EKONOMI DI SMA NEGERI 3 PONOROGO. Wulandari ... pembelajaran ekonomi
pada materi Sistem Ekonomi. .... pembelajaran ini menggunakan model 4-.
PENERAPAN MEDIA KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 3 PONOROGO Wulandari Pratiwi Riza Yonisa Kurniawan, S.Pd, M.Pd Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT The use of learning media is able to help the effectiveness of learning process and the delivery of learning materials. It is not only to generale interest, but also it can increase student’s understanding. Todays, comics media develops well in significant since it has a positive role to the learning process. In this study, the aim of development comics was to create a product which combines comics with learning materials. The material was specified to economy materials economy system.in the process of developing media, the developer used 4-P development: define, design, develop, desseminate. The subject were materials expert, media expert and 20 student’s of SMAN 3 Ponorogo. The instruments used were validity assesment sheet by three subjects. Then, those result would be used as reference inrevising product. The data analysis used to compute the result of validity by material expert, media expert and student’s opinion was assesment scale. The result of validity by the experts based on assesment scale showed that 90% very high content quality, 92,5% very high instructional quality, 87,06% very high read ability of media, 72% high display quality and 100% ease of use. From that result, the economy comics with economy system materials was tried to student’s it gave 88,33% very high good constribution. Based on the validity result by the expert and the limited free trial (user) it got 88,64% in average. There fore, economy comics which is developed by the research her was an appropriate media in economy learning activities, especially economysystem. Key words: Comics, Economy System, Learning Media ABSTRAK Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan materi pembelajaran. Selain membangkitkan minat, media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa. Tujuan pengembangan komik adalah menghasilkan suatu produk dalam bentuk komik ekonomi materi sistem ekonomi dan memperoleh kelayakan sebagai media pembelajaran. Dalam proses pengembangannya, pengembang menggunakan model pengembangan 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Subyek uji coba dalam pengembangan media komik ini adalah ahli materi, ahli media, dan 20 siswa SMA Negeri 3 Ponorogo. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian kelayakan oleh ahli materi, ahli media, dan pendapat siswa. Hasil penilaian kelayakan komik digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk. Analisis data yang digunakan untuk mengolah data hasil validasi dari ahli materi, ahli media, dan pendapat siswa adalah dengan menggunakan skala penilaian. Hasil validasi dari para ahli mendapat kelayakan kualitas isi sebesar 90% dengan kriteria sangat layak, kualitas instruksional sebesar 92,5% dengan kriteria sangat layak, keterbacaan media sebesar 87,06% dengan kriteria sangat layak, kualitas tampilan sebesar 72% dengan kriteria layak, dan kemudahan penggunaan sebesar 100% dengan kriteria sangat layak. Setelah mendapat validasi kelayakan dari para ahli komik ekonomi materi sistem ekonomi diujicobakan kepada siswa dan mendapatkan persentase sebesar 88,33% dengan kriteria sangat layak. Hasil keseluruhan validasi dari para ahli dan ujicoba terbatas (pengguna) memperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 88,64%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komik ekonomi yang telah dikembangkan oleh peneliti dinyatakan sangat layak sebagai media belajar untuk kegiatan pembelajaran ekonomi pada materi Sistem Ekonomi. Kata Kunci : Komik, Sistem Ekonomi, Media Pembelajaran
1
Keberhasilan
suatu
proses
mutlak
digunakan
dalam
pelajaran
pembelajaran ditentukan oleh tiga aspek
tertentu. Penggunaan media pada mata
utama yaitu peserta didik, pendidik dan
pelajaran tergantung pada kebutuhan
sumber belajar. Namun, saat ini yang
bahan ajar dan tujuan pembelajaran itu
sering menjadi masalah adalah belum
sendiri (Rivai, 2011).
terdapatnya keselarasan diantara tiga
Media grafis termasuk dalam media
aspek tersebut. Bentuk ketidakselarasan
visual.
itu diantaranya verbalisme, salah tafsir,
mengkombinasikan
perhatian
gagasan-gagasan secara jelas dan kuat
tidak
terpusat
dan
tidak
terjadinya pemahaman.
grafis
dapat
fakta-fakta,
melalui perpaduan antara ungkapan
Beberapa masalah diatas merupakan
kata-kata dan gambar. Nilai media grafis
akibat dari belum optimalnya proses
terletak
komunikasi
menarik
dua
Media
arah
yaitu
antara
pada
kemampuan
perhatian,
minat
dalam dalam
pendidik dan peserta didik dalam proses
menyampaikan jenis informasi tertentu
pembelajaran. Maka dari itu pengelolaan
secara cepat. Peran utama dari media
alat bantu pembelajaran berupa media
grafis adalah memvisualisasikan fakta-
sangat dibutuhkan untuk membantu
fakta dan gagasan-gagasan dalam bentuk
proses pembelajaran. Dalam proses ini
yang ringkas dan padat. Salah satu
kedudukan media cukup penting karena
media pembelajaran dalam bentuk grafis
dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan
adalah
materi yang disampaikan dapat dibantu
sebagai media pembelajaran mempunyai
dengan menggunakan media sebagai
peranan yang penting yaitu komik
perantara. Media pembelajaran dapat
memiliki
mewakili apa yang kurang mampu
menciptakan minat belajar siswa serta
dijelaskan oleh guru melalui kata-kata
membantu
tertentu.
