pelanggan yang loyal adalah dengan menciptakan produk yang berkualitas,
produk ... bersama-sama mempunyai pengaruh yang sihnifikan terhadap
keputusan ... keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh harga, kualitas
dan fitur.
PENGARUH FAKTOR HARGA, KUALITAS, DAN FITUR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MODEM SMARTFREN DI KETINTANG SURABAYA Ennik Kholishotun Niswah Muhammad Edwar SI Pendidikan Ekonomi, Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya Abstrak Persaingan bisnis telekomunikasi menjadi semakin ketat yang ditandai dengan menjamurnya jumlah Internet service provider (ISP)di Indonesia. Dalam persaingan yang semakin ketat itu, tujuan akhir dari perusahaan yaitu mempertahankan pelanggan atau mendapatkan pelanggan yang loyal pada produk atau jasa yang mereka gunakan agar perusahaan bisa bertahan dan memenangkan persaingan tersebut. Salah satu cara agar perusahaan mendapatkan pelanggan yang loyal adalah dengan menciptakan produk yang berkualitas, produk yang sesuai dengan selera, keinginan dan kebutuhan konsumennya. Sedangkan untuk mengetahui manfaat dari produk, konsumen melihat suatu produk berdasarkan atribut-atribut atau karakteristik dari produk tersebut. Modem smartfren merupakan Internet service provider (ISP) yang mempunyai kualitas yang baik, fitur yang lengkap, dan harga yang murah serta sesuai dengan manfaat dan fasilitas yang didapatkan konsumen. Dari hasil penelitian menggunakan regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa terjadi hubungan yang searah antara variabel X yaitu atribut produk yang terdiri dari harga, kualitas, dan fitur, dengan variabel Y yaitu keputusan pembelian. Atribut produk yang meliputi harga, kualitas dan fitur secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sihnifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hampir 91,1% keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh harga, kualitas dan fitur. Faktor harga (X1) menjadi faktor yang paling dominandalam mempengaruhi keputusan konsumen modem smartfren. Kata kunci : Faktor harga kualitas dan fitur , Keputusan pembelian Abstract Telecommunications increasingly tight competition marked by the mushrooming number of internet service provider (ISP) in Indonesia. In a tight competition, the main purpose of the company retain customers or get a loyal customer with a product or service they use for the company to survive and win the competition.One way for companies to gain loyal customers is by creating quality products, products that match the tastes, desires and needs of consumers.At least know the benefits of the product, consumers will see product based on attributes or characteristics of the product. Modem Smartfren an Internet Service Provider (ISP) that has good quality, comprehensive features and low price and in accordance with the benefits and facilities available consumer. From this research, using multiple linear regression, it is known that there is a direct relationship between the variable X is an attribute of products which consist of price, quality, and features, with the purchase decision variable Y. Product attributes including price, quality and features sihnifikan jointly influence consumers' purchasing decisions. Most consumer purchase decisions are influenced by the price of quality and features. Price factor (X1) becomes the most dominandalam factors affecting consumer decisions modem smartfren. Keywords : factor price of quality and features, purchasing decisions
Dewasa ini pengguna internet di Indonesia meningkat.
dari
tahun
Berdasarkan
Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan
ke tahun semakin data
Indonesia Timur," kata Kepala Departemen
Asosiasi
Pendaftaran Internet Nasional APJII, Valens
Pengguna Jasa Internet Indonesia ( APJII )
Riyadi, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
pada 2012 mencapai 63 juta orang atau sekitar
Mengutip hasil riset lembaga lain,
24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia,
Valens mengatakan pengguna Internet di
demikian hasil survei Asosiasi Penyelenggara
Indonesia
Jasa Internet Indonesia (APJII). "Hasil survei
pengguna, pada 2010 sebanyak 42 juta
kami menunjukkan penetrasi Internet terhadap
pengguna,
populasi penduduk tidak hanya terjadi di pulau
pengguna. "Pertumbuhan pengguna Internet di
Jawa tapi merata di wilayah Sumatera, Bali-
Indonesia juga tidak jauh dari perkembangan
1
pada
dan
2011 mencapai
2009
sebanyak
55 juta
30
juta
pengguna Internet global yang menurut ITU (International
Telecommunication
Dalam proses pembelian konsumen
Union)
akan mempertimbangkan dan mengevaluasi
mencapai 2.421 juta pada 2011 dan 2.044 juta
atribut produk terkait dengan pembelian yang
pada 2010Belanja pemerintah di Kota Kediri
akan
meliputi belanja langsung dan tidak langsung.
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Belanja langsung meliputi; belanja pegawai,
harga, kualitas, dan fitur. Atribut produk itu
belanja barang dan jasa dan belanja modal.
penting karena sebagai salah satu cara pemasar
Sedangkan
membedakan
belanja
tidak
langsung
dilakukannya.
Atribut
produknya
yang
dengan
akan
pesaing
meliputibelanja bunga, belanja subsidi, belanja
dengan menyediakan atribut produk yang unik
bagi hasil kepada Provinsi/kabupaten/Kota dan
oleh karena itu penting bagi pemasar untuk
pemerintah desa dan belanja tidak terduga.
mengetahui sejauh manakah atribut produknya
Perkembangan telekomunikasi
di
Indonesia
menunjukkan
peningkatan
teknologi
mampu menghantarkan kebutuhan psikologi
saat
yang diharapkan
ini
penggunaan
konsumen.
