kecakapan, keterampilan, nilai, sikap yang baik dari seorang guru. Penelitian ...
sebuah hasil dari kepribadian, dari citra umum, dari sikap, dari keterampilan.
1
PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Febri Nilasari NIM. 7101407031
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
:
Tanggal
:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M NIP. 194911211976031002
Trisni Suryarini, S.E., M.Si. NIP. 197804132001122001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Partono Thomas, M. S NIP. 195212191982031002
ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
: Penguji Skripsi
Dra. Margunani, MP NIP. 195703181986012001
Anggota I
Anggota II
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M NIP. 194911211976031002
Trisni Suryarini, S.E., M.Si. NIP. 197804132001122001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001 Drs. Agus Wahyudin, M.Si iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Juli 2011
Febri Nilasari NIM 7101407031
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto 1. “Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Qs. Al-Baqarah: 286) 2. “Langkah pertama dan yang paling penting menuju kesuksesan adalah merasakan bahwa kita bisa sukses.” (Mario Teguh)
Persembahan 1. Bapak, Ibu yang telah mengorbankan peluhnya untukku 2. Kakak-kakakku (Mas Joko, Mbak Dwi, dan Mbak Tiwi) yang selalu memberikan semangat dan motivasi 3. Seseorang yang sangat berarti dalam hidupku yang selalu mendukung dan memotivasiku “Okky Rizkiya Mufti” 4. Sahabat dan teman-teman yang telah memoles warna pelangi dalam hidupku 5. Almamaterku, teman-teman Pend. Akuntansi 2007 6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS
GURU
EKONOMI-AKUNTANSI
TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh kesarjanaan pada program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. Sudjiono Sastroatmodjo, M. Si., Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan pada program studi pendidikan Akuntansi di UNNES.
2.
Drs. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan skripsi ini.
3.
Dr. Partono Thomas, M. S, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
vi
7
4.
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5.
Trisni Suryarini, S.E.,M.Si.Akt, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6.
Drs. Aden Andri Susilo, M.Si , sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin penelitian di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
7.
Kepala Sekolah SMA Negeri se Kabupaten Kebumen yang telah bersedia memberikan ijin dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.
8.
Seluruh Guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri Kabupaten Kebumen yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9.
Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan
dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Amien. Semarang,
Agustus 2011
Penyusun
vii
8
SARI Nilasari, Febri. 2011.Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se Kabupaten Kebumen. Skirpsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Pembimbing II Trisni Suryari, S.E., M.Si. Akt. 128 .hal. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Kepribadian Guru, Profesionalitas Guru SMA Negeri Kabupaten Kebumen. Prestasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Kebumen untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi masih belum optimal. Keberhasilan dalam belajar siswa pada tingkat pendidikan menengah salah satunya sangat dipengaruhi oleh keberadaan guru sebagai tanaga pendidik. Guru memiliki peranan sebagai pemegang tanggungjawab terhadap pencapaian belajar siswa. Guru tidak hanya dituntut untuk pintar dalam hal ilmu, tapi juga dituntut untuk memiliki kepribadian dan profesionalitas yang baik demi tercapainya prestasi belajar yang optimal pada siswa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah secara simultan dan parsial kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen sejumlah 30 guru. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi, sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari kepribadian guru dan profesionalitas guru sebagai variabel bebas dan prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji hipotesis dengan uji F dan uji t.. Hasil secara parsial menunjukkan bahwa variabel kepribadian guru memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 32,60% dibandingkan variabel profesionalitas guru yaitu sebesar 22,85%. Hasil secara simultan menunjukkan bahwa kepribadian guru dan profesionalitas guru ekonomi-akuntansi secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar ekonomiakuntansi sebesar 56% dan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh secara simultan maupun parsial antara kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yaitu : Sekolah hendaknya memotivasi dan mengupayakan guru ikut serta dalam pelatihan dan pendidikan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kompetensi. Guru diharapkan dapat berkontribusi dalam hal karya pengembangan profesi dan keikutsertaannya dalam forum ilmiah.
viii
9
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iii
PERNYATAAN ..................................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................
v
KATA PENGANTAR ........................................................................................
vi
SARI ....................................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah ..............................................................................