memahami materi pelajaran yang telah
Beberapa
jenis
Penggunaan
kemampuan
siswa
komik
dalam
mempermudah
dapat
disampaikan oleh pendidik. Keberadaan
digunakan dalam kegiatan pendidikan
komik dapat dijadikan solusi terhadap
dan
adanya resiko kegagalan dalam suatu
pengajaran.
digolongkan
menjadi
media
komik.
Media media
dapat grafis,
fotografis, media tiga dimensi, media
proses pembelajaran. Berdasarkan
hasil
wawancara
proyeksi, media audio dan lingkungan
dengan siswa kelas X SMA Negeri 3
sebagai
Ponorogo
media
pengajaran.
Dalam
penggunaannya tidak ada media yang
menyatakan
bahwa
kebanyakan siswa kurang memahami
2
materi Ekonomi, hal ini dikarenakan mata
pelajaran
Ekonomi
Media
komik
dapat
dijadikan
sering
alternatif media dalam pembelajaran
dianggap sebagai mata pelajaran yang
ekonomi di SMA Negeri 3 Ponorogo.
kurang
cenderung
Salah satu media grafis ini dapat
pelajaran
menampilkan visualisasi atas materi
Ekonomi dianggap sukar oleh siswa
yang perlu dibarengi dengan ilustrasi
akibat kurang adanya kepastian empiris
gambar. Komik menggabungkan teks
yang mudah dilihatnya dalam kehidupan
dan gambar dalam bentuk yang kreatif.
sehari-hari. Selain fakor-faktor yang
Perpaduan inilah yang membuat komik
telah disebutkan di atas, hal lain yang
mudah untuk dipahami oleh semua
tidak kalah penting yang membuat
orang dari segala usia. Sehingga komik
pembelajaran Ekonomi kurang optimal
dapat menarik perhatian dan semangat
adalah
dalam
siswa untuk belajar dan mengajari siswa
pembelajaran Ekonomi masih terbatas
untuk menerjemahkan cerita ke dalam
pada LKS yang dimiliki oleh setiap
gambar,
siswa.
dihadapkan pada konteks yang nyata
menarik
membosankan.
dan
Selain
penggunaan
itu
media
bahkan
seolah-olah
siswa
Untuk mengatasi masalah-masalah
sehingga muncul efek yang membekas
yang ada di SMA Negeri 3 Ponorogo
pada siswa dan dapat mengingat lebih
tersebut, perlu adanya alternatif media
lama.
dimana dengan penggunaan media ini,
dijelaskan
diharapkan dapat membantu mengurangi
yang artinya bahwa materi dalam bentuk
resiko
proses
gambar dapat menjelaskan keseluruhan
pembelajaran serta dapat menjadikan
cerita atau materi yang dibarengi oleh
proses pembelajaran Ekonomi lebih
ilustrasi gambar untuk mempermudah
menarik sehingga siswa tidak merasa
siswa dengan mengetahui bentuk atau
bosan. Dewasa ini telah dikembangkan
contoh kongkret apa maksud materi.
kegagalan
dalam
Materi
dalam
secara
komik
dapat
sungguh-sungguh,
berbagai bentuk media yang berupaya
Berdasarkan uaraian diatas, penulis
untuk menghasilkan suatu media yang
tertarik untuk mengadakan penelitian
mendukung
yang
dengan judul “Penerapan Media Komik
menyenangkan, tentunya dengan tidak
Sebagai Media Pembelajaran Ekonomi
meninggalkan
di SMA Negeri 3 Ponorogo”.
pembelajaran
tujuan
utama
dari
penggunaan media yaitu sebagai alat bantu penyampaian pesan pembelajaran kepada siswa sehingga mudah dipahami.
3
berkembang di negeri barat dan hanya
Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin
disiarkan di surat kabar dengan gaya
medius yang secara harfiah berarti
lukisan kartun yang mengandungi unsur-
tengan perantara atau pengantar. Medòë
unsur humor dan juga kritikan, namun
adalah
kemudian komik-komik berunsur aksi
perantara
pengirim
kepada
penerima pesan (Sadiman,
2011:6).
mula
Sedangkan
Arsyad
(2009:4)
Batman dan Captain America. Menurut
mendefinisikan
media
pembelajaran
diterbitkan
Susilana
seperti
(2007:186)
Superman,
komik
dapat
sebagai media yang membawa pesan
didefinisikan sebagai bentuk kartun
atau
yang
informasi
yang
bertujuan
mengungkapkan
karakter
dan
instruksional atau mengandung maksud
menerapkan suatu cerita dalam urutan
pengajaran.