(Ferrinadewi.
2005:2).
jaringan internet yang signifikan, terutama di
Dalam hal pemilihan atribut produk
kota Surabaya. Banyak sekali produk jaringan
setiap
internet
tergantung pada tingkat pengetahuan atribut
yang
bermunculan.
Smartfren
konsumen
merupakan salah satu jaringan internet yang
produk
pertama
pembelian
sekali
muncul
sebagai
pelopor.
dan
terkadang
perilaku
dan
sikap
konsumen
dalam
konsumen
dalam
Smartfren adalah produk Layanan internet
pengambilan
access end-to-end dari PT. Smart Telecom
Berdasarkan observasi awal, hal ini menurut
(Smartel) dengan basis teknologi Asymetric
pendapat Andi sebagai pelanggan modem
Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat
Smartfren ”saya memilih modem Smartfren
menyalurkan data dan suara secara simultan
karena merupakan produk ISP pertama yang
melalui satu saluran telepon biasa dengan
memiliki image yang baik”. Hal ini menurut
kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan
Setiadi (2003:415) inti dari pengambilan
paket layanan yang diluncurkan dari modem
keputusan
sampai BRAS (Broadband Remote Access
pengintegrasian
Server).
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau Beberapa alasan pelanggan memakai
Smartfren
karena
Smartfren
terjangkau,
tidak
memasangnya
yang
adalah
membeli.
“proses
mengkombinasikan
di antaranya”. Sedangkan menurut Kotler dan
sangat
Amstrong (2001:226) keputusan pembelian
banyak syarat untuk
adalah
dan pelanggan tetap bisa
tahap
dalam
proses
pengambilan
keputusan pembeli dimana konsumen benar-
menerima panggilan masuk melalui telepon tanpa
konsumen
untuk
lebih perilaku kognitif dan memilih salah satu
merupakan
provider yang sangat cepat, tarif
keputusan
berbeda-beda,
benar membeli produk.
mengganggu jalannya akses internet.
Berdasarkan
(wordpress, 2012)
pertimbangan
faktor-
faktor atribut produk terhadap keputusan
2
pembelian modem smartfren, maka penelitian
dipandang
penting
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dijadikan
dasar
atribut produk yang meliputi harga, kualitas
pembelian”.
dan fitur terhadap keputusan pembelian modem
Sedangkan
oleh
konsumen
dan
pengambilan
keputusan
menurut
Simamora
smartfren di surabaya di tengah persaingan
(2001:147) atribut produk adalah faktor-faktor
antar Internet service provider (ISP) yang lain.
yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat
Selain itu untuk mengetahui atribut produk dari
membeli
modem
kemasan, kelengkapan fungsi (fitur), desain,
smartfren
dominan
manakah
berpengaruh
yang
positif
paling terhadap
layanan
keputusan pembelian konsumen.
produk,
purna
seperti
harga,
kualitas,
jualUnsur-unsur
bauran
pemasaran menurut Tjiptono meliputi produk,
Berdasarkan fenomena yang terjadi
harga, promosi dan saluran distribusi.
bahwa sekarang banyak ditawarkan modem
Dari definisi diatas dapat disimpulkan
yang murah di pasaran, yang menawarkan
bahwa atribut produk adalah unsur-unsur
paket internet dengan harga murah dan kualitas
produk
memuaskan, Nyatanya, itu tidak sesuai dengan
dipertimbangkan
harapan
pengguna
pengkomunikasian produk yang sesuai dengan
internet di ketintang Surabaya, memang murah
keinginan yang diharapkan oleh konsumen
tetapi tidak berkualitas. Mulai dari internet
seperti harga, fitur, kualitas, desain, dan
sering eror, koneksi yang lambat, download
layanan purna jual, dan seterusnya.
konsumen
khususnya
yang
dipandang oleh
penting
konsumen
dan lewat
dan upload yang lama dan lain-lain. Selain itu
Sedangkan atribut produk dari modem
modem yang menggunakan chip sim card akan
smartfren didasarkan atas atribut produk yang
sangat tergantung dengan trouble atau tidaknya
menjadi preferensi konsumen dalam memilih
jaringan provider tersebut, sedangkan modem
modem smartfren, yaitu harga, kualitas, fitur.
smartfren tidak, karena berhubungan langsung
Para pemasar perlu memahami apa yang
dengan kabel (http://comptech.com).
diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dikenal dari suatu produk, atribut mana yang
mengetahui apakah faktor harga, kualitas, dan
dianggap penting oleh konsumen.
fitur berpengaruh secara simultan dan parsial
Harga
terhadap keputusan pembelian terhadap modem
Menurut John C Minor dan Mowen
smartfren di ketintang surabaya dan untuk
(2002:318), “Harga merupakan salah satu
mengetahui faktor harga, kualitas, dan harga
atribut paling penting yang dievaluasi oleh
manakah yang lebih dominan pengaruhnya
konsumen, dan manajer perlu benar-benar
terhadap
menyadari peran tersebut dalam pembentukan
keputusan
pembelian
modem
smartfren di ketintang surabaya.
sikap konsumen”. Harga ditetapkan dengan
Atribut Produk
tujuan mempertahankan loyalitas pelanggan,
Atribut
produk
menurut
Tjiptono
mendukung penjualan ulang, dan mencegah
(2002:103), “adalah unsur-unsur produk yang
masuknya pesaing (Hasan, 2008:301).
