Belajar Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1.
Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011, Skripsi, Pembimbing: (1) Drs. Amin
Otoni ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REPRESENTASI BELAJAR BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan kepada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan
Oleh Prof. Dr. SESUAIKAN SARUMAHA, S.Pd., M.Si., M.A NIM : 062117137
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAN JANUARI 2011
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REPRESENTASI BELAJAR BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh SESUAIKAN SARUMAHA NIM : 062117137
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAN JANUARI 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN SKRIPSI
Skripsi yang diajukan oleh: Nama
:
SESUAIKAN SARUMAHA
NIM
:
062117137
Program
:
Strata Satu (S-1)
Program Studi
:
Pendidikan Matematika
Fakultas
:
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul
: Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011.
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji. Gunungsitoli,
Januari 2011
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Amin Otoni Harefa, M.Pd NIP. 19600410 199512 1 001
Drs. Henoki Waruwu, M.Pd NIP.19640515 1995512 1 001
Mengetahui, Ketua Program studi Pendidikan Matematika,
Melinus Telaumbanua, S.Pd NIDN.0113058001
PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi yang diajukan oleh : Nama NIM Program Program Studi Fakultas Judul Skripsi
: : : : : :
SESUAIKAN SARUMAHA 062117137 Strata Satu (S-1) Pendidikan Matematika FP-MIPA Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011
telah dipertahankan di depan dewan penguji skripsi pada tanggal 18 Januari 2011.
Gunungsitoli, Dewan Penguji
Januari 2011
Tanda Tangan
1. Tandrasokhi Halawa, M.Pd 2. Drs. Amin Otoni Harefa, M.Pd 3. Drs. Henoki Waruwu, M.Pd 4. Drs. Faozatulo Zebua 5. Melinus Telaumbanua, S.Pd Panitia Ujian Skripsi Ketua,
Sekretaris,
Drs. Henoki Waruwu, M.Pd NIP. 19640515 199512 1 001
Melinus Telaumbanua, S.Pd NIDN. 0113058001
Mengetahui, Pj. Rektor IKIP Gunungsitoli,
Dr. Sadieli Telaumbanua, M.Pd.,M.A NIP. 19610901 1986031 1 002
ABSTRAK
Sarumaha, Sesuaikan, 2011, Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011, Skripsi, Pembimbing: (1) Drs. Amin Otoni Harefa, M.Pd., dan(2) Drs. Henoki Waruwu, M.Pd. Kata Kunci : Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah, Proses Pembelajaran, dan Hasil Belajar. Dalam meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru yaitu menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan sekaligus melatih siswa dalam memecahkan masalah yang sifatnya konkrit dalam kehidupan sehari-hari secara sistematis. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah, (2). Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen yang digunakan adalah (a) lembaran observasi untuk siswa dan guru/peneliti, (b) lembaran panduan wawancara, (c) angket, (d) rekaman video, (e) tes hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-C semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa sebanyak 39 orang. Berdasarkan pelaksanaan siklus I (pertama) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah mencapai nilai rata-rata 2,22 dan 2,38 dan angket kualitas proses pembelajaran tergolong cukup, sedangkan pada siklus II (dua) hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran melalui model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah mencapai rata-rata 3,22 dan hasil angket tergolong baik sekali. Tes hasil belajar pada siklus I (pertama) diperoleh rata-rata hitung 58,44 dengan kategori kurang. Sedangkan pada siklus II (dua) pelaksanaan tes hasil belajar diperoleh rata-rata hitung 74,53 dengan kategori baik. Dari pengolahan tes hasil belajar siswa pada silkus II ternyata persentase ketuntasan belajar sudah memenuhi target yang telah ditetapkan dengan kriteria ketuntasan minimal ideal adalah 75%. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, maka penulis menyarankan sebagai berikut: (1). Hendaknya guru dapat menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah dalam pembelajaran matematika. (2). Hendaknya guru lebih mengoptimalkan pemberian motivasi dan merancang proses pembelajaran dengan baik, (3). Hendaknya hasil penelitian ini menjadi bahan perbandingan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya ditingkat yang lebih luas. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan rahmat Nya selama proses penulisan skripsi ini, yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaaran
Representasi
Belajar
Berbasis
Masalah
Dalam
Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Fakultas Pendidikan matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Program Studi Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, pendapat, nasehat, dukungan dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam menyelesaiakan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Sadieli Telaumbanua, M.Pd.,MA sebagai Pj. Rektor IKIP Gunungsitoli. 2. Bapak Drs. Henoki Waruwu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) IKIP Gunungsitoli dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan nasehat kepada penulis. 3. Bapak Melinus Telaumbanua, S.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Matematika. 4. Bapak Drs. Amin Otoni Harefa, M.P.d sebagai Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan nasehat serta motivasi kepada penulis. ii
5.
Bapak ibu dosen IKIP Gunungsitoli yang telah membekali penulis dengan sejumlah ilmu pengetahuan.
6. Ibu Deniria Gulo, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Telukdalam yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di Sekolah yang beliau pimpin. 7. Bapak Ariston Maduwu, S.Pd sebagai guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Telukdalam yang telah banyak memberi saran, masukan dan dukungan kepada penulis. 8. Teristimewa kepada kedua orang tua, abang, kakak, dan adik-adik tercinta yang senantiasa mendoakan, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada penulis baik segi moril maupun materil selama di bangku perkuliahan. 9. Rekan-rekan seperjuangan aktivis DPC GMNI cabang Nias dan Nias Selatan yang telah banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 10. Dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas bantuan, bimbimgan dan motivasi dari semua pihak, penulis berdoa kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan membalaskannya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat demi pengembangan Ilmu Pengetahuan.
Telukdalam,
Januari 2011
Penulis,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 iii
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
8
C. Batasan Masalah ........................................................................
9
D. Rumusan Masalah .....................................................................
9
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
10
F. Hipotesis Penelitian ...................................................................
10
G. Manfaat Penelitian ...................................................................
11
H. Asumsi Penelitian .....................................................................
11
I. Keterbatasan Penelitian .............................................................
12
J. Defenisi Operasional .................................................................
12
iv
BAB II
KAJIAN TEORITIS ......................................................................
13
A. Kerangka Teori ..........................................................................
13
1. Pengertian Belajar ...............................................................
13
2. Pengertian, Ciri-Ciri dan Komponen Pembelajaran
..........
14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran ....
17
4. Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran ........................
19
5. Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran ..........................
21
6. Belajar Matematika .............................................................
22
7. Hasil Belajar dan Penilaiannya ...........................................
24
a. Pengertian Hasil Belajar ................................................
24
b. Penilaian Hasil Belajar ..................................................
27
c. Makna Penilaian Hasil Hasil Belajar ...........................
30
d. Hasil Belajar Matematika Berdasarkan KTSP ..............
31
8. Model Pembelajaran ............................................................
32
a. Pengertian Model Pembelajaran ...................................
32
b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran .......................................
34
c. Fungsi Model Pembelajaran ..........................................
34
9. Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Matematika ........................................
35
10. Materi Penelitian .................................................................
40
B. Kerangka Berpikir ....................................................................
48
v
BAB III
METODE PENELITIAN .............................................................
49
A. Objek Tindakan .........................................................................
49
B. Lokasi Penelitian .......................................................................
49
1. Lokasi Penelitian .................................................................
49
2. Subjek Penelitian .................................................................
50
C. Waktu dan Lamanya Tindakan .................................................
50
1. Waktu Tindakan ..................................................................
50
2. Lamanya Tindakan ..............................................................
50
D. Prosedur Pelaksanaan Tindakan ................................................
50
1. Insrumen Penelitian .............................................................
50
a. Lembaran Observasi ......................................................
51
b. Lembaran Panduan Wawancara ....................................
52
c. Angket ...........................................................................
52
d. Rekaman Video .............................................................
53
e. Tes Hasil Belajar ...........................................................
53
1) Tes Hasil Belajar pada Siklus Pertama ....................
53
a) Uji Validitas Tes ..............................................
54
b) Uji Reliabilitas Tes .............................................
55
c) Uji Tingkat Kesukaran ......................................
56
d) Uji Daya Pembeda .............................................
57
2) Tes Hasil Belajar pada Siklus Kedua ......................
58
2. Desain Penelitian .................................................................
59
3. Pelaksanaan Tindakan .........................................................
61
vi
BAB VI
E. Teknik Analisis Data ................................................................
63
1. Pengolahan Hasil Observasi ................................................
63
2. Pengolahan Hasil Wawancara .............................................
65
3. Pengolahan Hasil Angket ....................................................
65
4. Pengolahan Tes Hasil Belajar .............................................
67
5. Rata-Rata Hitung .................................................................
67
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................
69
A. Temuan Penelitian .....................................................................
69
1. Setting Penelitian ................................................................
69
2. Paparan Data Siklus I .........................................................
70
a. Hasil Observasi Pada Siklus I .......................................
70
1) Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Pertama ...........
70
2) Hasil Pengamatan Pada pertemuan Kedua ...............
71
b. Hasil Wawancara Pada Siklus I ...................................
73
c. Hasil Angket
................................................................
73
d. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ................................
74
e. Refleksi Pada Siklus I ...................................................
75
2. Paparan Data Pada Siklus II ...............................................
76
a. Hasil Observasi Pada Pertemuan Pertama .....................
76
1) Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Pertama ............
76
2) Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Kedua ..............
77
b. Hasil Wawancara Pada Siklus II ..................................
79
c. Hasil Angket
80
................................................................ vii
d. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ...............................
80
e. Refleksi Pada Siklus II .................................................
81
f. Analisis Hasil Penelitian
.............................................
81
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
84
A. Kesimpulan .................................................................................
84
B. Saran ...........................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
86
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Halaman
Rata-Rata Nilai Ulangan Semester Siswa Kelas VII-C pada Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam ......................................................
7
2.
Pengolahan Hasil Validasi Logis Tes Hasil Belajar pada Siklus I ............... 139
3.
Hasil Analisis Validasi Logis Tes Hasil Belajar Siklus I ............................. 140
4.
Hasil Ujicoba Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kelas VIII-C Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 .................................................................................................... 141
5.
Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 1
.................. 143
6.
Hasil Penghitungan Uji Validitas Tes Hasil Belajar Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kelas VIII-B Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................................................................................... 145
7.
Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 2 ................... 146
8.
Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 3 .................... 148
9.
Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 4 ................... 150
10. Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 5 ................... 152 11. Persipan Penghitungan Reliabilitas Tes Hasilbelajar Siklus I ..................... 154 12. Hasil Pengitungan Tingkat Kesukaran Tes Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kelas VIII-C Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................................................................................... 159
ix
13. Data Kelompok Atas dan Data Kelompok Bawah Hasil Ujicoba Tes Hasil Belajar Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kelas VIII-B Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 ........................................................
160
14. Hasil Penghitungan Daya Pembeda Tes Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kelas VIII-B Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 . ........................................................................................................................ 162 15. Hasil Pengolahan Lembaran Observasi Untuk Siswa yang Tidak Terlibat Aktif dalam Proses Pembelajaran di Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus I ............................... 163 16. Hasil Pengolahan Lembaran Pengamatan Untuk Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran pada Siklus I di SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................................................................................... 165 17. Hasil Pengolahan Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru di Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................................................................................... 166 18. Rekapitulasi dan Hasil Pengolahan Angket Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus I ................................ 167 19. Hasil Pengolahan Angket Siklus I SMP Negeri 1 Telukdalam di Kelas VIII-C Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 ............................................ 170 20. Perolehan Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ....................................... 171 21. Pengolahan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus I ............................... 174
x
22. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 .................................................... 176 23. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus I ................. 178 24. Pengolahan Hasil Validasi Logis Tes Hasil Belajar pada Siklus I .............. 225 25. Hasil Analisis Validasi Logis Tes Hasil Belajar Siklus I .............................. 226 26. Hasil Pengolahan Lembaran Observasi untuk Siswa yang Tidak Terlibat Aktif dalam Proses Pembelajaran di Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ...................................................... 227 27. Hasil Pengolahan Lembaran Observasi Pengamatan untuk Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran pada Siklus II di SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 .......................................................................... 229 28. Hasil Pengolahan Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru di kelas VIII-C Semester 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................................................................................... 230 29. Rekapitulasi dan Hasil Pengolahan Angket Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus II .............................. 231 30. Hasil Pengolahan Angket Siklus II SMP Negeri 1 Telukdalam di Kelas VIII-C Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 ............................................ 234 31. Perolehan Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus II ............... 235 32. Pengolahan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus II ............................... 238 xi
33. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II ........................................ 236 34. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus II ................ 238 35. Nilai Kritik r Product Moment ...................................................................... 243
xiv
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah ..................
38
2. Gradien Garis Melalui Dua Titik ..............................................................
42
3. Kerangka Berpikir .....................................................................................
48
4. Desain Penelitian .......................................................................................
61
5. Diagram Presentase Keterlibatan Siswa dalam proses pembelajaran Siklus I ......................................................................................................
72
6. Diagram Persentase Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I ......................................................................................................
72
7. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ...................
74
8. Diagram Persentase Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II .....................................................................................................
78
9. Diagram Persentase Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II .....................................................................................................
78
10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus II .................................
81
xiii
2
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Silabus .........................................................................................................
88
2. RPP Siklus I . 2.a. RPP Pertemuan Pertama ........................................................................
91
2.b. RPP Pertemuan Kedua .........................................................................
94
3. Naskah Soal Ulangan Harian Siklus I ..........................................................
99
4. Kunci Jawaban Soal Ulangan harian Siklus I .............................................. 100 5. Kisi- Kisi Soal Ulangan harian Siklus I ....................................................... 104 6. Pembobotan Soal ulangan Harian Siklus I ................................................... 105 7. Surat Permohonan Menjadi validator . 7.a Untuk Validator 1 ................................................................................... 107 7.b Untuk Validator 2 ................................................................................... 108 7.c Untuk Validator 3 ................................................................................... 109 8. Lembaran Telaah Butir Soal Bentuk Esei Siklus I. 8.a Untuk Validator 1 ................................................................................... 110 8.b Untuk Validator 2 ................................................................................... 112 8.c Untuk validator 3 .................................................................................... 114 9. Lembaran Observasi Untuk Siswa Yang Tidak Terlibat Aktif dalam Proses pembelajaran. 9.a. Untuk Pertemuan Pertama Siklus I ....................................................... 116 9.b. Untuk Pertemuan Kedua Siklus I .......................................................... 119
xiv
3
10. Lembaran Observasi Kegiatan Siswa yang Terlibat Aktif dalam Proses Pembelajaran Siklus I. 10.a. Untuk Pertemuan Pertama ................................................................... 122 10.b. Untuk Pertemuan Kedua ..................................................................... 124 11. Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru Siklus I. 11.a. Untuk pertemuan Pertama ................................................................... 127 11.b. Untuk Pertemuan Kedua ..................................................................... 130 12. Lembaran Panduan Wawancara ................................................................... 132 13. Sebaran Butir dalam Kisi-Kisi Instrumen Kualitas Pembelajaran .............. 133 14. Angket Tentang Kualitas Pembelajaran ....................................................... 134 15. Analisis Hasil Validasi Logis Tes asil Belajar Siklus I ................................ 138 16. Pengolahan Hasil Validasi Logis Tes Hasil belajar Siklus I ........................ 139 17. Hasil Analisis Validasi logis Tes Hasil Belajar Siklus I .............................. 140 18. Hasil Ujicoba Instrumen Tes Hasil belajar Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam .............................................................. 141 19. Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 1 .................... 143 20. Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 2 .................... 146 21. Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 3 .................... 148 22. Persiapan penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 4 ................... 150 23. Persiapan Penghitungan Validitas Ujicoba Tes Item Nomor 5 .................... 152 24. Persiapan Penghitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I .................. 154 25. Penghitungan Tingkat Kesukaran Tes ......................................................... 158
xv
4
26. Data Kelompok Atas dan Data Kelompok Bawah hasil Ujicoba Tes hasil Belajar Siklus I di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam ....................... 160 27. Pengolahan Lembaran Observasi untuk Siswa Yang Tidak Terlibat Aktif dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I .......................................... 163 28. Pengolahan Lembaran Pengamatan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I ................................................................................................. 164 29. Pengolahan Lembaran Observasi roses Pembelajaran Responden Guru Pada Siklus I ................................................................................................. 166 30. Pengolahan Angket Pada Siklus I ................................................................ 167 31. Perolehan Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus I ............................................................................. 167 32. Pengolahan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus I ................................................................................................. 171 33. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII-C Semester 1 SMP Negeri Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 ..................................................... 174 34. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus I ............................................................................. 178 35. RPP Siklus II. 35.a. RPP Pertemuan Pertama ..................................................................... 179 35.b. RPP Pertemuan Kedua ...................................................................... 182 36. Naskah Soal Ulangan Harian Siklus II ......................................................... 186 37. Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian Siklus II ............................................ 187 38. Kisi-Kisi Ulangan Harian Siklus II .............................................................. 190 xvi
5
39. Pembobotan Soal Ulangan Harian Siklus II ................................................ 191 40. Surat Permohonan enjadi Validator Siklus II. 39.a. Untuk Validator 1 ............................................................................... 193 39.b. Untuk Validator 2 ................................................................................ 194 39.c Untuk Validator 3 ................................................................................ 195 41. Lembaran Telaah Butir Soal bentuk Esei Siklus II. 40.a Untuk Validator 1 ................................................................................. 196 40.b. Untuk Validator 2 ................................................................................ 198 40.c. Untuk Validator 3 ................................................................................ 200 42. Lembaran Observasi Untuk Siswa Yang Tidak Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran Siklus II. 42.a. Untuk Pertemuan Pertama ................................................................... 202 42.b. Untuk Pertemuan Kedua ..................................................................... 205 43. Lembaran Observasi Kegiatan Siswa yang Terlibat Aktif dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II. 43.a. Untuk Pertemuan Pertama ................................................................... 208 43.b Untuk Pertemuan Kedua ..................................................................... 211 44. Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru Pada Siklus II. 44.a. Untuk Pertemuan Pertama ................................................................... 214 44.b. Untuk Pertemuan Kedua ..................................................................... 2 16 45. Lembaran Panduan Wawancara Responden Siswa Siklus II ....................... 218 46. Sebaran Butir Kisi-Kisi Instrumen Kualitas Pembelajaran .......................... 219 xvii
6
47. Angket Tentang Kualitas Pembelajaran ....................................................... 220 48. Analisis hasil Validasi Logis Tes Hasil Belajar Siklus II ............................ 224 49. Pengolahan Hasil validasi Logis Tes hasil Belajar Siklus II ....................... 225 50. Hasil Analisi Validasi Logis Tes Hasil Belajar Siklus II ............................. 226 51. Pengolahan Lembaran Observasi Untuk Siswa yang Tidak terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II ................................................. 227 52. Pengolahan Lembaran Pengamatan Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus II ............................................................................................... 228 53. Pengolahan Lembaran Pengamatan Proses Pembelajaran Responden Guru Pada Siklus II ...................................................................................... 230 54. Pengolahan Angket Pada Siklus II ............................................................... 231 55. Perolehan Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus II ............................................................................ 235 56. Pengolahan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus II ........................................................................... 238 57. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus II ........................................................................... 240 58. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII- C SMP Negeri 1 Telukdalam Pada Siklus II ........................................................................... 242 59. Nilai r Product Moment ............................................................................... 243 60. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................ 244 61. Surat Izin Ujicoba Instrumen Penelitian ...................................................... 245 62. Surat Keterangan Ujicoba Instrumen Penelitian .......................................... 246 xviii
7
63. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .................................................... 247 64. Pernyataan Keaslian Skripsi ......................................................................... 248 65. Biodata Penulis ............................................................................................ 253
xix
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk membekali manusia dengan sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya. Hal ini ditegaskan oleh Dalyono (2007:5) bahwa “Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan”. Selain itu, pendidikan
juga merupakan media yang berperan penting dalam menciptakan
sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Indonesia adalah salah satu Negara kesatuan yang bersistem, juga mempunyai cita-cita dan tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi, tahan uji, dan berdaya guna serta dapat bersaing dalam eraglobalisasi yang akan datang. Dengan demikian, peningkatan mutu pendidikan sudah selayaknya menjadi perhatian utama semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun sekolah, karena peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik dapat menjamin maningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal utama pembangunan Nasional. Namun untuk mendapatkan mutu pendidikan yang lebih baik, diperlukan usaha dan penanganan yang serius terutama dari pihak sekolah sebagai penyelenggara.
1
2
Sekolah
merupakan
wahana
untuk
mentransformasikan
nilai-nilai
kependidikan kepada siswa. Pendidikan di sekolah mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan dan salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Sebagai bagian pendidikan, matematika dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa berkualiatas, karena merupakan sarana belajar untuk mengkaji sesuatu secara logis, kritis dan sistematis. Pemikiran yang logis, kritis dan sistematis sangat dibutuhkan dalam menghadapi dan mencari penyelesaian setiap masalah yang terjadi. Paling dalam Waruwu (2009:21) menyatakan bahwa : Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia. Suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. Dalam proses pendidikan, kehadiran guru sangatlah dibutuhkan. Sebagai tenaga pendidik yang langsung melaksanakan interaksi belajar mengajar, tugas dan tanggungjawab seorang guru tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh karena objek yang dihadapinya adalah makhluk hidup yang mempunyai kondisi jasmani dan rohani serta memiliki pola pikir yang berbeda-beda. Demikian juga halnya dalam belajar, motivasi, IQ, rasa keingintahuan, dan perilaku dari setiap siswa tidak sama satu dengan yang lain. Oleh karena itu, guru harus mampu mendesain proses pembelajaran yang dapat memotivasi dan menggali potensi yang ada dalam diri siswa, sehingga siswa merasa nyaman, tertarik dan lebih leluasa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Begitu juga halnya
3
dalam proses pembelajaran matematika, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk membuat proses pembelajaran matematika itu lebih bermakna bagi sis wa serta mampu menghadirkan berbagai kemudahan bagi siswa dalam belajar matematika. Namun pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran di sekolah matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa, sehingga siswa menjadi takut mengikuti proses pembelajaran matematika. Hal ini sangat berpengaruhi pada menurunnya minat dan motivasi belajar siswa, yang akhirnya berakibat buruk pada hasil belajar matematika yang hingga saat ini masih tergolong kurang bila dibandingkan dengan hasil belajar mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah. Untuk itu, guru mata pelajaran matematika dituntut untuk mampu membawa pembaharuan dalam mendesain proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, karena pada dasarnya keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar matematika yang memuaskan merupakan keberhasilan guru dalam mendesain/merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Dimyati dalam Duha (2010:2) mengatakan bahwa “guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelolah kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal”. Kondisi lingkungan belajar yang efektif akan mampu menimbulkan ketertarikan belajar bagi siswa dan proses pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa yang sedang belajar. Salah satu materi matematika yang masih dianggap sulit dipahami siswa adalah pokok bahasan persamaan garis lurus. Pada materi pokok persamaan garis
4
lurus, siswa sering mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematik yang dihadapkan. Begitu juga halnya dalam mengkonstruksi masalah dalam kehidupan sehari-hari, siswa tidak mampu mengaplikasikan persamaan garis lurus dalam pemecahannya. Hal ini diakibatkan oleh karena tingkat pengetahuan siswa terhadap materi persamaan garis lurus dan aplikasinya sangat rendah. Kebiasaan guru matematika menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada guru dan kurangnya kemampuan untuk menghadirkan model pembelajaran yang tepat merupakan faktor utama penyebab rendahnya tingkat pengetahuan siswa terhadap materi pokok persamaan garis lurus. Sanjaya (2008:1) mengatakan bahwa: Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Agar proses pembelajaran matematika dapat berjalan lancar, efektif dan efisien serta mampu menarik minat dan motivasi belajar siswa, hendaknya seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran bertujuan untuk membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan senang dalam proses pembelajaran sehingga potensi yang dimiliki oleh setiap siswa dapat digali dan dikembangkan. Selain itu, proses pembelajaran yang didesain dengan baik akan mapembelajaran akan mampu
5
membuat siswa lebih memaknai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Menurut Napitupulu dkk dalam Duha (2010:3) mengatakan bahwa: Komponen yang harus diperhatikan oleh setiap pelaksana pendidikan dalam melaksanakan pendidikan, lebih khusus lagi pengajaran antara lain adalah : a) materi pelajaran, b) metode, c) alat-alat yang digunakan, d) evaluasi, dan e) kegiatan yang dilakukan. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk membuat siswa lebih aktif, kreatif dan senang pada saat proses pembelajaran matematika. Salah satunya adalah model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. Model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah yang dikemukakan tersebut dimaksudkan agar siswa aktif berpikir menyusun masalah dan kemudian menyelesaikannya. Keatifan berpikir siswa terungkap karena siswa mempresentasikan ide, konsep, dan prinsip yang dimiliki. Dengan demikian, siswa terlatih mengobservasi data/informasi untuk menciptakan masalah yang kemudian terlatih dalam mengidentifikasi dan menegosiasi cara penyelesaiannya (Hudojo, 2005:120-121). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 24 Agustus 2010 di SMP Negeri 1 Telukdalam diperoleh data sebagai berikut : 1.
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah antara lain : a. Hasil belajar matematika dari tahun ketahun bila dilihat dari nilai Ujian Nasional selama ini masih tergolong kurang. c. Sarana dan prasarana masih belum memadai, terutama kelengkapan perpustakaan dan laboratorium.
6
d. Kesadaran akan disiplin dan peraturan sekoalah masih kurang dari pihak siswa sehingga siswa banyak yang terlambat dan bolos pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. 2.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam, yakni : a. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. b. Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika. c. Tidak semua siswa memiliki buku paket, sehingga mencatat merupakan kegiatan wajib yang dilakukan sebagian siswa yang tidak memiliki buku paket pada setiap pertemuan, dengan demikian pencapaian materi sering terlambat. d. Pengetahuan prasyarat siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika sangat kurang. e. Siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas dan mengemukakan pendapat pada saat diskusi. f. Siswa cepat bosan belajar matematika. g. Siswa hanya tergantung pada guru sebagai sumber segala informasi. h. Data dari guru mata pelajaran matematika tentang nilai rata-rata hasil belajar siswa pada ujian akhir semester sebelum remedial untuk kelas VII-C Tahun Pelajaran 2009/2010 yaitu :
7
Tabel. 1 RATA-RATA NILAI UJIAN SEMESTER SISWA KELAS VII-C PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP NEGERI 1 TELUKDALAM No.
Tahun Pelajaran
Kelas
1.
2009/2010
VII– C
Genap
Rata-Rata Nilai 51,7
Ganjil
51,8
Semester
Sumber : Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam.
Jika rata-rata hasil belajar di atas dibandingkan dengan KKM mata pelajaran matematika yang telah ditetapkan di SMP Negeri 1 Telukdalam yaitu 60, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih kurang atau belum tuntas. 3.
Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, yakni : a. Siswa merasa takut belajar matematika, karena mereka menganggap bahwa belajar matematika itu sulit. b. Siswa merasa bosan ketika guru menyampaikan materi pelajaran karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariatif. c. Siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal matematika yang diberikan oleh guru. d. Siswa kurang memahami manfaat belajar matematika. e. Pembelajaran berpusat pada guru Dari beberapa uraian masalah
diatas, menurut prediksi peneliti perlu
diadakan suatu tindakan agar masalah tersebut tidak berkelanjutan dimasa yang akan datang yaitu dengan menerapkan model pembelajaran representasi belajar
8
berbasis masalah dalam proses pembelajaran matematika. Model pembelajaran representasi
belajar
berbasis
masalah
merupakan
salah
satu
alternatif
peningkatan proses pembelajaran dan dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran matematika. Serta melihat model pembelajaran ini belum pernah diterapkan di SMP Negeri 1 Telukdalam, maka peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran matematika untuk mengadakan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran matematika masih tergolong kurang.
2. Siswa merasa takut belajar matematika, karena mereka menganggap bahwa belajar matematika itu sulit.
3. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. 4. Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika. 5. Siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas dan mengerluarkan pendapat pada saat diskusi.
6. Pengetahuan prasyarat siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika sangat kurang.
9
7. Siswa merasa bosan ketika guru menyampaikan materi pelajaran karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariatif.
8. Tidak semua siswa memiliki buku paket mata pelajaran matematika, sehingga mencatat merupakan kegiatan wajib yang dilakukan sebagan siswa yang tidak memiliki buku paket pada setiap pertemuan, dengan demikian pencapaian materi sering terlambat.
9. Pembelajaran berpusat pada guru . 10. Siswa kurang memahami manfaat belajar matematika, karena matematika dianggap mata pelajaran yang penuh dengan simbol-simbol.
C. Batasan Masalah Agar dalam pelaksanaan penelitian ini tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah yang akan diteliti, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran berpusat pada guru. 2. Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih tergolong kurang. 3. Penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah
D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah?
10
2. Bagaimana
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan
penepan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah?
E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah diatas, adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. 2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis.
F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini. Yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : 1. Adanya peningkatan proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. 2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah.
11
G. Manfaat Penelitian Mafaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Sebagai bahan informasi atau bahan masukan kepada kepala sekolah, dalam melaksanakan dan supervisi kepada guru-guru terutama di lokasi penelitian. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada guru mata pelajaran matematika terutama dilokasi penelitian, tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. 3. Sebagai bekal pengetahuan dan wawasan baru kepada peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai tenaga pengajar dimasa yang akan datang. 4. Sebagai bahan perbandingan dan masukan kepada peneliti selanjutnya dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.
H. Asumsi Penelitian Yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika. 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dapat diukur melalui tes hasil belajar. 3. Pelaksanaan proses pembelajaran dapat dinilai dengan pengamatan. 4. Penelitian tindakan kelas m,erupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran.
12
I. Keterbatasan Penelitian Adapun yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek penelitian terbatas pada siswa kelas VIII-C Semester Ganjil SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Objek penelitian terbatas pada penerapan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. 3. Penilitian ini terbatas pada materi pokok persamaan garis lurus dibidang kognitif. 4. Pengamat dalam penelitian ini terdiri dari satu orang, yaitu guru mata pelajaran
J. Definisi Operasional Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1.
Proses
pembelajaran
adalah
proses
interaksi
seluruh
komponen
pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 2.
Model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menuntut keaktifan berpikir siswa dalam menyusun masalah
dan
kemudian
menyelesaikannya
dengan
mengobservasi
data/informasi yang ada, kemudian mempresentasikan ide, konsep, dan prinsip yang dimiliki. 3.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa pada bidang kognitif setelah mengikuti proses pembelajaran yang diperoleh melalui tes dan dinyatakan dalam bentuk angka.
13
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kerangka Teori 1.
Pengertian Belajar Sekolah merupakan salah satu wahana formal pendidikan sebagai tempat
belajar siswa untuk menimbah ilmu pengetahuan. Pada dasarnya belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Interaksi peserta didik dengan lingkungan belajarnya merupakan proses pendewasaan diri siswa kearah yang lebih positif. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Syah (2004:92) bahwa “Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”. Beberapa pendapat lain mengenai defenisi belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu : a. Purba dkk (2001:3) mengemukakan bahwa : Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses mental yang terjadi dalam benak seseorang yang melibatkan pengalaman belajar yang didapat oleh orang yang belajar dan melalui reaksi-reaksi terhadap lingkungan dimana ia berada, sehingga terjadi perubahan perilaku didalam diri orang/individu yang belajar. Perubahan-perubahan yang dimaksud adalah bersifat positif atau lebih baik dari sebelumnya. b. Djamarah dan Zain (2006:10-11) mengemukakan bahwa : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik
13
14
yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. c. Soejanto (1997:21) menyatakan bahwa : Belajar adalah segenap rangkaian 13 aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan yang menyangkut banyak aspek, baik karena kematangan maupun karena latihan. Berdasarkan pengertian-pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan dalam diri siswa yang meliputi tingkah laku, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersifat positif atau lebih baik dari sebelumnya sebagai akibat dari interaksi siswa dengan lingkungan dimana ia berada.
2.
Pengertian, Ciri-Ciri dan Komponen Pembelajaran Pada dasarnya pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar
dapat belajar dengan baik pada suatu lingkungan belajar. Menurut Purba dkk (2001:22-23) bahwa “Pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha-usaha pihak lain yang dapat menghidupkan, merangsang, mengarahkan dan mempercepat proses perubahan perilaku belajar agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan”. Senada dengan itu, Nurani (2003:41) mengatakan bahwa “Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu penyiapan atau penciptaan sistim lingkungan yang memungkinkan dapat terjadinya proses belajar pada peserta didik”. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan penyiapan atau penciptaan lingkungan
belajar yang lebih baik untuk
menghidupkan, merangsang, mengarahkan dan mempercepat proses perubahan
15
perilaku siswa yang melakukan interaksi belajar. Rancangan pembelajaran yang baik akan mampu mengaktifkan siswa dan mengoptimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki dalam proses belajarnya. Dalam kaitannya dengan uraian pengertian pembelajaran diatas, ada 3 (tiga) ciri khas dalam sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Hamalik dalam Wahyudi dkk (2007:3.33), yaitu : a. Rencana ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedural yang merupakan unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus. b. Saling ketergantungan (interdependence), antara unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberi sumbangannya kepada sistem pembelajaran. c. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujaun sistem pembelajaran adalah agar peserta didik dapat belajar. Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri pembelajaran diatas, ada beberapa komponen pembelajaran yang harus diketahui seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target yang diharapkan. Harefa (2010:18-21) menguraikan komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut: a. Tujuan Tujuan adalah suatu harapan atau cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan pembelajaran yang tidak mempunyai tujuan, dan hal ini telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum kegiatan pembelajaran yang tertera dalam rencana pembelajaran khusus. Kegiatan pembelajaran tidak dapat diajarkan sesuka hati, tetapi tetap mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti materi, pemilihan pendekatan, model, metode, media dan alat evaluasi. Semua komponen ini harus bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan.
