PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI ...

34 downloads 432 Views 2MB Size Report
17 Jun 2011 ... dengan judul skripsi "pengaruh Budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah" (Studi Kasus.
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH Study kasus pada masyarakat Ciputat pengguna jasa perbankan syariah

Skripsi

Atin Yulaifah 106081002390

MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH (Study kasus pada masyarakat TANGSEL pengguna jasa perbankan syariah)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ATIN YULAIFAH 106081002390

Di Bawah Bimbingan Pembimbing I

Pembimbing

Prof. Dr. Abdul Hamid

NIP:

1

II

ut Erika AF. SE. MBA

9570 617 1985031002

NIP:

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TINIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432H12011

Hari ini selasa Tanggal 23 Bulan November Tahun Dua Ribu sepuluh telah dilakukan ujian Komprehensif atas nama ATIN YULAIFAH : 1060g 1002390 dengan

judul skripsi "pengaruh Budaya, sosial, pribadi dan psikologi

terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah" (Studi Kasus Masyarakat Tangerang selatang pengguna jasa perbankan syariah). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Syarif Hidayatullah I akarta. Jakarta 23 November 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Hemi Ali HT. SE..MM

Cut Erika AF. SE.MBA

Ketua

Dr. Yahya Hamja. MM. P.hd

Penguji Ahli

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari jumat, 17 Juni 2011 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa: Nama

: Atin Yulaifah

Nim

:

106081002390

.Iurusan

:

Manajemen

Judul Skripsi

:

Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Iakarta. Jakarta lT Juni2011 selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

1.

Hemi Ali HT.SE.MM

2.

Leis Suzanawati, SE.M.Si NIP. 1 9690 528200 5012004

3.

Indo YamaNasarudin.SE.MBA NIP. I 974 I t27 20AT

4.

5.

Sekertaris

r2r002

Prof.Dr. Abdul Hamid NIP. 1 957 06t7 198503 I 002

Pembimbing I

CutErikaAF.SE.MBA Pembimbing

II

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah

Nama

Mahasiswi

NIM Jurusan

:

ini

:

Atin yulaifah

: 106081002390 : Manajemen

Dengan ini menyatakan skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri dan bukan merupakan rekapitulasi maupun saduran dari hasil karya atau penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi

ini

merupakan plagiat atau rekapitulasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan

ini dibuat dengan segala akibat

yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 15 Juni 201 1

.#"EtlffiW

f lfUll'tgft li#t \/\

4

as23z7

6w:@wffi (Atin Yulaifah)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.

DATA PRIBADI 1. Nama

:

ATIN YULAIFAH

2. Tempat & Tgl. Lahir :

Wonogiri, 01 Maret 1988

3. Tinggal di

:

Jakarta

4. Agama

:

Islam

5. Alamat

:

Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56 Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur 13540

6. Telepon

:

021 – 87797419 0857-15303730

II.

PENDIDIKAN FORMAL 1. SD

III.

:

MI Arrisalah Islamic International school

2. SMP :

MTS Arrisalah Islamic International school

3. SMA :

MAN 6

4. S1

UIN Syarif Hidayatullah

:

PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota rohis MAN 6 2004-2005 2. Sekretaris OSIS 2004-2005

IV.

LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah

:

Slamet

2. Tempat Tgl. Lahir

:

Wonogiri, 18 Desember 1966

3. Alamat

:

Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56 Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur 13540

4. Telepon

:

081-219591130

5. Ibu

:

Partini

6. Tempat Tgl. Lahir

:

Wonogiri, 31 Desember 1969

7. Alamat

:

Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56 i

Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur 13540

7. Telepon

:

081-381855797

8. Anak Ke dari

:

anak ke-1 dari 2 bersaudara

ii

ABSTRACT This research aims to determine the effects of cultural, social, personal and psychological to customer's decision in choosing Islamic bank. The sample of this research are 100 respondents, who use Islamic bank. This research uses convenience sampling method. Data were analyzed using regression analysis model with F tes method and T test method. The results show that all of variable, Cultural, Social, Personal and Psychology, have significant influence to customers' decisions in choosing the Islamic Bank. If it compared with the three other variables such as Culture, Social and Personal, Psychology variable has dominant influence with value 0,002 for significant and 0,315 for the value of Regression. Keywords: Cultural, Social, Personal, Psychology, Regression analysis

iii

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 responden kepada masyarakat Ciputat pengguna jasa bank syariah. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan convenience sampling yaitu penyebaran koesioner pada populasi masyarakat Ciputat pengguna jasa bank syariah. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi dengan metode uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah. Bila dibandingkan dengan ketiga variabel lainnya yaitu Budaya, Sosial, Pribadi. variable Psikologi memiliki pengaruh yang paling dominan dengan angka 0,002 untuk nilai sig dan 0,315 untuk nilai Regresi. Kata Kunci : Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologi, analisis Regresi

iv

KATA PENGANTAR Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Alhamdulillah, segal puji hanya bagi Allah Azza wa jalla, kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan kepada-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya, yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyusun skripsi ini dengan judul :“ PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH” (Study kasus pada masyarakat tanggerang selatan pengguna jasa perbankan syariah ). Shalawat beserta salam semoga Allah curahkan kepada suri tauladan manusia, dialah manusia yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masalah ibadah maupun muamalah, yakni Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan baik materi maupun non materi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menyampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, antara lain: 1.

Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku pembimbing I, yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

2.

Ibu Cut Erika AF, SE. MBA, selaku Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3.

Bapak Suhendra S.Ag., MM selaku ketua jurusan Manajemen, yang telah membantu proses dalam penyetujuan skripsi ini.

4.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas partisipasi dan bantuannya selama penulis menuntut ilmu.

5.

Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan berupa doa, materi maupun nasihat-nasihat yang tiada henti yang tiada henti yang sangat besar bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6.

Adikku tercinta yang membantu penyebaran koesioner sehingga skripsi ini cepat selesai.

7.

Sahabatku Nresna yang walaupun sudah sibuk tetap memberi waktu dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

v

8.

Kawan-kawanku semua yang sama-sama dari awal kuliah Annisa Kamal, Chairunnisa, Chosyiatul Mutiah, Chandra, Eka, Beno dan teman satu jurusan Hana, Sesy, Wulan, Fina, Iah, Halimatussa’diah,

9.

Buat kawan seperjuangan skripsi yang semakin sedikit, Farhiyati, Zainab, iie

10. Buat temanku yang menemani revisi Amira Amalina, Ajeng Sarjadyasari, sehingga skripsi ini benar-benar terwujud. 11. Buat anak-anak manajemen B semua dan manajemen perbankan B angkatan 2006. 12. Kepada seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi koesioner yang penulis berikan. 13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis ucapkan terima kasih. Semoga bantuan dan doanya dibalas oleh Allah dan dijadikan catatan

amal

kebaikan.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang konstruktif. Semoga penelitian yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, Juni 2011

Atin Yulaifah

vi

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………...i ABSTRACT……………………………………………………………………...iii ABSTRAK……………………………………………………………………….iv KATA PENGANTAR……………………………………………………………v DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii DAFTAR RABEL………………………………………………………………xi DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….xiv BAB I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................1 B. Perumusan Masalah...................................................................6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................6

BAB II.

KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bank Syariah .....................................................8 1. Jenis-Jenis Pembiayaan Utama....................................10 2. Pelayanan-Pelayanan Lain...........................................14 3. Prospek Perbankan Syariah..........................................15 4. Analisis SWOT............................................................16 B. Keputusan Menabung..............................................................28 C. Perilaku konsumen…………………………………………...31 1. Pengertian Perilaku Konsumen………………………31 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen………….....................................................33 a. Faktor Budaya..................................................33 b. Faktor Sosial.....................................................36 c. Faktor Pribadi...................................................39 d. Faktor Psikologis..............................................44 vii

D. Penelitia Terdahulu..................................................................54 E. Kerangka Pemikiran.................................................................57 F. Hipotesis...................................................................................58 BAB III.

METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................59 B. Metode Penentuan Sampel......................................................60 C. Metode Pengumpulan Data.....................................................62 D. Metode Analisis.......................................................................64 a. Uji Validitas.................................................................64 b. Uji reliabilitas...............................................................65 c. Regresi Linear Berganda.............................................65 d. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda...............67 e. Normalitas……………………………………………69 f. Uji F………………………………………………….69 g. Uji t…………………………………………………..70 E. Operasional Variabel Penelitian...............................................70

BAB IV.

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Bank Syariah………………………………………..72 B. Validitas dan Reliabilitas……………………………………72 C. Penemuan dan Pembahasan…………………………………77 D. Uji Asumsi Klasik………………………………………….102

BAB V.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan…………………………………………………122 B. Implikasi……………………………………………………124

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL Nomor

Keterangan

Halaman

3.1

Skala Likert………………………………………………………61

3.2

Operasional Variabel…………………………………………......96

4.1

Sensus Penduduk Ciputat………………………………………..71

4.2

Data Hasil Try Out……………………………………………….72

4.3

Validitas dan Reabilitas………………………………………….74

4.4

Reliability Statistics……………………………………………....75

4.5

Jenis Kelamin…………………………………………………….76

4.6

Usia………………………………………………………………76

4.7

Pendidikan Terakhir……………………………………………...77

4.8

Pekerjaan…………………………………………………………77

4.9

Pendapatan Perbulan……………………………………………..78

4.10

Lama Menjadi Nasabah Bank Syariah…………………………...78

4.11

Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam……….79

4.12

Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari Pada bank konvensional……………………………………….....79

4.13

Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam………………………………………..80

4.14

Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam)……………………………………………….80

4.15

Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena hampir seluruh orang jawa beragama islam……………………..81 ix

4.16

Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah………..82

4.17

Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan kelas sosial saya………………………………………………….82

4.18

Memilih bank syariah karena menentang riba…………………...83

4.19

Memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami………………….83

4.20

Memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami………………………………………………….84

4.21

Memilih bank syariah karena mengikuti orang tua……………....85

4.22

Memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat………………………………………………...85

4.23

Memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja…..86

4.24

Memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor…………………………………………….87

4.25

Memilih bank syariah karena produk-produk yang Ditawarkan sesuai dengan selera saya...........................................87

4.26

Memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional……………………………………...........88

4.27

Memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan yang saya dapatkan………………………………………………89

4.28

Memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal……………………………………………..89

4.29

Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri……90

4.30

Memilih bank syariah karena teman-teman saya dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah………………91

4.31

Memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati…………...91

4.32

Memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya…………………………………...........92

4.33

Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan…93

4.34

Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil…………………..93

4.35

Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan x

kebutuhan saya…………………………………………………..94 4.36

Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas bunga……………………95

4.37

Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik………………………………………95

4.38

Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat krisis………………………………..96

4.39

Memilih bank syariah karena melihat promosi di televise…….....97

4.40

Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik…….....97

4.41

Memilih bank syariah Karena puas dengan produk yang ditawarkan……………………………………………….....98

4.42

Bank syariah memberikan informasi secara lengkap………….....98

4.43

Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya………………......99

4.44

Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang baik…………..100

4.45

Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi Nasabah………………………………………………………....100

4.46

Coefficient Correlations a.………………………………………103

4.47

Hasil uji f ANOVAb..…………………………………………..105

4.48

Hasil uji Multikolinearitas Coefficients a ………………………106

4.49

Regresi Bserganda Coefficients a ………..…..………………....109

4.50

Model Summaryb.…………..………………………………......109

xi

DAFTAR GAMBAR No.

Keterangan

Halaman

2.1

Tahap Proses Membeli…………………………………………………..29

2.2

Kerangka Pemikiran……………………………………………………..57

4.1

Normal P-P plot of regression standardized residual ………………….102

4.2

Histogram……………………………………………………………….102

4.3

Scatterplot………………………………………………………………104

xii

DAFTAR LAMPIRAN Kuesioner.............................................................................................................118 Data responden dan pertanyaan X1 Budaya...........................................................................................................112 X2 Sosial..............................................................................................................125 X3 Pribadi............................................................................................................127 X4 Psikologi.........................................................................................................130 Y Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah,.........................................133

xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan perbankan. Termasuk di Indonesia, perkembangan perekonomian ini menuntut masyarakat untuk memilih perbankan yang cocok untuk melaksanakan sirkulasi dana yang ada, baik pada perorangan atau organisasi. Konsumen mempunyai beberapa pertimbangan dan alasan untuk menentukan keputusan mereka dalam memilih Bank sebagai organisasi yang digunakan untuk sirkulasi dana mereka. Sejarah keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan Indonesia sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1992, ditandai dengan berdirinya bank Muamalat, dan sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang perbankan. Namun demikian Undang-Undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap pengembangan bank syariah karena belum secara tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank. Perkembangan sistem keuangan syariah ini semakin kuat setelah ditetapkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan menkonversi diri secara total menjadi bank syariah.(Syafi’i Antonio, 2001:26). Dan Undang-Undang No.23 Tahun 1999, dan Undang-Undang No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Setelah keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir 2003 tentang keharaman bunga uang pada bank konvensional, sehingga masyarakat mengalihkan dana 1

mereka yang awalnya diinvestasikan pada bank-bank konvensional kepada bank-bank syariah. Perbankan syariah mulai dipakai dan diminati oleh bukan hanya Negara-negara islam, tetapi di Eropa juga telah mengembangkan prinsip- prinsip syariah pada sector perbankan mereka karena perbankan syariah mampu bertahan dalam gejolak tingkat suku bunga yang tinggi. Menurut M. Arief Mufraini (2009) Bank syariah merupakan bank yang dalam melaksanakan segala aktivitasnya berdasarkan dan berusaha sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Maka dari itu agar dalam menjalankan setiap kegiatan perbankan tidak keluar dari prinsip syariah maka diperlukan suatu dewan yang bertugas mengawasi jalannya praktek perbankan supaya benar-benar berjalan pada koridor syariat islam. Dewan itu adalah Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang berada dibawah naungan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Inilah salah satu hal yang membedakan Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Perkembangan bank syariah di Indonesia tergolong pesat. Dalam waktu kurang dari 15 tahun banyak bank-bank yag semula bersifat konvensional akhirnya membuka cabang perbankan yang bersifat syariah. Perusahaan-perusahaan perbankan tersebut bukanlah hanya sekedar mencoba untuk mengembangkan prinsip syariah di Indonesia, tetapi faktor yang lebih penting adalah permintaan konsumen untuk dibentuknya perbankan syariah. Pesatnya perkembangan lembaga perbankan syariah karena bank syariah memiliki keistimewaan- keistimewaan. Salah satu keistimewaan yang utama adalah yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada kebersamaan. Orientasi inilah yang menjadikan bank syariah mampu tampil sebagai alternative pengganti system bunga yang selama ini hukumnya masih diragukan oleh masyarakat muslim. Namun demikian, sebagai 2

lembaga yang keberadaannya lebih baru dari pada bank-bank konvensional, bank syariah menghadapi permasalahan-permasalahan, baik yang melekat pada aktivitas maupun pelaksanaannya. Menurut ikatan akuntansi Indonesia (1 Juni 1999: 31), bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediaty) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank mempunyai suatu falsafah atau pedoman penting dalam menjalankan usahanya, yaitu kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan bank yang menerima simpanan dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat lain yang kekurangan dana. (Kasmir, 2007 : 23). Perbedaan prinsip antara bank konvensional dan bank syariah sangatlah jelas, terutama pada prinsip bunga yang terdapat pada bank konvesional. Bank syariah yang berdasarkan pada prinsip syariah islam tidak mengenal adanya bunga, karena dianggap riba dan dilarang dalam Al-Quran dan Sunnah. Definisi riba, riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membesar. Adapun menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Dari bernagai pendapat tentang riba terdapat benang merah yang mengartikan riba sebagai pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam islam.(Syafi’i Antonio, 2001:37). Mengenai hal ini Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya, “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.....” (an-nisa : 29). 3

Bank syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan bank konvensional karena tidak menggunakan kontrak berdasarkan bunga. Hal ini memberikan perbedaan dalam produkproduk yang ditawarkan oleh bank syariah kepada nasabahnya. Bank syariah memiliki produk atau jasa yang tidak akan ditemukan dalam operasi bank konvensional Prinsip-prinsip seperti musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah, istishna dan sebagainya tidak memuat adanya prinsip bunga seperti yang dikembangkan oleh bank konvensional. Perbedaan prinsip inilah yang merupakan salah satu faktor yang mendorong nasabah tertarik untuk menggunakan jasa bank syariah dalam melaksanakan kegiatan keuangannya. Pertumbuhan perbankan syariah menjadi menarik untuk diamati bila dikaitkan dengan tujuan awal berdirinya bank syariah. Sebagaimana dikatakan oleh M. Syafi’i Antonio bahwa tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan syariah ini adalah tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan syariah islam (Syafi’i Antonio, 2001:18). Dari sini terlihat adanya keterkaitan (hubungan) secara religius antara berdirinya bank syariah dengan tujuan untuk memfasilitasi mayoritas umat islam dalam segenap aspek ekonominya, agar sesuai dengan syariat islam. Fenomena ini diperkuat pula dengan adanya fatwa yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkaitan dengan dilarangnya sistem bunga dalam segala praktik bisnis, termasuk bisnis industri perbankan. Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma- norma yang berlaku pada masyarakat. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 39). Pengertian perusahaan jasa, jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk dalam beberapa hal. Perbedaan utamanya adalah bahwa jasa bersifat intangible. Jasa adalah produk yang tidak terlihat, tidak dapat diraba dan tidak dapat di cium. Kedua, jasa diproduksi

4

dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Jadi, seorang customer service yang memberikan pelayanan, pada saat itulah dia memproduksi jasa dan pelanggan menerima jasa. Ketiga, jasa bersifat heterogen. Barang yang diproduksi di pabrik cenderung lebih homogeny karena sering diproduksi melalui mesin. Terakhir, jasa tidak dapat disimpan. (Yuliana Agung, 2004:89). Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian mengenai perilaku konsumen dengan judul “PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya, faktor social, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah? 2. Variabel apakah yang paling dominan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis seberapa signifikan pengaruh variabel budaya, variabel sosial, variabel pribadi dan variabel psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah. b. Untuk menganalisis variabel apakah yang paling dominan terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah.

5

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Sebagai wahana potensial untuk mengembangkan wacana dan pemikiran dalam menetapkan teori- teori yang ada dengan keadaan sebenarnya. b. Bagi Perusahaan Sebagai sarana informasi yang dapat digunakan perusahaan (Bank Syariah) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menabung pada perusahaan mereka. c. Bagi pembaca Sebagai tambahan informasi bagi nasabah untuk menabung di Bank Syariah.

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

Konsep Dasar Bank Syariah Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 75- 76). Bank Syariah dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan berbagi hasil usaha antara : pemilik dana (shahibul mal) yang menyimpan uangnya di bank dengan bank selaku pengelola dana (mudharib). Dan di sisi lain bank selaku pemilik dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana baik yang berstatus pemakai dana maupun pengelola usaha (mudharib). Pada sisi pengerahan dana masyarakat (funding), pemilik dana (shahibul mal) berhak atas bagi hasil dari usaha Bank sesuai dengan porsi yang telah disepakati bersama. Bagi hasil yang diterima pemilik dana (shahibul mal)akan naik-turun secara wajar sesuai dengan keberhasilan usaha Bank dalam mengelola dana yang dipercayakan kepadanya. Tidak ada biaya yang perlu digeserkan karena bagi hasil bukan konsep biaya. Ada tiga jenis produk utama pengerahan dana masyarakat, yaitu: a)

Giro wadiah (hanya pada bank umum syariah).

b) Tabungan wadiah atau mudharabah. c)

Deposito mudharabah. Bank selaku mudharib harus dapat mengelola dana yang dipercayakan kepadanya

dengan hati-hati (prudent) dan memperoleh penghasilan yang maksimal. Dalam mengelola dana ini, bank mempunyai 4 (empat) jenis pendapatan yaitu : Pendapatan bagi hasil, Margin keuntungan (mark-up harga beli), Imbalan jasa pelayanan, Sewa tempat penyimpanan harta (pada Bank yang telah memenuhi syarat), dan pengembalian biaya administrasi. Pada pendapatan bagi hasil besar-kecilnya pendapatan tergantung kepada

7

pilihan yang tepat dari jenis usaha yang dibiayai memberikan porsi bagi hasil yang lebih besar kepada pengelola dana (mudharib) akan memotivasi pengelola dana (mudharib) untuk lebih giat berusaha, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu porsi 50:50 dianggap cukup adil. Lain halnya pada pendapatan mark-up, pilihan terletak pada apakah ingin sekaligus untung besar per transaksi tetapi menjadi mahal dan tidak laku, atau keuntungan per transaksi kecil tetapi dengan volume yang besar karena murah dan laku keras. Pendapatan bank dapat dioptimalkan dengan mengambil kebijakan keuntungan kecil pertransaksi untuk memperbanyak jumlah transaksi yang dibiayai. Pada penyaluran dana kepada masyarakat, sebagian besar pembiayaan bank disalurkan dalam bentuk barang atau jasa yang diberikan bank untuk nasabahnya. Dengan demikian, pembiayaan hanya diberikan apabila atau jasanya telah ada terlebih dahulu. Dengan metode ada barang dulu, baru ada uang, maka masyarakat dipacu untuk memproduksi barang atau jasa. Selanjutnya barang yang dibeli diadakan sebagai jaminan (collateral) utang. 1. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN UTAMA Ada tujuh jenis pembiayaan utama pada bank dengan sistem bagi hasil, yaitu : a. Pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan sebagian kebutuhan modal pada suatu usaha untuk jangka waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih dibagi antara bank sebagai penyandang dana (shohibul maal) dengan pengelola usaha (mudharib) sesuai dengan kesepakatan. Umumnya porsi bagi hasil ditetapkan sesuai dengan persentase kontribusi masing-masing. Pada akhir jangka waktu pembiayaan, dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Pada pembiayaan musyarakah bank boleh ikut serta dalam manajemen proyek yang dibiayai. 8

b. Pembiayaan mudharabah, yaitu pembiayaan seluruh kebutuhan modal pada suatu usaha untuk jangkan waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih dibagi antara bank sebagai penyandang dana (shahibul mal) dengan pengelola usaha (mudharib) sesuai kesepakatan. Umumnya porsi bagi hasil ditetapkan bagi mudharabah lebih besar dari pada shahibul mal. Pada akhir jangka waktu pembiayaan, dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Pada pembiayaan mudharabah bank tidak boleh ikut serta dalam manajemen proyek yang dibiayai. c. Pembiayaan murabaha, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban mengembalikan talangandana tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo. Bank memperoleh margin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah, model pengembalian talangan dana seluruhnya pada waktu jatuh tempo biasanya diberikan kepada objek pembiayaan yang tidak segera menghasilkan, seperti untuk kebutuhan traktor petani tidak mungkin dibayar kembali sebelum tanamannya menghasilkan/panen. d. Pembiayaan bai’u bithaman Ajil, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut secara menyicil sampai lunas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh margin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah. Model pengembalian talangan dana secara menyicil biasanya diberikan kepada objek pembiayaan yang dapat segera menghasilkan seperti untuk kebutuhan kendaraan angkutan umum yang segera dapat menghasilkan setelah kendaraan diterima.

9

e. Pembiayaan salam, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang sudah wujud tetapi masih harus menunggu waktu penyerahannya, dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai lunas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh marjin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah. f. Pembiayaan Istishna, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang belum wujud dan harus dibuat sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai lunas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh marjin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah. g. Pembiayaan Ijarah, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban menyewa barang tersebut sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan, pada akhir jangka waktu tersebut pemilikan barang dihibahkan kepada nasabah atau dibeli oleh nasabah, bank memperoleh margin keuntungan melalui pembelian dari pemasok dan sewa dari nasabah. h. Pembiayaan ar-Rahn, yaitu pembiayaan berupa pinjaman dana tunai dengan jaminan barang bergerak yang relatif nilainya tetap seperti perhiasan emas, perak, intan, berlian, dan batu mulia, untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Nasabah diwajibkan membayar kembali utangnya pada saat jatuh tempo dan membayar sewa tempat penyimpanan barang jaminannya. Bank memperoleh pendapatan berupa sewa tempat penyimpanan barang jaminannya.

10

i. Pembiayaan Qardhul Hasan, yaitu pembiayaan berupa pinjaman tanpa dibebani biaya apapun bagi kaum dhuafa yang merupakan asnaf Zakat/infaq/shadaqah dan ingin mulai usaha kecil-kecilan, nasabah hanya diwajibkan mengembalikan pinjaman pokoknya saja pada waktu jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan dengan membayar biaya-biaya administrasi yang diperlukan (seperti bea materai dan biaya notaris), nasabah yang berhasil dianjurkan membayar zakat/ infaq/ shadaqah untuk memperkuat dana Qardhul Hassan. Bank memperoleh pngembalian biaya administrasi dan menampung zakat/ infaq/ shadaqah dari nasabah yang berhasil usahanya. Dari kesembilan jenis pembiayaan utama tersebut di atas, dapat dicatat beberapa manfaat sebagai berikut : 1) Akses masyarakat kepada jenis pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini sangat besar, karena tidak ada beban bunga dan jaminan utang yang harus diperhiyungkan. 2) Pada jenis pembiayaan murabaha, bai’u bithaman ajil, bai’us salam, dan bai istishna, arus barang diperlancar sehingga secara otomatis pasokan uang selalu diimbangi dengan pasokan barang/jasa. 3) Pembiayaan Ijarah mirip dengan leasing atau sewa guna usaha. Di Indonesia usaha leasing memerlukan izin usaha tersendiri terlepas dari usaha perbankan. Namun demikian ijarah adalah usaha yang lazimnya ada pada perbankan dengan sistem bagi hasil sehingga mungkin masih dapat ditampung dalam ketentuan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 6 ayat n, akses masyarakat kepada pembiayaan ijarahpun sangat besar. 4) Pembiayaan ar-Rahn mirip dengan pinjaman gadai, pada awalnya di Indonesia pinjaman atas dasar hukum gadai hanya boleh dilakukan (monopoli) Perum Pegadaian. Namun dengan terbukanya Indonesia dalam kerangka globalisasi, maka 11

kemungkinan ar-Rahn yang merupakan usaha yang lazim ada pada perbankan dengan sistem bagi hasil. Pelayanan untuk pembiayaan ar-Rahn mudah dan cepat sehingga akses kepada berbagai lapisan masyarakat besar sekali. 5) Pembiayaan Qardhul Hasan memang dirancang untuk kaum dhuafa penerima zakat/ infaq/ shadaqah (asnaf) yang ingin memulai usaha kecil-kecilan sehingga pembiayaan ini dapat membantu program pengentasan kemiskinan. (Perwataatmadja dan Tanjung , 2007:77-80 )

2. PELAYANAN-PELAYANAN LAIN. Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 80-81). Selain dari sembilan jenis pembiayaan utama tersebut di atas perbankan syariah juga menyelenggarakan pelayanan-pelayanan sebagaimana yang dilakukan perbankan konvensionalpada umumnya. Jenis-jenis pelayanan yang lazim diselenggarakan oleh perbankan dengan sisitem bagi hasil antara lain adalah a.

Al-Kafalah, yaitu pemberian jaminan oleh bank sebagai penanggung (kafil) kepada pihak ketiga atas kewajiban pihak kedua (yang ditanggung). Atas pemberian jaminan ini bank memperoleh fee.

b.

Al-Hiwalah, yaitu jasa pengalihan tanggung jawab pembayaran hutang dari seseorang yang berhutang kepada orang lain.atas jasa pengalihan utang ini bank memperoleh fee.

c.

Al-Joalah, yaitu jasa pelayanan pesanan/permintaan tertentu dari nasabah. Atas jasa pelayanan ini bank memperoleh fee.

d.

Al- Wakalah, yaitu jasa melakukan tindakan/ pekerjaan mewakili nasabah sebagai pemberi kuasa. Untuk mewakili nasabah melakukan tindakan/pekerjaan tersebut,

12

nasabah diminta untuk mendepositokan dana secukupnya. Untuk menerima kuasa mewakili nasabah melakukan tindakan/pekerjaan ini, bank memperoleh fee. e.

Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain. Produk jasa perbankan yang menggunakan akad sharf adalah fasilitas penukaran uang (money changer). (Ascarya, 2008:110).

f.

Ujr adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan yang dilakukan. Akad ujr diaplikasikan dalam produk-produk jasa keuangan bank syariah (fee based services), seperti untuk penggajian, penyewaan safe deposit box, penggunaan ATM, dan sebagainya. (Ascarya, 2008:110).

