Memaparkan dampak situasi darurat terhadap anak, sistem pendidikan ..... Guru
dan tenaga kependidikan lainnya diberi definisi kondisi kerja yang jelas dan ...
Pelatihan untuk Pelatih (ToT) mengenai Standar-Standar Minimum untuk Pendidikan dalam Situasi Darurat 25 – 27 Januari 2012 Bandung, Indonesia
Administrasi Perkenalan
Kartu nama Materi-materi – buku kerja dan buku pedoman standar-standar minimum INEE
Agenda Toilet Makan siang / jeda istirahat Panduan/harapan selama tiga hari kedepan
Tujuan Lokakarya Mengetahui standar-standar minimum dan alat-alat INEE Memiliki pengetahuan mendalam tentang standarstandar dan indikator-indikator tertentu yang paling relevan untuk kerja anda saat ini Identifikasi dan komitmen untuk menerapkan standarstandar minimum INEE dalam pekerjaan anda Merasa nyaman menyediakan bantuan teknis untuk mitra-mitra dalam pelaksanaan standar-standar minimum INEE Menjadi mampu melakukan sendiri Training of Trainers (ToT) mengenai standar-standar minimum INEE
Harapan
Sesi Satu: Pendahuluan & Alasan untuk Pendidikan dalam Situasi Darurat INEE/MSEE
Session 1-5
Tujuan Pembelajaran Paham terminologi yang sering digunakan dalam manajemen bencana Mengidentifikasi berbagai tipe skenario situasi darurat. Memaparkan dampak situasi darurat terhadap anak, sistem pendidikan, & komunitas. Menjelaskan alasan di balik memprioritaskan pendidikan sebagai respon pertama dalam situasi darurat berdasarkan peran pendidikan dalam menyediakan perlindungan terhadap anak. Menjelaskan alasan untuk EiE (Education in Emergency/Pendidikan dalam Situasi Darurat) Identifikasi alasan-alasan mengapa komunitas meprioritaskan EiE.
Curah Pendapat Tipe situasi darurat seperti apa yang pernah anda alami di Indonesia?
cepat
Serangan teroris Tumpahan Kecelakaan bahan kimia Pesawat
Gempa bumi Gunung berapi banjir
epidemik
topan
lambat
Permulan
Permulaan
Tipe-tipe Situasi Darurat
perang Kerusuhan
kekeringan
kelaparan
Natural
Masy. sipil
Ulah Manusia
Tipe-tipe Situasi Darurat Bencana alam termasuk angin ribut, gempa bumi,tsunami, kekeringan, topan, epidemik, banjir, tanah longsor dan gunung berapi Bencana akibat ulah manusia, termasuk kerusuhan masyarakat sipil atau militer, perang, pendudukan, krisis ekonomi Situasi Darurat komplek, merupakan kombinasi situasi darurat akibat bencana alam dan ulah manusia.
Definisi Situasi Darurat UNDMTP (United Nations Disaster Management Training Programme/ Program Pelatihan Manajemen Bencana PBB) “Sebuah bencana adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi sebuah tatanan masyarakat, yang menyebabkan kehilangan nyawa manusia, benda atau lingkungan hidup yang luas yang melebihi kemampuan masyarakat yang terpengaruh untuk mengatasinya dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Bencana seringkali dikelompokan menurut kecepatan awal mula kejadian (tiba-tiba atau perlahan), atau menurut penyebabnya (alami atau ulah manusia).”
Elemen-elemen Umum
Mempengaruhi orang Dipicu oleh bahaya Berhubungan langsung dengan kerentanan Melebihi kapasitas rumah tangga, komunitas atau kumpulan orang untuk menanggulangi Proses sosial memainkan peranan penting Lebih kepada masyarakat daripada fenomena alam
Bahaya, Resiko dan Kerentanan Hazard/Bahaya Sebuah peristiwa fisik atau buatan manusia yang berpotensi memicu bencana (misalnya gempa bumi, tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi, tsunami, kekeringan, kehancuran ekonomi, dan perang) Vulnerability/Kerentanan Kerawanan orang atau benda-benda untuk dirusak oleh bahaya. Kerentanan seseorang atau suatu kelompok tergantung dari kapasitas mereka untuk antisipasi, mengatasi, bertahan dan pulih dari dampak sebuah bahaya.
