Potensi menulis karangan argumentasi pada siswa SD diyakini dapat diketahui
dengan menggunakan strategi atau pemancingan yang tepat walaupun secara ...
1
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN METODE QUANTUM WRITING DI KELAS V SD NEGERI KACAPIRING BANDUNG PADA TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Heny Puspitasari
[email protected] PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terusmenerus. Pembelajaran menulis pada jenjang sekolah dasar merupakan landasan untuk jenjang yang lebih tinggi. Dengan banyaknya latihan, pembelajaran menulis diharapkan dapat membangun keterampilan menulis peserta didik lebih meningkat lagi. Pembelajaran menulis memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya adalah keterampilan menulis karangan argumetasi. Potensi menulis karangan argumentasi pada siswa SD diyakini dapat diketahui dengan menggunakan strategi atau pemancingan yang tepat walaupun secara formal. Ada dua alasan tentang mengetahui serta meneliti potensi menulis karangan argumentasi. Pertama, dengan mengetahui potensi tersebut, perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, dan pengevaluasian pengajaran diharapkan lebih mudah dilakukan. Alasan kedua, kemampuan berargumentasi tulis dengan menggunakan metode Quantum Writing dalam bentuk sebuah karangan pada anak usia sekolah dasar belum pernah diteliti atau dipublikasikan orang. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memfokuskan perhatian pada pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa dengan metode Quantum Writing secara operasional. Dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut : Adapun karangan argumentasi siswa dibatasi penilaiannya. Pembatasan penilaiannya adalah sebagai berikut : Keselarasan judul dengan isi, Keselarasan isi dengan topik, Respon efektif guru selaku peneliti sebagai pembaca, Pemilihan diksi, Penggunaan ejaan, Struktur karangan mencakup pendahuluan, isi, dan penutup. Beberapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimanakah penerapan metode Quantum Writing dalam proses pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas V SD Negeri Kacapiring Bandung ? Apakah metode Quantum Writing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis suatu karangan argumentasi berdasarkan fakta atau kegiatan yang dilakukan ?. Dalam penelitian ini penulis berhipotesis : penggunaan metode Quantum Writing siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis karangan argumentasi berdasarkan fakta atau kegiatan yang dilakukan. Pengolahan data yang dilakukan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi yang akan di uji coba kepada peserta didik ini menggunakan metode Quantum Writing dan metode deskriptif. Penelitian uji coba ” Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Metode Quantum Writing di kelas V SD Negeri Kacapiring Bandung Tahun Pelajaran 2011 – 2012 ”, setelah selesai dilaksanakan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Penulis berhasil dengan baik untuk uji coba ” Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Metode Quantum Writing di kelas V SD Negeri Kacapiring Bandung Tahun Pelajaran 2011 – 2012 ”, dengan bukti yaitu nilai rata – rata menulis karangan argumentasi sebelum menggunakan metode Quantum Writing atau nilai rata-rata pretes mencapai nilai 58, sedangkan nilai rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi setelah menggunakan metode Quantum Writing atau nilai rata-rata postes mencapai nilai 78. Hal ini berarti adanya peningkatan hasil pembelajaran dari sebelumnya nilai rata-rat 58 menjadi 78 setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, maka hipotesis yang penulis kemukakan dapat terjawab dengan kategori baik. Hal ini berarti, penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode Quantum Writing efektif digunakan di kelas V SDN Kacapiring Bandung. Kata Kunci : Argumentasi, Quantum Writing, Efektif
1
2
PENDAHULUAN Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus-menerus. Pembelajaran menulis pada jenjang sekolah dasar merupakan landasan untuk jenjang yang lebih tinggi. Dengan banyaknya latihan, pembelajaran menulis diharapkan dapat membangun keterampilan menulis peserta didik lebih meningkat lagi. Menulis sebagai keterampilan berbahasa yang tidak tumbuh dengan sendirinya. Pengembangan keterampilan ini merupakan pelatihan yang sungguh-sungguh, ketidakberhasilan pengembangan keterampilan menulis ini akan berakibat terhadap proses dan hasil menulis siswa, bahkan bisa jadi siswa kurang atau tidak mampu mengungkapkan gagasan dan ide dalam bentuk tulisan. Pembelajaran menulis memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya adalah keterampilan menulis karangan argumetasi. Menurut Gorys Keraf ( 1981 : 3 ), karangan argumentasi merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis dan pembicara. Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkaikan fakta – fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal benar atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan menulis karangan argumentasi siswa dengan metode Quantum Writing. Dimana metode Quantum Writing ini digunakan supaya siswa dapat menulis karangan argumentasi dengan semangat untuk mengeluarkan apa saja yang disimpan atau disembunyikan di dalam diri tanpa dikerangkeng atau dibatasi oleh aturan apa pun. Pengajaran menulis untuk mengemukakan gagasan/pendapat mulai diperkenalkan sejak kelas IV. Itu berarti, Quantum Writing sangat cocok bila diterapkan dalam melihat perkembangan menulis karangan argumentasi. Upaya untuk mengetahui potensi menulis karangan argumentasi pada siswa perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas menulis karangan argumentasi. Dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut : Mengingat
