Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Dukungan.
Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik pada. Remaja”
...
PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK PADA REMAJA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh:
EKA VERA RAHMI 206070004201
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M
PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK PADA REMAJA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh : EKA VERA RAHMI Nim : 206070004201
Dibawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Zahrotun Nihayah, M.Si NIP. 19620724 198903 2001
Natris Idriyani, M.Si NIP. 150 411 200
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
i
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul “PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK PADA REMAJA”, telah dujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (Satu) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 15 Juni 2011 Sidang Munaqosyah
Dekan / Ketua Merangkap
Pembantu Dekan / Sekretaris
Anggota
Merangkap Anggota
Jahja Umar, Ph.D
Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si
NIP. 130855522
NIP. 195612231983032001 Anggota
Dra. Diana Mutiah, M.Si
Dra. Zarotun Nihayah, M.Si
NIP.1967101996032001
NIP. 19620724 198903 2001
Natris Idriyani, M.Si NIP. 150 411 200
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Eka Vera Rahmi Nim
: 206070004201
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik pada Remaja” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan
tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan UndangUndang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Jakarta, 15 Juni 2011
Eka Vera Rahmi Nim : 206070004201
iii
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi (B) Juni 2011 (C) Eka Vera Rahmi (D) 101 + lampiran (E) Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik pada Remaja (F) Tidak ada seorang pun siswa yang tidak menginginkan suatu prestasi belajar yang baik. Namun untuk memperoleh semua itu tidaklah mudah karena mengingat adanya perbedaan setiap individu baik motivasinya, karakternya, cita-citanya dan lain-lain yang dimiliki oleh setiap siswa. Dengan perbedaan yang demikian akan menyebabkan tercapainya suatu prestasi belajar yang berbeda pula yaitu prestasinya ada yang tergolong tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu inteligensi, bakat, minat, motivasi serta lingkungan siswa yang teridiri dari lingkungan sekolah dan lingkungan rumah seperti orang tua (Syah, 2005). Orang tua yang menyukai musik dan menyadari pentingnya pendidikan akan mendorong anak kearah kemajuan musiknya. Dan remaja yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, Arifudin, 2009) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar music pada remaja yang mengikuti kursus music di JM Music&Entertainment Pamulang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian korelasional yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variablel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Analisis data yang digunakan menggunakan uji regresi ganda. Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music&Entertainment Pamulang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner dan menggunakan raport selama mengikuti kursus musik. Instrumen yang digunakan adalah dukungan orang tua berdasarkan indikator Weiss (dalam Cutrona, 1994) yang berjumlah 41 item dan skala motivasi belajar berdasarkan indikator dari Woolfolk (1993) yang berjumlah 34 item.
iv
Hasil penelitian secara umum menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music&Entertainment Pamulang. Berdasarkan data analisis regresi ganda diperoleh R Square sebesar 0.245, yang berarti bahwa seluruh variabel independent yang diteliti memberikan sumbangsih sebesar 24.5% terhadap prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music&Entertainment Pamulang, sedangkan 75.5 % sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan atau menggunakan variabel lain selain dukungan orang tua dan motivasi belajar seperti inteligensi, bakat dan minat. (G) Daftar Bacaan 28 (1989-2009)
v
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar pada Remaja”. Shalawat serta salam
semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Bapak Jahja Umar, Ph.D, seluruh dosen dan seluruh staf karyawan fakultas yang telah banyak membantu dalam menuntut ilmu di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
2.
Ibu Zahrotun Nihayah, M.Si dosen pembimbing I dan juga sebagai Pudek III yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berarti dengan segenap kesabarannya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan maksimal.
3.
Ibu Natris Indriani, M.Si, dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan masukan yang teramat bermanfaat dalam penyelesaian penelitian ini.
4.
Untuk kedua orangtuaku Pamudjo dan Hanifah, serta adik-adikku Tika Hardiyati dan Azwa Najmi Ramadhani, terimakasih atas semua dukungan, sumber inspirasi, semangat, kasih sayang serta doa yang telah kalian berikan kepada peneliti.
5.
Papauwa Usman dan mamauwa Munani serta Rizqy Rachman yang telah memberi dukungan, semangat serta doa kepada peneliti.
6.
Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang telah
vi
memberikan banyak pengetahuan dan pelajaran selama penulis mengikuti kuliah, staff akademik, dan petugas perpustakaan yang dengan ikhlas selalu membantu dan melayani penulis. 7.
Sahabat-sahabat terbaikku para anggota “MEJA BESI” Ilmi, Rendy, Firman, Fajri serta Wawa, Netha dan Sukma. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
8.
Untuk Sutris Trescaver yang telah memberi memberi inspirasi, dukungan, semangat, dan doa selama penulis menyusun skripsi.
9.
Bpk. Johanes selaku pemilik JM Music & Entertainment Pamulang yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian dan murid-murid JM Music & Entertainment terima kasih atas waktunya dan kesediaannya untuk menjadi responden.
10.
Teman-teman Fakultas Psikologi Non-Reguler Angkatan 2006, terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan kepada peneliti.
11.
Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena dukungan dan pengertian mereka sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya doa yang dapat penulis panjatkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis semoga mendapatkan balasan pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Peneliti menyadari dengan segala semua kemampuan dan keterbatasan
yang dimiliki dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya, terutama untuk peneliti sendiri. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih sekali lagi untuk semua pihak yang sudah membantu penyelesaian laporan penelitian ini. Wassalam. Jakarta, 15 Juni 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………… ……i HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN. ............................................................................... iii ABSTRAKSI. ........................................................................................................... iv KATA PENGANTAR. ............................................................................................vi DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xiv DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................1 1.2 Batasan dan Perumusan Masalah .......................................................................7 1.2.1 Pembatasan Masalah ..................................................................................7 1.2.2 Perumusan Masalah ....................................................................................8 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................9 1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................................9 1.5 Sistematika Penulisan ..........................................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Prestasi Belajar Musik .......................................................................................12 2.1.1 Definisi Prestasi belajar musik ..............................................................12 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ............................14 2.1.3 Cara mengukur Prestasi Belajar .............................................................20
2.2
Dukungan Orang Tua..........................................................................................20 2.2.1 Definisi Dukungan Sosial .......................................................................20
viii
2.2.2 Jenis-jenis Dukungan Sosial .....................................................................23 2.2.3 Sumber-sumber Dukungan Sosial ...........................................................25 2.2.4 Pengukuran Dukungan Sosial ..................................................................26 2.2.5 Dukungan Sosial dari Orang Tua .............................................................28 2.3 Motivasi Belajar ...................................................................................................29 2.3.1 Definisi Motivasi Belajar..........................................................................29 2.3.2 Macam-macam Motivasi Belajar .............................................................31 2.3.3 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ...............................................................32 2.3.4 Fungsi Motivasi Belajar............................................................................33 2.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ...............................34 2.4 Masa Remaja ........................................................................................................35 2.4.1 Pengertian Remaja .....................................................................................35 2.4.2 Ciri-ciri Masa Remaja................................................................................35 2.4.3Tugas perkembangan remaja. ......................................................................39 2.4
JM Music&Entertainment. ..................................................................................40
2.5
Kerangka Berpikir...............................................................................................40
2.6
Hipotesis Penelitian ............................................................................................43
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian .........................................................................................45 3.2
Variabel Penelitian ..............................................................................................46 3.2.1 Identifikasi Variabel.................................................................................46 3.2.2 Definisi Konseptual Variabel ..................................................................46 3.2.3 Definisi Operasional Variabel .................................................................47
3.3
Subjek Penelitian ................................................................................................48 3.3.1 Populasi dan Sampel.................................................................................48 3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ...................................................................48
ix
3.4
Pengumpulan Data ...........................................................................................49 3.4.1 Metode Pengumpulan Data ..................................................................49 3.4.2 Teknik Uji Instrumen Penelitian ...........................................................51
3.5
Prosedur Penelitian ...........................................................................................53 3.5.1 Persiapan penelitian ...............................................................................53 3.5.2 Pengujian Alat Ukur ...............................................................................54 3.5.3 Pelaksanaan Penelitian............................................................................56 3.5.4 Pengolahan Data ....................................................................................56
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1
Gambaran Umum Responden ..........................................................................57
4.2
Deskripsi Data Penelitian ..................................................................................57 4.2.1 Data Skor Skala Dukungan Orang Tua ...................................................57 4.2.2 Data Skor Skala Motivasi Belajar ...........................................................59 4.2.3 Data Skor Prestasi Belajar Musik ............................................................61
4.3
Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................63 4.3.1 Hasil Uji Regresi Aspek Dukungan Orang Tua Dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Musik ........................................................................63 4.3.2 Hasil Uji Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Musik.......................................................................71 4.3.3 Hasil Uji Regresi Variabel Dukungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Musik.......................................................................76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan..........................................................................................................81
5.2
Diskusi ...............................................................................................................82
5.3
Saran ...................................................................................................................84
x
5.3.1 Saran Teoritis ..........................................................................................84 5.3.2 Saran Praktis ..........................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 86-87
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Skor Pernyataan ...............................................................................
50
Tabel 3.2
Blue Print Try Out Dukungan Orang Tua ......................................
51
Tabel 3.3
Blue Print Try Out Skala Motivasi Belajar ....................................
52
Tabel 3.4
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...................................................
54
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Skala Dukungan Orang Tua ...........................
54
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Skala Motivasi Belajar ......................................
55
Tabel 4.1
Skor Perolehan Skala Dukungan Orang Tua ..................................
59
Tabel 4.2
Kategorisasi Skor Dukungan Orang Tua .......................................
60
Tabel 4.3
Skor Perolehan Skala Motivasi Belajar .........................................
61
Tabel 4.4
Kategorisasi Skor Skala Motivasi Belajar .....................................
62
Tabel 4.5
Skor Perolehan Skala Prestasi Belajar Musik ................................
63
Tabel 4.6
Kategorisasi Skor Prestasi Belajar .................................................
64
Tabel 4.7
Model Summary Dukungan Orang tua Dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik ................
65
Tabel 4.8
Anova Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ................................................................................ 66
Tabel 4.9
Coefficients Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar .................................................................
67
Tabel 4.10
Model Summary Aspek Reliable Alliance (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik)................. 67
Tabel 4.11
Model Summary Aspek Reassure of Worth (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik) ...............................................................................................
68
Tabel 4.12
Model Summary Aspek Attachment (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik) ........................ 68
Tabel 4.13
Model Summary Aspek Guidance (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik) ........................
Tabel 4.14
69
Model Summary Aspek Sosial Integration (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik)................. 69
xii
Tabel 4.15
Model Summary Aspek Opportunity to Provide (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik) ..............................................................................................
70
Tabel 4.16
Model Summary Aspek Motivasi Instrinsik (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik)................. 70
Tabel 4.17
Model Summary Aspek Motivasi Ekstrinsik (Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik) ...............................................................................................
71
Model Summary Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik ...................................................................................
72
Tabel 4.19
Anova Dukungan Orang tua terhadap Prestasi Belajar Musik .....
73
Tabel 4.20
Coefficient Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik.................................................................................................
74
Tabel 4.18
Tabel 4.21
Model Summary Aspek Reliable Alliance (Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik)..................................................... 74
Tabel 4.22
Model Summary Aspek Reassure of Worth (Dukungan Orang Tua Prestasi Belajar Musik) .................................................
75
Tabel 4.23
Model Summary Aspek Attachment (Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik)..................................................... 75
Tabel 4.24
Model Summary Aspek Guidance (Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik).....................................................
76
Tabel 4.25
Model Summary Aspek Sosial Integration (Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik)..................................................... 76
Tabel 4.26
Model Summary Aspek Opportunity to Provide (Dukungan Orang Tua Prestasi Belajar Musik) ................................................
Tabel 4.27
77
Model Summary Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik .............................................................................................
78
Tabel 4.28
Anova Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik .............
78
Tabel 4.29
Coefficients Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik.................................................................................................
79
Model Summary Aspek Motivasi Instrinsik (Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik).....................................................
80
Model Summary Aspek Motivasi Ekstrinsik (Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik)........................................
80
Tabel 4.30 Tabel 4.31
xiii
DAFTAR GAMBAR 2.1 Gambar Kerangka Berpikir. .................................................................................. 43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Angket Try Out
Lampiran 2
Skoring Dukungan Orang Tua Try Out
Lampiran 3
Skoring Motivasi Belajar Try Out
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5
Angket Field Test
Lampiran 6
Skoring Aspek Dukungan Orang Tua
Lampiran 7
Skoring Aspek Motivasi Belajar
Lampiran 8
Hasil Uji Regresi variabel Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar
Lampiran 9
Hasil Uji Regresi Aspek Reliable Alliance dari Variabel Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Musik
Lampiran 10 Hasil Uji Regresi Aspek Reassure of Worth dari Variabel Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Musik Lampiran 11 Hasil Uji Regresi Aspek Attachment dari Variabel Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Musik Lampiran 12 Hasil Uji Regresi Aspek Guidance dari Variabel Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Musik
xv
Lampiran 13 Hasil Uji Regresi Aspek Social Integration dari Variabel Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Musik Lampiran 14 Hasil Uji Regresi Aspek Opportunity to Provide Nurturance dari Variabel Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Musik Lampiran 15 Hasil Uji Regresi Aspek Motvasi Instrinsik dari Variabel Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Musik Lampiran 16 Hasil Uji Regresi Aspek Motivasi Ekstrinsik dari Variabel Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Musik
xvi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dipaparkan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan salah satu kegiatan yang tidak asing bagi manusia karena belajar merupakan salah satu ciri khas manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan tertinggi diantara mahkluk lainnya dan selama hidupnya manusia selalu melakukan kegiatan tersebut. Manusia belajar untuk mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien guna mencapai tujuannya. Dalam dunia pendidikan dikenal istilah yang dicapai siswa dalam menyerap pelajaran. Ada yang menyatakan hasil, potensi, nilai, dan ada pula yang menggunakan istilah prestasi. Prestasi menurut istilah adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai. Jadi prestasi itu bisa diartikan sebagai hasil dari berbagai proses dengan membuahkan tujuan yang diharapkan. Dengan prestasi belajar ini seorang
guru
dapat
mengetahui
tingkat
keberhasilan
siswanya
dalam
menyampaikan pelajaran dan siswa dalam menerima pelajaran. Prestasi belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa. Bagi seorang guru, prestasi belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan membelajarkan siswa.
1
2
Seorang guru dikatakan berhasil menjalankan program pembelajarannya apabila separuh atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai tujuan instruksional baik tujuan instruksional khusus maupun umum. Sedangkan bagi siswa, prestasi belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif. Tidak ada seorang pun siswa yang tidak menginginkan suatu prestasi belajar yang baik. Namun untuk memperoleh semua itu tidaklah mudah karena mengingat adanya perbedaan setiap individu baik motivasinya, karakternya, citacitanya dan lain-lain yang dimiliki oleh setiap siswa. Dengan perbedaan yang demikian akan menyebabkan tercapainya suatu prestasi belajar yang berbeda pula yaitu prestasinya ada yang tergolong tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu inteligensi, bakat, minat, motivasi serta lingkungan siswa yang teridiri dari lingkungan sekolah dan lingkungan rumah (Syah, 2005) Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, terdapat faktor motivasi dan lingkungan rumah. Lingkungan rumah yang dimaksud ialah bagaimana sikap, perhatian, dan minat orang tua. Dengan adanya motivasi yang muncul dari siswa tersebut dan adanya dukungan atau bentuk sikap dari orang tua akan menunjang prestasi belajar yang baik. Begitu juga dengan prestasi belajar musik bagi remaja yang mengikuti kursus musik. Tentunya mereka menginginkan prestasi belajar musik yang baik selama mereka mengikuti kursus musik. Alasan remaja mengikuti kursus musik
3
pun beragam, ada yang memang keinginan mereka, atau hanya sekedar mengikutikuti temannya yang lebih dulu mengikuti kursus musik. Dari hasil wawancara terhadap 20 remaja yang dilakukan oleh peneliti, 60 % remaja menunjukkan minat mereka terhadap kegiatan musik baik disekolah maupun diluar sekolah. Dan minat mereka dengan kegiatan disekolah seperti paskibra ditunjukan oleh 20% remaja, 15% remaja mengaku menyukai basket, dan 5% remaja tertarik dengan taekwondo. Remaja adalah suatu masa yang antara lain ditandai oleh sifat-sifat yang idealis, romantis, berkhayal, berharapan tinggi dan berkeyakinan (Gunarsa,2006). Beragam khayalan dan harapan remaja bermain musik, yaitu ingin memainkan alat musik dengan baik dan benar. Keberhasilan dan kegagalan mempunyai akibat-akibat dalam penyesuaian diri individu dengan lingkungannya. Orang tua, guru, dan orang dewasa lain ikut berperan, mengarahkan kehidupan remaja yang akan datang agar dapat mengenal apa yang menjadi aspirasi atau cita-cita mereka dan berusaha mengarahkan sesuai dengan batas-batas potensi yang dimiliki remaja. Orang tua dalam keluarga berperan sebagai guru, penuntun, pengajar, serta sebagai pemimpin pekerjaan dan pemberi contoh (Shochib, 1998). Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di sekolah. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan
4
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan selama mengikuti kursus musik, selain remaja harus berusaha semaksimal mungkin tentunya dibutuhkan dukungan atau support dari orang terdekat seperti orang tua. Bentuk dukungan dari orang tua bisa bermacam-macam bentuknya. Seperti yang dikemukakan Weiss (dalam Cutrona, 1994) reliable alliance (hubungan yang dapat diandalkan), reassurance of worth (adanya pengakuan), attachment (kedekatan emosional), guidance (bimbingan), social integration (integrasi sosial) dan opportunity for nurturance (kesempatan untuk mengasuh). Dengan adanya dukungan tersebut, maka remaja merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas kursus musik tersebut. Setelah remaja merasa nyaman dengan kursus musiknya, anak semakin tertarik dengan kursus yang ia tekuni, secara tidak langsung hal ini membawa dampak yang positif bagi remaja untuk mencapai prestasi belajar musik dengan baik. Dalam penelitian hasil kolaborasi antara Sloboda dan Howe (dalam Djohan, 2005), peneliti ini menemukan bahwa orang tua siswa yang gigih cenderung memberikan dukungan dan dorongan untuk anaknya selama tahap awal usia dini dalam perkembangan musik dan akan semakin dipertajam sampai anaknya menjadi lebih mudah menata diri dalam
memainkan alat musik.
