Model+Bahan+Ajar+Matematika+Sekolah+Dasar_Th+2009

373 downloads 11078 Views 5MB Size Report
Standar kompetensi matematika SD/MI kelas 1 s.d. 6 tertuang dalam. Lampiran 1 .... Kode LKS 3.4.1 berarti Lembar Kerja Siswa Kelas 3, SK 3, KD. 4.1. Nama.
d i . o g . d

w w

d . w

s k t ti p

MODEL

d i . o g . d

BAHAN AJAR MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH DASAR

d . w

w w

s k t ti p

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR JAKARTA 2009

d i . o g . d

d . w

w w

s k t ti p Dicetak oleh:

Kegiatan Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan Sekolah Dasar Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2009

ii

KATA PENGANTAR Peningkatan mutu pengajaran membaca, menulis, dan berhitung di sekolah dasar merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan TK dan SD. Program ini sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika dan bahasa Indonesia di sekolah dasar.

d i . o g . d

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai amanat dari Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, menuntut sekolah untuk secara aktif berperan sebagai subyek pendidikan. Sekolah bukan hanya sebagai pelaksana

kurikulum

tetapi

juga

harus

mengembangkan

kurikulum

serta

melaksanakannya sesuai dengan kondisi setempat. Tuntutan ini bukanlah sesuatu yang

s k t ti p

mudah untuk dilaksanakan, karena selama ini kurikulum disusun secara nasional. Dengan demikian guru dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalismenya melalui pengembangan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran.

Penyusunan Contoh Bahan Ajar Matematika Sekolah Dasar dimaksudkan untuk

d . w

membantu guru dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas pembelajaran matematika untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku ini diucapkan terima kasih.

w w

Jakarta, 1 Juli 2009 Direktur Pembinaan TK dan SD

Drs. Mudjito Ak, M.Si.

iii

DAFTAR ISI BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................................1 A. Latar Belakang ................................................................................................1 B. Pengertian Bahan Ajar Matematika SD..........................................................2 C. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ................................................................3

BAB II PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD.............................................................6 A. Standar Kompetensi Matematika SD..............................................................6 B. Standar Kompetensi Lulusan Matematika SD................................................8

d i . o g . d

BAB III PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SD ................................9 A. Jenis Bahan Ajar Matematika SD ...................................................................9 B. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Matematika SD....................................9 C. Format Lembar Kerja Siswa .........................................................................11 D. Penggunaan Lembar Kerja Siswa .................................................................13

s k t ti p

BAB IV MODEL LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MATEMATIKA SD ................14 A. Analis SK/KD Matematika Kelas 1 SD........................................................14 B. Analis SK/KD Matematika Kelas 2 SD........................................................16 C. Analis SK/KD Matematika Kelas 3 SD........................................................18 B. Analis SK/KD Matematika Kelas 4 SD........................................................19 E. Analis SK/KD Matematika Kelas 5 SD........................................................22 F. Analis SK/KD Matematika Kelas 6 SD........................................................25

d . w

BAB V PERMAINAN MATEMATIKA SEBAGAI BAHAN AJAR............................28 A. Permainan Matematika .................................................................................28 B. Pengembangan Permainan Matematika........................................................28

w w

BAB VI PENUTUP...........................................................................................................32 A. Tuntutan Kreasi.............................................................................................32 B. Perubahan dimulai dari Diri Sendiri .............................................................33 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................35 LAMPIRAN 1. Contoh Lembar Kerja Kelas 1 SD .................................................................................37 2. Contoh Lembar Kerja Kelas 2 SD .................................................................................56 3. Contoh Lembar Kerja Kelas 3 SD .................................................................................65 4. Contoh Lembar Kerja Kelas 4 SD .................................................................................82 5. Contoh Lembar Kerja Kelas 5 SD .................................................................................97 6. Contoh Lembar Kerja Kelas 6 SD ...............................................................................108

iv

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari di setiap jenjang sekolah mulai sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan tinggi. Salah satu ciri khas dari matematika adalah berpola pikir deduktif, konsisten, dan memiliki materi yang bersifat spiral hierarkhis. Dengan demikian dalam untuk mempelajari belajar matematika harus siswa dipelajari dan diikuti tahap demi tahap, karena materinya saling terkait dan bertingkat.

d i . o g . d

Proses belajar mengajar matematika di sekolah dasar yang merupakan titik awal bagi siswa untuk belajar matematika, harus memperhatikan prinsip dari kongkrit ke abstrak, dari mudah ke sulit, dan dari sederhana ke kompleks. Untuk itu dalam pembelajaran matematika memerlukan metode yang variatif dan kreatif. Pembelajaran yang monoton dapat mengakibatkan kesan matematika yang membosankan dan sulit.

s k t ti p

Tidak semua materi mudah dicerna oleh siswa, sehingga pada tahap-tahap awal dalam pengenalan konsep, pemakaian alat peraga/alat bantu seringkali merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Selain itu juga bahan ajar juga menjadi kebutuhan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Berbagai bentuk bahan ajar seperti alat peraga, media, dan lembar kerja perlu dibuat untuk membantu siswa dalam belajar.

d . w

Perlu dipahami bahwa tidak setiap materi atau pokok bahasan yang baru harus menggunakan alat peraga dalam pengajarannya. Konsep-konsep lanjutan yang diajarkan di kelas tinggi biasanya merupakan generalisasi atau kelanjutan dari konsep sebelumnya, sehingga tidak harus selalu menggunakan alat peraga. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan pembuatan lembar kerja siswa yang kreatif dan menarik. Lembar kerja dapat membantu anak mempelajari secara tertib dan terarah, bahkan tingkat kesulitan materi dapat ditingkatkan secara perlahan tetapi pasti dengan menggenakan lembar kerja.

w w

Keberadaan sumber belajar dan bahan ajar dalam proses pembelajaran merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam rangka mendukung pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, maka seumber belajar dan bahan ajar memiliki peranan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian pengembangan bahan ajar menjadi suatu tuntutan dan kebutuhan.

1

B.

PENGERTIAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SD Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut sekolah untuk lebih kreatif untuk melaksanakan pembelajaran dalam rangka mencapai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional. Berbagai inovasi perlu digali dan dikembangkan agar peserta didik tidak hanya menjadi ”jagoan di kandang sendiri”, tetapi memiliki kemampuan yang bersifat nasional bahkan internasional. Dalam kegiatan belajar mengajar, sumber informasi dan sumber ilmu tidak hanya terletak pada guru semata. Paradigma bahwa guru merupakan satusatunya sumber informasi bagi siswa sudah waktunya dibuang jauh-jauh. Dalam proses belajar mengajar, termasuk matematika, segala sumber daya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik sumber daya manusia maupun sumber daya sarana prasarana. Sumber daya manusia termasuk guru, siswa, kepala sekolah, serta warga sekolah yang lain. Sumber daya sarana dan prasarana termasuk buku, lembar kerja, leaflet, sumber berita, serta lingkungan. Semua itu merupakan sumber informasi bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

d i . o g . d

s k t ti p

Dalam hal ini terdapat dua istilah yang sering digunakan yaitu sumber belajar dan bahan ajar. Keduanya kadang dimaksudkan pada hal yang sama, tetapi kadang dimaksudkan pada hal yang berbeda tergantung konteks pembicaraan. Sumber belajar (learning resource) adalah sumber informasi dalam berbagai bentuk dan format yang dapat membantu siswa memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum. Sumber belajar dapat berbentuk bahanbahan cetak, video, perangkat keras, perangkat lunak, termasuk kombinasi dari barang-barang tersebut yang dimaksudkan untuk kepentingan guru dan siswa. Sumber belajar juga dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik atau apapun yang dapat menjadi sumber informasi. Dengan kata lain sumber belajar adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun siswa dalam secara terpisah maupun gabungan untuk mendukung proses belajar mengajar.

d . w

w w

Bahan ajar (teaching material) merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar tertulis termasuk buku, lembar kerja (worksheet), maupun lembar-lembar penyerta dari alat peraga atau media pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar matematika dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika menjadi lebih baik dan terarah. Fungsi dari bahan ajar antara lain:

2

C.