3
Menurut Smith and Carsky (1996,
(conformance to specification), Daya tahan
dalam Aliman, 2007),Price is often a dominant
(durability), Serviceability, Estetika, Kualitas
factor guiding choice Understanding the role
yang dipersepsikan (perceive quality),
of price in general and determining its effect on
Fitur
consumer purchasing choice. Dijelaskan bahwa
Fitur merupakan alat persaingan untuk
harga merupakan faktor yang paling dominan
mendiferensiasikan
dalam mempengaruhi pembelian konsumen.
terhadap produk sejenis (Kotler dan Amstrong,
Dalam situasi tertentu para konsumen sangatlah
2003:348). Contohnya fitur modem smartfren
sensitif terhadap harga (misalnya, permintaan
seperti Smartfren Games, Full Track, Kanal
yang elastik), sehingga harga yang relatif tinggi
Bola, Pesona Edu, dan Protector.
dibanding
Perilaku Konsumen
para
mengeliminasi
pesaingnya
produk
dari
dapat
pertimbangan
Para
produk
pemasar
perusahaan
berkewajiban
untuk
konsumen. Akan tetapi, dalam kasus lainnya
memahami konsumen, mengetahui apa yang
harga dapat dipergunakan sebagai indikator
dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana
pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa
ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar
harga yang lebih tinggi dipandang positif oleh
dapat memproduksi barang dan jasa yang
segmen pasar tertentu.
sesuai
Kualitas
Pemahaman
dengan
kebutuhan
yang
mendalam
konsumen. mengenai
Kualitas produk adalah salah satu alat
konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
pemasaran yang penting. Kualitas produk
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga
mempunyai dua dimensi, yaitu tingkatan dan
mau membeli apa yang ditawarkan oleh
konsistensi. Dalam dimensi tingkatan kualitas
pemasar. Persaingan yang ketat antarmerek
tersebut kualitas produk berarti kualitas kinerja,
menjadikan konsumen memiliki posisi yang
yaitu kemampuan produk untuk melakukan
semakin kuat dalam posisi tawar menawar.
fungsi-fungsinya. Selain tingkatan kualitas, kualitas
yang
tinggi
juga
dapat
Kotler dan Amstrong dalam I Putu
berarti
Artaya
dan
I
Gede
Rangsangan
Dalam konsisten yang tinggi tersebut kualitas
produk terdiri dari 4P untuk produk fisik dan
produk berarti kualitas kesesuaian, yang artinya
7P untuk produk jasa, yaitu : produk, harga,
bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam
tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik.
memberikan tingkatan kualitas yang dijanjikan
Rangsangan lain adalah kekuatan-kekuatan
(Kotler dan Amstrong, 2003:347). Menurut
utama dalam lingkungan yaitu : ekonomi,
Tjiptono (2002:68-69) ada delapan dimensi
tekhnologi, politik, dan budaya. Rangsangan-
kualitas produk yang perlu dikembangkan,
rangsangan ini mempengaruhi pembeli dan
yaitu: Kinerja (performance), Ciri-ciri atau
berubah menjadi tanggapan pembeli untuk
fasilitas
Kehandalan
memutuskan pilihan produk atau jasa, merek,
(reliability), Kesesuaian dengan spesifikasi
toko, waktu, dan jumlah. Pemasar juga harus
(features),
4
untuk
2008.
konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi.
tambahan
pemasaran
Arimbawa,
pembelian
memahami tanggapan pembeli yang terdiri dari
dampak dari hubungan sosial, hasil analisa
karakteristik pembeli dan proses pengambilan
kognitif yang rasional ataupun lebih kepada
keputusan pembelian.
ketidakpastian emosi (unsur emosional). Sedangkan Kotler (Alma, 2007 : 104)
Keputusan Pembelian Schifman
dan
Kanuk
(Sumarwan,
proses tersebut dijelaskan sebagai berikut :
2004:289) mendefinisikan keputusan adalah
Pengenalan
Masalah
(Need
Recognition.),
suatu keputusan sebagai pemilihan suatu
Pencarian Informasi ,Evaluasi Alternatif Dalam
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
, Keputusan Pembelian (Purchase Decision),
Dengan kata lain, agar seseorang membuat
Pasca Keputusan Pembelian (Post purchase
keputusan maka harus ada pilihan alternatif
Behavior)
yang tersedia.
Metode Penelitian
Proses pengambilan keputusan diawali
Dalam suatu penelitian, sebuah metode
dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk
penelitian yang digunakan merupakan faktor
dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait
yang sangat penting untuk menentukan berhasil
dengan beberapa alternatif sehingga perlu
atau
dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk
menggunakan suatu metode penelitian, maka
memperoleh alternatif terbaik dari persepsi
seorang peneliti akan memperoleh petunjuk
konsumen. Di dalam proses membandingkan
tentang
apakah konsumen memerlukan informasi yang
pemecahan masalah secara sistematis, sehingga
jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung
hasil
dari kebutuhan konsumen serta situasi yang
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
tidaknya
dihadapinya.
suatu
bagaimana
dari
penelitian.
