Sebab novel ini dapat mampu membawa pengaruh positif dalam ... Kata Kunci:
Sosiologi Sastra, Resepsi Sastra, Nilai Pendidikan, Novel Rumah Tanpa.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA (Kajian Sosiologi Sastra, Resepsi Pembaca, dan Nilai Pendidikan) oleh Herlina, Herman J. Waluyo, Nugraheni Eko Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program PASCASARJANA UNS
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) latar belakang sosial budaya masyarakat pinggiran novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, (2) pengaruh latar belakang sosial pengarang terhadap proses penciptaan novel Rumah tanpa Jendela Karya Asma Nadia, (3) resepsi pembaca novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, (4) nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Setelah diadakan penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) latar belakang sosial budaya yang terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela tampak pada seperti kebiasaan-kebiasaan, prilaku, sikap, sopan santun, hubungan kekerabatan, tampak pada kesempatan memperoleh pendidikan, ajaran-ajaran tertentu, Sifat kemandirian, (2) hal yang paling mendasar yang mempengaruh latar belakang sosial pengarang terhadap proses penciptaan novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia adalah keadaan ekonomi keluarga pengarang novel ini yang sangat sederhana, permasalahan hidup yang pernah dialami oleh pengarang, dan keyakinan yang kuat terhadap agamanya. (3) berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap pembaca novel Rumah Tanpa Jendela, Tanggapan terhadap novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dinilai positif. Sebab novel ini dapat mampu membawa pengaruh positif dalam diri pembacanya. (4) nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia yaitu nilai pendidikan agama, mengajarkan kepada pembacanya agar selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah melalui shalat dan berdoa. Nilai pendidikan sosial, mengajarkan kepada pembacanya agar mengutamakan gotong royong dan kepedulian terhadap sesama. Nilai pendidikan adat istiadat mengajarkan kepada pembacanya, khususnya para orang tua agar tidak memaksakan kehendaknya. Nilai pendidikan moral mengajarkan kepada pembacanya agar tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan segala perbuatan kita jangan sampai merugikan orang lain. Kata Kunci: Sosiologi Sastra, Resepsi Sastra, Nilai Pendidikan, Novel Rumah Tanpa Jendela PENDAHULUAN Karya
sastra,
merupakan
dalam
ini
sosial,
novel,
yang
dialami
manusia.
Hal
tersebut
karena
terkadang sangat nyata dan hidup karena
berbagai
jalinan hubungan tokoh, tempat, dan
permasalahan kehidupan manusia yang
peristiwa- peristiwa yang benar- benar
menyangkut
ada atau pernah terjadi pada masyarakat
didalamnya
dokumen
hal
terdapat moral,
sosial,
psikologi,
agama, kasih sayang, nafsu, dan cinta
pada kurun waktu tertentu.
85
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id Sebagai karya
sebuah
sastra
dunia
miniatur,
berfungsi
untuk
menginventarisasikan kejadian-kejadian,
sejumlah yaitu
memberikan suatu ajaran atau nilai didik kepada para pembacanya.
besar
Pada
kejadian-
berkaitan
prinsipnya dengan
sosiologi
sastra
penciptaan
karya
kejadian yang telah dikerangkakan dalam
sastra, keberadaan karya sastra, serta
pola-pola kreativitas dan imajinasi. Pada
peranan karya sastra dengan realitas
dasarnya, seluruh kejadian dalam karya,
sosial (Winarni, 2009). Sastra tidak dapat
bahkan juga karya-karya yang termasuk
dilepaskan dari lembaga-lembaga sosial,
ke dalam genre yang paling absurd pun
agama, politik, keluarga, dan pendidikan,
merupakan
atau sosial budaya. Bentuk dari lembaga
pernah
prototipe
dan
kejadian
mungkin
terjadi
yang dalam
sosial
kehidupan sehari-hari” (Ratna, 2011).
