PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION ... - PERTANIAN

19 downloads 1693 Views 94KB Size Report
pelayanan pasar ikan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Kondisi pasar ikan Pantai ..... Pisau tahan karat dan wadah higienis. Penggunaan sarung  ...
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PERBAIKAN SISTEM PELAYANAN PASAR IKAN (Studi Kasus di Pantai Depok, Bantul Yogyakarta) Erlita Nurlela1, Nafis Khuriyati2, Ibnu Wahid2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fak Teknologi Pertanian UGM Korespondensi : Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal- Bangkalan, E-mail : [email protected], Contact Person : 085643596018

ABSTRACT

Quality Function Deployment is a method that can be used to determine consumer needs and then translate them into technical requirements. To get a more detailed technical requirements then used the planning and development of QFD, called The Four Phase of QFD matrix consisting of the House of Quality, Part Deployment Matrix, Planning Process Matrix, and Production Planning Matrix. This paper presents a case of improvement of service quality in fish market. The main purpose of the application of QFD is to obtain measures of technical requirements for improved service fish market.Based on the matrix of the four phases of QFD, technical requairemeants for improving service quality are monitoring of the fish market by supervisor, gloves for fish seller made of rubber material, cooperation with the Department of Tourism, setting the temperature of cold storage at -200C, storage equipment in a hygienic place (cupboard) and neatly laid out, construction of the box cooling function based on usage, volume of fish, and storage duration, and rising the height of table for displaying the fish at 88 cm. Keywords : Fish market, Four phase of QFD, Service, Quality Function Deployment PENDAHULUAN Latar Belakanng Pantai merupakan salah satu objek wisat alam yang paling diminati oleh para wisatawan. Sedangkan Indonesia sendiri merupakan negara yang banyak memiliki pantai karena wilayahnya yang dikelilingi oleh lautan. Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki banyak pantai yang sangat indah. Apalagi akhir-akhir ini banyak bermunculan pantai-pantai baru. Semakin menjamurnya pantai di kota ini menyebabkan persaingan antar pengelola pantai yang harus selalu memberikan pelayanan yang baik sehingga mampu menarik parawisatawan. Banyaknya pilihan pantai saat ini menyebabkan semakin banyaknya pertimbangan bagi pengunjung untuk menentukan pantai mana yang akan dikunjungi. Keadaan pasar ikan di pantai tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan apakah harga ikan, kualitas ikan, serta kualitas pelayanan pasar ikan dapat memberikan kepuasan pada konsumen. Kondisi pasar ikan Pantai Depok saat ini masih memerlukan banyak perbaikan karena masih terdapat beberapa keluhan dari para konsumen. Keluhan tersebut antara lain kebersihan lingkungan pasar yang masih kurang serta terdapat beberapa ikan yang sudah tidak segar namun masih dijual. Selain itu, dalam menjaga kesegaran ikan pedagang hanya menggunakan air untuk menyiram ikan agar terlihat lebih segar pada saat di display dan es hanya digunakan untuk ikan yang belum di display sehingga penanganan ikan untuk menjaga kesegarannya masih kurang baik. Kondisi ini harus diperbaiki agar dapat menciptakan kesan yang baik bagi para konsumen pasar ikan Pantai Depok. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk perbaikan kualitas adalah Quality Function Deployment (QFD). Kemudian untuk mendapatkan kebutuhanteknis yang lebih rinci maka digunakan tahap perencanaan dan pengembangan QFD yang disebut dengan The Four Phase Model of QFD yang terdiri dari matriks perencanaan produk (House of Quality), Matriks perencanaan Part (Part Deployment), Matriks Perencanaan Proses (Process Planning), dan Matriks Perencanaan Produksi (Production Planning).

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menyusun atribut kebutuhan konsumen terhadap pelayanan pasar ikan. 2. Menyusun kebutuhan teknis untuk mengembangkan sistem pelayanan pasar ikan berdasarkan metode The Four Phase of QFD.

