PDF - Ejournal PPs Unsyiah - Universitas Syiah Kuala

8 downloads 392 Views 247KB Size Report
Keywords: Zakat, Productive Capital, Earning, Poverty. Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari pemberian zakat produktif.
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ISSN 2302-0172 pp. 56- 63

8 Pages

ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN MODAL ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DIKABUPATENACEH UTARA Rusli1, Abubakar Hamzah2, Sofyan Syahnur2 1)

Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract:The purposeof this studywas to analyze the impactofgivingzakatin the form ofproductivecapitalby Baitul Mal of North Aceh Districtto the poorin an effort to poverty reductionin North Aceh District.For purposes of analysis were usedprimary data"Crosssectiondata". The form of data wereearnings of samples before and aftergettingzakat. The samples takenwere77 samples of householdfrom 10 sub districts in theNorth Aceh District. The analysis usedin this studyis thelinearregression models and wilcoxon analysis for the analysis ofdifferent test of earnings.The resultsshowthat zakat as a productivecapitalfor venture capitalhas a positive impactand reduce poverty rate in theNorth Aceh District0.02%.Therefore, distribution of zakat in the form ofproductivecapitalbyBaitulmalNorth Aceh districtcan be continuedwithimproved in management system and used a validate of database. Keywords: Zakat, Productive Capital, Earning, Poverty

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari pemberian zakat produktif dalam bentuk modal usaha oleh Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara kepada masyarakat miskin dalam upaya pegentasan kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara. Untuk keperluan analisis data dipergunakan data primer hasil penelitian lapangan yang berbentuk “Cross section data”. Data yang diambil adalah tentang modal dan pendapatan sebelum dan sesudah mendapatkan zakat produktif dalam bentuk modal usaha. Sampel yang diambil adalah 77 orang dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi linear dan untuk analisis data digunakan analisis uji beda wilcoxon. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemberian modal zakat produktif dalam bentuk modal usaha berdampak positif dan dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara sebesar 0,02%. Oleh karena itu, pemberian zakat produktif dalam bentuk modal usaha oleh Baitul mal Kabupaten Aceh Utara dapat lanjutkan dan ditingkatkan. Kata Kunci:Zakat, Modal Zakat Produktif, Pendapatan, Kemiskinan

Vol. 1, No. 1, Februari 2013

-1

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pendidikan,

PENDAHULUAN

Persoalan

dan

lain

merupakan

sebagainya.Sedangkan untuk tujuan jangka

fenomena ekonomi yang selalu mengiringi

panjang penyaluran zakat dilakukan dalam

proses pembangunan. Berbagai perdebatan

bentuk pemberian modal usaha produktif

tentang penyebab kemiskinan, ukuran dan

sehingga diharapkan hasilnya dapat diterima

solusi

secara terus menerus dan memberikan manfaat

yang

kemiskinan

kesehatan

mungkin

diterapkan

untuk

mensejahterakan masyarakat merupakan bentuk

secara

dari

pendapatan.Dengan

kekhawatiran

meningkatnya

jumlah

perekonomian

serta

meningkatkan

demikian

diharapkan

penduduk miskin yang akan berakibat kepada

masyarakat miskin yang dahulunya menjadi

besarnya dampak negatif dalam masyarakat.

penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi

Para ahli menyimpulkan bahwa ada tiga

zakat (muzakki).

penyebab kemiskinan yaitu karena keterbatasan

Kabupaten Aceh Utara merupakan salah

sumber daya yang dimiliki, kedua adalah akibat

satu

rendahnya kualitas sumber daya manusia,

kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Aceh,

ketiga adalah kurangnya akses modal yang

tahun 2010 tercatat sebanyak 529.751 jiwa

menyebabkankurang

dengan

berkembangnya

usaha

kabupaten

jumlah

yang

memiliki

penduduk

tingkat

miskin

sebesar

23,43%.

(BPS,

yang dijalankan dan rendahnya tingkat produksi

124.400

baik barang maupun jasa.

2011).Sedangkan persentase jumlah rata-rata

jiwa

atau

Ketiga penyebab kemiskinan tersebut

penduduk miskin di Provinsi Aceh tahun 2010

merupakan tugas semua pihak baik pemeritah

yaitu 19, 57%.Artinya persentase jumlah

maupun masyarakat dalam upaya mengentaskan

penduduk miskin di Aceh Utara masih berada

kemiskinan.

diatas persentase jumlah penduduk miskin di

Zakat

yang

terkumpul

dari

dana

Provinsi Aceh.

masyarakat muslim melalui Baitul Mal dapat

Adapun standar garis kemiskinan yang

menjadikan zakat menjadi salah satu instrumen

digunakan sesuai dengan data Badan Pusat

yang secara khusus dapat mengatasi masalah

Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Utara tahun

kemiskinan

2011 yaitu Rp. 448,500.00 perkapita/bulan.

