Pengalaman Yang Tak Terlupakan ... 2 tahun yang lalu, pada waktu libur
sekolah, guru saya mengadakan ... bahagia, waktu mereka melihat sekolah baru.
Pengalaman Yang Tak Terlupakan Dibuat oleh: Cheryl 2 tahun yang lalu, pada waktu libur sekolah, guru saya mengadakan perjalanan ke Filipina. Waktu saya mendengar tentang perjalanan ke Filipina untuk liburan, saya sangat bahagia, karena saya belum pernah ke Filipina dan belum pernah keluar negeri dengan teman-teman saya. Saya merasa perjalanan ini akan asyik sekali, jadi saya sangat mengharapkan pergi ke sana. Tetapi, saya salah menduga, sebenarnya, kami pergi ke Filipina untuk kerja sukarela. Guru saya memberitahu kami, di sana, kami akan membantu orang-orang yang hidup di desa ‘Hiya’ mendirikan satu sekolah. Orang-orang di desa ‘Hiya’ miskin, jadi di desa itu, anak-anak tidak ada tempat yang pantas untuk belajar. Oleh karena itu, guru saya ingin kami membantu mereka mendirikan sekolah untuk anak-anak di sana. Sekolah tidak perlu indah atau terlalu besar, sederhana dan sedikit besar sudah cukup. Mula-mula, waktu saya tahu harus mendirikan sekolah, saya takut dan khawatir karena saya kira perkerjaan yang harus saya lakukan di desa itu susah sekali. Saya tidak bisa membayangkan saya harus tinggal di desa dan mendirikan sekolah. Sesudah saya tiba di desa ‘Hiya’, saya tidak merasa takut dan khawatir lagi, karena orang-orang di sana ramah sekali. Kami mendapat sambutan hangat dari semua orang di desa ‘Hiya’. Satu keluarga mengundang saya dan beberapa teman saya tinggal di rumah mereka. Guru saya dan teman-teman yang lain tinggal di rumah orang desa yang lain. Keluarga itu ada 5 orang, ada Bapak John, Ibu Lily, abang Peter dan adik perempuan Tina dan Nina, mereka kembar. Seluruh keluarga hatinya baik sekali dan murah hati. Saya dan teman-teman saya yang perempuan tidur di kamar Tina dan Nina, lalu teman-teman yang laki-laki tidur di kamar Peter. Tina dan Nina lebih kecil daripada saya, mereka lucu sekali dan hatinya baik sekali, karena mereka menawari kami tidur di tempat tidur mereka dan mereka akan tidur di lantai. Saya merasa terharu sekali tapi saya bersikeras mereka sebaiknya tidur di tempat tidur karena mereka masih kecil. Meskipun, keluarga itu tidak kaya, tapi setiap hari Ibu Lily pasti memasak banyak makanan yang enak sekali untuk kami makan. Semua anggota keluarga hanya makan sedikit, tapi mereka selalu memberi kami banyak makanan. Pada siang hari, saya dan teman-teman harus mendirikan sekolah. Meskipun, cuaca di desa ‘Hiya’ panas sekali dan mendirikan sekolah susah dan melelahkan, saya tetap senang dan tidak pernah mengeluh karena saya merasa membantu orang-orang di desa mendirikan sekolah adalah baik sekali. Sesudah itu, anak-anaknya bisa belajar. Waktu saya dan teman-teman ada waktu atau sedang beristirahat, kami akan bermain dengan anak-anak di desa dan mengajar anak-anak kecil menulis. Sebagai balasan atas pertolongan kami, anak-anaknya mengajar kami menyanyi lagu Filipina dan mengajar kami berbicara bahasa Filipina. Sesudah 2 minggu, sekolah sudah didirikan. Kami hanya perlu mengecat dinding dan tembok. 4 hari kemudian, kami juga selesai mengecat. Semua orang di desa sangat bahagia, waktu mereka melihat sekolah baru. Kepala desa bilang sekolah baru indah sekali dan dia mengucapkan terima kasih pada kami.
Pada malam sebelum akan berangkat, semua di desa mengadakan pesta untuk kami. Sesudah 3 minggu tinggal di desa ‘Hiya’, saya tidak suka meninggalkan desa itu, karena saya akan rindu kehidupan di desa semua orang di desa, terutama keluarga di mana saya tinggal. Hidup di desa lebih sederhana daripada kota dan orang-orang di desa hatinya baik sekali. Meskipun sesudah 2 tahun, saya masih ingat waktu saya di desa ‘Hiya’, karena di sana saya berteman dengan banyak orang dan saya juga telah membantu orang di desa mendirikan sekolah. Liburan ini adalah liburain yang paling saya sukai dan akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.