menambah informasi dan wawasan bagi Anda sekeluaarga. Moga bisa dipetik
biji manfaatnya. Lebih dari itu, kritik dan saran Anda senantiasa kami harapkan.
Selamat ... Jl. Raya Juanda No. ... Waiting list (daftar tunggu antrean ..... tual
account (qq nama jamaah) sehingga di- ... tahun 2015 dan 2016 masing-masing
akan.
Mengobati Pasien dengan Pijat, Ramuan dan ‘Mandi-Aktif’
Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag
Menjawab Keresahan Bangsa dengan Tri Pusat Pendidikan
ISSN: 0215-3289
NO. 325 / DZULQA’DAH / DZULHIJAH / TH. 1434 H / OKTOBER 2013 / TH. XXXXI
Pondok Pesantren Asy-Syifa’ Ngawi
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
1
9/28/2013, 10:38 PM
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
2
9/28/2013, 10:38 PM
MPA 325 / OKTOBER 2013
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Pemimpin Umum: H. M. Sudjak Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Mahfudh Shodar, H. Moh. Hasin, H. Supandi, H. Asyhuri, Nur Cholis H. M. Fachur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam Bendahara: H. Sugianto Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahmah Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan, Anni Athi'ah, dan Fery Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Munif Korektor: Rasmana Rahim Khothot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Indonesia ditasbihkan sebagai negara penyelenggara haji terbaik di dunia. Predikat The Best Pilgrim telah disematkan oleh World Hajj and Umrah Convention (WHUC) – sebuah organisasi haji dunia yang berbasis di London, Inggris. Tentu saja, penghargaan tersebut ke depan harus tetap dipertahankan. Itulah pasalnya, Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI mencanangkan program “Lima Pilar Perbaikan Haji” (rinciannya bisa Anda baca di Box rubrik Lensa Utama). Bahkan pada tanggal 20 September 2013, H. Anggito Abimanyu, MSc. Ph.D melounching dua layanan haji terbaru. Yang pertama, ATM khusus untuk para jamaah haji. Keunggulannya, selain bisa digunakan untuk menyimpan uang juga bisa digunakan untuk pembayaran transaksi debit. Dengan begitu, jamaah tak usah repot-repot membawa uang tunai. Di saat yang bersamaan, diluncurkan pula program sistem pengendalian jamaah. Sistem ini untuk memantau keberadaan jamaah agar tidak terjadi lagi kasus jamaah hilang atau tersesat. Berita selengkapnya, bisa dibaca di rubrik Liputan Khusus. Dari rubrik Bilik Santri, ada kabar menarik. Seluruh santri pondok pesantren asy-Syifa’ Ngawi, terdiri dari pasienpasien yang mengalami gangguan jiwa. Cara pengobatannya pun cukup sederhana; dengan pijatan, ramuan-ramuan dan “mandi-aktif”. Tentu saja, disertai pula dengan bacaan-baacaan dzikir. Terbukti, dari 125 santri-pasiennya, 40 persen kini telah dilepas bebas untuk bersosialisasi dengan warga sekitar. Sementara dari rubrik Inspirasi, MAN Surabaya telah mengeterapkan proses belajar-mengajar berbasis IT. Bahasa kerennya, akademik online. Jadi mulai sistim penilaian, absensi, pengawasan, interaksi antara siswa, guru dan kepala madrasah, semuanya serba online. Termasuk penerimaan peserta didik baru dan ujian pun dilaksanakan secara online. Sedangkan dari rubrik Serambi Madrasah, sengaja ditampikan MTs Negeri Sumberbungur Pamekasan. Sebab madrasah ini sering sekali mendulang prestasi. Baik prestasi akademik, maupun prestasi non-akademik. Beberapa waktu lalu juga sempat menyabet juara umum pada Kejuaraan Nasional Drum Band Hamengkubuwono Cup 2013. Sedangkan kejuaraan bidang yang lain malah melambung sampai ke tingkat internasional. Sementara untuk rubrik-rubrik kesayangan Anda lainnya, masih tetap tampil seperti biasa. Kami berharap, apa yang telah kami sajikan dapat menambah informasi dan wawasan bagi Anda sekeluaarga. Moga bisa dipetik biji manfaatnya. Lebih dari itu, kritik dan saran Anda senantiasa kami harapkan. Selamat membaca... Kontak dan Pendapat -------------Teropong ---------------------------Lensa Utama -----------------------Liputan Khusus -------------------Lensa Khusus ---------------------Inspirasi -----------------------------Cahaya Hati ------------------------Agama -------------------------------Liputan Khusus --------------------
4 5 6 14 16 18 19 20 24
Bilik Santri --------------------------Tafsir Maudlu’i --------------------Uswah -------------------------------Edukasi ------------------------------Serambi Madrasah ----------------Lintas Peristiwa --------------------LAA Remaja ------------------------Cermat -------------------------------Dunia Islam -------------------------MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
3
9/28/2013, 10:38 PM
27 32 34 36 42 51 59 62 66 3
INNA LILAAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN SEGENAP PIMPINAN DAN KARYAWAN/KARYAWATI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TUBAN Mengucapkan Belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya
Drs. HADI WARSITO, MM, MBA, M.Sc. Pada Tanggal 09 September 2013 di RS. Muhammadiyah Tuban Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan segala salah kekhilafannya mendapat ampunan-Nya Kepala Drs. Leksono, M.Pd.I
SEGENAP KARYAWAN DAN DHARMA WANITA PERSATUAN SERTA PENGELOLA MAJALAH MIMBAR PEMBANGUNAN AGAMA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
Kepada
KUA Kecamatan Tandes Kota Surabaya Sebagai JUARA III Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Teladan Tingkat Nasional Tahun 2013
4
Kepala Kanwil KemenagProvinsi Jawa Timur
Pemimpin RedaksiMajalah MPA
H. Moh. Sudjak
Musta’in
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
4
9/28/2013, 10:38 PM
Wajah Masjidil Haram Tahun 2020 Waiting list (daftar tunggu antrean haji) makin panjang. Menurut data SISKOHAT Kementerian Agama menunjukkan angka dua juta lebih telah membayar setoran awal. Mereka semua menunggu keberangkatan hingga 15-16 tahun mendatang. Waktu tunggu ini bisa lebih lama karena adanya pemangkasan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebesar dua puluh persen tahun ini dan tiga tahun berikutnya. Pengurangan kuota tidak hanya berlaku untuk Indonesia. Tapi juga untuk negara-negara lain di dunia. Kebijakan ini diambil oleh pemerintah Arab Saudi berhubung adanya proyek perluasan mataf –tempat thawaf-. Proyek besar-besaran yang menggunakn crane (Derek tertinggi di dunia yang mencapai 200 meter, buatan Jerman) dengan memperkerjakan lima ribu orang ini diharapkan tiga tahun mendatang selesai. Target yang diharapkan, mataf yang sekarang berkapasitas hanya sekitar 52 ribu orang perjam ini, nantinya dapat memuat seratus tiga puluh ribu jama’ah perjam. Perluasan mataf ini merupakan bagian dari renovasi Masjidil Haram pada era Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Proyek ini akan menelan dana lebih dari 40 miliar real. Setelah selesai nantinya masjid terbesar ini akan dapat menampung sekitar dua juta jama’ah dalam
satu waktu. Pada masa Nabi Muhammad Saw tempat yang dipergunakan shalat hanya berupa hamparan pasir disekeliling Ka’bah. Hal ini berlangsung hingga pemerintahan Khalifah pertama Abu Bakar ash- Shiddiq ra. Pada musim haji pelataran thawaf yang juga digunakan untuk shalat ini makin terasa sempit karena disekitar Ka’bah banyak didirikan rumah-rumah penduduk. Pada tahun 17 H/638 M Khalifah Umar bin Khaththab ra membeli rumahrumah disekitar Ka’bah untuk dijadikan pelataran (halaman) masjid dan dibatasi dengan pagar dinding. Khalifah Ustman bin Affan ra, pada tahun 26 H/648 M melanjutkan perluasan halaman masjid seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khaththab. Pada tahun 65 H/685 M cucu Khalifah Abu Bakar ra, yaitu Abdullah bin Zubair juga melakukan perluasan halaman Masjidil Haram dengan membeli gedung-gedung penginepan/hotel disebelah selatan dan timur mesjid. Dari tahun ke tahun jama’ah haji terus meningkat. Maka Al-Mahdi, seorang khalifah dalam zaman Abbasiyah pada tahun 160 H/777 M memperluas halaman dan bangunan Masjidil Haram. Begitu pula pada era kekhalifahan Turki Ustmany. Renovasi besar-besaran terhadap
Masjidil Haram dilakukan pada masa pemerintahan Raja-raja Arab Saudi, mulai raja Abdul Aziz pada tahun 1375 H/1955 M, diteruskan oleh raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1409 H/1988 M dan raja Abdullah bin Abdul Aziz pada tahun 1429 H/2008 M. Raja Abdullah bin Abdul Aziz membuat gebrakan dengan memperluas mas’a (tempat sa’i) yang menimbulkan kontroversi dan membongkar puluhan gedung bertingkat berupa hotel-hotel dan pusat-pusat perdagangan termasuk didalamnya suq al-lail (pasar seng), wilayah Samiyah, Gararah, Falaq, Sulaimaniyah dan sekitarnya. Areal yang sangat luas itu akan digunakan untuk pelataran masjid yang difungsikan untuk shalat. Pelataran masjid tersebut dibatasi dengan hotel-hotel mewah dan pusat perdagangan yang dibangun sekeliling masjid. Tempat thawaf (mataf) juga diperluas sehingga kapasitasnya menjadi tiga kali lipat. Tahun 2020 M yang akan datang, wajah kota Mekah dengan Baitullah sebagai pusatnya akan berubah menjadi indah, megah dan mewah yang merupakan perpaduan antara bangunan-bangunan produk arsitek modern dengan bangunan tempat ibadah pertama warisan Nabiyullah Ibrahim as dan putranya Ismail as. RAW MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
5
9/28/2013, 10:38 PM
5
THE BEST PILGRIM Indonesia Negara Penyelenggara Haji Terbaik di Dunia dalam penyelenggaPenyelenggaraan raan haji setiap tahun. Haji di Indonesia “Hasilnya, Indoneakhirnya menuai bersialah yang berhak kah. World Hajj and memperoleh emas, Umrah Convention Malaysia perak, dan (WHUC)– sebuah orTurki perunggu,” tuganisasi haji dunia turnya. yang berbasis di LonIndonesia dedon, Inggris – telah ngan jumlah jamaah menyematkan predihaji terbesar di dunia, kat sebagai The Best katanya, dianggap tePilgrim. Ini merupakan lah mampu melaksapernghargaan yang nakan penyelenggasangat berharga, kareran haji dengan baik; na Indonesia ditasbihmulai dari persiapan di kan sebagai penyetanah air, manajemen lenggara ibadah haji embarkasi, sampai materbaik di dunia. najemen pengelolaan Penghargaan haji di Arab Saudi. yang berupa medali “Panitia seleksi sememas dalam bingkai pat melakukan pemanpigura tersebut, diserahkan President Penghargaan bertajuk “Hajj Excellence Award 2013” yang diberikan langsung tauan di Asrama Haji World Hajj and Umrah oleh Ketua WHUC Mohsin Tutla kepada Menteri Agama Suryadharma Ali di Bekasi, Surabaya dan Convention (WHUC) Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (27/8/2013). Mataram untuk melihat langsung pelayaMohsin Tutla kepada Menteri Agama Suryadharma Ali di Meskipun pelaksanaan haji di nan yang diberikan pemerintah kepada Kemenag Pusat pada tanggal 27 Agus- Malaysia sangat teratur, namun Indo- jamaah haji Indonesia,” ujarnya. ”Pengtus 2013. “Kita patut bersyukur prestasi nesia tetap unggul karena mengatur hargaan ini merupakan Best Pilgrim Indonesia kembali terukir. Dengan calon haji yang jauh lebih banyak. Award Golden Winner Indonesia,” tumemperoleh penghargaan ini, pelayan- Apalagi calhaj Indonesia itu berasal dari kasnya. Pada kesempatan itu pula Dirjen an haji Indonesia harus terus diting- etnis yang berbeda-beda. “Selain itu, katkan lebih optimal lagi,” kata Menag jamaah asal Indonesia terkenal paling Penyelenggaraan Haji dan Umroh Angpenuh syukur. sopan, santun, dan ramah kepada semua gito Abimanyu menyatakan, setiap tahun Menag juga menuturkan, penghar- orang, termasuk dari negara lain,” penyelenggaraan ibadah haji akan ditandai perbaikan demi perbaikan, karena gaan sebagai Negara Penyelenggara paparnya. Ibadah Haji Terbaik di Dunia Tahun 2012 WHUC adalah merupakan forum pihaknya ingin mempertahankan predikat adalah bukan penghargaan untuk di- tahunan yang mengundang perwakilan sebagai penyelenggara haji tebaik di rinya sebagai Menag, tetapi penghar- pemerintah, penyelenggara swasta, dunia yang diberikan Konvensi Haji dan gaan untuk seluruh jamaah haji, umat regulator, biro perjalanan dan pendu- Umrah Dunia atau World Hajj and Umrah Islam dan bangsa Indonesia. “Calon kung penyelenggara haji dan umrah Convention pada tahun 2012. Dengan penghargaan kategori The Haji Indonesia itu yang paling mudah untuk melakukan tukar menukar indiatur dan paling mudah jika harus ber- formasi. Pihaknya telah menyelengga- Best Pilgrims Award itu, setidaknya sama dengan warga negara lain. Itu se- rakan survei online secara global ter- menunjukkan bahwa pelayanan haji di babnya mereka dipilih sebagai calon hadap para pemangku kepentingan da- Indonesia memang sangat baik. Negahaji terbaik di dunia,” tegasnya. lam penyelenggaraan ibadah haji di ra-negara lain juga mengakui kemampuan Indonesia dalam mengelola para jaHal tersebut diakui oleh Mohsin seluruh dunia. Tutla. Setiap negara, kata Presiden Survei dilakukan terhadap 15 ka- maahnya. Maka sudah waktunya IndoWUHC ini, memiliki budaya masing- tegori yang terkait dengan penyeleng- nesia lebih percaya diri dengan pola masing dan perilaku itu terlihat saat garaan ibadah haji. Dan negara dengan pelayanan haji yang telah diterapkanmereka berkumpul dengan warga dari polling terbanyak berhak memperoleh nya. Bahkan hal tersebut perlu jadi connegara lain. “Kalau jamaah Indonesia medali emas. Indonesia mendapat suara toh bagi negara lain dalam hal penyeitu tetap tenang, kalem meskipun ada terbanyak dalam survei yang dilakukan lenggaraan ibadah haji. masalah,” ujarnya serius. terhadap 5.000 organisasi yang terlibat HS/berbagai sumber 6
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
6
9/28/2013, 10:38 PM
Pelayanan Prima Haji Melakukan Terobosan Guna Mengatasi Keluhan CJH Tak salah jika World Hajj and Umrah Convention (WHUC) menyematkan predikat The Best Pilgrim untuk mentasbihkan Indonesia sebagai penyelenggara ibadah haji terbaik di dunia. Sebab mulai dari persiapan di tanah air, manajemen embarkasi, sampai manajemen pengelolaan haji di Arab Saudi, semuanya termenej secara apik. Masalah yang berkaitan dengan barang keluar maupun barang masuk misalnya, pihak bea cukai telah melakukan pendataan secara rapi. Pada prinsipnya, sebenarnya pihak bea cukai tidak melakukan pemeriksaan bagi keberangkatan jamaah haji. Bea cukai akan melakukan pemeriksaaan kalau ada informasi atau hal-hal yang mencurigakan. Dan itupun terkait dengan barangbarang yang dilarang atau dibatasi untuk diekspor (dikeluarkan ke luar pabean). Dalam pelaksanaan ibadah haji tersebut, baik keberangkatan ataupun kedatangan, bea cukai standby bertugas di asrama haji. Sebab proses pemberangkatan dan kedatangan itu berada di asrama haji. “Sebenarnya sama dengan proses yang ada di keberangkatan atau kedatangan di Juanda, namun dipindahkan ke asrama haji (clearence-nya),” tutur M. Adhar, ST. Mengenai keluar barang yang dilarang, tuturnya, hanyalah barang-barang yang dilarang atau dibatasi pembawaannya. Itupun yang mengatur ada instansi terkait di luar bea cukai. Knnkretnya, mereka menitipkan peraturan pada bea cukai. Semisal barang-barang purbakala (titipan peraturan dari Kemendiknas), atau termasuk senjata api (titipan peraturan dari kepolisian), itu tidak boleh untuk diekspor. Tentang barang-barang yang dibatasi, seperti dalam hal pembawaan mata uang. Dalam artian membawa mata uang nilai Rp. 100 juta ke atas atau ekuivalennya, harus ada izinnya dari BI. Jadi nanti kalau di terminal nasional, akan dibebankan kepada bea cukai, dan
bea cukai yang melaksanakannya. “Alhamdulillah.. selama pelaksanaan ibadah haji dari tahun ke tahun, semuanya lancar-lancar saja. Tidak ada hal-hal yang menjadikan jama’ah haji berurusan dengan bea cukai,” paparnya. Dalam pelaksanaan ibadah haji, tutur Kasi Penyuluhan dan Pelayanan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Juanda ini, dalam kepanitiaan di PPIH pihak bea cukai hanya dimintai tenaga. Di sana salah satu orang dari bea cukai menjadi Kabid Kepabeanan dan Cukai. “Pokoknya yang ada hubungannya dengan bea dan cukai. Sehingga tugas di asrama sama dengan tugas kepabeanan dan cukai yang dilaksanakan di Juanda. Jadi hanya pindah tempat saja, seolah-olah di sana adalah pemberangkatan,” urainya menjelaskan. Pasalnya, ketika berada di Juanda jamaah haji tidak melalui keberangkatan internasional lagi, melainkan dari belakang. Jadi prinsipnya sama dengan tugas sehari-hari di bandara Juanda. “Dilaksanakan di asrama ini hanya
M. Adhar, ST
untuk mempermudah dan demi kelancaran pelaksanaan ibadah haji dan sesuai dengan SOP. Kalau dibilang khusus, ya karena lokasinya saja yang di asrama haji,” kilahnya. Ketika di asrama haji, sambungnya, pihak bea cukai juga memberikan sosialisasi kepada jamaah haji meski tidak secara langsung. Salah satunya, adalah melalui leaflet yang disediakan. Dengan demikian, para jamaah haji diharapkan bisa membaca ketentuan-ketentuan seputar persoalan bea cukai. Sebenarnya, usul pria asal Sumenep Madura ini, untuk sosialisasi kepabeanan itu mungkin lebih pas jika langsung ke KBIH-KBIH. Sebab setiap tahun jamaah haji berganti dan tidak hanya dari Surabaya. Kalau KBIHnya yang diberi sosialisasi tentang bea cukai, mereka yang meneruskan ke jamaah. “Saya kra itu akan jauh lebih efektif. Di samping bea cukai juga aktif melakukan sosialisasi tentang kepabeanan melalui media radio,” tukasnya. “Yang pasti, pihak bea cukai mengharapkan agar para jama’ah haji tidak membawa barang yang akan menyulitkan mereka sendiri. Sebab ketika sampai di Arab Saudi, disana ada bea cukainya juga. Ini semua demi kelancaran jamaah dalam menjalankan ibadah haji,” tambahnya. Pelayanan dalam bidang kesehatan juga tak kalah menariknya. Sejak awal keberangkatan hingga pemulangan, semuanya juga termenej secara baik. Hal tersebut harus dilakukan, meng-
drg. Ansarul Fahrudda, M.Kes
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
7
9/28/2013, 10:38 PM
7
ingat ibadah haji perlu persiapan fisik yang bagus. Sebab satu hal utama yang penting dipersiapkan adalah stamina dan kebugaran fisik. Menurut drg. Ansarul Fahrudda, M.Kes, persiapan tersebut dimulai dari sebelum berangkat, saat berangkat, ketika di pesawat, saat di tanah suci dan ketika kembali ke tanah air. Hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga makanan yang memenuhi syarat. “Kalaupun ingin makan, lihat dulu dari sisi kesehatannya. Vitamin yang biasa diminum di tanah air, sebaiknya dibawa,” sarannya. Jama’ah haji juga harus memastikan dan sudah mulai mengukur kekuatan fisiknya. Misalnya kalau sudah usia 60 ke atas, agar merencanakan dengan betul-betul ibadahnya jika nanti keluar dari maktab. Kalau di Madinah, lokasi ibadanya relaif dekat. Tapi kalau di Makkah, ada yang jauh. Oleh karena itu, jama’ah haji harus betul-betul memperhitungkan fisiknya, apakah mampu atau tidak. “Apalagi kalau ada keinginan untuk umrah berulang kali. Jangan sampai nanti pas hajinya, malah terhalang karena masalah kesehatan,” katanya mengingatkan. Yang perlu diperhatikan pula,
nya hal sepele. Tapi dari sanalah bermula masuknya kuman dan virus-virus,” tukasnya serius. Apalagi kebetulan di Arab Saudi banyak penderita Corona Virus. Virus tersebut jenisnya baru yang disebut dengan Midle East Resipatoris Syndrom (MERS), yang khusus berjangkit di Arab Saudi. “Ini memang berbeda dengan virus corona yang lain. Dan hingga sekarang belum ada obatnya,” tutur Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan Jawa Timur ini menjelaskan. Cuaca di Arab Saudi, paling rendah adalah 360C. Dengan cuaca yang panas seperti itu, cara mengantisipasinya adalah dengan sering minum air putih. Kalau biasanya di Indonesia biasa minum air putih yang tidak dingin, maka di sana diharapkan tidak minum air dingin supaya tidak ada radang tenggorokan – yang kadang-kadang membikin orang batuk. “Yang perlu diingat, para jama’ah agar mengenal tempat-tempat pelayanan kesehatan. Biasanya dalam satu maktab ada satu kamar dokter dan perawatnya,” tuturnya. “Jamaah harus tahu itu. Maka sebaiknya catat nomor telepon dokter atau perawat-perawat di kloter
Mohammad Faried, SH adalah mengenai masker. Sebab masker itu merupakan filter. Seluruh jamaah haji telah dibagikan secara cukup. Dan masalah kecil yang juga perlu mendapat perhatian pula, agar para jamaah selalu cuci tangan. Sebelum makan maupun minum, biasakanlah untuk cuci tangan pakai sabun. Dan jangan punya kebiasaan memasukkan telunjuk tangan ke rongga hidung atau ke mulut. “Seperti-
8
fik obatnya belum ditemukan. Yang bisa dilakukan, ujarnya, hanyalah memulihkan sistem pernafasan. Jika virus itu tidak ke arah gagal ginjal, insya Allah masih bisa tertangani. Namun kalau ke arah gagal ginjal, lebih banyak ke arah meninggal. “Obat yang diberikan hanyalah bersifat supportif, hanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh saja. Sifatnya lebih ke arah suplementatif. Kalau ada deman dikasih obat penurun demam, kalau batuk dikasih obat batuk,” ungkapnya berterus terang. Untuk mengantisipasi agar tak terjangkiti virus tersebut – bagi para jama’ah haji saat berada di di Arab Saudi, saran Ansarul, kalau ada orang yang flu berat jangan didekati. Dan jika orang merasa flu berat, segera cari pertolongan. Karena semakin kita mengetahuinya, sedini mungkin akan tertangani. Dan rumah sakit Arab Saudi sudah berpengalaman untuk masalah ini. Sedangkan untuk antisipasi di Indonesia, kalau ada penduduk yang datang dari daerah-daerah yang sedang terjangkit corona virus, kalau ada demam lebih dari dua minggu segera lapor ke puskesmas terdekat. Yang dilakukan di Jawa Timur, kantor kesehatan pelabuh-
Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA
tersebut,” katanya menyarankan. Mengenai virus corona yang sedang terjadi di Arab Saudi, papar Ansarul, para ahli masih menyelidikinya. Virus tersebut ada yang mensiyalir berasal dari hewan. Tapi yang jelas diserang adalah sistem pernafasan. Release terakhir, setidaknya 30 persen dari yang positif terkena virus ini, meninggal dunia. Dan hingga sekarang, secara spesi-
an yang ada di Juanda akan mendeteksi orang-orang yang datang dari negaranegara yang terjangkit virus itu melalui screening demam. Jadi begitu ada penumpang datang, dari jauh pakai scan termal. Jika panas demam, akan dilakukan observasi. Jika mengarah terkena virus corona, setidaknya Jawa Timur telah mempersiapkan rumah sakit rujukan yaitu RS
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
8
9/28/2013, 10:38 PM
Dr. Sutomo Surabaya, RS Syaiful Anwar Malang, RS. Soebandi Jember dan RS. Sudono Madiun. “Jika empat rumah sakit itu kewalahan, sudah dipersiapkan enam belas rumah sakit lainnya,” tegasnya. Saat ini yang secara terus-menerus disosialisasikan kepada jamaah haji dan dokter kloternya, agar mereka mengikuti berita di sana. Kalau di sana ada indikasi virus corona – bila ada jamaah merasa demam atau pilek – segera cari pertolongan. “Semakin dini kita tangani, semakin kita tahu. Kalau seandainya itu positif kena virus corona, segera kita lakukan langkah-langkah selanjutnya,” tukasnya. “Yang penting jangan panik,” tandasnya. Masalah kesehatan para jamaah haji dan bea cukai, hanyalah sekedar contoh bagaimana pelayanan haji diberikan secara baik. Bidang-bidang lainnya pun juga termenej sebaik demikian. Itulah yang membuat penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia memperoleh penghargaan The Best Pilgrim. Padahal mengelola jamaah haji Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 ribu, memang tidaklah gampang. Apalagi Indonesia terdiri dari beragam etnis, tradisi dan bahasa, juga latar belakang pendidikan yang berbeda. Karena itulah, keberhasilan Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Negara Penyelenggara Ibadah Haji Terbaik di Dunia Tahun 2012 mengalahkan Malaysia dan Turki diapresiasi baik oleh Mohammad Faried, SH. Menurutnya, penghargaan itu adalah buah dari keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada jamaah. “Semoga penghargaan itu bisa memotivasi pemerintah dan penyelenggara haji khusus untuk terus memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji,” harapnya. Meski demikian, menurut Ketua Perhimpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (PPUH) Jatim ini, masih ada sisi-sisi pelayanan lainnya yang harus mendapat perhatian lebih. Semisal pembinaan kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Sebab hakikatnya PIHK adalah agen bangsa dan negara. Ia adalah kaki tangan pemerintah. Oleh karena itulah, sudah selayaknya mendapatkan pembinaan yang semestinya. Sebab Direktur Utama PT. Tourindo Tour dan Travel ini menyadari, sebagai penyelenggara haji dan umrah, profesionalisme harus dikedepankan. Profesionalisme itu diwujudkan dalam manajemen pengelolaan perusahaan dan
pelayanan sebagai penyelenggara umrah dan haji, serta pembinaan kepada calon jamaah haji. Karena itulah, dirinya berharap agar pemerintah memberikan suatu arah pembinaan yang konkret. “Sebagai petugas dan pembimbing haji, mereka harus mempunyai ilmu lebih dari yang dibina,” tukasnya. Anggota Dewan Penasihat ICMI Jatim ini berharap, agar organisasi haji dan umrah di tingkat Kanwil Kemenag bisa lebih diberdayakan dengan maksimal. Sebab faktanya, proses kegiatan administrasi, pembinaan dan pengawasan untuk PIHK masih jadi porsi pemerintah pusat (Kemenag RI) dan belum dirasakan manfaatnya secara konkret sebagai lembaga pembina. “Pendek kata, koordinasi kita sebatas saat melakukan permohonan perizinan dan registrasi. Setelahnya, kami seakan dilepas,” ujar mantan Bupati Lamongan selama dua periode (1989-2000) ini serius. “Kalau semuanya di pusat, akan sangat tidak efektif dan tidak efisien,” tambahnya. Selain itu, Anggota Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jatim ini melihat ada sisi pembinaan yang belum diberikan kepada calon jamaah haji, yaitu pelayanan pembinaan di sisi ruhani. Ibadah haji dan umrah, tegasnya, bukanlah sekadar menunaikan rukun dan ibadah secara fisik, melainkan puncak perjalanan sprititual. Dalam pembinaan manasik, tutur pria kelahiran Ponorogo 25 Juni 1942 ini, seyogyanya jamaah tidak hanya sekedar diberikan pemahaman tentang tata cara dan tuntunan pelaksanaan ibadah selama di tanah suci. Akan tetapi juga mendapat bimbingan khusus seperti materi “Latifatul Qalbu” dan wawasan keagamaan lainnya sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Menurut ayah tiga anak dan kakek lima cucu ini, calon jamaah haji secara lebih mendalam perlu diberikan pemahaman secara filosofis tentang makna pelaksanaan wukuf, thawaf, sa’i dan sebagainya. “Dengan kata lain, dalam pelaksanaan ibadah tersebut, mereka tidak hanya mengenal apa itu wukuf, thawaf, sa’i dan sebagainya, melainkan mereka juga bisa mengetahui kenapa mereka harus melakukan wukuf, thawaf, sa’i dan sebagainya,” simpulnya. Penghargaan The Best Pilgrim, menurut Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA, merupakan penghargaan yang cukup bagus bagi pmerintah kita – dalam hal ini Kementerian Agama RI. Artinya, dengan penghargaan tersebut diharapkan nantinya akan lebih serius dalam melakukan
pembenahan-pembenahan yang lebih baik dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji. Karena bagaimanapun juga, sampai dengan hari ini, kasus-kasus yang kurang menyenangkan masih sering jadi keluhan masyarakat. Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini, penghargaan itu sendiri mempunyai makna ganda. Di satu sisi, award tersebut sebagai penghargaan dari masyarakat dunia terhadap pelayanan Haji kita. Namun disisi lain, yang tidak boleh dilupakan dan amat penting adalah bagaimana penghargaan tersebut dapat dijadikan pemicu kinerja Kemenag RI dalam menyelenggarakan Pelayanan Ibadah Haji. Penyelenggaraan ibadah Haji di Indonesia, kata pria kelahiran Flores tahun 1954 ini, termasuk haji yang cukup mahal dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Padahal dengan waktu yang cukup lama, akan dapat mengakibatkan cost menjadi tinggi. Jadi barangkali mekanisme pengaturan waktunya dapat dipikirkan-ulang, agar tidak sampai memakan waktu hingga sebulan atau bahkan 40 hari. “Ini satu fase yang sia-sia. Lagi pula, jamaah haji kita ingin segera kembali ke tanah air untuk merefleksikan sebagai haji yang mabrur agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” terangnya. Permasalahan yang juga perlu dipikirkan, tutur Guru besar Universitas Brawijaya Malang ini, adalah soal undang-undang haji. Sebagaimana tertera dalam undang-undang tersebut, pihak Kementerian Agama memperoleh otoritas sepenuhnya selaku regulator dan sekaligus operator. “Nah, saya kira ini yang perlu dipotong. Sebab kalau berfungsi sebagai operator sekaligus regulator, yang menjadi petanyaan kita.. siapa mengawasi siapa? Siapa bertanggungjawab kepada siapa?” ujarnya mengkritisi. Jadi menurut Ketua Program Pengembangan Agama (PPA) Universitas Brawijaya Malang ini, sebaiknya pemerintah cukup bertindak sebagai regulator saja. Dengan begitu pemerintah bisa menggunakan hak pengawasan, kontrol dan bahkan bisa memberi reward kepada operator ibadah haji jika memang kinerjanya bagus. “Selayaknya pemerintah melakukan terobosan-terobosan dalam mengatasi keluhan masyarakat calon jamaah haji,” pungkasnya. Laporan: Mey.S, Muhammad Hisyam, Dedy Kurniawan (Surabaya).