yang erat hubungannya dengan gambar
Sadiman,
dkk
(2011:7)
mengungkapkan bahwa “Media dapat
dan
digunakan untuk menyalurkan pesan
hiburan kepada para pembaca.
dari pengirim ke penerima sehingga
dirancang
Sedangkan
untuk
memberikan
menurut
Santyasa
penerima dapat merangsang pikiran,
(2007:14) Komik adalah suatu bentuk
perasaan, perhatian dan minat serta
sajian cerita dengan seri gambar yang
perhatian
lucu. Buku komik menyediakan ceritera-
siswa
sedemikian
rupa
sehingga proses belajar terjadi.”
ceritera
yang
sederhana,
mudah
Berdasarkan definisi diatas, dapat
ditangkap dan dipahami isinya, sehingga
dikatakan bahwa proses pembelajaran
sangat digemari baik oleh anak-anak
adalah proses komunikasi. Jadi media
maupun orang dewasa.
pembelajaran adalah segala sesuatu yang
Berdasarkan beberapa pengertian di
dapat digunakan untuk menyalurkan
atas maka dapat disimpulkan bahwa
pesan (bahan pembelajaran), sehingga
komik adalah sebuah rangkaian cerita
dapat merangsang perhatian, minat,
bergambar
pikiran, dan perasaan sisiwa dalam
tulisan sederhana yang memperjelas
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
sajian gambar, dimana gambar tersebut
belajar.
berfungsi sebagai media pendeskripsian
yang
dilengkapi
dengan
cerita, sehingga pembaca bukan sekedar Komik
membayangkan tentang karakter tokoh
Komik berasal dari kata bahasa Inggris Comic yang diartikan sebagai hal yang
bersifat
lucu.
Pada
mulanya
dan lokasi yang menjadi latar belakang cerita tersebut, tetapi juga dapat sebagai penyampai
pesan/
informasi
dari
4
penulis/ ilustrator terhadap pembaca
Hasil dari penelitian ini adalah terjadi
yang dapat digunakan atau dinikmati
peningkatan skor dari tes awal ke tes
oleh semua orang dengan tingkat usia
akhir,
yang beragam.
menimbulkan peningkatan hasil belajar
yang
secara
otomatis
akan
mahasiswa di kelas eksperimen sebesar Pengembangan Media Pembelajaran Model pengembangan media seperti yang
disarankan
oleh
Thiagarajan,
Semmel, dan Semmel (dalam Trianto, 2012:189) adalah model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan desseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu
pendefinisian,
perancangan,
pengembangan, dan penyebaran.
54,28 %. Penelitian yang dilakukan oleh Ary Nur Wahyuningsih (2011) dengan judul “Pengembangan
Media
Komik
Bergambar Materi Sistem Saraf untuk Pembelajaran Strategi
yang
PQ4R”.
menunjukkan
Menggunakan
Hasil
media
penelitian
pembelajaran
komik bergambar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar peserta didik dilihat dari gain score termasuk kriteria
Penelitian Terdahulu Mei
sedang, meningkatkan keaktifan peserta
Listiyani dan Ani Widayati (2012)
didik, meningkatkan minat peserta didik,
dengan judul “Pengembangan Komik
dan mendapat respon positif dari peserta
Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi
didik serta guru.
Penelitian
pada
oleh
Kompetensi
Indriana
Dasar
Persamaan
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Dasar Akuntansi untuk Siswa SMA
Herlina Avriliyanti, Sri Budiawanti dan
Kelas XI”. Hasil dari penelitian ini
Jamzuri (2013) dengan judul “Penerapan
adalah media pembelajaran komik yang
Media
dikembangkan
dampak
Fisika Model Kooperatif dengan Metode
positif yaitu nilai post-test siswa subjek
Diskusi pada Siswa SMP Negeri 5
ujicoba untuk KD persamaan dasar
Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran
akuntansi secara mayoritas mengalami
2011/2012 Materi Gerak”. Hasil dari
peningkatan.
penelitian ini adalah penggunaan media
memberikan
Penelitian yang dilakukan oleh Elis Mediawati
(2011)
“Pembelajaran Melalui
Media
Meningkatkan
Komik
Prestasi
untuk
Pembelajaran
komik pada pembelajaran Fisika dengan
judul
model pembelajaran kooperatif melalui
Keuangan
metode diskusi lebih baik daripada
untuk
penggunaan media buku teks pada
dengan
Akuntansi
Komik
Mahasiswa”.
5
pembelajaran kooperatif melalui metode
terdiri
diskusi.
pendefinisian
(define),
tahap
perancangan
(design),
tahap
Penelitian yang dilakukan oleh Riska
dari
4
tahap
yaitu
tahap
Dwi Novianti (2010) dengan judul
pengembangan (develop), dan tahap
“Pengembangan
penyebaran
Media
Pembelajaran
Matematika
Komik
(desseminate).
untuk
Pengembangan media komik ini hanya
Meningkatkan Pemahaman Bentuk soal
sampai pada tahap ketiga yaitu tahap
Cerita Bab Pecahan pada Siswa Kelas V
pengembangan.