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain: 1) Studi literatur dilakukan untuk mempelajari tentang metode Quality Function Deployment (QFD), the four phase of QFD, dan syarat-syarat pasar ikan yang baik. 2) Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen mengenai pelayanan pasar ikan serta untuk mengetahui tingkat kepentingan kebutuhan-kebutuhan tersebut. 3) Kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan metode QFD. Analisa dengan metode ini dibagi menjadi 4 tahap, menurut Cohen (1995) tahap perencanaan dan pengembangan fase model QFD dapat disebut juga matriks, adapun matriks perencanaan dan pengembangan QFD adalah sebagai berikut: a) Matriks perencanaan produk (House of Quality) Menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, co-relationship, relationship, customer competitive evaluation, competitive technical assasement, dan targets. b) Matriks perencanaan part (Part of Deployment) Merupakan factor-faktor teknis yang kritikal terhadap pengembangan produk. c) Matriks perencanaan proses (Process Planning) Merupakan matriks proses pembuatan pengembangan suatu produk. d) Matriks perencanaan produksi (Production Planning) Memaparkan tindakan yang perlu diambil di dalam perbaikan kualitas produk. 4) Dari hasil analisa QFD, diperoleh kebutuhan teknis untuk memperbaiki pelayanan pasar ikan di Pantai Depok. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi kebutuhan konsumen Dari hasil survey dan penyebaran kuesioner, diperoleh daftar kebutuhankonsumen terhadap pelayanan pasar ikan seperti dapat terlihat pada tabel berikut. Tabel 1. Atribut kebutuhan konsumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Atribut Pedagang mampu memberikan informasi yang benar dan akurat. Kemampuan menggunakan timbangan dengan baik dan benar (tidak curang) Adanya supply air bersih yang cukup Pedagang yang dipekerjakan harus sehat dan tidak menderita penyakit menular atau menyebarkan kuman penyakit menular. Peralatan yang berhubungan langsung dengan ikan yang diolah harus terbuat dari bahan anti karat, mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan kontaminasi. Tersedia bak sampah di area pasar ikan dan dibedakan menurut jenis sampah (sampah dari sisik ikan dan sampah biasa) Wadah untuk penampungan limbah tidak bocor dan tertutup serta mudah dibersihkan. Adanya pemeriksaan rutin terhadap kualitas ikan Adanya IPAL (InstalasiPengolahan Air Limbah) untuk mengolah limbah cair dari pasar ikan Pedagang dapat melakukan komunikasi yang baik dengan para konsumen. Tersedianya fasilitas box pendingin untuk menjaga kualitas ikan Tersedianya es batu yang cukup untuk menjaga kesegaran ikan Pedagang menggunakan sarung tangan saat mengolah ikan.

Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan

14 15 16 17 18 19 20 21

Harga ikan di pasar ikan dapat ditawar Bangunan pasar ikan berbentuk ramping dant erbuka agar bisa mengoptimalkan penghawaan untuk menghindari bau amis. Permukaan meja pengolahan ikan halus dan rata sehingga mudah dibersihkan Bangunan menggunakan material konblok atau koral agar bisa menyerap air. Setiap pekerja memiliki kebiasaan kesehatan yang baik Kecepatan pedagang dalam (±5 menit) Tinggi tempat display ikan sesuai untuk memudahkan pengamatan dan pemilihan Pasar ikan memiliki laboratorium yang dapat digunakan untuk menunjang pengendalian mutu secara mandiri