terbatasnya kemampuan, waktu, dan tenaga, maka penulis membatasi masalah yaitu dalam hal penulisan karangan argumentasi siswa dengan menggunakan metode Quantum Writing. Adapun karangan argumentasi siswa dibatasi penilaiannya. Pembatasan penilaiannya adalah sebagai berikut : Keselarasan judul dengan isi, Keselarasan isi dengan topik, Respon efektif guru selaku peneliti sebagai pembaca, Pemilihan diksi, Penggunaan ejaan, Struktur karangan mencakup pendahuluan, isi, dan penutup. Berdasarkan batasan masalah diatas, maka masalah yang telah ditetapkan akan dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimanakah penerapan metode Quantum Writing dalam proses pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas V SD Negeri Kacapiring Bandung ?, (2) Apakah metode Quantum Writing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis suatu karangan argumentasi berdasarkan fakta atau kegiatan yang dilakukan ? Sesuai dengan rumusan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Penerapan metode Quantum Writing dalam menulis karangan argumentasi. (2) Metode Quantum Writing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis suatu karangan argumentasi berdasarkan fakta atau kegiatan yang dilakukan. Mengingat hipotesis memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut : penggunaan metode Quantum Writing siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis karangan argumentasi berdasarkan fakta atau kegiatan yang dilakukan.\ Pengolahan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan data aktual dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas oleh peneliti. Adapun teknik pengumpulan datanya sebagai berikut : 1) Teknik Uji Coba (berupa kegiatan penulis dalam mengajarkan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Quantum Writing), 2) Teknik Observasi (untuk mengetahui keaktifan dan penugasan siswa). Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa/siswi kelas 5 SDN Kacapiring Bandung sebanyak 27 orang. Sedangkan sampelnya adalah : “ Kemampuan penulis dalam mengajarkan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode quantum writing sebanyak 1 kelas di kelas V dengan jumlah 27 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan 13 orang.
3
KAJIAN TEORI DAN METODE Istilah pembelajaran merupakan terjemahan kata “instruction”. Seringkali orang membedakan kata pembelajaran ini dengan “pengajaran’, akan tetapi tidak jarang pula orang memberikan pengertian yang sama untuk kedua kata tersebut. Kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan pengertiannya. Kata pengajaran hanya ada di dalam konteks guru–murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru– murid di kelas fomal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara fisik. Di dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha–usaha yang terencana dalam memanpulasi sumber–sumber belajar agar terjadi proses belajar. Pembelajaran juga mempunyai makna yaitu mengajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, yaitu pengajaran yang dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran mempunyai tujuan yang dapat diharapkan siswa dalam menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, atau pencapaiannya dibebankan pada program suatu bidang pembelajaran. Dalam karakteristik pembelajaran keaktifan siswa dalam mencatat (menulis) dapatlah ditingkatkan dalam suatu bentuk tulisan yang bermanfaat. Menulis dapat membantu menyelesaikan masalah dan menjadikan kita semakin cerdas, namun tidak dapat dipungkiri gaya tulisan tidak didapat dari menulis melainkan dari membaca. Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahan tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan,
tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. Pada tulisan ini, akan membahas tentang keterampilan menulis khususnya menulis karangan argumentasi. Selama ini berdasarkan hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis karangan argumentasi mereka kesulitan untuk dapat menulis karangan argumentasi. Agar dapat menulis kadang-kadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media yang menarik. Penerapan metode Quantum Writing dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis. Pembelajaran karangan argumentasi dengan metode Quantum Writing membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Siswa diberi kesempatan dan kebebasan untuk mencari informasi sebagai sumber belajar. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, jadi siswa lebih proaktif untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasilnya. Quantum Writing merupakan sebuah strategi yang dapat membantu siapa saja untuk memunculkan potensi yang telah ada di dalam diri, dengan mengarahkan tujuan seorang penulis agar setiap kali seseorang menuliskan sesuatu maka di dalam dirinya diharapkan berkembang hal-hal positif yang membuat dirinya semakin lebih baik. Kegiatan menulis akhirnya tidak sekadar untuk berekspresi atau mengabarkan kepada para pembaca bahwa ada sesuatu yang baru yang ditemukan dan ingin dikomunikasikan, melainkan juga ada yang bermanfaat bagi perkembangan diri.