1.

Pedoman bagi guru dalam mengarahkan semua aktivitas pembelajaran matematika, sekaligus merupakan substansi kompetensi matematika yang akan dikembangkan pada diri siswa.

2.

Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran matematika, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang harus dikuasainya;

3.

Alat evaluasi kemampuan yang telah dicapai siswa pada standar kompetensi matematika yang ditetapkan;

4.

Rekaman kerja (records) siswa yang dapat bermanfaat untuk evaluasi lebih lanjut serta mendukung penerapan port folio.

d i . o g . d

PRINSIP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Dalam mengembangkan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsispprinsip pembelajaran sebagai berikut: 1.

s k t ti p

Dimulai dari mudah ke sulit, dari kongkret ke abstrak

Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep apabila penjelasan dimulai dari hal yang mudah, kongkret, dan nyata ada di lingkungan mereka kemudian berangsur-angsur dibawa ke hal yang lebih sulit dan abstrak. Misalnya untuk mengenal bilangan sampai dengan 10, maka penggunaan jari tangan siswa merupakan salah satu strategi yang tepat.

d . w

w w 2.

Pengulangan untuk memperkuat pemahaman Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. Metode pengulangan dapat membuat penanaman konsep lebih kuat dan mengarah kepada internalised, yaitu tertanam jauh ke dalam. Pengetahuan dan kemampuan yang sudah tertanam dalam diri siswa tanpa disadari akan menjadi pengetahuan dan kemampuan yang siap pakai.

3.

Umpan balik positif Tanggapan atau respon guru pada siswa merupakan umpan balik yang penting bagi siswa. Respon yang sembarangan dapat berakibat pada kesan mendalam siswa pada guru atau mata pelajaran. Respon positif dapat memotivasi siswa untuk tetap semangat belajar, seperti ‘bagus’, ‘pintar’, ‘hebat’, dan ‘lanjutkan’. Hindari respon negatif yang mengarah kepada mencela, menghakimi atau menyalahkan siswa seperti ‘bodoh’, ‘salah’, dan sejenisnya. Gantikan ungkapan itu dengan

3

”cek kembali’, ’coba hitung ulang’, ’akan baik kalau ....”, dan seterusnya. 4.

Memotivasi siswa untuk belajar Semangat belajar siswa harus tetap dijaga. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan relatif lebih berhasil. Memberikan semangat dan dorongan kepada siswa dapat dilakukan dengan banyak cara. Untuk memotivasi siswa dapat dilakukan dengan memberikan pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang membuat siswa senang belajar, atau hadiah walau sekedar ucapan selamat.

5.

d i . o g . d

Maju selangkah demi selangkah tetapi pasti

Belajar adalah suatu proses bertahap dan berkelanjutan. Kemampuan sesorang tidak dapat dicapai secara mendadak (instan) tetapi melalui proses setahap demi setahap. Dalam mencapai tandard kompetensi yang ditetapkan perlu dibuatkan tahapan-tahapan untuk mencapainya. Tahapan yang loncatannya terlalu tinggi akan sulit dilalui, tetapi tahapan yang terlalu kecil juga terlalu mudah dilalui. Untuk itu tahapan belajar harus dibuat dengan memperhatkan karakteristik dari siswa. Anak yang cerdas dapat menggunakan tahapan yang lebih cepat, sedangkan anak yang lamban perlu diberikan tahapan yang pelanpelan. 6.

d . w

s k t ti p

Refleksi dan maju

Setiap langkah yang telah dibuat perlu dilakukan refleksi sebelum mau ke langkah berikutnya. Hal itu untuk meyakinkan bahwa tidak ada bagian yang kosong sebelum menuju ke tahap berikutnya. Kecepatan anak dalam belajar berbeda-beda. Setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, tetapi setiap anak akan sampai kepada tujuan meskipun dengan waktu dan kecepatan yang berbedabeda. Inilah sebagian dari prinsip belajar tuntas.

w w 7.

Mengacu pada Standar Kompetensi Setiap skenario pembelajaran yang dibuat harus mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. Standar kompetensi merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa secara nasional, sehingga pengembangan materi maupun bahan ajar harus berdasar pada standar kompetensi.

4

BAB II PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

A.

STANDAR KOMPETENSI MATEMATIKA SD Standar kompetensi matematika SD/MI kelas 1 s.d. 6 tertuang dalam Lampiran 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006. Berikut adalah standar kompetensi matematika untuk SD/MI per kelas. 1.

d i . o g . d

Standar Kompetensi Matematika SD/MI Kelas 1:

a. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20; b. Menggunakan pengukuran waktu dan panjang; c. Mengenal beberapa bangun ruang

s k t ti p

d. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah e. Menggunakan pengukuran berat

f. Mengenal bangun datar sederhana

2.

d . w

Standar Kompetensi Matematika SD/MI Kelas 2: a. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

w w

b. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah c. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka d. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana

3.

Standar Kompetensi Matematika SD/MI Kelas 3:

a. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka b. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah c. Memahami pecahan sederhana dan pengguna-annya dalam pemecahan masalah d. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

5

e. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

4.

Standar Kompetensi Matematika SD/MI Kelas 4: a. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah b. Memahami dan menggunakan faktor dan keli-patan dalam pemecahan masalah

d i . o g . d

c. Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah

d. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah e. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

s k t ti p

f. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah g. Menggunakan lambang bilangan Romawi

h. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar

5.

d . w

Standar Kompetensi Matematika SD/MI Kelas 5: a. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

w w

b. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah c. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah d. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah e. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah f. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

6.

Standar Kompetensi Matematika SD/MI Kelas 6: a. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

6

b. Menggunakan pengukuran volume per waktu dalam pemecahan masalah c. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga d. Mengumpulkan dan mengolah data e. Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah f. Menggunakan sistem koordinat dalam pemecahan masalah g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data

B.

d i . o g . d

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATEMATIKA SD/MI

Dalam Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk mata pelajaran Matematika SD/MI adalah sebagai berikut:

s k t ti p

1.

Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari;

2.

Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari;

3.

Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari;

d . w

w w 4.

Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari;

5.

Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari;

6.

Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

7.

Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

7

BAB III PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SD

A.

JENIS BAHAN AJAR MATEMATIKA SD Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak, suara, suara dan visual, dan bahan interaktif. Bahan ajar cetak (printed) termasuk handout, buku, modul, lembar kerja siswa (worksheet), brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar suara (audio) termasuk kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk (CD) audio. Bahan ajar suara dan visual (audio visual) termasuk video compact disk (VCD), DVD, dan film. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti komputer, CD multimedia interaktif, CD pembelajaran, dan bahan ajar berbasis web/internet (web based learning materials).

d i . o g . d

s k t ti p

Bahan ajar cetak biasanya relatif lebih terencana dan tersusun dengan rapi. Beberapa contoh bahan ajar cetak termasuk buku teks, lemba kerja siswa, brosue, booklet, leaflet, hand-out, poster, modul, gambar pajangan, foto, gambar dan sejenisnya. Bahan ajar suara (audio) dan visual (audio visual) pada mata pelajaran matematika dapat dipakai pada saat pemecahan masalah. Sebagai contoh, diperdengarkan atau diperlihatkan suatu berita tentang musibah bencana, siswa diminta untuk menghitung kerugian yang ditimbulkan atau bantuan yang diperlukan baik dari sisi jenis bantuan maupun perkiraan biaya.

d . w

w w B.

LANGKAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SD Proses penyusunan bahan ajar matematika dimulai dari analisa kurikulum (dalam hal ini SK/KD) untuk menentukan materi pokok dan jenis bahan ajar. Berikut adalah penjelasan tentang tahap-tahap penyusunan bahan ajar matematika. 1.

Analisa Kurikulum (SK/KD) Penyusunan bahan ajar matematika SD harus memparhatikan dan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Analisa ini dapat dilakukan secara tersendiri atau disatukan dengan kegiatan penyusunan silabus. Analisa SK/KD untuk penyusunan bahan ajar yang dilakukan pada saat penyusunan silabus, bahan ajar yang akan dipakai dituliskan pada 8

kolom sumber/bahan/alat. Analisa ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan bahan ajar pada setiap SK/KD. Berikut adalah contoh format sederhana analisa kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika SD khusus untuk memperkirakan dan merencanakan penyusunan jenis atau judul lembar kerja siswa. ANALISA KEBUTUHAN LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : ........./ ...... Standar Kompetensi

2.

d . w

d i . o g . d

Kompetensi Dasar

Lembar Kerja Siswa

s k t ti p

Penentuan Bentuk Bahan Ajar

Perlu diperhatikan bahwa setiap materi yang akan diajarkan memerlukan bahan ajar yang berbeda-beda. Untuk mengajarkan suatu materi kadang sesuai dengan peragaan, buku teks, atau lembar kerja. Untuk itu kejelian dalam analisa diperlukan. Sering kali rencana pelaksanaan pembelajaran dilampiri dengan bahan ajar berbentuk lembar kerja siswa. Penyusunan lembar kerja ini diusahakan yang menarik bagi siswa terutama dari segi penampilan. Lembar kerja yang berisi soal-soal akan lebih menarik bila dalam lembar tersebut diberi gambar ilustrasi.

w w 3.

Identifikasi Kemampuan Siswa Bahan ajar harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Bahan ajar terutama lembar kerja siswa yang terlalu mudah akan membuat siswa segera selesai tanpa ada tantangan. Sebaliknya lembar kerja yang substansinya terlalu sulit akan membuat anak mudah putus asa. Untuk kepentingan kelas secara umum perlu dibuat lembar kerja yang memuat bagian yang mudah dan ada yang memuat bagian yang sulit. Dengan kata lain lembar kerja siswa harus menjangkau anak yang cerdas maupun yang kurang cerdas.

9

4.

Kedalaman dan Keluasan Materi Materi yang bersifat pendahuluan biasanya memerlukan bahan ajar yang berupa benda-benda konkrit dan dekat dengan anak. Bahan ajar cetak untuk materi yang bersiap penanaman konsep atau anak pada kelas awal perlu dibuat bertahap dan berhati-hati. Karena lembar kerja harus bersifat membantu memperlancar proses pembelajaran, maka satu lembar kerja matematika sebaiknya berisi satu topik saja agar konsentrasi siswa terfokus pada materi yang sedang dipelajari. Selanjutnya disusul dengan lembar kerja lain yang secara bertahap semakin sulit dan lebih luas cakupannya.

5.

d i . o g . d

Penyusunan Strategi Penggunaan

Dalam pembuatan bahan ajar dalam bentuk lembar kerja, pada saat yang sama perlu memperhatikan strategi yang akan dipakai di kelas, apakah lembar kerja dikerjakan bersama dalam kelompok atau per individu. Hal ini berkaitan dengan jumlah lembar kerja yang harus disediakan pada saat digunakan di kelas. Lembar kerja yang bersifat klasikal sebaiknya dibuat dalam ukuran klasikal misalnya pada lembar kertas yang besar dengan tulisan yang besar, sehingga semua siswa dapat melihatnya. Sedangkan untuk lembar kerja yang bersifat kelompok atau individual dapat berukuran buku atau kertas A4. 6.

s k t ti p

Reviu Sebelum Digunakan

d . w

Adalah suatu keharusan bahwa bahan ajar terutama lembar kerja siswa harus direviu (dicek kembali) sebelum dibawa ke kelas. Hal ini untuk menghindari gangguan dalam kegiatan belajar yang disebabkan oleh kesalahan bahan ajar. Mencoba bahan ajar sebelum dipakai di kelas merupakan suatu strategi untuk menambah keyakinan dan rasa percaya diri agar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

w w

Dalam uraian berikutnya, pembahasan tentang bahan ajar matematika lebih dititik- beratkan pada lembar kerja siswa. Pembahasan dimulai dari langkah pengembangan yang dilengkapi dengan contoh hasil analisa serta contoh lembar kerja siswa yang langsung dapat difotocopi dan digunakan di kelas.

C.

FORMAT LEMBAR KERJA SISWA Format lembar kerja siswa (LKS) dapat berbentuk gambar, soal, permainan, teka-teki atau quiz, atau bentuk-bentuk kreatif yang lain. Lembar kerja siswa adalah lembar yang dipakai oleh siswa untuk bekerja atau belajar. Dengan demikian sedapat mungkin lembar kerja siswa hany berisi informasi yang benar-benar diperlukan oleh siswa. Informasi yang hanya diperlukan oleh 10

guru sebaiknya tidak perlu dicantumkan pada lembar kerja, sehingga lembar kerja lebih operasional. Dalam merancang lembar kerja siswa harus memiliki informasi yang mencakup mata pelajaran, kelas, SK/KD, substansi/materi, kedalaman materi, bentuk lembar kerja, serta cara menggunakannya di kelas. Namun tidak semua informasi harus dituangkan di lembar kerja siswa, hanya informasi yang benar-benar diperlukan oleh siswa yang tertuang pada lembar kerja siswa. Dengan demikian lembar kerja siswa dibuat sesederhana mungkin tetapi diselipi dengan gambar atau ilustrasi yang dapat menarik minat siswa untuk melihatnya. Ketertarikan anak pada gambar di lembar kerja siswa dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membawa mereka ke pekerjaan atau substansi yang termuat pada lembar kerja.

d i . o g . d

Berikut adalah contoh format lembar kerja: KODE Nama

s k t ti p

: ...........................................

JUDUL/TOPIK

d . w

Pembuka/Petunjuk

w w

Kelas/Sem. : ......... SK/KD : .........

Keterangan KODE

: Kode untuk mempermudah organisasi lembar kerja, misalnya Kode LKS 3.4.1 berarti Lembar Kerja Siswa Kelas 3, SK 3, KD 4.1

Nama

: Pada setiap lembar kerja harus tersedia tempat untuk menuliskan nama siswa agar lembar kerja tidak tertukar dan evaluasi dapat lebih mudah dilakukan;

11

Kelas

: Jelas setiap lembar kerja harus ada peruntukan kelasnya

SK/KD

: setiap lembar kerja sebaiknya dikaitkan dengan SK/KD, tetapi tidak perlu menuliskan SK/KD secara lengkap, cukup menuliskan nomornya saja agar mudah ditelusuri.

Judul/Topik : berisi judul atau topik yang menjadi identitas dari lembar kerja siswa. Judul ini supaya dibuat singkat tapi jelas tentang substansi yang dibahas, misalnya: mengenal bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian, mengenal waktu, kegiatan sehari-hari, mengenal pecahan, yuk bermain bilangan, dan sebagainya. Petunjuk

d i . o g . d

: dapat berisi perintah (misalnya isilah, lengkapilah, kerjakanlah, warnai, hubungkanlah, jodohkanlah, dsb.) atau pertanyaan (misalnya, ‘berapa banyak?’, ‘mana yang lebih tinggi?’, dsb.)

Tambahan : Gambar atau ilustrasi dapat ditempatkan di mana pun di selasela substansi.