dan

dapat

mensejahterakan

masyarakat ekonomi lemah. Karena ditinjau dari

pola

distribusi

zakat

tersebut

Dilihat dari besarnya penerimaan zakat dan infaq pada Baitul Mal dari tahun 2006

menggambarkan adanya keseimbangan untuk

sampai

sebesar

Rp.

tujuan

14,853,097,688.00 dana zakat dan

Rp.

jangka

pendek

dan

jangka

2010

yaitu

panjang.Untuk tujuan jangka pendek maka

9,151,989,996.00 dana infaq, maka sangat

distribusi zakat disalurkan untuk kebutuhan

memungkinkan untuk dijadikan zakat sebagai

yang bersifat konsumtif yaitu untuk memenuhi

basis dana produktif untuk pengembangan

kebutuhan-kebutuhan

ekonomi umat dengan mendistribusikan zakat

57 -

dasar

rumah

Vol. 1, No. 1 Februari 2013

tangga,

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam bentuk modal untuk menghidupkan sektor-sektor

usaha

kecil

agar

meningkatkan

pendapatan jangka

Oleh karenanya masalah yang dapat

dapat

dikemukakan dalam artikel ini adalah apakah

panjang.

pemberian zakat produktif dalam bentuk modal

Namun apabila didistribusikan hanya dalam

usaha

bentuk santunan atau konsumtif, dinilai hanya

terhadap peningkatan pendapatan penerima

dapat

zakat

memberi

dampak

sesaat

kepada

telah

memberikan

produktif

dan

dampak

dampak

positif

terhadap

masyarakat, karena dana yang diberikan hanya

penurunan jumlah kemiskinan dalam upaya

untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan

pengentasan kemiskinan di Kabupaten Aceh

dasar atau diistilahkan dengan uang habis pakai.

Utara.

Selanjutnya akan kembalimenjadi masyarakat yang

menunggu

kembali

tanpa

waktu ada

penyaluran

sesuatu

yang

zakat dapat

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Zakat

produktif

adalah

zakat

yang

dikelola dengan cara produktif, yang dilakukan

dimanfaatkan dalam jangka panjang. Jumlah keseluruhan pemberian modal

dengan cara pemberian modal usaha kepada

usaha dari Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara

para fakir dan miskin sebagai penerima zakat

kepada

27

dan kemudian dikembangkan, untuk memenuhi

kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dari tahun

kebutuhan hidup mereka untuk masa yang akan

2007 sampai dengan 2010 berjumlah Rp.

datang (Asnainu, 2008). Berbeda dengan zakat

885.000.000 dengan jumlah penerima kurang

konsumtif yaitu penyaluran zakat berbentuk

lebih 533 orang. Dari jumlah tersebut 10%

pemberian dana langsung berupa santunan

penerima zakat produktif dinyatakan tidak aktif

sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan pokok

lagi dan tidak diketahui keberadaan usahanya

penerima (mustahik) seperti untuk makan,

karena berbagai faktor internal penerima.

pakaian, biaya sekolah dan lain-lain.

usaha

Dampak

masyarakat

yang

meningkatnya

miskin

di

diharapkan

pendapatan

usaha

dari adalah

Dalam

Keputusan

Menteri

Agama

Nomor RI No. 581 tahun 1999 tentang

di

Pelaksanaan Zakat disebutkan bahwa jenis-jenis

Kabupaten Aceh utara.Namun kenyataannya

kegiatan pendayagunaan dana zakat dibagi

untuk dapat memastikan apakah kenaikan

menjadi

jumlah pendapatan setelah menerima modal

pendayagunaan zakat yang berbasis sosial yaitu

usaha tersebut dapat mengeluarkannya dari

penyaluran dana zakat dalam bentuk santunan

garis kemiskinan harus dilihat dari jumlah

untuk kebutuhan konsumtif disebut program

tanggungan dalam keluarga, karena hal itu juga

santunan (karitas) atau hibah konsumtif.

menurunnya

jumlah

penduduk

miskin

menjadi perhitungan dalam menentukan keluar

dua

Kedua,

bagian

yaitu

Pertama,

pendayagunaan zakat berbasis

atau tidaknya penerima zakat produktif dari

pengembangan ekonomi yaitu penyaluran zakat

garis kemiskinan.

dalam bentuk pemberian modal usaha kepada Volume 1, No. 1, Februari 2013

- 58

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang berhak menerima (mustahik) secara langsung

maupun

yang

Kemiskinan menurut Mannan (1997) adalah

pengelolaannya bisa melibatkan maupun tidak

bahwa aliran dana zakat secara produktif dapat

melibatkan mustahik sasaran. Penyaluran dana

dikembangkan oleh penerima zakat

zakat ini diarahkan pada usaha ekonomi yang

kemandirian mereka. Pemberian zakat produktif

produktif, yang diharapkan hasilnya dapat

lebih jauh lagi diharapkan dapat memutus

mengangkat taraf kesejahteraan masyarakat.

