Masa Depan Penggunaan Karya secara Adil di Dunia Pendidikan

5 downloads 1799 Views 105KB Size Report
Masa Depan Penggunaan Karya secara Adil di Dunia. Pendidikan. Oleh : Bryan ... Cory Doctorow telah memposting sejumlah artikel dari Chronicle untuk.
http://tanyarezaervani.wordpress.com – Blog Berita FOSS & IT Security Berbahasa Indonesia

Masa Depan Penggunaan Karya secara Adil di Dunia Pendidikan Oleh : Bryan Behrenshausen (Mahasiwa Doktoral di Jurusan Komunikasi, University of North Carolina, Chapel Hill) Sumber : opensource.com Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

Saat mempertimbangkan dan membuat keputusan atas petisi Golan v. Holder pada bulan yang akan datang, Mahkamah Agung Amerika Serikat memiliki potensi untuk mengakhiri peperangan panjang di dunia hak cipta. Hal ini dapat berdampak signifikan pada izin bagi para pendidik dalam penggunaan karya-karya yang berada dalam wilayah publik. Dalam prosesnya, ia akan bergulat dengan pertanyaan tajam dari pemilik hak cipta : Apakah menghapus karya-karya dari ranah domain publik Amerika Serikat – dan membawanya kembali ke payung hak cipta – adalah sesuai dengan konstitusi ?

The Chronicle of Higher Education membuat grafik kasus ini dalam sejarah 10 tahun :

Di

tahun

1994,

Kongres

mengesahkan

undang-undang

yang

secara

efektif

mengembalikan hak cipta ribuan (kemungkinan mencapai jutaan – cakupan hukum tersebut belumlah jelas) karya luar negeri yang sebelumnya domain publik Amerika Serikat.

sudah berada di

http://tanyarezaervani.wordpress.com – Blog Berita FOSS & IT Security Berbahasa Indonesia Hal itu dilakukan untuk membuat undang-undang hak cipta di Amerika Serikat setara dengan yang ada di negara lain, tetapi ternyata juga menghasilkan preseden yang mengejutkan.Bukannya

malah

memperpanjang

hak

cipta

yang

ada

sehingga

menunda suatu karya masuk ke domain publik, kongres malah mengarahkan karyakarya tersebut ke arah yang berlawanan : keluar dari domain publik dan kembali memiliki hak cipta. Semenjak tahun 2001, keputusan ini terus menerus diprotes. Konsekuensinya sangat luar biasa. Keputusan undang-undang itu secara dramatis menaikkan biaya yang berhubungan dengan lisensi karya-karya kreatif. Seperti yang diketahui, karya yang ada di domain publik jauh lebih murah untuk diperoleh, diproduksi ulang dan ditampilkan, dibandingkan dengan karya-karya yang ada di ranah hak cipta.

Pencabutan itu berarti para pendidik yang memiliki dana yang minim tidak dapat lagi

mendapatkan hak untuk menggunakan karya yang sebelumnya mereka gabungkan dari materi-materi tersebut ke dalam kurikulum mereka tanpa harus khawatir. Sebagai

contoh,

undang-undang

mengembalikan

perlindungan

hak

cipta

pada

potongan musik karya Gershwin “Rhapsody in Blue” dan karya Prokofiev “Peter and the Wolf”, sehingga seorang konduktor kampus di

Universitas Denver, Lawrence

Golan (yang dari namanya petisi itu kemudian dinamkan) menemui kesulitan untuk menggunakan potongan tersebut untuk penampilan para mahasiswanya.

Hukum yang berada dibawah pengawasan tersebut juga mengancam perubahan

fungsi hak cipta di Amerika Serikat sedemikian rupa sehingga secara substansial melemahkan perlindungan pada domain publik. Ini membuat para guru harus menebak-nebak status legal dari karya yang mereka gunakan di ruang kelas dan diatas panggung. Pengacara Golan, Anthony Falzone, mengatakan kepada Chronicle : “Anda tidak dapat mengandalkan status sesuatu yang kini berada di domain publik -

Anda juga tidak pernah tahu apakah kongres akan

membuat undang-undang lagi dan menetapkannya – anda akan menjadi lebih waspada ketika melakukan sesuatu dengan materi-materi karya tersebut … anda benar-benar menghancurkan nilai dan kegunaan dari

domain publik dengan cara yang sangat keji jika hak yang ada bisa dicabut dari diri anda kapan saja” Golan bukanlah satu-satunya pendidik yang berjuang untuk hak penggunaan karya

http://tanyarezaervani.wordpress.com – Blog Berita FOSS & IT Security Berbahasa Indonesia secara adil. Cory Doctorow telah memposting sejumlah artikel dari Chronicle untuk menunjukkan dampak dari hukum hak karya intelektual pada pendidikan tinggi. Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com