tata
penelitian
kerja
Dengan
dan
nantinya
tata
dapat
Jenis penelitian yang digunakan yaitu
Ketika memenuhi kebutuhan hidupnya,
penelitian deskriptif. Penelitian jenis deskriptif
seorang konsumen harus memilih produk
bertujuan membuat gambaran atau lukisan
dan/atau
dikonsumsinya.
secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai
Banyaknya pilihan yang tersedia, kondisi yang
fenomena atau hubungan antar fenomena yang
dihadapi,
diteliti. (Arikunto, 2006)
jasa
yang
serta
akan
pertimbangan-pertimbangan
yang mendasari akan membuat pengambilan
Penelitian
ini
keputusan satu individu berbeda dari individu
pendekatan
lainnya. Pada saat seorang konsumen baru akan
kuantitatif lebih menekankan pada pengujian
melakukan pembelian yang pertama kali akan
teori-teori
suatu
variabel
produk,
pertimbangan
yang
akan
kuantitatif
menggunakan
melalui penelitian
dimana
pengukuran dengan
penelitian
variabel-
angka
dan
mendasarinya akan berbeda dari pembelian
melakukan analisis dengan prosedur statistik
yang
dilakukan.
agar diketahui apakah penelitian ini berhasil
Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah
atau tidak. Pendekatan kuantitatif yaitu riset
oleh konsumen dari sudut pandang ekonomi,
yang menggambarkan atau menjelaskan suatu
hubungannya
masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.
telah
berulang
dengan
kali
orang
lain
sebagai
5
Riset jenis ini lebih mementingkan aspek
langkah selanjutnya dilakukan pemeriksaan
keluasan data sehingga data atau hasil riset
untuk mencari angket yang tidak memenuhi
dianggap merupakan representatif dari seluruh
kriteria atau dianggap cacat. Dari 110 angket
populasi
Penelitian
yang terkumpul ditemukan 6 angket yang tidak
melalui
lengkap atau dianggap cacat, sehingga sampel
dapat
yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah
dilakukan secara terstruktur dan menggunakan
104. Selanjutnya data tersebut diolah oleh alat
sampel
analisis dengan bantuan software komputer
(Kriyantono,
kuantitatif
ini
pendekatan
2006
).
diambil
karena
proses
penelitian
ini
penelitian
yang
dianggap
dapat
mewakili populasi yang diteliti sehingga hasil
yaitu program statistik SPSS 16 for Windows.
yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan
Dalam pengambilan sample dilakukan
suatu yang bersufat konklusif untuk populasi
teknik pengambilan sample yaitu dengan
atas
Accidental Sampling dan Random Sampling.
sampel
yang
diambil
(Malhotra,
2009:159).
Menurut
Sugiyono
(2008:122)
Accidental
Penelitian ini menggunakan 2 macam
Sampling adalah pengambilan sampel dari
variabel yaitu variabel independent (bebas) dan
setiap individu yang dijumpai secara kebetulan
variabel
Variabel
oleh peneliti, yaitu siapa saja yang secara
independent (bebas) yaitu atribut produk yang
keseluruhan/incidental bertemu dengan peneliti
meliputi harga, kualitas dan fitur. Sedangkan
dapat
untuk
dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
dependent
variabel
(terikat).
dependent
(terikat)
yaitu
keputusan pembelian.
digunakan
sebagai
sampel,
bila
sebagai sumber data. Sedangkan Random
Rancangan penelitian menggambarkan
Sampling adalah teknik penentuan sampel
variabel-variabel dalam suatu penelitian agar
secara acak tanpa memperhatikan strata yang
pola
oleh
ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008:64).
pembaca. Rancangan penelitian untuk analisis
Besar sampel ideal yang diambil dalam
regresi ganda ( multiple regression analysis )
penelitian deskriptif mimimal adalah 100
menunjukkan seberapa besar pengaruh harga (
sampel dan 30 sampel per grup untuk
X1 ), kualitas ( X2 ) dan fitur
penelitian kausal perbandingan (Fraenkel dan
pikir
penulis
dapat
dipahami
( X3 ) sebagai
variabel independen / bebas terhadap keputusan
Wallen,2005:46).
pembelian ( Y ) sebagai variabel dependen /
Wisnalmawati (2005:158) untuk penelitian
terikat.
deskriptif minimal dibutuhkan 100 responden. Populasi
yang
digunakan
Sedangkan
menurut
pada
Berdasarkan teori-teori tersebut di atas,
penelitian ini adalah pelanggan konsumen dan
dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pengguna modem smartfren di ketintang
sampel
Surabaya.
menggunakan
Pengambilan data tersebut dilakukan
sebanyak
110
sampel
orang.
Alasan
tersebut
untuk
mengantisipasi adanya data outliers.
kepada 110 orang responden yang diambil
Dalam
secara acak. Setelah semua angket terkumpul
pengumpulan
data
pada
penelitian ini penulis menggunakan metode
6
dokumentasi, angket / kuesioner dan observasi
Bedasarkan hasil penelitian dalam uji
/ wawancara. Untuk mengukur variabel atribut
reabilitas, maka diketahui bahwa Cronbach’s
produk
pembelian
Alpha X1 = 0.733, X2 = 0,781, X3 = 0,758, Y
pelanggan jawaban dalam angket ditentukan
= 0,681 seluruh nilai Cronbach’s Alpha
dengan skala likert. Data yang diperoleh dari
indikator yang digunakan dalam penelitian ini
angket mengenai variabel atribut produk dan
sudah memenuhi syarat reliabilitas setelah diuji
variabel keputusan pembelian diteliti bersama-
karena nilainya lebih dari 0,6.
sama dengan data dari angket mengenai kedua
Uji Normalitas
dan
variabelkeputusan
variabel tersebut yang sebelumnya dilakukan
Untuk mengetahui normalitas data dapat menggunakan statistic “Kolmogorov
uji validitas dan reliabilitas atas item.
