Panduan Akademik S2 Penginderaan Jauh - PUSPICS - Universitas ...

31 downloads 1435 Views 1MB Size Report
Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008. 1 ... Struktur Organisasi Program Studi S2 Penginderaan Jauh. 6. 3.1.
Panduan Akademik Program Studi S2 Penginderaan Jauh

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Mei 2008

ALAMAT SEKRETARIAT: PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS GEOGRAFI UGM BULAKSUMUR YOGYAKARTA 55281 TELP. 0274 544975, 0274 6492348 FAX : 0274 544975

Daftarhttp://geo.ugm.ac.id I si

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

1

Halaman 1. Pengantar 1.1. Apa itu Penginderaan Jauh? 1.2. Mengapa di Fakultas Geografi UGM? 1.3. Riwayat Singkat

3 3 5

2. Visi, Misi dan Kompetensi Lulusan 2.1. Visi 2.2. Misi 2.3. Kompetensi Lulusan

6 6 6 6

3. Struktur Organisasi Program Studi S2 Penginderaan Jauh 3.1. Struktur Pengelolaan Organisasi di dalam Fakultas Geografi UGM 3.2. Pengelola Program Studi

6 6 7

4. Syarat dan Prosedur Pendaftaran 4.1. Syarat Pendaftaran 4.2. Prosedur Pendaftaran 4.3. Pengumuman Hasil Seleksi 4.4. Tes Kompetensi dan Kuliah Matrikulasi

7 7 8 8 8

5. Biaya Studi dan Sumber Beasiswa 5.1. Biaya Studi 5.2. Sumber Beasiswa

9 9 9

6. Pertanyaan dan Informasi Lebih Lanjut

9

7. Profil Program dan Pola Ilmiah Pokok 7.1. Bidang-bidang Kajian 7.2. Staf Pengajar dan Bidang Keahlian/Minatnya

10 10 11

8. Kurikulum 8.1. Struktur Matakuliah dan Pengambilan SKS 8.2. Daftar Matakuliah Lengkap per Semester, Besarnya SKS, Status dan Dosen Pengampunya 8.3. Pelaksanaan Kuliah dan Praktikum 8.4. Ujian, Sistem Penilaian dan Syarat Kelulusan 8.5. Silabi Matakuliah

15 16 17

9. Fasilitas Perkuliahan, Laboratorium, dan Kepakaran 9.1. Fasilitas Perkuliahan dan Praktikum 9.2. Dukungan Kepakaran

28 28 29

10. Strategi Studi 10.1. Pengambilan Matakuliah 10.2. Strategi Kuliah, Praktikum dan Aktivitas Perpustakaan 10.3. Pemilihan Topik Tesis dan Pembimbing 10.4. Prosedur Penyiapan Proposal dan Ujian Komprehensif 10.5. Konsultasi dengan Pembimbing dan Aktivitas Penelitian

29 31 31 33 34 39

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

18 19 22

2

10.6. Menulis Artikel Ilmiah untuk Publikasi dan Identitas Afiliasi 10.7. Ujian Tesis 11. Wisuda, Ikatan Alumni dan Organisasi Profesi 11.1. Wisuda 11.2. Menjadi Anggota Ikatan Alumni dan Organisasi Profesi

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

41 42 44 44 44

3

1. Penga ntar Selamat Datang, Anda sedang membaca Buku Pedoman Akademik Program Studi S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Dengan membaca buku kecil ini, Anda akan memahami beberapa hal mengenai: (a) Apa itu Penginderaan Jauh, (b) Mengapa sebaiknya memilih studi penginderaan jauh di Fakultas Geografi UGM, (c) Visi dan Misi Pendidikan Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM, (d) Struktur organisasi Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM, (e) Cara mendaftar untuk menjadi mahasiswa, (f) Biaya studi dan sumber-sumber pembiayaan (termasuk beasiswa), (g) Bidang kajian dan kepakaran staf pengajar, (h) Kurikulum, (i) Dukungan laboratorium, peralatan dan kepakaran, (j) Strategi untuk mencapai keberhasilan studi, serta (k) Ujian dan wisuda.

1.1. Apakah Penginderaan Jauh itu? Penginderaan Jauh adalah ilmu, seni dan teknologi dalam mengkaji obyek atau fenomena di permukaan (dan kadang juga di dekat permukaan) bumi tanpa melalui kontak langsung, melainkan dengan menggunakan citra hasil rekaman respons gelombang elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek tersebut. Dari kacamata awam, aktivitas penginderaan jauh biasanya terkait dengan penafsiran atau interpretasi foto udara. Kemajuan teknologi memungkinkan analis untuk merekam dan menginterpretasi citra hasil perekaman melalui sensor yang terpasang di satelit, pesawat ulang-alik, pesawat ultraringan, dan bahkan platform dalam bentuk menara serta crane. Sensor pengindera tidak hanya berupa kamera, tetapi juga telah berkembang dalam bentuk pemindai multispektral, radar, dan juga perangkat laser.

1.2. Mengapa di Fakultas Geografi UGM? Aktivitas penginderaan jauh terkait erat dengan pemetaan, karena salah satu produk utama penginderaan jauh adalah peta atau distribusi spasial fenomena kajian. Peta merupakan salah satu alat analisis utama geografiwan dalam memahami fenomena lingkungan –baik abiotik, biotik, maupun kultural, sehingga sangat wajar pula penginderaan jauh menjadi salah satu alat analisis utama dalam bidang geografi. Oleh karena itu, Fakultas Geografi UGM pun berjalan seirama dengan program-program pendidikan geografi terkemuka lain di dunia, menyelenggarakan Program Pascasarjana Penginderaan Jauh. Setidaknya ada enam alasan, mengapa Fakultas Geografi UGM layak dipilih untuk studi penginderaan jauh pada jenjang S2, yaitu: Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

4

 Reputasi UGM yang menonjol secara nasional dan internasional. UGM merupakan salah satu universitas paling terkemuka di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, secara konsisten UGM menempati posisi tiga teratas peguruan tinggi terbaik secara nasional menurut survei Times for Higher Education yang berkedudukan di Inggris, dan bahkan pada tahun 2007 telah menempati posisi teratas, mengungguli ITB dan UI. UGM juga menempati posisi paling terhormat di antara perguruan tinggi lain di Indonesia menurut survei Webometrics yang berpusat di Spanyol. Dalam tiga tahun terakhir, UGM juga merupakan salah satu dari 400 universitas terbaik di dunia, dari sekitar 14.000 universitas yang disurvei. Secara lebih spesifik, Fakultas Geografi adalah salah satu fakultas di UGM yang mempunyai pengalaman panjang dalam kerjasama internasional, dan menjadi lokomotif perkembangan ilmu geografi secara nasional, di mana perguruan tinggi lain penyelenggara pendidikan geografi di Indonesia sering menjadikannya acuan dan tempat berkonsultasi.  Pengalaman panjang di bidangnya: Fakultas Geografi UGM telah berpengalaman panjang dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan penginderaan jauh. Program S1 Penginderaan Jauh telah didirikan sejak tahun 1981, sementara Program S2 sudah dibuka sejak tahun 1984. Program Diploma Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis sejak tahun 1999 untuk memenuhi kebutuhan pasar. Fakultas ini juga telah meluluskan 78 doktor geografi dan bidang terkait (kependudukan dan ilmu lingkungan) sejak tahun 1982. Dalam periode yang sama, program pendidikan doktor di Fakultas Geografi juga telah meluluskan sembilan doktor dengan minat utama penginderaan jauh. Saat ini terdapat 17 mahasiswa program S3 (doktor) yang sedang menyelesaikan penelitian disertasi mereka di bidang penginderaan jauh.  Memiliki Pusat Nasional Pelatihan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Pusat Nasional Pelatihan Citra Penginderaan Jauh telah dibangun di fakultas ini sejak tahun 1976, dalam bentuk program PUSPICS UGM-Bakosurtanal. Peserta kursus dari berbagai daerah dan negara berkembang lain (misalnya Iran, India, Pakistan, Bangladesh, Mongolia, Malaysia, Thailand, Filipina, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini). Puspics juga melayani pendidikan dan pelatihan bagi staf berbagai instansi pemerintah dan lembaga swasta di bidang penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG)  Telah meluluskan 214 magister penginderaan jauh (hingga Maret 2008). Saat ini ratusan alumni Program S2 Penginderaan Jauh telah tersebar di berbagai sektor pemerintahan dan swasta, dan ikut berperan penting dalam menggerakkan roda aktivitas survei-pemetaan dengan penginderaan jauh dan SIG  Mahasiswa internasional: Menjadi tujuan studi mahasiswa asal negara lain. Hampir setiap tahun menerima mahasiswa asing untuk dididik menjadi Magister Sains di bidang penginderaan jauh. Mahasiswa asing pada Program S2 Penginderaan Jauh antara lain berasal dari Myanmar, India, Tanzania, Madagaskar, dan Uganda.  Kerjasama internasional: Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

5

Kerjasama internasional di bidang penginderaan jauh telah dijalani sejak tahun 80an, antara lain dengan Bank Dunia, Belanda, Perancis, Masyarakat Eropa dan Australia. Melalui kerjasama ini, banyak pakar didatangkan dari negara maju untuk meningkatkan kualitas staf pengajar dan mahasiswa dengan cara kursus pendek, kuliah tamu, kuliah program S2. Kerjasama ini juga telah meningkatkan kualifikasi dosen penginderaan jauh melalui program studi lanjut di luar negeri. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam bentuk joint research program, yang dapat meningkatkan pengalaman dosen penginderaan jauh dalam meneliti dan melakukan publikasi ilmiah.

1.3.

Riwayat Singkat

Perkembangan Program S2 Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM dapat dilacak kembali pada pendirian Seksi Penafsiran Potret Udara pada pertengahan tahun 60-an. Prof. Sutanto merupakan tokoh kunci pada seksi ini, dengan dukungan seniornya, terutama Prof. Kardono Darmoyuwono. Pada tahun 1976, Prof. Sutanto memperoleh dukungan dari Prof. Kardono (yang saat itu menjabat sebagai salah satu deputi di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional/Bakosurtanal) untuk mendirikan PUSPICS (Pusat Pendidikan Interpretasi Citra dan Survei Terpadu). PUSPICS merupakan proyek kerjasama antara UGM (dalam hal ini Fakultas Geografi) dengan Bakosurtanal, di mana Bakosurtanal memberikan kontribusi dalam bentuk gedung dan fasilitas laboratorium, sementara Fakultas Geografi memberikan kontribusi dalam bentuk kepakaran (staf pengajar dan peneliti). PUSPICS memberikan pelayanan pelatihan di bidang survei-pemetaan, khususnya dengan interpretasi citra dan survei terpadu --baik untuk berbagai staf pemetaan di berbagai instansi teknis di Indonesia maupun untuk peserta kursus dari negara-negara berkembang lain dalam kerangka Kerjasama Teknik antar Negara Berkembang (KTNB/TCDC). Kehadiran PUSPICS kemudian menjadi salah satu tulang punggung pendirian Jurusan Penginderaan Jauh pada program sarjana, dan kemudian diikuti dengan pembukaan Program S2 Penginderaan Jauh pada tahun 1984. Sejalan dengan perkembangan kebijakan pendirian pusat di UGM pada saat itu, maka PUSPICS pun mengubah namanya menjadi Program Penginderaan Jauh dengan Pendekatan Interpretasi Citra dan Survei Terpadu, namun tetap mempertahankan singkatannya yang sudah dikenal luas secara nasional dan bahkan internasional. Lebih dari itu, PUSPICS sebagai program menjadi semacam wadah bagi seluruh aktivitas pendidikan S1 dan S2, pelatihan dan riset penginderaan jauh di Fakultas Geografi UGM. Kerjasama internasional dengan beberapa pihak termasuk Bank Dunia dan Pemerintah Perancis telah meningkatkan kualifikasi formal dan substansial staf pengajarnya, serta melibatkan banyak mahasiswa S2 Penginderaan Jauh dalam penyelesaian tesis mereka. Pada tahun 1987-1992 Puspics bekerjasama dengan International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC) di Belanda untuk melaksanakan staff upgrading dan migrasi peralatan dari yang serba manual ke digital. Pada periode inilah banyak penelitian S1 dan S2 memperoleh dukungan nyata dengan penyelenggaraan dan pengelolaan terpadu di PUSPICS. Pada periode itu pula telah muncul beberapa doktor baru di bidang geografi dengan minat penginderaan jauh . Hingga tahun 2008 ini, Program S2 Penginderaan Jauh telah meluluskan lebih dari 220 magister penginderaan jauh dan lebih dari 9 (delapan) doktor geografi dengan konsentrasi/ minat penginderaan jauh.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

6

2. Visi, Misi dan Kompetensi Lulusan 2.1. Visi Memasuki abad 21 telah terjadi revolusi di bidang teknologi survei, pemetaan, pengelolaan data/informasi geografi dan desentralisasi pengelolaan sumberdaya, ditandai dengan perkembangan pesat di bidang Penginderaan Jauh dari udara dan satelit, SIG, Otomasi Kartografi, Geomatika dan Informatika. Kerincian data planet bumi yang mencapai ketelitian centimeter, perolehan data muka bumi dalam satuan interval jam melalui satelit, dan dalam dimensi hiperspektral, telah memungkinkan pengelolaan data dan informasi bumi secara muthakir, akurat, tepat, cepat dan ekonomis. Hal-hal tersebut di atas mendasari pendirian program pasca sarjana program studi S2 Penginderaan Jauh ini, dengan visi : Menjadi Program Studi Magister Unggul di Bidang Penginderaan Jauh dan Pengembangan Sains Informasi Geografi di Tingkat Nasional dan Internasional. Pengembangan visi, misi dan tujuan pendidikan prodi disesuaikan dengan Rencana Strategis Fakultas Geografi UGM tahun 2008-2012, terlampir pada Lampiran A.4. Visi Fakultas menjadi unggul di tingkat internasional, walaupun utamanya dalam lingkup ASEAN. Visi universitas adalah menjadi research university, dan hal tersebut telah dimulai dan telah masuk rangking dunia ke 250, di tahun 2009. Ciri –ciri research university antara lain, staf pengajar >80% bergelar doktor, memiliki program internasionalisasi, menerapkan jaminan mutu akademik, dan mengembangkan kehidupan sosio-kultural UGM (nilai-nilai Gadjah Mada sebagai local wisdom, yang diangkat di tingkat dunia). Cita-cita UGM tersebut dapat dikatakan mulia, dan ini semua diletakan pada dasar negara kita PANCASILA. Hingga kini, barangkali UGM adalah satu-satunya PT yang mencantumkan kata PANCASILA dalam visinya. Setelah keterpurukan orde baru, diganti dengan orde reformasi, seolah-olah PANCASILA telah kehilangan roh saktinya dalam mempersatukan bangsa dan negara ini dalam NKRI, yang mestinya tidak boleh ditawartawar lagi. UGM ingin membantah bahwa PANCASILA masih tetap relevan dan cocok. Prodi ini sebagai bagian dari UGM, ingin juga mendukung mewujudkan visi UGM, unggul di tingkat internasional dalam bidang Penginderaan Jauh, bidang yang banyak digeluti terutama oleh negara-negara maju (AS, Rusia, Eropa, Jepang). Di kancah Asia, India dan Thailand, telah leading dalam teknologi kedirgantaraan ini, sedang Malaysia sebagai new raising country di ASEAN, juga telah memasuki era spaceborne. Sejak 1987, telah dicanangkan program Tropical Earth Remote Sensing Satellite (TERS) oleh pemerintahan Bapak Jenderal Suharto, yang diperbaharui cita-cita tersebut di tahun 1992 oleh Menristek ketika itu, Dr. Bacharudin Jusuf Habibie, yang hingga kini masih mengalami rescheduling. Program TUBSAT, telah mengobati kelambatan peluncuran TERS, dengan peluncurannya di tahun 2007, dengan bantuan dan kerjasama dengan Jerman dan India. Data dari penginderaan jauh, (foto udara dan citra satelit), merupakan input penting dalam memberikan geographic information (multi skala, multi waktu, lengkap dan muthakir) dalam pengelolaan data sumberdaya alam (lahan, air, hutan, mineral/batuan, dan laut), maupun data lingkungan hidup (abiotik, biotik, cultural). Pengelolaan geographic information dalam geographic information system, telah mengalami perkembangan keilmuannya, menjadi geographic information science. Perkembangan tersebut akan dikawal oleh prodi ini, sehingga dalam visi, telah dinyatakan keinginan untuk Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

7

mengembangkan geographic information sebagai sains, sesuai dengan perkembangan yang terjadi di ranah baru dunia. Prodi menawarkan kurikulum, topik-topik kajian dan penelitian unggul yang menekankan pada pengembangan IPTEK Penginderaan Jauh, Sains Informasi Geografi dan aplikasinya di bidang sumberdaya, lingkungan dan kebencanaan, dengan membekali lulusannya dengan moral yang mengutamakan kepentingan nasional.

