Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) - Pewarta Indonesia

23 downloads 511 Views 301KB Size Report
8 Mei 2012 ... KOPI - Reformasi dan demokratisasi Indonesia yang telah ... Proses perpolitikan Indonesia masihlah secara dominan dikuasai oleh kekuatan ...
Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) Oleh : Stevie Leonard Harison Selasa, 08 Mei 2012 18:26

KOPI - Reformasi dan demokratisasi Indonesia yang telah berlangsung hampir satu setengah dasawarsa sejak 1998 ini ternyata masih belum menampakkan hasil yang baik dalam proses perpolitikan nasional. Proses perpolitikan Indonesia masihlah secara dominan dikuasai oleh kekuatan “trias politica” (eksekutif, legislatif dan yudikatif), meskipun dua entitas sub-politik lainnya yakni media massa dan organisasi non-pemerintah semakin aktif turut berpartisipasi dalam proses politik di negeri ini. Pemilihan umum langsung yang telah berlangsung dua kali yaitu pada 2004 dan 2009 belum menunjukkan kematangan elit-elit politik Indonesia untuk mewujudkan proses perpolitikan nasional yang bersih, jujur, dan membaik.

Indonesia masih terbelenggu oleh kata “stabilitas politik” yang hanya terasosiasikan dengan pemilu harus berlangsung dalam 5 tahun sekali, yang sebenarnya justru menunjukkan sikap ketidakdewasaan para elit-elit politik negeri ini. Indonesia seakan-akan memiliki paranoid yang berlebihan dimana jika “stabilitas politik” itu tidak ada maka pembangunan ekonomi pun dapat terhambat. Kini, peran legislatif menjadi semakin kuat dibandingkan era sebelumnya, dimana setiap kedudukan penting di negeri ini akan melalui proses seleksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terutama posisi di lembaga-lembaga eksekutif dan yudikatif.

Kekuatan legislatif Indonesia sebenarnya tidak hanya DPR, melainkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), namun yang senantiasa dominan ialah DPR. Jabatan sebagai Anggota DPR dipandang sangatlah terhormat di mata rakyat awam, namun ternyata telah banyak kasus yang mengungkapkan bahwa sebagian besar Anggota DPR berperan sebagai “mafia kebijakan” dan bukan penyambung aspirasi rakyat sebagaimana fungsinya. Penyalahgunaan wewenang dan jabatan sebagai Anggota DPR seharusnya mendapat penghukuman berat karena secara langsung dan tidak langsung telah meremehkan suara rakyat (konstituennya) yang telah memilihnya.

Berdasarkan latar belakang yang cukup ironis tersebut, sebagai masyarakat biasa, saya sungguh berharap bahwa setiap anggota legislatif Indonesia memiliki 12 kriteria yang mampu menghantarkan negara ini menuju kedigdayaannya sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, yakni sebagai berikut:

1. Cerdas dan tangkas

Cerdas artinya mampu mengelola masalah dengan baik hingga menemukan solusi yang tepat

1/6

Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) Oleh : Stevie Leonard Harison Selasa, 08 Mei 2012 18:26

dan berdaya guna tinggi, sedangkan tangkas artinya lincah dan berhasil dalam beraksi. Setiap anggota legislatif harus cerdas dan tangkas karena problematika di Indonesia sangatlah kompleks dan multidimensional. Cerdas dan tangkas tidak hanya terkait intelektualitas secara akademis namun juga mencakup kematangan dalam menanggapi masalah secara praktis.

2. Menjunjung tinggi kejujuran dan harga diri

Kejujuran adalah salahsatu sifat yang semakin sulit ditemukan pada elit-elit politik kita mengingat kepribadiannya yang terlalu mudah untuk berkompromi untuk kepentingan pribadi dan golongan. Harga diri juga semakin sulit didapati karena elit-elit politik dengan mudah mengumbar janji-janjinya kepada masyarakat tanpa memperhatikan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab penuh bagi sebuah harga diri Anggota DPR. Setiap anggota legislatif harus menjunjung tinggi kejujuran dan harga diri sehingga niscaya peran sebagai “mafia kebijakan” tidak melekat lagi pada Anggota-Anggota legislatif terutama yang berada di Senayan.

3. Mencintai Tuhan pasti mencintai rakyat

Jika seseorang mencintai Tuhan tentu ia akan mencintai orang-orang yang berada di sekelilingnya. Begitupun dengan setiap Anggota legislatif, jika ia mencintai Tuhan pasti ia pun akan mencintai rakyat. Cinta rakyat menandakan bahwa ia sanggup rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan masyarakat seperti yang telah Tuhan contohkan pada kitab suci berbagai agama.

4. Kepribadian yang hangat dan senang beraudiensi

Setiap anggota legislatif diharapkan memiliki kepribadian yang hangat, mengapa? Karena rakyat dan media massa mengharapkan sesosok perwakilan mereka yang akrab tidak hanya secara momentual pada saat pemilu namun juga sepanjang memegang posisi tersebut. Kepribadian yang hangat akan menjamin adanya hubungan karib, baik, dan berkelanjutan yang ditunjang oleh kesenangan beraudiensi haruslah dimiliki oleh setiap anggota legislatif sehingga akan membawa suasana politik yang kondusif bahkan inspiratif bagi segenap rakyat Indonesia.