9
1.3
Tujuan penelitian ...................................................................................
10
1.4
Kegunaan Penelitian ..............................................................................
10
BAB II 2.1
LANDASAN TEORI Prestasi Belajar .....................................................................................
12
2.1.1
Prestasi Belajar .........................................................................
12
2.1.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................
13
2.1.3
Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi .........................................
19
ix
10
2.1.4
Fungsi Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar ......................
20
2.1.5
Sasaran dan Objek Penilaian ......................................................
21
Kepribadian Guru ..................................................................................
22
2.2.1
Kepribadian Guru .......................................................................
22
2.2.2
Pentingnya Kepribadian Guru ...................................................
23
2.2.3
Indikator Kepribadian Guru ......................................................
25
Profesionalitas Guru ..............................................................................
26
2.3.1
Makna Guru ..............................................................................
26
2.3.2
Profesionalitas Guru ..................................................................
27
2.3.3
Pentingnya Guru Profesional .....................................................
30
2.3.4
Indikator Profesionalitas Guru ..................................................
31
2.4
Kerangka Berfikir ..................................................................................
35
2.5
Hipotesis Penelitian ...............................................................................
39
2.2
2.3
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Populasi penelitian ................................................................................
40
3.2
Variabel Penelitian .................................................................................
41
3.2.1 (Y)
..............................................................................................
41
Variabel Bebas (X).....................................................................
41
Metode Pengumpulan Data ...................................................................
43
3.3.1
Metode Angket atau Kuosioner ................................................
43
3.3.2
Metode Dokumentasi ................................................................
46
Metode Analisis Uji Instrumen .............................................................
47
3.2.2 3.3
3.4
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi
x
11
3.4.1
3.5
Validitas dan Reliabilitas ..........................................................
47
3.4.1.1
Validitas ......................................................................
47
3.4.1.2
Reliabilitas...................................................................
49
Metode Analisis Data .............................................................................
50
3.5.1
Statistik Deskriptif Presentase ...................................................
50
3.5.2
Analisis Statistik Inferensial .....................................................
53
3.5.2.1
Persamaan Garis Regresi Ganda ................................
53
3.5.2.2
Uji Asumsi Klasik ......................................................
53
3.5.2.2.1 Uji Normalitas .............................................
53
3.5.2.2.2 Uji Multikolonieritas ...................................
54
3.5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ................................
54
3.5.2.3 Uji Hipotesis ................................................................
54
3.5.2.3.1 Uji Simultan (Uji F) ....................................
55
3.5.2.3.2 Uji Parsial (Uji t) .........................................
55
BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
HASIL PENELITIAN ...........................................................................
56
4.1.1
Deskriptif Variabel Penelitian ...................................................
56
4.1.1.1
Variabel Kepribadian .................................................
56
4.1.1.2
Variabel Profesionalitas ..............................................
58
4.1.1.3
Variabel Prestasi Belajar .............................................
60
Metode Analisis Data ................................................................
62
4.1.2.1
Normalitas Data ..........................................................
62
4.1.2.2
Uji Asumsi Klasik .......................................................
64
4.1.2
xi
12
4.2
BAB V
4.1.2.2.1 Uji Autokorelasi ...........................................
64
4.1.2.2.2 Uji Multikolonieritas ....................................
67
4.1.2.2.3 Uji Heterokedastisitas ..................................
68
4.1.2.3
Analisis Regresi Berganda ..........................................
69
4.1.2.4
Pengujian Hipotesis .....................................................
70
4.1.2.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan ...........
70
4.1.2.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial ...............
71
4.1.2.4.3 Koefisien Determinasi Ganda (R2)...............
73
4.1.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ...............
73
Pembahasan ............................................................................................
74
4.2.1
Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Siswa ................
75
4.2.2
Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Siswa ............
78
PENUTUP
5.1
Simpulan ...............................................................................................