2.2. Misi Untuk mewujutkan visi program studi, maka misi program studi S2 Penginderaan Jauh dirumuskan sebagai berikut : 2.1.1. Menyelenggarakan pendidikan pasca sarjana yang berkualitas di bidang penginderaan jauh, SIG dan aplikasinya pada pengelolaan sumberdaya, pengelolaan lingkungan berkelanjutan 2.1.2. Mempersiapkan lulusan yang profesional dengan menguasai ilmu dan teknologi penginderaan jauh dan SIG secara memadai dan mampu mengaplikasikannya di berbagai bidang kajian sumberdaya dan pelestarian lingkungan 3. Melaksanakan penelitian unggul yang mendukung pendidikan dan perkembangan IPTEK penginderaan jauh dan SIG 4. Berpartisipasi dalam penyebarluasan IPTEK penginderaan jauh dan SIG dalam rangka membantu memecahkan dan menyelesaikan problema dan kebutuhan masyarakat, melalui publikasi nasional dan internasional 5. Mengembangkan kerjasama dengan instansi dan perorangan dalam rangka pengembangan IPTEK penginderaan jauh, SIG dan aplikasinya 6. Meningkatkan sarana dan prasarana prodi demi mengikuti perkembangan IPTEK penginderaan jauh, SIG dan terapannya guna mendukung proses belajar mengajar yang memadai.

2.3. Kompetensi Lulusan Setiap lulusan Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM dirancang untuk mampu menguasai minimal 3 (tiga) sub-bidang dari berbagai keahlian berikut, di mana subbidang keahlian (a) dan (b) merupakan syarat mutlak ditambah setidaknya 1 (satu) subbidang lainnyadari butir (c), (d) atau (e): (a) Menguasai konsep, teori, metode dan teknik yang berkembang dalam bidang penginderaan jauh dan SIG dewasa ini, mampu menilai secara kritis manfaat dan keterbatasannya, serta mengembangkan metode pemecahan masalah secara inovatif sesuai dengan kebutuhan; (b) Melakukan analisis dan pemodelan spasial berbasis citra penginderaan jauh dan atau SIG untuk memecahkan masalah lingkungan (baik lingkungan biotik, abiotik, maupun kultural) dari dua sudut pandang: sudut pandang teknis penanganan data spasialnya dan sudut pandang bidang terapannya, dalam konteks kewilayahan;

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

8

(c) Interpretasi visual (photographic interpretation) berbagai fenomena geografis, termasuk untuk kajian penggunaan lahan, fisiografi, dan bentanglahan secara umum; (d) Melakukan analisis digital citra penginderaan jauh, baik berupa klasifikasi multispektral standar maupun model-model analisis lain; (e) Membangun basis data spasial dalam lingkungan SIG untuk mendukung pemecahan masalah lingkungan dan kewilayahan.

3. Struktu r Orga nisasi Program Studi S2 Pengindera an Jau h 3.1. Struktur Pengelolaan Organisasi di dalam Fakultas Geografi Program Pascasarjana S2 Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM dikembangkan setelah PUSPICS dan Program S1 Penginderaan Jauh (yang saat ini bergabung sebagai satu program studi bernama Kartografi dan Penginderaan Jauh) lebih dulu didirikan. Dari sejak berdiri hingga tahun 2006, Program S2 Penginderaan Jauh dikelola oleh Sekolah Pascasarjana UGM, namun mulai tahun 2007 program ini diakui keberadaannya sebagai program monodisiplin di bawah Fakultas Geografi, bersama-sama dengan Program S2 Geografi. Dengan kehadiran program S3 Penginderaan Jauh sebagai minat atau konsentrasi di bawah Program Studi S3 Geografi, maka secara substansial Fakultas Geografi telah menyatukan penyelenggaraan pendidikan penginderaan jauh (dan SIG) dalam satu rangkaian dari D3, S1, S2 hingga S3, ditambah dengan tugas lain dalam penyelenggaraan pelatihan/kursus yang ditangani oleh PUSPICS dan Laboratorium SIG. Seluruh program pendidikan penginderaan jauh tersebut berada di bawah Jurusan Sains Informasi Geografis dan Pengembangan Wilayah (SIGPW), yang juga membawahi Program Studi S1 Pembangunan Wilayah. Hanya saja, dalam masa transisi pengelolaan dari Sekolah Pascasarjana ke Fakultas Geografi, untuk sementara Program S2 dan S3 Penginderaan Jauh masih dikoordinasi langsung oleh Dekan selaku penanggungjawab program S2 dan S3 seluruh program studi yang dikelola oleh Fakultas.

3.2. Pengelola Program Studi Pengelola Program Studi S2 Penginderaan Jauh juga saat ini secara otomatis menjadi pengelola program studi S3 untuk bidang yang sama. Meskipun demikian, ada perbedaan status di antara keduanya, di mana pada jenjang S2, program ini sudah menjadi program studi secara mandiri; sementara pada jenjang S3, program ini masih berupa minat/konsentrasi di bawah Program Studi S3 Geografi. Pengelola Program Studi S2 Penginderaan Jauh saat ini adalah:

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

9

Dr.Hartono, DEA, DESS Ketua Program

Triyanto, SH

Staf administrasi: Koordinator umum, jadwal ujian komprehensif dan ujian tesis

Drs. Projo Danoedoro, MSc., PhD Wakil Ketua Program

Didiet Hermawan Staf administrasi: Jadwal kuliah, nilai ujian, keuangan,

Tri Nuryani Staf administrasi: dokumentasi akademik

4. Syarat da n Prosedur Pen daftaran 4.1. Syarat Pendaftaran a. Syarat Umum 

   

Sarjana S1 pada bidang ilmu kebumian (termasuk geografi, geologi, geofisika, geodesi, kelautan) atau bidang ilmu lain yang terkait (misalnya pertanian, kehutanan, perikanan, ilmu komputer/teknik informatika, teknik sipil, fisika, matematika). Sarjana dalam bidang ilmu lain akan dipertimbangkan dengan memperhatikan riwayat hidup secara lebih mendalam; Mempunyai kemampuan akademik mencukupi, dan memperoleh rekomendasi dari setidaknya dua orang yang berkompeten dan mengenal calon; Mengisi formulir proyeksi/keinginan yang akan dicapai setelah mengikuti S2 Penginderaan Jauh UGM; Sehat jasmani rohani, dan tidak cacat fisik yang dapat mengganggu proses pendidikan; Bagi yang sudah dan masih bekerja: sudah memperoleh ijin dari atasan dan dibebaskan dari tugas pokok selama studi.

b. Syarat Khusus 

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) S1 calon minimal adalah 2.75, namun IPK di

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

10

  

atas 3.0 lebih diutamakan; Tidak buta warna dan dapat melakukan pengamatan stereoskopis; Skor TOEFL minimal 400 pada saat mendaftar. Skor TOEFL di atas 450 dan adanya skor Tes Potensi Akademik akan lebih diutamakan; Lulus tes kompetensi dan mengikuti kuliah matrikulasi sesuai dengan hasil tes kompetensi, yang diselenggarakan sebelum kuliah semester I dilaksanakan.

4.2. Prosedur Pendaftaran 

Pendaftaran calon mahasiswa dibuka mulai bulan Desember sampai dengan April setiap tahun, khusus bagi mereka yang mendaftarkan diri untuk memperoleh beasiswa melalui BPPS (Beasiswa Program Pascasarjana) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Bagi pendaftar yang membawa sumber dana sendiri (pribadi/orang tua/kantor/lembaga lain) masih diberi kesempatan hingga bulan Juni setiap tahunnya;



Calon mahasiswa dapat mengunduh (men-download) formulir pendaftaran program S2 dengan mengunjungi situs http://web2.ugm.ac.id, serta mengisinya secara lengkap;



Calon mahasiswa membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 250.000,00 (duaratus limapuluh ribu rupiah), dengan cara pembayaran langsung ke rekening Rektor UGM di Bank BNI 46 Cabang UGM atau lainnya;



Calon mahasiswa kemudian datang ke Sekretariat Program Pascasarjana Fakultas Geografi, yang terletak di Gedung Baru Kompleks Fakultas Geografi UGM, Bulaksumur dengan membawa formulir yang telah diisi lengkap serta menunjukkan bukti pembayaran/transfer biaya pendaftaran.

4.3. Pengumuman Hasil Seleksi Hasil penerimaan mahasiswa akan diumumkan pada akhir bulan Juli setiap tahunnya. Penerimaan calon mahasiswa didasari oleh kemampuan akademik, kelengkapan persyaratan, kesesuaian proyeksi keinginan dengan latar belakang pendidikan sebelumnya, ketersediaan dukungan dana, serta daya tampung/tempat yang tersedia.

4.4. Tes Kompetensi dan Kuliah Matrikulasi Karena Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM bersifat multi-entry, yang memungkinkan calon mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang bermacam-macam diijinkan untuk melamar, maka setiap calon mahasiswa wajib menjalani tes kompetensi. Tes kompetensi ini meliputi materi-materi dasar di bidang geografi, antara lain penginderaan jauh, kartografi/dasar-dasar perpetaan, geografi fisik, geografi manusia,dan ekologi/ilmu lingkungan. Tes ini berlaku bagi seluruh calon mahasiswa yang mendaftar ke program S2 reguler yang secara akademis dikelola oleh Fakultas Geografi, termasuk S2 Geografi, S2 Ilmu Lingkungan dan S2 Kependudukan. Hasil tes ini nantinya digunakan sebagai dasar rekomendasi bagi setiap calon untuk mengikuti matakuliah matrikulasi tertentu.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

11

Untuk mengikuti Kuliah Matrikulasi, para calon mahasiswa dikenakan biaya tambahan di luar Program S2, yang besarnya disesuaikan dengan jumlah matakuliah yang diambil. Kuliah Matrikulasi berlangsung selama 1 (satu) bulan, sebelum kuliah Semester I dimulai. Perlu pula dipahami bahwa keikutsertaan dan kelulusan Kuliah Matrikulasi bukanlah jaminan calon mahasiswa akan memperoleh beasiswa (khususnya bagi pelamar beasiswa melalui program BPPS-Dikti).

5. Bia ya Studi dan Sum ber Bea siswa 5.1. Biaya Studi Biaya studi di Program S2 Penginderaan Jauh dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu (a) biaya uang kuliah (tuition fee), (b) biaya kuliah matrikulasi, dan (c) biaya pendukung lain. Biaya uang kuliah per semester ialah sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah). Uang kuliah ini dibayarkan pada setiap awal semester, sesuai dengan aturan Universitas Gadjah Mada. Biaya kuliah matrikulasi sebesar Rp. 125.000,00 (seratus duapuluh lima ribu rupiah) per SKS dibayarkan sebelum kuliah semester I dimulai, dan diterapkan pada calon mahasiswa yang setelah menjalani tes kompetensi dipandang masih perlu untuk mengikuti kuliah matrikulasi selama 1-2 bulan sebagai ‘jembatan’ untuk memulai kuliah program S2 Penginderaan Jauh. Biaya pendukung lain merupakan biaya yang bersifat tidak tetap, misalnya iuran praktikum/kuliah kerja lapangan, dan juga biaya pendaftaran ujian komprehensif/tesis.

5.2. Sumber Beasiswa Program S2 Penginderaan Jauh menerima mahasiswa dengan bebagai sumber pembiayaan, baik biaya sendiri/orang tua maupun beasiswa dari lembaga. Beasiswa melalui skema Beasiswa Program Pascasarjana Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (BPPS-Dikti) tersedia bagi para staf pengajar perguruan tinggi, baik negeri, BHMN maupun swasta.

6. Perta nyaa n & In formasi L ebih La njut Untuk pertanyaan dan informasi lebih lanjut, para calon pelamar dapat menghubungi Sekretariat Program Pascasarjana Fakultas Geografi UGM, Gedung Baru Kompleks Fakultas Geografi, dengan menghubungi Sdr. Triyanto, Sdr. Didit, atau Sdri. Nur melalui telepon 0274 649 2348, 0274 544 975, Fax 0274 544 975, atau menghubungi pengelola dengan alamat email berikut: Dr. Hartono, DEA, DESS Drs. Projo Danoedoro, MSc, PhD

[email protected] [email protected]

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

12

7. Profil Progra m & Pola I lmiah Pokok Informasi berikut ini memberikan gambaran ringkas mengenai bidang-bidang kajian dalam studi penginderaan jauh, khususnya untuk tingkat S2, serta daftar dosen tetap dan asisten pada Fakultas Geografi UGM yang ikut mengasuh program S2 ini.

7.1. Bidang-bidang Kajian Seperti yang telah dikemukakan secara garis besar pada bagian terdahulu, Program S2 Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM telah berada dalam satu garis penyelenggaraan pendidikan penginderaan jauh, kartografi, dan SIG dari jenjang D3 hingga S3. Dengan demikian, Program S2 Penginderaan Jauh juga memberi peluang bagi para mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dengan minat yang terkait dengan pendalaman di bidang kartografi dan SIG, di samping penginderaan jauh itu sendiri. Meskipun demikian, perlu pula diperhatikan bahwa pendalaman di bidang kartografi dan SIG tersebut tetap harus di dalam koridor pengembangan penginderaan jauh, baik dalam hal sumber data utama yang digunakan maupun proses analisis dan pemodelan yang dilakukan. Pada saat ini pendalaman minat SIG sedang dalam proses pengembangan untuk menjadi program khusus Minat/Konsentrasi Magister SIG di bawah Program Studi S2 Penginderaan Jauh. Di samping itu, dengan menyadari bahwa semua program pendidikan penginderaan jauh yang diselenggarakan saat ini lahir di lingkungan akademis Fakultas Geografi UGM, maka corak pendidikan dan pengembangan penelitian penginderaan jauh dalam Program S2 ini adalah penginderaan jauh geografis (geographical remote sensing). Penginderaan jauh geografis memberikan tekanan lebih pada pengembangan teori, model, metode, dan teknik analisis penginderaan jauh melalui perspektif geografi. Dalam perspektif ini, mahasiswa bisa belajar tentang metode-metode analisis data penginderaan jauh, mengembangkan dan memodifikasi teknik analisisnya, baik analisis visual maupun digital dengan bantuan komputer. Untuk itu, pengembangan program/perangkat lunak untuk mendukung analisis data penginderaan jauh sangat diperlukan. Mahasiswa juga dimotivasi untuk belajar mengembangkan model analisis lingkungan dan kewilayahan melalui spasialisasi (pengubahan paremeter yang ada menjadi parameter yang bersifat keruangan) berbagai variabel, yang belum banyak disentuh oleh para peniliti dan praktisi di bidang lingkungan dan kewilayahan tersebut. Meskipun lebih menitikberatkan kajian-kajiannya pada obyek daratan (land remote sensing), Program S2 Penginderaan Jauh juga tetap memberi porsi bagi kuliah dan penelitian tesis mahasiswa yang berminat pada kajian-kajian lautan dan atmosfer, yang secara umum lebih banyak dikaji oleh bidang studi oseanografi dan meteorologi. Berpijak pada kenyataan tersebut di atas, materi kuliah dan isi penelitian tesis pada Program S2 Penginderaan Jauh sangat sering dikaitkan dengan kartografi dan SIG. Hampir semua penelitian yang berkaitan dengan topik aplikasi penginderaan jauh menyertakan analisis dan pemodelan dengan SIG, serta memberikan warna kartografis pada setiap produk petanya. Secara ringkas beberapa contoh topik dalam penelitian tesis Program S2 Penginderaan Jauh antara lain (meskipun tidak terbatas pada):

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

13

Penelitian Dasar, misalnya:  Kajian pengaruh koreksi dan kalibrasi radiometrik citra satelit terhadap akurasi hasil klasifikasi penutup lahan  Kajian perubahan penutup lahan pada tingkat sub-piksel melalui Analisis Campuran Spektral Linier  Pengaruh variasi konstanta dielektrik obyek penutup lahan pada respons spektral hamburan balik citra radar  Pengaruh pengubahan parameter masukan, jumlah klas, dan jumlah saluran dalam algoritma klasifikasi berbasis jaringan syaraf tiruan terhadap tingkat akurasi peta penutup lahan yang dihasilkan  Pengembangan model interpretabilitas citra digital