D.

s k t ti p

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA

Penggunaan lembar kerja siswa (LKS) tidak terlepas dari guru. Artinya lembar kerja dapat digunakan setelah guru menyampaikan suatu materi atau sebagai bagian dari materi. Lembar kerja siswa tidak berdiri sendiri seperti modul, sehingga peranan guru tetap diperlukan. Hal itu diperlukan untuk memperhatikan perkembangan anak, melihat kemampuan, dan juga membantu anak yang mengalami kesulitan. Dengan demikian ketika anak mengerjakan lembar kerja siswa, maka guru berfungsi sebagai motivator dan supervisor agar perhatian setiap anak pada lembar kerja di depannya.

w w

d . w

Lembar kerja yang sudah digunakan siswa harus dilihat dan diperiksa oleh guru sebelum dimasukkan ke dalam dokumen portofolio. Hal ini untuk mendeteksi kesalahan yang dibuat oleh anak sebagai bagian dari evaluasi. Jadi lembar kerja siswa tidak dibuang begitu saja, tetapi menjadi bagian dari dokumen perjalanan belajar anak. Bahkan lembar kerja siswa yang pantas untuk dipajang dapat dijadikan pajangan kelas sebagai bagian dari penghargaan pada siswa. Selain itu pajangan merupakan sumber belajar bagi setiap anak di kelas. Sebagai contoh, lembar kerja siswa mewarnai ternyata warna kesukaan setiap anak berbeda. Dengan melihat karya anak lain, maka setiap anak akan saling melihat kombinasi warna mana yang lebih disukai dan akan berdampak pada pewarnaan yang akan dilakukan pada pekerjaan berikutnya.

12

BAB IV MODEL LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MATEMATIKA SD

A.

ANALISA SK/KD MATEMATIKA KELAS 1 SD Berikut disajikan contoh hasil analisa sederhana kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika kelas 1 SD/MI untuk mengidentifikasi kebutuhan lembar kerja siswa. Beberapa contoh LKS dapat dilihat pada lampiran.

d i . o g . d

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 1/1

STANDAR KOMPETENSI

s k t ti p

KOMPETENSI DASAR

1. Melakukan 1.1 Membilang banyak benda penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 1.2 Mengurutkan banyak benda

d . w

w w

2. Menggunakan pengukuran waktu dan panjang

LEMBAR KERJA SISWA *)

LK 1.1.1a Berapa banyak? LK 1.1.1b Tebalkanlah

LK 1.1.1c Tuliskan Bilangannya LK 1.1.2a Urutan Bilangan LK 1.1.2b Mengurutkan Bilangan

1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20

LK 1.1.3a Penjumlahan

1.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan sampai 20

LK 1.1.4a Penjumlahan dan Pengurangan

2.1 Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari, dan jam (secara bulat)

LK 1.2.1a Pukul Berapa?

LK 1.1.3b Pengurangan

LK 1.1.4b Soal Cerita LK 1.2.1b Gambarkan jarumnya! LK 1.2.1c Mengenal Hari

2.2 Menentukan lama suatu kejadian LK 1.2.2a Berapa jam? berlangsung LK 1.2.2b Berapa hari?

13

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

2.3 Mengenal panjang suatu benda melalui kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan membandingkannya

LK 1.2.3 Mana yang lebih tinggi?

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu dan panjang

LK 1.2.4a Jam berapa? LK 1.2.4b Mana yang pendek?

d i . o g . d

3. Mengenal 3.1 Mengelompokkan berbagai LK 1.3.1a Warnailah bolanya beberapa bangun bangun ruang sederhana (balok, LK 1.3.1b Tandai kubusnya. ruang prisma, tabung, bola, dan kerucut)

3.2 Menentukan urutan benda-benda LK 1.3.2 Mengurutkan benda ruang yang sejenis menurut besarnya

s k t ti p

*) Contoh Lembar Kerja Siswa dapat dilihat pada lampiran.

d . w

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 1/2

w w

STANDAR KOMPETENSI

4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

4.1 Membilang banyak benda

LK 1.4.1 Berapa banyak?

4.2 Mengurutkan banyak benda

LK 1.4.2 Mana yang lebih banyak?

4.3 Menentukan nilai tempat puluhan LK 1.4.3 Mengenal Nilai Tempat dan satuan 4.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka

LK 1.4.4a Penjumlahan

4.5 Menggunakan sifat operasi pertukaran dan pengelompokan

LK 1.4.5a Sifat Pertukaran pada Penjumlahan

LK 1.4.4b Pengurangan

LK 1.4.5b Sifat Pengelompokan pada Penjumlahan 14

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR 4.6 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka

5. Menggunakan 5.1 Membandingkan berat benda pengukuran berat (ringan, berat) 5.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berat benda 6. Mengenal bangun 6.1 Mengenal segitiga, segi empat, datar sederhana dan lingkaran 6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya

B.

d . w

LEMBAR KERJA SISWA *) LK 1.4.6 Mari berhitung

LK 1.5.1 Mana yang lebih berat?

d i . o g . d

LK 1.5.2 Warnai yang ringan

LK 1.6.1 Mengenal bangun datar

LK 1.6.2 Warna bangun yang sama dengan warna yang sama

s k t ti p

ANALISA SK/KD MATEMATIKA KELAS 2 SD

Berikut disajikan contoh hasil analisa sederhana kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika kelas 2 SD/MI untuk mengidentifikasi kebutuhan lembar kerja siswa. Beberapa contoh LKS dapat dilihat pada lampiran.

w w

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 2/1

STANDAR KOMPETENSI

1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

1.1 Membandingkan bilangan sampai 500

LK 2.1.1 Membandingkan Bilangan

1.2 Mengurutkan bilangan sampai 500

LK 2.1.2 Urutan Bilangan

15

STANDAR KOMPETENSI 500

2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

1.3 Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan

LK 2.1.3 Nilai Tempat

1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

LK 2.1.4a Penjumlahan

2.1 Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam

LK 2.2.1a Pukul berapa?

LK 2.1.4b Pengurangan

d i . o g . d

LK 2.2.1b Gambarkan jarumnya

2.2 Menggunakan alat ukur panjang LK 2.2.2 Tinggi Badan tidak baku dan baku (cm, m) yang sering digunakan 2.3 Menggunakan alat ukur berat

LK 2.2.3 Berat Badan

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berat benda

LK 2.2.4 Kira-kira berapa kg?

s k t ti p

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 2/2

d . w

STANDAR KOMPETENSI

w w

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka

LK 2.3.1 Mengenal Perkalian

3.2 Melakukan pembagian bilangan dua angka

LK 2.3.2 Mengenal Pembagian

3.3 Melakukan operasi hitung campuran

LK 2.3.3 Hitung Campuran

4. Mengenal unsur- 4.1 Mengelompokkan bangun datar unsur bangun datar sederhana 4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar 4.3 Mengenal sudut-sudut bangun datar

16

LK 2.4.1 Warna bangun yang sama LK 2.4.2 Unsur Bangun Datar LK 2.4.3 Mana yang punya sudut sikusiku?

C.

ANALISA SK/KD MATEMATIKA KELAS 3 SD Berikut disajikan contoh hasil analisa sederhana kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD/MI untuk mengidentifikasi kebutuhan lembar kerja siswa. Beberapa contoh LKS dapat dilihat pada lampiran. (Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 3/1

STANDAR KOMPETENSI 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

KOMPETENSI DASAR

d i . o g . d

LEMBAR KERJA SISWA *)

1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan

LK 3.1.1 Garis Bilangan

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

LK 3.1.2a Penjumlahan

s k t ti p

LK 3.1.2b Pengurangan

LK 3.1.2c Penjumlahan & Pengurangan

d . w

w w

2. Menggunakan pengu-kuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah

LK 3.1.2d Persegi Ajaib (3x3)

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka

LK 3.1.3a Perkalian

1.4 Melakukan operasi hitung campuran

LK 3.1.4 Hitung Campuran

1.5 Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang

LK 3.1.5 Berbelanja

LK 3.1.3b Pembagian

2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan LK 3.2.1a Menimbang fungsinya (meteran, timbangan, LK 3.2.1b Alat Ukur dan Pemakainya atau jam) 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah

LK 3.2.2 Berapa berat seluruhnya?