Smirnov” pada nilai unstandarized residual.
Uji Validitas
Uji
validitas
terkait
dengan
Kriteria yang digunakan jika nilai “Asymp Sig”
permasalahan valid atau tidaknya kuesioner tersebut.
Dalam
uji
validitas
ini
(2 tailed) lebih besar dari 5% dapat dinyatakan
ingin
bahwa
mengukur apakah butir-butir pertanyaan dalam
X1 = 0.733, X2 = 0,781, X3 = 0,758, Y =
pertanyaan tersebut valid
0,681lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga
Nilai r tabel sebesar 0,361 dari hasil
dapat
penelitian korelasi dengan menggunakan taraf 95%
pada
regresi
dari besaran VIF (Varians Inflation Factor) dan tolerance pada output Coefficients. Nilai cutoff
pernyataan yang digunakan dalam penelitian
yang umum dipakai
sudah memenuhi syarat validitas karena
untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance
bernilai positif dan lebih besar dari r tabel serta
≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.
probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.
Hasil
Uji Reliabilitas
perhitungan
nilai
Tolerance
yaitu X1 = 0,862 , X2 = 0,989 , X3 = 0,873 menunjukan
pada
menunjukkan tidak ada variabel independent
keterandalan untuk mengukur suatu variabel
yang mempunyai nilai Tolerance kurang dari
yang di uji. Setelah melakukan pengujian
0,10. Hasil perhitungan nilai Variance X1 =
validitas kuesioner, maka kuesioner tersebut reliablilitasnya.
model
Uji Multikolinieritas dapat dideteksi
Total Pearson Correlation r (hitung) indikator
diuji
bahwa
Uji Multikolinearitas
tersebut, maka dapat diketahui bahwa seluruh
reliabilitas
dinyatakan
memenuhi asumsi normalitas.
derajat
kebebasan (n = 104). Bedasarkan uji validitas
Uji
asumsi
peneliti Nilai “Asymp Sig” (2 tailed) sebesar
r-hitung positif dan r-hitung > r-tabel maka
ini
memenuhi
Dari proses pengujian yang dilakukan
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Jika
sebesar
regresi
normalitas.
kuesioner tersebut sudah dibuat betul-betul
kepercayaan
model
Kuesioner
1,160 , X2 = 1,014 , X3 = 1,145
dikatakan
juga
menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada
reliable apabila variabelnya memiliki nilai
satu pun variabel independent yang memiliki
Alpha Cronbach > 0,6.
nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
7
tidak ada Multikolinieritas antar variabel
Uji Analisis Linier Berganda
independent dalam model regresi.
Adapun hasil pengolahan data adalah sebagai berikut :
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dimaksudkan
Tabel 1
untuk mengetahui apakah variasi absolut sama
Hasil Analisis Linier Berganda
/ tidak sama untuk semua pengamatan. Salah
Variabel
Nilai Koefisiensi
Konstanta
,261
yaitu dengan melihat pola gambar Scatterplot
Harga
,169
model tersebut.
Kualitas
,191
Fitur
,594
R
,842
R Squere
,708
Adjusted R Squere
,700
Std. Error of the Estimate
,657
satu
pendekatan
yang
digunakan
untuk
0
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
0 0 0
Gambar 1
0
Uji Heteroskedastisitas
0 0 0
Dari tersebut dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut Y = 0,261 + 0,169 X1 + 0,191 X2 + 0,594 X3 Nilai Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa
pola
penyebaran
titik
–
konstanta
sebesar
0,261
menunjukkan yaitu jika variabel Harga (X1),
titiknya
Kualitas (X2), Fitur (X3), diasumsikan sama
menyebar dan tidak berkumpul di titik tertentu,
dengan nol, maka diprediksikan variabel
sehingga data tersebut dikatakan terbebas dari
Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar
gejala heterokedastisitas.
0,261. Nilai koefisien regresi variabel harga (X1) sebesar 0,169. Artinya jika unsur harga (X1) naik satu satuan maka variabel keputusan pembelian (Y) akan mengalami perubahan sebesar 0,169 satuan dengan anggapan variabel lainnya tetap. Nilai koefisien regresi variabel kualitas (X2) sebesar 0,191. Artinya jika unsur kualitas (X2) berubah satu satuan maka variabel keputusan pembelian (Y) akan berubah 0,191 satuan dengan anggapan variabel lainnya tetap.
8
Nilai koefisien regresi variabel fitur
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel
(X3) sebesar 0,594. Artinya jika unsur fitur
(df=n – 2). Jika nilai t
(X3) berubah satu satuan maka variabel
pengaruh variabel bebas signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) akan berubah 0,594
variabel terikat dan sebaliknya.
satuan dengan anggapan variabel lainnya tetap.