karya sastra yang dihasilkan. Oleh karena
Ketertarikan terhadap karya sastra dikarenakan
pada
itu, penelitian dibidang sosiologi sastra
bahwa
perlu dilakukan untuk menelaah sampai
dalam banyak hal justru karya sastra
sejauh mana keadaan dari gejala-gejala
lebih
kemasyarakatan, baik itu yang positif
berhasil
masalah-masalah
kenyataan
akan sangat mempengaruhi isi
untuk
mengungkapkan
sosial
sebab
karya
maupun
yang
negatif
yang
tengah
sastra melukiskannya melalui bahasa-
tumbuh di dalam masyarakat dengan
bahasa metaforis konotatif, yakni cara-
berbagai
cara yang sesuai dengan hakikat manusia
Kaitannya dengan sosial budaya, peneliti
sebagai homo semioticus, homo fabulans,
perlu
dan
berjudul
homo
symbolicum
(Ratna,2005).
solusi
penyelesaiannya.
mengemukakan
penelitian
“Multiculturalism
yang and
Karya sastra yang paling banyak diminati
Contemporary British Fiction: Londonstani
adalah novel. Novel
menarik untuk
and The Islamist”. yang dilakukan oleh
diteliti karena sebagai bahan bacaan,
Adriano Elia sebagai landasan berpikir
novel mampu menghibur pembacanya,
dalam jurnal internasional volume 3, no
banyak diminati pembaca sastra karena
1. Elia merumuskan bahwa munculnya
tema yang diangkat dekat dan nyata
Islam Radikal telah menyebabkan penulis
dengan lingkungan pembacanya, dapat
Inggris dan Eropa menyatakan kematian
membawa
multikulturalisme
yang
dengan
kehidupan yang belum ataupun yang
memberikan
orang
kebebasan
sudah
mendorong perbedaan atau dengan kata
pembacanya
pernah
menyelami
dialaminya,
dengan
setiap
menggambarkan beragam watak dan gaya
lain
hidup ditambah dengan gaya bahasa yang
multikulturalisme. Menolak politik Islam
memikat
dan
sehingga
novel
mampu
telah kembali
Penelitan
86
yang
terjadi kekehidupan dilakukan
kegagalan normal. oleh
Elia
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id tersebut
mengulas
sosialbudaya
Pradopo,
2002).
hubungannya dengan kehidupan politik.
penelitian
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
mengetahui
Sanfelici
masyarakat
yang
berjudul
berjudul One
Dengan
melakukan
sastra,
kita
resepsi
bagaimana
akan
penerimaan
terhadap
karya
sastra
Cultural
tertentu. Sejalan dengan teori di atas,
Categories of Identity in Virginia Woolf’s
peneliti menggunakan penelitian yang
Orlando:
dilakukan oleh Joseph sebagai landasan
Name
Several A
(Wo)men:
Biografi,
dalam
jurnal
internasional no 3 tahun 2009. Hasil
berpikir
penelitian ini menyatakan bahwa novel ini
National Reception of Literature: The
menantang dan mengkritik konstruksi
Reception
budaya yang menyebabkan hirarki sosial.
Germany”. Dalam jurnal internasional
Kritik
volume
terhadap
budaya
yang
yang of
2
berjudul French
(Agustus
“The
Trans-
Naturalism 2005).
in
Penelitian
menempatkan kaum perempuan sebagai
tanggapan pembaca terhadap novel karya
pihak yang tertekan oleh kaum laki-laki.
Emile Zola di Jerman. Simpulan dari hasil
Bahkan ketika berada di rumah minat dan
tanggapan pembaca menyatakan bahwa
percakapan kaum perempuan dikontrol
novel Emile Zola
oleh kaum laki-laki.
reaksi
Metode
estetika
resepsi
konservatif
karena
adalah
telah mengundang moral
mengasosiasikan
dan
politik
naturalisme
metode penelitian kritik pragmatik, yaitu
dengan kekotoran moral. Penelitian lain
penelitian sastra yang menitikberatkan
yang dijadikan landasan berpikir yaitu
peranan pembacanya sebagai penyambut
penelitian yang dilakukan oleh Gilles
dan
Kajian
Soubigou yang berjudul “The Reception of
resepsi sastra mendasarkan diri pada
Robert Burns' poems in French Art” dalam
teori bahwa karya sastra sejak terbitnya
Journal Of Scottish Literature tahun 2010.
selalu mendapat resepsi atau tanggapan
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
para
Burns
penghayat
Sebuah
karya
pembacanya karya
sastra.