16
b. Materi Pembelajaran Materi pelajaran merupakan substansi yang akan disajikan dalam kegiatan pembelajaran. Tanpa materi pembelajaran program pembelajaran tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar harus memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.Materi adalah salah satu sumber belajar bagi siswa dan sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Materi pelajaran merupakan komponen inti yang ada dalam kegiatan pembelajaran, karena memang materi pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh siswa. c. Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu strategi agar tujuan itu tercapai dengan optimal. Dalam konteks pembelajaran dalam KBK, strategi dapat dikatakan sebagai pola umum yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetisi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Pola atau cara yang ditetapkan sebagai hasil dari kajian strategi itu dalam proses pembelajaran dinamakan metode pembelajaran. Jadi dengan demikian metode pada dasarnya berangkat dari suatu strategi tertentu. Bagaimana cara untuk menjalankan sutu metode yang ditetapkan itu, inilah yang dinamakan dengan teknik. Apabila dilihat dari uraian suatu model mengajar, maka tampaknya model itu lebih luas dari suatu strategi. Dalam suatu model mengajar ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan guru akan tetapi menyangkut 4 hal pokok yaitu: Tahapan-tahapan model (syntax), system sosial yang diharapkan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang yang diisyaratkan.istilah lain yang lebih umum dari istilah strategi dan model pembelajaran adalah istilah pendekatan (approach). Pendekatan memang tidak sama dengan dengan strategi dan model. Pendekatan adalah istilah yang diberikan untuk hal yang bersifat lebih umum, dan strategi adalah penjabaran dari pendekatan yang digunakan itu. d. Media Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan medeia. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui katakata atau kalimat tertentu. Peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media
17
e. Evaluasi Evaluasi ada bermacam-macam tetapi disini ada ada evaluasi yang penting diketahui yaitu evaluasi proses dan evaluasi produk (evaluasi hasil belajar). Evaluasi proses adalah suatu evaluasi yang diarahkan untuk menilai bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar yang telah dilakukan mencapai tujuan, apakah dalam proses itu ditemui kendala, dan bagaimana kerja sama setiap komponen pembelajaran saling menunjang tujuan pembelajaran. Evaluasi produk atau evaluasi hasil belajar adalah suatu evaluasi yang diarahkan kepada bagaimana hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa, dan bagaimana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah guru ajarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran Sanjaya
(2008:52)
mengemukakan
beberapa
faktor
yang
dapat
mempengaruhi proses sistem pembelajaran, diantaranya yaitu “faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan”. Faktor-faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Faktor Guru Guru
adalah
komponen
pembelajaran
yang
sangat
menentukan
keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran tergantung kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik pembelajaran yang bisa membangkitkan semangat siswa untuk lebih giat belajar. b.
Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan
tahap
perkembangannya.
Proses
pembelajaran
dapat
dipengaruhi
oleh
perkembangan anak yang mengikuti proses pembelajaran. Perkembangan setiap siswa yang belajar memiliki perbedaan satu dengan yang lain oleh karena
18
perbedaan perkembangan mental siswa yang sedang belajar. Di samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. c.
Faktor sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap
kelancaran proses pembelajaran; misalnya media pembelajaran, alat-alat, pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya, sedangkan prasarana adalah
segala
sesuatu
yang
secara
tidak
langsung
dapat
mendukung
kebverhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, pagar sekolah, penerangan kamar kecil dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pembelajaran. d.
Faktor Lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang mempengaruhi
proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosialpsikologis. Faktor organisasi kelas meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar kan kurang efektif untuk mencapai tujun pembelajaran. Sedangkan faktor sosial-psikologis meliputi suasana lingkangan dan iklim disekitar sekolah tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Selain beberapa faktor yang telah diuraikan diatas, faktor lain yang bisa mempengaruh proses pembelajaran yang asalnya dari dalam diri siswa dalah minat belajar siswa. Dalam
http://zanikhan.mutiply.com/journal/item/minat-
belajar-siswa menjelaskan bahwa:
19
a) Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sutu gairah keinginan. b) Minat menurut Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. c) Minat menurut Crow adalah berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda danken kegiatan. Lebih lanjut dalam
http://zanikhan.multiply.com/journal/item//minat-
belajar-siswa dijelaskan bahwa ada beberapa indikator minat dan perhatian yaitu: a) Pengalaman belajar, pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran tersebut seperti prestasi belajar. b) Mempunyai sikap emosional yang tinggi, sikap emosional yang tinggi misalnya siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik, dll. c) Pokok pembicaran, yaitu apa yang dibicarakan atau didiskusikan. d) Buku bacaan (buku yang dibaca), biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan tertentu siswa itu akan memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan bakat dan minatnya. e) Pertanyaan, bila pada saat proses belajar-mengajar berlangsung siswa selalu aktif dalam bertanya dan pertanyaan tersebut memiliki minat belajar yang besar. f) Adanya konsentrasi siswa terhadap materi yang disajikan.
4.
Kriteria Keberhasilan Proses pembelajaran Mulyasa dalam Duha (2010:20) mengemukakan bahwa “keberhasilan
proses pembelajaran dapat dilihat dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang”. Kriteria-kriteria tersebut diuraikan, sebagai berikut: a. Kriteria jangka pendek 1) Sekurang-kurangnya 75% isi dan prinsip-prinsip pembelajaran dapat dipahami, diterima dan diterapkan oleh para peserta didik di kelas. 2) Sekurang-kurangnya 75% peserta didik merasa mendapat kemudahan, senang dan memiliki kemauan belajar yang tinggi.
20
3) Para peserta didik berpatisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. 4) Materi yang dikomunikasikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan mereka memandang bahwa hal tersebut akan sangat berguna bagi kehidupannya kelak. 5) Pembelajaran yang dikembangkan dapat menumbuhkan minat belajar para peserta didik untuk belajar lebih lanjut (continuing). b. Kriteria jangka menengah 1) Adanya umpan balik terhadap para guru tentang pembelajaran yang dilakukannya bersama peserta didik. 2) Para peserta didik menjadi insan yang kreatif dan mampu menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapinya. 3) Para peserta didik tidak memberikan pengaruh negatif terhadap masyarakat, lingkungannya dengan cara apapun. c. Kriteria jangka panjang 1) Adanya peningkatan mutu pendidikan, yang dapat dicapai oleh sekolah melalui kemandirian dan inisiatif kepala sekolah dan guru dalam mengelola dan mendayagunakan sumber-sumber yang tersedia. 2) Adanya peningkatan efesiensi dan efektifitas pengelolaan dan penggunaan sunmber-sumber pendidikan, melalui pembagian tanggungjawab yang jelas, transparan dan demokratis. 3) Adanya peningkatan tanggungjawab sekolah kepada pemerintah, orangtua peserta didik dan masyarakat pada umumnya berkaitan dengan mutu sekolah, baik dalam intra maupun ekstrakurikuler. 4) Adanya kompetensi yang sehat antar sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua, peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat. 5) Tumbuhnya kemandirian dan berkurangnya ketergantungan dikalangan warga sekolah, bersifat adiptif dan produktif, serta memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi (ulet, inovatif, dan berani mengambhil resiko) 6) Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, yang lebih menekankan pada belajar mengetahui (lerning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup bersama (learning to live together). 7) Terwujudnya iklim sekolah yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung. 8) Adanya proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan. Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditunjukan untuk mengetahui tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik, tetapi untuk memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut bagi perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran di sekolah.
21
5.
Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Kehadiran guru dalan proses pembelajaran memegang andil yang sangat
besar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Menurut Gage and Berliner dalam Sagala (2008:5) bahwa guru berperan, bertugas, dan bertanggung jawab sebagai : a. Perencana (Planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan didalam proses belajar mengajar (Pre-Teaching Problems). b. Pelaksana (Organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana. Ia bertidak sebagai orang sumber (recource person), konsultan kepemimpinan (leader) yang bijaksana dalam arti demokratis dan humanistik (manusiawi) selama proses mengajar berlangsung (during teaching problems). c. Penilai (evaluator) yang harus menyimpulkan, menganalisis, menafsirkan, dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (Judgement) atas tingkat keberhasilan belajar mengajar tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produk (out put)-nya. Selanjutnya Isojoni dalam Duha (2010:31) menyatakan peran guru dalam proses pembelajaran adalah : 1. Fasilitator. a. Menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individu maupun kelompok. b. Membina siswa dan menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertuka pendapat. 2. Mediator Guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani mengaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas. 3. Director-Motivator Guru memberikan motivasi pada siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam mengembangkan keahlian dalam bekerjasama yang meliputi mendengarkan dengan seksama, mengembangkan rasa empati, maupun berkomunikasi saat bertanya, mengemukakan pendapat atau menyampaikan permasalahannya.
22
4. Evaluator Guru memberi nilai kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Penilaian ini tidak hanya pada hasil, tapi lebih ditekankan pada proses pembelajaran. Dari uraian
di atas, dapat disimpulkan bahwa guru dalam proses
pembelajaran memiliki peran yang sangat besar dalam mengarahkan proses pembelajaran seperti halnya peran guru dalam proses pembelajaran di atas. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efesien sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik sesuitujuan pembelajran yang sudah dirumuskan. Oleh karen itu, guru dalam proses pembelajaran pada khususnya guru mata pelajaran matematika semestinya menempatkan diri sebagai guru yang profesional, dimana ia tidak hanya terbatas dalam penguasaan materi pelajaran namun lebih dari itu guru harus mampu menjadi fasilitator, mediator, director-motivator dan evaluator dalam proses pembelajaran.
6. Belajar Matematika Matematika merupakan salah satu bagian dari sejumlah ilmu yang diajarkan di sekolah. Belajar matematika pada dasarnya merupakan proses yang diarahkan pada satu tujuan. Tujuan belajar matematika ditinjau dari segi kognitif adalah terjadinya transfer belajar yang dapat terlihat dari kemampuan siswa mengfungsionalkan materi matematika baik secara konseptual maupun secara praktis. Secara konseptual dimaksudkan agar siswa mampu mempelajari materi matematika secara keseluruhn dan lanjutannya, sedangkan secara praktis diharapkan siswa mampu mempergunakan pengetahuan matematika dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Melalui
23
pengajaran matematika, siswa dilatih untuk berpikir logis, kritis dan sistematis dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari -hari. Oleh karena itu, pengajaran matematika semestinya didasarkan pada masalah dan menuntun siswa untuk mencari penyelesaian (problem solving). Hal ini ditegaskan oleh Hudojo (2005:118) bahwa : Agar belajar matematika bermakna (emaningful) bagi siswa, siswa perlu belajar mengorganisasikan data/informasi yang ada, menginterpretasikan sehingga menjadi masalah-masalah yang dapat dikomunikasikan secara kuantitatif, menyusun langkah-langkah penyelesaian dan kemudian menyelesaikannya. Sedangkan Schoenfeld dalam Hamzah (2009:130) menyatakan bahwa Belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam memecahkan masalah. Matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial. Lebih lanjut Cockroft dalam Abdurrahman dalam Duha (2010:12) mengemukakan enam alasan perlunya belajar matematika. Karena matematika merupakan : a. Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan. b. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai. c. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas. d. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara. e. Meningkatkan kemampuan berpikir logis , ketelitian, dan kesadaran keruangan. f. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
24
7.
Hasil Belajar dan Penilaiannya
a.
Pengertian Hasil Belajar Secara umum siswa didalam pembelajaran selalu berusaha secara efektif
dan efesien untuk mencapai keberhasilan. Hasil belajar yang telah dicapai seorang siswa nampak dari kamampuannya untuk menjawab dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Dengan kata lain hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa untuk mempertanggungjawabkan perubahan-perubahan didalam dirinya sebagai hasil dari pengalaman belajar yang telah dialaminya. Sudjana (1991:22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Senada dengan itu, Djamarah (1994:24) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”. Selanjutnya, Anas dalam Harefa (2010:21) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan -tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran atau tingkat pencapaian terhadap tujua-tujuan umum pengajaran”. Selain itu Nasution dalam Harefa (2008:6) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri pribadi yang belajar”.
25
Dari beberapa pengertian hasil belajar diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kemampuan atau kecakapan yang diperoleh siswa melalui proses kegiatan belajar mengajar yang dialaminya di lingkungan pendidikan sehingga ia mampu menerapkan sejumlah pengalaman-pengalaman yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bloom dalam Harefa (2010:9)
bahwa “kemampuan yang
diharapkan dimiliki siswa yang telah belajar ada tiga yaitu kemampuan kognitif,kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotor”. Setiap ranah memiliki perilaku yang berjenjang (berhierarki). Kebaikan Taksonomi Bloom terletak pada rincian jenis perilaku yang terkait dengan kemampuan internal dan kata-kata kerja operasional. Ranah kognitif Bloom dkk dalam Harefa (2010:9-10) terdiri dari enam Jenis perilaku sebagai berikut: 1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode. 2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari 3) Penerapan, mencakup kemampuan menangkap metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip. 4) Analisis, mencakup kemampuan mrinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil. 5) Sintesis, mencakup kemamuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja. 6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil karangan.
26
Ranah afektif Krathwohl dan Bloom, dkk dalam Harefa (2010:10) terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut: 1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan. 2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpatisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan partisipasi dalam suatu kegiatan. 3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima suatu pendapat orang. 4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoma bertindak secara bertanggung jawab. 5) Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuk menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya, kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan yang berdisiplin. Ranah psikomotor Simpson dalam Harefa (2010:10-11) terdiri dari tujuh perilaku yaitu: 1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adnya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya, pemilahan warna, angka 6 (enam) dan 9 (sembilan), huruf b dan d. 2) Persiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerkan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya, posisi star lomba lari. 3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, meniru gerak lari, membuat lingkaran diatas pola. 4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan gerakan tanpa contoh. Misalnya, melkukan lompat tinggi dengan tepat. 5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisian, dan tepat. Misalnya, bongkar pasang peralatan secara tepat.
27
6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, ketrampilan bertanding. 7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya, kemampuan membuat tari kreasi baru. Lebih lanjut Djamarah (2002:121-122) menjelaskan keberhasilan proses belajar itu dibagi atas beberapa taraf atau tingkatan yaitu: 1) Istimewa/Maksimal : apabila keseluruhan bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa 2) Baik sekali/Optimal : apabila sebagai manabesar (76% sampai dengan 99%) bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa 3) Baik/Minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% sampaidengan 75% saja yang dikuasai oleh siswa 4) Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa
b. Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar. Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai siswa, guru dalam pembelajaran perlu melalukan penilaian hasil belajar sebagai tolok ukur pencapaian tujuan yang diharapkan. Hal ini sejalan pendapat Sudjana (1991:3) menyatakan bahwa “Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu”. Dalam melakukan penilaian, guru terlebih dahulu mengetahui apa yang dinilai serta alat penilaian apa yang digunakan untuk melakukan penilaian itu. Dari segi unsur yang dinilai, semestinya guru terlebih dahulu mengetahui : tujuan, metode dan bahan/materi pengajaran. Hal ini dilakukan guru agar dalam
28
porses penilaian tidak terjadi penyimpangan dari unsur utama pembelajaran. Sudjana (1991:5) menyatakan bahwa “Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes”. Selanjutnya Harefa (2010:6-7) menyatakan bahwa bentuk tes terbagi 2 (dua) yaitu: 1) Tes subjektif, yang pada umumnya berbentuk uraian, yaitu tes kemampuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Kebaikan-kebaikannya: a) Mudah disiapkan dan disusun. b) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan. c) Mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat. d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan pendapat dengan menggunakan bahasa dan caranya sendiri. e) Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan. Kelemahan-kelemahannya: a) Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja/terbatas. b) Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif. c) Pemeriksaannya lebih sulit (perbutir soal). d) Membutuhkan banyak waktu dalam hal koreksi. Petunjuk penyusunan: a) Hendaknya soal-soal tes yang essential dan komprehensif. b) Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin dari buku. c) Hendaknya dilengkapi dengan kunci jawaban seta pedoman penilaian. d) Pertanyaan hendaknya bervariasi misalnya : jelaskan, mengapa, seberapa jauh, hitunglah dan sebagainya. e) Dilengkapi dengan kisi-kisi. 2) Tes objektif, adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif yang terdiri dari : 1) tes benar salah (truefalse), 2) tes pilihan ganda (multiple choice test), 3) menjodohkan (matching test), 4) test isian (completion test) Kebaikan-kebaikannya: a) Dapat menyentuh seluruh materi pembelajaran b) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya c) Dapat diperiksa oleh orang lain
29
d) Terhindar dari faktor subjektif Kelemahan-kelemahan: a) Membutuhkan banyak waktu dalam persiapan penyusunan soal b) Banyak kesempatan untuk main umtung-untungan c) Dapat terjadi kerja sama antar siswa, dan sebagainya. Dari uraian diatas, untuk mendapatkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes subjektif berbentuk uraian. Untuk itu, agar dalam proses penilaian yang dilakukan tidak terjadi kesalahan, perlu mengetahui
dan mempedomani
kaidah-kaidah
penyusunan
tes
subjektif
berbentuk uraian. Menurut Harefa (2010:15-16) secara rinci, beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal bentuk uraian adalah sebagai berikut: 1) Materi a) Soal sesuai dengan indikator soal/kriteria kinerja. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai tuntutan indikator soal. b) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas. c) Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. d) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan SK/SD (jenjang, jenis sekolah, tingkat/kelas). 2) Konstruksi a) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti : mengapa, uraikan, jelaskan, hubungan, tafsirkan, buktikan, atau hitunglah. b) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal tersebut. c) Buatlah petunjuk teknis skoring segera setelah soal selesai ditulis/disusun. d) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya, harus disajikan secara jelas dan terbaca sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. 3) Bahasa a) Rumusan kalimat soal harus komunikatif, menggunakan bahasa sederhana dan istilah/kata yang sudah dikenal peserta didik. b) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
30
c) Rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. d) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. e) Rumusan soal tidak mengandung kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik.
c.
Makna Penilaian Hasil Belajar Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian
mempunyai
makna
ditinjau
dari
berbagai
segi.
Arikunto
(2002:6-7)
menguraikan makna penilaian hasil belajar ditinjau dari berbagai segi yaitu:
1) Makna bagi siswa Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2 kemungkinan: a) Memuaskan Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih untuk lain kali. b) Tidak memuaskan Jika siswa tidak puas dengan hasil yag diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia lalu belajar giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Ada beberapa siswa yang lemah kemampuannya, akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya. 2) Makna bagi guru a) Dengan hasil pnilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. b) Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.
31
c) Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum,. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh angka jelek pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Apabila demikian halnya, maka guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain dalam mengajar. 3) Makna bagi sekolah a) Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah. b) Inforrmasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-ankgka yang diperoleh siswa.
d. Hasil Belajar Matematika Berdasarkan KTSP Dalam KTSP, kecakapan atau kemahiran matematika sebagai hasil belajar yang diharapkan dalam pembelajaran matematika terdiri dari tiga aspek yaitu : pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi serta pemecahan masalah. Yustisia dalam Harefa (2010:27-430) menguraikan aspek-aspek penilaian dalam KTSP sebagai berikut : 1) Pemahaman konsep Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efesien dan tepat. Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain adalah : a) Menyatakan ulang sebuah konsep b) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) c) Memberi contoh dan non contoh dari konsep d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
32
e) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep f) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah 2) Penalaran dan Komunikasi Penalaran dan komunikasi merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika. Indikator yang menunjukkan penalaran dan komunikasi antara lain adalah : a) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan diagram b) Mengajukan dugaan c) Melakukan manipulasi matematika d) Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi e) Menarik kesimpulan dari pernyataan f) Memeriksa kesahihan suatu argumen g) Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi 3) Pemecahan masalah Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategi yang ditunjukkan siswa dalam memahami, memilih pendekatan atau strategi pemecahan, dan menyelesaikan model untuk menyelesaikan masalah. Indikator yang menunjukkan pemecahan masalah antara lain adalah : a) Menunjukkan pemahaman masalah b) Mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah c) Menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk d) Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat. e) Mengembangkan strategi pemecahan masalah f) Membuat dan menafsirakan model matematika dari suatu masalah g) Menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
8.
Model Pembelajaran
a.
Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
33
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses belajar mengajar siswa
memperoleh
kemudahan-kemudahan serta siswa lebih leluasa dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Ada beberapa pendapat mengenai definisi model pembelajaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu : 1) Mulyani (1991:42) menyatakan bahwa : Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pakar. 2) Lufri dalam Harefa (2010:93) menyatakan bahwa : Model pembelajaran adalah pola atau contoh pembelajaran yang sudah didesain dengan menggunakan pendekatan atau metode atau strategi pembelajaran yang lain, serta dilengkapi dengan langkah-langkah (sintaks) dan perangkat pembelajarnya. 3) Wahab (2007:52) menyatakan bahwa : Model pembelajaran merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang mengembangkan proses yang akan ditempuh dalam proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan. Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang didesain oleh guru sedemikian rupa dengan menggunakan pendekatan, metode dan strategi pembelajaran yang lain serta dilengkapi dengan langkah-langkah dan perangkat pembelajaran untuk mengorganisasikan pengalaman belajar dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
34
b. Ciri-Ciri Sebuah Model Pembelajaran Ada beberapa ciri khas model pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam pelaksanaan pembelajaran didalam kelas. menurut Wahab (2007:54-55) menyatakan bahwa : Pada umumnya model-model mengajar yang baik memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri sebagai berikut : 1) Memiliki prosedur yang sistematis Sebuah model mengajar bukan sekedar merupakan gabungan dari berbagai fakta yang disusun secara sembarangan, tetapi merupakan prosedur yang sistematik untuk memotivasi perilaku siswa, yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu. 2) Hasil belajar ditetapkan secara khusus Setiap model mengajar menentukan secara khusus hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa secara rinci dalam bentuk unjuk kerja yang dapat diamati. 3) Penetapan lingkungan secara khusus Menetapkan keadaan lingkungan secara spesifik dalam model mengajar. 4) Ukuran keberhasilan Model harus menetapkan kriteria keberhasilan suatu unjuk kerja yang diharapkan dari siswa. Model mengajar senantiasa menggambarkan dan menjelaskan hasil-hasil belajar dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukkan oleh siswa setelah menempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran. 5) Interaksi dengan lingkungan Semua model mengajar menetapkan cara yang mungkin siswa melakukan interaksi dan bereaksi dengan lingkungan.
c.
Fungsi Model Pembelajaran SS Chauchan dalam Wahab (2007:55) menguraikan beberapa fungsi
secara khusus dari sebuah model mengajar sebagai berikut : 1) Pedoman Model mengajar berfungsi sebagai pedoman menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh guru. 2) Pengembangan kurikulum
yang
dapat
35
Model mengajar dapat membantu dalam pengembangan kurikulum untuk satuan dan kelas yang berbeda dalam pendidikan. 3) Menetapkan bahan-bahan pengajaran Model mengajar menetapkan secara rinci bentuk-bentuk bahan pengajaran yang berbeda yang akan digunakan guru dalam membantu perubahan yang baik dari kepribadian siswa. 4) Membantu perbaikan dalam mengajar Model mengajar dapat membantu proses belajar mengajar dan meningkatkan keefektifan mengajar.
9.
Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Matematika
a.
Pengertian Representasi Simon dkk dalam Hudojo (2005:113) menyatakan bahwa : Untuk dapat mengetahui seberapa memahami matematika yang dipelajari, guru perlu mengungkapkannya agar siswa mempresentasikan mentalnya tentang konsep matematika yang telah ada dibenaknya. Dengan demikian representasi sebagai gambaran mental memungkinkan matematika menjadi transparan. Lebih lanjut Steffe dalam Hudojo (2005:114) mengakatan bahwa : Representasi sebagai gambaran mental merupakan proses belajar yang dapat dimengerti dari pengembangan mental yang sudah ada (dimiliki seseorang) yang tercermin sebagaimana yang terungkap seperti yang divisualisasikan dalam ujud antara lain verbal, gambar, dan benda konkrit. Representasi dapat dinyatakan sebagai internal dan eksternal. Heibert dan
Carpenter dalam Grouws dalam Hudojo (2005:114) mengemukakan bahwa : Berpikir tentang ide matematika yang kemudian dikomunikasikan memerlukan representasi eksternal yang ujudnya antara lain verba, gambar, dan benda konkrit. Berpikir tentang ide matematika yang memungkinkan pikiran seseorang berkerja atas dasar ide tersebut merupakan representasi internal. Representasi internal tersebut tidak dapat diamati karena ada di dalam mental.
36
Dengan pengertian seperti ini, representasi menjadi penting baik sebagai alat komunikasi maupun alat berpikir. Disamping itu, dalam proses pembelajaran siswa terbantu dalam penalarannya, karena siswa terbantu mengorganisasikan dan memudahkan untuk mengembangkan berbagai variasi pendekatan untuk mengklasifikasi
atau
memperjelas
pemahaman
penalarannya
(Hudojo,
2005:114).
b. Masalah dan penyelesaiannya. Masalah dalam pembelajaran matematika merupakan suatu “keharusan” dalam menghadapi dunia yang tidak menentu”. Siswa perlu dipersiapkan bagaimana mendapatkan masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah. Hudojo (2005:115) menyatakan bahwa : Masalah matematika dibagi menjadi enam jenis sebagai berikut : 1) Rutin (R) ialah masalah yang prosedur penyelesaiannya sekedar mengulang, misalnya secara algoritmik. 2) Non – Rutin (NR) ialah masalah yang prosedur penyelesaiannya memerlukan perencanaan penyelesaian, tidak sekedar menggunakan rumus, teorema atau dalil. 3) Rutin – Terapan (R-T) ialah masalah rutin yang dikaitkan dengan dunia nyata/kehidupan sehari-hari yang prosedur penyelesaiannya standar bagaimana yang sudah diajarkan. 4) Rutin – Non – Terapan (RNT) ialah masalah rutin lebih kematematikanya dari pada dikaitkan dengan kehidupan kehidupan nyata/kehidupan sehari-hari. Masalah semacam ini biasanya ditandai dengan pertanyaan yang berkaitan simbol-simbi dan operasi. 5) Non – Rutin – Terapan (NRT) ialah masalah yang penyelesaiannya menuntut perencanaan dengan mengaitkan dunia nyata/kehidupan sehari-hari dan penyelesaiannya tersebut mungkin saja “Open – Ended” 6) Non – Rutin – Non – Terapan (NR-NT) ialah masalah yang berkaitan murni tentang hubungan matematika, misalnya berbentuk pola dan logika penyelesaiannya menuntut perencanaan yang mungkin saja hasilnya “Open – Ended”
37
Berdasarkan uraian-uraian masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar matematika merupakan wahana belajar untuk mengkaji berbagai masalah yang berhubungan erat dengan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan. Masalah yang disajikan kesiswa adalah masalah yang konstektual ialah masalah yang memang semestinya diselesaikan siswa dan sesuai dengan pengalaman siswa dalam kehidupannya.
c. Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Untuk dapat mendesain proses pembelajaran yang lebih bermakna diperlukan suatu model pembelajaran yang menggambarkan serangkaian kegiatan pembelajaran yang tersusun mulai dari awal pembelajaran
hingga
berakhirnya pembelajaran. Hal ini bermanfaat agar dalam proses pembelajaran siswa dan guru dapat berinteraksi sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna kepada siswa. Hal ini ditegaskan oleh Hudojo (2005:118) bahwa : Agar siswa dan guru dapat saling berinteraksi, perlu suatu model pembelajaran yang merupakan rangkaian pembelajaran yang mendasarkan kepada masalah sedemikian rupa sehingga siswa dapat mempresentasikan pengetahuan konseptual dan prosedurnya dalam mengajukan masalah yang kemudian menyelesaikannya, sedang guru dapat mengklarifikasi pemahaman siswa tersebut dan membimbing siswa bila diperlukan. Pembelajaran merupakan proses membantu siswa untuk membangun konsep/prinsip dengan kemampuan siswa sendiri melalui internalisasi sehingga konsep/prinsip tersebut terbentuk. Dengan proses internalisasi itu terjadilah transformasi informasi sehingga informasi yng diperoleh menjadi konsep/prinsip baru. Menurut Hudojo (2005:118) bahwa “model pembelajaran Representasi
38
Belajar
Berbasis
Masalah
adalah
model
pembelajaran
dimana
siswa
mengkonstruksi data/informasi yang ada, menginterpresentasikannya sehingga menjadi masalah yang dapat dikomunikasikan secara kuantitatif, menyusun langkah-langkah penyelesainnya dan kemudian menyelesaikannya”.
Lebih
lanjut Hudojo (2005:118-120) menegaskan bahwa : Penanaman konsep/prinsip matematika dalam model ini mendasarkan masalah yang konstekstual yang disusun siswa (problem solving) sehingga tidak terjadi “Celah Kognitif” antara pengalaman yang lampau dengan informasi/data yang disajikan. Dengan konsep/prinsip yang dimiliki siswa, siswa menyusun masalah yang didasari informasi/data baru yang berkaitan dengan topik yang akan dipelajari siswa. Mempresentasikan idenya sehingga model pembelajaran yang dimaksud dapat digambarkan berbentuk “Kunci” berikut :
4 Penyelesaian (siswa) 5 Model Mat. (siswa) 1 Data/ informasi (guru)
3
2 Representasi siswa
Pembentukan masalah (siswa)
Guru Membimbing/ mengklarifikasikan 6 Repres entasi (siswa) 7 Penyelesaian (siswa)
Arus langkah/komponen Kaji ulang/umpan balik Bimbingan/klarifikasi
Gambar 1. Model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah
39
Penjelasan ringkas gambar berbentuk “Kunci” yang melukiskan model pembelajaran dengan representasi belajar berbasis masalah sebagai berikut : Komponen 1 : Menunjukkan bahwa data/informasi yang berkaitan dengan topik yang akan dipelajari disajikan guru. Komponen 2 : Menunjukkan bahwa siswa mempresentasikan pemahamannya berdasarkan pengalamannya dengan bantuan/klarifikasi guru untuk memperjelas konsep/prinsip yang dimiliki siswa sehingga tersusun rumusan masalah. Komponen 3 : Menunjukkan adanya kemungkingan beberapa dari 6 jenis masalah yang dirumuskan siswa dan guru memilih 1 masalah yang sekiranya relevan dengan topik yang dibicarakan. Komponen 4 : Menunjukkan bahwa siswa mepresentasikan pemahamannya, misalnya apa yang diketahui, apa syaratnya, apa yang ditanyakan (bisa konkrit, konsep/prinsp, rumus yang dipergunakan, argumentasi pengkaitan data-data dan sebagainya, sedang guru bila diperlukan membantu mengklarifikasi/membimbing dan kaji ulang terhadap masalah sehingga tersusun model matematika). Komponen 5 : Menunjukkan bahwa siswa mempresentasikan secara verbal, bentuk model matematika. Model matematika ini pun dikaji ulang terhadap proses yang terjadi di komponen 4. Kompone 6 : Menunjukkan bahwa siswa mempresentasikan pemahamannya dengan menampilkan prosedur/algoritma penyelesaian masalah. Guru bila diperlukan mengklarifikasi pengetahuan konseptual dan prosedural siswa, dan mengkaji ulang terhadap model matematika (komponen 5) sehingga terjawab masalahnya. Komponen 7 : Menunjukkan hasil penyelesaian masalah yang dirumuskan di komponen 3. Hasil ini pun dikaji ulang terhadap proses di komponen 6 dan masalah yang dirumuskan di komponen 3. Dari komponen 2 sampai tujuh menunjukkan bahwa pengkajian ulang dikerjakan terus menerus sehingga proses penyelesaian masalah merupakan rangkaian yang melingkar. Perumusan masalah oleh siswa yang mendasarkan data/informasi yang ada (Misalnya dari guru) kemudian berangkai dengan penyelesaian masalah yang melingkar tersebut dinamakan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah (RBBM).