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
9
9/28/2013, 10:38 PM
9
5 Pilar Perbaikan Haji Demi Raih Opini WTP Oleh Drs. H. Musta’in, M.Ag*) Baru saja negeri kita mendapatkan kado yang luar biasa. Pasalnya, baru-baru ini Indonesia dinobatkan sebagai Penyelenggara Ibadah Haji terbaik se-dunia tahun 2012 oleh World Hajj and Umrah Convention (WHUC). Sementara negara jiran Malaysia dan Turki menyusul di ururan kedua dan ketiga. Predikat Best Pilgrim Award Golden itu diberikan oleh organisasi yang bermaskas di London Inggris, dengan mendasarkan dari hasil voting dari 5.000 organisasi yang terlibat dengan ibadah haji seperti perhotelan, penerbangan dan katering. Tentu saja ini merupakan penghargaan atas kerja keras Indonesia, khususnya Kemenag RI dalam memberikan pelayanan bagi jamaah haji dan umrah selama ini. Dengan bangga, pada suatu kesempatan, Menteri Agama RI Suryadharma Ali menegaskan, bahwa penghargaan ini bukanlah penghargaan untuk dirinya sebagai Menag tapi merupakan milik Dirjen PHU, asosiasi haji, KBIH dan seluruh jamaah haji Indonesia. Tentu saja penghargaan tersebut ke depan harus dipertahankan. Untuk itulah, banyak program yang kini telah dirancang oleh Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI. Salah satunya, adalah meluncurkan pencanangan program “Lima Pilar Perbaikan Haji.” Progam tersebut meliputi (1) reformasi birokrasi, (2) optimalisasi pengelolaan dana haji, (3) modernisasi sistem informasi haji, (4) peningkatan manasik haji dan (5) revitalisasi asrama haji dan aset haji. Apalagi dana haji yang harus dikelola oleh Kemenag dari tahun ke tahun cukup besar. Bayangkan saja, pada Juni lalu dana setoran haji sudah mencapai 56 triliyun. Dan diperkirakan pada tahun 2018 nanti menembus angka 93 triliyun. Dari jumlah tersebut jumlah DAU pun otomatis bertambah dari 2,3 triliyun pada tahun 2013 menjadi 3,1 triliyun rupiah pada lima tahun mendatang. Dana sebesar itu tentu memerlukan manajeman pengelolaan yang baik. Dalam mewujudkan hal itu, Ditjen PHU telah menyusun kerangka kinerja, prognosa dan reformasi dana haji dengan beberapa tahapan proses, yaitu; Penyusunan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Dalam proses ini reformasi yang akan dilakukan salah satunya adalah Penerapan MGM (model Good Management), efisiensi BPIH dan pembahasan tepat waktu. Terkait Bank Penerima Setoran (BPS)BPIH, dalam PMA 90/2013 ditetapkan bahwa BPS adalah Bank Syariah atau UUS (Unit Usaha Syariah). Karena syari’ah, maka prinsip syari’ah pun diterapkan seperti
10
melakukan akad wakalah. Artinya jamaah mewakilkan pengelolaan keuangan haji pada Menteri Agama cq. Direktur Jenderal PHU. Adapun dana haji di Bank Konvensional sebelumnya akan dimigrasikan ke Bank Syariah atau UUS dalam jangka waktu 1 tahun ke depan. Adapun persyaratan baru bagi BPS, diantaranya adalah memiliki kesehatan bank yang solid (permodalan, likuiditas, solvabilitas, kredibilitas, jaringan). Bank tersebut juga mampu membuat rekening maya/virtual account (qq nama jamaah) sehingga dijamin oleh LPS secara individu jamaah. Dan yang terpenting lagi, bank tersebut tidak mengadakan program Talangan Haji atau sejenisnya. Selain itu, Kemenag juga akan mengoptimalkan Pembiayaan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) Dana Haji. Diantara reformasi yang akan dilakukan mengacu pada UU SBSN 19/2008 dan PP nomor 56/ 2011 tentang PBS dan Prinsip Syariah DSN 01/II/2012, Dirjen PHU akan memanfaatkan SBSN untuk merevitalisasi asrama haji embarkasi di seluruh Indonesia dengan biaya total Rp. 1,7 triliun dengan model PBS Akad Ijarah to be Leased dalam mekanisme APBN. Pada RAPBN tahun 2014 dana yang dianggarkan sebesar 200 milyar rupiah . Pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing akan dianggarkan sebesar 500 milyar rupiah dan 1 triliun rupiah. Selain itu ada kabar gembira tentang pemanfaatan Dana Abadi Umat (DAU) yang selama ini dibekukan. Pada Oktober mendatang, DAU segera akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat meliputi kegiatan
pelayanan haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial-agama, serta pembangunan sarana-prasarana. Penetapan Kebijakan Badan Pengelola DAU nantinya oleh Menteri Agama atas usul Dewan Pelaksana dengan persetujuan Dewan Pengawas yang terdiri dari 9 orang – 6 orang perwakilan ormas hasil Pansel dan 3 orang dari Kemenag. Adapun pelaksananya adalah dewan pelaksana yang terdiri dari 7 orang dari pemerintah setara eselon II yang ditunjuk Menteri Agama. Pada Oktober 2013 ini, Kemenag menargetkan menyelesaian PMA terkait pengelolaan barang milik haji (BMH). PMA itu nantinya sangat krusial karena pengeluaran dana haji disamping diperuntukkan biaya operasional juga digunaan untuk investasi seperti bangunan, tanah, kendaraan dan komputer penunjang pelayanan haji. Selain itu, Kemanag RI juga sedang mengajukan RUU Pegelolaan Keuangan Haji. Pada Juli 2012 lalu, RUU dianggap oleh Menteri Keuangan belum sejalan dengan UU Keuangan Negara khususnya mengenai bentuk kelembagaan. Dan pada Juli 2013 lalu, RUU Pengelolan Keuangan Haji yang telah direvisi telah disepakati antara Kemenag dengan Kemenkeu. Dalam draf RUU yang baru tersebut disebutkan, bahwa pendirian Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang merupakan lembaga Pemerintah non-eselon bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri (mirip dengan Baznas). Adapun pengelolaan keuangan lembaga ini tidak melalui mekanisme APBN. Sebab seluruh dana berasal dari jamaah haji, nilai manfaat dan sumber lain dari masyarakat. Disebutkan pula dalam RUU tersebut, adanya kebijakan investasi dana haji dalam bentuk investasi langsung terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji – disamping surat berharga dan komoditas emas. Penempatan Dana Haji untuk investasi langsung dilakukan dengan pertimbangan nilai manfaat dengan persyaratan likuid, keamanan dan kehati-hatian. Dan Kemenag optimistis pembahasan RUU di DPR yang akan dilakukan tahun 2013-2014 nanti sebelum berakhirnya periode DPR yang sekarang ini. Dengan beragam terobosan di atas, Dirjen PHU menargetkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Karena itulah, saat ini secara bertahap melakukan indentifikasi kelemahan opini dari BPK setiap tahun. LK 2014 diharapkan mencapai target WTP. Semoga! *) Pgs. Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
10
9/28/2013, 10:38 PM
Melayani Tamu Allah Menjadikan Keikhlasan Sebagai Landasan Mengabdi
Perluasan Masjidil Harram Makkah. Proyek renovasi perluasan Masjidil Haram, punya dampak tersendiri bagi calon jamaah haji. Sebab itu berakibat pada pengurangan kuota sebesar 20 persen dari tiap negara. Tentu hal tersebut mengakibatkan pula pada panjangnya waiting list CJH di Indonesia. Untung saja, pemerintah Indonesia berhasil mengantisipasinya. Lantas bagaimana setelah renovasi Masjidil Haram tersebut rampung? Hal itulah yang pernah ditanyakan Menteri Agama RI kepada Menteri Wakaf dan Haji pemerintah Arab Saudi, saat melakukan silaturrahmi terkait dengan permintaan tambahan kuota. “Hingga kini belum ada sistem yang jelas perihal usainya renovasi Masjidil Haram,” tukas Drs. Muhammad Sudjak, M. Ag. Kepala Kantor Wilayah Ke-
menterian Agama Provinsi Jawa Timur ini memprediksi, bahwa di tahun 2016 nanti keadaan baru akan kembali normal. Bahkan kapasitas Masjidil Haram akan bertambah. Yang perlu diperhati-
Drs. Muhammad Sudjak, M. Ag
kan secara komprehensif, adalah mengenai faktor lain semisal kapasitas padang Arafah yang tidak mungkin diperluas. Juga dengan transportasi dengan satu jalan menuju padang Arafah dan bermalam di Mina. “Jika kuota bertambah lagi, bisa dibayangkan apakah bisa terpenuhi pula daya tampungnya,” ujarnya. Perubahan juga terjadi pada pelayanan jatah makanan sewaktu berada di Armina. Seperti soal katering, yang dulunya memakai sistem prasmanan kini kembali ke model semula memakai sistim nasi kotak. Sebab setelah dievaluasi, ternyata sistim prasmanan lebih membutuhkan waktu lama untuk mengantre. Tentu itu membutuhkan tenaga tersendiri untuk bisa memperoleh jatah makanan. Sebagai akibatnya, para jamaah haji MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
11
9/28/2013, 10:38 PM
11
hun 2012 – dengan menyabet gelar The Best Pilgrim. Bagi Kakanwil, penilaian yang kurang baik laiknya menjadi cambuk agar kita mengevaluasi dan meningkatkaan pelayanan secara lebih baik lagi. Sedangkan untuk penilaian yang berbuah penghargaan, juga seharusnya tak membuat kita terlena. “Kita tetap mengupayakan memberikan pelayanan yang optimal. Baik pelayanan mulai dari daerah, asrama haji, penerbangan, maktab, konsumsi, kesehatan, transportasi hingga kembali ke tanah air dan pulang ke daerah masing-masing,” ulasnya. Demi pelayanan itu pula pihak Arab Saudi melaksanakan proyek perluasan Masjidil Haram. Hingga saat ini proyek pembangunan itu masih dalam proses pengerjaan. Apalagi bagian yang direnovasi tepat pada bagian paling penting, yaitu area thawaf (mathaf). Sebagai dampaknya, kesemrawutan akan terjadi di mana-mana. Kondisi itu tentu sangat dirasakan jamaah haji akibat berdirinya dinding temporer pengaman proyek yang terpasang di hampir semua bagian masjid. Dinding itulah yang memisahkan area sa’i (mas’a) dengan area thawaf (mathaf). Menjelang keberangkatan para calon jamaah haji, alat-alat berat masih bertebaran di manamana. Sehingga sebelum masuk areal masjid, para jamaah sudah disuguhi pemandangan berupa alat-alat berat tersebut. Jika biasanya jamaah sambil sa’i dapat memandang Ka’bah dari berbagai penjuru dalam masjid, kini hanya terlihat dari atas bukit Shafa/Marwa saja. “Itu pun masih terhalang stager-stager yang Prof. Dr. H. Shonhaji Sholeh, Dip.Is kekar berdiri. Belum lagi dengan matkan bagi pelayanan haji di Indone- deru bising mesin peralatan yang sia, dirinya sangat mengapresiasi peng- bekerja 24 jam,” papar Dr. Ing. Bambang hargaan tersebut. Namun yang perlu Soemardiono yang sempat menunaikan digarisbawahi, bukanlah penghargaan Umrah menjelang pemberangkatan CJH itu yang menjadi capaian pemerintah Indonesia ke tanah suci. Pemerintah Arab Saudi menargetIndonesia. Memang meski hasil survei dalam hal transportasi dan konsumsi kan proyek pembangunan Masjdil Hayang dilakukan BPS mengatakan ada ram tersebut selesai pada tahun 2016. sedikit penurunan pelayanan haji, tetapi Menurut pria kelahiran Surabaya 20 Mei di pihak lain lembaga independen dunia 1961 ini, lamanya target seperti itu buWord Haji and Umrah Convention kanlah tanpa alasan. Sebab Kerajaan (WHUC) telah memberikan penilaian, Saudi disamping hendak memperluas bahwa pelayanan yang diberikan PPIH masjid, sekaligus ingin menata areal di adalah yang terbaik sedunia untuk ta- sekitarnya. “Penataan ini tentu saja banyak yang mengalami kelelahan. “Belum lagi bagi yang antreannya di belakang. Jatahnya bisa berkurang atau bahkan tak kebagian sama sekali,” paparnya. “Pertimbangan kembali ke nasi kotak, agar nasi dapat diterima jamaah haji tidak dalam keadaan basi. Dan jamaah haji Indonesia bisa menerima jatah makan secara keseluruhan,” terangnya. Apapun perubahan-perubahan yang terjadi, tutur Kakanwil, pemerintah Indonesia harus tetap terus memberikan pelayanan yang terbaik. “Jadi prinsipnya tetap, bagaimana agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik. Bagaimana agar jamaah haji bisa menjalankan ibadahnya secara lancar, khusyu’ dan pulang dalam keadaan selamat, serta menjadi haji mabrur,” tegasnya. Mengenai penghargaan yang dise-
12
dalam rangka memberikan kenyamaman bagi jamaah haji maupun umrah dari seluruh penjuru dunia,” kilahnya. Bagi pakar arsitektur masjid ini, faktor kenyaman merupakan prioritas yang harus diberikan kepada para jamaah. Hal semacam itu tak hanya berlaku di Masjidil Haram saja, melainkan juga bagi seluruh pengelolah masjid. “Namun demikian, faktor keamanan tentu saja juga harus dipertimbangkan,” tukasnya mengingatkan. Dalam membangun atau merenovasi sebuah masjid, kata Kepala Laboratorium Arsitektur Lanskap ITS Surabaya ini, hendaknya dipertimbangkan pula faktor estetika. Ini demi menciptakan tingkat kenyamanan yang tingggi baik secara fisik maupun psikologis. “Masjid harus bisa membuat jamaah merasa kecil di dalamnya. Rasa itulah yang akan mendatangkan kekhusyukan saat beribadah. Jadi masjid perlu dibangun secara menumental,” tutur Tim Perencana Masjid Al-Akbar Surabaya ini. Bangunan monumental tersebut telah terlaksana di Masjidil Haram dan masjid Nabawi. Semua prinsip arsitektur seperti estetika, kenyamanan dan keamanan telah ada di sana. Ayah dua anak ini mengakui, bahwa dirinya terpukau saat menyaksikan keindahan yang sangat detil pada bangunan kedua masjid tersebut. Meski sebelumnya, dia sudah menikmati keindahannya melalui berbagai literatur buku-buku. “Sungguh, detil arsitekturalnya sangat baik dan rapi sekali. Saya berani mengatakan, inilah disain maha karya dengan cirata rasa seni yang sangat tinggi,” bebernya takjub. Kedua bangunan masjid di Tanah Haram tersebut, lajut Ketua Badan Pendidikan Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Jawa Timur ini, tak hanya merepresentasikan satu titik pusat kaum Muslim di dunia, tapi juga merepresentasikan arsitektur dengan detil yang sangat tinggi kualitas dan teknologinya. Bangunan kebanggaan umat Islam sedunia itu bisa dijadikan sumber inspirasi dalam mengembangkan arsitektur islami di belahan dunia manapun. “Banyak arsitektur masjid di sekitar kita yang meniru gaya arsitektur dua tempat suci tersebut,” ujar anggota dewan pendidikan Ikatan Arsitek Indonesia Nasional ini sambil menunjukkan ensiklopedi masjid di Indonesia. Terlepas dari hal tersebut, selah
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
12
9/28/2013, 10:38 PM
Prof. Dr. H. Shonhaji Sholeh, Dip.Is, kita setidaknya telah mempengaruhi kenyacukup berbangga karena dunia interna- manan dalam berhaji. Maka diharapkan sional memutuskan Indonesia sebagai jamaah haji Indonesia agar tak terusik negara yang berhasil dalam hal penge- oleh pikiran negatif, kekhawatiran, pelolaan ibadah haji – sehingga menyan- rasaan takut, rasa cemas dan semacamdang penghargaan bergengsi The Best nya. “Sebab kekhusyukan beribadah Pilgrim. haji bisa terganggu dan hanya sia-sia Semua itu tak terlepas dari kerja- belaka,” tukasnya. “Kerugian bukan sama antara Kemenag dan instansi ter- hanya sisi material saja, melainkan juga kait. Sungguh sebuah koordinasi yang pengorbanan tenaga dan waktu akan sangat luar biasa. Meski aparat Keme- hilang tanpa meninggalkan bekas kenag di dalam kinerjanya secara jujur mabruran,” urainya. diakuinya masih ada kekurangan dan Agar hal demikian itu tak menimpa kelemahannya, namun dirinya bangga para CJH kita, H. Achmad Nasihin Bin Indonesia dapat menyabet penghar- Ach. Rofii Bin Al Ghazaalie memberikan gaan bergengsi tersebut. wejangan kepada para pengurus dan Menurut Wakil Ketua PWNU Jawa pengabdi KBIH supaya selalu menaTimur ini, banyak faktor yang menye- namkan sifat ikhlas dalam beramal dan babkan terpilihnya Indonesia sebagai membimbing, serta melayani para CJH. peraih peringkat pertama. Di samping “Ada baiknya melakukan koordinasi jamaah haji Indonesia jumlahnya secara baik dengan para santri dan banyak dibanding negara lain, mungkin mahasiswa yang berada di Arab Saudi unsur etika dan karakter jamaahnya dalam hal pengabdian kepada para tamu yang sopan-santunlah yang barangkali menjadi pertimbangan utamanya. Perolehan gelar terbaik tersebut, setidaknya bisa menjadi “obat-luka” bagi penyembuhan rasa kecewa CJH terutama bagi mereka yang tak jadi berangkat ke tanah suci. Namun demikian, Guru Besar Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel ini kurang sepakat dengan ungkapan di atas. H. Ach. Nasihin Bin Ach. Rofii Bin Al Ghazaalie Pasalnya, di tanah suci memang sedang ada perluasan pembangunan area Masjidil Allah,” sarannya. Haram. “Jadi tak ada hubungannya Menurut Ketua Umum dan Pemantara pemberian penghargaan dengan bimbing KBIH Al – Ghazaalie ini, kepenundaan para CJH,” tukasnya. “Mes- bijakan pengurangan kuota 20 persen kipun andai pengerjaannya selesai ta- adalah merupakan kebijakan yang suhun 2020, kita hendaknya tetap sabar dah sangat baik dan tepat. Sebab pemmenunggu. Insya Allah dengan adanya bangunan areal Masjidil Haram juga perluasaan itu jamaah haji bisa terako- sangat penting untuk dilakukan, guna modasi,” terangnya. menyambut para tamu Allah sesuai deShonhaji berpesan, hendaknya ngan landasan pemerintah Arab Saudi para CJH betul-betul memperhatikan ‘Melayani tamu Allah merupakan kewadan melakukan persiapan secara baik. jibanan kemuliaan bagi Kami’. Semisal penguasaan materi ilmu peSifat yang demikian itu, lanjut pria ngetahuan tentang haji atau manasik kelahiran Jember 12 Januari 1963 ini, haji. Kesehatan fisik pun perlu dijaga hendaknya kita balas dengan sifat-sfiat supaya fisik tetap prima, karena iklim di terpuji lainnya; seperti mudah mematuhi Indonesia jauh berbeda dengan iklim di aturan-aturan pemerintah Arab Saudi Arab. sebagai penyelenggara prosesi haji. Apalagi situasi beberapa negara di Yang pasti, menurutnya, sistim penyeTimur Tengah yang berkecamuk perang, lenggaraan haji pemerintah (Kementrian
Agama) sudah cukup baik. “Namun demikian, masih banyak yang perlu diperbaiki dan disempurnakan perihal pelayanan terhadap para CJH,” tukasnya singkat. Dalam pelaksanaan ibadah haji, kerapkali memunculkan beragam persoalan bagi CJH. Bahkan hal tersebut laiknya “pekerjaan rutin” saja. Mulai dari persoalan waiting list, perubahan paspor, barang bawaan, seragam, dan sebagainya. Untuk itulah, alumnus IAIN Sunan Ampel ini menyarankan, agar kita tak pernah merasa letih untuk selalu melakukan perbaikan demi perbaikan. “Kesempurnaan itu hanya milik Allah. Dan hanya keikhlasan yang bisa mendekati kepada kesempurnaan. Maka hadapi semua permasalahan tersebut dengan penuh amanah dan semata ikhlas karena Allah,” tuturnya. Oleh karenanya, lanjut pengasuh pondok pesantren Darul Hikmah Al
Dr. Ing. Bambang Soemardiono Ghazaalie ini, agar KBIH-KBIH melaksanakan amanah para guru untuk mengabdi dan membimbing para calon tamu Allah dengan penuh keikhlasan. Hal tersebut hendaknya tak hanya dibebankan pada para petugas Kementerian Agama saja, melainkan telah menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai hamba Allah yang Muslim dan Mukmin. “Tanamkan terus sikap dan sifat amanah kepada semua pihak. Kejujuran dan keikhlasan jadikan sebagai landasan dalam mengadi dan melayanai umat. InsyaAllah kedepan akan menjadi lebih baik,” pungkasnya. Laporan: Anni Athi’ah, Feri Aria Santi, Rasmana Rahim (Surabaya), Sri Ratna Widiastuti (Jember). MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
13
9/28/2013, 10:39 PM
13
Gelegar Pentas PAI Se-Jawa Timur Meski baru pertama digelar, gaungnya ternyata menggelegar. Itulah suasan yang tergambar pada perhelatan Gebyar Pentas PAI (Pekan Ketrampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam) se-Jawa Timur yang digelar pada tanggal 17 September lalu di Hotel Utami Surabaya. Sedari pagi hingga malam hari sebanyak 250 orang memadati areal hotel yang berada di jalan akses menuju Bandara Surabaya ini. Mereka terdiri dari 150 orang peserta, Dewan luri, Panitera, Pendamping dan Panitia. Adapun peserta yang mengikuti pentas, adalah para juara I mulai jenjang SD hingga SMA/SMK pada masing-masing Wilayah Kerja Kementerian Agama se-Jatim. Adapun jenis yang dilombakan dalam kegiatan yang bertema Sportif Berkompetisi, Raih Prestasi, Bumikan PAI ini adalah Tilawah al-Qur’an. Hifdzul Qur’an (surat-
Islam Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini juga memberi wejangan, agar para siswa terus dan pantang menyerah dalam mnumbuhkembangkan minat, bakat dan kreativitas di bidang keterampilan seni PAI. “Apalagi para juara dalam ajang ini akan mewakili Jawa Timur dalam Pentas PAI tingkat Nasional di Asrama Haji Bekasi Jawa Barat pada tanggal, 21 - 25 Nopember 2013,” ujar Kabid Pendidikan Madrasah ini penuh semangat. Pada puncak acara yang ditutup pada pukul 20.00 WIB tersebut, didapatkan juara calon Duta Jatim di ajang nasional. Tingkat SD, juara I lomba Tilawah al-Quran adalah Abdul Kholik dari Wilkker Malang, disusul Hallina Hilyatal A (Wilker Surabaya) dan Intan Safitri (Wilker Kediri). Di cabang Hifdzul Qur’an tingkat SD, Natasya E.H (Wilker Surabaya) menyabet terbaik I dan dibayang-bayangi oleh Nur Fath Adi Putra
Fissabila (Wilker Surabaya) sebagai terbaik I, Masrifqiyah Maula Alfisa (Wilker Bojonegoro) terbaik II dan Tasya Maulinda (Wilker Malang) sebagai terbaik III, Selain itu wakil Wilker Bojonegoro dan wakil Wilker Besuki harus puas di posisi ke-2 dan ke-3, sebab juara pada cabng ini adalah perwakilan dari Wilker Madiun. Senyum kebanggaan pun tampak dari wajah Ihwanul Kirom Masharui (Wilker Kediri) karena berhasil menyabet Juara pertama cabang Kaligrafi. Sedangkan Varselia Recy (Wilker Malang) dan Donny Candra WP (Wilker Bojonegoro) harus puas karena hasil kreasinya menduduki posisi II dan III. Di cabang lomba tingkat SMA/SMK, Al Fina Rahma M (Wilker Surabaya) pun menebar senyum kemenangan kala mampu tampil terbaik dengan menjuarai cabang Tilawah al-Qur’an yang disusul secara berurutan oleh Ahmad Fauzi (Wilker Bojonegoro) dan Ahadiatul Karimah (Wilker Malang). Dan Firma Ainurrahmah (Wilker Madiun) dan M. Firdion F (Wilker Surabaya) tak boleh berkecil hati karena hanya mampu mendapatkan juara II dan III. Sebab Juara I telah dibawah oleh Afifa Robbiatul
Suasana Lomba Cerdas Cermat (Kiri) dan Kasi Pendidikan Agama Islam SMA/SMALB & SMK Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Trianto, M.Pd saat menyerahkan Trophy Kejuaraan (Kanan) surat pendek), Pidato atau Ceramah PAI dan Maulana (Wilker Bojonegoro) dan Aditya Adawiyah (Wilker Besuki). Cerdas Cermat PAI khusus tingkat SD. Bagi Rafdani Prayoga (Wilker Malang) sebagai Di bidang debat PAI yang berlangsung siswa jenjang SMP, cabang yang dilombakan juara II dan III. sengit, akhirnya wakil Wilker Kediri keluar Di kelas Pidato, juara pertama diraih sebagai jawara lantaran berhasil menundukadalah Tilawah Al-Qur’an, Pidato/Ceramah PAI, Cerdas Cermat PAI dan Seni Kaligraf. Putri Amifalahiya (Wilker Bojonegoro) dan kan perlawanan delegasi Wilker Besuki (JuSedangkan pada tingkat SMA/SMK cabang diikuti secara berurutan oleh Amalia War- ara II) dan utusan Wilker Malang (Juara III). yang bisa diikuti adalah Tilawah al-Qur’an, sianto (Wilker Madiun) dan A. Mujib M Seakan tak mau kalah wakil wilker Kediri Pidato/Ceramah PAI, Seni Nasyid, Debat (Wilker Surabaya). Dan pada Cerdas Cermat yang lain pun mampu memboyong tropy PAI, perwakilan Wilker Kediri menjadi juara I dalam cabang Seni Nasyid. Sebab PAI dan Kreasi Busana Muslimah. Melihat kemeriahan tersebut, dalam jawaranya ditempel dibawahnya oleh wakil mereka mampu tampil maksimal mengalahsambutannya, Drs. H. Mahfudh Sodar, MAg Wilker Madiun dan utusan Wilker Surabaya. kan group asal Wilker Madura (juara II) dan Adapun di tingkat SMP, tropy juara I kelompok nasyid asal Wilker Bojonegoro yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur memberikan Tilawah al-Qur’an diboyong Muh. Tsabit (juara III). Dan dalam Lomba Kreasi Seni apresiasi yang luar biasa. Dia pun berpesan Albani (Wilker Surabaya) diikuti Muhamm- Busa Muslim, Agestania ZS (Wilker Surakepada seluruh peserta untuk menjunjung ad Muchlis L (Wilker Besuki) dan Fatias Ri- baya) menyabet tropy jawara diikuti secara sportivitas, kemandirian dan kebersamaan santara Akbar (Wilker Madura) sebagai juara tertib oleh Titis Aneka Sari (Wilker BojoneII dan III. Dan yang berhak membawa pulang goro) dan Nur Hasanah (Wilker Besuki). dalam ajang tersebut. Tak lupa Pjs. Kabid Pendidikan Agama piala lomba Pidato/Ceramah PAI adalah Mirza Suprianto/Siti Amaliyah
14
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
14
9/28/2013, 10:39 PM
Wor kshop Manajemen Berbasis Madr asah Phase II orkshop Madrasah
Tahun 2014 Seluruh Madrasah Terakredetasi 2014 mendatang, seluruh madrasah di Indonesia ditargetkan selesai diakredetasi. Bahkan dari proses akredetasi itu, diharapnkan 50 persen madrasah yang ada minimal memperoleh akredetasi B. “Ini merupakan tantangan yang harus kita wujudkan,” tukas Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag saat membuka workshop Manajemen Berbasis Madrasah di Twin Hotel Surabaya pada tanggal 12 September 2013 lalu. Dalam sambutannya, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini menandaskan, bahwa akredetasi merupakan salah satu cara yang harus diambil bagi Kemenag untuk meningkatkan kualitas madrasah secara merata. “Itu seiring sertifikasi dan standarisasi yang menjadi strategi Kemenag selama ini,” ujarnya. Di hadapan perserta workshop yang dihadiri oleh kepala madrasah, ketua yayasan, dan guru dari madrasah sasaran SSQ komponen III yang berasal dari Pasuruan, Probolinggo dan Jember terebut, dia berharap agar seluruh stakeholder madrasah membuat perencanaan yang baik agar cita-cita mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak sekedar menjadi harapan semu. “Dan tolong bagi para mentor untuk betul-betul mendampingi madrasah. Bagi stakeholder madrasah pun harus siap didampingi,” tuturnya berpesan. Senada dengan itu, Dr. Hanun Afrokha juga menandaskan pentingnya stakeholder madrasah mengikuti dengan seksama workshop kali ini, setelah
sebelumnya digembleng dalam workshop effective school improvement (ESI). “Sebab dari kegiatan ini madrasah akan dibekali dengan pengetahuan tentang bagaimana membuat RKM atau rencana kerja madrasah untuk 4 tahun ke depan,” ucapnya antusias. Menurut Direktur Madrasah Development Centre (MDC) Jawa Timur ini, RKM sangat penting bagi madrasah. Sebab RKM akan menjadi panduan dan arahan bagi madrasah ke arah Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag mana tujuannya. “Karena itu harus dirancang dan direncanakan dengan matang. MaDan ketiga adalah madrasah bika, diperlukan pula komitmen dan per- ngung. Madrasah kelompok ini tak mesepsi yang sama bagi stakeholder ma- miliki visi jelas. Bahkan komponen yang drasah,” tandasnya. ada di dalamnya memiliki tujuan yang Untuk menggambarkan kecende- berbeda-beda. Dan pada akhirnya marungan madrasah saat ini, dia menge- drasah ini hanya berjalan di tempat. lompokkannya menjadi tiga. Petama, “Mudah-mudahan diantara yang hadir madrasah maju dimana seluruh stake- di sini tidak ada yang memiliki madrasah holdernya memiliki arah dan tujuan model ketiga ini,” tutur Hanun mengyang jelas. Jadi semua komponen di ingatkan. “Di sinilah pentingnya RKM dalamnya memiliki visi yang sama. Ke- tadi disusun,” imbuhnya. dua, madrasah berkembang yakni maNah, dalam penyusunan RKM ini drasah yang masih dalam tahap merintis tentu bukan saja hasilnya yang perlu tapi telah memiliki tujuan. Meskipun diperhatikan. Tapi proses penyusunanbeberapa stakeholder di dalamnya ma- nya pun menjadi sangat penting. Di mana sih berbeda arah. dalam proses semua stakeholder madrasah mulai yayasan, kepala madrasah, komite, guru dan lain-lain terlibat di dalamnya untuk menyusun perencanaan madrasah. Sehingga RKM benar-benar menjadi rencana kerja madrasah bukan hanya sekedar rencana kepala madrasah saja. “Kita berharap RKM ini merupakan hasil kerja kolektif,” tukas Bu Hanun dengan mimik serius. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Manajeman Berbasis Manajemen ini bisa dijadikan sebagai titik awal yang baik. Dengan awal yang baik, harapan ke depan tentu harus baik pula. “Apalagi perencanaan madrasah itu berjangka waktu lama. Dan jika gagal merencanakan, sama halnya merencanakan kegagalan,” pungkasnya mengingatSuasana Workshop Manajemen Berbasis Madrasah Phase II kan. pri
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
15
9/28/2013, 10:39 PM
15
PUKUL GONG, Dirjen PHU Kemenag RI H. Anggito Abimanyu, MSc. Ph.D resmi melaunching program layanan perbankkan bagi jamaah
Le bih Tenang Lebih deng an Dua La yanan Haji Terbar u dengan Lay erbaru Boleh percaya boleh tidak, hampir tiap musim haji dana jamaah yang raib mencapai ratusan juta rupiah. Hal itulah yang kemudian menginspirasi Ditjen PHU untuk meluncurkan program layanan perbankkan bagi jamaah. Data terbaru dari Direktorat Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag RI menyebutkan, bahwa musim haji tahun 2012 lalu, uang bawaan jamaah yang hilang berjumlah 800 juta rupiah dan 285 ribu real. Jumlah tersebut berasal dari 280 kasus kehilangan yang terlaporkan. 30 persen diantaranya terjadi karena faktor pencurian, dan 30 persen lagi lantaran kealpaan jamaah. Lalu sisanya, karena kasus perampokan dan lain-lain. Kasus tersebut hampir 90 persen terjadi di kota Makkah. Memang masa tinggal di Makkah realtif lebih lama dari pada di Madinah. Jika Madinah, tempat pemondokan jamaah berada di Hotel sehingga tingkat keamanannya pun lebih terjamin. Bahkan jika ada kasus kehilangan terjadi di hotel, pengelola langsung menggantinya. Hal itu berbeda saat jamaah berada di Makkah, tempat tinggal jamaah berada di pemondokan dengan tingkat keamanan yang reatif minim. Berulangnya kasus dan besarnya 16
kehilangan yang menimpa jamaah inilah, yang kemudian menginspirasi Ditjen menggandeng empat Bank Penerima Setoran (BPS); yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI dan Bank Syariah Mandiri untuk memberikan fasilitas layanan perbankan. “Dengan fasilitas ini jamaah tidak perlu repot-repot membawa banyak uang tunai. Jadi bisa menekan resiko kehilangan,” ujar H. Anggito Abimanyu, MSc. Ph.D saat launching layanan ini di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 20 September 2013 lalu.