3. PROSPEK PERBANKAN SYARIAH Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 93- 104). Untuk mengetahui prospek bank syariah di Indonesi, perlu diinventarisasi dan dipelajari apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangannya yang biasa disebut dengan analisa SWOT. Dengan memahami hasil analisa SWOT terhadap keberadaan bank syariah di Indonesia, akan dapat diperkirakan bagaimana prospek bank syariah di Indonesia. 4. ANALISIS INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN) a. Kekuatan (strength) dari sistem bank syariah 1) Dukungan umat islam yang merupakan mayoritas penduduk. Bank syariah telah lama menjadi dambaan umat islam di Indonesia, bahkan sejak masa kebangkitan nasional yang pertama. Berdirinya bank syariah merupakan upaya strategis dalam garis-garis program kerja majelis ulama indonesia tahun 1990 1995. Hal ini menunjukkan besarnya harapan dan dukungan umat islam yang diwakili oleh Majelis Ulama Indonesia terhadap adanya Bank Syariah. 2) Dukungan dari lembaga keuangan Islam di seluruh dunia. 13

Adanya bank syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam adalah sangat penting untuk memelihara umat islam dari terjerumus kepada yang haram. Ada berbagai fatwa ulama yang diterbitkan oleh 5 kelompok institusi yang menyamakan bunga bank sama dengan riba, yaitu fatwa oleh Kantor Mufti Mesir antara tahun 1900 s/d 1989, fatwa oleh Konferensi Kedua Konsul Pengkajian Islam, Al-Azhar, Kairo, Mesir pada Muharam 1385H/Mei 1965M, fatwa oleh Konsul Akademi Fiqih islam dari Liga Dunia Muslim, dan fatwa oleh Presiden Jenderal Departemen IFTA di Saudi Arabia. Oleh krena itu pada konferensi ke-2 Menteri-Menteri luar negeri negaranegara muslim di seluruh dunia bulan desember 1970 di Karachi, Pakistan, telah sepakat untuk mendirikan Islamic Development Bank (IDB) yang dioperasikan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. IDB kemudian secara resmi didirikan pada bulan Agustus 1974 di mana Indonesia menjadi salah satu negara anggota pendiri. Negara-negara anggotanya antara lain : Albania, Algeria, Bahrain, Bangladesh, Djibouti, Gambia, Guinea, Kuwait, Niger, Pakistan, Palestina, senegal, Turki, Yaman, Indonesia. Di Negara-negara tersebut IDB telah memberikan modal untuk mendirikan bank syariah. 3) Relevansi konsep yang melekat (build in concept) pada bank syariah dengan kebutuhan pembangunan baik masa kini maupun dimasa yang akan datang. Bank syariah memiliki suatu sitem operasional yang diperlukan masyarakat baik untuk saat ini maupun untuk saat yang akan datang karena : (a) Build in concept bank syariah mendorong terjalinnya kebersamaan antara bank dan nasabahnya baik dalam menghadapi risiko usaha maupun dalam membagi keuntungan/kerugian secara adil. (b) Penyaluran dana bank syariah berupa pembiayaan murabaha dan baiu bithaman ajil dapat dilakukan tanpa jaminan fisik baik berupa surat hak atas pemilikan harta

14

tetap maupun fidusia. hal ini dapat dilakukan karena pembiayaan yang diberikan adalah berupa talangan dana untuk membeli barang kebutuhan peminjam (selama belum lunas, barang itu masih menjadi milik bank). (c) Untuk pembiayaan al-mudharabah dan al-musyarakah, bank syariah dengan sendirinya tidak akan membebani nasabah dengan biaya-biaya tetap yang ditentukan dimuka, nasabah hanya diwajibkan membagi hasil usahanya secara wajar sesuai dengan perkembangan usahanya menurut perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Bagi hasil kecil kalau keuntungan usahanya kecil dan bagi hasil besar kalau keuntungan usahanya besar. (d) Karena pendapatan dari bagi hasil yang diterima nasabah sebagai penyimpan dana pada bank syariah akan berbeda dari waktu ke waktu sejalan dengan situasi ekonomi, maka nasabah secara otomatis sudah dapat mengetahui keadaan banknya jauh sebelum bank tersebut menderita kerugian, inilah keterbukaan yang dijamin oleh bank syariah. (e) Bank syariah dalam operasinya juga terbebas dari penyimpangan- penyimpangan karena penyaluran dana selalu dikaitkan dengan barang yang diperlukan pemijam. Pada bank syariah berlaku ketentuan “ ada barang, ada uang” sehingga secara makro selalu menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang yang tersedia. Oleh karena itu bank dengan sistem ini tidak berdampak inflasi, mendorong investasi, mendorong pembukaan lapangan kerja baru, dan mendorong terjadinya pemerataan pendapatan. (f) Bank syariah juga menyediakan pinjaman murah bebas bunga disebut al-qardul hasan dari rekening dana umat atas nama baitul tamwil, yayasan-yayasan, BAZIS, masjid, atau nasabah perorangan, dan sebagainya yang dananya berasal dari zakat,

15

infaq, shadaqah, dan wakaf tunai sebelum saatnya disalurkan kepada mereka yang berhak. (g) Investasi yang dilakukan nasabah bank syariah ke dalam perekonomian, dapat dilakukan setiap waktu dan tidak tergantung kepada tinggi rendahnya tingkat bunga karena tidak ada biaya uang (cost of money = biaya bunga pinjaman) yang harus diperhitungkan. (h) Bank syariah bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung oleh gejolak moneter, baik dalam negeri maupun internasional, karena kegiatan operasional bank ini tidak menggunakan perangkat bunga. Kemandirian ini menjamin bank syariah mempunyai ketahananyang kuat terhadap pengaruh negatif globalisasi. (i) Persaingan antar bank syariah tidak saling mematikan tetapi saling menghidupi, bentuk persaingan antar bank syariah adalah “fastabiqul khairat” atau berlombalomba untuk lebih baik dari yang lain dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Dengan demikian antar bank syariah ada jaringan kemitraan baik pendanaan maupun pembiayaan dalam bentuk penyertaan, penepatan, line of financing, dan informasi proyek pembiayaan. b. Kelemahan (weakness) dari sistem bagi hasil bank syariah Kelemahan utama sistem bagi hasil bank syariah terletak pada sisi penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah, pada kedua jenis pembiayaan ini bank syariah sangat menggantungkan diri pada akhlak, moral, dan kejujuran nasabahnya. Pada kedua jenis pembiayaan ini bank syariah sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik. Kelemahan lainnya terdapat pada sisi pengerahan dana masyarakat dalam bentuk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah pada kedua jenis simpanan ini diperlukan perhitungan bagi hasil yang tepat, terutama dalam menghitung bagi hasil 16

nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak pernah tetap. Dengan demikian kemungkinan salah hitung setiap saat bisa terjadi sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar dari bank konvensional. Kelemahan berikutnya adalah bahwa karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil, maka bank syariah lebih membutuhkan tenaga profesional yang andal daripada bank konvensional, kekeliruan menilai kelayakan proyek yang akan dibiayai bank syariah mungkin akan membawa akibat yang lebih berat daripada yang dihadapi bank konvensional yang hasil pendapatannya sudah dapat dihitung secara tetap dari bunga. Karena bank syariah masih baru dioperasikan di Indonesia maka kemungkinan di sana sini masih diperlukan perangkat peraturan pelaksanaan untuk pembinaan dan pengawasannya. Masalah adaptasi sistem pembukuan dan akuntansi perbankan yang telah baku, termasuk hal yang masih perlu dibahas dan diperoleh kesepakatan bersama. Dengan mengenali kelemahan-kelemahan ini maka adalah kewajiban kita semua untuk memikirkan bagaimana mengatasinya dan menemukan penangkalnya. c. Peluang (opportunity) dari bank syariah Yang paling penting dalam hal ini adalah, bagaimana dapat didirikannya bank syariah sebanyak-banyaknya di Indonesia, lalu dapat tumbuh dan berkembang serta dapat bertahan di tengah-tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kemudian yang lebih penting lagi adalah mampu menjadi bank andalan di masa yang akan datang dalam memasuki globalisasi ekonomi berikut ini akan diuraikan berbagai pertimbangan yang membentuk peluang-peluang bank syariah. 1) Peluang karena pertimbangan kepercayaan agama.

17

a) Adanya hal yang nyata bahwa menurut fatwa ulama di dunia, masih banyak yang menganggap bahwa menerima dan/atau membayar bunga adalah termasuk menghidup suburkan riba. Maka banyak masyarakat islam yang tidak mau menggunakan jasa perbankan konvensional yang telah ada sekarang. b) Meningkatnya kesadaran beragama yang merupakan hasil pembangunan pada sektor agama, telah memperbanyak jumlah perorangan, yayasan-yayasan, pondokpondok pesantren, sekolah –sekolah agama, masjid-masjid, baitul mal, yang belum menyimpan dananya di bank konvensional yang sudah ada. Hal ini sejalan dengan fatwa ulama. c) Sistem pengenaan biaya uang/imbalan uang dalam sistem perbankan yang berlaku sekarang (disebut bunga) di khawatirkan mengandung unsur – unsur yang tidak sejalan dengan syariah islam, yaitu antara lain: (a) Bunga ditetapkan dimuka secara pasti (fixed) dianggap mendahului takdir karena seolah – olah peminjam uang dipastikan akan memperoleh keuntungan sehingga mampu membayar pokok pinjaman dan bungabunganya pada waktu yang telah ditetapkan [lihat surat Luqman ayat 34]. (b) Bunga ditetapkan dalam bentuk persentase (%) sehingga apabila dipadukan dengan unsur ketidak pastian yang dihadapi manusia, secara matematis dengan berjalannya waktu akan bisa menjadikan hutang berlipat ganda [lihat surat Al- Imran ayat 130]. (c) Memperdagangkan/ menyewakan barang yang sama dan jenis dengan memperoleh keuntungan/ kelebihan kualitas maupun kuantitas, hukumnya adalah riba [ lihat terjemah hadits Shahih Muslim oleh Ma’mur Daud Bab riba no. 1551 s/d 1567].

18

(d) Membayar hutang dengan lebih baik [yaitu diberikan tambahan] seperti yang dicontohkan dalam Al-Hadits, harus atas dasar suka rela dan inisiatifnya harus datang dari yang punya utang, bukan karena ditetapkan dimuka dan dalam jumlah yang pasti [ lihat terjemah hadits Shahih Muslim oleh Ma’mur Daud Bab Riba No. 1569 s/d 1572]. Unsur-unsur yang dikhawatirkan tidak sejalan dengan syariah islam tersebut di ataslah yang ingin dihindari dalam mengelola bank syariah. 2) Adanya peluang hukum untuk berkembangnya bankn syariah. a) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tantang Bank Indonesia mengamanatkan agar Bank Indonesia juga mengembangkan dan membina perbankan Syariah. b) Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) beserta penjelasannya yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bank syariah dalam operasinya mempunyai konsep yang melekat (build in concept) berasaskan kebersamaan baik dalam hal investasi, menghadapi risiko usaha, maupun dalam membagi hasil usaha dengan Nasabahnya. c) Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang no.7 tahun 1992 dengan penjelasannya dan peraturan-peraturan pelaksanaannya sangat mendukung keberadaan bank syariah. d) Paket 27 oktober 1988 dan ketentuan lanjutannya tanggal 29 Januari 1990 memberi peluang untuk berdirinya bank-bank swasta baru, kemudian bank-bank asing yang ada dapat membuka cabang pembantu di 5 kota dan Daerah Otorita Pulau Batam, dan masuknya perwakilan bank asing baru termasuk kemungkinan joint ventures bagi perwakilan bank asing yang telah ada dengan bank Domestik.

19

Sehingga ini dapat dipastikan peluang yang lebih besar lagi akan diperoleh bank syariah. e) Berbagai peraturan Bank Indonesia yang diterbitkan sejak tahun 1999 sampai tahun 2005 khususnya peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/35/PBI/2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2005 tentang Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, dimana pada Pasal 4 Modal disetor untuk mendirikan Bank Umum Syariah ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar Rp 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) yang sebelumnya adalah sebesar Rp 3.000.000.000.000,00 (tiga triliun rupiah). 3) Adanya peluang ekonomi bagi keberadaan bank syariah. a) Krisis moneter yang melanda negara – negara di wilayah Asia bulan Juli 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, telah membuktikan betapa rapuhnya

sistem

perbankan

dengan

sistem

bunga

yang

mendominasi

perekonomian di negara tersebut. Di Indonesia krisis moneter dimulai dengan merosotnya dengan tajam nilai tukar rupiah terhadap US dolar. Merosotnya nilai tukar rupiah tersebut dengan sendirinya membengkakkan utang nasabah besar bank yang dibuat sebelumnya dalam valuta asing. Akibatnya secara otomatis terjadi pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), kredit macet atau non performing loan, dan bank mengalami mismatch karena loan to deposit di atas 120 persen. b) Kebijaksanaan uang ketat yang kemudian diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi, telah mendorong tingginya tingkat bunga bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas. Menyusul tingginya tingkat bunga adalah terjadinya masalah nigative spread karena banyaknya nasabah yang tidak mampu membayar tingkat bunga pinjaman yang tinggi.

20

c) Terjadinya krisis perbankan di Indonesia yang didominasi perbankan dengan sistem bunga, menjadikan masyarakat mulai memperhatikan bank dengan sistem bagi hasil yang selama krisis moneter da krisis ekonomi tetap tangguh dan sehat. Ketangguhan bank syariah terletak pada seimbangnya kewajiban bank dengan kemampuannya, sebagaimana yang dipraktikkan dalam sistem bagi hasil antara bank dengan menyimpan dana. d) Ketangguhan bank syariah ternyata dibuktikan pula oleh bank syariah di seluruh dunia sehingga fenomena ini telah menjadi kajian menarik bagi bank dunia dalam Dana Moneter Internasional (IMF), serta lembaga-lembaga kajian di universitasuniversitas yang terkenal di seluruh dunia. e) Adanya bank syariah yang terbukti tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi, akan memperkaya khasanah perbankan di Indonesia. Iklim baru ini telah menarik penanaman modal disektor lembaga keuangan khususnya IDB dan bank-bank syariah lainnya serta pemodal dari negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah. f)

Konsep bank syariah yang telah mengutamakan kegiatan produksi dan perdagangan serta kebersamaan dalam hal investasi, menghadapi risiko usaha dan membagi hasil usaha, akan memberikan sumbangan yang besar kepada perekonomian Indonesia khususnya dalam menggiatkan investasi, penyediaan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengingat bank syariah adalah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka bank dengan sistem ini akan mempunyai segmentasi dan pangsa pasar yang baik sekali di Indonesia. Dengan sedikit pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku, peluang untuk berkembangnya bank syariah di Indonesia cukup besar.

21

d. Ancaman (threat) terhadap bank syariah Ancaman yang paling berbahaya adalah apabila bank syariah dikait-dikaitkan dengan fanatisme agama. Akan ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi berkembangnya bank syariah ini semata-mata hanya karena tidak suka apabila umat islam bangkit dari keterblakangan ekonominya. Mereka tidak mau tahu bahwa bank syariah itu jelas-jelas bermanfaat untuk semua orang tanpa pandang bulu. Isu eksklusivisme atau SARA mungkin akan dilontarkan untuk mencegah berkembangnya bank syariah di Indonesia. Ancaman berikutnya adalah dari mereka yang merasa terusik kenikmatannya dalam mengeruk kekayaan rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam melalui sistem perbankan konvensional yang sudah ada. Munculnya bank syariah yang menuntut pemerataan pendapatan yang lebih adil akan dirasakan oleh mereka sebagai ancaman terhadap status quo yang telah dinikmatinya selama puluhan tahun. Ancaman yang terakhir ialah dari umat islam sendiri yang kualitas imannya telah mengalami kemerosotan karena tergoda oleh kebutuhan materi atau mungkin karena kurangnya pemahaman tentang karakteristik bank syariah. Di antara mereka yang menyimpan uangnya di bank syariah, akan ada yang menuntut bagi hasil yang setingkat dengan tingkat bunga bank konvensional yang berlaku justru pada saat bank syariah itu baru berdiri atau pada saat perekonomian sedang lesu. Sebaliknya pada waktu bank syariah dapat memberikan bagi hasil lebih besar dari tingkat bunga bank konvensional yang berlaku, maka bank syariah dianggap lebih zalim dari bank konvensional. Akibat dari tuntutan tersebut ada pengelola bank syariah yang mengikuti keserakahan seperti ini dengan cara memodifikasi sistem perbankan syariah sehingga mirip dengan sistem bank konvensional, ternyata sebagian besar bank-bank

22

syariah yang melakukan modifikasi seperti tersebut di atas, sekarang ini mengalami kesulitan. Dengan mengenali ancaman-ancaman terhadap dioperasikannya bank syariah ini, diharapkan para cendekiawan yang telah memahami kemanfaatan bank syariah dapat berjaga-jaga dan mengupayakan penangkalnya. Dari inventarisasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut di atas, terlihat bahwa faktor kekuatan dan peluang sangat menonjol, sementara itu faktor kelemahan dan ancaman tidak terlalu sulit untuk mengatasinya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa prospek bank syariah di Indonesia di tengah-tengah krisis ekonomi masih sangat baik meskipun kelak akan menghadapi era globalisasi. B. KEPUTUSAN MENABUNG 1. Pengertian Keputusan Menabung Menurut Kotler (2002:234) mengemukakan bahwa keputusan adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen. Pengertian keputusan pembelian menurut Drumond (2007:251) yaitu mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen penting dari perilaku nasabah disamping kegiatan fisik yang melibatkan nasabah dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang – barang serta jasa ekonomis. Perspektif pemecahan

23

masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan dan jajaran luas dari faktor– faktor yang memotivasi dan mempengaruhi keputusan nasabah. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model dibawah ini :

Gambar 2.1 Tahap Proses Membeli

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Kepuasan membeli

Perilaku pasca pembelian

Sumber : Kotler, 2007: 235

Pada model di atas mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima tahap dalam melakukan pembelian. Tahap hal ini tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan pembeli. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai. 1) Pengenalan Masalah Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. 2) Pencarian informasi Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi 24

tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang maksimal. 3) Evaluasi alternatif Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk promosi dan keputusan untuk pembeli. 4) Keputusan membeli Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli. 5) Perilaku Pasca pembelian Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.