Resiko Kemungkinan terjadinya bencana terhadap sekelompok orang tertentu – dapat diperkirakan dari frekuensi dan kehebatan sebuah bahaya ketika dipadukan dengan kerawanan dan kapasitas masyarakat menghadapi bahaya tersebut Oleh karena itu Resiko dapat diekspresikan sebagai: Resiko = Bahaya x Kerawanan
Dampak Situasi Darurat
Curah Pendapat
Apa saja dampak situasi darurat yang mungkin terjadi terhadap para pelajar?
Apa dampak terhadap Anak, Kaum muda dan Komunitas? Kematian Perpindahan tempat Kehilangan dukungan keluarga dan jaring pengaman komunitas Akses terhadap fasilitas terbatas atau tidak ada sama sekali Rusaknya sistem-sistem Kekurangan atau kehilangan kesempatan bekerja dan mencari penghidupan
Apa yang akan diceritakan anakanak tentang pengalaman mereka?
Terpaksa meninggalkan kampung atau kota saya Rumah menjadi hancur Terpisah dari keluarga saya Orang tua terpisah satu sama lain karena bencana Anggota keluarga saya di sebuah rumah sakit setelah bencana Anggota keluarga saja terluka ketika bencana terjadi Anggota keluarga saya tewas dalam bencana Mengalami kejadian menakutkan dari jarak sangat dekat Harus tetap tinggal diluar karena ada kemungkinan bencana terulang
Apa yang akan diceritakan anakanak tentang pengalaman mereka? Begitu dingin sampai saya kira saya akan mati Begitu lapar sampai saya kira saya akan mati Melihat orang yang baru-baru saja terluka Melihat seseorang meninggal Melihat mayat atau tubuh bergelimpangan Membantu membawa orang yang terluka atau orang mati Terluka selama bencana Terperangkap dalam sebuah bangunan
Mengkategorikan Dampak Infrastruktur & Bahan-bahan
Efek terhadap Para Pelajar
Efek terhadap Personil pendidikan
Lainnya
Apa dampaknya pada kelompok marjinal? Dalam sebuah situasi darurat proses marjinalisasi seringkali meningkat. Kelompok marjinal termasuk: Anak-anak dengan disabilitas Anak-anak tinggal di daerah perkampungan Anak yatim piatu Anak jalanan Mantan-pejuang perlawanan Buruh anak Suku minoritas Terdampak HIV/AIDS Dapat berbasiskan gender
Kebutuhan akan Pendidikan dalam Situasi Darurat (EiE)
Video: Pendidikan tidak dapat menunggu http://www.youtube.com/watch?v=Mve8EeGF-jA
Definisi dari Pendidikan dalam Situasi Darurat “Penyediaan kesempatan pendidikan berkualitas yang memenuhi kebutuhan perlindungan fisik, psikososial, perkembangan dan kognitif orang yang terimbas situasi darurat, yang dapat mempertahankan dan menyelamatkan jiwa”
Konsekuensi-konsekuensi dari tidak memprioritaskan EiE Lebanon selama 2006 konflik Israel/ Lebanon Donor-donor besar tidak memprioritaskan pendidikan
Topan Nargis di Myanmar Kementerian Pendidikan tidak memprioritaskan pendidikan sebagai respon awal
Konsekuensi terhadap anak Anak-anak dan kaum muda terabaikan, rentan terhadap bahaya dan eksploitasi Dampak psikososial bertambah buruk dengan kurangnya ruang aman dan kesempatan untuk bermain dengan teman sebaya
Kebutuhan kognitif dan perkembangan terabaikan Kemungkinan terlibat dalam kegiatan berbahaya meningkat Kemungkinan keluar dari sekolah meningkat
Anak-anak dan remaja mungkin akan lebih rentan terhadap perekrutan oleh kelompok atau angkatan bersenjata
Pendidikan diprioritaskan di Pakistan
Mengapa Pakistan berbeda? Semua pemangku kepentingan memprioritaskan: Lembaga Dana, Lembaga Bantuan, Kementerian, Departemen Manajemen Bencana, Masyarakat, Anak-anak Kerusakan bangunan fisik sekolah dan banyaknya nyawa anak-anak yang hilang ketika mereka di sekolah menciptakan kesadaran akan kebutuhan akan pendidikan Masyarakat mendukun pendidikan Anak-anak dan remaja ingin melanjutkan pendidikan