Di hadapan para jamaah, Dirjen PHU Kemenag RI memaparkan tentang keunggulan fasilitas perbankan tersebut. Selain bisa digunakan untuk menyimpan uang juga bisa digunakan untuk pembayaran transaksi debit. Selain itu, jamaah juga tidak usah repot-repot jika ingin mendapatkan uang real. Sebab dengan kartu ATM yang didapatkan, jamaah bisa menarik uang tunai sesuai pecahan mata uang yang diinginkan. “Jangan kuatir. Menurut kajian kami, kursnya normal kok. Dan lagi kartu ATMnya bisa digunakan di hampir semua ATM yang ada di Jeddah, Makkah dan Madinah,” tutur Anggito. “Yang terpenting, jamaah tidak perlu was-was lagi kehilangan uang. Jadi bisa tenang beribadah,” imbuhya. Apalagi layanan fasilitas ini cukup mudah dan gratis. Bagi jamaah haji asal Embarkasi Surabaya, bank yang ditunjuk untuk memberikan layanan ini adalah BRI. Jadi, jamaah cukup mendatangi petugas baik di Embarkasi maupun di kantor Daker di Saudi. “Ini sifatnya bukan wajib tapi sunnah,” tukas Anggito. Di saat yang bersamaan, Anggito yang didampingi Sekretaris Dirjen PHU dan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, juga meluncurkan program sistem pengendalian jamaah. Sistem ini untuk memantau keberadaan jamaah agar tidak terjadi lagi kasus jamaah hilang atau tersesat. “Sebab diantara kasus yang sering terjadi saat di Saudi adalah jamaah hilang dan kasus kehilangan uang,” tutur Anggito. “Nah, dua program ini adalah upaya kami untuk memberikan ketenangan bagi jamaah agar bisa beribadah dengan maksimal,” pungkasnya. pri
Peserta sangat antusias saat menyambut peluncuran Layanan Perbankan bagi Jamaah Haji
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
16
9/28/2013, 10:39 PM
MAN 3 MALANG MENYUMB ANG MED ALI MENYUMBANG MEDALI UNTUK J AWA TIMUR P AD A OSN 2013 JA PAD ADA DI BANDUNG Olympiade Sains Nasional (OSN) ke 12, dihelat pada tanggal 3-7 September 2013 di gedung Sabuga ITB Bandung. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 3.600 peserta dari seluruh perwakilan siswa-siswi penjuru Nusantara. Perwakilan dari provinsi Jawa Timur, 4 diantaranya adalah siwa-siswa dari MAN 3 Malang. Dalam acara pembukaan, Dirjen Pendidikan Menengah Prof. Dr. Achmad Jaidie menyatakan, bahwa even tersebut dirancang dalam mempersiapkan
Sains MAN 3 Malang. Namun dengan pengalaman memimpin MAN Insan Cendikia – baik di Serpong dan Gorontalo – DR. H. Ahmad Hidayatullah selaku Kepala MAN 3 Malang melakukan upaya-upaya pendekatan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Hasilnya, MAN 3 Malang bisa meloloskan 4 siswanya menuju OSN di Bandung. Tentu saja kesempatan tersebut tak disia-siakan oleh seluruh tim Olimpiade Sains (OS) MAN 3 Malang. Meskipun waktu persiapan yang disediakan tidak
yana dalam OSN tersebut menempatkan M. Mahbub Syah sebagai juara pertama untuk bidang Geografi, Medali perak diraih Machlery Agung pada bidang kimia dan finalis pada bidang ekonomi oleh Ananda Mikhael Zulfikar. Dengan hasil yang diraih dan tambahan pengalaman selama mengikuti OSN, tentu akan menjadi bahan evaluasi dan perencanaan ke depan bagi tim OS MAN 3 Malang yang telah menjadi program tersendiri. Perbaharuan inovasi, melanjutkan visi misi melalui lokakarya
Drs. H. Musta’in, M.Ag saat menyambut gembira dan mengalungkan bungan pada rombongan Tim MAN 3 Malang yang telah menyumbangkan Medali pada Olimpiade Sains Nasional di ITB
generasi emas para siswa-siwi terbaik dan terpilih untuk mengikuti berbagai ajang olympiade sains murni dan sains terapan pada tingkat internasional. Merupakan suatu kebanggaan siswa-siswa MAN 3 Malang dapat mewakili provinsi Jawa Timur, mengingat perjuangan di tingkat kabupaten dan provinsi penuh dengan liku. Kurang adanya perhatian dan tidak memberikan kesempatan bagi siswa madrasah dalam kompetisi tersebut sempat membuat pesimis bagi siswa dan pembimbing. Dalam seleksi awal, di daerah tingkat I dan daerah tingkat II, akhirnya MAN 3 Malang berhasil meloloskan 9 dari 15 siswanya yang diikutsertakan. Namun dengan beberapa alasan yang merupakan kebijakan personal, hanya memperbolehkan 1 siswa MAN 3 Malang yang bisa mengikuti OSN. Tentu hal tersebut menjadikan menurunnya mental bagi tim Olympaide
banyak, ditambah lagi dengan kurang maksimalnya pembinaan di tingkat provinsi, tidak membuat semangat tim OS Malang kendur semangatnya. Mulai dari pembinaan mental ruhani, pendekatan orangtua melalui komukasi yang tidak terputus – mengingat siswasiswi tersebut dalam proses karantina di PSPB, kerjasama dan dukungan stakeholder dan tim OS MAN 3 Malang pun dilakukan dengan penuh semangat. Yang tak kalah pentingnya, adalah pembinaan yang diberikan oleh para alumni MAN 3 Malang yang pernah merasakan aroma OSN. Mereka terus memberikan motivasi di saat kejenuhan melanda adik-adiknya, dengan memutarkan VCD suasana lomba yang riuh gemuruh oleh rasa bahagia, bangga dan gembira ketika menerima trophy penghargaan. Alhasil, tim OS MAN 3 Malang dengan Pembina Dra. Wulaida Zuhri-
dan aktif mencari informasi-informasi. MAN 3 Malang berharap dengan adanya program tersebut dapat memfasilitasi siswa-siswi yang mempunyai bakat istimewa khususnya di Olympiade Sains. Upaya awal di MAN 3 Malang sudah dilakukan mulai penerimaan siswa baru, yang menyertakan seleksi test minat dan bakat calon siswa oleh pakarnya. Sebagai kelanjutannya, siswa-siswi tersebut akan mengikuti pengembangan bakat khusus dimana guru mengembangkan dasar-dasar kompetensi sesuai bidang studi yang didalamnya akan membentuk konsep yang kuat. Yang jelas, OS merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menumbuhkembangkan kecintaan para siswa dan guru akan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penerapannya yang bermanfaat bagi umat manusia. Khusunya, bagi lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya.Anni
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
17
9/28/2013, 10:39 PM
17
MAN Surabaya
Meningkatkan Mutu Madrasah Melalui Akademik Online Ada banyak cara guna meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Salah satu inovasi yang dilakukan MAN Surabaya, adalah mengelola madrasah berbasis Informasi Teknologi (IT). “Kami tak ingin lagi pendidikan madrasah dikategorikan sebagai pendidikan kelas dua (second class),” ujar Sayudi, S.Pd. “Apalagi sampai dikatakan kalau siswa madrasah itu gagap teknologi (gaptek) dan tidak melek informasi,” tambahnya bernada kesal. Untuk mengubah image itu, sejak tahun ajaran baru 2012, MAN Surabaya telah memberlakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara Online. Pada kesempatan awal itu, pelamar ternyata membludak. “Biasanya yang mendaftar di sini sejumlah 400-an siswa, tapi setelah dibuka secara online yang mendaftar mencapai 712 siswa,” terang Waka Kurikulum MAN Surabaya ini sambil mengulum senyum. Pendaftaran online itu sangat mempermudah proses dokumentasi dan pemberkasan, sebelum berlanjut pada tahap verifikasi data secara manual. Untuk menjaring kualitas, madrasah ini masih menerapkan ujian masuk dengan materi membaca al-Qur’an, Tes Skolastik, pengetahuan agama, Matematika dan Bahasa Inggris. “Tahun depan, kami
berencana menggandeng MTsN untuk bergabung dalam sistem PPDB Online ini,” ujar lelaki kelahiran Surabaya 14 September 1968 ini. “Kalau mereka tidak siap servernya, biarlah ngikut dengan server kami, sementara aplikasinya kami yang siapkan. Mereka hanya nguruni bayar admin saja,” tambah Guru Bahasa Indonesia ini berharap. Setelah sukses menggelar PPDB Online, MAN Surabaya kini menerapkan Sistem Informasi Akademik (SIAK) Online pada tahun ajaran 2013. Sistem ini merupakan aplikasi yang mengintegrasikan seluruh pro-
18
ses belajar-mengajar pendidikan ke dalam sebuah sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Dengan sistem ini, antara kepala madrasah, guru, siswa dan orangtua bisa langsung berinteraksi dan saling mengontrol. “Tentunya untuk bisa login, mereka harus mempunyai ID yang sudah kami siapkan,” terang Admin Akademik Online ini. Dengan sistem ini, Drs. Denny Mahmud Fauzi, S.Pd para orangtua bisa mengetahui aktivitas proses belajar mengajar anaknya pada saban ha- perkembangan zaman. Guru tak lagi dirinya. Madrasah ini juga telah memberlaku- pusingkan terhadap hal teknis administrakan SMS Gateway (SMS Center) kepada tif. Sebab mulai tugas mengabsen, melakukan siswa dan wali untuk mendapatkan infor- penilaian, mengirim informasi kepada siswa masi tentang kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan di mana saja secara online. (KBM). Akademik Online juga menerapkan Akademik Online MAN Surabaya Sistem Informasi Raport Online yang dapat juga menyediakan beragam menu informasi diakses oleh orang tua siswa dan siswa di- untuk memenuhi kebutuhan para guru dan manapun, karena sistem Ujian Online sudah staf MAN Surabaya. Khususnya dalam hal integrated dengan Sistem yang ada di MAN dokumen penting dalam berkas-berkas dan Surabaya. surat keputusan (SK), yang telah di-PDF Selain itu, melalui dan diupload di website resmi MAN. “Sesistem ini akan bisa dike- mua informasi akan disimpan dalam Datatahui tingkat absensi sis- base dengan kapasitas yang besar. Penyimwa, jadwal materi pelajar- panan berbasis database ini akan memperan, siapa gurunya, nilai mudah kami dalam jika suatu saat kami memulangan harian, serta gra- butuhkannya,” terang lelaki kelahiran Yogfik nilai ulangan anaknya. yakarta, 2 Juni 1962 ini. “Jadi kami tak perlu Melalui menu pesan, o- lagi bongkar-bongkar almari dan mengobrakrangtua maupun siswa ju- abrik berkas,” seloronya melepas tawa. Untuk mendukung Sistem Informasi ga bisa melakukan tanya jawab, menyampaikan Akademik Online ini, MAN Surabaya telah saran dan kritik kepada menjalin kontrak selama 4 tahun dengan guru ataupun langsung Dinas Kominfo dalam penyediaan server kepada kepala madrasah, dan pembangunan Tower penguat sinyal karena menu orangtua ini di halaman MAN Surabaya. Juga ada kerjasama persis dengan menu sama dengan Telkom dengan menempatkan Hotspot Wifi ID (IndiSchool) di MAN Susiswa. Melalui website rabaya. “Kami juga menggunakan layanan MAN Surabaya dengan TelkomNet ASTINet. Layanan akses inalamat http://www.man-surabaya.com yang ternet yang kami miliki masing-masing berdikembangkan Pusat Riset dan Teknologi kapasitas 10 Mb. Ini demi memberikan (PURISTEK) MAN Surabaya pada tahun pelayanan secara cepat selama 24 jam nonajaran ini tahun 2012 juga telah memberla- stop,” terang pria yang sebelumnya menjakukan Ujian Online. “Dengan sistem ini, di Guru Fisika ini. Ke depannya, Denny berharap MAN siswa dapat mengerjakan soal di rumah maupun di Warung Internet (Warnet) terde- Surabaya dapat segera merealisasikan kat,” terang Kepala MAN Surabaya Drs. pembangunan Perpustakaan Online dan juga merancang Kartu Pelajar berbasis IT. “KarDenny Mahmud Fauzi, S.Pd. Sejak pemberlakuan Kegiatan Belajar tu Pelajar itu nantinya didesain ada BarcodeMengajar (KBM) secara online, suasana nya yang bisa merekam seluruh data siswa. pembelajaran di MAN Surabaya kini terasa Model Kartu Pelajar itu nantinya seperti lebih dinamis, tidak statis dan relevan dengan ATM,” harapnya. Ded
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
18
9/28/2013, 10:39 PM
HAJJAN MABRUURAA Para hujjaj itu sesungguhnya adalah “tamu kehormatan” Allah Swt (dhuyufullaah). Allah-lah yang mengundang mereka melalui utusan-Nya, Nabi Ibrahim As. “Kumandangkanlah panggilan kepada manusia untuk melaksanakan haji” perintah Allah Swt kepadanya (QS. 22 : 27). Berkaitan dengan ayat ini dalam suatu riwayat dinyatakan munajah Nabi Ibrahim kehadirat Allah Swt,”Suaraku tidak akan dapat didengar oleh mereka Yaa, Allah”,lantas Allah menjawab, “Yang penting serukan panggilan itu, Kami (Allah-lah) yang akan memperdengarkannya (kepada mereka)”. Sejak itulah, maka tak seorangpun yang tidak mengenal panggilan itu. Ibadah haji menjadi demikian populer dan dikenal sebagai bahagian ibadah yang sangat kondang dikalangan umat (ma’lumun min al-diini bi al-dharurah). Sehingga, tidak ada alasan untuk mengatakan tidak tahu. “Karena sesungguhnya, semua orang yang mampu (istitha’ah) telah mendapatkan panggilan kewajiban haji itu” (QS. 3 : 97). Walaupun ternyata tanggapan mereka bervariasi dalam menyikapi dan memenuhinya. Bagi mereka yang terundang, diminta “datang dengan membawa bekal, dan sebaik-baik bekal bawaannya adalah taqwanya” (QS 2 : 197). Dan bekal itulah yang akan menentukan “layanan Tuan rumah” kepada tamunya. Allah akan menyambut mereka dengan hangat selama kehadirannya hanya berniat mengharap ridha-Nya (lillaah). Yakni hanya bertujuan memenuhi panggilanNya dan selama mereka mengucapkan “Labbaika Allaahumma labbaik”, yang tidak bertentangan dengan niat, sikap dan tingkah lakunya. Ada sejumlah tata cara protokoler yang disyariatkan-Nya dalam berhaji, yang mungkin tidak mudah memahaminya, terutama bagi mereka yang tidak cukup bekalnya. Betapa tidak ?. Para tamu diminta mengelilingi rumah Allah/ baitullaah (thawwaf), jalan dan lari-lari kecil mondar-mandir antara dua bukit (sa’i), melontar dengan batu-batu kecil ( jumrah), mencium batu hitam (hajar aswad), berpakaian yang tidak berjahit bagi pria (pakaian ihram), alas kaki yang tidak boleh menutup mata kaki, tidak boleh berhias ketika sudah berpakaian ihram, kumpul-kumpul di padang Arafah (wukuf), terkena denda bila bersisir/menggunting kuku/dan mencabut bulu, juga tidak boleh menca-
but tumbuhan, membunuh binatang, lebih-lebih bercumbu, berbuat keji, berbuat fasiq, dan berbantah-bantahan (fala rafatsa, wala fusuuqa, wala jidaala fil hajji / QS.2:197). Sebaliknya dengan bekal taqwa dan pengetahuan yang cukup, “sang tamu” akan tersadar bahwa apa yang dilihat dan dilakukannya adalah bagian dari simbol-simbol spiritual yang sarat makna dari napak tilas perjalanan manasik haji Nabi Ibrahim As yang disyariatkan Allah swt pertama kali kepadanya. “Haji mabruur” ditandai dengan berbekasnya makna simbol-simbol amalan spiritual yang telah dilaksanakan selama di Tanah Suci itu, sehingga maknamakna tersebut terwujud dalam bentuk sikap dan perilakunya sehari-hari. (Shihab,1999), dimana saja berada khususnya ketika pulang bertemu kembali dengan keluarga dan berbaur dalam kehidupan masyarakat di kampungnya. Sebagian dari simbol itu adalah : “Pakaian Ihram”, pakaian biasa dapat melahirkan pebedaan, menggambarkan status sosial, disamping juga dapat menimbulkan pengaruh psikologis. Menanggalkan pakaian biasa berarti melepaskan segala macam perbedaan dan menghapus segala keangkuhan yang ditimbulkan oleh status sosialnya. Sebaliknya, mengenakan pakaian ihram melambangkan persamaan derajat kemanusiaan serta menimbulkan pengaruh psikologis bahwa yang seperti itulah dan dalam keadaan demikianlah seseorang nanti akan menghadap Sang Chaliq pada saat kematiannya. Bukankah ibadah haji adalah kehadiran memenuhi panggilan Allah Swt? Apabila sekembalinya dari Tanah Suci, masih ada keangkuhan, masih merasa perlu membedakan derajat kemanusian, masih ingin menang sendiri, masih mau menyakiti, merugikan, serta menindas orang lain dan sejenisnya; maka berarti “sang haji” masih menggunakan pakaian biasa, dan belum membekasnya pakaian ihram yang pernah digunakan disana. “Ka’bah”, merupakan lambang dari Wujud dan Keesaan Allah Swt. ”Berthawaf” disekelilingnya melambangkan aktivitas manusia yang tidak pernah terlepas dari-Nya. Ka’bah bagaikan matahari yang menjadi pusat tata surya dan dikelilingi oleh planet-planetnya. Apakah setelah thawaf disana, segala aktivitas sang haji masih terikat oleh daya tarik pusat wujud ini, yaitu
Allah Swt ?. Kalau tidak, maka sang haji berarti telah keluar dari orbit – Nya, sehingga hajinya belum dapat mencapai derajat kemabruran. “Sa’i” (yang arti harfiahnya usaha), adalah lambang dari segala usaha mencari kehidupan duniawi. Bukankah Siti Hajar, ibu Isma’il As, mondar-mandir tujuh kali berangkat dari Shafa (harfiahnya kesucian dan ketegaran) dan berakhir di Marwah (harfiahnya sikap menghargai, bermurah hati, dan memaafkan), berjuang hanya untuk memperoleh air bagi putranya ? Nah, kalau kita tak mau berusaha, tidak hendak berjuang, tidak mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan cara yang dibenarkan syari’at, maka itu berarti sang haji masih belum ber-sa’i yang sesungguhnya. “Arafah”(pengenalan), ketika wukuf disana sang haji diharapkan dapat mengenal jati dirinya (ma’rifah), legawa menyadari kesalahannya, bertekad tidak mengulanginya, serta menyadari pula kebesaran dan keagungan Allah Swt Sang Maha Penciptanya. Apakah ketika kembali ketanah air, pengenalan jati diri tersebut masih membekas?, masih mampu mengingat dan menyadari kesalahannya, masih membaja tekad bertaubatnya, masih mampu menyadari kedudukannya yang amat lemah tiada daya dihadapan Sang Khaliq Yang Maha Segalanya, sehingga menyadari bahwa disamping amalannya juga sangat berharap dan bergantung akan curahan rahmat ridha-Nya?. Jika tidak, maka berarti sang haji masih belum wukuf yang semestinya. Dengan parameter diatas, rupanya kita khususnya para hujjaj diberi isyarah bahwa kemabruran haji itu bukanlah perkara yang serta merta, artinya setiap berhaji pasti mabrur. Walaupun kewenangan penentuan kemabruran haji seseorang adalah hak prerogatif Allah Swt. Tetapi bekas dan tanda-tanda pengaruhnya akan terasa setidaknya dari parameter diatas. Boleh jadi, memang sang haji sudah berhaji ke Tanah Suci. Tetapi bekas dan tanda-tanda pengaruh parameter diatas belum nampak pada sikap hidup dan perilakunya sehari-hari. Karena itu pantas, harga sebuah kemabruran haji memang sangat mahal yaitu sorga.”...Wal-hajju al-mabruuru laisa lahu jazaaun illa aljannata” (mutta faqun ’alaih) Ahar
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
19
9/28/2013, 10:39 PM
19
Perilaku Haji Oleh: Athor Subroto
H
ampir semua kaum muslimin bercita-cita pergi haji. Tua muda, kaya miskin, tak kecuali. Ada yang lebih cepat sampai. Tapi, tak sedikit yang waiting list, sehingga harus menanti. Baik yang lebih cepat sampai, maupun yang agak lambat, tetap bersyukur. Semua, sudah dalam catatan kebaikan di sisi Ilahi. Apalagi setelah munculnya kebijakan pemerintah kerajaan Arab Saudi –mengurangi 20 persen dari kouta haji untuk seluruh dunia. Ini menambah deretan perjalanan ibadah haji -lebih lama lagi. Konon, hingga tahun 2016 -dampak dari kebijakan kouta ini masih dirasakan. Indonesia, sebagai stake holder, hanya bisa sami’na wa atha’na. Tidak harus dirasa kecewa –bila mesti menunggu (agak lama) antrean pergi haji. Ibarat bus kota, jauh dekat sama saja. Yang penting –niatnya. Rasulullah Saw bersabda: “niat al
20
MPA 325 / Oktober 2013
mukmin khair min ‘amalih, niat seorang mukmin lebih baik daripada amalnya”. Sabda Nabi Saw lagi: “innama al a’malu bi al-niat, sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya. Berbicara niat dalam urusan ibadah, tak terkecuali haji, sungguh sangat menarik. Ini, menentukan posisi ibadah tersebut. Maqbul atau mardud – bergatung niatnya. “Wa innama likulli imri-in ma nawa, dan tiap-tiap perkara ditentukan oleh niatnya” (HR. Bukhari Muslim) Di sini, posisi niat sangat menentukan kuwalitas ibadah. Calon jama’ah haji, mesti menata hatinya sebelum berangkat ke Tanah Suci. Hindari ria’, pamer pada siapapun. Memang, ibadah haji bukan satusatunya yang patut di-ria’-kan. Shalat dan haji, sama-sama berpotensi. Namun rukun Islam kelima ini lebih menarik untuk dipamerkan. Shalat, bisa dilaksanakan di rumah, mushalla,
atau masjid di kampungnya. Haji, harus pergi ke Mekkah dan Madinah. Suatu tempat yang jauh, prestise, dan bergengsi. Mesti harus ada kemampuan -baik harta, kesempatan, kesehatan, dan diarak orang banyak. Ini suatu peristiwa yang tidak bisa setiap orang menjalani. Pergi haji, bukan untuk disebut “pak haji, atau bu hajjah”. Namun, lebih mengedepankan perubahan perilaku sehari-hari. Lebih manusiawi, social, dermawan, penyabar, merakyat, ibadah meningkat, dan seterusnya. Lebih dekat dengan masjid. Lebih sering bibirnya basah dengan bacaan Al Qur’an. Lebih sering malam-malamnya bersujud. Siang harinya, lebih menyukai berpuasa (sunnah). Haji Mabrur, menjadi cita-citanya. Suatu titel terhormat di sisi Allah, balasannya surga. Rasulullah Saw bersabda: “Al Hajju al-mabrur laisa lahu jazaa’ illa al jannah, haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga”. (Al Mu’jam al Kabir, Hadis-hadis Abdullah bin Abbas bin Abdullah) Sungguh suatu balasan tak tanggung-tanggung bagi yang mabrur. Surga penuh dengan berbagai keni’matan. Amat luas, seluas langit dan bumi. Indah, tiada tandingan. Di bawahnya sungai-sungai mengalir dengan air yang bau dan rasanya tak pernah berubah. Mendapat berbagai buah-buahan yang lezat. Kondisi surga, digambarkan oleh Allah Swt:“(apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungaisungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS. Muhammad [47]: 15) Sungguh luar biasa ganjaran haji yang mabrur. Bagi mereka disediakan surga –dengan berbagai kenikmatan yang indah dan lezat. Mereka mendapat maghfirah dari Tuhannya. Suatu
kondisi luar biasa dampaknya bagi kehidupan. Aman, tenteram, damai, puas, dan sejahtera. Bertolak belakang dengan kondisi kehidupan kaum yang penuh dengan ancaman (Tuhannya) – karena penuh noda dan dosa. Suasana kehidupan mereka, diliputi ketidak tenangan, gelisah, dan tidak menentu. Akhirnya, sengsara, putus asa, dan derita tiada putus-putusnya. Na’udzu billah min dzalik. Menata niat haji, bukan saja pada detik-detik akhir dari keberangkatannya. Sejak setengah tahun, atau satu tahu, atau sejak daftar, atau bahkan jauh sebelum itu –telah menetapkan ingin menunaikan ibadah haji karena Allah. Sejak di bangku sekolah, sudah terukir di fikirannya –agar hidupnya bisa beribadah haji dengan sepenuh hati. Niat haji seperti ini, sangat penting dalam membentuk kuwalitas haji yang akan disandang – sepulang dari tanah Suci. Benar apa yang dikatakan seorang guru fiqih di salah satu Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di wilayah Jawa Timur pada tahun enam-puluhan, almarhum bapak Haji Tri Sihnjo (baca, Tri Sihnyo), “Mulai sekarang, anakanak berniatlah haji”. Sebagaian dari Biaya Ikadan Dinasnya –ditabung dengan niat untuk pergi haji. Insya Allah, kalian akan bisa pergi ke tanah Suci”. Luar biasa hebatnya motivasi Pak Tri itu. Tidak setidikit dari muridmurid beliau yang bisa menunaikan ibadah haji ke tanah Suci. Bahkan, ada yang sampai pergi dua kali, dan tiga kali (walau tanpa diniati untuk pergi sebanyak itu). Itu, menjadi bagian dari ketetuntuan Allah Swt. berapa kali mereka bisa pergi haji. Niat yang dibangun sejak (masih) di bangku sekolah (dahulu) itu, selain dapat membantu tertatanya niat haji yang “lillahi ta’ala”, juga, hanjinya berkuwalitas mabrur. Sungguh, suatu kuwalitas yang sangat istimewa bagi tamu-tamu Allah Swt. Bukan mardud, ditolak. Berapa banyak orang bisa pergi haji berkali-kali, namun, tidak berkuwalitas sama sekali. Perlu dipertanyakan – bagaimana niatnya. Inilah yang sering dipertanyakan kebanyakan orang, bagaimana (hukumnya) orang pergi haji yang (bisa) berkali-kali, sedang tetangganya miskin dan papa. Manusia, tidak bisa men-justmen, menghakimi ibadah seseorang, termasuk haji. Diterima atau ditolak, itu urusan Allah Yuhan Yang Maha Adil dan Maha Suci. Kuwajiban hamba Allah, hanya bersifat ikhtiari. Berupaya, bagaimana ibadahnya bisa diterima.
Pergi haji, bukan untuk disebut “pak haji, atau bu hajjah”. Namun, lebih mengedepankan perubahan perilaku sehari-hari. Lebih manusiawi, social, dermawan, penyabar, merakyat, ibadah meningkat, dan seterusnya. Lebih dekat dengan masjid. Lebih sering bibirnya basah dengan bacaan Al Qur’an. Lebih sering malammalamnya bersujud. Siang harinya, lebih menyukai berpuasa (sunnah).
Banyak cara agar ibadah haji bisa mabrur. Disamping menata niat “lillahi ta’ala”, juga memperhalus perilaku terhadap sesama maupun Sang Pencipta. Memperbaiki pola fikir, perilaku, dan pendekatan Ilahi ini sangat penting. Kalau biasanya berfikir negative (su-uzzhan), dirubah menjadi positif (husnuzzhan). Kalau biasanya hidup ceroboh, dirubah menjadi lebih teliti. Kalau biasanya suka menyakiti orang, dirubah menjadi penyayang. Kalau biasanya suka malas, dirubah menjadi rajin. Kalau biasanya boros, dirubah menjadi hemat. Kalau biasanya tidak setia, dirubah menjadi setia. Kalau biasanya bakhil, dirubah menjadi dermawan. Kalau (dulu) sangat mencintai dunia, dirubah lebih mencintai kehidupan akhirat. Kalau biasanya suka berkata kotor, dirubah
membiasakan diri berkata baik. kalau biasanya suka bertengkar, dirubah menjadi damai dalam kehidupan. Allah Swt berfirman: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]: 197) Ahmad Mustafa Al Maragi dalam Tafsirnya mengungkapkan, apa bila seseorang telah mewajibkan dirinya (pergi haji), maka ia dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Sebab dia sedang menghadap Allah dan memohon keridhaan-Nya. Oleh karena itu, ia harus melepaskan dirinya dari adat kebiasaan bersenang-senang urusan dunia serta harus melepaskan diri dari kebanggan duniawi dan ciri-ciri khas keduniawian. Dengan demikian, maka akan tampak tidak ada perbedaan antar si kaya dengan si miskin, antara rakyat jelata dengan raja. Di samping itu, terkandung hikmah yang besar pula, yaitu member sihkan jiwa seseorang dengan melakukan ibadah kepada Allah semata. Abu Hurairah ra telah meriwayatkan sebuah hadis sahih, bahwa Nabi Muhammad Saw pernah bersabda yang artinya kurang lebih: “Barang siapa melakukan ibadah haji dengan tidak melakukan jima’ dan perbuatan fasik, maka dosa-dosanya diampuni bagaikan ia baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari Muslim). Dalam akhir surat Al Baqarah ayat 197 di atas, Allah menutup dengan kalimat “wattaquuni yaa uli al-albaab”, dan bertakwalah kepada-Ku hai orangorang yang berakal. Menurut Al Maragi, Allah menandaskan, berlaku ikhlaslah kalian terhadap-Ku wahai orang-orang yang berakal dan mau berfikir, dengan melakukan apa yang telah Aku perintahkan kepada kalian berupa kewajiban-kewajiban. Dan jauhilah apa yang telah Aku haramkan kepada kalian. Dengan demikian akan selamat dari kemurkaan dan siksaanKu yang kalian takuti. Dan kalian akan memperoleh apa yang kalian citacitakan selama ini, yaitu kebahagiaan mendapat keridaan dan rahmat-Ku. Betapa pentingnya bagi jama’ah haji untuk mengimplementasikan sinyalsinyal Allah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Itu semua, menjadi kunci sukses meraih “mabrur”. Semoga.
MPA 325 / Oktober 2013
21
Menyikapi Orang Benci, Fersi Rasulullah Saw Oleh: Ibnu Ya’kub Bawan Aly al-Hajj
P
endidikan, bertujuan mempersiap kan seseorang agar bisa hidup di masyarakat dan berinteraksi (secara baik) dengan pendidikan itu -melalui pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya. (Ibnu Sina) Dengan ilmu, seseorang menjadi lebih cerdas, tangkas, cermat, dan islami dalam bergaul dengan khalayak. Tidak sombong dan congkak. Tidak merasa sok bersih dan paling suci. Pandai menghindarkan diri dari kebiasaan mencaci-maki sesama insani. Menyadari dengan sepenuh hati, semua akan kembali kepada Ilahi Rabbi. Mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya di dunia ini. Seseorang, tidak bisa memaksa orang lain untuk menyukai kita. Juga tidak bisa menghentikan rasa benci orang lain terhadap kita. Bisa jadi kita dibenci, memang kita layak untuk dibenci. Atau, sebenarnya kita tidak melakukan kesalahan apa-apa, namun orang benci. Firman Allah Swt: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orangorang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al Qashah [28]: 56) Ayat ini menerangkan betapa
22
MPA 325 / Oktober 2013
sulitnya mengubah pendirian paman Rasulullah Saw, Abu Thalib –agar terbuka hatinya untuk mengakui kebenaran Allah dan Rasul-Nya. Dia tidak sanggup bersyahadat. Padahal, paman itu adalah pembela (matimatian) eksistensi Utusan Allah itu. Sampai terucap kata-katanya luar biasa yang ditujukan kepada kaum Jahiliyah “jika kalian ingin membunuh kemenakanku (Muhammad), langkahi lebih dahulu mayatku”. Ada orang yang membenci kita karena keberhasilan kita. Iri hati, bisa jadi akar segala kebencian. Apa pun yang kita lakukan dan katakan, selalu saja salah baginya. Bahkan, sifat diam kita-pun dianggap salah. Kalau Anda termasuk orang yang dibenci karena kesuksesan Anda, bagaimana menghadapi para pembenci ini? Abaikan mereka. Jangan mem buang waktu Anda dan memberikan perhatian kepada orang seperti itu. Karena, semakin Anda mendengarkan dan meladeni mereka, Anda akan semakin percaya betapa buruknya Anda. Padahal, masyarakat yang lebih besar dan penting –masih membutuhkan eksistensi Anda. Jangan goyahkan hati dan pendirian Anda. Berjuang terus –di jalan Allah, untuk mempercantik dunia.
Ingat jihad Rasulullah Saw yang sangat hebat. Setiap pagi, Nabi pergi ke sudut pasar Madinah, menyuapi orang miskin, peminta, bodoh, Yahudi, penyebar fitnah, dan provokator. Sungguh, ini adalah cara jihad yang sangat dahsyat dan ampuh yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw –agar pengikut beliau bisa menjadi santun kepada siapapun, termasuk orang yang benci kepada dirinya. Di sudut pasar Madinah AlMunawarah, ada seorang pengemis, buta, Yahudi, dan tukang fitnah. Hari demi hari, apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai sauda- raku, jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan. Tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi dengan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun pengemis itu selalu berpesan -agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukan hal itu hingga menjelang beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah Saw, tidak ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, “anakku, adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah itu?”, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar, dengan memba wakan makanan untuk seorang penge mis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha. Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa maka nan untuk diberi- kan kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan kepadanya. Ketika Abubakar r.a. mulai pinya, si pengemis marah menyua sambil berteriak, “siapakah kamu?”. Abubakar r.a menjawab, “aku orang yang biasa”. “Bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang (makanan) dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku. Tapi, terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya. Setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya. Ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu. Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demi kian? Selama ini aku selalu meng hi nanya, memfitnahnya. Ia tidak pernah memarahiku sedikitpun. Ia menda tangiku dengan membawa maka nan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a. Dan, berakhirlah fitnah dari mulut sang pengemis yanag apriori itu. Ini adalah cara jihad ampuh yang dilakukan Rasululah Saw. Mari kita tiru cara jihad dan sunnah Utusan Allah ini di era global. Masyarakatnya (hampir) sama dengan sifat pengemis buta yang Yahudi itu. Hatinya keras, kotor, suka
Ingat jihad Rasulullah Saw yang sangat hebat. Setiap pagi, Nabi pergi ke sudut pasar Madinah, menyuapi orang miskin, peminta, bodoh, Yahudi, penyebar fitnah, dan provokator.
menghina orang lain, suka mencaci, menyebar fitnah, dan apriori. Apa ndak malu dan menyesal di belakang hari (nanti) kaum yang sifatnya mirip dengan pengemis buta itu ? Wahai Saudaraku yang budiman, ada baiknya kita berfikir jernih. Jangan biarkan hati kita dikotori syetan. Jangan kalah dengan jiwa patriotnya pengemis buta yang Yahudi itu setelah fakta berbicara. Akhirnya, dia lebih taslim dari pada lainnya (yang sudah taslim) lebih daulu. Tipis bedanya antara kritik yang membangun dan kebencian yang murni. Keduanya bisa jadi mengandung kebenaran. Jadi, dengarkan saja, tapi jangan masukkan ke dalam hati. Kecuali yang bagus. Pembenci senang jika berhasil mendapatkan perhatian Anda. Jangan berikan apa yang mereka inginkan. Sayangi energi dan waktu Anda. Tidak ada gunanya membalas perkataan dan sikap mereka. Biarkan mereka aktif dengan pemikiran bodohnya setiap hari, minggu, bulan dan tahun -bahkan selamanya. Lama-lama, energy mereka akan habis percuma. Bahkan, akan menuai angin dan prahara di hari kemudian. Sebab, Allah akan menunjukkan buah fikirnya yang bodoh di dunia dulu, saat hari akhir nanti. Tak akan bisa kembali memperbaiki mindsetnya walau sejenak. Celaka, dan celaka, akibat prasangkanya yang terus diemut (disimpan dalam mulut) selama hidup di dunia. Anda tidak perlu melakukan penjelasan apapun ketika diserang oleh orang yang membenci Anda, apalagi
meminta maaf. Kalau memang mereka ingin Anda melakukan penjelasan, biarkan mereka mendekati Anda dengan cara baik-baik. Kita tidak wajib untuk menye nangkan semua orang. Anda berbuat hal yang benar pun akan dibenci juga kan? Terimalah kenyataan bahwa tidak semua orang bisa menyukai Anda karena Anda menjadi diri sendiri. Allah menegaskan tetang kepe mim pinan Rasulullah Saw: “Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”. (QS. Yaasiin [36]: 17) Itu tugas Rasulullah Saw. sekedar menyam paikan kebenaran yang datang dari Allah Swt. Orang menjadi percaya atau tidak, bahkan menentang dan mencaci –itu bukan masalah. Yang penting tugas inti Rasullah sudah disampaikan secara benar, baik, dan procedural. Soal hasil akhir, itu urusan Allah Swt. Bukan urusan Rasululullah Saw. Ada nanti saatnya Anda akan berterima kasih kepada orang-orang yang membenci Anda, karena tanpa mereka, Anda tidak akan pernah tahu apa itu artinya keberhasilan. Mereka adalah pemacu kesuksesan Anda. Ingatlah, bahwa pembenci akan selalu membenci. Dan, Anda tidak dapat mengubahnya. Itu memang “pekerjaan” mereka, dan mereka tidak bisa bernafas tanpa itu. Jadi tetaplah hidup sebagai Anda –orang yang sebenarnya tidak punya alasan untuk dibenci (secara hakiki). Sesungguhnya, hati mereka berbicara lain dengan mengetahui aktifitas Anda di berbagai even dan tempat yang bergengsi. Namun, akalnya selalu diliputi kejahatan, karena tiupan nafas syetan. Itu kegemaran mereka bergabung dengan iblis laknatullah (entah sampai kapan). Ditiupkan perasaan, bahwa Anda adalah orang jahat. Orang kotor. Tidak bersih. Najis (bila) berkumpul mereka di suatu tempat suci. Majelismajelis itu hanya milik mereka (sendiri). Mereka dan kelompoknya, adalah orang-orang suci, bersih, tidak punya salah, (lagi) pilihan Tuhan. Begitu anggapan mereka (dengan) tiupan nafas syetan. Biarkan mereka punya simpanan kotoran (hewan) di kepalanya itu. Kotoran itu, memper- keruh jiwa dan hatinya menjadi busuk sepanjang hidupnya. Dan, berakhir dalam penyesalan yang dalam, tak tertebuskan kecuali dengan amalan yang mereka kais saat kehidupan. Habis, ludes, dan muflis di hari kemudian (Ingat hadis Nabi Saw tentang muflis). Wallahu a’lam bil al-shawab.
MPA 325 / Oktober 2013
23
Pesona Penghafal Al-Qur’an dan Tebaran Beasiswa Menjadi penghafal H. Imam Muslimin, al-Qur’an ternyata tak M.Ag. menghalangi prestasi aSebagai wadah kademik. Buktinya dalam bagi para penghafal allima kali wisuda UIN MaQur’an, UIN Malang lik Ibrahim Malang terpun membuat wadah akhir, para penghafal alJam’iyatul Qurra’ wal Qur’anlah yang selalu Huffadz pada tahun menjadi wisudawan ter2001 silam. Hanya saja baik. Dan justru mereka itu dirasa tidak cukup adalah mahasiswa juruslantaran makin derasan Saintek. Ini adalah nya animo mahasiswa bukti bahwa tak benar jiyang ingin mengahafalka menghafalkan al-Qurkan kitab suci. Akhir’an menghalangi prestasi nya tepat pada tanggal akademik. 7 September 2009 pihak Awalnya prestasi universitas mendirikan mahasiswa penghapal alHaiah Tahfidzul Qur’an Qur’an dianggap biasa atau disingkat HTQ DR. Isroqunnajah, M.Ag Dr. H. Imam Muslimin, M.Ag oleh pihak kampus. Menuberdasarkan Surat Kerut penuturan DR. Isroputusan Rektor Noqunnajah, M.Ag, Tetapi secara konti- memiliki hafalan 10 juz, otomatis dibe- mor.Un.3/Kp.07.5/1551/2009. nyu sejak tahun 2000 sampai sekarang baskan biaya pendidikan selama satu Inilah wadah yang diberi mandat mereka bisa menduduki peringkat ter- semester. Pada semester berikutnya, ji- secara khusus untuk membina para hufbaik dalam kelulusan. Di samping itu me- ka lolos tes hafalan, dia pun berhak fadz dan calon penghapal al-Qur’an. Di reka juga berprestasi pada even-even mendapatkan beasiswa selama semes- sini pula para mahasiswa memiliki ruang kejuaraan antar perguruan tinggi re- ter berikutnya. Kebijakan itu masih ber- bebas untuk menempah diri dalam pegional maupun nasional,” tutur Direktur laku hingga masa kepemimpinan Prof. nguasaan hafalan kitab suci. Sebab Ma’had Sunan Ampel Al-Aly UIN Ma- Dr. Mudjia Rahardjo. Itu pula yang HTQ merupakan unit penunjang akalik Ibrahim Malang ini. menginspirasi Menteri Agama RI untuk demik di UIN Maulana Malang. DihaFenomena penghafal al-Qur’an di turut memberikan beasiswa, tidak hanya rapkan dengan adanya lembaga ini menUIN Malang memang cukup menarik bagi mahasiswa yang memiliki tabungan jadi kekuatan strategis dalam membenuntuk dicermati. Disamping juga perha- hafalan 10 juz saja, tapi juga bagi pemilik tuk insan-insan intelektual yang Qurtian begitu besar pihak kampus yang hafalan 5 juz memiliki hak yang sama ’ani. Selain itu juga merupakan salah sadulunya bernama STAIN itu terhadap untuk mendapatkan beasiswa. “Inilah tu pondasi utama dalam mewujudkan para hafidzul qur’an. Terbukti dengan salah satu penyebab maraknya pengha- integrasi ilmu dan agama di lingkungan banyaknya program beasiswa yang di- fal al-Qur’an di UIN Maliki,” ucap Dr. UIN Maliki. tawarkan bagi mereka Hingga kini, sudah yang memiliki hafalan alada lebih dari 2000 maQur’an mulai dari pembehasiswa yang bergabasan biaya pendidikan bung pada lembaga yang selama satu semester pada awalnya bernama hingga beasiswa S2 dan Jam’iyatul Qurra wal S3. Bahkan ada pula beaHuffadzh UIN Malang siswa S1 dari Kemenag RI itu. Bahkan dari tahun bagi siswa penghafal alketahun jumlah mahaQur’an dalam Program siswa yang bergabung Beasiswa Santri Berpresmengalami peningkatan tasi (PBSB) di UIN seluyang darstis. Pada tahun ruh Indonesia. Sementa2012 lalu, dari sekitar ra di UIN Malang sendiri 2500 mahasiwa dari kamjalur PSPB mulai dibuka pus yang dulu pernah tahun 2009. bernama Universitas InPada era kepemimdonesia-Sudan Malang pinan Prof. Dr. H. Imam ini terjaring 500 mahasisSuprayogo dulu pernah wa. Dan tahun ini, HTQ Direktur HTQ saat menerima setoran hafalan mahasiswa membuat maklumat, bahmemperkirakan calon wa bagi mahasiswa yang penghafal al-Qur’an
24
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
24
9/28/2013, 10:40 PM
Rektor UIN Maliki, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo saat memberikan penghargaan dalam Wisuda Tahfidz al-Qur'an yang bergabung meningkat dua kali lipat yakni 1000 orang. Keseriusan lembaga yang terinspirasi dari organisasi penghafal al-Qur’an yang berpusat di Jeddah tersebut tak hanya getol menjaring, tapi dalam pembinanan pun tampak komitmennya. Maka tak heran jika banyak program yang diluncurkan seperti misalnya Karantina Tahfidzul Qur’an setiap liburan semester ganjil, yang dilakukan di gedung Ma’had Sunan Ampel Al-Aly milik UIN Maliki. Hampir selama 46 hari, para calon penghafal al-Qur’an ini digembleng terkait metodologi hafalan, cara setoran hafalan hingga pembaiatan. Dahsyatnya, selama karantina rata-rata mahasiswa mampu mendapatkan 1-2 juz hafalan, bahkan ada pula yang lebih dari itu. Padahal mereka berangkat dari nol. Setelah karantina, baru kemudain para anggota HTQ akan diberikan masing-masing guru untuk menerima setoran hafalan mereka. Satu guru biasanya bisa menghandle 30 – 50 mahasiswa. Menariknya, guru-guru ini rata-rata berasal dari para mahasiswa atau alumni yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz. Adapun waktu dan tempat setoran sendiri menyesuaikan dengan kesepakatan yang dibuat mahasiswa dengan guru. Sebab memang rata-rata para anggota HTQ tidak terpusat atau tinggal dalam satu komplek asrama. Jadi mereka tersebar di mana-mana; ada yang tinggal di rumah kost, ma’had, ataupun pesantren sekitar UIN. Tapi jika ingin melihat suasana setoran hafalan para mahasiswa, cukup datang saja ke masjid Ulul Albab dan komplek kantor HTQ di lantai I masjid
tersebut pada pagi hari. Selain itu juga bisa mengunjungi masjid At Tarbiyah UIN Maliki. “Pokoknya seperti suara tawon kedengarnya karena saking banyaknya yang setor hafalan,” ucap Direktur HTQ tersebut. Terkait dengan jumlah setoran hafalan bagi mahasiswa, HTQ tidak pernah mematok secara khusus. Sebab kemampuan setoran itu disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa sendiri.