40
d. Karakteristik Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. Secara ringkas Hudojo (2005:121) mengemukakan Karakteristik model pembelajaran Representasi Belajar Bebasis Masalah sebagai berikut : 1) Adanya promosi otonomi siswa yaitu berupa kegiatan penyusunan masalah sampai menyelesaikannya. 2) Mengembangkan proses refleksi 3) Mengidentifikasi dan menegosiasi cara penyelesaian masalah 4) Terjadinya diskusi ; siswa denga siswa, guru dengan siswa 5) Mengaitkan secara intensif materi/konsep/prinsip sehingga menyatu untuk menyelesaikan masalah. Dari uraian karakteristik model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini memiliki karakteristik yang berbeda dari model pembelajaran lain pada kususnya pembelajaran yang berdasarkan pada masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dialami siswa.
10. Materi Penelitian a.
Persamaan Garis Lurus 1) Bentuk Persamaan Garis Lurus dan Grafiknya Persamaan garis lurus merupakan persamaan linear yang mengandung satu atau dua variabel. Persaman garis lurus mempunyai bentuk umum sebagai berikut: Bentuk Eksplisit y = mx + c Bentuk Implisit Ax + By + C =0 Grafik dari persamaan garis lurus ini berupa garis lurus, dan selanjutnya disebut sebagai garis saja.
41
2) Menggambar Grafik Menggunakan Tabel
dari
Persamaan
Garis
Lurus
dengan
Untuk menggambar grafik dari suatu persamaan garis lurus yang telah ditentukan, terlebih dahulu tentukanlah paling sedikit dua titik yang dilalui oleh garis itu dengan membuat tabel hubungan antara nilai x dan nilai y, pilihlah nilai x sembarang untuk menetukan nilai y.
Untuk
menentukan nilai y, dapat dipilih sembarangan nilai x asalkan mudah menghitungnya dan mudah pula menggambar titiknya pada bidang koordinat kartesius.
3) Gradien atau Kemiringan. a) Pengertian Gradien Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap sumbu mendatar dalam penentuan besar gradien, kita harus membaca unsur-unsur (titik) pada garis dari kiri kekanan. Untuk menentukan gradien sebuah garis dpat ditentukan dengan persamaan: Gradien garis/kemiringan =
perubahan nilai y perubahan nilai x
b) Gradien Garis yang Melalui Dua Titik. Gradien garis yang melalui dua titik sembarang dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
42
Gradien garis/kemiringan =
perubahan nilai y perubahan nilai x
=
y 2 y1 x 2 x1
Perhatikan gambar dibawah ini : Y y2
B (x 2 , y 2 )
y 2 y1 x 2 x1 y1
M A = ( x1,x2 ))00000
0
X
x2 x1
x2 Gambar 2. Gadien garis melalui dua titik.
Perhatikan koordinat A( x1 , y1 ) dan B( x2 , y 2 ) pada gambar diatas. Untuk menentukan gradien AB terlebih dahulu tentukanlah perubahan nilai x dan perubahan nilai y dari garis AB. Perubahan nilai x = AM = x2 x1 Perubahan nilai y = MB = y 2 y1 Gradien garis AB =
y 2 y1 x 2 x1
Untuk selanjutnya, gradien AB dapat ditulis m AB
dimulai dari titik A
43
c) Gradien Garis yang Saling Sejajar dan Saling Tegak Lurus 1) Gradien Garis Yang Saling Sejajar Untuk garis-garis yang saling sejajar, gradin dari masing-masing garis tersebut dapat ditentukan dengan memilih dau buah titik yang terletak pada garis itu yang diketahui koordinatnya, kemudian gradiennya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
y 2 y1 . x 2 x1
Selanjutnya gradien garis yang lain dapat ditentukan dengan ketentuan bahwa: Garis-garis yang sejajar memiliki gradien yang sama atau jika gari-garis memiliki garis-garis yang sama, maka pasti garis-garis tersebut saling sejajar. 2) Gradien garis yang Saling Tegak Lurus. Untuk menentukan gradien dua garis yang saling tegak lurus dapat digunakan hubungan berikut: Hasil kali gradien-gradien garis yang saling tegak lurus adalah -1 atau: m 1 x m 2 = -1
4) Persamaan Garis Lurus a) Persamaan Garis dalam Bentuk y = mx dan y = mx + c 1) Persamaan garis y = mx Persamaan garis lurus berbentuk y = mx memiliki hubungan dengan gradien garisnya. Hubungan antara persamaan garis dengan gradiennya adalah:
44
Persamaan garis y = mx
𝒃𝒆𝒓𝒈𝒓𝒂𝒅𝒊𝒆𝒏 𝒎 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒍𝒖𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝟎(𝟎, 𝟎)
2) Persamaan garis y = mx + c Hubungan antara persamaan garis, gradien, dan koordinat titik yang dilalui atau dipotong oleh suatu garis pada sumbu Y ditunjukkan oleh hubungan dibawah ini: Persamaan garis y = mx + c bergradien m dan melalui titik (0,c). Titik (0,c) adalah titik potong garis y = mx + dengan sumbu Y b) Persamaan garis dengan gradien m dan melalui Titik (x 1 , y1 ) untuk menentukan persamaan garis yang melalui sebarang titik (x 1 , y1 ) dan bergradien m dapat ditentukan dengan persamaan berikut: y – y 1 = m (x - x 1 ) c) Persamaan garis melalui Titik (x 1 , y1 ) dan (x 2 , y 2 ) Rumus persamaan garis yang melalui sembarang titik (x 1 , y1 ) dan (x 2 , y 2 ) adalah:
y − y1
y 2 y1
=
x x1 x2 x1
5) Hubungan Gradien dangan Persamaan garis Lurus Berdasarkan gradien dan titik yang dilalui oleh suatu garis, dapat ditentukan kedudukan dua buah garis, apakah kedua garis tersebut saling sejajar atau saling berpotongan. a) Persamaan garis yang saling sejajar dan saling tegak lurus
45
Jika garis dengan persamaan y = m 1 x + c 1 dan y = m 2 x + c 2 saling sejajar, maka m 1 = m 2 b) Persamaan garis yang saling bepotongan dan berpotongan tegak lurus 1) Persaman garis yang saling berpotongan Jika garis dengan persamaan y = m 1 x + c 1 dan y = m 2 x + c 2 saling berpotongan , maka m 1 ≠ m 2 . 2) Persamaan garis yang berpotongan tegak lurus Jika garis dengan persamaan y = m 1 x + c 1 dan y = m 2 x + c 2 saling berpotongan tegak lurus , maka m 1 x m 2 = -1
6) Penerapan Persamaan Garis Lurus Konsep persamaan garis lurus dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari, misalnya pada fungsi permintaan dan penawaran dalam bidang ekonomi, dan progrm linear. a) Fungsi Permintaan Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya., misalnya harga barang. Jika jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan Q dan harga barang dinyatakan dengan P, maka dapat diperoleh hubungan berikut: Q d = a + bP d Dimana : Q d : banyak barang yang diminta
46
P d : banyak barang per unit yang diminta a dan b adalah bilangnan konstanta dengan b < 0 b) Fungsi Penawaran Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan antara jumlah suatu
barang
yang
ditawarkan
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya, misalnya harga barang. Jika jumlah barang yang ditawarkan dinyatakan dengan Q dan harga barang dinyatakan dengan P, maka diperoleh hubungan berikut: Qs = a + b Ps Dimana: Q s : banyak barang yng ditawarkan, Q s ≥ 0 P s : harga barang per unit yang ditawarkan, P s ≥ 0 a dan b adalah bilangan konstanta dengan a < 0
B. Kerangka Berpikir Dalam pelaksanaan penelitian ini, direncanakan dua siklus. Pada setiap siklus peneliti
merenanakan
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. Pada siklus I direnanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah pada materi persamaan garis lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persamaan garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.1 bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya, (perencanaan tindakan I). Kemudian dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah
47
dibuat dengan mempedomani Silabus dan RPP. Selama proses pembelajaran, guru mata pelajaran
sebagai pengamat proses pembelajaran, memperhatikan proses
pelaksanaan pembelajaran sambil mengisi lembar pengamatan untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. Sedangkan peneliti sebagai guru yang melaksanakan proses pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai (siklus I), diberikan tes kepada siswa terkait materi persaman garis lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persamaan garis lurus, serta mengambar grafiknya, khususnya pada sub materi pokok 3.1.1 bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya. Berdasarkan data dari hasil pengamatan dan data hasil belajar dilakukan refleksi I. Berdasarkan refleksi I jika permasalahan tidak dapat teratasi yaitu proses pembelajaran tidak meningkat dan hasil belajar pun tidak meningkat, maka akan direncanakan siklus II. Pada siklus II segala kelemahan-kelemahan pada pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar
Berbasis Masalah hasil refleksi I disempurnakan. Pada siklus II ini, peneliti akan merencanakan materi pembelajaran yaitu persamaan garis lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persamaan garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.2 gradien garis atau kemiringan, dengan menggunakan model pembelajaran representasi Belajar Berbasis Masalah. Dengan mengikuti langkahlangkah pada siklus I, jika masalah telah teratasi maka penelitian selesai dan dirumuskan temuan penelitian, tetapi jika tidak teratasi maka direncanakan siklus berikutnya. Kerangka berpikir peneliti dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
48
Studi pendahuluan di SMP Negeri 1 Telukdalam Kelas VIII-C Tahun Pelajaran 2010/2011
Tindakan: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi
Permasalahan: 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih tergolong kurang. 2. Pembelajaran berpusat pada guru
Menerapkan Model Pembelajaran RBBM dalam proses pembelajaran matematika
Kondisi Akhir
Tindakan (action)
Perencanaan (planning) Siklus 1
Pengamatan (observasi)
Refleksi (reflection) )
Masalah tidak terselesaikan dimana hasil pengamatan tentang proses pembelajaran belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 75%
Perencanaan (Planning)
Tindakan (Action)
Siklus 2 Refleksi (Reflection) Proses pembelajaran baik dan hasil belajar siswa meningkat melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah
Pengamatan (Observasi)
Permasalahan terselesaikan dimana proses pembelajaran meningkat dan hasil ketuntasan belajar siswa mencapai 75% Dirumuskan temuan penelitian
Gambar 3. Kerangka Berpikir
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Tindakan Berdasarkan tujuan yang akan dicapai maka penelitian ini dilakukan dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal. Untuk itu, penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi dikelas. Adapun jenis tindakan yang diteliti (objek tindakan) dalam penelitian ini adalah : 1.
Penerapan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah.
2.
Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Telukdalam. Sekolah ini
terletak di Jl. Pendidikan No._ Kelurahan Pasar Telukdalam Kecamatan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan.
49
50
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian berjumlah 39 orang.
C. Waktu dan Lamanya Penelitian 1. Waktu Tindakan Sesuai dengan rencana, maka tindakan dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 yaitu pada bulan November sampai pada ulan Desember 2010. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan jadwal di sekolah.
2. Lama Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan kurang lebih satu bulan. Pada siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk pemberian tes hasil belajar. Sedangkan pada siklus kedua dilaksanakan 2 kali pertemuan dan ditambah 1 kali pertemuan untuk pemberian tes hasil belajar.
D. Prosedur Pelaksanaan Tindakan 1. Instrumen Penelitian Untuk mengumpulkan data pada penelitian penelitian. Adapun
digunakan instrumen
yang menjadi instrumen penelitian yang digunakan
peneliti dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:
51
a.
Lembaran observasi Lembaran observasi
digunakan untuk mengamati proses pembelajaran
yang dilaksanakan di kelas. Lembaran observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu : 1) Lembaran observasi untuk siswa: a) Lembaran pengamatan untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Lembaran observasi ini sebagai alat untuk mengumpulkan data tentang siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Adapun
kegiatan
siswa
yang
tidak
terlibat
aktif
dalam
proses
pembelajaran yaitu: 1) Mengantuk, 2) Mengerjakan tugas lain, 3) Berisik, 4) Keluar masuk kelas, 5) Mengganggu siswa lain, 6) Melamun, 7) Usil, 8) Coret-coret di kertas, 9) Nyeluk dalam hati, 10) Pindah-pindah tempat duduk. b) Lembaran
pengamatan
untuk
siswa
yang
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran. Lembaran observasi ini merupakan alat mengumpulkan data tentang antusias/ kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan minat, perhatian, partisipasi, dan presentasi. 2) Lembaran pengamatan proses pembelajaran responden guru (peneliti). Lembaran pengamatan ini digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data tentang kegiatan guru (peneliti) dalam proses pembelajaran. Kegiatan tersebut mencakup tentang kegiatan membuka pembelajaran, kemampuan menerapkan
strategi
pembelajaran
peningkatan
(SPPKB), dan kegiatan menutup pelajaran.
kemampuan
berpikir
52
Lembaran observasi yang diuraikan diatas, sebelum ditetapkan sebagai instrumen penelitian divalidasikan (validasi inter) kepada tiga orang/ dosen yang telah berpengalaman mengajar. Dalam hal ini validasi inter adalah validasi logis.
b. Lembaran Panduan Wawancara Lembaran panduan wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan masalah dalam penelitian. Lembaran panduan wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana respon atau pendapat siswa tentang pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. Sebelum ditetapkan sebagai instrumen penelitian, lembaran panduan
wawancara divalidasikan kepada tiga orang
guru/dosen yang berpengalaman mengajar untuk mengetahui kesesuaian ranah bahasa.
c.
Angket Angket ini merupakan instrumen kualitas pembelajaran yang disusun
dalam bentuk kuesioner objektif, dimana kepada responden (siswa) akan diberikan beberapa butir soal dengan lima alternatif jawaban. Selanjutnya responden (siswa) diminta untuk memilih jawaban yang dianggap paling sesuai dengan apa yang mereka rasakan dalam porses pembelajaran. Angket ini juga perlu divalidasikan kepada tiga orang guru/dosen yang sudah berpengalaman mengajar.
53
d. Rekaman Video Rekaman video merupakan instrumen penelitian yang dijadikan bahan reflesi dan bukti penelitian dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Representasai Belajar Berbasis Masalah. Pengambilan rekaman video ini dilakukan untuk setiap pertemun baik pada siklus pertama maupun pada siklus kedua.
e. Tes hasil belajar 1) Tes Hasil Belajar Pada Siklus Pertama Tes hasil belajar yang digunakan peneliti pada siklus pertama berbentuk tes uraian dan disusun berdasarkan kisi-kisi tes pada materi persamaan garis lurus KD 3.1 menentukan gradien garis dan persamaan garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.1 bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya. Sebelum tes dijadikan instrumen penelitian, terlebih dahulu : 1) Divalidasi kepada guru/dosen mata pelajaran matematika yang sudah berpengalaman mengajar, hal ini dilakukan untuk menyelediki validasi isi tentang ranah materi, ranah konstruksi, dan ranah bahasa, dimana setiap butir soal terdiri dari dua kolom. Kolom 1 : jika “ya” skor 1, jika “tidak” skor O dan diolah menggunakan skala Guttman. Daniel terjemhan Eddy Soewardi dalam Harefa (2008:28): Guttman mengajukan suatu indeks reproduksibilitas skala yang sederhana: 𝑅𝑒 𝑝 = 1 −
Jumlah banyaknya kesalahan Guttman menyarankan 0.90 Jumlah banyaknya jawaban
54
Sebagai tingkat reproduksibel minimum yang dapat diterima. Sedangkan kolom dua 2 diisi oleh validator dengan ketentuan: Jika “Valid” skor 4, artinya soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi. Jika “ Cukup Valid” skor 3, artinya soal dapat digunakan dengan revisi kecil. Jika “Kurang Valid” skor 2, artinya soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi. Jika “Tidak Valid” skor 1, artinya soal tidak dapatdigunakan dan diolah dengan rata-rata hitung tingkat validitas. 2) Setelah tes dinyatakan valid, dilakukan uji coba di sekolah lain untuk keperluan uji kelayakan tes, yaitu : (a) uji validasi tes, (b) uji reliabilitas tes, (c) uji tingkat kesukaran, dan (d) uji daya pembeda tes. a) Uji Validitas Tes Untuk menguji validitas (tingkat keandalan atau keahlian) tes sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur digunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :
rxy
N
N X
2
XY X Y X N Y Y 2
2
2
dimana : rxy = Koefisien validitas antara variable X dan Y N
= Jumlah peserta tes
X = Jumlah skor setiap butir soal Y = Jumlah skor soal Arikunto(2002:72)
55
Setelah rxy (rhitung) diketahui maka berkonsultasi dengan harga rtabel (rt), dalam hal ini taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung lebih kecil dari harga kritis dalam tabel, maka tersebut tidak signifikan (tidak valid). Dari hasil analisis validitas tes hasil belajar pada Siklus I untuk item nomor 1 sampai item nomor 5 disajikan pada lampiran 19 tabel 6, ternyata semua item tes dinyatakan Valid.
b) Uji Reliabilitas Tes Uji reliabilitas digunakan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan atau keajengan) tes, digunakan rumus Alpha, yaitu :
r11
2 k i 1 2 k 1 t
dimana : r11
= Koefisien reliabilitas
k
= Banyak butir tes
i2
= Variansi skor setiap butir
t2
= Varians total skor
Setelah r 11 (r hitung) diketahui maka berkonsultasi dengan harga r
tabel
(rt),
dalam hal ini taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka tes tersebut tidak reliabel. Harefa (2010:48)
56
Untuk perhitungan varians skor setiap butir tes digunakan rumus:
X
2 i
X
2
2 i
i
N
dan
N
2 i
12 22 32 ... 2k
Dan untuk perhitungan varians total skor digunakan rumus: Xt X t N t2 N
2
Harefa (2009:28) Untuk menafsirkan harga reliabilitas, dikonsultasikan pada harga tabel rt dengan taraf signifikan 0,05 dikatakan reliabel jika r11 ≥ rt . Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan reliabilitas (lampiran 24) diperoleh nilai
r11 = 0,801 dan nilai rtabel = 0,344. Karena r11 > rtabel maka tes
dinyatakan reliabel.
c) Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran tes dihitung dengan rumus: Mean =
TK =
Jumlah skor warga belajar siswa pad suatu soal Jumlah warga belajar siswa yaang mengikuti tes
Mean Skor maksimum yang telah ditetapkan pada pedoman penskoran
Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran Dengan kriteria tingkat kesukaran soal, yaitu:
57
0,00 – 0,30 =
soal tergolong sukar
0,31 – 0,70 =
soal tergolong sedang
0,71 – 1,00 =
soal tergolong mudah Harefa (2010:61)
d) Uji Daya Pembeda Tes Uji daya pembeda tes dihitung dengan rumus :
DP =
Mean kelompok atas – Mean kelompok bawah Skor maksimum
Keterangan : DP = Daya Pembeda Dengan kriteria daya pembeda soal yaitu: 0,40 – 1,00 soal diterima/baik 0,30 – 0,39 soal diterima baik tetapi perlu diperbaiki 0,20 – 0,29 soal diperbaiki 0,00 – 0,19 soal tidak dipakai/ dibuang Harefa (2010:63) Dari perhitungan daya pembeda soal untuk siklus I, item nomor 1 sampai item nomor 5 (lampiran 26 tabel 14) ternyata semua item tes hasil belajar diterima/baik.
58
2) Tes Hasil Belajar pada Siklus Kedua Tes hasil belajar yang diberikan pada siklus kedua terdiri dari 5 (lima) butir tes berbentuik uraian dan disusun berdasarkan kisi-kisi tes pada materi persamaan garis lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persamaan garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.2 gradien atau kemiringan. Dalam penyusunan tes hasil belajar pada khir siklus kedua, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran. Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen tanpa dilakukan lagi uji coba instrumen tetapi hanya divalidasikan kepada guru/dosen yang telah berpengalaman mengajar, untuk menyelidiki validasi isi, tentang ranah materi, ranah konstruksi, dan ranah bahasa. Dimana setiap butir soal terdiri dari dua kolom. Kolom 1: jika ”Ya” skor 1, jika tidak “tidak” skor 0 dan diolah menggunakan skala Guttman. Kolom 2 diisi 1 jika “Tidak Valid”, diisi 2 jika “Kurang Valid”, diisi 3 jika “Cukup Valid”, diisi 4 jika “Valid”. Data hasil validitas logis pada kolom 2 diolah dengan rata-rata hitung. Nilai rata-rata dari data hasil validitas logis pada kolom 2 diinterpretasikan dengan kriteria (Harefa,2010), sebagai berikut: Valid
= 4, soal dapat dipakai/dipergunakan tanpa revisi
Cukup Valid
= 3, soal dapat digunakan dengan revisi sedikit
Kurang Valid = 2, soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid
= 1, soal tidak dapat dipergunakan
59
2.
Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa siklus dan setiap siklus terdiri
dari 4 tahapan, yaitu : a.
Perencanaan (planning) meliputi : 1) Menyiapkan bahan ajar tentang materi pembelajaran Persamaan Garis Lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persaman garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.1 bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya. 2) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti dilabus dan RPP selama 2 (dua) kali pertemuan sesuai dengan model pembelajaran Representasi Belajar berbasis Masalah, menyiapkan lembaran pengamatan dan lembaran panduan wawancara. 3) Menentukan peranan guru mata pelajaran pada saat proses pembelajaran yakni sebagai pengamat dan pendamping dalam proses pembelajara, sedangkan peneliti sebagai pengajar. 4) Menyusun naskah evaluasi tes hasil belajar berdasarkan kisi-kisi tes untuk setiap pertemuan. Serta menyiapkan naskah tes hasil belajar untuk akhir siklus.
b.
Tindakan (Action) Berpedoman pada perencanaan diatas, maka peneliti melaksanakan tindakan (Aktion) yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah sesuai dengan perencanaan (Planning) yang telah disusun peneliti.
60
c.
Pengamatan (Observation) Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mata pelajaran matematika berperan
sebagai
pembelajaran
yang
pengamat dilakukan
dengan peneliti
memperhatikan dengan
pelaksanaan
menggunakan
model
pembelajaran Representasi Belajar Belajar Berbasis Masalah, sambil mengisi lembaran observasi (lembar observasi terlampir). Pelaksanaan wawancara akan dilakukan oleh peneliti pada khir siklus, dan mengingat jumlah responden cukup banyak sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas maka, wawancara dilakukan pada lima orang siswa yang merupakan perwakilan dari keseluruhan siswa kelas VIII-C.
d.
Refleksi (Reflection) Setelah
tindakan
selesai
dilaksanakan
pada
siklus
pertama,
akan
dilaksanakan evaluasi tindakan, kemudian membahas evaluasi tindakan tersebut guna memperbaiki atau penyempurnaan pelaksanaan tindakan berikutnya. Meskipun kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus, tetapi kegiatan refleksi juga dilakukan disetiap akhir pertemuan untuk memperbaiki kelemahan pada pertemuan berikutnya. Hal yang diuraikan diatas dapat dilihat pada gambar desain penelitian berikut ini:
61
Pelaksanaan Tindakan 1
Perencanaan Tindakan 1
Permasalahan
SIKLUS 1
Permasalahan baru hasil refleksi 1
Refleksi 1
Observasi (Pengamatan) / Pengumpulan data 1
Perencanaan Tindakan 2
Pelaksanaan Tindakan 2
SIKLUS 2
Refleksi 2
Observasi (Pengamatan) /Pengumpulan data 2
Merumuskan Temuan penelitian
Apabila masalah belum teratasi
Dilanjutkan di siklus berikutnya
Gambar. 4. DesainPenelitian 3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini direncanakan dua siklus. Siklus pertama menggunakan model pembelajaran representasi Belajar Berbasis Masalah. Siklus kedua dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Pelaksanaan siklus kedua dilaksanakan dengan memperbaiki kelemaha-kelemahan yang ada pada pelaksanan siklus pertama. Pelaksanaan siklus pertama dan kedua yaitu sebagai berikut:
62
a.
Siklus I (Pertama) Siklus pertama terdiri dari 2 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk
pemberian tes hasil belajar. Pada siklus I direncanakan pembelajaran pada materi Persamaan Garis Lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persaman garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.1 bentuk persamaan garis lurus dan grafiknya. Setiap pertemuan dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah dengan langkah-langkah proses pembelajaran tercantum pada RPP. Selama siklus pertama berlangsung, guru mata pelajaran sebagai pengamat mengisi lembaran pengamatan sesuai langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan, sedangkan peneliti sebagai pengajar. Kemudian pada pertemuan terakhir siklus pertama diadakan tes hasil belajar siswa. Dari hasil tes tersebut diperoleh data tentang hasil belajar matematika. Data ini digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal untuk setiap kompetensi dasar yang telah diajarkan atau belum. Pada akhir pertemuan disiklus pertama , peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang telah terlaksana. Berdasarkan data dari lembaran pengamatan, kekurangan-kekurangan dari hasil refleksi siklus pertama disempurnakan pada siklus kedua. b.
Siklus II (Kedua) Dengan mengevaluasi hasil pelaksanan siklus pertama, jika ternyata masih
belum mencapai hasil yang diharapkan, maka dapat dilanjutkan pada siklus kedua. Tindakan pada siklus kedua adalah menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus pertama. Siklus kedua direncanakan terdiri dari 2 kali pertemuan
63
ditambah 1 kali pertemuan pemberian tes hasil belajar. Pada siklus II direncanakan pembelajaran pada materi Persamaan Garis Lurus KD 3.1 menentukan gradien dan persaman garis lurus, serta menggambar grafiknya khususnya pada sub materi pokok 3.1.2 gradien atau kemiringan. E. Teknik Analisis Data 1.
Pengolahan Hasil Observasi Untuk mengolah data hasil observasi yang telah dikumpulkan maka peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1) Data dari lembaran observasi untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran akan dideskripsikan dengan menggunakan persentase secara keseluruhan. Rumus yang digunakan yaitu: Pesentase Pengamatan =
Jumlah hasil pengamatan x 100% Jumlah siswa
2) Lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kategori dan skor yang diberikan Kunandar (2007:234) dalam lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka data dari lembaran pengamatan tersebut diolah dengan skala Likert. Skor tersebut bedasarkan kategori, yaitu: SB = Sangat Baik skor 4; B = Baik skor 3; C = Cukup; skor 2; K = kurang skor 1. Sukardi dalam Duha (2010:56) mengemukakan bahwa “menskor skala kategori Likert, jawaban diberikan bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk empat pilihan pernyataan positif”. Selanjutnya data dari lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk setiap item dirata-ratakan dengan rumus:
64
Rata − rata. hasil pengamatan =
Jumlah skor x 100% Jumlah seluruh responden
Dan dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus: Persentase pengamatan =
Jumlah skor setiap item 𝑥 100% Jumlah skor ideal
Jumlah skor Ideal = Skor Tertinggi x Jumlah responden 3) Lembaran pengamatan proses belajar mengajar responden guru (peneliti). Berdasarkan kategori dan skor yang diberikan Kunandar (2007:234) dalam lembaran pengamatan proses pembelajaran responden guru, maka data lembaran pengamatan tersebut diolah dengan menggunakan skala Likert. Skor tersebut sesuai dengan kategori yaitu : SB = Sangat Baik skor 4; B = Baik skor 3; C = Cukup skor 2; K = Kurang skor 1. Sukardi (2008:146-147) mengemukakan bahwa, “ menskor skala kategori Likert, jawaban diberikan bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk empat pilihan pernyatan positif”. Selanjutnya data dari lembaran pengamatan roses pembelajaran responden guru (peneliti) untuk setiap item dirata-ratakan dengan menggunakan rumus: Rata − rata. hasil pengamatan =
Jumlah skor x 100% Jumlah indikator yng dinilai
Dan dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus: Persentase pengamatan =
Jumlah skor perolehan x 100% Jumlah skor ideal
Jumlah skor ideal = Skor Tertinggi x Jumlah Indikator Yang Dinilai.
65
2.
Pengolahan Hasil Wawancara Data dari hasil wawancara kepada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Reprsentasi Belajar Berbasis Masalah) selama proses pembelajaran yang dilakukan peneliti akan dinarasikan dalam bentuk kalimat. Data tersebut sebelum disimpulakn sebagai hasil penelitian akan diperiksa kesbsahannya
dengan
menguji
kredibilitas
(derajat
kepercayaan).
Hopkins
(Wiriaatmadja, 2009:168) menyatakan bahwa salah satu teknik untuk menguji kredibilitas suatu data dapat dilakukan dengan triangulasi. Elliot (Wiriaatmadja, 2009:168-169) menjelaskan bahwa tiangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yakni sudut pandang guru (peneliti), sudut pandang siswa, dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observer, dengan cara membandingkan apa yang diamati oleh observer dengan dua penjelasan lain. Data hasil wawancara jika dibandingkan dengan dua sudut pandang lain, maka terbuka kesempatan untuk mengetahui (kredibilitas).
3. Pengolahan Hasil Angket Hasil angket (instrumen kualitas pembelajaran) diolah dengan menggunakan skala Likert dengan kriteria: Sangat sering (5), sering (4), kadang-kadang (3), kurang (2), tidak pernah (1). Sukardi (2008:146-147) mengemukakan bahwa,” menskor skala kategori Likert, jawaban diberikan bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk empat pilihan pernyatan positif”. Dalam skala Likert, cara untuk menghitung skor untuk setiap item yaitu: Jumlah skor untuk responden kategori (SS)
= Jumlah Responden (SS) x Skor (5)
66
Jumlah skor untuk responden kategori (S)
= Jumlah responden (S) x Skor (4)
Jumlah skor untuk responden kategori (KK) = Jumlah responden (KK) x Skor (3) Jumlah skor untuk responden kategori (K)
= Jumlah responden (K) x Skor (2)
Jumlah skor untuk responden kategori (TP) = Jumlah responden (TP) x Skor (1) Untuk menghitung jumlah skor ideal (skor tertinggi) dan jumlah skor rendah menggunakan rumus: Jumlah Skor Ideal (Skor Tertinggi) = Skor Tertinggi x Jumlah Seluruh Responden Jumlah Skor Terendah = Skor Rendah x Jumlah Seluruh Responden Data
dari
setiap
hasilangket
dideskripsikan
dalam
persen
dengan
menggunakan menggunakan rumus: Persentase pengamatan setiap item =
Jumlah skor perolehan x 100% Jumlah skor ideal
Dengn ketentuan % angket kualitas proses pembelajaran yang dikelompokkan kedalam; Skor dibawah 50%
= Kurang Baik
Skor 55% - 69%
= Cukup
Skor 70% - 85%
= Baik
Skor 85% - 100%
= Baik Sekali Arikunto dalam Duha (2010:59)
67
4. Pengolahan Tes Hasil Belajar Hasil belajar siswa yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus: 𝐍𝐒𝐒 =
𝐒𝐏𝐖𝐁/𝐒 𝐱 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐒𝐌𝐁𝐒𝐘
Dimana: NSS
= Nilai setiap soal
SPWB/S = Skor perolehan warga belajar/ siswa SMBSY = Skor maksimum butir soal yang bersangkutan Setelah diperoleh nilai pada setiap item soal (NSS), maka dihitung total nilai soal sebagai nilai akhir (NA) perolehan siswa dengan menggunakan rumus: NA
= ∑NNS = NSS1 + NSS2 + NSS3 + ... + NSSi
Dimana : NA
= Nilai akhir setiap siswa
∑NNS = Jumlah nilai perolehan siswa untuk setiap butir soal NSS
= Nilai setiap butir soal
i
= Banyaknya butir soal Harefa (2010:30)
5. Rata-rata hitung Rata-rata hitung dari hasil belajar siswa dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus:
𝑋=
𝑋 𝑛
68
Dimana
𝑋 = rata-rata hitung variable X X = jumlah variable X n
= ukuran sample variabel X Sudjana (2002:67)
Rata-rata hasil belajar SMP, diklasifikasikan dengan kriteria, sebagai berikut: 86 – 100 = baik sekali 71 – 85 = baik 56 – 70
= cukup
41 – 55
= kurang
0 - 40
= sangat kurang Rapor SMP (2008) Sebagai indikator kinerja digunakan KKM-KD (Kriteria Ketuntasan Minimal-
Kompetensi Dasar) yang telah ditetapkan di SMP Negeri 1 Telukdalam, sebagai berikut: KKM- KD 3.1 = 60; KKM- KD 3.2 = 60; maka siswa yang nilainya < KKMKD dinyatakan tidak tercapai, siswa yang nilainya > KKM-KD dinyatakan terlampauhi. Selanjutnya ditentukan persentase siswa yang hasil belajarnya dinyatakan tercapai ataupun terlampauhi dengan rumus: Persentase Ketuntasan
=
Jumlah Siswa yang hasil belajarnya tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa
Persentase Ketidaktuntasan = 100% - Persentase Ketuntasan Dalam buku saku KTSP SMP Departemen Pendidikan Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP (2007:20) menyatakan kriteria ketuntasan minimal ideal adalah 75%.
69
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian 1.