Sebaliknya, anak yang mudah menyerah untuk belajar musik cenderung datang dari keluarga yang orang tuanya memiliki sedikit keterlibatan pada tahap awal belajar tetapi memaksa anaknya untuk latihan ketika usia remaja. Kondisi ketika
5
motivasi sudah melemah biasanya membuat orang tua berupaya habis-habisan agar anaknya belajar musik. Dari hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, dukungan yang diberikan orang tua kepada anaknya dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar musik. Orang tua yang menyukai musik dan menyadari pentingnya pendidikan akan mendorong anak kearah kemajuan musiknya. Perhatian yang besar serta dukungan dari orang tua dibutuhkan agar anak dapat memperoleh prestasi yang baik. Seperti misalnya orang tua menemani pada saat anak berlatih musik dan dengan antusias mendengarkan lagu yang dimainkan. Dalam Gunarsa (2006) ada beberapa hal untuk memiliki syndrome achievment atau proses untuk mencapai hasil, yang pertama aspirasi. Dalam bercita-cita remaja mencapai tujuan, yang merupakan hasil latihan dari rumah dan sekolah yang mengajarkan arti reputasi di mata masyarakat. Yang kedua motivasi, motivasi melengkapi dorongan yang dibutuhkan remaja untuk mengarahkan tenaganya dalam mengarah ke tujuan yang dicita-citakannya. Dan yang ketiga ialah nilai keberhasilan. Remaja harus belajar menilai tujuan-tujuannya dan menentukan bagaimana mereka harus menyesuaikan dengan harapan-harapan masyarakat, sehingga cita-cita itu menjadi bernilai. Kuatnya Syndrome Achievment ditentukan oleh macam latihan yang dialami remaja. Orang tua yang memiliki cita-cita rendah untuk anaknya akan memberi sedikit latihan untuk mencapai tujuan-tujuan dan sedikit motivasi untuk mencapai hasil. Dari ketiga bagian syndrome, yang paling penting adalah motivasi.
6
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan. Proses belajar pada siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar penting peranannya bagi siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.(Arifudin, 2009)
Dorongan
berprestasi
atau
keinginan
remaja
untuk
berprestasi
berhubungan erat dengan aspek kepribadian yang perlu dibina sejak kecil khususnya dalam keluarga. Keluarga dan suasana keluarga menjadi tempat yang baik untuk menanamkan dan mengembangkan dorongan berprestasi. Cara orang tua bertindak sebagai orang tua yang melakukan pola asuh terhadap anak memegang peranan penting dalam menanamkan dan membina dorongan berprestasi pada anak dan remaja. Orang tua bisa secara langsung mengajarkan agar apa yang dilakukan oleh anak harus mencapai hasil sebaik-baiknya, karena dengan hasil yang baik, akan banyak membawa keuntungan bagi perkembangan diri dan hari depannya (Gunarsa, 2004). Pada dasarnya besar atau kecil pengaruh lingkungan dalam menumbuhkan motivasi belajar, tergantung kepada lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini lingkungan yang mempengaruhi motivasi belajar terdiri dari : lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Dari ketiga lingkungan tersebut, lingkungan
7
keluarga merupakan suatu faktor yang sangat mempengaruhi siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar, khususnya orang tua. Mengingat begitu pentingnya dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Dukungan Orang tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik pada remaja”.
1.2. Batasan dan Rumusan Masalah 1.2.1. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian, dibawah ini akan kami jelaskan batasan masalah yang digunakan sebagai berikut: 1. Dukungan orang tua ialah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orangorang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. Dalam penelitian ini dukungan orang tua yang dimaksud ialah reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, socialintegration dan opportunity for nurturance. 2. Motivasi belajar ialah suatu pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas, tingkah laku, latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif, afektif dan psikomotorik pada individu yang diperoleh melalui pengalaman dari berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam penelitian ini motivasi yang
8
dimaksud adalah motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. 3. Prestasi Belajar Musik ialah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha memainkan tangga nada, mengatur tempo, dan memainkan lagu dengan posisi duduk dan posisi jari saat memainkan alat musik dengan benar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. 4. Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 14-18 tahun. Yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment
1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan maslaah yang telah disampaikan diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek reliable alliance dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek reassurance of worth dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek attachment dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik? 5. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek guidance dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik? 6. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek social integration dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik?
9
7. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek opportunity for nurturance dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik? 8. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek motivasi instrinsik dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik? 9. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara aspek motivasi ekstrinsik dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi
Belajar Musik pada Remaja. Dan ingin
mengetahui bagaimana pengaruh dari aspek-aspek dukungan orang tua yaitu reliable alliance , reassurance of worth, attachment, guidance, social integration, opportunity for nurturance serta pengaruh dari aspek-aspek motivasi belajar yaitu motivasi instrinsik, motivasi ekstrinsik terhadap prestasi belajar musik remaja.
1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Manfaat penelitian ini selain diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuwan dalam bidang psikologi, khususnya psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan mengenai peran dukungan orang tua serta motivasi belajar dalam prestasi belajar musik remaja. 1.4.2. Manfaat praktis Manfaat penelitian ini agar dapat memberikan pengertian baik kepada
10
orang tua atau pun pada remaja tentang perlu tidaknya dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja. Agar kelak remaja mendapat prestasi belajar yang memuaskan.
1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi atas lima bab, sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan memuat latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Didalam bab ini akan dibahas sejumlah teori dukungan orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar musik yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti secara sistematik, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terdiri dari pendekatan penelitian, definisi konseptual dan operasional variabel, populasi dan sampel, pengumpulan data, teknik analisis data. BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian dalam mendeskripsikan hasil penelitian mengenai gambaran umum responden penelitian dan hasil uji hipotesis. BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
11
Pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah penulis lakukan beserta diskusi dan saran.
12
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan beberapa landasan teori diantaranya mengenai dukungan orang tua, teori motivasi belajar dan prestasi belajar, serta kerangka berpikir dan hipotesa.
2.1. Prestasi Belajar Musik 2.1.1. Definisi prestasi belajar musik Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi itu sendiri menurut Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (1997) yaitu karya hasil yang dicapai. Sedangkan Winkel (dalam Apollo, 2005) mengungkapkan bahwa prestasi ialah bukti usaha yang dapat dicapai. Selanjutnya, Soemartono (dalam Appolo, 2005) menyatakan bahwa prestasi adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar yang dicapai menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu. Dapat disimpulkan bahwa prestasi ialah suatu nilai atau usaha yang menunjukkan hasil yang telah dicapai.
13
Belajar ialah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan dalam Purwanto,1992). Sedangkan menurut Chaplin (dalam Syah, 2005) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar ialah ialah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Apollo (2005) prestasi belajar adalah nilai yang telah diperoleh siswa dalam kurun waktu tertentu yang menyangkut seluruh bidang studi yang nampak dalam bentuk angka raport. Selanjutnya, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) mengartikan prestasi belajar adalah penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan dalam mata pelajaran, yang ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar juga dikatakan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diukur melalui evaluasi (Akbar & Hawrdi dalam Apollo, 2000). Selanjutnya Chaplin (2002) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan suatu ukuran mengenai kemampuan seseorang pada saat sekarang dalam melaksanakan suatu tugas Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar yang ditunjukkan dalam bentuk simbol angka-angka, berdasarkan penafsiran perubahan, sikap dan tingkah laku individu.
14
Sedangkan musik sendiri ialah bunyi-bunyian yang ditata enak dan rapi (Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, 1997) . Menurut Shin Nakagawa (2000) musik merupakan kata serapan dari bahasa yunani yaitu mousike yang berarti musik. Jika membicarakan masalah musik tentu tidak akan lepas dari bahasa musikologi, yaitu bahasa mengenai musik dipandang sebagai keindahan. Musik merupakan suatu keindahan yang mengelilingi hampir seluruh kehidupan kita (Mirian Wood, 1983). Jadi, musik merupakan hasil dari menyusun dan mengkombinasikan suara untuk membentuk sesuatu yang indah ataupun tidak indah yang merupakan ekspresi emosi manusia. Dan berdasarkan raport dari JM Music& Entertainment indikator-indikator dalam penilaian memainkan alat musik memainkan tangga nada, mengatur tempo, dan memainkan lagu dengan posisi duduk dan posisi jari saat memainkan alat musik dengan benar. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar musik hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha memainkan tangga nada, mengatur tempo, dan memainkan lagu dengan posisi duduk dan posisi jari saat memainkan alat musik dengan benar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar siswa disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Suryabrata (1989) terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa disekolah, yaitu:
15
1. Faktor ekstern (dari luar siswa), meliputi: a. Lingkungan alam : tempat tinggal, keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang belajar dalam kondisi udara yang segar hasilnya akan lebih baik dibandingkan siswa yang tinggal di daerah yang suhunya panas dan pengap. b. Lingkungan sosial : lingkungan yang berkaitan dengan orangorang yang berada di sekitar individu, seperti lingkungan keluarga, masyarakat, dan teman sebaya. Lingkungan sosial yang tidak aman atau tidak sehat akan menganggu konsentrasi siswa dalam belajar. c. Instrumental : faktor-faktor yang ada dan penggunannya dirancang untuk memperoleh prestasi belajar yang diharapkan. Instrumental berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan belajar. 2. Faktor intern (dalam diri siswa), meliputi: a. Kondisi fisiologis: keadaan fisik atau jiwa individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang segar dan sehat akan berbeda hasilnya belajar dibandingkan dengan
siswa yang sedang
mengalami kelelahan atau sakit. b. Kondisi psikologis: intelegensi atau kecerdasan Menurut Syah (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum, faktor-faktor tersebut dapat digolongkan atas faktor internal siswa (faktor dari dalam diri siswa) dan dari faktor eksternal siswa (faktor dari luar siswa).
16
1.
Faktor Internal Siswa (Faktor dari dalam diri siswa) Faktor internal ini meliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). a. Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmaniah dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran
organ-organ
tubuh
dan
sendi-sendinya
dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk mempertahankan tonus jasmaniah agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan, sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Kondisi organorgan khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Selain kondisi fisiologis umum, berfungsinya alat panca indera dengan baik merupakan syarat yang memungkinkan belajar berlangsung dengan baik. Dengan sistem pendidikan dewasa ini, diantara panca indera manusia yang sangat memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena sebagian hal yang dipelajari manusia melalui penglihatan dan pendengaran. b.Aspek Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
17
seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Dimana faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, yaitu: 1. Inteligensi Siswa Inteligensi pada umunya dapat diartikan sebagai kemampuan psikis-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sebagaimana diungkapkan oleh Syah (2005) bahwa inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol daripada peran organorgan tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia. Inteligensi atau kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam menentukan berhasil atau tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang maupun rendah. 2. Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency)
18
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2005). Sikap siswa yang positif terutama pada guru dan mata pelajaran yang guru sajikan merupakan pertanda awal yang baik untuk proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, jika sikap siswa negatif terhadap guru dan mata pelajarannya, apalagi bila diiringi dengan kebencian kepada guru atau mata pelajaran tertentu dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa tersebut akan kurang memuaskan. 3. Bakat Siswa Secara umum bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin dalam
Syah, 2005). Dengan demikian, sebetulnya
setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masingmasing (Syah, 2005). 4. Minat Siswa Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa, sebab minat itu sendiri adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2005). Dalam konteks ini minat seseorang yang besar akan mempengaruhinya untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu tersebut secara terusmenerus. Pada situasi belajar mengajar di sekolah, misalnya siswa yang
19
berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan cenderung untuk memusatkan perhatiannya secara terus menerus selama proses belajar mengajar berlangsung. 5. Motivasi Siswa Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu (Syah, 2005). Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitmen dan Reber dalam Syah, 2005).
2. Faktor Eksternal Siswa (Faktor dari luar diri siswa) Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial.
A. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi lingkungan sosial di sekolah adalah guru, staf administrasi, teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa, dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegitana belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik
20
pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa (Syah, 2005). B. Lingkungan Non-Sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial meliputi gedung sekolah, rumah tempat tinggal keluarga siswa, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini yang dipandang turut menentukan tingkat prestasi belajar siswa (Syah, 2005).
2.1.4 Cara Mengukur Prestasi Belajar Dalam pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi (Azwar, 2002). Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa kita dapat mengukur prestasi belajar siswa dari hasil atau nilai ulanganulangan harian dan berbagai macam jenis tes yang diadakan oleh pihak sekolah yang bersangkutan.
2.2. Dukungan Orang tua 2.2.1 Definisi Dukungan Sosial Keluarga, khususnya orangtua sebagai lembaga yang pertama kali dikenal oleh individu mempunyai peranan yang cukup penting dalam bersosialisai terhadap lingkungannya. Dukungan sosial menurut Gottlieb (1983) adalah informasi verbal dan
21
non verbal, saran, bantuan yang nyata yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subyek atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini, orang yang merasa memperoleh dukungan sosial secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Sarafino (1990) yang mengatakan bahwa adanya dukungan sosial berarti adanya penerimaan dari orang tua atau sekelompok orang tua terhadap individu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai dan ditolong. Sarason (1991) dapat dianggap sebagai sesuatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya. Dari keadaan tersebut individu akan mengetahui bahwa orang lain memperhatikan, menghargai, dan mencintainya. Selanjutnya Taylor (2003) mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan bentuk pemberian informasi, serta merasa dirinya dicintai dan diperhatikan, terhormat dan dihargai. Weiss (dalam Cutrona, 1994) mengemukakan dukungan sosial sebagai hubungan dari orang-orang yang dapat diandalkan, bimbingan serta kedekatan emosional terhadap suatu individu yang membuat dirinya mendapatkan pengakuan. Adapun komponen-komponen menurut weiss dapat berdiri sendiri, namun satu sama lain saling berhubungan, dan Weiss membaginya kedalam jenisjenis dukungan sosial yaitu Reliable alliance, Guidance, Opportunity for
22
nurturance, Attachment, Social integration, Reassurance of worth Sedangkan Brehm dan Kassin (1990) mengemukakan empat tipe dukungan sosial, yaitu: a. Berdasarkan kontak sosial Dukungan sosial dilihat dari banyaknya kontak sosial yang dilakukan oleh individu. Pengukuran kontak sosial dalam konteks ini dilihat dari status perkawinan, hubungan saudara atau teman, keanggotaan dalam organisasi informal b. Berdasarkan jumlah pemberi dukungan Dukungan sosial diartikan jumlah individu yang memberikan bantuan kepada seseorang yang membutuhkan. Semakin banyak individu memberikan bantuan, semakin sehat kehidupan individu itu. c. Berdasarkan kedekatan hubungan Dukungan sosial disini didasarkan pada kualitas hubungan yang terjalin antara pemberi dan penerima dukungan, bukan kuantitas pertemuan. d. Berdasarkan tersedianya pemberi dukungan Individu yang yakin akan bahwa akan ada orang yang membantunya bila ia mengalami kesulitan, cenderung lebih percaya diri dan sehat daripada individu yang tidak merasa yakin bilaman ada orang yang bersedia membantunya. Hal ini senada dengan Sarason (dalam Brehm dan kassim, 1990) yang menyatakan dukungan sosial merupakan tersedianya sumber yang dapat diapnggil seketika bila dibutuhkan untuk memberi dukungan. Dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan,
23
kepedulian, dari
orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai
dan
menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan sosial yang berasal dari keluarga khususnya orang tua, karena orang tua merupakan orang terdekat yang berperan penting dalam proses belajar anak.