(Pradopo,
sastra
2002).
jauh
adalah
membaca
lebih
penulis memahami
terbaik
untuk
kehidupan
selalu
pedesaan di Skotlandia umumnya pada
menyuarakan suara-suara baru di antara
saat itu. Puisinya bersifat langsung dan
para pembacanya (Jauss dalam Pradopo,
original. Burns’ bisa dikatakan sebagai
2002). Karena itu, sebuah karya sastra
penyair nasional.
merupakan
harus
orkestrasi
dimengerti
yang
sebagai
Selain kedua perspektif di atas, nilai
pencipta
sebuah dialog sehingga keahlian filologi
kehidupan
harus didirikan pada pembacaan kembali
sebuah karya sastra menjadi sesuatu
teks secara terus menerus, tidak hanya
yang
pada
pembaca karya sastra. Nilai kehidupan
fakta-fakta
saja
(Jauss
dalam
87
sangat
yang
terkandung
besar
manfaatnya
dalam bagi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id yang
dimaksud
pendidikan
meliputi
agama,
nilai-
nilai
nilai
dengan asumsi struktur rohaniah, seperti:
pendidikan
kapasitas intelektual dan logika, kualitas
sosial, nilai pendidikan adat istiadat, nilai
moral
pendidikan moral, dan masih banyak lagi.
didaktis
dan dan
spiritual,
fungsi-fungsi
ideologis,
yang
secara
keseluruhan diarahkan pada signifikansi KAJIAN TEORI Novel
yang bersifat positif (Ratna, 2011). Dalam
menyajikan
kompleks
permasalahan
yang
hal ini, seorang
pengarang dianggap
dapat
memiliki kompetensi ganda, kompetensi
dan
cara
dalam merekonstruksi struktur bahasa
Pembaca
novel
dan struktur fiksi, sekaligus kapasitas
dapat belajar tentang kehidupan orang
untuk menopang stabilitas sosial. Oleh
lain. Hal ini mengimplikasikan bahwa
karena
ketika
memahami
mencerminkan pemecahan
sekaligus
yang
nilai-nilai
masalah.
proses
pembacaan
novel
itu,
pengarang
diharuskan
masyarakat
yang
akan
berlangsung, pembaca dapat memetik
dilukiskan. Pelukisan masyarakat oleh
nilai-nilai
pengarang
pendidikan
dan
nilai-nilai
menggunakan
aktivitas
kebudayaan. Oleh karena itulah, seorang
mengamati langsung terhadap keadaan
pengarang
diharapkan
memiliki
masyarakat, sehingga memunculkan daya
pengetahuan
yang
tentang
imajinasinya. Oleh karena itu, imajinasi di
kehidupan
manusia
tinggi dan
yang
ada
sini bukan melalui hasil perenungan,
disekitar kehidupan itu.
tetapi melalui pengamatan langsung.
Sebuah novel lahir karena adanya
Menurut
Ratna
(2011),
sosiologi
reaksi terhadap suatu keadaan di dalam
sastra adalah pemahaman terhadap karya
masyarakat. Sebagaimana diungkapkan
sastra dengan mempertimbangkan aspek-
oleh Korrie Layun Rampan (1984) yang
aspek kemasyarakat. atau pemahaman
menyatakan novel adalah penggambaran
terhadap
lingkungan kemasyarakatan serta jiwa
hubungannya
tokoh yang hidup disuatu masa di suatu
melatarbelakanginya.
tempat.
penelitian
Secara
sekaligus
dengan masyarakat yang Asumsi
dasar
sastra
adalah
sosiologi
kelahiran sastra tidak dalam kekosongan
peristiwa dalam novel adalah pantulan
sosial. Kehidupan sosial akan menjadi
realitas yang dicerminkan oleh pengarang
pemicu
dari suatu keadaan tertentu dalam suatu
sastra yang berhasil atau sukses yaitu
masyarakat dan di tempat tertentu. Maka
yang mampu merefleksikan zamannya
di sini pengarang memiliki peranan yang
(Endarswara, 2008).
menentukan.
unsur-unsur
manusia
sastra
dan
sangat
sosiologis,
karya
Pada
kepengarangan
karya
sastra.
