masing-masing sebesar 99%. Hipotesa bahwa semakin tinggi faktor sosial budaya maka sikap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem akan rendah, terbukti nyata pada Desa Silo Lama dan Pematang Jering, sebaliknya di Desa Rawang Lama tidak terbukti. Kemudian terbukti bahwa ada perbedaan anatra faktor sosial budaya dan sikap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan tiga komunitas petani tersebut kecuali pada tngkat aspirasi. Berdasarkan hasil penelitian di atas, perlu adanya pendataan dan penelitian lebih lanjut mengenai keadaan sosial budaya dan pengetahuan petani setempat yang berkaitan dengan sistem pertanian, misalnya pengendalian hama secara alami. Selain itu diperlukan upaya menanamkan pemahaman nilai-nilai agama melalui kelompok keagamaan yang ada untuk menggantikan aturan yang bersifat tahyul.