lingkaran kemiskinan, dimana hal tersebut

Dalam

tidak

langsung,

Peran Zakat produktif dalam Pengentasan

pendistribusian

dana

untuk

zakat

terjadi karena rendahnya tingkat kesejahteraan

produktif dibagi menjadi dua bagian yaitu

karena produktivitas dalam menghasilkan nilai

produktif konvensional dan produktif kreatif.

tambah yang rendah. Produktivitas sangat erat

Pendistribusian zakat secara produktif

kaitannya dengan modal, akses pasar dan

konvensional adalah zakat yang diberikan

kualitas sumberdaya manusia, yang menjadi

dalam bentuk barang-barang produktif, di mana

tumpuan dalam pengelolaan dana zakat adalah

dengan menggunakan barang-barang tersebut,

untuk memotong keterbatasan modal dan

para

dapat

kualitas sumberdaya manusia yang kurang

menciptakan suatu usaha, seperti pemberian

memadai. Produktivitas yang dimaksud disini

bantuan ternak kambing, sapi perahan atau

adalah setelah mereka menerima bantuan modal

untuk membajak sawah, alat pertukangan,

produktif tersebut baik dalam bentuk modal

mesin jahit.

kerja atau pelatihan, penerima zakat tersebut

pemberi

zakat

(muzakki)

Sedangkan pendistribusian zakat secara

mampu menghasilkan sesuatu yang memiliki

produktif kreatif adalah zakat yang diwujudkan

nilai tambah.Hal tersebut ditujukan untuk dapat

dalam bentuk pemberian modal bergulir, baik

mengangkat tingkat kesejahteraan penerima

untuk

zakat tersebut dan terputusnya dari rantai

pemodalan

proyek

sosial,

seperti

pembangunan sosial, seperti pembangunan

kemiskinan (Qadir, 1998).

sekolah, sarana kesehatan atau tempat ibadah

Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai

maupun sebagai modal usaha untuk membantu

ketidakmampuan

untuk

atau bagi pengembangan usaha para pedagang

hidup minimum.BPS bersumber dari Survei

atau pengusaha kecil.

Sosial

Ekonomi

memenuhi

Nasional

standar

(Susenas),

Qadir (2001) menyatakan bahwa zakat

mendefinisikan kemiskinan dengan standar

produktif yaitu zakat yang diberikan kepada

garis kemiskinan (poverty line) makanan dan

mustahik sebagai modal untuk menjalankan

bukan makanan. Garis kemiskinan makanan

suatu

untuk

yaitu nilai pengeluaran konsumsi kebutuhan

menumbuhkembangkan tingkat ekonomi dan

dasar makanan setara dengan 2100 kalori per

potensi produktivitas mustahik.

kapita perhari, sedangkan garis kemiskinan

kegiatan

ekonomi

yaitu

bukan makanan yaitu besarnya rupiah untuk 59 -

Vol. 1, No. 1 Februari 2013

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memenuhi kebutuhan minimum non makanan

Sampling” yaitu pengambilan sampel secara

seperti

acak

perumahan,

kesehatan,

pendidikan,

berdasarkan

dari

masing-masing

angkutan, pakaian, dan barang serta jasa

kecamatan, dimana setiap masyarakat miskin

lainnya. (Kuncoro, 1997)

yang penerima modal usaha zakat produktif memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Total populasi adalah 313

METODE PENELITIAN

Sumber informasi dan data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

orang, jumlah sampel yang diambil adalah 77 orang.

primer dan data sekunder.Data primer meliputi

Metode analisis data yang dipakai adalah

sampel dari masyarakat miskin penerima modal

analisis statistik dan ekonometrik. Secara

zakat produktif yang merupakan data cross-

statistik akan dilakukan uji beda wilcoxon

section.Data

melalui

untuk melihat perbedaan pendapatan sebelum

wawancara langsung dengan para responden

dan sesudah pemberian zakat produktif dalam

dan

bentuk modal usaha dan korelasi spearman

hasil

tersebut

pengisian

diperoleh

daftar

pertanyaan

(kuesioner).

mengetahui hubungan antara modal usaha

Sedangkan data sekunder bersumber dari

Zakat

Produktif

dengan

peningkatan

berbagai instansi antara lain : (1) Badan Pusat

pendapatan penerima modal usaha (variable

Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Utara. (2)

dependent).

Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara. (3) Studi

Analisis secara ekonometrika dilakukan

Kepustakaan. (4) Dokumen-dokumen yang ada

untuk menganalisis pengaruh variabel modal

hubungannya dengan penelitian ini.

zakat produktif dan variabel-variabel lainnya

Populasi untuk penelitian ini adalah

yaitu Keahlian dan tenaga kerja terhadap

semua masyarakat miskin penerima zakat

peningkatan

produktif dalam bentuk modal usaha dan masih

menggunakan pendekatan fungsi Cobb Douglas

aktif

mengenai efesiensi pendapatan usaha dengan

dalam

menjalankan

usahanya

di

Kabupaten Aceh Utara. Wilayah penelitian yang dipilih adalah 10 Kecamatan yang memiliki

pendapatan

yaitu

dengan

formula sebagai berikut:

jumlah penerima modal usaha zakat produktif

Y= a + bK + cL + dS + u Dalam hal ini Y adalah pendapatan usaha

terbanyak dan masih aktif dalam melanjutkan

penerima zakat produktif dalam bentuk modal

usahanya sampai akhir tahun 2011 yaitu

usaha, K adalah jumlah modal zakat produktif,

kecamatan Nisam, Meurah Mulia, Syamtalira

L adalah jumlah tenaga kerja, S adalah

Bayu, Samudera, Dewantara, Kuta Makmur,

Keahlian dan u adalah error term.

Baktiya, Paya Bakong dan Syamtalira Aron. Metode

pengambilan

sampel

yang

digunakan adalah metode “Stratified Random

Variabel-variabel yang akan dianalisis dapat didefinisikan sebagai berikut: Pemberian Zakat Produktif merupakan Volume 1, No. 1, Februari 2013

- 60

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala program pengembangan

usaha

masyarakat

menerima zakat produktif dalam bentuk usaha

miskin melalui pemberian modal usaha bergulir

dibandingkan dengan pendapatan perkapita

oleh Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara dari

perbulan pada tahun 2010 di kabupaten Aceh

tahun 2007 - 2010. Variabel yang akan

Utara, dapat di ketahui bahwa sebanyak 52

dianalisis adalah Modal (K) yang bersumber

orang masih berada digaris kemiskinan dan

dari zakat produktif, yaitu bantuan modal uang

sebanyak 21 responden keluar dari garis

yang digunakan untuk mengembangkan usaha

kemiskinan atau 27,3%.

dalam meningkatkan pendapatan.

Pendapatan

Pengentasan Kemiskinan adalah jumlah penurunan angka kemiskinan penerima zakat produktif

yang

pendapatan setahun

(Y)

diukur rata-rata

(2011)

dengan

jumlah

perbulan

dibandingkan

dalam dengan

Menerima

Zakat

Sebelum Produktif

dan

Sesudah

dibandingkan

dengan pendapatan Perkapita 800,000.00

Pendapatan

700,000.00

Setelah Menerima

600,000.00

Modal

500,000.00

Poverty

400,000.00

pendapatan perkapita Aceh Utara 2010.

Line

300,000.00

Keahlian (S) adalah jumlah pelatihan tentang

pengelolaan

usaha

yang

pernah

diikuti.Tenaga Kerja (L) adalah Jumlah pekerja

200,000.00 100,000.00

Pendapat

-

an

1 9 17 25 33 41 49 57 65 73

yang terlibat aktif dalam menjalankan usaha.

Sebelum

Menerima Modal

Gambar 1. Grafik 1 HASILPEMBAHASAN

Hasil responden

penelitian

kepada

menunjukkan

bahwa

seluruh

Sumber : Hasil Penelitian Catatan : Poverty Line: Rp. 448.500.

setelah

menerima zakat produktif dalam bentuk modal usaha terjadi kenaikan rata-rata pendapatan sebesar 19% dari sebelum menerima zakat

Dengan demikian dampak pemberian zakat produktif bagi penurunan kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara sebesar 0.02%.

produktif. Jumlah

penerimaan

zakat

produktif

dalam bentuk modal usaha sangat variatif tergantung kepada jumlah yang dimohon dan penambahan modal.Dari data menunjukkan menujukkan bahwa semakin tinggi modal yang diterima oleh responden maka semakin tinggi pula terjadi kenaikan pendapatan. Hasil pendapatan 61 -

penelitian seluruh

jumlah responden

Vol. 1, No. 1 Februari 2013

Hasil Analisis Data Untuk mengetahui dampak pemberian zakat produktif dalam bentuk modal usaha terhadap pendapatan maka dilakukan olah data dengan menggunakan analisis statistik uji beda wilcoxon.

Hasil

menunjukkan kenaikan setelah

pendapatan

dari

bahwa antara

olah

data

terdapat

sebelum

dan

tersebut perbedaan sesudah

menerima modal zakat produktif dari Baitul

Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Mal Kabupaten Aceh Utara yaitu Nilai Zhitung = -7.535