2.3 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat

LK 3.2.3a Konversi Satuan Panjang

17

LK 3.2.3b Konversi Satuan Waktu LK 3.2.3c Konversi Satuan Berat

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 3/2

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

d i . o g . d

3. Memahami 3.1 Mengenal pecahan sederhana pecahan 3.2 Membandingkan pecahan sederhana dan sederhana penggu-naannya 3.3 Memecahkan masalah yang dalam berkaitan dengan pecahan pemecahan sederhana masalah

LK 3.3.1 Mengenal Pecahan

4. Memahami unsur dan sifatsifat bangun datar sederhana

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya

LK 3.4.1 Mengenal Bangun Datar

4.2 Mengidentikasi berbagai jenis dan besar sudut

LK 3.4.2 Sudut Lancip, Siku, dan Tumpul

d . w

D.

LK 3.3.3 Mana yang lebih besar?

s k t ti p

5. Menghitung 5.1 Menghitung keliling persegi dan keliling, luas persegi panjang persegi dan 5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang, persegi panjang serta penggunaan-nya 5.3 Menyelesaikan masalah yang dalam berkaitan dengan keliling, luas pemecahan persegi dan persegi panjang masalah

w w

LK 3.3.2 Membandingkan Pecahan

LK 3.5.1 Keliling Persegi & Persegi Panjang LK 3.5.2 Persegi & persegi Panjang LK 3.5.3a Keliling dan Luas LK 3.5.3b Tangram

ANALISA SK/KD MATEMATIKA KELAS 4 SD Berikut disajikan contoh hasil analisa sederhana kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika kelas 4 SD/MI untuk mengidentifikasi kebutuhan lembar kerja siswa. Beberapa contoh LKS dapat dilihat pada lampiran.

18

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 4/1

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1. Memahami 1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat dan operasi hitung menggunakan 1.2 Mengurutkan bilangan sifat-sifat operasi hitung 1.3 Melakukan operasi perkalian bilangan dalam dan pembagian pemecahan masalah 1.4 Melakukan operasi hitung campuran

w w

3. Menggunakan pengukuran sudut, panjang,

LK 4.1.1 Sifat Operasi Hitung

d i . o g . d

LK 4.1.2 Urutan Bilangan

LK 4.1.3 Perkalian dan Pembagian

LK 4.1.4 Operasi Hitung Campuran

s k t ti p

1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan

LK 4.1.5a Taksiran

1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang

LK 4.1.6 Berapa kembalinya?

2.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

LK 4.2.1a Faktor Bilangan

2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan

LK 4.2.2a Kelipatan Bilangan

2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

LK 4.2.3 KPK dan FPB

2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB

LK 4.2.4 Terapan KPK & FPB

3.1 Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat

LK 4.3.1a Mengukur Sudut

d . w

2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

LEMBAR KERJA SISWA *)

19

LK 4.1.5b Pembulatan

LK 4.2.1b Kelipatan Bilangan LK 4.2.2b Kelipatan & Faktor

LK 4.3.1b Sudut Siku-siku

STANDAR KOMPETENSI dan berat dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR 3.2 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat

LEMBAR KERJA SISWA *) LK 4.3.2a Jam Analog LK 4.3.2b Hitung Jam LK 4.3.2c Hubungan Antar Satuan Waktu LK 4.3.2d Hubungan Antar Satuan Panjang

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah

d i . o g . d

3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu, panjang dan berat

LK 4.3.3 Matematika Sehari-hari

3.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan kuantitas

LK 4.3.4 Satuan Kuantitas

s k t ti p

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

LK 4.4.1a Keliling & Luas Segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

LK 4.4.2 Keliling & Luas dalam Kehidupan Sehari-hari

d . w

LK 4.4.1b Segitiga & Jajargenjang

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar

w w

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 4/2

STANDAR KOMPETENSI

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

5.1 Mengurutkan bilangan bulat

LK 4.5.1 Urutan Bilangan

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

LK 4.5.2 Penjumlahan Bilangan Bulat

5.3 Mengurangkan bilangan bulat

LK 4.5.3 Penjumlahan Bilangan Bulat

5.4 Melakukan operasi hitung campuran

LK 4.5.4a Operasi Campuran Bilangan Bulat LK 4.5.4b Persegi Ajaib (4x4)

20

STANDAR KOMPETENSI 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

LK 4.6.1 Membandingkan Pecahan

6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan

LK 4.6.2 Pecahan Senilai

6.3 Menjumlahkan pecahan

LK 4.6.3 Penjumlahan Pecahan

6.4 Mengurangkan pecahan

LK 4.6.4 Pengurangan Pecahan

6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan

LK 4.6.5 Pecahan dalam Kehidupan Sehari-hari

7. Menggunakan lambang bilangan Romawi

7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi

LK 4.7.1 Angka Romawi

7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya

LK 4.7.2 -

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar

8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana

LK 4.8.1 Mengenal Bangun Ruang

8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus

LK 4.8.2 Kubus & Jaring-Jaringnya

8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris

LK 4.8.3 Simetri Lipat

8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar

LK 4.8.4 Pencerminan

d . w

w w E.

d i . o g . d

s k t ti p

ANALISA SK/KD MATEMATIKA KELAS 5 SD Berikut disajikan contoh hasil analisa sederhana kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika kelas 5 SD/MI untuk mengidentifikasi kebutuhan lembar kerja siswa. Beberapa contoh LKS dapat dilihat pada lampiran.

21

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 5/1

STANDAR KOMPETENSI 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya, pembulatan, dan penaksiran

LK 5.1.1a Sifat Operasi Hitung

1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

LK 5.1.2a Faktorisasi Prima

1.3 Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat

LK 5.1.3a Operasi Campuran Bilangan Bulat

LK 5.1.1b Pembulatan

d i . o g . d

LK 5.1.2b KPK & FPB

s k t ti p

LK 5.1.3b Persegi Ajaib (5x5)

1.4 Menghitung perpangkatan dan akar sederhana

LK 5.1.4a Operasi Bilangan Kuadrat

1.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB

LK 5.1.5 Operasi Hitung dalam Konteks (Soal Cerita)

d . w

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah

w w

3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakanny

LK 5.1.4b Pangkat & Akar

2.1 Menuliskan tanda waktu dengan LK 5.2.1 Notasi Jam menggunakan notasi 24 jam 2.2 Melakukan operasi hitung satuan waktu

LK 5.2.2 Pengukuran Waktu

2.3 Melakukan pengukuran sudut

LK 5.2.3 Pengukuran Sudut

2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan

LK 5.2.4 Kecepatan

2.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan

LK 5.2.5 Kecepatan dalam Konteks

3.1 Menghitung luas trapesium dan layang-layang

LK 5.3.1 Trapesium & Layang-layang

22

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

a dalam pemecahan masalah

3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar

LK 5.3.2 Luas Bangun Datar

4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

4.1 Menghitung volume kubus dan balok

LK 5.4.1 Volume Kubus & Balok

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok

LK 5.4.2 Kubus & Balok dalam Konteks

d i . o g . d

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar

s k t ti p

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 5/2

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

d . w

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

w w

6. Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun

LEMBAR KERJA SISWA *)

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya

LK 5.5.1 Konversi Pecahan

5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan

LK 5.5.2 Penjumlahan & Pengurangan Berbagai Pecahan

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan

LK 5.5.3 Perkalian dan Pembagian Berbagai Pecahan

5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala

LK 5.5.4 Pecahan dalam Perbandingan

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

LK 5.6.1 Sifat-Sifat Bangun Datar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

LK 5.6.2 -

6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana

LK 5.6.3 Jaring-Jaring Bangun Ruang

23

STANDAR KOMPETENSI

F.