Pendidikan menjadi penting sebagai respon awal karena pendidikan: Sebuah hak fundamental bagi semua dan dalam situasi darurat hak anak-anak dan pelajar lainnya seringkali ditiadakan Penting untuk perkembangan yang sehat Dapat membantu anak dan remaja mengatasi situasi efek krisis Dapat membantu menciptakan suasana normal untuk anak-anak dan komunitas Penting untuk menyediakan perlindungan di suatu lingkungan yang aman dan menyediakan ketrampilan dan dukungan yang menyelamatkan dan mempertahankan jiwa Sebuah sarana yang penting untuk mepromosikan toleransi dan resolusi konflik Penting untuk pemulihan ekonomi dan rekonstruksi sosial
Pendidikan menjadi penting sebagai respon awal karena pendidikan: Dapat menimbulkan partisipasi demokratis dan penghormatan terhadap hak-hak Adalah hal yang menjadi prioritas bagi anak dan orangtua Sebuah dasar untuk menyediakan pengetahuan dan ketrampilan yang menyelamatkan nyawa (ranjau darat, kolera, kekerasan gender, trafficking) Mengurangi mortalitas ibu dan anak Dapat mengidentifikasi dan menjangkau anak dengan kebutuhan khusus Dapat menyediakan nutrisi Menyediakan sebuah kesempatan bagi penerimaan anak-anak yang sudah keluar sekolah (DO) Dapat mendukung kegiatan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan
Kegiatan: simulasi Education in Emergencies Banjir dan tanah longsor telah terjadi di salah satu kawasan yang paling sulit diakses di negara ini. Rumah-rumah hancur dan banyak harta benda hilang. Sebagian besar sekolah masih berdiri, namun demikian telah terjadi gangguan signifikan terhadap sistem pendidikan karena murid-murid dan guru-guru mengungsi dan banyak yang tidak dapat datang ke kelas. Sebuah rapat diadakan oleh dinas pendidikan setempat dan mengumpulkan anggota masyarakat, kelompok masyarakat sipil, INGOs dan lembaga PBB, masing-masing dengan prioritas dan keprihatinan yang ingin disampaikan. Setelah bermain peran, kita akan mendiskusikan hasil pengamatan dan tantangan yang muncul.
Sesi Dua: Kerangka kerja untuk Education in Emergencies (EiE): Standar-standar Minimum INEE INEE/MSEE
Session 1-31
Tujuan Pembelajaran Paham tentang komponen-kompenen Pendidikan dalam Situasi Darurat (EiE) Mengerti tentang INEE dan misinya Memahami Standar-standar Minumum INEE Paham bagaiman Standar-standar Minimum INEE dapat diterapkan untuk menjamin penyediaan pendidikan berkualitas
Kerangka Konseptual Fase Darurat Diadaptasi dari IASC SWG on Preparedness and Contingency Planning
Pemicu
Pemulihan Awal Kesiapsiagaan, Mitigasi, Pencegahan Respon Kritis Sebelum Pemicu
Pemulihan Jangka Panjang dan Pembuatan Program Reguler
Biasanya beberapa minggu sampai beberapa bulan
Kerangka Konseptual Fase Darurat Kesiapsiagan, Mitigasi, Pencegahan • Sebelum situasi darurat
Pemulihan Jangka Panjang
Respon Kritikal 1 minggu hingga 6 bulan
• 18 bulan dan seterusnya
Pemulihan Awal • 6 hingga18 bulan
Sebelum sebuah Situasi Darurat: Kesiapsiagaan, Mitigasi and Pencegahan Kerangka waktu
Fase
Keterangan
Sebelum situasi darurat
Kesiapsiagaan, Mitigasi, Pencegahan
Siklus perencanaan terus menurus dan pengaturan untuk mencegah, melindungi terhadap, merespon kepada, pulih dari dan mitigasi terhadap bencana alam dan konflik.