2.2.2 Jenis-jenis dukungan Sosial Jenis-jenis dukungan sosial merupakan suatu cara yang mewujudkan bisa dalam bentuk ekspresi, ungkapan atau perwujudan bantuan dari individu yang satu ke individu yang membutuhkan. Weiss dalam (Cutrona , 1994), membagi dukungan sosial ke dalam 6 bagian yang berasal dari hubungan dengan individu lain yaitu: a. Reliable alliance (Hubungan yang dapat diandalkan) Pengetahuan yang dimiliki individu bahwa individu dapat mengandalkan bantuan yang nyata yang dibutuhkan, individu yang menerima bantuan ini akan merasa tenang karena individu menyadari ada orang yang dapat diandalkan untuk menolong bila individu mengahadapi kesulitan b. Guidance (Bimbingan) Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. c. Reassurance of worth (Adanya Pengakuan) Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap
24
kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat individu merasa dihargai dan diterima, misalnya memberikan pujian kepada individu karena telah melakukan sesuatu yang baik. d. Attachment (Kedekatan emosional) Dukungan ini berupa pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu, yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerimanya, kedekatan dapat memberikan rasa aman. e. Social integration (Integrasi Sosial) Dikaitkan dengan dukungan yang dapat menimbulkan perasaan memiliki pada individu karena menjadi anggota didalam kelompok dalam hal ini dapat membagi minat, serta aktifitas sosialnya sehingga individu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut. f. Opportunity to nurturance (Kesempatan untuk Mengasuh) Dukungan ini berupa perasaan bahwa individu dibutuhkan oleh orang lain, jadi dalam hal ini subjek merupakan sumber dukungan bagi orang yang mendukungnya. Sedangkan menurut Sarafino (1998) membagi dukungan sosial ke dalam 4 bentuk, yaitu: 1. Dukungan emosi (Emotional Support) Dukungan emosi adalah suatu bentuk dukungan yang diekspresikan melalui perasaan positif yang berwujud empati, perhatian dan kepedulian terhadap individu yang lain. Bentuk dukungan ini dapat menimbulkan perasaan nyaman, perasaan dilibatkan, dan dicintai oleh individu yang
25
bersangkutan 2. Dukungan penghargaan (Esteem support) Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan, penghargaan atau penilaian yang positif untuk individu, dorongan untuk maju dan pemberian semangat, dan juga perbadingan positif individu dengan orang lain. Dukungan ini menitikberatkan pada adanya ungkapan belajar penilaian yang positif atas individu dan penerimaan individu apa adanya. Bentuk dukungan ini membentuk perasaan dalam diri individu bahwa ia berharga, mampu dan berarti. 3. Dukungan instrumental (Tangible or instrumental support) Merupakan suatu bentuk dukungan yang dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan langsung misalnya pemberian dana atau memberi bantuan berupa tindakan nyata atau benda. 4. Dukungan informasi (Informational support) Dukungan ini dapat diungkapkan dalam bentuk pemberian nasehat atau saran, penghargaan, pemberian umpan balik mengenai apa yang dilakukan individu
2.2.3 Sumber Dukungan Sosial Gottlieb (1983) mengemukakan adanya sumber dukungan sosial dapat berasal dari hubungan dengan profesional dan non-profesional. Sumber non profesional misalnya keluarga orang tua, teman pasangan dan lainnya. Sedangkan hubungan profesional misalnya hubungan dengan psikolog.
26
Hubungan non profesional atau disebut dengan significant others dalam kehidupan seseorang dikatakan oleh Gottlieb (1983) sebagai hubungan yang menempati bagian tersebar dari kehidupan seseorang dan menjadi sumber dukungan sosial yang potensial. Hal ini dimungkinan karena hubungan dengan non professional: -
Mudah diperoleh
-
Memiliki kesesuaian norma dengan penerima dukungan. Seperti apa dan bagaimana seharusnya dukungan sosial yang diberikan
-
Berakar pada hubungan yang setara antara pemberi dan penerima dukungan
-
Variabilitas dukungan yang diberikan sangat luas dari sekedar menjadi pendengar sampai pemberi dukungan materi
-
Bebas biaya dan label psikologis yang sering ditimbulkan bila berhubungan dengan professional, misalnya dicap sebagai orang yang tidak sehat mentalnya
2.2.3 Pengukuran Dukungan Sosial Menurut Duffy and Wong (2006), ada berbagai cara untuk mengukur dukungan sosial seperti: a. Social Embedness Ciri khas dari bentuk pengukuran ini adalah bahwa dukungan sosial yang diterima seseorang diukur dari jumlah hubungan atau interaksi yang dijalin individu dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Individu yang
27
memiliki hubungan yang lebih banyak dikatakan memiliki dukungan sosial yang lebih besar. Dengan demikian bentuk pengukuran ini tidak melihat kualitas interaksi yang terjalin bagi individu yang bersangkutan b. Enacted Support Ciri khas dari bentuk ini adalah bahwa dukungan sosial yang diterima seseorang didasarkan pada frekuensi tingkah laku dukungan yang diterima seseorang didasarkan pada frekuensi tingkah laku dukungan yang diterima individu. Jadi secara konkrit, berapa jumlah orang yang mendukung dan berapa kali dukungan tersebut diberikan tanpa melihat dari sudut persepsi individu penerima dukungan.
c. Perceived Social Support Ciri khas pengukuran ini adalah bahwa pengukuran dukungan sosial yang diterima seseorang didasarkan pada kualitas dukungan yang diterima sebagaimana dipersepsikan oleh si penerima dukungan sosial. Semakin kuat seseorang merasa dukungan, semakin kuat kualitas dukungan yang diterima. Dalam hal ini, dapat saja terjadi seseorang mempersepsikan kurangnya dukungan sosial dari sumber dukungan yang diterima, padahal ia memiliki jaringan sosial yang banyak. Sementara itu ada individu yang mempersepsikan dukungan sosial yang diterima lebih besar daripada yang diberikan sumber dukungan sosialnya. Dengan demikian, berbeda dari dua bentuk pengukuran yang lain karena bentuk pengukuran ini sudaha meninjau dari sudut persepsi individu si penerima dukungan
28
2.2.4 Dukungan Sosial dari Orang Tua Orang tua dalam keluarga berperan sebagai guru, penuntun, pengajar, serta sebagai pemimpin pekerjaan dan pemberi contoh (Shochib, 1998). Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di sekolah. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Orang tua memberi peranan penting dalam
tahap belajar anak dan
prestasinya, yaitu berupa dukungan atau support. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun, karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar. Sama halnya dengan anak yang mengikuti les atau kursus musik. Orang tua bisa memberikan
salah
satu
bentuk
dukungannya
kepada
anak
dengan
mempertimbangkan beberapa hal ketika memilih les atau kursus untuk anak, yaitu melihat bakat anak, kualitas les atau kursus, lokasi tempat les, dan lingkungan tempat les serta biaya yang perlu dikeluarkan. (Novita, 2007)
2.3. Motivasi Belajar 2.3.1 Definisi Motivasi Belajar Mc. Donald dalam Djamarah (2002) mengatakan bahwa, “motivation is a
29
energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan motivasi untuk belajar. Hal ini merupakan karakteristik dasar dari manusia. Sejak lahir sampai dewasa manusia tidak pernah berhenti untuk belajar. Menurut Woolfolk (1995) motivastion is usually defined as an internal state that arouses, directs, and maintains behavior, yaitu keadaan internal yang membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku. Sedangkan menurut Purwanto (1992) motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dapat dikatakan bahwa motivasi yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di mana dalam belajar manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman dan mengekspresikannya secara langsung lewat indera. Menurut Morgan (dalam Purwanto,1992) belajar ialah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Sedangkan menurut Chaplin (dalam Syah, 2005) belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
30
latihan dan pengalaman. Dari berbagai macam definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar ialah ialah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan melakukan aktivitas belajar. Hal ini pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan tidak menyentuh kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Menurut Pintrich dan Schunk (1996) motivated learning is motivation to acquire skills and stratefies rather than to perform tasks yang berarti motivasi belajar
ialah
motivasi untuk menguasai keahlian dan strategi untuk
mengerjakkan tugas. Menurut Winkel (dalam Abror, 1993) motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Dapat disimpulkan motivasi belajar ialah suatu pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas, tingkah laku, latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif, afektif dan psikomotorik pada individu yang diperoleh pengalaman dari berinteraksi dengan lingkungannya
31
2.3.2 Macam-macam Motivasi Belajar Dalam perwujuadannya motivasi belajar siswa berada antara satu sama lain, sesuai dari arah, tujuan, dan keinginan siswa tersebut. Motivasi dapat hadir dari dua faktor dalam diri individu, yakni dari dalam diri individu dan dari luar diri individu, keduanya sangat berperan dalam berperilaku. Faktor tersebut dikenal dengan faktor internal dan eksternal. Abror (1993) membagi motivasi berdasarkan atas macamnya menjadi dua, yaitu: 1. Motivasi intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Yang berhubungan dengan minat, kebutuhan, kenikmatan dan rasa ingin tahu (Woolfolk 1995). Menurut Djamarah (2002) motivasi itu intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah dan sebagainya. 2. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsangan dari luar. Seperti pujian, tekanan sosial dan hukuman (Woolfolk 1995). Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak
32
didik mendapatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar (resides in some factors outside the learning situasion). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, san sebagainya. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar (Djamarah, 2002).
2.3.3 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktifitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsipprinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktifitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar yang dikemukakan oleh Djamarah (2002) sebagai berikut:
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
33
2.3.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar Motivasi sangat diperlukan siswa dalam proses belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran tersebut. Jadi, motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Djamarah (2002) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi yaitu: 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculnya minat untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. 2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik ini merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian akan terjelma dalam gerakan psikofisik. 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat meyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar, diperlukan pengelompokkan faktor belajar yang berguna untuk membantu memperjelas hakekat proses belajar dan juga kondisi yang mempengaruhinya. Dimyati (2006) menjelaskan tentang faktor-faktor yang
34
mempengaruhinya motivasi belajar, yakni: a. Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, disamping itu cita-cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik maupun ekstrinsik, sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b. Kemampuan siswa Keinginan seseorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf . keberhasilan membaca suatu buku bacaan, akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan c. Kondisi siswa Kondisi jiwa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang yang sedang sakit, marah, lapar akan menganggu perhatian belajar. Sebaliknya seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar, anak yang dalam keadaan marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada penjelasan pelajaran. Sebaliknya setelah siswa tersebut sehat ia akan mengejar ketinggalan pelajaran. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, tempat tinggal, teman
35
sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh.
2.4. Masa Remaja 2.4.1 Pengertian Remaja Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti ”tumbuh atau ”tumbuh menjadi dewasa” (Hurlock,E.B 1991).
2.4.2
Ciri-ciri Masa Remaja
Seperti halnya dengan semua peiode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Adapun ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat dibawah ini. (Hurlock ,E.B 1991) 1. Masa Remaja sebagai periode yang penting Kendatipun semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Ada beberapa periode yang lebih penting daripada beberapa periode lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, dan ada lagi yang penting karena akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode ini, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetap penting. Ada periode yang penting
36
karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis. Karena pada periode remaja ini, kedua-duanya sama penting. 2. Masa Remaja sebagai periode peralihan Pada masa peralihan ini, peralihan tidak terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Adapun perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkan diadakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser. Dalam setiap periode peralihan, status indvidu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi sorang anak dan juga bukan orang dewasa. 3. Masa Remaja sebagai Periode Perubahan Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan perilaku menurun juga. Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal. Pertama meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
37
Kedua perubahan tubuh. Ketiga Perubahan Minat dan peran. Keempat perubahan minat dan pola perilaku, dan yang Kelima sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahannya. 4. Masa Remaja sebagai Usia bermasalah Setiap masa periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun perempuan. Serta kebanyakan dari mereka yang ingin mengatasi masalahnya dengan sendiri, yaitu dengan menolak bantuan orang tua dan guru-guru. Namun banyak juga dari mereka yang tidak
mampu
mengatasinya
dengan
sendiri,
sebab
karena
ketidakmampuannya mereka untuk mengatasi masalahnya tersebut dengan cara yang mereka yakini, banyak remaja yang pada akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. 5. Masa Remaja sebagai Masa Mencari Identitas Identitas yang dicari para remaja yaitu berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat. Adapun salah satu cara remaja untuk mencoba mengangkat diri sendiri sebagai individu adalah dengan menggunakan simbol status atau dalam bentuk mobil, pakaian, dan kepemilikan barang-barang lain yang mudah terlihat. Dengan cara ini remaja menarik perhatian pada diri sendiri dan agar dipandang sebagai individu baik di dalam kelompoknya ataupun masyarakat. 6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan
38
Streotip populer juga mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Dalam membahas masalah streotip budaya remaja, Anthony menjelaskan, ”streotip juga berfungsi sebagai cermin yang ditegakan masyarakat bagi remaja, yang menggambarkan citra diri remaja. Adapun anggapan adapula anggapan yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, yang mengakibatkan orang dewasa untuk membimbing mereka para remaja. 7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik Remaja cenderung memandang kehidupan melaui kaca berwarna merah jambu, ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Citacita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temanya, yang menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri awal masa remaja. Semakin tidak realistik citacitanya semakin ia menjadi marah. Dan remaja juga mudah sakit hati apabila orang lain mengecewakannya apabila ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri. 8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan streotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Adapun remaja yang menggunakan cara merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang dan perbuatan seks, yang mereka lakukan untuk
39
memberikan citra yang mereka inginkan.
2.4.3 Tugas Perkembangan Remaja Adapun tugas-tugas perkembangan pada remaja yaitu, 1. Mencaai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita 2. Mencapai peran sosial pria dan wanita 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif 4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab 5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya 6. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga 7. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi
2.5 JM Music & Entertainment JM Music & Entertainment adalah sarana untuk berlatih bermain musik yang berdiri sejak tahun 2008. Siswa di JM Music & Entertainment beragam mulai dari anak-anak usia 5 thn sampai dengan remaja berusia 18 thn. Alat-alat musik yang ditawarkan di tempat kursus ini bermacam-macam, gitar, piano, drum, vocal, saxophone, dan biola. . Siswa berlatih tiap 1 kali dalam seminggu dengan durasi 45 menit. Adapun biaya untuk mengikuti les tersebut ialah Rp.180.000 perbulan untuk piano, keyboard, vocal, gitar dan bass dan Rp. 200.000 perbulan untuk
40
drum serta Rp. 300.000 untuk saxophone dan biola. Untuk mencapai level selanjutnya, diadakan tes atau semacam ujian. Dan jika berhasil menjalani ujian, siswa mendapat sertifikat serta raport sebagai tanda bahwa siswa mampu mencapai level selanjutnya.
