31 Okt 2012 ... “Peran Bimbingan Konseling Terhadap Tawuran Pelajar Di Indonesia”. ...
perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang. .... beberapa contoh
yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang ...
MAKALAH PERAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP TAWURAN PELAJAR DI INDONESIA
DI SUSUN OLEH DENNY DWI SAPUTRI 11001189 KELAS D1/ SEMESTER 3
PROGRAM STUDI BIMBANGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2012
KATA PENGANTAR
Penyusun panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran Bimbingan Konseling Terhadap Tawuran Pelajar Di Indonesia”. Meskipun penyusun sudah berusaha untuk cermat dan teliti, namun sebagai manusia biasa tentu saja hasilnya masih belum maksimal, masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penyusun senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan guna perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang. Demikianlah pengantar dari penyusun, sebagaimana mestinya apa yang menjadi isi dalam makalah ini dapat kita ambil hikmahnya dan dapat bermanfaat, serta sebagai suatu tambahan ilmu pengetahuan bagi kita, terutama bagi kami sendiri dan para pembaca.
Yogyakarta, 31 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2 DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3 BAB I ..................................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4 A.
Latar Belakang Masalah............................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah........................................................................................................................ 5
C.
Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6 A.
Pengertian Tawuran ..................................................................................................................... 6
B.
Faktor-faktor Penyebab Tawuran ................................................................................................. 7
C.
Cara Untuk Mengatasi Tawuran ................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................... 9 PENUTUP .............................................................................................................................................. 9 A.
Kesimpulan.................................................................................................................................. 9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar seolah sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi ditelinga kita. Inilah beberapa contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa tahun lalu. Di Palembang pada tanggal 23 September 2006 terjadi tawuran antar pelajar yang melibatkan setidaknya lebih dari tiga sekolah, di antaranya adalah SMK PGRI 2, SMK GAJAH MADA KERTAPATI dan SMKN 4 (harian pagi Sumatra ekspres Palembang). Di Subang pada tanggal 26 Januari 2006 terjadi tawuran antara pelajar SMK YPK Purwakarta dan SMK Sukamandi (harian pikiran rakyat). Di Makasar pada tanggal 19 September 2006 terjadi tawuran antara pelajar SMA 5 dan SMA 3 (karebosi.com). Tidak hanya pelajar tingkat sekolah menengah saja yang terlibat tawuran, di Makasar pada tanggal 12 Juli 2006 mahasiswa Universitas Negeri Makasar terlibat tawuran dengan sesama rekannya disebabkan pro dan kontra atas kenaikan biaya kuliah (tempointeraktif.com). Sedangkan di Semarang sendiri pada tanggal 27 November 2005 terjadi tawuran antara pelajar SMK 5, SMK 4 dan SMK Cinde (liputan6.com). Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung. Lalu mengapa tawuran antar pelajar ini bisa terjadi? Faktor apa sajakah yang menyebabkan tawuran antar pelajar ini? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tawuran yang dilakukan? Dan bagaimanakah kita sebagai manusia-manusia perbaikan bangsa mencari jawaban atas semua permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tawuran pelajar ini?
B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian tawuran 2. Faktor-faktor penyebab tawuran 3. Cara mengatasi tawuran
C. Tujuan 1. Untuk mengerti definisi tawuran 2. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab tawuran 3. Untuk mengetahui cara mengatasi tawuran
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tawuran Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar. Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sudah dianggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan ada sebuah pendapat yang menganggap bahwa tawuran merupakan salah satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran antar pelajar sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban yang lebih maju. Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian di luar sekolah daripada masuk kelas pada kegiatan belajar mengajar. Tawuran tersebut telah menjadi kegiatan yang turun temurun pada sekolah tersebut. Sehingga tidak heran apabila ada yang berpendapat bahw tawuran sudah membudaya atau sudah menjadi tradisi pada sekolah tertentu. Kerugian yang disebabkan oleh tawuran tidak hanya menimpa korban dari tawuran saja, tetapi juga mengakibatkan kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut. Tentunya kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran. Akibatnya masyarakat menjadi resah terhadap kegiatan pelajar remaja. Keresahan tersebut sendiri merupakan kerugian dari tawuran yang bersifat psikis. Keresahan ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan bangsa. Dari segi politik, hal tersebut dimanfaatkan oleh para pemegang otoritas untuk melanggengkan status quo-nya. Mereka memanfaatkannya dengan cara membangun opini publik bahwa para pemuda di Indonesia masih balum mampu menduduki otoritas kekuasaan politis di Indonesia.
B. Faktor-faktor Penyebab Tawuran Faktor internal, faktor ini merupakan faktor utama penyebab para pelajar banyak yang “ikutikut” tawuran diantaranya. a. Ajakan teman, beberapa pelajar yang tawuran ternyata ada diantara karena ajakan teman, karena takut dibilang “cupu loe ga mau ikut tauran, punya nyali ga loe..??” atau “ini kan buat kebaikan sekolah kita, klo loe ga ikut mending ga usah jadi temen gue..”, hal ini juga pernah terjadi pada diri saya pribadi, akan tetapi saya selalu mengabaikan hal tersebut karena saya tahu hal itu tidak berguna. b. Mental yang lemah, tidak mau dibilang “cupu” atau “culun” banyak diantara mereka terlibat dalam tawuran, ini mencerminkan bahwa mental para pelajar kita sangatlah lemah, hal ini tentu harus segera diperbaiki secepatnya, mulai dari diri sendiri dengan dibantu pihak-pihak terkait seperti guru dan orang tua. Faktor eksternal, selain faktor internal faktor eksternal secara tidak langsung mendorong para pelajar pelajar untuk melakukan aksi tawuran, diantaranya. c. Ekonomi, biasanya para pelaku tawuran adalah golongan pelajar menengah kebawah ini disebabkan faktor ekonomi mereka yang pas-pasan bahkan cenderung
kurang
membuat
membuat
mereka
melampiaskan
segala
ketidakberdayaannya lewat aksi perkelahian tersebut, karena diantara mereka merasa dianggap rendah ekonominya dan akhirnya ikut tawuran agar dapat dianggap jagoan. d. Perhatian, kurangnya perhatian dari orang-orang disekitar mereka seperti orang tua dan guru membuat mereka bebas dan bisa melakukan segala sesuatu sesuka hati mereka, termasuk tawuran diantaranya.
C. Cara Untuk Mengatasi Tawuran Hal yang dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar yaitu :
1. Para Siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan. 2. Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih. 3. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain. 4. Ajarkan ilmu sosial Budaya, ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat. 5. Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tindak kekerasan. Kartini kartono pun menawarkan beberapa cara untuk mengurangi tawuran remaja, diantaranya : a)
Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melakukan koreksi
terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun b)
Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan
sehat c)
Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja
zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan potensi remaja.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Faktor penyebab tawuran meliputi factor internal dan factor eksternal. Faktor internal yaitu karena ajakan teman atau mental yang lemah. Sedangkan factor eksternal yaitu karena adanya factor ekonomi dan perhatian. Agar tawuran tidak terjadi maka dapat dilakukan dengan cara para siswa diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan, dilakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih,pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.