1 minggu hingga 6 bulan setelah situasi darurat
Respon kritis
Menangani kebutuhan mendesak untuk pendidikan anak-anak dan keluarga (cth: area belajar sementara, pendidikan non-formal, rekreasi, bermain, dukungan psikososial hingga pendidikan formal siap dimulai kembali)
6 sampai 18 bulan setelah respon
Pemulihan awal
Peralihan dari kebutuhan mendesak menuju kebutuhan jangka panjang
Setelah 18 months dan seterusnya
Pemulihan Jangka Panjang dan Pembuatan Program Reguler
- Peralihan menuju program pembangunan jangka panjang dan hubungannya dengan kesiapsiagaan, mitigasi dan pencegahan
Inter-Agency Network for Education in Emergencies (INEE) Terbuka, jaringan global dari lembaga PBB, NGOs, lembaga dana, praktisi, peneliti dan individu dari populasi yang terimbas (5,700 anggota) Bekerja untuk memastikan hak pendidikan dalam situasi darurat Berbagi praktik-praktik yang baik, alat-alat dan penelitian Mendorong pertukaran informasi antara anggota dan para mitra Ulang tahun INEE yang ke 10
Proyek Sphere Sebuah proses yang dimulai tahun 1997 untuk menjawab keprihatinan akan kualitas dan akuntabilitas dalam respon-respon kemanusiaan Piagam Kemanusiaan yang menekankan “hak hidup bermartabat”
Standar-standar Minimum Sphere Minimum dalam respon kemanusiaan Air, sanitasi dan promosi kebersihan Ketahanan pangan, nutrisi dan bantuan pangan Tempat hunian, lingkungan hunian dan barang bukan makanan Layanan kesehatan
Tinjauan luas dari Standar- standar Minimum INEE INEE dibentuk untuk mengembangkan standar-standar untuk mempromosikan level minimum akses terhadap pendidikan berkualitas untuk semua orang termasuk mereka yang terimbas situasi darurat Standar-standar ini berdasar pada Konvensi Hak Anak (CRC), Pendidikan untuk Semua (EFA) dan Piagam Kemanusiaan untuk mewakili „tujuan-tujuan universal untuk membantu orang dewasa dan anak-anak mendapatkan hak hidup bermartabat‟. Tambahan untuk Pedoman Standar-standar Sphere, yang tidak mencakup pendidikan.
Minimum
Informasi selengkapnya: INEE web site at www.ineesite.org.
Tujuan Standar-standar Minimum INEE Titik awal bersama untuk meraih sebuah level minimum untuk akses dan pendidikan berkualitas Alat untuk memperbaiki koordinasi dan meningkatkan akuntanbilitas dan kemampuan prediksi Alat untuk pengembangan kapasitas dan pelatihan
Bantuan untuk memperkuat resilensi Kementerian Pendidikan Alat untuk mempromosikan pendidikan/advokasi
Penyusunan Standar-standar Minimum INEE Proses konsultasi Konsultasi-konsultasi INEE listserv Konsultasi berbasis lapangan Proses tinjauan sebaya
Isi dari pedoman mewakili hak-hak, lessons learned, dan pemikiran kolektif dari para profesional pendidikan
Lebih dari 2,250 orang berpartisipasi (2003-2004) INEE/MSEE
Session 1-40
Pembaruan dari Standar-standar Minimum INEE (2009-2010) •Alat global yang menyatakan level minimum dari pendidikan berkualitas dan akses dalam situasi darurat sampai fase pemulihan •Diperbaharui melalui sebuah proses konsultasi yang melibatkan lebih dari 1,300 orang dari 52 negara: Mencerminkan perkembangan terkini dalam bidang Pendidikan dalam Situasi Bencana
Memasukkan pengalaman dan praktekpraktek yang baik dari pengguna buku pedoman ini Membuat buku pedoman ini lebih mudah digunakan
Tinjauan Ulang Standar-standar Minimum (2011-2012) Apa nilai tambah dari penggunaan dan penerapan SM INEE? Survei, wawancara dan diskusi kelompok terfokus Hasil-hasil akan diketahui pada April / May 2012
Lima Domain