Penelitian Terapan untuk bidang Hidrologi/DAS, misalnya:  Pemodelan spasial berbasis citra digital satelit untuk pemetaan koefisien aliran permukaan  Zonasi kerentanan banjir melalui integrasi transformasi spektral dan zonasi geomorfologis

Penelitian Dasar/Terapan bidang Pertanian  Integrasi penginderaan jauh satelit dan sistem informasi geografis untuk estimasi produksi pertanian  Kajian pola spektral beberapa jenis tanaman perkebunan

Geografi Kesehatan (bimbingan bersama dengan Fakultas Kedokteran)  Pemodelan spasial untuk zonasi tingkat risiko terkena penyakit menular perkotaan  Analisis pola spasial penyebaran kasus malaria dan faktor lingkungan penyebabnya

Survei Kekotaan     

Pemodelan rute transportasi melalui analisis jaringan Model pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah Model analisis densifikasi permukiman Model analisis perubahan penggunaan lahan dan pemekaran wilayah kota Model spasial untuk perpajakan

Kehutanan & Ekologi Vegetasi  Pemantauan perubahan liputan dan keanekaragaman ekosistem mangrove berdasarkan citra analisis multitemporal citra multiresolusi  Estimasi volume tegakan berdasarkan data penginderaan jauh multitingkat

Tanah, Evaluasi Lahan dan Perencanaan Pengembangan Wilayah  Deteksi kandungan oksida besi dalam tanah melalui transformasi multispektral  Integrasi citra multispektral dan SRTM untuk pemetaan kesesuaian lahan pertanian  Analisis citra multitingkat untuk pengembangan model tata ruang wilayah pantai

Kelautan  Pemetaan tipe-tipe terumbu karang dengan menggunakan citra satelit resolusi spasial tinggi

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

14

 Pemetaan sebaran konsentrasi klorofil dengan menggunakan citra MODIS dan NOAA

7.2. Staf Pengajar dan Bidang Keahlian/Minatnya Program S2 Penginderaan Jauh didukung penuh oleh staf pengajar eks-Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, yang sejak tahun 2007 bergabung dengan Jurusan Pembangunan Wilayah menjadi Jurusan Sains Informasi Geografis dan Pengembangan Wilayah (SIGPW). Meskipun demikian, kegiatan perkuliahan dan praktikum rutin dimotori oleh dosen-dosen penginderaan jauh; sementara bimbingan tesis juga didukung oleh dosen lain dengan keahlian yang relevan, baik yang berasal dari dalam Jurusan SIGPW dan jurusan lain dalam Fakultas Geografi (Jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan) maupun dari luar Fakultas Geografi, misalnya Biologi, MIPA, Teknik, Kedokteran, Pertanian, Teknologi Pertanian, dan Kehutanan. Berikut ini tenaga pengajar inti Program Studi S2 Penginderaan Jauh:

HARTONO Bsc, Drs (UGM), DESS (Paris VI), DEA, Dr (Tolouse III) Interpretasi fotografik, Pengolahan citra digital, Manajemen data spasial, Aplikasi SIG, Ekologi Vegetasi, Pengelolaan wilayah pesisir, Studi mangrove

R. SUHARYADI Bsc, Drs (UGM), PGrad Dip UrbSurvey, MSc (ITC) Interpretasi fotografik dan digital, Sistem fotografik, Manajemen data spasial, Pemodelan spasial, Aplikasi SIG, Survei kota, Pemilihan letak dan tata ruang

PRAPTO SUHARSONO Bsc, Drs, Dr (UGM), Pgrad Dip Geomorf, MSc (ITC) Interpretasi foto udara dan citra satelit, Manajemen data spasial, Geomorfologi, Hidrologi, Analisis medan, Evaluasi lahan pertanian

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

TOTOK GUNAWAN, Prof. Bsc, Drs (UGM), MS, Dr. (IPB) Interpretasi foto udara dan citra satelit, Aplikasi SIG, Ekologi/Ilmu lingkungan, Hidrologi, Pengelolaan DAS, Pengembangan wilayah

TAUFIK HERY P. SSi, MSi (UGM), Interpretasi foto udara dan citra digital, Fotogrametri, Basis data spasial, Analisis dan pemodelan spasial, Aplikasi SIG,

SIGIT HERU MURTI SSi, MSi (UGM) Interpretasi foto udara, Pengolahan citra digital, Analisis dan Pemodelan spasial, Agroekologi, Pengelolaan DAS, Pengembangan wilayah

15

DULBAHRI, Prof. Drs., Dr. (UGM) Interpretasi foto udara dan citra digital satelit, Analisis spasial, Geohidrologi, Bencana alam

SUDARYATNO SSi, MSi (UGM) Kartografi tematik, Ilmu ukur tanah, Penginderaan jauh, Hidrologi, Pengelolaan DAS, Pengelolaan wilayah pesisir

ZUHARNEN

PROJO DANOEDORO

BSc, Drs, MS (UGM)

BSc, Drs (UGM), PGradDip RurLandEcol, MSc (ITC), PhD (UQ)

Interpretasi foto udara dan citra satelit, Fotogrametri, Penggunaan lahan, survei perdesaan dan kota

Interpretasi visual bentanglahan, pengolahan citra digital, Analisis dan pemodelan spasial, Ekologi bentanglahan, penggunaan lahan

SUDIBYAKTO

JUNUN SARTOHADI

BSc, Drs, (UGM), MS, Dr. (IPB)

Drs (UGM), MSc (AIT), Dr rer nat. (Innsbruck)

Hidrologi, Klimatologi, Bencana alam/Risk management, Teknologi Informasi Kebencanaan

NURUL KHAKHIM Drs, MSi (UGM) Geografi fisik/Hidrologi, Kartografi, GPS, Pengelolaan sumberdaya pesisir dan kelautan

RETNADI HERU JATMIKO Drs (UGM), MSc (AIT) Interpretasi foto udara, pengolahan citra, analisis citra radar, Analisis dan pemodelan spasial, GPS, Interpretasi foto untuk survei tanah, pengelolaan sumberdaya pesisir

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

Geografi tanah, Geomorfologi, Bencana alam, Interpretasi foto udara dan citra digital satelit untuk survei pemetaan tanah

M. PRAMONO HADI BSc, Drs, Dr (UGM), PGrad Dip Watershed Mgmt, MSc (ITC) Pemodelan Hidrologi, Bencana alam, Pengelolaan DAS, Interpretasi citra, Manajemen basis data spasial, Pemrograman spasial,

HADI SABARI YUNUS, Prof. BSc, Drs, Dr (UGM), MA (Denver), Drs. (Utrecht) Geografi kota, studi permukiman, Interpretasi foto untuk survei kota

16

NUR MOHAMMAD FARDA

NOORHADI RAHARDJO

SSi, MKom (UGM)

BSc, Drs, MS (UGM), PM (ITC)

Interpretasi citra, Pengolahan citra digital, Pemrograman spasial, analisis dan pemodelan spasial, Web-based GIS, GPS

Kartografi digital, pemetaan tematik, geo-visualisasi, interpretasi foto untuk survei kota

SUTIKNO, Prof. BSc, Drs, Dr (UGM), Pgrad Dip Geomorf (ITC) Geomorfologi, Bencana alam, Interpretasi foto udara untuk geografi fisik

SUTANTO, Prof. BSc, Drs, Dr (UGM), Pgrad Dip Geogr (ITC) Filosofi, teori dan sistem penginderaan jauh, survei kota, kartografi

SUKWARDJONO BSc, Drs, MSi (UGM), Pgrad Dip Cartography (ITC) Teori dan konsep kartografi, , Pemetaan tematik, Interpretasi foto udara, geomorfologi,

SURATMAN WORO S, Prof. BSc, Drs, Dr (UGM), Pgrad Dip SoilSurv, MSc (ITC) Geomorfologi, Survei tanah, Evaluasi sumberdaya lahan, Pengembangan wilayah ,Interpretasi citra untuk survei tanah

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

MUHAMMAD KAMAL SSi (UGM), MGIS (UQ) Interpretasi foto udara, pengolahan citra digital, analisis hiperspektral, analisis dan pemodelan spasial, manajemen data spasial

ENDANG SARASWATI BSc, Dra, MS (UGM), Pgrad Dip RurLandEcol (ITC) Kartografi pemetaan tematik, penggunaan lahan

MARULI SINAGA BSc, Drs, MS (UGM), Kartografi topografi, Kartografi reproduksi/manajemen pemetaan, interpretasi citra radar

B.S. EKO PRAKOSO Drs, (UGM), MSP (ITB) Perencanaan pengembangan wilayah, Pemrograman komputer, manajemen basis data wilayah dan SIG

17

DEWI GALUH CONDRO KIRONO Dra (UGM), MSc (Macquarie), PhD (Monash) Hidrologi, Klimatologi/Atmospheric Science, Pemodelan spasial untuk iklim mikro

TUKIDAL YUNIANTO Drs,(UGM), PgradDip Geomorph, MSc (ITC Surveu tanah, evaluasi sumberdaya lahan, interpretasi foto udara untuk survei tanah

8. Kurikulum Pendidikan magister penginderaan jauh ini diselenggarakan selama 3 semester (18 bulan) terprogram, untuk pengambilan matakuliah sejumlah minimal 44 SKS (satuan kredit semester) yang meliputi pembekalan materi ilmu kebumian dasar, metode penelitian, penginderaan jauh, kartografi dan SIG. Di samping itu, diberikan juga kuliah mengenai bidang-bidang terapan yang mampu mempertajam keahlian untuk bidang konsentrasi yang diminati, seperti evaluasi sumberdaya air dan lahan, perencanaan wilayah, pengelolaan bencana alam, serta pelayanan berbasis lokasi (location-based services). Rangkuman seluruh materi diberikan dalam bentuk kuliah kerja lapangan (KKL). Satu paket program pendidikan S2 Penginderaan Jauh diberikan dalam pemberian materi kuliah wajib, kuliah pilihan, dan penyusunan tesis. Untuk bisa lulus dan memperoleh gelar Magister Sains (M.Si), mahasiswa harus mempertahankan tesisnya dalam suatu ujian lisan di hadapan minimal empat orang penguji termasuk dua pembimbing. Karena penginderaan jauh merupakan ilmu yang menonjol aspek teknisnya, maka sebagian matakuliah diselenggarakan dengan dukungan praktikum. Dengan demikian, keahlian yang diperoleh oleh mahasiswa menjadi lebih komprehensif, meliputi aspek konseptual teoretis dan dukungan ketrampilan teknis, baik di laboratorium maupun di lapangan. Tesis senilai 8 sks ditawarkan pada semester 3, meskipun proses pemilihan topik/judul sudah harus dirumuskan pada semester sebelumnya. Penelitian dapat dijalankan setelah memperoleh rekomendasi dalam ujian komprehensif yang dihadiri penguji dan pembimbing. Riset tesis dapat dilakukan dengan memilih tekanan pada aspek riset dasar/eksperimental, riset terapan penginderaan jauh, dan integrasi penginderaan jauh dengan SIG (lihat butir 7.1). Daftar matakuliah yang ditawarkan sebagai matakuliah wajib dan matakuliah pilihan, serta daftar matakuliah untuk setiap semester beserta bobot SKSnya tersaji pada tabel-tabel berikut.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

18

Tabel 1. Daftar Matakuliah Wajib Program Studi S2 Penginderaan Jauh No Kode Lama Kode Baru

Nama Mata kuliah Wajib

SKS

1 GEP 621

GEP 632

Sistem Penginderaan Jauh Sensor Pasif: Multispektral, Termal dan Hiperspektral

3

2 GEP 622

GEP 633

Sistem Penginderaan Jauh Sensor Aktif: Radar dan Lidar

2

3 GEP 623

GEP 634

Pengolahan dan Analisis Citra Digital Penginderaan Jauh

3

4 GEP 624

GEP 611

Kartografi: Konsep, Teknik dan Proses Pemetaan

2

5 GEP 625

GEP 682

Sistem Informasi Geografis: Basis Data dan Infrastruktur Data Spasial

3

6 GEP 628

GEP 601

Metode Penelitian

2

7 GEP 641

GEP 662

Penginderaan Jauh untuk Studi Penggunaan Lahan

2

8 GEP 642

GEP 664

Penginderaan Jauh untuk Geologi dan Geomorfologi

3

9 GEP 653

GEP 683

Sistem Informasi Geografis: Analisis dan Pemodelan Spasial

3

10 GEP 741

GEP 603

Kuliah Kerja Lapangan

2

11 GEP 799

GEP 700

Tesis

8

Tabel 2. Daftar Matakuliah Pilihan Program Studi S2 Penginderaan Jauh No

Kode lama

Kode Baru

Nama Mata kuliah Pilihan

SKS

1 GEP 626

GEP 684

Pemrograman Model Spasial

2

2 GEP 627

GEP 631

Sistem Penginderaan Jauh Fotografi

2

3 GEP 643

GEP 666

Penginderaan Jauh untuk Survei Tanah dan Evaluasi Sumberdaya Lahan

2

4 GEP 644

GEP 665

Penginderaan Jauh untuk Hidrologi dan Sumberdaya Air

2

5 GEP 645

GEP 661

Penginderaan Jauh untuk Studi Vegetasi dan Sumberdaya Hutan

2

6 GEP 646

GEP 663

Penginderaan Jauh untuk Survei Kota

2

7 GEP 647

GEP 668

Penginderaan Jauh untuk Studi Cuaca

2

8 GEP 648

GEP 667

Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Pesisir dan Laut

2

9 GEP 651

GEP 612

Pemetaan Tematik Berbasis Citra Penginderaan Jauh

2

10 GEP 654

GEP 669

Penginderaan Jauh untuk Pengembangan Wilayah

3

11 GEP 629

GEP 681

Perancangan Basis Data

2

12 GEP 656

GEP 602

Kapita Selekta Pemodelan Berbasis Citra Penginderaan Jauh

2

Keterangan Kode Mata Kuliah : -

Kode GEP

=

mata kuliah di Fakultas Geografi (GE) dan Program Studi Penginderaan Jauh (P)

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

19

-

Digit ke-1

=

-

Digit ke-2

=

-

Digit ke-3

=

angka 6 menunjukan bahwa matakuliah ini adalah matakuliah di jenjang S2 angka 0 Umum/terpadu angka 1 diasuh oleh Labarotorium Kartografi angka 3 diasuh oleh Labarotorium Penginderaan Jauh Dasar; angka 6/7 diasuh oleh Laboratorium Penginderaan Jauh Terapan, dan angka 8 diasuh oleh laboratorium Sistem Informasi Geografi menunjukan urutan matakuliah dalam laboratorium.

