SISWA KELAS II MELALUI PENERAPAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA. MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA” telah disetujui dan disahkan oleh.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI PENERAPAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD GISIKDRONO 05 SEMARANG BARAT
TUGAS AKHIR Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Diploma II
Oleh : Nama
: ALVI FITRI RAHMADIYATI
NIM
: 1402205549
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
ii
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI PENERAPAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD GISIKDRONO 05 SEMARANG BARAT
TUGAS AKHIR Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Diploma II
Oleh : Nama
: ALVI FITRI RAHMADIYATI
NIM
: 1402205549
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007 iii
PENGESAHAN
Tugas akhir yang berjudul “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI PENERAPAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA” telah disetujui dan disahkan oleh Dosen pembimbing dan Ketua UPP D-2 PGKSD UNNES pada :
Hari
: Rabu
Tanggal
: 12 September 2007
Semarang, 12 September 2007 Ketua Jurusan D2 PGKSD
Dosen Pembimbing
Dra. Sutaryono, M.Pd NIP. 131228172
Dra. FL. Widihastrini, M.Pd NIP. 131998682
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam tugas akhir ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya pendapat atau temuan orang lain, yang terdapat dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah..
Semarang, 12 September 2007
ALVI FITRI RAHMA DIYANTI NIM. 1402205549
v
MOTTO
1. Kesuksesan di masa depan tergantung dengan apa yang kita perbuat hari ini. 2. Berfikir sebelum bertindak adalah sesuatu yang bijaksana sebab jika salah melangkah beribu sesal pun menjadi tidak berguna. 3. Pengalaman adalah guru yang paling berguna. 4. Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh, jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung. 5. Kejujuran adalah mata yang tertinggi nilainya.
vi
PERSEMBAHAN
Banyak sekali fihak yang telah membantu terselesainya tugas akhir ini, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, penulis persembahkan kepada : 1. Dra Fl. Widihastrini, M.Pd, yang telah membimbing selama penyusunan tugas akhir ini. 2. Ibu/Bapak khususnya buat Ibu yang selalu Puasa dan berdoa untuk anakanaknya. 3. Kakak-kakaku yang selalu mendukung untuk belajar 4. Bulek/ Om yang selalu bantu dan mendukung untuk belajar 5. Mas Ku yang selalu membantu aku di saat susah dan senang
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “MENINGKATKAN MOTIVASI MELALUI
PENERAPAN
ALAT
BELAJAR SISWA KELAS II
PERAGA
GAMBAR
PADA
MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA”. Sesuai tanggung jawab seorang guru SD sebagai pengajar pendidik, sekaligus pembimbing dalam melaksanakan tugasnya selalu bertujuan supaya siswanya pandai dan berbudi pekerti luhur. Penulisan Tugas Akhir ini selain untuk mengetahui betapa pentingnya peran bimbingan di Sekolah Dasar, juga dapat digunakan sebagai acuan bagi para guru SD dalam memberikan bimbingan pada siswa didik untuk lebih berprestasi pada setiap mata pelajaran atau kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah dasar. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang ikut membantu sehingga Tugas Akhir dapat diselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. DR. H. Sudjono Satro Atmojo,
M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang. 2. Bapak Drs. Sutaryono, M.Pd. selaku ketua Jurusan PGKSD UNNES Semarang 3. Ibu Dra. Fl. Widihastrini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.
viii
4. Ibu Subaidah, selaku guru kelas II SD Negeri Gisik Drono 05 yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan observasi pada anak didiknya. 5. Semua pihak yang tidak tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Tugas Akhir. Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Semarang, 12 September 2007 Penulis
ALVI FITRI RAHMA DIYATI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ..............................................................................
ii
JUDUL DALAM ..........................................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................
v
MOTTO ........................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...............................................................
1
B. Permasalahan .................................................................
2
C. Tujuan ............................................................................
3
D. Manfaat .........................................................................
3
: KERANGKA TEORITIK A. Pengertian Bimbingan Belajar ......................................
4
B. Kesulitan Belajar ..........................................................
4
a. Kesulitan belajar dan gejala-gejalanya ....................
4
b. Teknik-teknik mengidentifikasi kesulitan belajar ..
5
C. Tinjauan Kesulitan Belajar ............................................
5
D. Motivasi Belajar .............................................................
6
x
BAB III
BAB IV
a. Pengertian motivasi .................................................
6
b. Pentingnya motivasi dalam belajar ..........................
7
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar .
7
d. Teori-teori motivasi ................................................
8
e. Strategi motivasi belajar .........................................
9
: HASIL DAN PERSEMBAHAN 1. Hasil Pengamatan ..........................................................