Penyusunan matriks HoQ HoQ disusun berdasarkan data yang telah didapatkan dan perhitungkan yang telah dilakukan. Tembok bagian kiri merupakan atribut kebutuhan konsumen terhadap pelayanan pasar ikan. Kebutuhan teknis merupakan terjemahan dari atribut kebutuhan konsumen terhadap pelayanan pasar ikan. Dalam menentukan kebutuhan teknis harus mempertimbangkan sumberdaya yang ada pada perusahaan (Pasar Ikan). Gambar 1 berikut merupakan matriks HoQ pelayanan pasar ikan Pantai Depok. Matriks Part Deployment Pada matriks part deployment ini ditentukan faktor-faktor teknis yang kritikal terhadap pengembangan produk. Matriks ini dibuat berdasarkan Gambar 1 dimana kebutuhan teknis dalam matriks ini adalah kebutuhan yang sekiranya masih sulit untuk divisualisasikan, sedangakan atribut yang sudah pasti tetap ditulis sama seperti pada matriks HoQ. Selanjutnya dicari nilai prioritas dan normalisasi prioritas pada masing-masing kebutuhan Part Deployment. Prioritas diperoleh berdasarkan hasil penjumlahan dan perkalian setiap kebutuhan teknis yang telah dinormalisasikan dengan hubungan antara kebutuhan teknis dan faktor-faktor teknis yang kritikal terhadap perkembangan pelayanan. Matriks part deployment dapat dilihat pada Gambar 2.

Bangunan tidak memiliki pintu untuk penghawaan

Konsumen dapat menawar harga ikan

Tinggi meja nyaman untuk display produk

Tersedia lokasi untuk uji mutu mandiri

Limbah mengalir menuju penampungan

Permukaan meja dari keramik

Lantai berbahan dasar kon blok atau koral

Persediaan air mencukupi

Penjadwalan piket tiap hari untuk tikm 8

Tersedia fasilitas cold storage

Persediaan es batu mencukupi

Tersedia dua jenis bak sampah

Tempat sampah berbahan dasar plastik

Tiap pedagang memiliki timbangan digital

Pedagang lebih terampil

Lingkungan aman dari kontaminasi

Komunikasi yang nyaman

Prioritas Normalisasi Prioritas TKK

Tersedia pembuangan limbah di kios

Atribut Kebutuhan Konsumen

Lingkungan yang sehat

Bangunan ramping dan terbuka

3,19

8 Kemampuan komunikasi pedagang

3,33 4 1,23

6,27 5,26 1,5 1,5 6,14 5,57 1,5 5,98 5,09

9 Tersedian IPAL

3,37 4 1,48 1,2 5,94 4,96

10 Kecepatan pedagang

2,91 4 1,36 1,5 5,44 4,93

11 Kemampuan menggunakan timbangan

3,58 4 1,24 1,5

3,59 4 1,28 1,5

2 Tersedianya box pendingin

3,32 4 1,37 1,5 6,82 5,66

3 Peralatan mengontaminasi

3,42 4 1,31

4 Penggunaan sarung tangan

3,21 4 1,67 1,5 6,41 5,33

5 Pekerja dalam keadaan sehat

3,45 4 1,24 1,2 6,34 5,32

6 Kebiasaan sehat pekerja

3,11 4 1,36

7 Memberikan informasi yang benar

Tersedia tempat cuci tangan

No

13 14

Pengadaan cold storage

Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

Pengaturan tinggi meja display Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan sebanyak 5%

22 23 24

20

Pembangunan laboratorium

Meja pengolahan terbuat dari keramik

19

21

Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air Penggunaan kon blok atau koral

18

Pemeriksaan rutin oleh tim 8

17

16

Menyediakan es batu sesuai kebutuhan

Wadah limbah terbuat dari plastik Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis

12

15

Meningkatkan kemampuan pedagang Pengadaan timbangan digital

11

Menerapkan 5 S Pengadaan sistem pengolahan limbah dengan lumpur aktif

10

Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

8 9

Menyediakan wastafel Menyediakan tempat sampah

5

7

Pedagang dalam kondisi yang sehat

4

6

Pisau tahan karat dan wadah higienis Pengadaan sarung tangan

3

Min

Setiap pedagang memiliki sarung tangan

1 Max

Produk ikan tidak terkontaminasi

Arah Perbaikan Menyediakan sarana seperti whiteboard

Target

0,67 0,51 0,50 0,95 0,48 0,86 0,47 0,50 0,52 0,45 0,85 0,41 0,40 0,96 0,91 0,56 0,75 0,39 0,38 0,37 0,37 0,36 0,36 0,36 5,02 3,82 3,75 7,12 3,15 6,45 3,52 3,75 3,89 3,37 6,37 3,07 2,99 7,19 6,82 4,19 5,62 2,92 2,85 2,77 2,77 2,70 2,70 2,70

