Manajemen Konflik - zerosugar

79 downloads 76 Views 2MB Size Report
Tingkat konflik sangat rendah, atau tidak ada konflik sama sekali. ® Pengaruh terhadap efektivitas organisasi menjadi rendah. ® Ini sangat beralasan karena ...
Yogi Suwarno, SIP. MA.

Disampaikan pada PENINGKATAN KAPASITAS SUPERVISI MANAJER PD PAL JAYA Jakarta, 14 Agustus 2010

Yogi Suwarno, SIP. MA. Garut, 9 Juni 1975 Pendidikan: 1.FISIP Unpad Bandung 1993 – 1998 2.GSPA-ICU Tokyo 2003 – 2005 Pekerjaan: 1.Dosen Tetap di STIA LAN Jakarta 2.Peneliti pada Pusat Kajian Administrasi Internasional - Jakarta 0812-1820-2000 yogisubki [at] yahoo dot co dot jp

A

B

C

D

 Konflik

adalah suatu kondisi disharmoni yang terjadi antar individu/kepentingan /kelompok dalam organisasi.  Konflik dalam sebuah organisasi selalu ditangani dengan upaya pencegahan seoptimal mungkin, atau apabila sudah atau sedang terjadi, maka dilakukan upaya untuk meminimalisirnya.

 Konflik

terjadi karena adanya unsur manusia sebagai individu yang memiliki keunikan dan kompleksitas masingmasing dalam organisasi.  Perbedaan-perbedaan ini akan mengganggu harmoni organisasi. Dengan beragamnya kepentingan tersebut, maka benturan kepentingan yang bermuara pada konflik dimungkinkan terjadi.

 Faktor

komunikasi (communication factors)  Faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization structure)  Faktor yang bersifat personal (personal factors)  Faktor lingkungan (environmental factors)

 Persaingan

terhadap sumber-sumber daya yg langka  Ketergantungan tugas (interdependence)  Kekaburan batas-batas bidang kerja  Kriteria kinerja yg tidak sesuai  Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas

Dinamika Organisasi

• Kepentingan • Nilai • Sosial

Arah Konflik • Vertikal • Horizontal • Diagonal

Dimensi Hukum

• Internal • Eksternal

Intra individu Antar individu Antar kelompok Antar organisasi

EFEKTIVITAS ORGANISASI

Tinggi

A Rendah

B

C

TINGKAT KONFLIK

Tinggi

Sumber: Robbins (1994: 454)

Tingkat konflik sangat rendah, atau tidak ada konflik sama sekali  Pengaruh terhadap efektivitas organisasi menjadi rendah.  Ini sangat beralasan karena dengan tidak adanya konflik, maka dinamika dan gairah organisasi juga hilang, sehingga efektivitas organisasi tidak terpacu.  Organisasi dengan kadar konflik yang rendah akan berjalan datar apa adanya.  Kondisi seperti ini terjadi karena konflik yang tidak fungsional. 

Komunikasi

 Tingkat

konflik dalam organisasi sangat

tinggi.  Situasi ini juga tidak menguntungkan, karena pada kondisi seperti ini karakter organisasinya kacau, semrawut dan tidak kondusif.  Konflik seperti inipun bersifat tidak fungsional.  Menyebabkan tingkat efektivitas organisasi pun menjadi rendah, atau sama rendahnya dengan kondisi tidak ada konflik.

Tujuan superordinate

Mengurangi ketergantungan antar unit

Perluasan sumber daya

Pemecahan masalah bersama

Sistem naik banding

Wewenang formal

Interaksi yang makin bertambah

Kriteria evaluasi untuk seluruh organisasi dan sistem pemberian imbalan

Membaurkan unit yang berkonflik

 Kondisi

pada titik “B” adalah kondisi yang ideal di mana konflik dalam organisasi dapat di kelola dengan baik.  Konflik pada tingkat ini bersifat fungsional dan menyebabkan tingkat efektivitas organisasi yang tinggi (optimal).  Karakteristik organisasi pada kondisi seperti ini adalah bergairah, kritis terhadap diri sendiri, dan inovatif.

Kondisi

Tingkat Konflik

A

Rendah/ tidak ada

B C

Optimal

Tinggi

Karakter Perilaku Apatis,stagnan No responsif & inovatif Etos tinggi, inovatif, dorong lakukan perubah’ cari cara pecah masalah Kekacauan, tdk ada kerjasama, tdk ada koordin.

Sifat Konflik

Tingkat Prestasi

Disfungsional

Rendah

Fungsional

Tinggi

Disfungsional

Rendah

Pendekatan

Stimulasi Konflik

Program Yang dijalankan

• • •

Pengendalian Konflik

• • • •

Penyelesaian & Penghilangan Konflik

• • •

Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi Perubahan aturan main atau prosedur yang ada Perluasan penggunaan sumber daya organisasi Peningkatan Koordinasi dalam organisasi Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para pegawai Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumbersumber konflik Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.

Meningkatnya Kekerasan

Meningkatnya Ruang Lingkup

Konflik Pencegahan Penyelesaian Pengelolaan Resolusi

Transformasi

Laten

Di Permukaan

Terbuka

1 0,9 0,8 0,7 0,6

0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Intra Individu

Antar Individu

Antar Kelompok Antar Organisasi * Persepsi Anggota Kelas

No

Jenis Konflik

Sifat Konflik

1

Intra Individu

 Fungsional  Disfungsional

2

Antar Individu

 Fungsional  Disfungsional

3

Antar Kelompok

 Fungsional  Disfungsional

4

Antar Organisasi

 Fungsional  Disfungsional

Pendekatan Yang Diambil

TERIMA KASIH