25

C. PERILAKU KONSUMEN 1.

Pengertian perilaku konsumen David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984: 6) mengemukakan bahwa: “consumer behavior may be defined as decision process and psycal activity individuals engage in when evaluaating, acquairing, using or disposing of goods and services” [Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh menggunakan atau dapat mempergunakan barangbarang dan jasa] dalam (Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 3). James F. Engel et al. (1968: 8) berpendapat bahwa: “consumer behavior is defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic goods services including the decision process that precede and determine these acts.” [perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan- tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang- barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan

tindakan-

tindakan

tersebut]

dalam

(Dr.A.A.

Anwar

Prabu

Mangkunegara, 2005: 3). Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979: 6) menjelaskan bahwa: “consumer behavior are acts, process and social relationship exhibited by individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequent experience with products, services and other resources”. [Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya] dalam (Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 3-4).

26

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan- tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang- barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. 2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis sebagai berikut (Kotler 2007: 214-230): a.

Faktor Budaya Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 39). Flemming Hansen (1972: 172-173) dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 39-40) mengemukakan bahwa karakteristik budaya adalah: “culture is man- made, cultur is learned, culture is prescriptive, culture is socially shared, culture are similiar but difference, culture is gratifying and persistent, culture is adaptive, culture is organized and integrated”. [Kebudayaan adalah hasil karya manusia, proses belajar, mempunyai aturan/ berpola, bagian dari masyarakat, menunjukkan kesamaan tertentu tetapi pula terdapat variansi- variansinya, pemenuhan kepuasan dan kemantapan atau ketetapan, penyesuaian, terorganisasi dan terintegrasi secara keseluruhan].

27

1)

Budaya, sub- budaya dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak- anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, prefensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga- lembaga lainnya. Anak- anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh oleh nilai- nilai sebagai berikut: prestasi dan keberhasilan, aktivitas, efisiensi dan keraktisan, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, humanism, dan berjiwa muda. Masing- masing budaya terdiri dari sejumlah sub- budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub- budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka. Pemasaran lintas budaya muncul dari riset pemasaran yang cermat, yang menyingkapkan bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar- massal. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial, starifikasi tersebut kadang- kadang terbentuk sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda diasuh dengan mendapatkan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relative homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.

2)

Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang yang dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang- orang dari

28

dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati posisinya yang inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabe- variabel seperti: pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan dan orientasi nilai bukan satu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda- beda tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu. Kelas sosial, didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam kelas sosial yang berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah ini diartikan sama. Sebenernya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep yang berbeda. Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas sosial yang sama, memungkinkan status sosialnya berbeda, atau yang satu lebih tinggi status sosialnya dari pada yang lainnya. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 41- 42). Warner (Flemming Hansen, 1972: 249-251) dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 42).mengemukakan bahwa kelas sosial dapat dikategorikan kedalam upper- upper class, lower- upper class, upper-midle class, lower- midle class, upper- lower class, dan lower- lower class. b. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial. 1) Kelompok acuan

29

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang yang memiliki langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang

dinamakan

kelompok

keanggotaan.

Beberapa

kelompok

keanggotaan merupakan kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang berinteraksi dengan seseorang secara terus- menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder , seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi kelompok perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurangkurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek actual. Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok diluar kelompok mereka. Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang; kelompok disasosiasi adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang. Perusahaan manufaktur yang produk dan mereknya sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan harus menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi para pemimpin opini dikelompok acuan itu. Pemimpin opini (opini leader) adalah orang yang komunikasi informalnya atas produk dapat memberikan saran atau informasi tentang produk atau jenis produk tertentu. Para pemasar berusaha menjangkau para pemimpin opini dengan mengidentifikasi ciri- ciri

30

demografis dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini, mengidentifikasikan

media

yang

dibaca

oleh

pemimpin

opini,

dan

mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini. 2) Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan membeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua, dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorangmendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomiserta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan orangtuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di negara- negara dimana orang tua tinggal dengan anak- anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh orang tua dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak seorang. Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 44).

3) Peran dan Status Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnyakeluarga, club, dan organisasi. Kedudukan orang itu masing- masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan

31

yang diharapkan

akan dilakukan seseorang. Masing- masing

peran

menghasilkan status. Seorang wakil dirut pemasaran senior memiliki status yang lebih tinggi dari pada manajer penjualan. Orang-orang memilih produk yang dapat mengomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. c.

Faktor Pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi : usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli. Karena banyak karakteristik ini memiliki dampak sangat langsung pada prilaku konsumen penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara dekat. Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat- sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpikir, persepsi) dan faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat, sekolah, lingkingan alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 46). Ahli psikologis kepribadian G.W Allport berpendapat bahwa kepribadian yang dewasa memilikan ciri- ciri sebagai berikut: a) Adanya extention of the self. b) Adanya self objectivication and self of humor. c) Adanya unifying of phylosophy of life. 1) Usia dan Tahap Siklus Hidup

32

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda- beda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia dan gender orang dalam rumah tangga pada satu saat. Selain itu, tahap siklus hidup psikologis

bisa terjadi. Orang dewasa mengalami

“perjalanan”

dan

“perubahan” tertentu sepanjang hidupnya. Para pemasar juga harus memberi perhatian yang besar pada peristiwaperistiwa penting dalam hidup atau masa peralihan- menikah, kelahiran bayi, sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja, menduda/ menjanda- karena peristiwaperistiwa tersebut memunculkan kebutuhan baru. Ini harus menyiagakan penyediaan layanan ban, pengacara, pernikahan, pekerjaan, dan konselor kehilangan orang yang disayangi untuk menemukan cara-cara yang dapat mereka tempuh untuk membantu. 2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang memiliki minat diatas rata- rata terhadap produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada kelompok pekerjaan tertentu. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang: penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, dan pola waktunya), tabungan dan aktiva termasuk presentasi aktiva yang lancar/ liquid, utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau menabung. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus- menerus memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat 33

suku bunga. Jika indikator ekonomi menandakan adanya resesi, para pemasar dapat mengambil langkah- langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus- menawarkan nilai kepada para pelanggan sasaran. 3) Kepribadian dan Konsep Diri Masing- masing diri memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia (human psycological traits) yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga mempunyai kepribadian, bahwa konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya Para konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang memiliki kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri aktual mereka sendiri walaupun percecokan mungkin didasarkan pada konsep diri ideal (memandang dirinya ingin seperti apa) atau bahkan konsep diri orang lain (memandang dirinya ingin seperti apa) dan bukannya citra diri aktual. Efek- efek ini mungkin juga lebih dimaklumkan untuk produk- produk yang dikonsumsi secara pribadi. Dipihak lain, konsumen yang pantauan dirinya tinggi, yakni

34

peka terhadap bagaimana orang lain melihat mereka-lebih mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan situasi konsumsi. 4) Gaya Hidup dan Nilai Orang- orang yang berasal dari sub- budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti yaitu sistem kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Nilai inti itu jauh lebih dalam daripada perilaku atau sikap, dan pada dasarnya menentukan pilihan dan keinginan orang dalam jangka panjang. Pemasar juga menargetkan konsumen berdasarkan pada keyakinan nilai mereka dengan menarik bagi inner selves mereka- perilaku pembelian mereka. d.

Faktor Psikologis 1) Proses Psikologi Utama Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan tanggapan. Pemasaran dan rangsangan lingkungan memasuki kesadaran konsumen. Satu perangkat proses psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologi penting: motivasi, persepsi, 35

pembelajaran dan memori - secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran. a) Motivasi: freud, moslow dan herzberg Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak. Tiga teori yang paling terkenal – Teori Sigmun Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg- mempunyai implikasi yang berbeda pada analisis konsumen dan strategi pemasaran. (a) TEORI FREUD Sigmun Freud mengasumsikan bahwa kwkuatan psikologi yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati merek- merek tertentu, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang terlihat nyata pada merek- merek tersebut, melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar. Wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek dapat memicu asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu. Teknik yang juga disebut penjejangan (laddering) dapat digunakan untuk menelusuri motivasi seseorang mulai dari motivasi yang bersifat alat sampai ke motivasi yang lebih bersifat

36

tujuan. Kemudian pemasar dapat memutuskan pada tingkat mana pesan dan daya tarik mau dikembangkan. (b) TEORI MASLOW Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Karena kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhankebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling penting., kemudian akan berusaha memuaskan kebutuhan yang terpenting berikutnya. Teori Maslow membantu para pemasar memahami cara bermacam- macam produk menyesuaikan dengan rencana, sasaran dan kehidupan konsumen. (c) TEORI HERZBERG Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan

dissatisfiers

(faktor-

faktor

yang

menyebabkan

ketidakpuasan). Tidak hanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya statisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi pembelian. Teori motivasi Herzberg memiliki dua implikasi. Pertama, para penjual harus berusaha sebaik- baiknya menghindari dissatisfiers. Walaupun tidak menyebabkan lakunya produk, hal tersebut bisa dengan mudah menyebabkan produk tersebut tidaj dijual. Kedua, para pabrikan harus mengidentifikasi statisfiers atau motivator pembelian di pasar dan 37

kemudian menyediakan faktor satisfier itu. Satisfier itu akan menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang dibeli pelanggan. 2) Persepsi Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Poin pentingnya adalah bahwa persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. Dalam pemasaran, pemasaran itu lebih penting daripada realitas, karena persepsi itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi : perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif. a) Perhatian selektif, para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian konsumen. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan orang. (a) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhannya saat ini. (b)Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi. (c) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berdeviasi besar terhadap ukuran rangsangan normal. b) Distorsi selektif 38

Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga sesuai pra-konsepsi kita. c) Ingatan Selektif Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung mengingat hal- hal baik yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal- hal baik yang disebutkan tentang produk- produk pesaing. Ingatan selektif menjelaskan mengapa para pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka untuk memastikan bahwa pesan mereka tidak diremehkan. d) Persepsi Subliminal Mekanisme persepsi selektif menuntut keterlibatan dan pemikiran aktif pihak konsumen. Argumennya adalah pemasar diam- diam menanamkan pesan subliminal dalam iklan dan kemasan. 3) Pembelajaran Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 45). Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori pembelajaran

dihasilkan

melalui

perpaduan

kerja

antara

pendorong,

rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan.

39

Pendorong (drives) adalah rangsangan internal kuat yang mendorong tindakan. Isyarat (clues) adalah rangsangan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang. Diskriminasi berarti bahwa orang itu telah belajar mengenali perbedaan diantara sekumpulan rangsangan yang serupa dan karena itu dapat menyesuaikan tanggapannya. Teori pembelajaran mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan atas produk dengan mengaitkannya pada dorongan yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan pendorong atau motivasi dan memberikan pengukuhan yang positif. 4) Memori Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang ketika mengarungi hidup dapat berakhir dlam memori jangka panjang. Para psikolog kognitif membedakan memori jangka pendek (STM- short term memory) – gudang yang lebih permanen. Pandangan yang paling luas diterima terhadap struktur memori jangka-panjang mencakup beberapa jenis formulasi model asosiatif. Titik pertemuan adalah informasi tersimpan yang ditautkan oleh sambungan yang kekuatannya bervariasi. Jenis informasi apapun dapat disimpan dalam jaringan memori, termasuk informasi verbal, visual, abstrak atau konstektual. Proses aktifasi yang menyebar dari titik pertemuan ketitik pertemuan teraktifikasi

karena informasi eksternl mengalami encode atau informasi

internal didapatkan kembali dari LTM, titik –titik pertemuan lain juga diaktivasi jika titik-titik tersebut cukup kuat untuk diasosiasikan dengan titik pertemuan tadi. Konsisten dengan model memori jaringan asosiatif, pengetahuan merek konsumen dalam memori dapat dikonseptualisasikan terdiri dari titik 40

pertemuan dalam memori dengan berbagai asosiasi yang terkait. Kekuatan dan organisasi dari asosiasi ini akan menjadi determinan penting atas informasi yang dapat diingat tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pemikiran, perasaan, persepsi, citra, pengalaman, keyakinan, sikap dan lain-lain yang terkait dengan merek yang tersambung dengan titik pertemuan (node) merek. Pemasaran dapat terlihat meyakinkan bila para konsumen memiliki jenis pengalaman produk dan layanan yang tepat seperti strutur pengenalan merek yang diciptakan dan dipertahankan dalam memori. a) PROSES MEMORI : ENCODING Encoding Memori merujuk pada bagaimana dan dimana informasi masuk kedalam memori. Encoding memori dapat dicirikan meurut jumlah atau kuantitas pengolahan yang diterima informasi saat encoding (yakni berapa banyak pemikiran seseorang tentang informasi) dan sifat atau mutu pengolahan yang diterima informasi pada saat encoding (yakni cara seseorang berpikir tentang informasi). Kuantitas dan kualitas pengolah akan menjadi determinan penting kekuatan sebuah asosiasi. Pada umumnya, semakin banyak perhatian diberikan pada pengartian informasi selama encoding, maka akan semakin kuat asosiasi hasil dalam memori.