5 Domain dan 19 Standar Domain 1: Standar-standar Dasar Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Koordinasi Pengkajian, Respon, Pemantauan dan Evaluasi
Domain 2: Akses dan Lingkungan Belajar Kesetaraan akses Perlindungan dan Kesejahteraan Fasilitas dan Layanan
Domain 3: Mengajar dan Belajar
Lingkungan Akses & Pembelajaran
Guru & Personel Pendidikan
BelajarMengajar
Kebijakan Pendidikan & Koordinasi
Kurikulum Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesi Instruksi dan Proses Belajar Penilaian Hasil Pembelajaran
Domain 4: Guru dan Tenaga Pendidik Lain Rekrutmen dan Seleksi Kondisi Kerja Dukuangan dan Pengawasan
Domain 5: Kebijakan Pendidikan Hukum dan Perumusan Kebijakan Perencanaan dan Pelaksanaan
11 Isu Lintas Sektoral Mitigasi Konflik Pengurangan Resiko Bencana* Perkembangan Anak Usia Dini Gender* HIV and AIDS
Hak Asasi Manusia Pendidikan Inklusif Hubungan Antar-sektoral* Perlindungan Dukungan Psikososial* Kaum muda
*Anggota-anggota INEE members mengidentifikasi isu-isu ini sebagai kelemahan/kesenja ngan pada edisi tahun 2004, jadi mereka sudah diarusutamakan dalam edisi baru tahun 2010.
Standar, Aksi-aksi Kunci, Catatan Panduan Standar-standar – apa yang ingin anda raih. Standar-standar ini bersifat kualitatif dan universal, bisa diterapkan di lingkungan apapun. Aksi Kunci – adalah aksi-aksi/langkah-langkah yang disarankan untuk dilakukan untuk meraih/mencapai standar-standar tersebut Catatan Panduan – mencakup poin-poin praktek yang baik sebagai pertimbangan ketika menerapkan standar-standar minimum dan mengadaptasi aksi kunci dalam situasi yang berbeda
Domain Dasar: Partisipasi Masyarakat Standar 1: Partisipasi Anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif, transparan dan tanpa diskriminasi dalam analisis, perencanaan, desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi respon bidang pendidikan
Standar 2: Sumber Daya Sumber daya masyarakat teridentifikasi, dimobilisasi dan digunakan untuk menerapkan kesempatan belajar yang sesuai usia .
Domain Dasar: Koordinasi Standar 1: Koordinasi Mekanisme koordinasi untuk pendidikan ditetapkan dan dukungan pemangku-pemangku kepentingan berjalan untuk memastikan akses dan keberlangsungan pendidikan berkualitas
Domain Dasar: Analisis Standar 1: Pengkajian Pengkajian pendidikan yang tepat waktu terhadap situasi darurat dilaksanakan secara transparan, partisipatif dan holistik.
Standar 2: Strategi Respon Strategi respon pendidikan inklusi mencakup gambaran yang jelas mengenai konteks, hambatan terhadap hak pendidikan dan strategi untuk mengatasi hambatan.
Standar 3: Pemantauan Pemantauan dilakukan secara berkala terhadap kegiatan respon pendidikan dan kebutuhan belajar yang berkembang dari populasi yang terkena dampak out.
Standar 4: Evaluasi Evaluasi yang sistematis dan tidak memihak memperbaiki kegiatan respon pendidikan dan meningkatkan akuntabilitas.
Access and Learning Environment
Domain: Akses dan Lingkungan Belajar
Standar 1: Kesetaraan Akses Semua individu mempunyai akses terhadap kesempatan pendidikan yang relevan dan berkualitas.
Standar 2: Perlindungan dan Kesejahteraan Lingkungan belajar aman dan mempromosikan kesejahteraan psikososial peserta didik, guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Standar 3: Fasilitas dan Layanan Fasilitas pendidikan mempromosikan keamanan dan kesejahteraan peserta didik, guru dan tenaga kependidikan lainnya dan terkait dengan kesehatan, nutrisi, layanan psikososial dan perlindungan.