hafal perharinya satu halaman, maka waktu yang dibutuhkan hanya 1 tahun 8 bulan 12 hari. Dan jika mahasiswa cukup kuat hafalannya dengan setor dua halaman perhari, maka dia hanya butuh meluangkan waktu selama 10 bulan 6 hari. “Praktis, rata-rata para mahasiswa sebelum lulus kuliah sudah bisa merampungkan hafalannya,” ungkap Direktur HTQ tersebut. Untuk lebih menggalakkan nuansa qur’ani, selain budaya khatmil qur’an, HTQ juga menggelar kegiatan Ta’aruf Qur’ani, Sekolah tahfidz, Pembinaan Kajian Tafsir al-Qur’an dan Rihlah Qur’ani. Dan bagi mahasiswa yang memiliki bakat seni, ada program Funnunul qur’an atau seni al-Qur’an yang termasuk di dalamnya tilawah, kaligrafi, dan rihlah al-Qur’an. Lalu ada program pembinaan Qiro’ah dan Tahfidz al-Qur’an bagi dosen dan pegawai dan program wisuda. Suguhan program ini dikhususkan bagi internal UIN Malang. Bagi masyarakat umum yang ingin mengasah kemampuan wawasan tentang al-Qur’an, HTQ menawarkan even Olimpiade al-Qur’an. Acara tahunan ini dikhususkan bagi pesantren dan SMA/MA seJawa Timur. Adapun cabang yang dilombakan adalah syarhil Qur’an, tilawah alQur’an dan kaligrafi al-Qur’an. Yang luar bisa, bagi para jawara I
Syahru al-Qur'any, kegiatan ini berlangsung pada liburan semester ganjil Hanya saja, dengan semakin banyak jumlah setoran perharinya, tentu saja waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan hafalan 30 juz tak terlalu lama. Terdapat hitung-hitungan matematis sederhana. Jika kemampuan hafalan mahasiswa perhari hanya setengah halaman saja, maka dalam tempo 3 tahun 4 bulan 24 hari mereka bisa menyelesaikan 30 juz. Tapi jika memiliki kemauan meng-
masing-masing bidang secara otomatis mendapatkan fasilitas masuk UIN Malang tanpa tes dan tanpa bayar sesuai fakultas pilihannya. “Di UIN juga menyediakn program beasiswa DIPA jalur HTQ,” pungkas Pengasuh Pesantren al Adzkiya’ Nurus Shofa (ANSHOFA) ini bangga. Suprianto (Surabaya), Syaifuddin Ma’arif (Malang)
MPA 325 / Oktober 2013
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - OKT 2013.pmd
25
9/28/2013, 10:40 PM
25
Mayor Laut (KH) Ali Wardoyo, S.Ag
Ustadz di Lingkungan Instansi TNI AL Bekerja sudah dianggapnya sebagai sarana dakwah. Sebab memang ruang lingkup kerjanya selalu berhubungan dengan upaya penyadaran. Sebagai Kasubdis Bintal Lantamal V Surabaya, dia kerap menangai para tentara yang sedang bermasalah. “Mulai dari sekedar anggota yang melakukan tindakan indisipliner hingga tentara yang memiliki masalah keluarga,” tutur Mayor Laut (KH) Ali Wardoyo, S.Ag. Hampir setiap hari pria yang pertama kali bertugas di Lanal (Pangkalan AL) Balikpapan ini, selalu meluangkan waktu untuk sekedar menggali data tentara yang bermasalah atau sekedar sharing. Sebagai manusia biasa, dirinya merasa berat hati saat meminta tentara yang bermasalah menuliskan secara kronologis masalah yang sedang dihadapi. Tapi dari sanalah dia bisa mempelajari ikhwal problematikan anggota. “Yang paling berat itu ketika harus menjadi hakim bagi para anggota yang tengah menghadapi gugatan atau pengajuan cerai. Sebab seringkali harus berujung pada pemutusan tali pernikahan,” ucapnya bernada sesal. Meski demikian, ayah tiga anak ini banyak mengambil pelajaran dari tiap kasus yang ditangani. Dari sanalah dirinya bisa melakukan intropeksi. “Saya bersyukur.. seakan diajari oleh Allah agar tidak melakukan kesalahan seperti kasus yang saya tangani,” tutur pria kelahiran Banjarnegara 27 Juli 1971 ini. Sebagai “ustadz Lantamal”, hatinya merasa berat ketika bertugas pada kegiatan seremonial yang terkadang menjurus pada kemusyrikan. Semisal dalam peresmian armada atau gedung baru, yang di dalamnya dibumbuhi dengan tradisi-tradisi yang jauh dari nilai agama. Dan sebagai perwira kerohanian (paroh) satu-satunya di Lantamal V Surabaya, dia kerap didaulat untuk memimpin doa. “Sebe26
lum memimpin doa, seringkali saya sudah merasa kalau doa saya tidak diterima. Jadi ya.. sebatas doa seremonial saja,” ucap mantan Kasi juang Subditbintal Koarmatim ini bernada canda. Tentu itu sangat jauh berbeda ketika pria murah senyum ini diminta memimpin doa kala ada anggota yang meninggal atau sakit. Dirinya bisa mencurahkan seluruh energi doanya. “Bagaimana mungkin saya bisa khusyu’ memohon keselamatan kepada Tuhan, jika acara yang saya hadiri bercampur kemaksiatan seperti acara dangdutan dengan berjoget-ria,” keluh alumni Fakultas Dakwah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini bernada tanya. Itulah yang kemudian mendorong pria yang pernah bertugas di Lantamal Makasar ini serius menggalakkan kegiatan agama di tempat tugasnya. Ketika
diberi waktu melakukan pembinaan di saat apel, dia tak mau menyia-nyiakan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah agama. “Ya materinya tidak beratberat seperti masalah shalat. Karena seringkali ini menjadi kendala tersendiri bagi anggota saat bertugas di lapangan,” tuturnya bersemangat. Dan nyatanya, sebagian besar tentara itu sangat haus akan pengajaran agama. Seperti beberapa waktu lalu saat ayah tiga anak ini diminta mendampingi Latihan TNI AL di Sangatta Kalimantan Timur. Selama dua bulan penuh dia harus melayani permintaan pengajian anggota di selah-selah latihan. Jadi hampir tiap maghrib dan subuh, Ketua Takmir Masjid Lantamal V Surabaya ini memberikan pengajian. Untung saja dirinya membawa bekal kitab tafsir. Jadi materi yang disampaikan terus berkembang. Meski sempat kegalauan menghampiri hatinya, karena khawatir kalau sampai kehabisan materi. “Kan latihannya di tengah laut. Jadi tidak ada akses internet yang bisa dimanfaatkan untuk menggali ide materi dong!” gurau ketua KBIH Lantamal V Surabaya ini. Di luar itu, pria yang lebih akrab disapa Ustadz ini sering diminta memberikan ceramah agama di lingkungan instansi TNI AL lainya. Tapi baginya, dakwah yang lebih efektif itu tetap dakwah bil hal atau aktualisasi diri. Apalagi sebagai paroh, dia kerap disorot baik di dalam atau di luar kantor. “Meski demikian saya enjoy saja menikmatinya. Sebab itu mengharuskan saya untuk selalu menjaga sikap dan perbuatan, agar senantiasa sesuai dengan norma-norma agama,” tutur suami Siti Sumiati, S.Ag. “Ternyata menjadi perwira ruhani bisa menjadi perisai diri saya juga ya,” pungkasnya sambil melepas senyum. Pri
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 26
9/28/2013, 10:58 PM
Pondok Pesantren Asy-Syifa’ Ngawi
Mengobati Pasien dengan Pijat, Ramuan dan ‘Mandi-Aktif’
Kiai Jumairi Tak seperti galibnya sebuah pesantren. Para santri di pondok asySyifa’, adalah mereka yang tengah mengalami gangguan kejiwaan. Penyebabnya macam-macam; ada yang stress gara-gara ekonomi, karena narkotika, masalah asmara, tekanan sosial, atau mereka yang terkena gangguan makhluk gaib. Jadi bagi yang ingin berkunjung ke pondok pesantren asy-Syifa’ – yang terletak di dusun Berjing desa Cepoko kecamatan Ngrambe Kab. Ngawi ini, tak usah kaget. Sebab Anda akan menjum-
pai “pemandangan” yang tak lumrah. Di pondok ini sudah terbiasa para santri berlalu-lalang dengan perilaku yang agak aneh; tertawa-tawa sendiri, melamun dengan tatapan yang menerawang, termenung dengan sorot pandangan yang tajam, tatapan kosong, ataupun kadang-kadang ada pula yang berteriakteriak melampiaskan amarah. Tapi tak semua santri berperilaku demikian. Di pondok yang berada 40 km arah barat kota Ngawi ini, juga tak sedikit santri yang sedang dalam proses sembuh. Laiknya orang-orang normal mereka melakukan aktivitas seperti yang dilakukan masyarakat sehari-hari. “Bagi yang masih pertama kali berkunjung ke sini, mungkin sulit membedakan mana santri dan mana orang biasa,” tutur Kiai Jumairi sembari mengulum senyum. Banyak sekali santri di sini yang sebelumnya telah mencari obat kemanamana dan tak kunjung menemukan kesembuhan. Bahkan beberapa di antara mereka berasal dari rumah sakit jiwa. Karena tak bisa tertangani, akhirnya dikirim ke pondok ini. Disamping ada yang dari daerah sekitar Ngawi sendiri, mereka juga ada yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Surabaya. “Mengenai latar belakangnya juga beragam. Mulai dari pelajar, mahasiswa, insinyur, wartawan, bahkan ada pula yang hafidz al-Qur’an,” paparnya. Kini sudah ada 125 santri yang
Belajar Pertukangan, sebagian santri yang sudah mulai sembuh keterampilannya disalurkan
menempati bangunan-bangunan sederhana, yang mengitari rumah sang pengasuh. Bagi santri yang belum bisa bersosialisasi dengan orang-orang sekitar, ditempatkan pada bangunan yang berada di belakang. Bangunan tersebut terpisah dengan bangunan-bangunan lainnya. Sedangkan bagi santri yang masih suka marah-marah dan cenderung menyerang, dengan terpaksa mereka dirantai agar tak membahayakan orang lain. “Tapi yang seperti ini, jumlahnya tak banyak. Kalau sudah agak jinak, barulah mereka akan dilepas,” terangnya. Pola penyembuhan di pondok asySyifa’ memang agak berbeda jika dibandingkan dengan model penyembuhan gangguan jiwa pada umumnya. Penanganan awalnya, adalah dengan pendeteksian sebab-sebab terjadinya gangguan jiwa. Setelah teridentifikasi secara jelas, barulah dilakukan terapi penyembuhan. Penerapian dilakukan dengan cara memberikan pijatan-pijatan tertentu pada syaraf-syaraf yang tegang, seraya dibarengi dengan do’a-do’a demi kesembuhan pasien. Disamping itu pasien juga diberikan ramuan-ramuan tertentu, terutama untuk mengatasi rasa capek dan pegalpegal. Kalau di rumah sakit jiwa dengan memakai obat-obatan, tapi di sini menggunakan ramuan tersendiri. “Jika sudah kelihatan membaik, maka setelah Ashar, Maghrib dan Isya’ secara bergantian
Mereka juga dikenalkan dengan peternakan
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 27
9/28/2013, 10:58 PM
27
Yang ahli di bidang pertanian juga dipekerjakan mereka diberi arahan-arahan,” ungkap pengasuh PP As-Syifa’ Ngawi ini. Khusus pada malam Jum’at, para santri-pasien akan dikumpulkan secara bergantian. Secara bergelombang dalam satu kelompok biasanya terdiri dari 10 pasien, mereka akan diajak berdzikir. Kegiatan berdzikir ini untuk menghindarkan pasien dari berbagai penyakit dengan meminta kesembuhan dari Allah SWT. “Saya yakin, tempat yang di situ ada jamaah yang menyebut namaNya, Allah akan menurunkan malaikatNya,” tegas suami Siti Zahroh ini. Terapi yang tak kalah pentingnya, adalah “mandi aktif”. Pada mandi aktif tersebut, pasien digiring berbaris bersamaan ke sebuah sendang peninggalan Belanda untuk mandi. Baik pasien yang sudah bisa bersosialisasi ataupun yang belum. Sementara tak jauh dari lokasi pondok, mereka berbaris berjajar dengan pantauan dari beberapa pengurus pondok. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam sehari. Hal tersebut diyakini dapat mempercepat penyembuhan – tak terkecuali mereka yang terkena narkoba. Sebab pasien yang terkena narkoba, sebenarnya syarafnya menjadi kering. Maka dengan mandi aktif, otomatis syaraf-syaraf yang kering akan kembali seperti semula. “Bukan lalu diterapi dengan mandi di malam hari. Malah itu akan timbul penyakit reumatik,” tukas pria kelahiran Ngawi 46 tahun silam ini. Dengan berbagai terapi semacam itu, kini telah menampakkan hasilnya. Sekitar 40 persen santripasien yang ada, kini dilepas bebas agar bersosialisasi dengan warga sekitar dan menyalurkan bakat28
Beriringan menuju pemandian guna membersihkan badan
bakatnya. Meski mengalami gangguan jiwa, ternyata bakat-bakat dan memori yang mereka punyai masih melekat dan tak hilang. Ada yang berbakat di bidang pertanian, bangunan, peternakan, perkebunan, atau di bidang ilmu agama. Ada pengalaman unik yang dialami Kiai Jumairi saat menjadi imam shalat. Ketika membaca surat yang agak panjang, ternyata ada bacaan yang kurang pas. Saat itulah, salah satu santri-pasien langsung memberikan teguran untuk mengingatkannya. “Pasien yang memberi teguran kepada saya, adalah santri yang hafidz al-Qur’an,” ungkapnya jujur. Untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki para santri, mereka yang sebelumnya ahli dalam bertani akan dipekerjakan mengolah sawah atau berkebun; seperti menanam sayur mayur, pisang, atau tanaman lainnya. Bagi yang senang dengan dunia peternakan, mereka diarahkan untuk ikut serta beternak sapi. Sementara yang ahli di bidang bangunan, diberi kesempatan un-
PIJAT, salah satu cara terapis yang diberlakukan di PP Asy-Syifa'
tuk mengerjakan bangunan milik ponpes. “Bangunan ini adalah hasil dari kerja para santri,” ungkap bapak 2 anak ini seraya menunjukkan hasil kerja dua santrinya yang dengan serius menyelesaikan pengerjaan bangunan. Dengan menyalurkan bakat-bakat mereka, setidaknya pondok pesantren yang secara resmi didirikan pada tahun 2005 ini juga ikut terbantu. Sedikit contoh, hasil dari pengolahan kebun yang berupa sayur mayur, meringankan pengurus pontren dalam penyediaan sayur-mayur dalam kesehariannya. Sementara di bidang pembangunan, hasil karya santri membantu menyediakan tempat tinggal untuk pasien-pasien yang lain. Di sisi lain, dengan beraktivitas dan mengeluarkan keringat, para santri teralihkan fokusnya pada persoalan-persoalan yang sedang dihadapi bersamaan dengan fisik yang semakin sehat. Yang pada gilirannya nanti akan mempercepat kesembuhan mereka. Sebagai ajang refreshing sekaligus temu alumni, setiap tahunnya diadakan sebuah ajang temu. Pada beberapa kesempatan lalu, diadakan pertunjukan wayang Ki Manteb Sudarsono. Selain ribuan penonton yang datang, ratusan alumni pondok pesantren yang mempunyai arti kesembuhan ini juga ikut temu kangen. Mengingat masamasa kelam ketika harus menghuni salah satu kamar pondok. “Saya terharu melihat mereka yang sudah sembuh dan datang ke sini dengan membawa keluarga dan anak-anak mereka,” tutur Kiai Jumairi penuh syukur. Hisyam (Surabaya), Puguh (Ngawi)
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 28
9/28/2013, 10:58 PM
MASIH PROSES REVISI Keterlambatan Pencairan BSM Bukan dari Segi Anggaran oleh Pusat diinstruksikan penempatannya Kabar tersendatnya Program Bantudi DIPA Kanwil, sehingga kesannya kerja an Siswa Miskin (BSM), sempat membuat dua kali,” tandas suami Wiwik Sriwidaryati khalayak resah. Khususnya bagi keluarga itu. miskin yang memang sangat membutuhAyah tiga anak ini menjelaskan, sakan bantuan itu untuk memperbaiki saran Program BSM di madrasah adalah kualitas pendidikan anak-anaknya. siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI), MadraMeski tak membantah ada sedikit sah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah keterlambatan, namun Kepala Subag PeAliyah (MA) negeri dan swasta yang berrencanaan dan Keuangan Kanwil Kemeasal dari keluarga kurang mampu/miskin, nag Prov. Jatim Sugianto, S.Sos, M.Pd.I yang memenuhi sekurang-kurangnya satu menegaskan bahwa proses pencairan dadari kriteria sebagai berikut: a) Khusus na BSM sudah sesuai prosedur. Keteruntuk siswa baru Kelas 1 MI dan Kelas 7 lambatan itu, terangnya, hanya disebabMTs Tahun Pelajaran 2013-2014, yang kan karena masalah persyaratan adminismendapatkan/menerima Kartu Calon trasi bank. “Setelah diverifikasi, ternyata Penerima BSM (Kartu BSM); Orang tua masih ada perbedaan data semisal nomor siswa terdaftar sebagai peserta PKH (Prorekening,” ujarnya. “Jadi, keterlambatan gram Keluarga Harapan); b) Memiliki kartu itu memang ada, tapi bukan dari segi miskin, atau Surat Keterangan dari RT dan anggaran,” tegasnya. Sugianto, S.Sos, M.Pd.I RW setempat bahwa siswa berasal dari Berdasarkan Surat Keputusan Direkkeluarga kurang mampu/miskin, atau Kartu tur Jenderal Pendidikan Islam nomor: 508 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Siswa Perlindungan Sosial (KPS); dan c) Pertimbangan lain bahwa Miskin (BSM) Tahun 2013, paparnya, mekanisme penyaluran siswa memiliki resiko putus dan tidak melanjutkan sekolah. Dana Program BSM di madrasah, dilakukan oleh Kantor Wi- Misalnya, korban musibah berkepanjangan, anak dari korban layah Kementerian Agama Provinsi baik untuk siswa ma- PHK, yatim dan/atau piatu, dan indikator lokal lainnya. drasah negeri maupun swasta. Di beberapa provinsi, ma- “Dengan adanya tambahan persyaratan KPS, justru jumlah drasah negeri yang memiliki DIPA dan telah mengalokasikan penerima akan berkurang. Misalnya siswa Madrasah Terdana Program BSM, dapat melakukan pencairan secara padu/Kompleks Jl. Bandung Kota Malang: MIN, MTsN dan MAN,” terang mantan Kepala Subag Perencanaan dan mandiri sesuai ketentuan. Adapun mekanisme penyaluran dana Program BSM Informasi Keagamaan Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini. Setiap siswa yang telah ditentukan sebagai penerima melalui pembayaran langsung (LS), lanjutnya, dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dari rekening kas umum negara ke sesuai kriteria dan telah ditetapkan sebagai penerima dana rekening penerima dana Program BSM pada bank/pos, atau Program BSM, berhak menerima bantuan sebesar Rp 180.000,dari rekening kas umum negara ke rekening bank/pos pe- /siswa/semester atau Rp 360.000,- /siswa/tahun untuk siswa nyalur. “Dalam hal ini, penggunaan rekening penerima dana MI. Untuk siswa MTs., akan mendapat Rp 275.000,- /siswa/ Program BSM adalah rekening atas nama siswa. Penggunaan semester atau Rp 550.000,- /siswa/tahun. Sedangkan untuk rekening madrasah tidak diperkenankan sebagai rekening siswa MA akan mendapatkan Rp 500.000,- /siswa/semester penerima dana Program BSM untuk siswa,” tegas pria atau Rp 1.000.000,- /siswa/tahun. Di Jawa Timur, papar alumni S2 Program Studi Pendidikan kelahiran 21 Januari 1965 ini. Memang ada kesan lamban. Hal itu menurutnya, karena Islam Pascasarjana Unmuh Surabaya ini, jumlah siswa proses perpindahan anggaran dari DIPA Kanwil ke DIPA penerima dana BSM dari siswa MIS/MIN sebesar 216.596 daerah/satker. Proses perpindahan (revisi) tersebut, terang- Siswa. Sedangkan untuk siswa MTsS/MTsN sejumlah 97.331 nya, dilakukan untuk menghindari penumpukan proses Siswa dan siswa MAS/MAN sebanyak 89.023 Siswa. Dengan Program BSM, diharapkan tidak akan ada lagi pencairan di Kanwil. Upaya yang sudah dilakukan adalah berkoordinasi dengan Pusat agar proses revisi bisa diper- anak orang miskin yang tidak bisa sekolah. Dana BSM cepat. “Salah satu langkah antisipasi yang telah dilakukan tersebut, nantinya dapat digunakan untuk keperluan Kanwil Kemenag Prov. Jatim agar tidak terjadi penumpukan pendukung biaya pendidikan siswa yang meliputi pembelian rekening yang mengakibatkan kewalahan/keterlambatan buku dan alat tulis, pembelian baju seragam madrasah, pencairan, adalah melakukan pergeseran atau penyebaran pembayaran transportasi ke madrasah dan keperluan lain ke daerah/satker dengan jalan Revisi tersebut,” terangnya. yang berkaitan dengan pembelajaran di madrasah. “Bantuan “Idealnya sich.. penempatan anggaran BSM seharusnya di ini memberi peluang bagi siswa untuk mengikuti pendidikan DIPA Satker masing-masing. Tapi karena saat pembahasan di level yang lebih tinggi,” tukasnya. Dedy MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 29
9/28/2013, 10:58 PM
29
Pengalengan Daging Hewan Kurban PT. Surya Jaya Abadi Perkasa, yang bergerak di bidang industri pangan yang berbasis pertanian, tiba-tiba dihenyakkan oleh sebuah ide pengalengan daging kurban. Ide itu muncul di tahun 2005 dari KH. Hasyim Muzadi – yang waktu itu masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Pasalnya, waktu itu PBNU ingin berdonasi daging kurban ke Aceh yang tengah lumpuh akibat diterjang gelombang tsunami. Pintanya sederhana; bagaimana agar daging kurban itu bisa sampai ke daerah-daerah Aceh dalam keadaan cepat saji dan tahan lama. “Sebab kalau disembelih dan langsung dikirim kan rusak. Jadi kami pun menyanggupi
Ir. H. Cipto Santosa dan siap memproduksinya dalam produk kalengan,” ujar Ir. H. Cipto Santosa mengkisahkan. “Ketika para ulama’ NU menghalalkan, maka kami pun siap melaksanakannya dengan mantab,” tukasnya. Maka kerjasama antara PBNU dengan PT. Surya Jaya Abadi Perkasa pun disepakati. Waktu itu daging yang akan diolah mencapai 700 ekor sapi dan 3.000 ekor kambing. “Itulah awal mula terjadinya produksi daging kurban kalengan,” paparnya. “Ketepatan waktu itu kami juga sedang bekerjasama dengan komunitas ESQ kurban. Jadi.. dua lembaga inilah, yang pertama kali melakukan kerjasama pengalengan hewan kurban tersebut,” ungkapnya. Dari sanalah kemudian pengalengan daging hewan kurban berkembang seluruh Indonesia. Yang terbesar adalah kerjasama dengan Rumah Zakat. Juga ada Yatim Mandiri dan lembaga-lembaga Islam lainnya. Sejak tahun 2005, permintaan pengalengan daging hewan kurban terus 30
mengalami peningkatan. Problemnya, tentu saja berupa sulitnya memperoleh hewan kurban dengan jumlah yang besar. Untuk tahun ini, hewan kurban yang akan diproduksi sebanyak 1.500 ekor sapi dan kambing 15.000 ekor kambing. Untuk proses penyembelihan hewan kurban sebanyak itu, tentu tak dilakukan di satu tempat saja. “Kami telah melakukan kerjasama dengan RPH yang ada di Probolinggo,” jelasnya. “Sedangkan untuk pembekuan dagingnya, akan ditempatkan di beberapa perusahaan yang ada di kabupaten ini,” tambahnya. Yang menarik, adalah mengenai proses produksi-nya. Hewan-hewan kurban itu harus disembelih pada Hari Raya Idul Adha dan harihari tasyrik. Lalu berton-ton daging itu kemudian dibekukan. “Dengan begitu akan bisa awet dan tahan lama selama enam bulan,” tukas Direktur Utama PT. Surya Jaya Abadi Perkasa ini menjelaskan. “Untuk proses produksi pengalengan hewan kurban dari penyembelihan, pembekuan hingga produksi, paling cepat satu bulan. Sedangkan masa expayetnya bisa mencapai tiga tahun lamanya,” paparnya. Setelah usai proses pengalengan, maka pihak pemesan bisa mengambil daging kurban yang sudah dikalengkan tersebut. Dan pihak pemesan akan dengan mudah membagikan ke daerah-daerah yang telah dituju. “Jadi kami di sini hanya pelaksana saja. Pihak penyelenggara bisa menentukan sekian kilogram daging dijadikan berapa kaleng misalnya,” terangnya. Menurut suami Sri Aini Herdaryani ini, pengalengan hewan kurban berupa kornet atau sosis, akan mudah dibagikan. Ini akan mengurangi problema kalau daging tersebut dibagikan secara langsung dan dibagikan secara terpusat. “Kan orang bisa berjubel-jubel dalam antrean. Bahkan terkadang ada yang meninggal dunia gara-gara berebut daging kurban,” keluhnya. Pengalengan daging hewan kurban, memang mempunyai manfaat yang tak sedikit. Disamping lebih praktis, mudah dibuka dan dibawa, dari sisi kesehatan juga lebih terjamin. Dengan jangka kadaluwarsa selama tiga tahun, akan dapat didistribusikan ke kawasan terjauh sekalipun di seluruh pelosok Indonesia. Nah! Nuvita Yulianti, Abdul Rozi, reporter Probolinggo.
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 30
9/28/2013, 10:58 PM
Proses Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi PNS di Kemenag Oleh: H. Samsul Anam, S.Ag, M.Pd.I (Kasubbag Ortala & Kepegawaian Kanwil Kemenag Prov. Jatim) Tahun ini pemerintah menargetkan segera menuntasan pengangkatan bagi tenaga honorer menjadi Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS). Tentu saja tidak semua tenaga honorer di lingkungan instansi pemerintah. Berdasarkan Pasal 6 PP No. 56 Tahun 2012 disebutkan bahwa tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai APBN/APBD (Kategori I) direncanakan proses pengangkatannya menjadi CPNS dilakukan bertahap hingga tahun 2012. Sedangkan tenaga honorer pada instansi pemerintah yang penghasilannya tidak dibiayai oleh APBN/APBD (Kategori II) bisa diangkat menjadi CPNS sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan negara berdasarkan formasi hingga tahun Anggaran 2014. Adapun persyaratan yang harus dimiliki bagi tenaga honorer kategori I yang bisa diangkat menjadi PNS, berdasarkan SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 5 Tahun 2010, diharuskan memenuhi beberapa kriteria. Diantaranya adalah pertama, tenaga honorer tersebut penghasilannya dibiayai oleh APBN/APBD. Kedua, dia diangkat oleh pejabat yang berwenang serta bekerja di instansi pemerintah dengan masa kerja selama 1 tahun per tanggal 31 Desember 2005, ketiga, hingga kini tenaga honorer tersebut masih bekerja secara terus menerus. Dan keempat adalah berusia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006. Menurut pusat data Badan Kepegawaian Nasional (BKN) jumlah usulan tenaga honorer Kategori I (K.I) khususnya di lingkungan Kemenag mencapai 29.471 orang. Sementara itu, khusus Kanwil Kemenag Prov. Jatim, jumlah usulan tenaga honorer K. I sebanyak 3. 645. Namun setelah dilakukan verifikasi dan validasi (verval) dan quality assurance (QA), jumlah keseluruhan tenaga honorer di Kemenag tersebut menyusut menjadi 9.476 dan di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim sendiri berkurang menjadi 1.511. Pemerintah dalam hal ini Kemenag RI, serius untuk menuntaskan pengangkatan tenaga honorer katagori I tadi menjadi PNS. Tentu saja dengan melalui semua tahapan proses yang diminta oleh pihak BKN maupun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Proses pengangkatan tenaga honorer K.I yang dinyatakan memenuhi kriteria (MK) sendiri masih menunggu pengumuman hasil ATT dari Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jika hasil ATT dinyatakan memenuhi kriteria (MK) terbit dan masuk dalam listing BKN, maka berdasarkan Surat Edaran Kemenag RI akan dilakukan pemberkasan pengangkatan CPNS. Adapun Tenaga honorer yang tidak lolos penyaringan K.I akan meluncur ke dua jalur. Ada yang masuk masuk K. II yang selanjutnya harus mengikuti tes seleksi CPNS. Sedangkan yang dinyatakan tidak lolos penyaringan K. I maupun K. II oleh BKN karena dianggap tidak memenuhi kriteria (TMK), maka perlakuannya masih menunggu petunjuk lebih lanjut. Pasca uji publik pusat data tenaga honorer K. II di Kemenag mencapai 49. 662 orang. Sedangkan khusus di ling-
kungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim sendiri, jumlah tenaga honorer K. II sebanyak 4.236 orang yang tersebar di seluruh Kab/Kota. Dan peluang bagi tenaga honorer K. II bisa menjadi PNS, itu tergantung pada hasil tes CPNS yang digelar khusus bagi tenaga honorer yang dilakukan serentak pada tanggal 3 November 2013 – sesuai SE Menpan-RB Nomor: SE/10/ M.PAN-RB/08/2013. Dan khusus Jawa timur pelaksanan tes dilakukan di 32 tempat. Hanya saja, memang sebelum mengikuti tes, yang bersangkutan harus terlebih dahulu memenuhi prosedur dan syarat bagi tenaga honorer K. II yang bisa diangkat menjadi PNS. Adapun persyaratan itu antara lain adalah seperti yang tertuang dalam SE Menpan & RB No.5 Tahun 2010. Selain itu juga yang bersangkutan harus terekam dalam aplikasi tenaga honorer K. II dan telah di uji publik oleh BKN sesuai dengan SE MenPAN-RB Nomor 03 Tahun 2012. Setelah masa uji publik, BKN lalu menerbitkan pengumumam listing peserta ujian tenaga honorer K. II yang akan mengikuti seleksi CPNS. Dalam seleksi tersebut, yang bersangkutan harus mengikuti Test Kompetensi Dasar (TKD) dan Test Kompetensi Bakat (TKB) – berdasarkan Peraturan Pemerintah 56 Tahun 2012. Setelah dinyatakan lulus dalam tes tersebut dan memenuhi syarat secara administrasi diadakan pemberkasan diusulkan secara hirarki – mulai dari Kab/ Kota, Kanwil, hingga Sekjen Kemenag, untuk dimintakan penetapan NIP ke BKN. Selanjutnya setelah terbit penetapan NIP dari BKN diterbitkan SK Pengangkatan CPNS oleh pejabat yang berwenang di Kementerian Agama. Selain itu pada tahun 2013 ini Kemenag juga membuka tes CPNS formasi umum – selain tes jalur tenaga honorer K. II. Berdasarkan Pengumuman Kementertian Agama Nomor B.II/2.a/Kp.OO.2/12812/2013 Tentang Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama Tahun 2013, CPNS jalur formasi umum pada tahun ini hanya menyediakan formasi calon Dosen pada Perguruan Tinggi. Dan khusus di lingkungan Kemenag Prov. Jatim formasi yang tersedia adalah Tenaga Dosen pada IAIN Sunan Ampel Surabaya sebanyak 94 formasi, Tenaga Dosen dan Laboran pada STAIN Tulungagung sebanyak 31 formasi. Dan bagi Pelamar umum pendaftaran dibuka mulai tanggal 14 s/d 28 September 2013 stempel pos. adapun prosedur pengajuannya melalui website Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan alamat http:// sscn.bkn.go.id atau untuk lebih jelas bisa dilihat di www.kemenag.go.id. Sementara itu, dengan rampungnya pengangkatan tenaga honorer ini, diharapkan ke depan sudah tidak ada lagi pengangkatan tenaga honorer baru. Sebab hal itu sangat tidak dibenarkan berdasarkan PP 48 tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Dan bagi satker maupun Kankemenag kab/ko agar terpenuhui rasio kebutuhan pegawainya wajib menyerahkan hasil Analisa Jabatan (Anjab), ABK, pemerataan PNS dan bezeting kebutuhan 5 tahun ke depan. MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 31
9/28/2013, 10:58 PM
31
Perang Salib-Perang Ideologi (6)
P
engertian, Jihad itu ialah berjuang melaksanakan Amar ma’ruf Nahi munkar. (1) Jihad itu ialah mencari yang terbaik Qs.3 Ali ‘Imran 114;s.9 At-Taubat 71. s.81 at-Takwir 26-29; (2) Jihad itu mencari kebenaran Qs.2 Al-Baqarah 164; S.51 AdzDzariyat 21; s.1 Al-Fatihah 6-7; s.22 Al-hajji 67; s.2 al-Baqarah 146. (3) Materi inti Jihad ialah: Akidah:S.8 Al-Anfal:2-4;S.24AnNur 62;S.49 Al-Hujurat 15; Syari’ah;S.5 Al-Maidah 50;s.5 AlMaidah 47. Akhlak S.5 Al-Maidah 54”. (4) Asas landasan Jihad ialah Al-Quran dan hadis. Dasar pokoknya ialah :S.14 Ibrahim 4:S.20 Thaha 46;S.5 Al-Maidah 35;s.16 An-Nahl 125;S.9 At-Taubat 67. (5) Hukum: Jihad hukumnya wajib S.3 Ali ‘Imran 110;S.3 Ali ‘Imran 114; S.9 at-Taubat 71; (6) Jihad harus dilakukan secara organisatoris yang lebih dahulu dibuat Pogram Perencanaan, s.8a60; s59a18 (7) Jihad harus jelas Arah Tujuannya yaitu gerakan mencari yang terbaik dan paling benar Islami; (8) Melakukan investigasi-penelitian atas kondisi lawans59 Al-Hasyr 14; S.49 Al-Hujurat 6. (9) Dengan target: masyarakat adil makmur, negara sejahtera bahagia: s34a15; s14a35; s2a126; (10) Target Jangka pendek&jangka pan jang: S.4 An-Nisa`71;S.2 AlBaqarah 44;S.61 Ash-Shaf 2-4; S.33 Al-Ahzab 21; mempertahankan akidah Islam, mencegah pergeseran dari Islam ke agama lain (murtad). Jangaka panjang mengejar puncak IPTEK&IMTAQ, maksimalisasi pengua saan ilmu/tehnologi, seka ligus Iman dan taqwa. ~ Target,. (11)Skala prioritas, memilih obyek sasaran mana yang yang paling menguntungkan, berikut berturutturut yang makin sulit. (12)Subyek pelaku Jihad ialah bahwa semua gerak-langkah diatur oleh suatu organisasi di bawah tuntunan pimpinan yang memenuhi persya ratan, dibantu oleh staf menurut
32
MPA 325 / Oktober 2013
keah liannya :S.5 al-Maidah 119;S.2 Al-Baqarah 207~ S.4 AnNisa`71;S.2 Al-Baqarah 44;S.61 Ash-Shaf 2-4; S.33 Al-Ahzab 21;S. 9 At-Taubat 122. (13) Job description, memilih pelaku sesuai dengan keahliannya S.9 AtTaubat 122. (14)Obyek sasaran ditentukan oleh unit organisasi, dengan memper timbangkan skala prioritas yang tepat: S.23 Al-Mu`minun 71;S.9 At-Taubat 67;S.20 Thaha 44; s.14 Ibrahim 4;. (15)Sarana-prasarana, mencakup dana sampai alat perlengkapan transpor tasi perhubungan, bahkan penye diaan ilmu kecakapan tehnologi untuk pembekalan para pelaksana. (16)Metodik dedaktikTaktik&Strategi; Taktik strategi, ibarat pendidik harus menggunakan ilmu dedaktik metodik, sehingga untuk ghazwul fikri ini diperlukan taktik strategi, memilih cara, jalan, tempat, waktu, sasaran utama, peralatan, per lengkapan, dana: s.21 Alanbiya`62-66;s.12 Yusuf 70-76; . Metodologi S.14 Ibrahim 4; S.20Thaha46;s5a35s.16 An-Nahl 125; S.9 at-taubat 67; (17)Pengawasan harus dilakukan oleh pimpinan atau yang bertugas. (18) Suka duka dan Ujian secara menyeluruh s.67 Al-Mulku 2;S.18 Al-Kahfi 7;S.29 Al-‘Ankabut 2; S.3 Ali ‘Imran 142. : S.9 At-Taubat 92;s4a95; (19)Hikmah rahasia, semua ke sulitan mengandung hikmah rahasia: s103a1; (S.104 Al-“Ashri 1-3. @Seruan kepada Ahli Kitab
Seruan Al-Quran kepada kaum Ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (S.3 Ali ‘Imran 64).