8.1. Struktur Matakuliah dan Pengambilan SKS Seperti terlihat pada tabel-tabel di atas, mata kuliah-matakuliah yang ditawarkan pada Program S2 Penginderaan Jauh ini dicoba untuk diberikan dalam perimbangan antara matakuliah yang bersifat dasar dan terapan. Hal ini tampak jelas pada daftar matakuliah wajib, di mana konsep dan teori penginderaan jauh, kartografi, dan SIG mendominasi. Ini juga berarti bahwa pembekalan materi dasar, konseptual dan teroretis merupakan prioritas bagi seluruh mahasiswa, sementara kemampuan dalam bidang terapan disesuaikan dengan minat mahasiswa, dan ditawarkan terutama dalam bentuk mata kuliah pilihan. Pada setiap semester, mahasiswa dianjurkan untuk tidak mengambil matakuliah lebih dari 18 SKS. Dengan cara ini, maka pada semester I dan II secara berturutan mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan seluruh teori sebanyak 36 SKS, dan menyisakan semester III hanya untuk pengambilan tesis sebesar 8 SKS. Agar target penyelesaian studi dalam tiga semester (1,5 tahun) bisa tercapai, mahasiswa sangat dianjurkan untuk mengatur strategi yang tepat sesuai dengan latar belakang pendidikannya, pengalaman kerja sebelumnya (kalau ada), serta topik penelitiannya (Lihat Bab 9: Strategi Studi). Berikut ini tersaji daftar mata kuliah lengkap dan distribusinya untuk setiap semester, beserta dengan dosen pengampunya. Daftar ini juga sekaligus merupakan revisi atas namanama matakuliah yang diberikan sebelum Tahun Akademik 2007/2008, dan juga revisi atas distribusi SKS maupun semesternya.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

20

8.2. Daftar Matakuliah Lengkap per Semester, Besarnya SKS, Status, dan Dosen Pengampunya SEMESTER GANJIL A. DAFTAR MATAKULIAH SEMESTER 1 DAN DOSEN PENGAMPUNYA No

Kode

1

GEP 645

2

GEP 628

Nama Lama (Sebelum T.A.2007/2008) Penginderaan Jauh untuk Vegetasi dan Sumberdaya Hutan Metode Penelitian

Nama Baru (Mulai T.A. 2007/2008)

SKS

W/P

sama

2 (1+1)

P

2

W

sama

3

GEP 625

Sistem Informasi Geografis Basis Data Spasial

Sistem Informasi Geografis: Basis Data dan Infrastruktur Data Spasial

2 (1+1)

W

4

GEP 642

Penginderaan Jauh untuk Geologi dan Geomorfologi

sama

3 (2+1)

W

5

GEP 641

Penginderaan Jauh untuk Studi Penggunaan Lahan

sama

2 (1+1)

W

6

GEP 629

Perancangan Basis Data

sama

2 (1+1)

P

7

GEP 623

Pengolahan dan Analisis Citra Penginderaan Jauh

Pengolahan dan Analisis Citra Digital Penginderaan Jauh

3 (2+1)

W

8

GEP 627

Tidak ada

Sistem Penginderaan Jauh Fotografis

2 (1+1)

P

9

GEP 621

Sistem Penginderaan Jauh Fotografik, Multispektral dan Hiperspektral Kartografi: Konsep, Teknik dan Proses Pemetaan Pemetaan Tematik Sumberdaya

Sistem Penginderaan Jauh Pasif: Multispektral, Termal dan Hiperspektral

3 (2+1)

W

10

GEP 624

11

GEP 651

sama Pemetaan Tematik berbasis Citra Penginderaan Jauh

2 2

W

P

Dosen Pengasuh dan Asisten Dr. Hartono, DESS, DEA Dra.Tjut Sugandawaty D, MSc,PhD Prof.Dr. Sutanto Prof.Dr. Totok Gunawan, MS Dr. Hartono, DESS, DEA Drs. Suharyadi, MSc Taufik Hery Purwanto, MSi* Prof.Dr. Sutikno Dr. Prapto Suharsono, MSc Ir. Soetoto, SU Prof.Dr. Totok Gunawan, MS Projo Danoedoro, MSc, PhD Dr. M. Pramono Hadi, MSc. Drs. BS Eko Prakoso, MSP* Projo Danoedoro, MSc,PhD Sigit Heru Murti BS, MSi* Nur Mohammad Farda, SSi*, MKom Prof.Dr. Sutanto Drs. Suharyadi, MSc Drs. Zuharnen, MS Prof. Dr. Dulbahri Drs. Zuharnen, MS Retnadi Heru Jatmiko, MSc* Drs. Sukwardjono, MSi Drs. Nurul Khakhim, MSi Prof. Dr. Sutanto Dra Endang Saraswati, MS Drs Noorhadi Rahardjo, MS,PM*

Keterangan: Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

21

1 + 1 : 1 SKS kuliah + 1 SKS praktikum W : matakuliah wajib P : matakuliah pilihan B. DAFTAR MATAKULIAH SEMESTER 3 DAN DOSEN PENGAMPUNYA No

Kode

Nama Lama

Nama Baru

1

GEP 799

Tesis

sama

SKS W/P 8/W

Dosen Pengasuh Tim Pembimbing

SEMESTER GENAP C. DAFTAR MATAKULIAH SEMESTER 2 (ambil 18-21 sks dari daftar berikut) No

Kode

Nama Lama

Nama Baru

SKS

W/P

1

GEP 622

Sistem Penginderaan Jauh Termal dan Gelombang Mikro Pemrograman Model Spasial

Sistem Penginderaan Jauh Aktif: Radar dan Lidar

2 (1+1)

W

sama

2 (1+1)

P

2

GEP 626

3

GEP 647

Penginderaan Jauh untuk Studi Cuaca

sama

2

P

4

GEP 644

Penginderaan Jauh untuk Studi Hidrologi dan Sumberdaya Air

sama

2 (1+1)

P

5

GEP 646

Penginderaan Jauh untuk Studi Kota

sama

2 P

6

GEP 653

Sistem informasi Geografis: Pemodelan Spasial

Sistem Informasi Geografis: Analisis dan Pemodelan Spasial

7

GEP 643

Penginderaan Jauh untuk Survei Tanah dan Evaluasi Sumberdaya Lahan Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Pesisir dan Laut Penginderaan Jauh untuk Pengembangan Wilayah Kuliah Kerja Lapangan Industri Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Tidak ada

sama

8

GEP 648

9

GEP 654

10

GEP 741

11

GEP 655

12

GEP 656

3 (2+1)

W

2 W

sama

2

sama

3 (2+1)

P

sama

2

W

sama

2

Kapita Selekta Pemodelan Berbasis Citra Penginderaan Jauh

2 (1+1)

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

P

Dosen Pengasuh Prof.Dr. Dulbahri Dr. Prapto Suharsono, MSc Retnadi Heru Jatmiko, MSc* Dr. M.Pramono Hadi, MSc. Dr. Endy Suwondo, DEA Nur Mohammad Farda, SSi, MKom* Dr. H.A. Sudibyakto, MS Drs. Retnadi Heru Jatmiko,MSc* Prof.Dr. Totok Gunawan, MS Drs. Sudaryatno, MSi. Sigit Heru Murti, SSi, MSi* Prof.Dr. Sutanto Prof.Dr. Hadi Sabari Yunus, MA Drs. Suharyadi, MSc Dr. Hartono, DESS, DEA Drs. Suharyadi, MSc Taufik Hery Purwanto, MSi* Dr. Junun Sartohadi, MSc. Drs. Tukidal Yunianto, MSc Projo Danoedoro, MSc, PhD Dr. Hartono, DESS, DEA Dr. Prapto Suharsono, MSc Drs. Sudaryatno, MSi* Prof.Dr. Totok Gunawan, MS Projo Danoedoro, MSc, PhD Tim Dosen

P

Dr. Hartono, DESS, DEA Drs. Sukendra Martha, MAppSc

P

Dr. Hartono, DESS, DEA Projo Danoedoro, MSc., PhD 22

8.3. Pelaksanaan Kuliah dan Praktikum Kuliah diberikan minimal satu kali dalam seminggu. Mengingat setiap matakuliah diasuh oleh lebih dari satu dosen pengampu, ada kemungkinan bahwa setiap dosen akan memberikan materi dengan jadwal yang berbeda dari pasangannya untuk minggu yang sama. Kalau hal semacam ini terjadi, maka perkuliahan dan tugas dari dosen menjadi suatu beban yang cukup berat dibandingkan dengan aktivitas sewaktu kuliah S1. Mahasiswa sangat dianjurkan untuk dapat mengatur waktu sebaik-baiknya dalam menghadapi beban studi semacam ini. Tugas berupa melacak pustaka melalui jurnal –baik tercetak maupun online, mereview artikel dan diskusi juga merupakan hal yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. Secara ringkas, banyak aktivitas di luar perkuliahan yang harus dilakukan mahasiswa, supaya mahasiswa dapat belajar mandiri dalam melakukan pendalaman materi selama studi. Praktikum tetap diberikan pada jenjang pendidikan S2 atas dasar dua alasan, yaitu (a) karena bersifat multi-entry, Program S2 Penginderaan Jauh memahami adanya kekurangan bekal para mahasiswa dengan latar belakang non-geografi, terutama dalam hal ketrampilan teknis. Oleh sebab itu, kegiatan praktikum diharapkan dapat membantu meningkatkan ketrampilan teknis mereka; (b) penginderaan jauh merupakan sub-disiplin yang bersifat teknis dalam lingkungan geografi, dan pengembangan aspek konspetual-teoretis sangat didukung oleh penguasaan aspek teknis dalam interpretasi dan analisis citra. Praktikum biasanya diberikan dalam bentuk blok aktivitas, di mana setiap mata praktikum dilaksanakan dalam satu paket yang terdiri atas beberapa hari latihan secara berturut-turut, dari pagi hingga sore atau dari pagi hingga siang. Pengaturan jadwal semacam ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelatihan ketrampilan mahasiswa bila dibandingkan dengan jadwal reguler berupa pelatihan dua jam setiap minggunya.

8.4. Ujian, Sistem Penilaian, dan Syarat Kelulusan Ujian Ujian untuk setiap matakuliah diselenggarakan setidaknya sekali pada akhir semester. Ujian akhir semester ini diselenggarakan dengan jadwal khusus. Meskipun demikian, dosen pengampu matakuliah kadangkala juga menyelenggarakan ujian tengah semester, meskipun hal ini tidak wajib diberikan. Soal ujian biasanya diberikan dalam bentuk esei. Biasanya, mata kuliah yang diasuh oleh lebih dari satu dosen akan diujikan dengan menyertakan lebih dari satu kelompok soal, yang masing-masing berasal dari setiap dosen pengampunya. Beberapa dosen menyukai soal ujian yang harus dikerjakan secara closed book, sementara dosen yang lain memilih memberikan soal ujian secara open book. Ada kalanya ujian diberikan dalam bentuk tugas penulisan makalah yang meliput suatu topik tertentu.

Penilaian dan Syarat Kelulusan

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

23

Nilai matakuliah yang diterima oleh setiap mahasiswa ditentukan oleh beberapa hal, meliputi nilai ujian, nilai praktikum (kalau ada praktikum), nilai tugas, dan nilai aktivitas dalam perkuliahan. Setiap dosen punya kebijakan tersendiri untuk menentukan bobot dari masing-masing komponen. Di samping itu, kejujuran selama menjalani ujian dan menyelesaikan tugas juga mempunyai bobot sangat penting. Pada saat ujian, pengawas akan mencatat semua tindak kecurangan tanpa peringatan terlebih dahulu, dna kemudian melaporkannya kepada dosen pengampu dan penilai hasil ujian. Segala macam bentuk penjiplakan atau plagiat (plagiarism) tidak akan diberi toleransi. Sistem penilaian mengacu pada sistem yang digunakan oleh UGM, di mana kinerja mahasiswa dalam ujian diukur dalam skala 0 – 100. Apabila beberapa dosen penguji pada suatu matakuliah memberikan nilai pada skala 0 – 100, maka seluruh nilai dari masingmasing dosen tersebut (termasuk praktikum, apabila ada) akan digabungkan dengan menggunakan rerata tertimbang, di mana bobot nilai masing-masing dosen ditentukan berdasarkan kesepakatan di antara para pengampu matakuliah tersebut. Nilai rerata tertimbang kemudian diskalakan kembali ke 0 – 100 dan kemudian dikonversi ke nilai huruf dengan aturan sebagai berikut: Tabel kode huruf dan rentang angka untuk nilai ujian beserta bobot dan artinya Nilai Huruf A B C D E

Rentang Nilai Angka > 79.0 68.0 – 79.0 57.5 – 67.9 47.0 – 57.4 < 47.0

Bobot Nilai 4 3 2 1 0

Arti Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang

Untuk satu semester, kinerja akademik mahasiswa diukur dengan Indeks Prestasi (IP), yang dihitung dengan cara menjumlah seluruh hasil kali bobot nilai dengan bobot SKSnya, dibagi jumlah total SKS yang diambil pada satu semester. Total IP yang diperoleh setelah mengambil kuliah selama n semester ditunjukkan dengan IP Kumulatif (IPK), yang merupakan hasil bagi dari seluruh hasil kali bobot nilai dengan bobot SKS seluruh matakuliah dengan jumlah total SKS yang sudah diambil selama n semester tersebut. Sebagai contoh, apabila seorang mahasiswa mengambil matakuliah 2 semester berturutturut dengan nilai sebagai berikut: SEMESTER 1 Nama Baru (Mulai T.A. 2007/2008) Metode Penelitian Sistem Informasi Geografis: Basis Data dan Infrastruktur Data Spasial Penginderaan Jauh untuk Geologi dan Geomorfologi Penginderaan Jauh untuk Studi Penggunaan Lahan Perancangan Basis Data Pengolahan dan Analisis Citra Digital Penginderaan Jauh Sistem Penginderaan Jauh Pasif:

SKS

Nilai

Bobot nilai x bobot SKS

A

Bobot nilai 4

2 2

B

3

3x2=6

3

B

3

3x3=9

2

A

4

4x2=8

2 3

B C

3 2

3x2=6 2x3=6

3

D

1

1x3=3

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

4x2=8

24

Multispektral, Termal dan Hiperspektral Kartografi: Konsep, Teknik dan Proses Pemetaan Jumlah SKS

2

A

4

19

4x2=8 Jumlah = 54

IP semester 1 = (Bobot nilai x bobot SKS)/SKS semester 1 = 54 / 19 = 2, 84

SEMESTER 2 Nama Baru Sistem Penginderaan Jauh Aktif: Radar dan Lidar Pemrograman Model Spasial Penginderaan Jauh untuk Studi Kota Sistem Informasi Geografis: Analisis dan Pemodelan Spasial Penginderaan Jauh untuk Survei Tanah dan Evaluasi Sumberdaya Lahan Penginderaan Jauh untuk Pengembangan Wilayah Kuliah Kerja Lapangan Kapita Selekta Pemodelan Berbasis Citra Penginderaan Jauh Jumlah SKS

SKS

Nilai

Bobot Nilai

Bobot nilai x SKS

2

A

4

4x2=8

2 2 3

B C A

3 2 4

3x2=6 2x2=4 4 x 3 = 12

2

A

4

4x2=8

3

A

4

4 x 3 = 12

2 2

A A

4 4

4x2=8 4x2=8

18

Jumlah = 64

IP semester 2 = (Bobot nilai x bobot SKS)/SKS semester 2 = 64 / 18 = 3,55 Sedangkan besarnya IPK adalah = (Bobot nilai x bobot SKS seluruh semester)/(SKS semester 2 + semester 2) = (64+54)/(18+19) = 118/37 = 3.19 Nilai IPK minimum untuk kelulusan S2 Penginderaan Jauh adalah 2,75, tanpa nilai D atau E. Kelulusan dengan IP ≥3.75 diberi yudisium ‘dengan pujian’ (cum laude).

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

25

8.5 Silabi Matakuliah GEP 632

SISTEM PENGINDERAAN JAUH PASIF: MULTISPEKTRAL, TERMAL DAN HIPERSPEKTRAL

Prinsip kerja penginderaan jauh pasif. Cara kerja sensor elektro-optik: susunan teleskop, lensa, cermin dan lensa dikhroik. Pemindaian membujur (along-track), melintang (across-track) , dan efeknya terhadap karakteristik geometri dan radiometri citra. Prinsip-prinsip spektrometri: konsep radiansi spektral, reflektansi, emitansi, dan pengukurannya. Metode koreksi dan kalibrasi radiometrik: at sensor radiance, at sensor reflectance, at surface reflectance. Metode pengukuran temperatur permukaan melalui citra digital. Pencitraan dan analisis hiperspektral. Beberapa contoh aplikasi penginderaan jauh multispektral, termal dan hiperspektral.

GEP 633

SISTEM PENGINDERAAN JAUH AKTIF: RADAR DAN LIDAR

Wilayah panjang gelombang yang digunakan untuk sistem aktif radar dan lidar. Cara kerja sensor gelombang mikro aktif. Konsep hamburan balik (backscatter). Hubungan antara panjang gelombang mikro dengan daya tembus. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap respons spektral pada citra radar. Karakteristik geometri obyek di lapangan dan geometri citra hasil perekaman. Konfigurasi spasial obyek. Konstanta dielektrik Synthetic Aperture Radar (SAR). Radar interferometri/IFSAR dan pemetaan topografi. Metode interpretasi citra radar: Interpretasi visual dan analisis digital. Pendekatan multiwaktu, multipolarisasi dan multisensor. Cara kerja pemindaian laser/LIDAR. Analisis multiple returns pada Lidar. Spasialisasi data dan pencitraan pada Lidar. Contoh-contoh aplikasi pencitraan radar. Radar interferometri. Cara kerja sensor lidar. Konsep footprint, skala, dan pantulan dalam pencitraan lidar. Beberapa contoh aplikasi.

