Ramadhan, bulan yang mulia, bulan yang penuh berkah dan ampunan dari
Allah SWT, di. Masjid Istiglal yang megah dan kita banggakan ini. Shalawat dan
...
MARHABAN YA RAMADHAN DISAMPAIKAN OLEH MENTERI AGAMA RI PADA ACARA CERAMAH MENJELANG SHALAT TARAWIH Bismillahirrahmanirrahim Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pertama-tama marilah kita menyampaikan puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita semua pada malam hari ini dapat bersama-sama hadir untuk menunaikan ibadah Shalat Tarawih Berjama'ah di malam pertama bulan suci Ramadhan, bulan yang mulia, bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT, di Masjid Istiglal yang megah dan kita banggakan ini. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan keharibaan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman dan rahmat bagi seluruh alam, yang dengan risalahnya telah membawa kehidupan umat manusia dari alam kegelapan menuju alam pencerahan dan kebahagiaan. Para hadirin yang berbahagia. Pada hakekatnya makna puasa adalah menahan jiwa dari gejolak syahwat, menyapihnya dari hal-hal yang disenangi dan menundukkan kekuatan nafsu, agar jiwa siap menjemput dan menerima tujuan kebahagiaan dan kenikmatan yang hakiki dari Allah SWT, dan jiwa bisa menerima kesucian kehidupan yang abadi. Setiap orang yang berpuasa pasti menanggung rasa lapar dan dahaga. Keadaan yang demikian itu dapat mengingatkan kita semua akan kesusahan fakir miskin yang senantiasa kelaparan dan kekurangan. Puasa juga dimaksudkan untuk menyempitkan jalan setan pada diri hamba-Nya yang shaleh, yaitu dengan menyempitkan jalan makanan dan minuman, menghambat kekuatan tubuh yang bergelora agar tidak bebas menuruti tabiat hayawaniyahnya yang bisa merusak kehidupan dunia dan akheratnya. Puasa adalah tali kendali bagi orang yang taqwa, tameng baju besi di badan mujahidin dan sebagai latihan bagi orang orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah. Puasa adalah bagi Allah SWT bukan bagi hamba-Nya. Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; Artinya; " Allah SWT berfirman, setiap amal anak adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali aural puasa, Karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Dan puasa itu bagaikan perisai. Apabila kalian sedang berpuasa, maka jangan berkata kotor dan kasar "(Hadits Riwayat Bukhari). Orang yang berpuasa akan pantang melakukan sesuatu yang terlarang dan meninggalkan kenikmatan syahwat demi Dzat yang disembahnya bukan demi dirinya sendiri. Orang yang berpuasa akan meninggalkan hal-hal yang disenangi jiwa dan kenikmatan raga karena sematamata mementingkan cinta kepada Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya. Puasa juga merupakan hubungan rahasia antara hamba dengan Rabnya, yang tidak dapat diketahui orang lain kecuali oleh hamba itu sendiri dan Rabbil 'Izzati. Orang lain hanya bisa mengamati secara lahiriah bahwa ia meninggalkan makan dan minum. Tetapi niat makan dan minum karena mengharap ridha-Nya merupakan perkara yang tidak dapat diketahui oleh orang lain. Puasa mempunyai rahasia yang menakjubkan dalam memelihara anggota tubuh yang tampak dan pemeliharaan kekuatan batinnya, menjaganya dari pencampuradukan unsur
yang merusak puasa, yang andaikan unsur ini lebih dominan, maka bisa merusak puasanya yang sekaligus juga menjaga unsur kotor yang bisa menghambat kesehatannya. Dengan demikian, puasa dapat menjaga kesehatan hati dan badan, mengembalikan apa yang telah direnggut hawa nafsu, kemudian dikembalikan untuk kemaslahatan jasmani dan rohani. Para hadirin yang berbahagia. Indonesia sebagai negara dan bangsa yang besar tentu mempunyai tanggung jawab yang besar pula dalam tatanan kehidupan berbangsa di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar didunia, mata dunia senantiasa di arahkan ke Indonesia untuk menunggu kiprah Indonesia dalam memperbaiki tata kehidupan dunia baru yang penuh kedamaian dan ketentraman. Untuk dapat mewujudkan perbuatan baik dalam skala besar dan memiliki jangkauan luas itu, tidak mungkin hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, tetapi memerlukan pembaharuan tekad dan niat serta kerja keras kita semua. Dengan kesatuan dan persatuan yang utuh dan bulat, tidak ada suatu upaya yang tidak dapat dilaksanakan, tidak ada cita-cita yang tidak tercapai. Kuatnya suatu bangsa harus ditopang dengan kesatuan dan persatuan rakyatnya. Untuk menumbuhkan gairah masyarakat dalam membangun negara ini, maka semangat untuk melanggengkan dan membiasakan berbuat baik untuk kepentingan bersama perlu terus kita berikan dorongan. Oleh karena itu, peningkatan pelaksanaan ibadah dan aural shaleh di bulan Ramadhan dalam bentuk shalat tarawih berjamaah, membayar zakat, infaq, shadaqah, bersilaturahmi, dan saling memaafkan menjadi sangat relevan untuk terciptanya masyarakat Indonesia yang aman, tenteram dan damai. Rasulullah SAW telah memberikan kunci kepada kita bagaimana menata dunia yang kuat, sebagaimana sabdanya; Artinya; "Kuatnya suatu negara karena adanya kesatuan empat unsur; yang pertama, dengan ilmuanya para ulama (cerdik pandai), kedua, dengan keadilan pemerintah, ketiga dengan dermawannya para hartawan, dan keempat dengan do'anya orang fakir". Apabila keempat unsur tersebut bersatu padu insya Allah Indonesia dalam waktu yang tidak lama akan pulih dan berjaya kembali sebagai negara yang aman, makmur, sejahtera, adil dan merata, lahir maupun batin. Para hadirin yang berbahagia, Demikianlah uraian singkat saya dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun 1427 H. Sekali. lagi kami mengajak kepada seluruh anggota masyarakat dan komponen Bangsa Indonesia untuk memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Marilah kita isi bulan Ramadhan ini dengan berbagai amal shaleh serta niat yang iklas dan kerja keras membangun negara kita untuk mencapai ridha Allah SWT. Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan, semoga puasa kita diterima Allah SWT. Amin. Wassalam Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni