Kegiatan pembelajaran quantum teaching dapat mewujudkan pembelajaran
yang bervariasi terpusat pada peserta didik dan dapat dimaksimalkan
pengajaran ...
PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DENGAN QUANTUM TEACHING M.Gade*
Abstrak Kegiatan pembelajaran quantum teaching dapat mewujudkan pembelajaran yang bervariasi terpusat pada peserta didik dan dapat dimaksimalkan pengajaran oleh guru serta meningkatkan aktivitas siswa dalam observasi dengan memberikan kepada siswa untuk berekspresi dalam pemahan yang di dapatkan tentang materi pelajaran sains akan lebih dalam dan berkesan, sehingga komponenkomponen sikap ilmiah akan tumbuh pada diri siswa menjadi tanggung jawab ;keinginan hendak tahu, jujur, terbuka, objektif, kreatif, toleransi dan percaya diri untuk mengenal konsep hubungan antara masyarakat dan sains. Proses metode ilmiah merupakan bagian study sains, mengajar bidang studi sains berupa produk atau fakta, konsep atau teori saja belum lengkap karena baru mengajarkan salah satu komponennya Kata Kunci : Pembelajaran, Quantum teaching
PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Mata pelajaran sains, para ahli pendidikan memandang bahwa sains tidak hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat di hafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang belum diterangkan. Secara garis besar sains dapat didefinisikan atas tiga komponen yaitu; sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Banyak upaya yang telah dilakukan dalam membuat strategi, setelah belajar lebih banyak memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, konsep, dan teori dari dalam belajar, tetapi strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan. Ilmu pengetahuan dibenak siswa itu sendiri. (deporter, dkk.2003). “Quantum teaching yang memudahkan proses belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang anda ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Quantum perencanaan pengajaran yang akan melejitkan peristiwa siswa”. Quantum teaching juga sangat baik untuk diterapkan dalam pengajaran pada setiap mata pembelajaran,termasuk sains didalamnya. Sehingga mengajarkansains dengan pembelajaran quantum teaching lebih menarik dan menantangbagi siswa dan hal ini akan menggairahkan proses belajar mengajar dan akhirnya hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Deporter dkk (2003)”Quantum teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar dan membuat proses tersebut menjadi lebih menyenangkan”. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang
memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu guru dalam memperluas keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya . Maka Quantum teaching mencakup pengajaran yang mempertimbangkan aspek-aspek penting dalam proses belajar mengajar yaitu : guru, siswa, lingkungan dan materi dari kurikulum yang tepat. Quantum teaching dapat memaksimalkan pengajaran oleh guru serta meningkatkan aktifitas siswa dalam observasi. Selain itu Quantum teaching itu juga dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk berekspresi sehingga pemahaman yang didapat khususnya tentang materi pelajaran sains akan lebih dalam dan berkesan. A.
Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum teaching Kerangka rancangan pembelajaran Quantum teaching dikenal sebagai “Tandur” dengan kata:
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. (Deporter dkk, 2003). Kerangka rancangan pembelajaran Quantum teaching ini adalah; 1.
Tumbuhkan; Guru membuat pernyataan tentang kemampuan siswa dengan memanfaatkan pengalaman siswa dan mencari tanggapan manfaat serta komitmen siswa. Guru membuat strategi dalam melaksanakan aplikasi ataupun cerita tentang pelajaran yang bersangkutan.
2.
Alami; Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan pengalaman siswa dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat memahami informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai dengan kebutuhan siswa.
3.
Namai; Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun pemberian identitas dan mendefinisikan suatu pernyataan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berfikir, strategi belajar dengan menggunakan gambar, warna alat bantu, kertas atau alat lainnya. Siswa dapat mengetahui informasi, fakta, rumus pemikiran, tempat,
dan sebagainya berdasarkan pengalaman agar
pengetahuan berarti (bermakna), 4.
Demonstrasikan; Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa
ke dalam
pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat
memperagakan atau mengaplikasi tingkat kecakapannya dengan pelajaran. 5.
Ulangi; Guru mengulangi hal-hal y ang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan mudah memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberi kesempatan bagi siswa untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa lain.
6.
Rayakan; Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan mengajarkan siswa mengenal motifasi belajar, kesuksesan langkah menuju kemenangan. Pujian yang didapatkan akan mendorong bersemangat dalam proses belajar mengajar. Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan kegiatan selanjutnya,
tanpa menciptakan daya dorong untuk mengulangi keberhasilan itu sebagai guru, kiranya menambah
bibit
kesuksesan, dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan. Perayaan tersebut
membangun keinginan untuk sukses dan dapat dilakukan dengan tepuk tangan, pengujian dan penilaian. Kerangka rancangan pembelajaran Quantum teaching ini dapat membuat siswa tertarik dan berminat pada mata pelajaran serta dapat memastikan siswa itu sendiri akan mencapai sukses. B.
Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Pembelajaran quantum teaching di kelas dapat memanfaatkan dua sisi pengajaran yaitu; sisi konteks dan isi.
a.
Penerapan Pengajaran Sisi Konteks; yang meliputi: 1.