Analisa persaingan

1 2 3

Analisa persaingan Persepsi konsumen harapan konsumen

4 1,31

Skala Kebutuhan Konsumen Normalisasi skala kebutuhan konsumen

Titik Penjualan

Rasio Perbaikan

Tujuan masa depan

1

Menyediakan box pendingin yang bersih dan Tidak cacat

Lemah

2

3

1

Sedang

Pengadaan dan penggantian box pendingin

Negatif Sedang

9

Tersedia informasi mengenai harga, jenis, dan tanggal kedatangan ikan

Rancangan Kebutuhan Teknis

Matriks Hubungan

Target

Positif Sedang

Kuat Positif Kuat

Korelasi

Negatif Kuat

4 6,89 5,79

1,5 6,72 5,57

12 Wadah tidak bocor

3,41 4 1,32

13 Bak sampah berdasarkan jenisnya

3,41 4

1,2 5,36 4,48 1,31 1,2 5,29 4,44

5,40 4,51

14 Ketersediaan es batu

3,30 4 1,34

15 Pemeriksaa rutin ikan

3,39 4

1,2 5,31 4,40 1,30 1,2 5,29 4,39

16 Adanya supply air bersih

3,54 4 1,23 1,2 5,22 4,33

17 Menggunakan material kon blok atau koral

3,12 4 1,34 1,2 5,14 4,26

18 Meja pengolahan ikan halus dan rata

3,12 4 1,33 1,2 4,98 4,13

19 Laboratorium pasar ikan

2,75 3 1,46 1,2 4,82 3,99

20 Tinggi meja display

2,85 4 1,42 1,2 4,86 4,03

21 Harga ikan dapat ditawar

3,20 4 1,25 1,2 4,80 5,98

1 Menyediakan sarana seperti white board

23

Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan sebanyak 5%

Rata-rata tinggi siku pedagang

22

24

Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

20

Pembangunan laboratorium

Meja pengolahan terbuat dari keramik

19

21

Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air

Penggunaan kon blok atau koral

18

17

Jenis bahan bangunan untuk membuat cold storage

Penyediaan 1 orang dalam tim 8 untuk memeriksa setiap harinya

16

Menyediakan es batu dengan perbandingan es:ikan 1:1

15

14

Wadah limbah terbuat dari plastik

13

Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis

Pengadaan timbangan digital

12

11

Pengadaan sistem pengolahan limbah dengan lumpur aktif Mengadakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan pedagang

Menerapkan 5 S

9

10

Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

7

8

Menyediakan wastafel

Menyediakan tempat sampah

6

5

4

5,02

2 Menyediakan box pendingin yang bersih dan tidak cacat

3,82

3

Pisau tahan karat dan wadah higienis

3,75

4

Penggunaan sarung tangan

7,12

5 Pedagang dalam kondisi yang sehat

3,15

6 Menyediakan wastafel

6,45

7

3

1

No

2

Kelengkapan informasi yang dibutuhkan

How

What

Kemampuan box pendingin untuk mempertahankan kondisi bersuhu rendah Pisau terbuat dari bahan stainless steel dan wadah terbuat dari plastik Ukuran sarung tangan sesuai dengan ukuran tangan Pembuatan peraturan bagi pedagang yang sakit

Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan

3,52

Menyediakan tempat sampah

8 Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

3,75

9 Menerapkan 5S

3,89

10 Pengadaan sistem pengolahan limbah lumpur aktif

3,37

11 Meningkatkan kemampuan pedagang

6,37

12 Pengadaan timbangan digital

3,07

13 Wadah limbah terbuat dari plastik

2,99

14 Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis sampah

7,19

15 Menyediakan es batu dengan perbandingan es batu : berat ikan 1:1

6,82

16 Pengadaan cold storage

4,19

17 Pemeriksaan rutin oleh tim 8

5,62

18 Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air

2,92

19 Penggunaan kon blok atau koral

2,85

20 Meja pengolahan terbuat dari keramik

2,77

21 Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

2,70 2,70 2,70 2,70

22 Pembangunan laboratorium 23 Pengaturan tinggi meja display 24 Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan

Contribution

Relative Contribution (%)

