menekankan pada temuan atas penyimpangan/pelanggaran dan rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan.
The internal audit reporting, derived from the comprehensive and objective analysis of the audit process, is conducted periodically and focuses on the detection of irregularities/violations and recommendations for the improvements that are required to be done.
AUDITOR EKSTERNAL INDEPENDEN
INDEPENDENT EXTERNAL AUDITORS
RUPS Tahunan Perseroan tanggal 30 Juni 2011, telah menyetujui memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2011. Auditor eksternal independen yang ditunjuk bertanggung jawab untuk menyampaikan opininya atas laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal Perseroan. Untuk tahun 2011 ini, Kantor Akuntan Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) ditunjuk sebagai auditor eksternal independen Perseroan.
The Company's Annual General Meeting of Shareholders held on June 30, 2011, has approved authorization to the Board of Directors to appoint Public Accountants to audit the Company's financial statements of 2011.Appointed independent external auditors are responsible to express their opinion on the audited financial statements are in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia and provide recommendations on improving the Company's internal controls. For 2011, the Accountants Office of Osman Bing Satrio & Partners (member of Deloitte Tohmatsu Limited) was appointed as the Company's independent external auditors.
ASURANSI ASET PERSEROAN
THE COMPANY'S ASSETS INSURANCE
Perseroan menyadari bahwa dalam mengelola usahanya akan selalu ada risiko yang harus dihadapi, khususnya berkaitan dengan aset Perseroan. Untuk mengurangi risiko kerugian atau kehilangan atas harta kekayaan Perseroan, maka Perseroan telah mengasuransikan aset yang dimilikinya kepada perusahaan asuransi PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna.
The Company realizes that in managing its business there will always be risks that must be faced, in particular the Company's assets. To reduce the risk of loss of the Company's property and wealth, the Company insured its assets to the insurance companies: PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna.
AKSES INFORMASI
ACCESS TO INFORMATION
Perseroan senantiasa memberikan informasi mengenai kondisi, kinerja dan prospek keuangan dan non keuangan kepada publik. Berbagai informasi tentang kegiatan operasional dan kinerja Perseroan serta informasi lainnya yang berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat diakses di situs www.clipan.co.id.
The Company continues to provide information regarding the Company's condition, financial and non-financial performance and prospects to the public. Various information regarding the Company's operations and performance as well as other useful information for shareholders and concerned parties can be accessed through the website www.clipan.co.id.
75
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Manajemen Risiko Risk Management
Salah satu tolak ukur kerberhasilan suatu perusahaan tidak hanya pada keberhasilan mencapai target yang ditetapkan namun juga bagaimana kemampuan perusahaan tersebut mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Kesadaran akan adanya risiko yang akan dihadapi mendorong manajemen perusahaan untuk mempersiapkan strategi pengelolaan terhadap risiko yang akan timbul. Beberapa strategi pengelolaan risiko yang dapat dijalankan antara lain dapat berupa menghindari risiko, memindahkan risiko, mengurangi efek negatif dari risiko yang timbul atau bersedia menampung sebagian atau seluruh konsekuensi atas risiko yang akan timbul.
A company's success is not only measured by its ability to reach its predetermined target, but also from its ability to manage its risks. Awareness of possible risks to be faced encouraged the Company management to prepare strategies on managing risks that may arise. Several strategies to manage risks, among others are: avoiding risks, transferring risks, reducing negative impact of risks or willing to accommodate some or all consequences of any risks that may arise.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT
Kebijakan Manajemen Risiko Clipan Finance merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk Perseroan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
Clipan Finance Risk Management Policy is a policy prepared to meet rapid developments of the financial services industry, including in relation to the development of consolidated risk management with Bank Panin, as the parent company which is engaged in banking services.
Perseroan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendaliaan risiko. Strategi yang digunakan untuk mendukung terwujudnya tujuan manajemen risiko adalah dengan ditanamkannya budaya kesadaran akan risiko yang kuat dan dengan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Dan dalam penerapannya, Perseroan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas berjalannya manajemen risiko untuk sampai kepada seluruh karyawan .
The Company fully realizes that the sound and robust management of financing activities based on good corporate governance principles requires a risk management implementation that covers the identification, measurement, monitoring and mitigation of risks. One strategy that has been employed to nurture the manifestation of the purpose of risk management is to inculcate a strong risk awareness culture and to foster the implementation of good corporate governance. In the implementation, the Company feels assured that the Board of Commissioners' and the Board of Directors' and all Senior Managers' have a very critical role in determining the efficacy of the employees' overall risk management conducts.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perseroan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
Risk management policy is one of The Company's endeavors to ensure a strong foundation to conduct the Company's operational activities so that all operational activities would run at a measured risk limit to reach the target to enhance our shareholders' value.
Tujuan utama penerapan kebijakan manajemen risiko di Clipan Finance adalah :
The main objectives of Clipan Finance's implementation of risk management policy:
•
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perseroan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
•
To ensure that all business and support activities of the Company's operations have accounted for all the potential risks that may arise, either in the form of credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk.
•
Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktifitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perseroan yang telah ditetapkan.
•
In order to perform control functions and management of all risks inherent in business activities within the limits of the Company's determined risk tolerance.
•
Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perseroan.
•
To optimize the use of the Company's capital.
•
Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.
•
To ensure compliance with all relevant legislations, including regulation of Bank Indonesia, Ministry of Finance and other authorities.
•
Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.
•
To enhance long term shareholders' value.
77
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Manajemen Risiko Risk Management
Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility and the fairness of transactions.
Perseroan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:
PILAR I / PILLAR II PENGAWASAN AKTIF DARI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ACTIVE SUPERVISION BY BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
PILAR IV / PILLAR IV PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL
PILAR II / PILLAR II
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
KEBIJAKAN DAN PENERAPAN BATASAN POLICY AND IMPLEMENTATION OF LIMITS
PILAR III / PILLAR III IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PENGAWASAN DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IDENTIFICATION, MEASUREMENT, MONITORING AND MANAGEMENTt INFORMATION SYSTEM
Pilar 1:
• • •
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1:
Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:
?
Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:
Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi; Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
•
Approving and evaluating risk management policies on a regular basis; Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors; Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;
• •
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
78
Manajemen Risiko Risk Management
•
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan
•
The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and
•
Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
?
Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Perusahaan Induk terselenggara dengan terdapatnya wakil dari Perusahaan Induk dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan. Kerangka tersebut juga dilaksanakan melalui pemeriksaan kinerja secara berkala, menyangkut kinerja keuangan, pengawasan sistem informasi akuntansi, serta tingkat kesehatan dan profil risiko atas aset Perseroan.
Consolidated risk management framework with the Parent Company is conducted with the presence of the Parent Company's representatives in the Company's Board of Commissioners. The framework is also conducted through regular performance reviews, regarding financial performance, supervision of accounting information systems, as well as the level of soundness and risk profile of the Company's assets
Pilar 2:
Pillar 2:
Kebijakan dan Penerapan Batasan
The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both c r e d i t and noncredit transactions.
Perseroan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. Pilar 3:
Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen
Pillar 3:
Pengendalian Internal
Pillar 4:
•
•
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perseroan; Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perseroan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
Untuk melakukan proses identifikasi, pengukuran, pengelolaan dan pelaporan, Perseroan telah memiliki Divisi Manajemen Risiko yang juga disebut Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Laporan yang dihasilkan oleh SKMR dalam bentuk Laporan Profil Risiko akan direview oleh Komite Manajemen Risiko dan Direksi, dan untuk selanjutnya diserahkan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.
79
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Internal Control The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:
Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: •
Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.
Perseroan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perseroan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen. Pilar 4:
Policy and Implementation of Limits
• •
•
Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company; Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
In order to conduct the processes of identification, measurement, management, and reporting, the Company has the Risk Management Division in place, that is also referred to as Risk Management Unit (SKMR). The reports delivered by the SKMR in the form of Risk Profile Report are reviewed by the Risk Management Committee and the Directors, to be subsequently submitted to the Risk Management Unit of Panin Bank to be consolidated.
Manajemen Risiko Risk Management
Sistem Manajemen Risiko yang efektif dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan dan mengambil tindakan tepat serta mengantisipasi kemungkinan kerugian yang akan mempengaruhi nilai Perseroan.
An effective Risk Management System helps the management in decisionmaking processes and in performing at the proper actions as well as anticipating the possibilities of a loss that will affect the Company’s value.
JENIS-JENIS PENGELOLAAN RISIKO
TYPES OF RISK MANAGEMENT
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan menyadari bahwa penerapan manajemen risiko adalah hal yang mutlak harus dilakukan demi kebaikan dan keuntungan Perseroan dan seluruh pemangku kepentingan. Sebagai anak usaha dari Bank Panin, Perseroan banyak mengadopsi dan mengakomodasi pola yang diterapkan oleh sektor perbankan sebagai sektor usaha di Indonesia yang paling berpengalaman dalam penerapan konsep manajemen risiko, mengingat perlu diterapkannya kerangka konsolidasi manajemen risiko antara Perseroan dengan Perusahaan Induk, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Dalam aktivitas usahanya, Perseroan menghadapi berbagai risiko antara lain:
As a finance company, the Company realizes that risk management must be absolutely implemented for the good and benefit of the Company and all stakeholders. As a subsidiary of Bank Panin, the Company adopts and accommodates many patterns applied by the banking sector in Indonesia, and Bank Panin which is the most experienced in applying the concept of risk management, considering the need of applying consolidated risk management between the Company and the Parent Company, as defined in Regulation No Indonesia. 8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006. In its business activities, the Company encounters risks such as:
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usaha Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perseroan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang rupiah dan jangka waktu pembiayaan, secara konsisten Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap dengan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit terhadap tingkat suku bunga pinjaman ditambah beban dana dengan jangka waktu yang juga disesuaikan. Perseroan senantiasa memilih sumber pendaaan yang tepat, dimana faktor tingkat suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo antara sumber pendanaan dan piutang pembiayaannya telah diselaraskan.
Related interest rate exposure in rupiah currency and term financing, the Company management consistently apply a fixed interest rate with adjusting interest rates to credit interest rate loan plus load funds with a period that is also customizable. The Company always choose the right funding sources, where the factor of interest rate and maturity period, between funding sources and accounts receivable financing have been aligned.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang mengambang yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.
Related to interest rate exposure to foreign currency, the Company implemented the management of floating interest rate that is reviewed 3 monthly. Sources of funding in foreign currency come from their own capital, mostly from customer payments in foreign currencies.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalah minimal.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko utama yang dihadapi Perseroan sejalan dengan kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan.
Credit risk is the principal risk faced by the Company in conducting its activities as a finance company.
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah memenuhi kewajibannya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perseroan dimana Perseroan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perseroan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perseroan.
Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
80
Manajemen Risiko Risk Management
Perseroan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perseroan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated 30 January 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated 31 August 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated 12 May 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:
1.
1.
2.
3.
4.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating. Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut. Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah. Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating. Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the client. Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
2.
3.
4.
Conducting independent credit risk management with clear authority and responsibility.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perseroan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company’s consumer financing receivables:
Investasi neto sewa pembiayaan
Net investment in finance lease 2011
2010 Rp Juta - IDR Million
Korporasi
996.291
904.230
Corporate
Individu
283.908
193.035
Individual
Jumlah
1.280.199
1.097.265
Total
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perseroan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 2.819 miliar dan Rp 1.387 miliar.
On December 31, 2011 and 2010, concentration of risk on consumer financing receivables owned by the Company are individuals with individual credit risk - each amounting Rp 2,819 billion and Rp 1,387 billion.
Transaksi anjak piutang
Factoring receivables
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perseroan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.220 miliar dan Rp 638 miliar.
On December 31, 2011 and 2010, concentration of risk on the Company's factoring is a number of corporates with credit risk of Rp 1,220 billion and Rp 638 billion, respectively.
Diversifikasi Pembiayaan
Diversification of Financing.
Untuk memungkinkan Perseroan melakukan pengawasan kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi portofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi diversifikasi geografis, jenis dan merek, tipe kendaraan dan lain-lain.
To enable the Company to supervise its credit in a segmented manner, the financing portfolio has been diversified into several aspects of risks, including diversifications in geography, types and brands of equipment, types of financing facility, types of vehicle, etc.
81
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Manajemen Risiko Risk Management
Diversifikasi geografis
Geographic Diversification
Portfolio Perseroan tersebar pada cabang-cabang yang berada di Jabodetabek, Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan serta Sulawesi. Sampai saat ini wilayah Jabodetabek masih merupakan market terbesar Perseroan. Strategi untuk meningkatkan kinerja cabang untuk bekerja lebih efektif dan efisien diterapkan dalam tahun 2011, disamping itu Perseroan berusaha memperluas pasar dan membuka beberapa kantor pemasaran baru seperti: Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu. Diversifikasi geografis memungkinkan Perseroan mengelola penyebaran risiko ke berbagai daerah untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana alam.
The Company's portfolio is spread across Greater Jakarta, Sumatera, Java and Bali, Kalimantan, and Sulawesi. Until now, the Greater Jakarta area is still the largest market for the Company. The strategies to improve the performance of branch offices to be more effective and efficient were implemented in 2010, while the Company also tried to expand its market and opened several new sales offices such as in East Jakarta, South Jakarta, Karawang, Serang, and Sukabumi. Geographical diversification has enabled the Company to mitigate this the risk by spreading it over various regions to avoid significant damage caused by natural disasters.
Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis
2011
2010
Sumatera Kalimantan Sulawesi Diluar Jawa dan Bali Jabodetabek Jawa dan Bali Total Jawa dan Bali
18,0 % 14,6 % 7,1 % 39,7 % 47,8 % 12,4 % 60,3 % 100,0 %
Jumlah
Perubahan Change
Portfolio Diversification by Geography
17,5 % 13,5 % 5,2 % 36,2 % 53,4 % 10,4 % 63,8 %
0,5 % 1,1 % 1,9 % 3,5 % - 5,6 % 2,0 % - 3,5 %
Sumatera Kalimantan Sulawesi Outside Java dan Bali Greater Jakarta Java and Bali Total Jawa and Bali
100,0 %
0,0 %
Total
Diversifikasi Jenis dan Merk
Diversification of Types and Brands
Pada tahun 2011, lebih kurang 74% pembiayaan konsumen adalah untuk kendaraan merk Jepang. Selain memiliki nilai jual kembali yang lebih baik, permintaan atas kendaraan bekas merk Jepang juga sangat baik.
Around 74% of all consumer financing in 2011 was for the purchase of Japanese-brand vehicles. Aside from having a better reselling value, the demand for secondhand cars of Japanese brands also remained stellar.
Untuk portfolio sewa pembiayaan, khususnya di bidang pembiayaan peralatan berat, tersebar diantara empat merek terkenal Hitachi, Komatsu, Caterpillar dan Kobelco. Keempat merek tersebut mempunyai nilai jual yang baik di pasar sekunder.
For the lease financing portfolio, particularly in the field of heavy equipment financing, four well-known brands—Hitachi, Komatsu, Caterpillar, and Kobelco—took up the greatest share of the market. All four brands have excellent selling values at secondary markets.
Diversifikasi Tipe Mobil
Diversification of Vehicle Type
Pada tahun 2011, lebih kurang 91% dari seluruh portfolio pembiayaan kendaraan bermotor merupakan kendaraan non sedan.
Around 91% of all the portfolio for motorized vehicles financing in 2011 was non-sedan vehicles.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perseroan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah, selain menggunakan dana sendiri, Perseroan juga memperoleh dukungan dari beberapa bank besar pemerintah dan swasta serta asing dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja, demand loan dan term loan. Perseroan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks and state-owned banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
82
Manajemen Risiko Risk Management
Sebagai anak perusahaan Bank Panin Perseroan mendapatkan dukungan penuh dari Bank Panin khususnya dalam pendanaan. Terbukti dari fasilitas yang diberikan oleh Bank Panin dalam bentuk fasilitas rekening koran, fasilitas channelling dan fasilitas pinjaman tetap.
As a subsidiary of Panin Bank, the Company is fully supported by Bank Panin, especially in financing. It is evident from the facilities provided by Bank Panin in the form of overdraft, amenities, channeling and fixed loan facilities.
Untuk memperoleh sumber dana yang murah, pada tahun 2011 ini Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas V serta menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III.
To obtain an inexpensive source of funds, in 2011, the Company conducted Public Offering of Limited Bonds V and Clipan Finance Indonesia III.
Perseroan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Perbandingan kewajiban terhadap ekuitas Perseroan untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 120% dan 82%. Dalam hal perbandingan kewajiban terhadap jumlah aset tahun 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar 55% dan 45%.
The Company has a very healthy liquidity ratio. It can be seen from its solvency, i.e. the Company's ability to pay short-term and long-term liabilities is growing. Comparison of debt to the Company's equity for the years 2011 and 2010 respectively were 120% and 82%. In terms of liabilities to total assets ratio in 2011 and 2010 were respectively 55% and 45%.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh kegagalan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional Perseroan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perseroan melakukan beberapa hal:
Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:
83
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Manajemen Risiko Risk Management
•
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap Resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
•
A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.
•
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perseroan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
•
A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.
•
Perseroan menggunakan E-loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perseroan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perseroan.
•
The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an online, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.
•
Perseroan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.
•
The Company has also implemented Risk Control SelfAssessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.
•
Perseroan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
•
The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.
Seluruh kegiatan utama operasional Perseroan telah diatur dalam Standar Prosedur Operasi (”SOP”). SOP tersebut secara terus menerus diperbaharui untuk menjamin akuntabilitas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang ada. Pengawasan atas implementasi SOP dilakukan secara periodik oleh Divisi Compliance.
All main operational activities of the Company are conducted by adhering to their respective Standard Operating Procedures (SOP). The Company’s SOPs are continuously updated to guarantee the accountability and responsibility of every function existing within the Company. The implementation of SOPs is supervised periodically by the Compliance Division.
Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.
The Company has implemented the E-Loan computerized system in all its branch offices, in order to manage the risks that may arise from its internal activities and processes. The E-Loan System is a system with a website platform designed to speed up the process of data management so as to increase control over the financing facilities provided. In addition, the Company has also taken other measures to manage this risk, including: the installation of a Firewall System and an AntiVirus program to protect the database and network, and the implementation of control over access code (password) to verify users’ levels of authority.
Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari risiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana. Saat ini, secara rutin setiap hari dilakukan back-up data yang disimpan di tempat terpisah. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.
The Company implemented a “Disaster Recovery Plan” to protect and to avoid possible operational damange risks and to ensure continuity of bussiness operational in case of disaster occurence. Currently we conduct backing up our data on a daily basis and store them in a separate location. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center by mirroring database method
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
84
Manajemen Risiko Risk Management
Pengeloalan risiko untuk mengurangi dampak eksternal dilakukan dengan melakukan penutupan asuransi atas seluruh aktiva tetap dan menyimpan data back-up di lokasi yang berbeda.
The risk management efforts to reduce the external impacts have been carried out by insuring all the fixed assets of the Company and by maintaining a data mirroring center in a separate location.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal Risk is the risk that may arise from weaknesses in the Company's legal aspects, among others due to the existence of litigation, lack of supporting laws and regulations, or flaws in bonds such as the non-fulfillment of the terms of contracts and imperfect indenture for collaterals.
Perseroan memiliki Divisi Hukum yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum yang antara lain meliputi penanganan dan pengelolaan seluruh aspek hukum terkait dengan aktivitas dan operasional Perseroan, memberikan pertimbangan hukum kepada manajemen, serta menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait dengan paparan risiko hukum bagi Perseroan. Dalam struktur organisasi Divisi Hukum bertanggung jawab kepada Direktur Utama sehingga leluasa dalam melakukan pengelolaan risiko hukum Perseroan.
The Company has a Legal Division that is responsible for conducting legal risk management, among others the controlling and management of all legal aspects related to the Company's operational activities, providing legal counsel to the Management, and also monitoring and controlling activities related to the Company's exposure to legal risk. Within the organizational structure, the Legal Division is responsible directly to the President Director, and therefore has the freedom to conduct legal risk management of the Company.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance Risk is the risk that may arise from the Company's noncompliance with or non-implementation of laws or other relevant provisions.
Perseroan memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan yang melakukan pengawasan dan melaporkan semua masalah yang terkait dengan risiko kepatuhan, antara lain:
The Company has a Company Secretary Division to conduct internal control and report all problems related to compliance risk, among others:
?Memastikan Rapat Umum Pemegang saham Tahunan
? Ensuring that the Annual and/or Extraordinary General Meetings
dan/atau Luar Biasa dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan Bapepam dan LK, ?Memastikan bahwa Perseroan selalu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan pembiayaan, ?Memastikan bahwa Perseroan patuh terhadap ketentuanketentuan Pasar Modal dan Obligasi, ?Memastikan bahwa pelaksanaan Tata kelola Perusahaan yang Baik dan Prinsip Mengenal Nasabah telah dilaksanakan dengan baik.
of Shareholders are carried out in accordance with the Company's Articles of Association and Bapepam-LK Regulations, ?Ensuring that the Company always complies with applicable laws and regulations that apply to financing companies, ?Ensuring that the Company adheres to the regulations of the capital market and bond market, ?Ensuring that Good Governance Corporate and Know-YourCustomer principles are being implemented properly.
Risiko Reputasi dan Risiko Strategis
Reputation and Strategic Risks
Risiko Reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Sedangkan Risiko Strategis adalah risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan termasuk kurangnya respon Perseroan terhadap perubahan eksternal.
Reputation Risk is the risk that may arise from negative publicity related to the Company's business activities. Strategic Risk is the risk that may arise from inaccurate formulation and implementation of the Company's strategies, including the incompatibility of the Company's responses to external changes.
Untuk mengelola risiko reputasi dan risiko strategis yang mencakup keseluruhan tahapan aktivitas usaha Perseroan, manajemen Perseroan melibatkan seluruh pejabat senior untuk turut serta membantu Direksi dalam mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan mengendalikan kedua jenis risiko tersebut.
To manage its reputation and strategic risks, which include of all the phases of the Company's business activities, the Company's Management involves all senior officers to participate and assist the Board of Directors in identifying, measuring, managing, and controlling both types of risk.
85
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Manajemen Risiko Risk Management
Pengembangan Manajemen Risiko di Masa yang Akan Datang
Future Development of Risk Management
Perseroan menyadari bahwa setiap langkah pertumbuhan akan diikuti dengan tantangan dan risiko, baik risiko yang saat ini sedang dihadapi maupun risiko-risiko yang akan muncul. Namun demikian, Perseroan tetap yakin dengan tersedianya mekanisme pengelolaan risiko yang dinamis yang mengikuti perkembangan Perseroan dan faktor-faktor eksternal membuat Perseroan siap dalam mengantisipasi dan mengelola setiap risiko yang ada.
The Company realizes that every step of its growth will be followed by more challenges and risks, not only the risks it currently faces, but also other types of risks that lie ahead. However, the Company remains confident, given the availability of a dynamic risk management mechanism that closely follows the development of the Company and various external factors. This helps the Company prepare itself to anticipate and manage any risk that may occur.
Beberapa mekanisme yang ada dan terus dikembangkan agar penerapannya semakin efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
Mechanisms that are current and will continue to be developed to allow for more effective and efficient risk management are:
?Membangun sumber daya manusia agar memiliki kepekaan
?Enhancing the quality of employees to be sensitive and
dan kompetensi untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun strategi untuk penanggulangan dan pencegahan risiko.
competent for indentifying, analyzing, and compiling the strategies for the mitigation and prevention of risks.
?Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang
?Developing information technology infrastructure able to
mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko. ?Bersinergi dengan Bank Panin sebagai Perusahaan Induk
dalam pengelolaan risiko. ?Pengembangan dan perbaikan proses operasional internal
secara berkesinambungan. ?Secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik di Perusahaan. Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan akan terus menerapkan dan mengembangkan manajemen risiko yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil menjaga tingkat risiko dan kualitas aset Perseroan.
accommodate risk management activities.
?Collaborating with Panin Bank as Parent Company in risk
management. ?Developing and improving internal internal operational process
on an ongoing basis. ?Consistently and continuously implementing Good Corporate
Governance principles in the Company. The Company consistently and continuously implements and develops risk management policies and strategies that have been implemented and proved to be effective in managing risk levels and maintaining the quality of the Company's assets.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
86
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Kinerja Keuangan
Financial Performance
(Rp Juta)
2010
2011
Perubahan Change
(IDR Million) Statements Of Comprehensive Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Sewa Operasi Bunga Keuntungan belum direalisasi Investasi Jangka Pendek Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - Bersih Pendapatan lain-lain Jumlah Pendapatan Bunga dan Pembiayaan lainnya Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Imbalan Pasca Kerja Penyusutan Aset Sewa Operasi Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset Non Keuangan Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek Beban Lain-lain Jumlah Beban Laba Sebelum Pajak Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak Laba Bersih
164.843 333.723 115.938 7.957 7.251 355 342 69.948 700.357 210.035 36.853 50.943 2.154 2.971
157.581 136.525 44.136 7.434 5.094 384 51.471 402.625 58.212 22.983 38.824 1.542 2.765
4,6 % 144,4 % 162,7 % 7,0 % 42,3 % - 7,6 % 0,0 % 35,9 % 73,9 % 260,8 % 60,3 % 31,2 % 39,7 % 7,4 %
25.903 5.680 50 334.589 365.768 (87.704) (1.807) (89.511) 276.257
3.507 641 3.609 5.413 10 137.506 265.119 (64.924) 516 (64.408) 200.711
638,6 % 786,1 % - 100,0 % 100,0 % 407 % 143,3 % 38,0 % 35,1 % - 450,4 39,0 % 37,6 %
Finance Lease Consumer Financing Factoring Operating Lease Interest Unrealized gain on Short tem Investment Gain on Foreign Exchange Rate-net Other Income Total Income Interest and Other Financing General and Administration Personnel Employee Benefit Depreciation of Leased Assets Impairment Losses FinancialAssets Non-Financial Assets Loss on Foreign Exchange Rate-Net Loss on Sale of Short-Term Investment Other Expenses Total Expenses Income Before Tax Current Tax Deffered Tax Total Tax Expenses Net Income
Statistik
Statistic
2011
2010
2009
2008
2007
Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta) Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah
Value of New Bookings (IDR Million) 802.913 2.402.212 988.784 4.193.908
674.898 1.560.020 647.836 2.882.754
365.056 610.105 116.531 1.091.692
511.241 549.720 267.500 1.328.461
791.812 494.458 100.000 1.386.270
Value of Total Receivables Managed (IDR Million)*
Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp Juta)* Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah
1.110.558 2.333.940 1.078.344 4.522.842
942.028 1.120.477 569.215 2.631.720
894.367 504.093 285.582 1.684.042
910.429 304.158 265.257 1.479.844
876.625 394.758 101.879 1.373.262
Jumlah Cabang dan Kantor Perwakilan Jumlah Karyawan
33 892
28 654
23 510
20 381
17 313
* Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)
89
Leasing Consumer Financing Factoring Total
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Leasing Consumer Financing Factoring Total Number of Branches & Rep. Offices Number of Employees
* Exclude of-balance-sheet (channeling) receivables
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT ANALYSIS
Analisis dan pembahasan oleh manajemen dijabarkan berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan (a member firm of Deloitte Tohmatsu), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya masing-masing tanggal 12 Maret 2012 dan 21 Maret 2011.
The following management analysis and discussions are based on the Company's financial statements for the years ended on 31 December 2011 and 2010, as audited by Public Accounting Firm Osman Bing Satrio dan Rekan (a member of Deloitte Tohmatsu), with unqualified opinion, as stated in the reports dated March 12 and 21, 2012.
Gambaran Umum
Overview
Pertumbuhan ekonomi nasional yang meningkat dari 6,1% di tahun 2010 menjadi 6,5% di tahun 2011 yang didukung dengan tingkat inflasi dan suku bunga yang rendah membawa dampak positif khususnya pada industri otomotif di tanah air. Rendahnya tingkat suku bunga pinjaman memacu kenaikan daya beli masyarakat, diantaranya pada peningkatan permintaan kendaraan bermotor. Data Gaikindo menunjukkan adanya peningkatan jumlah penjualan mobil di tahun 2011 yang mencapai 894.164 unit atau tumbuh sebesar 17% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 764.710 unit.
The local automotive industry expanded in 2011 as the country's economy grew 6.5% year-on-year from 6.1% in 2010, due to controlled inflation and low interest rates. The low-interest rate environment boosted the rise of the people's purchasing power, including their demand for motorized vehicles. According to Gaikindo data, the number of vehicles sold in 2011 reached 894,164 units, up 17% from 764,710 units in 2010.
Pada tahun 2011, secara umum peningkatan penyaluran pembiayaan masih didominasi oleh pembiayaan di sektor otomotif, namun demikian sejalan dengan meningkatnya permintaan barang komoditas maka harga barang komoditas di pasar dunia ikut meningkat sehingga memacu perusahaan komoditas untuk melakukan ekspansi dengan membuka lahan baru, seperti perkebunan dan pertambangan. Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya permintaan pembiayaan non otomotif khususnya alat berat.
In 2011, financing for the automotive sector still dominated the increase in new financing. However, growing demands for commodities boosted commodities' prices in the global market, triggering commodity-related companies to expand themselves by opening new sites, as in plantations and mines. This naturally brought an impact on the rising demand in nonautomotive sector, such as heavy equipments.
Pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun 2011 membawa dampak positif bagi Perseroan. Hal tersebut tercermin dari:
Robust economic growth in 2011 brought about positive influences to the Company's performance, as reflected in these indicators below:
?Jumlah pembiayaan baru Perseroan meningkat sebesar 45%
?The Company's new financing grew 45% from Rp 2,883 billion in
dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 meningkat menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011. ?Jumlah Pendapatan Perseroan meningkat sebesar 74% dari Rp 403 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 700 miliar ditahun 2011. ?Laba bersih setelah pajak meningkat sebesar 38% dari Rp 201 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 276 miliar di tahun 2011. ?Peningkatan laba bersih di tahun 2011 membawa peningkatan terhadap pengembalian terhadap ekuitas (ROE). ROE Perseroan meningkat menjadi 15,1% dibandingkan tahun 2010 sebesar 14,4%. ?Jumlah piutang bersih yang dikelola per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.502 miliar meningkat sebesar 73% dibandingkan piutang bersih tahun 2010 sebesar Rp 2.602 miliar. ?Jumlah aset Perseroan meningkat signifikan yaitu sebesar 78% dari Rp2.694 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.786 miliar di tahun 2011. ?Pertumbuhan jumlah jaringan usaha dari 28 kantor cabang dan pemasaran menjadi 33 kantor cabang dan pemasaran.
2010 to Rp 4,194 billion in 2011. ?The Company's Income rose 74% from Rp 403 billion in 2010 to Rp
700 billion in 2011. ?Net income (after tax) grew 38% from Rp 201 billion in 2010 to Rp
276 billion in 2011. ?The rise of net income in 2011 positively affected to the
Company's return on equity (ROE). The Company's ROE reached 15.1% in 2011, up from 14.4% in 2010. ?The amount of net account receivables stood at Rp 4,502 billion
per 31 December 2011, up 73% from Rp 2,602 billion in 2010.
?The Company's assets increased 78% from Rp 2,694 billion in 2010
to Rp 4,786 billion in 2011. ?The Company's business network increased to 33 branch and
marketing offices, from 28 branch and marketing offices.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
90
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Pendapatan
Income
Rp Juta
Perubahan Change
IDR Million
2011
2010
Sewa Pembiayaan
164,843
157,581
4.6 %
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
333,723
136,525
144.4 %
Consumer Financing
Sewa Operasi
7,957
7,434
7.0 %
Operating Lease
Anjak Piutang
115,938
44,136
162.7 %
Factoring
7,251
5,094
42.3 %
Bunga Keuntungan belum direalisasi
Interest Unrealized Gain on
investasi jangka pendek
355
384
- 7.6 %
Keuntungan Kurs Mata Uang
Short Term Investment Gain on Foreign Exchange
Asing - Bersih
342
-
0.0 %
Rate-net
Pendapatan Lain-lain
69,948
51,471
35.9 %
Other Income
Jumlah Pendapatan
700,357
402,624
73.9 %
Total Income
Kontribusi Pendapatan 2011
Kontribusi Pendapatan 2010
10%
13% 24%
1%
11%
17%
39%
2% 1%
48%
34%
Sewa Pembiayaan Finance Lease Anjak Piutang Factoring Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
91
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Bunga Interest Income Pendapatan Lain-lain Other Incomes Sewa Operasi Operating Leases
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
PENDAPATAN
INCOME
Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, sewa operasi, bunga, keuntungan belum direalisasi jangka pendek, keuntungan kurs mata uang asing, dan pendapatan lain-lain.
The Company's Income is derived from finance lease (leasing), consumer financing, factoring, operating lease, interest, short-term unrealized gain, gain on foreign exchange rates, and other incomes.
Jumlah pendapatan tahun 2011 mencapai Rp 700 miliar meningkat 74% dari pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 403 miliar. Peningkatan yang signifikan berasal dari kenaikan pendapatan anjak piutang dan pembiayaan konsumen.
In 2011, the Company's total income reached Rp 700 billion, up 74% from Rp 403 billion in 2010, due to the rise in revenues from factoring and consumer financing activities.
Berbeda dengan tahun 2010, dimana pendapatan yang berasal dari transaksi sewa pembiayaan masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar yaitu sebesar 39% dari jumlah pendapatan, maka pada tahun 2011 ini kontribusi pendapatan terbesar telah beralih dari pendapatan sewa pembiayaan ke pendapatan pembiayaan konsumen yang memberikan kontribusi sebesar 48% dari jumlah pendapatan tahun 2011. Hal ini membuktikan bahwa strategi pemasaran Perseroan yang lebih difokuskan kepada pembiayaan retail khususnya pembiayaan konsumen, telah menghasilkan kontribusi peningkatan pendapatan yang signifikan.
Throughout 2011, consumer financing contributed 48% to the Company's total income, making it the largest contributor to income, whereas in 2010 the largest contributor was finance lease, which accounted for 39% for to total income. This demonstrates the fact that the Company's distribution strategy on retail financing, especially consumer financing, brought significant results to boosting income.
Sewa Pembiayaan
Finance Lease (Leasing)
Pendapatan sewa pembiayaan diperoleh dari pendapatan pembiayaan barang modal seperti alat berat, kendaraan bekas niaga dan non niaga, tongkang, tug boat, dan lainnya. Sebagian besar pendapatan sewa pembiayaan Perseroan diperoleh dari pembiayaan alat berat. Pendapatan sewa pembiayaan memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 165 miliar atau 24% dari jumlah pendapatan Perseroan di tahun 2011. Jumlah pendapatan tahun 2011 ini meningkat sebesar 4,6% dibandingkan jumlah pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 157 miliar, namun kontribusi pendapatan sewa pembiayaan menurun dari tahun sebelumnya sebesar 39%.