10
2. Pemecahan Masalah .....................................................
11
3. Langkah-langkah ...........................................................
12
: PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................
13
B. Saran .............................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mutu Pendidikan di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan dan kenyataan membuktikan bahwa pendidik di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Sesuai dengan kenyataan tersebut, peran guru SD sebagai pembimbing sangatlah dibutuhkan karena usia anak-anak SD adalah usia yang masih mudah untuk diarahkan. Setiap siswa khususnya disekolah dasar memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut : kapasitas intelektual, ketrampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri sehingga perlu adanya bimbingan dari guru kepada siswa. Bimbingan guru terhadap siswa dalam bentuk apapun merupakan aktifitas yang akan membantu dalam menyelenggarakan pendidikan disekolah dalam rangkaian mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik psikologi maupun sosial. Siswa datang ke sekolah dengan harapan agar bisa mengikuti pendidikan dengan baik, tetapi tidak selamanya demikian. Adanya masalah yang mereka hadapi, bersumber dari adanya ketegangan karena tugas-tugas, ketidak mampuan
1
2 mengerjakan tugas. Keinginan untuk bekerja untuk bekerja sebaik-baiknya tetapi ketidak mampuan persaingan dengan teman. Kemampuan dasar intelektual yang kurang, motivasi belajar yang kurang/lemah kurangnya dukungan orang tua, guru yang kurang ramah dan lain-lain. Mesalah-masalah tersebut tidak selalu dapat terselesaikan dalam situasi belajar mengajar dikelas melainkan memerlukan pelayanan khusus oleh guru diluar situasi proses pembelajaran dalam hal ini adalah peran guru. Dengan adanya masalah-masalah tersebut seorang guru seharusnya perlu mengingat bahwa tugas seorang sebagai pendidik, sebagai pembimbing, peranan guru sebagai pengajar mungkin merupakan peran yang paling populer selama ini. Guru sebaiknya memberi bimbingan lagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Karena guru sebagai informator terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing dalam memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa. Guru sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkannya layanan pembelajaran baik yang bersifat prefentif.
B. Permasalahan Sebagian kecil seorang siswa kelas II SDN Gisikdrono 05 belum memahami mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada sub materi pokok membaca karena kurang berminat mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini perlunya meningkatkan kualitas pembelajarannya tersebut adapun permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Dengan pemberian metode membaca dapat meningkatkan kreatifitas berfikir anak.
3 2. Dengan pemberian hasil membaca memberikan motivasi belajar siswa dapat menguasai dan memahami Bahasa Indonesia
C. Tujuan 1. Untuk meningkatkan konsep hasil belajar 2. Memberikan bimbingan dan memberikan motivasi serta meningkatkan belajar Bahasa Indonesia
D. Manfaat 1. Bagi Siswa -
Meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia
-
Hasil belajar siswa dapat meningkat
2. Bagi Guru -
Menambah pengetahuan guru dalam mengatasi belajar Bahasa Indonesia di sekolah dasar.
-
Pembelajaran yang disampaikan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
BAB II KERANGKA TEORITIK
A. Pengertian Bimbingan Belajar Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang di bimbing agar tercapai kemandirian dalam Pemahaman, Penerimaan, Pengembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Bimbingan secara umum dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih mempersiapkan diri dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang di pilih itu. Belajar adalah perubahan perilaku yang di sebabkan oleh karena individu mengadakan interaksi dengan lingkungan. Jadi pengertian bimbingan belajar yaitu proses bantuan yang di berikan kepada individu ( murid ) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar. Sehingga setelah melalui hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki.
B. Kesulitan Belajar a. Kesulitan belajar dan gejala-gejalanya Jika ada siswa yang tidak dapat dengan sewajarnya, maka siswa tersebut mengalami kesulitan belajar siswa. Semua siswa dalam satu kelas berpola pikir yang berbeda-beda. Kemsulitan belajar merupakan gejala yang sangat mudah untuk di kenali secara dini sehingga dapat langsung diatasi. Gejala-gejala yang memadai adanya kesulitan belajar antara lain : 4
5 a) Menunjukkan hasil belajar yang sangat minim. b) Lambat dalam mengerjakan soal c) Tingkah laku yang berlainan d) Menunjukkan sikap yang pemurung tersinggung dan lain-lain b. Teknik-teknik mengidentifikasi kesulitan belajar Suhito (1992:35) mengatakan bahwa teknik mengidentifikasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut : 1. Teknik observasi merupakan salah satu teknik / mengamati kesulitan belajar siswa yang angat penting dan sederhana 2. Teknik interview merupakan teknik yang di gunakan untuk menyimpulkan data informasi tentang siswa 3. Teknik tes digunakan
untuk mengidentifikasi kesulitan siswa melalui
pengerjaan soal-soal. 4. Teknik meneliti hasil pekerjaan siswa di gunakan untuk mendapatkan kejelasan tentang kesulitan yang di hadapi.