SDN Ngembung”. Hasil dari penelitian ini
adalah
media
dikembangkan rendahnya
dapat
komik
yang
meningkatkan
pemahaman
siswa
SDN
Ngembung.
Prosedur Penelitian Pendefinisian (Define) Dalam tahap pendefisian ini peneliti menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Nurul
diperlukan sebelum merancang media
Huda (2011) dengan judul “Developing
pembelajaran berbentuk komik. Hal-hal
Interesting Digital Learning Media of
pokok dalam tahap ini adalah: Analisis
Anpanman
in
ujung depan, Analisis siswa, Analisis
SMA
tugas, Analisis konsep, Analisis tujuan
Making
Comicson
Sweet
Materials
Bread
Offor
Students of XI Food Class in SMA N 2
pembelajaran.
Godean
Perancangan (Design)
Yogyakarta.
Hasil
dari
penelitian ini adalah pengembangan komik
digital
meningkatkan
Anpanman minat
belajar
Tahap perancangan ini dilakukan
dapat
untuk merancang media pembelajaran
siswa
berbentuk
komik
ekonomi
dengan
dengan persentase 74,19%, hal ini
materi sistem ekonomi untuk siswa
menunjukkan bahwa siswa sangat setuju
SMA
komik
layak
perancangan tersebut adalah sebagai
digunakan sebagai media pembelajaran
berikut: penyusunan media, desain awal
yang menarik.
media. Pada tahap ini dibuat rancangan
digital
Anpanman
kelas
X.
Langkah-langkah
media yang akan diuji cobakan. Adapun METODE PENELITIAN Model pengembangan dalam media
langkah-langkah dalam membuat komik adalah sebagai berikut: menentukan ide
pembelajaran ini menggunakan model 4-
cerita,
P yang diadaptasi dari pengembangan
membuat
menyusun sinopsis
karakter cerita,
tokoh, membuat
media model 4-D oleh Thiagarajan yang
6
skenario, story Board, proses komputer,
membuat suatu rancangan kegiatan yang
pencetakan dan penjilidan.
akan
Pengembangan (Develop)
pengembangan
Pada tahap pngembangan ini
dilakukan
penelitian
selama sesuai
model
4-D
proses prosedur
yang
telah
peneliti meminta masukan ahli media
dirancang. (2) Subjek Uji Coba. Subjek
dan guru ekonomi untuk mencoba dan
dalam pengembangan komik ekonomi
memberi
media
ini adalah sejumlah individu yang turut
komik yang dikembangkan. Tujuan dari
serta dalam uji coba yang dilakukan oleh
tahap pengembangan ini adalah untuk
peneliti.
memvalidkan
pembelajaran
subjek uji coba pengembangan komik
komik. Melalui tahap ini media yang
ekonomi ini terdiri dari : (1) Ahli materi
dikembangkan akan mendapat berbagai
selaku orang yang berkompetensi dalam
revisi bergantung dari pendapat ahli
bidang
media dan guru mata pelajaran ekonomi.
Rachmawati S.E, M.Si dan Dra. Suti
Setelah tahap revisi selesai, media
Rahadjeng, (2) Ahli media selaku orang
komik ini selanjutnya diuji cobakan
yang
pada siswa kelas X SMA Negeri 3
media yaitu Ibu Triesninda Pahlevi S.Pd,
Ponorogo. Kemudian siswa mengisi
M.Pd (3) Siswa kelas X SMA Negeri 3
angket yang telah disediakan oleh
Ponorogo yang diambil 20 siswa untuk
peneliti.
uji coba terbatas.
Uji Coba Produk
Jenis Data Penelitian
masukan
terhadap
media
Uji coba merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah
dalam
produk
mengembangkan
yaitu
berkompetensi
Ibu
dalam
ini,
Lucky
bidang
Jenis data yang diperoleh dalam pengembangan media komik ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
kualitatif diperoleh dari hasil telaah para
saran
melalui
ahli berupa angket telaah oleh para ahli.
ekonomi
Hasil dari angket tersebut dianalisis
tersebut, kemudian dilakukan revisi
kembali dengan cara dideskripsikan dan
untuk mencapai kelayakan produk yang
dijadikan acuan dalam melakukan revisi
akan dikembangkan. Dalam pelaksanaan
pada
uji coba tersebut akan dilakukan lima
pembelajaran
tahap, yaitu: (1) Design Uji Coba. Pada
Sedangkan data kuantitatif diperoleh
tahap desain uji coba komik ekonomi,
dari hasil validasi berupa angket yang
penilaian
Uji
ekonomi
pengembangan
coba
maupun
komik.
Dalam
tanggapan
terhadap
komik
pengembangan berbentuk
media komik.