Karya
umumnya
Masih menurut Endraswara (2008)
dikaitkan
secara esensial, sosiologi sastra kaitannya
88
lahirnya
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dengan sastra sebagai cermin masyarakat adalah penelitian
Uraian Jauss di atas merupakan
tentang: (a) studi
kritikannya terhadap pendekatan sastra
ilmiah manusia dalam masyarakat secara
tradisional.
objektif, (b) studi lembaga-lembaga sosial
pendekatan baru, yakni horizon harapan
lewat sastra dan sebaliknya, (c) studi
pembaca.
proses
sosial,
yaitu
Horison harapan adalah harapan-
bagaimana
harapan pembaca terhadap sebuah karya
bekerja,
masyarakat
dimungkinkan, mereka
melahirkan
bagaimana
masyarakat bagaimana
Sekaligus
dan
sastra. Dalam hal ini, setiap pembaca
melangsungkan
mempunyai horison harapannya sendiri.
hidupnya.
Setiap pembaca mempunyai konsep atau
Metode resepsi mendasarkan diri
pengertian
tertentu
mengenai
sebuah
pada teori bahwa karya sastra itu sejak
karya sastra. Itulah sebabnya, pengertian
terbitnya selalu mendapat resepsi atau
mengeni sastra seseorang lain dengan
tanggapan para pembacanya. “Reception
pengertian
theory as a general redirecting
harapan
of
orang
yang
seseorang
lain.
Horison
ditentukan
oleh
attention to the pole of the reader or
pendidikan,
audience” Holub (1984). Dalam uraiannya
dan kemampuannya dalam menanggapi
menjelaskan
karya sastra.
bahwa
mengarahkan pembaca.
teori
resepsi
perhatiannya
kepada
memberikan
bagaimana makna
mengenai
pembaca
terhadap
pengetahuan,
Pradopo (2002) memberi penjelasan
Dalam hal ini, resepsi sastra
dimaksudkan
pengalaman,
horison
harapan
sebagai
berikut. “Sebuah karya sastra sepanjang
karya
perjalanan sejarahnya selalu mendapat
sastra yang dibacanya, sehingga pembaca
tanggapan
dapat memberikan reaksi atau tanggapan
seorang pembaca dengan pembaca yang
ketika sudah selesai membacanya. Unsur-
lain
unsur yang terkait dengan pembahasan
tanggapan
tentang resepsi sastra yaitu, (1) horison
periode akan berbeda dengan tanggapan
harapan pembaca
kelompok pembaca diperiode lain, begitu
“Medieval literature was no longer to be interpreted as a connecting link between antique and modern, but rather to be comprehended in its own historical world as the model of a culture that was exemplary in its very strangenes, and to be discovered through a new approachthe horizon of expectations or-and through studying the history of the function of literary genres” (Jauss dalam Rush, 1997).
seterusnya. Hal ini disebabkan oleh setiap
selalu
pembaca sendiri
tidak
sama.
kelompok
mempunyai terhadap
Tanggapan Begitu
juga,
pembaca
satu
wujud
karya
harapan
sastra
yang
dibacanya, yang berbeda dengan wujud harapan pembaca lain”. (2) Tempat Terbuka atau Tempat Kosong, Tempat Terbuka atau Tempat Kosong, Tempat terbuka atau tempat
89
pembacanya.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id kosong berhubungan dengan sifat karya
dua metode penelitian terhadap pembaca
sastra yang mengandung kemungkinan
biasa, yaitu: (a) Metode sinkronis atau
banyak tafsir. Kemungkinan banyak tafsir
disebut
tersebut merupakan tempat terbuka atau
melihat reaksi pembaca terhadap karya
kekosongan
sastra di dalam satu masa atau periode.
yang
mengharuskan
penelitian
eksperiment
yaitu
pembaca untuk mengisinya, yaitu dengan
(b)
memberi
empiris yaitu melihat penerimaan karya
interpretasi-interpretasi
berdasarkan
horison
harapan
yang
Metode
mengandung
makna
nyata
yang
tertentu.
Sebuah
penelitian
(bersifat sejarah).
2004) Teks sastra tidak dapat disamakan objek-objek
atau
sastra itu dalam masa yang berbeda-beda
dimilikinya. Menurut Iser (dalam Sangidu, dengan
diakronis
Pembaca ideal adalah pembaca yang berpengetahuan, bahasa
yang
ia
seorang
kompeten,
pemakai menguasai
teks sastra dapat didefinisikan sebagai
bahasa (yang digunakan dalam karya
wilayah
wilayah
tertentu) dalam segala kemungkinannya,
areas).
aktif dan pasif, disamping itu ia juga
merupakan
seorang yang kompeten dalam sastra.
indeterminasi
ketidakpastian Wilayah
atau
(indeterminacy
ketidakpastian
bagian-bagian kosong atau tempat-tempat
Segers (dalam Junus, 1985).
terbuka yang mengharuskan pembacanya
Pembaca ideal yang implisit adalah
untuk mengisinya. Karya sastra makin
pembaca yang diciptakan sendiri oleh
bernilai bila di dalamnya terdapat kian
teks untuk dirinya dan menjadi “jaringan
banyak
tempat
terbuka
kerja
kosong.
