membangun bisnis masa depan dengan CSR.pdf - STIE YKPN

4 downloads 112 Views 48KB Size Report
TAK TIK BISNIS BERNAS. MEMBANGUN BISNIS MASA DEPAN DENGAN CSR. (Drs. Rudy Badrudin, M.Si., Dosen Tetap Jurusan Ilmu Ekonomi STIE YKPN ...
TAK TIK BISNIS BERNAS MEMBANGUN BISNIS MASA DEPAN DENGAN CSR (Drs. Rudy Badrudin, M.Si., Dosen Tetap Jurusan Ilmu Ekonomi STIE YKPN Yogyakarta) [email protected]

Stoner dan Freeman mengatakan bahwa pemasaran adalah match products and services with customers needs, decide where and when to sell and promote products, and set prices. Pemasaran mencakup kegiatan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, menentukan produk yang akan diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi, dan mendistribusikan produk. Paradigma baru dalam mengelola perusahaan adalah berorientasi pada konsumen yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen (consumer oriented). Paradigma ini menggantikan paradigma lama yang berorientasi pada produk (product oriented). Paradigma baru tersebut merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam consumer oriented, perusahaan harus menentukan kebutuhan pokok pembeli, kelompok pembeli yang akan menjadi sasaran penjualan, produk dan program pemasaran, mengadakan riset konsumen, dan strategi serta pelaksanaannya. Pergeseran paradigma tersebut terjadi karena adanya perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus yang tidak merespon lagi paradigma lama. Pergeseran paradigma pemasaran digunakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan aturan main baru dari perusahaan. Perubahan lingkungan juga mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia termasuk mengubah perilaku dan selera konsumen. Perubahan perilaku dan selera konsumen

kemungkinan

disebabkan

oleh

pertambahan

pendapatan,

frekuensi

pembelian, peningkatan pendidikan konsumen, perbaikan dalam pengangkutan dan komunikasi, dan hubungan sosial yang makin meluas. Adanya perubahan perilaku konsumen menyebabkan manajemen pemasaran dituntut untuk selalu meng-update pengenalan terhadap konsumennya, menilai kembali kebutuhan konsumen sekarang, dan memperkirakan kebutuhan konsumen pada masa mendatang. Manajemen pemasaran harus bersikap adaptif dan proaktif terhadap perubahan lingkungan (gerakan stop global warming) dan atau perubahan perilaku konsumen. Tuntutan global dan perkembangan bisnis agar perusahaan menjalankan bisnis secara sehat dan etis telah memunculkan berbagai kegiatan sosial dalam kegiatan perusahaan. Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) mewajibkan kepada semua PT di Indonesia menyertakan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mulai laporan tahunan 2008. Bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia menjalankan CSR tidak sekedar memenuhi ketentuan UU tersebut tetapi menjadi kegiatan perusahaan untuk merangkul pelanggan membangun bisnis masa depan. Dengan CSR perusahaan dapat membangun citra sekarang dan memanen hasilnya kemudian atau dengan perusahaan menebar CSR sekarang akan menuai laba perusahaan kemudian. CSR dijalankan tidak hanya oleh perusahaan yang mencemari lingkungan seperti perusahaan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan pengelolan sumberdaya alam tetapi juga dapat dijalankan oleh perusahaan penghasil produk yang notabene tidak mencemari lingkungan. Philip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya yang berjudul Corporate Social Responsibility menjelaskan bahwa CSR merupakan komponen penting dalam menunjang strategi perusahaan memenuhi visi, misi, dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, penerapan CSR harus sejalan dan menunjang kegiatan bisnis perusahaan. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee ada 6 (enam) pilihan dalam menjalankan CSR, yaitu cause promotion,

cause

related

marketing,

corporate

social

marketing,

corporate

philanthropy, community volunteering, dan social resposible business practices. Beberapa pilihan tersebut telah dipilih untuk dijalankan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebagai contoh, dalam

memperingati Hari Bumi tanggal 22 April ini beberapa

komponen masyarakat memperingati Hari Bumi di Jakarta dengan mengadakan GREEN Festival di Area Parkir Timur Senayan Jakarta dengan topik Aksiku untuk Bumi. Kegiatan tersebut disponsori oleh Unilever, FEMALE Radio, Panasonic, Pertamina, KOMPAS, dan METROTV. Kegiatan itu adalah aplikasi cause promotion dalam CSR, yaitu perusahaan mensponsori kegiatan sosial melalui gerakan jalan sehat, gerakan lingkungan hijau, gerakan tanam satu juta pohon, dan sebagainya. Pilihan corporate social marketing dapat dijalankan perusahaan melalui kampanye untuk perubahan perilaku masyarakat dalam meningkatkan kesadaran hidup sehat, pemeliharaan lingkungan hidup, dan sebagainya. Contoh yang dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor dengan mendidik sopir sadar lingkungan; Astra 2000 dan Astra World menggelar acara Go to Kampoeng; PT Tambang

Batubara

Bukit

Asam

Tbk

melakukan

penghijauan

kembali

pasca

penambangan; PT Honda Prospect Motor mendesain ulang pabrik yang ramah

lingkungan, memproduksi mobil Honda Civic Hybrid yang hemat bahan bakar, dan memproduksi mobil dengan bahan bakar hydrogen; serta Panasonic mengkampanyekan “eco ideas” dan GO GREEN GO PANASONIC sebagai perusahaan elektronik ramah lingkungan PERTAMA di Indonesia. Yakinlah apa yang dikatakan Philip Kotler dan Nancy Lee untuk masa depan bisnis ANDA.