Income from leasing activities is derived from capital goods financing, such as heavy equipment, secondhand (used) commercial and non-commercial vehicles, barges, tug boats, and others. Most of the Company's income from leasing is derived from heavy equipment financing. In 2011, income from leasing contributed Rp 165 billion or 24% to the Company's total income. This was up 4.6% from Rp 157 billion in 2010, although it went down from 39% in 2010.
Selain karena fokus utama pembiayaan dialihkan pada pembiayaan konsumen, penurunan tersebut terjadi karena dampak berkurangnya pasokan alat berat baru akibat Jepang sebagai negara produsen alat berat dengan merk terkenal seperti Komatsu, Hitachi dan Kobelco dilanda gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 skala richter yang menimbulkan gelombang tsunami di negara tersebut. Keadaan mulai kembali pulih pada semester kedua tahun 2011 dan jumlah pembiayaan alat berat baru mulai kembali meningkat.
Apart from the shifted focus of financing, from leasing to consumer financing, the decreased contribution was due to reduced supply of new heavy equipment, as top heavy equipment manufacturers in Japan—Komatsu, Hitachi, and Kobelco—were adversely hit by the 8.9Richter Scale earthquake and tsunami. Japan started to recover in the second semester of 2011, however, and new heavy equipment financing resumed its growth.
Sepanjang tahun 2011, jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan mencapai Rp 803 miliar meningkat sebesar 19% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp 675 miliar. Jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan memberikan kontribusi sebesar 19% dari jumlah pembiayaan baru tahun 2011, menurun dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar 23%.
Over the course of 2011, the amount of new leasing reached Rp 803 billion, up 19% from Rp 675 billion in 2010. The amount of new leasing contributed 19% to the total new financing in 2011, down from 23% in 2010.
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Pada tahun 2011 ini, pendapatan pembiayaan konsumen memberikan kontribusi terbesar dari seluruh jumlah pendapatan Perseroan. Diawali pada tahun 2008, dimana Perseroan melakukan perubahan strategi pemasaran dengan lebih fokus kepada pembiayaan retail khususnya pembiayaan konsumen dan menjalankan strategi secara tepat sasaran, sehingga jumlah pendapatan pembiayaan konsumen terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan baru pada tahun 2011 ini jumlah pendapatan pembiayaan konsumen menjadi penyumbang terbesar dari seluruh jumlah pendapatan Perseroan.
In 2011, income from consumer financing became the largest contributor to the Company's total income. This achievement began in 2008 when the Company shifted its marketing strategy by focusing more on retail financing, particularly on consumer financing, and carried out its strategies effectively. As a result, income from consumer financing grew year by year and became the biggest contributor to the Company's overall income in 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
92
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Di tahun 2011, jumlah pendapatan pembiayaan konsumen mencapai sebesar Rp 334 miliar atau meningkat sebesar 144% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen tahun 2010 sebesar Rp 137 miliar. Jumlah pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 48% dari jumlah pendapatan tahun 2011, meningkat 14% dibandingkan jumlah kontribusi pendapatan pembiayaan konsumen pada tahun 2010 sebesar 34%.
Over the course of 2011, income from consumer financing reached Rp 334 billion, up 144% from Rp 137 billion in 2010. This contributed 48% to the overall income in 2011, up 14% from 34% in 2010.
Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen baru yang meningkat sebesar 54% dari Rp 1.560 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.402 miliar di tahun 2011.
This increase was consistent with the soaring demand for new consumer financing, which climbed 54% from Rp 1,560 billion in 2010 to Rp 2,402 billion in 2011.
Anjak Piutang
Factoring
Pertumbuhan ekonomi yang baik juga membawa dampak positif pada pembiayaan anjak piutang. Jumlah pendapatan anjak piutang pada tahun 2011 mencapai Rp 116 miliar meningkat signifikan sebesar 163% dibandingkan jumlah pendapatan tahun 2010 sebesar Rp 44 miliar. Peningkatan pendapatan anjak piutang sejalan dengan jumlah pembiayaan baru tahun 2011 yang mencapai Rp 989 miliar meningkat 53% dibandingkan jumlah pembiayaan baru tahun 2010 sebesar Rp 648 miliar. Jumlah pendapatan anjak piutang tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar 17%, naik 6% dibandingkan kontribusi jumlah pendapatan tahun 2010 sebesar 11%.
Robust economic growth yielded positive impacts on the factoring business. In 2011, income from factoring reached Rp 116 billion, up 163% from Rp 44 billion in 2010. This rise was in line with strong growth of new financing, which amounted to Rp 989 billion, up 53% from Rp 648 billion in 2010. In 2011, income from factoring contributed 17% to total income, up 6% from its contribution in 2010, which was 16%.
Pendapatan Sewa Operasi
Operating Leases
Pendapatan sewa operasi diperoleh dari aset Perseroan yang disewaoperasikan kepada perusahaan induk yaitu Bank Panin berupa bangunan (rukan) dan kepada PT Panin Financial (pihak berelasi) berupa kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk bangunan memiliki periode sewa selama 10 tahun sedangkan untuk kendaraan bermotor memiliki periode sewa 3 tahun dan 5 tahun.
Income from operating leases is derived from the Company's assets rented to be operated to its Parent Company, i.e. Panin Bank, in the form of buildings (office spaces) and to a related party PT Panin Financial in the form of motorized vehicles. Contracts for buildings have a period of 10 years, while contracts for motorized vehicles have a period of between three to five years.
Pada tahun 2011, pendapatan sewa operasi meningkat sebesar 7% dari Rp 7 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 8 miliar di tahun 2011, sejalan dengan meningkatnya permintaan mobil operasional untuk karyawan perusahaan induk.
Throughout 2011, income from operating lease grew 7% from Rp 7 billion in 2010 to Rp 8 billion in 2011, in line with rising demands for operational vehicles for the employees of its Parent Company.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga meningkat sebesar 42% dari Rp 5 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 7 miliar di tahun 2011. Pada bulan Oktober 2011, Perseroan menerima dana hasil Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) lebih kurang Rp 469 miliar dan selanjutnya di bulan November 2011, menerbitkan Obligasi Clipan Finance III (Obligasi CFI III), dan dana dari hasil kegiatan korporasi tersebut disimpan di bank sampai saat untuk digunakan. Adanya tenggang waktu antara penerimaan dana hasil PUT V dan Obligasi CFI III dengan penggunaan dana untuk pembiayaan baru memberi hasil berupa bunga bagi Perseroan meskipun periodenya cukup singkat karena pada akhir tahun 2011, Perseroan telah berhasil menggunakan dana yang diperoleh untuk pembiayaan baru.
Interest income reached Rp 7 billion in 2011, up 42% from Rp 5 billion a year earlier. In October 2011, the Company received funding from the Limited Public Offering V (PUT V) amounting to about Rp 469 billion. A month afterwards, the Company issued the Clipan Finance Bonds (CFI Bonds III), and the proceeds is deposited in banks to be used on a later date. The interim period between the receipt date of the PUT V and CFI III Bonds proceeds and the use of these proceeds for new financing yielded interest income for the Company, although the period was rather brief as the Company successfully utilized these proceeds for new financing at the end of 2011.
Keuntungan Belum Direalisasi Investasi Jangka Pendek
Unrealized Gain on Short Term Investments
Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek berasal dari investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri C yang dimiliki Perseroan. Investasi ini memberikan tingkat bunga rata-rata 11% per tahun.
Unrealized gain on short term investments comes from short term investments in the form of Panin Bank Bonds II Year 2007 Series C held by the Company. The investment gave an average rate of return of 11% p.a.
93
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - bersih
Gain on Foreign Currency Exchange Rate – net
Perseroan memiliki aset moneter bersih dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) terutama yang berasal dari kas dan investasi neto sewa pembiayaan. Keuntungan selisih kurs terjadi karena kenaikan kurs tengah transaksi dari Rp8.991/US$1 per 31 Desember 2010 menjadi Rp9.068/US$ 1 per 31 Desember 2011.
The Company has net monetary assets denominated in US dollars (US$), particularly those from cash flows and lease financing net investments. The gain on foreign currency exchange rate occurred due to the rise of the exchange rate from Rp 8,991/US$ 1 as of 31 December 2010 to Rp 9,068/US$ 1 as of 31 December 2011.
Pendapatan Lain-lain
Other Incomes
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan administrasi, denda keterlambatan, keuntungan penghentian kontrak, potongan premi asuransi, provisi sewa pembiayaan, penerimaan kembali piutang yang dihapus buku dan pendapatan lainnya.
Other incomes consist of administration fees, penalty for delayed payment, gain on termination of contracts, discounts on insurance premium, fee on net investment in finance leases, receipt from loan written-off, and others.
Jumlah pendapatan lain-lain memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap jumlah pendapatan Perseroan. Jumlah pendapatan lain-lain meningkat 36% dari Rp 51 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 70 miliar di tahun 2011.
The amount of other incomes contributed 10% to the Company's total income, reaching Rp 70 billion in 2011, up 36% from Rp 51 billion in 2010.
LABA BERSIH
NET INCOME
Laba bersih Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp 276 miliar meningkat sebesar 38% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 201 miliar. Berikut ini merupakan perkembangan laba bersih Perseroan selama 5 tahun terakhir:
The Company's net income reached Rp 276 billion in 2011, up 38% from Rp 201 billion in 2010. Below is the growth of the Company's net income in the past five years:
276,3
Laba Bersih
250,0
Net Income
200,0
200,7
150,0
150,3 112,8
100,0 50,0
74,7
0
2007
LABA PER SAHAM
276.257.363
200.711.198
2011
Net Income (Rp ‘000) Total Average Weighted Common Shares for The
2.884.024.755
2.603.303.896
Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa Untuk Perhitungan Laba Per Saham Dilutif
2010
2010
Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa Untuk Perhitungan Laba Per Saham Dasar
2009
EARNINGS PER SHARE
2011
Laba (Rp ‘000)
2008
Basic Calculation of Earnings per Share Total Average Weighted Common Shares
3.036.897.568
2.603.303.896
Laba per Saham Dasar
97,14
77,10
Laba per Saham Dilusian
90,97
-
for The Calculation of Earnings per Share Basic Earnings per Share Diluted Earnings per Share
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
94
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2011, Perseroan menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat dilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih rendah dari harga saham Perseroan di pasar modal tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2010, Perseroan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat waran yang diterbitkan Perseroan yang sedang beredar.
In 2011, the Company calculates diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are dilutive, because the exercise price of warrants is lower than the Company's stock price in the stock exchange in 2011. In 2010, the Company did not calculate diluted earnings per share because there are no outstanding warrants issued by the Company.
BIAYA OPERASI
OPERATING EXPENSES
Biaya Operasi
Rp Juta
Operating Expenses
2011
2010
Perubahan Change
IDR Million
210.035
58.212
260,8 %
Interest and Other Financing
Umum dan Administrasi
36.853
22.983
60,3 %
General and Administration
Tenaga Kerja
50.943
38.824
31,2 %
Personnel
2.154
1.542
39,7 %
Employee Benefit
31.583
4.148
661,6 %
Impaiment Losses
-
3.609
- 100 %
Loss On Foreign Exchange Rate - Net
2.971
2.765
7,5 %
Deprectioation of Leased Assets
-
5.413
100,0 %
Loss on Sale of Short - Term Investments
Bunga dan Pembiayaan Lainnya
Imbalan Pasca Kerja Kerugian Penurunan Nilai Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih Penyusutan Aset Sewa Operasi Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek Beban Lain-Lain Jumlah Beban
50
10
100,0 %
Other Expenses
334.589
137.506
143,3 %
Total Expenses
Persentase Dari Total
% of Total
Bunga dan Pembiayaan Lainnya
62,8 %
42,3 %
20,4 %
Interest and Other Financing
Umum dan Administrasi
11,0 %
16,7 %
- 5,7 %
General and Administration
Tenaga Kerja
15,2 %
28,2 %
- 13,0 %
Personnel
Imbalan Pasca Kerja
0,6 %
1,1 %
- 0,5 %
Employee Benefit
Kerugian Penurunan Nilai
9,4 %
3,0 %
6,4 %
Impaiment Losses
Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih
0,0 %
2,6 %
- 2,6 %
Loss On Foreign Exchange Rate - Net
Penyusutan Aset Sewa Operasi
0.9 %
2,0 %
- 1,1 %
Deprectioation of Leased Assets
Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek
0,0 %
3,9 %
- 3,9 %
Loss on Sale of Short - Term Investments
Beban Lain-Lain
0,0 %
0,0 %
0,0 %
Other Expenses
Jumlah Beban
100 %
100 %
0,0 %
Total Expenses
Jumlah biaya operasi tahun 2011 meningkat cukup signifikan sebesar 143% dari Rp 138 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 335 miliar di tahun 2011. Jumlah biaya operasi tahun 2011 tersebut adalah 48% dari jumlah pendapatan tahun 2011, naik sebesar 14% dibandingkan persentase jumlah biaya operasi tahun 2010 dibandingkan dengan jumlah pendapatan 2010.
In 2011, the Company incurred total operating expenses of Rp 335 billion, up 143% from Rp 138 billion in 2010. Total operating expenses in 2011 accounted for 48% of the Company's total income, 14% higher than the percentage of operating expenses to the Company's total income in 2010.
Pada tahun 2011, komponen terbesar dari biaya operasi adalah biaya bunga dan pembiayaan lainnya yang merupakan 63% dari jumlah biaya operasi, biaya tenaga kerja yang merupakan 15% dari jumlah biaya operasi, biaya umum dan administrasi yang merupakan 11% dari jumlah biaya operasi dan kerugian penurunan nilai yang merupakan 9% dari jumlah biaya operasi tahun 2011.
During 2011, the largest component of operating expenses were interest and other financing, which constituted 63% of total operating expenses. Personnel expenses contributed 15% to operating expenses; general and administration expenses contributed 11%; and impairment losses contributed 9%.
95
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Bunga dan Pembiayaan Lainnya
Interest and Other Financing
Biaya bunga dan pembiayaan lainnya terdiri dari biaya bunga pinjaman bank, biaya bunga obligasi dan biaya lainnya. Biaya bunga dan pembiayaan lainnya meningkat sebesar 261% dari Rp 58 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 210 miliar di tahun 2011 sejalan dengan kenaikan jumlah pembiayaan baru sebesar 45% dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011.
Interest and other financing consist of interest expenses on bank loans, interest expenses on bonds, and other expenses. Interest and other financing grew 261% to Rp 210 billion in 2011, from Rp 58 billion in 2010, in line with the increase in new financing, which reached Rp 4,194 billion in 2011, up 45% from Rp 2,883 billion in 2010.
Di tahun 2011, selain dana yang diperoleh dari penerimaan angsuran nasabah, sumber dana Perseroan untuk pembiayaan baru diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dan penerbitan Obligasi CFI III serta penambahan fasilitas pinjaman baru dari bank-bank nasional terkemuka dan bank asing.
Apart from the receipts from customers' installments, the Company received new sources of financing from the Limited Public Offering V (PUT V) and issuance of CFI Bonds III and additional new financing facilities from prominent local banks and foreign banks in 2011.
Jumlah biaya bunga dan pembiayaan lainnya meningkat sejalan dengan tambahan fasilitas pinjaman bank yang digunakan selama tahun 2011 sebesar Rp 2.040 miliar dan dana hasil penerbitan obligasi CFI III (bersih) sebesar Rp 988 miliar. Penambahan jumlah pinjaman bank dan obligasi CFI III tersebut juga meningkatkan gearing ratio Perseroan dari 0,7 kali menjadi 1,14 kali.
The increase in interest and other financing was in accordance with additional bank loans throughout 2011, which reached Rp 2,040 billion, and the proceeds from the issuance of CFI Bonds III (net) in the amount of Rp 988 billion. The increase in bank loans and proceeds from CFI Bonds III boosted the Company's gearing ratio from 0.7x to 1.14x.
Umum dan Administrasi
General and Administration
Biaya umum dan administrasi merupakan 11% dari jumlah biaya operasi tahun 2011 turun 5,7% dari jumlah biaya operasi tahun 2010.
In 2011, general and administration expenses accounted for 11% of total operating expenses, down 5.7% from the figure in 2010.
Biaya umum dan administrasi di tahun 2011 ini meningkat sebesar 60% dari Rp 23 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 37 miliar ditahun 2011. Biaya umum dan administrasi terdiri dari biaya perjalanan dinas dan transportasi, biaya penyusutan, peralatan dan perlengkapan kantor, biaya sewa, komunikasi, biaya perijinan, materai dan pajak, premi asuransi, iklan dan administrasi pencatatan efek, jasa profesional, pemeliharaan dan perbaikan dan lain-lain.
In 2011, general and administration expenses grew 60% to Rp 37 billion, from Rp 23 billion in 2010. General and administration expenses consist of official travel and transportation fees, impairment, office equipment and supplies, leases, communication fees, permits, stamp duties and taxes, insurance premiums, advertising and securities registration and administration costs, professional services, maintenance and repairs, and others.
Tenaga Kerja dan Imbalan Pasca Kerja
Personnel and Employee Benefit
Biaya tenaga kerja meningkat sebesar 31% dari Rp 39 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 51 miliar di tahun 2011. Peningkatan biaya tenaga kerja tersebut terutama disebabkan bertambahnya jumlah karyawan dari 654 karyawan di tahun 2010 menjadi 892 karyawan di tahun 2011. Pertambahan karyawan dilakukan terutama untuk mengisi divisi marketing, penagihan dan administrasi dari level staf sampai manager untuk mengisi beberapa kantor pemasaran yang dibuka di tahun 2011 sejalan dengan pertumbuhan Perseroan yang cukup pesat. Seluruh penambahan jumlah karyawan disesuaikan dengan Man Power Plan yang dibuat oleh Perseroan.
The Company incurred personnel expenses amounting to Rp 51 billion, up 31% from Rp 39 billion in 2010, as it now has 892 employees, up from 654 in 2010. The Company recruited new employees to fill vacant positions in the marketing, billing, and administration divisions, from staff up to managerial levels, at the newly-opened marketing offices in 2011, in line with the Company's growth. These were all adjusted to the Company's Man Power Plan.
Biaya imbalan pasca kerja meningkat sebesar 40% dari Rp 1,5 miliar menjadi Rp 2,2 miliar terutama disebabkan penambahan jumlah usia kerja karyawan. Selain itu kenaikan juga disebabkan bertambahnya jumlah karyawan Perseroan.
Employee benefit rose 40% to Rp 2.2 billion in 2011, from Rp 1.5 billion in 2010, due to the increase in the average tenure of employees and the increase in the number of employees.
Kerugian Penurunan Nilai
Impairment Losses
Perseroan telah menerapkan PSAK 50 dan 55 efektif sejak 1 Januari 2010 untuk menghitung kerugian penurunan nilai. Sebelum 1 Januari 2010 Perseroan masih mengikuti Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 untuk melakukan perhitungan kerugian penurunan nilai.
The Company has implemented PSAK 50 and 55 starting on 1 January 2010 in its computation of impairment losses. Prior to January 1, 2010, the Company applied Bank Indonesia's regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, and PBI No. 9/6/PBI/2007 to calculate impairment losses.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
96
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2011, terjadi peningkatan jumlah pembiayaan dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011, terutama karena naiknya jumlah pembiayaan baru pembiayaan konsumen. Kenaikan tersebut diikuti dengan meningkatnya jumlah piutang yang bermasalah sehingga mengakibatkan jumlah kerugian penurunan nilai di tahun 2011 mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 662% dari Rp 4 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 32 miliar di tahun 2011. Meskipun terjadi kenaikan Perseroan tetap dapat menjaga rasio piutang bermasalah (NPL) pada tingkat yang wajar sebesar 0,8% dari jumlah piutang bersih 2011.
In 2011, there was an increase in financing from Rp 2,883 billion in 2010 to Rp 4,194 billion in 2011, mainly due to new bookings in consumer financing. This growth was followed by the increase in non-performing receivables, which in 2011 resulted in the increase of impairment losses by 662% to Rp 32 billion in 2011, from Rp 4 billion in 2011. Nevertheless, the Company successfully maintained its Non-Performing Loan (NPL) ratio at a fair and reasonable rate of 0.8% of net receivables in 2011.
Kerugian Kurs Mata Uang Asing - bersih
Foreign Exchange Losses – net
Perseroan memiliki aset moneter bersih dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) terutama yang berasal dari kas dan investasi neto sewa pembiayaan. Nihilnya saldo kerugian selisih kurs – bersih disebabkan karena kenaikan kurs tengah transaksi dari Rp8.991/US$1 per 31 Desember 2010 menjadi Rp9.068/US$ 1 per 31 Desember 2011. Sehingga posisi per 31 Desember 2011 adalah keuntungan kurs mata uang asing – bersih.
The Company owned net monetary assets denominated in US dollars, especially those from cash and finance lease net investments. Foreign exchange losses – net were nil, due to the increase in the middle exchange rate of Rupiah to USD, from Rp 8,991/USD 1 as of 31 December 2010 to Rp 9,068/USD 1 as of 31 December 2011. Therefore, as of 31 December 2011 the Company booked foreign exchange gains – net.
Rugi Penjualan Investasi Jangka Pendek
Loss on Sale of Short - Term Investments
Tidak ada transaksi atas efek yang diperdagangkan selama tahun 2011. Rugi penjualan efek yang diperdagangkan terjadi pada tahun 2010, dimana Perseroan melakukan penjualan atas Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri B.
There were no transactions involving securities held for trading in 2011. The Company booked a loss on sale of securities held for trading in 2010, where the Company sold the Panin Bank II Bonds Year 2007 Series B.
97
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
ANALISA PROFITABILITAS
PROFITABILITY ANALYSIS
Analisa Profitabilitas
Rp Juta
Profitability Analysis
2011
2010
Perubahan Change
IDR Million
Pendapatan Bunga Bersih
411.720
285.124
44,4 %
Net Interest Income
Marjin Laba Sebelum Pajak
52,2 %
65,8 %
- 13,6 %
Pretax Margin
Marjin Laba Bersih
39,4 %
50,0 %
- 10,6 %
Net Margin
Pengembalian Terhadap Ekuitas
15,1 %
14,4 %
0,8 %
Return on Equity (ROE) ^(Leasing Revenues + Consumer Finance Revenue
^(Pendapatan Sewa Guna Usaha + Pembiayaan
+ Factoring + Interest Income) - Financing Cost
Konsumen + Anjak Piutang + Pendapatan Bunga - Beban Keuangan
Pendapatan bunga bersih meningkat 44% dari Rp 285 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 412 miliar di tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya pendapatan bunga dari pembiayaan konsumen dan anjak piutang. Marjin laba sebelum pajak dan marjin laba bersih mengalami penurunan masing-masing sebesar 13,6% dan 10,6%. Namun demikian ROE Perseroan meningkat dari 14% di tahun 2010 menjadi 15% di tahun 2011.
Net interest income grew 44% from Rp 285 billion in 2010 to Rp 412 billion in 2011, due to rising interest income from consumer financing and factoring. Pre-tax margin and net margin each fell 13.6% and 10.6%, respectively. However, the Company's ROE slightly increased from 14% in 2010 to 15% in 2011.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Laporan Posisi Keuangan
Rp Juta
Statements Of Financial Position
2011
2010
Perubahan Change
IDR Million
192.183
26.327
630,0 %
Cash and Cash Equivalent
Investasi Neto Sewa Pembiayaan
1.110.558
942.028
17,9 %
Net Investment in Finance Lease
Kas dan Setara Kas Piutang Bersih - Pembiayaan Konsumen
2.333.940
1.120.477
108,3 %
Net Receivables - Consumer Financing
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
1.078.344
569.215
89,4 %
Factoring Receivables - Net
Jumlah Piutang
4.522.842
2.631.720
71,9 %
Total Receivables
(21.137)
(29.505)
- 28,4 %
Allowance for Doubtful Accounts
4.501.705
2.602.214
73,0 %
Total Receivables - Net
413
2.220
- 81,4 %
Deferred Tax Asset
91.203
63.149
44,4 %
Oter Assets
4.785.504
2.693.910
77,6 %
Total Assets
1.496.548
1.089.564
37,4 %
Bank Loans
989.026
-
100,0 %
Bond Issued - Net
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Jumlah Neto Piutang - Bersih Aset pajak Tangguhan Aset Lain-Lain Jumlah Aset Utang Bank Surat Berharga Yang Diterbitkan
126.103
123.150
2,4 %
Other Payables
Jumlah Liabilitas
2.611.677
1.212.714
115,4 %
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
2.173.827
1.481.196
46,8 %
Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
4.785.504
2.693.910
77,6 %
Total Liabilities and Equity
Utang Lain-Lain
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
98
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
PERTUMBUHAN AKTIVA DAN KUALITAS AKTIVA
ASSETS GROWTH AND ASSETS QUALITY
Jumlah aktiva Perseroan meningkat 78% dari Rp 2.694 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.786 miliar di tahun 2011. Kenaikan jumlah aktiva tersebut terutama disebabkan kenaikan saldo piutang pembiayaan konsumen yang meningkat signifikan sebesar 108% dari Rp 1.120 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.334 miliar di tahun 2011. Meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen di tahun 2011 secara signifikan sesuai dengan fokus Perseroan untuk menyalurkan pembiayaan baru pada sektor otomotif retail khususnya mobil. Kenaikan signifikan lainnya terjadi pada saldo tagihan anjak piutang yang meningkat sebesar 89% dari Rp 569 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 1.078 miliar di tahun 2011.
The Company's assets increased 78% to Rp 4,786 billion in 2011, from Rp 2,694 billion in 2010. This growth was driven by the increase in consumer financing receivables that amounted to Rp 2,334 billion in 2011, up 108% from Rp 1,120 billion in 2010. This increase was consistent with the Company's focus to channel new financing to the retail automotive sector, particularly cars. Another significant increase was in factoring receivables, which rose 89% from Rp 569 billion in 2010 to Rp 1,078 billion in 2011.
Jumlah neto piutang bersih per 31 Desember 2011 merupakan 94% dari jumlah aset Perseroan dan komponen terbesar dari aset tersebut adalah piutang bersih pembiayaan konsumen yang mencapai 48% dari jumlah aset tahun 2011 diikuti oleh investasi neto sewa pembiayaan dan anjak piutang yang mencapai masing-masing 23% dari jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2011.
Total receivables – net as of 31 December 2011 accounted for 94% of the Company's total assets, with the biggest contributor being consumer financing receivables, which accounted for 48% of total assets in 2011. Other key components were net investment in finance lease and factoring receivables – net, each of which contributed 23% to the Company's total assets as of 31 December 2011.
Jumlah piutang bermasalah pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 37 miliar meningkat sebesar 50% dibandingkan piutang bermasalah tahun 2010 sebesar Rp 24 miliar. Jumlah piutang bermasalah ini merupakan 0,8% dari jumlah piutang bersih 2011. Penyisihan piutang ragu-ragu tahun 2011 adalah sebesar Rp 21 miliar yang merupakan 0,6 kali dari jumlah piutang bermasalah.
Non performing loans amounted to Rp 37 billion in 2011, up 50% from Rp 24 billion in 2010. This accounted for 0.8% of the Company's net receivables in 2011. Allowance for doubtful account in 2011 reached Rp 21 billion, which was 0.6 times the amount of non performing loans.
Jumlah penghapusan piutang pada tahun 2011 meningkat 28% dari Rp 11 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 30 miliar di tahun 2011. Jumlah tersebut merupakan 0,7% dari jumlah piutang bersih Perseroan tahun 2011.
Receivables written off in 2011 grew 28% from Rp 11 billion in 2010 to Rp 30 billion. This amount accounted for 0.7% of the Company's net receivables in 2011.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
RECEIVABLES COLLECTIBILITY
Kualitas piutang per 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut:
The breakdown of the Company's receivables based on quality as of 31 December 2011 is as follows:
?Piutang sewa pembiayaan lancar adalah sebesar 98,6%. ?Piutang pembiayaan konsumen lancar adalah sebesar 98,7 %
?Current financing lease receivables: 98.6% ?Current consumer financing account receivables: 98.7% and
dan ?Piutang pembiayaan anjak piutang lancar adalah sebesar
?Current factoring receivables: 100.0%
100,0%. PENDANAAN
FUNDING
Di tengah kompetisi yang sangat ketat di tahun 2011, jumlah pembiayaan baru Perseroan meningkat cukup signifikan dari Rp 2.883 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 4.194 miliar di tahun 2011. Ketersediaan dana yang bersaing merupakan salah satu penopang dapat tercapainya target pembiayaan tahun 2011. Dan untuk dapat memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan, Perseroan memperoleh dana dari beberapa sumber antara lain:
Amid a very tight competition in 2011, the Company was able to book total new financing of Rp 4,194 billion, up from Rp 2,883 billion in 2010. The Company's ability to secure competitive funding sources was one of the key factors for the Company's success in attaining the targets for financing in 2011. The Company received funding from the following sources to fulfill its funding requirement:
?Sumber dana tetap yang diperoleh Perseroan dari hasil
?Fixed funding sources from customers paying their maturing
angsuran nasabah yang jatuh tempo. ?Tetap melakukan kerjasama dengan bank-bank nasional terkemuka dan bank asing untuk memperoleh fasilitas pinjaman. Fasilitas pinjaman baru maupun fasilitas tambahan di tahun 2011 diperoleh dari Bank Panin (fasilitas Pinjaman Tetap V, Pinjaman Rekening Koran dan Channelling), Bank Mandiri (fasilitas Kredit Modal Kerja), Bank Negara Indonesia (perpanjangan fasilitas Pinjaman Tetap), Bank Central Asia
99
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
installments. ?Maintained agreements with leading local and foreign banks to
obtain borrowing facilities. New borrowing facilities and additional borrowing facilities in 2011 were obtained from Panin Bank (Fixed Loan V, Overdraft and Channeling), Bank Mandiri (Working Capital Loan), Bank Negara Indonesia (Fixed Loan Extension), Bank Central Asia (Installment Loan 5 and Overdraft), Bank Danamon (Term Loan and Working Capital Loan), ICBC
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
(Installment Loan 5 dan Pinjaman Rekening Koran), Bank Danamon (fasilitas Pinjaman Berjangka dan Modal Kerja), Bank ICBC (fasilitas Pinjaman Tetap), Bank Hana (fasilitas Pinjaman Angsuran) dan Bank Permata (fasilitas Money Market Line), Bank Victoria (perpanjangan fasilitas Pinjaman Kredit Modal Kerja dan Pinjaman Rekening Koran), Bank Capital (perpanjangan fasilitas Pinjaman Rekening Koran, Pinjaman angsuran Berjangka dan Pinjaman Aksep Money Market II). Selama tahun 2011, total pinjaman yang diperoleh Perseroan berjumlah Rp 2.040 miliar atau naik 85% dibandingkan tahun 2010. Penjelasan lebih rinci mengenai pinjaman bank di atas dapat dilihat pada bagian Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit pada laporan ini.
Bank (Fixed Loan), Hana Bank (Installment Credit Facility), Bank Permata (Money Market Line Facility), Victoria Bank (Working Capital Loan Extension and Overdraft), Bank Capital (Overdraft Extension, Term Loan and Money Market Loan II). Throughout 2011, the Company recorded Rp 2,040 billion in total lending, up 85% from 2010. More details on the Company's lending can be obtained in the 2011 Audited Financial Statements.
Selain memperoleh dari penerimaan tagihan nasabah dan pinjaman bank, pada tahun 2011 ini Perseroan memperoleh dana dari:
Apart from receiving installments from customers and and securing loans from banks, the Company also obtained funding from the following sources in 2011:
?Penawaran Umum Terbatas V.
?Limited Public Offering V.
?
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 23 September 2011, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 saham baru disertai dengan 911.157.774 waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V.
?
Based on the Company's General Meeting of Shareholders on 23 September 2011, the shareholders approved the Company's plan to issue 1,171,488,567 new shares and 911,157,774 Series V warrants through the Limited Public Offering V.
?
Pada tanggal 23 September 2011, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.
?
On 23 September 2011, the Company received an effective statement from Bapepam-LK to carry out the Limited Public Offering V based on the Bapepam-LK Letter No. S-10363/BL/2011. The Company's shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 7 October 2011.
?
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.
?
Based on the Deed No. 14 dated 21 October 2011, made by Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, all shareholders agreed to increase the Company's issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as a result of the Limited Public Offering V of 2011.
?
Jumlah waran Seri V yang beredar per 31 Desember 2011 sebanyak 911.157.686 Waran Seri V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 450 per saham.
?
The total outstanding Series V Warrants as of 31 December 2001 were 911,157,686 Series V Warrants. These Series V Warrants can be executed throughout the period starting from 9 April 2012 to 6 October 2014, with an exercise price of Rp 450 per share.
?Penebitan Obligasi CFI III. ?
Pada bulan Oktober 2011, Perseroan menerbitkan Obligasi Clipan Finance III tahun 2011, yang merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Dan terdiri dari:
?CFI III Bonds Issuance ?
In October 2011, the Company launched Clipan F i n a n c e I I I B o n d s Ye a r 2 0 1 1 w o r t h Rp1,000,000,000,000 bearing a fixed rate which were offered at 100% of the nominal value and consisting of:
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
100
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
o
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248 miliar, berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 November 2012.
o
Series A with a nominal value of Rp 248 billion, with a term of 370 days, with a fixed interest rate of 8.75% per annum, and will mature on 13 November 2012.
o
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123 miliar, berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2013.
o
Series B with a nominal value of Rp 123 billion, with a term of 24 months, with a fixed itnerest rate of 9.75%, and will mature on 8 November 2013.
o
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629 miliar, berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2014.
o
Series C with a nominal value of Rp 629 billion, with a term of 36 months, with a fixed interest rate of 10.25%, and will mature on 8 November 2014.
?
Atas penerbitan obligasi ini, Obligasi CFI III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus; Stable Outlook) dari PT Pefindo untuk periode 14 Juli 2011 sampai dengan 1 Juni 2012.
?
Upon the issuance of this bond, CFI III Bond in 2011 was rated A+ ( Single A Plus Stable Outlook ) by PT Pefindo for the period of July 14, 2011 to June 1, 2012.
?
Perseroan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi.
?
The Company provided collateral in the form of finance lease net investment, consumer financing receivables, and factoring to third parties at an amount equivalent to 60% of the outstanding balance of credit facility.