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri

LK 5.6.4 Bangun Datar Sebangun

6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana

LK 5.6.5 Pola Bangun Datar

d i . o g . d

ANALISA SK/KD MATEMATIKA KELAS 6 SD

Berikut disajikan contoh hasil analisa sederhana kurikulum atau SK/KD pada mata pelajaran matematika kelas 6 SD/MI untuk mengidentifikasi kebutuhan lembar kerja siswa. Beberapa contoh LKS dapat dilihat pada lampiran.

s k t ti p

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 6/1

d . w

STANDAR KOMPETENSI

1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

w w

2. Menggunakan pengukuran volume per waktu dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB dan KPK

LK 6.1.1a Sifat Penyebaran pada Operasi Hitung

1.2 Menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan kubik

LK 6.1.2a Bilangan Kubik

1.3 Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi hitung termasuk penggunaan akar dan pangkat

LK 6.1.3 Bilangan Berpangkat dan Akar dalam Konteks (Soal Cerita)

2.1 Mengenal satuan debit

LK 6.2.1 Satuan Debit

2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan debit

LK 6.2.2 Debit dalam Konteks

24

LK 6.1.1b KPK &b FPB LK 6.1.2b Akar Pangkat Tiga

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume prisma segitiga

3.1 Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun datar sederhana

LK 6.3.1 Gabungan Bangun Datar

3.2 Menghitung luas lingkaran

LK 6.3.2 Luas Lingkaran

3.3 Menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran

LK 6.3.3 Volume Prisma dan Tabung

4. Mengumpulkan dan mengolah data

4.1 Mengumpulkan dan membaca data

LK 6.4.1 Pengumpulan Data

4.2 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel

LK 6.4.2 Penyajian Data

4.3 Menafsirkan sajian data

LK 6.4.3 Membaca Sajian Data

d i . o g . d

s k t ti p

(Contoh) Analisa SK/KD Sekolah Dasar Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas/Semester

: 6/2

d . w

STANDAR KOMPETENSI

w w

5. Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah

KOMPETENSI DASAR

LEMBAR KERJA SISWA *)

5.1 Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan

LK 6.5.1 Membandingkan Pecahan

5.2 Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal

LK 6.5.2 Konversi Berbagai Bentuk Pecahan

5.3 Menentukan nilai pecahan dari suatu bilangan atau kuantitas tertentu

LK 6.5.3 Nilai Pecahan dari Suatu Bilangan

5.4 Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan

LK 6.5.4 Operasi Hitung Pecahan

5.5 Memecahkan masalah perbandingan dan skala

LK 6.5.5a Pecahan Sebagai Perbandingan LK 6.5.5b Skala

6. Menggunakan

6.1 Membuat denah letak benda

25

LK 6.6.1 Membaca Denah

STANDAR KOMPETENSI sistem koordinat dalam pemecahan masalah 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data

KOMPETENSI DASAR 6.2 Mengenal koordinat posisi sebuah benda

LK 6.6.2 Mengenal Koordinat

6.3 Menentukan posisi titik dalam sistem koordinat Kartesius

LK 6.6.3 Koordinat Kartesius

7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel LK 6.7.1a Mengenal Diagram Batang dan diagram gambar, batang LK 6.7.1b Mengenal Diagram Lingkaran dan lingkaran

d i . o g . d

7.2 Menentukan rata-rata hitung dan modus sekumpulan data

LK 6.7.2 Mean & Modus

7.3 Mengurutkan data termasuk menentukan nilai tertinggi dan terendah

LK 6.7.3 Rentang Data, Data Tertinggi dan Terrendah

s k t ti p

7.4 Menafsirkan hasil pengolahan data

d . w

w w

LEMBAR KERJA SISWA *)

26

LK 6.7.4 Membaca Data

BAB V PERMAINAN MATEMATIKA SEBAGAI BAHAN AJAR

A.

PERMAINAN MATEMATIKA Permainan matematika merupakan salah satu bentuk dan strategi untuk membuat agar pembelajaran matematika menarik dan menyenangkan. Pemberian permainan matematika kepada anak akan dapat memberikan kesan bahwa matematika itu menyenangkan dan mengasyikkan. Bermacam-macam bentuk permainan matematika dapat digali dari berbagai sumber, termasuk buku-buku yang banyak dijual, mencari dari internet atau saling berbagi antar teman guru. Permainan matematika tumbuh dan berkembang dan banyak variasinya, yang diperlukan dan guru adalah kepedulian dan keinginan untuk berburu permainan matematika demi menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

d i . o g . d

s k t ti p

Permainan matematika dapat berbentuk permainan bilangan atau permainan geomteri. Permainan bilangan banyak variasinya dan dapat berbentuk teka-teki, quiz, bilangan ajaib, sudoku, segitiga ajaib, menebak tanggal lahir, menebak bilangan dan sebagainya.

Permainan geometri untuk sekolah dasar merupakan strategi untuk membiasakan anak dengan bentuk-bentuk geometri. Permainan geometri termasuk puzzel, mencari pola bangun, simetri, dan sebagainya. Bentuk permainan disesuaikan dengan tingkatan kelas. Permainan geometri pada kelas awal biasanya dimaksudkan untuk mengenal bangun-bangun datar misalnya melalui permainan bongkar pasang.

d . w

w w B.

PENGEMBANGAN PERMAINAN MATEMATIKA Permainan bilangan ada yang mudah dan sulit tergantung levelnya. Pada prinsipnya setiap permainan bilangan dapat dikembangkan, mulai dari bentuk dasar ke bentuk lanjut atau lebih sulit. Permainan yang kelihatan mudah dapat dikembangkan menjadi permainan yang sulit dengan sedikit merubah aturan atau pola yang ada. Berikut adalah contoh pengembangan permainan matematika. Permainan Dasar Judul Permainan : Persegi Ajaib Ukuran 3x3 Peraturan

: Buatlah persegi dengan ukuran 3x3. Isilah kotak-kotak tersebut dengan bilangan 1 s.d. 9 dan setiap bilangan 27

hanya dipakai sekali, sehingga jumlah setiap baris, kolom, dan diagonal adalah sama yaitu 15. Contoh Jawaban :

8

1

6

3

5

7

4

9

2

Ö

Ø 15

15

15

s k t ti p

Contoh Pengembangan 1 Peraturan

: Jika bilangan yang dipakai adalah 2 s.d. 10, maka jumlah setiap baris, kolom, dan diagonal adalah sama yaitu 18.

d . w

9

2

4

6

8

5

10

3

w w

d i . o g . d

Þ

7

Ö

Ø

18

Þ

18

18

28

Contoh Pengembangan 2 Peraturan

: Jika bilangan yang dipakai adalah bilangan ganjil dari 1 s.d. 17, maka jumlah setiap baris, kolom, dan diagonal adalah sama yaitu 26.

15

1

11

5

9

13

7

17

3

Ö

Ø 26

26

s k t ti p 26

Contoh Pengembangan 3

d . w

Peraturan

w w

d i . o g . d

Þ

: Jika bilangan yang dipakai adalah bilangan kelipatan dari 5 s.d. 45, maka jumlah setiap baris, kolom, dan diagonal adalah sama yaitu 75.