Teaching and Learning
Domain: Belajar-Mengajar
Standar 1: Kurikulum Kurikulum yang relevan secara budaya, sosial dan bahasa digunakan untuk menyediakan pendidikan formal dan non-formal, sesuai untuk konteks tertentu dan kebutuhan peserta didik.
Standar 2: Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesi Guru dan tenaga kependidikan lainnya menerima pelatihan yang relevan, terstruktur dan secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan situasi
Standar 3: Instruksi dan Proses Belajar Instruksi dan proses pembelajaran berpusat pada peserta didik, partisipatif dan inklusi.
Standar 4: Penilaian Hasil Pembelajaran Metode yang tepat digunakan untuk mengevaluasi dan memvalidasi hasil belajar
Teachers and Other Education Personnel
Domain: Guru dan Tenaga kependidikan lainnya
Standar 1: Rekrutmen dan Seleksi Guru dan tenaga kependidikan lainnya direkrut dalam jumlah yang cukup dan tepat melalui proses partisipatif dan transparan,berdasarkan kriteria seleksi yang mencerminkan keragaman dan kesetaraan.
Standar 2: Kondisi Kerja Guru dan tenaga kependidikan lainnya diberi definisi kondisi kerja yang jelas dan mendapat kompensasi yang sesuai.
Standar 3: Dukungan dan Pengawasan Mekanisme dukungan dan pengawasan terhadap guru dan tenaga kependidikan lainnya berfungsi dengan efektif.
Domain: Kebijakan Pendidikan Standar 1: Hukum dan Perumusan Kebijakan Otoritas pendidikan memprioritaskan kontinuitas dan pemulihan pendidikan berkualitas, termasuk akses bebas dan inklusif ke sekolah.
Standar 2: Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan pendidikan mempertimbangkan kebijakan pendidikan, hukum, standar dan rencana nasional dan internasional dan kebutuhan belajar dari populasi yang terimbas.
Studi Kasus di Indonesia Baca kasus respon Pendidikan Situasi Darurat di Indonesia. Apakah poin-poin utamanya? Rangkum studi kasus ini. Identifikasi standar-standar mana dari domain yang ditugaskan telah digunakan dalam respon pendidikan situasi darurat tersebut. Identifikasi standar-standar mana yang bisa dilakukan saat itu dan catat jawaban anda dalam tabel yang tersedia.
Technical components
Apa saja komponenkomponen teknis dalam Pendidikan dalam Kebencanaan? Session 1-55
Indonesia Di Indonesia sudah banyak memiliki pengalaman mengenai pendidikan dalam kebencanaan Sering menjadi pusat studi kebencanaan dan juga proyek-proyek pilot mengenai hal yang baru Komunitas yang sangat aktif dibandingkan negara-negara lainnya, dari pihak pemerintah, akademisi, dan juga lembaga masyarakat sipil Session 1-56
Group Work – 10 menit Berdasarkan pengalaman bapak, ibu, dan teman-teman, apa saja kegiatan yang dapat dilakukan dalam fase: Kesiapsiagaan, Mitigasi, dan Pencegahan? Tanggap Darurat? Rehabilitasi dan Rekonstruksi? (termasuk pula pemulihan dini) Menurut anda, apa tujuan utama dalam setiap fase tersebut? Session 1-57
Kesiapsiagaan, Respon, Pencegahan Kontekstualisasikan Standar-standar Minimum untuk Pendidikan ke dalam konteks lokal Terjemahkan pedoman Standar-standar Minimum INEE ke dalam bahasa nasional atau daerah Bangun mekanisme koordinasi yang sesuai dengan MoE Kembangkan sebuah Rencana Kontigensi (dengan kemungkinan skenario situasi darurat) Siapa Melakukan Apa Dimana (pemetaan kapasitas dan sumberdaya lembaga-lembaga) Lokakarya lessons learned untuk mengkaji dan belajar dari respon pendidikan dalam situasi darurat sebelumnya
Kesiapsiagaan, Respon, Pencegahan Pelatihan dan Penguatan Kapasitas untuk UN, INGOs, NGOs, MoE, teachers (i.e. education in emergencies training) Mengembangkan daftar guru-guru Persediaan/menyiapkan bahan-bahan pendidikan (cth: kit sekolah-dalam-sebuah kotak, kit perkembangan anak usia dini, buku-buku teks, alat-alat olahraga). Mengadvokasi kegiatan situasi darurat untuk disertakan dalam Rencana Sektor Pendidikan Nasional dan dimasukkan dalam anggaran Mendukung sekolah-sekolah untuk mengadakan kegiatan DRR seperti pengkajian keamanan sekolah dan latihan evakuasi