MODAL DAN GEARING RATIO
CAPITAL AND GEARING RATIO
Perseroan mencatat pertumbuhan modal dan laba ditahan sebesar 47% dari Rp 1.481 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.174 miliar di tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan modal terutama berasal dari pelaksanaan PUT V pada bulan September 2011. Pertumbuhan modal dan laba ditahan juga diikuti dengan pertumbuhan sisi liabilitas dimana jumlah penarikan fasilitas pinjaman bank bertambah dan Perseroan juga menerbitkan Obligasi CFI III pada bulan Oktober 2011.
The Company recorded a 47% growth in capital and retained earnings from Rp 1,481 billion in 2010 to Rp 2,174 billion in 2011. This growth was due to the Limited Public Offering V held in September 2011. The increase in capital and retained earnings was subsequently followed by the increase in liabilities, as the Company utilized its bank loan facility and issued the CFI Bonds III in October 2011.
Kondisi di atas menyebabkan gearing ratio Perseroan mengalami peningkatan dari (0,7x) di tahun 2010 menjadi (1,14x) di tahun 2011. Gearing ratio (debt to equity ratio) di tahun 2011 dan 2010, dihitung dari rasio jumlah pinjaman yang diterima dan hutang obligasi bersih terhadap jumlah ekuitas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan ditetapkan bahwa batas maksimum gearing ratio adalah sebesar 10X. Hal ini menunjukan bahwa Peseroan memiliki struktur permodalan yang sangat kuat dan Perseroan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan porsi pinjaman untuk memperbesar kapasitas pembiayaannya di tahun mendatang.
The aforementioned conditions caused the Company's gearing ratio to increase from (0.7x) in 2010 to (1.14x) in 2011. The gearing ratio (debt to equity ratio) for the years 2011 and 2010 was calculated from the ratio of debts received and net bonds payable to total equity. The Regulation of the Ministry of Finance No. 84/PMK.012/2006 on financing companies stated that the minimum gearing ratio for these companies is is 10x. This clearly shows that the Company has a very strong capital structure and has a vast potential to increase its lending portion to improve its lending capacity in the years to come.
SOLVABILITAS
SOLVENCY
Meningkatnya jumlah liabilitas yang disebabkan oleh meningkatnya saldo utang bank dan obligasi menyebabkan tingkat solvabilitas Perseroan mengalami peningkatan dari 0,8 kali di tahun 2010 menjadi 1,2 kali di tahun 2011.
The increase in liabilities due to the increase in bank loans and bonds caused the Company's solvency to reach 1.2x in 2011, up from 0.8x in 2010.
101
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
DIVIDEND POLICY AND USAGE OF NET INCOME
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 30 tanggal 30 Juni 2011, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2010 sebagai berikut:
Based on the Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders No. 30 dated 30 June 2011, the net profit of FY 2010 was allocated as follows:
?Pembagian dividen tunai sebesar Rp 39.049.619.000 ?Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum
?Cash dividends of Rp 39,049,619,000 ?General reserve of Rp 100,000,000 in compliance with the Articles
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan ?Sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 162 miliar digunakan
untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
of Association of the Company ?Remaining balance of Rp 162 billion for investment purposes and
working capital, and recorded at retained earnings
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 30 Juni 2010, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2009 sebagai berikut:
Based on the Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders No. 72 dated 30 June 2010, the net profit of FY 2009 was allocated as follows:
?Pembagian dividen tunai sebesar Rp 39.049.619.000 ?Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum
?Cash dividends of Rp 39,049,619,000 ?General reserve of Rp 100,000,000 in compliance with the Articles
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan ?Sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 111 miliar digunakan
untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
of Association of the Company ?Remaining balance of Rp 111 billion for investment purposes and
working capital, and recorded at retained earnings
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
IMPLEMENTATION OF NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND REVISIONS (PSAK) AND INTERPRETATION OF PSAK (ISAK)
Pada tahun 2011, Perseroan telah menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In 2011, the Company adopted the following revised PSAK which are effective for financial statements beginning on or after 1 January 2010:
?PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan
?PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and
Pengungkapan. ?PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
?PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and
Penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif pada penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan ditahun 2009 kecuali adanya kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar 7.531.399 ribu yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006).
The prospective implementation of the initial adoption of PSAK 50 and PSAK 55 (revised 2006) did not bring any impacts on the amounts reported for FY 2009, except for the impairment losses on financial assets amounting to 7,531,339 thousand which were charged to retained earnings in accordance with the Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006).
Penjelasan lebih terperinci dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan dari Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit pada laporan ini.
More detailed explanation is available in the Notes on the 2011 Audited Financial Statements.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan berelasi, sebagaimana yang yang dimaksud dalam PSAK No. 7 (revisi 2010) dan Peraturan Bapepam dan LK.No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi tersebut meliputi antara lain: penempatan dana dalam bentuk giro dan deposito serta penerimaan bunga, investasi jangka pendek, transaksi sewa pembiayaan, menyewakan aset operasi, memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan, asuransi atas aset sewa dan aset tetap operasi, memperoleh fasilitas kredit dan sewa gedung.
In conducting its business, the Company carried out certain transitions with related parties as defined in PSAK No. 7 (revised 2010) and Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 on the Guidelines for Presentation of Financial Statements. Transactions with these related parties include placement of funds in the form of demand deposits and time deposits and interest income, short-term investments, finance leases, lease of operating assets, loans to employees, insurance on leased assets and fixed operating assets, loan facility, and building lease.
Disclosures. Measurements.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
102
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan – Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi dari Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit pada laporan ini.
All transactions with these related parties have been disclosed in the Notes on the Financial Statements – Nature of Relationship and Transactions with Related Parties in the 2011 Audited Financial Statements.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Perseroan memiliki aset (liabilitas) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$). Per 31 Desember 2011 jumlah Aset Bersih adalah sebesar US$ 9.335.596 ekuivalen dengan Rp 84.655 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah Rp 9.068 per 1 US$. Penjelasan lebih rinci mengenai Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan – Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing.
The Company has monetary assets (liabilities) denominated in USD. As of 31 December 2011, the amount of Net Assets reached USD 9,335,596, or equivalent to Rp 84,655 million. On 31 December 2011, the middle exchange rate of Bank Indonesia was Rp 9,068/USD 1. Detailed information on Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency is presented in greater detail in the Notes on the 2011 Audited Financial Statements – Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency.
PERJANJIAN KERJASAMA
COOPERATION AGREEMENTS
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Panin, pihak berelasi, berdasarkan akta No.24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Bank Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.
The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Panin Bank, based on Deed No. 24 dated 11 June 2003 in conjunction with Deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated 7 September 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., Notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin Bank will purchase the Company's third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.
Berdasarkan Surat dari Bank Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas adalah sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir adalah masing-masing sebesar 9,25% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 9,75% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 10,25% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal 11 Juni 2021. Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 66.232 juta.
Based on the Letter from Panin Bank No. 172/FIT/EXT/09 dated 5 August 2009, the Company obtained an increase in the maximum loan facility in the amount of Rp 600 billion with interest rate of 9.25% per annum for 1-12 months period, 9.75% per annum for 13-24 months period and 10.25% per annum for 25-36 months period. This agreement had been extended until 11 June 2021. The total amount of consumer financing related to this channeling agreement as of 31 December 2011 was Rp 66,232 million.
KONTINJENSI
CONTINGENCIES
Penjelasan lebih rinci mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2011 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan Kontinjensi.
Detailed explanations on Contingency can be obtained in the 2011 Audited Financial Statements, within the Notes on the 2011 Audited Financial Statements – Contingencies.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
IMPORTANT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.42 tanggal 10 Januari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas PTD (Demand Loan) dari Bank ICBC sebesar Rp 100 miliar dengan tenor 36 bulan.
Based on Credit Agreement No. 42 dated 10 January 2012, the Company obtained PTD (Demad Loan) Facility from Bank ICBC amounting to Rp 100 billion, with a term of 36 months.
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman atas pembiayaan kendaraan sebesar Rp 200 miliar sehingga jumlah fasilitas pinjaman meningkat menjadi Rp 300 miliar dengan tenor pembiayaan maksimum 36 bulan.
Based on Offering Credit Letter from Bank Permata dated 16 January 2012, the Company obtained the additional Loan Facility for Vehicles Financing amounting to Rp 200 billion and increase the loan facility into Rp 300 billion, with a maximum term of of 36 months.
103
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Pembahasaan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan secara online di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan fungsi kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.
The Company has implemented an online computerized system called ELoan in all branch offices to manage risks that may occur due to internal activities and processes. The E-Loan system has a web-based platform designed to accelerate data management processes to increase control of the financing provided by the Company. Moreover, some risk management measures that have been carried out are: Firewall System and AntiVirus installations to protect database and network and control access codes (passwords) to confirm users' authorities.
Sistem aplikasi yang terintegrasi telah diterapkan mulai dari permohonan pembiayaan, persetujuan kredit, pencairan kredit, pencatatan akuntansi hingga penyediaan laporan operasional telah diterapkan secara real time dari seluruh jaringan dan ini sangat membantu manajemen membuat keputusan dengan cepat dan tepat dan memungkinkan Perseroan untuk bersaing di pasar.
An integrated application system has been implemented in the procedures of financing applications, credit approvals, credit disbursements, bookkeeping, and operational reporting, real time in the Company's entire network. This exceedingly expedites the Company's management to take quick and accurate decisions and allows it to compete in the market.
Pengembangan-pengembangan dilakukan untuk semakin mendukung dan memenuhi kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi bagi Perseroan dan juga bagi seluruh pihak yang terkait dengan Perseroan.
Some developments have been initiated to continuously support and fulfill the needs for data and information availability for the Company as well as all related parties.
Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari resiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana, yang saat ini dilakukan dengan rutin setiap hari dengan melakukan backup data disimpan di safe deposit box di salah satu Bank swasta lokal. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.
The Company has applied a Disaster Recovery Plan aimed at protecting and avoiding risks of operational damages, as well as ensuring business activities sustainability should disasters occur. On a daily basis, the Company backups its data and keeps them in a safe deposit box at one of the local private banks. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center that employs a database mirroring feature.
Untuk mendukung proses bisnis dan operasi, Perseroan akan terus menerus meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur Teknologi Informasinya lebih lanjut agar dapat terus mendukung strategi bisnis Perseroan dan menanggapi secara cepat tuntutan untuk selalu menawarkan produk yang inovatif dan layanan yang total mengikuti perkembangan pasar. Pengembangan TI juga diperuntukkan agar dapat memenuhi persyaratan bisnis dan operasi yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku di Industri multifinance. \
To support its business processes and operations, the Company continue to improve and develop its Information Technology infrastructure so as to assist the Company's business strategies and respond quickly to the challenges on innovative products offerings and total services to meet market needs. Information Technology Development is also aimed at fulfilling business requirements and operations in accordance with business development and prevailing regulations in the multifinance industry.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
104
Pandangan Terhadap Tahun 2012 Outlook for the Year 2012
Tahun 2011 merupakan tahun yang kondusif bagi industri otomotif nasional dimana pada tahun ini industri otomotif nasional berhasil mencapai rekor tertinggi untuk penjualan otomotif khususnya penjualan mobil. Pertumbuhan yang positif pada sektor otomotif juga dialami oleh sektor lainnya diantaranya sektor komoditas yaitu perkebunan dan pertambangan dimana Perseroan sebagai salah satu perusahaan pembiayaan menjalankan kegiatan usahanya. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif ditunjang oleh faktor tingkat suku bunga yang relatif rendah, tingkat inflasi yang terjaga dan nilai tukar Rupiah yang stabil sehingga perekonomian nasional dapat terus bertumbuh ditengah terjadinya krisis global dan memberikan dampak pada meningkatnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
The year 2011 was a strongly conducive year for the national automotive industry, as in 2011 the national automotive industry was able to book record-high sales figures for automotive products, especially for cars. The positive growth experienced by the automotive sector was also seen in other sectors, such as commodities, including plantations and mining, in which the Company's financing operations are carried out. The success of the national economy to grow was positively supported by the low interest rates, the inflation rate maintained at a low, and the stable exchange rates of the Rupiah to the US Dollar. The national economy was therefore able to continue growing amidst global crisis, whose impacts include rising prosperity and purchasing power of the people.
Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan, Perseroan turut memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional khususnya melalui pembiayaan baru mobil bekas, alat berat dan anjak piutang. Dengan menerapkan strategi yang telah ditetapkan, Perseroan berhasil membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 4,2 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp 276 miliar. Kinerja yang baik pada tahun 2011 dan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di tahun 2012, memberi rasa optimisme kepada Perseroan untuk menyongsong tahun 2012.
As a financing company, the Company contributed to the national economy especially through the new financing of used cars, heavy equipments, and factoring. By applying the prescribed strategy, the Company successfully recorded new financing in the amount of Rp 4.2 trillion and booked a net profit of Rp 276 billion. This strong performance in 2011 and favorable estimates for economy growth in 2012, provide a sense of optimism to the Company in anticipation of 2012.
Di tahun 2012, industri otomotif masih dipandang sebagai lokomotif dari industri nasional dan di beberapa negara termasuk Indonesia, industri otomotif dipandang sebagai industri yang menentukan selain industri perbankan, pertambangan dan agribisnis. Beberapa kebijakan Pemerintah yang mendukung bertumbuhnya sektor industri khususnya industri otomotif dan pembiayaan adalah mempertahankan atau bahkan menurunkan tingkat suku bunga acuan dan menjaga tingkat inflasi pada tingkat yang wajar serta mendorong turunnya tingkat suku bunga pinjaman, sehingga daya beli masyarakat semakin meningkat. Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan pelabuhan serta implementasi pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, juga memberikan dampak positif bagi perusahaan pembiayaan karena setiap sektor tersebut membutuhkan sarana transportasi berupa kendaraan dan penunjang kerja seperti alat-alat berat yang digunakan dalam sektor sumber daya alam.
In 2012, the automotive industry is predicted to remain among the key drivers of the national industry, and in several countries including Indonesia, the automotive industry is seen as a decisive sector, aside from banking, mining, and agribusiness. The Government's policy to support the growth of industrial sectors, especially automotive industry and financing, is to maintain or even lower interest rates and to maintain inflation at a reasonable rate to encourage the lowering of interest rate for credit, which will in turn strengthen the purchasing power of the people. Infrastructure developments, such as roads and ports, as well as the implementation of economic equality throughout Indonesia, also bring positive impacts on financing companies, as they require good transportation facilities, such as vehicles and productivity-supporting equipment, such as heavy equipments regularly used in the extraction of natural resources.
105
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Pandangan Terhadap Tahun 2012 Outlook for the Year 2012
Namun demikian beberapa kebijakan Pemerintah yang perlu dicermati dan mendapat perhatian yang dapat membawa dampak negatif bagi industri pembiayaan khususnya pembiayaan otomotif di tahun mendatang antara lain kebijakan yang mengatur pajak progresif kendaraan bermotor, kebijakan penetapan uang muka pembelian kendaraan dan alat berat, dan kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi atau kebijakan menaikkan bahan bakar minyak.
However, there are certain policies of the Government that need to be observed which may bring negative impacts to the financing industry, especially automotive, in the coming years. This include policies that regulate progressive motorized vehicle tax, down payment for motorized vehicle and heavy machinery purchase, restrictions on subsidized fuel or the increase of fuel price.
Untuk mengantisipasi perekonomian nasional yang semakin baik di tahun 2012, dan tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi memburuk baik akibat yang disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Perseroan akan tetap fokus untuk menjaga pertumbuhan ditengah keadaan yang terus berubah dengan menerapkan strategi pemasaran yang telah disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pasar dengan tetap memperhatikan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Strategi yang dijalankan adalah :
In anticipation of the improving national economy in 2012, and taking into account all factors that may lead to the worsening of the national economy, either due to global economic conditions or policies issued by the Government, the Company will remain focused to maintain growth amid the ever-changing external situation by implementing marketing strategies that have been adapted to market conditions and latest developments. These strategies also take into account Risk Management policies and Good Corporate Governance principles, and are guided by the principle of prudence. These strategies are:
1.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha. Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktifitas, efisiensi serta mendukung aktifitas kegiatan usaha.
2.
3. 4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
Continuing to maintain strong and fruitful relations with business partners and customers and striving to improve their confidence and satisfaction. Developing new innovative products which the market would accept and which would assist customers to obtain the best financial solutions possible. Always looking for better alternative sources of funding in order to better compete in the market. Implementing a pricing strategy for products considered to have fair resale value and a measurable risk that may differ in each region. Expanding the business network in potential areas which have a huge market in order to reach out to and approach customers, to provide the best service to all partners and customers, adjusted at all times to the economy conditions of each region. Developing information technology infrastructure and enhancing the quality of reliable and professional employees to support the Company's business growth. Expanding the retail and corporate markets through branch network and work units utilization. Focusing on the financing portfolio that provides high return rate with respect to the quality of the asset being financed. Implementing Risk Management functions by referring to the principle of prudence. Constantly improving systems and procedures adapted to current market conditions in order to continue to compete and support and improve productivity and efficiency of business activities.
Untuk memastikan seluruh strategi yang ditetapkan berjalan dengan baik, Perseroan akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan kondisi pasar.
To ensure that all these strategies are implemented properly, the Company will conduct periodic evaluation on the latest market developments.
Dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, maka Manajemen Perseroan yakin bahwa Perseroan mampu mencapai hasil yang maksimal di tahun 2012 dan dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah, mitra usaha, karyawan dan pemangku kepentingan Perseroan.
With its capacity and capabilities, the Company's Management believes that the Company will be able to achieve optimum results in 2012 and provide added value to all its customers, business partners, employees, and stakeholders.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
106
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Pentingnya Tanggung Jawab Sosial
The Importance of Social Responsibility
Perseroan menyadari bahwa hubungan yang baik dan harmonis dengan para pemangku kepentingan adalah hal yang sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan dan kelangsungan usaha Perseroan. Secara umum, Perseroan memiliki 6 (enam) pemangku kepentingan yang berhubungan secara langsung dengan operasional Perseroan. Pemangku kepentingan inilah yang menjadi fokus utama Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan.
The Company is fully aware of the fact that sound and harmonious relationship between the Company and all its stakeholders is of utmost importance and key to the business success and sustainability of the Company. In general, the Company has 6 groups of stakeholders that are directly connected to the Company's operations. These stakeholders become the main focus of the Company in carrying out its corporate social responsibility.
Pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan Perseroan adalah:
The stakeholders with direct relation to the Company are:
1.
1.
Pemegang Saham Sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang agendanya antara lain adalah untuk menyampaikan hasil kinerja Perseroan kepada para pemegang saham dan membuat keputusan-keputusan strategis Perseroan. Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga dan meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu sehingga dapat memberikan nilai pengembalian investasi yang selalu meningkat.
107
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Shareholders According to the provisions of the Company's Articles of Association, the Company conducts General Meetings of Shareholders (GMS), whose agenda among others is to report on its performance to shareholders and to reach strategic decisions that will affect the Company. The Company is committed to maintaining and improving its performance at all times in order to attain an increasing return on investment.
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
2.
Karyawan
2.
Aset utama Perseroan yang sangat penting adalah sumber daya manusia yang dimiliki, yang turut mempunyai andil dalam pencapaian prestasi Perseroan. Hubungan dan komunikasi yang baik antara Perseroan dan karyawan terus dijaga dan ditingkatkan sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Selain itu, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara berkesinambungan kepada seluruh karyawan Perseroan. 3.
Mitra Usaha
The Company's primary assets whose significance cannot be overstated is its human resources, which play a crucial role in the excellent achievements of the Company. Good rapport and communication between the Company and its employees are maintained at all times and enhanced so as to create a comfortable and conducive work environment. In addition, human resources development and training programs are carried out continuously for all employees of the Company. 3.
Hubungan yang harmonis dengan mitra usaha merupakan kunci keberhasilan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perseroan telah memiliki pedoman dalam berusaha sehingga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya benturan kepentingan dan menciptakan kesetaraan bagi seluruh mitra usaha Perseroan. 4.
Nasabah
Pemerintah
4.
Masyarakat
Customers The trust and satisfaction of customers constitute the Company's main business strength. This must be maintained by the Company by improving its service quality for all customers.
5.
Menjalin hubungan baik dengan Pemerintah sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan Perseroan. Perseroan selalu mentaati setiap peraturan yang berlaku dan berusaha maksimal untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. 6.
Business Partners A harmonious relationship with business partners is key to ensuring the Company's success in its business activities. The Company has a guideline in place for preventing and overcoming conflict of interest and establishing equality among all of its business partners.
Kepercayaan dan kepuasan nasabah adalah kekuatan usaha Perseroan. Hal tersebut harus dipelihara dengan sebaikbaiknya dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat dinikmati oleh seluruh nasabah Perseroan 5.
Employees
Government Constructing a good relationship with the Government is paramount for supporting the business of the Company. Therefore, the Company fully complies with all the prevailing regulations and strives to contribute optimally to the national development.
6.
Public
Masyarakat juga merupakan pemangku kepentingan yang amat penting bagi Perseroan, karena nasabah Perseroan, mitra usaha, karyawan, pemegang saham juga merupakan bagian dari masyarakat. Untuk itu Perseroan memiliki kewajiban untuk dapat melaksanakan pengembangan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi jaringan usaha Perseroan.
The public constitute a group of stakeholders whom the Company deems important, as the Company's customers, business partners, employees, and shareholders are all part of the public. Therefore, the Company carries out its obligation to develop the society especially the communities living in or around the area of the Company's business network.
Komitmen dari seluruh manajemen dan karyawan Perseroan merupakan inti kekuatan Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Perseroan. Perseroan selalu berusaha untuk terus meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab sosial Perseroan.
The commitment of the entire management and employees of the Company represents the core strength of the Company in carrying out its corporate social responsibility, and the Company strives to improve its performance in this regard at all times.
Perseroan menyadari bahwa keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan sampai dengan saat ini adalah anugerah Tuhan. Dan menjadi tanggung jawab Perseroan untuk dapat berbagi dan mendistribusikan anugerah yang diperolehnya kepada sesama. Untuk itu, Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan sosial yang menyentuh langsung kepada masyarakat melaui berbagai kegiatan di bawah ini.
The Company realizes that the success it has attained so far is a blessing from God. It is therefore part of the responsibility of the Company to share and distribute this grace given it to the community. As such, the Company conducts various social activities that directly deal with improving the society. Some of these activities are explained at greater detail below.
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
108
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Bantuan Korban Bencana Alam
Relief for Natural Disaster Victims
Perseroan melalui jaringan usahanya turut berpartisipasi di berbagai aktivitas sosial terutama bagi masyarakat yang memerlukan bantuan dalam hal ini korban bencana alam. Musibah banjir merupakan musibah yang sering melanda banyak wilayah di Indonesia, tidak terkecuali juga melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai wujud simpati terhadap korban bencana ini, Perseroan secara aktif memberikan bantuan secara langsung melalui program Clipan Peduli. Bantuan Perseroan kepada korban bencana diberikan baik dalam bentuk makanan dan pakaian juga dalam bentuk uang tunai.
The Company through its business network participates in numerous social activities aimed at lessening the burden of the victims of natural disasters. Flooding, for instance, is a disaster that often strikes most parts of Indonesia, without exception to the Greater Jakarta region. As a manifestation of its concern for this issue, the Company extends direct assistance to the natural disaster victims through its program called the Clipan Peduli. The Company's aid given to the victims comes in the form of food supplies and clothings, and also in cash.
Bantuan bagi Panti Asuhan
Donation to Orphanages
Sebagai wujud dari komitmen Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan kesadaran akan pentingnya berbagi kasih kepada sesama diwujudkan dengan kunjungan ke panti asuhan – panti asuhan anak melalui program Clipan Peduli. Selain untuk memberikan bantuan, kunjungan tersebut lebih dimaksudkan untuk memberikan perhatian dan motivasi kepada anak-anak untuk selalu memiliki keyakinan dan semangat dalam menjalani kehidupan.
As part of its commitment to corporate social responsibility and its awareness of the importance of sharing the love to all mankind, the Company through its Clipan Peduli program conducts visits to orphanages. In addition to providing donations, these visits are more aimed at providing care and at motivating these orphaned children to always have the hope and the spirit to live on.
Bantuan dalam Rangka Kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan
Donation for Religious and Cultural Activities
Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, Perseroan juga berperan aktif dalam pengembangan kegiatan keagamaan baik di dalam lingkungan kerja maupun dilingkungan sekitar lokasi jaringan usaha Perseroan. Perseroan turut serta berkontribusi bagi pengadaan, perbaikan dan pengembangan sarana ibadah. Selain itu, Perseroan juga melakukan aktivitas sosial selama bulan Ramadhan dan menjelang Natal dengan memberikan paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.
As part of the Indonesian people, the Company is actively involved in the religious activities both within the work environment as well as in the areas around its business network. The Company contributes to the procurement, repairs, and development of religious facilities. In addition, the Company extends aid consisting of basic goods to the less fortunate in the society, during special religious seasons such as the Ramadhan and prior to Christmas.
Dalam bidang kebudayaan, Perseroan melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk turut serta melestarikan dan mengembangkan kebudayaan milik bangsa Indonesia antara lain mewajibkan karyawan untuk menggunakan pakaian batik pada setiap hari Jumat.
With respect to culture, the Company carries out numerous activities aimed at preserving and developing local Indonesian culture, among others by requiring all employees to wear batik every Friday.
Kontribusi kepada Negara
Contribution to the Nation
Perseroan menyadari bahwa sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang merupakan bagian dari entitas yang ada di Indonesia, Perseroan dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada negara. Selain kontribusi melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Perseroan juga memberikan kontribusi dalam bentuk pembayaran pajak penghasilan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya laba bersih Perseroan.
The Company is aware that as a public non-state-owned company with nationwide scope, it is part of the entities that build up Indonesia. Therefore it aims to contribute its best to the development of the nation. Aside from contributions through the activities related to its corporate social responsibility, the Company also provides contributions in the form of payment of income tax which is increasing over time in line with the sustained increase in its net income.
109
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Proffesional and Supporting Agencies
Wali Amanat Trustee
Akuntan Publik Public Accountant
PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega lantai 16 Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14 A Jakarta 12790
Osman Bing Satrio & Rekan (Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta 10350
Notaris Notary
Konsultan Hukum Law Firm
Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama, Lantai 6, Ruang 6 C Jl. H.R. Rasuna Said X-1 Kav. 1 & 2 Kuningan Jakarta 12950
Da Silva, Subandi, Suhardiadi Gedung Artha Graha Lantai 23 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190
Penjamin Pelaksana Emisi Efek Underwritter
Pemeringkat Efek Bon Rating Agency
PT Evergreen Capital Panin Bank Center, Ground Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Senayan, Jakarta Pusat 10270
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City 17 th Floor Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta 10270 Telepon : (021) 72782380 Faksimili : (021) 72782370
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210
Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk
110
Tanggung Jawab Atas Pelaporan Tahunan 2011 Responsibility for the 2011 Annual Report Kebenaran Laporan Keuangan yang di audit beserta informasi terkait pada Laporan Tahunan merupakan tanggung jawab Pengurus Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut :
The accuracy of the audited financial statements and other related information in this annual report are the responsibility of the Company’s Management and have been approved by the members of the Board of Commissioners and the Company’s Directors as follow :
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Mu’min Ali Gunawan Komisaris Utama President Commissioner Roosniati Salihin Komisaris Commissioner
Suwirjo Josowidjojo Komisaris Commissioner
Veronika Lindawati Komisaris Independen Independent Commissioner
Lukman Abdullah Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur Utama President Director
Suhendra SE Direktur Director
111
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report
Parmanto Adhi Tjahjono Direktur Director
Laporan Keuangan Financial Statements
Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2011,2010 dan 2009 For The Years Ended December 31, 2011,2010 and 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk DAFTAR ISI
P.T. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2011, 2010 and 2009 and for the years then ended
Laporan Posisi Keuangan
2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
~ ~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~ ~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~ ~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~ ~~~ ~~~~~~~~~~~~~ ~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~ ~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~ ~
~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~
~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~ ~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~ ~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~ ~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~
~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~ ~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~ ~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~ ~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~~
~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~ ~~ ~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~ ~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~ ~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~ ~~ ~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~
~~
~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~ ~~~ ~ ~~~ ~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 Catatan/ Notes
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
ASET Kas dan setara kas Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Investasi jangka pendek - pihak berelasi Investasi neto sewa pembiayaan Pihak berelasi Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Investasi neto sewa pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 501.907.061 ribu tahun 2011, Rp 279.246.818 ribu tahun 2010 dan Rp 127.611.615 ribu tahun 2009 Pihak ketiga Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 141.834.577 ribu tahun 2011, Rp 70.712.735 ribu tahun 2010 dan Rp 46.301.743 ribu tahun 2009 Pihak ketiga
ASSETS 3e,3j,5 3d,33
3e,3k,6,3d,33
Aset pajak tangguhan Aset sewa operasi Pihak berelasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 17.571.362 ribu tahun 2011, Rp 16.978.569 ribu tahun 2010 dan Rp 16.930.177 ribu tahun 2009
24.156.779 2.170.407 26.327.186
27.251.944 3.778.817 31.030.761
Cash and cash equivalents Related party Third parties Total
15.261.250
14.906.000
74.371.750
Short term investments - related party
3e,3l,3o,7 3d,33
3e,3m,3o,8
3e,3n,3o,9
Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan 3e,3o,10 kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2011 dan 2010 serta Rp 44.257 ribu tahun 2009 Pihak berelasi 3d,33 Pihak ketiga Jumlah Biaya dibayar di muka
133.136.150 59.047.205 192.183.355
3d,3p,11,33 3w,31
13.962.267 2.531.947 (2.071.083) (2.531.947)
10.071.965 1.546.262 (1.694.140) (1.546.262)
3.215.952 605.941 (493.335) (605.941)
1.266.237.227 251.682.276 (167.570.581) (251.682.276) 1.110.557.830 (4.053.273) 1.106.504.557
1.087.193.275 247.506.558 (153.543.576) (247.506.558) 942.027.524 (15.005.915) 927.021.609
1.122.782.216 206.229.551 (231.137.491) (206.229.551) 894.367.342 (28.073.163) 866.294.179
Net investment in finance leases Related parties Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Third parties Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Total Allowance for impairment losess Total net investment in finance leases - net
494.482.365
Consumer financing receivables - net of unearned income and allowance for impairment losses amounted to Rp 501,907,061 thousand in 2011, Rp 279,246,818 thousand in 2010 and Rp 127,611,615 thousand in 2009 Third parties
270.345.059
Factoring receivables - net of unearned income and allowance for impairment losses amounted to Rp 141,834,577 thousand in 2011, Rp 70,712,735 thousand in 2010 and Rp 46,301,743 thousand in 2009 Third parties
2.317.186.204
1.108.099.154
1.078.014.646
567.093.654
7.454.894 4.940.841 12.395.735
2.573.174 4.302.225 6.875.399
3.376.799 2.857.891 6.234.690
Other receivables - net of allowance for impairment losses amounted to nil in 2011 and 2010 and Rp 44,257 thousand in 2009 Related parties Third parties Total
5.103.763
5.063.349
4.740.967
Prepaid expenses
412.808
2.219.739
1.704.084
Deferred tax assets
8.674.852
Leased assets Related parties - net of accumulated depreciation amounted to Rp 17,571,362 thousand in 2011, Rp 16,978,569 thousand in 2010 and Rp 16,930,177 thousand in 2009
3l,3q,3r,12
3d,33
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 23.878.540 ribu tahun 2011, Rp 19.296.615 ribu tahun 2010 dan Rp 15.134.399 ribu tahun 2009
3q,3r,13
Aset lain-lain
3r,3s,14
JUMLAH ASET
11.683.192
10.727.460
28.195.994
17.516.576
12.891.307
18.562.252
8.059.863
496.786
4.785.503.756
2.693.909.989
1.771.266.800
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Premises and equipment - net of accumulated depreciation amounted to Rp 23,878,540 thousand in 2011, Rp 19,296,615 thousand in 2010 and Rp 15,134,399 thousand in 2009 Other assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 (Continued) Catatan/ Notes
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Utang bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f,15 3d,33
Utang premi asuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f 3d,33
Utang lain-lain kepada pihak ketiga
3f,16
Biaya masih harus dibayar Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Pendapatan ditangguhkan - bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Utang pajak Surat berharga yang diterbitkan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
3f,3u,17 3d,33
3u,18 3d,33
3w,19,31 3f,20 3d,33
3t
Bersih Liabilitas imbalan pasca kerja
3v,21
JUMLAH LIABILITAS
Bank loans Related party Third parties Total
412.035.367 1.084.512.845 1.496.548.212
495.526.902 594.037.226 1.089.564.128
160.230.033 217.616.304 377.846.337
4.303.740 2.604.420 6.908.160
6.944.613 2.804.254 9.748.867
8.312.625 1.279.170 9.591.795
31.697.621
50.045.313
15.599.912
Other payables to third parties
4.023.936 25.111.245 29.135.181
2.177.249 9.395.574 11.572.823
14.511.647 14.511.647
Accrued expenses Related parties Third parties Total
1.755.000 10.370.531 12.125.531
2.295.000 12.861.448 15.156.448
150.000 12.367.700 12.517.700
Deferred income - net Related party Third parties Total
37.261.248
29.805.228
23.920.532
Taxes payable
144.000.000 856.000.000 1.000.000.000
Insurance premium payables Related parties Third parties Total
Bonds issued - net Related parties Third parties Total
-
-
(10.974.347)
-
-
Unamortized bonds emission
989.025.653
-
-
Net
8.975.350
6.821.414
5.279.200
2.611.676.956
1.212.714.221
459.267.123
Post-employee benefits obligation TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 10.412.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 3.774.796.493 saham tahun 2011, 2.603.307.926 saham tahun 2010 dan 2.603.300.144 saham tahun 2009
1b,22
943.699.124
650.826.982
650.825.036
Capital Stock - par value of Rp 250 per shares Authorized capital - 10,412,000,000 shares Issued and paid-up capital 3,774,796,493 shares in 2011, 2,603,307,926 shares in 2010 and 2,603,300,144 shares in 2009
Tambahan modal disetor
3t,22
310.003.997
147.452.851
147.451.684
Additional paid - in capital
23
600.000 919.523.679
500.000 682.415.935
400.000 513.322.957
Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
2.173.826.800
1.481.195.768
1.311.999.677
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.785.503.756
2.693.909.989
1.771.266.800
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 Catatan/ Notes
PENDAPATAN Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa operasi
3u 3d,3e,3l,24,33 3e,3m,25 3e,3n 3l,12,33
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000 INCOME Finance lease Consumer financing Factoring Operating lease
164.842.640 333.723.025 115.938.418 7.956.837
157.580.722 136.524.580 44.136.374 7.433.600
144.662.417 68.561.321 51.879.704 6.743.137
3d,26,33
7.250.831
5.093.858
13.538.959
3e,3k,6 3c,34 27
355.250 342.002 69.948.406
384.250 51.471.063
9.945.250 34.054.429
700.357.409
402.624.447
329.385.217
210.035.382 36.852.617 50.943.237 2.153.936 2.971.317
58.211.744 22.982.953 38.823.884 1.542.214 2.765.392
39.865.561 20.948.238 27.563.204 1.371.789 3.047.499
25.903.458 5.679.861 49.444
3.506.792 640.632 3.608.515 5.413.200 9.867
21.378.967 13.045.515 141
JUMLAH BEBAN
334.589.252
137.505.193
127.220.914
TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK
365.768.157
265.119.254
202.164.303
INCOME BEFORE TAX
(87.703.862) (1.806.932)
(64.923.711) 515.655
(47.658.912) (4.252.276)
TAX BENEFIT (EXPENSES) Current tax Deferred tax
JUMLAH BEBAN PAJAK
(89.510.794)
(64.408.056)
(51.911.188)
TAX EXPENSES - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
276.257.363
200.711.198
150.253.115
NET PROFIT FOR THE YEARS AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Bunga Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Pendapatan lain-lain JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Bunga dan pembiayaan lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Imbalan pasca kerja Penyusutan aset sewa operasi Kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset nonkeuangan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Rugi penjualan investasi jangka pendek Beban lain-lain
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
3u 3d,3f,28,33 3d,3q,29,33 3d,30,33 3v,21 3q,12 3o,7,8,9,10 3r 3c,34 3e,3k
3w,31
3x,32 97,14 90,97
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
77,10 -
57,72 -
Interest Unrealized gain on short-term investments Gain on foreign exchange rate - net Other income TOTAL INCOME EXPENSES Interest and other financing General and administration Personnel Employee benefit Depreciation of leased assets Impairment losses Financial assets Non-financial assets Loss on foreign exchange rate - net Loss on sale of short-term investments Other expenses
EARNINGS PER SHARE (in fully Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009
Modal saham/ Paid-up capital stock Rp'000
Saldo Laba/Retained Earnings Tambahan modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Additional penggunaannya/ penggunaannya/ paid-in capital Appropriated Unappropriated Rp'000 Rp'000 Rp'000
650.824.992 44 -
147.451.658 26 -
300.000 100.000 -
376.186.342 (13.016.500) (100.000) 150.253.115
1.174.762.992 70 (13.016.500) 150.253.115
Balance as of January 1, 2009 Exercise of warrant Cash dividend General reserve Total comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2009
650.825.036
147.451.684
400.000
513.322.957
1.311.999.677
Balance as of December 31, 2009
Saldo per 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) 2b,7,8,9
650.825.036
147.451.684
400.000
513.322.957
1.311.999.677
7.531.399
7.531.399
Balance as of January 1, 2010 Adjustment due to initial adoption of PSAK No. 55 (Revised 2006)
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Pelaksanaan waran Dividen tunai Cadangan umum Jumlah laba komprehensif
Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) Pelaksanaan waran Dividen tunai Cadangan umum Jumlah laba komprehensif
22 23 23
22 23 23
Saldo per 31 Desember 2010 Penawaran saham Dividen tunai Cadangan umum Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2011
22 23 23
-
-
-
Jumlah Ekuitas/ Total equity Rp'000
650.825.036 1.946 -
147.451.684 1.167 -
400.000 100.000 -
520.854.356 (39.049.619) (100.000) 200.711.198
1.319.531.076 3.113 (39.049.619) 200.711.198
Balance as of January 1, 2010 after adjustment due to initial adoption of PSAK No. 55 (Revised 2006) Exercise of warrant Cash dividend General reserve Total comprehensive income
650.826.982
147.452.851
500.000
682.415.935
1.481.195.768
Balance as of December 31, 2010
292.872.142 -
162.551.146 -
100.000 -
(39.049.619) (100.000) 276.257.363
943.699.124
310.003.997
600.000
919.523.679
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
455.423.288 (39.049.619) 276.257.363 2.173.826.800
Stock issued Cash dividend General reserve Total comprehensive income Balance as of December 31, 2011
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa operasi Penerimaan dari pendapatan administrasi, denda keterlambatan dan pelunasan dipercepat Penerimaan bunga Penerimaan (pengeluaran) kas sehubungan dengan kerjasama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama Pembayaran kas untuk: Transaksi pembiayaan Anjak piutang Pembayaran aktivitas operasi lainnya Pembayaran bunga Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran pajak penghasilan
(2.916.350.834) (988.783.685) (259.960.939) (184.492.230) (84.618.808) (79.534.553)
(2.129.202.202) (647.677.690) (251.745.747) (50.374.271) (67.400.679) (59.418.372)
(863.509.472) (114.899.762) (184.265.402) (39.606.729) (44.857.331) (30.150.756)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(1.626.513.822)
(723.424.070)
(4.922.883)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pencairan investasi jangka pendek Perolehan aset sewa operasi Pembayaran uang jaminan Hasil penjualan aset sewa operasi Penempatan investasi jangka pendek
1.182.200 (17.080.956) (3.973.550) (930) 780.000 -
717.248 (9.890.581) 76.381.800 (5.301.000) (28.130) 1.158.494 (21.945.000)
1.409.850 (4.276.196) 35.520.000 (822.460) (36.166) (82.372.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceed from sale of premises and equipment Acquisition of premises and equipment Withdrawal of short term investment Acquisition of leased assets Payment of security deposit Proceed from sale of leased asset Placement of short term investment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(19.093.236)
41.092.831
(50.576.972)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
766.077.865 1.526.592.246 592.595.825 7.925.586
787.575.023 965.529.886 403.610.864 10.446.533
487.515.214 534.713.729 150.327.758 6.657.214
234.882.854 7.164.140
233.001.638 4.592.919
177.718.518 13.875.330
(248.011.288)
77.638.028
(98.441.194)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan obligasi Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran dividen Penambahan modal disetor dari penawaran saham Penambahan modal disetor dari pelaksanaan waran Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Efek dari perubahan kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from: Finance leases Consumer financing Factoring Operating lease Receipts from administration, pinalty and early termination fees Interest income received Cash receipt (disbursement) in connection with loan channeling and joint financing cooperation Cash paid to suppliers: Dealers Factoring Payments of other operating activities Payments of interest Payments of general and administration expenses Payments of income taxes Net Cash Used in Operating Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 988.134.181 2.039.637.781 (1.632.530.042) (39.028.586) 455.423.288 -
1.811.636.622
166.029.564
26.327.186 (173.395) 192.183.355
1.104.562.467 (388.969.455) (39.029.293) -
250.500.000 (267.862.770) (13.011.815) -
3.113
70
Bonds issued Receipt of bank loans Payments of bank loans Payments of cash dividend Additional paid up capital from right issued Additional paid up capital from exercise of warrant
(30.374.515)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
(5.764.407)
(85.874.370)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
31.030.761 1.060.832
116.683.495 221.636
CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes
26.327.186
31.030.761
676.566.832
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in State Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu.