7
diberikan kepada para ahli dan siswa
(angket), observasi (pengamatan), dan
yang
gabungan ketiganya (Sugiyono, 2012 :
selanjutnya
dianalisis
dengan
teknik persentase.
193). Interview, teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang belum diperoleh
Sumber Data Penelitian Jenis dan sumber data yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
melalui teknik observasi dan angket. Dokumentasi observasi
dan
dilakukan
Observasi,
untuk
melihat
Data Primer, data primer dalam
keadaan di lapangan terkait penggunaan
penelitian ini adalah hasil observasi
media di SMA Negeri 3 Ponorogo.
lapangan berupa jawaban dari responden
Selain melakukan observasi, peneliti
melalui angket yang diberikan mengenai
juga menggunakan teknik dokumentasi.
media komik pada mata pelajaran
Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk
ekonomi
dasar
memperoleh
mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
mendukung
memecahkan
ekonomi.
jumlah siswa kelas X SMA Negeri 3
Responden yang dalam penelitian ini
Ponorogo, struktur organisasi sekolah,
adalah siswa kelas X SMA Negeri 3
silabus mata pelajaran ekonomi yang
Ponorogo.
diajarkan pada siswa kelas X SMA
kompetensi
masalah
Data Sekunder, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
buku
literatur
yang
terkait
data
dokumen
penelitian
yang
seperti
data
Negeri 3 Ponorogo. Angket, angket merupakan teknik pengumpulan
data
dengan
mata pelajaran ekonomi kompetensi
pertanyaan
dasar mengidentifikasi sistem ekonomi
kepada responden untuk dijawabnya
untuk memecahkan masalah ekonomi,
(Sugiyono, 2012 : 199). Responden
jurnal, data jumlah siswa kelas X SMA
dalam penelitian ini adalah siswa kelas
Negeri 3 Ponorogo, profil SMA Negeri
X SMA Negeri 3 Ponorogo.
yang relevan dengan penelitian.
data
pernyataan
tertulis
penilaian angket yang digunakan dalam ini
adalah
dengan
menggunakan skala likert. Menurut
Teknik Pengumpulan Data pengumpulan
atau
seperangkat
Sistem Penilaian Angket, sistem
penelitian
Teknik
memberi
dilakukan
dengan teori media pembelajaran dan
3 Ponorogo dan artikel dari internet
cara
yang
dapat
dilakukan dengan interview, kuesioner
Sugiyono
(2012:134)
skala
likert
digunakan
untuk
mengukur
sikap,
8
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sedemikian rupa sehingga responden
sekelompok orang tentang fenomena
diminta untuk memilih jawaban yang
sosial.
sesuai
Dengan menggunakan skala likert
dengan karakteristik dirinya.
Angket
tertutup
sudah
disediakan
ini, jawaban dari setiap item instrumen
alternatif jawabannya sehingga jawaban
mempunyai skor dari yang sangat positif
dari responden sesuai dengan batasan
sampai sangat negatif yaitu sebagai
yang disediakan. Angket tertutup disini
berikut :
ditujukan untuk para ahli dan siswa.
Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban
Angket
yang
pengembangan Penilaian
Skor
Sangat Baik
5
Baik
4
Sedang
3
Buruk
2
Buruk sekali
1
digunakan
media
dalam
pembelajaran
komik ini dapat dirinci sebagai berikut: Lembar Telaah Ahli Media, tujuan dari pemberian angket ini adalah untuk mendapatkan saran dan masukan dari ahli media untuk kesempurnaan media yang
Sumber : Riduwan, 2012
dikembangkan.
Ahli
media
tersebut memberikan masukan dan saran berdasarkan indikator kualitas teknis.
Instrumen Penelitian dalam
Lembar Telaah Ahli Materi, tujuan
pembelajaran
dari pemberian angket ini adalah untuk
berbentuk komik ini adalah angket.
mendapatkan masukan dan saran dari
Angket yang digunakan adalah angket
ahli materi untuk kesempurnaan media
terbuka dan angket tertutup.
yang
Instrumen
penelitian
pengembangan
media
Angket terbuka adalah angket yang disajikan
dalam
bentuk
sederhana
sehingga responden dapat memberikan
dikembangkan.
Ahli
materi
tersebut memberikan masukan dan saran berdasarkan indikator kualitas isi dan instruksional. Lembar Validasi Ahli Media, angket
isian sesuai dengan kehendak dan 26).
ini diisi oleh ahli media setelah mencoba
Angket terbuka ini ditujukan pada para
media komik yang dikembangkan. Hal
ahli sebagai telaah materi dan telah
ini
media
penilaian ahli media terhadap kelayakan
keadaannya
(Riduwan,
pembelajaran
2012:
yang
dikembangkan.
bertujuan
untuk
mengetahui
media.