Setting Penelitian Penelitian ini mengambil setting penelitian di SMP Negeri 1 Telukdaklam
yang berlokasi di Keluraharan Pasar Telukdalam Jalan Pendidikan No. Kecamatan Telukdalam. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C semester 1 SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 39 orang. Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti berkolaborasi kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Telukdalam dan atas persetujuan beliau, sehingga penelitian ini dapat dilakukan. Dan dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga berkolaborasi dengan guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut. Pelaksanaan penelitian ini mengikuti empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan jasa pengamat yaitu guru mata pelajaran matematika yang membantu pelaksanaan observasi selama penelitian berlangsung, sehingga kegiatan penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan penelitian dilaksanakan bertepatan pada jam mata pelajaran matematika dan tidak mengganggu proses pelaksanaan proses pembelajaran yang lain serta peneliti sekaligus sebagai praktisi tidak perlu meninggalkan kelas dimana ia mengajar.
69
70
2.
Paparan Data Siklus I .
a.
Hasil Observasi Pada Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan lembaran observasi (Lampiran 9,10,11),
ternyata pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah masih belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan pada setiap pertemuan dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua yang hasilnya sebagai berikut: 1) Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Pertama a) Pada pelaksanaan proses pembelajaran melalui model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah, peneliti memiliki banyak kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan langka-langkah pembelajaran ini, sesuai dengan hasil lembaran pengamatan 9,10, dan 11 untuk setiap kali pertemuan. b) Pada awal pertemuan pembelajaran siswa tidak serius dalam belajar bahkan mereka ribut karena proses pembelajaran sudah jauh berbeda dengan sebelumnya, apalagi sewaktu mereka belajar mempresentasikan masalah dan penyelesaian masalah yang telah ditemukan. c) Kurangnya
guru/peneliti
memotifasi
dan
memberikan
bimbingan
dan
mengklarifikasi setiap presentasi siswa didalam kelas. d) Sebagian besar siswa tidak aktif dan tidak mampu mengikuti proses pembelajaran karena model pembelajaran yang belum pernah dialami. Dari hasil lembaran pengamatan untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, persentase pengamatan 41,02%. Dari hasil lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, minat memiliki rata-rata 2,43, perhatian memiliki
71
rata-rata 2,43, dan partisipasi memiliki rata-rata 2,51. Ketiga item termasuk pada kategori cukup. Hasil lembaran pengamatan responden guru memiliki rata-rata 2,22 dan termasuk kategori cukup.
2)
Hasil Pengamatan Pertemuan Kedua
a). Penjelasan guru/peneliti masih belum memadai b). Siswa mulai terlibat aktif dan mampu mempresentasikan setiap masalah yang diidentifikasi serta solusi penyelesaian yang ditemukan. c). Setiap siswa mulai mampu bersaing dalam mempresentasikan setiap pemahaman atau prinsip yang dimiliki, sehingga pembelajaran mulai didomiasi oleh siswa. d). Masih ditemukan sebagian siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Dari hasil lembaran pengamatan untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, persentase pengamatan 35,89%. Dari hasil lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, minat memiliki rata-rata 2,48, perhatian memiliki ratarata 2,48 dan partisipasi memiliki rata-rata 2,61. Ketiga item termasuk kategori cukup. Hasil lembararesponden guru/peneliti memiliki rata-rata 2,38 dan termasuk kategori cukup. Hasil pengamatan untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk setiap pertemuan pada siklus I di kelas VIII-C SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat terlihat pada diagram dibawah :
72
70,00%
64,11% 58,98%
60,00% 50,00%
41,02% 35,89%
40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Pertemuan 1
Tidak Terlibat Aktif Terlibat Aktif
Pertemuan 2
Gambar 5. Diagram Persentase keterlibatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I
Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran untuk setiap pertemuan pada siklus I dapat terlihat pada diagram dibawah ini: 65,38%
66,00% 65,00%
64,10%
64,00%
62,82%
63,00% 62,00% 61,00%
62,17% 62,17% 61,53% 60,89% 60,89%
60,00% 59,00% 58,00% Pertemuan 1 Minat
Perhatian
Pertemuan 2 Partisipasi
Presentasi
Gambar 6. Diagram Persentase Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I
73
b.
Hasil Wawancara Pada Siklus I Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa-siswa yang bermasalah sesuia
dengan lampiran 12 ternyata mereka tidak terbiasa belajar mempresentasikan pemahaman/prinsip yang dimiliki apalagi mempertanggungjawabkannya didepan kelas, sehingga mereka lebih cenderung untuk mengambil kesempatan bermain-main dengan teman-temanya. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada pertemuan pertama ternyata ada beberapa siswa yang melamun, berisik, mengantuk dan keluar masuk pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil wawancara peneliti dengan siswa dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kurang menyenangi mata pelajaran matematika dan mereka merasa tidak senang jika pada proses
pembelajaran
selalu
dituntut
keaktifan
dalam
mempresentasikan
pemahamannya, karena mereka takut salah dan malu diejek teman-teman sekelas. Setelah itu peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran matematika untuk mencari solusi dari masalah di atas dan solusinya yakni seluruh siswa pada pertemuan kedua
harus
ditampilkan
kedepan
kelas
untuk
membiasakan
mereka
mempresentasikan pemahaman/prinsip yang dimiliki.
c.
Hasil Angket Melalui pemberian angket kepada subjek penelitian diperoleh data dan diolah
sebagai hasil penelitian (lampiran 30 tabel 18 dan tabel 19). Berdasarkan hasil pengolahan angket maka kualitas pembelajaran pada siklus I masih belum mencapai target. Hal ini terlihat pada lampiran 30 tabel 19.
74
d.
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Melalui pemberian tes hasil belajar kepada subjek penelitian diperoleh data
dan diolah sebagai hasil penelitian (lampiran 32 tabel 21). Berdasarkan hasil penelitian ditentukan presentase ketuntasan dan presentase ketidaktuntasan. Dari perhitungan presentase ketuntasan (lampiran 34 tabel 23) diperoleh presentase ketuntasan 48,71% dan nilai rata-rata 58,44 sehingga dikategorikan cukup dan presentase ketidaktuntasan 51,29% sehingga belum mencapai target 75%. Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I diatas dapat terlihat pada diagram dibawah ini:
58,44%
60,00% 58,00% 56,00% 54,00% 52,00% 50,00% 48,00% 46,00% 44,00% 42,00%
48,71%
Tuntas
Tidak Tuntas
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Gambar 7. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I
75
e.
Refleksi Pada Siklus I Pembelajaran pada siklus I masih belum memuaskan maka untuk mengatasi
beberapa permasalahan baru yang diperoleh dari refleksi I, maka pada siklus II dilakukan beberapa upaya perbaikan, antara lain: 1) Mengoptimalkan penggunaan waktu. 2) Menjelaskan pembelajaran secara detail. 3) Menjelaskan sikap dan cara yaang baik dalam mempresentasikan sesuatu dan mempertanggungjawabkannya. 4) Memotifasi siswa untuk lebih aktif daalam proses pembelajaran. 5) Memotifasi siswa memberanikan diri untuk bertanya baik kepada guru maupun kepada sesama teman. 6) Guru menyarankan kepada setiap siswa agar pada setiap siswa yang presentasi tidak ditertawakan walaupun sebenarnya kurang tepat. 7) Melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya sesuai dengan langkahlangkah model pembelajaran representasi Belajar Berbasis Masalah. 8) Memberikan bimbingan dan klarifikasi terhadap setiap presentasi siswa. 9) Guru memberikan hadiah kepada siswa yang memiliki nilai tertinggi mulai dari siklus pertama maupun pada siklus kedua. 10) Membuat materi pelajaran tertarik untuk diikuti oleh siswa.
76
3.
Paparan Data Siklus II
a.
Hasil Observasi Pada Siklus II
1)
Hasil Pengamatan Pada Pertemuan Pertama
a). Pada pelaksanaan proses pembelajaran melalui model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah, peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah, tetapi masih ada sedikit hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan sesuai dengan hasil lembaran pengamatan 42,43, dan 44 untuk setiap kali pertemuan. b). Masih ada siswa yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah. c). Kurangnya kemampuan guru dalam mengeklarifikasi setiap presentasi siswa d). Kurangnya guru dalam memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. e). Setiap siswa mampu bersaing dalam mempresentasikan pemahaman/prinsip yang dimiliki dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapkan. Dari hasil lembaran pengamatan untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, presentase pengamatan 20,51%. Dari hasil lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, minat memiliki rata-rata 2,97 , perhatian memiliki ratarata 2,97, dan partisipasi memiliki rata-rata 3,02. Ketiga item dikategorikan baik. Hasil lembaran pengamatan responden guru memilki nilai rata-rata 2,94 dan termasuk kategori baik.
77
2)
Hasil Pengamatan Pertemuan Kedua
a). Peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan model pembeljaran representasi belajar berbasis masalah. b). Keaktifan siswa semakin meningkat. c). Masih ada diantara siswa yang suka berisik dan melamun saat proses pembelaajaran berlangsung. d). Siswa mulai senang belajar dengan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah. e). Siswa mulai mampu mengidentifikasi masalah sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari, kemudian mampu mencari sendiri penyelesaian masalah yang ditemukan dengan mengaitkan pemahaman sebelumnya. f). Setiap siswa mampu bersaing untuk mempresentasikan solusi penyelesaian masalah yang ada dan mampu mempertanggungjawabkannya. g). Setiap presentasi dapat berjalan lancar dan efisien karena ada hubungan timbal balik dari siswa yang lain melalui diskusi. Dari hasil lembaran pengamatan untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, persentase pengamatan 15,38%. Dari hasil lembaran pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, item minat memiliki rata-rata 3,28, perhatian memiliki rata-rata 3,28 dan partisipasi memiliki rata-rata 3,38. Ketiga item dikategorikan baik. Hasil lembaran pengamatan responden guru memiliki nilai rata-rata 3,22 dan termasuk kategori baik. Hasil Pengamatan untuk Siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran dapat terlihat pada diagram dibawah ini:
78
84,62%
90,00% 80,00%
79,49%
70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00%
20,51%
15,38%
20,00% 10,00% 0,00%
Tidak Terlibat Aktif
Pertemuan 1
Pertemuan 1
Terlibat Aktif
Gambar 8. Diagram Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II
Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran untuk setiap pertemuan pada siklus II dapat terlihat pada diagram dibawah ini:
88,00% 86,00% 84,00% 82,00% 80,00% 78,00% 76,00% 74,00% 72,00% 70,00% 68,00%
84,61%
85,89%
82,05% 82,05%
74,35% 74,35%
75,64% 75,92%
Pertemuan 1 Minat
Perhatian
Pertemuan 2 Partisipasi
Presentasi
Gambar 9. Diagram Persentase Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II
79
b.
Hasil Wawancara Pada Siklus II Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa-siswa yang bermasalah sesuai
dengan lampiran 45, ternyata masih ada diantara mereka yang kurang mampu berhitung dan memiliki daya tangkap yang kurang bila dibandingkan dengan siswasiswa yang lain. Dari hasil pengamattan yang dilakukan oleh pengamat yaitu guru mata pelajaran matematika masih ditemukan siswa yang berisik dan melamun. Hasil wawancara peneliti dengan siswa dapat disimpulkan mereka berisik dan melamun disebabkan
kurang mampu memahami materi matematika karena kemampuan
menghitung dan daya tangkapnya masih kurang. Untuk meyakinkan keabsahan data tersebut, peneliti menanyakan kepada guru mata pelajaran matematika dan guru mata pelajaran lainnya seperti Fisika dan Biologi. Ternyata data tersebut benar dan peneliti mencari solusi dari masalah di atas dan solusinya solusinya peneliti melakukan pendekatan secara pribadi. Setelah itu, peneliti memotivasi mereka dengan mengatakan bahwa selain belajar disekolah, hendaknya lebih banyak belajar lagi dirumah dan jangan pernah sungkan untuk bertanya kepada siapa pun yang menurut kalian mampu memecahkan masalah yang masih belum dipahami. Dampak dari solusi hasil wawancara tersebut mulai terlihat pada pertemuanpertemuan berikutnya yakni mereka mulai terlihat aktif dan menyenangi model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah dan hasil belajar mereka pun melalui tes hasil belajar mulai membaik.
80
c.
Hasil Angket Melalui pemberian angket kepada subjek penelitian diperoleh data dan diolah
sebagai hasil penelitian (lampiran 54 tabel 26 dan tabel 27). Berdasarkan hasil pengolahan angket maka kualitas pembelajaran pada siklus II sudah mencapai target. Hal ini terlihat pada lampiran 54 tabel 27.
d.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Melalui pemberian tes hasil belajar kepada subjek penelitian diperoleh data
dan diolah sebagai hasil penelitian (lampiran 56 tabel 32). Berdasarkan hasil penelitian ditentukan persentase ketuntasan dan persentase ketidaktuntasan. Dari penghitungan persentase ketuntasan (lampiran 58 tabel 34) diperoleh persentase ketuntasan 79,48% dan nilai rata-rata 74,53 sehingga dikategorikan baik. Dan persentase ketidaktuntasan 20,52%, sehingga ketuntasan belajar mencapai target 75% Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan kedua, pelaksanaan proses pembelajaran terlaksana semakin baik sesuai dengan perencanaan, dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan kedua juga semakin baik. Meskipun telah menunjukan kemajuan atau hasil yang lebih baik, namun masih ditemukan kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa Kelas VIII – C SMP Negeri 1 Telukdalam dapat digambarkan dalam diagram persentase ketuntasan belajar siswa dibawah ini:
81
79,48%
80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 20,52%
40,00% 30,00% 20,00% 10,00%
0,00% Tuntas
Tidak Tuntas
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Gambar 10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II
e.
Refleksi Pada Siklus II Berdasarkan hasil observasi dan angket diketahui bahwa proses pembelajaran
pada siklus II semakin lebih baik dimana pelaksanaan proses pemnbelajaran mencapai tingkat sangat baik pada pertemuan kedua. Kekurangan padaa siklus I dapat teratasi dan hasil belajar siswa juga mencapai target yang ditetapkan.
f.
Analisis Hasil Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I, bahwa permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dan hasil belajar siswa yang masih tergolong kurang. Dari permasalhan tersebut, peneliti melakukan suatu pproses pembelajaran dan angket enelitian dengan tujuan:
82
1) Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah. 2) Untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus dengan menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah. Dari tujuan penelitian di atas, maka peneliti melakukan penelitian pada saat proses pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh obsever untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung dan setiap akhir siklus diedarkan angket dengan tujuan untuk mengetahui kualitas pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika, maka setiap akhir siklus diberikan tes kepada siswa yang disusun berdasarkan indikator-indikator pada tingkat sekolah menengah pertama. Hasil pengamatan pada proses pembelajaran dan angket serta hassil belajar matematika diolah dan diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui bahwa ada perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah. Setelah melakukan penelitian pada siklus I, hasil pengamatan pada proses pembelajaran masih tergolong cukup dan hasil belajar siswa masih tergolong cukup karena pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti masih memiliki beberapa kelemahan-kelemahan. Akan tetapi setelah dilakukan perbaika-perbaikan olehpeneliti pada siklus II ternyata proses pembelajaran berjalan dengan baik dan memenuhi target yang diharapkan serta hasil belajar siswa meningkat sehingga diperoleh informasi bahwa:
83
1) Ada peningkatan proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah. 2) Ada peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah.
84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah di SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada siklus I hasil pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah mencapai nilai rata-rata 2,22 dan 2,38 serta berdasarkan angket kualitas proses pembelajaran tergolong cukup. Pada siklus II hasil pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah mencapai rata-rata 3,22 pada pertemuan kedua, sedangkan berdasarkan hasil angket semua item termasuk pada kategori baik sekali. 2. Pada siklus I (pertama) pelaksanaan tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika diperoleh rata-rata hitung 58,44 dan tergolong cukup, dengan persentase ketuntasan 48,71% dan persentase ketidaktuntasan 51,29%. Pada siklus II (dua) pelaksanaan tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika diperoleh rata-rata hitung 74,53 dan termasuk kategori baik, dengan persentase ketuntasan 79,48% dan persentase ketidaktuntasan 20,52% sehingga ketuntasan belajar mencapai 75%. 84
85
B. SARAN Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan dan kesimpualan dalam penelitian ini maka ada beberapa saran dari peneliti setelah selesai melakukan penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah yaitu sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran matematika, hendaknya guru mata pelajaran matematika dapat menerapkan model pembelajaran representasi belajar berbasis masalah dalam meningkatkan proses pembelajaran dan sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang selama ini masih tergolong kurang bila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran lain yang diajarkan disekolah. 2. Agar siswa dapat lebih memahami makna belajar matematika, hendaknya guru mata pelajaran matematika lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa dan merancang proses pembelajaran dengan baik, sehingga dapat menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 3. Dalam pelaksanaan penelitian lanjutan, hendaknya hasil penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam melaksanakan penelitian ditingkat yang lebih tinggi. 4. Hendaknya hasil penelitian ini dapat lebih bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di IKIP Gunungsitoli.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ariif, 2010, Pengertian Matematika Sekolah, (online), (http://4riif.wordpress.com), diakses pada tanggal 27 September 2010. Arikunto, Suharsimi, 2002, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Dalyono, M., 2007, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta. Djamarah, Saiful Bahri, 1994, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, Saiful Bahri, dan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar, rineka Cipta, Jakarta. Duha, Kaswati, 2010, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Pembelajaran Matematika SMP Swasta Idanoi Tahun Pelajaran 2010/2011, Skripsi IKIP Gunungsitoli, Gunungsitoli. Duha, Study, 2009, Pengaruh Pembelajaran Pretes Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Gerak Pada Manusia Di kelas VIII SMP Negeri 11 Telukdalam Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi IKIP Gunungsitoli, Gunungsitoli. Harefa, Amin Otoni, 2008a, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika , Diktat tidak diterbitkan, FPMIPA PRODI MTK Gunungsitoli, Gunungsitoli. Harefa, Amin Otoni, 2010, Evaluasi dan Hasil Pembelajaran Matematika, Diktat tidak diterbitkan, FPMIPA PRODI MTK IKIP Gunungsitoli, Gunungsitoli. Harefa, Amin Otoni, 2010, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I, Diktat tidak diterbitkan, FPMIPA PRODI MTK IKIP Gunungsitoli, Gunungsitoli. Hodojo, Herman, 2005, Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, Magelang Sebelas, Malang. Kunandar, 2007, Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, PT. Raja Grafindo Persada, jakarta. 86
87
Purba, Edwar, dkk, 2001, Belajar dan Pembelajaran, Diktat tidak diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan. Sagala, H.S., 2008, Budaya Dan Reinventing Organisasi Sekolah, Alfabeta, Bandung. Sanjaya, Wina, 2008, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Pedana Media Group, Jakarta. Sudjana, Nana, 1991, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Sugijono, Adinawan, 1997, M. Cholik, 2006, Matematika untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta. Soejanto, Agoes, 1997, Bimbingan kearah Belajar yang Sukses, Rineka Cipta, Surabaya. Syah, Muhibin, 2004, Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Uno, Hamzah, 2009, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif dan Efesien, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Wahab, Abdul Azis, 2007, Metode dan Model-Model Mengajar, Alfabeta, Bandung. Waruwu, Gusriani, 2009, Pengaruh Minat dan Keaktifan Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Idanoi Tahun Pelajaran 2008/2009, Skripsi IKIP Gunungsitoli, Gunungsitoli. Wiriaatmadja, Rochiati, 2009, Metode Penelitian Tindakan Kelas, PT. Remaja, Rosdakarya, Bandung. Zanikhan, 2010, Minat Belajar Siswa, (online), (http://zanikhan.multiply.com) , diakses pada tanggal 14 November 2010.
88
Lampiran 1
SILABUS Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran
: SMP Negeri 1 Telukdalam : VIII/ I (satu) : Matematika
Standar Kompetensi : ALJABAR 3. Memahami bentuk alajabar, relasi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
3.1 Menetukan Persamaan gradien, Garis Lurus persamaan dan grafik garis lurus.
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Mengenal persamaan garis lurus Memahami pengertian persamaan garis lurus dan dalam berbagai bentuk dan bentuk-bentuk umum variabel. persaman garis lurus Meletakan titik-titk koordinat Menentukan letak titiktitik koordinat pada pada sitem koordinat kartesius. sistem koordinat kartesius Menyelidiki letak sebuah titik Menentukan letak sebuah titik pada suatu garis bila pada suatu garis bila persamaan diketahui persamaan garis tersebut diketahui. garisnya. Menyusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat kartesius.
Mengambar persaman garis lurus dengan terlebih dahulu membuat tabel pasangan
Mengambar persamaan garis lurus dan menentukan besar sebuah titik yang terletak pada garis tersebut.
Mengambarkan persamaan garis lurus dan menghitung besar sebuah titik yang terletak padagaris tersebut.
Penilaian Teknik: Tes
Bentuk Instrumen: Tes uraian
Instrumen: Terlampir pada RPP
Alokasi waktu 4x 40‟
Sumber Belajar Buku Paket matematika karangan Sugijono dan buku referensi lain.
89
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Gradien persamaan garis lurus
Kegiatan Pembelajaran Mengenal pengertian gradien sebuah garis.
Indikator Memahami pengertian gradien sebuah garis lurus.
Menentukan gradien persamaan Menghitung gradien garis lurus dalam berbagai garis lurus dalam berbagai bentuk. bentuk.
Mengenal persamaan garis Mentukan persamaan gris lurus dalam bentuk y = lurus dalam bentuk y = mx dan mx dan y = mx + c. y = mx + c
Mengenal persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 ) Mengenal persamaan garis melalui titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 )
Menentukan persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 ) Memtukan persamaan garis melalui titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 )
Penilaian Teknik: Tes Bentuk instrumen: tes uraian
Instrumen terlampir padaa RPP
Alokasi waktu 4x40 „
Sumber Belajar Buku Paket matematika karangan Sugijono dan buku referensi lain.
90
Telukdalam,
Mengetahui, Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP
Guru Mata Pelajaran,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP
November 2010
Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137
91
Lampiran 2.a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : VIII (delapan) / 1
Standar Kompetensi
: 3.
Kompetensi Dasar
: 3.1 Menetukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus.
Indikator
: 1. 2.
Memahami bentuk aljabar, relasi, dan persamaan garis lurus
Memahami pengertian persamaan garis lurus dan bentukbentuk umum persaman garis lurus. Menentukan letak titik-titik koordinat pada sistem koordinat kartesius.
Alokasi Waktu
: 2 x 40‟
Pertemuan
: Pertama / 1
A. Tujuan Pembelajaran: 1 Siswa dapat menjelaskan pengertian persamaan garis lurus 2 Siswa dapat menentukan letak sebuah titik pada sistem koordinat kartesius B. Materi pembelajaran
: Persamaan Garis Lurus
C. Model Pembelajaran
: Representasi Belajar Berbasis Masalah
D. Metode Pembelajaran
: Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan
E. Kegiatan Pembelajaran : Pendahuluan (8’) 1. Memperkenalkan diri kepada semua siswa melalui guru mata pelajaran. 2. Mendata jumlah siswa didalam kelas. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (64’) 1. Guru/ peneliti menyampaikan data/informasi tentang materi pelajaranyang akan dipelajari yaitu tentang materi pokok persamaan garis lurus khususnya KD 3.1 Menetukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus
92
2
Siswa mendengarkan sambil memahami penyampaian materi pelajaran yag disampaikan Guru/ peneliti. 3. Dengan tanya jawab siswa dipersilahkan untuk mempersentasikan pemahaman yang dimiliki sebelumnya tentang persamaan linear satu variabel. 4. Guru/peneliti mengklarifikasi konsep/prinsip yang dipresentasikan siswa dengan tujuan untuk memperjelas konsep/prinsip yang dimiliki siswa sebelumnya sehingga tersusun rumusan masalah. 5. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi unsur-unsur persamaan garis luru. 6. Bersama siswa, guru/peneliti merumuskan pengertian persamaan garis lurus dan unsur-unsurnya. 7. Siswa diberi kesempatan untuk menentukan letak sebguah titik pada sistem koordianat kartesius. 8. Melalui diskusi siswa diberi kesempatan untuk menentukan letak beberapa titik pada koordinat kartesius. 9. Bersama siswa, guru/peneliti merumuskan pengertian persaman garis lurus dan unsur-unsurnya. Penutup (8’) 1. Guru memotivasi siswa untuk belajar dirumah. 2. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa. F.
G.
Alat dan Sumber Belajar 1. Buku matematika SMP Kelas VIII Penerbit Erlangga dan buku referensi lain 2. Kertas berpetak Penilaian Teknik Penilaian
: Tes
Bentuk instrumen : Tes uraian Instrumen
:
2. Tentukan unsur-unsur pembentuk persamaan garis lurus? 3. Letakanlah titik dibawah ini padakoordinat kartesius! a. A(3,1) b. R(-2,3) Kunci jawaban: 1. Unsur-usur pembentuk persamaan garis lurus yaitu: kedua variabel x dan y yang membentuk persamaan garis, sehingga persamaan dapat digambarkan pada bidang kartesius.
93
2. Diketahui: dua buah titik A(3,1) dan R(-2,3) Ditanya: gambarlah kedua titik tersebut kedalam koordinat kartesius! Jawab: Gambar grafik terebut : Y
R(-2,3)
3 2 1 -2 -1 0
A(3,1) 1
2
3
X
Telukdalam, Mengetahui Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP.
Guru Mata Pelajaran,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
November 2010
Peneliti,
SESUAIKANSARUMAHA NIM. 062117137
94
Lampiran 2.b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Sekola Mata Pelajaran Kelas / Semester
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : VIII/ 1
Alokasi Waktu
: 4 x 40‟
Standar Kompetensi : 3. Memahami bentuk aljabar, relasi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar
: 3.1
Menetukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus.
Indikator
: 1.
Menentukan letak sebuah titik pada suatu garis bila diketahui persamaan garisnya. Mengambar persaman garis lurus dengan terlebih dahulu membuat tabel pasangan
2. 3.
Mengambar persamaan garis lurus dan menghitung besar sebuah titik yang terletak pada garis tersebut.
Alokasi Waktu
: 2 x 40‟
Pertemuan
: Kedua / 2
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menentukan letak sebuah titik pada suatu garis bila diketahui persamaan garisnya 2. Siswa mampu mengambarkan persamaan gari lurus dengan terlebih dahulu membuat tabel pasangan 3. Siswa mampu menentukan besar titik yang terletak pada suatu persamaan garis lurus B. Materi Pembelajaran
: Persamaan garis lurus
C. Model pembelajaran
: Representasi Belajar Berbasis Masalah
D. Metode Pembelajaran
: Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan penugasan
95
E. Kegiatan Pembelajaran : Pendahuluan ( 8’ ) 1. Memberi salam dan menciptakan suasa kelas yang kondusif 2. Memotivasi sisa dalam belajar matematika 3. Mendata kehadiran siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti ( 64’ ) 1. Guru/peneliti menyampaikan data/informasi tetang materi yang akan dipelajari tentang menentukan letak suatu titik pada suatu garis bia diketahui persamaan garisnya 2. Siswa mendengarkan sambil memahami penyampaian materi pelajaran yag disampaikan Guru/ peneliti. 3. Dengan presentasi siswa dipersilahkan untuk mempersentasikan pemahaman yang dimiliki sebelumnya tentang bentuk-bentuk pesamaan garis lurus dan unsur-unsur pembentuknya 4. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi beberapa jenis masalah tentang letak suatu titik pada sebuah garis bila diketahui persamaan garisnya 5. Siswa mempresentasikan kemungkinan beberapa masalah yang sudah diidentifikasi, kemudian guru/peneliti memilih 1 satu masalah yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari 6. Siswa diberi kesempatan untuk mencari penyelesaian masalah yag sudah dipilih sebelumnya, kemudian mempresentasikan penyelesaiannya dengan mengaitkan data/informasi yang dimiliki tentang persaman garis lurus dan unsur-unsur pembentknya 7. Siswa mempresentasikan penyelesaian masalah dan mempertanggungjawabkan penyelesaian masalah yang ditemukan, sehingga terbentuk model matematika terhadap masalah yang sedang dibahas. 8. Bersama siswa, guru/peneliti merumuskan penyelesaian masalah cara meletakkan sebuah titik pada persamaan garis yang telah diketahui 9. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi beberapa masalah dalam menghitung perbandingan Siswa diberi kesempatan untuk mencari penyelesaian masalah yag sudah dipilih sebelumnya, kemudian mempresentasikan penyelesaiannya dengan mengaitkan data/informasi yang dimiliki tentang syratberlakunya teorema pythagoras. 10. Bersama siswa, guru/peneliti mendiskusikan cara mengambar ssuatu persaman garis lurus pada bidang koordinat kartesius 11. Guru/peneliti memberikan beberapa masalah tentang mengambar suatu persamaan garis yang telah diketahui persamaannya pada bidang koordinat kartesius
96
12. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan penyelesaian yang telah ditemukan 13. Bersama siswa guru/peneliti mengklarifikasi presentasi siswa, sehingga pemahaman siswa dapat lebih meningkat 14. Melalui penugasan, siswa diminta untuk mencari penyelesaian beberapa masalah dalam mengambar persamaan garis lurus dan menentukan besar suatu titik yang terletak pad suatu persamaan garis 15. Siswa menyerahkan hasil penyelesaian tugas. 16. Bersama siswa, guru/peneliti menyimpulkan pelajaran. Penutup ( 8’ ) 1. Guru memotivasi dan mengingatkan siswa untuk belajar dirumah mengulang materi pelajaran yang sudah dipelajari 2. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa F Alat dan Sumber Belajar 1. Buku Matematika SMP kelas VIII Penerbit Erlangga 2. kertas berpetak. 3. Alat bantu koordianat kartesius G Penilaian Teknik Penilaian : Tes Bentuk Instrumen : Tes uraian Instrumen : 1. Gambarlah garis dengan persamaan garisnya adalah x + y =5.kemudian tentukanlah apakah tiik R(1,3) terletak pada garis tersebut! 2. Gambarlah garis dengan persamaan y = x + 1. Jika titi A(s,2) terletak pada garis tersebut, tentukan nilai s dengan cara menghitungnya! Kunci jawaban: 1. Diketahui: persamaan garis x + y = 5 Ditanya : Gambarlah persamaan garis tersebut, kemudian tentukan apakah titik R(1,3) terletak pada garis tersebut! Jawaban: Terlebih dahulu buatlah tabel pasangannya: x Y (x,y)
1 4 (1,4)
3 2 (3,2)
Kemudian buat gambarnya dengan mengikuti tabel pasangan:
97
Y
4
(1,4)
3
R(1,3)
2
(3,2)
1
0
x+y =5
1
2
3
X
Gambar persamaan garis x + y = 5. Jadi karena titik R(1,3) berada diluar garis x + y = 5, maka titik R(1,3) tersebut tidak terletak pada garis x + y = 5. 2. Diketahui : Persamaan garis y = x + 1 Ditanya : Gambarlah persamaan garis tersebut, kemudian tentukan nilai s jika titik A( s,2) terletak pada garis tersebut...! Jawaban : Terlebih dahulu buatlah tabel pasangan: x y (x,y)
2 3 (2,3)
3 4 (3,4)
Kemudian buat gambarnya dengan mengikuti tabel pasangan diatas:
98
Y
y=x+1 4
(3,4)
3
(2,3)
2
1
0
1
2
3
4
X
Gambar persamanan garis y = x + 1 Jika titik A(s,2) terletak pada garis y = x + 1 maka: y=x+1 2=s+1 s=2–1 s=1 Karena s =1, maka, titik titik tersebut adalah A(1,2) Telukdalam, Mengetahui Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP.
Guru Mata Pelajaran,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
November 2010
Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137
99
Lampiran 3
NASKAH SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pembelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Butir Tes Bentuk Instrumen
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : Persamaan Garis Lurus : VIII/1 (satu) : 2 x 40‟ : 5 Butir : Tes Uraian
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini dengan benar! 1. Tuliskanlah: a. Pengertian Persamaan garis lurus b. Bentuk-bentuk umum persamaan garis lurus 2. Letakkanlah titik-titik dibawah ini kedalam sistim koordinat kartesius! a. A(4,-2) b. B(2,-1) c. C(3,2) 3. Selidikilah apakah titik R (2,4) terletak pada garis dengan persamaan y = 2x 4. Gambarlah garis dengan persamaan 2x + y = 4 dengan terlebih dahulu membuat tabel pasangannya! 5. Gambarlah garis dengan persamaan 2x + 4y = 12. Jika titik Q(b,5) terletak pada garis itu, tentukanlah nilai b dengan cara menghitung sesuai dengan persamaan yang diketahui!
SELAMAT BEKERJA...!!!