Jika
jumlahnya
atau
tempat
yang
mengundang
akan
jawaban”, yang mempengaruhi kita untuk
menjemukan pembaca, yang dalam hal
membaca dalam cara tertentu. Selden
ini
(terjemahan Pradopo, 1991)
dihadapkan
pada
prediktabilitas.(3) resepsi
sastra
kecil
struktur
peningkatan
Pembaca.
Kajian
membedakan
pembaca
Pembaca ideal yang ekspilisit atau pembaca
nyata,
yaitu
pembaca
yang
terhadap pembaca biasa dan pembaca
menerima citra mental tertentu dalam
ideal. Pembaca ideal dibagi menjadi dua,
proses pembacaan; bagaimanapun juga,
yaitu pembaca yang implisit dan pembaca
citraan itu akan secara tidak terhindarkan
yang eksplisit (Junus, 1985).
diwarnai oleh ”persediaan pengalaman
Pembaca
biasa
adalah
pembaca
yang ada. Selden (terjemahan Pradopo,
dalam arti sebenarnya, membaca suatu
1991).
karya sebagai karya sastra, bukan sebagai
adalah suatu teori bagaimana proses
bahan penelitian. Dalam hal ini, resepsi
pembacaan
sastra memperhatikan reaksi pembaca
diterangkan
biasa ini terhadap suatu karya sastra. Ada
semestinya
90
(4) Legetica dan Poetica. legetica dari dan suatu
seorang juga
pembaca bagaimana
penerimaan
dalam
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id suatu
proses
poetica
pembacaan.
adalah
Peoetica
Sedangkan
pengumpulan
data
yang
teori
digunakan dalam penelitian ini yaitu
tentang cara suatu teks dapat dilukiskan,
analisis dokumen dengan menggunakan
sesuai dengan perspektif estetika karya
metode
itu. Seger (dalam Junus, 1985). Poetica
hermeneutik. Menurut Pradopo (2002),
suatu
pembacaan heuristik adalah pembacaan
lukisan
teks
adalah
Teknik
yang
bersifat
membaca
heuristik
dan
intersubjektif, yang memungkinkan kita
berdasarkan
merumuskan
suatu
atau secara semiotik adalah berdasarkan
kemungkinan arti dari suatu teks. Ini
konvensi sistem semiotik tingkat pertama
secara
sistematik
merupakan suatu reaksi subjektif dari
Metode
seorang pembaca (Junus, 1985). Yang
dimaksud
menelaah
ini
isi
kebahasaannya
digunakan
dari
suatu
untuk
dokument,
nilai
dokument dalam penelitian ini adalah
pendidikan khususnya yang berhubungan
Novel “Rumah Tanpa Jendela” karya
dengan sastra ialah kegiatan yang secara
Asma
sadar dan disengaja untuk menanamkan
penelitian ini meliputi latar belakang
nilai-nilai
sosial
kehidupan,
dengan
struktural
baik
nilai-nilai
Nadia.
Pendeskripsian
budaya,
dalam
pandangan
dunia
agama, nilai-nilai sosial, nilai-nilai adat
pengarang,
istiadat,
pendidikan dalam novel Rumah Tanpa
maupun
nilai-nilai
moral
terhadap pembaca melalui karya sastra
resepsi
sastra
dan
nilai
Jendela karya Asma Nadia.
agar mencapai kedewasaan yang dicitacitakan. Nilai pendidikan dalam sastra
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pada
nilai
Latar
nilai
Masyarakat
penelitian
pendidikan
ini
agama
meliputi;
dan
religius,
Belakang
Sosial
Pinggiran
pendidikan moral, nilai pendidikan sosial,
Rumah Tanpa Jendela.
dan nilai pendidikan adat-istiadat.