Respon Kritis Melakukan kajian cepat kebutuhan pendidikan Membuat ruang belajar sementara jika sekolah-sekolah telah rusak atau hancur Memulai pendidikan non-formal (cth: baca tulis, berhitung, pendidikan kesehatan/kebersihan) Memulai pendidikan formal (jika dimungkinkan) Membuat ruang-ruang ramah anak bagi anak pengungsi dalam pengungsian, jika dirasa sesuai
Respon Kritis Mengembangkan program dukungan psikososial dan strategi Mendukung Kementerian Pendidikan (MoE) untuk mengembangkan dan mendiseminasi kurikulum pendidikan darurat Mengutus spesialis pendidikan darurat yang terlatih dan berpengalaman ke daerah terimbas Mengawasi kegiatan respon untuk memastikan semua anak terjangkau
Pemulihan Awal dan Jangka Panjang Membantu MoE untuk memastikan sekolah/tempat belajar dapat digunakan untuk memulai kembali pendidikan formal Merehabilitasi dan membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak atau hancur selama situasi darurat Mendukung MoE untuk mengadakan kampanye kembali ke sekolah untuk memastikan semua anak kembali ke sekolah ‘Membangun kembali lebih baik’ sehingga sekolah-sekolah tidak rentan terhadap situasi darurat di masa mendatang Melakukan evaluasi terhadap kegiatan respon untuk mengkaji dampak program-program pendidikan darurat
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 1. Mekanisme Koordinasi Klaster/Sektor
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 2. Pengkajian • Multi-sektoral • Pengkajian Cepat Pendidikan • Pengkajian yang terus menerus
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 3. Kurikulum Pendidikan Darurat
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 4. Perencanaan (termasuk perencanaan kontinjensi)
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 5. Suplai Pendidikan dan Logistik
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 6. Tempat Belajar Sementara
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 7. Dukungan Psikososial dan Strategi
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 8. Mobilisasi dan Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan Lainnya
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 9. Rehabilitasi dan Pembangunan Sekolah
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 10. Pembukaan kembali Pendidikan formal
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat 11. Pengawasan dan Evaluasi 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
umur 3-5 umur 6-12 umur 13-17
D1
D2
D3
Komponen-komponen Teknis dari Pendidikan dalam situasi darurat Pengurangan Resiko Bencana Diarusutamakan dalam setiap komponen Sebuah kerangka kerja konseptual yang berusaha meminimalisir kerentanan dan resiko-resiko becana dalam sebuah masyarakat, untuk menghindari (pencegahan) atau untuk membatasi (mitigasi dan kesiapsiagan) dampak merugikan dari bahaya dalam konteks luas pembangunan berkelanjutan. Contoh: latihan-latihan situasi darurat di sekolah, integrasi pesan-pesan kunci DRR kedalam kurikulum sekolah, menggali parit di sekeliling sekolah, memperbaiki konstruksi sekolah
EXERCISE: Technical Components • Bagi kelompok menjadi 3, yaitu kelompok Pemerintah dan PBB, Komunitas INGO, dan lembaga lokal • Identifikasikan lima hal yang akan dilakukan oleh lembaga anda dalam fase tanggap darurat? • Tergabung dalam Standard dan Domain mana aktivitas tersebut?
Session 1-75
EXERCISE: Technical Components Komponen teknis dalam Pendidikan dalam Kebencanaan
Siapa saja yang akan terlibat?