Lampiran 4
100
KUNCI JAWABAN SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pembelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Butir Tes Bentuk Instrumen
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : Persamaan Garis Lurus : VIII/1 (satu) : 2 x 40‟ : 5 Butir : Tes uraian
No Jawaban Skor 1 a. Persamaan garis lurus adalah persamaan linear yang mengandung 1 satu atau dua variabel. b. Persamaan garis lurus mempunyai bentuk umum sebagai berikut: 1 Bentuk eksplisit: y = mx + c Bentuk impliosit: Ax + By + c = 0 1
2
Jumlah skor maksimum nomor 1 Diketahui: titik koordinat yaitu a. A(4,-2) b. B(2,-1) c. C(3,2) Ditanya: letakkan titik koordinat tersebut kedalam sistim koordanat kartesius! Jawaban: Y 3 B(2,-1)
2
3 0,5
0,5
1 1
C(3,2)
1 -1
0 -1 -2
1
2
3
4
X
A(4,-2)
Jumlah Skor Maksimum soal nomor 2
1
5
101
3
Diketahui: Persamaan garis y = 2x Ditanya : Selidiki apakah titik R(2,4) terletak pada garis tersebut! Jawaban : Tabel pasangan persamaan garis y = 2x: x 0 2 y 0 4 (x,y) (0,0) (2,4) Grafik persamaan garis y = 2x adalah: Y Garis y = 2x 4
0,5 0,5 2
3 1
R(2,4) 3 2 1
0
4
1
2
3
4
5
X
Dari gambar diatas, perhatikan titik R(2,4) merupakan salah satu titik yang dilalui oleh garis dengan persamaan y = 2x, maka dapat disimpulkan bahwa titik R(2,4) terletak pada garis dengan persamaan y = 2x Jumlah skor maksimum soal nomor 3 Diketahui: persamaan garis 2x + y = 4 Ditanya :Gambarlah grafik persamaan garis tersebut, dengan terlebih dahulu membuat tabel pasangannya! Jawaban: tabel pasangan persamaan 2x + y = 6 x 0 1 y 4 2 (x,y) (0,4) (1,2)
Berdasarkan tabel pasangan diatas, dapat digambar grafik persamaan yaitu:
1
1
9 0,5 0,5 2
102
Y 5 4
1 (0,4) 1
3 2
(1,2) 3
1 0
5
2x + y = 6 1
2
3
X
Jumlahn skor maksimum soal nomor 4 Diketahui: Persamaan garis 2x + 4y = 12 Titik Q(b,5) berada pada garis dengan persamaan tersebut Ditanya : Gambarlah garis tersebut, kemudian tentukan nilai b dengan cara menghitungnya sesuai persamaan yang diketahui! Jawaban : Persamaan garis 2x + 4y =12 Tabel pasangan persamaan garis tersebut: 2x + 4y = 12 x y (x,y)
0 3 (0,3)
2 2 (2,2)
Berdasarkan tabel pasangan diatas, dapat digambar grafiknya sebagai berikut:
8 0,5 0,5
0,5 0,5
2
1
103
Y 5 4 1 3
(0,3) 1
2
(2,2) 3
1 0
2x +4y=12 1
2
3
4
X
1 Berdasarkan grafik diatas, karena titik titik Q(b,5) terletak pada garis tersebut, maka: 2x + 4y = 12 2(b) + 4(5) = 12 2b + 20 = 12 2b = 12 – 20 2b= -8 b = -4 jadi, karena b = -4 maka titik Q(-4,5) Jumlah skor maksimum soal nomor 5 Jumlah Skor Total
1 0.5 0,5 1 1
15 40
104
Lampiran 5 KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 3.1 Menetukan gradien garis, persamaan dan grafik garis lurus
Alokasi Waktu : 2 x 40‟‟ Jumlah Butir Tes : 5 butir Bentuk Instrumen: Tes Uraian
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : VIII/1(Satu) :
PERSAMAAN GARIS LURUS 2. Memahami bentuk aljabar, relasi, dan persamaan garis lurus Jumlah Skor
Nomor Soal
Skor
Bobot
Memahami pengertian persamaan garis lurus dan bentuk-bentuk umum persaman garis lurus.
1
1
3
15
Menentukan letak titik-titik koordinat pada sistem koordinat kartesius.
1
2
3
20
Pemahaman Konsep
Mudah
1
3
6
20
Sedang
1
4
8
20
Penalaran dan Komunikasi Penalaran dan Komunikasi
1
5
20
25
Pemecahan Masalah
Sukar
40
100
Indikator
Menentukan letak sebuah titik pada suatu garis bila diketahui persamaan garisnya. Mengambar persaman garis lurus dengan terlebih dahulu membuat tabel pasangan. Mengambarkan persamaan garis lurus dan menghitung besar sebuah titik yang terletak padagaris tersebut.
Jumlah
Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP
Aspek Penilaian
Tingkat Kesukaran
Pemahaman Konsep
Mudah
Telukdalam, November 2010 Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137
Sedang
Soal dan Kunci Jawaban
T E R L M P I R
105
Lampiran 6
TABEL PEMBOBOTAN SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Telukdalam Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/1(satu) NOMOR INDIKATOR SOAL SOAL Memahami pengertian persamaan garis lurus 1 dan bentuk-bentuk umum persaman garis lurus.
Alokasi Waktu : 2 x 40‟ Jumlah Butir Tes : 5 Butir Bentuk instrumen : Tes Uraian SOAL
KD
KR
KL
TOTAL BOBOT
Tuliskanlah: a. Pengertian Persamaan garis lurus b. Bentuk-bentuk umum persamaan garis lurus
1
1
1
3
15
2
Menentukan letak titik-titik koordinat pada sistem koordinat kartesius.
Letakkanlah titik-titik dibawah kedalam sistim koordinat kartesius! a. A(4,-2) b. B(2,-1) c. C(3,2)
ini
1
1
1
3
15
3
Menentukan letak sebuah titik pada suatu garis bila diketahui persamaan garisnya.
Selidikilah apakah titik R (2,4) terletak pada garis dengan persamaan y = 2x
1
2
1
4
20
4
Mengambar persaman garis lurus dengan Gambarlah garis dengan persamaan terlebih dahulu membuat tabel pasangan. 2x + y = 4 dengan terlebih dahulu
1
2
1
4
20
2
2
2
6
30
membuat tabel pasangannya. 5
Mengambarkan persamaan garis lurus dan
Gambarlah garis dengan persamaan 2x +
106
menghitung besar sebuah titik yang terletak pada garis tersebut.
4y = 12. Jika titik Q(b,5) terletak pada garis itu, tentukanlah nilai b dengan cara menghitung sesuai dengan persamaan yang diketahui.
Jumlah Keterangan: KD = Kedalaman Materi KR = Kerumitan Materi KL=Keluasan Materi
20
100
Lampiran 7.a
107
Telukdalam, November 2010 Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 1 (satu) set : Kesediaan menjadi validator
Kepada Yth: Bapak: Arowolo‟o, Laia S.Pd di Tempat
Dengan hormat, Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Gunungsitoli, peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a. Lembaran observasi c. Angket b. Lembaran Panduan Wawancara d. Tes Hasil Belajar Semua instrumen tersebut harus memenuhi syarat validasi logis. Untuk itu, peneli ti memohon kesediaan Bapak untuk menjadi validator dengan memeriksa kesesuaian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti juga turut melampirkan: 1. Silabus 5. Kunci jawaban ulangan harian 2. Kisi-kisi tes 6. Lembaran telaah butir soal bentuk esei 3. Tabel pembobotan tes 7. Lembaran observasi 4. Naskah soal ulangan harian 8. Lembaran panduan wawancara 9.Angket Peneliti berharap agar validasi butir soal dilakukan dengan jujur dan penuh rasa tanggungjawab. Peneliti bersedia memperbaiki segala kekurangan sesuai dengan petunjuk dari validator. Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih. Hormat saya,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 Perangkat Seluruh instrumen Penelitian dinyatakan: 1. Layak digunakan 2. Tidak layak digunakan
108
Lampiran 7.b
Telukdalam, November 2010 Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 1 (satu) set : Kesediaan menjadi validator
Kepada Yth: Bapak: Pilipus Manao, S.Pd di Tempat
Dengan hormat, Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Gunungsitoli, peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a. Lembaran observasi c. Angket b. Lembaran Panduan Wawancara d. Tes Hasil Belajar Semua instrumen tersebut harus memenuhi syarat validasi logis. Untuk itu, penelit i memohon kesediaan Bapak untuk menjadi validator dengan memeriksa kesesuaian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti juga turut melampirkan: 1. Silabus 5. Kunci jaaban ulangan harian 2. Kisi-kisi tes 6. Lembaran telaah butir soal bentuk esei 3. Tabel pembobotan tes 7. Lembaran observasi 4. Naskah soal ulangan harian 8. Lembaran panduan wawancara 9.Angket Peneliti berharap agar validasi butir soal dilakukan dengan jujur dan penuh rasa tanggungjawab. Peneliti bersedia memperbaiki segala kekurangan sesuai dengan petunjuk dari validator. Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih. Hormat saya,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 Perangkat Seluruh instrumen Penelitian dinyatakan: 1. Layak digunakan 2. Tidak layak digunakan
109
Lampiran 7.c
Telukdalam, November 2010 Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 1 (satu) set : Kesediaan menjadi validator
Kepada Yth: Bapak: Ariston Maduwu, S.Pd di Tempat
Dengan hormat, Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Gunungsitoli, peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a.Lembaran observasi c. Angket b.Lembaran Panduan Wawancara d. Tes Hasil Belajar Semua instrumen tersebut harus memenuhi syarat validasi logis. Untuk itu, peneliti memohon kesediaan Bapak untuk menjadi validator dengan memeriksa kesesuaian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti juga turut melampirkan: 1. Silabus 5. Kunci jawaban ulangan harian 2. Kisi-kisi tes 6. Lembaran telaah butir soal bentuk esei 3. Tabel pembobotan tes 7. Lembaran observasi 4. Naskah soal ulangan harian 8. Lembaran panduan wawancara 9.Angket Peneliti berharap agar validasi butir soal dilakukan dengan jujur dan penuh rasa tanggungjawab. Peneliti bersedia memperbaiki segala kekurangan sesuai dengan petunjuk dari validator. Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih. Hormat saya,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 Perangkat Seluruh instrumen Penelitian dinyatakan: a. Layak digunakan b. Tidak layak digunakan
110
Lampiran 8.a
LEMBARAN TELAAH BUTIR SOAL BENTUK ESEI Mata Pelajaran Kelas Semester Sub Materi Pokok Peneliti
: : : : :
JENIS PERSYATAN
Matematika VIII (delapan) 1(satu) Persamaan Garis Lurus Sesuaikan Sarumaha NOMOR ITEM 1 2 3 4 1 2 1 2 1 2 1 2
5 1
2
A. RANAH MATERI 1. Butir soal sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. B. RANAH KONSTRUKSI 5. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 6. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/ menyelesaikan soal. 7. Ada pedoman penskoran. 8. Tabel, grafik, diagram, kasus atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya dengan masalah yang ditanyakan). 9. Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya. C. RANAH BAHASA 10. Rumusan kalimat komunikatif. 11. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya. 12. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal). 14. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Harefa (2008:88-89)
111
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung pada naskah soal: ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ....................................................................
Telukdalam,
November 2010
Validator,
AROWOLOÓ LAIA, S.Pd NIP. Keterangan: A. Setiap butir soal terdiri dari 2 (dua) kolom Kolom 1 : Ya skor 1, jika Tidak sakor 0 Kolom 2 : Diisi sesuai skala penilaian, yaitu: 1,2,3, atau 4 B. Jika: Valid = 4, artinya; soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi Cukup Valid = 3, artinya; soal dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang Valid = 2, artinya; soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid = 1, artinya; soal tidak dapat digunakan.
Lampiran 8.b
112 LEMBARAN TELAAH BUTIR SOAL BENTUK ESEI Mata Pelajaran Kelas Semester Sub Materi Pokok Peneliti
: : : : :
JENIS PERSYATAN
Matematika VIII (delapan) 1(satu) Persamaan Garis Lurus Sesuaikan Sarumaha NOMOR ITEM 1 2 3 4 1 2 1 2 1 2 1 2
5 1
2
A. RANAH MATERI 1. Butir soal sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. B. RANAH KONSTRUKSI 5. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 6. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/ menyelesaikan soal. 7. Ada pedoman penskoran. 8. Tabel, grafik, diagram, kasus atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya dengan masalah yang ditanyakan). 9. Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya. C. RANAH BAHASA 10. Rumusan kalimat komunikatif. 11. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya. 12. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal). 14. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Harefa (2008:88-89)
113
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung pada naskah soal: ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ....................................................................
Telukdalam,
November 2010
Validator,
PILIPUS MANAO, S.Pd NIP. Keterangan: A. Setiap butir soal terdiri dari 2 (dua) kolom Kolom 1 : Ya skor 1, jika Tidak sakor 0 Kolom 2 : Diisi sesuai skala penilaian, yaitu: 1,2,3, atau 4 B. Jika: Valid = 4, artinya; soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi Cukup Valid = 3, artinya; soal dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang Valid = 2, artinya; soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid = 1, artinya; soal tidak dapat digunakan.
114
Lampiran 8.c LEMBARAN TELAAH BUTIR SOAL BENTUK ESEI Mata Pelajaran Kelas Semester Sub Materi Pokok Peneliti
: : : : :
JENIS PERSYATAN
Matematika VIII (delapan) 1(satu) Persamaan Garis Lurus Sesuaikan Sarumaha NOMOR ITEM 1 2 3 4 1 2 1 2 1 2 1 2
5 1
2
A. RANAH MATERI 1. Butir soal sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. B. RANAH KONSTRUKSI 5. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 6. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/ menyelesaikan soal. 7. Ada pedoman penskoran. 8. Tabel, grafik, diagram, kasus atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya dengan masalah yang ditanyakan). 9. Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya. C. RANAH BAHASA 10. Rumusan kalimat komunikatif. 11. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya. 12. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal). 14. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Harefa (2008:88-89)
115
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung pada naskah soal: ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ....................................................................
Telukdalam,
November 2010
Validator,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP. Keterangan: A. Setiap butir soal terdiri dari 2 (dua) kolom Kolom 1 : Ya skor 1, jika Tidak sakor 0 Kolom 2 : Diisi sesuai skala penilaian, yaitu: 1,2,3, atau 4 B. Jika: Valid = 4, artinya; soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi Cukup Valid = 3, artinya; soal dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang Valid = 2, artinya; soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid = 1, artinya; soal tidak dapat digunakan.
116
Lampiran 9.a
Lembaran Observasi Untuk Siswa Siswa yang Tidak Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas III-C Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
No
: SMP Negeri 1 Telukdalam : 2010/2011 : V : : : :
1 (satu) Menentukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Pertama/I Pertama/1
Nama Siswa
1
Anismaweti Laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Haryanto Jefry Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Anwar Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
Kegiatan Siswa Yang Terjadi Selama Proses Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
117
19
Kelvin Gowasa
20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri Miseri C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang R.M. Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas A. E. Telaumbanua
35
Warisman V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumha Jumlah Persentase
Hasil observasi diolah dengan mendeskripsikannya dalam persen.
118
KETERANGAN : 1.
Mengantuk
2.
Mengerjakan Lain
3.
Berisik
4.
Keluar Masuk Kelas
5.
Menganggu Siswa Lain
6.
Melamun
7.
Usil
8.
Coret- Coret
9.
Nyeletuk
10. Pindah-Pindah Tempat Duduk Harefa (2010:26)
Telukdalam,
November 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
119
Lampiran 10.a
Lembaran Observasi Kegiatan Siswa Yang Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menetukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Pertama/I Pertama/1
No Nama siswa
Minat
Perhatian
4 3 2 1 4 3 1
Anismaweti Laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Haryanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
2
Partisipasi 1 4 3 2
Presentasi
1 4 3 2 1
120
19 Kelvin Gowasa 20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri Miseri C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang R. M. Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas A.E. Telaumbanua
35
Warisman V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumha Jumlah Persentase
Hasil lembar observasi diolah dengan menggunakan Skala Likert.
121
KETERANGAN SB = Sangat Baik ; skor 4 B = Baik; skor 3 (skor tiga dapat diterima tanpa pembulatan) C
= Cukup; skor 2
K
= Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam,
November 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
122
Lampiran 11.a
Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru (peneliti) Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan N
No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: SMP Negeri 1 Telukdalam : 2010/2011 : VIII-C : 1 (satu) : Menentukan Gradien, Persamaan,dan Grafik Garis Lurus : Pertama/I : Pertama/1
Kegiatan Apersepsi Kemampuan menjelaskan materi pembelajaran Pelaksanaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah: a. Kemampuan menerapkan model pembelajara Representasi Belajar Berbasis Masalah. b. Kemampuan memberi stimulus kepada siswauntuk mengidentifikasi berbagai masalah terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. c. Kemampuan mengklarifikasi/membimbing setiap persentasi siswa. Penguasaan kelas. Kemampuan memotivasi siswa Teknik penggunaan media pembelajaran Tekanan/variasi suara Kemampuan mengarahkan pembelajaran Teknik mengajukan pertanyaan/kuis Pengelolaan Kegiatan Siswa Mengklarifikasi dan membimbing representasi siswa Teknik pemberian penghargaan atau pujian kepada siswa Kemampuan Menyimpulkan Materi Pembelajaran Kemampuan Melakukan Tes Hasil Belajar Teknik pemberian tugas Bahasa yang digunakan Menutup Pelajaran
4
Hasil lembaran observasi ini diolah dengan menggunakan skala Likert.
3
2
1
123
KETERANGAN: SB = Sangat Baik; skor 4 B = Baik; skor 3 C = Cukup; skor 2 K = Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam, Pengamat,
November 2010
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
124
Lampiran 9.b
Lembaran Observasi Untuk Siswa Siswa yang Tidak Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
No
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menentukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Pertama/I Kedua/2
Nama Siswa
1
Anismaweti Laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Haryanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
Kegiatan Siswa Yang Terjadi Selama Proses Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
125
19
Kelvin Gowasa
20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri M.C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang R. M. Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas A. E. Telaumbanua
35
Warisman V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumha Jumlah
Persentase Hasil observasi diolah dengan mendeskripsikannya dalam persen.
126
KETERANGAN : 11. Mengantuk 12. Mengerjakan Lain 13. Berisik 14. Keluar Masuk Kelas 15. Menganggu Siswa Lain 16. Melamun 17. Usil 18. Coret- Coret 19. Nyeletuk 20. Pindah-Pindah Tempat Duduk Harefa (2010:26)
Telukdalam,
November 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
Lampiran 10.b
127
Lembaran Kegiatan Siswa Yang Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menetukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Pertama/I Kedua/2
No Nama siswa
Minat
Perhatian
4 3 2 1 4 3 1
Anismaweti Laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Haryanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
2
Partisipasi 1 4 3 2
Presentasi
1 4 3 2 1
128
19 Kelvin Gowasa 20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri M.C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang R.M. Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas Alfa Telaumbanua
35
Warisman V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumaha Jumlah Persentase
Hasil lembar observasi diolah dengan menggunakan Skala Likert.
129
KETERANGAN SB = Sangat Baik ; skor 4 B = Baik; skor 3 (skor tiga dapat diterima tanpa pembulatan) C
= Cukup; skor 2
K
= Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam,
November 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
130
Lampiran 11.b
Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru (peneliti) Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan N
No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: SMP Negeri 1 Telukdalam : 2010/2011 : VIII-C : 1 (satu) : Menentukan Gradien, Persamaan,dan Grafik Garis Lurus : Pertama/I : Kedua/2
Kegiatan Apersepsi Kemampuan menjelaskan materi pembelajaran Pelaksanaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah: 1. Kemampuan menerapkan model pembelajara Representasi Belajar Berbasis Masalah. 2. Kemampuan memberi stimulus kepada siswauntuk mengidentifikasi berbagai masalah terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. 3. Kemampuan mengklarifikasi/membimbing setiap persentasi siswa. Penguasaan kelas. Kemampuan memotivasi siswa Teknik penggunaan media pembelajaran Tekanan/variasi suara Kemampuan mengarahkan pembelajaran Teknik mengajukan pertanyaan/kuis Pengelolaan Kegiatan Siswa Mengklarifikasi dan membimbing representasi siswa Teknik pemberian penghargaan atau pujian kepada siswa Kemampuan Menyimpulkan Materi Pembelajaran Kemampuan Melakukan Tes Hasil Belajar Teknik pemberian tugas Bahasa yang digunakan Menutup Pelajaran
4
Hasil lembaran observasi ini diolah dengan menggunakan skala Likert.
3
2
1
131
KETERANGAN: SB = Sangat Baik; skor 4 B = Baik; skor 3 C = Cukup; skor 2 K = Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam, Pengamat,
November 2010
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
132
Lampiran 12
Lembaran Panduan Wawancara Responden Siswa
Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Telukdalam
Tahun Pelajaran : 2010/2011 Kelas/semester : VIII-C
Pertanyaan: 1. Bagaimana pendapat anda tentang proses pembelajaran yang baru saja anda ikuti? 2. Apakah anda merasa senang mengikuti proses pembelajaran yang telah berlangsung? Mengapa? 3. Bagaimana menurut pendapat anda tentang cara guru menerangkan atau menjalaskan materi pelajaran? Jelaskan! 4. Bagaimana pendapat anda terhadap model pembelajaran Representasi Belajar Belajar Berbasis Masalah yang digunakan guru dalam proses pembelajaran? 5. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran akibat penggunaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah? 6. Bagaimana menurut pendapat anda tes atau evaluasi yang diberikan guru, apakah anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya? Jelaskan!
Catatan: 1.
Hasil wawancara dinarasikan dalam bentuk kalimat. (Kunandar, 2008:236)
133
Lampiran 13
Sebaran Butir dalam Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kualitas Pembelajaran Dimensi
Indikator
Srategi Menata bahan ajar yang akan diberikan selama satu pengorganisasian siklus. Pembelajaran Menata bahan ajar yang akan diberikan untuk setiap kali pertemuan. Memberikan pokok-pokok materi kepada peserta didik yang akan diajarkan. Membuat rangkuman atas materi yang diajarkan setiap kali pertemuan. Menetapkan materi-materi yang akan dibahas secara bersama. Memberikan tugas kepada peserta didik terhadap materi tertentu yang akan dibahas secara mandiri. Membuat format penilaian atas penguasaan setiap materi. Strategi Menggunakan berbagai metode dalam penyampaian Penyampaian pembelajaran. Pembelajaran Menggunakan berbagai media dalam pembelajaran. Menggunakan berbagai teknik dalam pembelajaran. Strategi Pengolahan Pembelajaran
Memberikan motivasi atau menarik perhatian. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Mengingatkan kompetensi prasyarat. Menimbulkan stimulus. Memberikan petunjuk belajar. Menimbulkan penampilan peserta didik. Memberikan umpan balik. Menilai penampilan.
Nomor Item 1 2, 3 4 5, 10 11 6, 7, 8
9 25 21 20, 22 12, 19, 24 14 13 17 18 23 26 15, 16
Uno (2009:160
134
Lampiran 14
ANGKET TENTANG KUALITAS PEMBELAJARAN Nama Kelas Hari/ tanggal Tanda tangan
:_______________________________ :_______________________________ :_______________________________ :_______________________________
PETUNJUK PENGISIAN Pengantar : 1. Angket ini diedarkan kepada anda (siswa) dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan program peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP). 2. Informasi yang diperoleh dari anda (siswa) sangat berguna bagi peneliti untuk menganalisis strategi pembelajaran yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). 3. Data yang peneliti dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan peningkatan pembelajaran. Untuk itu, anda (siswa) tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini. 4. Partisipasi anda (siswa) memberikan informasi sangat peneliti harapkan. Petunjuk pengisian: 1. Sebelum mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut, peneliti mohon kesediaan anda (siswa) untuk membaca dahulu petunjuk pengisian ini. 2. Setiap pertanyaan, pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda (siswa), lalu hubungkan tanda “silang” (X) pada kotak yang tersedia. 3. Mohon setiap pertanyaan dapat diisi seluruhnya. DAFTAR PERTANYAAN No PERTANYAAN 1.
2.
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru/ peneliti mempersiapkan materi untuk satu siklus sehingga terlihat kesiapannya dalam mengajar pada setiap pertemuan.
a. b. c. d. e. Materi yang telah disiapkan untuk setiap kali a. pertemuan, diberikan kepada siswa untuk b. difotokopi sebagai bahan yang bisa dibawa pulang c oleh siswa. d. e.
Alternatif jawaban Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
135
3
Pada setiap kali pertemuan guru/peneliti sudah membuat ringkasan pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
4.
Ringkasan pokok-pokok materi yang telah dibuat guru/peneliti, dibagikan kepada siswa untuk dipelajari.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
5.
Selain membagikan pokok materi yang diajarkan, guru/peneliti juga meminta siswa untuk mencatat setiap materi yang diajarkan pada setiap kali pertemuan.
a. b. c d. e. Materi-materi tertentu ditugaskan guru/peneliti a. untuk dibahas oleh siswa secara individu. b. c d. e. Guru/peneliti memberikan PR untuk dikerjakan a. dirumah oleh siswa pada setiap kali pertemuan b. berakhir. c d. e. Setiap kali memberikan pelajaran, guru/peneliti a. membagikan LKS sebagai format evaluasi untuk b. disi atau dikerjakan siswa. c d. e. Guru/peneliti sesudah selesai memeriksa PR a. siswa, hasil/nilai perolehan tiap siswa selalu b. diberitahukan untuk dijadikan bahan c perbandingan bagi siswa dalam proses d. pembelajaran selanjutnya. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
Biasanya sesudah mengumumkan hasil/nilai PR siswa, guru/peneliti selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang soal yang masih dianggap sulit dikerjakan.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
6.
7.
8.
9.
10.
a. b. c d. e.
136
11.
Buku yang digunakan guru sebagai sumber pembelajaran selalu diberitahukan kepada siswa, agar siswa dapat mempelajarinya secara mandiri.
a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
12.
Guru/peneliti dalam memulai proses pembelajaran selalu memotivasi siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
13
Guru/peneliti menggunakan bahan pengajaran yang tercantum dalam kurikulum sekolah pada setiap kali mengajar.
14
Guru/peneliti sebelum memulai pembelajaran pada setiap kali pertemuan selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa.
15.
Pada saat proses pembelajaran, guru/peneliti selalu memberikan pujian kepada siswa yang mampu memecahkan masalah-masalah dengan baik.
16.
Guru/peneliti dalam proses penilaian memberikan penilaian sesuai dengan kompetensi siswa yang dinilai.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
17.
Dalam pemberian contoh, guru/peneliti selalu memberikan contoh yang konkrit sesuai dengan materi yang diajarkan.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
18.
Guru/peneliti selalu memberikan petunjuk berkaitan dengan isi materi pelajaran yang dipelajari.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
137
19.
Materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa menarik untuk diikuti.
20.
Guru/peneliti antusias dalam mengarahkan proses pembelajaran.
21.
Guru/peneliti dalam mengajar selalu menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran.
22.
Suasana belajar mengajar pada setiap kali pertemuan berjalan dengan baik.
23.
Dalam proses pembelajaran siswa selalu berpatisipasi dalam mempresentasikan pemahamannya tentang materi pelajaran.
24.
Guru/peneliti dalam pemberian soal-soal selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
25.
Guru/peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan berbagai metode dalam penyampaiannya
26
Guru/peneliti selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang kurang dipahami.
a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Uno (009:161-169)
Lampiran 15
138
ANALISIS HASIL VALIDASI LOGIS TES HASILBELAJAR SIKLUS I Dari hasil analisis butir soal nomor 1 kolom 1 Bapak Tema‟aro Tafona‟o, M.Pd diberikan total skor 14 dari 14 banyaknya jawaban, sehingga reproduksibilitas Guttman untuk butir soal nomor 1 kolom 1 dapat dihitung dengan cara: Jumlah banyaknya kesalahan Jumlah banyaknya jawaban
Re𝑝 = 1 −
=1−
0 14
=1–0 = 1 (diterima) Dengan mengikuti langkah-langkah pada item nomor 1, maka penghitungan tingkat reproduksibilitas pada item nomor 1 (kolom2) dihitung dengan mencari rata-rata tingkat validitas yang diberikan oleh validator. TV =
=
Jumlah Tingkat Validasi Jumlah Kriteria 56 14
= 4 (Valid) Dengan cara penghitungan yang sama soal nomor 2 kolom 2 dan seterusnya dapat dilakukan untuk menentukan tingkat validitasnya. Untuk lebih memudahkan hasil analisis butir soal disajikan dalam tabel berikut dengan penyajian jumlah jawaban (JJ), jumlah kesalahan (JK),dan reproduksibilitas (R) serta tingkat validasi logis tes hasil belajar siklus I selengkapnya tertera pada tabel 2, beserta analisis hasil validator validator kedua yaitu Bapak Ariston Maduwu, S.Pd, dan validator ketiga Bapak Pilipus Manao, S.Pd, berikut ini:
139
Lampiran 16
Tabel 2 PENGOLAHAN HASIL VALIDASI LOGIS TES HASIL BELAJAR PADA SIKLUS I Tiap Validator: Kolom
1
2
Keterangan Jumlah banyaknya kesalahan Jumlah banyaknya jawaban Reproduksibel Jumlah Banyaknya jenis persyaratan Rata-rata
Validator 1/Nomor Item 1 2 3 4 5
Validator 2/Nomor Item 1 2 3 4 5
Validator 3/Nomor Item 1 2 3 4 5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
1 56
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14 1
14
14
14
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
140
Lampiran 17
Tabel 3 HASIL ANALISIS VALIDASI LOGIS TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
Validator 1 No Soal JJ JK
R
Validator 2 TV
JJ
JK
R
Validator 3 TV
JJ
JK
R
TV
Rata-Rata Reproduksibel
Tingkat Reproduksibel
Rata-Rata Tingkat Validasi
Tingkat Validasi
1.
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
2.
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
3.
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
4.
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
5.