80
5.2
Saran .....................................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
13
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1.1 Ketuntasan belajar ...................................................................... 5 Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru ..................................... 40 Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa ................................................. 41 Tabel 3.3 Penilaian atau Skor Alternatif Pertanyaan ................................. 44 Tabel 3.4 Kriteria Deskriptif Presentase .................................................... 53 Tabel 4.1 Distribusi Variabel Kepribadian................................................. 56 Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas............................................. 58 Tabel 4.3 Distribusi Variabel Prestasi Belajar ........................................... 60 Tabel 4.4 One Sample Kolmogorov ........................................................... 63 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 65 Tabel 4.6 Uji Lanjut Run Test .................................................................... 66 Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 67 Tabel 4.8 Analisis Regresi.......................................................................... 69 Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi secara Simultan ...................................... 71 Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi secara Parsial ......................................... 72 Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Ganda ........................................... 73 Tabel 4.12 Hasil Koefisien determinasi secara Parsial ................................ 74
xiii
14
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir ........................................................................ 38
Gambar 4.1
Diagram Batang Kepribadian Guru ............................................. 57
Gambar 4.2
Diagram Batang Profesionalitas Guru ......................................... 59
Gambar 4.3
Diagram Batang Prestasi Belajar ................................................. 61
Gambar 4.4
Normal P-Plot .............................................................................. 64
Gambar 4.5
Uji Autokorelasi .......................................................................... 65
Gambar 4.6
Grafik Scatterplot ........................................................................ 68
iv
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Output SPSS .............................................................................. 85 Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian Kepribadian Guru ............................... 93 Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian Profesionalitas Guru ........................... 94 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 96 Lampiran 5 Tabulasi Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ......................... 97 Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Penelitian ......................................................... 101 Lampiran 7 Pengantar Penelitian ................................................................... 102 Lampiran 8 Angket Penelitian ........................................................................ 103 Lampiran 9 Daftar Nama Responden ............................................................. 110 Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................... 111 Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian dari Bappeda .............................................. 112 Lampiran 12 Surat Keterangan telah melakukan penelitian ............................ 114
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi manusia untuk
bisa menjalani kehidupannya. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan professional. Profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional, maupun internasional. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian perbuatan guru dan siswa dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa (Slameto, 2003:97).
1
2
Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru yang mengajar mereka dan mereka (Hamalik, 2003:36). Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga proses belajar para siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar. Suatu proses belajar mengajar akan dapat berjalan lancar, efektif, dan efisien apabila ada interaksi positif antara berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran. Komponen dalam sistem pengajaran antara lain adalah tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran (Hamalik, 2003:77). Sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa bahwa tujuan pendidikan akan berhasil apabila setiap komponen yang terdapat di dalam
sistem
pendidikan
seluruhnya
berfungsi
sesuai
fungsinya
dan
memperhatikan seluruh komponen yang terkait. Proses pendidikan terjadi jika komponen-komponen yang ada di dalam sistem bergerak dan saling terkait. Bergeraknya masing-masing komponen belumlah dipandang cukup, sebab masih harus ada saling hubungan yang bersifat fungsional dan merupakan satu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan. Salah satu komponen saja yang terdapat di elemen tersebut tidak berfungsi atau kurang berfungsi, maka kemungkinan besar sistem tersebut tidak atau kurang berhasil dalam mencapai tujuan. Setiap komponen yang terdapat dalam sistem pendidikan
3