Sedangkan angket tertutup adalah
Lembar Validasi Ahli Materi , angket
angket yang disajikan dalam bentuk
ini diisi oleh dosen dan guru mata
9
pelajaran selaku ahli materi setelah mencoba
media
komik
yang
dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
penilaian
Data hasil angket dianalisis dengan cara:
ahli
Persentase (%)= Jumlah Skor Total x 100% Skor Maksimum
materi
terhadap kelayakan media. Lembar Ujicoba Terbatas, angket ini diisi oleh siswa setelah mencoba media komik materi sistem ekonomi. Hal ini bertujuan
untuk
mengetahui
respon
siswa terhadap media yang dibuat.
Keterangan : Jumlah skor total = yang
diperoleh
jumlah dari
skor
keseluruhan
responden. Skor maksimum =
skor
tertinggi
dari angket dikalikan jumlah responden. Dari hasil analisis di atas akan
Teknik Analisis Data Lembar telaah ahli materi dan ahli media
dianalisis
secara
deskriptif
kualitatif untuk memberikan gambaran
diperoleh kesimpulan tentang kelayakan komik pembelajaran menggunakan skala likert dengan kriteria sebagai berikut:
dari saran yang telah diberikan terkait Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi
kekurangan komik.
ahli media dianalisis secara deskriptif
0 % - 20 %
Kriteria interpretasi Sangat tidak layak
kuantitatif. Presentase tersebut diperoleh
21 % - 40 %
Tidak layak
berdasarkan perhitungan skor menurut
41 % - 60 %
Cukup layak
Skala Likert pada tabel 3.5 berikut:
61 % - 80 %
Layak
81 % - 100 %
Sangat layak
Angket validasi oleh ahli materi dan
Tabel 3.5 Skala Penilaian Penilaian
Skor
Penilaian
(Diadaptasi dari Riduwan, 2012).
Sangat Baik
5
Angket pendapat siswa dianalisis
Baik
4
secara deskriptif kuantitatif. Persentase
Sedang
3
tersebut
Buruk
2
perhitungan skala Guttman pada tabel
Buruk sekali
1
3.7 berikut:
diperoleh
berdasarkan
Sumber:(Diadaptasi dari Riduwan, 2012)
10
Tabel 3.7 Kriteria Skala Guttman Jawaban
Nilai/Skor
Ya (Y)
1
Tidak (T)
0
pengembangan komik ekonomi pada materi sistem ekonomi.
Pembahasan proses pengembangan komik ekonomi
(Diadaptasi dari riduwan, 2012)
Secara Dari hasil analisis di atas dapat diperoleh kesimpulan tentang kelayakan komik menggunakan skala likert dengan kriteria pendapat seperti pada tabel 3.8 sebagai berikut:
Pendapat Siswa Kriteria interpretasi
0 % - 20 %
Sangat tidak layak
21 % - 40 %
Tidak layak
41 % - 60 %
Cukup layak
61 % - 80 % 81 % - 100 %
Layak Sangat layak
dengan model pengembangan 4P yaitu melalui tahap pendefinisian (define), perancangan
tabel
tahap
pengembangan (develop), dan tahap
2012).
(desseminate)
Namun
dalam
(Trianto, penelitian
peneliti
ini
hanya
pengembangan, penyebaran
tidak
sampai
tahap
sedangkan
tahap
dilakukan
karena
keterbatasan waktu dan biaya. Tahap
pendefinisian
(define),
maka
media
materi
sistem
pertama peneliti melakukan analisis
ekonomi dapat dikatakan layak bila rata-
kurikulum yaitu analisis ujung depan.
rata persentase dari angket validasi guru
Analisis ujung depan dilakukan dengan
mata pelajaran dan siswa rata-rata 61 %.
menetapkan kurikulum yang dipakai
Sehingga
pembelajaran
diatas
(design),
pengembangan yang dilaksanakan oleh
(Diadaptasi dari Riduwan, 2012) Dari
dilaksanakan oleh peneliti telah sesuai
penyebaran
Penilaian
proses
pengembangan komik ekonomi yang
tahap
Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Skor
keseluruhan
komik
interpretasi
pembelajaran
komik
dari
media
pada
komik
yang
materi
sistem
Kurikulumyang
akan
dipakai
disusun. adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
ekonomi sangat layak atau layak.
(KTSP). Kedua, peneliti melakukan PEMBAHASAN Pembahasan
analisis siswa, yaitu siswa kelas X. Dari memaparkan
hasil analisis siswa diketahui bahwa
keseluruhan hasil pengembangan secara
siswa kelas X telah mendapat materi
rinci
sistem
dan
ini
jelas.
Pembahasan
yang
dipaparkan berupa proses dan kelayakan
ekonomi.
melakukan
analisis
Ketiga, tugas
peneliti yaitu
kumpulan prosedur untuk menentukan
11
isi
materi
komik.
Analisis
tugas
hasil validasi dan uji coba terbatas
dilakukan dengan penyampaian pesan
dilakukan analisis data yang selanjutnya
yangmembahas
dgunakan
semua
isi
materi.