“Jika sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orangorang yang fasik”(S.3 Ali ‘Imran 110).
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimatNya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”(S. 4 An-Nisa`171).
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu” S.5 AlMaidah 68).
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan” (S.5 Al-Maidah 15 ).
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasulrasul, agar kamu tidak mengatakan: “Tidak datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”. Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (S.5 Al-Maidah 19).
5:65. Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan” S.5 Al-Maidah 65).
5:68. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Mu hammad) dari Tuhanmu akan me nambah kedurhakaan dan kekafiran
5:77. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orangorang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”) S.5 Al-Maidah 77). S3a64; s3a110; S4a171, s5a15; s5a19; s5a65; s5a68; s5a77; @ Optimistis Allah memberi Hidayah kepada para Muallaf
Muallaf masuk Islam meningkat drastis. Orang-orang yang masuk Islam makin banyak-makin banyak di negaranegara Barat, tercatat sebagai berikut: ~ Di Denmark, orang Muallaf yang masuk Islam meningkat tajam setelah dipublikasikannya kartun yang menghina Rasulullah Mu hammad Saw th. 2005 yang silam. Universitas Kopenhagen da lam penelitiannya menemukan feno mena yang mengejutkan bahwa se jumlah besar penduduk asli Den mark masuk Islam. (arrahmah.com). ~ Di Inggris, menurut Faith Matter, angka muallaf mencapai 100.000, yang 5000 – 5200 muallaf baru masuk Islam setiap tahun. Tahun 2001, jumlah masjid di London ada 1.400. ~ Di Jerman dan Perancis, ada 4000 muallaf masuk Islam tiap tahun. ‘Ini hitungan dari survey tiap masjid, kata Fiyaz Mughal, direktur Faith Matters kepada koran The Independent. ~ Sementara di Amerika Serikat jumlah umat Islam meningkat berlipat dua kali pada tahun 2030 akan mencapai 6,2 juta dibanding tahun ini hanya 2, 6 juta.
Muslim pada tahun 2030. Sebaliknya Agama Kristen akan kehilangan lebih dari 500.000 orang pemeluknya setiap tahun, sedangkan jumlah atheis (yang tidak beragama) dan kaum agnostikangkanya akan naik 750.000 per tahun. Daily Mail melaporkan, penelitian oleh House of Commons Library, bahwa selama 6 tahun terakhir, jumlah orang Islam melonjak menjadi 37 persen. Steve Doughty dalam Daily Mail, koran terkemuka Inggris, memprediksi bahwa sekitar 20 tahun ke depan kirakira tahun 2030 jumlah orang Islam di Inggris akan melebihi jumlah umat Islam Kuwait. Dan pemeluk agama Islam seluruh dunia akan meningkat rata-rata 2,2 persen per tahun. Tahun 2010 penduduk dunia 6.9 miliar diproyeksikan sampai th.2030 naik 26% menjadi 8.3 miliar. Di tahun 2010 orang Islam dari 1.6 milyar naik menjadi 35% sehingga tahun 2030 menjadi 2.2 miliar. Penelitian ini didasarkan pada tren demografi masa lalu dan estimasi pada apa yang akan terjadi 20 tahun ke depan. Worldwide Church of God badan misionari Nasrani yang berpusat di California melaporkan hasil pene litiannya yang dikutip oleh Majalah Islamic Horizons edisi Juli-Agustus 1990, yang diterbitkan oleh Islamic Society of North America (ISNA) di Amerika Serikat, bahwa dalam kurun waktu 50 tahun (1934-1984) pemeluk agama Yahudi hanya meningkat 4%, sementara pemeluk Nasrani meningkat 47%, sedangkan pemeluk Islam meningkat 235%!
Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang”) s5a56) Selesai.
Markas Islamisasi Eropa terbesar berpusat di masjid agung di Newham, London Timur tak jauh dari Olympic Park, tempat Olimpiade Inggris 2012. Berdasarkan penelitian maka diramalkan bahwa kelak satu dari setiap sepuluh orang Inggris akan menjadi
MPA 325 / Oktober 2013
33
Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag
Menjawab Keresahan Bangsa dengan Tri Pusat Pendidikan Membaca garis takdir, memang tak segampang membalik telapak tangan. Sebab di balik setiap peristiwa, senantiasa terselip rahasia yang disembunyikan. Begitulah yang dirasakan Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag. Jauh sudah lelaki kelahiran Lamongan 21 Oktober 1962 ini mengarungi gelombang samudera kehidupan. Tapi teramat sedikit yang mampu dipahaminya secara pasti. “Hidup itu kan seperti puzzle. Kita tak akan benar-benar paham, jika kita tak menyatukan kepingan-kepingan pengalaman itu dalam sebuah bingkai,” ujarnya berfilosofi. Dikala sedang sendiri, anak pasangan Paedjan dan Suparti ini pun kerap merenung. Dalam keheningan itu, dia mulai membuka lembaran-lembaran kisah sejarah hidupnya. Dengan penuh kehati-hatian, diejanya perlahan pengalaman demi pengalaman agar tak ada yang terlewatkan. “Saya coba mengurai dan mencari titik temu dari tiap persimpangan pengalaman itu,” ungkap pria bersahaja ini bagai menyulam puzzle-puzzle masa silamnya. “Dengan begitu, kita menjadi tahu posisi kita di mana dan harus melakukan apa,” simpulnya. Ketika garis nasib menuntunnya menjadi seorang Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, seolah baru tersadar tentang apa yang diinginkan Tuhan bagi dirinya. “Saat saya merenung dan mulai memahami, Tuhan seperti menuntun saya menyaksikan kembali slide film dari tiap episode perjalanan hidup mulai kecil hingga saat ini,” ucapnya takjub. Episode awal-awal perjalanan hidupnya pun menggambar di kelopak mata. Masa-masa kecil saat dia hidup dan belajar di alam pedesaan Kalanganyar Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan pun kembali menggenang. Sebagai anak seorang tentara, tentu saja harus patuh dengan pendidikan kedisiplinan dan kehidupan yang serba teratur. “Ketika masuk ke kamar tidur, kami tak boleh menaruh dan menata sandal seenaknya. Sandal yang kami pakai harus ditata rapi dengan posisi sandal siap pakai ketika kami keluar kamar,” kenangnya sambil menerawang ke masa silam kanaknya. Setelah pensiun dari tentara, ayahnya menjabat Sekretaris Desa dan mendapat jatah tanah 2 bahu atau sekitar 1,5
34
hektar. Haris kecil pun diajaknya menggarap sawah. Tak ubahnya anak-anak kecil lain, sesekali dia mangkir dari tugasnya. “Kalau ayah hampir menghilang dari pandangan, saya langsung beranjak pulang,” ujarnya sambil tertawa lirih. “Biasanya ayah pun balik menyusul untuk memastikan saya pulang dan tidak pergi ke mana-mana,” tukasnya. Tentu saja sang ayah juga memarahi lantaran rontakenakalannya. Tapi yang membuat hatinya sembab, adalah alasan yang menyulut api kemarahan itu. “Dengan tegas ayah mengatakan: kuajak kamu ke sawah bukan karena ingin menjadikanmu petani. Aku hanya ingin kamu bekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi,” kisah Haris sambil mengenang silamnya airmata penyesalan. “Ayah orangnya sangat sederhana. Beliau selalu bilang, tak akan meninggali harta bagi anak-anaknya. Tapi pendidikan… pendidikan,” ucapnya dengan pandangan yang berkaca-kaca. Dari sang ayah, diwarisinya pula beragam ketangkasan, jiwa nasionalisme, falsafah hidup dan juga tentang harapan. Sebab ayahnya senantiasa mengajaknya untuk berpikir jauh ke depan. Itulah pasalnya, kenapa dirinya selalu menganggap anak-anaknya sebagai manusia kecil. “Bahasa yang digunakan ayah sangat tinggi untuk ukuran bocah seusia kami waktu itu,” jelasnya. “Apalagi ayah kerapkali mengaitkan segala sesuatu dengan kepentingan bangsa dan rasa nasionalisme. Jadi tak semua yang disampaikan ayah dapat kami pahami,” katanya. Sedangkan dari sang ibunda, Haris banyak belajar tentang kesabaran, ketawadlu’an, kejujuran dan nilai-nilai
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 34
9/28/2013, 10:59 PM
Hasyim Jurusan IPA dan tamat tahun 1982. “Lagi-lagi saya harus ketemu sosok seperti Kyai Yusuf Hasyim, seorang Islamis dan nasionalis sejati,” paparnya. Pertemuannya dengan tokohtokoh Islam yang religius dan nasionalis, ternyata tak berhenti sampai di situ. Saat kuliah di Malang, ketika menyelesaikan Sarjana Muda Jurusan PBA dan S1 PAI di Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, kembali dia dipertemukan dengan tokoh seperti KH. Tholchah Hasan dan Prof. Drs. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. Jiwa nasionalismenya semakin tumbuh ketika dirinya terlibat aktif di Bersama istri dan empat putra tercinta berbagai organisasi. Diantaranya sebagai Ketua Umum Sema Fak. Tarbiyah religiusitas lainnya. Seperti silaturrahmi, keprihatinan hidup, IAIN Sunan Ampel Malang (1988), Ketua Umum PMII Cabang serta makna berbagi dengan orang lain. “Bisa dibilang, ibu Malang (1988-1989) dan Pengurus KNPI Malang (1988-1990). yang menempa kami dengan pendidikan agama. Sementara “Sejak saat itu saya mulai menyadari betapa berharganya ayah yang memupuk jiwa nasionalisme,” tukasnya menggaris- bekal yang saya dapat dari orangtua dan kyai. Saya pun bawahi. sedikit demi sedikit memahami bagaimana cara membaca masa Laiknya bocah desa yang lain, Haris kecil juga gemar depan saya,” terang penulis buku ‘Filsafat Pendidikan Ismengaji di Mushalla. Berangkat mengaji pukul 4 sore dan lam’ dan ‘Pemikiran Etika Hamka’ ini. baru selesai selepas shalat Isya’. “Kami kerapkali tidur di Tahun 1992, dirinya diangkat sebagai PNS di Fak. mushalla dan bangun menjelang Shubuh,” terangnya. Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tahun 1994, suami “Seusai menunaikan shalat Shubuh berjamaah, lantas dite- Dra. Rif’atul Choiriyah ini meneruskan studi S2 di IAIN ruskan dengan mengaji al-Qur’an,” tambahnya. Alauddin Makasar mengambil Jurusan Islamic Studies dan Selain mengaji di mushalla, dirinya juga mengaji kepada lulus tahun 1996. Tiga tahun berselang, dia mengambil S3 KH. Jayadi – yang di kemudian hari menikahkan Haris dengan Prodi Islamic Studies di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan cucunya. “Entah kebetulan atau tidak. Tapi saya tidak pernah selesai tahun 2006. Setahun kemudian, dirinya dikukuhkan berniat mengaji untuk menikahi cucunya,” selorohnya sambil sebagai Guru Besar di bidang Filsafat Pendidikan Islam. melepas tawa. Haris ternyata memiliki keresahan yang sama dengan Selain belajar al-Qur’an, Haris juga mengaji kitab kuning. ayah dan para gurunya mengenai problem kebangsaan. Jiwa “Hanya kitab kecil seperti Sulam-Safina dan kitab kecil nasionalismenya tersulut tatkala menyaksikan beragam kelainnya,” ujarnya merendah. Meski demikian, dasar-dasar pe- tidakadilan dan problem moral yang melanda negeri ini. “Senguasaan kitab kuning yang diajarkan Kyai Jayadi, diakuinya, perti ayah dan kyai saya dulu, saya melihat betapa susahnya kelak menjadi pondasi dasar dirinya belajar keilmuan di membangun bangsa dalam kondisi seperti ini,” katanya tingkat berikutnya. bernada keluh. “Sebab untuk membangun sebuah bangsa, Setamat sekolah dasar di MI Ma’arif tahun 1975, bungsu generasi berikutnya harus memiliki karakter yang religius dan empat bersaudara ini melanjutkan sekolah ke PGAN 6 Tahun nasionalisme yang tinggi,” tegas ayah empat putra ini. Kauman Utara Jombang dan mondok di Pesantren At-Taufiq Tentu saja, karakter kepribadian sedemikian itu tidak Sambong Dukuh Jombang yang diasuh oleh Kyai Baihaqi. terbentuk secara tiba-tiba. Proses pendidikan dan buah peSelain dikenal karena kecerdasan dan kedalaman ilmunya, ngalaman hidup yang dialami semenjak masih bocah hingga Kyai Baihaqi juga memiliki wawasan luas. “Kata Kyai Bisri dewasalah yang membentuk kepribadian seseorang. Belajar Syansuri, di Jombang waktu itu ada dua orang pemuda yang dari pengalaman hidupnya, maka Haris menyimpulkan, bahwa cerdas, yaitu Gus Dur dan Kyai Baihaqi,” ungkapnya. keberhasilan pendidikan ditentukan oleh tiga tempat yang Berguru kepada Kyai Baihaqi, mengingatkannya pada biasa disebut dengan ‘Tri Pusat Pendidikan’; yaitu keluarga, sosok ayahnya. Saat mengajar kitab, Kyai Baihaqi kerap sekolah dan masyarakat. Problem hari ini, ketiganya seakan bercerita dan mengaitkannya dengan isu-isu terbaru yang berjalan sendiri-sendiri. Sekolah dan pesantren sekarang pun menyangkut problem zaman, baik nasional maupun dunia mahal dan sulit dijangkau masyarakat miskin. Keberadaannya internasional. “Beliau sering berpesan, agar kami tidak takut juga semakin eksklusif di tengah-tengah masyarakat. untuk menjadi Sekjen PBB,” ujarnya. “Bagi anak sekelas Maka seiring dirinya dilantik sebagai Ketua LP Maarif Tsanawiyah, kami tak sepenuhnya paham maksud beliau. NU Jawa Timur periode 2013-2018, dia berharap dapat menyaYang kami tahu, bahwa beliau sangat ingin generasi pene- tukan kembali ketiga elemen penting dalam pendidikan terrusnya memiliki cita-cita yang besar,” tandasnya. sebut. “Semoga ini adalah jawaban sekaligus pertolongan Di PGAN, Haris hanya menempuh pendidikan selama 3 Tuhan atas keresahan saya tentang persoalan pendidikan tahun karena PGAN 6 Tahun berubah menjadi MTs dan MA dan kebangsaan,” harapnya. “Tapi dapat jabatan atau tidak, tahun 1979. Secara kebetulan, kabar duka juga diterimanya misi saya tetap membangun bangsa ini dari jalur pendidikan,” seiring meninggalnya Kyai Baihaqi di masa itu. Dia lalu mon- tegas pria yang kini tengah merampungkan buku berjudul dok ke Tebuireng dan melanjutkan ke SMA A. Wachid “Etika Islam” ini. Dedy Kurniawan
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 35
9/28/2013, 10:59 PM
35
PENDIDIKAN KARAKTER Melalui Kegiatan Praktikum di Laboratorium Oleh Nurhidayati, S.Pd.*) Merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan saat kita menyaksikan secara langsung atau melalui pemberitaan di media elektronik, anak-anak Indonesia mampu bersaing di dunia international dengan mampu menjuarai olimpiade-olimpiade bergengsi, seperti olimpiade matematika, sains dan lainnya. Faktor ini menunjukkan betapa pendidikan di Indonesia mampu mencetak generasi yang cerdas dan kritis. Namun sudahkah kita merasa puas diri saat melihat anak kita cerdas secara lahir tetapi secara emosional mereka masih berada dalam taraf kemiskinan. Sungguh ironis memang manakala keadaan tersebut 1800 berbeda. Pemberitaan di media massa akan membuat kita menangis, mulai dari pemberitaan kriminalitas yang ditayangkan, sebagian besar pelakunya adalah para remaja usia sekolah, mulai dari tawuran antar siswa, pencurian, penyalahgunaan narkoba, pembunuhan sampai pada pornografi dan pornoaksi. Dekadensi moral benar-benar telah terjadi di masyarakat, membudaya di mana-mana, di segala tempat, dan keadaan. Kemajuan teknologi selain memberi dampak positif ternyata juga memberi dampak negatif. Saat ini para orang dewasa sudah tidak mampu mencegah remaja dan anak-anak untuk tidak mengakses informasi dari internet yang begitu mudah namun banyak mengandung sesuatu yang fulgar dan tidak sesuai dengan norma, nilai serta aturan agama. Acara-acara televisipun sudah tidak banyak yang menayangkan program edukasi sehingga para remaja dan anak-anak sudah tidak punya panutan dalam hidupnya. Hal tersebut akan menyebabkan rusaknya karakter anak bangsa. Keadaan ini tentu sudah sangat jauh menyimpang dari tujuan pendidikan di Indonesia, yaitu untuk membentuk siswa yang cerdas dan berkarakter seperti yang diamanahkan Undang-Un36
dang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dari pada itu wajib bagi kita semua untuk menyatukan tekad dan pandangan sebagai landasan dasar bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga bisa membentuk manusia yang mampu membangun diri menjadi sosok yang berkarakter dan berakhlak mulia. Upaya untuk memperbaiki karakter siswa harus dilakukan sesegera mungkin. Tidak perlu mencari jawaban siapa yang salah dan menjadi penyebab terjadinya dekadensi moral, yang utama adalah mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Upaya untuk membentuk siswa berkarakter positif adalah dengan memasukkan dan menerapkan pendidikan karakter dalam setiap satuan tingkat pendidikan. PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Nilai etika tersebut diharapkan mampu menjadi ciri khas setiap individu dalam setiap keadaan. Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut serta merupakan
“mesin” yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010). Dalam agama Islam pengertian karakter lebih dikenal dengan istilah “akhlak”. Dari masa ke masa sudah menjadi tuntutan bagi setiap manusia untuk mampu menanamkan akhlak yang mulia dalam setiap sendi kehidupannya. Akhlak adalah sifat yang tertanam atau menghujam di dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang akan secara spontan dapat dengan mudah memancarkan sikap, tindakan, dan perbuatan. Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa karakter harus diwujudkan melalui nilai moral yang ditanamkan dalam setiap diri manusia menjadi nilai instrinsik dalam diri dan menjadi landasan setiap berfikir dan berperilaku. NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER. Ada 20 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu : empati, peduli, suka menolong, hormat, setia, sopan, bijaksana, percaya diri, berani, semangat, inspiratif, humoris, bertanggung jawab, sabar, jujur, disiplin, mandiri, dan toleransi. Karakter-karakter inilah yang harus ditumbuhkan pada setiap peserta didik. Dibutuhkan tekad yang besar dan jiwa yang tulus untuk bisa melaksanakan pendidikan karakter secara sungguh-sungguh sehingga nantinya benar-benar menghasilkan produk yang diharapkan. Sebagai bagian dari stakeholder pendidikan, guru memegang peran penting. Guru mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat strategis terhadap penanaman sikap, kecerdasan dan kesadaran hidup peserta didik dalam hidup berbangsa dan bernegara. Guru sebagai salah satu tenaga pengajar dan pendidik yang setiap hari berkomunikasi dan bertatap muka dengan siswa memberikan kontribusi besar dalam pelaksanaan pendidikan karakter diseko-
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 36
9/28/2013, 10:59 PM
lah. Oleh sebab itu setiap guru dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Dalam KBM (kegiatan belajar mengajar) guru harus mampu mencari cara, bentuk dan model pembelajaran yang cocok dan mampu menggali semua potensi siswa disamping juga mampu menanamkan nilai moral. Salah satu bentuk dan model pembelajaran yang dianggap mampu menjangkau ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan adalah praktikum di laboratorium. Ini tentu sejalan dengan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan yang lebih menekankan pada kegiatan eksplorasi, praktikum dan investigasi. PENGERTIAN LABORATORIUM Laboratorium adalah tempat kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan melalui media praktikum dimana siswa melakukan penelitian ilmiah, eksperimen, atau observasi dengan menggunakan berbagai alat dan bahan yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau ilmu yang lain. Dalam praktikum, siswa dapat mengamati secara langsung gejala-gejala yang terjadi dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari untuk menghasilkan sesuatu karya. Menurut Emha (2002) Laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi atau ilmu yang lain.
TAHAPAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM Sebelum melakukan praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Siswa tidak boleh langsung praktek tetapi harus melalui tahapan-tahapan dalam praktikum yaitu : 1. Persiapan, dalam tahap persiapan siswa harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan diantaranya : menentukan tujuan praktikum, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum, menyiapkan cara kerja serta memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja agar praktikum bisa berjalan lancar. 2. Pelaksanaan, dalam tahap pelaksanaan siswa melakukan praktikum sesuai dengan cara kerja untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 3. Tindak lanjut, pada tahap ini siswa mendiskusikan masalah yang muncul saat praktikum untuk dipecahkan sehingga tahu sebab akibat dan cara pemecahan masalah yang diteliti. Siswa juga mengumpulkan data hasil pengamatan serta mengolah data yang diperoleh menjadi suatu bentuk laporan dan yang terakhir siswa membersihkan dan menyimpan peralatan sehingga dapat digunakan untuk praktikum selanjutnya. Dengan pelaksanaan praktikum yang benar dan sungguh-sungguh dalam kegiatan belajar mengajar akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi siswa antara lain: 1. Melatih keterampilan intelektual siswa melalui kegiatan pengamatan, pencatatan, dan pengkajian masalah; 2. Melatih siswa untuk bersikap cermat, bersikap sabar
dan jujur serta berfikir kritis dan cekatan; 3. Melatih siswa untuk memiliki semangat yang tinggi dalam memecahkan setiap permasalahan; 4. Melatih siswa untuk bersikap teliti dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan; 5. Memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran dalam idup; 6. Memupuk rasa ingin tahu yang tinggi siswa sebagai modal sikap ilmiah calon peneliti dan penerus bangsa; 7. Memupuk rasa percaya diri sebagai akibat penemuan yang diperoleh. Dengan kegiatan praktikum di laboratorium akan melatih siswa untuk bersikap disiplin dan mandiri, karena setiap siswa harus mematuhi semua tata tertib pelaksanaan praktikum disamping juga akan menumbuhkan sikap empati, peduli dan toleran sebab pada umumnya dalam kegiatan praktikum di sekolah tidak dilasanakan secara individu melainkan secara berkelompok. Penggunaan beberapa alat dalam praktikum juga melatih siswa mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi karena pada akhir praktikum alat yang dipakai harus dalam kondisi baik sehingga dengan penuh tanggung jawab siswa harus bisa menjaga dengan baik pula. Karakter merupakan hasil dari kebiasaan yang harus ditumbuhkembangkan. Membangun karakter berarti harus membangun kebiasaan (habits forming). Kebiasaan-kebiasaan positif itu harus terus dilakukan setiap saat tanpa mengenal batas waktu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan praktikum di laboratorium dapat dijadikan sebagai jembatan untuk bisa masuk pada suatu kondisi pembelajaran dimana nilai- nilai moral dapat dibangun, dibentuk, ditempa dan dimantapkan menjadi suatu kebiasaan dan akhirnya menjadi teladan (role model) sebagai pribadi yang berkarakter mulia. Semoga kita semua bisa menjadi teladan sebagai pribadi berkarakter mulia untuk orang-orang disekitar kita. Samuel Smiles dalam puisinya menulis : Tanamlah pemikiran, kamu akan menuai tindakan, tanamlah tindakan, kamu akan menuai kebiasaan, tanamlah kebiasaan kamu akan menuai karakter, tanamlah karakter, kamu akan menuai nasibmu. *) Penulis adalah Guru Kimia MAN Bangkalan MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 37
9/28/2013, 10:59 PM
37
Mengembangkan Potensi Peserta Didik Melalui Radio Oleh Eka Sugeng Ariadi *)
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tertulis Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kemudian pada Bab V, Pasal 12 ayat (1) point b tertera bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Guru dan lembaga madrasah sebagai penyelenggara pendidikan, tentunya, menjadi salah satu pihak yang sangat berperan penting untuk mewujudkan cita-cita undang-undang di atas. Masyarakat dan orang tua sebagai ‘konsumen’ pun mempercayakan sepenuhnya perkembangan potensi anak-anaknya di ‘tangan’ kreatif para guru dan madrasah. Semakin bagus kompetensi gurugurunya, pelayanan pendidikan yang berkualitas tentu akan didapatkan tiap peserta didik. Semakin baik managemen sebuah madrasah dalam mengembangkan program kerjanya, semakin baik pula proses pendidikan dan output lulusan yang dihasilkan. 38
Karena memang pada pasal 40 ayat (2) dengan tegas menyatakan bahwa Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi, dan kedudukan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Salah satu cara bagi pendidik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas adalah mengembangkan potensi peserta didiknya melalui radio. “Pada jaman dahulu, radio adalah alat perjuangan. Lewat radiolah para pejuang berkomunikasi untuk mengusir penjajah. Tapi, sekarang radio menjadi alat informasi dan hiburan,” kata Ari Purnomo, reporter dan wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta. Inilah pernyataan mendidik seorang reporter, meski bukan seorang guru, dihadapan anak-anak SD di lapangan terbuka dalam rangka Hari Radio Nasional tanggal 11 September. Anak-anak pun senang mendengarkan sejarah dan peran strategis radio bagi perjuangan bangsa ini. Hingga begitu pentingnya peran radio, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 11 September sebagai Hari Radio Nasional. Saat ini radio tidak lagi menjadi alat perjuangan tetapi sebagai alat informasi dan hiburan. Maka menjadikan radio sebagi sumber belajar dan media pembelajaran adalah sebuah keniscayaan. Sejak tahun 2012, setelah sharing ideas dengan
beberapa teman guru di madrasah, tercetuslah ide untuk mengembangkan dan menggali potensi siswa-siswi yang memiliki minat dan tertarik siaran di radio. Karena kebetulan selain sebagai guru, penulis juga termasuk salah satu pengisi tetap acara Ramapati Religi di Radio Ramapati 93.0 FM milik Pemerintah Kota Pasuruan. Atas ide cemerlang ini, mulailah program acara religi di radio, didekatkan ke siswa-siswi yang ada di madrasah, khususnya di madrasah tingkat Aliyah. Alhamdulillah program ini mendapat dukungan semua pihak dan disetujui dengan nama “Da’i Pelajar On Air.” Dengan bimbingan guru-guru agama di madrasah, satu persatu siswa-siswi yang sudah berada di kelas XI – XII, mulai mempersiapkan diri masing-masing baik materi yang mau disampaikan maupun mental keberanian untuk tampil secara live/on air di radio. Siswa-siswi Madrasah Aliyah As Sholchah yang benar-benar siap dan memiliki kemauan serta keberanian bicara di media publik, mendapat kesempatan pertama untuk menjadi pembicara di radio. Sedangkan, siswasiswi yang masih belum siap, raguragu dan malu-malu untuk tampil, diminta untuk tetap mengikuti dan mendengarkan teman-temannya yang siaran di radio. Harapannya, setelah mendengarkan temannya siaran, mereka yang masih belum berani menjadi berani siaran. Materi yang
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 38
9/28/2013, 10:59 PM
disampaikan adalah materi yang mereka baca dan pelajari selama di madrasah. Khususnya mata pelajaran (mapel) agama, ada siswa-siswi yang menyampaikan materi tentang mapel Aqidah Akhlak, ada juga dari Al Qur’an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan juga Fiqih. Dan seiring dengan berjalannya waktu, alhamdulillah, akhirnya para siswa-siswi semakin percaya diri menyampaikan ilmu yang dimilikinya ke masyarakat melalui radio. Mereka mampu menjadikan media pembelajaran audial (radio) ini sebagai
perkembangan psikologis siswa-siswi madrasah Aliyah, penulis lantas mengembangkan kerjasama dengan madrasah-madrasah Aliyah yang ada di sekitarnya. Perkembangan yang cukup signifikan dari program Da’i Pelajar On Air di atas, menginspirasi beberapa guru mapel lain untuk berbuat yang sama. Salah satunya dilakukan oleh guru mapel Bahasa Inggris. Dimana pihak radio juga telah memiliki program acara English Chemistry, yang disiarkan setiap Minggu sore. Adapun potensi peserta
Menyanyi (sing a song), (7) Melakukan percakapan pendek (making short conversation), dan lain-lain. Tentu banyak sekali potensipotensi yang bisa dioptimalkan dari peserta didik yang ada di madarash kita masing-masing. Sebagaimana peran pendidik dan madrasah, tugas mulianya adalah menggali potensipotensi peserta didik semaksimal mungkin, baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Pengembangan potensi akan dapat terwujud dengan baik bila proses pendidikan yang diberikan benar-
sumber belajar bagi teman-temannya dan masyarakat. Mereka pun menjadi tahu dan paham manfaat dan kegunaan media ini, bisa menggali potensi mereka sendiri dalam hal menyampaikan berbagai macam ilmu agama yang telah didapatkan di bangku madrasah. Alhasil, melihat dan merasakan manfaat serta efek positif yang cukup baik terhadap
didik yang kemudian bisa digali melalui program acara ini adalah dengan menampilkan kemampuan siswa-siswi bersiaran dalam bentuk: (1) Membaca berita singkat dalam bahasa Inggris (flash news), (2) Membaca puisi (reading poem), (3) Bercerita lucu (telling joke), (4) Bercerita pendek (telling short story), (5) Memberikan kuis (giving quiz), (6)
benar memanfaatkan sumber belajar serta media pembelajaran yang ada dengan tepat dan menyenangkan. Sehingga peserta didik termotivasi untuk terus-menerus memunculkan bakat-minatnya serta mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. *) Guru Madrasah Aliyah Roudhotul Hasanah - Tembokrejo Kota Pasuruan MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 39
9/28/2013, 10:59 PM
39
Implementasi Pendidikan Anti Korupsi Oleh Mishad*
Penegakan hukum di negeri ini kelihatannya menjadi tontonan yang mengkhawatirkan, terutama bagi anak didik kita. Betapa tidak, praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi menu utama yang menghiasi media kita. Anggap saja kasus-kasus besar mulai skandal Bank Century, Gayus Tambunan, Nazarudin, Hambalang, suap kuota impor daging sapi, sampai dugaan suap SKK Migas, menjadi head line media massa. Kasus-kasus besar tersebut penanganan hukumnya belum pernah berakhir tuntas. Skandal Bank Century yang merugikan uang negara 6 triliun rupiah lebih, belum jelas aktor pelaku utamanya. Gayus Tambunan yang dipenjara bisa keluyuran melihat pertandingan tenis sampai Bali. Sementara penanganan kasus korupsi kuota impor daging sapi juga penanganannya berbelit dan bertabur selebritis cantik. Kekhawatiran kita sebagai orang tua dan pendidik adalah munculnya persepsi yang negatif pada anak didik kita terhadap kasus korupsi. Persepsi negatif itu antara lain adalah korupsi itu biasa, buktinya berita korupsi tiap hari ada. Korupsi itu resikonya kecil, buktinya banyak pelaku korupsi yang di hukum ringan atau bahkan bebas dari hukuman. Korupsi itu walaupun dihukum tapi tetap enak, buktinya Gayus dihukum tapi masih bisa pelesiran ke Bali. Korupsi itu asyik, karena dapat uang banyak dan bisa berteman dengan banyak wanita cantik dan selebritis. Saya yakin, tidak semua anak didik kita “terusik” oleh sandiwara retaknya tiang penegakan hukum kita terhadap penanganan kasus korupsi. Tapi harus kita ingat, bahwa “warisan budaya” oleh pendahulu kita itu dapat menurun pada generasi penerusnya. Jika para tokoh partai, pengusaha, dan petinggi negara memberi tontonan perilaku korupsi, 40
kolusi, dan nepotisme pada kita, maka wajar bagi kita untuk mewaspadainya. Cita-cita kita harus sama, yaitu menghapus dan memutus warisan budaya korupsi kepada generasi selanjutnya, terutama anak didik kita. Tingkat korupsi suatu negara dapat diukur dari Indek Persepsi Korupsi (IPK). Data tahun 2009 menunjukan bahwa Indonesia berada pada papan bawah dengan Indek Persepsi Korupsi (IPK) 2,8. Skala IPK mulai dari 1 sampai 10, semakin besar nilai IPK suatu negara maka semakin bersih negara tersebut dari tindakan korupsi. Dari data yang diperoleh dari Transparency International Corruption Perception Index 2009 tersebut, IPK Indonesia sama dengan negara lainnya pada urutan 111 seperti Algeria, Djibouti, Egypt, Kiribati, Mali, Sao Tome and Principe, Solomon Islands dan Togo. Angka ini menyimpulkan bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang masih serius dan belum lepas dari persoalan korupsi. Pendirian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Desember tahun 2002 merupakan sebuah itikad baik dari pemerintahan saat itu. KPK menjadi harapan baru bagi indonesia untuk mengobati penyakit bangsa yang sudah kronis. Namun, banyak pihak yang menyangsikan KPK akan mampu memberantas korupsi. Pada awal pendiriannya, banyak pihak yang meragukan sepak terjang KPK. Hal ini cukup beralasan, karena KPK sebagai sebuah lembaga independen beranggotakan orang-orang yang ditunjuk oleh Presiden dan disetujui oleh DPR. Beberapa kalangan yang beranggapan bahwa KPK akan tebang pilih dalam menjalankan tugasnya sebagai pengadil para koruptor. Terlepas dari itu, KPK tetap menjadi tumpuan harapan bagi bangsa ini untuk membongkar kasus korupsi dan memen-
jarakan para koruptor yang terlibat. WR. Supratman, sang komponis lagu kebangsaan Indonesia Raya, memberi pesan penting bagi bangsa Indonesia lewat lagu gubahannya. “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya”. Penggalan lagu Indonesia Raya tersebut mengandung pesan untuk mendahulukan pembangunan jiwa (spiritual) dulu dari pada badan (material). Pembangunan jiwa atau karakter masyarakat merupakan pondasi utama sebelum membangun yang lain, termasuk pada anak didik kita. Jika kita menginginkan siswa dan siswi kita yang akan mewarisi keberlanjutan pembangunan bangsa ini, maka jiwa mereka perlu dibentuk menjadi anak didik yang memiliki karakter yang cerdas dan mulia, termasuk membekalinya dengan pendidikan anti korupsi. Implementasi atau usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan anti korupsi pada anak didik antara lain adalah: Pertama. Pembinaan akhlakul karimah. Usaha ini bisa dilakukan dengan cara menanamkan sikap kejujuran, sopan santun, dan tanggung jawab pada anak didik. Langkah ini bisa dilakukan dengan cara memfungsikan dan memanfaatkan bidang kesiswaaan dan keagamaan di sekolah. Program yang bisa dilakukan adalah penciptaan kultur akhlak mulia melalui pelatihan ESQ, out bond training, pengajian, sholat berjamaah, dan mempraktekannya dalam perilaku hidup sehari-hari. Penananaman akhlakul karimah pada anak didik juga bisa dilakukan dengan program kantin kejujuran. Ide kantin kejujuran adalah untuk melatih kejujuran siswa dalam bertransaksi walaupun tanpa pengawasan petugas kantin/koperasi siswa. Kedua, Menegakkan tata tertib sekolah. Sekolah harus mensosialisai-
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 40
9/28/2013, 10:59 PM
kan bahwa tata tertib itu indah dan bukan untuk dilanggar. Supaya tata tertib sekolah bisa konsisten, maka peran seluruh guru sangat diperlukan untuk mensukseskannya. Jangan sampai ada standar ganda (ketidak samaan persepsi antar komponen sekolah) dalam menegakkan tata tertib sekolah. Idealnya seluruh komponen sekolah harus kompak dan sepaham dalam menegakkan tata tertib. Agar timbul motivasi siswa untuk ta’at terhadap tata tertib, maka perlu ada “reward” dan “punishment”. Siswa yang taat diberi penghargaan sedangkan yang melanggar ada hukuman atau point pelanggaran. Jika terpaksa ada siswa yang dihukum, maka diharapkan menghukumnya adalah masih dengan cara yang mendidik. Ketiga. Menanamkan budaya anti mencontek. Belajar adalah kegiatan utama siswa di sekolah. Untuk mengetahui hasil belajar, maka diperlukan ujian atau
ketidak adilan. Mencontek di kalangan siswa harus diperangi. Caranya bisa dilakukan dengan sangsi yang tegas bagi pelakunya. Cara lain yang bisa ditempuh adalah memasang slogan anti mencontek di kelas dan sudut-sudut dinding gedung sekolah. Keempat. Memasukkan materi anti korupsi di setiap materi pelajaran. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai anti korupsi pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) masing-masing guru. Instrumen lain yang bisa dimanfaatkan adalah rubrik penilaian afektif. Penilaian sikap siswa bisa digunakan untuk mengevalusi karakter siswa. Maksudnya kita diharapkan bisa mendesaian ulang kurikulum masing-masing mata pelajaran dengan muatan anti korupsi. Langkah ini yang sempat terdengar kabar santer akan diterapkan secara resmi di sekolah oleh kemendiknas. Program kemendik-
lahir dari guru yang berkualitas pula. Siswa yang berakhlak mulia juga mayoritas lahir dari didikan seorang guru yang tawadhu’. Maka, wasapadalah segala tingkah laku guru kecenderungannya akan dicontoh oleh siswanya. Ada pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari. Keberhasilan penanaman pendidikan anti korupsi akan efektif jika didukung oleh 3 pilar lingkungan pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Di sekolah siswa bisa dididik untuk tidak korupsi dengan cara mena’ati aturan sekolah dan tidak mencontek. Di rumah, anak bisa dididik untuk tidak korupsi dengan cara menanyakan uang kembalian jika setelah dimintai membeli sesuatu tapi tidak melaporkan uang kembaliannya. Di masyarakat penanaman jiwa anti korupsi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Pesan agama pada kita adalah untuk mencari
Cita-cita kita harus sama, yaitu menghapus dan memutus warisan budaya korupsi kepada generasi selanjutnya, terutama anak didik kita.
nas itu adalah kurikulum pendidikan anti korupsi di sekolah yang konon akan segera diterapkan oleh pemerintah. Kelima. Menanamkan prinsip keteladanan. Ing Ngarso Sung Tulodho “Di depan memberi contoh” begitu pesan Ki Hajar Dewantoro. Guru adalah sosok yang harus pantas untuk dicontoh. Keteladanan guru merupakan modal utama dalam mendidik siswa. Pendidikan anak lebih berhasil dengan cara diberi contoh, bukan hanya diajar dan diberitahu, tapi siswa harus diajak dan diberikan model. Kebanyakan, siswa yang berkualitas dan berprestasi akan
lingkungan yang baik sebelum mendirikan/membeli rumah “Al Jaar Qobla Daar”. Jika tiga komponen lingkungan pendidikan ini saling bersinergi untuk mendukung penanaman pendidikan anti korupsi pada anak didik kita, maka diharapkan pada beberapa tahun mendatang warisan budaya negatif itu akan segera terputus dan berakhir pada generasi kita selanjutnya. Semoga. Wallohua’lam. * Penulis adalah Orang Tua, Guru dan Aktif Di Unit Penjaminan Mutu MAN 3 MALANG Email:
[email protected]
tes. Salah satu syarat penting terukurnya pencapaian hasil belajar adalah kejujuran siswa. Jika terjadi kasus pencontekan di kelas, maka bisa jadi siswa yang sudah belajar bersungguh-sungguh nilai hasil belajarnya dikalahkan oleh siswa yang mencontek. Terjadilah
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 41
9/28/2013, 10:59 PM
41
MTsN Sumberbungur Pamekasan
Menda tangkan P ela tih Dr um Band Mendatangkan Pela elatih Drum dari TNI dan P olri Polri
MTsN Sumberbungur Pamekasan memang layak disebut sebagai madrasah prestasi. Sebab madrasah yang berjarak 22 km dari Kota Pamekasan ini, tak saja mampu menyuguhkan prestasi akademik tapi juga mampu unjuk gigi dalam bidang non akademik. Seperti yang dibuktikannya dalam Kejuaraan Nasional Drum Band Hamengku Buwono Cup 2013 beberapa waktu lalu sebagai juara umum. Sebelumnya, memang telah banyak jejak prestasi yang ditancapkan madrasah yang beralamat di Jl PP. Sumber Bungur Pakong ini. Sebut saja juara 2 Lomba Matematika seJawa Timur di Unisma Malang pada 2011 silam. Tak hanya itu, torehan prestasi internasional pun direngkuhnya dengan meraih medali emas dalam ajang Standar Fryer Mathematics Contest di Universitas Waterloo Canada tahun 2010. Dengan menjuarai Kejuaraan Drum Band antar klub di Yogyarta pada 22-23 Juni lalu itu, tentu semakin mengukuhkan madrasah yang berdiri sejak 7 Juli 1970 sebagai madrasah jawara.