GEP 634

PENGOLAHAN DAN ANALISIS CITRA DIGITAL PENGINDERAAN JAUH

Konsep citra digital, Sistem PJ yang menghasilkan data digital. Model, struktur dan format data PJ; Format penyimpanan; Statistik citra. Tampilan citra (tunggal, komposit); analisis pola spektral citra pada berbagai jenis obyek. Restorasi Citra: koreksi radiometrik dan geometrik. Penajaman citra: linier/non-linier, Ekualisasi histogram. Transformasi warna (IHS/RGB/ CMYK). Pemfilteran spasial, Fast Fourier Transform (FFT). Transformasi Citra: penisbahan, indeks vegetasi, rotasi citra, Tasseled-cap transformation, Contoh aplikasi. Klasifikasi Citra: Pendekatan tak-terselia (unsupervised), Pendekatan terselia: Sampling, Box, Minimum Distance to mean, Maximum Likelihood. Klasifikasi Citra III: Pendekatan logika samar (Fuzzy Logic). Neural Network Classifier dan segmentasi citra berbasis tekstur dan obyek. Analisis Hiperspektral: Spectral Angle Mapper, Linear Unmixing. Integrasi Pengolahan Citra dengan Sistem Informasi Geografis

GEP 681

PERANCANGAN BASIS DATA

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

26

GEP 611

KARTOGRAFI: KONSEP, TEKNIK DAN PROSES PEMETAAN

Peta: pengertian dan batasan. Proses komunikasi dalam kartografi. Pergeseran paradigma dalama kartografi: paradigma komunikasi dan paradigma analitik. Skala, tema dan proyeksi. Jenis-jenis peta. Metode dan teknik penyusunan/pembuatan peta: survei lapangan, penginderaan jauh dan teknik kompilasi. Proses pemetaan: penentuan tema, penyiapan peta dasar, survei dan analisis data, penyusunan peta. Teknik pemetaan digital. Peta dan jaringan internet.

GEP 681

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: BASIS DATA DAN INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

Konsep sistem informasi informasi dan sistem informasi spasial. Basis data spasial. Tipe-tipe basis data. Konsep dan peran masing-masing komponen dalam bidang terapan. Manajemen basis data dalam SIG (atribut, grafis). Kualitas data grafis dan atribut. Membangun infrastruktur data spasial untuk pengelolaan wilayah. Contoh-contoh aplikasi basis data spasial untuk berbagai bidang: keunggulan dan keterbatasan . GEP 684

PEMROGRAMAN SPASIAL

Pemodelan spasial dan matematik untuk fenomena statik dan dinamik sumberdaya dan lingkungan, dengan menggunakan data spasial dan non spasial, pemrograman komputer untuk realisasi model spasial dan matematik.

GEP 631

SISTEM PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIS

Lingkup kajian penginderaan jauh fotografis. Prinsip dasar penginderaan jauh dengan sistem optik. Beberapa konsep optik-fotografik. Cara kerja kamera dan komponen-komponennya. Sifatsifat pantulan obyek pada spektrum tampak dan perluasannya. Jenis-jenis kamera dan foto udara. Pengaruh modifikasi parameter/komponen pemotretan terhadap citra yang dihasilkan. Perencanaan proyek pemotretan udara. Pemotretran udara format kecil. Prinsip interpretasi fotografis untuk berbagai fenomena geografis dan aplikasinya.

GEP 601

METODE PENELITIAN PENGINDERAAN JAUH

Bobot penelitian untuk S1, S2, dan S3. Jenis-jenis penelitian di bidang penginderaan jauh: penelitian murni/dasar, penelitian terapan, penelitian non-penginderaan jauh. Penyusunan proposal penelitian. Contoh-contoh penelitian penginderaan jauh. Seminar proprosal.

GEP 662

PENGINDERAAN JAUH UNTUK STUDI PENGGUNAAN LAHAN

Konsep penutup dan penggunaan lahan. Review sistem penginderaan jauh yang biasa digunakan dalam kajian penggunaan lahan. Pendekatan dan metode dalam survei penggunaan lahan. Sistem Klasifikasi Penutup/Penggunaan Lahan. Metode dan teknik interpretasi citra: (a) pendekatan fotografik dan (b) pendekatan analisis digital. Integrasi PJ dengan Sistem Informasi Geografis: pendekatan, metode, teknik. Kajian penutup dan penggunaan lahan dalam pengelolaan DAS. Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

27

pemantauan perubahan penggunaan lahan: kota dan desa. Estimasi produksi pertanian. Perencanaan penggunaan lahan dan pemilihan letak Penggunaan Lahan dan Manajemen Bencana. Teknik-teknik lanjut ekstraksi informasi, analisis dan pemodelan penutup dan penggunaan lahan GEP 664

PENGINDERAAN JAUH UNTUK GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI

Berbagai sistem penginderaan jauh untuk kajian geologi dan geomorfologi. Karakteristik spektral berbagai batuan dan mineral: perspektif multispektral dan hiperspektral. Hubungan antara jenis batuan, kandungan mineral dan proses eksogen/endogen dengan kenampakan fisiografiknya pada citra. Metode pengenalan struktur dan litologi pada berbagai citra. Pengenalan bentuklahan melalui citra. Teknik-teknik analisis citra untuk meningkatkan interpretabilitas di bidang geologi dan geomorfologi

GEP 666

PENGINDERAAN JAUH UNTUK SURVEI TANAH DAN EVALUASI SUMBERDAYA LAHAN

Tanah, batasan pengertian, proses pembentukan, hubungannya dengan variabel lingkungan lain (iklim, bahan induk, topografi, organisme, dll). Karakteristik spektral tanah pada berbagai spektra panjang gelombang. Jenis-jenis citra yang biasa dimanfaatkan dalam survei-pemetaan tanah. Identifikasi karakteristik tanah melalui citra: pendekatan spektral dan pendekatan holistik. Beberapa contoh analisis karakteristik tanah secara digital: pendekatan multispektral dan hiperspektral untuk beberapa sifat fisika dan kimia tanah, contoh aplikasi. Survei pemetaan tanah dan klasifikasi tanah, serta peran penginderaan jauh di dalamnya. Evaluasi sumberdaya lahan dengan dukungan penginderaan jauh dan SIG: manfaat dan keterbatasan. Contoh aplikasinya.

GEP 665

PENGINDERAAN JAUH UNTUK HIDROLOGI DAN SUMBERDAYA AIR

Konsep dasar penginderaan jauh untuk studi hidrologi dan sumberdaya air permukaan (sungai, danau, waduk, embung) dan air tanah (akuifer tak tertekan, tertekan). Penginderaan Jauh sebagai sumber data untuk identifikasi kenampakan bentang lahan terkait dengan proses hidrologi. Pemetaan, pendugaan dan pemodelan data dan informasi hidrologi dan sumberdaya air melalui analisis citra penginderaan jauh. Kemampuan dan keterbatasan citra penginderaan jauh untuk studi hidrologi dan sumberdaya air.

GEP 661

PENGINDERAAN JAUH UNTUK STUDI VEGETASI DAN SUMBERDAYA HUTAN

Lingkup kajian vegetasi dalam perspektif penginderaan jauh. Karakteristik spektral vegetasi pada berbagai spektra panjang gelombang. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap respons spektral vegetasi. Ekologi vegetasi: tipe-tipe ekosistem vegetasi. Pendekatan dalam pemetaan ekologi vegetasi: photo-guided, photo-key, dan land-ecological approaches. Teknik pengambilan sampel melalui citra dan pengumpulan data lapangan: plot sampel dan relevé. Pengukuran parameter tegakan. Analisis spektral vegetasi: indeks vegetasi, analisis hiperspektral. Contoh-contoh aplikasi: estimasi volume tegakan, pemetaan komposisi vegetasi (komposisi struktural dan floristik, komposisi ekofloristik). Estimasi biomassa dan suplai bahan bakar kayu. Kajian serapan karbon. Analisis perubahan liputan hutan.

GEP 663

PENGINDERAAN JAUH UNTUK SURVEI KOTA

Membahas tentang anatomi dan ekosistem kota serta evaluasi segi geografi yang diinterpretasi Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

28

melalui terapan penginderaan jauh untuk memperoleh data kota, sistem informasi kota untuk perencanaan pengembangan kota. Manfaat dan hambatan pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk studi kota. Berbagai jenis citra (foto udara standar, foto udara format kecil, citra satelit optik dan citra radar) serta teknik pengolahan citra yang dapat dimanfaatkan untuk kajian berbagai fenomena spasial perkotaa. Kasus-kasus terapan penginderaan jauh untuk survei kota: penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan (ekspansi, densifikasi), studi permukiman, pemilihan letak, kajian lalu lintas, evaluasi tata ruang kota, serta kependudukan.

GEP 668

PENGINDERAAN JAUH UNTUK STUDI CUACA

Membahas tentang unsur cuaca serta inventarisasi dan kajian geografis sumberdaya-nya melalui interpretasi citra penginderaan jauh multiskala, multisensor dan multispektral untuk memperoleh data cuaca. Konsep energy/radiation balance dan aplikasinya dengan menggunakan citra termal maupun digital elevation model (DEM). Pemodelan berbasis citra dengan resolusi temporal tinggi/resolusi spasial rendah, dan dengan model berbasis resolusi spasial tinggi. Contoh-contoh aplikasi.

GEP 667

PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENGELOLAAN PESISIR DAN LAUT

Pemahaman tipe dan ekosistem pesisir, sumberdaya dan prospek pengembangan pesisir dan laut. Konsep pengembangan wilayah pesisir dan laut, metode, sasaran, dan model pengembangan. Peran citra penginderaan jauh multitingkat, multispektral dan multitemporal untuk pengelolaan wilayah pantai dan laut: perencanaan, peaksanaan, pengawasan, pemantauan, pengendalian dan pengembangan. Teknik-teknik analisis citra untuk aplikasi kepesisiran dan kelautan: ekstraksi informasi otomatis melalui transformasi spektral untuk kekeruhan, klorofil dan pemetaan terumbu karang. Pemetaan melalui interpretasi visual untuk ekstraksi karakteristkik biofisik pesisir, geomorfologi dan tipologi pantai. Integrasi SIG dan penginderaan jauh untuk pemodelan spasial.

GEP 612

PEMETAAN TEMATIK BERBASIS CITRA PENGINDERAAN JAUH

Citra penginderaan jauh sebagai sumber data untuk pemetaan. Batasan pengertian dan klasifikasi peta tematik. Peta dasar dan desain peta dasar: peta dasar untuk peta tematik, peta topografi sebagai peta dasar, peta-peta lain sebagai peta dasar, elemen-elemen topografi yang dapat dicantumkan pada peta dasar. Pengumpulan data untuk peta tematik: sumber data, macam data, cara perolehan, evaluasi dan analisis data. Informasi yang dapat diturunkan dari citra: biofisik dan sosial ekonomi. Hubungan antara resolusi spasial citra, skala peta dan kerincian informasi yang dapat diturunkan. Kualitas data spasial: citra dan peta. Representasi data, disain simbol dan disain isi peta: sifat dan ukuran data, bentuk dan cara penggambaran simbol, variabel dan persepsi visual, pencerminan data kualitatif dan kuantitatif (termasuk interval). Layout peta: komposisi dan lettering. Pemetaan Digital

GEP 682

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: ANALISIS DAN PEMODELAN SPASIAL

Review SIG dalam berbagai perspektif: manajemen basis data, komputasi, analitis, teknologi, dan aplikasi. Pemodelan spasial dalam SIG sebagai suatu perspektif analitis. Model dalam geografi: model skala (analog dan ikonik), model konseptual (diagram) dan model matematis (probabilistik dan deterministik). Taksonomi pemodelan lingkungan dengan SIG dan PJ berdasarkan metode dan logika pemrosesannya. Pemodelan spasial: statis dan dinamis; lumped dan distributed models. Contoh aplikasi pemodelan spasial untuk bisnis dan kajian aspek biofisik. Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

29

GEP 669

PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH

Konsep dasar penginderaan jauh dan SIG untuk terapan pengembangan wilayah. Taksnomi perencanaan menurut perspektif sains informasi geografis. Konsep dan model pengembangan wilayah. Penginderaan jauh sebagai sumber data utama dan SIG sebagai sarana prosedur analisis tata ruang dan pengembangan wilyah. Pemodelan data penginderaan jauh dan SIG untuk terapan pengembangan wilayah.

GEP 685

INDUSTRI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Perbincangan tentang industri penginderaan jauh; pengembangan teknologi, sosialisasi dan komersialisasi citra, pemasaran dan jasa, standarisasi profesi, kebutuhan sumberdaya manusia, organisasi profesi, komunikasi, institusi pengembang teknologi penginderaan jauh dan kerjasama.

GEP 602

KAPITA SELEKTA PEMODELAN BERBASIS CITRA PENGINDERAAN JAUH

Matakuliah ini berisi materi yang bersifat luwes, menyesuaikan diri dengan topik-topik tesis dalam penginderaan jauh/SIG yang dipilih oleh mahasiswa. Format pertemuan berupa kombinasi kuliah dan diskusi. Beberapa topik yang diangkat misalnya: Pemodelan berbasis citra termal, multispektral dan radar; masalah pengambilan sampel; pemodelan spasial dengan pengharkatan; konsep multitingkat; pemilihan sistem/skema klasifikasi penggunan lahan; verifikasi dan uji akurasi model berbasis citra; metode fuzzy; proses menyusun formula; model prediksi dengan data penginderaan jauh; pemodelan topografis; evaluasi lahan;analisis dan pemodelan perubahan penggunaan lahan; indeks vegetasi dan analisis multitemporal untuk vegetasi. GEP 603

KULIAH KERJA LAPANGAN S2

(dilaksanakan pada akhir/libur semester II) Latihan praktek membangun konsep dan metode penelitian di laboratorium dan lapangan. Setiap KKL akan diberi tema tertentu, dan dari tema tersebut akan ditawarkan beberapa topik penelitian yang relevan. Mahasiswa diminta memilih topik, menentukan spesifikasi data dan metode pemrosesannya, menyiapkan data dasar untuk memperoleh gambaran awal wilayah. Teknik pemilihan dan pengambilan sampel di lapangan. Analisis data lapangan dan metode re-interpretasi. Pemodelan spasial dari data laboratorium, lapangan, dan data sekunder; uji akurasi hasil, serta presentasi

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

30

9. Fasilitas Perku lia han , L abora torium, da n Kepaka ran 9.1. Fasilitas Perkuliahan dan Praktikum Sebagian besar aktivitas perkuliahan Program S2 Penginderaan Jauh dilaksanakan di Gedung Baru, Kompleks Fakultas Geografi UGM, di mana Kantor Sekretariat Program Pascasarjana Fakultas Geografi juga terletak. Praktikum diselenggarakan di Laboratorium Penginderaan Jauh Dasar dan Penginderaan Jauh Terapan yang terletak di Gedung PUSPICS, tepat di hadapan Gedung Baru, dan di Laboratorium Sistem Informasi Geografis di Lantai II Gedung Baru. Fasilitas perkuliahan dan praktikum ini meliputi ruang kuliah ber-AC yang dilengkapi dengan LCD projector, ruang seminar yang juga dilengkapi AC dan LCD projector, serta laboratorium-laboratorium yang antara lain dilengkapi dengan:  20 stereoskop cermin  20 seteroskop saku  20 komputer PC untuk pengolah citra dengan 2 printer berwarna A4 dan 2 printer berwarna A3, yang masing-masing dilengkapi dengan perangkat lunak ILWIS 3.4, ENVI 4.3, ER-Mapper 7.0, Idrisi Kilimanjaro dan ERDAS Imagine 8.7  20 komputer PC untuk sistem informasi geografis dengan 2 printer berwarna A4 dan 3 printer berwarna A3, 1 inkjet plotter A1, 1 pen-plotter A0, 1 digitizer A0 dan 8 digitizer A3, yang dilengkapi dengan perangkat lunak ArcView 3.3 dan ArcGIS 9.2  1 aerosketchmaster  1 zoom transferscope  1 additive colourviewer  2 electric pantograph Di samping fasilitas Laboratorium-laboratorium Penginderaan Jauh Dasar, Penginderaan Jauh Terapan, Sistem Informasi Geogarafis dan PUSPICS, masih ada beberapa laboratorium lain di lingkungan Fakultas Geografi yang dapat dimanfaatkan apabila diperlukan, antara lain:       

Laboratorium Kartografi Digital Laboratorium Geografi Tanah Laboratorium Geohidrologi Laboratorium Hidrologi Kualitas Air Laboratorium Geomorfologi Dasar Laboratorium Geomorfologi Terapan Laboratorium Analisis Data Wilayah

9.2. Dukungan Kepakaran Fakultas Geografi UGM dikenal luas karena keragaman keahlian/spesialisasi staf pengajarnya, mulai dari bidang geografi fisik (hidrologi, geomorfologi, klimatologi), geografi manusia (misalnya kependudukan, ketenagakerjaan, studi gender, studi Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

31

permukiman), pembangunan wilayah (misalnya perencanaan wilayah, tata ruang, kebijakan pembangunan), hingga sains informasi geografis (penginderaan jauh, SIG, dan kartografi). Dukungan kepakaran dari berbagai spesialisasi geografi ini merupakan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan selama studi di Program S2 Penginderaan Jauh, baik sebagai dosen pengajar, pembimbing tesis, maupun rujukan melalui konsultasi informal. Tidak hanya itu, beberapa staf pengajar dari fakultas lain pun terlibat untuk memberikan dukungan sebagai dosen pengajar dan atau dosen pembimbing tesis. Fakultas-fakultas yang memberikan kontribusi dukungan kepakaran ini antara lain adalah Biologi (terutama bidang Biologi Lingkungan), Ekonomika dan Bisnis (terutama Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan), Hukum (terutama Hukum Pertanahan dan Lingkungan), Kedokteran (terutama Kedokteran Tropis dan Ilmu Kesehatan Masyarakat), Kehutanan, Pertanian, Teknik (Teknik Arsitektur, Teknik Geologi, dan Teknik Sipil), serta Teknologi Pertanian. Berikut ini daftar dosen yang berasal dari Fakultas Geografi UGM, yang dapat dipilih menjadi pembimbing tesis. Khusus untuk dosen yang berasal dari eks-Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh (yang sekarang bergabung menjadi Jurusan SIGPW), semua nama yang dapat dijadikan pembimbing dimasukkan dalam daftar. Dosen dari jurusan lain (Geografi dan Ilmu Lingkungan) hanya dicantumkan beberapa, khususnya yang menaruh minat/mempunyai keahlian pada penginderaan jauh dan SIG, serta bergelar doktor. Meskipun demikian, mahasiswa dapat memilih dosen lain di luar daftar ini untuk dijadikan pembimbing (termasuk yang dari luar fakultas), dengan seijin Pengelola Program.