Keempat, analisis konsep dilakukan
untuk
penulisan
laporan
pengembangan komik.
dengan cara mengidentifikasi konsepkonsep yang akan dikembangkan dalam
Pembahasan
komik. Analisis konsep dapat melihat
ekonomi yang dikembangkan
silabus yang terperinci mengenai SK dan KD.
Kelima,
analisis
kelayakan
komik
Kelayakan komik ekonomi pada
tujuan
materi sistem ekonomi untuk siswa
pembelajaran, analisis ini dilakukan
SMA kelas X yang dikembangkan
untuk menggabungkan analisis tugas
diukur dari lembar validasi dan uji coba
dan analisis konsep menjadi tujuan
terbatas. Validator ahli materi terdiri
pembelajaran
dari satu dosen ekonomi dan satu guru
yang
terdapat
dalam
komik.
ekonomi, ahli media terdiri dari satu
Tahap perancangan (design), tahap ini
dilakukan
pembuatan
kerangka
dosen manajemen pendidikan dan uji terbatas pada 20 siswa.
penyusunan komik yang meliputi desain
Dari hasil validasi para ahli, data
awal komik. Dalam desain awal peneliti
yang disajikan dianalisis menggunakan
mendesain
sampul
teknik analisis deskriptif kuantitatif.
belakang dan isi komik. Dari tahap ini
Dimana analisis deskriptif kuantitatif
diperoleh komik ekonomi berupa draft I.
yaitu
Tahap
sampul
depan,
yang
dignakan
untuk
(develop),
mengubah data berupa angka menjadi
perancangan
kalimat yang terdiri dari analisis data
dihasilkan draft I selanjutnya dilakukan
ahli materi, ahli media dan data uji coba
tahap pengembangan. Tahap ini diawali
terbatas.
setelah
pengembangan
cara
pada
tahap
dengan telaah draft I oleh para ahli
Analisis validasi komik oleh ahli
media dan ahli materi (revisi I) yang
materi dilihat dari hasil angket validasi
menghasilkan draft II. Setelah diperoleh
oleh
draft II selanjutnya dilakukan validasi
diperoleh kriteria sangat layak dengan
oleh para ahli media dan ahli materi
persentase 90%, kualitas instruksional
(revisi II) yang kemudian menghasilkan
diperoleh kriteria sangat layak dengan
draft III. Draft III ini yang digunakan
persentase 92,5%.
untuk uji coba terbatas oleh 20 siswa kelas X SMA Negeri 3 Ponorogo. Dari
ahli materi dari
kualitas
isi
Hasil validasi komik ekonomi dari ahli
materi
diperoleh
rata-rata
12
persentase
sebesar
pengembangan pembelajaran sangat
91,25% media
komik
ekonomi
layak
maka
dinyatakan
sebagai
media
pembelajaran ekonomi materi sistem ekonomi.
pengembangan pembelajaran sangat
media
komik
ekonomi
layak
dinyatakan
sebagai
media
pembelajaran ekonomi materi sistem ekonomi. Berdasarkan Analisis keseluruhan
Analisis validasi komik oleh ahli
validasi media komik dapat dilihat dari
media dilihat dari hasil angket validasi
hasil
oleh ahli media dari keterbacaan media
diperoleh kriteria sangat layak dengan
diperoleh kriteria sangat layak dengan
persentase 91,25%, rata-rata validasi
persentase 87,06%, kualitas tampilan
ahli media diperoleh kriteria sangat
diperoleh
kriteria
dengan
layak dengan persentase 86,35%, rata-
presentase
72%,
kemudahan
rata uji coba terbatas diperoleh kriteria
penggunaan diperoleh kriteria sangat
sangat layak dengan persentase 88,33%.
layak dan
layak dengan presentase 100%.
media
persentase
diperoleh
sebesar
pengembangan pembelajaran sangat
materi
ekonomi diperoleh rata-rata persentase sebesar 88,64% maka pengembangan
maka
media komik pembelajaran ekonomi
komik
dinyatakan sangat layak sebagai media
dinyatakan
pembelajaran ekonomi materi sistem
media
layak
ahli
rata-rata
86,35%
ekonomi
validasi
Hasil keseluruhan validasi komik
Hasil validasi komik ekonomi dari ahli
rata-rata
sebagai
media
ekonomi.
pembelajaran ekonomi materi sistem ekonomi.