45,18 34,38

33,75 64,08

5,05 3,84 3,77 7,16

28,35 58,0231,68 33,75 35,01 30.33 57,33 27,63 26,91 3,17 6,49 3,54 3,77 3,91

3,39 6,41 3,09

64,71

3,01 7,23

61,38 37,71 50,58 26,2825,65 24,93 24,30 24,30 24,30 6,86

4,22 5,65

2,94 2,87

24,30

2,79 2,72 2,72 2,72 2,72

Matriks Process Planning Matriks ini merupakan matriks proses pembuatan pengembangan suatu produk. Matriks ini disusun berdasarkan Gambar 2, dari Gambar 2 ini juga dapat ditentukan bobot prioritas dan normalisasi prioritas berdasarkan hubungan antara kebutuhan teknis dengan kebutuhan part deployment dikalikan dengan nilai normalisasi prioritas kebutuhan teknis. Gambar 3 menunjukkan matriks Process Planning. Matriks Production Planning Matriks ini memaparkan tindakan yang perlu diambil dalam perbaikan kualitas produk/pelayanan yang disusun berdasarkan Gambar 3. Matriks production planning dapat dilihat pada Gambar 4.

1 Kelengkapan informasi yang dibutuhkan 2

Kemampuan box pendingin untuk mempertahankan kondisi bersuhu rendah

3 Pisau terbuat dari bahan stainless steel 4 Ukuran sarung tangan sesuai ukuran tangan 5

Pembuatan peraturan bagi pedagang yang sakit

23

Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan sebanyak 5%

Pembangunan laboratorium

22

24

Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

21

Penyesuaian tinggi meja

Meja pengolahan terbuat dari keramik

20

Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air

Penggunaan kon blok atau koral

19

Penjadwalan tim 8

17

18

Dinding cold storage terbuat dari bahan polyurethanae

16

Menyediakan es batu dengan perbandingan es:ikan 1:1

15

13

14

Wadah limbah terbuat dari plastik

12

Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis

Pelatihan secara kontinyu

Pengadaan timbangan digital

10

11

Menerapkan 5 S

Pengadaan sistem pengolahan limbah dengan lumpur aktif

9

7

Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

Menyediakan wastafel

Menyediakan tempat sampah

6

8

Larangan bagi pedagang yang sakit untuk berdagang

Bahan sarung tangan

4

5

Pembersihan rutin peralatan setelah selesai digunakan

3

2

5,05 3,84 3,77 7,16 3,17 6,49

6 Menyediakan wastafel 7

Penyediaan informasi mengenai jenis, harga, tanggal kedatangan ikan

No

Pembuatan kotak pendingin berinsulasi

What

1

How

Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan

3,54

Menyediakan tempat sampah

8 Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

3,77

9 Menerapkan 5S

3,91

10 Pengadaan sistem pengolahan limbah lumpur aktif

3,39

11 Mengadakan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan pedagang

6,41

12 Pengadaan timbangan digital

3,09

13 Wadah limbah terbuat dari plastik

2,01

14 Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis sampah

7,23

15 Menyediakan es batu dengan perbandingan es batu : berat ikan 1:1

6,86

16 Jenis bahan bangunan untuk membangun cold storage

4,22

17 Penyediaan 1 orang dalam tim 8 untuk memeriksa setiap harinya

5,65

18 Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air

2,94

19 Penggunaan kon blok atau koral

2,87

20 Meja pengolahan terbuat dari keramik

2,79

21 Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

2,72 2,72 2,72 2,72

22 Pembangunan laboratorium 23 Rata-rata tinggi siku pedagang 24 Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan

Contribution

Relative Contribution (%)