Pelatih dan Pembina
42
H.M. Holis, S.Ag, M.Si Torehan prestasi khususnya dalam drum band memang bukan hasil dari kerja singkat, tapi melalui proses yang panjang. Bayangkan saja, sejak didirikannya grup drum band pada tahun 1998 dengan nama Al-Faraby, baru tahun ini
mampu menyabet Tropy Bergilir Display Senior Brass tersebut. Sebelumnya, pada tahun 1999, memang sempat menjadi juara II Festival Internasional Walisongo di Surabaya. Tapi keberhasilan menjuarai ajang yang digelar oleh Pengda Persatuan Drum Band Indonesia Yogyakarta itu, memiliki kesan makna yang mendalam. Apalagi dari sekian katagori yang diperebutkan, madrasah yang pernah diundang untuk tampil dalam parade Surya Senja di Grahadi pada Mei lalu itu mampu memborong hingga sepuluh kategori – selain piala bergilir. Sebut saja Solo Horn Terbaik yang didaptakan Kharisatul Jannah (KelasVIII), Gitapati Terbaik oleh Echa Ulifatur Rizqoh (KelasVlll), Juara I Am Horn Line Display, Juara I Am Percussion Line, Juara I General Effect Display dan Juara I Color Guar Display. Selain itu, madrasah dengan jumlah total siswa 1.210 ini juga mampu mengantongi kategori Juara 1 Display Showmanship dan Marehing Manuvering. Tak cukup itu, Juara 2 Street Parade, Juara 3 Display Senior Brass dan Harapan 2 Maskot pun berhasil dibawah pulang oleh MTsN Sumberbungur ke Pamekasan. “Ini sungguh prestasi luar biasa yang disuguhkan
Pembiasaan berdoa sebelum belajar
MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 42
9/28/2013, 11:00 PM
para siswa siswi kami,” ucap H. Moh. Holis, S.Ag, M.Si. “Saya sendiri hampir tak percaya dengan hasil ini,” imbuhnya takjub. Pantas saja Kepala MTsN Sumberbungur ini tak percaya. Sebab ketika latihan jauh hari sebelum lomba, para siswa menunjukkan perfoma yang kurang bagus. Ada saja kesalahan yang terjadi. Tapi anehnya, saat tampil hampir tak ada celah sedikit pun kesalahan yang dilakukan para siswa. “Benarbenar ajaib memang,” ucapnya bernada syukur. Yang menawan, sesungguhnya justru terjadi dalam pembinaan rutin ekstra kurikulier drum band di madrasah yang menempati lahan seluas 7.720 m2 ini. Sebab ternyata pembinanan drum band bagi madrsah ini tak sekedar latihan bermusik rancak, tapi lebih dari itu. Apalagi model pendekatan yang dipakai pun jauh dari gambaran metode belajar musik pada umumnya.
Berpose seusai menerima piala Latihan drum band sendiri dibina rutin oleh 6 orang pelatih. Eloknya lagi, seluruh pelatih itu merupakan alumni MTsN Sumberbungur yang juga anggota drum band al-Faraby era 1998-an. Dan tidak main-main, dua diantaranya merupakan pelatih drum band level nasional. Ini masih ditambah lagi suatu waktu mendatangkan pelatih dari anggota TNI dan Polri. Adapun porsi latihan siswa dalam
Sekitar 25-30 menit para siswa yang tergabung dalam drum band alAfaraby ini diberikan trik soal standar olimpiade. Inilah yang membuat siswa betah dan enggan jika tidak mengikuti latihan. seminggu adalah tiga kali. Pada hari Jum’at dan Sabtu dilakukan seusai jam pembelajaran; yakni pukul 14.00 hingga pukul 17.00. Sedangkan pada hari Minggunya, bimbingan digelar sehari penuh mulai pukul 8.00 hingga pukul 16.00. Porsi latihan ini bisa lebih padat lagi kala menjelang lomba atau mengikuti even. Kadang latihan digelar tiap hari seusai jam sekolah. Melihat porsi latihan yang begitu padat, tentu sangat mengkhawatirkan jika siswa diliputi kebosanan. Tapi ada
bermusik juga mampu meningkatkan kecakapan siswa dalam pengusaan materi pelajaran di kelas. Seakan ingin mengintegrasikan metode pembelajaran, madrasah ini pun bereksperimen dengan menyuntikkan nilai pendidikan karakter dan religiusitas di dalam pelatihan drum band. Misalnya saat dikumandangkannya adzan, siswa harus menghentikan aktivitasnya dan langsung menuju masjid untuk menegakkan shalat. Tidak itu saja, bagi siswa yang tergabung di dalam al-Faraby pun dilarang keras untuk memakai pakaian ketat saat latihan – meski itu dilakukan di hari libur. Kepada para Pembina drum band, siswa pun wajib mencium tangannya sebagai penghormatan terhadap guru. “Jika mata pelajaran diberikan dalam pembahasan teori, maka nilai agama masuk dalam ranah aplikasinya,” ungkap Moh. Holis menegaskan. Degan menerapkan metode tersebut, ternyata menghadirkan multiple
Personal Sakera jurus yang diterapkan pihak madrasah, untuk mengusir kejenuhan itu, salah satu caranya adalah sebelum latihan siswa tidak langsung diberikan alat musik. Tapi justru disodori soal-soal mata pelajaran UN. Jadi sekitar 25-30 menit para siswa yang tergabung dalam drum band al-Afaraby ini diberikan trik soal standar olimpiade. Inilah yang membuat siswa betah dan enggan jika tidak mengikuti latihan. Hasilnya disamping siswa mahir
effect yang luar biasa. Di samping siswa mahir memainkan alat musik, siswa pun atraktif dalam menyelesaikan beragam model soal UN. Inilah model pengembangan intelegensi yang efektif. Dan terakhir, dengan sendirinya siswa terbisaya mempraktekkan nilai-nilai religiusitas. “Jadi antara seni, intelegensi dan religiusitas bisa padu dan saling mendukung,” pungkas ayah dua anak ini. Pri MPA 325 / Oktober 2013
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - OKT 2013.pmd 43
9/28/2013, 11:00 PM
43
Napak Tilas Haji Rasulullah SAW Oleh : Drs. H. Mulyani, M.Hi
Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,
Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita.Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintahNya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :
Ma’asyiral Muslimin calon-calon penghuni sorga Allah yang berbahagia, Puncak rangkaian ibadah haji, ialah wukuf di Arafah. Di tempat itulah setiap tanggal 9 dzulhijjah menjadi tempat yang paling mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan Allah SWT. Di tempat itu pula sekitar empat belas abad yang lalu, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah wada, khutbah perpisahan. Apabila dikaji secara mendalam isi khutbah beliau terdiri dari enam pokok pikiran yang penting : Pertama, tentang perlindungan terhadap jiwa dan harta individu. Kedua, pertanggungjawaban seseorang atas segala per buatannya. Ketiga, perlunya menjaga dan menunaikan amanah. Keempat, penghapusan riba dan monopoli. Kelima, persamaan hak antara pria dan wanita, dan keenam, perlunya persaudaraan sesama Muslim. Jika ditelaah secara ilmiah, maka intisari khutbah wada’ tersebut sama dengan apa yang tercantum dalam rumusan Piagam Hak Azazi Manusia dari Perserikatan Bangsa Bangsa, yang terkenal dengan istilah Universal Declaration Thomas Jefferson, Presiden Amerika serikat ketiga, yang dicetuskan pada tahun 1776, lebih dari sepuluh abad sejak baginda Nabi menyampaikan khutbah wada’ Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“
44
MPA 325 / Oktober 2013
Karena itu, muslim satu dengan muslim lainnya wajib memelihara dan menjaga jiwa dan hartanya. Tidak boleh melukai, menyakiti, atau membunuh tanpa alasan yang dibenarkan syariat Allah SWT. Harta orang lain tidak boleh diambil dan dimilki, kecuali dengan cara yang haq.
Kehormatannya tidak boleh direndahkan, dihina atau diinjak-injak, karena keimanan telah menjadikan ia mulia di sisi Allah SWT. Setiap muslim akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di hadapan Allah SWT. Sebagai suami, ia akan ditanya bagaimana cara memimpin rumah tangganya. Seorang istri akan ditanya pula, bagaimana ia berperan sebagai ibu dan seorang istri. Semua karunia Allah adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan seseorang. Setiap muslim dilarang menyusahkan orang lain. Praktek riba dan monopoli, merupakan tindakan yang merugikan orang lain, karena itu Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang haramnya riba dan monopoli. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam khutbah itu pula, baginda Nabi mengajak manusia untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum wanita. Allah SWT mengangkat derajat kaum wanita sejajar dengan pria, bahkan saking mulianya kedudukan kaum wanita, kulit tubuhnya tidak boleh tampak oleh laki-laki, kecuali suami dan mahramnya. Begitu pula muslim satu dengan lainnya adalah bersaudara, dan setiap orang mempunyai derajat yang sama di hadapan Allah SWT. Kemuliaan seseorang bukanlah pada harta, jabatan, dan lain-lain, tetapi diukur dari kualitas iman dan taqwanya kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat al-hujurat 13 :
dosanya. Semua mahluk akan membacakan doa bagi muslim yang berbuat kebajikan. Ma’asyiral Muslimin Rahimakuminullah,
Di penghujung khutbah wada itu, baginda Nabi bertanya: “Saudara-saudara, apa sudah aku sampaikan risalahku ini ? “Hampir serempak para sahabat menjawab : “Sudah, wahai junjungan kami “ Kemudian beliau mengangkat kedua tangan, seolah-olah berdoa, seraya mengucapkan kalimat :
Artinya : “Ya Allah, saksikanlah ini, Ya Allah, saksikanlah ini, Ya Allah, saksikanlah ini“ Baginda belum turun dari ontanya, ketika Malaikat Jibril menemui beliau dan membawa wahyu (QS al-Maidah : 3) :
Artinya : “…. pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…“ Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Artinya : “ Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal“ Setiap perbuatan orang yang beriman tidak satupun yang sia-sia. Ketika ditimpa musibah, ia bersabar, maka baginya ibadah. Ketika diberi nikmat, ia bersyukur, maka baginya juga ibadah. Setiap berbuat baik, maka Malaikat akan mendoakan serta memintakan ampun kepada Allah SWT atas segala
Begitulah kemudian Rasulullah SAW menyempurnakan haji beliau, pada malam selepas maghrib beliau meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah. Keesokan harinya bergerak menuju Mina, beliau bermalam sampai tiga hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 dzulhijjah. Selanjutnya beliau ke Masjidil haram untuk melakukan thawaf ifadhah dan sa’i sehingga selesailah seluruh rangkaian ibadah haji beliau. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Sesampainya beliau di Madinah, sekitar tiga bulan, tidak ada lagi ayat yang turun. Kemudian beliau jatuh sakit, sehingga pada hari senin, 12 rabiul awal tahun ke tujuh belas hijriyah, bertepatan tanggal 8 Juni 632 M, beliau wafat meninggalkan kita untuk selamanya. Semoga kita mampu meneladani dan mengamalkan tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah SAW, sehingga kita menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah. Demikian pula semoga itu semua menjadi sababiyah untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW.
MPA 325 / Oktober 2013
45
Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
Mungkin Menjadi Oleh-Oleh Berhaji
N
ama corona cukup menarik atau menantang karena maknanya yang berarti mahkota, menantang karena virus dengan nama ini akhir-akhir ini cukup merisaukan karena di Arab Saudi pernah mematikan 49 orang dari 104 penderitanya; katakanlah peyakit ini juga “belum ada obatnya”. Klinik
Virus Corona MERS CoV yang akhir-akhir ini banyak dibahas hanya ”kebetulan” saja yaitu dengan adanya peluang besar penyebarannya karena mendekati musim hajji, padahal penyakit oleh virus ini menyeruak di Arab Saudi, walaupun di Eropa maupun Tunisia juga ada. Virus macam ini yang sebelumnya sudah ada, yang terkenal adalah Human Coronnavirus 229E, OC43, SARS-CoV, NL63, HKU1. Virus MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus) mulai diyakini sebagai virus “baru” di akhir tahun 2012 yang lalu, dan masuk ke dalam peraturan kesehatan di Arab Saudi 4 Juni 2013; ternyata penderita merebak sejak 30 Agustus 2013, sehingga “dunia” terpaksa harus bersiap-siap. Penyakit yang disebabkan oleh virus MERS CoV ini boleh dikata “sama” dengan flu biasa, tetapi jauh lebih ganas, yaitu
46
MPA 325 / Oktober 2013
berupa munculya demam tinggi (lebih dari 380C) dengan batuk hebat, sebagai petunjuk adanya peradangan saluran pernafasan. Masa tunas virus penyakit biasanya tidak lebih dari 10 hari sejak tertulari. Paru-paru akan menunjukkan gejala pneumonia (batuk, sesak, demam) yang dapat merupakan akibat berkembangnya virus ini sendiri ataupun karena kuman yang “biasa” ada di dalam paru ikut-ikutan menyerang dengan hebat. Kadang-kadang serangan ini cukup parah sampai mengganggu kecukupan oksigen di dalam tubuh sehingga sampai merusak ginjal. Dahak dengan virus yang tertelan juga berpeluang untuk menimbulkan gangguan di saluran pencernaan, yang bisanya muncul sebagai berakberak. Jika lebih parah lagi penderita dapat mengalami sepsis, yaitu infeksi tubuh secara menyeluruh karena virus ataupun kuman lain
yang telah terbawa oleh aliran darah; jika sampai ke otak penderitanya akan kejang-kejang. Keadaan sakit yang parah itu dapat membawa ke kematian oleh gangguan umumnya ataupun akibat kegagalan fungsi-fungsi tubuhnya. Diagnosa
Untuk memastikan adanya virus MERS CoV ini tidak mudah karena memerlukan mikroskop elektron, se dangkan pemeriksaan serologis (labo ratorium darah untuk mengenali virus itu) belum ada. Oleh karena itu dugaan adanya penyakit oleh virus ini lebih didasarkan pada adanya sejumlah fakta demam yang mendadak tinggi, batuk parah, berada di atau baru pulang dari Timur Tengah dalam waktu 10 hari, dan tidak terbukti mengidap penyakit lain sebelumnya yang mengarah ke munculnya gejala-gejala parah seperti itu, apalagi jika ada tanda-tanda sepsis. Pengobatan
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat membasmi virus MERS CoV ini, walaupun awal September 2013 ini dilaporkan adanya pasangan obat (ribavirin + interferon alpha2b) yang dapat “menghambat” (stop replication) virus ini, walaupun obat ini juga bukan tanpa bahaya. Namun demikian itu bukan berarti penderita yang sakit lalu dibiarkan begitu saja; obat-obat tetap diberikan untuk mengatasi gejala yang ada (tambah cairan infus; demam, batuk, sesak) ataupun antibiotika untuk menekan kuman yang ikut-ikutan “nimbrung” dan memperparah keadaan.
Untuk memastikan adanya virus MERS CoV ini tidak mudah karena memerlukan mikroskop elektron, sedangkan pemeriksaan serologis (laboratorium darah untuk mengenali virus itu) belum ada. Oleh karena itu dugaan adanya penyakit oleh virus ini lebih didasarkan pada adanya sejumlah fakta demam yang mendadak tinggi, batuk parah, berada di atau baru pulang dari Timur Tengah dalam waktu 10 hari
ketika penderita bersin-bersin ataupun batuk. Oleh karena itu “kontak” dengan pengidap penyakit ini perlu dihindari, ataupun perlu memperhatikan saranasarana untuk menghindari penularaan ini, misalnya dengan memakai masker. Tangan harus dicuci baik-baik setelah memegang barang-barang (ter masuk uang, pensil, HP) yang mungkin tercemar oleh virus MERS CoV dari penderitanya, agar tangan itu tidak menyam paikan virus itu ke jalur penularannya di tubuh kita, yaitu ke selaput lendir mata, hidung, ataupun mulut. Karena masa tunas penyakit oleh virus MERS CoV ini dapat sampai 10 hari, maka yang pulang dari berhaji harus bersedia “menyelamatkan” tamu mereka yang bersilaturakhim kepadanya dengan selalu memakai masker ketika menerima tamu, agar tidak memberi “oleh-oleh” yang berupa penyakit oleh virus MERS CoV ini. Semoga uraian di atas bermanfaat.
Pencegahan
Pemeo menyebutkan “Mencegah lebih baik dari mengobati”; ini juga berlaku terhadap penyakit oleh virus MERS CoV ini. Virus ini belum dapat “dibiakkan” sehingga sifat-sifatnya belum banyak diketahui, termasuk bagian mananya yang dapat digunakan untuk mengenalinya oleh sistem kekebalan tubuh, sehingga upaya untuk menyiapkan vaksin pencegahnya juga belum berhasil, apalagi untuk mengenali obat apa yang dapat mematikannya. Penutup
Sama halnya dengan flu, penye baran penyakit yang disebabkan oleh virus MERS CoV ini tak nampak; pada dasarnya penularan terjadi akibat dari masuknya virus ke dalam tubuh seseorang. Ini terjadi misalnya lewat percikan liur ataupun ingus yang mengandung virus ini yang terhirup
MPA 325 / Oktober 2013
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
Youth And Forming The Ideal Society Talking about youth means talking about ourselves, because most of us here are youth or young generation. But, what is interesting in talking about it? There are some considerations. First, you know, people believe that youth is very important period in someone’s life because it’s the transitional period between childhood and maturity that will determine the rest of his life ; to be successful or get failure, to be good or bad person and so on and so forth. Second, youth is often called the hope of the nation who will substitute their parents to be the leaders of society in the coming years. I think we are familiar with the poem of Syaugie Bek who says: “Verily the life and the progress of the nation lies on its young generation.” Third, young generation hold big burden and responsibility on their shoulders. Young generations are the agent of change and agent of success. Young generations are the everlasting spirit of the nation that will always be flaming and shining like the sun in the sky. But , it is a pity honorable audience, that many of young generation are not aware of their significant role in society. Some of them neglect understanding this phenomenon. Actually we hope them to be brave, but they are chickens and coward. We want them to be strong but they are weak and paralyzed. We want them to be enthusiastic and energetic but they are lazy and frustrated. We want to be skillful and independent but they are shackled and can’t do anything.
B. Vocabulary (Kosakata) Interesting = menarik Consideration = pertimbangan Transitional = peralihan Maturity = dewasa Determine = menentukan Rest of life = sisa hidup Failure = kegagalan Substitute = mengganti Poem = puisi Verily = sungguh Burden = beban Everlasting = abadi Flaming = menyala Shining = bersinar Aware = sadar Neglect = gagal/tidak menghiraukan Phenomenon = tanda-tanda Chicken = penakut Coward = pengecut Paralyzed = lumpuh Shackled = terkungkung C. Dialogue Receiving and Making Phone Call Customer Service Officer : Good morning. Thank you for calling PT Kaya Raya. I am Lola. How can I help you? Caller : Good morning. Can I speak to the customer service officer, please? CSO : Speaking
48
MPA 325 / Oktober 2013
Caller :
: CSO Caller : CSO : Caller : CSO :
I am Melati, the operation manager of Pamer Exhibition. I would like to inform that our company is a company that specializes on organizing trade show, product launching, and any promotional activities. I’d like to inform you that my company will organize a trade show in December. If you don’t mind, I will put you in touch with the marketing manager. I’d be glad to. Will you hold while I transfer the call OK, thanks for your help You are welcome
Negative Expression 1. Who is this? --> May I share your name, please? --> May I know your name, please? 2. Who are you? --> May I know who is calling? --> Who I calling please? 3. We cannot do that --> I’d like to offer a solution…. 4. That’s not my responsibility --> I’m sorry you are having this problem, let’s find a way to solve it. 5. I don’t know --> I will find out for you 6. We never promised you anything like that --> Let’s find out what we can do for you GRAMMAR - I suggest you to call again after office hour - I advise you to leave your brochures - I urge you to send us your samples by mail - I am sorry, I have no information about this cell phone number - I am sorry, I have no access to his cell phone number - I am sorry, she is not available now.
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Kosakata : Hendaklah/utamakan untuk….. Hendaklah/utamakan untuk…. (idem) Untuk berkunjung/berziarah Awas/hati-hati agar jangan….. Awas, hati-hati (jangan sampai tidak…… Tidak berziarah/berkunjung Memutuskan hubungan dengan aku Menyambung >< memutus silaturrahmi Sampai mengurangi dengan…. Karena udzur/halangan yang masuk akal Dari tempat yang paling jauh
Perhatikan baik-baik, pahamilah kemudian dihafal, sebagai berikut:
MPA 325 / Oktober 2013
49
Latihan Praktek Manasik Calon Haji
KOTA PROBOLINGGO–Kegiatan latihan praktek manasik haji bagi CJH Kota Prbolinggo digelar seharian penuh pada hari Rabu 4 September 2013 oleh Seksi PHU Kankemenag Kota Probolinggo. Seluruh calon haji yang mengikuti kegiatan ini memiliki semangat
Pemberangkatan CHJ Kab Sidoarjo SIDOARJO-Calon Jamaah Haji (CHJ) Kabupaten Sidoarjo tahun 2013 yang tergabung dalam kloter 7 hingga 11 – berjumlah 1.781 orang – diberangkatkan dalam 3 ke lompok. Kelompok pertama kloter 7 dan 8 diberangkatkan pada hari Jum’at (13/9) dari aula Kankemenag Kab. Sidoarjo. Sedangkan kelompok kedua (kloter 8-9) yang diberangkatkan pada hari Sabtu (14/9) dan kloter 10-11 pada hari Minggu (15/9), mengambil start di pendopo Kabupaten Sidoarjo. Pemberangkatan yang mengambil start di aula dipimpin langsung oleh Kakankemenag Kab. Sidoarjo, Drs. H. M. Nur Syamsuddin didampingi Kasi PHU Kankemenag Kab. Sidoarjo, H. Moh. Arwani, M.HI. Sedangkan yang berangkat dari pendopo kabupaten, dipimpin oleh Bupati dan juga Wakil Bupati Sidoarjo, yang didampingi oleh Ketua DPRD Kab. Sidoarjo dan Komandan KODIM 0816 Sidoarjo. CHJ kloter 8 yang berjumlah 445 orang, tersebar di 3 KBIH yaitu Mabruro, Uswah, dan Baitul Izzah. Sedangkan kloter 9 dengan jumlah yang sama tersebar di 4 KBIH yaitu Rohmatul Ummah, Al-Hikmah, Arafah, dan Ar-Roudhoh. Masing-masing kloter, Kankemenag Kab. Sidoarjo menu gaskan 2 orang petugas kloter untuk melayani CJH. Sementara itu, CHJ kloter 10- 11 (890 CJH) didampingi 4 petugas haji yaitu Drs. H. Khoidar, M.HI, H. Ali Mas’ad, M.Pd.I, H. Kuswanto,S.Pd dan Drs. H. Sholehan, M.Ag. •Im2
50
MPA 325 / Oktober 2013
yang tinggi. Ini terlihat dengan atusiasnya mengikuti acara hingga selesai dengan kondisi fisik yang masih prima meski panas matahari mulai menyengat dan rangkaian manasik masih banyak. Para pembimbing manasik dari Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo terus memberikan motivasi dan arahan serta meminta calon jama’ah haji mengikuti seluruh rangkaian praktek manasik secara penuh. Sebab kondisi sebenarnya di tanah suci justru lebih berat karena akan bersamaan dengan ribuan jamaah lainnya dari seantero penjuru dunia. Dalam latihan praktek ini banyak rangkaiannya, calon jama’ah haji diharapkan mengikutinya dengan seksama, sehingga akan mampu menghafal dengan benar rangkaian ritualnya. Jika tidak mengikuti dengan seksama acara ini, bisa jadi calon jama’ah haji akan bingung saat berada di tanah suci. Saat seluruh rangkaian praktik manasik telah diselesaikan dengan sempurna, para CJH menyadari bahwa ibadah haji akan sangat melelahkan karena seluruhnya merupakan ibadah fisik dan harus dibarengi dengan niat yang kuat. •Rozi
Pelantikan Pejabat Struktural di Kemenag Ponorogo
PONOROGO–Bertempat di lantai II aula Kankemenag Kab. Ponorogo berlangsung pelantikan pejabat struktural yang disaksikan segenap jajaran pejabat struktural maupun fungsional di lingkungan Kemenag Kab. Ponorogo, (13/9). Pejabat yang dilantik adalah Drs. H. Syaekhudin Nashir, M.Pd sebagai Kasubag TU, Drs. Siswo Widodo sebagai Kasi Penma, Mujiono,SH sebagai KTU pada MTsN Ngunut dan Hj. Laelastutik sebagai KTU Kauman. Dalam kata sambutannya Kakankemenag Kab. Ponorogo, Drs. HM. Sakur, M.SI, tidak lupa mengucapkan selamat dan sekaligus mengingatkan bahwa jabatan bukanlah sebuah kesempatan mencari aji mumpung tetapi jabatan itu adalah amanah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan, terlebih di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Pelantikan atau mutasi ini juga merupakan penyegaran, agar muncul inspirasi yang nantinya menghasilkan prestasi, karena tidak ada pekerjaan yang sifatnya mabni. Lebih lanjut beliau juga berpesan bahwa perlu dipahami dan di mengerti di tempat tugas yang baru jangan segan untuk banyak membuka buku aturan yang ada atau petunjuk pelaksanaan ataupun juknis demi menunjang kelancaran tugas yang di embannya. Acara pelantikan ini di akhiri dengan doa dan berjabat tangan memberikan ucapan selamat untuk pejabat yang telah dilantik. •Ifroh
Peresmikan Masjid Al Mukarom Sudimoroharjo Wilangan Nganjuk
NGANJUK-Pada Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Tahun 2012, Kemenag Kab Nganjuk mempunyai satu agenda yaitu pendirian masjid di Kecamatan Wilangan, tepatnya berada di desa Sudimoroharjo. Setelah satu tahun, masjid yang diberi nama AlMukarom itu telah rampung.
Tepat pada tanggal 20 Agustus 2013, masjid tersebut diresmikan oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim diwakili oleh Kabag TU Drs. H. Musta’in M.Ag yang bertepatan dengan kegiatan pembinaan Kakanwil di Kemenag Kab. Nganjuk. Antusiasme warga sekitar sangat terlihat. Terbukti dengan hadirnya kurang lebih 83 orang sebagai tamu undangan pada saat peresmian. Mereka yang terdiri dari karyawan-karyawati Kemenag Kab. Nganjuk dan warga sekitar masjid berada. Drs H Musta’in M.Ag setelah pengguntingan pita sebagai tanda telah diresmikannya masjid al-Mukarom, menyampaikan kepada Muspika Kec. Wilangan dan khususnya kepada aparat desa juga warga sekitar untuk tetap menjaga dan memakmurkan masjid, dengan tetap menjalankan kegiatan sebagaimana biasanya saja dalam arti tidak melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bisa mengganggu stabilitas masjid. Setelah pelaksanaan peresmian masjid diadakan potong tumpeng. Dan sebagai penutup pembacaan Do’a dipandu oleh Drs.H.Ngudiono M.Ag MM orang nomor satu di Kankemenag Kab. Nganjuk. •Nur
Pertandingan Persahabatan Tenis Lapangan KAB.MADIUN–Di tengah kesibukannya dalam melayani masya rakat, insan Kementerian Agama tidak lupa menjaga stamina tubuh dengan melakukan aktifitas olah raga. Oleh karena itu agar terwujud jiwa dan raga yang sehat, sebagian pejabat dan staf di Kemenag melakukan olah raga tenis lapangan. Seperti halnya Minggu (15/09) dipagi yang sejuk dan didukung cuaca yang cerah bertempat di lapangan tenis Wisata Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo, dilangsungkan pertandingan persahabatan antara tim tenis lapangan Kankemenag Kab. Madiun melawan Kankemenag Kab. Pacitan. Pertandingan persahabatan ini sebagai ajang silaturrahmi antara dua instansi di lingkup Kemenag dengan tujuan untuk lebih mengeratkan persaudaraan dan kekeluargaan. Selain itu pertandingan ini juga sebagai langkah awal dalam mempersiapkan diri kedua tim dalam laga pertandingan di tingkat provinsi Jawa Timur pada event HAB Kemenag Tahun 2014. Dengan harapan, bisa lolas ke babak final.
Calon Jamaah Haji, Pamit pada Bupati Lumajang
LUMAJANG-Sebanyak 652 CJH Kab. Lumajang memenuhi pendopo Kab. Lumajang dalam rangka pamitan dengan Bupati Kab. Lumajang, (19/9). Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (Drs.