SIMPULAN DAN SARAN
Analisis uji coba terbatas media
Simpulan
komik dilihat dari hasil angket uji coba terbatas dari komponen daya tarik diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase
90%,
materi
diperoleh
kriteria sangat layak dengan persentase 82,5%, cerita diperoleh kriteria sangat layak dengan persentase 92,5%. Hasil validasi komik ekonomi dari uji coba terbatas diperoleh rata-rata persentase
sebesar
88,33%
maka
Pengembangan komik ekonomi ini mengacu pada model pengembangan menurut
Thiagarajan,
Semmel Models)
Semmel
dan
yaitu model 4P (four D yang
terdiri
dari:
tahap
pendefinisian
(Define),
tahap
pendesainan
(Design),
tahap
pengembangan (Develop), dan penyebaran
(Disseminate).
tahap Dimana
13
peneliti telah memodifikasi model 4-P
siswa agar siswa tidak mengalami salah
untuk disesuaikan dengan
persepsi setelah mempelajari komik ini.
keadaan
lapangan, keterbatasan waktu, tenaga, dan
biaya.
Sehingga
tahap
berhenti pada pengembangan ini saja,
tidak
melainkan dapat disebarluaskan untuk
dilakukan. Proses pengembangan komik
kepentingan pembelajaran. Produk ini
ekonomi harus melalui tahapan telaah
memiliki kelebihan dan kekurangan
dan validasi dari ahli materi dan ahli
yang telah disebutkan pada kajian
media untuk mengetahui kelayakan
produk yang telah direvisi, oleh karena
materi dan penyajian komik. Uji coba
itu perlu dilakukan lebih lanjut dalam
terbatas dilakukan kepada siswa kelas X
rangka mengeliminasi kekurangannya.
penyebaran
pada
Pengembangan ini diharapkan tidak
(Disseminate)
SMA Negeri 3 Ponorogo yaitu sebanyak 20 siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Komik
ekonomi
yang
dikembangkan sangat layak digunakan sebagai
media
pembelajaran
untuk
kegiatan pembelajaran ekonomi pada
Arjuna. 2011. Komik Sebagai Media Pembelajaran. (http://arjunabelajar.blogspot.com/20 11/03/komik-sebagai-mediapembelajaran.html, diakses 28 Februari 2013)
materi sistem ekonomi kelas X di SMA Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Negeri 3 Ponorogo.
Saran Komik ekonomi yang dikembangkan ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran
untuk
pembelajaran
ekonomi
kegiatan pada
materi
sistem ekonomi. Komik ini juga dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar siswa di luar sekolah. Jika siswa belum pernah menerima materi yang terdapat dalam komik,
guru
memberikan
disarankan
penjelasan
lebih
untuk rinci
mengenai materi yang belum dipahami
Avrilliyanti dkk. 2013. Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Siswa SMP Negeri 5 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012 Materi Gerak. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (Online), Vol. 1, No. 1, (http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php /fisika/article/download/864/522, diakses 10 April 2013). Huda, Nurul. 2011. Developing Interesting Digital Learning Media of Anpanman Comicson Materials in Making Sweet Bread Offor SMA Students of XI Food Class in SMA N 2 Godean Yogyakarta – .(http://eprints.uny.ac.id/5184/1/devel oping_interesting_digital_learning_m
14
edia_of_anpanman_comicson_materi als_in_making_sweet_bread_offor_S MA _students_of_xi_food_class_in_SMA _n_2_godean_yogyakarta.pdf, diakses 05 Juni 2013). Lestari dkk. 2009. Media Grafis Media Komik. (http://jurnal.upi.ac.id//, diakses 21 Maret 2013) Listiyani, Indriana dan Ani Widayati. 2012. Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia (Online), Vol. X, No. 2, (http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/886 0, diakses 21 Maret 2013). Mediawati, Elis. 2011. Pembelajaran Akuntansi Keuangan Melalui Media Komik untuk Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan (Online), Vol. 12, No. 1, (http://jurnal.upi.edu/file/6Elis_Mediawati.pdf, diakses 21 Maret 2013). Mustajab, Ade. 2011. Jenis-Jenis Komik. (http://jenisjenis%20komik%20_%20pensil%20s eni.html, diakses 21 Maret 2013). Novianti, Riska dan M. Syaichudin. 2010. Pengembangan Media Komik Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Bentuk soal Cerita Bab Pecahan pada Siswa Kelas V SDN Ngembung. Jurnal Teknologi Pendidikan (Online), Vol. 10, No. 1, http%3A%2F%2Fjurnalteknologipendidikan.tp.ac.id%2Fpengembang an-media-komik-pembelajaranmatematika-untuk-meningkatkanpemahaman-bentuk-soal-cerita-babpecahan-pada-siswa-kelas-v-sdn-
ngembung.pdf&ei, diakses 10 April 2013). Puggeti. 2009. Media Pembelajaran Komik. (http://punggeti.blogspot.com/2009/0 7/media-pembelajaran-komik.html, diakses 28 Februari 2013) Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : ALFABETA Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat Satyasa. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. (http://digilib.unnes.ac.id//, diakses 21 Maret 2013)
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2011. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung : CV Wacana Prima Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
15
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group Wahyuningsih, Ary. 2011.Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem
Saraf untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R. Jurnal Penelitian Pendidikan (Online), Vol. 1, No. 2, (http://journal.unnes.ac.id/sju/inde x.php/jise/article/view/40, diakses 21 Maret 2013).
16