45,45 34,56

33,93 64,44

5,05 3,84 3,77 7,16

Gambar 3. Planning

28,53 58,4131,86 33,93 35,19 30,51 57,69 27,81 27,09 3,17 6,49 3,54 3,77 3,91

Matriks

3,39 6,41 3,09

Process

65,07

3,01 7,23

61,74 37,38 50,85 26,46 25,83 25,11 24,48 24,48 24,48 24,48 6,86

4,22 5,65

2,94 2,87

2,79 2,72 2,72

2,72 2,72

1 Penyediaan informasi mengenai jumlah, harga, tanggal kedatangan ikan

Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan sebanyak 5%

22

Pembangunan laboratorium

20

Menambah tinggi meja menjadi 88 cm

19

21

Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

18

Penggunaan kon blok atau koral

Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air

16

Meja pengolahan terbuat dari keramik

Pengaturan suhu cold storage -20 derajad celcius

15

17

Menyediakan es batu dengan perbandingan es:ikan 1:1

12

14

Pengadaan timbangan digital

Wadah limbah terbuat dari plastik

11

Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis

Kerja sama dengan dinas pariwisata

10

13

Menerapkan 5 S

Pengadaan sistem pengolahan limbah dengan lumpur aktif

7

9

Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

6

8

Menyediakan wastafel

Menyediakan tempat sampah

5

Sarung tangan terbuat dari bahan karet

4

Konstruksi box pendingin

5,05

2 Pembuatan kotak pendingin berinsulasi

3,84

3 Pembersihan rutin peralatan setelah selesai digunakan

3,77

4 Bahan sarung tangan

7,16

5 Larangan bagi pedagang yang sakit untuk berdagang

3,17

6 Menyediakan wastafel

6,49

7

Penyimpanan alat ditempat yang higienis dan ditata rapi

No

3

1

What

2

How

Monitoring oleh pengelola pasar ikan dilapangan

Planning needs

3,54

Menyediakan tempat sampah

8 Desain bangunan pasar ramping dan terbuka

3,77

9 Menerapkan 5S

3,91

10 Pengadaan sistem pengolahan limbah lumpur aktif

3,39

11 Pelatihan secara kontinyu

6,41

12 Pengadaan timbangan digital

3,09

13 Wadah limbah terbuat dari plastik

2,01

14 Pengadaan bak sampah berdasarkan jenis sampah

7,23

15 Menyediakan es batu dengan perbandingan es batu : berat ikan 1:1

6,86

16 Dinding cold storage terbuat dari bahan polyurethane

4,22

17 Penjadwalan tim 8

5,65

18 Tersedia PAM, sumur, dan tempat penampungan air

2,94

19 Penggunaan kon blok atau koral

2,87

20 Meja pengolahan terbuat dari keramik

2,79

21 Meja pengolahan dilengkapi saluran pembuangan air limbah

2,72 2,72 2,72 2,72

22 Pembangunan laboratorium 23 Penyesuaian tinggi meja 24 Memberikan harga lebih dari harga yang ditetapkan

Contribution

124,83

Relative Contribution (%)