INEE Minimum Standards (Domain and Standard)
1
2 3 4 5 Session 1-76
Kerangka kerja Legal Instrumen hukum dan perjanjian Internasional yang mendukung konsep Standar-standar Minimum INEE Minimum? Apa hak pendidikan yang melekat pada instrumen hukum dan perjanjian-perjanjian internasional?
Bagaimana SM INEE berelasi dengan standar-standar dan hukum-hukum nasional? Prinsip-prinsip tercermin dengan penggunaan pendekatan berbasis hak Standar-standar Minimum INEE memperkuat pendekatan ini
Mengapa standar-standar “minimum”? Mereka mengartikulasikan tingkatan minimum untuk pendidikan berkualitas, akses dan provisi. Mereka mencerminkan instrumen hukum yang menjadi dasar mereka, yang memungkinkan pendidikan yang pantas untuk semua bahkan dalam situasi darurat Jika tidak dapat mencapai standar/indicator, harus paham dan menjelaskan kesenjangan dan apa yang perlu diubah
Dimana anda sekarang? Pertimbangkan dan diskusikan; Standar-standar yang mana yang paling relevan dengan pekerjaan anda? Standar-standar mana yang belum tercapai? Apa saja rintangan dalam mewujudkan standar-standar yang belum tercapai? Apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan standar-standar yang belum tercapai? Berapa lama anda membutuhkan waktu untuk itu?
Kesimpulan Standar-standar Minimum INEE: Alat untuk memperbaiki efektifitas dan kualitas pendidikan dalam situasi darurat Komitmen terhadap akuntabilitas
Lima domain saling tergantung satu sama lain dan harus diterapkan berdasarkan konteks yang spesifik Berdasar kepada prinsip bahwa populasi yang terimbas mempunyai hak hidup bermartabat
Sesi Tiga: Alat-alat dan sumber INEE lainnya
INEE/MSEE
Session 1-81
Tujuan Pembelajaran Mengetahui ragam alat-alat dan sumber-sumber INEE dan memperoleh keakraban dengan Toolkit INEE Mengetahui tentang jaringan layanan lain dan bagaimana berpartisipasi aktif dalam INEE
Pengenalan Toolkit Toolkit ini terdiri dari 800 lebih alat-alat ramahlapangan dan praktis serta sumber-sumber untuk memandu mereka yang bekerja dalam bidang pendidikan dalam situasi darurat sampai pemulihan. Toolkit ini mencakup publikasi-publikasi awal INEE dalam berbagai bahasa & berbagai alatalat implementasi (seperti Pedoman MS, studi kasus, artikel, dll.) untuk mendukung penggunaannya.
Struktur Toolkit Bagian-bagian Utama: 1.Tinjauan umum 2.Standar-standar Minimum 3.Panduran referensi untuk Pendanaan Pendidikan Eksternal 4.Catatan Panduan tentang Belajar-Mengajar 5.Catatan Panduan tentang Pembangunan Sekolah yang lebih aman 6.Catatan Panduan tentang Kompensasi Guru 7.Panduan saku tentang Pendidikan Inklusif 8.Panduan saku tentang Gender 9.Bahan-bahan advokasi INEE 10.Isu-isu kunci tematis
Demo Toolkit
http://toolkit.ineesite.org
Komunitas INEE Sumber-sumber lain Navigasi halaman web: http://www.ineesite.org/ Database anggota Ruang akademik Permintaan bahan-bahan INEE Sumber-sumber pelatihan INEE Keterlibatan Anggota Komunitas-komunitas bahasa Kelompok kerja dan gugus tugas Pertemuan-pertemuan
Kegiatan: menggunakan alat-alat, sumberdaya dan komunitas INEE 4 skenario: Melibatkan Orangtua Menyertakan remaja putus sekolah Tatakelola ruang kelas Menggunakan data pendidikan Untuk tiap skenario, analisa sebuah masalah. Identifikasi Standar & Aksi Kunci yang harus dicapai dalam konteks ini, hubungkan dengan sumberdaya dan komunitas INEE yang dapat membantu anda dalam menentukan kemungkinan strategi yang dapat digunakan