nasional seluruhnya harus dapat berfungsi sesuai dengan perannya dan memperhatikan seluruh komponen yang terkait. Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu proses dan hasil. Dari segi proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam pembelajaran. Selain itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya serta percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku sebagian peserta didik kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Pemenuhan tuntutan tersebut memerlukan berbagai kompetensi pembelajaran. Seorang
siswa
diharapkan
untuk
selalu
belajar
dalam
rangka
meningkatkan prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai ketika seorang siswa belajar. Prestasi belajar merupakan ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Prestasi belajar seseorang dapat dilihat berdasarkan skor yang diperolehnya dalam menyelesaikan soal-soal ujian terkait dengan bahan yang sedang dipelajarinya. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya mengharapkan hasil belajar yang maksimal. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Tiap siswa memiliki potensi untuk berprestasi yang berbeda-beda yang datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Ada siswa yang prestasi belajarnya tinggi, dan ada pula siswa yang prestasi belajarnya rendah. Terhambatnya potensi
4
untuk berprestasi dapat dikarenakan konsentrasi belajarnya terganggu, waktu belajar yang kurang, dan tidak teratur serta kegiatan-kegiatan siswa yang kurang mendukung bagi perkembangan potensi berprestasinya. Ketika berada di rumah, para siswa berada dalam tanggung jawab orang tua, tetapi di sekolah tanggung jawab itu diambil oleh guru. Sementara itu, masyarakat menaruh harapan yang besar agar anak-anak mengalami perubahan-perubahan positif-konstruktif akibat mereka berinteraksi dengan guru. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi dalam pendidikan memiliki tujuan khusus yaitu membuat anak didik untuk bisa mendalami serta menguasai tentang ekonomi dan memahamkan tentang kegiatan ekonomi/perekonomian Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dalam proses belajarnya dituntut kompetensi dasar guru yang memadai. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi mempelajari teori beserta praktek akuntansi dimana setiap proses tahap yang satu dengan yang lain saling terkait sehingga membutuhkan penguasaan teori yang matang dan pelaksanaan praktek yang teliti. Nasution dalam Silvana (2009:16) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Menurut Tu’u (2004:75) presatsi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
5
prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang dipeoroleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai di setiap mata pelajaran setelah mengalami proses belajar mengajar. Observasi awal yang dilakukan pada 3 sekolah yaitu SMA menunjukkan bahwa pencapaian prestasi belajar ekonomi-akuntansi masih ada yang belum optimal. Dari setiap kali diadakan ulangan atau tes masih ada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar 70. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya para guru mengadakan program remedial sampai siswa tersebut dapat mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Berikut data ulangan mata pelajaran ekonomi-akuntansi semester gasal tahun ajaran 2010/2011 pada 3 sekolah SMA di Kabupaten Kebumen. Tabel 1 Ketuntasan Belajar NamaSekolah
Kls
TT
%
T
%
Jml
SMA N 1 Kebumen
XI IPS
21
18,1%
95
81,9%
116
SMA N 2 Klirong
XI IPS
57
51,4%
54
48,6%
111
SMA N 1 Pejagoan
XI IPS
38
44,7%
47
55,3%
85
Keterangan : TT= Tidak Tuntas ; T= Tuntas Sumber : Dokumen Guru Siswa dikatakan belum tuntas jika memperoleh nilai kurang dari 70 menurut standar ketuntasan minimal di masing-masing sekolah dalam penguasaan mata pelajaran ekonomi-akuntansi. Siswa dituntut untuk menguasai materi secara tuntas sesuai standar ketuntasan minimal karena mata pelajaran ekonomi-
6
akuntansi memerlukan penguasaan materi yang menyeluruh dimana setiap tahap suatu proses akuntansi merupakan sistem saling terkait. Berhasil tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, salah satunya tergantung pada guru. Peran guru sebagai tenaga pendidik sangat menentukan terhadap prestasi belajar siswanya. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di tingkat menengah atas merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sudjana dalam Kuntoro (2008:06) guru adalah salah satu faktor dominan yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Guru memiliki peranan sebagai pemegang tanggungjawab terhadap pencapaian belajar siswa. Guru tidak hanya dituntut untuk pintar dalam hal ilmu, tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi dalam hal kepribadian serta memiliki profesionalitas mengajar yang baik yang mampu memberikan motivasi belajar siswa. Guru yang mempunyai pribadi dan profesionalitas yang baik, diperkirakan akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula. Keberadaan guru sebagai soko guru pembangunan bangsa dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkemampuan dan berkualitas tinggi, sangatlah penting. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran tidak dapat dilepaskan dari peranan guru. Guru merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, melatih, serta mengarahkan peserta didik agar menjadi generasi penerus yang memiliki kemampuan dan kualitas yang tinggi, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Untuk menciptakan pendidikan yang bermutu diperlukan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional.