C. Tinjauan Kesulitan Belajar Belajar bagi anak yang kesulitan belajar. Kesulitan belajar berkaitan dengan setiap[ pelajaran bagi siswa yang kemampuannya kurang. Oleh karena itu belajar secara formal sangatlah perlu sejak anak-anak memasuki Sekolah Dasar yang sudah bisa belajar d engan baik. Meskipun demikian masih banyak juga anak usia SD yang mengalami kesulitan atau keterlambatan belajar. Dengan adanya kesulitan-kesulitan tersebut, maka peran guru SD sebagai pembimbing sangat dibutuhkan.
6 Dari beberapa masalah yang dihadapi oleh seorang anak yang disebutkan diatas, maka guru kelas sekaligus pembimbing berkewajiban memberikan bimbingan pada anak tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemberian motivasi kepada anak supaya mau belajar 2. Pemberian tambahan jam ataupun les privat pada anak tersebut 3. Memanggil orang tua tentang perkembangananaknya yang mengalami kesulitan belajar. 4. Dengan memakai alat peraga gambar. Dari bimbingan yang dilakukan ternyata hasil bimbingan yang dilakukan belum maksimal karena kendalanya perlu waktu yang lama untuk menghadapi siswa yang kesulitan belajar tersebut. Tapi sudah ada peningkatan walaupun sedikit.
D. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Sebagian besar pakar psikologi menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang yang berperilaku. Pengertian ini masih bersifat umum, sehingga banyak dihadapkan pada Pembahasan Spesifik tentang makna motivasi yang dilandasi oleh berbagai asumsi dan terminologi. Demikian pula masalah yang paling mendasar dalam memahami konsep motivasi adalah tidak adanya kemampuan seseorang dalam mengamati dan menyentuh secara langsung. Konsep motivasi yang di kenal di dalam literatur psikologi merupakan konstruk hipotetik dan motivasi itu memberikan ketetapan yang menjelaskan tentang kemungkinan sebab-sebab perilaku siswa. Oleh karena itu motivasi tidak dapat diukur secara langsung, seperti halnya mengukur panjang atau lebar suatu ruangan.
7 Jadi pengertian motivasi adalah merupakan proses internal yang mengaktifkan, memadu dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. b. Pentingnya motivasi dalam belajar Motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil-hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik di bandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Hal ini dapat di ketahui dari pengalaman dan pengamatan sehari-hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu hal itu kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi anak itu rendah umumnya diasumsikan bahwa prestasi siswa yang bersangkutan akan rendah. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Ada 6 faktor yang di dukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar siswa. 1. Sikap Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam presdisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. 2. Kebutuhan Kebutuhan merupakan semangat kondisi yang dialami oleh individu
8 sebagai suatu kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. 3. Ransangan Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang yang bersifat aktif. 4. Afektif Konsep afektif berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. 5. Kompetensi Teori kompetensi mengansumsikan bahwa secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungan secara afektif. 6. Penguatan Penguatan
merupakan
peristiwa
yang
mempertahankan
atau
meningkatkan kemungkinan respon. d. Teori-teori motivasi Ada 5 teori yang mendukung untuk memotivasi siswa : 1. Teori belajar helavioral Konsep motivasi erat hubungannya dengan suatu prinsip bahwa perilaku yang diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin di ulang lagi di bandingkan dengan perilaku yang tidak diperkuat atau di hukum. 2. Teori kebutuhan manusia Maslow mengidentifikasi dua jenis kebutuhan, kebutuhan dasar merupakan
9 kebutuhan akibat kekurangan dan meta kebutuhan, kebutuhan untuk pertumbuhan. Setiap anak termotivasi untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan hirarki paling bawah sebelum mencapai hirarki paling atas. Hirarki kebutuhan yang di kembangkan oleh Maslow dan kemudian dimodifikasi oleh Root. 3. Teori disonasi Teori disonasi menyatakan bahwa kebutuhan untuk memperhatikan citra diri yang positif merupakan motifasi yang sangat kuat. 4. Teori kepribadian Istilah motivasi umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotifasi untuk makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu, pergi ke perpustakaan karena ingin mencari buku yang dibutuhkan, atau ingin memperoleh nilai yang baik pada semua mata pelajaran agar memperoleh rangking satu dan sebagainya. Itulah sebabnya istilah motivasi dapat di terapkan pada perilaku diberbagai situasi. 