2.6. Kerangka Berpikir Orang tua dalam keluarga berperan sebagai guru, penuntun, pengajar, serta sebagai pemimpin pekerjaan dan pemberi contoh (Shochib, 1998). Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di sekolah. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Bentuk dukungan dari orang tua bisa bermacam-macam bentuknya. Seperti yang dikemukakan Weiss (dalam Cutrona, 1994) reliable alliance (hubungan yang dapat diandalkan), reassurance of worth (adanya pengakuan), attachment (kedekatan emosional), guidance (bimbingan), social integration (integrasi sosial) dan opportunity for nurturance (kesempatan untuk mengasuh). Dengan adanya dukungan tersebut, maka remaja merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas kursus musik tersebut. Setelah remaja merasa nyaman dengan kursus musiknya, anak semakin tertarik dengan kursus yang ia tekuni, secara tidak
41
langsung hal ini membawa dampak yang positif bagi remaja untuk mencapai prestasi belajar musik dengan baik.Dengan adanya dukungan diatas, maka remaja merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas kursus musik tersebut. Setelah remaja merasa nyaman dengan kursus musiknya, anak semakin tertarik dengan kursus yang ia tekuni, secara tidak langsung hal ini membawa dampak yang positif bagi remaja untuk mencapai prestasi belajar musik dengan baik. Adapun sebaliknya, jika remaja tidak mendapat dukungan dari orang tuanya akan membawa dampak yang negatif dalam pencapaian prestasi belajar musiknya. Seperti remaja tidak dihargai dalam bermusik, berkurangnya minat anak dalam bermusik.
Selain itu dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar (Djamarah, 2002). Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan. Proses belajar pada siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan kegiatan
belajar. Motivasi
belajar penting peranannya bagi siswa dalam usaha mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.(Arifudin, 2009)
42
Berdasarkan uaraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan orang tua dan motivasi belajar berperan dalam prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik. Dukungan orang tua dapat dilihat dari sikap orang tua yang menyukai musik, menyadari akan pentingnya pendidikan yang mendorong remaja ke arah kemajuan musiknya, dan kepedulian orang tua seperti mengantar anaknya ke tempat kursus dan mendengarkan anaknya saat bermain musik. Dan motivasi remaja dalam belajar memainkan alat musik untuk mendapatkan prestasi yang baik. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remajayang mengikuti kursus.
43
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
DUKUNGAN ORANG TUA 1. Reliable Alliance 2. Reassurance of worth 3. Attachment 4. Guidance
PRESTASI
5. Social Inegration
BELAJAR
6. Opportunity for nurturance
MUSIK
MOTIVASI BELAJAR 1. Motivasi Instrinsik 2. Motivasi ekstrinsik
2.6 Hipotesis Penelitian Ha :Ada pengaruh yang signifikan antara dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja Ha1 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek relliable alliance dari variaebel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik Ha2 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek reassurance of worth dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik
44
Ha3 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek attachment dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik Ha4 :Ada pengaruh yang signifian antara aspek guidance variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik Ha5 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek social integration dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik Ha6 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek opportunity for nurturance dari variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik Ha7 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek motivasi instrinsik dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik Ha8 :Ada pengaruh yang signifikan antara aspek motivasi ekstrinsik dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik
45
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional, populasi dan sampel, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, prosedur penelitian.
3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang diambil menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006). Asumsi dari penelitian kuantitatif adalah bahwa faktafakta dari obyek penelitian memiliki realitas dan variabel-variabel dapat diidentifikasikan, serta hubungannya dapat diukur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis korelasional. Penelitian korelasi yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. (Sevilla, 1993) Melalui penelitian tersebut kita dapat memastikan berapa besar yang disebabkan oleh suatu variabel dalam hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain.
46
3.2
Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi Variabel Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih dari nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri (Kerlinger dalam Sevila 1993) menyebut variabel sebagai suatu konstruk (properties) atau sifat yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel-variabelnya adalah : Variabel Independent 1 (X1): dukungan orang tua variabel Independent 2 (X2): motivasi belajar variabel Dependent (Y): prestasi belajar musik
3.2.2 Definisi Konseptual Definisi Konseptual dari penelitian ini aialah: 1. Dukungan Orang Tua adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. Dukungan orang tua yang dimaksud ialah reiable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration, dan opportunity for nurturance 2. Motivasi belajar adalah sebuah kondisi fisiologis dan psikologis terdapat dalam dan luar diri individu yang mendorong seseorang untuk melakuan aktivitas belajar guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang dimaksud
47
ialah motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. 3. Prestasi Belajar Musik ialah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha memainkan tangga nada, mengatur tempo, dan memainkan lagu dengan posisi duduk dan posisi jari saat memainkan alat musik dengan benar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport
3.2.3 Definisi Oprasional Variabel Untuk mengukur setiap variable dibutuhkan indikator-indikkator atau aspek-aspek dari tiap variable, dan indikator-indikator atau aspek-aspek dari variabel dukungan orang tua dan motivasi belajar ialah: 1. Definisi operasional variabel Dukungan Orang Tua adalah skor yang diperoleh dari pengukuran skala dukungan orang tua dengan aspek-aspek sebagai berikut: Relliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Social integration, Opportunity for nurturance. (Weiss dalam Cutrona, 1994) 2. Definisi operasional variabel Motivasi Belajar adalah skor yang diperoleh dari pengukuran skala motivasi belajar dengan aspek-aspek sebagai berikut: Motivasi instrinsik, Motivasi ekstrinsik (Woolfolk, 1995) 3. Definisi operasional variabel Prestasi Belajar Musik adalah skor yang didapat dari raport selama subjek mengikuti kursus musik.
48
3.3
Subjek Penelitian
3.3.1 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment, Pamulang sebanyak 150 orang. Peneliti akan meneliti sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau beberapa bagian kecil, wakil populasi yang diteliti. Menurut Gay (dalam sevilla, 1993) Ukuran minimum sampel untuk penelitian korelasi sebanyak 30 orang. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 orang
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Ary, Jacob dan Razavieh (dalam Sevilla,1993) teknik pengambilan sampel adalah suatu proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, tekhnik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu dalam penelitian ini adalah : a. Remaja yang berusia 14 tahun – 18 tahun b. Aktif sebagai siswa sekolah musik JM Music & Entertainment, Pamulang
49
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel kepada Remaja yang megikuti kursus music di JM Music & Entertainment, Pamulang yang berjumlah sebanyak 80 orang.
3.4
Pengumpulan data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan skala dukungan orang tua dan skala motivasi belajar. Kedua skala ini menggunakan alat tes Skala Likert atau dikenal juga dengan The Method of Summated Rating, dengan variasi jawaban sebanyak empat (4) pilihan, yaitu : sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Adapun skor untuk masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Skor Pernyataan Pernyataan FAVOREBEL
Sangat Setuju Setuju (SS) (S) 4 3
UNFAVOREBEL 1
2
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3
4
1. Skala Dukungan Orang tua Pada skala dukungan orang tua ini, peneliti akan membuat pernyataanpernyataan yang berkaitan dengan enam aspek dukungan orang tua yaitu Relliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Social integration, Opportunity for nurturance.
50
Dalam skala ini, pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya terdiri dari 2 jenis pernyataan yaitu: pernyataan favorable dan unfavoreble dan jumlah item yang digunakan yaitu sebanyak 43 item. Blue Print skala dukungan orang tua dapat dilihat pada tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Blue print Try out dukungan orang tua NO 1
2
Aspek Indikator Reliable Aliance - Bantuan nyata (Hubungan yang dapat diandalkan) Reassurance of - Penghargaan Worth (Adanya terhadap pengakuan) kemampuan -
3
4
Attachment (kedekatan emosional) Guidance (bimbingan)
-
-
-
5.
6.
Social Integration ( Integrasi Sosial) Opportunity for nurturance (kesempatan untuk mengasuh) JUMLAH
fav 1,3, 37
jumlah 6
5, 7, 9, 6, 8, 40, 8 39 41
Penghargaan 11, 12 terhadap kualitas diri Ekspresi cinta 14, 16 dan kasih sayang Nasehat 18, 20, 24, 42 Informasi
unfav 2, 4, 38
10, 13
4
15, 17
4
19, 22
23, 26, 28 25, 27 31, 32, 30, 43 35
21, 7
6 29,
-
Dukungan terhadap minat
33, 6
-
Perasaan 36 dibutuhkan oleh orang lain
34
2
22
21
43
51
2. Skala Motivasi Belajar Pada skala motivasi belajar, peneliti akan membuat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan dua aspek motivasi belajar yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalam skala ini, pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya terdiri dari 2 jenis pernyataan yaitu: pernyataan favorable dan unfavoreble dan jumlah item yang digunakan yaitu sebanyak 40 item. Blue Print skala motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.2 : Tabel 3.3 Blue Print try out motivasi belajar No
Aspek
1
Motivasi Instrinsik
2
Indikator
Motivasi Ekstrinsik
fav
unfav
jumlah
-
Minat
1, 3, 2, 4, 6, 8 5,7
-
Kebutuhan
10, 11, 9, 12, 13, 8 14, 15 16
-
Kenikmatan
17, 20
18, 19
4
-
Rasa ingin tahu Pujian
23 22
21 24
2 2
-
Tekanan Sosial
25, 28, 26, 27, 8 30, 33 29, 31
-
Hukuman
32, 35, 34, 36, 8 38, 40 37, 39
JUMLAH
20
20
8
40
3.4.2 Teknik Uji Instrumen Penelitian Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji
52
validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 30 remaja yang mengikuti kursus music di JM Music & entertainment, Pamulang. 1. Uji validitas Menurut Sevilla (1993) validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Analisa data-data yang digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui hubungan antara variabel independent 1 atau X1 yaitu Dukungan Orang Tua dan variabel independent 2 atau X2 yaitu Motivasi Belajar, variabel terikat atau variabel Y yaitu Prestasi Blajar Musik yang menggunakan SPSS 17.0 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang di tunjukkan oleh instrumen pengukuran (dalam Sevilla, 1993). Untuk mengetahui sejauh mana reliabilitas dari skala yang telah dibuat, maka penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach. Adapun dalam penghitungannya menggunakan program SPSS 17.0 Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Kriteria
Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel
> 0,9
Reliabel
0,7-0,9
Cukup Reliabel
0,4-0,7
Kurang Reliabel
0,2-0,4
Tidak Reliabel
< 0,2
53
3. Uji Regresi Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regresi ini, lebih akurat dengan analisis lainnya. Pada analisis regresi, memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dirubah – rubah (Sugiyono, 2009). Hasil perhitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan program SPSS versi 17.0 yang akan diinterpretasikan apabila F hitung < F tabel maka tidak terdapat korelasi antar kedua variabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
3.5
Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat tahapan yang digunakan dalam prosedur penelitian, yakni sebagai berikut : 1.
Dimulai dengan perumusan masalah
2.
Menentukan variabel yang akan diteliti
3.
Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian
4.
Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu skala dukungan orang tua dan skala motivasi belajar
54
3.5.2
Pengujian Alat Ukur Setelah alat ukur dukungan orang tua dan motivasi belajar dibuat, peneliti
melakukan uji coba skala. Uji coba skala dilakukan untuk melihat tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba dilakukan pada tanggal 04 April 2011 pada remaja yang mengikuti kursus musk di JM Music & Entertainment Pamulang, yang memiliki karateristik dengan responden penelitian. Uji coba dilakukan dengan menyebarkan angket skala dukungan orang tua dan motivasi belajar pada 80 orang responden. Setelah uji coba dilakukan, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas skala dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dan penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. 0 Adapun distribusi item setelah dilakukan uji validitas pada skala dukungan orang tua dan motivasi belajar adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Skala Dukungan Orang Tua NO 1
2
Aspek Indikator Reliable - Bantuan nyata Aliance (Hubungan yang dapat diandalkan) Reassurance of - Penghargaan Worth (Adanya terhadap pengakuan) kemampuan -
3
Attachment
-
fav 1*,3*, 37
unfav jumlah 2*,4*, 38 4
5*,7*, 9*,39*
6*,8*, 40*, 41*
8
Penghargaan 11*,12* 10*, 13* terhadap kualitas diri Ekspresi cinta 14*,16 15*,17*
4
4
55
4
(kedekatan emosional) Guidance (bimbingan)
-
dan kasih * sayang Nasehat 18*,20 *,24*, 42*
-
Informasi
-
Dukungan terhadap minat
-
Perasaan 36* dibutuhkan oleh orang lain
19*,21*, 22*
7
6
5.
Social Integration (Integrasi Sosial) 6. Opportunity for nurturance (kesempatan untuk mengasuh) JUMLAH * Item tidak valid
23*,26 *, 28* 31*,32 *, 43*
21
25*,29*, 27* 30*,33*, 35*
6
34*
2
20
41
Setelah dilakukan uji validitas, maka peneliti menentukan item-item sejumlah 41 yang dijadikan skala dukungan orang tua pada saat penelitian. Pada pemilihan item ini, peneliti mengambil dari
item pernyataan favourabel dan
unvafourabel, yaitu item-item nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40, 42, 42, 43 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas skala Motivasi Belajar No
Aspek
1
Motivasi Instrinsik
Indikator
fav
unfav
jumlah
2*,4*,*6, 8*
8
-
Minat
1*,3*, 5*,7*
-
Kebutuhan
10*,11*, 9*,12*, 14*,15* 13*,16*
8
-
Kenikmatan
17*,20*
4
18*, 19*
56
2
Motivasi Ekstrinsik
-
Rasa ingin tahu
23*
21*
2
-
Pujian
22*
24
1
-
Tekanan Sosial
25,28*, 30*,33*
26*,27*, 29*,31*
7
-
Hukuman
32*,35*, 34,36, 38, 40* 37, 39*
4
18
34
JUMLAH
16
*item yang valid Setelah dilakukan uji validitas, maka peneliti menentukan item-item sejumlah 34 yang dijadikan skala motivasi belajar pada saat penelitian. Pada pemilihan item ini, peneliti mengambil dari
item pernyataan favourabel dan
unvafourabel, yaitu item-item nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35,39, 40
3.5.3
Pelaksanaan Penelitian Penelitian sesungguhnya dilakukan pada tanggal 04 April 2011. Peneliti
menyebarkan sebanyak 75 angket pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment Pamulang.
3.5.4
Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1.
Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden
2.
Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data
57
3.
Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian
4.
Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas hasil dari penelitian yang telah dilakukan di JM Music & Entertainment Pamulang. Hasil penelitian ini mencakup gambar umum responden, hasil pengujian hipotesis yang telah digunakan melalui perhitungan statistik dan pembahasan hasil pengujian hipotesis.
4.1
Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 April 2011 di JM Music & Entertainment. Dengan jumlah populasi responden keseluruhan adalah 150 responden dengan rincian 30 responden untuk try out dan 80 responden untuk field test. Responden yang di ambil untuk penelitian yang masih aktif mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment.
4.2
Deskripsi Data Penelitian
4.2.1
Data Skor Skala Dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar musik Deskripsi data penelitian dalam penelitian ini yaitu dilihat berdasarkan hasil kategorisasi antara dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik. Data skor perolehan skala dukungan orang tua (variabel bebas) dan motivasi belajar (variabel bebas) diperoleh melalui angket / kuesioner yang
59
disebar
kepada
remaja
yang
mengikuti
kursus
musik
di
JM
Music&Entaertainment Pamulang. Berikut ini akan diuraikan deskripsi hasil penelitian statistik skor sampel penelitian dukunga orang tua yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Skor Perolehan Skala Dukungan Orang Tua Descriptive Statistics N DUKUNGAN 80 ORANG TUA Valid N (listwise) 80
Minimum
Maximum
Mean
81.00
197.00
140.2125
Dari tabel di atas untuk mengetahui skor dukungan orang tua yang diperoleh responden tersebut rendah, atau tinggi maka disajikan norma skor skala dukungan orang tua diketahui nilai Minimum = 81.00, Maximum = 197.00, dan Mean = 140.2125 Untuk mengetahui dukungan orang tua pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Adapun tingkat dukungan orang tua pada responden, dapat dilihat pada tabel berikut: Rentangan
=
nilai maximum – nilai minimum kategori
=
197-81 2
60
=
58
Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Dukungan Orang Tua Kategori
Rentangan
Rendah Tinggi TOTAL
81 – 120 121 – 200
Jumlah Responden 21 59 80
Persentase (%) 26.25% 73.75% 100%
Karena hasil skor rentangan yang didapatkan 58, maka untuk kategorosasi rendah 81-139 dan kategori tinggi 121-179. Berdasarkan hasil pengolahan dari persebaran data di atas dapat kita lihat bahwa dari 80 responden terdapat 21 responden (26.25%) memiliki skor dukunganh orang tua yang masuk dalam kategori rendah, sedangkan 59 responden (73.75%) masuk dalam kategori tinggi.
