14 Jun 2013 ... dengan luas panen 334 hektar (BPS Kec.Tlogowungu, 2005 dan 2009). - Tahun
2011 terbentuk Kelompok Tani Konservasi Tanah anggotanya ...
14/06/2013
I. PENDAHULUAN -Hulu Sub DAS Gandu Suwaduk, secara administrasi terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa tersebut merupakan daerah penghasil ubikayu (Manihot utilissima). Topografi bergunung-gunung dengan kelerengan 30%–45%. C.YUDILASTIANTORO BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI KEHUTANAN PENGELOLAAN DAS SURAKARTA
-Produksi ubikayu di Desa Gunungsari secara keseluruhan mengalami kenaikan produksi maupun luas panen, pada tahun 2005 produksi ubikayu per hektar mencapai 1.99 ton, dengan luas panen 59 hektar. Tahun 2009 mencapai 2,71 ton per hektar dengan luas panen 334 hektar (BPS Kec.Tlogowungu, 2005 dan 2009). - Tahun 2011 terbentuk Kelompok Tani Konservasi Tanah anggotanya 13 orang, namun 2012 Kelompok tidak aktif (tidak ada kegiatan dalam kelompok), ada solusi untuk gabung dengan Kelompok Tani Wana Lestari. Saat ini sedang dalam proses peleburan, sehingga pendampingan kelompok oleh BPTKPDAS terus dapat berjalan, sasaran dan tujuan untuk menerapkan usahatani berbasis konservasi tanah dan air dapat tercapai.
II. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian: Desa Gunungsari, Kecamatan
Peta Penutupan/Penggunaan Lahan di Desa Gunungsari, Kec. Tlogowungu, Pati.
Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Waktu penelitian Oktober - Desember 2012. Pengumpulan Data: dengan teknik wawancara terstruktur kepada 30 responden. Analisis Data: dengan metode diskriptif kualitatif dan klasifikasi para pihak dengan pendekatan power (kekuasaan/wewenang) dan interest (kepentingan) menggunakan 4 klasifikasi Mintzberg (1999) dalam BPKSolo (2009) yaitu : (1)Key Players : memiliki interest (kepentingan) dan power (kekuasaan/wewenang) yang tinggi. (2)Keep involved : memiliki power yang rendah tetapi interest tinggi. (3)Keep Informed: memiliki interest yang tinggi tetapi power rendah.(4) Minimal effort : memiliki interest dan power yang rendah.
1
14/06/2013
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Lembaga yang terkait konservasi tanah dan air 1. Peran Parapihak
High Level of Power Low
Keep Statisfied Key players Pemerintah Desa Gunungsari Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kecamatan Kabupaten Pati Tlogo wungu. Perum Perhutani KPH RegalohPati Minimal Effort Keep Informed Kelompok Masyarakat Kelompok Tani KTA lainnya (perkumpulan Lembaga Masyarakat Desa Hutan pedagang pengumpul, Gabungan Kelompok Tani persatuan tukang ojek, (GAPOKTAN) kelompok buruh tani, dll)
Low
Level of Interest
High
Pemerintah Kecamatan
Pedagang Pengumpul Kel.Tani Kontan
Pemerintah Desa
Kel. Tani Wana Lestari
Dinas Pertanian Kehutanan
Kel.Masy
LMDH
BKPH Regaloh
Per Bank an
Gambar. Diagram Venn untuk lembaga yang terkait pengelolaan DAS di desa Gunungsari. Keterangan:
Bappeda
= masyarakat desa Gunungsari, kec.Tlogowungu, kab.Pati – Jawa Tengah
3. Membangun Kelembagaan berbasis konservasi tanah dan air Membangun kelembagaan merupakan proses jangka panjang, meski tidak
berurutan tetapi harus ada untuk sebuah proses membangun pemberdayaan masyarakat. (Awang,dkk.2008).
Membangun kelembagaan dalam hal ini kelompok tani konservasi tanah dan air,
diawali dengan pertemuan multi pihak di tingkat desa antara anggota masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk lokasi penelitian usahatani berbasis konservasi tanah dan air , perangkat desa dan BPTKPDAS. Pendekatan Aksi Partisipatif (PAP) berguna dalam proses memahami dan membangun kebersamaan. Kemudian dilanjutkan pada tahap merumuskan visi dan misi bersama. Setelah terbentuk Kelompok Tani Konservasi Tanah dan Air dengan Ketua bapak Ngarjono, jumlah anggota 13 orang. Kemudian menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) kelompok tani. Sebuah lembaga atau kelompok tani di tingkat apapun pada bidang apapun membutuhkan AD dan ART sebagai aturan yang disusun dan berlaku dalam lembaga/ kelompok. Kendala yang dihadapi kelompok tani ini, antara lain: jumlah anggotanya sedikit (13
orang), domisili tersebar, memiliki lahan garapan lain yang lebih luas dan lebih produktif yaitu kopi dibawah tegakan pinus, yang memerlukan tegana dan waktu lebih banyak. Sehingga untuk berkumpul dan bertemu sebulan sekali terasa sulit.
Kelompok Tani Konservasi Tanah dan Air tidak berkembang mandiri, sehingga
digabung dengan Kelompok Tani Wana Lestari.
2
14/06/2013
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Proses membangun kelembagaan konservasi tanah dan air dilakukan melalui kerjasama antar instansi/lembaga, antar anggota dalam kelompok tani dan dengan masyarakat desa ; dalam pengelolaan lahan lestari berbasis konservasi tanah dan air untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan. Lembaga yang berperan penting dalam membangun kelembagaan tingkat petani adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten lewat Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) sebagai pendamping kelompok tani dan Perum Perhutani KPH Regaloh lewat Ketua RT merangkap Ketua Sub LMDH dan para anggota Kelompok Tani Wana Lestari. Mereka berperan dalam merencanakan, melaksanakan dan memonitor serta mengevaluasi kegiatan konservasi tanah dan air di desa Gunungsari.
TERIMAKASIH
Peran aktif Kelompok Tani Wana Lestari sangat dibutuhkan oleh masyarakat tani desa Gunungsari, terutama digunakan sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan berbagi informasi, terutama informasi pemasaran hasil usahatani sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3