5. Teori atribusi Teori ini berupaya memahami penjelasan dan alasan-alasan perilaku terutama apabila di terapkan pada keberhasilan atau kegagalan anak. e. Strategi motivasi belajar Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi intrinsik siswa. 1. Membangkitkan minat belajar. 2. Mendorong rasa ingin tahu. 3. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik 4. Memberitahu siswa dalam merumuskan tujuan belajar.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan Karakteristik yang dimiliki anak berbeda-beda. Dalam satu kelas dapat di jumpai beberapa karakteritik anak. Dari hasil pengamatan dapat diulas tentang salah satu karakteristik yang dimiliki siswa SD yang mempunyai kesulitan belajar pada kelas II SD Negeri Gisikdrono 05, siswa bernama Gigih Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Terlihat bahwa pada waktu diberi tugas oleh guru, semua siswa yang lain mengerjakan tapi Gigih yang sama sekali belum mengerjakan, kurang konsentrasi dan berlari-lari kesana kemari. Mean (nilai rata-rata) = =
Jumlah Seluruhnilai Jumlah Siswa 334 36
= 9,2 Median (nilai tengah) = nilai ke-14 + nilai ke-15 =
10 + 10 2
= 10 Modus (nilai yang sering muncul) = 8 Data dapat dilihat pada daftar tabel I dari perhitungan diatas nilai rata-rata kelasnya naik. Jadi tidak perlu diadakan remidi. Ditambah data Gigih yang sebelum dia memakai alat peraga gambar nilai Gigih 5, setelah memakai alat peraga gambar nilai Gigih meningkat menjadi 8.
10
11 2. Pemecahan Masalah -
Guru menjelaskan dan menerangkan kepada siswa
-
Guru menerangkan dengan memberikan contoh berupa alat peragaan. Dan nasehat dsb. Hasil bimbingan
1. Sebelum diberikan bimbingan Siswa kelas II yang bernama Gigih ketika mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia bosan dan malas untuk belajar tidak tertarik dan kurang termotivasi dalam belajar berlari-lari, terbukti dari sikap siswa tersebut yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 2. Setelah diberi bimbingan Dari layanan bimbingan Individual dengan memberikan pujian sehingga membangkitkan minat belajar, mendorong rasa ingin tahu, maka siswa tersebut merasa tertarik, dengan melihat alat peraga gambar hal ini terbukti Gigih sudah mulai berminat untuk mendengarkan apa yang di jelaskan oleh guru walaupun belum konsentrasi penuh. 3. Pembahasan Dengan memakai alat peraga gambar Gigih dapat mengerjakan tugas yang telah diberikan. Prosesnya sebelum memakai alat peraga gambar Gigih tidak mau mengerjakan tugas dan gigih mlah bermain dan berlari-lari setelah memakai media alat peraga gigih bersemangat mengerjakan tugas dan nilainya semakin bagus.
12 3. Langkah-langkah a. Menjelaskan kepada siswa cara menulis kalimat sederhana dengan di dektekan. b. Memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya mengenal cara menulis kalimat sederhana. c. Mengadakan tanya jawab pada siswa terutama siswa yang mengalami kesulitan belajar.
BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan alat peraga siswa dapat membaca dan menulis kalimat sederhana dengan di dektekan. 2. Bahwa pentingnya guru untuk membangkitkan motivasi belajar Bahasa Indonesia bisa dengan menggunaan gambar-gambar yang menarik, sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
B. Saran Melalui hasil pengamatan, pembahasan, dan bimbingan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II SD Negeri Gisikdrono 05 Semarang Barat Penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk mengatasi permasalahan tentang ketrampilan membaca dengan menggunakan alat peraga gambar. 2. Guru memiliki strategi khusus dalam pembelajaran agar siswa tertarik dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran secara maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kardinata, Sunaryo. 2002.Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung : CV Maulana. Mugiarso, Heru. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPTK UNNES. Dr. Engkoswara, M.Ed. Alat Peraga untuk SPG.
TABEL I DAFTAR NILAI KELAS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Siswa Adam Elis Andra Dani Ayu Anggi Ninik Meli Rosidewi Aji Intan Puspitasari Rhisma Gigih Mudi Alya Trisie Doni Ronaldo Muhammad Bagas Putra Yulian Putri Thoriq Welly Novita Nando Sofy Fitriana Ferdi Cathrin Putri Iwan Sifa Eric Rani Widyanti Dhanik Cahaya Marselananda Evan Riki Pepi Bagus
Bahasa Indonesia 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 5 8 8 10 10 10 10 8 8 10 8 8 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 8 7