4.2.2 Data Skor Skala Motivasi Belajar Data skor perolehan skala motivasi belajar (variabel bebas) diperoleh melalui angket / kuesioner yang disebar kepada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music&Entaertainment Pamulang. Berikut ini akan diuraikan deskripsi hasil penelitian statistik skor sampel penelitian motivasi belajar yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai berikut:
61
Tabel 4.3 Skor Perolehan Skala Motivasi Belajar Descriptive Statistics MOTIVASI BELAJAR Valid (listwise)
N
N
Minimum
Maximum
Mean
80
60.00
104.00
82.9000
80
Dari tabel di atas untuk mengetahui skor motivasi belajar yang diperoleh responden tersebut tinggi, atau rendah, maka disajikan norma skor Motivasi Belajar diketahui nilai Minimum = 60.00, Maximum = 104.00, dan Mean = 82.9000. Untuk mengetahui motivasi belajar pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Adapun motivasi belajar pada responden, dapat dilihat pada tabel berikut: Rentangan
=
nilai maximum – nilai minimum kategori
=
104 – 60 2
=
22
62
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Motivasi Belajar Kategori
Rentangan
Rendah Tinggi TOTAL
60 – 82 83-105
Jumlah Responden 37 43 80
Persentase (%) 46.25% 53.75% 100%
Karena hasil skor rentangan yang didapatkan 22, maka untuk kategorosasi rendah 60-82, dan kategori tinggi 83-105. Berdasarkan hasil pengolahan dari persebaran data di atas dapat kita lihat bahwa dari 80 responden terdapat 37 responden (46.25%) memiliki motivasi belajar yang masuk dalam kategori rendah, 43 responden (53.75%) masuk dalam kategori tinggi.
4.2.3 Data Skor Prestasi Belajar Musik Data skor perolehan Prestasi belajar musik (variabel terikat) diperoleh melalui raport
selama
responden
mengikuti
mengikuti
kursus
musik
di
JM
Music&Entaertainment Pamulang. Berikut ini akan diuraikan deskripsi hasil penelitian statistik skor sampel penelitian prestasi belajar musik yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4.5 Skor Perolehan Prestasi Belajar Musik Descriptive Statistics N Prestasi Belajar 80 Musik Valid N 80 (listwise)
Minimum
Maximum
Mean
348.00
463.00
404.5375
Dari tabel di atas untuk mengetahui skor prestasi belajar musik yang diperoleh responden tersebut tinggi, atau rendah, maka disajikan norma skor skala prestasi belajar musik nilai Minimum = 348.00 Maximum = 463.00 dan Mean = 404.5375 Untuk mengetahui prestasi belajar musik pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi tiga interval dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Adapun tingkat prestasi belajar musik responden, dapat dilihat pada tabel berikut: Rentangan
=
nilai maximum – nilai minimum kategori
=
463 – 348 2
=
57.5
64
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Prestasi Belajar Musik Kategori
Rentangan
Rendah Tinggi TOTAL
348-406 407-580
Jumlah Responden 41 39 80
Persentase (%) 51.25% 48.75% 100 %
Karena hasil skor rentangan yang didapatkan 57.5, maka peneliti membulatkan rentangan angka tersebut menjadi 58, sebagai berikut : untuk kategorosasi rendah 348-406, dan kategori tinggi 407-580. Berdasarkan hasil pengolahan dari persebaran data di atas dapat kita lihat bahwa dari 80 responden terdapat 41 responden (51.25%) memiliki prestasi belajar musik yang masuk dalam kategori rendah, 39 responden (48.75%) masuk dalam kategori tinggi.
4.3
Hasil Uji Hipotesis
4.3.1
Hasil Uji Regresi Aspek Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar Musik Peneliti menggunakan analisis regresi untuk mengetahui lebih jauh pengaruh variable independen terhadap variable dependen dengan cara mencari nilai koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R square) merupakan suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar sumbangsih dimensi-dimensi Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik pada Remaja yang mengikuti Kursus Musik di JM Music & Entertainment. Hasil perhitungannya akan ditampilkan pada tabel di bawah ini :
65
Tabel 4.7 Model Summary Dukungan orang tua dan Motivasi Belajar pada Prestasi Belajar Musik
Mod el R 1
.495a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.245
71
.008
.160
25.81706
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, s.integration, m.instrinsik, guidance
.245 opportunity,
2.888 reliable,
8
attachment,
reassurance,
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai koefisien determinasi (R square) yang didapat adalah sebesar 0.245. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dari dukungan orang tua dan kedua aspek dari motivasi belajar memberikan sumbangsih sebesar 24.5% bagi perubahan variabel prestasi belajar musik. Dengan demikian 75.5% dipengaruhi oleh aspek lain selain keenam aspek dari variabel dukungan orang tua dan kedua aspek dari variable motivasi belajar yang tidak terukur dalam penelitian ini sehingga dapat memberikan perubahan terhadap variabel prestasi belajar musik. Setelah dilakukan perhitungan nilai R square maka diketahui sumbangsih dari keenam aspek dari dukungan orang tua dan kedua aspek dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik, kemudian dilakukan penghitungan Anova untuk mengetahui aspek-aspek pada model persamaan regresi ini. Hasilnya disajikan pada tabel Anova (b) berikut :
66
Tabel 4.8 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
15396.943
8
1924.618
2.888
.008
Residual
47322.944
71
666.520
Total
62719.888
79
a
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, m.instrinsik, guidance b. Dependent Variable: raport
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai F hitung yang didapat adalah sebesar 2.888 sementara nilai F tabel dengan df 8 dan 71 adalah sebesar 2.07 , maka nilai F hitung yang di dapat > F tabel dan dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat diterapkan. Sementara nilai probabilitas hitung atau taraf signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.008. Karena taraf signifikansi < 0.05, maka persamaan regresi yang dipergunakan dapat diterapkan dalam analisis data. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment Pamulang. Setelah diketahui nilai F hitung untuk menguji persamaan regresi, kemudian dilakukan penghitungan uji signifikansi konstanta dari aspek-aspek variabel independen yang diukur. Hasilnya disajikan pada tabel Coefficients (a) berikut:
67
Tabel 4.9 Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
441.075
40.100
reliable
-4.331
2.113
reassure
-1.993
attachment
Model 1
t
Sig.
10.999
.000
-.246
-2.050
.044
.952
-.256
-2.095
.040
2.755
2.140
.167
1.287
.202
guidance
-.904
.855
-.166
-1.057
.294
s.integration
1.073
1.429
.108
.751
.455
opportunity
-1.876
3.053
-.066
-.614
.541
m.instrinsik
.986
.735
.202
1.342
.184
m.ekstrinsik
.533
.904
.077
.589
.557
a. Dependent Variable: raport
Keterangan : prestasi belajar musik = 441.075+ -4.331 (reliable alliance) + -1.993 (reassurance of woth) + 2.755 (attachment) + -0.904 (guidance) 1.073 ( social integration) + 1.876 (opportunity) + 0.986 (instrinsik) + 0.533 (ekstrinsik)
Tabel 4.10 Model Summary Aspek Reliable Alliance Change Statistics Mode l R 1
a
.337
Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Chang e
.114
78
.002
.102
26.69373
.114
10.021
1
a. Predictors: (Constant), reliable
1. Aspek reliable alliance diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.114. Artinya variabel reliable alliance memiliki kontribusi sebesar 11.4% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu
68
0.002. Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar -4.331, artinya aspek reliable alliance secara negatif mempengaruhi prestasi belajar musik. Tabel 4.11 Model Summary Aspek Reassurance of worth
Mod el R 1
a
.368
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. Change
.135
77
.004
.113
26.53868
.135
6.026
2
a. Predictors: (Constant), reassurance, reliable
2. Aspek reassurance of worth diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.135. Artinya variabel reassurance of worth memiliki kontribusi sebesar 13.5% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dan sigifikan karena p < 0.05 yaitu 0.004. Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar -1.993, artinya aspek reassure of worth secara negative mempengaruhi prestasi belajar musik. Tabel 4.12 Model Summary Aspek Attachment
Mod el R 1
.431a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.185
76
.001
.153
25.92786
.185
5.766
3
a. Predictors: (Constant), attachment, reliable, reassurance
3. Aspek attachment diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.185 Artinya variabel attachment memiliki kontribusi sebesar 18.5% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.001. Selain
F
69
itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar 2.755 artinya aspek attachment secara positif mempengaruhi prestasi belajar musik.
Tabel 4.13
Model Summary Aspek Guidance Change Statistics
a Mod el R
b
a
1
.431
Std. Error F R Adjusted of the R Square Chang Square R Square Estimate Change e df1
df2
Sig. F Change
.186
75
.004
.143
26.09160 .186
4.283
4
a.e Predictors: (Constant), guidance, reliable, reassure, attachment
4. Aspek guidance diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.186 Artinya variabel guidance memiliki
kontribusi sebesar 18.6% dalam mempengaruhi
prestasi belajar dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.004. Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar -0.904 artinya secara negatif aspek guidance mempengaruhi prestasi belajar musik.
Tabel 4.14
Model Summary Aspek Social Integration
Mod el R 1
a
.443
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. Change
.196
74
.006
.142
26.10344
.196
3.609
5
F
a. Predictors: (Constant), s.integration, reliable, reassurance, attachment, guidance
5. Aspek social integration diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.196 Artinya variabel social integration memiliki
kontribusi sebesar 19.6% dalam
mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu
70
0.006 . Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar 1.073artinya secara positif aspek social integration mempengaruhi prestasi belajar musik. Tabel 4.15 Model Summary Aspek Opportunity to provide
Mod el R 1
a
.450
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. Change
.202
73
.009
a.
.137
26.17705
.202
3.088
6
F
Predictors: (Constant), opportunity, guidance, reliable, reassurance, attachment, s.integration
6. Aspek Opportunity to provide nurturance diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.202 Artinya variabel opportunity to provide nurturance memiliki kontribusi sebesar 20.2% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dsignin fikan karena p < 0.05 yaitu 0.009. Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar -1.876artinya secara negatif aspek opportunity to provide nurturance mempengaruhi prestasi belajar musik.
Tabel 4.16
Model Summary Aspek Motivasi Instrinsik
Mod el R 1
a
.492
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.242
72
.004
.168
25.69978
.242
3.280
7
a. Predictors: (Constant), m.instrinsik, reliable, opportunity, s.integration, reassurance, attachment, guidance
7. Aspek motivasi instrinsik diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.242 Artinya
71
variabel motivasi instrinsik memiliki
kontribusi sebesar 24.2% dalam
mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.004 . Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar 0 .986 artinya secara positif aspek motivasi instrinsik mempengaruhi prestasi belajar musik. Tabel 4.17
Model Summary Aspek Motivasi Ekstrinsik
Mod el R 1
a
.495
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. Change
.245
71
.008
.160
25.81706
.245
2.888
8
F
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, opportunity, reliable, attachment, reassurance, s.integration, m.instrinsik, guidance
8. Aspek motivasi ekstrinsik diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.245 Artinya variabel motivasi instrinsik memiliki
kontribusi sebesar 24.5% dalam
mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.008 . Selain itu pada tabel 4.9 diperoleh nilai B sebesar 0 .533 artinya secara positif aspek motivasi ekstrinsik mempengaruhi prestasi belajar musik
Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa delapan dari kedelapan aspek dukunagn orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu aspek reliable alliance, reassure of worth, attachment, guidance, social integration, opportunity to provide nurturance, motivasi instrinsik, dan motivasi ekstrinsik.
72
4.3.2
Hasil Uji Regresi Aspek Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Musik Peneliti menggunakan analisis regresi untuk mengetahui lebih jauh pengaruh variable independen terhadap variable dependen dengan cara mencari nilai koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R square) merupakan suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar sumbangsih aspek-aspek Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Musik pada Remaja yang mengikuti Kursus Musik di JM Music & Entertainment. Hasil perhitungannya akan ditampilkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.18 Model Summary dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik
Mod el R 1
.463a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.214
73
.006
.149
25.98661
.214
3.313
6
a. Predictors: (Constant), opportunity, reliable, attachment, reassurance, s.integration, guidance
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai koefisien determinasi (R square) yang didapat adalah sebesar 0.214. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dari dukungan orang tua memberikan sumbangsih sebesar 21.4% bagi perubahan variabel prestasi belajar musik dan signifikan. Dengan demikian 78.6% dipengaruhi oleh aspek lain selain keenam aspek dari dukungan orang tua yang tidak terukur dalam penelitian ini dapat memberikan perubahan terhadap variabel prestasi belajar musik.
73
Setelah dilakukan perhitungan nilai R square maka diketahui sumbangsih dari keenam aspek dari dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik, kemudian dilakukan penghitungan Anova untuk mengetahui aspek-aspek pada model persamaan regresi ini. Hasilnya disajikan pada tabel Anova (b) berikut :
Tabel 4.19 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
13422.712
6
2237.119
3.313
.006a
Residual
49297.175
73
675.304
Total
62719.888
79
a. Predictors: (Constant), opportunity, reliable, attachment, reassurance, s.integration, guidance b. Dependent Variable: raport
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai F hitung yang didapat adalah sebesar 3.313 sementara nilai F tabel dengan df 6 dan 73 adalah sebesar 2.21, maka nilai F hitung yang di dapat > F tabel dan dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat diterapkan. Sementara nilai probabilitas hitung atau taraf signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.006. Karena taraf signifikansi < 0.05, maka persamaan regresi yang dipergunakan dapat diterapkan dalam analisis data. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment Pamulang. Setelah diketahui nilai F hitung untuk menguji persamaan regresi, kemudian dilakukan penghitungan uji signifikansi konstanta dari aspek-aspek
74
variabel independen yang diukur. Hasilnya disajikan pada tabel Coefficients (a) berikut: Tabel 4.20 Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
446.683
33.157
Reliable
-4.709
2.083
reassure
-1.157
attachment
3.149
guidance s.integration
Model
t
Sig.
13.472
.000
-.267
-2.260
.027
.973
-.149
-1.189
.238
2.078
.190
1.516
.134
-.650
.830
-.120
-.784
.435
1.114
1.415
.113
.788
.434
opportunity 4.044 a. Dependent Variable: raport
3.132
.146
1.291
.201
1
Keterangan : prestasi belajar musik = 446.683 + -4.709 (reliable alliance) + -1.157 (reassurance of woth) + 3.149 (attachment) + -0.650 (guidance) 1.114 ( social integration) + 4.044 (opportunity) Tabel 4.21 Model Summary aspek reliable alliance
Mod el R 1
a
.337
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.114
78
.002
.102
26.69373
.114
10.021
1
a. Predictors: (Constant), reliable
1.
Aspek reliable alliance diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.114. Artinya variabel reliable alliance memiliki kontribusi sebesar 11.4% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.002. Selain itu pada tabel 4.20 diperoleh nilai B sebesar -4.709, artinya
75
aspek reliable alliance secara negatif mempengaruhi prestasi belajar musik. Tabel 4.22 Model Summary aspek reassurance of worth
Mod el R 1
a
.368
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.135
77
.004
.113
26.53868
.135
6.026
2
a. Predictors: (Constant), reassure, reliable
2. Aspek reassurancee of worth diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.135. Artinya variabel reassurance of worth memiliki kontribusi sebesar 13.5% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dan sigifikan karena p < 0.05 yaitu 0.004. Selain itu pada tabel 4.20 diperoleh nilai B sebesar -1.157, artinya aspek reassurance of worth secara negative mempengaruhi prestasi belajar musik.
Tabel 4.23 Model Summary Aspek aspek Attachment
Mod el R 1
.431a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.185
76
.001
.153
25.92786
.185
5.766
3
a. Predictors: (Constant), attachment, reliable, reassure
3. Aspek attachment diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.153 Artinya variabel attachment memiliki kontribusi sebesar 15.3% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.001. Selain itu pada tabel 4.20 diperoleh nilai B sebesar 3.149 artinya aspek attachment secara positif mempengaruhi prestasi belajar musik.
76
Tabel 4.24 Model Summary aspek guidance
Mod el R 1
.431a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.186
75
.004
.143
26.09160
.186
4.283
4
a. Predictors: (Constant), guidance, reliable, reassurance, attachment
4. Aspek guidance diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.186 Artinya variabel guidance memiliki kontribusi sebesar 18.6% dalam mempengaruhi prestasi belajar dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.004. Selain itu pada tabel 4.20 diperoleh nilai B sebesar -0.650 artinya secara negatif aspek guidance mempengaruhi prestasi belajar musik.