Ketika seorang konsumen

secara

aktif berpikir tentang

“mengelaborasi” makna informasi produk atau layanan, asosiasi yang lebih kuat diciptakan memori. Determinan lain dari kekuatan asosiasi yang ada dalam memori. Akan lebih mudah bagi para konsumen untuk menciptakan asosiasi terhadap informasi baru ketika struktur pengetahuan relevan yang ekstentif sudah ada dalam memori. Satu alasan mengapa pengalaman 41

pribadi menciptakan asosiasi merek yang kuat seperti itu adalah informasi tentang produk kemungkinan dihubungkan dengan pengetahuan yang ada. Selain kesesuaian atau konsistensi dengan pengetahuan yang ada, kemudahan suatu informasi yang dipadukan menjadi struktur pengetahuan yang mantap juga tergantung pada sifat informasi tersebut, dari segi karakteristik seperti kesederhanaan, kegairahan, dan kekonkritan. Paparan

berulang

informasi

memberikan

peluang

besar

bagi

pengolahan, sehingga ada potensi untuk mendapatkan asosiasi yang lebih kuat. Akan tetapi, riset iklan terbaru dalam tataran lapangan mengemukakan bahwa pertimbangan kualitatif dan cara atau gaya pengolahan konsumen yang ditimbulkan oleh sebuah iklan umumnya lebih penting daripada jumlah kumulatif dari paparan iklan. Dengan kata lain, level ulungan yang tinggi untuk sebuah iklan yang tidak melibatkan dan tidak membujuk, kemungkinan tidak memiliki penjualan yang sama banyak. b) PROSES MEMORI : MENDAPATKAN KEMBALI INGATAN Mendapatkan kembali memori merujuk pada bagaimana informasi membangkitkan kembali memori kita. Menurut memori jaringan asosiatif, kekuatan asosiasi merek meningkatkan kemungkinan informasi dapat diakses maupun kemudahan untuk diingat kembali oleh “ aktivasi menyebar”. Ingatan yang berhasil atas informasi merek oleh konsumen tidak tergantung hanya pada kekuatan informasi itu dalam memori. Ada tiga faktor yang sangat penting :

42

(a) Adanya informasi produk lain dalam memproduksi efek campur tangan. Ia bisa menyebabkan informasi diremehkan. Satu tantangan dalam satu kategori dikerubuti banyak pesaing. (b)Masa sejak pemaparan saat encoding mempengaruhi kekuatan dari asosiasi merek baru- semakin lama waktu penundaan, semakin lemah asosiasinya. Akan tetapi waktu yang berlalu sejak peluang pemaparan terakhir, secara umum dilihat sebagai memproduksi hanya kerusakan bertahap. Para psikolog kognitif yakin bahwa memori itu sangat mampu bertahan, sehingga

begitu informasi disimpan dalam memori, lama

sekali baru keliatan asosianya rusak. Informasi mungkin tersedia dalam memori namun mungkin tidak dapat diakses tanpa petunjuk atau pengingat yang memadai untuk mendapatkan kembali memori. Asosiasi tertentu untuk merek yang “ muncul dalam pikiran” tergantung pada konteks dimana merek dipertimbangkan. Akan tetapi, semakin petunjuk dihubungkan dengan sepotong informasi, semakin besar kemungkinan informasi dapat diingat. Efektifitas petunjuk dihubungkan dengan sepotong informasi, semakin besar kemungkinan informasi dapat diingat. Efektifitas dari petunjuk untuk mendapatkan kembali ingatan merupakan alasan mengapa pemasaran di dalam (inside) sebuah supermarket atau toko eceran manapun itu begitu penting- dari segi kemasan produk actual, penggunaan paparan papan iklan mini dalam toko, dan lain-lain. Informasi yang ada pada pengingat yang mereka sajikan dari iklan atau informasi lain yang sudah dibawa keluar toko akan menjadi penentu utama pengambilan keputusan konsumen. E. PENELITIAN TERDAHULU 43

M. Arief Mufraini (2009) dalam penelitiannya mengenai “Analisis faktor exploratory dan confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”. Penelitian ini menggunakan metode exploratory dan confirmatory. Hasil analisis faktor exploratory menunjukkan bahwa faktor-faktor yang membentuk keputusan nasabah atas penggunaan produk dan jasa BMI adalah dari 23 butir/indikator dapat terekstrak/ reduksi menjadi 6 faktor. Dimana faktor pertama adalah faktor aksesibiliti terkait dengan faktor-faktor kemudahan mencapai lokasi domisili BMI. Kedua adalah faktor produk terkait dengan sejumlah indikator yang menunjukkan keunikan produk dan jasa bank BMI yang beroperasional berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Ketiga adalah faktor syariah terkait dengan wawasan syariah dalam operasional penyajian produk dan jasa BMI secara syariah. Keempat adalah faktor promosi terkait dengan promosi yang menarik emosi keislaman nasabah. Kelima adalah faktor fasilitas dan pelayanan yang ditatarkan oleh BMI. Keenam adalah brand image BMI yang terkait dengan citra dan branding yang dibangun BMI untuk menarik nasabah. Dari keenam faktor tersebut, pengujian spesifikasi model secara konfirmatif menunjukkan bahwa kecocokan yang paling baik dari spesifikasi model yang mempengaruhi keputusan nasabah adalah dengan cara tidak mengikut sertakan faktor syariah sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor tempat, faktor produk, faktor syariah, faktor produksi, faktor fasilitas dan pelayanan, serta faktor merek merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk dan jasa bank syariah. Dalam penelitian (Amat Yunus: 2005) “Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat Masyarakat menggunakan jasa perbankan syariah” dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis logistic binary regression, berdasarkan hasil penelitian dapat

44

disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut: (1) Faktor pendidikan masyarakat memiliki pengaruh signifikan terhadap minat menggunakan bank syariah. (2) Faktor pengetahuan masyarakat tentang perbankan syariah memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah. (3) Beberapa hal menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih bank syariah antara lain pada pertimbangan aksesibilitas, jumlah jaringan kantor dan ATM, pelayanan bank dan aspek syariah, faktor tingginya bagi hasil atau suku bunga sangat kecil. (4) Sumber informasi tentang perbankan lebih banyak diperoleh masyarakat Bekasi melalui media massa dibandingkan sarana lain. (5) Berdasarkan statistik, sebagian besar masyarakat yang menolak atau tidak menggunakan bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang bank syariah, Faktor penolakan juga disebabkan oleh sedikitnya jaringan ATM dan kantor bank syariah. (6) Sikap masyarakat terhadap fatwa MUI tentang bunga bank haram memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat untuk menggunakan bank syariah. Dalam penelitian (Samsudin:2005) “Mengapa nasabah memilih menggunakan jasa bank syariah” penelitian ini menggunakan analisis Deskriptif – korelasi, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan faktor dominan atau yang paling mempengaruhi nasabah untuk menabung di Bank Syariah Mandiri adalah Faktor fasilitas dan pelayanan. F. Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran dalam Sugiyono, 2009:88). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Berdasarkan landasan teori diatas, maka diperlukan sebuah analisa mengenai

45

bagaimana pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.2 kerangka pemikiran

Faktor Budaya (X1)

Faktor Sosial (X2)

Faktor pribadi (X3)

Faktor Psikologis (X4)

Keputusan nasabah dalam memilih bank syariah (Y)

Uji Validitas & Uji Reliabilitas Uji Regresi Berganda Uji T & Uji F

Kesimpulan

H. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor Budaya (X1), faktor Sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) terhadap Keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah(Y). Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor Budaya (X1), faktor Sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) terhadap Keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah (Y).

46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor dan variabel-varibel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan akan sangat berguna bagi para pemula (Abdul Hamid, 2007:28). Penelitian ini menggunakan metode Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan fenomena dengan cara melukiskan dan mengklasifikasikan fakta atau karakteristik fenomena tersebut secara faktual dan cermat. 47

Sedangkan analisis kualitatif menggunakan model regresi logistik (logit) dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana tingkat probabilitas (peluang) masyarakat menjadi nasabah bank syariah dan mengetahui kelompok masyarakat yang potensial menjadi nasabah bank syariah. Sebelum analisis deskriptif dilakukan, penulis terlebih dahulu melakukan analisis validitas dan reliabilitas untuk mengukur tingkat kevalidan dan keandalan kuesioner. Dalam penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi pada budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah Masyarakat Ciputat yang mengunakan jasa Bank Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anngota yang diteliti (Istijanto, 2009:113). Popilasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Ciputat yang mengunakan jasa Bank Syariah. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008:91). Sampel dapat didefinisikan sebagai

suatu bagian yang ditarik dari

populasi (Istijanto, 2009:113). Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah metode non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:95). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. 48

Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007: 30). Metode convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Ridwan dan Engkos, 2008: 49) :

n=

N N.d2 + 1

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan hasil sensus penduduk, penduduk ciputat tahun 2010 berjumlah 195.900 orang sehingga penentuan sampelnya adalah sebagai berikut: n=

195.900 195.900(0,12) + 1

= 195.900 1.960

= 99,94897

49

Dari hasil perhitungan diatas dibulatkan menjadi 100 sampel yang merupakan nasabah pengguna jasa perbankan syariah. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Ciputat pengguna jasa bank syariah. Penelitian ini menggunakan 100 sampel dalam penyebaran koesionernya. C. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data primer diperoleh peneliti dengan pengisisan kuesioner yang diisi oleh responden yaitu para nasabah nasabah pengguna jasa bank syariah Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. (Husein Umar, 2002: 114). Kuesioner berisi pertanyaan mengenai data responden dan pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala likert. jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif jawaban, sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Likert Bobot Kategori 5 Sangat Setuju 4 Setuju 3 Agak Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 1. 1 Sangat Tidak Setuju Sumber : Husein Umar, 2002: 89

b. Data Sekunder 50

Data sekunder merupakan data – data yang diperoleh dari berbagai literatur baik dalam bentuk buku, majalah, koran, internet, jurnal dan lain-lain. Dalam penelitian ini sekunder merupakan data pendukung. 2. Jenis Data Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan diolah dan dianalisis dengan cara sebagai berikut : a. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif merupaan metode analisis mencantumkan data yang bukan merupakan angka atau data yang ketentuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka (Arikunto, 2002 : 124). b. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitun angka-angka dengan rumusrumus yang relevan. 3. Metode Pengumpulan Data 

Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009:162) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau 51

terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet (email). Kuesioner adalah pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada nasabah Bank Syariah yang melakukan transaksi di bank tersebut. Kerangka kuesioner pada penelitian ini dibagi dalam tiga bagian yaitu 1) Bagian yang memuat keterangan mengenai identitas penelti, tujuan peneliti, serta pemuka kuesioner. 2) Bagian yang memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden seperti jenis kelamin dan pekerjaan. 3) Pertanyaanatau pernyataan mengenai informasi atas keterangan yang berkaitan dengan perilaku nasabah yang akan diteliti terhadap Bank Syariah Mandiri. Bagian ini merupakan inti dari kuesioner. D. Metode Analisis a.

Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu daftar (konstuk) pertanyaan atau pernyataan. Validitas, menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dapat dikatakan, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang hedak diteliti. Dalam (Fauzana Ilhami: 50) Uji validitas dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisis, yang menghitung koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya, dengan menggunakan prosedur statistik person’s product moment correlation. Biasanya syarat minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga apabila ada

52

korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:267) . b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. (Husein Umar, 2002: 135 ). Uji ini digunakan untuk menguji seberapa konsisten satu atau seperangkat pengukuran mengukur suatu konsep yang diukur. Reabilitas instrumen dilihat dari Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. (Imam Ghozali, 2001: 42).

c.

Regresi Linear Berganda Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. (Ridwan, Engkos Achmad Kuncoro 2008: 83). Analisis ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel dependen (Y). Metode ini juga bisa digunakan sebagai ramalan sehingga dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatu variabel X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y begitu juga sebaliknya. Untuk menghitung regresi linear berganda digunakan rumus sebagai berikut: Y= a+b1X1+ b2X2 + b3X3 +b4X4 +e 53

Dimana: Y = Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah X1 = Kebudayaan X2 = Sosial X3 = Pribadi X4 = Psikologis a = Intersip atau Konstanta b1,2,3,4 = Koefisien Regresi e = Standar Error kemudian uji hipotesis regresi linear berganda secara parsial dan simultan. a. Yaitu dengan melihat nilai thitung atau Fhitung dan dibandingkan dengan nilai ttabel atau Ftabel maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai thitung atau Fhitung lebih kecil dari nilai ttabel dan Ftabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha ditolak. b. Yaitu dengan menggunakan nilai signifikannya (sig). Jika nilai signifikannya lebih kecil dari taraf signifikan yang ditentukan maka Ho ditolak dan dan menerima Ha, tetapi jika signifikansinya lebih besar dari taraf signifikan yang telah ditentukan maka Ho diterima dan Ha ditolak. d. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda

54

Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linear berganda adalah untuk melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar model regresi yaitu heteroskedastisitas dan multikolinearitas. a. Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinieritas sempurna. Mengamati nilai R2, Fhitung dan thitung, jika R2 dan Fhitug tinggi sementara nilai thitung banyak yang tidak signifikan, maka pada model regresii diindikasikan ada multikolinearitas. (Kuncoro, 2001: 114). Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan variabel inflation (VIF). Model regresi yang bebas multikolinearitas nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. b. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varian tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas. Data

SPSS

metode

yang

sering

digunakan

untuk

mendeteksi

adanya

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang

55

menunjukkan hubungan antara Regression Studenties Residual dengan Regression Standardized Predicted Value (Santoso, 2001: 210). Untuk mengetahui ada tidaknya, heteroskedastisitas ada beberapa cara, yaitu: 1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residuelnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan Zpred dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi- Y sesungguhnya). 2. Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik- titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka, mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. e.

Normalitas Uji normalitas perlu dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terkait, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Syarat untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal dan mendekati normal. Normal data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya dengan kurva normal P-plot. Suatu model dikatakan berdistribusi normal jika model tersebut menghasilkan grafik data yang menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. (Santoso, 2001: 212).

f.

Uji F (F-test) Untuk mengetahui makna nilai F-test tersebut akan dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan (sig.F) dengan tingkat signifikan (α =5%). Apabila sig. F ≤0.05 atau

56

apabila F hitung > F table, maka hipotesis nol ditolak artinya variable independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dpendent. g.

Uji t Hitung Uji t hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pada output SPSS dapt dilihat pada tabel Coefficientsa. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.

E. Operasional Variabel Penelitian Table 3.2 no 1

2

Variabel X Sub variabel Budaya 1.1 Budaya (Kotler Philip, 2007:214-417) 1.2 Sub Budaya

Sosial (Kotler Philip, 2007: 217221)

1.3 Kelompok Sosial 2.1 Kelompok Acuan

Indikator 1.1.1 Nilai 1.1.2 Persepsi 1.1.3 Preferensi 1.2.1 Kebudayaan 1.2.2 Agama 1.2.3 Kelompok ras 1.2.4 Wilayah geografis 1.3.1 kelas sosial 2.1.1 Sikap 2.1.2 Prilaku 2.1.3 Kebiasaan

2.2 Keluarga

3

2.2.1 Orang tua 2.2.2 Kerabat dekat 2.3 Peran dan Status 2.3.1 Posisi 2.3.2 Jabatan Pribadi 3.1 Usia dan Tahap siklus 3.1.1 Selera (Kotler Philip, hidup 3.1.2 Kebutuhan materil 2007: 222225) 3.2 Pekerjaan dan

3.2.1 Penghasilan 57

Lingkungan ekonomi 3.3 Kepribadian Konsep diri

3.2.2 Konsumsi dan 3.3.1 Kepercayaan diri 3.3.2 Dominasi 3.3.3 Kehormatan 3.4 Gaya hidup dan Nilai 3.4.1 Aktivitas 3.4.2 Minat 3.4.3 Opininya 4

Psikologi (Kotler Philip,2007 :226-233)

No Variabel Y Keputusan (sudartik,2009)

4.1 Motivasi

4.1.1 Kebutuhan

4.2 Presepsi

4.2.1 Mengorganisasi 4.2.2 Mengimplementasi

4.3 Belajar

4.3.1 Pengalaman

4.4 Memori

4.4.1 Iklan

Indikator 1.Persepsi melihat kinerja / Performance karyawan 2. Kepuasan akan produk yang ditawarkan 3. Penyediaan informasi pada saat diminta 4. Kontak dengan nasabah sangat tinggi 5. Pertimbangan kualitas pelayanan 6. Pertimbangan periklanan

58

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Ciputat Ciputat adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Ciputat merupakan kecamatan dari Kabupaten Tangerang. Kecamatan Ciputat terletak di sebelah selatan kabupaten Tangerang, luas Kecamatan Ciputat ini adalah 3.626 Ha, dengan letak ketinggian dari permukaan laut 44 m dan memiliki curah hujan rata – rata 2000 – 3000 mm / tahun. Tabel 4.1 Sensus Penduduk Ciputat 2010 Kecamatan

Laki-laki

perempuan

Jumlah 59

Ciputat

99.387

96.513

195..900

Sumber: data BPS 2010

B. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat (Suliyanto, 2005:40). Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur benarbenar mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Biasanya syarat minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga papbila ada korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:267) . Untuk menguji apakah butir-butir pernyataan itu valid, dilakukan try out penyebaran kuesioner kepada 30 responden pada Nasabah yang menggunakan jasa perbankan syariah dengan memberikan 36 butir pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari semua pernyataan tersebut. Kuesioner dibagi ke dalam lima faktor utama yaitu budaya, sosial, pribadi, psikologi dan keputusan pembelian. Setelah dilakukan try out terhadap 30 responden dan 36 pertanyaan, dapat dilihat hasil dari try out sebagai berikut: Tabel 4.2 60

Data hasil try out No Pertanyaan

Corrected ItemTotal Correlation

Cronbach’s Alpha if item Deleted

Keterangan

1.