The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by Deed No. 14 dated October 21, 2011 of Erni Rohaini S.H., MBA., notary in Jakarta, concerning the increase in the Company’s issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities covers net investment in finance leases, consumer financing and factoring.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor cabang di Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, Jakarta Utara, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makassar dan kantor pemasaran di Manado, Jambi, Jakarta Barat, Kemayoran, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Jakarta Selatan, Sukabumi, Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with branch offices in Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, North Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makassar and marketing offices in Manado, Jambi, West Jakarta, Kemayoran, East Jakarta, Serang, Karawang, South Jakarta, Sukabumi, Pangkal Pinang, Muara Bungo , Palu, Bukit Tinggi, Kendari and Bengkulu. Its head th offices is located in Wisma Slipi 6 floor, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 892 karyawan, 654 karyawan dan 510 karyawan.
The Company is part of Panin Group and had total number of employees of 892, 654 and 510 as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
-7-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consisted of the following:
2011
2010
2009
Mu’min Ali Gunawan
Mu’min Ali Gunawan
Mu’min Ali Gunawan
Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE
Veronika Lindawati Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi
Veronika Lindawati Afrina Purba Lukman Abdullah
Veronika Lindawati Afrina Purba Lukman Abdullah
Corporate Secretary
Dwijanto
Dwijanto
Dwijanto
Corporate Secretary
Audit Internal
Camelia Widjaja
Camelia Widjaja
Harsono Sanusi
Internal Audit
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
b.
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners Board of Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, hukum, kredit, standar prosedur operasional dan sumber daya manusia. Sedangkan ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pemasaran, pengembangan bisnis, teknologi informasi dan Direktur Operasional mencakup penagihan dan administrasi.
The scope of President Director’s authority includes accounting and finance, legal, loan, standard operating procedure and human resources department. While, the scope of Marketing Director’s authority includes marketing, business development, information technology and Operational Director’s authority includes collection and administration.
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5, tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.
The establishment of the Company's Audit Committee is in accordance with the Capital Market Supervisory Agency Regulations No. IX.1.5, concerning formation and guidance of procedures of the Audit Committee in the attachment of Bapepam-LK Chairman Decree No. Kep29/PM/2004 dated September 24, 2004.
Gaji dan kesejahteraan dan beban imbalan pasca kerja dewan komisaris dan direksi untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 6.027.190 ribu, Rp 4.029.392 ribu dan Rp 4.075.838 ribu.
The Board of Commissioners and Directors’ remuneration and employee benefit expense for 2011, 2010 and 2009 are Rp 6,027,190 thousand, Rp 4,029,392 thousand and Rp 4,075,838 thousand, respectively.
Penawaran Umum Perusahaan
b.
The Company's Public Offering
Penawaran Umum Saham
Public Offering of Shares
Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500 ribu saham Perusahaan kepada masyarakat.
On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the Company’s public offering of 1,500 thousand shares.
-8-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Penawaran Umum Perdana Terbatas yang telah dilakukan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Keterangan/ Description
Penawaran Umum Perdana/ Initial Public Offering Penawaran Umum Terbatas I/ Limited Public Offering I Penawaran Umum Terbatas II/ Limited Public Offering II Penawaran Umum Terbatas III/ Limited Public Offering III Penawaran Umum Terbatas IV/ Limited Public Offering IV Penawaran Umum Terbatas V/ Limited Public Offering V
Jumlah Saham/ Number of Shares
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) dan oleh
The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows:
Nilai Harga nominal penawaran per saham/ per saham/ Par value Offering price per share per share Rp Rp
1.500.000
1.000
8.850
29.600.034
1.000
1.000
217.211.696
500
500
336.119.485
500
500
1.561.085.388
250
350
1.171.488.567
250
400
Nomor dan tanggal surat efektif dari Bapepam/ Number and date of Bapepam's notice of effectivity
S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/ S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989 S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/ S-2427/PM/1997 October 17, 1997 S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/ S-2009/PM/1999 October 20, 1999 S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/ S-1136/PM/2000 May 23, 2000 S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/ S-3216/BL/2007 June 29, 2007 S-10363/BL/2011 23 September 2011 S-10363/BL/2011 September 23, 2011
Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On August 5, 1993 and July 24, 1995, the Company distributed bonus shares totaling 2,466,564 shares and 4,933,453 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S054/LIS/BES/CB/XI/96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan pencatatan efek (delisting) Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya karena sejak saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi.
Since January 2, 1997, the Company's shares were no longer listed in the Surabaya Stock Exchange, based on letter from Surabaya Stock Exchange No. S054/LIS/BESICB/XI/96 dated November 11, 1996. The delisting was made because there were no transactions conducted since the Company's shares were listed on Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.
On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchanges on December 10, 1998.
Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.774.796.493 saham pada tanggal 31 Desember 2011, 2.603.307.926 lembar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2.603.300.144 lembar pada tanggal 31 Desember 2009.
On November 30, 2007, the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange merged to become Indonesia Stock Exchange. The total Company's shares listed on the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2011 are 3,774,796,493 shares, as of December 31, 2010 are 2,603,307,926 shares and as of December 31, 2009 are 2,603,300,144 shares.
-9-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penawaran Umum Obligasi
Public Offering of Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On October 31, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-11740/BL/2011 for the Company’s public offering of Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds with a nominal value of Rp 1,000 billion. On November 9, 2011, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar dan Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards and interpretation effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Company have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Company accounting policies in the following areas, and affected the financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:
PSAK 1 (revisi 2009), Laporan Keuangan
Penyajian
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements
Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan, termasuk revisi judul laporan keuangan.
This revised standard has introduced changes in the format and content of the financial statements, including revised titles of the financial statements.
Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.
As a result of adopting this revised standard, the Company presents all owner changes in equity in the statements of changes in equity. All non-owner changes in equity are presented in the statements of comprehensive income. Comparative information has been re-presented to conform with the standard.
- 10 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.
Additional disclosures were also made with respect to capital management, critical judgment in applying accounting policies, and key sources of estimation uncertainty.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures
Standar ini memperluas definisi pihakpihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries, irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required.
Perusahaan telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.
The Company had evaluated the relationships between related parties and disclosed them according to this revised standard.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan
- 11 -
PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interests in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Standar yang berlaku efektif pada tahun 2010
b.
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distributions of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Costs ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
Standards effective in 2010
Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In 2010, the Company adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures.
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements.
PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan risiko keuangan dan tujuan manajemen.
PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
- 12 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan melakukan klasifikasi atas aset dan liabilitas keuangan yang dimilikinya dan perhitungan metode suku bunga efektif ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK ini ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK ini sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali Rp 7.531.399 ribu dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) dengan perincian sebagai berikut :
Penyisihan awal/ Initial provisions
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, on January 1, 2010, the Company classified its financial assets and liabilities and effective interest method calculation for the amortised cost of a financial instrument which provided earlier and had an oustandings on initial adoption of this PSAK determined by future cash receipts from initial adoption of this PSAK upto maturity date of financial instrument. Additionally, this PSAK also changes the way the Company measure the impairment losses of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009, except for Rp 7,531,399 thousand of impairment losses on financial assets which are charged to retained earnings in accordance with Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006) with details as follow :
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)/ Penyisihan Adjustment awal setelah due to initial penyesuaian/ adoption of Initial PSAK 55 provisions after (revised 2006) adjustment
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Aset
Assets
Investasi neto sewa pembiayaan (Catatan 7)
Net investment in finance lease 28.073.163
1.461.038
26.612.125
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 8) Tagihan anjak piutang (Catatan 9) Jumlah
c.
9.610.351
5.934.904
3.675.447
15.237.174
135.457
15.101.717
52.920.688
7.531.399
45.389.289
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif: i.
c.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
(Note 7) Consumer financing receivables
Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
- 13 -
Total
Standards and interpretations in issue, but not yet effective: i.
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
(Note 8) Factoring receivables (Note 9)
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 36 (revised 2011), Accounting for Life Insurance Contract PSAK 45 (revised 2010), Financial Reporting for Non-Profit Organization PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Sharebased Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2010), Earnings per Share PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance PSAK 62, Insurance Contract PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies PSAK 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations
ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities
- 14 -
PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 28 (revised 2011), Accounting for Casualty Insurance Contract PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
ii.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
ii.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan. 3.
3.
ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassesment Embedded Derivatives
of
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 is ISAK 21, Agreements for the Constructions of Real Estate and PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures ISAK 23, Operating Leases – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
ISAK 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Penyajian Laporan Keuangan
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Financial Statement Presentation The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
- 15 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan. d.
Foreign Currency Transactions and Balances The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to reflect the rate applied on that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current statement of comprehensive income.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as the 'reporting entity').
a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a)
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:
1)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
1) has control or joint control over the reporting entity;
2)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
2) has significant influence over the reporting entity; or
3)
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
3) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b)
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
1)
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
1) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
2)
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
2) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
- 16 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
3)
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
3) both entities are joint ventures of the same third party.
4)
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
5)
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
6)
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
7)
orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
7) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari sifat dan tujuan perolehan aset keuangan tersebut dan ditentukan pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity financial assets, available-for-sale financial assets or loans and receivables. The classification depends on the nature and purpose for which the financial assets and were determined at initial recognition.
Nilai wajar (FVTPL)
laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;
A financial asset is classified as held for trading if: it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near future; or
melalui
laporan
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
- 17 -
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
merupakan derivatif, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabiltias atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabiltias) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan pada Catatan 2h.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 2h.
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
A financial asset is classified as a held-tomaturity investment only if it has fixed or determinable payments, a fixed maturity and the Company has the positive intention and ability to hold to maturity. At initial measurement, held-to-maturity investments are initially recognised at fair value plus directly related transaction costs. They are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less any impairment losses.
- 18 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Available for sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets that are not intended to be held to maturity, measured at fair value through profit or loss or loan and receivables, are classified as availablefor-sale. Available-for-sale financial assets are initial measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Semua items diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Cash and cash equivalents, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. All items classified as loans and receivables, are initially measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
- 19 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengukuran awal dan setelahnya dari investasi neto sewa pembiayaan dijelaskan pada Catatan 3l.
Initial and subsequent measurement of net investment in finance leases is discussed in Note 3l.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset/ liabilities (or a group of financial asset and liabilities) and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or (where appropriate) a shorter period, to get net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets, except for FVTPL financial assets, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the financial asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
- 20 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortised cost, the Company first assessed individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. The calculation of present value of the estimated future cash flows of the collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:
In assessing earning assets collectively, the Company calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.
Loss given default (”LGD”) – Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – The Company estimate the economic loss that may be suffered by the Company’s on a loan/financing receivable facility in the event of default. The LGD of a facility represents the amount of debt which cannot be recovered and is typically expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The Company's LGD models take into account the type of borrower, facility and any risk mitigation such as the presence of any security or collateral held.
- 21 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.
Loss identification period (“LIP”) – period from loss event happened in loan group until objective evidence on individual loan/financing receivable can be identified.
Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Perusahaan menggunakan model analisa statistik yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to assess financial assets’ impairment collectively.
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
The amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the financial assets.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in statement of comprehensive income and the carrying amount of the financial asset or a group of financial asset less allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is reversed through statement of comprehensive income therefore, the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows when calculating impairment.
- 22 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
f.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassifications of Financial Assets
Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas.
The Company are not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Company are only permitted to reclassify financial assets from available-for-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets heldto-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity.
Liabilitas ekuitas
keuangan
dan
instrumen
f.
Financial liabilities instruments
and
equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as liabilities or equity
Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 23 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan liabilitasnya. Instrumen ekuitas diterbitkan oleh Perusahaan dan diakui pada saat hasilnya diterima, dikurangi dengan biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recognised at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified into at fair value through profit and loss; or financial liabilities measured at amortised cost (FLAC).
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL where the financial liability is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Company manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
- 24 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value less transaction costs recognized in statement of comprehensive income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan diukur perolehan diamortisasi
Financial liabilities amortised costs
pada biaya
measured
at
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognise financial liabilities when and only when, the Company’s obligations are discharged or cancelled or they expire.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
g.
Off Setting Financial instrument
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan:
Financial assets and financial liabilities are off-set and the net amount is presented in the statement of financial position if, and only if, the Company:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
- 25 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h.
i.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
h.
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who are knowledgeable and are willing to perform an arm’s length transaction.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
The fair value of a financial asset or financial liability can be measured by using quoted market price in an active market, if quoted prices are readily and regularly available and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, peggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In the event that there is no active market for a financial asset or financial liability, the Company determines fair value using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the use of current market transactions conducted by parties who are knowledgeable and are willing to perform an arm’s length transaction, the use of discounted cash flow analysis and use of the current fair value of another instrument which is substantially the same.
Penggunaan Estimasi
i.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
j.
Fair value of Financial Instrument
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
j.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
- 26 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) k.
l.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Investasi Jangka Pendek
k.
Short-term Investment
Sejak 1 Januari 2010, investasi jangka pendek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran selanjutnya disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dan penjualan investasi tersebut disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Since January 1, 2010, short-term investments are initially measured at fair value, with transaction costs are recognized directly in the statement of comprehensive income, and subsequently measured at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in the fair value and the sale of such investment are presented in the current profit or loss.
Sebelum 1 Januari 2010, investasi jangka pendek disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Prior to January 1, 2010, short-term investments are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in statement of comprehensive income.
Investasi Neto Sewa Pembiayaan
l.
Lease
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company’ net investment in finance leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment oustanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straightline basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 27 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
m. Piutang Pembiayaan Konsumen
m. Consumer Financing Receivables
Sejak 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (Catatan 3e).
Since January 1, 2010, consumer financing receivables are stated at the carrying amount net of impairment loss. The carrying amounts of consumer financing receivables net of the portion financed by banks in connection with joint financing are amortized using the effective interest rate (Note 3e).
Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar piutang pembiayaan konsumen ditambah dengan biaya transaksi dan dikurangi dengan pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti beban kepada dealer dan potongan premi asuransi yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen.
At initial recognition, the fair value of consumer financing receivables is the consumer financing receivables plus transaction cost and minus upfront fee directly attributable to receivables such as charges paid to the dealer and discount on insurance premium which are directly related to consumer financing.
Sebelum 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Prior to January 1, 2010, consumer financing receivables are stated at the total outstanding installments less unearned income and allowance for doubtful accounts.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Finance contracts with joint-financing consumers without recourse are stated at the total amount of outstanding installments (net approach). Income from consumer financing is stated after reducing the banks’ portion for the transaction. For joint-financing consumer with recourse, consumer financing receivables are stated at total outstanding installments and credit from fund provider is recorded as liability (gross approach). Interest imposed on consumers is recorded as part of consumer financing income, while interest imposed by providers is recorded as interest expense.
- 28 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.
Unearned income on consumer financing receivables represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the terms of the financing agreement using an effective interest rate.
Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Early settlement before the end of a consumer financing contracts is treated as cancellation of the existing consumer financing contract and resulting gains or losses are recognized in current operations.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.
n. Tagihan Anjak Piutang
n.
Factoring Receivables
Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan provisi (Catatan 3e).
Since January 1, 2010, factoring receivables are stated at carrying amount net of impairment losess. Carrying amounts of factoring receivables are the net receivables which are amortized using the effective interest rate. At initial recognition, the fair value of factoring receivables is equal to the receivables less income directly attributable to the receivables such as fees (Note 3e).
Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada nasabah diakui sebagai pendapatan tangguhan selama periode anjak piutang. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar dengan jaminan (with recourse).
Prior to January 1, 2010, factoring receivables recognized as factoring are stated at the value of receivables received. The difference between factoring receivables and payment to the customers is recognized as deferred income in the factoring period. Administrative income is recognized when the transaction occurred and factoring income is recorded on an accrual basis. Factoring transactions are made on a with recourse basis.
o. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
o.
Sejak 1 Januari 2010, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.
Allowance for impairment Losses Since January 1, 2010, the Company, at each statement of financial position date evaluate whether there is any objective evidence that financial assets or groups of financial assets classified as held-tomaturity, available-for-sale or loans and receivables are impaired, as described in note 3e.
- 29 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010
Before January 1, 2010
Perusahaan telah mengimplementasi manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia No.8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Penyisihan kerugian dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, yang mengelompokkan aset produktif dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan aset sebagai berikut:
The Company has implemented the consolidated risk management for banks which exercise control over subsidiaries in compliance with Bank Indonesia regulation No.8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006. The allowance for possible losses is calculated in accordance with Bank Indonesia regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 concerning ”Asset Quality Ratings for Commercial Banks”, which classified earning assets into 5 (five) categories, with minimum percentages of allowance for possible losses, as follows:
Klasifikasi
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Umur piutang jatuh tempo/ Aging of overdue belum jatuh tempo/ no overdue 1 -90 hari/days 91 -120 hari/days 121 -180 hari/days >180 hari/days
Persentase Minimum Penyisihan Penghapusan Aset/ Minimum Percentage of Allowance for Losses
1% 5% 15% 50% 100%
Classification
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.
The above percentages are applied to the balances of the earning assets, less the value of eligible collateral in accordance with Bank Indonesia regulations, except for those classified as current and are not secured by cash collateral.
Aset produktif terdiri dari investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang karyawan dalam akun piutang lainlain.
Productive assets consist of net investment in lease financing, consumer financing, factoring receivables and employees receivables in other receivable accounts.
Ketika piutang dinyatakan tidak tertagih dan telah menunggak lebih dari 180 hari serta nasabah beserta unit yang dibiayai sudah tidak diketahui keberadaannya, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Penerimaan kembali dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam tahun berjalan.
When a receivable was uncollectible and has been delinquent for more than 180 days as well as the debtor with the unit being financed is unknown, accounts receivable written off to reserves through the journal impairment losses. Receivables may be removed books after all necessary procedures have been performed and the amount of loss has been determined. Recoveries of receivables previously written off are recognized as other income in the current year.
- 30 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
p. Biaya Dibayar di Muka
p.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial period using the straight line method.
q. Aset Tetap – Pemilikan Langsung
q.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Premises and Ownership
Equipment
-
Direct
Premises and equipment are held for services or for administration purposes stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of fixed assets as follow:
Tahun/Years Bangunan Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
20 5 5 5 5
Building Leasehold improvements (partition & office renovation) Office equipments Motor vehicles Office furniture and fixtures
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Aset sewa operasi disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis, yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Leased asset is depreciated based on the estimated useful lives, which is the same with the privately owned asset, or through the shorter period between lease period and useful lives .
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to statement of comprehensive income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current statement of comprehensive income.
- 31 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
r. Penurunan nilai aset non keuangan
r.
Impairment of non financial asset
Pada tanggal laporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against statement of comprehensive income.
s. Jaminan yang dikuasakan kembali
s.
Foreclosed collateral
Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat jaminan dikuasakan kembali dan dicatat sebagai aset lain-lain. Selisih antara nilai realisasi bersih dari jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibebankan pada tahun yang bersangkutan. Pada akhir tahun, jaminan yang dikuasakan kembali ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari jaminan yang dikuasakan kembali, maka nilai jaminan yang dikuasakan kembali tersebut akan disesuaikan.
Foreclosed collateral are stated at the lower of related consumer financing receivable carrying value or net realizable value of the foreclosed collateral at the time of foreclosure and are recorded as other asset. The excess of net realizable value of the foreclosed collateral over the balance of uncollectible receivables is credited or charged to current operations. At the end of the year, foreclosed collateral are reviewed and any impairment in value of the foreclosed collateral will be adjusted.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dari akun yang bersangkutan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibukukan dalam operasi tahun berjalan.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed collateral or take any other actions to settle of oustanding consumer finance receivables. While the foreclosed collateral sold, the carrying amount are removed from the respective accounts. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collateral and the oustanding consumer finance receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current operation.
- 32 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
t. Biaya Emisi
t.
Issuance Costs
Biaya Emisi Obligasi
Bond Issuance Costs
Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif. Selisih antara harga pembelian kembali obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan.
Bond issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal value represents a discount or premium, which is amortized using the effective interest rate method. The difference between the redemption price and the carrying value of the bond is recognized as gain or loss in the current operation.
Biaya Emisi Saham
Share Issuance Costs
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
u.
Recognition of Revenue and Expenses
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f).
Since January 1, 2010, consumer financing income, factoring income, interest income and interest expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3e and 3f).
Pendapatan dari investasi neto sewa pembiayaan dialokasikan berdasarkan metode yang dijelaskan pada Catatan 3l.
Revenue from finance lease is allocated based on method described in Note 3l.
Penerimaan yang berhubungan dengan piutang yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat piutang. Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan anjak piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
Revenue associated with impaired receivables directly reduced the carrying amount of receivables. The impaired finance lease income, consumer financing income and factoring income are computed for using the effective interest rate method based on the amount of receivables - net of impairment loss.
Beban provisi sehubungan dengan utang bank diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.
Loan fees directly attributable to bank loans are amortized using the effective interest rate method and recorded as part of interest expense and other financial charges.
Sebelum 1 Januari 2010, Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 3l, 3m dan 3n. Pada saat investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatannya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan (bila ada).
Prior to January 1, 2010, the Company recognizes revenue on finance lease, consumer financing and factoring as explained in notes 3l, 3m and 3n. When net investment in finance leases, consumer financing receivables and factoring receivables are classified as doubtful, the Company will stop recognizing the related income. On the realization of the doubtful receivables, priority is given to settling the principal amount and the excess is recognized as interest income (if any).
- 33 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku.
Interest income is recognized based on the prevailing interest rate and time elapsed.
Pendapatan potongan premi asuransi sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi comprehensive tahun berjalan.
Revenue from discount on insurance premium which is associated with consumer financing and finance lease transactions is recorded as other income on current statement of comprehensive income.
Beban provisi sehubungan dengan utang bank diamortisasi selama jangka waktu pembiayaan dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.
Fees related to bank loans are amortized over the term of the financing and recorded as part of interest and other financing expense.
Pendapatan dan beban lainnya
Income and Other expenses
Pendapatan diterima di muka atas transaksi sewa operasi diamortisasi sesuai dengan masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai "Pendapatan Ditangguhkan - Bersih" pada laporan posisi keuangan.
Unearned income on operating leases is amortized over the lease period using the straight-line method and is presented as "Deferred Income - Net" in the statement of financial position.
Pendapatan jasa administrasi atas transaksi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang serta pendapatan provisi atas transaksi sewa pembiayaan, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Administrative fees related to net investment in finance leases, consumer financing and factoring transactions and provision fees from finance lease transactions are recorded as income in the current statement of comprehensive income.
Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima.
Revenue from late charges and early termination are recognized when received.
Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
Other expenses are recognized when incurred or according to their useful life (accrual basis).
v. Imbalan Pasca Kerja
v.
Post Employment Benefits
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company provides defined benefit pension plan for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
- 34 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
w. Pajak Penghasilan
w. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kni dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
- 35 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
x. Laba per Saham
x.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
y. Informasi Segmen
y.
Segment Information
Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasikan dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regulary reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities from which it may earn revenue and incur expense (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regulary by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
For which discrete information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
financial
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.
- 36 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN YANG SIGNIFIKAN Pertimbangan kritis dalam kebijakan akuntansi Perusahaan
4.
penerapan
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENT AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY Critical judgments in applying Company’s accounting policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini:
the
in the process of applying the accounting policies dscribed in Note 3, management has not made any critical judgment that has siginificant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below:
Sumber estimasi ketidakpastian
Key sources of estimation uncertainty
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.
Information of the key assumptions concerning the future, and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are discussed below.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment of financial assets losses
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
At each of reporting date, the Company evaluates whether there is an objective evidence that financial assets are impaired. A financial assets is impaired when there is an objective evidence of the occurrence of events that may impact on the estimated cash flow of financial assets. The evidence includes observable data indicating that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or national or local economic conditions that correlate with the dereliction to pay receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between carrying value and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral in the initial effective interest rates of financial assets. Provision for decline in value will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling future cash flows.
- 37 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Company assessed of the impairment in two ways, namely:
a)
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a)
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the statement of financial position date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of best estimate of future cash flows and the realization of collateral at the original effective interest rates of financial assets. This estimation is done by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flow, the industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. The estimation of the amount and timing of future recovery will require a lot of consideration. The receipt depends on the performance of the debtors in the future and the value of collateral, both will be affected by future economic conditions, in addition, that collateral may not be easy to sell. The actual value of future cash flows and the date of receipt may differ from those estimates and consequently actual losses which occur may be different from that recognized in the financial statements.
b)
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b)
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold, have no objective evidence of impairment and financial assets that have objective evidence of impairment, but has not been identified separately on the statement of financial position. Provisioning of collective impairment losses, among others, considering the amount and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factor of the reserves is the probability of default and loss given default. The quality of financial assets in the future be affected by uncertainties that could cause actual losses of financial assets may differ materially from the impairment loss reserves have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on the debtor’s spending, the unemployment rate and payment behavior.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce differences between estimated losses and actual losses.
- 38 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Aset Sewa Operasi
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment and Leased Assets
Masa manfaat setiap aset tetap dan aset sewa operasi Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company premises and equipment, and leased assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan aset sewa operasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment and leased assets would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.
Nilai tercatat aset tetap dan aset sewa operasi diungkapkan dalam Catatan 12 dan 13.
The carrying amounts of premises and equipment and leased assets are disclosed in Notes 12 and 13.
KAS DAN SETARA KAS
5.
Kas dan setara kas diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas dan setara kas adalah nilai tercatatnya. 2011 Rp'000 Kas Bank Rupiah Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank ICBC Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Bank Negara Indonesia Lainnya Subjumlah Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Jumlah Bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents are classified as loans and receivables. The fair value of cash and cash equivalents is its carrying amount.
2010 Rp'000
2009 Rp'000
2.124.970
1.184.535
449.867
121.365.775
3.740.189
3.931.790
2.893.487 1.900.839 719.899
330.163 573.393 3.622
3.189.114 -
489.558 143.590 774.862
11.152 9.882 57.660
139.836
128.288.010
4.726.061
7.260.740
208.675
186.840
23.320.154
128.496.685
4.912.901
30.580.894
- 39 -
Cash on hand Cash in banks Rupiah Related party Bank Pan Indonesia Third parties Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia Bank ICBC Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan and Bangka Belitung Bank Negara Indonesia Others Subtotal U.S Dollar Related party Bank Pan Indonesia Total Cash in banks
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2011 Rp'000 Deposito berjangka Rupiah Pihak ketiga Bank Mutiara Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi Bank Pan Indonesia
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2010 Rp'000
11.561.700
20.229.750
-
Time deposits Rupiah Third party Bank Mutiara U.S. Dollar Related party Bank Pan Indonesia
61.561.700
20.229.750
-
Total Time deposits
192.183.355
26.327.186
50.000.000
Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
9,00% 1,00%
-
-
6. 2011
Average annual interest rate Time deposits Rupiah U.S. Dollar
-
SHORT TERM INVESTMENTS
2010 Peringkat/
Total Cash and Cash Equivalents
In 2011 and 2010, the term of time deposits is one month.
INVESTASI JANGKA PENDEK
Rp'000
31.030.761
1,00%
Pada tahun 2011 dan 2010, jangka waktu deposito berjangka adalah satu bulan.
6.
2009 Rp'000
Rp'000
Rating
2009 Peringkat/
Rp'000
Rating
Peringkat/ Rating Trading securities - fair
Efek diperdagangkan - nilai wajar
value
Rupiah
Rupiah
Pihak berelasi
Related party
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Seri B
Bank Panin II year -
-
59.850.000
idA+
2007 Bond Series B
Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Seri C Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun
Bank Panin II year 15.261.250
idAA
14.906.000
idAA
14.521.750
15.261.250
14.906.000
74.371.750
11,00%
11,00%
10,80%
idA+
2007 Bond Series C Total Average annual interest rate
Investasi jangka pendek diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The short-term investments are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss.
Biaya perolehan efek diperdagangkan sebesar Rp 14.500.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta Rp 68.352.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2009. Nilai wajar investasi jangka pendek didasarkan pada harga pasar investasi jangka pendek pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai wajar investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar nilai tercatatnya.