Bukan kemenangan yang menjadi tujuan utama dalam pertandingan ini namun solidaritas, sportifitas dan tetap terjaganya keharmonisan. Pertandingan yang diakhiri dengan beramah tamah untuk saling memberikan informasi dan motivasi ini ditutup dengan foto bersama dan saling barjabat tangan sebagai wujud persahabatan dan kekeluargaan. •Arf
H. M. Mudhofar, M.Si) melaporkan bahwa CJH Kab. Lumajang yang terkumpul di kloter 39 maupun 40, akan berangkat menuju embarkasi Surabaya pada tanggal 28 September 2013 bertempat di stadion Lumajang. Sementara itu, Kakankemenag Kab. Lumajang (Nurmaluddin, SE, MPd.I) mengucapkan terima kasih kepada Bupati yang telah memfalisitasi acara ini, serta kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini. Beliau berharap agar pada tahun depan ada peningkatan. Tak lupa ucapan selamat jalan kepada seluruh CJH, semoga bisa menjadi haji yang mabrur. Sementara Drs. Siswinarko, MM mewakili para CJH Kab Lumajang dalam kata pamitannya menyampaikan mohon doa restu agar dalam menjalankan ibadah haji mulai dari berangkat ke tanah suci diberi kesehatan dan kelancaran, dan ketika pulang nantinya dalam keadaan selamat dan menjadi haji yang mabrur. Dalam kesempatan ini Bupati Lumajang (Drs. Sarodjad Masdar, MA) berpesan kepada CJH agar menjaga nama baik Lumajang, juga nama baik bangsa Indonesia, teriring do’a semoga selamat sampai tempat tujuan dapat melaksankan rukun haji dengan sempurna. •Ziza
MPA 325 / Oktober 2013
51
PELEPASAN CJH PNS KEMENAG GRESIK GRESIK-Jumlah CJH dari PNS Kanke menag Kab. Gresik tahun 2013 M/1434 H kali ini sebanyak 10 orang dan dua orang petugas haji. Mereka dilepas oleh Kakankemenag Kab. Gresik usai acara rapat dinas, (4/9). Meski pemberangakatannya masih be berapa minggu setelahnya, hal tersebut dimaksudkan sebagai wahana silaturrahim karena tidak mungkin para CJH mendatangi satu-persatu untuk berpamitan, sekaligus untuk mohon do’a. Dr. H. Haris Hasanuddin. M.Ag. Kakan kemenag Kab. Gresik dalam sambutannya menyampaikan bahwa CJH Kab. Gresik setiap tahun bertambah banyak. Hal itu menunjukkan kalau iman dan ekonomi masyarakat Gresik terus meningkat. Kepada para petugas, Kakankemenag wanti-wanti agar bisa memberikan pelayanan. Adapun CJH Kab. Gresik yang berangkat tanggal 17 September 2013 yaitu kloter 14 sebanyak 443 orang, sedang kan kloter 15 sebanyak 444 orang. Selan jutnya, pada tanggal 18 September 2013 sebanyak 391orang tergabung dalam kloter 16. Sementara pada tanggal 29 September 2013 sebanyak 43 orang kloter 67 gelombang 2. Total keseluruhan CJH Kab. Gresik yang berangkat tahun 2013 sebanyak 1.345 orang dan yang tunda berangkat 171 orang. •Fudlla
OPERA RADEN KIAN SANTANG WARGA KEMENAG KOTA BLITAR KOTA BLITAR-Masih dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT RI ke68, Pemkot Blitar menggelar Pawai Kebang saan, (10/9). Pesertanya adalah seluruh masyarakat Kota Blitar, termasuk warga Kemenag Kota Blitar. Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd. – Kakan kemenag Kota Blitar menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat kemerdekaan. Dan yang tak kalah penting adalah meneladani semangat perjuangan para pahlawan kusuma bangsa. Yang menarik, dalam Pawai Kebangsaan ini, warga Kemenag Kota Blitar-baik pejabat maupun para staf-nya-kompak ikut mangayu bagyo dengan tampilan ala sinetron tv Raden Kian Santang. Dalam pawai ini disajikan replika Prabu Siliwangi yang diperankan oleh H. Solekan, M. Ag. (Kasi Bimas Islam), Tabib Liem (Drs. Harodi-Pengawas), Resi Bathara Kuncung Putih (H. Rusdy Riyanto-Pengawas), Prabu Amuk Marukul (H. Munib-Kepala KUA), dan lain-lain. Apapun tampilan warga Kemenag Kantor Kota Blitar, yang pasti mereka tetap menyampaikan pesan melalui banner bertuliskan “Kita Bisa Merdeka Karena Semua Umat Beragama Mengedepankan Kerukunan.”. •Moza
MUSABAQAH QIROATUL KUTUB (MQK) SAMPANG-Bertempat di Aula Kanke menag Kab. Sampang dilangsungkan kegiatan Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK), (2/9). Kegiatan ini bertujuan mencari bibitbibit baru santri yang mumpuni dalam membaca kitab kuning yang tidak hanya mahir dalam nahwu shorofnya akan tetapi dalam memaknai kitab juga. Pemenang lomba ini, akan mewakili Kabupaten Sampang di tingkat provinsi. MQK ini diikuti 61 orang putra dan putri utusan dari berbagai pondok seKab. Sampang mulai dari marhalah Ula, Wustha dan Ulya. Ada juga debat Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang mengangkat masalah-masalah kontemporer mulai dari isu-isu keagamaan, politik, sosial dan budaya. Kegiatan ini dibuka oleh Kakankemenag Kab. Sampang Drs. H. Mudjalli, M.HI. yang sangat mengapresiasi lomba kali ini. “Secara tidak langsung kita sudah mempersiapkan kader ulama yang mahir dalam membaca kitab kuning dengan adanya lomba ini,” ungkapnya. Kitab-kitab yang dilombakan meliputi fiqh, nahwu, akhlaq, tarikh, tafsir, ushul fiqh, dan balaghah. Pemenang lomba ini banyak didominasi utusan PP. At-Taroqqi Karongan, PP. Al-Mubarok Lan Bulan Tambelangan dan PP. Darut Tauhid Enjelan. •Lely
PELANTIKAN JABATAN PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL BLITAR-Bertempat di aula Raudhah Kankemenag Kab. Blitar, diselenggarakan acara “Pelantikan Jabatan Pejabat Struktural dan Fungsional”, (5/9). Acara dihadiri seratusan orang yaitu para Kasi dan Penyelenggara, jajaran Pengawas dan Kepala MIN, MTsN dan MAN beserta isteri. Pejabat yang dilantik sebagai kepala madrasah adalah Syaiful Ridhwan Muchdi, M.Ag sebagai Kepala MTsN Sumberejo, Drs. Boimin (MTsN Gandusari), Nur Huda, S.Ag., M.Pd (MTsN Kunir), Aripin, S.Pd (MTsN Jabung), Muzaini, S.ag., M.Ag. (MTsN Ponggok), Damanuri, S.Pd. (MIN Tegalasri), Drs. Syamsul Hadi (MIN Kolomayan), Sutrisno, S.Ag., MM (MIN Mojorejo), Abdul Zaeni, S.Pd., M.Ag (MIN Sumberejo), Dra. Wanti (MIN Purwokerto), Moh. Soliq, S.Ag. (MIN Sumberjati), Aceng Sutrisno, S.Pd. (MIN Ngaringan), Ernawati Khusnul Khotimah, S.Pd (MIN Umbuldamar), Mahfud, S.Pd.I. (MIN Olak-Alen), dan 1 orang sebagai Kepala Urusan Tata Usaha MAN Kunir yaitu Zainudin, S.Ag. Kakankemenag Kab. Blitar, Drs. H. Akhmad Mubasyir, MA berpesan kepada terlantik agar pandai-pandai beradaptasi di lingkungan kerja, sehingga sukses dalam menunaikan tugas hingga purna. •Han
PEMBINAAN MANAGEMEN DAN PEMBINAAN SYARIAH LUMAJANG-Bertempat di Warung Apung “Pondok Asri” Lumajan, penyelenggara syariah Kankemenag Lumajang menye lengga rakan pembinaan manajemen dan pembinaan syariah, yang terdiri dari pembinaan manajemen zakat, pembinaan manajemen wakaf dan pembinaan lembaga dakwah, (27/8). Nara sumber dalam kegiatan ini adalah Kakankemenag Lumajang, Kabag Kesra/Subag Agama pada pemkab Lumajang, penyelenggara syariah pada Kankemenag Lumajang, serta pengurus BAZ Kab. Lumajang. Berdasar struktur baru di Kemenag sesuai dengan PMA No 13 Tahun 2012, penyelenggara syari’ah mempunyai tugas pokok dan tugas tambahan. Tugas pokoknya melakukan pelayanan, bimbingan dan pembinaan serta pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan syari’ah, hisab rukyat dan pengukuhan penyumpahan. Sedangkan tugas tambahan pelayanan di bidang penerangan dan penyuluhan, kemitraan dan publikasi dakwah, hari besar Islam, seni budaya islam, MTQ, serta pemberdayaan zakat dan wakaf. Dengan adanya kegiatn ini diharapkan ada sharing dan evaluasi untuk pengem bangan program, baik di bidang wakaf, zakat dan penyuluhan mengingat pentingnya hal ini di masa mendatang. •Ziza
HALAL BIHALAL SEKALIGUS DAN PEMBINAAN NGANJUK-Di halaman belakang nag Kab. Nganjuk, karyawanKeme karyawati Kemenag Kab. Nganjuk tan halal bi halal melaksanakan kegia dan pembinaan dari Kakanwil Kemenag Prov. Jatim yang dihadiri oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Musta’in M.Ag, (20/8). Drs. H. Imam Mujaib M.HI, selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sarana menyambung tali silaturahmi sehingga terwujud rasa kebersamaan dalam keluarga besar Kemenag Kab. Nganjuk. Sementara itu, Drs. H. Ngudiono M.Ag MM Kakankemenag Kab Nganjuk dalam sambutanya memohon maaf atas nama pribadi, keluarga juga pimpinan, bila ada kesalahan selama ini. Beliau juga menyampaikan beberapa hal tentang prestasi yang sudah ditorehkan oleh madrasah di Kemenag Kab. Nganjuk. Sebagai acara inti adalah pembinaan dari Kakanwil Kemenag Prov. Jatim yang diwakili oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Musta’in M.Ag. Pada kesempatan ini dirinya menekankan bahwa institusi adalah identik dengan kebersamaan. Artinya PNS Kemenag Kab Nganjuk harus mampu membangun komunikasi internal maupun eksternal yang bisa meningkatkan kualitas kinerja. •Nur
52
MPA 325 / Oktober 2013
Kepala Kemenag Kota Blitar Pimpin Lomba Baris Berbaris
KOTA BLITAR–Untuk menyemarakkan peringatan HUT RI ke-68, warga Kemenag Kantor Kota Blitar tidak ketinggalan untuk ikut serta berpartisipasi dalam lomba baris berbaris yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, (4/9).
Tidak tanggung-tanggung, warga Kemenag Kantor Kota Blitar sekaligus mengikut sertakan tiga peleton barisan yang terdiri dari dua peleton laki-laki dan satu peleton perempuan yang masingmasing diikuti oleh enam belas personel. Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd. – Kepala Kemenag Kantor Kota Blitar menyampaikan kegiatan baris-berbaris ini tidak hanya semata-mata untuk mengisi peringatan HUT Kemerdekaan RI. “Namun lebih dari itu juga untuk menjaga kesehatan, melatih kedisiplinan, kebersamaan serta kekompakan.”, tuturnya. Dan H. Imam Muchlis atau yang akrab dipanggil Mas Im bukan sekedar memberikan perintah kepada bawahannya untuk mengikuti kegiatan ini. Tetapi ia berada pada baris terdepan dan memimpin salah satu peleton warga Kemenag Kantor Kota Blitar. Seperti tampak pada gambar, peleton yang dipimpin oleh Kepala Kemenag Kantor Kota Blitar ini mengenakan busana tradisional Jawa lengkap dengan udeng (ikat kepala)-nya. Dan seluruh personil dalam peleton yang dipimpin Kepala Kemenag ini merupakan para pejabat di lingkungan Kemenag Kantor Kota Blitar. •Moza
Sebanyak 19 Pejabat Mutasi, dan 3 Promosi BANYUWANGI–Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, S. Ag, M.Pd., melantik 19 pejabat struktural, dan 3 pejabat fungsional, (1/8). Acara digelar di aula dan dihadiri oleh seluruh pejabat Kemenag beserta istri, Ka Madrasah, Ka KUA, KTU, dan PPAI seKab. Banyuwangi. KTU yang terkena mutasi Drs. Achmad Fauzie sebagai KTU MTsN Cluring, Masduki, S.PdI (MAN Genteng), Atim Siswo Nurhadi, S.Pd (MTsN Pesanggaran), Rusyah Imam, SE (MAN Pesanggran), H. Bambang Sumitro, S.Sos (MTsN Srono), dan H. Abd. Holik, S.PdI (MAN Banyuwangi). Kepala KUA yang terkena mutasi adalah Saiful Karim, S. Ag. sebagai Kepala KUA Kec. Licin, H. Mawardi, SH, M.Ag (Wongsorejo), A. Syakur Isnaini, S.Ag (Kalipuro), H. Lukman, S.Ag (Sempu), Drs. Achmad Tamami (Muncar), H. Amin Maki, S.Ag, MHI (Purwoharjo), H. Ghufron Mustofa, S.Ag (Bangorejo), Marjuki, S.Ag (Tegalsari), Mustain Hakim, S.Ag (Banyuwangi), dan H. Parlan, SH, M.Ag (Rogojampi).
Pembinaan & Pemberian Tali Asih Kepada PNS Purnatugas
PROBOLINGGO–Usai melaksanakan apel rutin dan pembinaan tanggal 17-an, dilaksanakan pemberian tali asih kepada 5 orang PNS purnatugas. Acara yang dilangsungkan di aula al-Ikhlas Kankemenag
Sementara itu, mutasi di ranah kepala madrasah terjadi pada Drs. H. Nur Rakhim (MTsN Banyuwangi I), Drs. H. Abd. Hadi Suwito (MTsN Glenmore), dan Drs. H. Muhtarulloh (MA Unggulan Al Azhar Kec. Muncar). Tiga pejabat promosi adalah Fathur Rahman, S.Ag. menjadi Ka. KUA Kec. Siliragung, Husnan, SH (KTU MTsN Sambirejo) dan Sri Wahyuni, S.Sos (KTU MTsN Kalibaru). •Yas
Kab. Probolinggo ini berlangsung khidmat dan lancar, (17/9). Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Probolinggo, H. Busthomi, S.H., M.HI mengucapkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada para PNS yang telah memasuki masa purnatugas. “Kita patut mencontoh dan meneruskan dedikasi, spirit dan perjuangan mereka yang sangat disiplin dan tak kenal lelah sampai detik akhir. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi kita semua, para PNS yang memasuki masa purnatugas masih tetap segar-bugar dan sehat wal afiat. Semoga kita juga bisa seperti mereka,” ungkapnya mencontohkan. Sedangkan Drs. H. Hanafi, M.Pd.I yang mewakili para PNS purnatugas, menyampaikan ungkapan terimakasih tak terhingga kepada segenap karyawan/karyawati Kementerian Agama atas segala perhatian dan dukungannya selama bertugas. “Kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan selama menjalankan tugas dan mengabdi di Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo. Kami berharap agar silaturrahim tetap terjalin dengan keluarga besar Kementerian Agama, tempat kami mengabdi dan bernaung”, ungkapnya. •Yazid Zain
MPA 325 / Oktober 2013
53
DILANTIK, 5 PEJABAT STRUKTURAL BANGKALAN-Bertempat di aula alIklash, Kankemenag Kab. Bangkalan menyelenggarakan pelantikan pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kab. Bangkalan, (4/9). Acara ini dilaksanakan bersama dengan pengambilan sumpah PNS dan pelepasan PNS purna tugas di lingkungan Kankemenag Kab. Bangkalan. Pada kesempatan ini, pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kab. Bang kalan hadir. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Moch. Amin Mahfud, M.Pd.I., berharap kepada semua yang dilantik agar mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Sementara kepada para CPNS yang baru di ambil sumpahnya, diharapkan agar tidak terkena penyakit seperti kudis (kurang disiplin), asma (asal masuk), dan kutil (kurang teliti). Adapun 5 pejabat struktural yang dilantik adalah Halimatus Sakdiyah S.Ag (KTU MAN Bangkalan), Agus Salim S.Sos (KTU MTsN Bangkalan), H. Badri.S.Ag (Ka KUA Kecamatan Tanah Merah), Arif Rochman M.Si (Ka KUA Kecamatan Burneh) dan Drs. Nasikhun (Ka KUA Kecamatan Galis). Dalam acara tersebut, tidak lupa disampaikan ucapan terima kasih kepada para PNS yang telah purna tugas sekaligus pemberian tali asih. •Sulaiman FKUB ADAKAN DIALOG KERKUNAN UMAT BERAGAMA TULUNGAGUNG-Kankemenag Kab. Tulungagung dalam rangka meningkatkan kerukunan umat beragama di Kab. Tu lungagung, melaksanakan kegiatan Fo rum Komunikasi/Dialog Kerukunan Umat Beragama yang bertempat di Hall Barata. Kegiatan diikuti 120 orang yang terdiri dari unsur agama yang ada di Kab. Tulungagung. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Tulungagung, Drs. H. Damanhuri, M. Ag. menyampaikan bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Kab. Tulungagung sangat kondusif sehingga pertemuan ini lebih pas bila dikatakan sebagai forum silaturahim. Agama diharapkan memiliki kekuatan untuk menyatukan dan merajut kebersamaan, bukan memecah belah sehingga kerukunan ini akan terus terjaga dengan baik. Sebagai inti acara adalah penyampaian materi oleh para narasumber yaitu Toleransi Beragama (Radikalisme dan Terorisme) yang disampaikan oleh KH. Hadi, Fanatisme dan Primordialisme oleh Pdt Musa Haisoo, Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-agama Bukan Kristen oleh Lono Wibowo, Tri Kaya Parisudha oleh Sumiran, dan Namo Buddhaya oleh Suyoto. Pada kesempatan ini peserta ber kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat. •Nh
54
MPA 325 / Oktober 2013
BUPATI BERANGKATKAN 999 CJH LAMONGAN LAMONGAN-Sebanyak 999 CJH Kab. Lamongan secara resmi dilepas Bupati Lamongan yang diwakili Sekda H. Yuhronur Effendi, SE, MM, MBA menuju Asrama Haji Surabaya dengan diangkut 23 bus, (9/9). Upacara pembukan ditempatkan di Pendopo Lokatantra, dihadiri seluruh CJH kloter 1, Karu/Karom Kloter 2 dan 3, Forpimda dan pimpinan instaansi/lembaga terkait. Dalam pesannya, Bupati Lamongan mengharap agar pelayanan jamaah terus ditingkatkan kualitasnya. Sementara untuk para CJH, agar tetap menjaga citra Lamongan pada khususnya serta Indonesia di dunia Internasional. Karena kloter awal, jaga stamina tubuh, jangan sampai saat puncak ibadah haji malah sudah kehabisan staminanya. Sebelumnya, Kakankemenag Kab. Lamongan selaku Kepala Staf Penyelenggaraan Haji yang diwakili sekretaris, H. Moh. Irfan, SH, MM, berterimakasih kepada Pemkab Lamongan atas bantuan transportasi pemberangkatan dan pemulangan dari ataupun ke Asrama Haji Surabaya. Pada kesempatan disampaikan pula penghargaan pada KBIH yang mampu memberi bimbingan jamaah terbanyak yaitu: KBIH Labbaik RS. Muhammadiyah dan KBIH Darul Fiqhi. Juga CJH tertua dan termuda. •Nsr KUNJUNGAN TAMU OL DIKLATPIM BDK SEMARANG KOTA MALANG -Kemenag Kota Malang menerima tamu kunjungan Observasi Lapangan (OL) Diklatpim Tk. IV Angkatan XVIII dari Balai Diklat Keagamaan Semarang Jawa Tengah, (12/9). Selama 3 hari, peserta berada di Kota Malang untuk mencari dan mencocokkan teori yang diperoleh di kelas dan mengim plementasikan di lapangan. Peserta OL yang berjumlah 30 orang dibagi 3 ke lompok (BARJAS, Perwakafan dan resiko pernikahan bawah umur). Sebelum peserta melaksanakan OL diadakan acara upacara pembukaan di aula Kankemenag Kota Malang. Kata sambutan dari pihak BDK Semarang diwakili oleh Wakil Kepala BDK yaitu Drs. H. Sujarwo, M.Si. yang berterimaksih atas sambutan pihak Kemenag Malang sehingga kegiatan OL ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Sementara itu, Pgs. Kakankemenag Kota Malang Machsun Zain, S.Ag.M.Si menyampaikan bahwa kegiatan OL ini sangat berguna, selain tukar informasi dan pengetahuan juga nantinya akan diketemukan titik-titik kekurangan di kungan Kankemenag Kota Malang ling sehingga dapat dilakukan pembenahan dan perbaikan. Di akhir acara masing-masing saling bertukar cenderamata simbol tali silaturrahmi. •Bhn
KUNJUNGAN FKUB PROV. JAWA TIMUR DI KANWIL KEMENAG PROV. JATIM SURABAYA-Di awal bulan September 2013 FKUB prov. Jawa Timur melakukan kunjungan di Kanwil Kementeian Agama prov. Jawa Timur. Hadir dalam rombongan ketua FKUB Drs. Endro Siswantoro, MSi berikut para pengurus dan perwakilan dari masing-masing agama. Kedatangan rombongan disambut oleh Kepala Bagaian Tata Usaha pada Kanwil Kementerian Agama prov. Jawa Timur, Drs. Musta’in, M.Ag., beserta para pembimas di aula al Ikhlas I Kanwil Kementerian Agama prov. Jawa Timur. Kunjungan FKUB prov. Jawa Timur merupakan rangkaian kunjungan berkenaan dengan akan diterbitkannya buku “Pedoman Etika Kehidupan Beragama di Jawa Timur oleh FKUB prov. Jawa Timur.” Oleh karena itu FKUB sebagai mitra pemerintah, selain ingin mengetahui kondisi kerukunan beragama di Jawa Timur baik intern maupun antar agama dari sudut pandang pemerintah, juga mengharapkan ada masukan-masukan untuk perbaikan dan penambahan materi. Kondisi masyarakat Jawa Timur dengan karakteristik daerah yang heterogen kadang membuat gesekan di tingkat bawah. Sehingga nantinya dengan diterbitkannya buku tersebut dapat dijadikan acuan etis bergaul sehari-hari antar dan intern umat beragama. •Anni PEMANTAPAN KARU DAN KAROM CJH KABUPATEN MALANG MALANG-Ibadah haji merupakan ibadah besar yang tidak hanya cukup dengan niat saja pelaksanaannya tetapi, juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai serta kesiapan fisik yang prima. Oleh karena itu sudah seharusnya kalau setiap CJH selalu menjaga kesehatan dan pola makan. Lebih-lebih bagi ketua regu dan rombongan yang notabene juga CJH yang hendak menunaikan ibadah haji. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, H. Akhiyar, S.Ag.MM di hadapan 206 peserta pada saat membuka acara Pemantapan Kepala Regu (Karu) dan Kepala Rombongan (Karom) Jamaah Haji Kabupaten Malang Tahun 1434 H/2013 M di aula setempat, (5/9). Sementara itu, hadir sebagai pemateri yakni Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Mustain, M.Ag yang menyampaikan materi tentang tugas pokok dan sinergi kerja Karu dan Karom CJH. Dalam uraiannya dijelaskan secara gamblang tentang tugas-tugas dan kondisi jamaah maupun seluk beluk dan pelaksanaan tempat ibadah haji. Untuk mensukseskan pelaksanaan tugas tentunya dibutuhkan kerja sama, koordinasi dan komunikasi yang baik antara CJH, karu dan Karom serta Ketua Kloter. •Arif
PELANTIKAN PEJABAT KANKEMENAG KAB. NGAWI NGAWI-Bertempat di aula al-Falah Kankemenag Kab. Ngawi, dilangsungkan kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat di lingkungan Kankemenag Kab. Ngawi. Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. Syahidan, M.H, dalam sambutannya menyampaikan kepada para pejabat yang baru dilantik agar segera tanggap terhadap situasi dan kondisi, serta menyesuaikan diri di pos yang baru dan melakukan koordinasi/ konsolidasi serta melaksanakan tugas dengan semangat baru di tupoksi yang baru. Dalam pelantikan kali ini pejabat yang dilantik adalah Ansori, S.Ag (Kepala KUA Kecamatan Kendal), Hamim, Sag. (Kepala KUA Kecamatan Kwadungan), Juremi, S.Ag, (Kepala KUA Kecamatan Geneng), Rachmad Riyadi, S.PdI. (Kepala KUA Kecamatan Jogorogo). Sedangkan pejabat yang dipromosikan adalah Chusnul Amin, S.Ag, M.PdI sebagai Kepala KUA Kecamatan Pangkur dan Anas Zarkoni, S.Ag sebagai Kepala KUA Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi. Acara pelantikan pada tanggal 18 September 2013 tersebut dihadiri oleh segenap pejabat struktural maupun fungsio nal di lingkungan Kankemenag Kab. Ngawi yang berlangsung khidmat dan lancar. •Guh BUPATI NGAWI MELEPAS KEBERANGKATAN CJH KABUPATEN NGAWI NGAWI-Tepat puul 10.00 WIB, CJH Kab. Ngawi dilepas oleh Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistiyono dari Pendopo Widya Graha Kab. Ngawi dengan menggunakan 5 bus, (24/9). Dalam laporannya, Kakankemenag Kab. Ngawi yang diwakili Kasi Haji, Drs. H. M. Mas’ud, M.M menyampaikan terimakasih kepada Bupati yang telah menfasilitasi dan melepas keberangkatan 2014 CJH yang tergabung dalam kloter 31 bersama Kabupaten Madiun. Dalam sambutannya Bupati Ngawi mengharap kepada CJH agar selalu berdo’a dan waspada terhadap segala sesuatunya sejak dari tanah air hingga di tanah suci. Serta selalu menjaga diri baik jasmani maupun rohani dan mengikuti instruksi pembimbing haji. Dan tidak kalah pentingnya selalu kompak dengan sesama jama’ah yang lain. Sementara itu, H. Suroto, M.PdI yang mewakili CJH menyampaikan kata pamitan seraya mohon maaf serta doa agar para CJH tahun ini dapat melaksankan ibadah haji secara baik dan mendapatkan haji mabrur dan selamat pulang ke tanah air. Petugas haji Kabupaten Ngawi tahun 2013 adalah Drs. Syahidan, M.H (TPHI yang juga Kakankemenag Kab. Ngawi), Drs. Rodli Ma’mun, M.Ag (TPIHI), Drs. H. Faruq Nur Komar, S.Sos (TPHD Kab. Ngawi), dan dr. Yeni dari unsur TKHI. •Guh
KAKANKEMENAG KAB. PACITAN ADAKAN SAFARI SOSIALISASI HAJI PACITAN-Untuk mendongkrak jumlah pendaftar calon jamaah haji Pacitan – karena Pacitan menempati peringkat bawah dalam jumlah jamaah haji se-Jawa Timur – Kakankemenag Kab. Pacitan terjun langsung ke lapangan melakukan safari bersama Kasi PHU. Hal ini dilakukan agar bisa mengejar ketertinggalan dengan memberikan moti vasi dan pemahaman akan pentingnya menunaikan rukun Islam kelima ini. Dalam sambutannya, Drs. H. Munir, M.Hum. selalu memberikan dorongan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat yang belum mendaftrakan haji untuk segera mendaftar karena saat ini banyak kemudahan yang diberikan dalam proses pendaftararan haji secara on line. Peserta sosialisasi diharapkan agar menye bar luaskan informasi haji ini kepada ma syarakat luas. Sementara itu Kasi PHU, Dra. Hj. Siti Aisyah, MSI. memaparkan teknis penyelenggaraan haji mulai dari pendaftaran secara on line melalui SISKOHAT hingga pelaksaan perjalanan ibadah haji. Kegiatan safari yang dimulai sejak awal September oleh Kakankemenag Kabupaten Pacitan bersama Kasi PHU di 12 kecamatan secara beruntun dan berakhir pada tanggal 20 September. •Cros PEMBINAAN PENINGKATAN KUALITAS SDM BAGI PENGELOLA MADIN, PONPES DAN TPA/TPQ PACITAN-“Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang secara yuridis sudah masuk dalam UU No 20 Th 2003 tentang Sisdiknas, diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No 55 Th 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Dengan demikian secara legalitas Madrasah Diniyah sudah mempunyai kekuatan hukum”. Hal ini diungkapkan oleh Kakankemenag Kab. Pacitan pada acara Pembinaan Peningkatan Kualitas SDM bagi Pengelola Madrasah Diniyah, Pengasuh Ponpes dan Penyelenggara TPQ se-Kab. Pacitan yang dilaksanakan di aula Kankemenag Kab. Pacitan, (7/9). Kasi PD Pontren Kankemenag Kab. Pacitan, Mutongin, S.Pd.I berharap agar dengan adanya pembinaan ini bisa memberi nilai tambah bagi pengasuh Pontren, pengelola Madin dan Penyelenggara TPQ/ TPA dalam mengelola lembaganya. Kegiatan ini jugauntuk meningkatkan profesionalitas Madin, Pontren dan TPQ/TPA dan memberikan motivasi serta wawasan untuk mewujudkan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan yang diikuti 200 peserta ini dihadiri juga oleh Kasi Madin Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Suhaji, M.Si. selaku nara sumber. •Cros
PEMBINAAN MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PENGELOLA WAKAF PROBOLINGGO-Bertempat di aula al-Ikhlas, diselenggarakan pembinaan manajemen wakaf oleh Seksi Binsyar Kemenag Kab. Probolinggo, (9/9). Dalam sambutan dan pembinaannya H. Busthomi, S.H, M.HI berterimakasih atas terselenggaranya acara ini terutama kepada para petugas BPPN yang bersedia datang sekaligus memberikan pembinaan tentang proses dan pensertifikatan tanah wakaf. “Terus terang mengurus soal perwakafan kurang menarik jika tidak didasari oleh keikhlasan. Apalagi sekarang wakaf dituntut harus produktif yang mau tidak mau harus dikelola secara profesional”, tegasnya. Selanjutnya, beliau meminta kepada segenap peserta yang hadir agar sungguhsungguh mengelola aset-aset wakaf yang menjadi tanggungjawabnya untuk menghindari permasalahan yang disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang makna wakaf ditinjau dari syariat agama maupun kepentingan publik. Dalam pembinaan yang dihadiri para Kepala KUA, nadzir dan undangan, petugas BPPN menjelaskan tentang teknis dan alur proses pensertifikasian tanah wakaf secara tepat, praktis dan benar serta menjawab permasalahan yang ditanyakan. •Yazid Zain PEMBINAAN KARAKTER PNS MELALUI PENGEMBANGAN LIFE SKILL DAN ENTREPRENEURSHIP KOTA PROBOLINGGO-Pada hari Rabu (4/9), bertempat di aula MAN 2 Kota Probolinggo Kasubbag TU Kankemenag Kota Probolinggo mengadakan kegiatan Pembinaan Karakter PNS/Karyawan melalui Pengembangan Life Skill dan preneurship “Optimalisasi Otak Entre Kanan”. Acara pembinaan ini dihadiri oleh seluruh pejabat, pegawai dan karyawan di lingkungan Kankemenag Kota Probolinggo. Sementara yang bertindak sebagai nara sumber adalah Rina Noviani, MM (Managing Director IME Training Centre). Sementara itu, Didik Heriadi, S.Ag, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengoptimalisasi otak kanan seorang PNS/Karyawan dalam mengimplementasikannya dalam pekerjaan/ tugas dan sebagai pembinaan karakter PNS/Karyawan. Acara ini mempunyai target terbinanya karakter PNS/Karyawan melalui pengembangan life skill dan enterpreneurship dalam mengoptimalkan potensi otak kanan. Beliau berharap muda-mudahan setelah selesainya acara ini ada peningkatan kinerja dan inovasi dalam bekerja terhadap seluruh PNS yang ada di Kementerian Agama Kota Probolinggo. •Roz
MPA 325 / Oktober 2013
55
Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional
MAGETAN–Di aula utama Kankemenag Kab. Magetan, sebanyak 16 pejabat dilantik oleh Kakankemenag Kab. Magetan Mas’ud,S.Ag, (11/9). Mereka terdiri dari 13 orang yang dilantik sebagai kepala madrasah dan 3 orang dilantik sebagai Kepala TU.
Pejabat yang dilantik sebagai kepala madrasah adalah Drs. Suratno (MIN Krowe), Drs. Priyogo (MTsN Goranggareng), Nurhadi,S.Pd (MTsN Karangmojo II), Drs.Moh Jubarudin (MTsN Temboboro), Drs. Purwo Setya Sugondo (MTsN Sidorejo), Sumadi,S.Pd (MTsN Karangmojo I), Basuki Prihatin, S.Pd (MTsN Bendo), Agus Prabowo,S.Ag (MTsN Kiringan), Suwoko,S.Pd (MTsN Panekan), Rustamadji,S.Ag (MTsN Takeran), Mukhtarom,S. Pd.I (MTsN Kiringan), Sutrisno,M.Pd.I (MAN Panekan), dan Drs.Ary Siswanto,M.Si (MAN Takeran ), Sementara yang dilantik sebagai KTU adalah Siti Asiyah,A.Ma (MTsN Sidorejo), Didik Sudibyo,SE (MTsN Bendo), Drs.Suntarman (MTsN Karangmojo I), Dalam pengarahannya, Mas’ud, S.Ag mengatakan bahwa pelantikan di lembaga pemerintahan merupakan hal yang biasa, tanpa rekayasa, dan tanpa ada yang meminta juga tanpa ada unsur kepentingan pribadi. Tapi lebih berdasarkan pada kondisi dan kepentingan lembaga agar ke depan bisa lebih maju. Diharap yang baru dilantik segera merapat ke Satkernya masing-masing untuk menyesuaikan diri dan melaksanakan tugas. •Mkd
Halal bi Halal PNS Kemenag Kab-Kota Kediri Sekaligus Pembinaan Kakanwil KEDIRI–Sebagai upaya meningkatkan disiplin dan kinerja guna mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Kemenag Kab./Kota Kediri menyelenggarakan pembinaan PNS Kemenag yang dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim. Acara ini bertempat di aula Muktamar NU PP Lirboyo Kota Kediri, (3/9). Dalam pembinaannya H.M. Sudjak menyampaikan prestasiprestasi raihan Kemenag. “Kemenag sekarang ini mempunyai aklokasi anggaran terbesar ke-4, telah mendapatkan WTP dari BPK 2 kali berturut-turut, juga sebagai penyelenggara haji terbaik didunia, mengalahkan Malaysia dan Turki. Jadi, Kementerian Agama tidak boleh dipandang sebelah mata”. tegas Kakanwil. Kakanwil juga meminta kepada seluruh pegawai untuk meningkatkan prestasi tersebut, atau minimal mempertahankannya. Sebelum pembinaan Kakankemenag Kota Kediri, H. Suryat, S.Ag., M.Pd.I. mewakili shohibul bait (Kemenag Kota Kediri &
Sosialisasi dan Publikasi Pengelola Zakat
KOTA MOJOKERTO–Untuk meningkatkan pemahama dan menggali potensi zakat masyarakat khusunya di kalangan pengusaha, Kankemenag Kota Mojokerto menyelenggarakan sosialisasi dan
56
MPA 325 / Oktober 2013
Ponpes Lirboyo) dan shohibul hajat (Kemenag Kab/Kota Kediri) menyampaikan selamat datang kepada Kakanwil dan seluruh PNS Kemenag Kab Kota Kediri. Acara yang berlangsung dalam nuansa halal bi halal ini dimeriahkan oleh pementasan seni musik keluarga besar kemanag kab/kota Kediri dan diakhiri dengan do’a dipimpin Kasi PD Pontren Kab. Kediri, H. Abdul Kholiq Nawawi, M.Pd.I. •Alfy publikasi pengelola zakat (12/9). Bertempat di Rumah Makan Jimbaran Jl. By Pass Kota Mojokerto, acara ini diikuti oleh 60 orang pengusaha se-Kota Mojokerto. Supatmo, S.Ag. Penyelenggara Syariah menjelaskan bahwa tujuan acara ini adalah menyamakan persepsi tentang zakat. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat potensi zakat di Kota Mojokerto yang belum tergarap maksimal. “Dengan sosialisasi ini diharapkan bisa muncul pemahaman dan zakat di Kota Mojokerto bisa tergarap secara maksimal,” harapnya. Senada itu Drs. Syamsuri Arif, M.Si Kakankemenag Kota Mojokerto menegaskan bahwa zakat adalah kewajiban. Maka dalam pelaksanaannya diperlukan pemahaman baik dari pemerintah maupun kalangan muzaki. Agar potensi zakat yang demikian besar itu bisa tergarap secara maksimal dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi umat. “Kami berharap dengan soaialisasi ini para pengusaha yang hadir bisa memahami dan menyadari pentingya zakat. Dan bersedia mengeluarkan zakat sebagai kewajiban muslim,” tegasnya. Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Wakil Walikota KH. Mas’ud Yunus sebagai Ketua BAZ Kota Mojokerto. •Fm
WABUP LEPAS 1.305 CJH DI MASJID AGUNG PAMEKASAN-Bertempat di Masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan, 1.305 CJH resmi dilepas oleh Wakil Bupati Pamekasan, (18/9). Sebelum resmi dilepas, Wabup Kholil Asyari secara simbolis memakaikan seragam haji nasional kepada salah satu CJH. Mereka juga diberi pemantapan mengenai persiapan pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji. Pemantapan juga dilakukan oleh tim medis dan para medis yang mendampinginya. Dalam laporannya, Kakankemenag Kab. Pamekasan, H. Mu’arif mengatakan ada 4 kloter CJH yang siap diberangkatkan, yaitu kloter 35, 36, 37 dan 63. Untuk kloter 35 diberangkatkan tanggal 26 September, kloter 36 dan 37 tanggal 27 September dan kloter 63 tanggal 7 Oktober. Lebih lanjut, beliau mengaku bangga karena selama ini dapat memberikan pelayanan pada CJH hingga saat pelepasan digelar. Semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar hingga saat pemberangkatan bahkan sampai pemulangan nanti. Sementara itu Wabup dalam sam butannya berpesan agar CJH dapat beribadah dengan baik, salah satunya dengan memperbaiki niat. Di samping harus bisa menjaga akhlaq dan sikap, mengingat umat Islam Indonesia dikenal memiliki akhlak yang baik. •Sri Mukti
DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENINGKATAN KOMPETENSI PENYUSUNAN BAHAN AJAR JEMBER-Bertempat di aula Kanke menag Kab. Jember, berlangsung kegiatan Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kom petensi Penyusunan Bahan Ajar Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah di Wilker Kemenag Kab. Jember yang diselenggarakan oleh BDK Surabaya bekerjasama dengan Kankemenag Kab. Jember, (10-16/9). Sebanyak 30 guru MI menjadi peserta diklat ini. Ketua panitia dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya berharap dengan adanya diklat ini, kualitas dan mutu output akan meningkat. Selain itu, ilmu yang diperoleh akan dapat diimplementasikan langsung setiap hari pada bidang kerja masing-masing. Kakankemenag Kab. Jember, Drs. Rosyadi BR, M.Pd.I. dalam sambutannya berpesan agar seluruh peserta diklat benar-benar serius mengikuti kegiatan ini. Karena ilmu yang didapat nanti akan selalu bermanfaat dalam setiap tugas. Ilmu yang didapat nantinya juga diharapkan ditularkan kepada rekan lain yang ada di satker. Ditemui terpisah, staf dari seksi Pendidikan Madrasah selaku panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini memang dikhususkan bagi guru kelas MI. Dalam kegiatan ini, praktek menjadi poin yang penting. •Efrizal
PGMI TUBAN ADAKAN HALAL BI-HALAL TUBAN-Bertempat di Gedung Graha Sandya Semen Indonesia, berlangsung halal bi halal PGMI se-Kab. Tuban yang di hadiri oleh Wabup Tuban Ir. H. Noor Nahar Husein dan Kabid Penma Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag., (22/8). Dalam sambutannya, Wabup Tuban menyampaikan bahwa pendidikan di Tuban sudah baik. Yang akan diperbaiki lagi adalah kesejahteraannya bagi guru baik dari tingkat RA maupun MA, terutama RA yang sekarang ini belum mendapatkan kesejahteraan secara maksimal. Untuk itu, pemda akan berusaha meningkatkan kesejahterannya supaya lebih semangat lagi untuk mendidik. H. Qomarruddin, S.Ag selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan dengan tujuan silaturahmi antar guru dari tingkat RA sampai MA. Dalam pembinaannya, Kabid Penma Kanwil Kementerian Prov. Jatim menyam paikan bahwa pendidikan sekarang ini membutuhkan tenaga pendidik yang pro fesional sehingga anak-anak didik bisa lebih berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademiknya Sementara itu, Kakankemenag Kab. Tuban, Drs. Leksono, M.Pd.I mengamini apa yang telah disampaikan oleh Kabid Pendma maupun Wabup. •Taaar
JALIN KOMUNIKASI DAN SILATURAHMI, SUBBAG TATA USAHA DENGAN SEKSI PENYELENGGARA JEMBER-Bertempat di rumah makan dan kolam pancing Haji Imam Jember, Subbag Tata Usaha Urusan Umum menga dakan rakoor dengan perwakilan seksi/ penyelenggara, (9/9). Rapat ini ber ke naan diterbitkannya Peraturan Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim Nomor 265 tahun 2013 tentang Nomenklatur dan Kode Indeks di lingkungan Kemenag Provinsi Jatim. Peserta berasal dari 14 perwakilan seksi/ penyelenggara yang ada di Kankemenag Jember. Kegiatan diawali dengan laporan dari koordinator pelaksana Subbag Tata Usaha Urusan Umum, Dra. Sri Ratna Widyastuti dilanjutkan dengan arahan dari Kasubag TU Drs. H. Hamam, M.HI yang menyampaikan alasan dilaksanakannya kegiatan ini. Ini tak lepas karena berlakunya PMA No. 13 Tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Kemenag. Dengan PMA ini, semua struktur organisasi lama akan direstrukturisasi sehingga diperlukan peraturan baru yang mengatur tentang nomenklatur dan kode indeks untuk menggantikan peraturan lama yang tidak relevan. Secara teknis pelaksanaannya, sering terjadi kesalahan. Koordinasi ini dimaksud kan untuk meminimalisir hal itu. •Ratna
PEMBERANGKATAN CJH KOTA MADIUN KOTA MADIUN-Dari Wisma Haji Kota Madiun, sebanyak 151 CJH Kota Madiun yang tergabung dalam kloter 25 bersama CJH dari Ponorogo dan Surabaya, dilepas oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, SH, MM dari dengan menggunakan 4 bus, (22/9). Pada laporannya kepada Walikota Madiun, Kakankemenag Kota Madiun menyam paikan terima kasihnya kepada Walikota Madiun, karena mulai dari seragam CJH hingga berangkat dan kembali nantinya, segala biaya dicukupi oleh Pemerintah Kota Madiun. Beliau berharap agar CJH Kota Madiun berangkat dan kembali dalam keadaan sehat. Dalam sambutannya Walikota Madiun berharap kepada CJH untuk mendoakan Kota Madiun agar aman dan tenteram. Seraya berharap agar visanya bisa keluar sehingga nanti bisa bertemu dengan CJH Kota Madiun di tanah Suci. Beliau berharap agar CJH selamat sampai di Madinah dan kembali ke Kota Madiun dengan selamat juga. Dengan diiringi lambaian tangan selamat jalan dari Walikota Madiun, Forpimda dan seluruh pejabat, rombongan CJH Kota Madiun dengan perlahan-lahan meninggalkan halaman Wisma Haji Kota Madiun menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Semoga selamat hingga kembali ke Kota Madiun. •Iin PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL KANKEMENAG KOTA SURABAYA SURABAYA-Managemen organisasi yang profesional adalah sangat dibutuhkan dengan tujuan untuk penyegaran, promosi dan sekaligus peningkatan profesionalitas dan integritas dalam pengembangan visi dan misi Kementerian Agama kedepan. Bertempart di aula Kankemenag Kota Surabaya, telah dilaksanakan pelantikan pejabat Struktural dan Fung sional, di lingkungan Kankemenag Kota Surabaya, (16/9). Dalam amar sambutannya, Kakan kemenag Kota Surabaya, Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag, menuturkan bahwa ada dua hal yang harus dipahami bersama dalam pelatikan yaitu pertama, sebagai realisasi upaya untuk mewujudkan peningkatan kapasitas managemen dan kedua, untuk mewujudkan kelembagaan yang dinamis, efektif dan efesien, profesional dan integritas. Adapun sebanyak 3 pejabat struktural dan fungsional yang baru dilantik adalah sebagai berikut Agus Muhtamil, S.Ag.,M. HI sebagai Kepala KUA dan PPAIW Kec. Bulak. M. Hasan, S.Ag, sebagai Kepala KUA dan PPAIW Kec. Tenggilis Mejoyo dan Drs. M. Nasir sebagai Kepala MIN Jambangan. •Dori
MPA 325 / Oktober 2013
57
Pesona
Gaun Pengantin Muslimah Memasuki bulan besar atau bulan Dzulhijjah, pada bulan Oktober biasanya banyak moment hajatan pernikahan terjadi. Untuk itu Annisa kali ini memberikan dua rancangan gaun pengantin muslimah (karya Sanny Poespo) yang mungkin dapat dijadikan inspirasi bagi pembaca yang hendak melakukan pernikahan.