.326

.896

Valid / Reliabel

2.

.382

.895

Valid / Reliabel

3.

.545

.892

Valid / Reliabel

4. 5.

.449 .521

.894 .893

Valid / Reliabel Valid / Reliabel

6.

.538

.893

Valid / Reliabel

7.

.072

.900

Tidak Valid / Reliabel

8. 9.

.236 .489

.897 .894

Tidak Valid / Reliabel Valid / Reliabel

10. 11.

.509 .360

.893 .896

Valid / Reliabel Valid / Reliabel

12.

.425

.895

Valid / Reliabel

13. 14. 15.

.266 .337 .268

.898 .897 .898

Tidak Valid / Reliabel Valid / Reliabel Valid / Reliabel

16.

.543

.894

Valid / Reliabel

17.

.552

.893

Valid / Reliabel

18. 19.

.589 .683

.891 .892

Valid / Reliabel Valid / Reliabel

20. No Pertanyaan

.891 Cronbach’s Alpha if item Deleted .890

Valid / Reliabel Keterangan

21.

.626 Corrected ItemTotal Correlation .713

22.

.317

.896

Valid / Reliabel

23.

.419

.895

Valid / Reliabel

24. 25.

.566 .589

.892 .893

Valid / Reliabel Valid / Reliabel

26.

.651

.891

Valid / Reliabel

27.

.460

.894

Valid / Reliabel

28. 29.

.375 .588

.895 .891

Valid / Reliabel Valid / Reliabel

30. 31.

.378 .181

.896 .898

Valid / Reliabel Tidak Valid / Reliabel

32.

.284

.896

Tidak Valid / Reliabel

33.

.135

.898

Tidak Valid / Reliabel

34.

.675

.891

Valid / Reliabel

35. 36.

.409 .147

.895 .899

Tidak Valid / Reliabel Tidak Valid / Reliabel

Valid / Reliabel

Sumber : data diolah, 2011

Hasil try out pada tabel 4.2 dapat diperoleh data yang tidak valid sebanyak 8 butir pertanyaan. Dikarenakan nilai korelasinya dari masing-masing butir pertanyaan sangat rendah. Berdasarkan arahan dosen pembimbing, maka pernyataan yang tidak 61

valid pun di ubah dan dikembangkan. Setelah mengubah dan mengembangkan kuesioner yang ada, maka dilanjutkan dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 100 responden. Setelah peneliti melakukan atau membagikan kuesioner kepada 100 responden yaitu nasabah yang menggunakan jasa perbankan syariah, kemudian diolah dengan bantuan SPSS 17.0, hasilnya tidak ada satupun pertanyaan yang memiliki nilai korelasi yang negatif yang berarti ke pertanyaan adalah valid dan realibel (lihat tabel 4.3).

Tabel 4.3 Validitas dan reliabilitas No Pertanyaan

Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted

keterangan

Nilai

.460

.920

Valid / Reliabel

Preferensi

.529

.919

Valid / Reliabel

Kebudayaan

.381

.921

Valid / Reliabel

Agama

.561

.918

Valid / Reliabel

Kelompok ras

.465

.919

Valid / Reliabel

Wilayah geografis

.441

.920

Valid / Reliabel

kelas sosial

.656

.917

Valid / Reliabel

Sikap

.440

.920

Valid / Reliabel

Prilaku

.582

.918

Valid / Reliabel

Kebiasaan

.622

.917

Valid / Reliabel

Orang tua

.471

.919

Valid / Reliabel

Kerabat dekat

.356

.921

Valid / Reliabel

Posisi

.435

.920

Valid / Reliabel

Jabatan

.520

.919

Valid / Reliabel

Selera

.607

.917

Valid / Reliabel

Kebutuhan materil

.473

.919

Valid / Reliabel

Penghasilan

.552

.918

Valid / Reliabel

Konsumsi

.486

.919

Valid / Reliabel

Kepercayaan diri

.471

.919

Valid / Reliabel

Dominasi

.394

.920

Valid / Reliabel

62

Kehormatan

.550

.918

Valid / Reliabel

Aktivitas

.419

.920

Valid / Reliabel

Minat

.475

.919

Valid / Reliabel

Opininya

.568

.918

Valid / Reliabel

Kebutuhan

.502

.919

Valid / Reliabel

Mengorganisasi

.399

.920

Valid / Reliabel

Mengimplementasi

.340

.921

Valid / Reliabel

Pengalaman

.467

.919

Valid / Reliabel

Iklan

.421

.920

Valid / Reliabel

Persepsi melihat kinerja / Performance karyawan

.499

.919

Valid / Reliabel

Kepuasan akan produk yang ditawarkan

.589

.918

Valid / Reliabel

Penyediaan informasi pada saat diminta

.572

.919

Valid / Reliabel

Kontak dengan nasabah sangat tinggi

.464

.919

Valid / Reliabel

Pertimbangan kualitas pelayanan

.541

.919

Valid / Reliabel

Pertimbangan periklanan

.456

.919

Valid / Reliabel

Sumber: data diolah, 2011

2. Reliabilitas Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. (Imam Ghozali, 2001: 42). Tabel realibilitas dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini : Table 4.4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.921

.926

35

Dari tabel diatas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,926 > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa ke-35 variabel tersebut adalah valid dan realibel untuk mengukur pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah C. Penemuan dan Pembahasan 1.

Karakteristik Responden

63

Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah 100 responden yang merupakan pengguna jasa perbankan syariah yaitu pada masyarakat tangsel yang menggunakan jasa perbankan syariah, yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5 jenis kelamin Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

laki-laki

28

28.0

28.0

28.0

perempuan

72

72.0

72.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber:, data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden

adalah

perempuan yaitu sebanyak 72 responden atau 72% dan sisanya sebanyak 28 responden atau 28% adalah laki-laki. Kesimpulannya adalah bahwa jasa perbankan syariah banyak digunakan oleh kaum perempuan. Tabel 4.6 usia Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

16-20

9

9.0

9.0

9.0

21-30

72

72.0

72.0

81.0

31-40

16

16.0

16.0

97.0

di atas 40

3

3.0

3.0

100.0

100

100.0

100.0

Total

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat 9 responden atau 9% berusia 16-20 tahun, 72 responden atau 72% berusia 21-30 tahun, 16 responden atau 16% berusia 31-40 tahun, 3 responden atau 3% berusia diatas 40 tahun.

Tabel 4.7 pendidikan terakhir Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

D3

6

6.0

6.0

6.0

S1

49

49.0

49.0

55.0

S2

1

1.0

1.0

56.0

SMA

44

44.0

44.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

64

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.7, menunjukkan bahwa 6 responden atau 6% berpendidikan D3, 49 responden atau 49% berpendidikan SI, 1 responden atau 1% berpendidikan S2, 44 responden atau 44% berpendidikan SMA. Hal ini menyimpulkan bahwa kebanyakan nasabah berpendidikan S1.

Tabel 4.8 pekerjaan Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

ibu rumah tangga

5

5.0

5.0

5.0

Karyawan Swasta

32

32.0

32.0

37.0

lain-lain

1

1.0

1.0

38.0

Pegawai negeri

10

10.0

10.0

48.0

pelajar/mahasiswa

44

44.0

44.0

92.0

Wiraswasta

8

8.0

8.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17,2011

Dari hasil tabel 4.8 menunjukkan bahwa 5 responden 5% ibu rumah tangga, 32 responden atau 32% karyawan swasta, 1 responden atau 1% lainnya, 10 responden atau 10% pegawai negeri, 44 responden atau 44% pelajar/mahasiswa, 8 responden atau 8% wiraswata. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi mahasiswa dalam menggunakan jasa perbankan syariah. Tabel 4.9 pendapatan perbulan Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

diatas Rp 3.000.000

15

15.0

15.0

15.0

Rp 1.100.000 - Rp 2.000.000

28

28.0

28.0

43.0

Rp 2.100.000 - Rp 3.000.000

19

19.0

19.0

62.0

Rp 500.000 - Rp 1.000.000

38

38.0

38.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.9, menunjukkan bahwa 15 responden atau 15% memiliki pendapatan diatas Rp 3.000.000, 28 responden atau 28% memiliki pendapatan Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000, 19 responden atau 19% memiliki pendapatan Rp 2.100.000

65

– Rp 3.000.000, 38 responden atau 38% memiliki pendapatan Rp 500.000 – Rp 1.000.000.

Tabel 4.10 lama menjadi nasabah bank syariah Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

1 tahun

29

29.0

29.0

29.0

2 tahun

34

34.0

34.0

63.0

3 tahun

13

13.0

13.0

76.0

diatas 5 tahun

5

5.0

5.0

81.0 100.0

kurang dari 1 tahun

19

19.0

19.0

Total

100

100.0

100.0

sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.10. menunjukkan bahwa 29 responden atau 29% menjadi nasabah 1 tahun, 34 responden atau 34% menjadi nasabah 2 tahun, 13 responden atau 13% menjadi nasabah 3 tahun, 5 responden atau 5% menjadi nasabah diatas 5 tahun, 19 responden atau 19 % menjadi nasabah kurang dari 1 tahun.

2.

Faktor Budaya (X1) Tabel 4.11 memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

ragu-ragu

6

6.0

6.0

6.0

setuju

63

63.0

63.0

69.0

sangat setuju

31

31.0

31.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.11, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam terdapat 6 responden atau 6% menyatakan raguragu, 63 responden atau 63% menyatakan setuju, dan 31 responden atau 31% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa memilih Bank Syariah karena sesuai dengan ajaran islam, di dasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta

66

larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram kebanyakan umat islam telah menjalankan perintah itu. Tabel 4.12 Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

6

6.0

6.0

6.0

ragu-ragu

19

19.0

19.0

25.0

Setuju

60

60.0

60.0

85.0 100.0

sangat setuju

15

15.0

15.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.12, penilaian responden mengenai lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional terdapat 6 responden atau 6% menyatakan tidak setuju, 19 responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah daripada bank konvensional. adanya keyakinan yang kuat dikalangan masyarakat muslim bahwa bank konvensional itu mengandung unsur riba yang di larang Islam dan kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari peresoalan riba. Tabel 4.13 Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

29

29.0

29.0

29.0

ragu-ragu

20

20.0

20.0

49.0

Setuju

41

41.0

41.0

90.0 100.0

sangat setuju

10

10.0

10.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.13, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam terdapat 29 responden atau 29% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 20% menyatakan ragu-ragu, 41 responden atau 41% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 10% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena

67

sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam. dengan jumlah pemeluk Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia. Tabel 4.14 Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam) Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

6

6.0

6.0

6.0

ragu-ragu

11

11.0

11.0

17.0

setuju

57

57.0

57.0

74.0 100.0

sangat setuju

26

26.0

26.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.14, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam) terdapat 6 responden atau 6% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, dan 26 responden atau 26% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam). dimana Perbankan syariah

berusaha mengakomodir

berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip Syari'ah Islam. Tabel 4.15 Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena hampir seluruh orang jawa beragama islam Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

12

12.0

12.0

12.0

tidak setuju

44

44.0

44.0

56.0

ragu-ragu

26

26.0

26.0

82.0

setuju

17

17.0

17.0

99.0

sangat setuju

1

1.0

1.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.15, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena hamper seluruh orang jawa beragama islam terdapat 12 responden atau 12% menyatakan sangat tidak setuju, 44 responden atau 44% menyatakan tidak setuju, 26 responden atau 26% menyatakan ragu-ragu, 17 responden atau 17% menyatakan setuju, dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan umat muslim di Indonesia telah meluas tidak 68

hanya terpusat pada pulau jawa. Sehingga responden lebih banyak menyatakan tidak setuju untuk memilih bank syariah karena berasal dari jawa. Tabel 4.16 Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah Frequency Valid

sangat tidak setuju

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

2

2.0

2.0

2.0

tidak setuju

35

35.0

35.0

37.0

ragu-ragu

34

34.0

34.0

71.0

setuju

23

23.0

23.0

94.0

sangat setuju

6

6.0

6.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.16, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah terdapat 2 responden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 35 responden atau 35% menyatakan tidak setuju, 34 responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 23 responden atau 23% menyatakan setuju, dan 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat yang tinggi untuk bertransaksi secara halal melalui bank syariah tanpa memperdulikan lokasi yang jauh. Tabel 4.17 Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan kelas sosial saya Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

8

8.0

8.0

8.0

tidak setuju

20

20.0

20.0

28.0

ragu-ragu

34

34.0

34.0

62.0

Setuju

31

31.0

31.0

93.0

sangat setuju

7

7.0

7.0

100.0

100

100.0

100.0

Total

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.17, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena masuk dalam golongan kelas sosial saya terdapat 8 responden atau 8% menyatakan sangat tidak setuju, 20 responden atau 20% menyatakan tidak setuju, 34 responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 31 responden atau 31% menyatakan setuju, dan 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

69

bahwa nasabah memilih bank syariah bukan dari pertimbangan kelas sosial karena sebagian besar nasabah memilih ragu-ragu. 3.

Faktor Sosial (X2) Tabel 4.18 Memilih bank syariah karena menentang riba Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

tidak setuju

2

2.0

2.0

3.0

ragu-ragu

18

18.0

18.0

21.0

setuju

50

50.0

50.0

71.0 100.0

sangat setuju

29

29.0

29.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.18, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena menentang riba terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 29 responden atau 29% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah menentang riba merupakan hal yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari adanya 50 nasabah menyatakan setuju. Tabel 4.19 Memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

3

3.0

3.0

3.0

ragu-ragu

18

18.0

18.0

21.0

setuju

56

56.0

56.0

77.0 100.0

sangat setuju

23

23.0

23.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.19, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya menjalani perilakudan gaya hidup yang islami terdapat 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju. 70

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas nasabah memilih bank syariah karena ingin membuat diri mereka menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami.

Tabel 4.20 Memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

12

12.0

12.0

12.0

ragu-ragu

25

25.0

25.0

37.0

setuju

48

48.0

48.0

85.0

sangat setuju

15

15.0

15.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.20, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami terdapat 12 responden atau 12% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah, terliha dari banyaknya nasabah yang memilih setuju.

Tabel 4.21 Memilih bank syariah karena mengikuti orang tua Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

8

8.0

8.0

8.0

tidak setuju

48

48.0

48.0

56.0

ragu-ragu

28

28.0

28.0

84.0

setuju

12

12.0

12.0

96.0

sangat setuju

4

4.0

4.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: Data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.21, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena mengikuti orang tua terdapat 8 responden atau 8% menyatakan sangat tidak setuju, 48 responden atau 48% menyatakan tidak setuju, 28 responden atau 28% menyatakan ragu-ragu, 12 responden atau 12% menyatakan setuju, dan 4 responden atau 4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank

71

syariah tidak terpengaruh oleh orang tuanya terlihat dari banyaknya nasabah yang memilih tidak setuju dengan memilih bank syariah karena mengikuti orang tua.