Cost of trading securities as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 14,500,000 thousand, while as of December 31, 2009 amounted to Rp 68,352,000 thousand, respectively. The fair value of the short-term investments are based on its market value as of statement of financial position dates. The fair value of short-term investments is its carrying amount.
Investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak mengalami penurunan nilai.
Short-term investments are not impaired as of December 31, 2011 and 2010.
- 40 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mutasi keuntungan (kerugian) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai wajar investasi jangka pendek sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) arising from increase (decrease) in value of short-term investments as follows:
2011 Rp'000
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan Realisasi tahun berjalan
406.000 355.250 -
Saldo akhir tahun
761.250
2010 Rp'000
6.019.750 384.250 (5.998.000)
(3.925.500) 9.945.250 -
406.000
Peringkat obligasi dilakukan oleh Pefindo Credit Rating Indonesia.
7.
2009 Rp'000
6.019.750
Balance at the beginning of year Addition for the year Realization for the year Balance at end of year
Bonds were rated by Pefindo Credit Rating Indonesia.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN
7.
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES
Investasi neto sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
The net investment in finance leases are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Estimasi nilai wajar dari investasi neto sewa pembiayaan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.107.025.503 ribu dan Rp 930.312.702 ribu.
The estimated fair value of net investment in finance leases with fixed interest rate where quoted market price is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of investment in finance leases. The fair value of such financial asset amounted to Rp 1,107,025,503 thousand and Rp 930,312,702 thousand as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
2011 Nilai Tercatat/Carrying value Dinilai secara Dinilai secara kolektif/ individual/ Assessed Assessed collectively individually Rp'000 Rp'000 Pihak berelasi Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah pihak berelasi
Jumlah/ Total Rp'000
13.962.267 2.531.947
-
13.962.267 2.531.947
(2.071.083) (2.531.947)
-
(2.071.083) (2.531.947)
11.891.184
-
11.891.184
- 41 -
Related party Rupiah Finance lease receivable Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Total related party
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2011 Nilai Tercatat/Carrying value Dinilai secara Dinilai secara kolektif/ individual/ Assessed Assessed collectively individually Rp'000 Rp'000 Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan diakui Simpanan jaminan Subjumlah Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
1.133.195.830 225.476.344
Jumlah/ Total Rp'000
53.009.534 9.887.377
1.186.205.364 235.363.721
Third parties Rupiah Finance lease receivable Guaranteed residual value
(156.274.908) (225.476.344)
(4.037.485) (9.887.377)
976.920.922
48.972.049
1.025.892.971
76.371.583 15.745.911
3.660.280 572.644
80.031.863 16.318.555
U.S. Dollar Finance lease receivable Guaranteed residual value
(7.258.188) (16.318.555)
Unearned lease income Security deposits
(7.214.833) (15.745.911)
(160.312.393) (235.363.721)
(43.355) (572.644)
Unearned lease income Security deposits Subtotal
69.156.750
3.616.925
72.773.675
Jumlah pihak ketiga
1.046.077.672
52.588.974
1.098.666.646
Total third parties
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.057.968.856 (2.540.900)
52.588.974 (1.512.373)
1.110.557.830 (4.053.273)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - Bersih
1.055.427.956
51.076.601
1.106.504.557
Total - Net
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
16,08% 7,24% 2010 Nilai Tercatat/Carrying value Dinilai secara Dinilai secara kolektif/ individual/ Assessed Assessed collectively individually Rp'000 Rp'000
Pihak hubungan istimewa Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
Jumlah/ Total Rp'000
10.071.965 1.546.262
-
10.071.965 1.546.262
(1.694.140) (1.546.262)
-
(1.694.140) (1.546.262)
8.377.825
-
8.377.825
Subtotal
Average effective annual interest rate Rupiah U.S. Dollar
2009 Rp'000
3.215.952 605.941 (493.335) (605.941) 2.722.617
1.056.047.064 188.265.577
Related party Rupiah Finance lease receivable Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Total related party Third parties Rupiah Finance lease receivable Guaranteed residual value
925.230.452 214.955.648
72.378.798 12.520.852
997.609.250 227.476.500
(133.176.639) (214.955.648)
(8.555.302) (12.520.852)
(141.731.941) (227.476.500)
(222.364.428) (188.265.577)
792.053.813
63.823.496
855.877.309
833.682.636
82.940.868 18.644.816
6.643.157 1.385.243
89.584.025 20.030.059
66.735.152 17.963.974
U.S. Dollar Finance lease receivable Guaranteed residual value
(11.292.890) (18.644.816)
(518.745) (1.385.243)
(11.811.635) (20.030.059)
(8.773.063) (17.963.974)
Unearned lease income Security deposits
Unearned lease income Security deposits Subtotal
71.647.978
6.124.412
77.772.390
57.962.089
Jumlah pihak ketiga
863.701.791
69.947.908
933.649.699
891.644.725
Total third parties
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan piutang ragu-ragu
872.079.616
69.947.908
942.027.524
894.367.342
Jumlah - Bersih
870.064.932
(2.014.684)
Subtotal
(12.991.231)
(15.005.915)
(28.073.163)
Total Allowance for impairment losses/ allowance for doubtful accounts
56.956.677
927.021.609
866.294.179
Total - Net
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
18,05% 10,00%
- 42 -
18,25% 10,33%
Average annual effective interest rate Rupiah U.S. Dollar
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2011 Rp'000 Pihak berelasi Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya
Total lease installments based on maturity date are as follow: 2010 Rp'000
2009 Rp'000
7.054.903 5.345.066 1.562.298
4.404.428 3.715.617 1.951.920
1.668.870 1.117.947 429.135
Related party The following year The second following years The third following years
13.962.267
10.071.965
3.215.952
Total related party
17.283.428 776.826.099 342.017.380 130.110.320
21.884.295 639.050.808 301.445.557 124.812.615
10.662.206 451.632.715 267.276.660 393.210.635
Jumlah pihak ketiga
1.266.237.227
1.087.193.275
1.122.782.216
Total third parties
Jumlah
1.280.199.494
1.097.265.240
1.125.998.168
Total
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya
Third parties Past due receivables The following year The second following years The third following years
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun.
Financing agreements have term of 3 years.
Perusahaan menggunakan investasi neto sewa pembiayaan yang dimilliki sebagai jaminan utang bank (Catatan 15). Jumlah investasi neto sewa pembiayaan (setelah dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui) yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masingmasing adalah sebagai berikut:
The Company uses investment in finance leases as collateral for bank loans (Note 15). Net investment in finance leases (net of unearned lease income) pledged as collateral as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively, are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Bank Central Asia Bank ICBC Indonesia Bank Mandiri Bank Hana Bank International Indonesia Bank Victoria International Bank Permata Bank Capital Bank Danamon Indonesia Bank Sinarmas Bank Windu Kencana
219.444.322 65.918.121 65.809.889 45.667.814 45.026.147 34.921.719 4.738.806 2.436.437 845.998 -
119.389.379 101.969.416 919.794 25.408.093 30.689.280 55.595.375 4.036.536 4.012.311 -
53.254.571 19.149.161 51.825.619 -
Jumlah
484.809.253
342.020.184
198.998.877
15.138.218 59.631.308
Bank Central Asia Bank ICBC Indonesia Bank Mandiri Bank Hana Bank International Indonesia Bank Victoria International Bank Permata Bank Capital Bank Danamon Indonesia Bank Sinarmas Bank Windu Kencana Total
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 152.335.666 ribu, Rp 46.026.954 ribu dan Rp 363.503.258 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Total restructured net investment in finance leases as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were amounted to Rp 152,335,666 thousand, Rp 46,026,954 thousand and Rp 363,503,258 thousand, respectively.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.
Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and others related to leased assets, charged to consumers.
- 43 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Investasi neto sewa pembiayaan dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Investasi neto sewa pembiayaan untuk alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesinmesin produksi dan peralatan diikat dengan akte fidusia (grosse akte) dari barang-barang yang dibiayakan. Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk sewa pembiayaan atas mesin dan kendaraan bermotor kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 13.962.267 ribu, Rp 10.071.965 ribu dan Rp 3.215.952 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Net investment in finance leases are secured by motor vehicles financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle. Net investment in finance leases for heavy equipment, barges, tug boats, production machinery and equipment tied with fiduciary certificate (certificate grosse) of the financed items. The finance lease transactions with third parties, except for finance lease transactions for machinery and motor vehicles with related parties amounted to Rp 13,962,267 thousand, Rp 10,071,965 thousand and Rp 3,215,952 thousand, as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
Kualitas investasi neto sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The quality of net investment in finance leases as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
1.180.624.167 99.575.327
977.364.696 119.900.544
Bersih
1.280.199.494
1.097.265.240
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir tahun
Not impaired Impaired Net
The changes in the allowance for impairment losses in 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
15.005.915
28.073.163
30.746.658
Balance at beginning of year
(4.481.510) 526.215
(4.559.454) 590.957
4.867.867 -
(1.315.578) (5.681.769)
(5.167.656) (2.470.057)
(7.541.362)
Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision (reserval of provision) for the year Individual Collective Accrued interest on impaired receivables Write-off
4.053.273
15.005.915
28.073.163
Balance at end of year
-
(1.461.038)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan.
-
The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible net investment in finance leases.
- 44 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
8.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan (lessee) memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan (lessee) pada akhir masa sewa pembiayaan.
At the inception of net investment in finance lease’s contract, the lessee rendered security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the option right is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.
PIUTANG BERSIH
PEMBIAYAAN
KONSUMEN
–
8.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET
Piutang pembiayaan konsumen dalam mata uang rupiah dan diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing receivables determined in Rupiah and are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
The consumer financing receivables are arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.
Estimasi nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 2.321.088.612 ribu dan Rp 1.112.818.754 ribu (Catatan 37).
The estimated fair value of consumer financing receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of consumer financing receivables. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of this financial assets amounted to Rp 2,321,088,612 thousand and Rp 1,112,818,754 thousand, respectively (Note 37).
2011 Nilai Tercatat/Carrying value Dinilai secara Dinilai secara kolektif/ individual/ Assessed Assessed collectively individually Rp'000 Rp'000 23.753.033
Jumlah/ Total Rp'000
Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
2.795.340.232 (484.823.321)
(329.865)
(485.153.186)
Consumer financing receivables Unearned consumer financing income
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.310.516.911 (11.561.543)
23.423.168 (5.192.332)
2.333.940.079 (16.753.875)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
2.298.955.368
18.230.836
2.317.186.204
Net
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
2.819.093.265
17,46%
- 45 -
Average effective annual interest rate
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2010 Nilai Tercatat/Carrying value Dinilai secara Dinilai secara kolektif/ individual/ Assessed Assessed collectively individually Rp'000 Rp'000 Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
1.363.088.015
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan piutang ragu-ragu
1.097.513.577
Bersih
1.093.702.005
(265.574.438)
(3.811.572)
24.257.957 (1.294.139) 22.963.818 (8.566.669) 14.397.149
Jumlah/ Total Rp'000
2009 Rp'000
1.387.345.972 (266.868.577)
622.093.980 (118.001.264)
1.120.477.395 (12.378.241) 1.108.099.154
504.092.716 (9.610.351) 494.482.365
Total Allowance for impairment losses/ Allowance for doubtful accounts Net
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
19,00%
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Total consumer financing installments based on maturity date are as follow:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
19,93%
Consumer financing receivables Unearned consumer financing income
Average annual effective interest rate
2009 Rp'000
Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih
34.919.138 1.344.960.612 955.686.600 483.526.915
15.848.091 628.670.944 460.901.529 281.925.408
315.826.291 195.023.593 111.244.096
Past due receivables The following year The second following years The third following years or later
Jumlah
2.819.093.265
1.387.345.972
622.093.980
Total
Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, dengan tenor pembiayaan adalah 1 - 4 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 3 tahun.
Assets funded by the Company are new and used vehicles with period of financing ranging from 1 - 4 years with majority tenor within 3 years.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah.
Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and others related to leased assets are charged to customers.
Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank (Catatan 15). Jumlah piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) yang dijaminkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company uses consumer financing receivables as collateral for bank loans (Note 15). Consumer financing receivables (net of unearned consumer financing income) pledged as collateral, respectively, as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
Bank Negara Indonesia Bank Danamon Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Permata Bank International Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Hana Bank Capital Bank Sinarmas
233.952.773 160.900.936 99.566.367 71.376.667 70.529.216 65.067.074 9.168.083 1.464.688 191.224 -
229.625.949 36.017.912 13.322.393 659.349 -
10.895.774 29.754.008 92.033
Bank Negara Indonesia Bank Danamon Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Permata Bank International Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Hana Bank Capital Bank Sinarmas
Jumlah
712.217.028
279.625.603
40.741.815
Total
- 46 -
2009 Rp'000
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 1.065.516 ribu, Rp 1.339.998 ribu dan Rp 74.694 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Amount of consumer financing receivables being restructured as of December 31, 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 1,065,516 thousand, Rp 1,339,998 thousand and Rp 74,694 thousand, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) yang dibiayai oleh Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan.
The consumer financing receivables are secured by motor vehicles (new and secondhand) financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle.
Kualitas piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The quality of consumer financing receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
2.388.628.446 430.464.819
1.175.437.910 211.908.062
Not impaired Impaired
Jumlah
2.819.093.265
1.387.345.972
Total
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 Rp'000 Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir tahun
12.378.241
-
The changes in the allowance for impairment losses in 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp'000 9.610.351
(5.934.904)
10.318.509
-
22.075.854 7.749.971
15.898.646 2.575.569
7.932.133 -
(471.881) (24.978.310)
(609.491) (9.161.930)
(8.640.291)
16.753.875
12.378.241
9.610.351
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
9.
2009 Rp'000 Balance at beginning of year Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision for the year Individual Collective Accrued interest on impaired receivables Write-off Balance at end of year
The management believes that the amount of impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible consumer financing receivables.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
9.
Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
FACTORING RECEIVABLES Factoring receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
- 47 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
The factoring receivables is arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.
Estimasi nilai wajar dari tagihan anjak piutang dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.090.969.692 ribu dan Rp 574.890.487 ribu (Catatan 37).
The estimated fair value of factoring receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of factoring receivables. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of this financial assets amounted to Rp 1,090,969,692 thousand and Rp 574,890,487 million, respectively (Note 37).
2011 Rp'000 Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang belum diakui
1.219.849.223
2010 Rp'000
2009 Rp'000
637.806.389
316.646.802
Factoring receivables
(141.504.894)
(68.591.476)
(31.064.569)
Unearned factoring income
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.078.344.329 (329.683)
569.214.913 (2.121.259)
285.582.233 (15.237.174)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
1.078.014.646
567.093.654
270.345.059
Net
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
15,90%
16,79%
17,45%
Average annual effective interest rate
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 91 hari sampai dengan 1 tahun dan dapat diperpanjang.
The term of factoring receivables based on the agreements are 91 days up to 1 year and can be extended.
Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan.
Factoring receivables are secured by land and building.
Kualitas tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The quality of factoring receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
1.218.745.202 1.104.021
624.202.368 13.604.021
Not impaired Impaired
Jumlah
1.219.849.223
637.806.389
Total
- 48 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 Rp'000 Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Saldo akhir tahun
2.121.259
-
The changes in the allowance for impairment losses in 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp'000 15.237.174
(135.457) 32.928
(1.824.504) 329.683
(10.954.670) (2.025.788) 2.121.259
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Jumlah piutang karyawan - bersih Lain-lain Subjumlah Pihak ketiga Piutang karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang karyawan bersih Lain-lain Subjumlah Jumlah
6.667.174
8.570.000 15.237.174
Balance at beginning of year Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision for the year Individual Accrued interest on impaired receivables Balance at end of year
The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible factoring receivables.
10. PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak berelasi Piutang karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai
2009 Rp'000
10. OTHER RECEIVABLES 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
7.407.547
2.507.811
3.183.041
-
-
(31.830)
7.407.547 47.347
2.507.811 65.363
3.151.211 225.588
7.454.894
2.573.174
3.376.799
807.302
1.162.597
1.242.663
-
-
(12.427)
Related parties Employee receivables Allowance for impairment losses Employee loan - net Others Subtotal Third parties Employee receivables Allowance for impairment losses
807.302 4.133.539
1.162.597 3.139.628
1.230.236 1.627.655
4.940.841
4.302.225
2.857.891
Subtotal
12.395.735
6.875.399
6.234.690
Total
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian pada tahun 2009 atas piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Pada tahun 2011 dan 2010 tidak diadakan penyisihan penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Employee loan - net Others
The management believes that the amount of allowance for impairment losses in 2009 is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible other receivables. In 2011 and 2010, the allowance for impairment losses on other receivables was not established, because the management believes that such receivables were collectible.
- 49 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Piutang karyawan, piutang bunga dan piutang asuransi diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari piutang karyawan ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Nilai wajar dari piutang lain-lain, kecuali piutang karyawan, adalah nilai tercatatnya.
Employee receivables, interest receivables and insurance receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method. The fair value of employee receivables is determined by discounting the estimated future cash flows using current interest rates. The fair value of other receivable, except employee receivables, is its carrying amount.
Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman 1 - 8 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 1 bulan sampai dengan 95 bulan.
Employee receivables represent ordinary financial loans, housing and car loans for directors and employees with annual interest rates of 0% - 6%. Employee receivables are due within 1 - 8 years and have remaining periods from statement of financial position date to maturity date for 1 – 95 months.
Piutang lain-lain kepada pihak ketiga terutama merupakan uang muka untuk kegiatan operasional dan piutang asuransi.
Other receivables to third parties primarily represent advances for operational activities and insurance receivables.
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Sewa Beban ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Asuransi Lainnya
3.225.834
2.973.103
2.002.014
673.808 645.833 372.123 186.165
1.258.037 281.762 334.024 216.423
2.358.039 38.560 276.687 65.667
Rent Deferred expense Related party Third parties Insurance Others
Jumlah
5.103.763
5.063.349
4.740.967
Total
12. ASET SEWA OPERASI
12. LEASED ASSETS
Akun ini terutama merupakan aset Perusahaan yang disewaoperasikan kepada Bank Pan Indonesia (pihak berelasi) berupa bangunan (rukan) dan operasi perjanjian sewa dengan PT Panin Life untuk kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk bangunan memiliki periode sewa selama 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2020. Perjanjian sewa untuk kendaraan bermotor memiliki periode sewa 3 dan 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 2014 (Catatan 33).
This account represents operating lease agreements between the Company and Bank Pan Indonesia (a related party) for buildings such as office-house buildings and operating lease agreements with PT Panin Life (a related party) for motor vehicles. Lease agreements for buildings have lease period of 10 year and will mature in 2020. Lease agreements for motor vehicles have lease periods of 3 and 5 years and will mature in 2014 (Note 33).
- 50 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian dari aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The detail of leased assets as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
1 Januari/
31 Desember/
January 1,
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
2011
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2011
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan
Cost
Tanah
1.945.500
-
-
-
1.945.500
Land
Bangunan
1.354.500
-
-
-
1.354.500
Building
Kendaraan bermotor
24.406.029
3.973.550
2.425.025
-
25.954.554
27.706.029
3.973.550
2.425.025
-
29.254.554
733.688
67.725
-
801.413
16.244.881
2.903.592
2.378.524
-
16.769.949
Jumlah
16.978.569
2.971.317
2.378.524
-
17.571.362
Total
Jumlah Tercatat
10.727.460
11.683.192
Net Carrying Value
Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor
Motor vehicles Total Accumulated depreciation
-
1 Januari/
Building Motor vehicles
31 Desember/
January 1,
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
2010
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2010
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan
Cost
Tanah
1.945.500
-
-
-
1.945.500
Land
Bangunan
1.354.500
-
-
-
1.354.500
Building
Kendaraan bermotor Jumlah
22.305.029
5.301.000
3.200.000
-
24.406.029
25.605.029
5.301.000
3.200.000
-
27.706.029
665.963
67.725
-
-
733.688
16.264.214
2.697.667
2.717.000
-
16.244.881
16.930.177
2.765.392
2.717.000
-
16.978.569
Total
10.727.460
Net Carrying Value
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Motor vehicles Total Accumulated depreciation
8.674.852
1 Januari/
Building Motor vehicles
31 Desember/
January 1,
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
2009
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2009
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan
Cost
Tanah
1.945.500
-
-
-
1.945.500
Land
Bangunan
1.354.500
-
-
-
1.354.500
Building
Kendaraan bermotor Jumlah
20.286.219
822.460
-
1.196.350
22.305.029
23.586.219
822.460
-
1.196.350
25.605.029
598.238
67.725
-
13.250.995
2.979.774
-
33.445
16.264.214
13.849.233
3.047.499
-
33.445
16.930.177
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Motor vehicles Total Accumulated depreciation
9.736.986
-
665.963
8.674.852
- 51 -
Building Motor vehicles Total Net Carrying Value
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban penyusutan untuk tahun 2011, 2010 and 2009 masing-masing sebesar Rp 2.971.317 ribu, Rp 2.765.392 ribu dan Rp 3.047.499 ribu.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Depreciation expenses amounted to Rp 2,971,317 thousand, Rp 2,765,392 thousand and Rp 3,047,499 thousand in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Keuntungan penjualan aset sewa operasi pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Gain on sales of leased assets in 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
Jumlah tercatat Harga jual
46.501 780.000
483.000 1.158.494
Keuntungan penjualan aset sewa operasi (Catatan 27)
733.499
675.494
Net Carrying Value Selling price Gain on sales of leased assets (Note 27)
Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewa operasi di Ruko Permata Hijau Blok D18 dan D17 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns two leased land at Ruko Permata Hijau Blok D18 and D17 with Building Use Right (HGB) for 20 (twenty) years expiring on January 8, 2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset sewa operasi lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset sewa operasi.
Management believes that the carrying value of leased assets are lower than the recoverable amount, and therefore there is no impairment of leased assets.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, seluruh aset sewa operasi, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 18.688.450 ribu, Rp 18.248.000 ribu dan Rp 14.020.000 ribu . Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009 leased asset, except for land, are insured against fire, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 18,688,450 thousand, Rp 18,248,000 thousand and Rp 14,020,000 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 52 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13. ASET TETAP
13. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2011 Rp'000
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp'000 Rp'000
Reklasifikasi/ Reclassification Rp'000
31 Desember/ December 31, 2011 Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
1.987.181 3.137.819 3.697.886 8.454.928 17.740.499 1.794.878
1.161.700 1.331.050 1.842.803 2.617.593 9.955.150 172.660
1.819.613 -
-
3.148.881 4.468.869 5.540.689 11.072.521 25.876.036 1.967.538
Cost Direct ownership Land Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
36.813.191
17.080.956
1.819.613
-
52.074.534
Total
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
694.918 2.343.117 5.853.432 9.064.920 1.340.228
173.529 702.719 1.169.570 3.739.691 215.121
1.418.705 -
-
868.447 3.045.836 7.023.002 11.385.906 1.555.349
Accumulated depreciation Direct ownership Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
19.296.615
6.000.630
1.418.705
-
23.878.540
Total
Jumlah Tercatat
17.516.576
28.195.994
Net Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2010 Rp'000
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp'000 Rp'000
Reklasifikasi/ Reclassification Rp'000
31 Desember/ December 31, 2010 Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
1.534.204 1.965.796 3.248.583 7.238.266 12.355.237 1.683.620
452.977 1.172.023 449.303 1.300.679 6.364.630 150.969
84.017 979.368 39.711
-
1.987.181 3.137.819 3.697.886 8.454.928 17.740.499 1.794.878
Cost Direct ownership Land Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
28.025.706
9.890.581
1.103.096
-
36.813.191
Total
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
Accumulated depreciation Direct ownership Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
562.444 1.674.579 4.802.494 7.041.866 1.053.016
132.474 668.538 1.124.983 2.717.002 323.862
74.045 693.948 36.650
-
694.918 2.343.117 5.853.432 9.064.920 1.340.228
Jumlah
15.134.399
4.966.859
804.643
-
19.296.615
Total
Jumlah Tercatat
12.891.307
17.516.576
Net Carrying Value
- 53 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2009 Rp'000
Penambahan/ Additions Rp'000
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Pengurangan/ Deductions Rp'000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp'000
Reklasifikasi/ Reclassification Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
1.269.800 1.130.200 2.516.797 7.810.607 14.281.837 1.836.569
264.404 835.596 810.316 782.032 1.465.610 118.238
78.530 1.354.373 2.195.860 271.187
(1.196.350) -
1.534.204 1.965.796 3.248.583 7.238.266 12.355.237 1.683.620
Cost Direct ownership Land Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
28.845.810
4.276.196
3.899.950
(1.196.350)
28.025.706
Total
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
485.044 1.230.690 4.515.186 6.701.316 896.271
77.400 521.879 1.250.428 1.918.950 337.744
77.990 963.120 1.544.955 180.999
Jumlah
13.828.507
4.106.401
2.767.064
Jumlah Tercatat
15.017.303
Keuntungan penjualan aset tetap pada tahun 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut: 2011 Rp'000 Jumlah tercatat Harga jual Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 27)
(33.445) (33.445)
562.444 1.674.579 4.802.494 7.041.866 1.053.016
Accumulated depreciation Direct ownership Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
15.134.399
Total
12.891.307
Net Carrying Value
Gain on sales of premises and equipment in 2011, 2010 and 2009 are as follows: 2010 Rp'000
2009 Rp'000
400.908 1.182.200
298.453 717.248
1.132.886 1.409.850
781.292
418.795
276.964
Net Carrying Value Selling price Gain on sales of premises and equipment (Note 27)
Beban penyusutan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.000.630 ribu, Rp 4.966.859 ribu dan Rp 4.106.401 ribu (Catatan 29).
Depreciation expenses amounted to Rp 6,000,630 thousand, Rp 4,966,859 thousand and Rp 4,106,401 thousand in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 29).
Perusahaan memiliki tiga bidang tanah di Depok, Bogor dan Manado dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2035, 10 Januari 2040 dan 5 Mei 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns land in Depok, Bogor and Manado with Building Use Right (HGB) for 30 (thirty) years expiring on June 4, 2035, January 10, 2040 and May 5, 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap.
Management believes that the net carrying value of premises and equipment is lower than the recoverable value, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
- 54 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 23.799.465 ribu, Rp 19.073.355 ribu dan Rp 9.195.585 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang ditangguhkan.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, premises and equipment, except for land, are insured against fire, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 23,799,465 thousand, Rp 19,073,355 thousand and Rp 9,195,585 thousand, respectively. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Jaminan yang dikuasakan kembali, bersih setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 3.376.870 ribu tahun 2011 dan Rp 640.632 ribu tahun 2010 Lainnya
18.036.942 525.310
7.534.439 525.424
496.786
Foreclosed collateral, net of allowance for decline in value of Rp 3,376,870 thousand in 2011 and Rp 640,632 thousand in 2010 Others
Jumlah
18.562.252
8.059.863
496.786
Total
Jaminan yang dikuasakan kembali
Foreclosed collateral
Jaminan yang dikuasakan kembali merupakan jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa kendaraan yang telah diambil alih oleh Perusahaan.
Foreclosed collateral represents consumer financing collateral in the form of vehicles that have been foreclosed by the Company.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp'000 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir tahun
2010 Rp'000
640.632 5.679.862 (2.943.624)
640.632 -
Balance as beginning of year Provision for the year Write-off
3.376.870
640.632
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tersebut.
Management believes that the allowance for decline in value of foreclosed collateral is adequate to cover potential losses.
- 55 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15. UTANG BANK
15. BANK LOANS 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Pihak berelasi Bank Pan Indonesia
412.035.367
495.526.902
160.230.033
Related party Bank Pan Indonesia
Pihak ketiga Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Danamon Indonesia Bank Mandiri Bank International Indonesia Bank Permata Bank ICBC Indonesia Bank Hana Bank Victoria International Bank CIMB Niaga Bank Capital Bank Sinarmas Bank Windu Kentjana International
226.070.460 221.422.908 161.147.202 148.210.107 104.355.044 74.994.881 62.395.302 46.992.035 28.123.244 8.301.662 2.500.000 -
151.566.808 217.234.051 827.314 29.927.938 16.409.908 96.226.451 25.306.496 52.726.705 3.811.555 -
79.055.556 27.040.442 49.319.444 14.499.307 47.701.555
Jumlah pihak ketiga
1.084.512.845
594.037.226
217.616.304
Total third parties
Jumlah
1.496.548.212
1.089.564.128
377.846.337
Total
Third parties Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Danamon Indonesia Bank Mandiri Bank International Indonesia Bank Permata Bank ICBC Indonesia Bank Hana Bank Victoria International Bank CIMB Niaga Bank Capital Bank Sinarmas Bank Windu Kentjana International
Rata – rata tertimbang suku bunga efektif untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing adalah 11,09% dan 11,30% per tahun.
Weighted average effective interest rate in 2011 and 2010 are 11.09% and 11.30% per annum, respectively.
Utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bank loans are classified as other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate.
Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Bank loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Nilai wajar untuk utang bank dengan bunga mengambang didasarkan pada kuotasi harga di pasar. Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.496.578.146 ribu dan Rp 1.102.323.582 ribu (Catatan 37).
The aggregate fair values with floating interest rate are calculated based on quoted market prices. The estimated fair value of bank loans with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of bank loans. The fair value of such financial liability amounted to Rp 1,496,578,146 thousand and Rp 1,102,323,582 thousand as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 37).
Bank Pan Indonesia (Panin)
Bank Pan Indonesia (Panin)
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas berikut ini: Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 25.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 17 September 2010. Tingkat bunga 12,00% per tahun.
On September 17, 2009, the Company obtained the following facilities: Overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 25,000,000 thousand and a term of 12 months ending September 17, 2010. This loan bears interest at a rate of 12.00% per annum.
- 56 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman Tetap I dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir tanggal 17 Maret 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,50%, 11,00% dan 11,50% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 63.055.555 ribu, Rp 128.750.000 ribu dan Rp 159.305.556 ribu.
Fixed Loan facilities I with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 42 months ending March 17, 2013. These loans bear interest at rates of 10.50%, 11.00% and 11.50% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, outstanding balance of fixed loan facilities amounted to Rp 63,055,555 thousand, Rp 128,750,000 thousand and Rp 159,305,556 thousand, respectively.
Berdasarkan surat dari Panin No. 249/FIT/EXT/09 tanggal 11 Nopember 2009, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,75% dan 11,25%.
Based on a letter from Panin No. 249/FIT/EXT/09 dated November 11, 2009, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.25%, 10.75% and 11.25%, respectively.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Pebruari 2010, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00%.
Based on a letter from Panin No. 022/FIT/EXT/10 dated February 12, 2010, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir 1 Oktober 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap II masing-masing sebesar Rp 41.944.444 ribu dan Rp 76.944.445 ribu.
On April 1, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000,000 thousand, with a term of 42 months and will mature on October 1, 2013. Interest rates per annum are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively, for the loan period of 1 year, 2 years and 3 years. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan II amounted to Rp 41,944,444 thousand and Rp 76,944,445 thousand, respectively.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 24 Mei 2010, tingkat bunga per tahun untuk channeling dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 11,75%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 26 Mei 2010.
Based on a letter from Panin No. 131/FIT/EXT/10 dated May 24, 2010, the interest rates per annum for channeling with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9.75%, 10.25% and 10.75% and for overdraft facility is 11.75%, respectively. Such interest rate is applicable for loans disbursed beginning on May 26, 2010.
Berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit dari Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.II tanggal 14 Oktober 2010, Panin menyetujui permohonan Perusahaan untuk: Memperpanjang Pinjaman Rekening Koran menjadi jatuh tempo pada tanggal 17 September 2011 dan menambah fasilitas kredit tersebut menjadi sebesar Rp 50.000.000 ribu. Tingkat bunga 11,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo pinjaman rekening koran masing-masing sebesar nihil, Rp 14.850.284 ribu dan Rp 924.477 ribu.
Based on the Letter for Amendment of Credit Agreement from Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/Per.II dated October 14, 2010, Panin approved the Company’s requests to: Extend the term of Overdraft facility to expire on September 17, 2011 and increase the maximum credit limit to Rp 50,000,000 thousand. This facility bears interest at a rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2011, 2010 and 2009 the outstanding balance of the overdraft facility amounted to nil, Rp 14,850,284 thousand and Rp 924,477 thousand, respectively. - 57 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Memberikan Pinjaman Tetap III dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masingmasing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap III masing-masing sebesar Rp 129.305.556 ribu dan Rp 195.972.222 ribu.
Grant Fixed Loan Facility III with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 36 months ending April 14, 2014. This loan bears interest at rates of 9.75%, 10.25% and 10.75% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan III amounted to Rp 129,305,556 thousand and Rp 195,972,222 thousand, respectively.
Berdasarkan surat dari Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/per.III tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap IV dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 16 Juni 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap IV masing-masing sebesar Rp 138.055.556 ribu dan Rp 80.000.000 ribu.
Based on a letter from Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.III dated December 16, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility IV with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand, with a term of 36 months ending June 16, 2014. Interest rates per annum are 9.75%, 10.25% and 10.75%, respectively, for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years. On December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan IV amounted to Rp 138,055,556 thousand and Rp 80,000,000 thousand, respectively.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.IV tanggal 28 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap V sebesar Rp 150.000.000 ribu dengan jangka waktu fasilitas pinjaman selama 42 bulan terhitung mulai tanggal 28 April 2011 dan akan berakhir pada tanggal 28 Oktober 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo Pinjaman Tetap V sebesar Rp 40.277.778 ribu.
Based on a amendment credit facility No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.IV dated April 28, 2011, the Company obtained a Fixed Loan Facility V with a maximum credit limit of Rp 150,000,000 thousand, with a term of 42 months starting April 28, 2011 and will expire on October 28, 2014. Interest rates per annum are 9.75%, 10.25% and 10.75%, respectively, for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years. As of December 31, 2011, the outstanding balance of Fixed Loan V amounted to Rp 40,277,778 thousand.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, tingkat bunga per tahun untuk channeling dan pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,25%, 9,75% dan 10,25% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 10,00%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 3 Agustus 2011.
Based on a letter from Panin No. 187/DFI/EXT/11 dated August 3, 2011, the interest rates per annum for channeling and fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9.25%, 9.75% and 10.25% and for overdraft facility is 10.00%, respectively. Such interest rate is applicable for loans disbursed beginning on August 3, 2011.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 244/DFI/EXT/11 tanggal 3 Oktober 2011, Panin menyetujui perpanjangan Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 50.000.000 ribu, akan jatuh tempo 17 September 2012 dengan suku bunga 10,00 % per tahun.