13,89

34,56

33,93 64,44

3,84 3,77 7,16

58,41 31,86 33,93 35,19 30,51 57,69 27,81 27,09

65,07

6,50 3,54 3,77

7,24 6,69

3,91 3,39

Gambar 4. Matriks Production Planning

6,41 3,09 3,01

60,12 37,98 26,46

25,83

25,11 24,48 24,48 24,48 24,48

2,72 2,72 2,72 4,22 2,94 2,87 2,79 2,72

Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan

Berdasarkan matriks the four phase of QFD, pada matriks Production Planning ini dapat diperoleh beberapa langkah atau tindakan yang direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan teknis, langkah tersebut adalah: 1. Monitoring di lapangan oleh pengelola pasar ikan Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan penyediaan informasi mengenai jumlah, harga, dan tanggal kedatangan ikan, larangan bagi pedagang yang sakit untuk berdagang, dan penjadwalan tim 8. Tim 8 merupakan tim yang saat ini bertugas untuk menhelola pasar ikan. Monitoring ini perlu dilakukan untuk menjamin bahwa kebutuhan teknis diatas benar-benar dilakukan dengan tertib dan baik. 2. Sarung tangan terbuat dari bahan karet Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan bahan sarung tangan. Sarung tangan yang terbuat dari bahan karet mudah disesuaikan dengan ukuran tangan karena bahannya yang melar. 3. Kerja sama dengan Dinas Pariwisata Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan pelatihan secara kontinyu. Pelatihan mengenai manajemen pelayanan ini biasanya diadakan oleh Dinas pariwisata. Oleh karena itu dengan adanya kerja sama dengan Dinas Pariwisata diharapkan pelatihan dapat dilakukan secara kontinyu minimal enam bulan sekali. 4. Pengaturan suhu cold storage Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan dinding cold storage terbuat dari bahan Polyurethane. Suhu cold storage yang baik berkisar -200 C (Anonim 2, 2011). Dengan suhu ini kualitas mutu ikan dapat terjaga dan ikan tetap dalam keaddaan segar. Karena dengan suhu ini maka jasad renik (bakteri) tidak dapat berkembang biak. 5. Penyimpanan alat ditempat yang higienis (lemari) dan ditata rapi Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan pembersihan rutin peralatan setiap selesai digunakan. Peralatan yang sudah dibersihkan sebaiknya disimpan ditempat yang higienis (misalnya di dalam lemari) dan ditata dengan rapi agar tersimpan dengan baik. 6. Konstruksi kotak pendingin Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan pembuatan kotak pendingin berinsulasi. Kotak pendingin berinsulasi harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti fungsi pemakaian, volume ikan, dan lama penyimpanan. Menurut Purba dan Yulianto (2003), kotak pendingin yang cocok untuk kapasitas 15 kg adalah kotakpendingin ikan dengan ukuran 70 cm x 50 cm x 40 cm dengan perbandingan rasio ikan dan es 1:1 dan masa penyimpanan 48 jam. 7. Menambah tinggi meja menjadi 88 cm Tindakan ini untuk memenuhi kebutuhan penyesuaian tinggi meja. Tinggi meja pasar ikan Pantai Depok saat ini adalah ± 80 cm. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan sebanyak 8 cm untuk mendapatkan meja display yang ideal.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. 2.

Penelitian ini melibatkan 21 atrbut kebutuhan konsumen, atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah pedagang dapat memberikan informasi yang benar dan akurat. Berdasarkan matriks The Four Phase of QFD diperoleh kebutuhan teknis sebagai berikut: a) Monitoring di lapangan oleh pengelola pasar ikan b) Sarung tangan terbuat dari bahan karet c) Kerjasama dengan Dinas Pariwisata d) Pengaturan suhu cold storage pada -200C e) Penyimpanan alat ditempat yang higienis (lemari) dan ditata rapi f) Konstruksi kotak pendingin berdasarkan fungsi pemakaian, volume ikan, dan lama penyimpanan

g)

Menambah tinggi meja menjadi 88 cm

SARAN Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisa persaingan dengan membandingkan Pasar Ikan Higienis yang merupakan jenis pasar ikan dengan standar mutu sesuai dengan kesehatan, higienitas bahan pangan, serta syarat sanitasi lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Quality Function Deployment. http://www.processtext.com/abctxt.html. [Diakses tanggal 19 Mei 2009]. Anonim 2. 2011. Pengawetan Ikan Menggunakan Cold Storage. http://kotaikan.blogspot.com/2011/06/pengawetan-ikan-menggunakan-cold.html. [Diakses pada tangal 10 September 2011] Cohen L. 1995. Quality Function Deployment: Lingking a company with is customers, ASQS Press Purba P and ME Yulianto. 2003. Rancang Bangun Kotak Penyimpan Ikan Berinsulasi Untuk Mempertahankan Kualitas Ikan dengan Proses Pendinginan serta Aplikasinya pada Ikan Tongkol. http://eprints.undip.ac.id/21521/. [Diakses tanggal 10 September 2011].