Tabel 4.22 Memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

8

8.0

8.0

8.0

tidak setuju

49

49.0

49.0

57.0

ragu-ragu

25

25.0

25.0

82.0

setuju

16

16.0

16.0

98.0

sangat setuju

2

2.0

2.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.22, penilaian responden mengenai memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh oleh kerabat dekat terdapat 8 responden atau 8% menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 49% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 16 responden atau 16% menyatakan setuju, dan 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah tidak terpengaruh oleh kerabat dekat terlihat dari banyaknya nasabah yang memilih tidak setuju dengan memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat. S

Tabel 4.23 Memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

6

6.0

6.0

6.0

tidak setuju

47

47.0

47.0

53.0

ragu-ragu

23

23.0

23.0

76.0

setuju

19

19.0

19.0

95.0 100.0

sangat setuju Total

5

5.0

5.0

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.23, penilaian responden mengenai memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja terdapat 6 responden atau 6% menyatakan sangat tidak setuju, 47 responden atau 47% menyatakan tidak setuju, 23 responden atau 23% menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19% menyatakan setuju, dan 5 72

responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Banyaknya nasabah yang tidak setuju menunjukkan bahwa lingkungan kerja tidak terlalu dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah.

Tabel 4.24 Memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

11

11.0

11.0

11.0

tiddak setuju

49

49.0

49.0

60.0

ragu-ragu

24

24.0

24.0

84.0

setuju

11

11.0

11.0

95.0

sangat setuju

5

5.0

5.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: Data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.24, penilaian responden mengenai memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor terdapat 11 responden atau 11% menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 49% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 11 responden atau 11% menyatakan setuju, dan 5 responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 49 nasabah tidak setuju memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatannya di kantor artinya hal ini tidak menjadi pertimbangan bagi nasabah dalam memilih bang syariah. 4.

Faktor Pribadi (X3) Tabel 4.25 Memilih bank syariah karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya Frequency

Valid

sangat tidak setuju

2

Percent 2.0

Valid Percent

Cumulative Percent

2.0

2.0

tidak setuju

8

8.0

8.0

10.0

ragu-ragu

21

21.0

21.0

31.0

setuju

58

58.0

58.0

89.0 100.0

sangat setuju

11

11.0

11.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.25, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya terdapat 2 responden 73

atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden atau 8% menyatakan tidak setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan seleranya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 58 nasabah menyatakan setuju.

Tabel 4.26 Memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

12

12.0

12.0

12.0

ragu-ragu

27

27.0

27.0

39.0

setuju

44

44.0

44.0

83.0

sangat setuju

17

17.0

17.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.26, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional terdapat 12 responden atau 12% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% menyatakan ragu-ragu, 44 responden atau 44% menyatakan setuju, dan 17 responden atau 17% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 44 nasabah menyatakan setuju. Tabel 4.27 Memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan yang saya dapatkan Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

3

3.0

3.0

3.0

tidak setuju

21

21.0

21.0

24.0

ragu-ragu

29

29.0

29.0

53.0

setuju

41

41.0

41.0

94.0

sangat setuju

6

6.0

6.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

74

Dari hasil tabel 4.27, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sesuai dengan penghaasilan yang saya dapatkan terdapat 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden atau 21% menyatakan tidak setuju, 29 responden atau 29% menyatakan ragu-ragu, 41 responden atau 41% menyatakan setuju, dan 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena sesuai dengan penghaasilan yang saya dapatkan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 41 nasabah menyatakan setuju.

Tabel 4.28 Memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

4

4.0

4.0

4.0

ragu-ragu

11

11.0

11.0

15.0

setuju

65

65.0

65.0

80.0

sangat setuju

20

20.0

20.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.28, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena ingin menkonsumsi segala sesuatu dengan halal terdapat 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 65 responden atau 65% menyatakan setuju, dan 20 responden atau 20% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena

ingin

menkonsumsi segala sesuatu dengan halal merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 65 nasabah menyatakan setuju.

75

Tabel 4.29 Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri

Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

tidak setuju

12

12.0

12.0

13.0

ragu-ragu

35

35.0

35.0

48.0

setuju

42

42.0

42.0

90.0

sangat setuju

10

10.0

10.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.29, penilaian responden mengenai menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 12 responden atau 12% menyatakan tidak setuju, 35 responden atau 35% menyatakan ragu-ragu, 42 responden atau 42% menyatakan setuju, 10 responden atau 10% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih menggunakan jasa bank syariah membuat percaya diri merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 42 nasabah menyatakan setuju.

Tabel 4.30 Memilih bank syariah karena teman-teman saya dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

43

43.0

43.0

43.0

ragu-ragu

32

32.0

32.0

75.0

setuju

24

24.0

24.0

99.0 100.0

sangat setuju Total

1

1.0

1.0

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.30, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena teman-teman saya dominan/kebanyakan menggunakan bank syariah terdapat 43 responden atau 43% menyatakan tidak setuju, 32 responden atau 32% menyatakan ragu-ragu, 24 responden atau 24% menyatakan setuju, 1 responden atau 1% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah 76

karena teman-teman saya dominan/kebanyakan menggunakan bank syariah tidak menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 43 nasabah menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.31 Memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

3

3.0

3.0

3.0

tidak setuju

29

29.0

29.0

32.0

ragu-ragu

45

45.0

45.0

77.0

setuju

19

19.0

19.0

96.0

sangat setuju

4

4.0

4.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.31, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena teman merasa lebih dihormati terdapat 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju, 29 responden atau 29% menyatakan tidak setuju, 45 responden atau 45% menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19% menyatakan setuju, 4 responden atau 4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati tidak menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 45 nasabah menyatakan ragu-ragu. Tabel 4.32 Memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

4

4.0

4.0

4.0

tidak setuju

25

25.0

25.0

29.0

ragu-ragu

34

34.0

34.0

63.0

setuju

34

34.0

34.0

97.0

sangat setuju

3

3.0

3.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.32, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya terdapat 4 responden atau 4% menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan tidak setuju, 34 77

responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 34% menyatakan setuju, 3 responden atau 3% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitarnya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah walaupun angka nasabah yang menyatakn setuju dengan ragu-ragu sama-sama 34 nasabah. Tabel 4.33 Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

4

4.0

4.0

4.0

ragu-ragu

12

12.0

12.0

16.0

setuju

57

57.0

57.0

73.0

sangat setuju

27

27.0

27.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.33, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan terdapat 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju, 12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah yang menyatakan setuju.

Tabel 4.34 Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

tidak setuju

1

1.0

1.0

2.0

ragu-ragu

17

17.0

17.0

19.0

setuju

58

58.0

58.0

77.0 100.0

sangat setuju

23

23.0

23.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber : data diolah SPSS 17, 2011

78

Dari hasil tabel 4.34, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena Tabel 4.35 Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya Frequency Valid

Percent

Valid Percent

opini

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

tidak setuju

7

7.0

7.0

8.0

ragu-ragu

24

24.0

24.0

32.0

setuju

61

61.0

61.0

93.0

sangat setuju

7

7.0

7.0

100.0

100

100.0

100.0

Total

masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 17 responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah menyatakan setuju.

5.

Faktor Psikologi (X4)

Sumber : data diolah SPSS 17, 2011

79

Dari hasil tabel 4.35, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 61 responden atau 61% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah menyatakan setuju.

Tabel 4.36 Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas bunga Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

tidak setuju

10

10.0

10.0

11.0

ragu-ragu

37

37.0

37.0

48.0

setuju

45

45.0

45.0

93.0

sangat setuju

7

7.0

7.0

100.0

100

100.0

100.0

Total

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.36, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas bunga terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden atau 10% menyatakan tidak setuju, 37 responden atau 37% menyatakan ragu-ragu, 45 responden atau 45% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant tentunya yang bebas bunga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah yang menyatakan setuju.

80

Tabel 4.37 Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

ragu-ragu

31

31.0

31.0

32.0

setuju

57

57.0

57.0

89.0 100.0

sangat setuju

11

11.0

11.0

Total

100

100.0

100.0

sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.37, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik terdapat 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju, 31 responden atau 31% menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 57 nasabah yang menyatakan setuju. Tabel 4.38 Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat krisis Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

9

9.0

9.0

9.0

ragu-ragu

27

27.0

27.0

36.0

setuju

43

43.0

43.0

79.0

sangat setuju

21

21.0

21.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

Sumber: data dioalah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.38, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis terdapat 9 responden atau 9% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% menyatakan ragu-ragu, 43 responden atau 43% menyatakan setuju, 21 responden atau 21% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis

81

merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 43 nasabah yang menyatakan setuju. Tabel 4.39 Memilih bank syariah karena melihat promosi di televisi Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

sangat tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

tidak setuju

28

28.0

28.0

29.0

ragu-ragu

24

24.0

24.0

53.0

setuju

38

38.0

38.0

91.0 100.0

sangat setuju Total

9

9.0

9.0

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.39, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena melihat promosi di televisi terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 28 responden atau 28% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 38 responden atau 38% menyatakan setuju, 9 responden atau 9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena melihat promosi di televisi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 38 nasabah yang menyatakan setuju.

6.

Keputusan nasabah (Y)

Tabel 4.40 Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

7

7.0

7.0

7.0

ragu-ragu

33

33.0

33.0

40.0

setuju

53

53.0

53.0

93.0 100.0

sangat setuju Total

7

7.0

7.0

100

100.0

100.0

82

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.40, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik terdapat 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju, 33 responden atau 33% menyatakan ragu-ragu, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 53 nasabah yang menyatakan setuju. Tabel 4.41 Memilih bank syariah Karena puas dengan produk yang ditawarkan Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

2

2.0

2.0

2.0

ragu-ragu

25

25.0

25.0

27.0

setuju

66

66.0

66.0

93.0

sangat setuju

7

7.0

7.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.41, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena puas dengan produk yang ditawarkan terdapat 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 66 responden atau 66% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena puas dengan produk yang ditawarkan, , ini menunjukkan bahwa puas dengan produk yang ditawarkan menjadi hal penting yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 66 nasabah yang menyatakan setuju. Tabel 4.42 Bank syariah memberikan informasi secara lengkap Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

ragu-ragu

19

19.0

19.0

setuju

76

76.0

76.0

95.0

sangat setuju

5

5.0

5.0

100.0

100

100.0

100.0

Total

19.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

83

Dari hasil tabel 4.42, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena memberikan informasi secara lengkap terdapat 19 responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, 76 responden atau 76% menyatakan setuju, 5 responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya nasabah yang setuju memilih bank syariah karena memberikan informasi secara lengkap merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah. Tabel 4.43 Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

6

6.0

6.0

6.0

ragu-ragu

33

33.0

33.0

39.0

setuju

55

55.0

55.0

94.0

sangat setuju

6

6.0

6.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.43, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena sangat dekat dengan nasabahnya terdapat 6 responden atau 6% menyatakan tidak setuju, 33 responden atau 33% menyatakan ragu-ragu, 55 responden atau 55% menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Sebagian besar nasabah yang setuju menunjukkan bahwa bank syariah dekat dengan nasabah menjadi pertimbangan dalam memilih bank syariah.

Tabel 4.44 Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang baik Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

1

1.0

1.0

1.0

ragu-ragu

12

12.0

12.0

13.0

setuju

80

80.0

80.0

93.0

sangat setuju

7

7.0

7.0

100.0

100

100.0

100.0

Total Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.44, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena kualitas pelayanan yang baik terdapat 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju,

12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 80 responden atau 80% 84

menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena kualitas pelayanan yang baik. Dimana nasabah yang merasa puas karena membeli jasa dengan kualitas yang baik akan melakukan beberapa tindakan untuk mengungkapkan kepuasannya.

Tabel 4.45 Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah Frequency Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

13

13.0

13.0

13.0

ragu-ragu

24

24.0

24.0

37.0

setuju

57

57.0

57.0

94.0 100.0

sangat setuju Total

6

6.0

6.0

100

100.0

100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.45, penilaian responden mengenai memilih bank syariah karena iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah terdapat 13 responden atau 13% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa promosi dan komunikasi merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, banyaknya nasabah yang menyatakan setuju menunjukkan bahwa iklan bank syariah merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah.

D. Uji asumsi klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas data ini untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian ini adalah dat yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya: 85

1) Normal P-Plot Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Berikut adalah gambar 4.1 hasil uji normalitas pada kurva Normal P-Plot:

Gambar 4.1

Gambar 4.2 86

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot, dapat disimpulkan grafik histogram memberikan pola yang seimbang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai dengan asumsi normalitas dan layak digunakan. 2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.46 Coefficientsa Model

1

a.

Unstandardized Coefficients

Standardized t Coefficients

B

Beta

Std. Error

(Constant) 7.237

1.414

budaya

.109

.065

sosial

-.017

.064

pribadi

.207

psikologi

.315

Sig.

Collinearity Statistics Tolerance VIF

5.118

.000

.165

1.673

.098

.485

2.063

-.027

-.268

.789

.464

2.156

.062

.394

3.318

.001

.334

2.995

.098

.304

3.223

.002

.532

1.881

Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variable independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen pun yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3

87

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak di pakai untuk menganalisis pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.

4. Uji F Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independent (Budaya. Sosial, Pribadi dan Psikologi) berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependent (keputusan membeli) dan criteria pengujiannya adalah Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Begitu juga sebaliknya Jika F hitung > F tabel, maka H o ditolak dan Ha diterima. (Duwi priyatno,146:2009) Setelah dilakukan pengujian maka diperoleh hasil sebagai berikut:

88

Tabel 4.47 Hasil Uji F ANOVAb Model 1

Regressio n Residual Total

Sum of Squares 364.365 296.075 660.440

df

Mean Square

F

Sig.

4

91.091

29.228

.000a

95

3.117

99

a. Predictors: (Constant), psikologi, soaial, budaya, pribadi b. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Pada tabel 4.47 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar 91.091. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1=4 dan df2=95, didapat nilai Ftabel =2.467. Karena nilai Fhitung (29.228) > nilai Ftabel (2.467) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu budaya, social, pribadi dan psikologi dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel keputusan pembelian. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. 5. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent. Apabila probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka hasilnya signifikan dan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Atau apabila t hitung > t tabel atau tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan begitu juga sebaliknya apabila t hitung < t tabel atau tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. (Duwi priyatno,146:2009) Hasil uji t bisa dilihat dalam tabel 4.48 dibawah ini: Tabel 4.48 Hasil uji multikolinearitas Coefficientsa

89

Model

1

Unstandardized Coefficients

Standardized t Coefficients

B

Beta

Std. Error

(Constant) 7.237

1.414

budaya

.109

.065

sosial

-.017

.064

pribadi

.207

psikologi .315

Sig.

Collinearity Statistics Tolerance VIF

5.118

.000

.165

1.673

.098

.485

2.063

-.027

-.268

.789

.464

2.156

.062

.394

3.318

.001

.334

2.995

.098

.304

3.223

.002

.532

1.881

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: 1) Menguji signifikansi variabel budaya (X1) Terlihat bahwa thitung koefisien budaya adalah 1.673 Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df =95 (didapat dari rumus n-k-1, dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Didapat ttabel adalah 1.985. Variabel budaya memiliki nilai p-value 0.098>0.05 artinya tidak signifikan, sedangkan thitung0,05 maka dapat simpulkan bahwa variabel budaya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian M. Arief Mufraini dalam “analisis faktor exploratory dan confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah” faktor syariah menjadi faktor ke-tiga, terkait dengan wawasan syariah dalam operasional penyajian produk dan jasa BMI secara syariah. Dalam hal ini penulis memasukkan faktor syariah ke dalam variabel Budaya. c. Dari pengujian hipotesis di atas diketahui t hitung < t tabel (-0,268 α yaitu 0,789>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Artinya Ha ditolak dan Ho diterima. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang- kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek actual. (Kotler 2007: 217).