Based on a letter from Panin No. 244/DFI/EXT/11 dated October 3, 2011, Panin approved a request to extend the over draft facility of Rp 50,000,000 thousand and will expire on September 17, 2012 and interest rate of 10.00% per annum.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Panin pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 603.523 ribu dan Rp 990.049 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Panin as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 603,523 thousand and Rp 990,049 thousand, respectively.
- 58 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Central Asia (BCA)
Bank Central Asia (BCA)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari BCA, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 13,50% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8). Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan telah dilunasi pada tanggal 26 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas Installment Loan 2 adalah sebesar Rp 7.166.667 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loan Granted from BCA No.1259/GBK/2006, dated October 20, 2006, the Company obtained an Installment Loan 2 facility amounting to Rp 100,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 13.50% per annum. This facility is secured by net investment in finance leases and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of this credit facility (Notes 7 and 8). The credit facility had matured and the loan had been fully paid on June 26, 2010. As of December 31, 2009, outstanding Installment Loan 2 facility amounted to Rp 7,166,667 thousand.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BCA, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 28 Juli 2011. Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 9.111.111 ribu dan Rp 71.888.889 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loan Granted from BCA No. 1585/GBK/2007 dated October 23, 2007, the Company obtained an Installment Loan 3 facility amounting to Rp 200,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at fixed rate of 10.50% per annum. This facility is secured by net investment in finance leases and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of this credit facility (Notes 7 and 8). The loan had been fully paid on July 28, 2011. As of December 31, 2010 and 2009 the outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 9,111,111 thousand and Rp 71,888,889 thousand, respectively.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akte Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 11,00% per tahun. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 bulan dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas Installment Loan 4 masingmasing sebesar Rp 88.888.889 ribu, dan Rp 138.888.888 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 30317/GBK/2010 dated May 12, 2010 and in accordance with the Fourth Amendment on Deed of Loan Agreement No. 11 dated May 17, 2010 of Arnasya A. Pattinama, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained additional Installment Loan 4 facility at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 11.00% per annum. In addition, the Company also obtained a credit facility in the form of Overdraft (PRK) at a maximum amount of Rp 25,000,000 thousand for working capital purposes for a period of 12 months and bears an annual floating interest rate of 10.50%. As of December 31, 2011 and 2010, outstanding Installment Loan 4 facility amounted to Rp 88,888,889 thousand and Rp 138,888,888 thousand, respectively.
- 59 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Perusahaan memperoleh persetujuan permohonan tambahan PRK menjadi Rp 50.000.000 ribu dengan suku bunga 10,00 % floating per tahun dan penambahan fasilitas Installment Loan 5 sebesar Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Perusahaan dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50 % per tahun. Suku bunga pada saat penarikan sebesar 10,00% tetap per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas Installment Loan 5 sebesar Rp 138.055.556 ribu, sedangkan saldo PRK pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar nihil dan Rp 4.193.484 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 30303/GBK/2011 dated July 13, 2011, the Company obtained additional overdraft facility to a maximum amount of Rp 50,000,000 thousand and bears interest at a floating rate of 10.00% per annum and obtained additional Installment Loan 5 facility at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital purposes with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 10.50% per annum. On the disbursement date, the interest rate is 10.00% fixed per annum for a period of 3 years. As of December 31, 2011, the outstanding Installment Loan 5 facility amounted to Rp 138,055,556 thousand, meanwhile outstanding Overdraft facility as of December 31, 2011 and 2010 amounted to nil and Rp 4,193,484 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).
Perusahaan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
The Company is obliged to among others, preserve, keep and maintain the value/price of collateral not less than an amount equivalent to 105% from total principal outstanding balance of credit facility which has been drawn and not yet repaid and the debt to equity ratio of not more than 8:1.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BCA pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 873.985 ribu dan Rp 626.675 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from BCA as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 873,985 thousand and Rp 626,675 thousand, respectively.
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI)
Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo Pinjaman Tetap masing-masing sebesar Rp 222.255.135 ribu dan Rp 218.144.652 ribu.
On November 30, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan for Working Capital with a term of 1 - 4 years at a maximum amount of Rp 300,000,000 thousand with a fixed interest rate of 12.50% per annum for loan with a term of 1 - 3 years and 13.50% per annum for loan with a term of 4 years. On December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan amounted to Rp 222,255,135 thousand and Rp 218,144,652 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).
The Company provided collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 8).
- 60 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat dari BNI No. KSN/2/8160 tanggal 8 Desember 2010, terdapat penurunan tingkat suku bunga menjadi 10,25% per tahun untuk tenor 1 - 2 tahun, 10,50% per tahun untuk tenor 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.
Based on a letter from BNI No. KSN/2/8160 dated December 8, 2010, the interest rate was decreased to 10.25% per annum for loans with a term of 1 - 2 years, 10.50% per annum for loans with a term of 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.
Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/752 tanggal 24 Agustus 2011 bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,00% per tahun untuk tenor 1 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.
Based on a letter from BNI No. SLN/5/752 dated August 24, 2011, the interest rate was decreased to 10.00% per annum for loans with a term of 1 - 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.
Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/267/R tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan sementara jangka waktu fasilitas kredit untuk 3 bulan sejak tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012 dengan tingkat suku bunga 10,00% untuk tenor 1 - 3 tahun, dan 12,50 % untuk tenor 4 tahun.
Based on a letter from BNI No. SLN/5/267/R dated December 27, 2011, the Company obtained a temporary extending credit facility for a term of 3 months starting December 15, 2011 upto March 14, 2012 with a fixed interest rate of 10.00% per annum for loans with a term of 1 - 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BNI pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing adalah sebesar Rp 832.227 ribu dan Rp 910.601 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from BNI as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 832,227 thousand and Rp 910,601 thousand, respectively.
Bank Danamon Indonesia
Bank Danamon Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 27 Januari 2011 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp 200.000.000 ribu dengan suku bunga 10,50%, 10,75% dan 11,00% per tahun, masing-masing untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 156.745.000 ribu.
Based on Credit Agreement No. 16 dated January 27, 2011 of Rismalena Kasri, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of Term Loan amounted to Rp 200,000,000 thousand with interest rate per annum of 10.50%, 10.75% and 11.00% for a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2011, the outstanding balance of Term Loan amounted to Rp 156,745,000 thousand.
Berdasarkan surat No. 0107/CBD-FCS/0411 tanggal 6 April 2011 beserta adendumnya yang terakhir No. 0120/CBD-FCS/0411 tanggal 29 April 2011 dari Danamon terdapat perubahan ketentuan suku bunga fasilitas sebesar 10,75% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun.
Based on a letter from Danamon No. 0107/CBD-FCS/0411 dated April 6, 2011 and its latest amendments No. 0120/CBDFCS/0411 dated April 29, 2011, the interest rate was decreased to 10.75% per annum for loans with a term of 3 years.
Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Rismalena Kasri, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja (working capital) sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan suku bunga tetap untuk 3 bulan pertama sebesar 9,50% per tahun. Fasilitas ini sudah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 23 Nopember 2011.
Based on Credit Agreement No. 25 dated June 21, 2011 of Rismalena Kasri, S.H., the Company obtained a credit facility for working capital purposes amounted to Rp 250,000,000 thousand, with a fixed interest rate per annum of 9.50% for the first 3 months. This loan has been fully paid by the Company on November 23, 2011.
- 61 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 tanggal 30 Nopember 2011, Danamon memberikan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 50.000.000 ribu dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50% pertahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pinjaman sebesar Rp 5.000.000 ribu.
Based on Credit Agreement No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 dated November 30, 2011, Danamon granted working capital facility amounting to Rp 50,000,000 thousand and will mature on January 27, 2013 with a fixed interest rate per annum of 9.50%. As of December 31, 2011, the outstanding balance of this credit facility amounted to Rp 5,000,000 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer finance receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 597.798 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Danamon as of December 31, 2011 amounted to Rp 597,798 thousand.
Bank Mandiri (Mandiri)
Bank Mandiri (Mandiri)
Pada tanggal 25 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000 ribu dari Mandiri dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi.
On January 25, 2006, the Company obtained a credit facility at a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand from Mandiri in the form of Revolving Working Capital Loan on aflopend per batch disbursement to increase working capital for financing the purchase of heavy equipment and/or Mitsubishi’s fourwheeled vehicles.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit No. CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,00%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16,00%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.
Based on the Notice of Loan Approval No. CBC.OTO/105/ 2006, the facility credit term was rescheduled to 4.5 years, from January 27, 2006 up to July 26, 2010. Interest rates per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 15.00%, 15.25% and 15.50%, respectively. The interest rates per annum for heavy equipment with terms of 1 year, 2 years and 3 years are 15.50%, 15.75% and 16.00%, respectively. The interest rate changes are effective for loans disbursed on or after November 22, 2006.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja No. CBC.OTO/015/X/2007 tanggal 4 Oktober 2007 jangka waktu fasilitas pembiayaan adalah 54 bulan terhitung mulai tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan 26 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut :
Based on the Notice of Loan Approval and Extension of Loan Period No. CBC.OTO/015/X/ 2007 dated October 4, 2007, the term of credit facilities was rescheduled to 54 months, from July 27, 2007 up to January 26, 2012, with detail as follows:
a. Jangka waktu penarikan maksimum 18 bulan sampai dengan tanggal 26 Januari 2009 dan dapat diperpanjang kembali;
a.
The maximum term of drawdown was 18 months up to January 26, 2009 and can be reextended.
b. Jangka waktu angsuran end user, maksimal 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit.
b.
The maximum term of installment was 36 months since the date of drawdown credit facilities.
- 62 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007.
Based on the letter No. CBC.OTO/042/2007, dated October 9, 2007, interest rates per annum for vehicles (cars) and heavy equipment with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.50%, 10.75% and 11.00%, respectively. The changes are effective for loans disbursed on or after October 10, 2007.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75%, 13,00% dan 13,25%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 16 Juni 2008.
Based on letter No. CBC.OTO/773/VI/2008 dated June 12, 2008, the interest rate per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 12.75%, 13.00%, and 13.25%, respectively. The changes are effective for loans disbursed on or after June 16, 2008.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25%, 13,75% dan 14,50%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 1 Oktober 2008.
Based on letter No. CBC.OTO/1508/IX/2008 dated September 19, 2008, the interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 13.25%, 13.75% and 14.50%, respectively. The changes are effective for loans disbursed on or after October 1, 2008.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 32 tanggal 14 April 2011, Perusahaan menerima fasilitas Kredit Modal Kerja dari Mandiri sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masingmasing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Jangka waktu kredit 54 bulan, terdiri dari jangka waktu penarikan 18 bulan dan jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan.
Based on Deed of Working Capital Credit Agreement No. 32 dated April 14, 2011, the Company obtained a credit facility from Mandiri at a maximum amount of Rp 250,000,000 thousand in the form of Revolving Working Capital Loan. The interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.50%, 10.75% and 11.00%, respectively. The term of the credit facility is 54 months, consists of maximum drawdown term of 18 months and maximum installment term of 36 months.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1252/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,50% dan 10,75%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 2 Agustus 2011.
Based on letter No. CBC.OTO/1252/2011 dated August 1, 2011, the interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.25%, 10.50% and 10.75%, respectively. The interest rates changes are effective for loans disbursed on or after August 2, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 148.838.631 ribu, Rp 827.814 ribu dan Rp 27.040.442 ribu.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the outstanding balance of loan amounted to Rp 148,838,631 thousand, Rp 827,814 thousand and Rp 27,040,442 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 111% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides fiduciary collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 111% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).
- 63 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi utang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Panin.
As long as the credit facility has not been settled, without the written agreement from Mandiri, the Company is not allowed to do the following actions: handover the collaterals, to settle due to shareholders, pay dividend more than 50% of 1 year previous profit, take a part of dividend or capital for non business interest and personal interest, and not allowed to change the Company's management and shareholders who representing shares and management of Panin.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Mandiri pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 628.524 ribu dan Rp 500 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Mandiri as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 628,524 thousand and Rp 500 thousand, respectively.
Bank International Indonesia (BII)
Bank International Indonesia (BII)
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000 ribu yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120,000,000 ribu dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000.000 ribu, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang kurang dari sama dengan 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang lebih dari 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 104.533.333 ribu dan Rp 30.000.000 ribu.
On December 21, 2010, the Company obtained a Term Loan (TL) credit facility with a term of 3 years for a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand, i.e. TL 1 (for otomotive financing) of Rp 120.000.000 thousand and TL 2 (for heavy equipment financing) of Rp 30,000,000 thousand, with a fixed interest rate of 10.50% per annum for loan period less than or equal to 1 year and 10.75% per annum for loan period greater than 1 year. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 104,533,333 thousand and Rp 30,000,000 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BII pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 178.289 ribu dan Rp 72.062 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from BII as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 178,289 thousand and Rp 72,062 thousand, respectively.
Bank Permata (Permata)
Bank Permata (Permata)
Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 75.268.022 ribu dan Rp 16.490.983 ribu.
Based on the Deed of Credit Agreement on Vehicle Financing Receivable No. 30 dated July 28, 2010 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a Consumer Asset Purchase (CAPR) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 100,000,000 thousand for a period of 36 months and bears interest at 10.75% per annum. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 75,268,022 thousand and Rp 16,490,983 thousand, respectively.
- 64 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat No. 087/PB/MultifinanceFI/II/11 tanggal 9 Pebruari 2011 dari Permata terdapat perubahan suku bunga piutang pembiayaan konsumen menjadi sebesar 11,00% per tahun untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.
Based on a letter from Permata No. 087/PB/Multifinance-FI/II/11 dated February 9, 2011, the interest rate of consumer financing receivables was changed to 11.00% per annum for a term of 1 year, 2 years and 3 years.
Berdasarkan surat No. 125/PB/MultifinanceFI/III/11 tanggal 17 Maret 2011 dari Permata terdapat perubahan suku bunga piutang pembiayaan konsumen menjadi sebesar 10,75% per tahun untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.
Based on a letter from Permata No. 125/PB/Multifinance-FI/III/11 dated March 17, 2011, the interest rate of consumer financing receivables was changed to 10.75% per annum for a term of 1 year, 2 years and 3 years.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 8 Agustus 2011 dihadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Fasilitas Money Market Line (MM) sebesar Rp 200.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan sampai dengan 30 Nopember 2011 atau maksimal 6 bulan bulan dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 26 Nopember 2011.
Based on the Deed of Credit Agreement No. 25 dated August 8, 2011 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a Money Market (MM) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand for a financing period up to November 30, 2011 or for a maximum term of 6 months and bears interest at 9.50% per annum. This loan has been fully paid by the Company on November 26, 2011.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Permata pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 273.141 ribu dan Rp 81.075 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Permata as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 273,141 thousand and Rp 81,075 thousand, respectively.
Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap untuk modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 29.444.444 ribu dan Rp 47.111.111 ribu.
Based on the Deed of Loan Agreement No. 157 dated July 21, 2010 of Notary Mellyani Noor Shandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a maximum Fixed Loan amounting to Rp 53,000,000 thousand for working capital with a term of 3 years and bears interest at a floating rate of 10.50% per annum. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 29,444,444 thousand and Rp 47,111,111 thousand, respectively.
Berdasarkan surat No. 445/MKT/ICBCCBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10,00% (floating). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman atas tambahan fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 33.333.333 ribu dan Rp 50.000.000 ribu.
Based on a letter from ICBC No. 445/MKT/ICBC-CBII/XI/2010 dated November 16, 2010, the Company obtained an additional Fixed Loan facility with a maximum credit limit of Rp 50,000,000 thousand and a term of 36 months and bears interest at a floating rate of 10.00% per annum. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this additional loan facility amounted to Rp 33,333,333 thousand and Rp 50,000,000 thousand, respectively.
- 65 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 137 tertanggal 25 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap (Demand Loan) sebesar Rp100.000.000 ribu untuk jangka waktu 4 bulan dengan suku bunga 9,50% per tahun floating. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 28 Nopember 2011.
Based on the Deed of Loan Agreement No. 137 dated July 25, 2011, the Company obtained a maximum Fixed Loan (Demand Loan) amounting to Rp 100,000,000 thousand with a term of 4 months and bears interest at a floating rate of 9.50% per annum. This loan has been fully paid by the Company on November 28, 2011.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari ICBC pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 382.474 ribu dan Rp 884.660 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from ICBC as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 382,474 thousand and Rp 884,660 thousand, respectively.
Bank Hana (Hana)
Bank Hana (Hana)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan floating tahun kedua dan ketiga). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 15.948.779 ribu dan Rp 25.407.352 ribu.
Based on the Deed of Credit Agreement and Credit Acknowledgement No. 23 dated May 7, 2010 of Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notary in Jakarta, the Company obtained a installment credit facility with a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand for a period of 3 years with interest at 11.00% per annum (year for first year and floating for second and third year). On December 31, 2011 and 2010 the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 15,948,779 thousand and Rp 25,407,352 thousand, respectively.
Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun untuk tenor 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 31.196.163 ribu.
Based on a letter No. 23/504/PN/KRED dated March 15, 2011, the Company obtained an additional Installment Loan facility with a maximum credit limit of Rp 40,000,000 thousand and a term of 3 years and bears interest rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding balance of installment loan facility amounted to Rp 31,196,163 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Hana pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 152.907 ribu dan Rp 100.856 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Hana as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 152,907 thousand and Rp 100,856 thousand, respectively.
- 66 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Victoria International (Victoria)
Bank Victoria International (Victoria)
Pada tanggal 29 April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari investasi neto sewa pembiayaan yang dijaminkan (Catatan 7).
On April 29, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of Revolving Installment Fixed Loan with terms of 1, 2 and 3 years at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a fixed interest rate of 11.00% per annum. The maximum amount of loan granted is 95% of the net investment in finance leases used as collateral (Note 7).
Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 8 Desember 2009, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 28.227.778 ribu, Rp 52.930.556 ribu dan Rp 49.319.444 ribu sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran bersaldo nihil.
Based on letter No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 8, 2009, the Company obtained an additional Fixed Loan facility at a maximum amount of Rp 55,000,000 thousand with a floating interest rate of 12.00% per annum for a term of 3 years and an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 5,000,000 thousand with a interest rate of 12.00% per annum. Both facilities have a term of 1 year since the signing of the loan agreement and subject to extension. As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 28,227,778 thousand, Rp 52,930,556 thousand and Rp 49,319,444 thousand, respectively, while the outstanding balance of overdraft facility was nil.
Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22 sampai dengan 31 Desember 2009.
Based on letter No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 23, 2009, fixed loan credit facility withdrew on or after December 22, 2009 up to December 31, 2009 bears interest at a rate of 11.75% per annum.
Berdasarkan surat No. 002/SKM-KSP/VIC/III/10 tanggal 10 Maret 2010, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,50%.
Based on letter No 002/SKM-KSP/VIC/III/10 dated March 10, 2010, the interest rate per annum is 11.50%.
Berdasarkan surat No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :
Based on letter No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 dated November 23, 2010, the Company obtained the following extension of credit facility:
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%);
Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand and with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.50%);
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun.
Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand and bears interest at a rate of 12.00% per annum.
- 67 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat No. 055/KSM-KSP/VIC/XI/11 tanggal 30 Nopember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :
Based on letter No. 055/KSM-KSP/VIC/XI/11 dated November 30, 2011, the Company obtained the following extension of credit facility:
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,00%);
Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand and with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.00%);
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 10,00% per tahun.
Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand and bears interest at a rate of 10.00% per annum.
Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 14 April 2012.
The term of both credit facilities are valid up to April 14, 2012.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Victoria pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 104.534 ribu dan Rp 203.851 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Victoria as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 104,534 thousand and Rp 203,851 thousand, respectively.
Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga)
Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga)
Berdasarkan perjanjian kredit No. 417/CB/JKT/2010 tanggal 29 Desember 2010, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari CIMB Niaga dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga tetap 11,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 8.333.333 ribu.
Based on the Deed of Credit Facility Agreement No. 417/CB/JKT/2010 dated December 29, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Special Transaction Loan (STL) from CIMB Niaga with a maximum facility of Rp 100,000,000 thousand, for a term of 36 months and a fixed interest rate of 11.00 % per annum. The outstanding balance of Special Trasaction Loan (STL) as of December 31, 2011 is Rp 8,333,333 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 110% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).
The Company provided collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 110% of the outstanding balance of the credit facility (Note 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari CIMB Niaga pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 31.671 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from CIMB Niaga as of December 31, 2011 amounted to Rp 31,671 thousand.
- 68 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Capital (Capital)
Bank Capital (Capital)
Berdasarkan Akte Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 oleh Arman Lany, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit sebagai berikut:
Based on the Deed of Extension Banking Facility Agreement No. 02 dated April 14, 2010 of Arman Lany, SH, notary in Jakarta, the Company obtained credit facilities as follows:
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,50% per tahun.
Overdraft facility (PRK) with the principal amount not exceeding Rp 5,000,000 thousand with a term of 12 months ending April 14, 2011. The interest rate is 12.50% per annum.
Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 10,50% per tahun.
Installment Term Loan with the principal amount not exceeding Rp 45,000,000 thousand for a term of 12 months ending April 14, 2011. The interest rate is 10.50% per annum.
Berdasarkan surat dari Capital No. 032/MKT/KP/III/11 tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit sebagai berikut:
Based on a letter from Capital No. 032/MKT/KP/III/11 dated March 31, 2011, the Company obtained an extension and additional credit facility as follows:
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar nihil.
Overdraft facility (PRK) with a maximum amount of Rp 5,000,000 thousand with a term of 12 months was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 and 2010 is nil, respectively.
Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu diubah menjadi Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp 40.000.000 ribu dan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 masing-masing sebesar nihil.
Installment Term Loan with a maximum amount of Rp 45,000,000 thousand was changed into Money Market I Loan amounted to Rp 40,000,000 thousand and was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 and 2010 is nil, respectively.
Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 2.500.000 ribu.
Money Market II Demand Loan with a maximum amount of Rp 15,000,000 thousand and a term of 12 months was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 is Rp 2,500,000 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Capital pada tanggal 31 Desember 2011 adalah nihil.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Capital as of December 31, 2011 is nil.
- 69 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Sinarmas (Sinarmas)
Bank Sinarmas (Sinarmas)
Pada tanggal 21 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat bunga tetap sebesar 10,50% untuk tahun pertama sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 3.816.445 ribu dan Rp 14.499.307 ribu. Fasilitas kredit ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 April 2011 dan telah dilunasi.
On January 21, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of term loan at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a drawdown period of 6 months from the signing date of the credit agreement. This loan bears interest at a rate of 10.50% per annum for the first year, while the interest rate for the second and third year will be determined later. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 3,816,445 thousand and Rp 14,499,307 thousand, respectively. The credit facility had matured on April 30, 2011 and the loan had been fully paid.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases and consumer finance receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Sinarmas pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.890 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Sinarmas as of December 31, 2010 amounted to Rp 4,890 thousand.
Bank Windu Kentjana International
Bank Windu Kentjana International
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan No. 19 tanggal 7 Oktober 2009 yang disahkan oleh Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,00% per tahun. Saldo pinjaman tetap pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 47.701.555 ribu. Pada tanggal 18 Mei 2010, Perusahaan sudah melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut.
Based on the Deed of Credit Agreement No. 19 dated October 7, 2009 of Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan with a term of 3 years with a maximum amount to Rp 50,000,000 thousand with a fixed interest rate of 13.00% per annum. Outstanding balance of fixed loan as of December 31, 2009 amounted Rp 47,701,555 thousand. On May 18, 2010 the Company had fully paid the loan.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 125% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases from third parties at an amount equivalent to 125% of the outstandings balance of credit facility (Note 7).
Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan di atas, serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai jadwal.
The Company has complied with all of the above covernants and has paid the interest, loan principal and fully paid the credit facilities as scheduled.
- 70 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
16. OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Titipan setoran nasabah Lain-lain
31.301.331 396.290
49.757.956 287.357
15.329.255 270.657
Customer temporary deposit Others
Jumlah
31.697.621
50.045.313
15.599.912
Total
Titipan setoran nasabah diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar titipan setoran nasabah adalah sebesar nilai tercatatnya.
Customer temporary deposits are classified as others financial liabilities, measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of customer temporary deposit is its carrying amount.
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Pihak berelasi Bunga atas hutang bank Pihak ketiga Bunga atas hutang bank Bonus Pendidikan dan pelatihan Jasa profesional Barang cetakan Pemeliharaan komputer dan alat kantor
17. ACCRUED EXPENSES 2011 Rp'000
2010 Rp'000
4.023.936
2.177.249
15.989.382 8.000.000 528.713 483.150 110.000
2.471.399 6.000.000 424.175 300.000
1.743.195 8.500.000 838.616 1.049.400 700.000
200.000
1.680.436
-
2009 Rp'000
-
Related party Interest on bank loans Third parties Interest on bank loans Bonuses Educational and training Professional fees Printings Computer and office maintenance
Jumlah pihak ketiga
25.111.245
9.395.574
14.511.647
Total third parties
Jumlah
29.135.181
11.572.823
14.511.647
Total
Bunga atas utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar bunga atas utang bank adalah sebesar nilai tercatatnya.
Interest on bank loan are classified as others financial liabilities, measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of interest on bank loans is its carrying amount.
18. PENDAPATAN DITANGGUHKAN – BERSIH 2011 Rp'000 Pihak berelasi Pendapatan sewa (Catatan 33)
18. DEFERRED INCOME - NET 2010 Rp'000
2009 Rp'000 Related party Rental income (Note 33)
1.755.000
2.295.000
150.000
9.870.745
10.774.517
11.510.184
499.786 -
2.086.931 -
857.516
Jumlah pihak ketiga
10.370.531
12.861.448
12.367.700
Total third parties
Jumlah
12.125.531
15.156.448
12.517.700
Total
Pihak ketiga Pendapatan bunga Pendapatan potongan premi asuransi Pendapatan provisi anjak piutang
- 71 -
Third parties Interest income Income on insurance discount Fee on factoring receivables
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan Sewa
Rental Income
Merupakan sewa diterima di muka atas transaksi sewa operasi antara Perusahaan dengan Panin (pihak berelasi) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 tahun berakhir 19 April 2010. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2020.
This represents deferred rental income from operating lease transactions between the Company and Panin (a related party) for the office house in Permata Hijau for 10 years and matured on April 19, 2010. This lease agreement had been extended and will mature on April 19, 2020.
Sewa diterima di muka yang diakui sebagai pendapatan sewa operasi untuk tahun 2011, 2010, dan 2009 masing-masing sebesar Rp 540.000 ribu, Rp 555.000 ribu dan Rp 600.000 ribu.
Deferred rental income recognized as operating lease income amounted to Rp 540,000 thousand, Rp 555,000 thousand and Rp 600,000 thousand in 2011, 2010 and 2009, respectively.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Saldo pendapatan bunga yang ditangguhkan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009, merupakan pendapatan yang ditangguhkan atas kapitalisasi tunggakan bunga investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi, yang pengakuan pendapatannya dilakukan secara proporsional berdasarkan penerimaan angsuran pokok yang akan jatuh tempo pada 9 Juni 2012.
The outstanding balance of interest income in 2011, 2010 and 2009 represents deferred overdue interest income of net investment in finance leases which was restructured, on which the income is recognized proportionally based on principal installment received will be matured on June 9, 2012.
Amortisasi pendapatan bunga diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 903.772 ribu, Rp 735.667 ribu dan Rp 317.816 ribu.
Amortization of interest income is recognized as finance lease income amounted to Rp 903,772 thousand, Rp 735,667 thousand and Rp 317,816 thousand in 2011, 2010, and 2009, respectively.
19. UTANG PAJAK
Pajak penghasilan badan - tahun berjalan (Catatan 31) Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Jumlah
19. TAXES PAYABLE 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
29.905.634
24.303.379
18.564.240
3.420 238.040 107.313 6.898.683 108.158
47.668 903.157 119.647 4.331.630 99.747
719.210 62.019 4.565.430 9.633
37.261.248
29.805.228
23.920.532
20. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Corporate income tax (Note 31) Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax - Net Total
20. BONDS ISSUED - NET
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bonds issued are classified as other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate.
- 72 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Surat berharga yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Estimasi nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk surat berharga yang diterbitkan baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 1.000.399.654 ribu (Catatan 37).
Bonds issued are arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk. The estimated fair value of bond issue with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of bond issue. The fair value of such financial liabilities amounted to Rp 1,000,399,654 thousand as of December 31, 2011 (Note 37).
Obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Bonds issued by the Company are as follows: 2011 Rp '000
Nilai nominal Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Seri A Seri B Seri C Obligasi yang beredar Diskonto yang belum di amortisasi Bersih
248.000.000 123.000.000 629.000.000 1.000.000.000 (10.974.347) 989.025.653
Nominal value Clipan Finance III Year 2011 Bonds Series A Series B Series C Outstanding bonds Unamortized discount Net
Obligasi Clipan Finance III tahun 2011
Clipan Finance III Year 2011 Bonds
Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:
Represents bonds with a total nominal value of Rp 1,000,000,000 thousand, bearing a fixed interest rate, which were offered at 100% of nominal value and consist of:
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248.000.000 ribu berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 Nopember 2012.
Series A with a nominal value of Rp 248,000,000 thousand, has a term of 370 days, with a fixed interest rate of 8.75% per annum and matures on November 13, 2012.
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123.000.000 ribu berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2013.
Series B with a nominal value of Rp 123,000,000 thousand, has a term of 24 months, with a fixed interest rate 9.75% per annum and matures on November 8, 2013.
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629.000.000 ribu berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2014.
Series C with a nominal value of Rp 629,000,000 thousand, has a term of 36 months, with a fixed interest rate of 10.25% per annum and matures on November 8, 2014.
Pembayaran kupon pertama untuk seri A, B dan C dilakukan pada tanggal 8 Pebruari 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 13 Nopember 2012 untuk Seri A, tanggal 8 Nopember 2013 untuk Seri B dan tanggal 8 Nopember 2014 untuk Seri C.
The first interest coupon for series A, B and C was paid on February 8, 2012 while the last interest coupon will be paid on November 13, 2012 for Series A, on November 8, 2013 for Series B and on November 8, 2014 for Series C.
- 73 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 919/PEF-Dir/VII/2011 tanggal 18 Juli 2011, Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 14 Juli 2011 sampai dengan 1 Juni 2012.
Based on the result of PT. Pefindo’s assessment No. 919/PEF-Dir/VII/2011 dated July 18, 2011, the rating for Clipan Finance III Year 2011 Bonds for the period of July 14, 2011 until June 1, 2012 is A+ (Single A Plus).
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi (Catatan 7, 8 dan 9).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance leases, consumer financing receivables and factoring receivables from third parties at an amount equivalent to 60% of the outstanding balance of the bonds (Notes 7, 8 and 9).
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadwal.
The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk. The Company has complied with all covenants, paid the interest and has to pay the principal of the bonds through KSEI as scheduled.
21. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
21. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 428, 315 dan 383 karyawan masing-masing untuk tahun 2011, 2010 dan 2009.
The Company records defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 428, 315 and 383 for 2011, 2010 and 2009, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The details of post-employment benefits expense recognized in statement of comprehensive income are as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum direalisasi Non Vested Benefits
1.491.574 661.481
1.025.696 515.637
865.543 505.365
881
881
881
Jumlah
2.153.936
1.542.214
1.371.789
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2011 Rp'000 Nilai tunai kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui Non Vested (Keuntungan) kerugian aktuarial yang belum diakui Liabilitas - bersih
10.896.394
Total
The post-employment benefit obligations stated in statement of financial position are as follows: 2010 Rp'000 7.443.157
2009 Rp'000 5.973.824
(3.523)
(4.404)
(5.285)
(1.917.521)
(617.339)
(689.339)
8.975.350
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost - Non Vested Benefits
6.821.414
- 74 -
5.279.200
Present value of past service liability Unrecognized past service cost Non Vested Unrecognized actuarial loss (gain) Liability - net
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Mutasi liabilitas bersih di laporan keuangan adalah sebagai berikut:
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) posisi
2011 Rp'000
The changes in the net liability in statement of financial position are as follows: 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan
6.821.414 2.153.936
5.279.200 1.542.214
3.907.411 1.371.789
Balance at beginning of year Expense for the year
Saldo akhir tahun
8.975.350
6.821.414
5.279.200
Balance at end of year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tabel mortalitas Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
The cost of providing employee benefits is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 using the following key assumptions:
7%, 8% dan 10% masing-masing tahun 2011, 2010 dan 2009/ 7%, 8% and 10% in 2011, 2010 and 2009, respectively 6%, 6% dan 8% masing-masing tahun 2011, 2010 dan 2009/ 6%, 6% and 8% in 2011, 2010 and 2009, respectively 100% TMI2 5% sampai dengan usia 40 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 0,25% pada usia 50 tahun; dan asumsi tidak ada pengunduran diri dari peserta berusia di atas 51 tahun/ 5% up to age 40 and reducing linearly up to 0.25% at age 50; and assuming no voluntary resignation occur beyond age 51 55 tahun/ years
22. MODAL SAHAM
Salary increment rate per annum
Mortality table Resignation rate
Normal pension age
22. CAPITAL STOCK
Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Discount rate per annum
Jumlah saham/ Number of shares
Based on report from the Securities Administration Bureau, the Company’s stockholders as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows: 2011 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
2.051.431.264
54,35%
512.857.816
280.000.000
7,42%
70.000.000
1.443.365.229
38,24%
360.841.308
Public (below 5% each)
Jumlah
3.774.796.493
100,00%
943.699.124
Total
- 75 -
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2010 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.414.783.286
54,35%
353.695.822
225.000.000
8,64%
56.250.000
963.524.640
37,01%
240.881.160
Public (below 5% each)
Jumlah
2.603.307.926
100,00%
650.826.982
Total
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
2009 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Indopremier Sekuritas Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.414.783.286
54,35%
353.695.822
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Indopremier Sekuritas
250.000.000 148.493.500
9,60% 5,70%
62.500.000 37.123.375
790.023.358
30,35%
197.505.840
Public (below 5% each)
Jumlah
2.603.300.144
100,00%
650.825.036
Total
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp 2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp 250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.
Based on Deed No. 37 dated July 29, 2009, of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the increase of the Company’ authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paidup capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, pemegang saham memberi persetujuan Perusahaan untuk menerbitkan 1.171.488.567 saham baru disertai dengan 911.157.774 waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V.
Based on Deed No. 11 dated September 23, 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., notary in Jakarta, the stockholders approved the issuance of 1,171,488,567 new shares with 911,157,774 Series V warrants which were offered to public through Limited Public Offering V.
Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.
On September 23, 2011, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute the Limited Public Offering V based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-10363/BL/2011. On October 7, 2011, the Company’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
- 76 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.
Based on Deed No. 14 dated October 21, 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., notary in Jakarta, the stockholders approved the Company’s issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as result of a Limited Public Offering V Year 2011.