58
MPA 325 / Oktober 2013
LAA Remaja Miftahul Rahma Nabila
Merengkuh Prestasi dengan Kerja Keras
B
enar kiranya pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Hal ini layak dialamatkan pada Miftahul Rahma Nabila atau biasa dipanggil Lala oleh temantemannya. Siswa kelas IX MTsN Kepanjen Kabupaten Malang ini, sejak duduk di kelas 1 (satu) SD sudah mulai menekuni olah raga bulutangkis. Oleh karenanya untuk mengasah bakat dan kemampuanya kemudian orang tuanya memasukkan ke klub bulutangkis di Kepanjen. Bak gayung bersambut karena pada dasarnya menyukai olah raga dan ada garis bakat dari kedua orang tuanya yang memang atlit tenis meja dan karate, hari demi hari bakatnya terus terasah. Beragam metode pelatihan yang diberikan oleh pelatih dilahapnya dengan senang tanpa mengeluh. Bakat itu juga menitis pada adiknya yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Bagi Gadis kelahiran Malang, 18 Juni 1998 ini tiada hari tanpa latihan. Sebab tidak berlatih selama satu hari saja badannya terasa pegal-pegal. Untuk itu setiap hari latihan selama 4 s/d 5 jam dilakoninya secara rutin, sebelum dan sesudah berangkat sekolah. Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Irfan Yunaidi dan Heny Sundayati ini punya resep khusus untuk menunjang stamina dan meningkatkan ketahanan fisiknya menjelang menghadapi pertandingan yakni melakukan lari di bawah terik panas matahari dari sekolah menuju rumahnya yang berjarak 5 km. Selain itu ia juga aktif mengikuti latihan karate karena penting untuk ketahanan kaki sebagai tumpuan badan saat bertanding. Kedua orang tuanya juga memberikan keleluasaan dalam beraktivitas dan tidak pernah mengekang keinginannya untuk maju. Alhasil pada saat bertanding dia memiliki stamina yang kuat. Beragam prestasi yang diraihnya adalah sebagai juara I Bulutangkis single putri pada PORSENI MTs Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dan juara II Ganda. Pun pada even POSPEDA JATIM tahun 2012 juga meraih juara I single. Pernah juga meraih juara III Single pada kejuaraan antar klub se Jawa Timur. Pada POPDA juara III Ganda dan masih banyak lagi even kejuaraan yang diikutinya termasuk level kabupaten. Deretan trophy dan piagam kejuaraan berjejer rapi di rumahnya menunjukkan prestasi yang pernah diraihnya. Di bidang akademik pun nilai yang diraih juga lumayan bagus walaupun belum mampu menembus tiga besar. Gadis penyuka nasi goreng dan warna favorit merah ini merasakan justru lawan terberat yang dihadapinya selama bertanding bukanlah lawan yang dihadapi di lapangan tetapi justru emosi dirinya yang kerap muncul sehingga dirinya mudah grogi, mati langkah dan permainan tidak berkembang. Alhasil kekalahan pun ia terima. Hal ini biasanya dipicu ketika mengetahui lawan yang dihadapinya memiliki kualitas yang lebih baik. Tetapi dorongan untuk terus maju selalu membuatnya memberikan perlawanan
semaksimal mungkin, ibarat orang bertempur berjuang sampai titik darah penghabisan. Sepintas orang memang tidak akan percaya kalau Lala ketika bertanding begitu aktif sebab pembawaannya yang pendiam dan jarang berbicara. Tetapi, sebagaimana layaknya remaja putri yang lain dirinya juga suka mengoleksi acecoris khas remaja termasuk jalan-jalan. Dalam kesehariannya baik di sekolah maupun di rumah Lala, memang lebih banyak diam dan orang lain tidak akan tahu kalau memiliki kemampuan yang patut diacungi jempol. Di saat teman-temanya asyik bermain dia lebih memilih untuk berlatih demi menjaga instink dan ketajamannya dalam bertanding. Menurutnya naluri dan kemampuan itu akan terjaga apabila di asah secara terus menerus. Kalau sudah seperti itu maka cara untuk menghilangkan ketegangan adalah dengan tarik napas dalam dan turun minum dulu. Pengalaman paling mengesankan selama ini ketika berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam kejuaraan antar klub se Jawa Timur Tahun 2012 di mana dirinya berhasil mengalahkan unggulan pertama (seeded) yang notabene merupakan atlit-atlit andalan Jawa Timur. Pengalaman lain yang dianggapnya sangat berharga adalah ketika mengikuti pelatihan singkat yang dihadiri atlet bulutangkis Nasional yang tentunya sarat dengan pengalaman bertanding dan kejuaraan. Bukan siswa namanya kalau tidak mau belajar dan berbenah dari kesalahan. Diakuinya dengan olah raga bulutangkis banyak teman yang dikenal dan kemampuan mengendalikan emosi juga mulai terbangun, tetapi bukan berarti dirinya tidak pernah merasa grogi ketika bertanding. Untuk mengatasinya dia biasa berteriak di lapangan ketika mendapatkan poin. Pengalaman berharga lainnya pernah mengikuti Sirkuit Nasional di Bali dan Semarang. Kedua orang tua merupakan figur yang dianggap memiliki peranan besar dalam pendidikan dan prestasinya. Dirinya berharap dapat menjadi sosok yang berhasil dari sisi akademis sampai jenjang perguruan tinggi maupun prestasi olah raga. Ayunan raketnya merupakan titian untuk menggapai cita-cita menjadi atlet bulutangkis profesional seperti Lin Dan yang menjadi idolanya. Ada obsesi besar yang ia simpan saat ini dan berharap dapat mewujudkannya di masa-masa mendatang yakni masuk pelatnas dengan kerja keras. Bukan tidak mungkin impian itu akan terwujud selama keinginan dan kerja keras dilakukannya, seperti yang dilakukan oleh atlet-atlet ternama. Impian bisa berlatih bersama atau dilatih oleh pebulu tangkis ternama yang hanya bisa ia saksikan di layar kaca. Dengan kesuksesannya yang diraih dirinya berharap dapat membawa harum nama orang tua, guru, sekolah maupun orang-orang di sekitarnya yang telah banyak memberi dukungan selama ini seperti motto dalam hidupnya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. •Arif
MPA 325 / Oktober 2013
59
Baju Wasiat Umar bin Khattab
A
lkisah diceritakan suatu hari Khalifah Umar Al-Khatab baru saja pulang dari lawatannya ke negeri Syria. Dan seperti kebiasaannya, dia selalu menyempatan blusukan sambil meninjau kantong-kantong kemiskinan langsung. Sebab sang khalifah ingin mengetahui bagaimana keadaan rakyat yang dipimpinnya. Dalam kegitan turbanya (turun ke bawah) itu, dia menemjkan sebuah rumah yang dari luar tampak reot dan tak layak huni. Dia pun tertarik untuk mengetahui ikhwal penghuninya. Dan amiruk mukinin pun terperanjat karean ternyata rumah itu dihuni oleh seorang nenek tua sebatang kara. Sambil mengucapkan salam dia pun berniat menemui sang empunya rumah. Sang pemilik rumah pun menerinya dengan hangat. Di tengah perbindangan dengan sang nenek, Umar pun menanyakan ikhwal Khalifah kepada sang nenek. “Apakah anda pernah mendengar tennag kabar berita tentang pemimpin kaum muslimin Umar bin Khattab?” “Iya… Aku mendengan berita jikalau Umar baru saja pulang dari Syria dengan selamat,” jawab sang nenek datar. Syayidina Umar pun menanyakan lagi kepada sang nenek. “Lalu bagaimana pendapat nenek tentang khalifah kita itu.” “Semoga Allah tidak memberi ganjaran baik kepadanya. ”Kenapa anda mengetakan demikian?” “Ia sangat jauh dari rakyatnya. Sebab semenjak menjadi khalifah dia belum pernah menjengukku apalagi menyantuniku,” tukas wanita tersebut benrnada geram. “Bagaimana mungkin khalifah bisa tahu keadaan anda sebab tempat tinggal anda kan terpenci?” timpal Umar. “Subhanallah! Mustahil bagi seorang khalifah tidak mengetahui rakyatnya dimana pun berada,” ucap sang nenek beralasan. Mendengar kata-kata tadi Khalifah Umar pun terperanjat dan kaget. Tentu saja tanpa diketahu sang wanita tua di hadapannya. Dalam hati Umar pun menyesal sambil berucap dalam hati; “Celakalah aku sebab rakyat ternyata kecewa padaku.” Tak terasa air mata pun keluar dari kedua matanya. Tak beberap lama kemudian dai pun bertanya lagi kepada sang nenek tadi. “Wahai nenek, berapakah kamu hendak menjual kezaliman Umar terhadap nenek? Saya kasihan kalau Umar mati nanti akan masuk neraka. Itu pun kalau nenek mahu menjualnya.” “Jangan engkau bergurau dengan aku yang sudah tua ini, wahai tuan!” “Saya tidaklah sedang bergurau wahai nenek. Aku sangat bersungguh-
60
MPA 325 / Oktober 2013
sunguh dan sadar dengan pertanyaan tadi. Jadi berapakah engkau akan menjualnya?” bujuk Umar. “Mahukah nenek menerima wang sebayak 25 dinar sebagai harga kezalimanya terhadap nenek?” tambahnya lagi. “Terima kasih tuan, engaku benar-benar memliki budi yang luhur,” kata nenek sambil mengambil uang tersebut. Di saat yang hampir bersamaan, melintaslah Ali bin Tahalib dan Abdullah bis Mas’ud. “Assalamualaikum ya Amirul Mukminin.” Mendengar ucapan tersebut, sang nenek pun baru sadar jika sosok yang di hadapannya dari tadi adalah khalifah Umar bin Khattab. “Masya Allah, celakalah aku dan ampunlah nenek atas kelancangan tadi ya Amirul Mukminin,” ucap sang nenek dengan suara gemetar. “Jangan terlalu difikirkan, mudah-mudah Allah memberi restu kepada anda” kata Saiyidina Umar. Tak berselang lama, sang Khalifah Umar pun membuka bajunya dan menuliskan sebuah tulisan. “Bismillahirrahmanirrahim, Dengan ini Umar telah menebus dosanya atas kezalimannya terhadap seorang nenek yang merasa dirinya dizalimi oleh Umar semenjak menjadi khalifah sehingga ditebusnya dosa itu dengan 25 dinar. Dengan ini jika perempuan itu mendakwa Umar di hari Mahsyar, maka Umar sudah bebas dan tidak bersangkut paut lagi.” Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Saiyidina Ali bin Abu Talib dan disaksikan oleh Abdullah bin Mas’ud. Baju tersebut lantas diserahkan Umar kepada Abdullah bin Mas’ud sambil berpesan. “Simpahlah baju ini dan jika aku mati masukkan ke dalam kain kafanku untuk dibawa mengadap Allah.” •Siti Amaliati/dari berbagai sumber
Ketika Etika ... Oleh: Mey.S
“Brengsek, asem..., orang berkendara kok sambil sms-an segala; seenaknya sendiri”, tumpah amarah kawanku di hadapanku. “Lhah, datang marah-marah. Memang sudah berapa kali kamu menjumpai perilaku tersebut di jalanan?” tanyaku. Tak berjawab. Beberapa jenak, kawanku memanjakan tubuhnya, bersandar pada dinding anyaman bambu warung gudheg lesehan. Menyeka keringat. Pesan minuman segar dingin. “Aku jengkel. Betapa tidak, sepanjang perjalanku kemari, dua kali di dua titik amarahku disulut orang yang mengemudi kendaraan sambil beraktifitas dengan gadgetnya”, urai kawanku perihal amarahnya. “Hmm, lumayan dong”. “Nggak cuma lumayan, geregetan bro. Bayangkan, di satu titik saya dibuat jengkel sama pengemudi motor sambil sms-an. Klemak klemek, arah mengemudinya susah ditebak. Di titik berikutnya, ketemu lagi dengan pengemudi mobil. Yang ini gak tanggung-tanggung, menggunakan netbook sambil stir. Sungguh, sangat mengganggu pengendara lain di jam sibuk pulang kerja begini” lanjut kawanku sembari mencercap minuman segar dingin, mendinginkan amarahnya. “Tak beretika”, keluhnya datar. “Ya.. ya.. Bicara etika itu nampaknya sederhana, padahal tidak demikian sebenarnya. Etika sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno “ethikos” yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Dan etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu berlaku benar. Etika mempelajari ‘nilai’ atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika juga mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Jenis etika sendiri salah satunya adalah Etika filosofis, yang secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat. Etika muncul dari ranah renung-pikir seseorang. Etika sebagai filsafat, berarti mencari keterangan yang benar, mencari ukuran-ukuran yang baik dan yang buruk bagi tingkah laku manusia. Serta mencari norma-norma, ukuran-ukuran mana susila itu, tindakan manakah yang paling dianggap baik. Dalam filsafat, masalah baik dan buruk dibicarakan dalam etika. Tugas etika tidak lain berusaha untuk hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan tujuan etika, agar setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku, sebab perilaku yang baik bukan saja bagi dirinya saja, tetapi juga penting bagi orang lain, masyarakat, bangsa dan Negara, dan yang terpenting bagi Tuhan yang Maha Esa,” paparku keminter. “Tapi, mereka itu sepertinya orang terpelajar, dan eksekutif muda yang ber-netbook sambil berkendara,” terangnya. “Maklumlah. Pertumbuhan ponsel serta gadget lainnya terbilang sangat agresif. Di satu sisi, penyebaran perangkat praktis ini sangat membantu masyarakat. Tapi di sisi lain, etika serta perilaku penggunaan ponsel di masyarakat masih cenderung belum terkondisikan dengan baik. Tak heran, berbagai peristiwa yang tak diinginkan akibat penyalahgunaan atau kelalaian dalam menggunakan perangkat bergerak ini kerap terjadi. Kecelakaan bus yang jatuh ke jurang juga pernah terjadi. Seorang penumpang menuturkan, sopir tidak dapat menguasai bus karena tengah menggunakan ponsel. Di luar negeri kecelakaan lalu lintas akibat menyetir kendaraan sambil berponsel sudah menjadi perhatian serius. Inggris misalnya, sudah mengeluarkan larangan menelepon sambil menyetir mobil. Etika bertelepon pun ternyata cukup penting jika sudah menyangkut kenyamanan bersama. Tidak sedikit orang yang kerap merasa terganggu atau terusik dengan deringan ponsel. Padahal sebenarnya perilaku atau etika bertelepon yang mengatur tata cara penggunaan ponsel yang benar mesti diterapkan dan dipahami serta dipatuhi secara baik oleh masyarakat. Terkait berkendara, di Indonesia sudah ada aturannya, adalah Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Salah satunya berbunyi: “Berkendara sambil menelepon atau sms, diancam sanksi pasal 283, yakni kurungan badan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750 ribu.” Kawanku manggut-manggut. Nasi gudhegnya nyaris habis. “Kalau merasa belum kenyang, ayo dihabiskan nasi gudhegnya.” “Ah, rasanya kurang afdol makan gudheg tanpa tahu dan tempe bacem,” keluhnya. “Kamu ini, aya aya wae. Kayak gak tahu aja; kan, para produsen tahu-tempe pada mogok produksi gara-gara mahalnya harga kedelai!” jelasku. Kali ini, Hartono, kawanku itu, terdiam. Seperti ada yang direnungkan. Negeri inikah?
MPA 325 / Oktober 2013
03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - OKT 2013.pmd 61
9/28/2013, 11:01 PM
61
Terminal Kota Terakhir
manusia di persimpangan jalan itu akhirnya menuju terminal kota terakhir... membawa bekal dan isi kantong yang telah terkumpul membeli karcis dan masuk pada luapan manusia dengan berbagai tujuan perjalanan… arus penumpang yang terkendali berebut bus hingga rela berdiri pak kernet pun dengan sigap siap menutu pintu bus di sisi lain, tak sedikit pula ada bus yang hingga matahari meninggi masih sepi penumpang dan bertengger tak beranjak dari terminal dia mengedarkan pandangannya pada suasana yang buatnya letih letih tergiur, letih terbuai tapi manusia persimpangan itu pada akhirnya akan temukan jalan pulang,.. memilih jejaknya sendiri dan masuk bus yang membawanya kembali merangkai perjalanannya sendiri karena mimpinya berujung di kampung kelahiran Anik Wahyuningsih Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Guru
Guru... Kau selalu memberikan kami pengetahuan Kau selalu memberi ilmu bermanfaat untuk kami Kau pun mengajarkan kami utuk berperilaku sopan santun Guru... Jika kami salah, kau selalu menasehatiku Kau selalu sabar, maupun suka dan duka Kau sebagai orangtuaku ke dua Guru... Kau berjasa bagi kita semua Bertahun tahun kau memberi kami pengetahuan Kami tidak akan melupakan jasamu sampai akhir khayat nanti Elisa Syafaqoh Imzi Siswi Kelas V SDN Keputran I Surabaya
Ibu yang Terlelap
Dari dulu; Dari zaman sebelum aku ada sampai pada aku bisa berkata Dari sana; Aku temukan makna sebuah perjuangan pada titik darah penghabisan Sampai sekarang; Aku belajar darimu arti sebuah kasih sayang Sempat kau berkata; Anakku makan dulu sebelum dilahab pesawat Minum dulu sebelum diambil kakakmu Sementara kau sendiri lapar karna menggendongku
62
MPA 325 / Oktober 2013
Kau dahaga karna seharian mengasuhku tanpa setetes air di tenggorokan yang kering Malamnya; kau masih sempat berkata Tidur dulu yang pinter, yang baik Sementara kau sendiri ngantuk Sebab, kau tak mengenal istirahat karnaku Sekarang, setelah aku terbangun dalam mimpi yang pulas Aku tak lagi lihat wajah pahlawan Aku tak lagi dengar nyanyian rembulan Karnamu sekarang sudah tertidur lelap; Ditemani malaikat yang baik Malaikat yang memberi buah segar sebagai sarapan pagi Air susu surga sebagai pelampiasan dahaga ketika bersamaku Ibu yang terlelalap kenapa harus terlelap ? Disini kau ditunggu anak cucumu tuk melangkah melawan arus kehidupan Readi Afandi MA. Raudlatul Ulum Bilapora Rebba Lenteng
Doa dari Surga
Ku pijaki ilusi dalam angan ku Entah apa itu, sesuatu yang tertangkai dalam otakku Menyusuri prahara nan kelam Tanpa restumu bak pohon tumbang Tetesan peluh yang terberai untukku Menghalauku menuju kesuksesan Bising doa yang kau panjatkan Membingkaiku menjadi pribadi nan elok Kaulah pahlawan saat ku sukar beranjak Tak jemu kau menyanjung kala luruh asa ku Langlang kalbuku menembus jelaga Hingga nampaklah secercah cahaya akalku Kau lah orang terhebat bagi ku Yang terpampang nyata dalam dunia ku Karna kesabaranmu tak pernah terambang Hadapi dusta kalbuku Deraian air matamu Bak mencekam dera bagiku Karna air mata itu Pertanda murkanya Sang Pencipta Hanya lantunan dari ucapan doa ku
Yang dapat ku lakukan untuk membalas budimu Ku harap Tuhan berikan surga untuk mu Cita ku yang ingin membasuh telapakmu Agar terlebur semua khilaf ku Tantiwi Dian Maharani MAN Pesanggaran Jl. H. Ichsan PO Box 237 Kesilir Kecamatan Siliragung Banyuwangi 68488
Kutuklah Aku Mencintai-Mu Kutuklah aku mencintai-Mu Karena aku telah terperangkap dalam fatamorgana dunia Karena aku telah terkurung dalam jeruji dosa Kutuklah aku mencintai-Mu Sebab tanganku telah kotor oleh noda Sebab mulutku telah berlumur pura-pura Sebab telingaku telah terbujuk oleh nafsu dunia Sebab mataku telah buta oleh kepuasan maya Kutuklah aku mencintai-Mu Karena hatiku semakin tak berdaya Karena jiwaku selalu kalah dengan nafsu yang bertahta Kutuklah aku mencintai-Mu Selamanya..
Fitria Arifa Dewi Kelas XI Agama MAN Kandangan-Kediri 64294
TTM EDISI 325
Bulan OKTOBER 2013
TTM Edisi 325
MPA DAFTAR PERTANYAAN MENDATAR : 1. Tempat untuk makan/seleksi/bertempur 4. Panggilan ramah dan terhormat untuk adik 7. Universitas Islam Indonesia 8. Akademi Bahasa Asing 10. Mata Uang Italia 11. Guncangan, gerakan bumi 12. Tidak ada yang memelihara, belum jinak 13. Kursi panjang bertangan dan bersandaran 15. Perusahaan besar Indonesia di bidang mesin dan outomotif 16. Automatic Teller Machine 17. Kata orang, kabarnya 18. Surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan 20. Daya piker, ingatan 21. Renyuk dan kotor 22. Bebas dari bahaya 24. Senjenis senjata api 25. Bawah, agak, dekat 26. Gedung untuk pertemuan resmi 27. Terusan, saluran MENURUN : 1. Orang yang melakukan analisa 2. Perintah, suruhan 3. Lubang besar pada kaki gunung 4. Gambaran untuk menrangkan sesuatu 5. Berpegang teguh pada norma 6. Rombongan kapal perang 9. Bencana, malapetaka, kemalangan 14. Hal-hal yang dapat diterangkan dengan pancaindera 16. Mencari dan mengumpulkan data untuk penilaian 17. Mencegah perbuatan yang dianggap kurang baik 18. Menghindar supaya jangan terkena 19. Binatang yang cerdik dalam dongeng 23. Melakukan perbuatan untuk bersenang-senang 24. Anak Buah Kapal
KUPON
No : 325
JAWABAN TTM NO. 323 Mendatar : 1.EROSI 4.BIASA 6.DIKTI 8.EMISI 9.DIANA 10.ASMAT 12.KARIB 15.KPK 17.METROPOLISASI 18.ISTANA 19.ALKUNA Menurun : 2.REMIS 3.IDIOT 4.BIDIK 5.SUNYI 7.KURAP 10.ANOMALI 11.ADIRAJA 13.AKUSTIK 14.BOLIVIA 15.KEPALA 16.KELAPA
Peraih Hadiah TTM No. 323 1. Abdul Kadir Jl. Setiabudi No.10 Sumenep 2. Ririn DH Beteng Sidomekar RW 09 / RT 01 Semboro-Jember (68157) 3. Hj.Suhainah RT 02 / RW 01 Kel. Pajagalan SUmenep (69416) 4. Erna Badriyatin MIN Sumberjati Kademangan Blitar (66161) 5. Edi Purwanto Bogangin Baru Blok G-12 Karangpilang-Surabaya
Ketentuan : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Oktober 2013 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 327.
MPA 325 / Oktober 2013
63
64
Nama Panggilan : AZRA Tempat/Tgl Lahir : Sidoarjo, 5 Desember 2009 Alamat : Perum Istana Recidence Blok C3 No. 05 Tulangan Sidoarjo Hobi : Es Krim dan pentol bakso Cita-Cita : Ingin jadi anak shaleha dan guru bahasa Inggris Orang Tua : M. Romadhony dan Maghfiroh
Nama Panggilan : Erin Tempat/Tgl Lahir : Situbondo, 16 Juni 2002 Sekolah : Kelas IV MI Badril Huda Jetis, Besuki Hobi : Menggambar Cita-Cita : Dokter Orang Tua : Hasan Haryadi dan Ely Sunarya, S.Pd
Nama Panggilan : Qiran Tempat/Tgl Lahir : Sidoarjo, 1 Oktober 2012 Alamat : Pagerwojo RT 23 RW 06 Buduran, Sidoarjo Cita-Cita : Hafidhoh dan dokter Orang Tua : M. Dendik Fakhrus R dan Dewi Kurniasari
Nama Panggilan : FAHRI Tempat/Tgl Lahir : Bojonegoro, 14 Oktober 2001 Alamat : RT. 3/01 Desa Klampok Kec. Kapas, Kab. Bojonegoro Hobby : Baca Alquran, Majalah, dan main bola Cita-Cita : Masuk Timnas Sepak bola Indonesia Orang Tua : Fahrur Rozi dan Mutmainnah
Nama Panggilan : Agha Tempat/Tgl Lahir : Jember, 19 Oktober 2012 Alamat : Balung, Jember Cita-Cita : PILOT Orang Tua : M. Mu’tasyam, S.HI dan Nidaul Huriyah, S.Pd.I
Nama Panggilan : RETA Tempat/Tgl Lahir : Probolingoo, 2 Januari 2012 Alamat : Jl. Slamet Riyadi Gg. Kresna No. 03 Kota Probolinggo HOBI : Bernyanyi dan Menari Orang Tua : Silvia Khoriyanti
MPA 325 / Oktober 2013
Akting Yang Sempurna Oleh : Suhairi Rachmad*)
B
el masuk berdering tiga kali. Sambil menjinjing sebuah tas dan perangkat pembelajaran, aku melangkah menuju ruang kelas. Beberapa siswa nampak berhamburan memasuki ruang kelas setelah mendengar bunyi sepatuku. Dari jendela, aku sempat melihat beberapa siswa belum duduk rapi. Mereka nampak berkerumun di bangku tengah. Dari wajahnya, aku sempat menangkap kepanikan yang teramat sangat. Entah panik yang dibuat-buat, atau panik yang sesungguhnya. Sebagai guru, aku tak boleh terkecoh dengan akting mereka. “Masrur dan Dewi, tolong pegangin tangan Nila!” kata Ira seraya berusaha memegang tangan Nila yang sedang kesurupan. “Masdi dan Ayu, ambil tali, ikat kedua kaki Nila! Cepat, dia meronta semakin kuat!” lanjut Ira. Mulanya, ketika melihat siswa belum duduk rapi, tensi darahku menjadi naik. Keinginan marah yang semula meletup-letup di dada menjadi kendor. Suasana kelas nampak semakin gaduh. Aku juga bingung. Terlebih lagi ketika kedua mataku melihat siswa yang meronta-ronta bernama Nila, siswi pendiam, yang selalu kubentak-bentak ketika ikut latihan teater secara tak serius. Astaghfirullah, Nak, Bapak minta maaf! Beberapa orang siswa berusaha tenang sambil membaca Surat Yasin dan Ayat Kursi. Dadaku berdegup kencang. Ah, sejak beberapa bulan terakhir, beberapa siswa di sekolah ini selalu diganggu makhluk halus. “Aaauuuggggh! Aaauuuuggggh! Nila semakin meronta-ronta. Ira nampak kewalahan menghadapi cewek pendiam ini. Beberapa kali pegangan Masrur dan Dewi nyaris terlepas. Gigi-geriga Nila yang berjejer rapi nyaris menggigit tangan kanan Masdi. Untung saja Ira cepat memegang bagian kepala Nila dengan kuat. Nila terus meraung-raung seperti harimau yang hendak menerkam mangsanya. Tiba-tiba, aku seperti mendengar dengan jelas nasehat isteriku beberapa hari yang lalu. “Kakang tak usah ngadain kegiatan yang macam-macam; karya tulis, latihan puisi, teater, latihan pernafasan, latihan konsentrasi, dan entah apalagi. Coba lihat guru-guru yang lain, setelah ngajar, mereka santai,” kata isteriku.
“Mereka kan amanah, Bu. Aku harus menjadi guru yang baik bagi mereka.” “Iya, Kang. Menjadi guru yang baik itu tak masalah. Tetapi jangan ngadain latihan yang macam-macam, nanti bisa kesurupan. Apalagi, beberapa bulan terakhir, sekolah itu kan sering didatangi makhluk halus.” Dua hari kemarin, aku telah resmi membubarkan kelompok teater di sekolahku. Jika tidak, pastilah isteriku tambah sewot setelah aku mengadakan latihan bersama. Namun, aku sempat ditegur kepala sekolah dan diberi waktu beberapa hari untuk memikirkan ulang keputusanku. Tiba-tiba, seseorang dengan wajah panik pula telah berada di sampingku. “Pak, ayo, Pak, ini bagaimana,” Ira merengek-rengek seperti anak kecil. Keringatnya mengalir pada bagian tubuhnya. Tanpa menjawab pertanyaan Ira, aku langsung menerobos kerumunan. Aku membaca Ayat Kursi. Tubuhku mengeluarkan keringat, mataku mengeluarkan air mata. Betapa aku berdosa kepada anak-anak ini. Di tengah rasa bingung yang menggelayuti pikiranku, tibatiba suara tawa meledak. Semua siswa yang berada di sekitarku tertawa. Aku bingung. Aku baru sadar bahwa mereka telah mempermainkan aku. Tensi darahku kembali naik, bahkan mencapai puncaknya. “Kalian telah mempermainkan aku?” “Maaf, Pak,” Nila bangkit. “Kami bukan mempermainkan Bapak. Tetapi kami mohon agar kami tetap diperbolehkan kami mengikuti festival teater di kota. Kami yakin bisa tampil optimal seperti barusan!” Mendengar suara Nila yang merdu, tensi darahku turun berangsur. Tiba-tiba, aku merasa bersalah telah membubarkan kelompok teater ini dan telah mengabaikan kemampuan mereka. Jujur saja, aku kagum dengan akting mereka yang sempurna. Begitu juga dengan akting Nila yang bisa tampil sebagai orang kesurupan makhluk halus. Padahal mulanya, ia adalah siswi pendiam. “Ya, kalian boleh ikut!” kataku, pendek. *SUHAIRI RACHMAD Tinggal di Jl. Asta Keramat No. 01 Desa Talaga Kec. Ganding Kab. Sumenep Madura 69462.
MPA 325 / Oktober 2013
65
KELUHAN saudara kita MUSLIM DI AMERIKA Pasca Peristiwa 11 Maret 2001 (Bagian KEDUA)
W
alaupun sudah mendapat green-light dari Walikota New York, bahkan Presiden Obama. Menurut mereka yang mendukung, pembangunan gedung dan keberadaan Islamic Center itu bakal semakin mempererat persaudaraan antara Muslim dan Non-Muslim. Sebaliknya bagi mereka yang menolak, karena mengkhawatirkan IC itu justru akan menebarkan Islamophobia di Amerika. Pada saat peringatan itu, datang sekitar 2000-an massa pendukung dan 1500-an massa yang menolak. Kedua, adalah pernyataan Pendeta Terry Jones dari gereja Dove World Outreach Center (DWOC) Gainesville, Florida (sebuah sekte kecil yang jamaatnya hanya sekitar 50 orang), yang telah mendeklarasikan bahwa peringatan 11 September 2010, sebagai ’Hari Pembakaran Alquran Sedunia’. Dia berniat dan mengajak kepada dunia untuk membakar Kitab Suci Umat Islam tepat pada peringatan itu. Tentu saja rencana (dan ajakan konyol yang akan membuat resiko besar tak terkontrol itu) berbuntut kecaman keras, kutukan, bahkan ancaman, bukan hanya dari Amerika (baik dari sebagian warganya maupun penggede-nya seperti, Jaksa Agung Eric Holder, Jenderal David Petraeus Panglima Militer di Afghanistan, Menteri Pertahanan Robert Gates, bahkan Presiden Obama). Juga dari penjuru dunia, terutama dari negara-negara
66
MPA 325 / Oktober 2013
mayoritas Muslim. Jaksa Agung AS secara tegas mengatakan bahwa ’jika terjadi pembakaran (kitab suci termasuk Alquran) siapapun pelakunya, akan ditangkap. Karena itu sudah termasuk tindakan kriminal’. Boleh jadi dengan gencarnya kecaman dan beratnya tekanan serta dampak resiko yang bakal terjadi, maka Pendeta Jones turun nyalinya, kemudian membatalkan niatnya. Tidak berhenti disitu, karena rentetannya ternyata telah terjadi ’Penistaan Kitab Suci AlQuran’. Disejumlah tempat, seperti didekat Gedung Putih dan di Davidson County negara Bagian Tennessee, telah terjadi perobekan lembaran AlQuran. Tentu peristiwa ini, juga mengundang kecaman dan kutukan termasuk dari Pemerintah dan Ormas Islam di Indonesia. Pada tahun-tahun berikutnya sampai hari-hari ini masih kita dengar keluhan tentang, dimata-matainya sejumlah aktivis mahasiswa Islam di kampus-kampus, juga kapada sejumlah da’i dan muballigh oleh parat keamanan disana. Walaupun perlakuan itu tidak merata di seluruh wilayah, tetapi itulah bukti yang terjadi. Disisi lain barangkali perlu diketahui hikmah lain yang menyertai peristiwa ini. (bersambung).- (diolah dari : seruan azan dari puing wtc, f.a.rauf 2007 ; the journal of muslim traveler, h.susetyo 2009 ; jp 2010 ; islam digest rep 2012)
04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - OKT 2013.pmd 67
9/28/2013, 11:04 PM
05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - OKT 2013.pmd 68
9/28/2013, 11:03 PM