Nilai t
Uji F
hitung
hitung
> t
tabel,
untuk variabel Harga (X1)
adalah sebesar 3,061 Sedangkan nilai t Uji F digunakan untuk menguji apakah
maka
= 0,05 ) = 1,99. maka diperoleh t
hitung
tabel
>t
(
tabel,
variabel-variabel bebas (X1, X2, X3, X4),
sehingga dapat dikatakan variabel Harga (X1)
secara bersama-sama mempunyai pengaruh
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
yang signifikan terhadap variabel (Y).
variabel Keputusan Pembelian (Y).
nilai F nilai f
tabel
hitung
sebesar 80.939. Sedangkan
Untuk variabel bebas X2 (Kualitas)
pada taraf signifikansi 0,05 dengan
mempunyai nilai t
hitung
untuk variabel bebas
derajat bebas 3 adalah sebesar 8,56. Hal ini
Harga (X2) sebesar 10,165 dan nilai t tabel ( =
berarti F
0,05 ) sebesar 1,99. Karena t
hitung
>F
tabel,
maka H0 ditolak dan H1
hitung
>t
tabel,
maka
diterima. Jadi, X1 (Harga), X2 (Kualitas) dan X3
Kualitas (X2) mempunyai pengaruh yang
(Fitur)
signifikan
secara
pengaruh
bersama-sama
yang
signifikan
mempunyai terhadap
Y
(R )
Keputusan
Sedangkan untuk variabel bebas Fitur
Besarnya Adjusted R2 atau koefisien determinasi
variable
Pembelian (Y).
(Keputusan Pembelian). 2
terhadap
adalah
0.700.
(X3) mempunyai nilai t
Artinya
dan nilai t
tabel
hitung
sebesar 11,557
( = 0,05) sebesar 1,99; maka
pengaruh variabel–variabel independen (X1, X2
diperoleh t
dan X3) terhadap variabel dependen (Y) adalah
dikatakan
sebesar 0.700 X 100% = 70 % dan sisanya
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
sebesar 30 % (100 % - 70 %) dipengaruhi
Keputusan Pembelian (Y).
variabel
lain
yang
tidak
diteliti
dalam
hitung
> t
tabel,
sehingga dapat
variabel Fitur (X3) mempunyai
koefisien korelasi parsial X1 dan Y
penelitian ini. Std. Error of the Estimate (SEE)
sebesar
sebesar 0.657. Semakin kecil nilai SEE akan
koefisien determinasi parsial X1 terhadap Y
membuat model regresi semakin tepat dalam
adalah (0,293)2 = 0,085849. Dengan demikian,
memprediksi variabel dependen.
besarnya persentase pengaruh X1 terhadap Y
Uji t
sebesar 8,85%.
0,293. Oleh karena itu, besarnya
Uji t adalah uji yang digunakan untuk
Sedangkan untuk besarnya koefisien
melihat tingkat signifikansi pengaruh variabel
korelasi parsial X2 dan Y sebesar 0,713 (tabel
bebas secara masing – masing ( parsial )
4.13). Oleh karena itu, besarnya koefisien
terhadap variabel terikat
determinasi parsial X2 terhadap Y adalah
Untuk melihat tingkat signifikansi
(0,713)2
=
0,508369.
Dengan
demikian,
pengaruh variabel bebas secara masing –
besarnya persentase pengaruh X2 terhadap Y
masing terhadap variabel terikat, dengan
sebesar 50%.
9
Sedangkan besarnya koefisien korelasi
Hasil penelitian ini sesuai dengan
parsial X3 dan Y sebesar 0,756. Oleh karena
pendapat Nor Khasimah Aliman (2007) that
itu, besarnya koefisien determinasi parsial X3
stated consumers in reality considered more
terhadap Y adalah (0,756) Dengan
demikian,
2
= 0,571536.
than one attribute as important when they
persentase
purchase brands or products. Kemudian
besarnya
pengaruh X3 terhadap Y sebesar 57 %.
menurut Sri Hartini (2004) bahwa atribut
Diantara ketiga variabel bebas yang mempengaruhi keputusan konsumen
produk
yaitu
mempunyai
pengaruh
terhadap
keputusan pembelian konsumen.
harga, kualitas, dan fitur, ternyata Fitur (X3)
Signifikansi pengaruh atribut produk
mempunyai pengaruh yang paling dominan
terhadap
diikuti oleh Kualitas (X2) kemudian Fitur (X3).
smartfren yaitu pertama berdasarkan harga
Kemampunan masing masing variabel dalam
modem smartfren. Dari jawaban responden
menjelaskan variabel terikat adalah sebesar
(lampiran) dapat diketahui bahwa pada atribut
8,85%.; 50%; dan 57%.
harga
Faktor Harga, Kualitas, dan Fitur Terhadap
responden menjawab setuju (S) bahwa modem
Keputusan Pembelian Secara Simultan
smartfren memberikan harga yang lebih murah,
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan diketahui
analisis
bahwa
berganda
secara
keputusan
modem
pembelian
smartfren
modem
sebesar
61,8%
sesuai dengan manfaat yang diterima dan
dapat
bersama-sama
fasilitas yang di dapatkan.