Suasana kelas mencakup bahasa yang dipilih oleh guru, cara menjalin rasa simpati dengan siswa, dan sikap guru terhadap sekolah serta belajar. Suasana atau keadaan ruangan menunjukkan arena belajar yang dipengaruhi emosi, guru dapat menciptakan suasana kelas dengan niat hubungan kegembiraan, pengambilan resiko rasa saling memiliki dan keteladanan.
2.
Landasan merupakan kerangka kerja yang meliputi tujuan, keyakinan kesepakatan, kebijakan, prosedur dan aturan bersama yang memberi guru dan siswa dalam komunikasi belajar.
3.
Lingkungan merupakan cara guru menata kelas yang meliputi; cahaya lampu, pengaturan meja, kursi dan taman. Lingkungan kelas mempengaruhi kemampuan dari siswa untuk berfokus dan menyerap informasi . Pemakaian alat bantu akan menampilkan isi pelajaran dan dapat menghidupkan gagasan ke dalam kehidupan nyata.
4.
Rancangan pengajaran merupakan penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bias menimbulkan minatsiswa mendalami makna memperbaiki proses tukar informasi. Dalam setiap rancangan pengajaran, guru dapat dengan mudah menyertakan siswa mempersiapkan
kesuksesannya
serta
melibatkan
setiap
kecerdasan
sebagai
modalitasnya.
b.
Penerapan Pengajaran Sisi Isi yang meliputi: 1.
Penyajian mencakup materi sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan dan guru menyesuaikannya dengan kondisi lingkungan, waktu siswa, alat bantu. Guru menggunakan ekspresi wajah, kontak mata dan nada suara.
2.
Fasilitas mencakup interaksi pelajaran dengan kurikulum agar dapat memudahkan siswa mempelajari suatu penga jaran dengan fasilitas yang ada, guru juga dapat menggunakan strategi belajar seperti: penyajian materi dengan menggunakan konsep, simbol, mengubah intonasi, gerakan tangan, mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, membuat singkatan, memanfaatkan pengalaman yang nyata .
3.
Keterampilan belajar yaitu, siswa belajar lebih cepat dan lebih efektif jika siswa menguasai keterampilan penting diantaranya; konsentrasi terfokus,
cara mencatat,
organisasi, persiapan tes, membaca cepat serta teknis mengingat. Dengan keterampilan belajar yang tepat semua siswa dapat memahami sebagian besar informasi dalam waktuyang relatif singkat. Hal ini akan membuat guru dapat menyikat waktu untuk menjelaskan informasi dan membuat guru bebes untuk maju menambahkan kegiatan pengajaran yang praktis. 4.
Keterampilan hidup akan membantu membentuk dan merubah suasana dari landasan belajar di kelas dengan menggunakan dan mengerjakan komunikasi yang tampak.
Dalam pembelajaran quantum teaching juga digunakan satu set prinsip yang disebut delapan kunci keunggulan. Delapan kunci ini menyediakan cara yang bermanfaat
untuk mendapatkan
keselarasan dan kerja sama serta memasang kerangka kerja bagi lingkungan yang saling mendukung dan mempercayai dimana setiap orang dihargai dan dihormati. Kedelapan kunci tersebut adalah : Pertama
: Integritas (kejujuran) yakni bersikap jujur, tulus dan menyeluruh
Kedua
:
Kegagalan awal dari kesuksesan yakni kegagalan hanya memberikan informasi yang dibutuhkan untuk kesuksesan.
Ketiga
:
Berbicara dengan niat baik yakni pengertian positif, bertanggung jawab, untuk komunikasi yang jujur dan luas.
Keempat
: Hidup saat ini yakni memusatkan perhatian dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
Kelima
: Komitmen yakni penuhi janji dan kewajiban
Keenam
: Tanggung jawab yakni bertanggung jawab atas setiap tindakan sendiri
Ketujuh
: Sikap luas dan fleksibel yakni terbuka terhadap atau pendekatan baru yang dapat membantu dalam memperoleh hasil yang diinginkan.
Kedelapan : Keseimbangan yakni menjaga keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa Dan untuk memperkenalkan kunci-kunci tersebut guru dapat menunjukkannya dengan cerita dan perumpamaan berdasarkan kehidupan dan pengalaman pribadi.
PENUTUP Dari uraian bahasan di atas dapat disimpulkan : Quantum teaching merupakan proses pembelajaran dengan menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar sains menjadi menyenangkan. Pembelajaran quantum teaching
mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif ,
merancang pengajaran, menyampaikan serangkaian isi dan memudahkan proses belajar sains. Karena studi sains merupakan metode ilmiah termasuk materi bidang studi sains berupa produk atau fakta, konsep dan teori belum lengkap, karena baru mengajarkan salah satu komponennya.
REFERENSI Budi Setyo. (2004) Kurikulum Berbasis Kompetensi . http://www.cerdasindonesia.com/home/currie 2004/03.htm?currieku=03 Depoter, Reardon dan Norie. (2000). Quantum Teaching. Kaifa J. Jakarta Koes, Supriyono. (2003). Strategi Pembelajaran Fisika. Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang. Malang Sumaji, Soelarso. (1998).Pendidikan Sains Yang Humanistik. Kanisius. Yogyakarta. Syah Muhabbin. (2004). Psikologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Purwanto. (2004). Sains Fisika, Konsep dan Penerapannya Untuk Kelas I SMP. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.