Latar
belakang
Budaya
dalam
sosial
budaya
novel yang
terkandung dalam novel Rumah Tanpa METODE PENELITIAN
Jendela menggambarkan pola kehidupan
Metode yang digunakan dalam penelitian
masyarakat pinggiran di perkampungan
ini adalah metode penelitian kualitatif
kumuh
deskriptif. Metode penelitian kualitatif
perkampungan
menghasilkan
berupa
perkotaan berasal dari kalangan keluarga
kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat
tidak mampu. Hal ini dapat kita lihat dari
suatu
kebiasaan masyarakat pinggiran dalam
data
individu,
deskriptif
keadaan,
gejala
dari
di
Jakarta. kumuh
kelompok tertentu yang dapat diamati
memulai
hari
(Moeloeng, 2008).
mereka
dengan
serta
Penghuni di
mengisi
setiap
daerah
hari-hari
hari
pergi
memulung (Nadia, 2011). Dapat dilihat
91
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id dari
keadaan
hunian
mereka
yang
memenuhi kebutuhan keluarga mereka
berdinding triplek berbentuk segiempat
dengan
tidak simetris ...(Nadia, 2011), dari cara
payung, mengelap mobil diperempatan
mereka
jalan...(Nadia, 2011).
memanfaatkan
waktu
luang
cara
mengamen,
mengojek
mereka, cara orang-orang kurang mampu akan terlihat berbeda. Pada
keluarga
Pengaruh
Latar
Belakang
kurang mampu yang digambarkan dalam
Pengarang
Terhadap
Novel
novel
Tanpa Jendela Karya Asma Nadia.
Rumah
Tanpa
Jendela,
pada
umumnya mereka mengisi waktu kosong mereka
dengan
Sosial Rumah
Kehidupan pengarang yang berasal
memisah-misah
dari
keluarga
sederhana
dari
segi
tumpukan sampah (Nadia, 2011). Dapat
ekonomi
juga dilihat dari sistem kekerabatan yang
penciptaan
masih terjalin dengan baik dan gaya
dalam novel-novelnya. Keadaan hunian
hidup
Asma Nadia yang berada dipinggiran rel
yang
masih
menganut
sistem
amat
mempengaruhi
peristiwa
yang
setiap
terjadi
di
gotong royong (terjalin erat dan jarang
kereta
dijumpai gaya hidup individualis, (Nadia,
mempengaruhi
2011), dapat dilihat dari peran seorang
keluarga Rara, tokoh sentral dalam cerita
ibu yang masih dominan dalam mengurus
Rumah Tanpa Jendela. Hanya bedanya
anak (Nadia, 2011). Dari keyakinan yang
hunian kontrakan Asma Nadia di dekat
dianutnya,
rel kereta api, sedangkan hunian Rara di
pinggiran,
bahwa yakni
pada
banyak
pelukisan
telah hunian
dekat tumpukan sampah dan pekuburan
mampu secara ekonomi yang tergambar
cina yang sudah tua. Bagi Asma Nadia,
dalam
buku
Rumah
yang
sedikit
kurang
novel
kaum
masyarakat
api
Tanpa
Jendela,
bisa
menjadi
media
untuk
mereka masih berpegang teguh pada
melakukan perubahan. Kemiskinan dan
ajaran
gangguan fisik bukan penghalang yang
agamanya
setiap cobaan
dalam
menghadapi dalam
berarti untuk memperoleh pengetahuan.
novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma
Dimulai dari figur ibu yang luar biasa
Nadia banyak diajarkan adab berdoa
dalam kehidupan Asma Nadia, telah rela
kepada
2011).
mengorbankan makan siangnya hanya
Dapat juga dilihat dari kemandirian yang
untuk membeli buku. Hal ini tergambar
dimiliki oleh anak mereka. Pada keluarga
juga dalam peristiwa novel Rumah Tanpa
kurang mampu yang tergambar dalam
Jendela. Gambaran sekolah singgah yang
novel
terkesan
sang
hidup sehingga
Pencipta
Rumag
(Nadia,
Tanpa
Jendela,
jauh
dari
layak
pun
tidak
kemandirian sudah tertanam sejak dini,
menyurutkan
kemandirian mereka tampak pada usaha
diperkampungan
mereka mencari biaya tambahan untuk
memperoleh pendidikan. gambaran sosok
92
semangat kumuh
anak-anak untuk
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id ibu yang mengajari anaknya (Rara) untuk
dapat
memanfaatkan kertas bekas yang masih
dalam
bersih untuk digambari. Kesederhanaan
dalam hidup. Selain itu, kita diharuskan
hidup yang yang terjadi dalam kehidupan
untuk selalu mensyukuri segala nikmat
Asma Nadia tergambar jelas dalam sosok
yang
Rara dan keluarganya.