2/6

Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) Oleh : Stevie Leonard Harison Selasa, 08 Mei 2012 18:26

5. Pengalaman dan kapabilitas dalam mensosialisasikan aspirasinya

Telah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak anggota legislatif yang mengalihkan sebagian tugasnya kepada para staf ahlinya, hal ini tentu menunjukkan kurangnya pengalaman dan kapabilitas dalam mensosialisasikan aspirasi. Setiap anggota legislatif diharapkan memiliki bobot seperti menulis buku, memimpin aksi, ataupun menulis opini dalam surat kabar dan penelitian dalam jurnal ilmiah sehingga tidak akan lagi ditemui orang yang menjadikan posisi anggota legislatif sebagai pekerjaan formal saja melainkan sebagai pengabdian dan balas budi kepada ibu pertiwi.

6. Empati dan kesederhanaan

Setiap anggota diharapkan memiliki empati dan kesederhanaan yang tentunya menjadi contoh bagi masyarakat luas Indonesia yang juga senantiasa mengingatkan kita bahwa ancaman kemiskinan dan bencana alam masih menghantui banyak masyarakat di segenap penjuru negeri. Empati dan kesederhanaan anggota legislatif tentu menjadi modal awal bagi terciptanya kalangan legislatif yang bersih dan progresif.

7. Kapasitas berkolaborasi dan berrelasi yang mapan

Menyusun kebijakan untuk menyelesaikan begitu banyak problematika di masyarakat tentu membutuhkan kapasitas berkolaborasi yang baik, terutama bagi setiap anggota legislatif yang menjadi mediator utama antara aspirasi rakyat dengan kebijakan pemerintah. Selain itu jiwa membina relasi baik secara lokal, regional, nasional, hingga internasional haruslah dimiliki oleh setiap anggota legislatif karena relasi menjadi salahsatu kunci bagi keberhasilan kita dalam era globalisasi kini.

8. Keseimbangan proporsional antara kepentingan nasional dan internasional

Indonesia adalah negara yang selalu terbuka dalam pergaulan internasional dan telah menjadi salahsatu kekuatan ekonomi politik terkemuka di dunia, maka itu setiap kepentingan nasional akan selalu bersinggungan dengan kepentingan internasional. Dalam proses penyusunan

3/6

Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) Oleh : Stevie Leonard Harison Selasa, 08 Mei 2012 18:26

kebijakan, setiap anggota legislatif harus mampu mempertimbangkan kepentingan nasional dan internasional secara logis dan proporsional.

9. Optimisme dan progresivitas

Sebagai salahsatu pihak yang bertanggungjawab dalam penyusunan kebijakan negara, setiap anggota legislatif harus memiliki rasa optimisme dan progresivitas yang kuat sehingga kemajuan pembangunan negeri ini dapat tercapai karena adanya sokongan moral yang begitu kuat dari lembaga aspirasi rakyat ini.

10. Kesehatan prima dan gaya hidup ramah lingkungan

Kesehatan menjadi modal paling dasar bagi setiap manusia untuk melakukan pekerjaannya secara baik dan berkelanjutan. Selain itu, kini alangkah baiknya jika setiap anggota legislatif pun menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sehingga menjadi teladan bagi masyarakat luas.

11. Memiliki cita-cita tentang perbaikan dan percepatan pendidikan politik Indonesia

Anggota legislatif berasal dari rakyat dan adalah merupakan kewajiban jika masyarakat harus mampu mendapatkan manfaat dari anggota legislatif tersebut yaitu perbaikan dan percepatan dalam pendidikan berpolitik. Setiap anggota legislatif harus mampu memajukan kualitas pendidikan politik di wilayah konstituennya masing-masing sehingga situasi politik nasional secara keseluruhan akan kondusif.

12. Bersedia mundur dari jabatan jika melakukan tindakan melanggar hukum dan atau tidak mewakili suara rakyat

Rela mundur dari jabatan sebagai anggota legislatif masihlah langka terjadi di Indonesia, karena banyak anggota legislatif memiliki keangkuhan dan eksklusivitas yang berlebihan

4/6

Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) Oleh : Stevie Leonard Harison Selasa, 08 Mei 2012 18:26

sehingga orang justru menghalalkan segala cara untuk mengamankan “posisi zona nyaman” tersebut. Setiap anggota legislatif seharusnya memiliki rasa bersedia mundur dari jabatan jika dirinya telah didapati melanggar hukum dan atau tidak mewakili suara rakyat.

Memang tidak akan pernah ada manusia yang sempurna di dunia ini, namun setidaknya, memenuhi kriteria-kriteria tersebut, maka tentu setiap anggota legislatif dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Selanjutnya, kedigdayaan legislatif Indonesia akan tercapai tidak lama lagi dan mungkin menjadi contoh teladan bagi penerapan demokrasi di negara-negara berkembang lainnya.

Identitas Penulis

Nama lengkap : Stevie Leonard Harison, S.Sos

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 30 Agustus 1988

Alumnus Universitas : UNIVERSITAS INDONESIA (UI)

No. Identitas (KTP) : 1050033008883002

Alamat rumah : Jl. Arjuna No. 62B, RT.01 RW.01 40172.

Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Bandung

No. Telp : 022-6029841 (rumah) dan 08889790438, 08811460434

5/6

Menuju Kedigdayaan Legislatif Indonesia (74/U) Oleh : Stevie Leonard Harison Selasa, 08 Mei 2012 18:26

Email

: [email protected] , [email protected]

Facebook / Blog website : Stevie Harison / www.stevieharison.blogspot.com

6/6