Harga adalah
pertimbangan
penting
yang
sangat
bagi
(simultan) variabel bebas yaitu harga (X1),
konsumen untuk melakukan suatu keputusan
kualitas (X2), dan fitur
(X3), memiliki
pembelian. Hal ini sesuai dengan teori dari
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
definisi harga sendiri yaitu atribut produk atau
pembelian konsumen modem smartfren di
jasa yang paling sering digunakan oleh
Surabaya.
sebagian besar konsumen dalam mengevaluasi
Dimana
hasil
menunjukkan bahwa nilai f
analisa hitung
> f
yang
produk
tabel.
Besarnya nilai f. hitung sebesar 80.939 dan nilai f tabel
dipertimbangkan
bebas 3 adalah sebesar 8,56. Hal ini berarti F
dalam
pembelian
suatu
produk. Modem smartfren memberikan paket
maka H0 ditolak dan H1 diterima.
harga yang sesuai dengan kebutuhan dan
Jadi, X1 (Harga), X2 (Kualitas) dan X3 (Fitur)
kepentingan konsumen. Dari harga 50 ribu
secara bersama-sama mempunyai pengaruh
sampai 1 juta pun ada, dan mempunyai
yang
kecepatan
hitung
tabel,
Harga
merupakan hal yang paling pokok untuk
pada taraf signifikansi 0,05 dengan derajat
>F
(Sumarwan,2004:303).
signifikan
terhadap
Y
(Keputusan
yang
berbeda-beda.
Meskipun
Pembelian), sehingga dapat disimpulkan bahwa
banyak ISP yang menawarkan harga murah dan
variabel-variabel tersebut dapat digunakan
fasilitas memuaskan, ternyata konsumen masih
sebagai dasar untuk mengukur keputusan
memilih modem smartfren karena harga yang
pembelian konsumen pada modem smartfren.
diberikan oleh modem smartfren sesuai dengan manfaat dan fasilitas yang di dapatkan oleh
10
konsumen, dan jaringan modem smartfren
melakukan
upload
daripada
download.
menggunakan telpon kabel jadi sangat kecil
Menjamurnya situs jejaring sosial pada masa
kemungkinan untuk
troubel. Beda halnya
sekarang ini memaksa seseorang untuk masuk
dengan ISP yang memakai kartu chip, apabila
ke dalamnya agar tidak dikatakan ketinggalan
provider sedang mengalami gangguan, maka
jaman dan sebagainya. Situs jejaring sosial
internet pun akan mengalami hal yang sama.
seperti facebook, twitter serta bisnis on line
Selanjutnya dari segi atribut kualitas
yang marak dibicarakan sekarang ini membuat
frekuensi jawaban 41,4% menjawab setuju (S)
seseorang lebih sering melakukan upload
akan kualitas modem smartfren yang tinggi, hal
daripada download, seperti upload tenang
ini dibuktikan dengan layanan komunikasi
profilnya, dan upload tentang produk atau jasa
suara dan internet kecepatan tinggi dapat
yang akan ditawarkan kepada konsumen dalam
dilakukan secara bersamaan tanpa saling
melakukan bisnis on line.
mengganggu, memberikan layanan 24 jam,
Fitur
merupakan
atribut
produk
aman digunakan pada aplikasi e-business,
terakhir dalam penelitian ini. Fitur yang
memiliki
serta
diberikan oleh modem smartfren antara lain
memiliki kemampuan yang handal untuk
adalah Full Track, Kanal Bola, fitur pesona
mengunduh file. Hal ini sesuai dengan teori
edu, fitur protector dan fitur smartfren games.
dari Simamora (2004:79) yaitu atribut produk
Frekuensi jawaban responden sebesar 60,3%
adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan
menjawab setuju(S) akan lengkapnya fitur yang
oleh konsumen dalam pengambilan keputusan
diberikan oleh modem smartfren. Hal ini
pembelian seperti harga, ketersediaan produk,
membuktikan bahwa sebagian besar konsumen
merek, harga jual kembali, ketersediaan suku
merasakan puas atas fitur modem smartfren.
cadang, harga suku cadang dan layanan setelah
Fitur protector dan fitur smartfren games
penjualan.
telah
mendominasi jawaban tertinggi. Banyak yang
mendapatkan simpati sekaligus kepercayaan
menggunakan fitur protector karena fitur ini
dari masyarakat untuk menggunakan perangkat
dapat melindungi keamanan dari perangkat
modem smartfren sebagai akses internet yang
komputer dan data-data yang kita miliki,
mempunyai kecepatan tinggi. Hal tersebut
karena fitur ini berperan sebagai antivirus.
ditandai dengan adanya peningkatan jumlah
Sedangkan fitur smartfren games banyak
pelanggan modem smartfren di Ketintang
digemari karena tidak hanya konsumen anak-
Surabaya.
responden
anak yang menyukai games, bahkan orang
menjawab tidak setuju (TS) akan pernyataan
dewasa pun bisa menggilai permainan di
pengguna internet lebih banyak melakukan
komputer daripada anak-anak guna untuk
download daripada upload, ada sebanyak 43
melepaskan stres maupun hanya sekedar
orang atau sebesar 43,3% yang memberikan
hobby, dan ada pula yang bisa mendapatkan
jawaban tidak setuju(TS). Dari sini dapat
uang dengan game on line di internet.