kehidupan kita. Dan menjauhi sesuatu
memberi
kekuatan
menghadapi
telah
untuk
berbagai
Allah
kita
cobaan
berikan
dalam
yang diharamkan oleh Allah. Resepsi
Pembaca
Terhadap
Novel
Rumah Tanpa Jendela Karya Asma
Nilai Pendidikan Sosial
Nadia
Nilai
Wawancara yang telah dilakukan peneliti
terhadap
beberapa
pendidikan
sosial
yang
terkandung dalam novel Rumah Tanpa
informan
Jendela
karya Asma Nadia yaitu ajaran
menghasilkan kesimpulan bahwa resepsi
untuk
atau tanggapan pembaca terhadap novel
membedakan
ini dinilai positif, sebab novel ini mampu
masyarakat, menerapkan sistem gotong
membawa pengaruh positif dalam diri
royong dalam kehidupan bermasyarakat,
pembacanya. Novel ini dianggap mampu
dan kita juga diajarkan agar menanamkan
menyentuh
sifat peka terhadap lingkungan di sekitar
kesadaran
hati agar
dan lebih
menimbulkan peka
terhadap
syukur
terhadap
kepada
kehidupan
status
tanpa
seseorang
dalam
Nilai Pendidikan Adat Istiadat
pembacanya yang
membantu
kita.
orang-orang disekitar kita. Menimbulkan rasa
saling
Pembaca
tengah
Jendela
novel
diajarkan
Rumah untuk
Tanpa
tidak
lagi
dijalaninya. Menumbuhkan sikap sabar
menerapkan sistem perjodohan untuk
dalam menghadapi setiap cobaan hidup.
anak-anaknya
karena
akan
membawa
dampak yang negatif untuk orang-orang Nilai-Nilai
Pendidikan
Dalam
Novel
yang
dijodohkan.
Dalam
hal
ini,
Rumah Tanpa Jendela Karya Asma
menjunjung tinggi hak seseorang untuk
Nadia.
memperoleh cintanya.
Nilai Pendidikan Agama dan Religius Nilai pendidikan agama dan religius
Nilai Pendidikan Moral
yang terkandung dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia
Nilai
pendidikan
moral
yang
yaitu
terkandung dalam novel Rumah Tanpa
menambah
Jendela karya Asma Nadia yaitu tidak
bahwa shalat
mengutamakan kepentingan pribadi di
dan berdoa harus diutamakan dalam
atas kepentingan orang banyak, segala
kehidupan kita. Sebab shalat disertai doa
perbuatan kita jangan sampai merugikan
nilai
pendidikan
yang
pengetahuan pembacanya
93
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id orang lain, dan tidak bersifat egois, yakni
menghadapi
tidak memikirkan urusan sendiri, selalu
Nilai pendidikan yang terkandung dalam
berusaha meringankan beban penderitan
Novel ini banyak memberi teladan yang
orang lain, dan terkandung juga ajaran
patut
bahwa
keagamaan
seorang
anak
harus
patuh
setiap
dicontoh. dan
cobaan
Nilai
hidup.
pendidikan
religius tampak
pada
terhadap orang tuanya, dan menghargai
ajaran agar mengutamakan shalat disertai
kekurangan orang lain.
doa dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan ini. Nilai pendidikan sosial
SIMPULAN DAN SARAN
tampak
Simpulan
menolong
Berdasarkan pembahasan dan hasil
pada
ajaran
tanpa
seseorang
untuk
saling
membedakan
status
dalam
masyarakat,
nilai
analisis data dapat diambil kesimpulan
pendidikan adat istiadat tampak pada
sebagai
ajaran agar pembaca tidak menerapkan
berikut:
latar
belakang
sosial
budaya masyarakat pinggiran dalam novel
lagi
Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia
membawa dampak yang negatif terhadap
budaya meliputi antara lain keseluruhan
orang yang dijodohkan, sedangkan nilai
cara hidup, kegiatan, keyakinan-keyakinan,
pendidikan moral dalam novel Rumah
hubungan
Tanpa
kekerabatan,
dan
adat
sistem
perjodohan
Jendela
karya
karena
Asma
akan
Nadia
kebiasaan sejumlah orang, kelompok atau
mengajarkan kepoada kita bahwa segala
masyarakat. Ada dua hal yang menjadi
sikap dan perbuatan kita tidak merugikan
perhatian
orang
peneliti
berkenaan
dengan
lain,
tidak
mengutamakan
pengaruh latar belakang sosial pengarang
kepentingan pribadi di atas kepentingan
terhadap isi novel, yakni (1) dilihat dari
orang banyak, patuh kepada orang tua,
keadaan ekonomi pengarang, (2) dilihat
dan
dari asal atau tempat kelahiran pengarang.