94

Menurut penelitian Samsudin “mengapa nasabah memilih menggunakan jasa bank syariah” faktor dorongan, iklan dan sosialisasi menempati posisi faktor ke-enam. Faktor adanya dorongan dari pihak lain (keluarga,teman dan lainnya), faktor promosi/iklan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri, faktor sosialisasi bank syariah oleh beberapa kalangan umat islam (cendekiawan, ulama). Dalam hal ini penulis memasukkan faktor dorongan, iklan dan sosialisasi ke dalam variabel Sosial. d. Dari hasi pengujian hipotesis diatas diketahui t hitung > t tabel (-3,318>1,985) dan nilai sig < α yaitu 0,001 t tabel (-3,223>1,985) dan nilai sig < α yaitu 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel psikologi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Artinya Haditerima dan Ho ditolak. 95

Satu perangkat proses psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir. Menurut penelitian M. Arief Mufraini dalam “analisis faktor exploratory dan confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah” faktor promosi menjadi faktor ke-empat, terkait dengan promosi yang menarik emosi keislaman nasabah. Dalam hal ini penulis memasukkan faktor promosi ke dalam Variabel Psikologi.

96

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah dengan melalui penyebarkan koesioner kepada masyarakat Tangerang Selatan pengguna jasa bank syariah maka di dapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Dengan nilai F

hitung

(29,228) > F

tabel

(2,467). Hasil uji juga

menunjukkan secara parsial variabel Pribadi dan Psikologi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah sedangkan variabel Budaya dan Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. 2. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa variabel psikologi merupakan variabel yang dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.

B. Implikasi Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis empat variable independen yaitu Faktor Budaya,Faktor Sosial,Faktor Pribadi,Faktor Psikologi terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah. Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

97

1. Kepada peneliti a. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah yang lebih banyak. Penggunaan data yang lebih akurat memungkinkan hasil yang lebih baik. b. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid. 2. Kepada Perbankan Syariah Mengingat faktor psikologi merupakan faktor dominan yang dipilih nasabah, maka hal ini perlu diperhatikan dengan seksama oleh pihak manajemen bank syariah sehingga dapat memaksimalkan pelayanan dan mutu kepada nasabah. Memperhatikan bahwa aksesibilitas dan jaringan kantor bank syariah atau lokasi merupakan salah satu dasar pertimbangan masyarakat dalam memilih bank, maka disarankan kepada manajemen bank syariah untuk memperluas jaringan kantor dan fasilitas ATM. 3. Kepada Pembaca Dengan melihat bank syariah telah menjalankan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah maka diharapkan masyarakat tetap percaya untuk menempatkan dananya di bank syariah.

98

DAFTAR PUSTAKA Agung Nugroho, Bhuono. 2005. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”, Yogyakarta, CV Andi Offset. Arifin, Zainul. 2005. “Dasa-dasar Manajemen /bank Syariah”, Jakarta, Pustaka Alvabet. Ascarya. 2008. “Akad & Produk Bank Syariah”, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang, Data sensus penduduk ciputat 2010. Bank Indonesia, 2000. “penelitian preferensi dan prilaku masyarakat terhadap bank syariah” Jakarta, BI Fauzana Ilhami. 2009. “Analisis Pengaruh Pelayanan dan Safe Deposite Box Terhadap Keputusan Nasabah Serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah” Jakarta, FEB UIN. Ghozali, Imam.2005.“Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS”, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamid, Abdul. 2007.“Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta, FEIS UIN Press. Istijanto, 2009 “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran-Cara Praktis Meneliti Konsumen dan Pesaing”, Cetakan Kedua, Jakarta, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Karnaen A . Perwataatmadja, Hendri tanjung, 2007 “Bank Syariah”, Jakarta, PT Senayan Abadi. Kasmir, SE.,MM. ,2008 “Pemasaran Bank”, Jakarta, Kencana. Kolter Philip, Kevin Lane Keller, 2007 “Manajemen Pemasaran”, Jakarta, PT Indeks. Kuncoro, Mudrajad, 2003 “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Jakarta, Erlangga. Lukman, Dendawijaya. 2003. “Manajemen Perbankan”, Jakarta, Kencana. Paket 27 oktober 1988 dan ketentuan lanjutannya tanggal 29 Januari 1990 Priyatno, Duwi. 2009. “5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS17”, Yogyakarta, CV Andi Offset. 99

Ridwan, Engkos Achmad Kuncoro. 2008. “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis)”, Bandung, Alfa Beta. Saladin, Djaslim. 2005. “Perilaku konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”, Jakarta, Prenada Media. Samsudin. 2005. “Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah?”. Vol.1, No.2, April-Juni. EKSIS. Santoso, Singgih, 2004.” Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo. Sudartik. 2009. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana” Semarang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Sudin Haron, Norafifah Ahmad and Sandra L. Planisek. 1994. “Bank Patronage Factors of Muslim and Non-Muslim Customers”. International Jurnal of Bank Marketing, Vol.12 No.1 Sugiyono, 2010, “Statistika untuk Penelitian”, Cetakan ke-16, Bandung, Alfabeta. Suliyanto, 2005 “Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran”, Cetakan Pertama, Bogor, Penerbit Ghalia Indonesia. Syafi’i Antonio, Muhammad, 2001 “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”. Jakarta, Gema Insani. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1999 tantang Bank Indonesia. Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang no.7 tahun 1992. Umar, Husain. 2002 “Research Methods in Finance and Banking”, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Yunus, Amat. 2005. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menggunakan Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Masyarakat Bekasi). Vol.1, No.2, AprilJuni. EKSIS.

100

LAMPIRAN

101

KUESIONER Kepada Yth. Nasabah Bank Syariah Di tempat Assalamu’alaikum Wr.Wb. Dengan hormat, Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama

:

Atin Yulaifah

Nim

:

106081002390

Fakultas/Jurusan

:

Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen

Konsentrasi

:

Perbankan

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah” Sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan dari bapak/ibu/saudara/i untuk meluangkan waktunya untuk mengisi koesioner penelitian ini. Mengingat pentingnya data ini, saya sangat mengharapkan agar kuesioner penelitian ini diisi dengan lengkap sesuai kondisi yang sebenarnya. Jawaban dari bapak/ibu/saudara/i hanya digunakan untuk penelitian, dan kerahasiaannya akan saya jaga dengan hati-hati. Atas kesediaan dan partisipasi dari bapak/ibu/saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih. Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Hormat saya Atin Yulaifah

102

Kami menjamin rahasia pribadi anda Bagian A Nama

: …………………………………………………

Nama Bank

: …………………………………………………

Tanda Tangan

: …………………………………………………

1. Jenis kelamin a. Laki-laki

b. Perempuan

2. Usia a. 16 – 20 tahun

c. 31 – 40 tahun

b. 21 – 30 tahun

d. diatas 40 tahun

3. Pendidikan terakhir a. SD

c. SMA

e. S1

b. SMP

d. D3

f. S2

4. Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa

c. Karyawan Swasta

e. Ibu Rumah Tangga

b. Wiraswasta

d.Pegawai Negeri

f. Lain-lain…….(sebutkan)

5. Pendapatan perbulan a. Rp 500.000 – Rp 1.000.000

c. Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000

b. Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000

d. Diatas Rp 3.000.000

6. Lama menjadi nasabah bank syariah a. Kurang dari 1 tahun

c. 2 tahun

b. 1 tahun

d. 3 tahun

e. di atas 5 tahun

Bagian B Silahkan jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman anda sebagai nasabah Bank Syariah Mandiri dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda. Setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu :

Sangat Setuju (SS)

diberi skor 5

Setuju (S)

diberi skor 4

Ragu-Ragu (RR)

diberi skor 3

Tidak Setuju (TS)

diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS)

diberi skor 1 103

No I 1 2 3 4 5 6

7 8

II 9 10

11 12 13 14 15

III 16

17

Pertanyaan Faktor budaya (X1) Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam Memilih bank syariah karena persepsi saya tentang bunga bank yang haram Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam) Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena hampir seluruh orang jawa beragama islam Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan kelas sosial saya

Faktor sosial (X2) Saya memilih bank syariah karena menentang riba Saya memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami

SS

Kategori Jawaban S R TS

SS

S

R

TS

STS

STS

Saya memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami Saya memilih bank syariah karena mengikuti orang tua Saya memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat Saya memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja Saya memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor

Faktor pribadi (X3) Saya memilih bank syariah karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya Saya memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional

SS

S

R

TS

STS

104

18 19

20 21

22 23

24 25

IV 26 27

28

29

30

V 31 32 33 34 35

Saya memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan yang saya dapatkan Saya memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri Saya memilih bank syariah karena teman-teman saya dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah Saya memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati Saya memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil

Faktor Psikologis (X4) Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas bunga Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat krisis Memilih bank syariah karena melihat promosi di televisi

SS

S

R

TS

STS

Keputusan (Y) Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik Memilih bank syariah Karena puas dengan produk yang ditawarkan Bank syariah memberikan informasi secara lengkap Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang

SS

S

R

TS

STS

105

36

baik Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah

LAMPIRAN Data pertanyaan dan 100 responden Untuk X1 Budaya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

P1 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5

P2 4 2 4 4 5 4 4 5 2 3 4 5 3 3 2 5 3 4 4 3 3 5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4

P3 2 4 3 5 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 4 5 3 3 2 5 3 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3

P4 4 4 4 5 5 4 4 5 2 5 5 2 4 3 3 5 3 4 4 4 3 5 4 5 2 4 4 4 3 4 4 4 5 4

P5 3 2 1 1 1 2 3 3 1 3 2 1 3 2 4 4 2 3 1 2 3 2 3 2 1 3 2 4 2 3 1 3 2 2

P6 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 5 4 2 2 2 2 3 4 3 2 1 3 2 4 2 4 2 4 2 2

P7 3 2 3 1 2 3 3 3 1 3 2 1 3 2 4 4 2 2 1 3 2 4 4 3 2 4 3 4 2 4 1 3 3 3 106

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5

2 4 2 2 4 3 3 4 2 2 4 4 2 5 4 2 4 4 4 4 5 5 2 2 5 3 5 4 3 3 3 4 2 3 4 4 2 5 4 3 4 2 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5

2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 5 4 2 2 3 4 4 1 4 2 2 2 4 4 3 1 3 2 4 1 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4

2 3 2 2 3 3 3 3 2 5 3 3 2 5 2 2 3 3 3 4 5 3 4 2 3 2 4 2 1 2 2 4 2 5 3 4 3 5 4 3 3 3 2 4 4

4 5 2 2 4 4 3 5 3 4 3 4 2 5 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 1 2 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 107

80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5

2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

2 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2

3 5 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5

2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 4 2 2

2 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 4 2

3 5 2 1 1 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3

Untuk X2 Sosial No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

P8 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 2 4 4

P9 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 5 2 4 4

P10 3 4 5 2 4 3 5 5 3 5 3 2 3 3 4 5 2 4 4

P11 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2

P12 2 2 1 1 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 1 4 2 2 3

P13 3 4 2 1 2 2 4 4 5 2 2 1 3 2 4 4 2 1 2

P14 2 4 3 1 2 2 3 4 4 2 2 1 3 4 2 2 2 1 2 108

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

3 3 5 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 1 4 5 5 3 3 2 4

4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3

4 3 5 5 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 2 2 5 4 3 3 2 3

4 2 3 3 2 1 3 1 4 2 3 1 1 2 3 4 4 2 2 3 4 3 4 2 1 3 2 2 5 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 5 3 1 4

4 2 3 3 4 1 3 1 5 2 2 2 2 4 3 4 4 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 4 5 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 1 2 4

4 2 2 4 4 2 3 3 4 1 2 1 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 5 2 5 2 2 3 2 4 2 4 4 3 4 3 2 2 3

2 2 2 5 3 2 3 1 3 2 2 1 1 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 3 2 4 2 2 4 3 3 4 2 1 2 109

65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

3 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5

3 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 2 2 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5

3 3 3 2 4 3 4 5 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5

2 2 2 1 3 4 5 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 5 2 2

2 2 2 1 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2

3 2 2 3 4 3 5 2 2 5 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2

2 2 1 2 4 3 3 2 4 5 3 2 3 3 2 2 5 2 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2

P18 4 4 4 4

P19 2 4 4 3

P20 2 2 3 2

P21 3 2 2 2

P22 3 4 1 1

Untuk X3 Pribadi No 1 2 3 4

P15 3 4 4 4

P16 4 4 5 3

P17 3 4 4 3

P23 4 4 2 4

P24 4 4 3 4 110

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 5 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 2 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4

5 4 4 4 3 5 3 2 4 2 3 5 2 4 3 2 3 5 4 3 4 3 2 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 5 5 3 3 5 4 4 4 2 4 5 4

2 3 4 4 2 4 2 1 4 4 5 4 2 4 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 2 2 2 2 4 2 3 4 2 4 3 4 2 5 4

5 4 4 5 4 5 3 5 3 3 4 5 2 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4

5 3 4 5 3 4 3 4 3 4 5 5 2 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4

2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 3 2 4 2 4 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2 5 2

3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 4 3 1 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 5 2

2 3 4 4 4 4 3 1 3 4 5 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 4 3 2 5 4

5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 2 3 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4

5 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 111

50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94

5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 2 4 5 2 4 4 4 3 1 1 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4

5 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 5 2 5 2 3 5 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 5 4 4 4 4 4 4

5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 1 1 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 2 4 2 5 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2

5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 4 4 5 4 2 5 4 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 1 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2

2 2 2 4 2 3 3 4 2 4 2 4 4 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 2

5 2 2 4 4 4 3 2 4 2 4 5 2 2 2 2 2 3 2 3 3 5 2 4 3 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 1 4 2 3 3 4 3 3 4 3

5 2 2 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 2

5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 2 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5

5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 1 3 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 112

95 96 97 98 99 100

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 2 3 4 3 3

4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 3 3

4 2 3 3 3 4

P27 3 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3

P28 5 2 5 3 4 4 4 5 2 5 3 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 3 3

P29 4 4 3 3 3 3 4 4 2 5 2 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 5 3 3 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4

3 2 4 3 3 3

4 2 2 3 2 2

4 5 5 5 5 4

4 5 5 5 5 5

Untuk X4 Psikologi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

P25 4 4 3 3 5 4 5 4 2 4 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3

P26 3 4 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 1 4 4 3

113

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 5 3 4

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 4

3 4 4 5 4 3 3 3 5 3 4 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4

4 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 4 2 5 2 2 2 2 4 2 4 3 2 4 4 2 4 3 1 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 114

80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

2 2 4 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4

3 3 3 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3

4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4

4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5

2 2 4 2 3 3 2 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5

Untuk Y keputusan nasabah dalam memilih bank syariah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

P30 P31 P32 P33 P34 P35 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 5 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 115

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

2 3 5 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4

2 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4

3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3

4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4

2 4 5 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 5 3 5 4 5 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 5 4 2 4 116

65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

3 2 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 4 3 4 4 2 5 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

117

Suggest Documents