10. Stra tegi Stu di Sukses atau kelancaran studi seorang mahasiswa tidak semata-mata bergantung pada kecerdasannya. Apalagi pada jenjang S2, di mana mahasiswa pada dasarnya banyak dilepas untuk melaksanakan kegiatan akademik secara lebih mandiri. Di samping itu, data juga menunjukkan bahwa tidak sedikit mahasiswa S2 yang telah bekerja dan berkeluarga, sehingga kadangkala konsentrasi pada aktivitas studi terganggu oleh tugas-tugas lain di kantor dan dalam keluarga. Bab ini mencoba memberikan beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebagai strategi studi, agar kegiatan belajar selama mengambil program S2 penginderaan jauh di Fakultas Geografi UGM dapat lancar`dan selesai tepat waktu. Beberapa tips ini meliputi (a) pengambilan mata kuliah, (b) aktivitas kuliah dan praktikum, (c) pemilihan topik penelitian untuk tesis dan pemilihan calon pembimbing, (d) penyiapan proposal dan ujian komprehensif, (e) konsultasi dengan pembimbing dan menjalankan penelitian, (f) bergabung dengan kelompok diskusi, (g) prosedur pendaftaran tesis, (h) wisuda, dan (i) pasca wisuda.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

32

1

Prof.Dr. Sutanto1

GB emeritus

2

Prof.Dr. Dulbahri1

GB tidak tetap

3

Prof.Dr. Totok Gunawan, MS 1 Dr. Prapto Suharsono,

4 5

Dr. Hartono, DESS,

6

MS1

Drs. Zuharnen,

Drs. R. Suharyadi,

7

MSc1

Lektor kepala Lektor kepala PhD 1

Drs. Projo Danoedoro, MSc,

9

Drs. Retnadi Heru Jatmiko, MSc 2,4

Lektor kepala Lektor

10 Taufik Hery Purwanto, SSi, MSi2,4

Asisten ahli

11 Sigit Heru Murti, SSi MSi2,4

Lektor

12 Drs.Maruli Sinaga, MS

Lektor kepala

13 Drs.Sukwardjono, MSi

Lektor kepala

14 Dra.Endang Saraswati, MS 15 Drs.Noorhadi Rahardjo, MS,

Lektor kepala PM2

16 Dr. Nurul Khakhim, MSi MSi2,4 MSP 4

19 Barandi Sapta W., SSi., MSc3,4

Lektor Lektor kepala Lektor Lektor Asisten ahli

20 Nur Mohammad Farda, SSi, MKom 4 Asisten ahli 21 Muhammad Kamal, SSi, MGIS4

Asisten ahli

1

Yang bisa menjadi pembimbing utama Sedang menyelesaikan program doktornya 3 Sudah menyelesaikan program S2nya di bidang lain, sedang menyelesaikan S2 PJ, bisa diajak diskusi 4 Asisten kuliah/praktikum, bisa diajak diskusi/dimintai pertimbangan secara informal 2

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

Keahlian ATAU minat utama Keahlian ATAU minat lain

33

Kartografi Digital

Kartografi Umum

GPS

Pengemb.wilayah

Bencana

Pengelolaan DAS

Hidrologi permukaan

Geohidrologi

Pengelolaan p esisir Geologi & geomorfolog i Surevi tanah

Evaluasi lahan Ekologi vegetasi/ ekologi bentanglahan Penggunaan lahan

Survei kota Survei perdesaan dan pertanian Ekologi umum/ ilmu lingkungan

Lektor kepala

MSc1,2

18 Drs. BS Eko Prakoso,

SIG: Manaje me n basis data SIG: komputasi & pemrograman SIG: Analisis dan pemodelan spasial SIG: Aplikasi

Gurubesar tetap Lektor kepala

DEA1

8

17 Drs. Sudaryatno,

Pengol. Citra Digita l

Jabatan akademis

PJ Sistem Radar/ Lidar

Nama Dosen

PJ Sistem Fotografik PJ Sistem Mult i/ & iperspektral

No

Fotogrametri

DAFTAR DOSEN DAN ASISTEN DOSEN PROGRAM S2 DENGAN BIDANG KEAHLIAN UTAMA PENGINDERAAN JAUH DAN KARTOGRAFI YANG DAPAT MENJADI PEMBIMBING TESIS

10.1. Pengambilan Mata Kuliah Kurikulum Program S2 Penginderaan Jauh saat ini menyediakan 33 SKS matakuliah wajib dan 25 SKS matakuliah pilihan. Dari total 58 SKS tersebut, mahasiswa harus mengambil minimal 44 SKS (termasuk tesis) untuk bisa lulus dengan gelar Magister Sains (MSi). Artinya masih ada sekitar 14 SKS lagi yang tidak harus diambil. Mengingat bahwa waktu studi terbatas, dan mahasiswa disarankan untuk bisa menyelesaikan studi dalam waktu kurang dari dua tahun (idealnya 1,5 tahun sesuai dengan semester terprogram), maka sebaiknya mahasiswa secara selektif memilih mata kuliah, agar tidak memboroskan waktu studinya dan bisa berkonsentrasi penuh pada rencana penyusunan tesis. Agar pengambilan matakuliah pilihan dapat benar-benar selektif dan bermanfaat, maka mahasiswa sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik/ pengelola program. Melalui konsultasi ini akan diketahui dengan lebih baik hal-hal yang terkait dengan latar belakang pendidikan S1, minat kajian utama, proyeksi/keinginan kerja setelah lulus, serta kekuatan dan kelemahan dari sisi pribadi mahasiswa terkait dengan bekal dan penguasaan ilmu dasar yang sudah dimiliki. Misalnya, meskipun tidak dilarang, mahasiswa dengan latar belakang S1 MIPA (fisika/matematika) sebaiknya tidak mengambil topik penelitian tesis yang lebih condong kepada aplikasi penginderaan jauh, yang menuntut penguasaan dasar bidang tertentu yang tidak banyak disentuh saat studi di S1 –seperti surveipemetaan tanah dan kajian kondisi sosial-ekonomi penduduk wilayah kota. Mahasiswa dengan latar belakang akademis seperti itu akan lebih dimotivasi untuk mendalami masalah pengembangan metode analisis dan pemodelan berbasis citra digital.

Pengisian KRS Pengisian KRS dilakukan pada setiap awal semester. Pada setiap awal semester ini Pengelola Program akan mengumumkan waktu pengisian KRS, daftar matakuliah yang dapat diambil untuk semester yang bersangkutan, serta jumlah SKS minimal/maksimal yang diperkenankan untuk matakuliah pilihan yang akan diambil. Formulir KRS terdiri dari tiga lembar yang harus diisi dengan daftar matakuliah yang sama (hijau, biru dan putih), di mana formulir warna hijau disimpan oleh dosen pembimbing akademik, formulir warna biru diserahkan kepada sekretariat administrasi akademik, dan formulir warna putih disimpan oleh mahasiswa. Semua isian formulir KRS dinilai sah untuk dicatat dalam Sistem Informasi Akademik (SIA) UGM apabila sudah disetujui/ditandatangani oleh dosen pembimbing akademik/pengelola program. Simpan baik-baik formulir ini sebagai bukti, apabila sewaktu-waktu ada ketidak-cocokan antara data pengambilan matakuliah pada SIA UGM dengan data mahasiswa.

10.2. Strategi Kuliah, Praktikum, dan Aktivitas di Perpustakaan Kuliah Cara mengikuti kuliah dan praktikum pada jenjang S2 tidaklah sama persis dengan cara pada jenjang S1. Meskipun sepintas sama, sebenarnya mahasiswa S2 lebih banyak dituntut untuk menggali sendiri informasi yang berkaitan dengan materi yang disampaikan dosen. Pada jenjang S2, pemahaman konsetual-teoretis tentang materi kuliah seharusnya diletakkan pada Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

34

posisi perkembangan terkini (state of the art), yang merupakan tuntutan lebih dibandingkan apa yang harus dicapai oleh seorang lulusan S1. Dengan demikian, buku teks terbaru sekalipun tidaklah cukup. Jurnal ilmiah, terutama yang bertaraf internasional, merupakan rujukan penting.

Aktivitas di Perpustakaan Aktivitas perpustakaan mencerminkan maju-tidaknya suatu universitas. Wawasan seorang mahasiswa dalam bidang ilmunya sangat tergantung pada aktif-tidaknya mahasiswa tersebut mengunjungi perpustakaan. Kunjungan ke perpustakaan tidaklah harus secara fisik. Pada saat ini kebanyakan universitas bertaraf internasional memilih untuk berlangganan jurnal secara online, daripada berlangganan edisi tercetak. Meskipun jauh lebih mahal, jurnal edisi on-line akan dapat diakses oleh jauh lebih banyak pembaca pada saat bersamaan, diunduh dan dicetak dengan cara yang lebih luwes. UGM juga telah berlangganan jurnal on-line melalui On-line Database seperti EBSCO dan Science Direct. Mahasiswa dapat mengakses jurnal-jurnal ilmiah yang dibutuhkan dengan mengunjungi situs perpustakaan UGM, yaitu http://web2/ugm.ac.id.content.php?page=2, atau http://www.lib.ugm.ac.id . Perlu diperhatikan bahwa akses ke situs tersebut secara penuh hanya dapat dilakukan melalui jaringan komputer yang terpasang melalui fixed line di dalam kampus UGM. Meskipun demikian, atas dasar alasan prioritas, kadangkala tidak semua judul jurnal tersedia dalam bidang-bidang ilmu yang dilanggan oleh UGM. Untuk mengatasi hal itu, mahasiswa maish dapat mencoba akses sumber-sumber/penerbit jurnal tersebut, misalnya Elsevier, Springer, Sage dan sebagainya, misalnya melalui link berikut: http://www.sciencedirect.com, http://www.springer.com. Beberapa judul jurnal yang banyak memuat artikel berbobot di bidang penginderaan jauh dan SIG misalnya:        

Remote Sensing of Environment International Journal of Remote Sensing International Journal of Geographical Information Science ASPRS Photogrammetric Engineering and Remote Sensing ISPRS Photogrammetry and Remote Sensing Canadian Journal of Remote Sensing IEEE Transaction on Geoscience and Remote Sensing International Journal of Applied Geoinformation and Earth Observation (dulu bernama ITC Journal)  International Journal of Geoinformatics  Computers, Environment and Urban Systems Disamping itu, ada pula beberapa jurnal yang diterbitkan di Indonesia dan memuat artikelartikel penginderaan jauh dan SIG yang cukup bermanfaat untuk melihat perkembangan penginderaan jauh di Indonesia dan beberapa negara berkembang, misalnya:  Majalah Geografi Indonesia Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

35

 The Indonesian Journal of Geography  Indonesian Journal of Remote Sensing  International Journal of Remote Sensing and Earth Science

Praktikum dan Practical Folio Kegiatan praktikum bukan hanya untuk mengasah ketrampilan teknis mahasiswa. Praktikum S2 dimaksudkan juga untuk membantu pengembangan kemampuan konseptual-teoretis setelah mendalami materi kuliah. Oleh karena itu, laporan praktikum yang selalu disyaratkan pada akhir praktikum hendaknya tidak diwujudkan dalam bentuk laporan praktikum seperti mahasiswa S1. Untuk jenjang S2, bentuk laporan praktikum seharusnya berupa practical folio, yaitu suatu laporan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang bersangkutan dan juga orang lain sebagai pedoman konseptual dan teknis (semacam manual) dalam menyelesasikan pekerjaan teknis di bidang tertentu. Apabila praktikum tersebut menggunakan perangkat lunak tertentu, maka sudah seharusnya apabila isi practical folio ini menitikberatkan pada aspek ‘bagaimana perangkat lunak tersebut bekerja, dengan landasan teori/konsep apa’, daripada sekadar urut-urutan langkah untuk meng-klik tombol menu tertentu. Perlu diperhatikan bahwa meskipun tidak secara eksplisit diminta oleh dosen/asisten, mahasiswa harus menyerahkan laporan dalam bentuk practical folio, karena penilaian atas kualitas laporan juga antara lain ditentukan oleh format ini.

10.3. Pemilihan Topik Penelitian Tesis dan Pembimbing Memasuki semester 2, mahasiswa diminta untuk memasukkan rencana topik/judul tesis dan calon dosen pembimbing yang dikehendaki ke Sekretariat Program Studi. Untuk dapat memasukkan informasi tersebut, sebaiknya mahasiswa sudah mempunyai gambaran tentang area penelitian apa yang diminati, dan gambaran umum tentang dosen yang dipandang sesuai untuk membimbing. Keputusan akhir mengenai siapa saja yang akan menjadi anggota tim pembimbing berada di tangan Pengelola Program. Selain masalah kesesuaian topik penelitian tesis dengan bidang keahlian dosen, keputusan tersebut juga mempertimbangkan kuota (jumlah maksimal bimbingan pada satu jenjang) setiap dosen dalam membimbing mahasiswa, kepangkatan/jabatan akdemis, serta pentingnya pertimbangan kombinasi keahlian dua pembimbing yang dipandang saling melengkapi, yaitu kemampuan konseptual dan kemampuan teknis. Berdasarkan pengamatan selama ini, pemilihan topik/judul tesis sangat dan pembimbing berpengaruh pada kelancaran studi mahasiswa. Sebagian besar kasus justru menunjukkan bahwa kegagalan melanjutkan studi hingga lulus magister disebabkan oleh kegagalan dalam menyelesaikan tesis, bukan oleh ketidaklulusan mata kuliah teori. ‘Kekeliruan’ pemilihan topik seringkali menyebabkan mahasiswa merasa tidak nyaman dengan pilihannya sendiri, segan untuk melanjutkan, tetapi tidak diikuti upaya untuk mendiskusikan hal ini dengan pengelola maupun dosen pembimbing. Kadang-kadang kondisi semacam ini juga Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

36

menyebabkan mahasiswa gagal menyelesaikan studinya. Di samping masalah pemilihan topik, faktor pembimbing tesis pun memegang peran penting. Kekeliruan memilih dosen pembimbing, misalnya yang tidak sesuai dengan topik kajiannya atau yang terlalu sibuk dengan aktivitas lain atau jumlah bimbingan yang terlalu banyak, juga akan menghambat kelancaran studi. Dengan memperhatikan pengalaman tersebut, mahasiswa sebaiknya memilih topik dengan cermat sesuai dengan minat dan kemampuannya. Begitu pula pemilihan dosen pembimbing. Tabel daftar dosen pembimbing dan bidang keahlian/minatnya pada butir 9.2 (Dukungan Kepakaran) dapat dipakai sebagai acuan. Di samping itu, meskipun mahasiswa diberi keleluasaan untuk memilih dosen pembimbing, Pengelola Program biasanya akan mencoba mendistribusikan bimbingan tesis secara relatif merata, dengan tetap mempertimbangkan keinginan mahasiswa dan topik penelitian yang dipilih. Pilihan topik juga memegang peran penting. Meskipun pada dasarnya topik apa pun yang terkait dengan penginderaan jauh dan SIG dapat dipilih, perlu disadari bahwa corak ilmiah penginderaan jauh pada Program S2 Penginderan Jauh adalah geographical remote sensing, yang berfokus pada land and coastal remote sensing. Topik-topik di luar itu masih bisa diusulkan tetapi biasanya memerlukan dukungan kepakaran dari luar Fakultas Geografi yang kadang-kadang juga akan memakan waktu lebih lama dalam proses penyiapan proposal dan komunikasi pembimbingan. Relasi personal dengan pembimbing juga perlu dibina, agar komunikasi dapat berlangsung lebih lancar. Mahasiswa perlu berusaha untuk mempertahankan komunikasi dengan pembimbing walaupun sedang berada di tempat lain, misalnya karena sedang kerja lapangan. Bentuk komunikasi ini bisa disepakati bersama dengan pembimbing, misalnya melalui short message service (SMS) atau email. Perlu diingat bahwa dosen kadangkala mempunyai jumlah pembimbing yang cukup banyak, dan atau kegiatan lain yang juga menyita perhatian, sehingga komunikasi yang terbina akan dapat menjaga ingatan dosen pembimbing tentang topik penelitian yang dia bimbing serta tahap perkembangannya.