kekurangan orang lain.
Sedangkan
resepsi
Pembaca
terhadap
Bagi
Novel ini mampu
dan
hendaknya
menimbulkan
kehidupan
yang
Menumbuhkan
pembacanya tengah sikap
dijadikan
sebagai
bahan
Rumah Tanpa Jendela, hendaknya dapat meningkatkan
dalam
94
Bahasa
warga belajar, Melalui pembacaan novel
terhadap
dijalaninya.
sabar
studi
sekolah-sekolah. Bagi peserta didik atau
orang disekitar kita. Menimbulkan rasa kepada
bidang
pendukung pengajaran apresiasi sastra di
kesadaran agar lebih peka terhadap orangsyukur
guru
memiliki nilai pendidikan yang tinggi,
pembacanya. Novel ini dianggap mampu hati
terhadap
Indonesia, novel Rumah Tanpa Jendela
membawa pengaruh positif dalam diri menyentuh
menghargai
Saran
Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia dinilai positif.
saling
kemampuan
terhadap
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id apresiasi sastra karena banyak manfaat
kontras,
yang
dapat
sisi
kehidupan
yang
Antara
lain
bernilai positif dan disisi lain kehidupan
hidup
dan
yang bernilai negatif. Oleh karena itu,
kehidupan, pemahaman tentang sikap dan
pembaca disarankan mengambil nilai-nilai
perbuatan
positif
pemahaman
memperkuat
diambil.
disatu
tentang yang
baik
karakter
yang anak
Sedangkan
untuk
warga
perguruan
tinggi
diharapkan
dapat bangsa.
belajar
dari
hasil
penelitian
ini.
Bagi
peneliti lain, novel karya Asma Nadia
di
banyak mengangkat tema-tema mengenai
dapat
masalah-masalah
sosial
yang
dapat
mencontoh sikap Alia. Seorang mahasiswa
menambah
yang mau terjun langsung kelapangan
hidup dan kehidupan. Oleh karena itu,
membantu
perlu
memberi
pendidikan
untuk
wawasan
dilakukan
pembaca
penelitian
tentang
lain
agar
anak-anak tidak mampu walaupun tanpa
penikmat sastra bisa mengambil nilai-nilai
dibayar. Bagi pembaca karya sastra pada
pendidikan yang lebih banyak lagi dari
umumnya, Novel Rumah Tanpa Jendela
hasil karya Asma Nadia.
berisi dua corak kehidupan yang sangat DAFTAR PUSTAKA C, Holub Robert. 1984. Reception Theory: A Critical Introduction. London: The United States of America Elia, Adriano. 2010. “Multiculturalism and Contemporary British Fiction: Londonstani and The Islamist”. Dalam jurnal Internasional, volume 3, no 1 Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress Josep, Jurt. 2005. The Trans-National Reception of Literature: The Reception of French Naturalism in Germany. Journal Participations, volume 2. Rampan, Korrie Layun. 1984. Suara Pancaran Sastra. Jakarta: Yayasan Arus. Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rush, Ormond. 1997. The Reception of Doctrine. Roma: Gregorian University Press Sanfelici, Aline. 2009. One Name Several (Mo)men: Cultural Categories of Identity in Virginia Woolf’sOrlando: A Biografi. Journal Internasional no 3. Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat. Selden, Raman (terjemahan Rahmat Djoko Pradopo). 1991. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
95
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra ISSN: 1693-623X Vol 1, No 1, 2013 (hal 85-96) http://jurnal.pasca.uns.ac.id Soubigou, Gilles. 2010. “The Reception of Robert Burns' poems in French Art”. Journal Of Scottish Literature. Yunus, Umar. 1985. Resepsi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.
96