7
Profesionalisme menjadi taruhan ketika menghadapi tuntutan-tuntutan pembelajaran demokratis karena tuntutan tersebut merefleksikan suatu kebutuhan yang semakin kompleks yang berasal dari siswa, tidak sekedar kemampuan guru menguasai pelajaran semata tetapi juga kemampuan lainnya yang bersifat psikis, strategis dan produktif. Tuntutan demikian ini hanya bisa dijawab oleh guru yang profesional. Namun, minimnya tenaga pengajar dalam suatu lembaga pendidikan memberikan celah seorang guru untuk mengajar yang tidak sesuai dengan keahliannya. Sehingga hal ini berdampak pada prestasi siswa yang tidak maksimal. Padahal siswa adalah sasaran pendidikan yang dibentuk melalui bimbingan, keteladanan, bantuan, latihan, pengetahuan yang maksimal, kecakapan, keterampilan, nilai, sikap yang baik dari seorang guru. Penelitian tentang profesionalitas guru telah dilakukan oleh Silvana Illy (2009), yang menguji tentang pengaruh kompetensi professional dan produktivitas guru terhadap prestasi belajar siswa program keahlian Akuntansi SMK di Kabupaten Semarang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa program keahlian Akuntansi SMK di Kabupaten Semarang sebesar 37,45%. Penelitian lain juga dilakukan oleh Kontoro (2008:90) pada guru SMK program keahlian akuntansi di Kabupaten Tegal yang menunjukkan bahwa secara parsial kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di SMK program keahlian akuntansi Kabupaten Tegal dengan ditunjukkan oleh R2 sebesar 40,49%. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Setiyadi
8
(2008:99) menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi pedagogik dan profesional lebih besar pengaruhnya dibanding dengan kompetensi yang lain terhadap prestasi belajar siswa. Selain profesionalitas guru yang baik untuk meraih prestasi belajar siswa yang optimal, kepribadian guru juga merupakan salah satu faktor yang dapat pula turut menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Kepribadian guru yang semakin baik akan tampak pada dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagi pendidik. Hal ini dipertegas oleh Drosat dalam Ondi dan Aris (2010:25) bahwa salah satu dasar pembentukan kepribadian adalah sukses yang merupakan sebuah hasil dari kepribadian, dari citra umum, dari sikap, dari keterampilan karena ini semua melumasi proses interaksi-interaksi manusia. Guru yang memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik dengan kata lain perilaku akuntabilitas meminta agar pekerjaan itu berakhir dengan hasil baik yang dapat memuaskan atasan yang memberi tugas itu dan pihak-pihak lain yang berkepentingan atau segala pekerjaan yang dilaksanakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai standar yang ditetapkan dan tidak asal-asalan. Keoptimalan kinerja guru dengan profesionalitas yang tinggi serta kepribadian yang baik akan membuat prestasi belajar siswa juga meningkat.
9
Pada penelitian ini menggunakan variabel kepribadian dan profesionalitas guru yang diduga akan lebih meningkatkan prestasi belajar. Dengan profesionalitas yang tinggi diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang optimal untuk siswa dengan didukung kepribadian yang mampu memberikan teladan yang baik bagi para siswa sehingga akan mampu mewujudkan siswa yang unggul dengan pencapaian prestasi belajar yang memuaskan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai ”PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN ”.
1.2
Perumusan Masalah Prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA
Negeri Se-Kabupaten Kebumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah profesionalitas guru. Selain itu, prestasi belajar siswa juga mendapat pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung dari kepribadian guru. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri seKabupaten Kebumen ?
10
2. Apakah kepribadian guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen ? 3. Apakah profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen ?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan judul dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri seKabupaten Kebumen. 2. Mengetahui pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. 3. Mengetahui pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
1.4
Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat penulis selama kuliah, serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam menambah pengetehuan di bdang pendidikan dan memberikan sumbangan bagi penelitian lebih lanjut.
11
2. Manfaat praktis 1) Bagi pembaca Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah. 2) Bagi Guru Dijadikan masukan bagi guru untuk meningkatkan kepribadian dan profesional yang baik sehingga dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan efektif untuk menghasilkan prestasi belajar siswa dengan maksimal. 3) Bagi instansi pendidikan Dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi instansi pendidikan terkait dalam pembuatan kebijakan.
