Madrasah Tsanawiyah adalah termasuk Sekolah. Menengah Pertama yang
berciri Islam. Madrasah merupakan ... perkembangan peserta didik yang berada
pada taraf remaja awal. Di mana pada ... tugas utama mereka. Bimbingan
dilakukan ...
Pentingnya Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa Madrasah Tsanawiyah Oleh Luluk Muhayati, S.Pd *) Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal, dan pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui tranformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Di Indonesia dikenal adanya pendidikan umum dan agama. Di antara pendidikan umum ada yang berciri khas nasional dan berciri khas agama. Madrasah Tsanawiyah adalah termasuk Sekolah Menengah Pertama yang berciri Islam. Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang unik. Keunikannya berupa keinginan agar anak didik lulusannya mempunyai kemampuan menguasai pengetahuan umum setara dengan standart sekolah umumnya lainnya, sekaligus menguasai ilmu agama Islam melebihi lulusan sekolah umum bukan Madrasah. Untuk itu peran layanan bimbingan dan konseling diharapkan mampu mengantarkan siswa Madrasah Tsanawiyah pada pencapaian standart akademis dalam kondisi perkembangan diri sehat, optimal dan agamis. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di Madrasah Tsanawiyah didasarkan pada tingkatan perkembangan peserta didik yang berada pada taraf remaja awal. Di mana pada perkembangan diharapkan siswa tamatan Madrasah Tsanawiyah mampu menjalankan ajaran agama dalam kehidupan, menjalankan hak dan kewajiban dalam belajar dan mempersiapkan karir, berpikir logis dalam memecahkan masalah, mampu menjalankan pola hidup mandiri dan sosial serta memiliki rasa cinta tanah air. Pentingnya pelaksanaan bimbingan dan konseling mengandung pengertian yaitu bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang professional kepada individu secara
36
MPA 279 Desember 2009
berkesinambungan agar individu itu dapat menemukan pribadinya dan bertindak wajar. Sedangkan konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua orang dimana yang seorang yang klien, dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya dan lingkungannya. Menurut Frederick H. Kanfer dan Arnold P. Goldstein, yang dikutip oleh M. Surya (1988), lima tujuan pokok pemberian bantuan yaitu: Mengubah tingkah laku khusus yang merupakan masalah bagi kita; Penalaran atau wawasan yang jelas tentang pemeliharaan nasional dan emosional terhadap masalah yang dihadapi klien; Perubahan kesenangan emosional klien termasuk perubahan ketegangan dan kecemasan; Perubahan dalam tanggapan diri seseorang (klien) termasuk tujuan hidup, kepercayaan diri dan perasaan; serta Perubahan gaya hidup atau struktur kepribadian klien. Adapun fungsi bimbingan dan konseling yaitu: Fungsi Pemahaman (menghasilkan pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan siswa yang meliputi tentang diri sendiri dan lingkungan); Fungsi Pencegahan (agar siswa tidak mengalami suatu kesulitan, caranya dengan pemberian informasi. Misalnya untuk mencegah siswa mengalami kesulitan belajar diberi informasi tentang cara belajar yang efisien); Fungsi Pemeliharaan (upaya menjaga tingkah laku yang sudah menjadi baik tetap dipelihara, jangan sampai rusak kembali); Fungsi Pengembangan (membantu siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal dan dapat mencapai perkembangan diri yang optimal); Fungsi Pengatasan (membantu siswa dalam mengatasi masalahnya). Sedangkan ruang lingkup bimbingan dan konseling meliputi bimbingan dilakukan untuk melayani semua siswa bukan hanya siswa yang bermasalah bahkan kepada siswa yang masalahnya sudah teratasi. Bimbingan diberikan untuk membantu siswa mengambil keputusannya sendiri, menyusun rencananya dan bertanggung jawab sendiri. Jadi bukan menuntut agar klien melakukan
keputusan yang ditentukan oleh pembimbingan. Bimbingan dilakukan dengan kerjasama dengan para petugas yang lain tanpa campur tangan pada tugas utama mereka. Bimbingan dilakukan oleh petugas sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing. Kegiatan bimbingan di sekolah berpusat pada upaya pencegahan dan penanggulangan masalah siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan bimbingan dilakukan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dengan yang dibimbing. (Hermin Laksmiwati dan Agus Suyanto: 2002) Sebagaimana uraian di atas kompetensi yang menjadi sasaran pelayanan bimbingan konseling dijabarkan dari tugas-tugas perkembangan peserta didik.
Adapun menurut pusat kurikulum, Balibang Depdiknas dalam panduan Pelayanan Bimbingan dan, Konseling berbasis Kompetensi di Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsnawiyah dan sederajat adalah: Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; Mempersiapkan diri menerima dan bersikap positif untuk kehidupan yang sehat; Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas; Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi sent; Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat; Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial
dan ekonomi; serta Mengenal sistematika dan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara. Terselenggaranya semua layanan bimbingan dan konseling di Madrasah dengan baik perlu didukung oleh pengenalan dan pemahaman akan pentingnya layanan bimbingan dan konseling oleh berbagai pihak yang terkait (Kepala Departemen Agama, Kasi Mapenda, Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah dan Guru-Guru). Karena itu semua pihak bertanggung jawab atas pengembangan dan pelayanan bimbingan dan konseling di Madrasah. KESIMPULAN Sebagai bagian integral dan proses pendidikan, bimbingan dan konseling (BK) memiliki fungsi dan peranan yang strategis. Melalui layanan BK, para siswa diharapkan mampu mengenal dirinya, mengenal lingkungannya dan mampu merencanakan masa depannya, oleh karena itu sangatlah keliru jika peranan guru pembimbing hanya menangani anak-anak yang bermasalah dalam pengertian, sering terlambat membayar iuran, dan melanggar tata tertib sekolah. Sesuai dengan fungsinya, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan kepada semua siswa, baik siswa yang lambat maupun siswa yang tergolong cepat atau pandai. Pentingnya layanan bimbingan dan konseling di Madrasah Tsanawiyah diharapkan peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis serta mampu mengambil keputusan, mengenalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif. Dalam konteks ini, diharapkan siswa lulus Madrasah Tsanawiyah mampu menjadi pribadi mandiri, bertanggung jawab, bermoral dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Pada akhirnya kerja keras dan kesungguhan para guru pembimbing dalam melaksanakan tugas, merupakan kunci utama keberhasilan pendidikan khususnya di Madrasah Tsanawiyah, yang pada gilirannya diharapkan mampu berkontribusi terhadap terwujudnya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.z*) Guru BK MTsN 2 Surabaya MPA 279 Desember 2009
37