40

5

30

15

25

35

20

45

10

Ö

Ø

75

Þ

75

75

29

Pengembangan dapat dilakukan lebih lanjut, termasuk dimodifikasi sendiri misalnya berisi bilangan genap atau bilangan kelipatan tertentu akan menghasilkan bentuk permainan sejenis yang lain. Permainan jenis ini dapat dipakai di kelas 1 s.d. 6, tergantung dari cara mengembangkan atau bilangan yang digunakan. Pada dasarnya bentuk permainan bilangan seperti di atas dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan keinginan kita. Pada bagian lampiran disajikan contoh-contoh permainan yang dapat dikembangkan lebih lanjut disesuaikan dengan kelasnya.

d i . o g . d

w w

d . w

s k t ti p

30

BAB VI PENUTUP

A.

TUNTUTAN KREASI Kreativitas merupakan tuntutan bagi semua orang termasuk guru. Orang yang kreatif akan relatif lebih menghadapi tantangan hidup dan kehidupan. Stephen R. Covey (1989) mengemukakan tujuh kebiasaan orang yang efektif sebagai berikut.

d i . o g . d

1.

Jadilah orang yang pro-active (Be Pro-active). Orang yang pro-active akan berusaha menjemput bola, dan akan relatif banyak menggunakan terminonologi “aku memilih, kita coba, lebih suka” dan sejenis daripada kata-kata reaktif seperti “aku terpaksa, aku diharuskan, tidak ada pilihan lain, saya harus” dan sejenisnya.

2.

Mulailah segala sesuatu dengan tujuan di dalam hati (Begin with the End in Mind). Setiap tindakan atau perbuatan perlu diawali dengan tujuan yang jelas di dalam hati.

3.

Manajemen waktu (Put First Things First). Pembuatan daftar aktivitas, cara mencapainya, mempalajari pelajari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, dan evaluasi hasilnya dapat membantu memperbaiki manajemen dan pemanfaatan waktu mengingat waktu yang berlalu tidak akan kembali.

4.

Berfikir Menang/Menang (Think Win/Win). Berfikir untuk selalu berusaha agar kemenangan berada di kedua pihak merupakan salah satu paradigma dalam berinteraksi dengan orang lain.

d . w

w w

s k t ti p

5.

Berusaha memahami untuk bisa dipahami (Seek First to Understand, Then to Be Understood). Pelaksanaan program bersama diperlukan partisipasi orang lain. Komunikasi yang efektif adalah dimulai dengan mendengarkan dan memahami orang lain sebelum minta mereka memahami kita.

6.

Sinergi (Synergize). Secara sederhana arti dari sinergi adalah keseluruhan adalah lebih dari sekedar sekumpulan bagian-bagian. Sekolah bukanlah hanya kumpulan dari siswa, guru, kepala sekolah, sarana prasarana pendidikan, tetapi lebih dari itu.

7.

Pertajam Penglihatan (Sharpen the Saw). Luangkan sedikit waktu untuk mengasah dan mempertajam aspek-aspek fisik, spiritual, mental, dan sosial/emosional melalui bentuk latihan, perenungan, peninjauan ulang, dan sejenisnya.

31

Kreativitas adalah milik setiap orang, artinya setiap orang memiliki daya kreasi hanya tingkatannya yang berbeda. Dalam hal ini Yew Kam Keong (2000) dan Tony Busan (2001) mengemukakan bahwa:

B.



Setiap orang dilahirkan kreatif, hanya kadarnya berbeda.



Terdapat 5 langkah kreativitas: pengetahuan (knowledge), berpikir (thinking), inkubasi (incubation), penemuan (Eureka!), dan pengembangan ide untuk diterapkan (developing ideas to practical application)



Tiga teknik menuju kreatif: brainstorming, mengubung-hubungkan, mendobrak “aturan” termasuk kebiasaan.



Kecerdasan kreatif merupakan kemampuan untuk berpikir dengan caracara baru (menjadi orisinil), dan bila perlu “berani tampil beda”, yang mencakup kefasihan, keluwesan, keaslian, dan memperluas gagasan.



Mindmap merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk melatih otak dalam mengembangkan kecerdasan

d i . o g . d

s k t ti p

PERUBAHAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI

Merubah perilaku dari menggunakan buku yang siap pakai menjadi menggunakan bahan ajar buatan sendiri merupakan suatu tantangan yang tidak mudah. James J. Mapes (2003) menyampaikan resep untuk melakukan perubahan dengan menyadari hal-hal berikut. •

d . w

Perubahan menciptakan ancaman kehilangan, dan ancaman kehilangan menciptakan resistansi.

w w •

Perubahan hanya dapat terjadi setelah kita mengalami rasa sakit dalam menyadari bahwa perilaku saat ini tidak lagi dapat dipertahankan.



Identifikasi pribadi dengan konsep, keyakinan, peraturan, atau sikap tertentu akan menciptakan hambatan yang kuat terhadap perubahan.



Secara umum insting normal manusia adalah berusaha melindungi diri sendiri dan lebih penting melindungi cara hidup.



Untuk menciptakan perubahan, rasa sakit sering kali harus disadari merupakan pertanda perubahan.



Beberapa langkah dalam menghadapi perubahan: waspada, bersikap hati-hati, menimbang untung ruginya, menggunakan langkah-langkah kecil, bersiap diri untuk “sakit”, berjanji pada diri sendiri, menciptakan rutinitas, bersabar, melihat seluruh gambaran, mengembangkan sistem pendukung, menciptakan lingkungan kreatif, menciptakan keahlian komunikasi, dan rayakan untuk diri sendiri.

32

DAFTAR PUSTAKA Anwar Yasin. 1987. Pembaharuan Kurikulum Sekolah Dasar Sejak Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: Balai Pustaka Barbara MacGilchrist, Kate Myers, Jane Reed. 2004. The Intelligent School (2nd Edition). London: SAGE Publications Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas

d i . o g . d

Depdiknas. 2004a. Indikator Keberhasilan Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skills). Jakarta: Ditjen Dikdasmen hal. 2 James I. Mapes. 2003. Quantum Leap Thinking (terjemahan oleh Basuki Heri Winarno. Surabaya: Ikon Teralitera

Jeremy Kilpatrick, Jane Swafford, Bradford Findell. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics (2001 hal. 116). The National Academies Press, online di http://www.nap.edu/books/0309069955/html/index.html

s k t ti p

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

d . w

Stephen R. Covey. 1989. The 7 Habits of Highly Effective People. New York: Free Press Teoh Poh Yew. 2004. Teaching Children: Maths The Fun & Magical Way!. Kualalumpur: TC Publishing Sdn. Bhd.

w w

Tony Busan. 2001. Head First (alih bahasa oleh T. Hermaya). Jakarta: Gramedia Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum – Depdiknas Yew Kam Keong. 2000. You Are Creative. Let Your Creativity Bloom (2nd Edition). Kualalumpur: Mindbloom Sdn. Bhd

33

CONTOH LEMBAR KERJA SISWA

d i . o g . d

(Bahan Ajar Matematika SD) KELAS 1

Keterangan 1.

d . w

ajar matematika SD 2.

s k t ti p

Lampiran ini berisi beberapa contoh lembar kerja siswa sebagai bagian dari bahan

Tidak memuat semua lembar kerja hasil analisa di setiap kelas, tetapi hanya berisi beberapa contoh yang dapat dikembangkan sendiri oleh guru.

w w 3.