12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 2.1.1
Prestasi Belajar Prestasi Belajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan
pengajaranperlu dilakukan usaha atas tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Keberhasilan siswa dapat dilihat dari adanya prestasi yang dicapai oleh siswa (Sudjana, 2005:111) Menurut winkel (1984:36), prestasi belajar adalah setiap macam kegiatan belajar yang menghasilkan sesuatu perubahan yang khas. Dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai atau yang telah dikerjakan untuk mendapatkan suatu kecakapan atau kepandaian (Poerwodarminti, 1980:768) Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sidah dicapai oleh anak dalam periode tertentu (Sutratinah, 1984:430). Selain itu menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah
12
13
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi 3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil pengukuran dan penilaian dari suatu pembelajaran atau pengalaman mencakup perubahan tingkah laku atau kemampuan dalam bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian ini dapat berupa angka atau huruf. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang dicapai siswa dalam menguasai mata pelajaran ekonomiakuntansi yang tercermin dalam nilai murni ulangan akhir semester gasal. 2.1.2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik yang
berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar. Menurut Chatarina (2006 :
14
14) seperangkat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : 1) Inteligensi Banyak pengertian inteligensi yang dikemukakan oleh para ahli. Terman dalam Soeparwoto ( 2006 : 82 ) menyatakan bahwa inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak. Terman membedakan antara kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang konkret dengan kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat abstrak. Inteligensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak terarah dan bertujuan, berfikir secara rasional, serta dapat menghadapi lingkungannya dengan efektif, ( Wechsler dalam Soeparwoto, 2006:83). Inteligensi adalah kemampuan relatif untuk melakukan berbagai macam
fungsi
mental,
meliputi
penalaran,
pemahaman,
mengingat,
mengaplikasi gambar, ( Fuhrmann dalam Soeparwoto, 2006:83 ) Dalam mengkaji inteligensi, paling tidak ada dua pendekatan yang biasa digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif atau perkembangan. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pembicaraan mengenai inteligensi dari sisi psikometris dan struktur inteligensi. Pendekatan psikometris memandang inteligensi sebagai sesuatu yang statis, yaitu serangkaian kemampuan yang dapat diukur. Sedangkan pendekatan kualitatif atau perkembangan menekankan perbedaan secara kualitatif dalam proses berfikir yang didasarkan pada pengaruh kematangan dan lingkungan.
15
2) Bakat Bakat biasanya diartikan sebgai kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih, (Semiawan dalam Soeparwoto, 2006:92). Tes bakat adalah tes yang mengukur prestasi atau kapasitas yang dpat dicapai seseorang di masa depan, sedangkan tes prestasi yaitu tes yang mengukur kemampuan untuk berprestasi saat ini, (Chaplin dalam Soeparwoto, 2006:92). Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, ketrampilan khusus, misalnya berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (misalnya bakat akademis khusus yang disebut talent). Perwujudan bakat dan kemampuan adalah prestasi, (Munandar dalam Soeparwoto, 2006:94). Bakat dan kemampuan menentukan prestasi. Orang yang memiliki bakat matematika dapat diharapkan untuk mencapai prestasi yang menonjol dalam bidang matematika, dan prestasi yang menonjol dalam
16
bidang matematika dapat merupakan cerminan bakat yang dimiliki dalam bidang tersebut. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut menentukan. 3) Motivasi Motivasi berasal dari kata dasar motif yaitu keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam psikologi, motivasi diartikan sebagi suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan. Motivasi seseorang ditentukan oleh kuat lemahnya intensitas motif seseorang untuk melakukan kegiatan. Menurut Syamsu Mappa (1994:36) motivasi mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : b) Memberikan semangat kerja atau belajar untuk meningkatkan kemampuan kerja atau belajar. c) Meningkatkan saling pengertian dan interaksi antara subjek dan objek didik. d) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara itu, dilihat dari bentuknya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
17
a) Motivasi internal atau intrinsik, tumbuh dalam diri warga belajar. Seseorang melakukan kegitan belajar karena menyadari bahwa kegiatan tersebut bermanfaat bagi dirinya dalam usahanya mencapai cita-citanya. b) Motivasi eksternal atau ekstrinsik, timbul karena rangsangan dari luar. Misalnya seorang warga belajar, baru mencari buku catatan pelajaran setelah ada pengumuman ulangan atau ujian. Daya tahan dan intensitas motivasi eksternal, agak kurang dibandingkan dengan motivasi internal, namun dalam kenyataannya yang terakhir ini tidak selamanya dimiliki oleh setiap orang. Oleh karena itu, pendidik hendaknya berusaha membantu peserta didik menimbulkan motivasi internal dalam diri peserta didiknya. 4) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dalam suatu
kegiatan
tertentu.