Jumlah waran yang beredar masing-masing sebanyak 911.157.686 Waran Seri V pada tanggal 31 Desember 2011 dan 312.216.897 Waran Seri IV pada tanggal 31 Desember 2009. Waran Seri IV diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV sedangkan Waran Seri V diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham, sedangkan masa berlaku Waran Seri IV telah berakhir tanggal 12 Juli 2010. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masingmasing sejumlah nihil, 7.782 waran dan 176 waran.
The total outstanding warrants as of December 31, 2011 amounted to 911,157,686 Series V Warrants and as of December 31, 2009 amounted to 312,216,897 Series IV Warrants. Series IV Warrants were issued through the Limited Public Offering IV, while Series V Warrants were issued through the Limited Public Offering V. Series V warrants can be executed from April 9, 2012 up to October 6, 2014, with an exercise price of Rp 400 per share, while Series IV warrants had expired on July 12, 2010. The number of exercised warrants into shares for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 is nil, 7,782 warrants and 176 warrants, respectively.
Penambahan modal tahun 2011, 2010 dan 2009 berasal dari pelaksanaan waran dan penawaran umum saham.
The addition of paid-up capital in 2011, 2010 and 2009 resulted from the exercise of warrants and public offerings.
Tambahan modal disetor merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut:
The additional paid-in capital represents, the excess of the total proceeds over the total par value of shares arising from the sale of shares through public offering, limited public offering, exercise of warrants, stock dividends and share swap, with details as follows:
Rp'000 Saldo per 1 Januari 2009 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan waran seri IV
147.451.658
Saldo per 31 Desember 2009 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan waran seri IV
147.451.684
Saldo per 31 Desember 2010 Penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas V sebanyak 1.171.488.567 saham dengan harga penawaran Rp 400 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 1.171.488.567 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan Penawaran Terbatas V
147.452.851
Saldo per 31 Desember 2011
26
1.167
Balance as of January 1, 2009 Additional paid-in capital resulting from the exercise of series IV warrants Balance as of December 31, 2009 Additional paid-in capital resulting from the exercise of series IV warrants
(13.172.139)
Balance as of December 31, 2010 Received from Limited Public Offering V of 1,171,488,567 shares with par value of Rp 400 per share Amount recorded as issued and paid-up capital from issuance of 1,171,488,567 shares Share issuance cost in connection with Limited Public Offering V
310.003.997
Balance as of December 31, 2011
468.595.427
(292.872.142)
- 77 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
23. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
23. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE
2011
2011
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 30 tanggal 30 Juni 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2010 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 30 dated June 30, 2011 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2010 net income as follows:
a.
Pembagian dividen Rp 39.049.619 ribu.
sebesar
a.
Declaration of cash dividend amounted to Rp 39,049,619 thousand.
b.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b.
The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association.
c.
Sisanya sebesar Rp 161.561.579 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
c.
The remaining balance amounted to Rp 161,561,579 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.
tunai
2010
2010
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 30 Juni 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2009 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 72 dated June 30, 2010 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2009 net income as follows:
a.
Pembagian dividen Rp 39.049.619 ribu.
sebesar
a.
Declaration of cash dividend amounted to Rp 39,049,619 thousand.
b.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b.
The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association.
c.
Sisanya sebesar Rp 111.103.496 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
c.
The remaining balance amounted to Rp 111,103,496 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.
tunai
2009
2009
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 64 tanggal 30 Juni 2009 dari Benny Kristanto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2008 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 64 dated June 30, 2009 of Benny Kristanto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2008 net income as follows:
a.
Pembagian dividen Rp 13.016.500 ribu.
sebesar
a.
Declaration of cash dividend amounted to Rp 13,016,500 thousand.
b.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b.
The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of association.
tunai
- 78 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sisanya sebesar Rp 99.757.554 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
c.
24. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
The remaining balance amounted to Rp 99,757,554 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.
24. FINANCE LEASE INCOME
Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi, peralatan dan kendaraan bermotor. Pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari investasi neto sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.714.672 ribu, Rp 898.092 ribu dan Rp 407.909 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Finance lease income represents income derived from finance lease transactions covering heavy equipments, barge, tug boat, production machineries, equipments and motor vehicles. Finance lease income earned from related parties for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 were Rp 1,714,672 thousand, Rp 898,092 thousand and Rp 407,909 thousand respectively.
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari investasi neto sewa pembiayaan yang mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp 1.315.578 ribu dan Rp 5.167.656 ribu.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, finance lease income earned from the impaired net investment in finance leases were Rp 1,315,578 thousand and Rp 5,167,656 thousand, respectively.
25. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2011 Rp'000 Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman (Catatan 38) Bersih
25. CONSUMER FINANCING INCOME 2010 Rp'000
2009 Rp'000
359.478.393
191.902.800
115.913.005
(25.755.368)
(55.378.220)
(47.351.684)
333.723.025
136.524.580
68.561.321
Consumer financing income - gross Less amounts of the bank's right on such income relating to the loan channeling cooperation (Note 38) Net
Pendapatan dari transaksi kerjasama penerusan pinjaman (channeling) untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 12.215.477 ribu, Rp 15.618.195 ribu dan Rp12.793.031 ribu.
Income from loan channeling for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 were Rp 12,215,477 thousand, Rp 15,618,195 thousand and Rp 12,793,031 thousand, respectively.
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 5.817.216 ribu dan Rp 6.002.797 ribu dan pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 471.881 ribu dan Rp 609.491 ribu.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, amortization of transaction costs which are recognized as consumer financing income amounted to Rp 5,817,216 thousand and Rp 6,002,797 thousand, respectively and consumer financial income earned from impaired consumer financing receivables amounted to Rp 471,881 thousand and Rp 609,491 thousand, respectively.
- 79 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
26. PENDAPATAN BUNGA
26. INTEREST INCOME 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Deposito berjangka dan jasa giro Obligasi
5.895.201 1.355.630
2.254.273 2.839.585
5.357.684 8.181.275
Jumlah
7.250.831
5.093.858
13.538.959
Jumlah pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 7.115.154 ribu, Rp 4.949.461 ribu dan Rp 13.224.685 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Jumlah
Total
Total interest income received from the related parties were Rp 7,115,154 thousand, Rp 4,949,461 thousand and Rp 13,224,685 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
27. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Pendapatan jasa administrasi Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa pembiayaan Denda keterlambatan pembayaran cicilan dan bunga Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Keuntungan penghentian kontrak Potongan premi asuransi Provisi sewa pembiayaan Penerimaan kembali piutang yang dihapus buku Keuntungan penjualan aset sewa operasi (Catatan 12) Keuntungan penjualan investasi jangka pendek Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap (Catatan 13) Provisi anjak piutang Lainnya
Time deposits and current accounts Bonds
27. OTHER INCOME 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
15.134.095 1.280.029 874.248
12.970.997 572.079 1.858.087
5.745.897 415.351 2.205.351
14.356.065 3.804.293 551.156 12.869.993 6.940.111 4.693.377
10.837.673 3.660.620 50.779 7.648.527 2.774.919 2.414.325
6.130.251 3.080.424 4.315.709 7.998.793 -
2.388.326
3.686.130
951.135
Receipt from loan written-off
733.499
675.494
-
-
-
635.800
Gain on sale of leased assets (Note 12) Gain on sales of short term investments
781.292 5.541.922
418.795 3.902.638
276.964 640.492 1.658.262
69.948.406
51.471.063
34.054.429
Administration fees Consumer financing Factoring Finance lease Penalty for installment and interest payment Consumer financing Finance lease Factoring Gain on termination of contracts Discounts on insurance premium Fee on net investment in finance leases
Gain on sale and disposal of premises and equipment (Note 13) Fee on factoring receivables Others Total
Pendapatan jasa administrasi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa administrasi kepada pelanggan dan pengurusan dokumen-dokumen pelanggan.
Administrative fees represent income received by the Company as administration fees to customers and manage the debtor documents.
Keuntungan penghentian kontrak merupakan pinalti atas penghentian kontrak yang dipercepat.
Gain on termination of contracts represent charge upon termination of the contract.
- 80 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
2011 Rp'000
28. INTEREST EXPENSES 2010 Rp'000
2009 Rp'000
AND
OTHER
FINANCING
Beban bunga atas Hutang bank Obligasi Provisi dan administrasi bank
186.514.005 15.343.541 8.177.836
53.232.205 4.979.539
36.279.086 3.586.475
Interest expense on Bank loans Bond Fee and bank administration
Jumlah
210.035.382
58.211.744
39.865.561
Total
Jumlah beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.193.983 ribu, Rp 30.761.003 ribu dan Rp 4.929.882 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Total interest income paid to the related parties were Rp 63,193,983 thousand, Rp 30,761,003 thousand and Rp 4,929,882 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
29. GENERAL AND AMINISTRATION EXPENSES
2011 Rp'000 Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 13) Peralatan dan perlengkapan kantor Sewa Komunikasi Perijinan, materai dan pajak Premi asuransi Iklan dan administrasi pencatatan efek Jasa profesional Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain Jumlah
2010 Rp'000
2009 Rp'000
6.028.187 6.000.630 4.513.872 4.305.505 4.160.653 4.034.060 1.864.193
3.623.520 4.966.859 2.069.629 3.811.654 3.558.420 1.921.781 1.530.526
524.747 4.106.401 1.402.573 3.434.369 2.489.359 932.278 1.354.240
1.669.870 1.121.883 224.382 2.929.382
691.781 450.462 234.538 123.783
2.227.764 1.376.811 2.502.328 597.368
36.852.617
22.982.953
20.948.238
Beban umum dan administasi termasuk beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing–masing sebesar Rp 379.469 ribu, Rp 629.499 ribu dan Rp 786.911 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Beban asuransi yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 1.861.998 ribu, Rp 1.530.526 ribu dan Rp 1.354.240 ribu masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Travelling Depreciation (Note 13) Office supplies and stationeries Rental Communication License, stamp duty and taxes Insurance premium Advertising and stocks recording administration Profesional fee Repairs and maintenance Others Total
General and administration expenses, including rental paid to related parties were Rp 379,469 thousand, Rp 629,499 thousand and Rp 786,911 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively. Insurance expenses paid to related parties were Rp 1,861,998 thousand, Rp 1,530,526 thousand and Rp 1,354,240 thousand, for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
30. BEBAN TENAGA KERJA
30. PERSONNEL EXPENSES 2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Lainnya
37.542.828 10.795.794 2.604.615
28.912.047 3.667.043 6.244.794
20.692.571 5.311.564 1.559.069
Salaries and benefits Gratuities and bonuses Others
Jumlah
50.943.237
38.823.884
27.563.204
Total
- 81 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31. PAJAK PENGHASILAN
31. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Company consists of the following:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Pajak kini (pajak penghasilan badan) Pajak tangguhan
87.703.862 1.806.932
64.923.711 (515.655)
47.658.912 4.252.276
Current tax (Corporate income tax) Deferred tax
Jumlah
89.510.794
64.408.056
51.911.188
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2011 Rp'000 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Beban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Biaya emisi obligasi Keuntungan yang belum direalisasi investasi jangka pendek Penyusutan aset sewa operasi Penyisihan penurunan nilai aset keuangan Jumlah Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pendapatan atas aset sewa operasi Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Pendapatan atas penjualan investasi jangka pendek Lainnya Jumlah Laba kena pajak
365.768.157
2010 Rp'000
265.119.254
2009 Rp'000
202.164.303
Profit before tax based on statement of comprehensive income Temporary differences:
2.736.238 2.153.936
(19.457.256)
Allowance for impairment of foreclosed colateral Post employment benefit expense Depreciation of premises and equipment Bonds issuance expense Unrealized gain on short term investment Depreciation of leased assets Allowance for impairment losses on financial assets
(17.009.103)
Total
640.632 1.542.214
1.371.789
732.497 -
615.456 -
(355.250) (455.580)
(384.250) (446.723)
460.908
-
-
753.919 (10.974.347)
(6.141.084)
2.084.370
Nondeductible expenses (benefit): (540.000)
(2.550.000)
(600.000)
(7.250.831)
(5.093.858)
(13.538.959)
(1.020.792)
(584.800) 719.876
(805.841)
(8.811.623)
(7.508.782)
(14.944.800)
Total
170.210.400
Taxable income
350.815.450
259.694.842
- 82 -
Revenue from leased assets Interest income subject to final tax Income from sales of short term investments Others
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
The computation of current tax expense and current tax payable are as follows:
2011 Rp'000 Beban pajak kini 25 % x Rp 350.815.450 ribu tahun 2011 Rp 259.694.842 ribu tahun 2010 28 % x Rp 170.210.400 ribu tahun 2009 Jumlah Dikurangi pajak dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25
2010 Rp'000
2009 Rp'000
87.703.862 -
64.923.711 -
47.658.912
87.703.862
64.923.711
47.658.912
(148.337) (57.649.891)
(137.062) (40.483.270)
(123.019) (28.971.653)
29.905.634
24.303.379
18.564.240
Utang pajak kini (Catatan 19)
Current tax expense 25 % x Rp 350,815,450 thousand in 2011 Rp 259,694,842 thousand in 2010 28 % x Rp 170,210,400 thousand in 2009 Total Less prepaid income taxes Article 23 Article 25 Current tax payable (Note 19)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2010 dan 2009 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The Company’s taxable income and corporate income tax in 2010 and 2009 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Company with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s - net deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari/ January 1, 2009 Rp'000
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000
976.852
342.947
371.699 (256.505)
115.227 153.864
Liabilitas imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Aset sewa operasi Aset tetap Keuntungan yang belum direalisasi investasi jangka pendek Biaya emisi obligasi Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
4.864.314
(4.864.314)
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
5.956.360
(4.252.276)
-
31 Desember/ December 31, 2009 Rp'000 1.319.799 486.926 (102.641)
-
-
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000 385.554
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
1.705.353
160.158 (111.681) 183.124
160.158 375.245 80.483
(101.500) -
(101.500) -
-
1.704.084
31 Desember/ December 31, 2010 Rp'000
-
515.655
2.219.739
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000 538.485 684.059 (140.128) (56.947) (88.813) (2.743.587) (1.806.932)
31 Desember/ December 31, 2011 Rp'000 2.243.838 844.217 235.117 23.536 (190.313) (2.743.587) 412.808
Post-employment benefits Allowance for impairment on foreclosed collateral Leased assets Premises and equipment Unrealized gain on short-term investment Bonds emission expense Allowance for impairment on losses on financial assets Total Deferred Tax Asset
Based on law No. 36/2008, the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective from January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
- 83 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2010 Rp'000
2009 Rp'000 Income before tax per statement of comprehensive income
365.768.157
265.119.254
202.164.303
Tarif pajak yang berlaku
91.442.039
66.279.813
56.606.005
Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas manfaat yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyesuaian atas perubahan tarif pajak
(1.931.245) -
(1.877.195) 5.438
(4.694.817) -
Tax effect of non-taxable income Adjustment for the change tax rates
Beban pajak
89.510.794
64.408.056
51.911.188
Tax expense
32. LABA PER SAHAM
32. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: 2011 Rp'000
The computation of basic and diluted earnings per share is based on the following information: 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian Jumlah saham (dalam angka penuh) Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif: Waran Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilutif
Net income
276.257.363
Lembar/share
2.844.024.755
200.711.198
Lembar/share
Lembar/share
Earnings for computation of basic and diluted earnings per share Number of shares (in full amount)
2.603.303.896
2.603.300.051
-
-
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Effect of dilutive potential ordinary shares: Warrants
2.603.300.051
Weighted average number of ordinary shares for computation of dilutive per share
192.872.813
3.036.897.568
150.253.115
2.603.303.896
Pada tahun 2011, Perusahaan menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat dilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih rendah dari harga saham Perusahaan di pasar modal tahun 2011.
In 2011, the Company calculates diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are dilutive, because the exercise price of warrants is lower than the Company’s stock price in the stock exchange in 2011.
Pada tahun 2010, Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat waran yang diterbitkan Perusahaan yang sedang beredar.
In 2010, the Company did not calculate diluted earnings per share because there are no outstanding warrants issued by the Company.
Pada tahun 2009, Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham Perusahaan di pasar modal tahun 2009.
In 2009, the Company did not calculate diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are antidilutive, because the exercise price of warrants is higher than the Company’s stock price in the stock exchange in 2009.
- 84 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a. Bank Pan Indonesia adalah entitas induk dan pemegang saham Utama Perusahaan.
a. Bank Pan Indonesia is the parent and ultimate controlling party of the Company.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan:
b. Related parties with the same majority stockholder as the Company:
PT Asuransi Multi Artha Guna
c. Pihak berelasi yang merupakan entitas yang dikendalikan personil manajemen kunci yang sama dari Perusahaan:
PT Asuransi Multi Artha Guna
c. Related parties which are entities controlled by same key management personnel of the Company:
PT Panin Life PT Panin insurance
d. PT Cavallino Mitra Jaya dan PT Lollipop Indonesia merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.
PT Panin Life PT Panin insurance
d. PT Cavallino Mitra Jaya and PT Lollipop Indonesia are related party with the Company.
Transaksi-transaksi Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga (Catatan 5 dan 26).
Placements of funds with Bank Pan Indonesia in form of current accounts and time deposit and receipt of interest (Notes 5 and 26).
Melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi Bank Pan Indonesia dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 26).
Short term investments in form of Bank Pan Indonesia Bonds and receipt of interest (Notes 6 and 26).
Melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT. Cavallino Mitra Jaya dan PT. Lollipop Indonesia dengan nilai kontrak masingmasing sebesar Rp 1.370.279 ribu, Rp 1.578.478 ribu dan Rp 18.991.348 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 4 tahun dan akan berakhir pada tahun 2014 (Catatan 7 dan 24).
Net investment in finance leases transactions were done with PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT. Cavallino Mitra Jaya and PT. Lollipop Indonesia with contract amount of Rp 1,370,279 thousand, Rp 1,578,478 thousand and Rp 18,991,348 thousand, respectively. The term of contracts were 3-4 years and will expire in 2014 (Notes 7 and 24).
Menyewakan aset sewa operasi dengan Bank Pan Indonesia dan PT Panin Life dengan nilai kontrak sebesar Rp 32.455.236 ribu dan Rp 29.837.775 ribu untuk tahun 2011 dan 2010. Kontrak berjangka waktu 3 - 10 tahun dan akan berakhir pada tahun 2010 – 2020. Transaksi ini merupakan transaksi dengan kontrak yang dapat dibatalkan (Catatan 12 dan 18).
Entered into lease agreement with Bank Pan Indonesia and PT Panin Life with contracts amount of Rp 32,455,236 thousand and Rp 29,837,775 thousand in 2011 and 2010, respectively. The term of contracts were 3 – 10 years and will expire between 2010 upto 2020. This transaction is a transaction with cancellable contract. (Notes 12 and 18).
Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 0% sampai 6% per tahun dengan jangka waktu 1 – 8 tahun (Catatan 10 dan 27).
Granted employee vehicles, house and interest rate at 0% with term ranging (Notes 10 and 27).
- 85 -
loan for purchasing other necessities, bear up to 6% per annum from 1 to 8 years
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Asuransi atas aset sewa dan aset tetap operasi Perusahaan pada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (Catatan 12 dan 13).
The Company’s premises and equipment and leased assets are insured with PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (Notes 12 and 13).
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Pan Indonesia dalam bentuk fasilitas money market, transaksi valuta asing, pinjaman tetap, pinjaman rekening koran dan pembayaran bunga (Catatan 15 dan 28) serta perjanjian kerja sama penyaluran pembiayaan (channeling) dan penerimaan bunga (Catatan 25 dan 38).
Obtained credit facility from Bank Pan Indonesia in the form of money market facilities, foreign exchange transactions, fixed loan, overdraft and interest payments (Notes 15 and 28) and financing corporation agreement (channeling) and interest income (Notes 25 and 38) .
Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia sebesar Rp 379.469 ribu, Rp 572.827 ribu and Rp 786.911 ribu untuk jangka 1 tahun masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 29).
Rents a building with Bank Pan Indonesia amounted to Rp 379,469 thousand, Rp 572,827 thousand and Rp 786,911 thousand for one year term in 2011, 2010 and 2009, respectively (Note 29).
Persentase saldo masing-masing aset dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
The percentage of balance each asset from related parties to total assets are as follows:
2011 %
2010 %
2009 %
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Aset sewa operasi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka
2,78 0,32 0,25 0,24 0,16 0,01
0,90 0,55 0,31 0,40 0,10 0,05
1,54 4,20 0,15 0,49 0,19 0,13
Cash and cash equivalent Short-term investment Net investment in finance leases Leased assets Other receivables Prepaid expense
Jumlah
3,76
2,31
6,70
Total
Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
The percentage of balance each liability to related parties to total liabilities are as follows:
2011 %
2010 %
2009 %
Utang bank Utang premi asuransi Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Surat berharga yang diterbitkan
15,78 0,16 0,15 0,07 5,45
40,86 0,57 0,18 0,19 -
34,89 1,81 0,03 -
Bank loans Insurance premium payables Accrued expense Deferred income Bonds issued
Jumlah
21,61
41,80
36,73
Total
Persentase masing-masing pendapatan dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
The percentage of each income from related parties to total income are as follows:
2011 %
2010 %
2009 %
Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan sewa operasi Pendapatan bunga
0,24 1,14 1,01
0,22 1,85 1,23
0,12 2,05 4,01
Finance lease income Operating lease income Interest income
Jumlah
2,39
3,30
6,18
Total
- 86 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Persentase masing-masing beban dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:
The percentage of each expense from related parties to total expenses are as follows:
2011 %
2010 %
2009 %
Bunga dan pembiayaan lainnya
18,89
22,37
3,87
Umum dan administrasi
0,67
1,57
1,68
Beban imbalan pasca kerja Tenaga kerja
0,04 1,70
0,19 2,74
0,21 2,99
Interest and other financing General and administration expense Post-employment benefit expense Personnel expenses
Jumlah
21,30
26,87
8,75
Total
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset (liabilitas) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) sebagai berikut:
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Company has monetary assets (liabilities) in US Dollar as follows:
2011 Mata uang asing/ Foreign currency USD
2010 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
Mata uang asing/ Foreign currency USD
2009 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
Mata uang asing/ Foreign currency USD
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang lain-lain
1.298.399
11.773.881
2.271.171
20.420.096
2.480.867
23.320.154
8.025.328 13.178
72.773.675 119.495
8.650.027 13.959
77.772.390 125.501
6.166.180 13.894
57.962.089 130.606
Cash and cash equivalent Net investment in finance leases Other Receivables
Jumlah Aset
9.336.905
84.667.051
10.935.157
98.317.987
8.660.941
81.412.849
Total Assets
(2.009.441)
(18.066.888)
8.925.716
80.251.099
Utang lain-lain Jumlah Aset - Bersih
(1.309) 9.335.596
(11.869) 84.655.182
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.068, Rp 8.991 dan Rp 9.400 per 1 US$.
(1.666) 8.659.275
(15.665) 81.397.184
Other payables Total assets - Net
As of Desember 31, 2011, 2010 and 2009, the middle exchange rate of Bank Indonesia are Rp 9,068, Rp 8,991 and Rp 9,400 per US$ 1, respectively.
35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Pada tahun sebelumnya, informasi segmen dilaporkan berdasarkan segmen operasi. Efektif tanggal 1 Januari 2011, standar baru mewajibkan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang dikaji ulang oleh pengambil keputusan operasional yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan menilai kinerja segmen tersebut.
In prior years, the segment information reported was based on business segment. However, effective January 1, 2011, the new standard requires that operating segments be identified based on the information reviewed by the chief operating decision maker, which is used for the purpose of resources allocation and assessment of their operating segments performance.
- 87 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi, sama dengan segmen operasi pada standar sebelumnya:
The Company reportable segments under PSAK 5 (revised 2009) are based on their operating divisions; which is similar to the business segment under the previous standard:
1. 2. 3.
1. Net investment in finance leases 2. Consumer financing receivables 3. Factoring receivables
Investasi net sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang
Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 tidak ada transaksi kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya melebihi 10% dari pendapatan segmen. Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, no transactions was done with a party that exceed 10% of total segment income. The business segment information of the Company is as follow:
31 Desember/December 31, 2011 Investasi neto sewa pembiayaan/ Net investment in finance leases Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
1.714.672 163.127.968
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Rp'000
333.723.025
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
115.938.418
700.357.409
BEBAN Beban segmen tidak dapat dialokasikan Pihak berelasi Pihak ketiga Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan Lain-lain Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Beban pajak
2.317.186.204
1.078.014.646
Jumlah aset
133.445.035 464.777.463
293.855.763 1.023.474.093
Jumlah liabilitas
- 88 -
127.154.262 442.867.248
Unallocated income Interest Others Total income
365.768.157 (89.510.794) 276.257.363
Net income
8.971.947 9.263.575
11.891.184 1.094.613.373
INCOME Segment income Related parties Third parties
EXPENSES Unallocated segment expense Related parties Third parties Unallocated expense Depreciation Others Unallocated income before tax Tax expense
68.036.070 248.317.660
Laba bersih
LIABILITAS Liabilitas segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas tidak dapat dialokasikan
1.714.672 612.789.411
7.250.831 78.602.495
Jumlah pendapatan
ASET Aset segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah/ Total Rp'000
11.891.184 4.489.814.223 283.798.349
ASSETS Segment assets Related parties Third parties Unallocated assets
4.785.503.756
Total assets
554.455.060 1.931.118.805 126.103.091
LIABILITIES Segment liabilities Related parties Third parties Unallocated liabilities
2.611.676.956
Total liabilities
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2010
Investasi neto sewa pembiayaan/ Net investment in finance leases Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
898.092 156.682.630
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Rp'000
136.524.580
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
44.136.374
Jumlah/ Total Rp'000
898.092 337.343.584
5.093.858 59.288.913
Jumlah pendapatan
402.624.447
INCOME Segment income Related parties Third parties Unallocated income Interest Others Total income
BEBAN Beban segmen tidak dapat dialokasikan Pihak berelasi Pihak ketiga Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan Lain-lain Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Beban pajak
265.119.254 (64.408.056)
EXPENSES Unallocated segment expense Related parties Third parties Unallocated expense Depreciation Others Unallocated income before tax Tax expense
Laba bersih
200.711.198
Net income
ASET Aset segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Aset tidak dapat dialokasikan
33.007.276 84.055.470 7.732.251 12.710.196
8.377.825 918.643.784
1.108.099.154
567.093.654
Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas tidak dapat dialokasikan
174.135.722 208.753.755
220.171.464 263.941.362
Jumlah liabilitas
101.219.716 121.342.109
8.377.825 2.593.836.592 91.695.572
ASSETS Segment assets Related parties Third parties Unallocated assets
2.693.909.989
Total assets
495.526.902 594.037.226 123.150.093 1.212.714.221
- 89 -
LIABILITIES Segment liabilities Related parties Third parties Unallocated liabilities Total liabilities
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2009
Investasi neto sewa pembiayaan/ Net investment in finance leases Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
407.909 144.254.508
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Rp'000
68.561.321
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
51.879.704
Jumlah/ Total Rp'000
407.909 264.695.533
13.538.959 50.742.816
Jumlah pendapatan
329.385.217
INCOME Segment income Related parties Third parties Unallocated income Interest Others Total income
BEBAN Beban segmen tidak dapat dialokasikan Pihak berelasi Pihak ketiga Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan Lain-lain Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Beban pajak
202.164.303 (51.911.188)
EXPENSES Unallocated segment expense Related parties Third parties Unallocated expense Depreciation Others Unallocated income before tax Tax expense
Laba bersih
150.253.115
Net Income
ASET Aset segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Aset tidak dapat dialokasikan
10.874.486 94.766.116 7.153.900 14.426.412
2.722.617 863.571.562
494.482.365
270.345.059
Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas tidak dapat dialokasikan
87.380.888 118.676.291
48.276.388 65.566.542
Jumlah liabilitas
- 90 -
24.572.757 33.373.471
2.722.617 1.628.398.986 140.145.197
ASSETS Segment of assets Related parties Third parties Unallocated assets
1.771.266.800
Total assets
160.230.033 217.616.304 81.420.786
LIABILITIES Segment liabilities Related parties Third parties Unallocated liabilities
459.267.123
Total liabilities
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS
36. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Lainnya/ Others
Sampai dengan 1 bulan Upto 1 month
Rp'000
Rp'000
> 1 bulan s.d 3 bulan > 1 month to 3 months Rp'000
Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2011 until maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31, 2011 > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 12 bulan 5 tahun/ > 3 month to > 1 year to 12 months 5 years Rp'000 Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Aset Tanpa suku bunga: Kas dan setara kas Piutang lain - lain Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset sewa operasi - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
3.579.222 412.808 11.683.192 28.195.994 18.562.252
2.124.970 41.500 478.311 -
-
-
514.972 2.326.604 -
1.512.119 -
-
2.124.970 4.180.886 5.103.763 412.808 11.683.192 28.195.994 18.562.252
-
128.496.685
-
-
-
-
128.496.685
-
72.773.675
Variable interest rate: Cash and cash equivalents Net investment in finance leases
-
3.235.803
Fixed interest rate: Cash and cash equivalents Short-term investments
45.192 786.729
Suku bunga variabel: Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaaan
5.870.028
25.096.210
38.571.634
Suku bunga tetap: Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas Tanpa suku bunga: Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja
-
61.561.700 -
-
73.516.295
(4.053.273) -
-
-
-
91.739.151
-
485.358.943
-
170.598.888
170.222.654
734.368.981
(16.753.875) -
55.171.803
141.264.979
881.907.547
(329.683) -
181.568
41.296.637
495.407.523
149.402 8.975.350
-
Assets Non-interest bearing : Cash and cash equivalents Other receivables Prepaid expense Deffered tax assets Leased asset - net Premises and equipment - net Other asset - net
-
15.261.250
-
61.561.700 15.261.250
387.169.766
-
1.037.784.155
-
(4.053.273)
-
2.333.940.079
Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables
-
(16.753.875) 1.078.344.329
Less: allowance for impairment losses Factoring receivables Less: allowance for impairment losses Other receivables
1.258.749.556
-
361.053
1.579.443
4.634.625
1.458.160
(329.683) 8.214.849
410.289.786
2.131.152.700
1.705.898.950
1.458.160
4.785.503.756
6.908.160
-
-
-
6.908.160
Net investment in finance leases
Total Liabilities Non-interest bearing Insurance premium payables Other payable to third parties
695.708
682.095
30.170.416
-
-
31.697.621
20.013.318 1.629.504 -
3.330.666 -
9.121.863 5.450.575 37.261.248
1.714.786 -
-
29.135.181 12.125.531 37.261.248
-
-
8.975.350
Accrued expense Deffered income Tax payable Post employement benefit Variable interest rate: Bank loans
-
-
-
Suku bunga variabel: Utang bank
-
5.534.885
9.466.879
43.214.224
51.171.351
-
109.387.339
Suku bunga tetap: Utang bank Surat berharga yang diterbitkan
-
61.431.049 -
122.754.074 -
533.456.973 242.606.555
669.518.777 746.419.098
-
1.387.160.873 989.025.653
Fixed interest rate: Bank loans Bonds issued
89.304.464
143.141.874
901.281.854
1.468.824.012
-
2.611.676.956
Total
Jumlah
9.124.752
- 91 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Lainnya/ Others Rp'000 Aset Tanpa suku bunga: Kas dan setara kas Piutang lain - lain Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset sewa operasi - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
3.139.628 2.219.739 10.727.460 17.516.576 8.059.863
Sampai dengan 1 bulan Upto 1 month Rp'000
Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2010 until maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan 12 bulan 5 tahun/ > 1 month to > 3 month to > 1 year to 3 months 12 months 5 years Rp'000 Rp'000 Rp'000
1.184.535 20.171 356.402 -
-
-
4.912.901
-
-
2.499.334
4.099.518
1.204.238 -
45.192 529.362 -
2.973.347 -
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
1.184.535 3.204.991 5.063.349 2.219.739 10.727.460 17.516.576 8.059.863
-
4.912.901
-
77.772.390
-
(495.672)
14.906.000
-
20.229.750 14.906.000
331.312.501
-
864.255.134
-
(14.510.243)
-
1.120.477.395
Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables
-
(12.378.241) 569.214.913
Less: allowance for impairment losses Factoring receivables Less: allowance for impairment losses Other receivables
Suku bunga variabel: Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
(495.672)
-
17.915.609
-
-
-
-
53.257.929
-
Suku bunga tetap: Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas Tanpa suku bunga: Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja
-
20.229.750 -
-
62.265.909
(14.510.243) -
-
71.518.981
399.157.743
-
-
93.886.624
99.986.096
284.047.357
(12.378.241) -
15.304.021
10.804.413
543.106.479
(2.121.259) -
125.725
12.157.851
200.785.372
-
-
-
-
1.247.606
979.004
(2.121.259) 3.670.408
187.231.179
1.246.501.882
1.046.254.701
979.004
2.693.909.989
-
4.737.352
987.801
44.206.460
-
4.648.648 109.366 -
10.800.151 -
6.924.175 405.000 29.805.228
-
642.557.318
1.070.456
113.700
6.821.414
-
247.617
9.748.867
-
-
Assets Non-interest bearing Cash and cash equivalents Other receivable Prepaid expense Deffered tax assets Leased asset - net Premises and equipment -net Other asset - net
-
Variable interest rate: Cash and cash equivalents Net investment in finance leases Less: allowance for impairment losses Fixed interest rate: Cash and cash equivalents Short-term investments Net investment in finance leases
Total Liabilities Non-interest bearing Insurance premium payables Other payable to third parties
-
-
9.748.867
-
-
50.045.313
-
11.572.823 15.156.448 29.805.228
-
6.821.414
Accrued expense Deffered income Tax payable Post employement benefit
3.841.931 -
Suku bunga variabel: Utang bank
-
4.160.041
7.333.588
33.117.637
76.921.681
-
121.532.947
Variable interest rate: Bank loans
Suku bunga tetap: Utang bank
-
54.503.438
72.099.208
300.577.577
540.850.958
-
968.031.181
Fixed interest rate: Bank loans
68.158.845
100.969.615
415.036.077
621.614.570
-
1.212.714.221
Jumlah
6.935.114
- 92 -
Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Lainnya/ Others Rp'000 Aset Tanpa suku bunga: Kas dan setara kas Piutang lain - lain Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset sewa operasi - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih
1.627.655 1.704.084 8.674.852 12.891.307 496.786
Sampai dengan 1 bulan Upto 1 month Rp'000
Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2009 until maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31, 2009 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan 12 bulan 5 tahun/ > 1 month to > 3 month to > 1 year to 3 months 12 months 5 years Rp'000 Rp'000 Rp'000
449.867 28.932 268.202 -
-
-
-
-
-
30.580.894
-
-
-
1.896.136
196.656 373.812
801.168
3.297.785 -
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
449.867 1.853.243 4.740.967 1.704.084 8.674.852 12.891.307 496.786
-
30.580.894
44.501.451
-
57.962.089
74.371.750
-
74.371.750
554.835.380
-
836.405.253
-
(28.073.163)
-
504.092.716
Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables
-
(9.610.351) 285.582.233
Less: allowance for impairment losses Factoring receivables
(15.237.174) 4.425.704
Less: allowance for impairment losses Other receivables
(44.257)
Less: allowance for impairment losses
Suku bunga variabel: Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaaan Suku bunga tetap: Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain - lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Liabilitas Tanpa suku bunga: Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Suku bunga tetap: Utang bank Jumlah
-
-
-
-
(9.610.351) -
-
-
5.355.775
-
26.318.833
242.263.399
92.998
102.289.104
-
5.279.200
-
17.000.000
-
-
193.900.342
171.828.986
(44.257)
76.575
59.533.230
44.249.050
-
-
-
23.835.774
(15.237.174) -
(27.570.261)
-
6.800.076
-
28.136.301
(28.073.163)
4.764.426
-
799.367
-
-
135.624.919
264.178.906
-
2.377.506
-
616.393.338
9.591.795
792.317 1.743.195 102.963 -
188.912
-
966.921
-
943.562.778
-
966.921
1.771.266.800
-
9.591.795
691.754
14.018.216
21.050
-
15.599.912
225.508
12.768.452 1.414.712 23.920.532
10.774.517 -
-
14.511.647 12.517.700 23.920.532
-
5.279.200
-
-
Assets Non-interest bearing Cash and cash equivalents Other receivables Prepaid expense Deffered tax assets Leased asset - net Premises and equipment -net Other asset - net
-
-
Variable interest rate: Cash and cash equivalents Net investment in finance leases Fixed interest rate: Short-term investments Net investment in finance leases
Total Liabilities Non-interest bearing Insurance premium payables Other payable to third parties Accrued expense Deffered income Tax payable Post employement benefit
19.049.158
35.986.778
146.237.283
176.573.118
-
377.846.337
Fixed interest rate: Bank loans
21.687.633
46.495.835
198.359.195
187.368.685
-
459.267.123
Total
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
OF
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010:
- 93 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Diperdagangkan/ Trading Rp'000 Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain - lain Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek
15.261.250
Jumlah
15.261.250
-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember 2011 Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Rp'000
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp'000
192.183.355 2.317.186.204 1.078.014.646 9.729.906
3.597.114.111
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000
Nilai wajar/ Fair value Rp'000
-
192.183.355 2.317.186.204 1.078.014.646 9.729.906
192.183.355 2.321.088.612 1.090.969.692 9.729.906
-
15.261.250
15.261.250
-
3.612.375.361
Financial assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net Other receivables Financial asset at FVTPL Short term Investments
3.629.232.815 Total
Liabilitas keuangan pada biaya amortisasi Utang bank Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Surat berharga yang diterbitkan
-
-
1.496.548.212 6.908.160 31.301.331 20.013.318 989.025.653
1.496.548.212 6.908.160 31.301.331 20.013.318 989.025.653
1.496.578.146 6.908.160 31.301.331 20.013.318 1.000.399.654
Jumlah
-
-
2.543.796.674
2.543.796.674
2.555.200.609 Total
Diperdagangkan/ Trading Rp'000 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain - lain Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek
14.906.000
Jumlah
14.906.000
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp'000
31 Desember 2010 Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Rp'000
26.327.186 1.108.099.154 567.093.654 3.724.485
1.705.244.479
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000
Financial liabilities at amortized cost Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expense Bonds issued
Nilai wajar/ Fair value Rp'000
-
26.327.186 1.108.099.154 567.093.654 3.724.485
26.327.186 1.112.818.754 574.890.487 3.724.485
-
14.906.000
14.906.000
-
1.720.150.479
Financial assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net Other receivables Financial asset at FVTPL Short term Investments
1.732.666.912 Total
Liabilitas keuangan pada biaya amortisasi Utang bank Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya masih harus dibayar
-
-
1.089.564.128 9.748.867 49.757.956 4.648.648
1.089.564.128 9.748.867 49.757.956 4.648.648
1.102.323.582 9.748.867 49.757.956 4.648.648
Jumlah
-
-
1.153.719.599
1.153.719.599
1.166.479.053 Total
38. PERJANJIAN KERJASAMA
Financial liabilities at amortized cost Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expense
38. JOINT OPERATIONS AGREEMENTS
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.