Kode yang dipakai dari setiap lembar kerja sebagaimana dapat dilihat pada uraian

sebelumnya, contoh:

LK 3.1.2a

: - Lembar Kerja Kelas 3 - SK/KD 1/1.1 - Lembar kerja pertama (a)

34

LK. 1.1.1a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.1

Berapa banyak?

d i . o g . d

4

w w

d . w

s k t ti p

35

LK. 1.1.1c Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.1

Tuliskan bilangannya

4  d i . o  g . d ÔÔÔÔ s k t 22 p t i ppppp d . w áá w wØØØØØ ×××× Õ 36

LK. 1.1.2a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.2

Urutan Bilangan

Isilah yang kosong

1 2 F 4 F 6 F F 9 F 11

d i . o g . d

10 11 F 13 F F 16 F 18 F F

s k t ti p

5 F 7 F F 10 F F F 14 F

15 16 F 18 F F 21 F 23 24 F

d . w

20 F F F 24 F 26 27 F F F

w w

F 23 F 25 F F 28 F F 31 F F F 11 F F 14 F F 17 F F

37

LK. 1.1.1b Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.2

Mengurutkan Bilangan

Urutkanlah!

13 15 12 14 11 Î 11 12 13 14 15

d i . o g . d

25 26 29 28 27 Î F F F F F

s k t ti p

31 30 33 32 34 Î F F F F F

d . w

14 16 17 18 15 Î F F F F F

w w

21 25 27 23 29 Î F F F F F 12 16 18 14 10 Î F F F F F 26 24 25 23 22 Î F F F F F 15 20 10 25 30 Î F F F F F 38

LK. 1.1.3a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.3

Penjumlahan

Hubungkanlah

d i . o g . d

32 + 32

40 + 52

d . w

62 + 22

w w

69

s k t ti p

88

64

45 + 24

92

55 + 33

84 39

LK. 1.1.3b Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.3

Pengurangan

Warnai jawaban yang benar

33 – 22

10

45 – 31

12

76 – 42

d . w

w w

s k t ti p

d i . o g . d

34

11

12

13

14

35

36

87 – 34

51

52

53

90 – 34

55

56

57

40

LK. 1.1.4a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.4

Penjumlahan dan Pengurangan

3+1= ...

15 – 7 = . . .

d i 4+2= ... 12 – 8 = . . . o. g . 5+3= ... 13 + 5d =... s k 4–2= ... 18 –4=... t p t 7 – 5 = . .d . i 10 + 0 = . . . . 6 + 7w = ... 14 + 3 = . . . w w8 – 4 = . . . 16 – 7 = . . . 7–1= ...

11 + 2 = . . .

9+2= ...

17 + 2 = . . .

2+8= ...

16 – 9 = . . . 41

LK. 1.1.4b Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 1/1.4

Soal Cerita

1

Ada badak Yang di air Yang di darat

2

Ada mangga 10 buah Dimakan 4 buah Sisanya ... buah

3

Pensil Rudi Pensil Tono Jumlah

4

Balon adik Pecah Balon adik sekarang

d i . o g . d

s k t ti p

8 batang 6 batang ... batang

d . w

w w 5

5 ekor 3 ekor ... ekor.

10 buah 4 buah ... buah.

Permen Mira 12 butir Ditambah oleh kakak 7 butir Permen Mira sekarang ... butir.

42

LK. 1.2.1a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 2/2.1

Pukul berapa?

12

11

1.

1 2

10 9

7

12

1

3 4

8 7

5

6

12

11

1

d . w 2

10 9

7

Deni tidur pukul ……..

w w 11

10

9

3

Santi latihan karate pukul …….

5

6

12

1

2

4

8

7

11

s k t ti p

3

4

8

5

6

12

1 2

10

5.

Aldo bangun tidur pukul ………

2

10 9

4.

d i . o g . d

5

6

11

3.

……..

4

8

2.

Ibu memasak pukul

3

9

3

Amran bermain basket pukul …….

4

8 7

6

5

43

LK. 1.2.1b Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 2/2.1

Gambarkan jarumnya

11

12

1

11 2

10 9

7

12

2 3

4

8 7

6

w w

5

11

12

7

4 7

6

5

Pukul 12.00

11

12

3 4 7

4

Pukul 01.00

6

5

12

1 2

10 3

44

2

11

5

1

Pukul 10.00

9

6

12

8

2

7

5

9

1

8

6

10

5

10 3

4

Pukul 02.00

11

9

6

3

Pukul 11.00

4

8

2

8

2

3

1

10

1

9

Pukul 09.00

9

7

10

d . w

9

12

2

d i . o g . d

5

s k t ti p 11

1

8

Pukul 08.00

1

10

6

12

10

4

8

Pukul 06.00

11

2 3

5

6

11

9

4 7

1

10 3

8

12

9

3 4

8 7

6

5

Pukul 05.00

LK. 1.2.1c Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 2/2.1

Mengenal Hari

1.

2.

Sekarang hari Kamis, besok adalah hari ………….

Sehari sebelum Rabu adalah ………….

d . w

s k t ti p

Hari ini hari …….. Besok lusa hari …

3.

w w 4.

d i . o g . d

1 minggu ada ……. hari

Minggu ……….. Jum’at ……..

5. Rabu Senin

…………

45

LK. 1.2.2a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 2/2.2

Berapa jam?

Mulai

07.00

Selesai

08.00

Mulai

10.00

Selesai

12.00

d . w

d i . o g . d

Lama … jam

s k t ti p

Mulai

06.00

Selesai

w w

09.00

Mulai

09.00

Selesai

12.00

Mulai

07.00

Selesai

12.00

Lama … jam

Lama … jam

Lama … jam

Lama … jam

46

LK. 1.2.2b Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 2/2.2

Berapa hari?

Dari

Senin

Sampai

Selasa

Dari

Minggu

Sampai

Selasa

d . w

Dari

s k t ti p

… hari

Senin

Sampai

Kamis

Dari

Selasa

w w

d i . o g . d

… hari

Sampai

Kamis

Dari

Rabu

Sampai

Sabtu

… hari

… hari

… hari

47

LK. 1.2.3 Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 2/2.3

Mana yang lebih tinggi?

c ;

…

…

d i . o g . d …

p s k t ti p

h

d . w 2 2 ´ w w * Y …

…

…

…

…

… 48

…

…

…

…

…

…

LK. 1.3.1a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 3/3.1

Warnai bolanya

d i . o g . d

w w

d . w

s k t ti p

49

LK. 1.3.1b Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 3/3.1

Tandai kubusnya?

d i . o g . d

w w

d . w

s k t ti p

50

LK. 1.3.2 Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 3/3.2

Mengurutkan benda

Berri angka 1 pada bola terkecil dan seterusnya

d i . o g . d

w w

d . w

s k t ti p

51

LK. 1.4.4a Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 1/1 : 4/4.4

Penjumlahan

20

4 +

52

+

20

+

w w +

45

+

+

13

+

15

20

32

12

+

31

+

11

+

31 +

35

52

15

+

30

s k t ti p +

32

d i . o g . d

+

26

16

20 15

27

d . w

50 42

+

21

52 +

42

43

12

20

+

44 10

13

15

10 +

42 +

15

18

22 +

23

CONTOH LEMBAR KERJA SISWA (Bahan Ajar Matematika SD) KELAS 2

d i . o g . d

Keterangan 1.

Lampiran ini berisi beberapa contoh lembar kerja siswa sebagai bagian dari bahan ajar matematika SD

2.

Tidak memuat semua lembar kerja hasil analisa di setiap kelas, tetapi hanya berisi

s k t ti p

beberapa contoh yang dapat dikembangkan sendiri oleh guru. 3.

Kode yang dipakai dari setiap lembar kerja sebagaimana dapat dilihat pada uraian sebelumnya, contoh:

d . w

LK 3.1.2a

: - Lembar Kerja Kelas 3 - SK/KD 1/1.1

- Lembar kerja pertama (a)

w w

53

LK. 2.1.1 Nama

Kelas/Sem. SK/KD

: ...........................................

: 2/1 : 1/1.1

MEMBANDINGKAN BILANGAN

Isilah tanda >,