Tabel 4.25
Model Summary Aspek Social Integration
Mod el R 1
a
.443
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.196
74
.006
.142
26.10344
.196
3.609
5
a. Predictors: (Constant), s.integration, reliable, reassurance, attachment, guidance
5. Aspek social integration diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.196 Artinya variabel social integration memiliki
kontribusi sebesar 19.6% dalam
mempengaruhi prestasi belajar musik dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.006 . Selain itu pada tabel 4.20 diperoleh nilai B sebesar 1.114 artinya secara positif aspek social integration mempengaruhi prestasi belajar musik.
77
Tabel 4.26 Model Summary aspek opportunity for nurturance
Mod el R 1
a
.463
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.214
73
.006
.149
25.98661
.214
3.313
6
a. Predictors: (Constant), opportunity, reliable, attachment, reassurance, s.integration, guidance
6. Aspek opportunity for nurturance diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.214 Artinya variabel opportunity for nurturance memiliki
kontribusi sebesar
21.4% dalam mempengaruhi prestasi belajar dan signifikan karena p < 0.05 yaitu 0.006. Selain itu pada tabel 4.20 diperoleh nilai B sebesar 4.044 artinya secara negatif aspek opportunity for nurturance mempengaruhi prestasi belajar musik.
4.3.3 Hasil Uji Regresi Aspek Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik Peneliti menggunakan analisis regresi untuk mengetahui lebih jauh pengaruh variable independen terhadap variable dependen dengan cara mencari nilai koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R square) merupakan suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar sumbangsih aspek-aspek motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM music & Entertainment. Hasil perhitungannya akan ditampilkan pada tabel di bawah ini :
78
Tabel 4.27 Model Summary aspek motiovasi belajar terhadap prestasi belajar musik
Mod el R 1
a
.163
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.027
77
.356
.001
28.15947
.027
1.048
2
a. Predictors: (Constant), ekstrinsik, instrinsik
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai koefisien determinasi (R square) yang didapat adalah sebesar 0.27. Hal ini berarti bahwa kedua aspek dari motivasi belajar memberikan sumbangsih sebesar 2.7 % bagi perubahan variabel prestasi belajar musik tetapi tidak signigfikan. Dengan demikian 97.3 % dipengaruhi oleh aspek lain selain keenam aspek dari dukungan orang tua yang tidak terukur dalam penelitian ini dapat memberikan perubahan terhadap variabel prestasi belajar musik. Setelah dilakukan perhitungan nilai R square maka diketahui sumbangsih dari keenam aspek dari dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik, kemudian dilakukan penghitungan Anova untuk mengetahui aspek-aspek pada model persamaan regresi ini. Hasilnya disajikan pada tabel Anova (b) berikut : Tabel 4.28 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
1662.303
2
831.151
1.048
.356a
Residual
61057.585
77
792.956
Total
62719.888
79
a. Predictors: (Constant), ekstrinsik, instrinsik b. Dependent Variable: raport
79
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai F hitung yang didapat adalah sebesar 1.048 sementara nilai F tabel dengan df 2 dan 77 dalah sebesar 3.11, maka nilai F hitung yang di dapat < F tabel dan dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini tidak dapat diterapkan. Sementara nilai probabilitas hitung atau taraf signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.356 karena taraf signifikansi > 0.05, maka persamaan regresi yang dipergunakan tidak dapat diterapkan dalam analisis data. Hal ini berarti ada pengaruh tetapi tidak signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment Pamulang. Setelah diketahui nilai F hitung untuk menguji persamaan regresi, kemudian dilakukan penghitungan uji signifikansi konstanta dari aspek-aspek variabel independen yang diukur. Hasilnya disajikan pada tabel Coefficients (a) berikut: Tabel 4.29 a
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
361.966
30.175
instrinsik
.739
.675
ekstrinsik
.126
.961
Model 1
t
Sig.
11.996
.000
.152
1.095
.277
.018
.131
.896
a. Dependent Variable: raport
Keterangan : prestasi belajar musik = 361.966 + 0.739 (motivasi instrinsik) + 0.126 (motivasi ekstrinsik)
80
Tabel 4.30 Model Summary aspek motivasi instrinsik
Mod el R 1
.162a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.026
78
.151
.014
27.98148
.026
2.106
1
a. Predictors: (Constant), instrinsik
1. Aspek motivasi instrinsik diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.026. Artinya variabel motivasi intstrinsik memiliki kontribusi sebesar 2.6% dalam mempengaruhi prestasi belajar musik tetapi tidak signifikan karena p > 0.05 yaitu 0.151. Selain itu pada tabel 4.28 diperoleh nilai B sebesar 0.739, artinya aspek motivasi instrinsik secara positif mempengaruhi prestasi belajar musik. Tabel 4.31 Model Summary aspek motivasi ekstrinsik
Mod el R 1
.163a
Change Statistics Std. Error R Adjusted R of the R Square F Square Square Estimate Change Change df1
df2
Sig. F Change
.027
77
.356
.001
28.15947
.027
1.048
2
a. Predictors: (Constant), ekstrinsik, instrinsik
2. Aspek motivasi ekstrinsik diperoleh R2 (R Square) sebesar 0.027. Artinya variabel motivasi ekstrinsik memiliki kontribusi sebesar 2.7 % dalam mempengaruhi prestasi belajar musik tetapi tidak signifikan karena p > 0.05 yaitu 0.356. Selain itu pada tabel 4.28 diperoleh nilai B sebesar 0.126, artinya aspek motivasi ekstrinsik secara positif mempengaruhi prestasi belajar musik.
81
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh adalah : 1. Ada pengaruh yang signifikan aspek reliable alliance terhadap prestasi belajar musik remaja 2. Ada pengaruh yang signifikan aspek reassurance of worth terhadap prestasi belajar musik remaja 3. Ada pengaruh yang signifikan aspek attachment terhadap terhadap prestasi belajar musik remaja 4. Ada pengaruh yang signifikan aspek guidance terhadap terhadap prestasi belajar
musik
remaja
yang
mengikuti
kursus
musik
di
JM
Music&Entertainment Pamulang. 5. Ada pengaruh yang signifikan aspek social integration terhadap prestasi
82
belajar musik remaja 6. Ada pengaruh yang signifikan aspek opportunity to provide nurturance terhadap prestasi belajar musik remaja 7. Ada pengaruh yang signifikan aspek motivasi instrinsik terhadap terhadap prestasi belajar musik remaja 8. Ada pengaruh yang signifikan aspek motivasi ekstrinsik terhadap terhadap prestasi belajar musik remaja 9. Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa delapan dari kedelapan aspek variabel dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu aspek reliable alliance, reassure of worth, attachment, guidance, social integration, opportunity to provide nurturanc, motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik
5.2
Diskusi
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti pada remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment Pamulang, membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar musik. Berdasarkan data yang diperoleh, sumbangsih dari aspek dukungan orang tua dan motivasi belajar dapat dilihat dari uji regresi pada tabel model summary yang hasilnya didapatkan koefisien determinasi R square yang menunjukkan dukiungan orang tua dan motivasi belajar memberikan nilai sebesar 0.245 atau
83
24.5%. Hal ini berarti bahwa aspek-aspek dari dukungan orang tua yaitu, reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration ,opportunity for nurturance serta aspek-aspek dari motivasi belajar yaitu, motivasi instrisik dan motivasi ekstrinsik memberikan sumbangsih secara signifikan terhadap perubahan variabel prestasi belajar musik. Hasil dari analisis regresi variable dukungan orang tua terhadap prestasi belajar musik memberikan sumbangan sebesar 0.214 atau 21.4%. Hal ini menyatakan bahwa dalam prestasi belajar musik variable dukungan orang tua memberikan sumbangan yang signifikan, sebagaimana sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu hubungan antara lingkungan belajar, dukungan orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Lombok Timur (M. Syarafuddin, 2010). Dalam penelitian tersebut didapatkan hasil hubungan secara positif antara dukungan orang tua terhadap prestasi belajar. Selain variabel dukungan orang tua, variabel motivasi belajar juga mempengaruhi prestasi belajar musik. Dalam penelitian ini variabel motivasi belajar memberikan sumbangan sebesar 0.027 atau 2.7 %, yang berarti variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar memberikan sumbangan tetapi tidak signifikan. Hal ini tidak senada dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS SMA NEGERI 2 Singaraja. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa motivasi mempunyai peranan dalam meningkatkan prestasi belajar (Arifuddin dalam wordpress.com, 2009).
84
Dengan demikian terdapat aspek-aspek dari variabel dukungan orang tua dan motivasi belajar mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar. Aspek reliable alliane
dari variabel dukungan orang tua merupakan aspek terbesar dari
penelitian ini, yaitu sebesar 0.044. Dengan adanya sumbangsih dari aspek-aspek dukungan orang tua yaitu, reliable aliance, reassure of worth, attachment, guidance, social integration, opportunity to provide serta aspek-aspek dari motivasi belajar, motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik, sehingga para remaja yang mengikuti kursus musik di JM Music & Entertainment bisa menerapkan aspek-aspek dari dukungan orang tua dan motivasi belajar agar memperoleh prestasi belajar musik yang baik.
5.3
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, Sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para remaja yang mengikuti kursus musik agar memperoleh prestasi belajar musik dengan baik. 5.3.1
Saran Teoritis Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan :
1. Meneliti atau mengukur variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar seperti, inteligensi, bakat dan minat.
85
2. Memperluas subjek penelitian di tempat kursus musik yang lain sebagai perbandingan. 5.3.2 1.
Saran Praktis Kepada para remaja yang mengikuti kursus musik, diharapkan memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mencapai prestasi belajar musik dengan baik. Misalnya dengan menumbuhkan motivasi belajar dari diri sendiri selama mengikuti kursus musik, agar menghasilkan prestasi belajar musik dengan baik.
2.
Selain itu kepada unsur-unsur yang terkait dalam prestasi belajar musik pada remaja yang mengikuti kursus musik diharapkan memberikan dukungannya. Seperti orang tua dapat memberikan dukungannya atau menunjukkan bentuk dukungannya sesuai dengan aspek-aspek pada penelitian ini yaitu reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration, dan opportunity for nurturance terhadap remaja yang mengikuti kursus musik, karena orang tua merupakan lingkungan terdekat dari remaja itu sendiri.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abdurahman. (1993). Psikologi pendidikan. Yogyakarta : Tiara Wacana Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Apollo. (2005). The realitionship between the self confidence with students. Tabulrasa, Volume 4 Azwar, S. (2002) Tes Prestasi Fungsi pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar Brehm & Kassim. (1993). Social psychology second edition. United States of Amerika Cotruna. E Caroly. (1994). Perceived parental social support. journal personality and social psychology Vol. 66 Daryanto, S.S. (1997). Kamus bahasa indonesia lengkap. Surabaya: Apollo Dimyati & Mudjiono. (1990). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, SB. (2002). Psikologi belajar. Jakarta : Rineka Cipta Djohan. (2009). Psikologi musik. Yogyakarta : Best Publisher Duffy & Wong. (2003). Community psychology. United States of Amerika. Gunarsa, S.D & Y. Singgih D.G. (2006). Psikologi perkembangan anak & remaja. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia Gunarsa, S.D & Y. Singgih D.G. (2004). Psikologi praktis: anak, remaja & keluarga. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia Gottlieb, B.H (1983). Social support strategis : guidelines for mental health practice.London : Sagepublications Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Nakagawa, Shin. (2000). Musik dan kosmos (sebuah pengantar etnomusikologi). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Novita, Widya. (2007). Serba-serbi anak , yang perlu diketahui seputar anak dari dalam kandungan hingga masa sekolah (tinjauan psikologi dan kedokteran). Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo Pintrich , R.Paul & Schunk, H.Dale. (1996). Motivation in education (theory, research, and applications). Colombus, Ohio : Englewood Cliffs, New Jersey Purwanto, M.N. (1992). Psikologi pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sarafino, Edward P. (1996). Health psychology : byopsychological interactions. Edisi ke 2. Canada : John Wiley & Sons. Inc Sarason. (2002). Abnormal psychology the problem of maladaptive behavior. United States of Amerika : Pearson Education. Sevilla. G. 1993. Pengantar metode penelitian. Jakarta : UI Press
87
Shochib, Dr.Moh. (1998). Pola asuh orang tua dalam membantu anak mengembangkan disiplin diri. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2009. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta Syah, Muhibbin M.Ed. (2005). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Syarafuddin, M. (2010). Hubungan antara lingkungan belajar, dukungan orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri di kabupaten Lombok Timur (Tesis). Pasca Sarjana UM Taylor, E.Shelley. (2003). Health psychology. McGraw-Hill Hinger Education. 5ed Usman & Akbar. (1995). Pengantar statistika. Edisi Kedua. Yogyakarta: Bumi Aksara Woolfolk, Anita E. (1995). Educational psychology. Ed ke 6. USA, Allyn : and Bacon
LAMPIRAN
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan dibawah ini. 2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom sebelah kanan pada setiap pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda. NO
PERNYATAAN
SS
1
Saya mampu memainkan alat musik dengan baik
√
a. SS
: Sangat Setuju
b. S
: Setuju
c. TS
: Tidak Setuju
d. STS
: Sangat Tidak setuju
S
TS
STS
3. Jawaban yang anda pilih harus jujur, sesuai dengan diri anda sendiri dan tanpa pengaruh dari orang lain. 4. Jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya. 5. Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.
Atas perhatian, kerjasama, serta bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
LAMPIRAN
SKALA DUKUNGAN ORANG TUA (TRY OUT)
No. 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
PERTANYAAN Kehadiran orang tua membantu atasi kesulitan saya dalam berlatih memainkan alat musik Orang tua sibuk bekerja sehingga tidak pernah ada waktu untuk membantu saya belajar memainkan alat musik Orang tua akan membantu kapan saja, bila saya tidak memahami materi pelajaran di tempat kursus Kehadiran orang tua menambah masalah saya dalam berlatih memainkan alat musik Orang tua percaya saya mampu memainkan alat music dengan baik Karena saya malas berlatih, orang tua tidak yakin dengan kemampuan saya bermain music
7.
Orang tua memuji saya ketika saya memainkan alat music
8.
Terkadang orang tua saya menganggap bahwa saya belum mampu memainkan alat music dengan baik Orang tua mengakui kalau saya mampu mengatasi kesulitan dalam belajar memainkan alat music Orang tua saya belum mengakui kelebihan yang saya miliki dalam bermusik Orang tua saya menganggap saya anak yang pandai memainkan alat music Orang tua saya mengakui kelebihan yang saya miliki dalam bermusik Keterampilan yang saya miliki dalam bermusikbelum pernah diakui orang tua saya
9. 10. 11. 12. 13.
SS
S
TS
STS
LAMPIRAN
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Rasa aman dirumah diperlukan agar saya lebih giat lagi dalam belajar memainkan alat music Saya membutuhkan perhatian orang tua dalam belajar memainkan alat music Orang tua tetap memberikan perhatiannya kepada saya meski beliau sedang sibuk dengan pekerjaannya Perasaan tidak aman menghantui, karena saya tidak dekat dengan orang tua saya Nasehat yang disampaikan orang tua untuk kebaikan saya dalam berlatih memainkan alat music Saya malas mendengar saran dari orang tua Saya yakin nasehat orang tua berguna bagi saya dalam berlatih memainkan alat music Saya bosan mendengar nasehat dari orang tua Jika saya gagal ujian di tempat kursus music orang tua saya hanya diam saja Ibu saya memberitahu bagaimana cara belajar yang baik dalam bermusik Saya merasa senang bila ibu saya menasehati saya, bila gagal dalam ujian di tempat kursus music Orang tua saya tidak memperdulikan bila saya mendapatkan masalah dalam belajar memainkan alat music Orang tua selalu memberikan perhatian pada anaknya bila malas belajar supaya lebih giat belajarnya Orang tua belum memberikan informasi untuk kemajuan bermusik saya Orang tua memberikan informasi yang terbaik untuk atasi masalah saya dalam bermusik Orang tua tidak mengarahkan bila saya menghadapi masalah Orang tua saya tidak mendukung dalam mengembangkan minat saya terhadap musik Orang tua tertarik mengetahui kegiatan saya di tempat kursus music
LAMPIRAN
32.
Orang tua mendukung saya untuk mengikuti kursus musik
33. 34.
Orang tua cuek saja dengan kegiatan yang saya jalani di tempat kursus musik Saya tidak dilibatkan jika orang tua mempunyai masalah
35.