10.4. Prosedur Penyiapan Proposal dan Ujian Komprehensif Sejalan dengan pemilihan topik dan usulan dosen pembimbing, sebaiknya mahasiswa segera memulai penulisan pra-proposal pada semester 2. Pra-proposal ini perlu dikonsultasikan dengan calon pembimbing secara informal, atau dengan Pengelola Program, meskipun belum ada kepastian dalam bentuk surat keputusan (SK) pembimbingan. Hal ini penting dilakukan agar ketika SK pembimbingan turun, mahasiswa sudah mempunyai bentuk yang lebih pasti mengenai topik penelitiannya. Pada kasus-kasus yang sangat khusus, mahasiswa masih bisa mengajukan keberatan atas komposisi tim pembimbing yang dia peroleh, khususnya apabila dirasa tidak cocok dengan topik penelitian yang diambil. Apabila pertimbangan di atas diikuti maka diharapkan mahasiswa sudah dapat berkonsultasi dengan pembimbing secara lebih matang pada semester 2, dan kemudian mengajukan permohonan ujian komprehensif –yaitu ujian proposal penelitian tesis—pada akhir semester 2 atau awal semester 3. Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

37

Dalam kesempatan ujian proposal ini mahasiswa lain, baik yang belajar pada program yang sama maupun program yang berbeda, diijinkan untuk hadir di dalam ruang ujian. Salah satu mahasiswa biasanya diminta untuk menjadi notulis (pencatat) hasil diskusi/tanya-jawab antara penguji dengan mahasiswa. Kadangkala ketua tim penguji juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan. Mahasiswa sangat disarankan untuk hadir dalam kesempatan semacam ini, sebagai sarana memperkaya wawasan dan belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi kewajiban yang sama. Program S2 Penginderaan Jauh mewajibkan mahasiswa untuk hadir dalam acara ujian proposal mahasiswa lain setidaknya 5 (lima) kali, sebelum diijinkan menjalani ujian proposal. Dalam kehadiran tersebut, mahasiswa harus menyertakan formulir bukti kehadiran yang akan ditandatangani oleh oleh ketua tim penguji.

Apa yang Perlu Dipersiapkan dalam Proposal? Secara umum, sistematika penyusunan proposal untuk penelitian tesis S2 bisa mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana UGM. Akan tetapi, sejalan dengan pengalihan wewenang program-program studi yang bersifat monodisipliner ke fakultas pengasuhnya (termasuk Program S2 Penginderaan Jauh ke Fakultas Geografi UGM), maka diperlukan informasi yang lebih spesifik, sesuai dengan bidang kajiannya. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam penulisan proposal adalah:  Naskah proposal penelitian disiapkan dalam ketikan di atas kertas HVS A4 70 gram, spasi 1,5 (kecuali untuk setiap judul/subjudul yang diketik 1 spasi) rata kanan-kiri (full justification);  Margin atas-bawah sebesar 1 inci, margin kiri 1,1 inci dan margin kanan 1 inci;  Teks secara keseluruhan diketik dengan huruf Times New Roman berukuran 12 pt. Judul penelitian diketik dengan huruf Arial 14pt atau lebih besar;  Variasi dari gaya ini hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pembimbing dan Pengelola Program Butir-butir utama yang harus ada pada suatu proposal penelitian tesis S2 adalah: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m.

Judul Penelitian Abstrak Rencana Penelitian Pendahuluan: Latar belakang dan Perumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Sasaran Penelitian Hasil yang Diharapkan Manfaat/Arti Penting Penelitian Telaah Pustaka Kerangka Pemikiran/Kerangka Konseptual/Landasan Teori Keaslian Rencana Penelitian Metode Penelitian: Bahan, Alat, dan Cara Kerja Keunggulan dan Proyeksi Keterbatasan Penelitian yang Akan Dilakukan Jadwal Penelitian

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

38

Judul Penelitian Judul Penelitian hendaknya ringkas, mudah dimengerti, dan dapat secara langsung menggambarkan isi. Kalau rencana judul terasa terlalu panjang, sebaiknya dipecah menjadi dua bagian, yaitu judul dan sub-judul. Panjang judul sebaiknya kurang dari 30 kata. Abstrak Rencana Penelitian Abstrak rencana penelitian berisi tentang ringkasan rencana penelitian. Abstrak seharusnya secara ringkas mampu merangkum Pendahuluan hingga Metode Penelitian. Panjang abstrak tidak boleh melebihi 400 kata, diketik 1 spasi. Pendahuluan: Latar belakang dan Perumusan Masalah Pendahuluan berisi latar belakang dan perumusan masalah. Pendahuluan secara ringkas harus mampu ‘menggiring’ pembaca untuk memahami konteks bahasan dan masalah yang disoroti penulis. Dalam pendahuluan penulis dapat mengkombinasikan pendapat atau temuan pihak lain (yang disertai sitasi) dengan opini atau cara pandangnya sendiri melalui proses penyajian yang logis. Perumusan masalah harus benar-benar merupakan perasan (ekstrak) dari uraian pada latar belakang dengan ramuan selektif menurut perspektif penulis. Perumusan masalah pada umumnya disajikan dalam bentuk butirbutir (pointers), atau dalam kalimat-kalimat lengkap sebanyak satu paragraf, tetapi tidak dalam bentuk kalimat tanya. Latar belakang dan masalah dari fenomena yang sama bisa diturunkan menjadi perumusan masalah yang berbeda, tergantung dari perspektif bidang ilmunya. Perumusan masalah dalam penelitian penginderaan jauh dan atau SIG harus dapat secara tegas tertulis dalam perspektif penginderaan jauh dan atau SIG Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian (research questions) merupakan rumusan pertanyaan yang harus dapat dijawab oleh hasil penelitian. Pertanyaan penelitian disusun dalam bentuk kalimat tanya, dibangun dari perumusan masalah, bersifat eksplisit, dan digunakan untuk mengendalikan arah penelitian sedemikian rupa sehingga daripadanya dapat dibangun metode dan diturunkan hasil yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Tujuan dan Sasaran Penelitian Tujuan penelitian bisa dirumuskan dalam satu atau beberapa butir. Tujuan penelitian harus dikaitkan langsung dengan pertanyaan penelitian, dalam arti harus ada kejelasan (kalau perlu dalam bentuk kalimat eksplisit) tentang ‘tujuan apa terkait dengan pertanyaan penelitian yang mana’. Meskipun demikian, tujuan penelitian sebaiknya tidak memuat keinginan untuk mencapai hasil yang teralu rinci, termasuk hasil-hasil antara atau hasil sementara yang masih harus dianalisis lagi untuk memberikan hasil akhir. Berdasarkan tujuan penelitian dapat dibangun beberapa sasaran penelitian. Beberapa hasil dari sasaran penelitian nantinya dapat dianalisis dan dideduksi lebih lanjut untuk menjelaskan apakah tujuan penelitian dapat tercapai atau tidak.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

39

Hasil yang Diharapkan Deskripsi mengenai hasil yang diharapkan harus berupa sesuatu yang berasosiasi dengan jawaban atas pertanyaan dan tujuan penelitian. Hasil yang diharapkan bukanlah sekadar ‘peta’ secara fisik (atau yang tersimpan secara digital) melainkan sesuatu yang lebih konseptual, yang mampu menunjukkan bahwa hasil tersebut memberikan kontribusi penting dari sisi telaah kritis atas metode yang sudah ada, atau modifikasinya dalam menangani suatu masalah dalam perspektif penginderaan jauh dan atau SIG. Manfaat /Arti Penting Penelitian Penulis proposal harus secara jeli menonjolkan manfaat/arti penting penelitian yang akan dilakukan. Arti penting bisa bisa dikemukakan dalam dua sisi. Pertama, kontribusi dari sisi pengembangan ilmu, dan kedua dari sisi manfaat aplikasi. Jenis penelitian yang berbeda akan memberikan titik berat yang berbeda pula dalam kedua aspek arti penting yang diungkapkan. Penelitian dasar (‘penelitian murni’) akan lebih menonjolkan sisi pertama, sementara penelitian terapan akan menonjolkan sisi kedua. Telaah Pustaka Telaah pustaka pada proposal tesis S2 bukan sekadar kompilasi ringkasan tentang ‘siapa (tahun) meneliti apa, dan hasilnya apa’. Telaah pustaka harus memuat tinjauan kritis atas manfaat dan keterbatasan suatu karya tulis orang lain; khususnya apabila ada konsep, landasan teori, metode, dan hasil dari dua atau lebih penelitian memberikan hasil yang berbeda/bertentangan. Penulis proposal justru harus mampu menangkap gagasan-gagasan yang tampak saling bertentangan tersebut, menemukan titik temu dan benang merahnya, serta berusaha merangkum dan menyeleksinya ke arah suatu bangunan pemikiran yang relatif baru. Beberapa karya tulis kunci (penentu) dalam telaah pustaka sebaiknya merupakan karya tulis mutakhir yang memberikan gambaran state of the art dari bidang yang ditelaah. Hal ini biasanya dijumpai pada jurnal-jurnal internasional. Telaah pustaka sebaiknya ditutup dengan suatu rangkuman (summary) informasi kunci tentang temuan peneliti lain yang dapat dijadikan landasan/titik tolak dalam penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu ‘dugaan’ terstruktur dan bersifat ilmiah mengenai pola yang akan ditemui dalam penelitian yang akan dilakukan. Penulisan hipotesis secara eksplisit harus ada dalam suatu penelitian dasar/eksperimental, tetapi bersifat opsional untuk penelitian terapan, karena sudah ada pertanyaan penelitian. Hipotesis bisa bersifat statistik, namun bisa pula tidak. Perlu untuk diperhatikan di sini bahwa pembuktian hipotesis nantinya harus sudah dapat digambarkan secara garis besar pada Kerangka Pemikiran dan secara lebih rinci pada Metode Penelitian. Kerangka Pemikiran/Kerangka Konseptual/Landasan Teori Kerangka pemikiran merupakan jembatan antara telaah pustaka dengan metode yang akan dikembangkan. Kerangka pemikiran mencakup rangkaian gagasan yang lebih bersifat orisinal dari penulis, yang secara selektif mampu memilih konsep, teori, metode dan teknik yang ada dalam telaah pustaka, serta kemudian meringkas dan Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

40

meramunya menjadi suatu garis besar pemikiran penulis itu sendiri sebagai landasan pengembangan metode untuk menjawab pertanyaan penelitian serta mencapai tujuan penelitian. Penyusunan kerangka pemikiran akan sangat terbantu dengan penggunaan skema, yang di dalamnya dapat tersaji secara skematis seluruh variabel yang akan dilibatkan, hubungan antar variabel, asumsi yang digunakan, tujuan serta sasaran penelitian. Skema ini hendaknya tidak terlalu rinci, supaya dapat dibedakan dengan diagram alir urutan langkah penelitian, yang mestinya tersaji pada Metode Penelitian.

Keaslian Rencana Penelitian Keaslian penelitian perlu diungkapkan dalam tubuh proposal dan tesis, agar pembaca dapat secara jelas melihat kontribusi utama apa yang akan diberikan oleh peneliti. Keaslian penelitian dapat disajikan dalam bentuk tabel yang memuat daftar penelitianpenelitian sejenis, menyangkut aspek lokasi, tujuan penelitian, hasil yang diharapkan, metode yang digunakan dan temuan yang relevan. Metode Penelitian: Bahan, Alat dan Cara Kerja Metode Penelitian meliputi uraian tentang pemilihan bahan dan alat penelitian (disertai alasan dan kegunaannya), serta langkah-langkah kerja yang diperlukan untuk mencapai hasil. Metode Penelitian hendaknya tidak dengan serta-merta diawali oleh sub-bab mengenai bahan dan alat. Metode Penelitian sebaiknya dimulai dengan uraian ringkas (satu-dua paragraf) tentang garis besar metode yang digunakan. Diagram alir penelitian sebaiknya ditaruh di dalam bagian ini, dan diacu secara tegas dalam teks, berikut uraiannya. Dalam metode penelitian, semua cara untuk mencapai sasaran yang disebutkan dalam Tujuan dan Sasaran Penelitian hendaknya diuraikan secara jelas. Setiap langkah yang disebutkan dalam Diagram Alir Penelitian juga harus dijelaskan. Keunggulan dan Keterbatasan Penelitian yang Akan Dilakukan Penulis hendaknya juga mampu memberikan proyeksi mengenai keunggulan dan keterbatasan penelitian yang hendak dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan, karena dalam keterbatasan waktu (sekitar 6 bulan), tentunya tidak semua aspek dalam penelitian bisa dicapai dengan sempurna. Kemampuan untuk memproyeksikan keterbatasan dan keunggulan ini akan dapat menunjukkan kemampuan peneliti dalam mengendalikan penelitiannya, serta membantu pembimbing dan juga penguji untuk memberikan arahan agar penelitian dapat dilakukan secara optimal. Jadwal Penelitian Jadwal Penelitian dangat penting untuk diuraikan, karena dari jadwal ini pembimbing dan penguji dapat memberikan penilaian apakah seluruh aspek rencana kegiatan memang dapat dikerjakan dalam jangka waktu yang diberikan (intensif selama 6 bulan). Jadwal penelitiann sebaiknya disusun dalam bentuk Gann Chart, di mana setiap langkah aktivitas penelitian seperti yang diuraikan pada Metode disusun ke bawah dalam satu kolom, sementara waktu penelitian disajikan dalam bentuk kolom-kolom, dirinci per minggu untuk setiap kolom selama sekitar 6 bulan.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

41

Mempersiapkan Diri untuk Ujian Komprehensif Ujian komprehensif pada dasarnya adalah ujian proposal penelitian tesis. Pada ujian komprehensif, mahasiswa penulis proposal diuji oleh 4 (empat) staf pengajar, yang terdiri dari pembimbing utama, pembimbing pendamping, penguji I, dan penguji II. Waktu ujian komprehensif biasanya 120 menit atau kurang. Pembimbing utama juga bertindak sebagai ketua tim penguji, sementara ketiga penguji lainnya adalah anggota. Selama ujian komprehensif, mahasiswa pengusul diberi kesempatan selama 15 menit untuk mempresentasikan rencana penelitiannya, dan sisa waktu kemudian diberikan kepada tim penguji. Mahasiswa disarankan untuk menggunakan media presentasi seperti Microsoft PowerPoint, serta tidak bertele-tele dalam penyajiannya. Hal-hal pokok yang harus disajikan adalah: (a) pendahuluan, (b) perumusan masalah, (c) pertanyaan penelitian, (d) tujuan/sasaran Penelitian dan hasil yang diharapkan, (e) telaah pustaka, (f) hipotesis (kalau ada), (g) kerangka pemikiran/landasan teori, (h) metode penelitian dan (i) jadwal penelitian. Kendalikan jumlah slide sedemikian rupa sehingga keseluruhannya dapat disajikan dalam waktu ≤15 menit. Demi efektivitas penyajian, hindari kalimat-kalimat lengkap dalam presentasi PowerPoint dan gunakan pointers. Pilih font yang mudah dibaca, misalnya Arial, dengan ukuran ≥18pt, kecuali untuk diagram alir. Hindari penulisan teks yang melebihi 10 baris pada setiap slide. Penulisan baris maksimum sebanyak 8-10 baris per slide sangat disarankan. Kombinasikan tulisan dengan skema/diagram. Gambar dapat pula ditampilkan, akan tetapi hindari penggunaan gambar/latar belakang yang tidak perlu, yang kadang-kadang justru mengganggu tampilan teks utama. Berusahalah untuk tampil menarik dalam presentasi, dalam arti tidak terlalu terikat pada teks yang ditampilkan dalam slide. Beri kesan penguasaan masalah dengan lebih banyak menghadapkan wajah pada penguji, bukan pada slide. Untuk mendaftar ujian komprehensif, mahasiswa dapat mengisi formulir yang tersedia di Sekretariat Program Pascasarjana Fakultas Geografi UGM, setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan untuk maju ujian dari pembimbing utama dan pembimbing pendamping. Sekali pihak Sekretariat Program memperoleh formulir pendaftaran ujian komprehensif yang sudah diisi lengkap, maka Pengelola Program akan mencarikan waktu untuk ujian berserta dua anggota tim penguji. Mahasiswa perlu setiap saat mengecek kemajuan proses ini di sekretariat, agar tahu kapan waktu ujian bagi dirinya.