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
14
0
1,0 4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
141
Lampiran 18
Tabel 4 HASIL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DI SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM KELAS VIII-A SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Responden Adrianus laia Agus Finaria Zamili Alyunus Wau Amuata Lase Arianto Gowasa Arif Martam Tafona‟o Aswidia Tuti Wau Candra B.P. Buulolo Devianus Zagoto Erwita Mar. Loi Ester C. S. Ndruru Esterlita Gaho Fister Bali Fransiska Jeni Lo‟i Gus Eratus Wau Helviani Laia Hermanto Wau Ingatan Dakhi Kesulitan Buulolo Kristiani Haria Litra Luahambowo Loise Omasi‟o Laowo Marnoalim Tafonao Memori wau Mulia Hati hulu Natalina Dakhi Nelistia Bawolaia Newidan Halawa Perjuangan Duha Rafeli Duha Restuman Laia Riska Juniwati Dakhi Susana L. Wati Fau Titin Meldawati Maho
1 3 3 1 2 1 3 1 1 3 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 3 2 1
2 3 2 1 1 1 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 3 2 3 1 1 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 1 3 3 2
Soal 3 6 5 3 2 2 4 2 2 5 2 5 2 2 6 6 6 6 4 6 3 6 5 5 2 1 5 6 3 2 2 3 6 6 2
4 7 7 4 3 2 6 2 3 7 1 8 3 4 8 6 8 5 6 8 3 6 7 6 3 2 7 8 4 3 2 2 7 8 3
5 15 16 6 8 6 13 9 7 18 6 16 8 8 20 16 20 17 18 17 8 18 16 15 4 6 15 15 8 7 5 6 14 20 4
Jumlah (Y) 34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39 12
142
35 36
Yonata Duha Yonatan Sihura ∑X ∑X 2 ∑XY ∑Y ∑Y 2
2 2 73 175 2030 885 25455
1 3 69 159 1922 885 25455
3 6 142 668 4080 885 25455
2 8 179 1083 5190 885 25455
8 9 422 5920 12210 885 25455
16 28 885
143
Lampiran 19
Tabel 5 PERSIAPAN PENGHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES ITEM NOMOR 1 NO.R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑
X 3 3 1 2 1 3 1 1 3 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 3 2 1 2 2 73
Y 34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39 12 16 28 885
XY 102 99 15 32 12 81 15 15 108 12 68 32 16 120 62 120 99 102 105 16 108 102 93 11 42 64 32 36 15 11 13 99 78 12 32 56 2035
X2 9 9 1 4 1 9 1 1 9 1 4 4 1 9 4 9 9 9 9 1 9 9 9 1 9 4 1 4 1 1 1 9 4 1 4 4 175
Y2 1156 1089 225 256 144 729 225 225 1296 144 1156 256 256 1600 961 1600 1089 1156 1225 256 1296 1156 961 121 196 1024 1024 324 225 121 169 1089 1521 144 256 784 25455
144
Berdasarkan tabel 4 diperoleh data sebagai berikut: N
= 36
∑Y
= 885
∑X
= 73
∑XY
= 2035
∑X 2 = 175
∑Y 2
= 25455
Dengan mensubtitusikan data tersebut kedalam rumus korelasi product moment,diperoleh hasil sebagai berikut:
r xy =
=
=
=
=
=
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
362035 73885
36175 73 3625455 885 2
73260 64605
6300 5329916380 783225 8655
971133155 8655 129293505 8655 11370,73
= 0,761
2
145
Dari perhitungan diatas, diperoleh nilai r xy = 0,761, kemudian dikonsultasikan pada
r tabel untuk N = 36 pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) diperoleh r tabel = 0,329
sehingga item nomor 1 diperoleh r xy > r tabel dengan demikian item nomor 1 dinyatakan valid. Dengan mengikuti langkah-langkah pada item nomor 1 maka perhitungan nomor 2 sampai nomor 5 dapat dilakukan. Hasil selengkapnya tertera pada tabel berikut:
Tabel 6 HASIL PENGHITUNGAN UJI VALIDITAS TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DI SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM KELAS VIII-B SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Nomor Item 1 2 3 4 5
r hitung
r tabel
Keterangan
0,761 0,715 0,932 0,934 0,967
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid Valid Valid Valid
146
Lampiran 20
Tabel 7 PERSIAPAN PENGHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES ITEM NOMOR 2 NO.R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑
X 3 2 1 1 1 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 3 2 3 1 1 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 1 3 3 2 1 3 69
Y 34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39 12 16 28 885
XY 102 66 15 16 12 27 15 30 108 24 102 16 16 120 31 120 66 102 35 16 108 102 62 11 28 96 64 18 30 11 13 99 117 24 16 84 1922
X2 9 4 1 1 1 1 1 4 9 4 9 1 1 9 1 9 4 9 1 1 9 9 4 1 4 9 4 1 4 1 1 9 9 4 1 9 159
Y2 1156 1089 225 256 144 729 225 225 1296 144 1156 256 256 1600 961 1600 1089 1156 1225 256 1296 1156 961 121 196 1024 1024 324 225 121 169 1089 1521 144 256 784 25455
147
Berdasarkan tabel 4 diperoleh data sebagai berikut: N
= 36
∑Y
= 885
∑X
= 69
∑XY
= 1922
∑X 2 = 159
∑Y 2
= 25455
Dengan mensubtitusikan data tersebut kedalam rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r xy =
=
=
=
=
=
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
361922 69885
36159 69 3625455 885 2
69192 61065
5724 4761916380 783225 8127
963133155 8127 128228265 8127 11323,79
= 0,715
2
148
Lampiran 21
Tabel 8 PERSIAPAN PENGHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES ITEM NOMOR 3 NO.R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑
X 6 5 3 2 2 4 2 2 5 2 5 2 2 6 6 6 6 4 6 3 6 5 5 2 1 5 6 3 2 2 3 6 6 2 3 6 142
Y 34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39 12 16 28 885
XY 204 165 45 32 24 108 30 30 180 24 170 32 32 240 186 240 198 136 210 48 216 170 155 22 14 160 192 54 30 22 39 198 234 24 48 168 4080
X2 36 25 9 4 4 16 4 4 25 4 25 4 4 36 36 36 36 16 36 9 36 25 25 4 1 25 36 9 4 4 9 36 36 4 9 36 668
Y2 1156 1089 225 256 144 729 225 225 1296 144 1156 256 256 1600 961 1600 1089 1156 1225 256 1296 1156 961 121 196 1024 1024 324 225 121 169 1089 1521 144 256 784 25455
149
Berdasarkan tabel 4 diperoleh data sebagai berikut: N
= 36
∑Y
= 885
∑X
= 142
∑XY
= 4080
∑X 2 = 668
∑Y 2
= 25455
Dengan mensubtitusikan data tersebut kedalam rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r xy =
=
=
=
=
=
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
364080 142885
36668 142 3625455 885 2
146880 125670
24048 20164916380 783225 21210
3884133155 21210 517174020 21210 22741,46
= 0,932
2
150
Lampiran 22
Tabel 9 PERSIAPAN PENGHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES ITEM NOMOR 4 NO.R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑
X 7 7 4 3 2 6 2 3 7 1 8 3 4 8 6 8 5 6 8 3 6 7 6 3 2 7 8 4 3 2 2 7 8 3 2 8 179
Y 34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39 12 16 28 885
XY 238 231 60 48 24 162 30 45 252 12 272 48 64 320 186 320 165 204 280 48 216 238 186 33 28 224 256 72 45 22 26 231 312 36 32 224 5190
X2 49 49 16 9 4 36 4 9 49 1 64 9 16 64 36 64 25 36 64 9 36 49 36 9 4 49 64 16 9 4 4 49 64 9 4 64 1083
Y2 1156 1089 225 256 144 729 225 225 1296 144 1156 256 256 1600 961 1600 1089 1156 1225 256 1296 1156 961 121 196 1024 1024 324 225 121 169 1089 1521 144 256 784 25455
151
Berdasarkan tabel 4 diperoleh data sebagai berikut: N
= 36
∑Y
= 885
∑X
= 179
∑XY
= 5190
∑X 2 = 1083
∑Y 2
= 25455
Dengan mensubtitusikan data tersebut kedalam rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r xy =
=
=
=
=
=
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
365190 179885
361083 179 3625455 885 2
186840 158415
38988 32041916380 783225 28425
6947133155 28425 925027785 28425 30414,27
= 0,934
2
152
Lampiran 23 Tabel 10 PERSIAPAN PENGHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES ITEM NOMOR 5 NO.R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑
X 15 16 6 8 6 13 9 7 18 6 16 8 8 20 16 20 17 18 17 8 18 16 15 4 6 15 15 8 7 5 6 14 20 4 8 9 422
Y 34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39 12 16 28 885
XY 510 528 72 128 72 351 135 105 648 72 544 128 128 800 496 800 561 612 595 128 648 544 465 44 84 480 480 144 105 55 78 462 780 48 128 252 12210
X2 225 256 36 64 36 169 81 49 324 36 256 64 64 400 256 400 289 324 289 64 324 256 225 16 36 225 225 64 49 25 36 196 400 16 64 81 5920
Y2 1156 1089 225 256 144 729 225 225 1296 144 1156 256 256 1600 961 1600 1089 1156 1225 256 1296 1156 961 121 196 1024 1024 324 225 121 169 1089 1521 144 256 784 25455
153
Berdasarkan tabel 4 diperoleh data sebagai berikut: N
= 36
∑Y
= 885
∑X
= 422
∑XY
= 12210
∑X 2 = 5920
∑Y 2
= 25455
Dengan mensubtitusikan data tersebut kedalam rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r xy =
=
=
=
=
=
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
3612210 422885
365920 422 3625455 885 2
439560 373470
2
213120 178084916380 783225 66090
35036133155 66090 4665218580 66090 68302,405
= 0,96
154
Lampiran 24
Tabel 11
PERSIAPAN PENGHITUNGAN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Responden Adrianus Laia Agus Finaria Zamili Alyanus Wau Amuata lase Arianto Gowasa Arif Martam Tafonao Aswidia Tuti Wau Candra B.P. Buulolo Devianus Zagoto Erwita Mar. Loi Ester C.S. Ndruru Esterlita Gaho Fister Bali Fransiska Jeni Loi Gus Eratus Wau Helviani Laia Hermanto Wau Ingatan Wau Kesulitan Buulolo Kristiani Haria Listra Luahambowo Loise Omasio Laowo Marnoalim Tafonao Memori Wau Mulia Hati Hulu Natalina Dakhi Nelistia Bawolaia Newidan Halawa Perjuangan Duha Rafeli Duha Restuman Laia Riska Juniwati Dakhi Susana L. Wati Fau
1
2
3
4
5
Skor Total
3 3 1 2 1 3 1 1 3 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 3 2
3 2 1 1 1 1 1 2 3 2 3 1 1 3 1 3 2 3 1 1 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 1 3 3
6 5 3 2 2 4 2 2 5 2 5 2 2 6 6 6 6 4 6 3 6 5 5 2 1 5 6 3 2 2 3 6 6
7 7 4 3 2 6 2 3 7 1 8 3 4 8 6 8 5 6 8 3 6 7 6 3 2 7 8 4 3 2 2 7 8
15 16 6 8 6 13 9 7 18 6 16 8 8 20 16 20 17 18 17 8 18 16 15 4 6 15 15 8 7 5 6 14 20
34 33 15 16 12 27 15 15 36 12 34 16 16 40 31 40 33 34 35 16 36 34 31 11 14 32 32 18 15 11 13 33 39
Kuadrat Skor Total 1156 1089 225 256 144 729 225 225 1296 144 1156 256 256 1600 961 1600 1089 1156 1225 256 1296 1156 961 121 196 1024 1024 324 225 121 169 1089 1521
155
34 35 36
Titin Meldawati Maho Yonata Duha Yonatan Sihura ∑X Jumlah Kuadrat
1 2 2 73 175
2 1 3 69 159
2 3 6 142 668
3 2 8 179 1083
4 8 9 422 5920
12 16 28 885
144 256 784 25455
Pengujian reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: 2 k i 1 2 k 1 t
r11
Untuk memperoleh jumlah varians maka terlebih dahulu di cari varians setiap butir soal dengan menggunakan rumus:
X
2
2 i
X
2 i
i
N
, kemudian hasilnya dijumlahkan. Penghitungannya dilakukan dengan
N
langkah-langkah sebagai berikut:
12
22
32
24
732
175
36
36
2 69 159
36
668
36
5329 36 175 148,028 26,972 0,749 36 36 36
175
4761 36 159 132,250 26,750 0,743 36 36 36
159
1422 36
36
1083
1792
36
36
20164 36 668 560,111 107,889 2,997 36 36 36
668
32041 36 1083 890,027 192,973 5,361 36 36 36
1083
156
52
5920
4222 36
178084 36 5920 4946,778 973,222 27,034 36 36 36
5920
36
∑ i2 12 22 32 24 52 = 0,749 + 0,743 + 2,997 + 5,361 + 27,034 = 36,884
Sedangkan varians totalnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
t2
X
X
2
2 t
t
N
N 2 885 25455
=
36
36
783225 36 36
25455
= =
25455 21756,25 36
=
3698,75 36
= 102,743
157
Sehingga koefisien reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r11
2 k i 1 2 k 1 t
=
5 36,884 1 5 1 102,743
=
5 1 0,359 4
= 1,25 (0,641) = 0,801
Setelah r 11 diperoleh kemudian dikonsultasikan pada nilai nilai tabel r product moment dengan dk = N -1 = 36 - 1= 35 dengan taraf signifikan 5% ( 0,05 ) maka diperoleh r tabel = 0,334, karena r 11 > r tabel maka tes dinyatakan Reliabel.
158
Lampiran 25
PENGHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN TES
Untuk menghitung tingkat kesukaran tes digunakan rumus:
Mean =
TK =
Jumlah Skor Warga Siswa pada suatu soal Jumlah warga belajar siswa yang mengikuti tes
Mean Skor maksimum yang telah ditetapkan pada pedoman penskoran
TK Butir Soal Nomor 1 Skor perolehan
= 73
Jumlah peserta tes
= 36
Skor maksimum soal = 3 Mean = TK =
73 = 2,27 36
2,27 = 0,75 (Mudah) 3
TK Butir Soal Nomor 2: Skor perolehan
= 69
Jumlah peserta tes
= 36
Skor maksimum soal = 3 Mean = TK =
69 = 2,22 36
1,92 = 0,74 (Mudah) 3
TK butir soal nomor 3 Skor perolehan
= 142
Jumlah peserta tes
= 36
Skor maksimum tes = 6
159
Mean = TK =
142 = 3,94 36
3,94 = 0,65 (Sedang) 6
TK butir soal nomor 4 Skor peroleham
= 422
Jumlah peserta tes
= 36
Skor maksimum
=8
Mean = TK =
179 = 4,97 36
4,97 = 0,62 (Sedang) 8
TK butir soal nomor 5 Skor perolehan
= 420
Jumlah peserta tes
= 36
Skor maksimum
= 20
Mean = TK =
420 = 11,66 36
11,66 = 0,28 (Sukar) 20
Tabel 12 HASIL PENGHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN TES SIKLUS I DI SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM KELAS VIII-B SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Nomor Item 1
0,27
Skor Maksimum 3
Tingkat kesukaran 0,75
2
0,22
3
0,74
Mudah
3
3,94
6
0,65
Sedang
4
11,66
8
0,62
Sedang
5
11,66
20
0,28
Sukar
Mean
Keterangan Mudah
160
Lampiran 26
Tabel 13 DATA KELOMPOK ATAS DAN DATA KELOMPOK BAWAH HASIL UJI COBA TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DI SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM KELAS VIII- B SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Data Kelompok Atas No. R 14 16 33 9 21 19 1 11 18 22 2 17 32 26 27 23 36 6
Nama Responden Fransiska Jeni Loi Helviani Laia Susana L. Wati Fau Devianus Zagoto Listra Luahambowo Kesulitan Buulolo Adrianus Laia Ester C.S. Ndruru Ingatan Dakhi Loise Omasio Laowo Agus Finaria Zamili Hermanto Wau Riska Juniwati Dakhi Natalina Dakhi Nelistia Dakhi Marnoalim Tafonao Yonatan Sihura Ingatan Dakhi ∑KA Mean KA
1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 48 2,67
Nomor Item 2 3 4 3 6 8 3 6 8 3 6 8 3 5 7 3 6 6 1 6 8 3 6 7 3 5 8 3 4 6 3 5 7 2 5 7 2 6 5 3 6 7 3 5 7 2 6 8 2 5 6 3 6 8 1 4 6 46 98 127 2,56 5,44 7,05
5 20 20 20 18 18 17 15 16 18 16 16 17 14 15 15 15 9 13 292 16,22
161
No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Data Kelompok Bawah No. R 15 28 4 12 13 20 35 3 7 8 29 25 31 5 10 34 24 30
Nama Responden
1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 25 1,39
Gus Eratus Wau Helviani Laia Amuata Lase Esterlita Gaho Fister Bali Kristiani Haria Listra Luahambowo Alyanus Wau Aswida Tuti Wau Candra B.P. Buulolo Perjuangan Duha Mulia Hati Hulu Restuman Laia Arianto Gowasa Erwita Mar. Loi Titin Meldawati Maho Memori Wau Rafeli Duha ∑KB Mean KB
Nomor Item 2 3 4 1 6 6 1 3 4 1 2 3 1 2 4 1 3 4 1 3 3 1 3 2 1 3 4 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 3 1 2 2 23 45 53 1,28 2,50 2,94
5 16 8 8 8 6 8 8 6 9 7 7 6 6 6 6 4 4 5 128 7,11
Berdasarkan tabel 13 diperoleh data untuk item nomor 1 (satu) sebagai berikut: Mean KA =
48 18
= 2,67
Mean KB =
25 18
= 1,39
Skor maksimum = 3, data tersebut disubtitusikan pada rumus:
Dp =
Mean Kelompok Atas − Mean Kelompok Bawah Skor Maksimum Soal
162
2,67 1,39 3 1,28 = 3
= 0,43
Dengan mengikuti langkah-langkah pada item nomor 1 maka item nomor 2 sampai nomor 5 dapat dihitung. Hasil selengkapnya tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 14 HASIL PENGHITUNGAN DAYA PEMBEDA TES SIKLUS I DI SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM KELAS VIII-B SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No Item 1
Mean KA 2,67
Mean KB 1,39
Skor Maksimum 3
Daya Pembeda 0,43
Klasifikasi daya Pembeda Soal diterima/baik
2
2,56
1,28
3
0,43
Soal diterima/baik
3
5,44
2,50
6
0,49
Soal diterima/baik
4
7,05
2,94
8
0,51
Soal diterima/baik
5
16,22
7,11
20
0,46
Soal diterima/baik
Lampiran 27
163
PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI UNTUK SISWA YANG TIDAK TERLIBAT AKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
Dari hasil pengamatan (Lampiran 9.a) pada pertemuan 1 (pertama) oleh Bapak Ariston Maduwu, S.Pd diberikan jumlah siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran 16 orang. Kemudian hasil tersebut dideskripsikan dalam persen dengan rumus: Persentase pengamatan =
=
Jumlah hasil pengamatan x 100% Jumlah siswa 16 x 100% 39
= 41,02% Dengan
mengikuti
langkah-langkah
pada
pertemuan
1
(pertama)
maka
penghitungan pengamatan pada pertemuan ke 2 (dua) dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan, hasil perhitungan persentase setiap pertemuan disajikan dalam tabel 15 berikut: Tabel 15 HASIL PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI UNTUK SISWA YANG TIDAK TERLIBAT AKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELASVIII-C SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS I Pertemuan
Jumlah siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran
Jumlah siswa
Persentase (%)
1
16
39
41,02%
2
14
39
35,89%
164
Lampiran 28
PENGOLAHAN LEMBARAN PENGAMATAN SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I Dari hasil pengamatan (lampiran 9.b) pada pertemuan 1 (pertama) oleh Bapak Ariston Maduwu, S.Pd diberikan nilai dengan jumlah skor 95 untuk item minat. Kemudian hasil tersebut untuk setiap item dirata-ratakan dan dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus:
Rata rata.hasil pengamatan setiap item
Rata rata minat
Persentase minat
Jumlah skor setiap item Jumlah seluruh responden
Jumlah skor untuk minat 95 2,43 Jumlah seluruh responden 39
Jumlah skor untuk minat 95 x 100% x100% 60,89% Jumlah skor ideal 156
Jumlah skor ideal = Skor tertinggi x Jumlah responden
Jumlah skor ideal = 4 x 39 = 156 Dengan mengikuti langkah-langkah pada item 1 (pertama) pada item minat, penghitungan pada item berikutnya yaitu item perhatian, partisipasi, dan presentasi dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan, hasil penghitungan setiap item pengamatan untuk setiap kali pertemuan disajikan dalam tabel 14 berikut :
165
Tabel 16 HASIL PENGOLAHAN LEMBARAN PENGAMATAN UNTUK SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I DI SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Pertemuan
1
2
Rata-rata
Jumlah skor ideal
Persentase (%)
39
2,43
156
60,89
95
39
2,43
156
60,89
Partisipasi
98
39
2,51
156
62,82
Presentasi
96
39
2,46
156
61,53
Minat
97
39
2,48
156
62,17
Perhatian
97
39
2,48
156
62,17
Partisipasi
102
39
2,61
156
65,38
Presentasi
100
39
2,56
156
64,10
Item
Jumlah skor
Jumlah responden
Minat
95
Perhatian
166
Lampiran 29
PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN RESPONDEN GURU/PENELITI PADA SIKLUS I
Dari hasil pengamatan (lampiran 9.c) pada pertemuan 1 (pertama) oleh Bapak Ariston Maduwu, S.Pd diberikan nilai dengan jumlah skor 40. Kemudian hasil tersebut untuk setiap item dirata-ratakan dan dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus: Rata-rata.hasil pengamatan setiap item =
Persentase pengamatan =
Jumlah skor Jumlah Indikator yang dinilai
Jumlah skor perolehan
x 100% =
Jumlah skor ideal
=
40 = 2,22 18
40 x 100% = 55,55% 72
Jumlah skor ideal = Skor tertinggi x jumlah indikator yang dinilai Jumlah skor ideal = 4 x 18 = 72 Dengan
mengikuti
langkah-langkah
pada
pertemuan
1
(pertama)
maka,
penghitungan pengamatan pada pertemuan ke-2 (dua) dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan, hasil penghitungan persentase setiap item pertemuan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 17 HASIL PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN RESPONDEN GURU DI KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Jumlah Pertemuan skor Perolehan 1 2
40 43
Jumlah Indikator yang dinilai 18 18
Rat-rata Hasil Pengamatan
Skor Ideal
Persentase Pengamata n
2,22 2,38
72 72
55,55% 59,72
Kategori C = cukup
167
Lampiran 30
PENGOLAHAN ANGKET PADA SIKLUS I
Berdasarkan lembaran angket yang diedarkan peneliti kepada 39 orang responden (siswa) pada akhir siklus I maka hasil dari angket tersebut diolah dengan menggunakan Skala Likert. Data dari setiap item hasil angket dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus: Persentase Pengamatan =
Jumlah skor setiap item x 100% Jumlah skor ideal
Jumlah Skor Ideal (Skor Tertinggi) = Skor Tertinggi x Jumlah Seluruh Responden = 5 x 39 = 195
Tabel 18 REKAPITULASI DAN HASIL PENGOLAHAN ANGKET KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS 1
No .
Jumlah
No.
Jumlah
Kategori Item 1
2
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
Kategori R
Item
17 22 0 0 0 10 24 5 0 0
14
15
R a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
12 20 7 0 0 12 18 7 2 0
168
3
4
5
6
7
8
9
10
11
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
12 22 3 2 0 8 12 10 9 0
16
a. b. 1. 2. 3. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
16 15 6 3 0 8 13 10 8 0 9 6 15 5 4 10 11 9 5 4 14 9 9 7 0 13 12 7 7 0
18
a. b. c. d. e.
12 9 8 8 2
24
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
17
19
20
21
22
23
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
11 18 7 3 0 9 15 8 7 0
4. 5. 6. 7. 8. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
10 13 6 6 4 8 13 13 5 0 7 14 9 6 0 7 7 12 8 5 9 9 8 10 3 15 14 6 4 0
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
8 10 10 6 5
169
12
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
10 11 8 6 4
25
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
7 9 8 9 6
13
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
19 9 8 1 2
26
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
17 11 10 0 0
Perhitungan skor untuk item nomor 1 adalah : Jumlah skor untuk responden kategori (SS)
= 17 x 5
= 85
Jumlah skor untuk responden kategori (S)
= 22 x 4
= 88
Jumlah skor untuk responden kategori (KK)
=0x3
= 0
Jumlah skor untuk responden kategori (K)
=0x2
= 0
Jumlah skor untuk responden kategori (TP)
=0x1
= 0 +
Jumlah Skor
Persentase pengamatan untuk item no. 1 =
=
= 173
Jumlah skor setiap item x 100% Jumlah skor ideal 173 x 100% 195
= 88,71% Dengan mengikuti langkah-langkah pada perhitungan skor dan nilai persentase pada item nomor 1, maka perhitungan pada item nomor 2 sampai nomor 26 dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan hasil perhitungan persentase setiap item disajikan dalam tabel 17 berikut ini :
170
Tabel 19 HASIL PENGOLAHAN ANGKET SIKLUS I SMP NEGERI 1 TELUKDALAM DI KELAS VIII-C SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No.
No. Persentase
Kategori
Item
Persentase
Kategori
Item
1
88,71%
Baik sekali
14
82,56%
Baik
2
82,56%
Baik
15
79,48%
Baik
3
81,53%
Baik
16
78,97%
Baik
4
69,74%
Cukup
17
73,33%
Baik
5
84,10%
Baik
18
62,56%
Cukup
6
70,76%
Baik
19
72,30%
Baik
7
62,56%
Cukup
20
66,66%
Cukup
8
69,23
Cukup
21
59,48%
Cukup
9
75,53%
Baik
22
65,64%
Cukup
10
75,89%
Baik
23
80,51%
Baik
11
71,79%
Baik
24
65,51%
Cukup
12
68,71%
Cukup
25
61,02%
Cukup
13
82,56%
Baik
26
81,53%
Baik
171
Lampiran 31
Tabel 20 PEROLEHAN SKOR TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa Anismaweti Laia Anwar Duha Aprildayanti Telaumbanua Arifin Dakhi Asnawatuti Saota Desta Lenta M. Mangaraja Dismawati Gowasa Egilius Zamili Elias Royman Fau Ervin Gowasa Faduhu‟o Hondro Fariawosa Ndruru Haryanto Jefri Laia Helpianus S. Hondro Herlis Sarumaha Ido Anwar Gaurifa Irianis Moho Karina Laia Kelvin Gowasa Kharisman E. Bago Kristin Natalia Ley Liberius Bago Maria Magdalena Ndruru Markus Gaurifa Matias S. Sarumaha Melina Maduwu Nemon Tianus Nehe Nirmala M. Sarumaha Putri M. C.D. Harefa Ricky Kristhanser Ndruru Ros Riang R.M. Duha Sofianti Bago Sridawati Duha Tomas A. Edison Telaumbanua
Nomor/Skor/Bobot Soal (yang tertulis skor perolehan) 1/3/15 2/3/15 3/6/20 4/8/20 5/20/30 3 3 5 7 16 3 2 4 6 14 2 2 6 5 12 1 2 3 4 13 2 3 3 6 10 2 2 2 4 5 1 1 4 2 6 1 2 1 4 2 2 1 2 2 3 1 2 3 3 4 1 1 4 4 6 2 2 5 6 8 3 3 6 8 13 3 2 4 6 14 3 2 4 5 11 2 1 2 3 7 3 1 3 2 5 2 2 4 5 6 1 2 1 2 4 1 1 3 3 5 2 1 2 4 8 2 1 2 2 8 3 2 3 5 6 1 2 5 7 18 2 1 2 3 7 3 1 3 4 6 2 2 6 8 20 1 1 2 2 4 2 2 2 1 4 3 1 4 4 6 3 3 5 7 18 2 3 6 8 20 1 2 4 6 12 2 1 2 4 14
172
35 36 37 38 39
Warisman V.N. Zamili Welianawati Duha Wistor Nehe Yarman A. Gowasa Yurisnawati Sarumaha
2 1 2 3 3
3 2 1 2 3
4 5 2 5 4
7 6 3 7 6
17 15 12 16 14
Berdasarkan Lampiran 29 tabel 18 diperoleh skor perolehan setiap item pada tes, selanjutnya dilakukan pengolahan nilai dengan menggunakan rumus: NSS =
SPWB /S SMBSY
x Bobot
Untuk aspek pemahaman konsep: Pada responden 1, degan item nomor 1, diperoleh: SPWB/S = 3 ; SMBSY = 3 ; Bobot = 15 Maka diperoleh NSS 1 untuk item nomor 1: NSS 1 =
3 x 15 3
NSS 1 = 15 Untuk aspek penalaran dan komunikasi: Pada responden 1, dengan item nomor 2, diperoleh: SPWB/S = 3 ; SMBSY = 3 ; Bobot = 15 Maka diperoleh NSS 2 untuk item nomor 2: NSS 2 =
3 x 15 3
NSS 2 = 15 Pada responden 1, dengan item nomor 3 diperoleh: SPWB/S = 5 ; SMBSY = 6 ; Bobot = 20
173
Maka diperoleh NSS 3 untuk item nomor 3: 5 x 20 6
NSS 3 =
NSS 3 = 16,67 Pada responden 1, dengan item nomor 4 diperoleh: SPWB/S = 8 ; SMBSY = 8 ; Bobot = 20 Maka diperoleh NSS 4 untuk item nomor 4: NSS 4 =
8 x 20 8
NSS 4 = 20 Dengan demikian, maka nilai untuk penalaran dan komunikasi yaitu: NSS 2 + NSS 3 + NSS 4 = 15 + 16,67 + 20 = 51,67 Untuk aspek pemecahan masalah: SPWB/S = 17 ; SMBSY = 20 ; Bobot = 30 Maka diperoleh NSS 5 untuk item nomor 5: NSS 5 =
17 x 30 20
NSS 5 = 25,5 Sehingga nilai untuk responden 1 pada aspek pemecahan masalah adalah 25,5 Berdasarkan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk responden lainya. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 19 dibawah ini:
174
Lampiran 32
Tabel 21 PENGOLAHAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS I
N0 .R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pemahaman Konsep SP SM BO WB BSY BOT NA 1 2 3 3 3 15 15 3 3 15 15 2 3 15 10 1 3 15 5 2 3 15 10 2 3 15 10 1 3 15 5 1 3 15 5 2 3 15 10 1 3 15 5 1 3 15 5 2 3 15 10 3 3 15 15 3 3 15 15 3 3 15 15 2 3 15 10 3 3 15 15 2 3 15 10
ASPEK PENILAIAN Penalaran dan Komunikasi SPWB 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2
3 5 4 6 3 3 2 4 1 2 3 4 5 6 4 4 2 3 4
SMBSY 4 7 6 5 4 6 4 2 4 2 3 4 6 8 6 5 3 2 5
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
4 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
BOBOT 2 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
3 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
4 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
NSS 2
NSS 3
NSS 4
NA
15 10 10 10 15 10 5 10 5 10 5 10 15 10 10 5 5 10
16,67 13,33 20 10 10 6,67 13,33 3,33 6,67 10 13,33 16,67 20 13,33 13,33 6,67 10 13,33
17,5 15 12,5 10 15 10 5 10 5 7,5 10 15 20 15 12,5 7,5 5 12,5
49,17 38,33 42,5 30 40 26,67 23,33 23,33 16,67 27,5 28,33 41,67 55 38,33 35,83 19,17 20 35,83
SP WB 5 16 14 12 13 10 5 6 2 3 4 6 8 13 14 11 7 5 6
Pemecahan Masalah SM BO Nilai BSY BOT NA (X) 5 5 20 30 24 88,17 20 30 21 74,33 20 30 18 70,50 20 30 19,5 54,50 20 30 15 65 20 30 7,5 44,17 20 30 9 37,33 20 30 3 34,33 20 30 4,5 31,17 20 30 6 38,50 20 30 9 42,33 20 30 12 63,67 20 30 19,5 89,5 20 30 21 74,33 20 30 16,5 67,33 20 30 10,5 39,67 20 30 7,5 42,5 20 30 9 64,83
175
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 1 2 2 3 1 2 3 2 1 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
5 5 10 10 15 5 10 15 10 5 10 15 15 10 5 10 10 5 10 15 15
2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 3 3 2 1 3 2 1 2 3
1 3 2 2 3 5 2 3 6 2 2 4 5 6 4 2 4 5 2 5 4
2 3 4 2 5 7 3 4 8 2 1 4 7 8 6 4 7 6 3 7 6
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
10 5 5 5 10 10 5 5 10 5 10 5 15 15 10 5 15 10 5 10 15
3,33 10 6,67 6,67 6,67 16,67 6,67 10 20 6,67 6,67 23,33 16,67 20 23,33 6,67 13,33 16,67 6,67 16,67 13,33
5 7,5 10 5 13,33 17,5 7,5 10 20 5 2,5 10 17,5 20 15 10 17,5 15 7,5 17,5 15
18,33 22,5 21,67 16,67 30 44,17 19,17 25 50 16,67 19,17 38,33 49,17 55 48,33 21,67 45,83 51,67 19,17 44,17 43,33
4 5 8 8 6 18 7 6 20 4 4 6 18 20 12 14 17 15 12 16 14
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
6 7,5 12 12 9 27 10,5 9 30 6 6 9 27 30 18 21 25,5 22,5 18 24 21
29,33 35 43,67 38,67 54 76,17 39,67 49 90 27,67 35,17 62,33 91,17 95 71,33 52,67 81,33 75,17 47,17 83,17 79,33
176
Lampiran 33
Tabel 22 KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS I Nomor Responden
Nilai (X)
KKM KD 3.1
Tuntas/ Tidak
1
88,17
60
Tuntas
2
74,33
60
Tuntas
3
70,50
60
Tuntas
4
54,50
60
Tidak Tuntas
5
65
60
Tuntas
6
44,17
60
Tidak Tuntas
7
37,33
60
Tidak Tuntas
8
34,33
60
Tidak Tuntas
9
31,17
60
Tidak Tuntas
10
38,50
60
Tidak Tuntas
11
42,33
60
Tidak Tuntas
12
63,67
60
Tuntas
13
89,50
60
Tuntas
14
74,33
60
Tuntas
15
67,33
60
Tuntas
16
39,67
60
Tidak Tuntas
17
42,5
60
Tidak Tuntas
18
64,83
60
Tuntas
19
29,33
60
Tidak Tuntas
20
35
60
Tidak Tuntas
21
43,67
60
Tidak Tuntas
22
38,67
60
Tidak Tuntas
23
54
60
Tidak Tuntas
177
24
76,17
60
Tuntas
25
39,67
60
Tidak Tuntas
26
49
60
Tidak Tuntas
27
90
60
Tuntas
28
27,67
60
Tidak Tuntas
29
35,17
60
Tidak Tuntas
30
62,33
60
Tuntas
31
91,17
60
Tuntas
32
95
60
Tuntas
33
71,33
60
Tuntas
34
52,67
60
Tidak Tuntas
35
81,33
60
Tuntas
36
75,17
60
Tuntas
37
47,17
60
Tidak Tuntas
38
83,17
60
Tuntas
39
79,33
60
Tuntas
Jumlah X
2279,18
178
Lampiran 34
Tabel 23 PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS I Tuntas / Tidak Tuntas
Jumlah Siswa
Persentase
Tuntas
19
48,71%
Tidak Tuntas
20
51,29%
Berdasarkan Tabel 20 diatas diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan rumus: Persentase Ketuntasan =
Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100% Jumlah seluruh siswa
Persentase ketidak tuntasan = 100% - Persentase Ketuntasan Persentase Ketuntasan
=
19 x 100% 39
= 48,71% Persentase Ketidak Tuntasan
= 100% - 48,71% = 51,29%
Berdasarkan Tabel 20 dapat dihitung rata-rata hasil belajar pada siklus I dengan menggunakan rumus: X X = n =
2279,18 39
= 58,44
Sehingga nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 58,44 dan tergolong kategori cukup.
179
Lampiran 35.a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semster
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : VIII/1
Standar Kompetensi : 3.
Memahami bentuk aljabar, relasi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar
: 3.1 Menetukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus.