Orang tua saya belum mengetahui apa minat saya
36.
Dekatnya hubungan saya dengan orang tua membuat perasaan saya aman Orang tua memfasilitasi alat music dirumah agar saya bias berlatih dirumah Sampai saat ini orang tua belum membelikan saya alat musik
37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Orang tua sering memberikan pujian saat saya mendapat prestasi di tempat kursus musik Sampai saat ini orang tua tidak mengetahui prestasi yang saya dapatkan di tempat kursus musik Orang tua saya menganggap saya belum mampu memainkan alat music dengan baik Dalam belajar orang tua sering mengajarkan cara-cara belajar memainkan alat music yang baik Orang tua mendukung saya untuk mengikuti kegiatan yang saya minati
LAMPIRAN
SKALA MOTIVASI BELAJAR (TRY OUT) Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin : No. 1
PERNYATAAN Saya selalu membaca buku yang berkaitan dengan music
2
Saya sering mengobrol dengan teman dari pada mendengarkan penjelasan tentang materi dari guru les music
3
Saya selalu mendengarkan penjelasan tentang mmateri dari guru les musik saya
4
Saya malas membaca buku yang berkaitan dengan music
5
Saya akan berlatih sebelum ujian untuk memperbaiki nilai saya
6
Saya malas berlatih meskipun demi mendapatkan prestasi yang terbaik
7
Saya akan giat berlatih agar mendapatkan prestasi yang baik di tempat kursus music
8
Saya malas berlatih sebelum ujian untuk memperbaiki nilai saya
9
Saya tidak bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran karena saya tidak ingin memperoleh nilai yang tinggi di tempat kursus music saya berlatih
10
Jika saya belum mendapatkan prestasi dengan baik, maka saya akan lebih giat dalam belajar memainkan
SS
S
TS
STS
LAMPIRAN
alat musik 11
Saya bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran karena syaa mempreoleh nilai yang tinggi di tempat kursus musik
12.
Saya malas berlatih lagi dirumah karena prestasi saya ditempat kursus music biasa-biasa saja
13.
Saya malas bertanya kepada guru les jika ada materi yang tidak saya pahami
14.
Saya mencari refrensi lain tentang berlatih bermain music selain dari guru les saya
15.
Saya akan bertanya kepada guru les music jika ada materi yang tidak saya pahami
16.
Saya malas mencari refrensi lain tentang berlatih memainkan alat music selain dari guru les saya
17.
Saya selalu berlatih bermain music dirumah untuk meningkatkan prestasi saya di tempat kursus music
18.
Saya tidak semangat mendengar penjelasan dari guru les di tepat kursus music
19.
Saya malas berlatih bermain music di rumah karena prestasi saya di tempat kursus music biasa-biasa saja
20.
Saya lebih semangat belajar apabila materi yang disampaikan oleh guru les music dapat saya pahami
21.
Saya tidak bertanya kepada guru les music walaupun ada materi pelajaran yang tidak saya pahami
22.
Orang tua saya memuji saya ketika mengetahui saya mampu bermain music dengan baik
23.
Saya akan bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran di tempat kursus musk yang tidak saya
LAMPIRAN
pahami 24.
Saya merasa biasa-biasa saja ketika mendapatkan nilai bagus
25.
Teman-teman saya mengejek ketika mengetahui saya belum mampu bermain music dengan baik
26.
Kompetensi yang sehat di tempat kursus music, membuat saya giat belajar
27.
Teman-teman saya tidak mengejek ketika mengetahui saya belum mampu bermain music dengan baik
28.
Walaupun memiliki persaingan di tempat kursus music, tidak mendorong saya untuk termotivasi dalam belajar
29.
Saya selalu berlomba untuk memperoleh nilai yang tinggi
30.
Saya akan belajar dengan giat bila nilai saya lebih tinggi dari teman-teman saya
31.
Saya terdorong untuk belajar lebih baik, ketika hasil belajar saya mendapat pujian dari orang lain
32.
Orang tua saya akan menegur jika saya tidak berlatih memainkan alat music sebelum ujian
33.
Ketika mendapatka kritikan yang tidak menyenangkan, membuat saya tidak semangat
34.
Orang tua biasa saja jika saya tidak berlatih memainkan alat music alat music sebelum ujian
35.
Saya siap menerima hukuman yang diberikan oleh guru, jika saya tidak mengerjakan tugas dengan baik
36.
Saya senang melihat teman mendapat hukuman dari guru
LAMPIRAN
37.
Ancaman hukuman yang diberikan oleh guru, tidak berpengaruh untuk saya
38.
Melihat teman terkena hukuman yang diberikan oleh guru, membuat saya termotivasi untuk belajar dengan sebaik mungkin
39.
Saya malas belajar karena mendapat hukuman
40.
Menurut saya hukuman adalah pelajaran yang berharga
LAMPIRAN
SKALA DUKUNGAN ORANG TUA Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Correlation
Item Deleted
VAR00001
113.8000
424.303
.666
.966
VAR00002
114.1667
416.902
.807
.965
VAR00003
114.0333
418.654
.700
.966
VAR00004
113.8000
418.855
.630
.966
VAR00005
114.1000
410.162
.768
.965
VAR00006
113.8667
420.740
.623
.966
VAR00007
113.7333
419.168
.681
.966
VAR00008
113.6333
430.447
.415
.967
VAR00009
113.7333
420.064
.748
.966
VAR00010
114.0333
425.757
.504
.967
VAR00011
114.0000
416.000
.843
.965
VAR00012
113.8667
417.361
.778
.966
VAR00013
114.0333
421.482
.519
.967
VAR00014
113.9333
415.857
.762
.966
VAR00015
114.0667
421.306
.612
.966
VAR00016
113.9000
420.645
.509
.967
VAR00017
113.8333
420.282
.743
.966
VAR00018
113.9333
422.823
.544
.967
VAR00019
113.9333
417.168
.573
.967
VAR00020
113.7667
420.047
.789
.966
VAR00021
113.9000
420.300
.566
.966
VAR00022
114.2667
410.478
.717
.966
VAR00023
113.8667
422.189
.660
.966
VAR00024
113.7667
431.082
.406
.967
VAR00025
113.8000
428.234
.429
.967
VAR00026
114.1000
418.990
.561
.967
LAMPIRAN
VAR00027
113.8667
422.809
.638
.966
VAR00028
113.7667
422.737
.633
.966
VAR00029
113.8000
419.614
.785
.966
VAR00030
114.0333
417.137
.859
.965
VAR00031
113.8667
418.326
.800
.965
VAR00032
113.8667
420.120
.684
.966
VAR00033
113.8000
419.062
.699
.966
VAR00034
113.6667
425.609
.537
.966
VAR00035
113.8333
425.661
.658
.966
VAR00036
113.9000
433.817
.343
.968
VAR00037
113.8667
433.706
.251
.968
VAR00038
113.6333
437.689
.117
.968
VAR00039
113.7333
417.375
.788
.965
VAR00040
114.1000
419.403
.838
.965
VAR00041
113.9333
420.685
.749
.966
VAR00042
113.8333
419.040
.688
.966
VAR00043
113.8333
420.695
.676
.966
Scale Statistics Mean
Variance
116.6000
Std. Deviation
441.421
21.01001
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .967
43
N of Items 43
LAMPIRAN
SKALA MOTIVASI BELAJAR Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
VAR00001
104.7586
224.118
.426
.929
VAR00002
105.0690
218.495
.589
.928
VAR00003
104.8966
215.096
.716
.926
VAR00004
104.5172
219.830
.548
.928
VAR00005
105.0345
211.392
.781
.926
VAR00006
104.8621
219.123
.528
.928
VAR00007
104.6552
216.877
.543
.928
VAR00008
104.6207
222.387
.402
.929
VAR00009
104.7241
219.564
.596
.928
VAR00010
104.9310
222.352
.367
.930
VAR00011
105.0345
215.606
.681
.927
VAR00012
104.9310
215.709
.567
.928
VAR00013
104.9655
219.749
.454
.929
VAR00014
104.7586
215.833
.626
.927
VAR00015
104.6897
218.936
.448
.929
VAR00016
104.8966
220.453
.359
.930
VAR00017
104.8276
220.862
.606
.928
VAR00018
105.0000
222.143
.348
.930
VAR00019
104.8621
217.980
.436
.929
VAR00020
104.6207
218.601
.652
.927
VAR00021
104.7931
218.456
.472
.929
VAR00022
105.2759
210.707
.670
.927
VAR00023
104.7586
219.547
.532
.928
VAR00024
104.7241
227.207
.201
.931
VAR00025
104.8621
226.980
.157
.932
LAMPIRAN
VAR00026
105.0690
217.924
.431
.930
VAR00027
104.7931
219.956
.502
.929
VAR00028
104.7931
219.884
.506
.928
VAR00029
104.6897
218.293
.689
.927
VAR00030
104.8621
215.266
.847
.926
VAR00031
104.8966
219.310
.678
.927
VAR00032
104.9310
220.281
.501
.929
VAR00033
104.8966
219.167
.485
.929
VAR00034
104.8276
225.648
.205
.931
VAR00035
104.7586
219.547
.645
.928
VAR00036
104.8621
226.480
.180
.931
VAR00037
104.3793
232.030
-.083
.933
VAR00038
104.7586
230.261
.004
.933
VAR00039
104.6552
216.734
.731
.927
VAR00040
104.9310
216.924
.623
.927
Scale Statistics Mean
Variance
107.5172
Std. Deviation
230.901
15.19544
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .930
40
N of Items 40
LAMPIRAN
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1.Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan dibawah ini. 2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom sebelah kanan pada setiap pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda. NO
PERNYATAAN
SS
1
Saya mampu memainkan alat musik dengan
√
S
TS
STS
baik
3
a.
SS
: Sangat Setuju
b.
S
: Setuju
c.
TS
: Tidak Setuju
d.
STS
: Sangat Tidak setuju
Jawaban yang anda pilih harus jujur, sesuai dengan diri anda sendiri dan tanpa pengaruh dari orang lain.
4
Jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya.
5
Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.
Atas perhatian, kerjasama, serta bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
LAMPIRAN
SKALA DUKUNGAN ORANG TUA (FIELD TEST) Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
No. PERTANYAAN 1. Kehadiran orang tua membantu atasi kesulitan saya dalam berlatih memainkan alat musik 2. Orang tua sibuk bekerja sehingga tidak pernah ada waktu untuk membantu saya belajar memainkan alat musik 3. Orang tua akan membantu kapan saja, bila saya tidak memahami materi pelajaran di tempat kursus 4. Kehadiran orang tua menambah masalah saya dalam berlatih memainkan alat musik 5. Orang tua percaya saya mampu memainkan alat music dengan baik 6. Karena saya malas berlatih, orang tua tidak yakin dengan kemampuan saya bermain music 7. Orang tua memuji saya ketika saya memainkan alat music 8. Terkadang orang tua saya menganggap bahwa saya belum mampu memainkan alat music dengan baik 9. Orang tua mengakui kalau saya mampu mengatasi kesulitan dalam belajar memainkan alat music 10. Orang tua saya belum mengakui kelebihan yang saya miliki dalam bermusik 11. Orang tua saya menganggap saya anak yang pandai memainkan alat music 12. Orang tua saya mengakui kelebihan yang saya miliki dalam bermusik 13. Keterampilan yang saya miliki dalam bermusikbelum pernah diakui orang tua saya 14. Rasa aman dirumah diperlukan agar saya lebih giat lagi dalam belajar memainkan alat music 15. Saya membutuhkan perhatian orang tua dalam belajar memainkan alat music
SS
S
TS
STS
LAMPIRAN
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Orang tua tetap memberikan perhatiannya kepada saya meski beliau sedang sibuk dengan pekerjaannya Perasaan tidak aman menghantui, karena saya tidak dekat dengan orang tua saya Nasehat yang disampaikan orang tua untuk kebaikan saya dalam berlatih memainkan alat music Saya malas mendengar saran dari orang tua Saya yakin nasehat orang tua berguna bagi saya dalam berlatih memainkan alat music Saya bosan mendengar nasehat dari orang tua Jika saya gagal ujian di tempat kursus music orang tua saya hanya diam saja Ibu saya memberitahu bagaimana cara belajar yang baik dalam bermusik Saya merasa senang bila ibu saya menasehati saya, bila gagal dalam ujian di tempat kursus music Orang tua saya tidak memperdulikan bila saya mendapatkan masalah dalam belajar memainkan alat music Orang tua selalu memberikan perhatian pada anaknya bila malas belajar supaya lebih giat belajarnya Orang tua belum memberikan informasi untuk kemajuan bermusik saya Orang tua memberikan informasi yang terbaik untuk atasi masalah saya dalam bermusik Orang tua tidak mengarahkan bila saya menghadapi masalah Orang tua saya tidak mendukung dalam mengembangkan minat saya terhadap musik Orang tua tertarik mengetahui kegiatan saya di tempat kursus music Orang tua mendukung saya untuk mengikuti kursus musik Orang tua cuek saja dengan kegiatan yang saya jalani di tempat kursus musik Saya tidak dilibatkan jika orang tua mempunyai masalah Orang tua saya belum mengetahui apa minat saya Dekatnya hubungan saya dengan orang tua membuat perasaan saya aman
LAMPIRAN
37. 38. 39. 40. 41.
Orang tua sering memberikan pujian saat saya mendapat prestasi di tempat kursus music Sampai saat ini orang tua tidak mengetahui prestasi yang saya dapatkan di tempat kursus musik Orang tua saya menganggap saya belum mampu memainkan alat music dengan baik Dalam belajar orang tua sering mengajarkan cara-cara belajar memainkan alat music yang baik Orang tua mendukung saya untuk mengikuti kegiatan yang saya minati \
LAMPIRAN
SKALA MOTIVASI BELAJAR (FIELD TEST) Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin : No. 1
PERNYATAAN Saya selalu membaca buku yang berkaitan dengan music
2
Saya sering mengobrol dengan teman dari pada mendengarkan penjelasan tentang materi dari guru les music
3
Saya selalu mendengarkan penjelasan tentang mmateri dari guru les musik saya
4
Saya malas membaca buku yang berkaitan dengan music
5
Saya akan berlatih sebelum ujian untuk memperbaiki nilai saya
6
Saya malas berlatih meskipun demi mendapatkan prestasi yang terbaik
7
Saya akan giat berlatih agar mendapatkan prestasi yang baik di tempat kursus music
8
Saya malas berlatih sebelum ujian untuk memperbaiki nilai saya
9
Saya tidak bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran karena saya tidak ingin memperoleh nilai yang tinggi di tempat kursus music saya berlatih
10
Jika saya belum mendapatkan prestasi dengan baik, maka saya akan lebih giat dalam belajar memainkan
SS
S
TS
STS
LAMPIRAN
alat musik 11
Saya bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran karena syaa mempreoleh nilai yang tinggi di tempat kursus musik
12.
Saya malas berlatih lagi dirumah karena prestasi saya ditempat kursus music biasa-biasa saja
13.
Saya malas bertanya kepada guru les jika ada materi yang tidak saya pahami
14.
Saya mencari refrensi lain tentang berlatih bermain music selain dari guru les saya
15.
Saya akan bertanya kepada guru les music jika ada materi yang tidak saya pahami
16.
Saya malas mencari refrensi lain tentang berlatih memainkan alat music selain dari guru les saya
17.
Saya selalu berlatih bermain music dirumah untuk meningkatkan prestasi saya di tempat kursus music
18.
Saya tidak semangat mendengar penjelasan dari guru les di tepat kursus music
19.
Saya malas berlatih bermain music di rumah karena prestasi saya di tempat kursus music biasa-biasa saja
20.
Saya lebih semangat belajar apabila materi yang disampaikan oleh guru les music dapat saya pahami
21.
Saya tidak bertanya kepada guru les music walaupun ada materi pelajaran yang tidak saya pahami
22.
Orang tua saya memuji saya ketika mengetahui saya mampu bermain music dengan baik
LAMPIRAN
23.
Saya akan bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran di tempat kursus musk yang tidak saya pahami
24.
Kompetensi yang sehat di tempat kursus music, membuat saya giat belajar
25.
Teman-teman saya tidak mengejek ketika mengetahui saya belum mampu bermain music dengan baik
26.
Walaupun memiliki persaingan di tempat kursus music, tidak mendorong saya untuk termotivasi dalam belajar
27.
Saya selalu berlomba untuk memperoleh nilai yang tinggi
28.