10.5. Konsultasi dengan Pembimbing dan Aktivitas Penelitian Konsultasi dengan pembimbing sangat menentukan arah, bobot dan kualitas tesis. Tanpa konsultasi, mahasiswa bisa saja merasa sudah sempurna karyanya, akan tetapi kemudian bisa jatuh kehilangan percaya diri pada saat menghadapai kritik dan keberatan para dosen penguji dalam ujian proposal/ujian komprehensif dan ujian akhir. Pastikan terlebih dahulu bahwa setiap langkah yang akan Anda kerjakan sudah memperoleh persetujuan dari pembimbing. Hal ini bukan berarti bahwa segala sesuatu harus ditentukan oleh pembimbing. Pembimbing hanya menunjukkan arah, menetapkan koridor dan rambu-rambu penelitian, serta kadang-kadang memberikan petunjuk teknis pelaksanaan. Di luar itu, mahasiswa-lah yang harus berinisiatif dalam menjalankan penelitiannya. Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

42

Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan pegangan pada saat berkonsultasi dengan dosen dan menjalankan aktivitas penelitian:  Buatlah kesepakatan/perjanjian dengan dosen, kapan dan di mana bisa berkonsultasi. Ada dosen yang sangat disiplin, tidak mau dihubungi dan diajak konsultasi di luar ruang atau di luar jam kerja, ada pula yang cukup santai dan bersedia diajak diskusi di mana saja dan kapan saja  Pilih waktu pada saat dosen tidak terlalu buru-buru. Dalam keadaan terburu-buru, diskusi kadangkala tidak matang. Kalau perlu tanyakan kepada dosen apakah pada saat itu dia ada waktu luang atau tidak. Kalau waktu yang tersedia sempit, cobalah menanyakan apakah bisa meminta waktu barang 5-10 menut dan kemudian gunakan waktu tersebut secara efisien  Tanyakan pada dosen pembimbing apakah bisa/bersedia diajak komunikasi melalui sms atau email. Apabila dosen berkeberatan dengan hal itu, hargailah privacynya (khususnya untuk sms)  Amati gaya bimbingan dosen dan coba menyesuaikan diri. Ada pembimbing yang lebih suka menerima naskah sampai lama dan karena kesibukannya baru memberikan komentar setelah beberapa minggu/bulan, ada yang disiplin selalu tepat waktu dalam membaca naskah, ada pula yang memilih langsung konsultasi dengan membaca naskah yang diserahkan saat itu juga  Bersikaplah pro-aktif, jangan hanya menunggu komentar/merespons komentar. Beberapa dosen melepas detil dalam naskah (tidak membacanya) dengan asumsi bahwa mahasiswa sudah menguasai hal tersebut. Kalau tidak yakin, kejarlah ke halhal teknis, atau minta ijin pembimbing untuk diperbolehkan mencari narasumber lain  Hubungi/ajak diskusi dosen lain di luar pembimbing/penguji yang dipandang menguasai beberapa aspek yang terkait dengan penelitian. Perlu disadari bahwa dosen pembimbing tidak selalu menguasai seluruh aspek kajian dalam penelitian mahasiswa, dan hal semacam ini wajar sekali dalam dunia akademis mana pun. Oleh karena itu, Program S2 Penginderaan Jauh mengijinkan mahasiswa untuk berkonsultasi dengan dosen lain di luar pembimbing dan penguji  Dalam aktivitas di laboratorium, gunakanlah log-book, untuk mencatat semua aktivitas penelitian Anda. Dalam log-book ini tercantum hari/tanggal, pengguna, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Catat pula hasilnya. Kalau mahasiswa menggunakan perangkat lunak khusus untuk pengolahan data, simpanlah log-filenya agar setiap saat mau memulai lagi/melanjutkan penelitian, aktivitas terkahir dapat dilacak kembali. Log-book atau log-file juga dapat dipakai sebagai bukti aktivitas apabila ditengarai ada kecurangan dalam penelitian/penjiplakan gagasan, kehilangan data karena rusaknya alat/komputer dan sebagainya.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

43

10.6. Menulis Artikel Ilmiah untuk Publikasi dan Identitas Afiliasi Mahasiswa sangat disarankan untuk menghasilkan karya ilmiah selama masa studinya di Program S2 Penginderaan Jauh. Kadangkala karya ilmiah ini sudah dapat dipublikasi pada saat mahasiswa masih menempuh studi, namun kadangkala karya tersebut baru dapat dipublikasikan setelah mahasiswa yang bersangkutan lulus dan kembali ke tempat kerja/bekerja di tempat lain.

Baik

pada publikasi sebelum maupun setelah lulus S2, semua karya ilmiah yang diproduksi ketika mahasiswa menempuh pendidikan di Program S2 Penginderaan Jauh harus diakui sebagai karya mahasiswa S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM. Artinya, identitas afiliasi pada nama penulis harus ditulis sebagai ‘Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM’. Prinsip ini berlaku juga secara universal. Mahasiswa diijinkan untuk menuliskan afiliasinya sebagai staf suatu lembaga lain dalam bentuk afiliasi ganda, di mana posisi Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM adalah sebagai afiliasi pertama.

Biasanya karya tulis yang dihasilkan selama studi di Program S2 Penginderaan Jauh disusun bersama dengan pembimbing, baik pembimbing pertama atau kedua, atau dua-duanya. Beberapa jurnal yang biasanya memuat karya-karya penelitian di bidang penginderaan jauh dan SIG adalah:    

The Indonesian Journal of Geography (Penerbit: Fakultas Geografi UGM) Majalah Geografi Indonesia (penerbit: Fakultas Geografi UGM) Jurnal Sains Geoinformasi (Penerbit: Jurusan Sains Informasi Geografi dan IGI) Indonesian Journal of Remote Sensing (Penerbit: MAPIN Pusat)

Panduan Penulisan Naskah Publikasi Penulisan naskah publikasi diasumsikan untuk dikirim ke salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Geografi UGM, yaitu The Indonesian Journal of Geography, Majalah Geografi Indonesia, dan Jurnal Sains Geoinformasi. Ikutilah panduan penulisan artikel pada salah satu jurnal tersebut. Artikel yang direncanakan untuk dikirim ke jurnal lain juga harus disusun dengan mengacu pada aturan jurnal penulisan jurnal tersebut.

10.7. Ujian Tesis Standar Kelulusan S2 Penginderaan Jauh Perlu ditegaskan di sini bahwa untuk dapat memperoleh gelar magister sains (M.Si.) di bidang penginderaan jauh seorang mahasiswa bukan hanya perlu memenuhi standar formal dalam bentuk IP kumulatif minimal dan lulus ujian tesis. Ada satu standar lagi yang bersifat substansial. Kalimat kunci standar kelulusan S2 Penginderaan Jauh adalah “mampu menerapkan telaah kritis atas konsep, teori, metode atau teknik yang ada di bidang

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

44

penginderaan jauh dan SIG, dan atau mampu berinovasi dalam memodifikasi serta menerapkannya untuk menyelesaikan suatu masalah dalam lingkup kajian-kajian spasial”.

Prosedur Pendaftaran Ujian Mahasiswa dapat segera mendaftar ujian tesis (‘ujian pendadaran’) setelah seluruh naskahnya telah dikonsultasikan dengan pembimbing dan memperoleh persetujuan untuk maju ujian. Untuk keperluan ini, mahasiswa harus mengisi formulir yang tersedia di Sekretariat Program dan memperoleh tandatangan dari para pembimbing serta pengelola program. Formulir kemudian diserahkan kembali ke Sekretariat Program, dilengkapi dengan naskah tesis yang telah digandakan sebanyak 4 copy. Mahasiswa diijinkan untuk mendaftar ujian apabila IP kumulatif sementara (tanpa tesis) > 2,75, dan apabila diasumsikan bahwa nantinya tesis memperoleh nilai C pun IP kumulatifnya tetap ≥ 2.75.

Ujian dan Yudisium Prosedur ujian tesis agak menyerupai ujian proposal. Sebelum ujian dimulai, mahasiswa diminta konfirmasi sekali lagi mengenai kesiapannya menghadapi ujian oleh ketua tim penguji, kemudian diminta untuk menandatangani daftar hadir. Setelah itu, mahasiswa diminta mempresentasikan hasil penelitiannya dalam waktu 15 menit dengan menggunakan komputer laptop dan LCD viewer. Perlu diperhatikan bahwa kalau dalam ujian proposal mahasiswa diminta secara lengkap mengemukakan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitan hingga metode; maka dalam ujian tesis mahasiswa harus pandai mengelola waktu dan menitikberatkan presentasinya pada analisis hasil dan pembahasan serta kesimpulan/saran. Seusai presentasi, pertanyaan akan diajukan berturut-turut oleh penguji pertama, penguji kedua, pembimbing kedua dan terakhir pembimbing pertama selaku ketua tim penguji. Komponen penilaian biasanya meliputi (a) penampilan, (b) bahasa, (c) metodologi yang dikembangkan, (d) orisininalitas, (e) sistematika penulisan, dan (f) penguasaan materi. Biasanya dosen penguji menilai tesis secara rinci komponen demi komponen, namun ada kalanya penilaian dilalukan secara menyeluruh. Seusai ujian, mahasiswa akan diminta keluar sebentar oleh ketua tim, sementara tim penguji akan merapatkan hasil presentasi dan tanya jawab. Setelah tim penguji sepakat, maka mahasiswa dipanggil masuk kembali ke dalam ruang ujian dan diberitahu tentang hasil ujiannya, yaitu: 3.2. Yudisium lulus, yaitu apabila mahasiswa dipandang telah mampu menulis dan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam tesis, serta menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan (meskipun tentu saja ada beberapa kekurangan yang nantinya harus diperbaiki). Mahasiswa yang dinyatakan lulus masih wajib memperbaiki tesisnya sesuai dengan saran-saran tim penguji;

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

45

3.3. Yudisium ditunda, yaitu apabila mahasiswa dipandang sudah mampu menulis dan mempresentasikan hasil penelitiannya, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang cukup menonjol dan belum secara meyakinkan menjawab pertanyaan penguji, meskipun di sisi lain penguji juga melihat bahwa mahasiswa yang bersangkutan akan dapat memperbaikinya sesuai dengan standar. Pada penundaan yudisium ini mahasiswa diminta untuk melakukan perbaikan yang cukup banyak, dan kemudian menunjukkan hasil/bukti perbaikannya tersebut kepada masing-masing dosen penguji. Sekali seluruh anggota tim penguji menandatangani persetujuannya, maka mahasiswa tersebut berhak untuk diyudisium lulus. Waktu yang diberikan untuk perbaikan ini ialah 3 (tiga) bulan, dan apabila tidak dipenuhi maka yang bersangkutan wajib mengikuti ujian ulang. 3.4. Tidak lulus, yaitu apabila mahasiswa dipandang tidak mampu menuliskan hasil penelitiannya dengan baik dan atau tidak mampu mempresentasikan hasil tersebut dengan meyakinkan, di mana secara khusus mahasiswa tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim penguji secara meyakinkan. Apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka yang bersangkutan diwajibkan untuk merombak tesisnya dan mepresentasikannya kembali dalam ujian tesis. Mahasiswa juga dinyatakan tidak lulus apabila IP kumulatif yang telah mempertimbangkan nilai seluruh matakuliah dan nilai tesis tidak mencapai 2,75. Nilai yang diberikan dalam ujian tesis diberikan dalam angka dengan skala 0-100, yang kemudian diskalakan kembali ke nilai huruf seperti matakuliah-matakuliah lainnya (A, B, C, D, dan E).

Predikat Kelulusan Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus Program S2 Penginderaan Jauh, maka nilai yang diperoleh dalam ujian tesis digabungan dengan nilai matakuliah lain untuk diperhitungkan dalam IP kumulatifnya. Predikat kelulusan bagi Magister Penginderaan Jauh adalah sebagai berikut: 3.5. Dengan pujian (cum laude), yaitu apabila IPK ≥3.75, masa studi < 3 tahun, tidak ada nilai C, serta nilai tesis A 3.6. Sangat memuaskan, yaitu apabila IPK 3.25 – 3.74 3.7. Memuaskan, apabila IPK 2.75 – 3.24. Perlu diperhatikan bahwa untuk dapat mengikuti ujian tesis, seorang mahasiswa S2 Penginderaan Jauh harus memiliki IP kumulatif dari teori (kuliah) yang sudah dijalani ≥3.0. Dengan demikian, apabila nantinya nilai tesis yang diperoleh hanya C maka mahasiswa tersebut masih mampu mempeorleh IP kumulatif minimal 2.80. Mahasiswa yang berhasil lulus dengan IPK ≥3.00 diijinkan untuk mendaftar pada Program S3 di lingkungan Universitas Gadjah Mada, dengan memenuhi syarat-syarat lain yang diberikan oleh masing-masing program studi.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

46

Pakaian Pakaian yang dikenakan oleh mahasiswa adalah baju berwarna cerah (disarankan putih) dengan dasi, serta celana berwarna gelap. Mahasiswi menyesuaikan. Dosen penguji disarankan mengenakan dasi.

11. Wisuda, Ikatan Alumni & Organisasi Profesi 11.1. Mengikuti Wisuda Sekali dinyatakan lulus dan memperbaiki tesis, maka seorang mahasiswa berhak untuk menanggalkan statusnya sebagai mahasiswa, dan diijinkan untuk mengikuti wisuda. Wisuda pascasarjana UGM diselenggarakan 4 (empat) kali setahun, yaitu setiap bulan Januari, April, Juli, dan Oktober. Untuk bisa mengikuti wisuda, lulusan diwajibkan untuk:  Menjilid tesisnya rangkap 4 (empat) sesuai dengan standar yang ditentukan UGM, dan ditandatangani oleh semua nggota tim penguji serta kordinator pengelola/Dekan Fakultas Geografi UGM;  Menyerahkan keempat copy tesis yang sudah dijilid ke Perpustakaan Fakultas Geografi, di mana tesis tersebut akan didistribusikan ke unit-unit perpustakaan lain dan arsip  Membayar uang pendaftaran wisuda sebesar Rp 500.000,00

11.2. Menjadi Anggota Ikatan Alumni dan Organisasi Profesi Semua alumni Program S2 Penginderaan Jauh dimotivasi untuk menjadi anggota Ikatan Alumni Geografi Universitas Gadjah Mada (Igegama). Untuk bisa menjadi anggota, lulusan dipersilakan menghubungi sekretariat Igegama. Selain itu, para alumni juga dimotivasi untuk bergabung dengan organisasi profesi Ikatan Geografiwan Indonesia (IGI) dan Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN). Kontak yang terpelihara dengan Alma Mater dan Ikatan Alumni maupun Ikatan Profesi diharapkan akan dapat memperkaya wawasan keilmuan para lulusan Program S2 Penginderaan Jauh.

Panduan Akademik ~ Program S2 Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM 2008

47