Menurut
Winkel
(2005:24)
minat
adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut. Sementara itu Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang bebrapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Berdasarkan pendapat diatas, minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan seseorang.
18
Sementara itu, faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain : 1) Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dan yang pertama, karena keluarga merupakan tempat anak-anak dilahirkan dan dibesarkan serta menjadi peletak dasar pendidikan bagi anak. 2) Keadaan sekolah Sekolah merupakan pendidikan formal yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar mahasiswa. Lingkungan sekolah yang baik akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Hal ini bisa dilihat dari hubungan guru dengan mahasiswa, sistem pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran serta kurikulum. 3) Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan siswa, kerena siswa lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang bisa berupa kedisiplinan, cara belajar, kondisi fisiologi dan psikologis. Sementara faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi faktor lingkungan dan alat instrumental. Diantara sekian banyak faktor eksternal, terdapat guru yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
19
Sukses tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, salah satunya tergantung pada guru. 2.1.3
Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi Prestasi belajar ekonomi-akuntansi merupakan prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar efektif di sekolah. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa melalui kegiatan belajar. Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dimaksud dalam mata pelajaran ekonim-akuntansi adalah penguasaan terhadap standar kompetensi mata pelajaran ekonomi-akuntansi yang telah diterapkan, yaitu: 1. Menganalisis keuangan sebagai sistem informasi 2. Menjelaskan dasar hokum pelaksanaan akuntansi bagi peresahaan di Indonesia 3. Menerapkan struktur dasar akuntansi 4. Menerapkan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa 5. Menerapkan tahan siklus akuntansi perusahaan dagang 6. Menerapkan tahapan siklus akuntansi koperasi 7. Menganalisis laporan keuangan 8. Menerapkan metode kuantitatif. Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dengan angka yang mencerminkan seberapa besar siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan selama kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, indicator yang digunakan untuk
20
menunjukkan prestasi belajar siwa adalah nilai murni ujian semester rata-rata siswa pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi selama satu semester bukan nilai akhir atau nilai raport. Nilai murni ujian semester digunakan sebagai indikator prestasi belajar siswa, karena nilai murnu ujian semester diperoleh dari hasil tes seluruh kompetensi yang diajarkan selama proses belajar mengajar mata pelajaran ekonomi-akuntansi sehingga mencerminkan seberapa besar oenguasaan siswa terdahap
standar
kompetensi.
Sedangkan
nilai
raport
dianggap
tidak
mencerminkan prestasi siswa yang sesungguhnya pada mata pelajaran ekonomiakuntansi. 2.1.4
Fungsi Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar Menurut Sudjana (2002:111), penilaian yang dilakukan terhadap proses
belajar mengajar berfungsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pelajaran yang harusnya dikuasai oleh para siswa. 2. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dalam dua tahao, yaitu : 1. Tahap jangka pendek, yaitu penilaian yang dilaksanakan guru pada akhir proses belajar mengajar yang disebut dengan formatif. Penilaian ini lebih ditekankan kepada perbaikan proses belajar mengajar.