4 Untuk melangkah ke proses penulisan seutuhnya maka tahap-tahap yang perlu ditentukan oleh penulis : (1) Persiapan = Pengelompokan (clustering) dan menulis cepat adalah dua teknik yang digunakan pada proses penulisan ini. Dengan menentukan kalimat untuk dikembangkan menjadi paragraf pada tahap ini hanya membangun suatu fondasi untuk topik yang berdasarkan pada pengetahuan, gagasan dan pengalaman. (2) Draft Kasar = Pada tahap ini mulai menekuni dan mengembangkan gagasan-gagasan. Pusatkan dulu pada isi sebelum melangkah ke tata bahasa atau ejaan. Pada tahap ini mulai menerapkan kalimat memberitahukan menjadi kalimat menunjukkan memperagakan. (3) Berbagi = Bagian proses ini sangat penting. Sebagai penulis, kita merasa sangat dekat dengan tulian, sehingga sulit bagi penulis untuk menilai secara objektif. Untuk mengambil jarak dengan tulisan maka perlu meminta orang lain untuk membacanya dan memberikan umpan balik. (4) Memperbaiki (Revisi) = Pada tahap ini setelah mendapat umpan balik tentang tulisan mana yang baik dan mana yang perlu digarap lagi. Memanfaatkan umpan balik yang dapat memperbaiki hasil tulisan kita. (5) Penyuntingan = Pada tahap ini perbaikilah semua ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Pastikan semua transisi berjalan mulus, penggunaan kata kerjanya, dan kalimat-kalimatnya lengkap. (9) Penulisan Kembali = Pada tahap ini, tulis kembali dan masukan isi yang baru dan perubahan-perubahan penyuntingan. (10) Evaluasi = Pada tahai ini, penulis memeriksa semua tulisannya dan memperbaiki semua tulisan apakah ejaannya sudah tepat atau belum.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil evaluasi pretes dan postes yang berupa hasil kegiatan pembelajaran menulis karangan argumentasi yang dilakukan oleh 27 orang siswa sesuai dengan sampel pada bab III. Penulis menyajikan sebuah penilaian berupa tes baik itu pretes maupun postes. Soal tersebut disajikan dalam bentuk kegiatan menulis karangan dengan berpedoman penilaian kepada keselarasan isi karangan dengan judul, ketepatan bahasa karangan (ketepatan penggunaan diksi, ejaan, dan keefektifan kalimat), ketepatan isi karangan (isi topik, pengembangan isi, kualitas isi), ketepatan teknik karangan (struktur karangan, pengembangan paragraf, hubungan antarparagraf atau ketepatan penggunaan konjungsi ). Adapun perbandingan dari hassil pretes dan postesnya sebagai berikut : Nilai rata-rata pretes
:
1560 27
= 57,78 ~ 58
Nilai rata-rata postes
:
2100 27
= 77,78 ~ 78
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, yang dibuktikan dengan perhitungan statistik, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Secara keseluruhan pelaksanaan proses belajar mengajar menulis karangan argumentasi yang telah penulis laksanakan dikelas V SDN Kacapiring tahun ajaran 2011-2012 telah berhasil dengan baik, sesuai dengan tujuan yang diharapkan hal ini dapat penulis buktikan dari jumlah nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa baik dalam pretes maupun postes. Hasil akhir menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai demikian dapat disampaikan bahwa pembelajaran menulis karangan argumentasi efektif. Ternyata dengan metode Quantum Writing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi berdasarkan fakta atau kegiatan yang dilakukan. Hal ini terlihat dari meningkatkan nilai tes yang dilakukan siswa setelah menggunakan metode Quantum Writing.
DAFTAR PUSTAKA Herwono. ( 2003 ). Quantum Writing. Bandung : MLC. Ismail Kusmayadi, E et. Al. ( 2006 ). Terampil dan Cerdas Berbahasa Indonesia. Bandung : Grafindo Media Pratama. Keraf, Gorys. ( 1981 ). Argmentasi dan Narasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. ( 2006 ). Jakarta. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. BPEF. Yogyakarta. Subana. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Pustaka Setia. Suparno. ( 2009 ). Keterampilan Dasar menulis. Bandung. Tarigan, Henry Guntur. ( 1982 ). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.