Saya akan belajar dengan giat bila nilai saya lebih tinggi dari teman-teman saya
29.
Saya terdorong untuk belajar lebih baik, ketika hasil belajar saya mendapat pujian dari orang lain
30.
Orang tua saya akan menegur jika saya tidak berlatih memainkan alat music sebelum ujian
31.
Ketika mendapatka kritikan yang tidak menyenangkan, membuat saya tidak semangat
32.
Saya siap menerima hukuman yang diberikan oleh guru, jika saya tidak mengerjakan tugas dengan baik
33.
Saya malas belajar karena mendapat hukuman
34.
Menurut saya hukuman adalah pelajaran yang berharga
LAMPIRAN
Regresi Dukungan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik Model Summary
Mode l
R
1
.495
Change Statistics
Std. Error of R Adjusted R the R Square Square Square Estimate Change a
.245
.160
25.81706
F Change
.245
df1
2.888
Sig. F Change
df2 8
71
.008
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, m.instrinsik, guidance
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Total
b
df
Mean Square
15396.943
8
1924.618
47322.944
71
666.520
62719.888
79
F
Sig. 2.888
.008a
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, m.instrinsik, guidance b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
441.075
40.100
reliable
-4.331
2.113
reassure
-1.993
attachment
2.755
guidance
-.904
s.integration
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
10.999
.000
-.246
-2.050
.044
.952
-.256
-2.095
.040
2.140
.167
1.287
.202
.855
-.166
-1.057
.294
1.073
1.429
.108
.751
.455
opportunity
-1.876
3.053
-.066
-.614
.541
m.instrinsik
.986
.735
.202
1.342
.184
m.ekstrinsik a. Dependent Variable: raport
.533
.904
.077
.589
.557
LAMPIRAN
Regresi Aspek Reliable Alliance variabel Dukungan Orang Tua Model Summary
Mode l
R
1
.337a
R Adjusted R Square Square .114
.102
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square Change
26.69373
.114
F Change
df1
10.021
df2 1
Sig. F Change
78
.002
a. Predictors: (Constant), reliable
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
7140.595
1
7140.595
Residual
55579.293
78
712.555
Total
62719.888
79
F 10.021
Sig. .002
a
a. Predictors: (Constant), reliable b. Dependent Variable: raport
Coefficients a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) reliable
a. Dependent Variable: raport
Std. Error
466.893
19.923
-5.946
1.878
Standardized Coefficients Beta
t
-.337
Sig.
23.435
.000
-3.166
.002
LAMPIRAN
Regresi Aspek Reassure Of Worth variabel Dukungan Orang Tua
ANOVA Model
Sum of Squares
1
Regression
b
Df
Mean Square
F
8488.652
2
4244.326
Residual
54231.236
77
704.302
Total
62719.888
79
Sig. 6.026
.004
a
a. Predictors: (Constant), reassure, reliable b. Dependent Variable: raport
Model Summary Change Statistics Mode l
R
1
.368a
R Square
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
.135
.113
R Square Change
26.53868
F Change
.135
df1
6.026
Sig. F Change
df2 2
77
.004
a. Predictors: (Constant), reassure, reliable
Coefficients a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
494.465
28.098
reliable
-5.157
1.952
reassure
-1.193
.863
a. Dependent Variable: raport
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
17.598
.000
-.293
-2.641
.010
-.153
-1.383
.171
LAMPIRAN
Regresi Aspek Attachment variabel Dukungan Orang Tua
Model Summary
Mod el
R
1
.431a
R Adjusted R Square Square .185
.153
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square Change
25.92786
.185
F Change
df1
5.766
Sig. F Change
df2 3
76
.001
a. Predictors: (Constant), attachment, reliable, reassure
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
11628.578
3
3876.193
Residual
51091.309
76
672.254
Total
62719.888
79
F
Sig.
5.766
.001a
a. Predictors: (Constant), attachment, reliable, reassure b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
467.898
30.078
reliable
-4.942
1.910
reassure
-1.539
.858
3.766
1.742
attachment a. Dependent Variable: raport
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
15.556
.000
-.280
-2.587
.012
-.198
-1.794
.077
.228
2.161
.034
LAMPIRAN
Regresi Aspek Guidance variabel Dukungan Orang Tua
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
F
Regression
11662.031
4
2915.508
Residual
51057.857
75
680.771
Total
62719.888
79
Sig.
4.283
.004 a
a. Predictors: (Constant), guidance, reliable, reassure, attachment b. Dependent Variable: raport
Model Summary Change Statistics
Std. Error of Mode l
R
1
.431
R
Adjusted R
the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
a
.186
.143
26.09160
.186
Sig. F df1
4.283
df2 4
Change 75
.004
a. Predictors: (Constant), guidance, reliable, reassure, attachment
Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
468.424
30.361
reliable
-4.867
1.951
reassure
-1.461
attachment guidance a. Dependent Variable: raport
Coefficients Beta
t
Sig.
15.429
.000
-.276
-2.494
.015
.932
-.188
-1.569
.121
3.978
1.998
.241
1.991
.050
-.162
.729
-.030
-.222
.825
LAMPIRAN
Regresi Aspek Sosial variabel Integration Dukungan Orang Tua
Model Summary
Mode l
R
1
.443a
Std. Error of the Estimate
R Adjusted R Square Square .196
.142
Change Statistics R Square Change
26.10344
F Change
.196
df1
3.609
df2 5
Sig. F Change
74
.006
a. Predictors: (Constant), s.integration, reliable, reassure, attachment, guidance
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
12297.071
5
2459.414
Residual
50422.817
74
681.389
Total
62719.888
79
F
Sig.
3.609
.006a
a. Predictors: (Constant), s.integration, reliable, reassure, attachment, guidance b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
462.074
31.079
reliable
-4.233
2.060
reassure
-1.525
.934
attachment
3.443
guidance s.integration a. Dependent Variable: raport
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
14.868
.000
-.240
-2.055
.043
-.196
-1.633
.107
2.074
.208
1.660
.101
-.541
.829
-.100
-.653
.516
1.360
1.409
.137
.965
.337
LAMPIRAN
Regresi Aspek Opportunity for Nurturance variabel Dukungan Orang Tua
Model Summary
Change Statistics Mode l
R
1
.450 a
R Square
Adjusted R Std. Error of R Square Square the Estimate Change
.202
.137
26.17705
F Change
.202
df1
3.088
Sig. F Change
df2 6
73
.009
a. Predictors: (Constant), opportunity, guidance, reliable, reassure, attachment, s.integration
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
12697.528
6
2116.255
Residual
50022.360
73
685.238
Total
62719.888
79
F
Sig. 3.088
.009 a
a. Predictors: (Constant), opportunity, guidance, reliable, reassure, attachment, s.integration b. Dependent Variable: raport Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
476.477
36.418
reliable
-4.537
2.104
reassure
-1.546
.937
attachment
3.644
guidance
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
13.083
.000
-.257
-2.157
.034
-.199
-1.649
.103
2.097
.220
1.738
.086
-.512
.832
-.094
-.615
.540
s.integration
1.187
1.430
.120
.830
.409
opportunity
-2.330
3.048
-.083
-.764
.447
a. Dependent Variable: raport
LAMPIRAN
Regresi Aspek Motivasi Instrinsik variabel Motivasi Belajar
Model Summary
Mode l
R
1
.492a
Std. Error of the Estimate
R Adjusted R Square Square .242
.168
Change Statistics R Square Change
25.69978
F Change
.242
df1
3.280
df2 7
Sig. F Change
72
.004
a. Predictors: (Constant), m.instrinsik, reliable, opportunity, s.integration, reassure, attachment, guidance
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
15165.406
7
2166.487
Residual
47554.482
72
660.479
Total
62719.888
79
F
Sig.
3.280
.004a
a. Predictors: (Constant), m.instrinsik, reliable, opportunity, s.integration, reassure, attachment, guidance b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
442.466
39.849
reliable
-4.132
2.076
reassure
-1.977 2.644
attachment
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
11.104
.000
-.234
-1.991
.050
.947
-.254
-2.088
.040
2.123
.160
1.246
.217
guidance
-.948
.847
-.175
-1.118
.267
s.integration
1.209
1.404
.122
.861
.392
opportunity
-1.641
3.013
-.058
-.545
.588
m.instrinsik
1.210
.626
.248
1.933
.057
a. Dependent Variable: raport
LAMPIRAN
Regresi Motivasi Ekstrinsik variabel Motivasi Belajar
Model Summary Change Statistics
Std. Error Mode l
R
1
.495
R
Adjusted R
of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
a
.245
.160
25.81706
.245
Sig. F df1
2.888
df2 8
Change
71
.008
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, m.instrinsik, guidance
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
15396.943
8
1924.618
Residual
47322.944
71
666.520
Total
62719.888
79
F
Sig.
2.888
.008
a. Predictors: (Constant), m.ekstrinsik, opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, m.instrinsik, guidance b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
441.075
40.100
reliable
-4.331
2.113
reassure
-1.993
.952
attachment
2.755
2.140
guidance
-.904
.855
s.integration
1.073
1.429
.108
Sig.
10.999
.000
-.246
-2.050
.044
-.256
-2.095
.040
.167
1.287
.202
-.166
-1.057
.294
.751
.455
a
LAMPIRAN
opportunity
-1.876
3.053
-.066
-.614
.541
m.instrinsik
.986
.735
.202
1.342
.184
m.ekstrinsik
.533
.904
.077
.589
.557
a. Dependent Variable: raport
LAMPIRAN
HASIL REGRESI ASPEK RELIABLE ALLIANCE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK Model Summary
Mod el
R
1
.337a
R Adjusted R Square Square .114
.102
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square Change
26.69373
F Change
.114
df1
10.021
Sig. F Change
df2 1
78
.002
a. Predictors: (Constant), reliable
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
b
df
Mean Square
7140.595
1
7140.595
Residual
55579.293
78
712.555
Total
62719.888
79
F 10.021
Sig. .002
a
a. Predictors: (Constant), reliable b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) reliable
a. Dependent Variable: raport
Std. Error
466.893
19.923
-5.946
1.878
Standardized Coefficients Beta
t
-.337
Sig.
23.435
.000
-3.166
.002
LAMPIRAN
HASIL UJI REGRESI ASPEK REASSURANCE OF WORTH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK
Model Summary
Mode l
R
1
.368a
R Adjusted R Square Square .135
.113
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square Change
26.53868
.135
F Change
df1
6.026
Sig. F Change
df2 2
77
.004
a. Predictors: (Constant), reassure, reliable
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
8488.652
2
4244.326
Residual
54231.236
77
704.302
Total
62719.888
79
F 6.026
Sig. .004a
a. Predictors: (Constant), reassure, reliable b. Dependent Variable: raport
Coefficients a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) reliable
reassure a. Dependent Variable: raport
Std. Error
494.465
28.098
-5.157
1.952
-1.193
.863
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
17.598
.000
-.293
-2.641
.010
-.153
-1.383
.171
LAMPIRAN
HASIL UJI REGRESI ASPEK ATTACHMENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK
Model Summary
Mode l
R
1
.431
Change Statistics
Std. Error of R Adjusted R the R Square Square Square Estimate Change a
.185
.153
25.92786
F Change
.185
df1
5.766
Sig. F Change
df2 3
76
.001
a. Predictors: (Constant), attachment, reliable, reassure
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
F
Regression
11628.578
3
3876.193
Residual
51091.309
76
672.254
Total
62719.888
79
Sig. 5.766
.001
a. Predictors: (Constant), attachment, reliable, reassure b. Dependent Variable: raport
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
467.898
30.078
reliable
-4.942
1.910
reassure
-1.539 3.766
attachment a. Dependent Variable: raport
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
15.556
.000
-.280
-2.587
.012
.858
-.198
-1.794
.077
1.742
.228
2.161
.034
a
LAMPIRAN
HASIL UJI REGRESI ASPEK GUIDANCE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK Model Summary
Mode l
R
1
.431a
Std. Error of R Adjusted R the R Square Square Square Estimate Change .186
.143
26.09160
Change Statistics F Change
.186
df1
4.283
Sig. F Change
df2 4
75 .004
a. Predictors: (Constant), guidance, reliable, reassure, attachment
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
11662.031
4
2915.508
Residual
51057.857
75
680.771
Total
62719.888
79
F
Sig.
4.283
.004a
a. Predictors: (Constant), guidance, reliable, reassure, attachment b. Dependent Variable: raport
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
468.424
30.361
reliable
-4.867
1.951
reassure
-1.461
.932
attachment
3.978
guidance
-.162
a. Dependent Variable: raport
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
15.429
.000
-.276
-2.494
.015
-.188
-1.569
.121
1.998
.241
1.991
.050
.729
-.030
-.222
.825
LAMPIRAN
HASIL UJI REGRESI ASPEK SOCIAL INTEGRATION TERHADAP PRESTASI ELAJAR MUSIK Model Summary
Mod el
R
1
.443
Std. Error of the Estimate
R Adjusted R Square Square a
.196
.142
Change Statistics R Square Change
26.10344
F Change
.196
df1
3.609
Sig. F Change
df2 5
74 .006
a. Predictors: (Constant), s.integration, reliable, reassure, attachment, guidance
ANOVA b Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
12297.071
5
2459.414
Residual
50422.817
74
681.389
Total
62719.888
79
F
Sig. 3.609
.006
a
a. Predictors: (Constant), s.integration, reliable, reassure, attachment, guidance b. Dependent Variable: raport
Coefficients a Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
462.074
31.079
reliable
-4.233
2.060
reassure
-1.525
.934
attachment
3.443
guidance
-.541
s.integration
1.360
a. Dependent Variable: raport
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
14.868
.000
-.240
-2.055
.043
-.196
-1.633
.107
2.074
.208
1.660
.101
.829
-.100
-.653
.516
1.409
.137
.965
.337
LAMPIRAN
HASIL UJI REGRESI ASPEK OPPORTUNITY TO PROVIDE TERHADAP PRESTASI ELAJAR MUSIK Model Summary
Mode l
R
1
.463
Std. Error of the Estimate
R Adjusted R Square Square a
.214
.149
Change Statistics R Square Change
25.98661
F Change
.214
df1
3.313
df2 6
73
Sig. F Change .006
a. Predictors: (Constant), opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, guidance
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
13422.712
6
2237.119
Residual
49297.175
73
675.304
Total
62719.888
79
F
Sig.
3.313
.006a
a. Predictors: (Constant), opportunity, reliable, attachment, reassure, s.integration, guidance b. Dependent Variable: raport
Coefficients a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
446.683
33.157
reliable
-4.709
2.083
reassure
-1.157 3.149
attachment
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
13.472
.000
-.267
-2.260
.027
.973
-.149
-1.189
.238
2.078
.190
1.516
.134
guidance
-.650
.830
-.120
-.784
.435
s.integration
1.114
1.415
.113
.788
.434
opportunity
4.044
3.132
.146
1.291
.201
a. Dependent Variable: raport
LAMPIRAN
REGRESI MOTIVASI INSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK
Model Summary Change Statistics
Std. Error Mod el
R
1
.162
R
Adjusted R
of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
a
.026
.014
27.98148
.026
Sig. F df1
2.106
df2 1
Change 78
.151
a. Predictors: (Constant), instrinsik
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
1648.748
1
1648.748
Residual
61071.140
78
782.963
Total
62719.888
79
F
Sig.
2.106
.151
a
a. Predictors: (Constant), instrinsik b. Dependent Variable: raport
Coefficients a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) instrinsik
a. Dependent Variable: raport
Std. Error
363.095
28.729
.790
.545
Standardized Coefficients Beta
t
.162
Sig.
12.638
.000
1.451
.151
LAMPIRAN
HASIL REGRESI MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MUSIK
Model Summary
Mod el
R
1
.163
Std. Error of the Estimate
R Adjusted R Square Square a
.027
.001
Change Statistics R Square Change
28.15947
F Change
.027
df1
1.048
df2 2
77
Sig. F Change .356
a. Predictors: (Constant), ekstrinsik, instrinsik
ANOVA b Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
1662.303
2
831.151
Residual
61057.585
77
792.956
Total
62719.888
79
F
Sig. 1.048
.356
a. Predictors: (Constant), ekstrinsik, instrinsik b. Dependent Variable: raport
Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
361.966
30.175
instrinsik
.739
.675
ekstrinsik
.126
.961
a. Dependent Variable: raport
Coefficients Beta
t
Sig.
11.996
.000
.152
1.095
.277
.018
.131
.896
a