kecepatan
PT
yang
Smartfren
Tetapi
konstan,
Telecom
mayoritas
dilihat bahwa pengguna internet lebih banyak
11
Faktor Harga, Kualitas, dan Fitur Terhadap
Saran Berdasarkan pada hasil penelitian dan
Keputusan Pembelian Secara Parsial Berdasarkan
hasil
analisis
dengan
hasil perhitungan yang diproleh maka dapat
menggunakan alat bantu spss (lampiran),
disampaikan saran-saran sebagai berikut:
terlihat bahwa nilai t hitung untuk variabel Harga
Persaingan
(X1) adalah sebesar 3,061 Sedangkan nilai t tabel
( = 0,05 ) = 1,99. maka diperoleh t hitung > t
tabel,
sehingga dapat dikatakan variabel Harga
telekomunikasi
di
bidang
khususnya
penyedia
bisnis jasa
internet akhir-akhir ini semakin ketat, sehingga modem
smartfren
diharapkan
penentuan
harga
lebih
(X1) mempunyai pengaruh yang signifikan
memperhatikan
dan
terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).
meningkatkan kualitas serta menambah fiturfitur terbaru sesuai dengan perkembangan trend
Berdasarkan hasil analisis dengan alat bantu spss (lihat lampiran), pengaruh kualitas
masa
kini. Terlebih penggunaan internet
secara parsial melalui uji t diketahui memiliki
mobile (modem) saat ini semakin menjamur.
nilai t hitung sebesar 10,165 lebih besar dari t
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
tabel yaitu sebesar 1,990. Artinya variabel
meneliti variabel yang tidak dijelaskan dalam
kualitas berpengaruh secara parsial terhadap
penelitian ini, diantaranya promosi
keputusan
smartfren
layanan. Dari segi promosi dapat dilihat dari
terbukti memberikan kualitas prima kepada
iklan-iklan yang muncul baik dari televisi
pelanggan.
maupun media cetak atau potongan harga,
pembelian.
Modem
dan
Pengaruh fitur secara parsial melalui
sedangkan untuk layanan yaitu banyaknya
uji t diketahui memiliki nilai t hitung sebesar
layanan yang diberikan modem smartfren
11,557 lebih besar dari t tabel yaitu sebesar
sehingga
1,990. Hal ini berarti variabel fitur berpengaruh
mengakses internet.
memudahkan
konsumen
untuk
secara parsial terhadap keputusan pembelian. Daftar Pustaka
Simpulan
Aliman, Khasimah Nor. 2007. Purchasing Local and Foreign Brands: What Product Attributes Metter?. Proceedings of the 13th Asia Pacific Management Conference, Melbourne, Australia (online). No 400-411. (http://www.google.com, diakses 15 Mei 2009 Jam 16:30).
Ada pengaruh secara simultan antara faktor harga, kualitas, dan fitur terhadap keputusan pembelian modem smartfren di Ketintang Surabaya. Ada pengaruh secara parsial antara faktor harga, kualitas, dan fitur terhadap
Arikunto,
keputusan pembelian modem smartfren di Ketintang Surabaya. Variabel harga, kualitas,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
dan fitur memiliki pengaruh yang dominan terhadap
keputusan
pembelian
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). 2006. Statistik Internet di Indonesia (www.apjii.or.id)
modem
smartfren di Ketintang Surabaya. .
12
Engel, J.F, Black, D.R, dan Miniard, P.W. 1994. Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid Satu Edisi Bahasa Indonesia.Jakata: Binarupa Aksara
Malhotra, Naresh. 2009. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Mieke, dkk. 2002. Kamus Lengkap. Suranaya :Arloka.
Ferrinadewi, Erna. 2005. Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Mowen, C, John dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Ghazali,
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business/ Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Edisi Keempat. Terjemahan oleh Kwan Men You. 2006. Jakarta: Salemba Empat.
Hadi,
Imam. 2009.Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetekan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sutrisno. 2001. Analisis Yogyakarta: Andi Offset
Regresi. Setiadi, Nugroho J. 2005. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta : Pradana Media
Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: MedPress. I Putu Artaya.2008.”Pengaruh Sikap dan Keyakinan Konsumen dalam Keputusan Pembelian Tepung Terigu Merek Gunung Bromo Produk PT. Bogasari Mills Surabaya”. BISMA . Jurnal Bisnis dan Manajemen vol. 1, No.1,2008.hal. 64-71
Setiawan, Yasin. 2007. Minat Belajar pada Anak. Tesis (Online), (www.google.com). Shetledsky, L. J. & Aitken, J. E. (2004). Human communication on the internet. Boston: Pearson Education, Inc
Kertajaya , Hermawan Jawa Pos tanggal 24 April 2006. Dunia baru. p.1
Simamora, Bilson. 2001. “Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Kedua Belas. Terjemahan oleh Benjamin Molan. 2007. Jakarta : PT. Indeks.
Sugiyono. Prof. Dr. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2008, Metode Penelitian Bsnis. Bandung: Alfabeta.
____________.2007. Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi Kedua Belas. Terjemahan oleh Benjamin Molan. 2007. Jakarta : PT. Indeks.
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2003. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 11. Jakarta: Indeks.
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi pertama.Yogyakarta:Andi Tjiptono, F. dkk. 2002. Pemasaran Strategik. Edisi 11. Yogyakarta: Andi Offset.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi Keduabelas. Terjemahan oleh Bon Sabran. Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat. 2006. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wisnalmawati. 2005. “Pengaruh Persepsi Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Niat Pembelian Ulang”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 3 Jilid 10 Tahun 2005
13