The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Bank Pan Indonesia (Panin), based on deed No. 24 dated June 11, 2003 in conjunction with deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated September 7, 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin will purchase the Company’s third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.
- 94 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku masing-masing sebesar 13,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 14,25% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 15% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi.
Total maximum principal amount being financed are amounted to Rp 300 billion with the last prevailing interest rate of 13.50% per annum for 1 - 12 months period, interest rate of 14.25% per annum for 13 - 24 months period and 15.00% for 25 - 36 months period. This agreement will be expiring on June 11, 2011 or any other dates agreed by both parties after the entire loan have been settled.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas menjadi sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga masingmasing sebesar 12,00% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 12,25% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 12,75% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.
Based on letter from Panin No. 172/FIT/EXT/09 dated August 5, 2009, the Company obtained an increase plafond at maximum amount Rp 600 billion with interest rate of 12.00% per annum for 1 – 12 months period, 12.25% per annum for 13 – 24 months period and 12.75% per annum for 25 – 36 months period. This agreement had been extended until June 11, 2021.
Berdasarkan surat dari Panin No. 203/FIT/EXT/09 tanggal 17 September 2009, terdapat perubahan tingkat suku bunga fasilitas tersebut menjadi sebesar 10,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,00% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,50% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan.
Based on the letter No. 203/FIT/EXT/09 from Panin dated September 17, 2009, the interest rates were changed to 10.50% per annum for 112 months period, 11.00% per annum for 13 -24 months period and 11.50% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 2491/FIT/EXT/09 tanggal 11 Nopember 2009, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 10,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 2491/FIT/EXT/09 from Panin dated November 11, 2009, the interest rates were changed to 10.25% per annum for 112 months period, 10.75% per annum for 13-24 months period and 11.25% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Pebruari 2010, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 10,00% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,50% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 11,00% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 022/FIT/EXT/10 from Panin dated February 12, 2010, the interest rates were changed to 10.00% per annum for 112 months period, 10.50% per annum for 13-24 months period and 11.00% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 26 Mei 2010, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,75% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,25% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,75% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 131/FIT/EXT/10 from Panin dated May 26, 2010, the interest rates were changed to 9.75% per annum for 1-12 months period, 10.25% per annum for 13-24 months period and 10.75% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 9,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 187/DFI/EXT/11 from Panin dated August 3, 2011, the interest rates were changed to 9.25% per annum for 1-12 months period, 9.75% per annum for 13-24 months period and 10.25% per annum for 25-36 months period.
- 95 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masingmasing sebesar Rp 66.232.356 ribu, Rp 278.240.342 ribu dan Rp 182.392.582 pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Total principal amount of consumer financing in relation to the financing channeling joint operations (channeling) amounted to Rp 66,232,356 thousand, Rp 278,240,342 thousand and Rp 182,392,582 thousand as of December 31, 2011, 2010 and 2009, respectively.
39. KONTINJENSI a.
39. CONTINGENCIES
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
a.
On October 24, 1996, the Company signed a lease agreement for Plaza 89 office building with PT Mulialand Tbk for the period from October 1, 1996 up to September 30, 2000. In March 1998, the Company moved its office to Panin Plaza Palmerah. Since April 1998, the Company stopped paying rent to PT Mulialand Tbk. In connection with this, on January 27, 1999 PT Mulialand Tbk filed a lawsuit against the Company which was registered in the District Court of South Jakarta.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318 ribu dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan.
Based on South Jakarta District Court Decision No. 43/PDT.G/1999/ PN. Jak-Sel. dated July 29, 1999, the Company is required to pay the remaining rent, service cost and other costs for the period from April 14, 1998 up to September 30, 1998 amounting to US$ 518,222 less the Company's telephone deposits amounting to Rp 58,318 thousand and plus a penalty of 2% per month calculated from April 21, 1998 until all liabilities are fully paid by the Company. In response to this decision of the South Jakarta District Court, the Company filed an appeal to the Jakarta Superior Court and based on Jakarta Superior Court Decision No. 977/Pdt/1999/PT.DKI dated February 25, 2000 the Company was declared the loser.
Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.
As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and submitted its cassation brief dated October 26, 2000 in accordance with formal minutes of request for cassation in the case No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.
- 96 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui. b.
There is a letter from the Supreme Court of the Republic of Indonesia to the South Jakarta District Court concerning delivery of a copy of Supreme Court decision No. 2321/K/PDT/2001 dated March 17, 2003. Up to the issuance date of the financial statements, the Company has not been informed of the content of this letter of Notification of Cassation Result (formal).
Kantor Cabang Semarang Perusahaan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek leasing CV. Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran liabilitas leasing CV. Bina Usaha kepada Perusahaan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009.
b.
The Company's Semarang Branch Office received a lawsuit from CV Bina Usaha (Plaintiff) in relation to an unlawful act concerning 9 (nine) units of tank trucks leased by CV Bina Usaha (the lessee) and the lessee's lease payment obligation to the Company (the lessor). The lawsuit is registered under case registration No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated September 7, 2009.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang. merupakan Objek investasi neto sewa pembiayaan, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 477.785 ribu dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000.000 ribu. Saat ini, perkara dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Semarang.
The relief sought includes, among other matters, attachment of 9 (nine) units of leased tank and claims for material losses of Rp 477,785 thousand and immaterial losses of Rp 10,000,000 thousand. To date, the case is still in process at the Semarang District Court.
Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/ PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan , antara lain :
Based on the Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 decided, among other matters:
Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya;
In the principal action: To reject the claim of CV. Bina Usaha (the Plaintiff) in its entirety;
Dalam Rekonpensi: mengabulkan gugatan Perusahaan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi) dan memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526.052 ribu dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
In the cross action: to grant in part the claim of the Company (as Plaintiff); to declare that CV. Bina Usaha (as Counterclaim Defendant) is in default (breach of contract); and to order the Counterclaim Defendant to pay material damages to the Counterclaim Plaintiff in the amount of Rp 2,526,052 thousand and a fine of 0.4% per day of delay in payment the compensation.
- 97 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Atas Putusan PN Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 ini, CV. Bina Usaha mengajukan banding. Telah ada Putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg yang dimohonkan banding sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi. Atas Putusan Pengadilan Tinggi Semarang tersebut Perseroan telah mengajukan permohonan Kasasi tanggal 4 Maret 2011. c.
Based on the Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010, CV. Bina Usaha appeal. There has been a Semarang District Court Decision No. 385/Pdt/2010/PN.Smg dated January 3, 2011, to decide, among others, revised Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 which is just a request for appeal on the imposition of the payment of damages to Counterclaim Defendant/ Claim Plaintiff. As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) on March 4, 2011.
Kantor Cabang Bandung Perusahaan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran liabilitas serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Perseroan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009.
c.
The Company’s Bandung Branch as the Defendant received an unlawful act lawsuit from Yudi Heriyanto (Plaintiff) relating to problems with payment of liabilities and the financing object (collateral) of the Plaintiff as the Consumer against the Company (as the Finance Companies) The lawsuit was registered at the Bandung District Court with No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg dated August 27, 2009.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 133.817 ribu dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 (tujuh) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600.000 ribu dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30.000 ribu.
As relief, the Plaintiff seeks, among other matters, rescheduling of the debt, determination of the remaining debt at Rp 133,817 thousand with the payment period increased to between 7 (seven) and 9 (nine) years, and compensation for immaterial losses of Rp 600,000 thousand and for material losses of Rp 30,000 thousand.
Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan , antara lain :
Based on the Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg dated July 7, 2010 decided, among other matters: On the merits of the case: to reject Yudi Heriyanto’s (the Plaintiff) suit in its entirely; In the countersuit: to grant in part the claim of the Countersuit Plaintiff suit (the Company), declaring that the Countersuit Defendant (Yudi Heriyanto) has commited a breach of contract (default) and ordering the Countersuit Defendants to hand over to the Countersuit Plaintiff a Mercedes Benz as Object of Fiduciary Guarantee based on Fiduciary Certificate No. W 8.0006364.HT.04.06 year 2009 dated May 19, 2009, which has executorial force;
Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya; Dalam Rekonpensi : mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Perseroan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial;
- 98 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan banding. Pada Saat ini perkara tersebut masih dalam proses banding.
In response to Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN Bdg dated July 7, 2010, Yudi Heriyanto filed an appeal. Currently, the case is still in process.
Pihak Penggugat menyatakan banding dan telah ada putusan banding Pengadilan Tinggi Bandung No.43/Pdt/2011/PT.Bdg tanggal 11 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 7 Juli 2010 No.299/Pdt.G/2009/ PN.Bdg, atas putusan ini Yudi Heriyanto (Penggugat/ Pembanding) mengajukan kasasi pada tanggal 23 Agustus 2011. Perkara ini masih dalam proses kasasi.
The plaintiffs declare appeals and there has been a High Court Appeal Ruling No. 43/ Bandung Pdt/2011/PT.Bdg on May 11, 2011, this High Court Appeal Ruling strengthen the decision of the District Court Bandung on July 7, 2010 No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg, over this ruling Yudi Heriyanto (Plaintiff/ Appeals) filed a cassation on August 23, 2011. This case is still in the process of cassation.
Perusahaan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 (lima) bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (Ah Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Perusahaan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 (lima) bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 (lima) bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan Para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di PN Bogor.
d.
Perusahaan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No.469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Bogor.
The Company as Defendant II received a civil lawsuit from An Man Oh (as Plaintiff). The lawsuit was registered in the Bogor District Court with No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010. The lawsuit is related to the conduct of an enforcement auction of 5 (five) plots of land collateral in the name of Man Oh An (An Man Oh) as a defaulted customer of the Company. The auction of the 5 (five) plots of land collateral was carried out on November 18, 2009 at the Bogor State Property and Auction office (KPKNL) Bogor. In Plaintiff’s lawsuit, the relief sought includes, among other matters, an attachment order (conservatoir beslag) of the 5 (five) plots of land in the name of Man Oh An and an order to the Defendants not to transfer, sell, or use as collateral such land to any other party/ third party. Currently, the case is still in process at the Bogor District Court.
The Company, as Applicant III of Intervention Application No. 61/Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr of civil case No. 61/Pdt.G/ 2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 above, filed by Tati (as Intervention Applicant) in Bogor District Court. In petitum petition, The Intervention Applicant request for decision, among others: to reject or at least declare in admissible lawsuitNo.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 which is registered in Bogor District Court, claiming the Intervention Applicant as the winning gidder based on the minutes of the aution No. 469/2009 dated December 2, 2009 and the Intervention Applicant has the right of 5 (five) parcels of land that has been auctioned in 1 (one) package. To date the case is still in process at Bogor District Court.
- 99 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) e.
Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan).
e.
Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM and Dr. Juniver Girsang, S.H., MH as the Plaintiff filed a civil suit in the South Jakarta District Court with No. 398/Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel dated July 14, 2011 against the Company as Defendant V with 6 (six) other Defendants and 2 (two) Participate Defendants in a lawsuit dissenter promise/ breach of contract where the Plaintiff sued the Defendants to pay success fee to the Plaintiff (as lawyer of the Defendants in the case of bankruptcy).
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Perusahaan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badanbadan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik.
As relief, among others, the Plaintiffs sued the Defendants jointly and severally to pay damages to the Plaintiffs of Rp 4,605,828 thousand plus interest of 3% per month since the lawsuit filed up to the Defendants settle all their obligations in cash and at once, ask the Participate Defendants to freeze (suspend) the Company’s and 1 (one) other Defendant’s business activities and/or fined them, because as public companies, they have committed a dissenter promise/breach of contract and did not report it to Participate Defendants as agencies who give permission and supervise the public companies.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan.
As of the date of issuance of the financial statements, the case is still in process.
Selain perkara tersebut di atas, dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan menerima beberapa gugatan perbuatan melawan hukum yang terutama berkaitan dengan piutang dan transaksi sewa.
Other than the cases mentioned above, in normal course of its business as a finance company, the Company received several lawsuits in relation to complaint against unlawful acts, which are mainly related to receivables and rental transactions.
40. MANAJEMEN RISIKO a.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
40. RISK MANAGEMENTS
Manajemen risiko modal
a.
Capital risk management
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages capital risk to ensure that they will be able to survive, in addition to maximizing shareholder profits by optimizing the balance of debt and equity.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 15 dan 20) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 22 dan 23).
The Company's capital structure consists of a loan, in this case bank loan and bonds issued (Notes 15 and 20) and equity which consists of paid-in capital and additional paid-in capital and retained earnings as described in (Notes 22 and 23).
- 100 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
Board of Directors regularly conduct a review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and risk-related.
Gearing ratio yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK. 012/2006 tanggal 29 September 2006 pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio is calculated based on the Regulation of the Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
Pinjaman Modal Gearing ratio
b.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2.485.573.865 2.173.826.800
1.089.564.128 1.481.195.768
114,34%
73,56%
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b.
2009 Rp'000
377.846.337 Debt 1.311.999.677 Equity 28,80%
Gearing ratio
Risk management objectives and policy
Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk perusahaan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
The Company’s Risk Management Policy is a policy designed to address the rapid developments in the financial service industry, including in relation to the development of consolidated risk management with Bank Panin as the holding company (parent company), which is engaged in banking services.
Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut perusahaan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.
The Company recognizes that sound management of financing activities based on good governance requires the application of risk management that includes the processes of identifying, measuring, monitoring and controlling risk. In the application of risk management, the Company believes that the active role of the Board of Commissioners, the Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of its risk management.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
The risk management policy is one of the Company management’s efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can proceed within measurable limits of risk to achieve the target of enhanced shareholder value.
- 101 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah:
The objectives of application of the risk management policy are:
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
To ensure that all business activities and operational support activities within the Company have taken into consideration all potential risks that may arise, whether in the form of credit risk, market risk, liquidity risk, or operational risk.
Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.
To perform the function of supervision and management of all risks inherent in business activities within the Company's established risk tolerance limits.
Untuk mengoptimalkan modal Perusahaan.
penggunaan
To optimize the use of the Company’s capital.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.
To ensure compliance with all relevant regulations, including those of Bank Indonesia, the Ministry of Finance, and other authorities.
Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.
To increase value.
long-term
shareholder
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsipprinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility, and the fairness of transactions.
Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:
Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:
Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;
Approving and evaluating risk management policies on a regular basis;
Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;
Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;
- 102 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan
The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and
Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan
Pillar 2: Policy and Implementation of Limits
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakankebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both credit and noncredit transactions.
Pilar 3: Identifikasi, Pengawasan
Pillar 3: Monitoring System
Pengukuran
dan
Identification, Measurement, and Management Information
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.
The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.
Pilar 4: Pengendalian Internal
Pillar 4: Internal Control
Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:
The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;
Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company;
Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan
Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and
Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
- 103 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang rupiah dan jangka waktu pembiayaan, secara konsisten Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap dengan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit terhadap tingkat suku bunga pinjaman ditambah beban dana dengan jangka waktu yang juga disesuaikan. Perusahaan senantiasa memilih sumber pendaaan yang tepat, dimana faktor tingkat suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo antara sumber pendanaan dan piutang pembiayaannya telah diselaraskan.
Related interest rate exposure in rupiah currency and term financing, the Company management consistently apply a fixed interest rate with adjusting interest rates to credit interest rate loan plus load funds with a period that is also customizable. The Company always choose the right funding sources, where the factor of interest rate and maturity period, between funding sources and accounts receivable financing have been aligned.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang mengambang yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.
Interest rate exposure to foreign currency, the Company implemented the management of the floating interest rate that reviewed every 3 month. Sources of funding in foreign currency is from their own capital, mostly from the receipt of customer payments in foreign currencies.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:
The following table summarizes the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates:
31 Desember/December 31, 2011 Suku bunga variabel/Variable rates Kurang dari 3 bulan/ >3-12 bulan/ Less than 3 months >3-12 months Rp'000 Rp'000 Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Surat berharga yang yang diterbitkan Jumlah Jumlah-bersih
128.496.685 9.105.831 137.602.516 15.001.764 -
25.096.210 25.096.210 43.214.224 -
Suku bunga tetap/Fixed rates Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
-
-
61.561.700 -
-
165.255.446
-
340.821.542 196.436.782 542.621
-
764.618.091
38.571.634 38.571.634 51.171.351 -
-
184.185.123 -
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000 -
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
15.261.250
-
190.058.385 15.261.250
485.358.943
387.169.766
-
1.110.557.830
734.368.981 881.907.547 1.579.443
1.258.749.556 4.634.625
1.458.160
2.333.940.079 1.078.344.329 8.214.849
2.103.214.914
1.665.815.197
1.458.160
4.736.376.722
Financial assets Cash and cash equivalents Short-term investments Net investment in finance leases Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total
Financial liabilities 1.496.548.212 Bank loans
533.456.973
669.518.777
-
242.606.555
746.419.098
-
989.025.653
-
2.485.573.865
Total
2.250.802.857
Total-net
15.001.764
43.214.224
51.171.351
-
184.185.123
776.063.528
1.415.937.875
122.600.752
(18.118.014)
(12.599.717)
-
580.432.968
1.327.151.386
249.877.322
- 104 -
>5 tahun/ >5 years Rp'000
1.458.160
Bonds issued
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2010
Suku bunga variabel/Variable rates Kurang dari 3 bulan/ >3-12 bulan/ Less than 3 months>3-12 months Rp'000 Rp'000 Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Jumlah-bersih
Suku bunga tetap/Fixed rates
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Rp'000
4.912.901 -
-
-
-
20.229.750 -
6.598.852
17.915.609
53.257.929
-
133.784.890
-
-
-
-
193.872.720 26.108.434 373.342
11.511.753
17.915.609
53.257.929
-
374.369.136
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000 -
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
14.906.000
-
25.142.651 14.906.000
399.157.743
331.312.501
-
284.047.357 543.106.479 1.070.456
642.557.318 1.247.606
979.004
1.120.477.395 569.214.913 3.670.408
1.227.382.035
990.023.425
979.004
2.675.438.891
942.027.524
Financial assets Cash and cash equivalents Short-term investments Net investment in finance leases Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total
11.493.629
33.117.637
76.921.681
-
126.602.646
300.577.577
540.850.959
-
Financial liabilities 1.089.564.128 Bank loans
18.124
(15.202.028)
(23.663.752)
-
247.766.490
926.804.458
449.172.466
979.004
1.585.874.763
Total-net
31 Desember/December 31, 2009 Suku bunga variabel/Variable rates
Suku bunga tetap/Fixed rates
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Rp'000 Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Jumlah-bersih
30.580.894 6.660.563 37.241.457 37.241.457
Kurang dari >3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
3 bulan/ Less than 3 months
Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
-
-
-
-
-
74.371.750
-
30.580.894 74.371.750
44.501.451
-
87.669.531
193.900.342
554.835.380
-
894.367.343
-
-
68.084.824 43.318.833 281.910
171.828.986 242.263.399 799.367
264.178.906 2.377.506
966.921
504.092.716 285.582.232 4.425.704
44.501.451
-
199.355.098
608.792.094
895.763.542
966.921
1.793.420.639
6.800.076 6.800.076 6.800.076
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
-
-
55.035.936
146.237.283
176.573.118
-
44.501.451
-
144.319.162
462.554.811
719.190.424
966.921
Jumlah/ Total Rp'000 Financial assets Cash and cash equivalents Short-term investments Net investment in finance leases Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total
Financial liabilities 377.846.336 Bank loans 1.415.574.303
Total-net
Perusahaan terpapar risiko suku bunga karena piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap dan investasi neto sewa pembiayaan dan utang bank memiliki suku bunga tetap dan mengambang.
The Company is exposed to interest rate risk because its consumer financing receivables and factoring receivables are arranged at fixed interest rates and net investment in finance leases and bank loans are arranged at fixed and floating interest rates.
Aset dan liabilitas keuangan perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 7, 8, 9 dan 15.
The Company’s financial assets and liabilities that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk as described in notes 7, 8, 9 and 15.
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Untuk investasi neto sewa pembiayaan dalam mata uang asing dengan suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah pokok investasi neto sewa pembiayaan terhutang pada tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 400.159 ribu dan Rp 387.094 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For floating rate net investment finance lease in foreign currency, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of net investment finance lease outstanding at the statement of financial position date was outstanding for the whole year. A change of 50 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased or decrease profit before tax for the years ended December 31, 2011 and 2010 by Rp 400,159 thousand and Rp 387,094 thousand. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.
- 105 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk utang bank suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah utang bank terhutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 549.614 ribu dan Rp 612.592 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For floating rate bank loans, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of bank loans outstanding at the statement of financial position date was outstanding for the whole year. A change of 50 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased or decreased the profit before tax for the year ended December 31, 2011 and 2010 by Rp 549,614 thousand and Rp 612,592 thousand. This analysis assumes that all other variables remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.
Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowings, the Company may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi liabilitasnya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.
Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.
Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi lembaga keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:
1.
1.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
- 106 -
Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2.
Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
2.
Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the customer.
3.
Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.
3.
Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
4.
Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
4.
Conducting independent credit management with clear authority responsibility.
risk and
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company’s account receivables:
Investasi neto sewa pembiayaan
Net investment in finance leases 2011 Rp'000
Korporasi Individu Jumlah
2010 Rp'000
2009 Rp'000
996.291.606 283.907.888
904.229.870 193.035.370
1.008.004.280 117.993.888
Corporate Individual
1.280.199.494
1.097.265.240
1.125.998.168
Total
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 2.819.093.265 ribu, Rp 1.387.345.972 ribu dan Rp 622.093.980 ribu.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s consumer financing receivable was with individuals with the amount of credit risk, respectively amounting to Rp 2,819,093,265 thousand, Rp 1,387,345,972 thousand and Rp 622,093,980 thousand.
Transaksi anjak piutang
Factoring receivables
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perusahaan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.219.849.223 ribu, Rp 637.806.389 ribu dan Rp 316.646.802 ribu.
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s factoring receivable is corporate, with total credit risks, respectively amounting to Rp 1,219,849,223 thousand, Rp 637,806,389 thousand and Rp 316,646,802 thousand.
Risiko Iikuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.
Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks, state-owned banks and foreign banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.
- 107 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu Untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
The Company also has an overdraft facility which can be withdrawn at any time to meet the funding requirements for a minimum of 5 working days.
Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 120,14%, 81,87% dan 35,01%. Dalam hal perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 54,57%, 45,02% dan 25,93%.
To date, the Company has very sound liquidity ratios. The Company’s liability to equity ratios for as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are 120.14%, 81.87% and 35.01%, respectively. Meanwhile, the Company’s liability to asset ratios as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are 54.57%, 45.02% and 25.93%, respectively.
Tabel berikut menyajikan sisa umur kontraktual liabilitas keuangan Perusahaan yang menggambarkan eksposur Perusahaan terhadap risiko likuiditas pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:
The following table summarizes the residual contractual maturities of the Company’s financial liabilities, illustrating the Company’s exposure to liquidity risk as of December 31, 2011, 2010 dan 2009:
31 Desember/December 31, 2011 Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Utang bank Surat berharga yang diterbitkan Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar
66.965.934 642.552 20.013.318
132.220.953 6.908.160 488.362 -
576.671.197 242.606.555 30.170.417 -
720.690.128 746.419.098 -
1.496.548.212 989.025.653 6.908.160 31.301.331 20.013.318
Bank loans Bonds issued Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expenses
Jumlah
87.621.804
139.617.475
849.448.169
1.467.109.226
2.543.796.674
Total
31 Desember/December 31, 2010 Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Utang bank Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar
58.663.479 4.665.645 4.648.648
79.432.796 9.748.867 956.701 -
333.695.214 44.135.610 -
617.772.639 -
1.089.564.128 9.748.867 49.757.956 4.648.648
Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expenses
Jumlah
67.977.772
90.138.364
377.830.824
617.772.639
1.153.719.599
Total
31 Desember/December 31, 2009 Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000 Utang bank Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
19.049.158 715.742 1.743.195
35.986.778 9.591.795 569.245 -
146.237.283 14.018.216 -
176.573.118 26.051 -
377.846.337 9.591.795 15.329.254 1.743.195
21.508.095
46.147.818
160.255.499
176.599.169
404.510.581
- 108 -
Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expenses
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2011, 2010 and 2009: 2011
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity date Rp'000 Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Surat berharga yang diterbitkan Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Perbedaan jatuh tempo
Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000
(19.708.466)
-
734.368.981
1.258.749.556
-
141.264.979
881.907.547
-
-
223.068
406.245
1.579.443
4.634.625
1.458.160
494.929.212
409.503.057
2.128.311.124
1.704.386.831
1.458.160
4.718.879.918
-
97.609.179
510.455.153
-
-
66.965.934
-
-
-
15.261.250
-
425.741.400
-
-
-
192.183.355 15.261.250
132.220.953
576.671.197
720.690.128
-
1.496.548.212
6.908.160
242.606.555 -
746.419.098 -
-
989.025.653 6.908.160
488.362
30.170.417
-
-
31.301.331
-
-
20.013.318
-
2.543.796.674
1.458.160
2.175.083.244
-
642.552
-
20.013.318
-
87.621.804
139.617.475
849.448.169
1.467.109.226
407.307.408
269.885.582
1.278.862.955
237.277.605
(19.708.466)
Jumlah/ Total Rp'000
170.222.654
76.752.098
(329.683) 1.428.365
-
>5 tahun/ >5 years Rp'000
55.171.803
-
-
-
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
170.598.888
192.183.355 -
(16.753.875) -
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
Financial assets Cash and cash equivalents Short term investments Net investment in finance 1.110.557.830 leases Less: allowance for (4.053.273) impairment losses Consumer financing 2.333.940.079 receivables Less: allowance for (16.753.875) impairment losses 1.078.344.329 Factoring receivables Less: allowance for (329.683) impairment losses 9.729.906 Other receivables
-
(4.053.273)
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
-
-
Total Financial liabilities Bank loans Bonds issued Insurance premium third parties Other payables to third parties Accrued expenses payables Total Maturity gap
2010 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity date Rp'000 Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Transaksi anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Perbedaan jatuh tempo
Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000
-
26.327.186 -
-
64.765.243
(15.005.915) -
(12.378.241) -
(2.121.259)
(29.505.415)
-
-
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
-
-
75.618.499
417.073.352
-
-
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
-
26.327.186 14.906.000
384.570.430
-
942.027.524
-
(15.005.915)
-
1.120.477.395
-
(12.378.241) 569.214.913
Consumer financing receivables Less: allowance for impairment losses Factoring receivables Less: allowance for impairment losses Other receivables
-
93.886.624
99.986.096
284.047.357
15.304.021
10.804.413
543.106.479
134.610
292.809
1.070.456
1.247.606
979.004
(2.121.259) 3.724.485
200.417.684
186.701.817
1.245.297.644
1.043.281.354
979.004
2.647.172.088
-
58.663.479
79.432.796
-
-
-
4.665.645
956.701
-
4.648.648
-
333.695.214
9.748.867
44.135.610 -
642.557.318
-
Less: allowance for impairment losses
Total
-
1.089.564.128
-
-
9.748.867
-
-
49.757.956
Financial liabilities Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties
-
-
4.648.648
Accrued expenses
617.772.639
-
67.977.772
90.138.364
377.830.824
617.772.639
-
1.153.719.599
(29.505.415)
132.439.912
96.563.453
867.466.820
425.508.715
979.004
1.493.452.489
- 109 -
Financial assets Cash and cash equivalents Short term investments Net investment in finance leases
14.906.000
Total Maturity gap
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity date Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah/
Total Rp'000
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Transaksi anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kawajiban keuangan Utang bank Utang premi asuransi Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Perbedaan jatuh tempo
Financial assets Cash and cash equivalents Net investment in finance leases
-
31.030.761
-
-
-
-
31.030.761
-
30.032.438
64.297.656
200.700.418
599.336.831
-
894.367.343
-
-
-
-
(28.073.163)
23.835.774
44.249.050
171.828.986
264.178.906
-
504.092.716
Less: allowance for impairment losses Consumer financing receivables
17.000.000
26.318.833
242.263.399
-
-
(9.610.351) 285.582.232
Less: allowance for impairment losses Factoring receivables
188.912
799.367
966.921
(15.237.174) 4.425.704
Less: allowance for impairment losses Other receivables
(44.257)
Less: allowance for impairment losses
(28.073.163) -
(9.610.351) -
-
(15.237.174) -
-
(44.257)
-
92.998
2.377.506
-
-
-
-
101.991.971
135.054.451
615.592.170
865.893.243
966.921
-
19.049.158
35.986.778
146.237.283
176.573.118
-
377.846.337
-
715.742
9.591.795 569.245
14.018.216
26.051
-
9.591.795 15.329.254
Financial liabilities Bank loans Insurance premium payables Other payables
-
1.743.195
-
-
-
-
1.743.195
Accrued expenses
-
21.508.095
46.147.818
160.255.499
176.599.169
-
80.483.875
88.906.633
455.336.671
689.294.074
966.921
(52.964.945)
(52.964.945)
1.666.533.811
404.510.581 1.262.023.230
Total
Total Maturity gap
Risiko Operasional
Operational risk
Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, perusahaan melakukan beberapa hal:
Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.
- 110 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menggunakan E- loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem online dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perusahaan.
The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an online, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.
Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakankebijakan dan SOP secara rutin.
The Company has also implemented Risk Control Self-Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.
Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.
41. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
41. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a.
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pinjaman atas Pembiayaan Kendaraan sebesar Rp 200.000.000 ribu sehingga fasilitas pinjaman meningkat menjadi Rp 300.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan.
a.
Based on Offering Credit Letter No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 from Bank Permata dated January 16, 2012, the Company obtained the additional Loan Facility for Vehicles Financing amounting to Rp 200,000,000 thousand and increase the loan facility into Rp 300,000,000 thousand with a maximum tenor of 36 (thirty six) months.
b.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42 tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Fasilitas PTD (Demand Loan) dari Bank ICBC sebesar Rp 100.000.000 ribu dengan tenor 36 (tiga puluh enam) bulan, dan suku bunga floating 10,00% per tahun.
b.
Based on Credit Agreement No. 42 dated January 10, 2012, the Company obtained PTD Facility (Demand Loan) from Bank ICBC amounting to Rp 100,000,000 thousand, with the tenor of 36 (thirty sixty six) months, and with a floating interest rate per annum of 10.00%
42. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
42. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 111 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2012.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 2 to 111 were the responsibilities of the management, and were approved for issue by the Company’s Directors on March 12, 2012.
- 111 -