Indikator
: 1. Memahami pengertian gradien garis lurus 21. Menghitung gradien garis lurus dalam berbagai bentuk
Alokasi Waktu
: 2 x 40’
Pertemuan
: Pertama
a. Tujuan Pembelajaran: 3. Siswa dapatmemahami pengertian gradien persamaan garis lurus 4. Siswa dapat menghitung gradien garis lurus dalam berbagai bentuk b. Materi Pembelajaran : Persamaan Garis Lurus c. Model Pembelajaran
: Representasi Belajar Berbasis Masalah
d. Metode Pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, demonstrasi, presentasi, dan Penugasan. e. Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan (8’) a. Memberi salam dan menciptakan kondisi kelas yang kondusif sekaligus memotivasi siswa dengan belajar matematika diharapkan siswa mampu berpikir kritis dalam pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari b. Mendata kehadiran siswa didalam kelas c. Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti (104’) 1. Dengan melakukan tanya jawab, siswa diminta untuk menyebutkan pengertian persamaan garis lurus dan bentuk umumnya 2. Dengan tanya jawab, siswa diminta menyebutkan pengertian gradien garis lurus.
180
3. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan pemahaman/prinsip yang dimiliki tentang pengertian gradien garis lurus. 4. Guru/peneliti mengklarifikasi dan membimbing setiap hasil presentasi siswa. 5. Bersama siswa, guru/peneliti merumuskan pengertian gradien garis lurus 6. Guru/peneliti bersama siswa menentukan rumus penentuan gradien garis lurus 7. Dengan tanya jawab, siswa diminta untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan penentuan gradien persamaan gariss lurus 8. Siswa diberi kesempatan untuk memmpresentasikan beberapa masalah yang telah diidentifikasi oleh setiap siswa 9. Guru/peneliti memilih satu masalah yang relevan terhadap materi yang sedang dipelajari 10. Siswa diberi kesempatan untuk mencari solusi penyelesaian masalah yang dipilih guru/peneliti 11. Siswa diberi kesempatan untuk menegosiasi penyelesain masalah yang telah ditemukan 12. Guru/peneliti mengklarifikasi setiap solusi penyelesaian masalah yang dipresentasikan siswa 13. Guru/peneliti menyajikan bebeerapa masalah yang relevan dengan materi penentuan gradien garis lurus 14. Siswa menyerahkan lembaran pengerjaan. 15. Bersama siswa, guru/peneliti mengambil kesimpulan terhadap materi pelajaran yang sudah dibahas. Penutup (8’) 1. Guru memotivasi siswa untuk belajar dirumah 2. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa.
f. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku matematika untuk SMP Kelas VIII penerbit Erlangga dan model koordinat kartesius 2. Kertas berpetak
g. Penilaian Teknik penilaian : Tes Bentuk Instrumen : Tes Uraian
Instrumen: 1. Tuliskanlah bentuk umum penentuan gradien garis lurus! 2. Tentukanlah gradien garis berikut yang menghubungkan kedua titik ini: A(3,1) dan B (7,9)
181
Kunci Jawaban: 1. Bentuk umum penentuan gradien garis lurus adalah: Gradien Kemiringan Garis = Gradien Kemiringan
=
Perubahan nilai y Perubahan nilai x y 2 − y1 x 2 − x1
2. Diketahui : A(3,1) dan B(7,9) Ditanya : Tentukan gradien garis yang menghubungkan kedua titik tersebut! Jawaban : 73 4 = = 0,5 9 1 8 x 2 −x 1 Jadi, kemiringan garis yang menghubungkan titik A(3,1) dan titik B(7,9) = 0,5
Gradien Kemiringan =
y 2 −y1
=
Telukdalam, Mengetahui Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP.
Guru Mata Pelajaran,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
November 2010
Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137
182
Lampiran 35.b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semster
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : VIII/1
Standar Kompetensi : 3.
Memahami bentuk aljabar, relasi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar
: 3.1 Menetukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus.
Indikator
: 1.
Alokasi Waktu
: 2 x 40’
Pertemuan
: Kedua
Menentukan persamaan garis lurus dalam bentuk y = mx dan y = mx + c. 2. Menentukan persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 ) 3. Menentukan persamaan garis melalui titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 )
A.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat menentukan persamaan garis lurus dalam bentuk y = mx dan y = mx + c. 2. Siswa dapat menentukan persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 ) 3. Siswa dapt menentukan persamaan garis melalui titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 )
B.
Materi Pembelajaran: Persamaan Garis Lurus
C.
Model Pembelajaran : Representasi Belajar Berbasis Masalah
D. E.
Metode Pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, presentasi, dan penugasan Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan (8’) 1. Memberi salam dan menciptakan kondisi kelas yang kondusif sekaligus memotivasi siswa 2. Mendata kehadiran siswa di dalam kelas 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
183
Kegiatan Inti (104’) 1. Dengan melakukan tanya jawab, siswa diminta untuk menyebutkan kembali pengertian gradien garis lurus dan bentuk umum penentuan gradien garis lurus. 2. Guru/peneliti menyampaikan dat/informasi tentang persamaan garis lurus dalam bentuk y = mx dan y = mx + c. 3. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan penentuan persamaan garis lurus dalam bentuk y = mx dan y = mx + c. 4. Guru/peneliti memiliih satu masalah yang relevan terhadap materi yang sedang dipelajari hasil identifikasi masalah dari siswa. 5. Siswa diberi kesempatan untuk mencari solusi penyelesaian dari masalah yang sudah ditentukan 6. Siswa mempresentasikan hasil penyelesaian masalah dan guru/peneliti mengkalrifikasi penyelesaian masalah yang ditawarkan siswa dan mengambil kesimpulan. 7. Guru menyampaikan data/informasi tentang penentuan persamaan garis lurus dengan gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 ) 8. Bersama siswa, guru/peneliti merumuskan model matematika dalam menentukan persamaan garis lurus gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 ) 9. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari 10. Guru memilih satu masalah dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari solusi penyelesaian masalah yang dipilih 11. Siswa menegosisasikan penyelesaian masalah didepn kelas untuk mendapatkan masukan atau pertanyaan dari siswa lain, dan guru/peneliti membimbing hasil penyelesaian masalah yang diajukan oleh siswa 12. Guru menyampaikan data/informasi tentang menentukan persamaan garis lurus yang titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 ) 13. Bersama siswa,guru/peneliti merumuskan model matematika tentang menentukan persamaan garis lurus yang titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 ) 14. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang relevan dan guru memilih atu masalah untuk dicari alternaatif penyelesaian 15. Siswa mempresentasikan penyelesaian masalah yang ditemukan, kemudian guru mengklarifikasinya sehingga lebih terbentuk konsep pemahaman siswa. 16. Guru memberikan beberapa masalah untuk dikerjakan siswa mendapatkan solusi penyelesaian masalah 17. Siswa menyerahkan hasil penyelesaian maslah yang diberikan oleh guru/peneliti 18. Bersama siswa, guru/peneliti menyimpulkan materi pelajaran
184
F.
Alat dan Sumber Belajar 1. Buku matematika untuk SMP Penerbit Erlangga karangan Sugiono dan buku referensi lain 2. Penggaris 3. Model sistem koordianat kartesius
G.
Penilaian Teknik Penilaian: Tes Bentuk Instrumen: tes Uraian Instrumen: 1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik pangkal dan memiliki 1 gradien -2 ! 2 2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(-1,0) dan titik B(3,2) Kunci Jawaban: 1 1 , maka m = -2 2 2 Garis melalui titik koordianat, yaitu titik (0,0) : Tentukan persamaan garisnya! :
1. Diketahui: Gradien -2
Ditanya Jawab
Persamaan garis yang bergradien m dan yang melalui titik (0,0) adalah: y = mx 1 y = -2 x 2 1 Jadi, persamaan garis tersebut adalalah: y = -2 x 2
2. Diketahui: Dua yaitu titik A(-1,0) dan titik B(3,2) Ditanya : Tentukan persamaan garis yang melalui kedua titk tersebut! Jawab : Titik A(-1,0), maka x 1 = -1 dan y 1 = 0 Titik B(3,2), maka x 2 = 3 dan y 2 = 2
185
Rumus persamaan garis yang melalui dua titik yaitu: y−y 1 y 2 −y 1 y−0
= =
x−x 1 x 2 −x 1 x−(−1)
−8−0 3−(−1) y x+1 = −8 4 4y = -8(x + 1) 4y = -8x + 8 4y −8x−8 4
=
4 y = -2x + 2
perkalian silang kedua ruas dibagi 4
Jadi persamaan garis yang melalui kedua titik tersebut diatas adalah: y = -2x + 2
Telukdalam, Mengetahui Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP.
Guru Mata Pelajaran,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
November 2010
Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137
186
Lampiran 36
NASKAH SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pembelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Butir Soal Bentuk Instrumen
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : Persamaan Garis Lurus : VII/1 (satu) : 2 x 40‟ : 5 Butir : Tes Uraian
Selesaikanlah soala-soal dibawah ini dengan benar! 1. Tuliskanlah : a. Pengertian gradien garis lurus b. Bentuk umum gradien garis lurus 2. Tentukanlah gradien garis yang menghubungkan dua buah titik yaitu A(-4,7) dan B(2,-1) 3. Tentukanlah persamaan garis yang bergradien 2 dan melalui dan melalui titik pangkal! 4. Tentukanlah persamaan garis yang bergradien 3 dan melalui sebuah titik R(4,-2) 5. Diketahui sebuah garis melalui dua buah titik yaitu titik P(1,3) dan Q(4,6). a. Tentukan persamaan garis tersebut.! b. Gambarlah grafik persamaan garis tersebut!
SELAMAT BEKERJA !!!
187
Lampiran 37
KUNCI JAWABAN SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II Satuan pendidikan Mata Pelajaran Materi Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Butir Tes Bentuk Instrumen No 1
2
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : Persamaan Garis Lurus : VIII/1 (satu) : 2 x 40‟ : 5 Butir : Tes Uraian
Jawaban a. Gradien garis lurus adalah: kemiringan garis terhadaap sumbu mendatar. Perubahan nilai y b. Gradien Kemiringan Garis = Perubahan nilai x y 2 − y1 Gradien Kemiringan = x 2 − x1 Jumlah skor nomor 1 Diketahui: Titik A(-4,7) Titik B(2,-1) Ditanya : Tentukan gradien garis yang menghubungkan kedua titik Jawaban : Perhatikan titik A(-4,7) dan titik B(2,-1) A(-4,7), maka x 1 = -4 dan y 1 = 7 B(2,-1), maka x 2 = 2 dan y 2 = -1 Gradien garis AB =
=
y 2 y1 x 2 x1
1 7 2 (4)
8 4 = 6 3 Jadi, gradien garis yang menghubungkan titi A(-4,7) dan 4 garis B(2,-1) = 3
=
Jumlah skor nomor 2
Skor 1 1 1 3 0,5 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25
0,25
0,25 0,25
3
188
3
Diketahui: Gradien garis = 2 Garis melalui titik pangkal Ditanya : Tentukan gradien garis tersebut! Jawaban : Gradien = 2, maka m =2 Garis melalui titk pangkal yaitu (0,0) Sehingga, persamaan garisnya: y = mx = 2x Jadi persamaan garis tersebut adalah y = 2x
4
5
Jumlah skor nomor 3 Diketahui: Gradien garis = 3 Garis melalui titik R(4,-2) Ditanya : Tentukanlah persamaan garis tersebut! Jawaban : Gradien garis = 3, maka m = 3 Garis melalui titk R(4,-2), maka x 1 = 4 dan y 1 = -2 Persamaann garisnya: y - y 1 = m(x - x 1 ) y – (-2) = 3(x – 4) y + 2 = 3x -12 y = 3x -12 -2 y = 3x -14 Jadi, persamaan garis yang bergradien 3 dan melalui titik R(4,-2) adalah: y = 3x + 14 Jumlah skor nomor 4 Diketahui: Garis melalui dua titik yaitu titik P(1,3) dan Q(4,6) Ditanya : a. Tentukanlah persamaan garisnya!
0,5 0,5 1 1 1 1 1 6 0,5 0,5 1 1 1 1 1 1 0,5 0,5 8 0,5 0,5
a. Gambarlah grafik persamaan garis tersebut! Jawaban : Perhatikan titik P(1,3) dan Q(4,6) P(1,3), maka x 1 = 1 dan y 1 = 3 Q(4,6), maka x 2 = 4 dan y 2 = 6 a. Persamaan garis tersebut: Persamaan garis yang melalui dua buah titik adalah: y−y 1 y 2 − y1
=
x−x 1 x 2 −x 1
0,5 0,25 0,25 2
189
y−3 x−1 = 6−3 4−1
2
y−3 x−1 = 3 3
1
y – 3 = x -1
kedua ruas dikali
1 3
2
y = x -1 -3 y = x -4 atau: x – y – 4 = 0 jadi, persamaan garis yang melalui titik P(1,3) dan titik Q(4,6) adalah: x – y – 4 = 0 b. Grafik persamaan garis tersebut: Y
1 1 1
8
6
Q(4,6)
5 4 3
P(1,3)
2 x–y–4=0 1 0
1
2
3
Jumlah skor nomor 5 Jumlah skor keseluruhan
4
X 20 40
190
Lampiran 38 KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester
: SMP Negeri 1 Telukdalam : Matematika : VIII/1(Satu)
Standar Kompetensi
:
Kompetensi Dasar 3.1 Menetukan gradien garis, persamaan dan grafik garis lurus
Alokasi Waktu : 2 x 40‟‟ Jumlah Butir Tes : 5 butir Bentuk Instrumen : Tes Uraian
PERSAMAAN GARIS LURUS 2. Memahami bentuk aljabar, relasi, dan persamaan garis lurus. Indikator
Memahami pengertian gradien sebuah garis lurus. Menghitung gradien garis lurus dalam berbagai bentuk. Mentukan persamaan garis lurus dalam bentuk y = mx dan y = mx + c.
Jumlah Skor
Nomor Soal
Skor
Bobot
Aspek Penilaian
1
1
3
15
Pemahaman Konsep Pemahaman Konsep Penalaran dan Komunikasi Penalaran dan Komunikasi
1
2
3
20
1
3
6
20
Menentukan persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x 1 ,y 1 )
1
4
8
20
Menentukan persamaan garis melalui titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 )
1
5
20
25
40
100
Mengetahui Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP.
Pemecahan Masalah
Telukdalam, Peneliti,
Tingkat Kesukaran
Soal dan Kunci Jawaban
Mudah Mudah Sedang Sedang
Sukar
November 2010
SESUAIKAN SARUMAHA NIM.062117137
T E R L M P I R
Lampiran 39
191
TABEL PEMBOBOTAN SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Telukdalam Alokasi Waktu : 2 x 40‟ Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Butir Tes : 5 Butir Kelas/Semester : VIII/1(satu) Bentuk instrumen : Tes Uraian NOMOR INDIKATOR SOAL SOAL KD KR KL TOTAL BOBOT SOAL 1 Dapat menuliskan pengertian gradien Tuliskanlah : 1 1 1 3 15 garis lurus dan bentuk umum gradien a. Pengertian gradien garis lurus garis lurus. b. Bentuk umum gradien garis lurus.
2
Dapat menghitung gradien sebuah garis yang menghubungkan dua buah titik yang diketahui.
Tentukanlah gradien garis yang menghubungkan dua buah titik yaitu A(-4,7) dan B(2,-1).
1
1
1
3
15
3
Dapat menentukan persamaan garis bila Tentukanlah persamaan garis yang diketahui gradiennya dan melalui titik bergradien 2 dan melalui dan melalui titik pangkal. Pangkal
1
2
1
4
20
4
Dapat menentukan persamaan garis bila Tentukanlah persamaan garis yang diketahui gradiennya dan melalui sebuah bergradien 3 dan melalui sebuah titik titik sembarang. R(4,-2)
1
2
1
4
20
192
5
Dapat menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua buah titik yang diketahui dan mampu menggambar grafik persamaan garis tersebut.
Diketahui sebuah garis melalui dua buah titik yaitu titik P(1,3) dan Q(4,6). a. Tentukanlah persamaan garis tersebut! b. Gambarlah grafik persamaan garis tersebut.
Jumlah Keterangan: KD = Kedalaman Materi KR = Kerumitan Materi KL=Keluasan Materi
2
2
2
6
30
20
100
193
Lampiran 40.a
Telukdalam, Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 1 (satu) set : Kesediaan menjadi validator
Desember 2010
Kepada Yth: Bapak: Arowolo‟o Laia, S.Pd di Tempat
Dengan hormat, Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Gunungsitoli, peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a.Lembaran observasi c. Angket b.Lembaran Panduan Wawancara d. Tes Hasil Belajar Semua instrumen tersebut harus memenuhi syarat validasi logis. Untuk itu, peneliti memohon kesediaan Bapak untuk menjadi validator dengan memeriksa kesesuaian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti juga turut melampirkan: 1. Silabus 5. Kunci jaaban ulangan harian 2. Kisi-kisi tes 6. Lembaran telaah butir soal bentuk esei 3. Tabel pembobotan tes 7. Lembaran observasi 4. Naskah soal ulangan harian 8. Lembaran panduan wawancara 9.Angket Peneliti berharap agar validasi butir soal dilakukan dengan jujur dan penuh rasa tanggungjawab. Peneliti bersedia memperbaiki segala kekurangan sesuai dengan petunjuk dari validator. Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih. Hormat saya, Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 Perangkat Seluruh instrumen Penelitian dinyatakan: 1. Layak digunakan 2. Tidak layak digunakan
194
Lampiran 40.b
Telukdalam, Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 1 (satu) set : Kesediaan menjadi validator
Desember 2010
Kepada Yth: Bapak: Pilipus Manaó, S.Pd di Tempat
Dengan hormat, Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Gunungsitoli, peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a.Lembaran observasi c. Angket b.Lembaran Panduan Wawancara d. Tes Hasil Belajar Semua instrumen tersebut harus memenuhi syarat validasi logis. Untuk itu, peneliti memohon kesediaan Bapak untuk menjadi validator dengan memeriksa kesesuaian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti juga turut melampirkan: 1. Silabus 5. Kunci jaaban ulangan harian 2. Kisi-kisi tes 6. Lembaran telaah butir soal bentuk esei 3. Tabel pembobotan tes 7. Lembaran observasi 4. Naskah soal ulangan harian 8. Lembaran panduan wawancara 9.Angket Peneliti berharap agar validasi butir soal dilakukan dengan jujur dan penuh rasa tanggungjawab. Peneliti bersedia memperbaiki segala kekurangan sesuai dengan petunjuk dari validator. Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih. Hormat saya, Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 Perangkat Seluruh instrumen Penelitian dinyatakan: 1. Layak digunakan 2. Tidak layak digunakan
195
Lampiran 40.c
Telukdalam, Nomor Lampiran Perihal
: Istimewa : 1 (satu) set : Kesediaan menjadi validator
Desember 2010
Kepada Yth: Bapak: Ariston Maduwu, S.Pd di Tempat
Dengan hormat, Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Gunungsitoli, peneliti melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu: a.Lembaran observasi c. Angket b.Lembaran Panduan Wawancara d. Tes Hasil Belajar Semua instrumen tersebut harus memenuhi syarat validasi logis. Untuk itu, peneliti memohon kesediaan Bapak untuk menjadi validator dengan memeriksa kesesuaian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti juga turut melampirkan: 1. Silabus 5. Kunci jaaban ulangan harian 2. Kisi-kisi tes 6. Lembaran telaah butir soal bentuk esei 3. Tabel pembobotan tes 7. Lembaran observasi 4. Naskah soal ulangan harian 8. Lembaran panduan wawancara 9.Angket Peneliti berharap agar validasi butir soal dilakukan dengan jujur dan penuh rasa tanggungjawab. Peneliti bersedia memperbaiki segala kekurangan sesuai dengan petunjuk dari validator. Demikian disampaikan dan atas kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih. Hormat saya, Peneliti,
SESUAIKAN SARUMAHA NIM. 062117137 Perangkat Seluruh instrumen Penelitian dinyatakan: 1. Layak digunakan 2. Tidak layak digunakan
196 LEMBARAN TELAAH BUTIR SOAL BENTUK ESEI Mata Pelajaran Kelas Semester Sub Materi Pokok Peneliti
: : : : :
Matematika VIII (delapan) 1(satu) Gradien Garis Lurus Sesuaikan Sarumaha
JENIS PERSYATAN
1 1
2
NOMOR ITEM 2 3 4 1 2 1 2 1 2
5 1
a. RANAH MATERI 1. Butir soal sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. b. RANAH KONSTRUKSI 5. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 6. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/ menyelesaikan soal. 7. Ada pedoman penskoran. 8. Tabel, grafik, diagram, kasus atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya dengan masalah yang ditanyakan). 9. Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya. C. RANAH BAHASA 10. Rumusan kalimat komunikatif. 11. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya. 12. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal). 14. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Harefa (2008:88-89)
2
197
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung pada naskah soal: ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ .....................................................................
Telukdalam,
Desember 2010
Validator,
AROWOLO‟O LAIA, S.Pd NIP. Keterangan: A. Setiap butir soal terdiri dari 2 (dua) kolom Kolom 1 : Ya skor 1, jika Tidak sakor 0 Kolom 2 : Diisi sesuai skala penilaian, yaitu: 1,2,3, atau 4 B. Jika: Valid = 4, artinya; soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi Cukup Valid = 3, artinya; soal dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang Valid = 2, artinya; soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid = 1, artinya; soal tidak dapat digunakan.
198
Lampiran 41.b
LEMBARAN TELAAH BUTIR SOAL BENTUK ESEI Mata Pelajaran Kelas Semester Sub Materi Pokok Peneliti
: : : : :
Matematika VIII (delapan) 1(satu) Gradien Garis Lurus Sesuaikan Sarumaha
JENIS PERSYATAN
1 1
2
NOMOR ITEM 2 3 4 1 2 1 2 1 2
5 1
A. RANAH MATERI 1. Butir soal sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. B. RANAH KONSTRUKSI 5. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 6. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/ menyelesaikan soal. 7. Ada pedoman penskoran. 8. Tabel, grafik, diagram, kasus atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya dengan masalah yang ditanyakan). 9. Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya. C.RANAH BAHASA 10. Rumusan kalimat komunikatif. 11. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya. 12. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal). 14. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Harefa (2008:88-89)
2
199
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung pada naskah soal: ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ .....................................................................
Telukdalam,
Desember 2010
Validator,
PILIPUS MANAO, S.Pd NIP. Keterangan: A. Setiap butir soal terdiri dari 2 (dua) kolom Kolom 1 : Ya skor 1, jika Tidak sakor 0 Kolom 2 : Diisi sesuai skala penilaian, yaitu: 1,2,3, atau 4 B. Jika: Valid = 4, artinya; soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi Cukup Valid = 3, artinya; soal dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang Valid = 2, artinya; soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid = 1, artinya; soal tidak dapat digunakan.
Lampiran 41.c
200 LEMBARAN TELAAH BUTIR SOAL BENTUK ESEI Mata Pelajaran Kelas Semester Sub Materi Pokok Peneliti
: : : : :
Matematika VIII (delapan) 1(satu) Gradien Garis Lurus Sesuaikan Sarumaha
JENIS PERSYATAN
1 1
2
NOMOR ITEM 2 3 4 1 2 1 2 1 2
5 1
A. RANAH MATERI 1. Butir soal sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. 3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. B. RANAH KONSTRUKSI 5. Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. 6. Ada petunjuk yang jelas cara mengerjakan/ menyelesaikan soal. 7. Ada pedoman penskoran. 8. Tabel, grafik, diagram, kasus atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya dengan masalah yang ditanyakan). 9. Butir soal tidak tergantung pada butir soal sebelumnya. C. RANAH BAHASA 10. Rumusan kalimat komunikatif. 11. Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya. 12. Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 13. Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal). 14. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Harefa (2008:88-89)
2
201
Mohon menuliskan butir-butir revisi pada saran dan/atau menuliskan langsung pada naskah soal: ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ .....................................................................
Telukdalam,
Desember 2010
Validator,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP. Keterangan: A. Setiap butir soal terdiri dari 2 (dua) kolom Kolom 1 : Ya skor 1, jika Tidak sakor 0 Kolom 2 : Diisi sesuai skala penilaian, yaitu: 1,2,3, atau 4 B. Jika: Valid = 4, artinya; soal dapat dipakai/digunakan tanpa revisi Cukup Valid = 3, artinya; soal dapat digunakan dengan revisi kecil Kurang Valid = 2, artinya; soal tidak dapat digunakan, masih memerlukan konsultasi Tidak Valid = 1, artinya; soal tidak dapat digunakan.
202
Lampiran 42.a
Lembaran Observasi Untuk Siswa Siswa yang Tidak Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
No
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menentukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Kedua/II Pertama/1 Kegiatan Siswa Yang Terjadi Selama Proses Pembelajaran
Nama Siswa 1
1
Anismaweti laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Hartanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
2
3
4
5
6
7
8
9
10
203
19
Kelvin Gowasa
20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri Miseri C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang Renungan Mas Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas Alfa E. Telaumbanua
35
Warisan V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumha Jumlah Persentase
Hasil observasi diolah dengan mendeskripsikannya dalam persen.
204
KETERANGAN : 1. Mengantuk 2. Mengerjakan Lain 3. Berisik 4. Keluar Masuk Kelas 5. Menganggu Siswa Lain 6. Melamun 7. Usil 8. Coret- Coret 9. Nyeletuk 10. Pindah-Pindah Tempat Duduk Harefa (2010:26)
Telukdalam,
Desember 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
205
Lampiran 43.a
Lembaran Kegiatan Siswa Yang Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menetukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Kedua/II Pertama/1
No Nama siswa 1
Anismaweti laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Hartanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
Presentasi Partisipasi 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Minat
Perhatian
206
19 Kelvin Gowasa 20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria Magdalena Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri Miseri C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang R. M. Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas A.E. Telaumbanua
35
Warisan V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumha Jumlah Persentase
Hasil lembar observasi diolah dengan menggunakan Skala Likert.
207
KETERANGAN SB = Sangat Baik ; skor 4 B = Baik; skor 3 (skor tiga dapat diterima tanpa pembulatan) C
= Cukup; skor 2
K
= Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam,
Desember 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
208
Lampiran 44.a
Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru (Peneliti) Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan N
No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: SMP Negeri 1 Telukdalam : 2010/2011 : VIII-C : 1 (satu) : Menentukan Gradien, Persamaan,dan Grafik Garis Lurus : Kedua/II : Pertama/1
Kegiatan Apersepsi Kemampuan menjelaskan materi pembelajaran Pelaksanaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah: a. Kemampuan menerapkan model pembelajara Representasi Belajar Berbasis Masalah. b. Kemampuan memberi stimulus kepada siswauntuk mengidentifikasi berbagai masalah terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. c. Kemampuan mengklarifikasi/membimbing setiap persentasi siswa. Penguasaan kelas. Kemampuan memotivasi siswa Teknik penggunaan media pembelajaran Tekanan/variasi suara Kemampuan mengarahkan pembelajaran Teknik mengajukan pertanyaan/kuis Pengelolaan Kegiatan Siswa Mengklarifikasi dan membimbing representasi siswa Teknik pemberian penghargaan atau pujian kepada siswa Kemampuan Menyimpulkan Materi Pembelajaran Kemampuan Melakukan Tes Hasil Belajar Teknik pemberian tugas Bahasa yang digunakan Menutup Pelajaran
4
Hasil lembaran observasi ini diolah dengan menggunakan skala Likert.
3
2
1
209
KETERANGAN: SB = Sangat Baik; skor 4 B = Baik; skor 3 C = Cukup; skor 2 K = Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam, Pengamat,
Desember 2010
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
Lampiran 42.b
210
Lembaran Observasi Untuk Siswa Siswa yang Tidak Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
No
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menentukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Kedua/II Kedua/2
Nama Siswa
1
Anismaweti Laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Hartanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
Kegiatan Siswa Yang Terjadi Selama Proses Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
211
19
Kelvin Gowasa
20
Kharisman E. Bago
21
Kristin Natalia Ley
Libertus 22 Liberius Bago 23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias Serius Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri Miseri C.D. Harefa
30
Ricky Kristhanser Ndruru
31
Ros Riang Renungan Mas Duha
32
Sofiyanti Bago
33
Sridawati Duha
34
Thomas A. E. Telaumbanua
35
Warisan V.N. Zamili
36
Wilianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumha Jumlah Persentase
Hasil observasi diolah dengan mendeskripsikannya dalam persen.
212
KETERANGAN : 1. Mengantuk 2. Mengerjakan Lain 3. Berisik 4. Keluar Masuk Kelas 5. Menganggu Siswa Lain 6. Melamun 7. Usil 8. Coret- Coret 9. Nyeletuk 10. Pindah-Pindah Tempat Duduk Harefa (2010:26)
Telukdalam,
Desember 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
213
Lampiran 43.b
Lembaran Kegiatan Siswa Yang Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan
: : : : : : :
SMP Negeri 1 Telukdalam 2010/2011 VIII-C 1 (satu) Menetukan Gradien, Persamaan dan Grafik Garis Lurus.
Kedua/II Kedua/2
No Nama siswa
Minat
Perhatian
4 3 2 1 4 3 1
Anismaweti laia
2
Anwar Duha
3
Aprildayanti Telaumbanua
4
Arifin Dakhi
5
Asnawatuti Saota
6
Desta Lenta M. Manaraja
7
Dismawati Gowasa
8
Egilius Zamili
9
Elias Roiman Fau
10
Ervin Gowasa
11
Faduhu‟õ Hondro
12
Fariawôsa Ndruru
13
Hartanto Jefri Laia
14
Helpianus S. Hondro
15
Herlis Sarumaha
16
Ido Arwan Gaurifa
17
Irianis Moho
18
Karina Laia
2
Partisipasi 1 4 3 2
Presentasi
1 4 3 2 1
214
19
Kelvin Gowasa
20 Kharisman E. Bago 21
Kristin Natalia Ley
22
Liberius Bago
23
Maria M. Ndruru
24
Markus Gaurifa
25
Matias S. Sarumaha
26
Melina Maduwu
27
Nemon Tianus Nehe
28
Nirmala M. Sarumaha
29
Putri M.C.D Harefa
30
Ricky Kristianser Ndruru
31
Ros Riang R.M. Duha
32
Sofianti Bago
33
Sridawati Duha
34
Tomas A. E. Telaumbanua
35
Warisman V.N Zamili
36
Welianawati Duha
37
Wistor Nehe
38
Yarman A. Gowasa
39
Yurisnawati Sarumaha Jumlah Persentase
Hasil lembar observasi diolah dengan menggunakan Skala Likert.
215
KETERANGAN SB = Sangat Baik ; skor 4 B = Baik; skor 3 (skor tiga dapat diterima tanpa pembulatan) C
= Cukup; skor 2
K
= Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam,
Desember 2010
Pengamat,
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
216
Lampiran 44.b
Lembaran Observasi Proses Pembelajaran Responden Guru (peneliti) Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas Semester Kompetensi Dasar Siklus Pertemuan N
No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: SMP Negeri 1 Telukdalam : 2010/2011 : VIII-C : 1 (satu) : Menentukan Gradien, Persamaan,dan Grafik Garis Lurus : Kedua/II : Kedua/2
Kegiatan Apersepsi Kemampuan menjelaskan materi pembelajaran Pelaksanaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah: a. Kemampuan menerapkan model pembelajara Representasi Belajar Berbasis Masalah. b. Kemampuan memberi stimulus kepada siswauntuk mengidentifikasi berbagai masalah terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. c. Kemampuan mengklarifikasi/membimbing setiap presentasi siswa. Penguasaan kelas. Kemampuan memotivasi siswa Teknik penggunaan media pembelajaran Tekanan/variasi suara Kemampuan mengarahkan pembelajaran Teknik mengajukan pertanyaan/kuis Pengelolaan Kegiatan Siswa Mengklarifikasi dan membimbing representasi siswa Teknik pemberian penghargaan atau pujian kepada siswa Kemampuan Menyimpulkan Materi Pembelajaran Kemampuan Melakukan Tes Hasil Belajar Teknik pemberian tugas Bahasa yang digunakan Menutup Pelajaran
4
Hasil lembaran observasi ini diolah dengan menggunakan skala Likert.
3
2
1
217
KETERANGAN: SB = Sangat Baik; skor 4 B = Baik; skor 3 C = Cukup; skor 2 K = Kurang; skor 1 Harefa (2010:28)
Telukdalam, Pengamat,
Desember 2010
ARISTON MADUWU, S.Pd NIP.
218
Lampiran 45
LEMBARAN PANDUAN WAWANCARA RESPONDEN SISWA
Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Telukdalam
Tahun Pelajaran : 2010/201 Kelas/semester : VIII-C
Pertanyaan: 1. Bagaimana pendapat anda tentang proses pembelajaran yang baru saja anda ikuti? 2. Apakah anda merasa senang mengikuti proses pembelajaran yang telah berlangsung? Mengapa? 3. Bagaimana menurut pendapat anda tentang cara guru menerangkan atau menjalaskan materi pelajaran? Jelaskan! 4. Bagaimana pendapat anda terhadap model pembelajaran Representasi Belajar Belajar Berbasis Masalah yang digunakan guru dalam proses pembelajaran? 5. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran akibat penggunaan model pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah? 6. Bagaimana menurut pendapat anda tes atau evaluasi yang diberikan guru, apakah anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya? Jelaskan!
Catatan: 1. Hasil wawancara dinarasikan dalam bentuk kalimat. (Kunandar, 2008:236)
219
Lampiran 46
Sebaran Butir dalam Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kualitas Pembelajaran Dimensi
Indikator
Srategi Menata bahan ajar yang akan diberikan selama satu pengorganisasian siklus. Pembelajaran Menata bahan ajar yang akan diberikan untuk setiap kali pertemuan. Memberikan pokok-pokok materi kepada peserta didik yang akan diajarkan. Membuat rangkuman atas materi yang diajarkan setiap kali pertemuan. Menetapkan materi-materi yang akan dibahas secara bersama. Memberikan tugas kepada peserta didik terhadap materi tertentu yang akan dibahas secara mandiri. Membuat format penilaian atas penguasaan setiap materi. Strategi Menggunakan berbagai metode dalam penyampaian Penyampaian pembelajaran. Pembelajaran Menggunakan berbagai media dalam pembelajaran. Menggunakan berbagai teknik dalam pembelajaran. Strategi Pengolahan Pembelajaran
Memberikan motivasi atau menarik perhatian. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Mengingatkan kompetensi prasyarat. Menimbulkan stimulus. Memberikan petunjuk belajar. Menimbulkan penampilan peserta didik. Memberikan umpan balik. Menilai penampilan.
Nomor Item 1 2, 3 4 5, 10 11 6, 7, 8
9 25 21 20, 22 12, 19, 24 14 13 17 18 23 26 15, 16
Uno (2009:160
220
Lampiran 47
ANGKET TENTANG KUALITAS PEMBELAJARAN Nama Kelas Hari/ tanggal Tanda tangan
:_______________________________ :_______________________________ :_______________________________ :_______________________________
PETUNJUK PENGISIAN Pengantar : 1. Angket ini diedarkan kepada anda (siswa) dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan program peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP). 2. Informasi yang diperoleh dari anda (siswa) sangat berguna bagi peneliti untuk menganalisis strategi pembelajaran yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). 3. Data yang peneliti dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan peningkatan pembelajaran. Untuk itu, anda (siswa) tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini. 4. Partisipasi anda (siswa) memberikan informasi sangat peneliti harapkan. Petunjuk pengisian: 1. Sebelum mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut, peneliti mohon kesediaan anda (siswa) untuk membaca dahulu petunjuk pengisian ini. 2. Setiap pertanyaan, pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda (siswa), lalu hubungkan tanda “silang” (X) pada kotak yang tersedia. 3. Mohon setiap pertanyaan dapat diisi seluruhnya. DAFTAR PERTANYAAN No PERTANYAAN 1.
2.
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru/ peneliti mempersiapkan materi untuk satu siklus sehingga terlihat kesiapannya dalam mengajar pada setiap pertemuan.
a. b. c. d. e. Materi yang telah disiapkan untuk setiap kali a. pertemuan, diberikan kepada siswa untuk b. difotokopi sebagai bahan yang bisa dibawa pulang c oleh siswa. d. e.
Alternatif jawaban Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
221
3
Pada setiap kali pertemuan guru/peneliti sudah membuat ringkasan pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
4.
Ringkasan pokok-pokok materi yang telah dibuat guru/peneliti, dibagikan kepada siswa untuk dipelajari.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
5.
Selain membagikan pokok materi yang diajarkan, guru/peneliti juga meminta siswa untuk mencatat setiap materi yang diajarkan pada setiap kali pertemuan.
a. b. c d. e. Materi-materi tertentu ditugaskan guru/peneliti a. untuk dibahas oleh siswa secara individu. b. c d. e. Guru/peneliti memberikan PR untuk dikerjakan a. dirumah oleh siswa pada setiap kali pertemuan b. berakhir. c d. e. Setiap kali memberikan pelajaran, guru/peneliti a. membagikan LKS sebagai format evaluasi untuk b. disi atau dikerjakan siswa. c d. e. Guru/peneliti sesudah selesai memeriksa PR a. siswa, hasil/nilai perolehan tiap siswa selalu b. diberitahukan untuk dijadikan bahan c perbandingan bagi siswa dalam proses d. pembelajaran selanjutnya. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
Biasanya sesudah mengumumkan hasil/nilai PR siswa, guru/peneliti selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang soal yang masih dianggap sulit dikerjakan.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
6.
7.
8.
9.
10.
a. b. c d. e.
222
11.
Buku yang digunakan guru sebagai sumber pembelajaran selalu diberitahukan kepada siswa, agar siswa dapat mempelajarinya secara mandiri.
a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
12.
Guru/peneliti dalam memulai proses pembelajaran selalu memotivasi siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
13
Guru/peneliti menggunakan bahan pengajaran yang tercantum dalam kurikulum sekolah pada setiap kali mengajar.
14
Guru/peneliti sebelum memulai pembelajaran pada setiap kali pertemuan selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kepada siswa.
15.
Pada saat proses pembelajaran, guru/peneliti selalu memberikan pujian kepada siswa yang mampu memecahkan masalah-masalah dengan baik.
16.
Guru/peneliti dalam proses penilaian memberikan a. Sangat sering penilaian sesuai dengan kompetensi siswa yang b. Sering dinilai. c Kadang-kadang d. Kurang e. Tidak pernah
17.
Dalam pemberian contoh, guru/peneliti selalu memberikan contoh yang konkrit sesuai dengan materi yang diajarkan.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
18.
Guru/peneliti selalu memberikan petunjuk berkaitan dengan isi materi pelajaran yang dipelajari.
a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
223
19.
Materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa menarik untuk diikuti.
20.
Guru/peneliti antusias dalam mengarahkan proses pembelajaran.
21.
Guru/peneliti dalam mengajar selalu menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran.
22.
Suasana belajar mengajar pada setiap kali pertemuan berjalan dengan baik.
23.
Dalam proses pembelajaran siswa selalu berpatisipasi dalam mempresentasikan pemahamannya tentang materi pelajaran.
24.
Guru/peneliti dalam pemberian soal-soal selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
25.
Guru/peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan berbagai metode dalam penyampaiannya
26
Guru/peneliti selalu memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang kurang dipahami.
a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e. a. b. c d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Uno (009:161-169)
Lampiran 48
224
ANALISIS HASIL VALIDASI LOGIS TES HASILBELAJAR SIKLUS II Dari hasil analisis butir soal nomor 1 kolom 1 Bapak Tema‟aro Tafona‟o, M.Pd diberikan total skor 14 dari 14 banyaknya jawaban, sehingga reproduksibilitas Guttman untuk butir soal nomor 1 kolom 1 dapat dihitung dengan cara: Jumlah banyaknya kesalahan Jumlah banyaknya jawaban
Re𝑝 = 1 −
=1−
0 14
=1–0 = 1 (diterima) Dengan mengikuti langkah-langkah pada item nomor 1, maka penghitungan tingkat reproduksibilitas pada item nomor 1 (kolom2) dihitung dengan mencari rata-rata tingkat validitas yang diberikan oleh validator. TV =
=
Jumlah Tingkat Validasi Jumlah Kriteria 56 14
= 4 (Valid) Dengan cara penghitungan yang sama soal nomor 2 kolom 2 dan seterusnya dapat dilakukan untuk menentukan tingkat validitasnya. Untuk lebih memudahkan hasil analisis butir soal disajikan dalam tabel berikut dengan penyajian jumlah jawaban (JJ), jumlah kesalahan (JK),dan reproduksibilitas (R) serta tingkat validasi logis tes hasil belajar siklus I selengkapnya tertera pada tabel 22, beserta analisis hasil validator validator kedua yaitu Bapak Ariston Maduwu, S.Pd, dan validator ketiga Bapak Pilipus Manao, S.Pd, berikut ini:
225
Lampiran 49 Tabel 24 PENGOLAHAN HASIL VALIDASI LOGIS TES HASIL BELAJAR PADA SIKLUS II Tiap Validator: Kolom
1
2
Keterangan Jumlah banyaknya kesalahan Jumlah banyaknya jawaban Reproduksibel Jumlah Banyaknya jenis persyaratan Rata-rata
Validator 1/Nomor Item 1 2 3 4 5
Validator 2/Nomor Item 1 2 3 4 5
Validator 3/Nomor Item 1 2 3 4 5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
14
14
14
1 4
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
14
14
14
14
1 4
14
14
14
14
14
14
14 1
14
14
14
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1 5 6
Lampiran 50
226
Tabel 25 HASIL ANALISIS VALIDASI LOGIS TES HASIL BELAJAR SIKLUS II Validator 1
Validator 2
Validator 3 TV
Rata-Rata Reproduksibel
Tingkat Reproduksibel
Rata-Rata Tingkat Validitas
Tingkat Validitas
1,0
4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
0
1,0
4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
14
0
1,0
4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
4,00
14
0
1,0
4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
4,00
14
0
1,0
4,00
1,0
Diterima
4,00
Valid
No Soal
JJ
JK
R
TV
JJ
JK
R
TV
JJ
JK
R
1.
14
0
1,0
4,00
14
0
1,0
4,00
14
0
2.
14
0
1,0
4,00
14
0
1,0
4,00
14
3.
14
0
1,0
4,00
14
0
1,0
4,00
4.
14
0
1,0
4,00
14
0
1,0
5.
14
0
1,0
4,00
14
0
1,0
227
Lampiran 51
PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI UNTUK SISWA YANG TIDAK TERLIBAT AKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II
Dari hasil pengamatan (Lampiran 40.a) pada pertemuan 1 (pertama) oleh Bapak Ariston Maduwu, S.Pd diberikan jumlah siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran 8 orang. Kemudian hasil tersebut dideskripsikan dalam persen dengan rumus: Persentase pengamatan =
=
Jumlah hasil pengamatan x 100% Jumlah siswa 8 x 100% 39
= 20,51% Dengan
mengikuti
langkah-langkah
pada
pertemuan
1
(pertama)
maka
penghitungan pengamatan pada pertemuan ke 2 (dua) dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan, hasil perhitungan persentase setiap pertemuan disajikan dalam tabel 23 berikut: Tabel 26 HASIL PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI UNTUK SISWA YANG TIDAK TERLIBAT AKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELASVIII-C SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS II Pertemuan
Jumlah siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran
Jumlah siswa
Persentase (%)
1
8
39
20,51%
2
6
39
15,38%
228
Lampiran 52
PENGOLAHAN LEMBARAN PENGAMATAN SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II Dari hasil pengamatan (Lampiran 40.b) pada pertemuan 1 (pertama) oleh Bapak Ariston Maduwu, S.Pd diberikan nilai dengan jumlah skor 116 untuk item minat. Kemudian hasil tersebut untuk setiap item dirata-ratakan dan dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus:
Rata rata.hasil pengamatan setiap item
Rata rata minat
Persentase minat
Jumlah skor setiap item Jumlah seluruh responden
Jumlah skor untuk minat 116 2,97 Jumlah seluruh responden 39
Jumlah skor untuk minat 116 x 100% x100% 74,35% Jumlah skor ideal 156
Jumlah skor ideal = Skor tertinggi x Jumlah responden
Jumlah skor ideal = 4 x 39 = 156 Dengan mengikuti langkah-langkah pada item 1 (pertama) pada item minat, penghitungan pada item berikutnya yaitu item perhatian dan partisipasi dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan, hasil penghitungan setiap item pengamatan untuk setiap kali pertemuan disajikan dalam tabel 24 berikut :
229
Tabel 27 HASIL PENGOLAHAN LEMBARAN PENGAMATAN UNTUK SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II DI SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Pertemuan
1
2
Rata-rata
Jumlah skor ideal
Persentase (%)
39
2,97
156
74,35
116
39
2,97
156
74,35
Partisipasi
118
39
3,02
156
75,64
Presentasi
120
39
3,07
156
76,92
Minat
128
39
3,28
156
82,05
Perhatian
128
39
3,28
156
82,02
Partisipasi
132
39
3,38
156
84,61
Presentasi
134
39
3,43
156
85,89
Item
Jumlah skor
Jumlah responden
Minat
116
Perhatian
230
Lampiran 53
PENGOLAHAN LEMBARAN PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN RESPONDEN GURU PADA SIKLUS II
Dari hasil pengamatan (lampiran 40.c) pada pertemuan 1 (pertama) oleh Bapak Ariston Maduwu, S.Pd diberikan nilai dengan jumlah skor 53. Kemudian hasil tersebut untuk setiap item dirata-ratakan dan dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus: Rata-rata.hasil pengamatan setiap item =
Persentase pengamatan =
Jumlah skor Jumlah Indikator yang dinilai
Jumlah skor perolehan
x 100% =
Jumlah skor ideal
=
53 = 2,94 18
53 x 100% = 73,61% 72
Jumlah skor ideal = Skor tertinggi x jumlah indikator yang dinilai Jumlah skor ideal = 4 x 18 = 72 Dengan mengikuti lngkah-langkah pada pertemuan 1 (pertama) maka, penghitungan pengamatan pada pertemuan ke-2 (dua) dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan, hasil penghitungan persentase setiap item pertemuan disajikan dalam tabel 25 berikut:
Tabel 28 HASIL PENGOLAHAN LEMBARAN OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN RESPONDEN GURU DI KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SIKLUS II
Pertemuan 1 2
Jumlah Jumlah skor Indikator Perolehan yang dinilai 53 18 58 18
Rata-rata Hasil Pengamatan 2,94 3,22
Skor Ideal 72 72
Persentase Pengamatan (%) 73,61 80,55
Kategori B = baik
231
Lampiran 54
PENGOLAHAN ANGKET PADA SIKLUS II
Berdasarkan lembaran angket yang diedarkan peneliti kepada 39 orang responden (siswa) pada akhir siklus II maka hasil dari angket tersebut diolah dengan menggunakan Skala Likert. Data dari setiap item hasil angket dideskripsikan dalam persen dengan menggunakan rumus: Persentase Pengamatan =
Jumlah skor setiap item x 100% Jumlah skor ideal
Jumlah Skor Ideal (Skor Tertinggi) = Skor Tertinggi x Jumlah Seluruh Responden = 5 x 39 = 195
Tabel 29 REKAPITULASI DAN HASIL PENGOLAHAN ANGKET KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS II
No .
Jumlah
No.
R
Item
21 18 0 0 0 13 22 4 0 0
14
Jumlah
Kategori Item 1
2
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
Kategori
15
R a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
14 21 4 0 0 15 19 4 1 0
232
3
4
5
6
7
8
9
10
11
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
13 24 2 0 0 11 14 10 4 0
16
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
17 16 3 3 0 19 15 5 0 0 22 7 8 2 0 18 14 6 1 0 17 12 7 3 0 16 13 8 2 0
18
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
17 12 10 0 0
24
17
19
20
21
22
23
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
14 20 3 2 0 15 18 4 2 0
a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
16 21 2 0 0 10 19 8 2 0 13 17 7 2 0 9 15 14 1 0 14 14 7 4 0 18 20 1 0 0
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
15 16 9 0 0
233
12
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
16 17 6 1 0
25
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
13 17 7 2 0
13
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
25 12 2 0 0
26
a. b. c. d. e.
Sangat sering Sering Kadang-kadang Kurang Tidak pernah
20 15 4 0 0
Perhitungan skor untuk item nomor 1 adalah : Jumlah skor untuk responden kategori (SS)
= 21 x 5
= 105
Jumlah skor untuk responden kategori (S)
= 18 x 4
= 72
Jumlah skor untuk responden kategori (KK)
=0x3
= 0
Jumlah skor untuk responden kategori (K)
=0x2
= 0
Jumlah skor untuk responden kategori (TP)
=0x1
= 0 +
Jumlah Skor
Persentase pengamatan untuk item no. 1 =
=
= 177
Jumlah skor setiap item x 100% Jumlah skor ideal 177 x 100% 195
= 90,76% Dengan mengikuti langkah-langkah pada perhitungan skor dan nilai persentase pada item nomor 1, maka perhitungan pada item nomor 2 sampai nomor 26 dapat dilakukan. Untuk lebih memudahkan hasil perhitungan persentase setiap item disajikan dalam tabel 27 berikut ini :
234
Tabel 30 HASIL PENGOLAHAN ANGKET SIKLUS II SMP NEGERI 1 TELUKDALAM DI KELAS VIII-C SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No.
No. Persentase
Kategori
Item
Persentase
Kategori
Item
1
90,76%
Baik sekali
14
85,12%
Baik sekali
2
84,61%
Baik
15
84,10%
Baik
3
85,64%
Baik sekali
16
83,58%
Baik
4
76,41%
Baik
17
83,58%
Baik
5
84,10%
Baik
18
87,17%
Baik sekali
6
87,17%
Baik sekali
19
78,97%
Baik
7
85,12%
Baik sekali
20
81,02%
Baik
8
84,61%
Baik
21
76,41%
Baik
9
82,05%
Baik
22
79,48%
Baik
10
82,05%
Baik
23
88,71%
Baik sekali
11
83,58%
Baik
24
85,12%
Baik sekali
12
86,15%
Baik sekali
25
81,20%
Baik
13
91,79%
Baik sekali
26
88,20%
Baik sekali
235
Lampiran 55
Tabel 31 PEROLEHAN SKOR TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Siswa Anismaweti Laia Anwar Duha Aprildayanti Telaumbanua Arifin Dakhi Asnawatuti Saota Desta Lenta M. Mangaraja Dismawati Gowasa Egilius Zamili Elias Royman Fau Ervin Gowasa Faduhu‟o Hondro Fariawosa Ndruru Haryanto Jefri Laia Helpianus S. Hondro Herlis Sarumaha Ido Anwar Gaurifa Irianis Moho Karina Laia Kelvin Gowasa Kharisman E. Bago Kristin Natalia Ley Liberius Bago Maria Magdalena Ndruru Markus Gaurifa Matias S. Sarumaha Melina Maduwu Nemon Tianus Nehe Nirmala M. Sarumaha Putri M. C.D. Harefa Ricky Kristhanser Ndruru Ros Riang R.M. Duha Sofianti Bago Sridawati Duha Tomas A. Edison Telaumbanua Warisman V.N. Zamili
Nomor/Skor/Bobot Soal (yang tertulis skor perolehan) 1/3/15 2/3/15 3/6/20 4/8/20 5/20/30 3 2 6 8 18 2 2 5 7 16 3 3 6 7 15 2 2 4 6 14 2 3 5 7 16 3 3 6 6 14 3 2 4 6 13 2 2 4 7 12 2 2 3 3 8 2 3 5 7 14 3 3 6 7 18 3 3 5 8 15 2 3 6 8 18 3 2 6 7 16 3 2 3 4 14 2 1 5 7 16 1 3 6 7 15 2 2 5 6 12 1 2 1 4 8 2 1 1 6 9 3 2 4 6 15 2 2 4 5 7 3 3 5 5 6 2 3 5 7 17 1 1 4 5 8 3 2 4 8 20 1 3 6 8 20 2 3 1 2 5 2 2 5 3 10 2 2 4 4 12 2 2 6 7 18 3 3 6 8 20 2 2 5 7 16 1 2 2 5 12 2 3 6 7 18
236
36 37 38 39
Welianawati Duha Wistor Nehe Yarman A. Gowasa Yurisnawati Sarumaha
3 1 3 3
3 1 3 3
5 2 6 5
6 3 7 7
15 14 16 18
Berdasarkan Lampiran 51 tabel 28 diperoleh skor perolehan setiap item pada tes, selanjutnya dilakukan pengolahan nilai dengan menggunakan rumus: NSS =
SPWB /S SMBSY
x Bobot
Untuk aspek pemahaman konsep: Pada responden 1, dengan item nomor 1, diperoleh: SPWB/S = 3 ; SMBSY = 3 ; Bobot = 15 Maka diperoleh NSS 1 untuk item nomor 1: NSS 1 =
3 x 15 3
NSS 1 = 15 Untuk aspek penalaran dan komunikasi: Pada responden 1, dengan item nomor 2, diperoleh: SPWB/S = 3 ; SMBSY = 3 ; Bobot = 15 Maka diperoleh NSS 2 untuk item nomor 2: NSS 2 =
3 x 15 3
NSS 2 = 15 Pada responden 1, dengan item nomor 3 diperoleh: SPWB/S = 6 ; SMBSY = 6 ; Bobot = 20 Maka diperoleh NSS 3 untuk item nomor 3:
237
6 x 20 6
NSS 3 =
NSS 3 = 20 Pada responden 1, dengan item nomor 4 diperoleh: SPWB/S = 8 ; SMBSY = 8 ; Bobot = 20 Maka diperoleh NSS 4 untuk item nomor 4: NSS 4 =
8 x 20 8
NSS 4 = 20 Dengan demikian, maka nilai untuk penalaran dan komunikasi yaitu: NSS 2 + NSS 3 + NSS 4 = 15 + 20 + 20 = 55 Untuk aspek pemecahan masalah: SPWB/S = 18 ; SMBSY = 20 ; Bobot = 30 Maka diperoleh NSS 5 untuk item nomor 5: NSS 5 =
18 x 30 20
NSS 5 = 27 Sehingga nilai untuk responden 1 pada aspek pemecahan masalah adalah 27 Berdasarkan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk responden lainya. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 29 dibawah ini:
Lampiran 56
238
Tabel 32 PENGOLAHAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS II
N0. R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pemahaman Konsep SP SM BO WB BSY BOT NA 1 2 3 3 3 15 15 2 3 15 10 3 3 15 15 2 3 15 10 2 3 15 10 3 3 15 15 3 3 15 15 2 3 15 10 1 3 15 5 2 3 15 10 3 3 15 15 3 3 15 15 2 3 15 10 3 3 15 15 3 3 15 15 2 3 15 10 1 3 15 5 2 3 15 10
ASPEK PENILAIAN Penalaran dan Komunikasi SPWB 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2
3 6 5 6 4 5 6 4 4 3 5 6 5 6 6 3 5 6 5
SMBSY 4 7 7 6 7 6 6 7 3 7 7 8 8 7 4 7 7 6 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
4 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
BOBOT 2 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
3 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
4 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
NSS 2
NSS 3
NSS 4
NA
10 10 15 10 15 15 10 10 10 15 15 15 15 10 10 5 15 10
20 16,67 20 13,33 16,67 20 13,33 13,33 10 16,67 20 16,67 20 20 10 16,67 20 16,67
17,5 17,5 15 17,5 15 15 17,5 7,5 17,5 17,5 20 20 17,5 10 17,5 17,5 15 10
47,5 44,17 50 48,83 46,67 50 48,83 38,83 37,5 49,17 55 51,67 52,5 40 37,5 39,17 50 36,67
SP WB 5 18 16 15 14 16 14 13 12 8 14 18 15 18 16 14 16 15 12
Pemecahan Masalah SM BO Nilai BSY BOT NA (X) 5 5 20 30 27 89,5 20 30 24 78,17 20 30 22,5 87,5 20 30 21 79,83 20 30 24 80,67 20 30 21 86 20 30 19,5 83,33 20 30 18 66,83 20 30 12 54,5 20 30 21 80,17 20 30 27 97 20 30 22,5 89,17 20 30 27 89,5 20 30 24 79 20 30 21 73,5 20 30 24 73,17 20 30 22,5 77,5 20 30 18 64,67
239
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3 1 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
5 10 15 10 15 10 5 15 5 10 10 10 10 15 10 5 10 15 5 15 15
2 1 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3
1 1 4 4 5 5 4 4 6 1 5 4 6 6 5 2 6 5 2 6 5
6 6 5 5 7 5 8 8 2 3 4 7 8 7 5 7 6 3 7 7 7
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
10 5 10 10 15 15 5 10 15 15 10 10 10 15 10 10 15 15 5 15 15
3,33 3,33 13,33 13,33 16,67 16,67 13,33 13,33 20 3,33 16,67 13,33 20 20 16,67 6,67 20 16,67 3,33 20 16,67
15 15 12,5 12,5 17,5 12,5 20 20 5 7,5 10 17,5 20 17,5 12,5 17,5 15 7,5 17,5 17,5 17,5
28,33 23,33 35,83 35,83 49,17 44,17 38,33 43,33 40 25,83 36,67 40,33 50 52,5 39,17 34,17 50 39,17 25,83 49,5 49,17
8 9 15 7 6 17 8 20 20 5 10 12 18 20 16 12 18 15 14 16 18
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
12 13,5 22,5 10,5 9 25,5 12 30 30 7,5 15 18 27 30 24 18 27 22,5 21 24 27
45,33 46,83 73,33 56,33 73,17 79,67 55,33 88,33 75 43,33 61,67 68,33 87 97,5 73,17 57,17 87 76,67 51,83 88,5 91,17
240
Lampiran 57 Tabel 33 KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SIKLUS II Nomor Responden
Nilai (X)
KKM KD 3.1
Tuntas/ Tidak
1
89,5
60
Tuntas
2
78,17
60
Tuntas
3
87,5
60
Tuntas
4
79,83
60
Tuntas
5
80,67
60
Tuntas
6
86
60
Tuntas
7
83,33
60
Tuntas
8
66,83
60
Tuntas
9
54,5
60
Tidak Tuntas
10
80,17
60
Tuntas
11
97
60
Tuntas
12
89,17
60
Tuntas
13
89,5
60
Tuntas
14
79
60
Tuntas
15
73,5
60
Tuntas
16
73,17
60
Tuntas
17
77,5
60
Tuntas
18
64,67
60
Tuntas
19
45,33
60
Tidak Tuntas
20
46,83
60
Tidak Tuntas
21
73,33
60
Tuntas
22
56,33
60
Tidak Tuntas
23
73,17
60
Tuntas
241
24
79,67
60
Tuntas
25
55,33
60
Tidak Tuntas
26
88,33
60
Tuntas
27
75
60
Tuntas
28
43,33
60
Tidak Tuntas
29
61,67
60
Tuntas
30
68,33
60
Tuntas
31
87
60
Tuntas
32
97,5
60
Tuntas
33
73,17
60
Tuntas
34
57,17
60
Tidak Tuntas
35
87
60
Tuntas
36
76,67
60
Tuntas
37
51,83
60
Tidak Tuntas
38
88,5
60
Tuntas
39
91,17
60
Tuntas
Jumlah X
2906,67
Lampiran 58
242
Tabel 34 PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TELUKDALAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PADA SIKLUS II Tuntas / Tidak Tuntas
Jumlah Siswa
Persentase
Tuntas
31
79,48%
Tidak Tuntas
8
20,52%
Berdasarkan Tabel 31 diatas diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan rumus: Persentase Ketuntasan =
Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100% Jumlah seluruh siswa
Persentase ketidak tuntasan = 100% - Persentase Ketuntasan Persentase Ketuntasan
=
31 x 100% 39
= 79,48% Persentase Ketidak Tuntasan
= 100% - 79,48% = 20,52%
Berdasarkan Tabel 31 dapat dihitung rata-rata hasil belajar pada siklus II dengan menggunakan rumus: X
=
=
X n 2906,67 39
= 74,53 Sehingga nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II adalah 74,53 dan tergolong kategori bai
Lampiran 59
243
Tabel 11 NILAI KRITIS r PRODUCT MOMENT N 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Taraf Siginifikan 0,05 0,01 0,997 1,000 0,950 0,990 0,878 0,959 0,811 0,917 0,754 0,875 0,707 0,834 0,666 0,798 0,632 0,765 0,602 0,735 0,576 0,708 0,553 0,684 0,532 0,661 0,514 0,641 0,497 0,623 0,482 0,606 0,468 0,590 0,456 0,575 0,444 0,561 0,433 0,549 0,423 0,537 0,413 0,526 0,404 0,515 0,396 0,505 0,388 0,496
N 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Taraf Signifikan 0,05 0,01 0,381 0,487 0,374 0,479 0, 367 0,471 0,361 0,463 0,355 0,456 0,349 0,449 0,344 0,442 0,339 0,436 0,334 0,430 0,329 0,424 0,325 0,418 0,320 0,413 0,316 0,408 0,312 0,403 0,308 0,398 0,304 0,393 0,301 0,389 0,297 0,384 0,294 0,380 0,291 0,376 0,288 0,372 0,285 0,368 0,282 0,365 0,279 0,361
N 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Taraf Siginifikan 0,05 0,01 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317 0,235 0,306 0,227 0,296 0,220 0,286 0,213 0,278 0,207 0,270 0,202 0,263 0,197 0,256 0,176 0,230 0,160 0,210 0,148 0,194 0,139 0,182 0,113 0,149 0,098 0,129 0,088 0,115 0,080 0,105 0,074 0,097 0,069 0,091 0,065 0,086 0,062 0,081
244
YAYASAN PERGURUAN BNKP TELUKDALAM SMP SWASTA KRISTEN BNKP TELUKDALAM NIS : 200010 NSS : 201071701001 JENJANG : AKREDITAS Jalan Saonigeho No. 1 Kel. Pasar Telukdalam Kode Pos 22865 Telp. 0630-7001361
SURAT KETERANGAN Nomor :
/
/
/ 2010
Yang bertandatangan dibawah ini, Kepala Sekolah SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan, dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: SESUAIKAN SARUMAHA
NIM
: 062117137
Fakultas
: FPMIPA
Program Studi
: Pendidikan Matematika
Benar telah melaksanakan ujicoba instrument penelitian di SMP Swasta Kristen BNKP Telukdalam Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan dalam rangka melengkapi data Skripsi dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011”. Demikian Surat Keterangan ini diperbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Dikeluarkan di : Telukdalam Pada tanggal :
Desember 2010
Kepala Sekolah,
ALIRAMA ZIRALUO, S.Th NIP. 19571110 196802 1 001
245
PEMERINTAH KABUPATEN NIAS SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 TELUKDALAM Alamat : Jalan Pendidikan No. – Telukdalam Kabupaten Nias Selatan 22865
SURAT KETERANGAN Nomor : / / /2010 Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Telukdala Kecamatan Telukdalam Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan, dengan ini menerangkan bahwa: Nama
: SESUAIKAN SARUMAHA
NIM
: 062117137
Fakultas
: FPMIPA
Program Studi
: Pendidikan Matematika
Benar telah melaksanakan penelitian di SMP Negeri 1 Telukdalam Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan, dalam rangka melengkapi data skripsi dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Representasi Belajar Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pelajaran 2010/2011. Demikian Surat Keterangan ini diperbuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di : Telukdalam Pada Tanggal : Desember 2010 Kepala Sekolah,
DENIRIA GULO, S.Pd NIP. 131926265
246
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Jalan Yos Sudarso 118/E – S, Telepon (0639) 21616 Gunungsitoli Nias 22812
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : SESUAIKA SARUMAHA NIM : 062117137 Program : Srata Satu (S.1) Program Studi : Pendidikan Matematika Fakultas : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Menerangkan dengan benar bahwa: 1. Skripsi yang segera diajukan adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan Jiplakan) 2. Apabila di kemudian hari terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi
Ini hasil jiplakan, maka saya menanggung resiko diperkarakan oleh IKIP Gunungsitoli. Demikian surat pernyataan ini untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Gunungsitoli,
Januari 2011
Mengetahui: Pembimbing I,
Dinyatakan,
Drs. Amin Otoni Harefa, M.Pd NIP. 19600410 199512 1 001
Sesuaikan Sarumaha NIM. 062117137
Pembimbing II,
Drs. Henoki Waruwu, M.Pd NIP. 19640515 199512 1 001 Mengetahui Dekan FPMIPA
Drs. Henoki Waruwu, M.Pd NIP. 19640515 199512 1 001
247
BIODATA PENULIS
Sesuaikan Sarumaha (SEKA) dilahirkan di Desa Bawolowalani Kecamatan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara pada tanggal 09 November 1986, anak kelima dari sembilan bersaudara, pasangan dari Bapak Ni‟eli Sarumaha dan Ibu Melida Duha. Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 1999 di SD Negeri Bawolowani Kecamatan Telukdalam, selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMP Swasta Bintang Laut Telukdalam dan tamat pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Telukdalam dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun 2007, melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Nias, IKIP Gunungsitoli pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Program Studi Pendidikan Matematika. Pada awal tahun 2010, dia memulai penelitian ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studinya di IKIP Gunungsitoli. Setelah beberapa lama melaksanakan penelitian, akhirnya dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, pada tanggal 18 Januari 2011 dia menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Ditengah-tengah kesibukannya sebagai mahasiswa di IKIP Gunungsitoli dia terpilih sebagai Tim Pemantau Independen Ujian Nasional Tahun 2009 yang berlokasi di SMP Negeri 1 Lahusa, dan pada tahun 2009 menjadi koordinator lapangan 1 TIM pemantau independen di Kabupaten Nias Selatan. Kegiatan ilmiah yang pernah diikuti diantaranya Penelitian Sosial di Lingkungan Paroki Bintang Laut Telukdalam Kabupaten Nias selatan.