21
2. Tahap jangka panjang, yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar berlangsung beberapa kali atau setelah menempuh periode tertentu, misalnya penilaian tengah semester atau penilaian pada akhir semester. Penilaian ini disebut penilaian sumatif. (Sudjana,2002:112) Prosedur
pengukuran
prestasi
belajar
menurut
Direktur jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi adalah : Ppk + Sikap Prosedur Pengukuran Prestasi Belajar Penilaian yang dominan pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi adalah penilaian pengetahuan dan pemahaman konsep (PPk) dan sikap. Penilaian pengetahuan dan pemahaman konsep (PPk) mencakup : pemahaman konsep, teori, fakta, peristiwa/perilaku akuntansi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian sikap yang terkait : kemampuan memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi-akuntansi, menanamkan sikap teliti, jujur, dan memiliki jiwa kewirausahaan. Adapun cara penilaian ujian semester mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen adalah menurut jumlah soal yang diberikan guru ekonomi-akuntansi pada saat memberikan ujian akhir semester. 2.1.5
Sasaran dan Objek Penilaian Langkah pertama yang harus ditempuh guru dal;am mengadakan penilaian
ialah menetapkan apa yang menjadi sasaran atau objek penelitian. Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian, yaitu :
22
1. Segi tingkah laku, artinya segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian, ketrampilan siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar. 3. Segi yang menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri. Proses belajar mengajar perlu diadakan penilaian objektif dari guru, sebab baik tidaknya proses belajar mengajar akan menentukan baik tidaknya prestasi belajar yang dicapai siswa. Yang menjadi sasaran penilaian dalam penelitian ini adalah dari segi isi pendidikan yaitu penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru kapada siswa selama proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam nilai murni ujian akhir semester. 2.2 2.2.1
Kepribadian Guru Kepribadian Guru Secara psikologis, kepribadian pada prinsipnya adalah susunan atau
kesatuan antara aspek perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan aspek perilaku behavioral (perbuatan nyata). Aspek-aspek ini berkaitan secara fungsional dalam diri seorang individu sehingga membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap. Dari perilaku psiko-fisik (rohani-jasmani) yang khas dan menetap tersebut muncul julukan-julukan yang bermaksud menggambarkan kepribadian seseorang. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
23
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya (Depkes, 1992). Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga bersifat fisik. Kepribadian guru merupakan karakteristik dari setiap individu seorang pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mampu mengevaluasi kinerjanya sendiri dan mengembangkan diri secara berkelanjutan (Winarno Surakhmad,2006). Setiap guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. 2.2.2
Pentingnya Kepribadian Guru Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki
karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga
guru
akan
tampil
sebagai
sosok
yang
pantas
ditaati
24
(nasehat/ucapan/perintahnya) dan dicontoh (sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan peserta didik. Dalam kaitan ini, Zakiah Drajat dalam Syah (2000:225-226) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil dan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Kepribadian seorang guru merupakan modal dasar bagi guru dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional sebab kegiatan pendidikan pada dasarnya merupakan kekhususan komunikasi personil antara guru dan siswa. Esensi kepribadian guru semuanya bermuara ke dalam intern pribadi guru. Kompetensi pedagogik, profesional, dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kepribadian yang dimilikinya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi
minat
dan antusiasme
anak
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran. Pribadi guru yang santun, respek terhadap siswa, jujur, ikhlas, dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang sifgnifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apapun jenis mata pelajarannya. Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Karena guru berperan sebagai pembimbing, pembantu, dan sekaligus panutan.
25
2.2.3
Indikator Kepribadian Guru Dalam undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
kepribadian adalah “ kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Mengacu pada standar nasional pendidikan, subkompetensi mantap dan stabil memiliki indikator yakni bertindak sesuai dengan hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi pendidik dan memiliki konsistensi dalam bertindak dan bertutur kata. Pendidik yang dewasa akan menampilkan kemandirian dalam bekerja dan memiliki etos kerja yang tinggi. Sementara itu, pendidik yang arif akan mampu melihat manfaat pembelajaran bagi peserta didik, sekolah, dan masyarakat, menunjukkan sikap terbuka
dalam
berfikir dan bertindak. Berwibawa
mengandung makna bahwa pendidik memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. Yang paling utama dalam kepribadian seorang pendidik adalah berakhlak mulia. Ia dapat menjadi teladan dan bertindak sesuai norma agama (iman, taqwa, jujur, ikhlas dan suka menolong), serta memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. Esensi kompetensi seorang pendidik semuanya bermuara ke dalam intern pribadi pendidik. Kompetensi pedagogik, professional, dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensi kepribadian yang dimilikinya. Tampilan
26
kepribadian pendidik akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi seorang pendidik yang santun, respek terhadap peserta didik, jujur, ikhlas, dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apapun jenis mata pelajarannya. 2.3 2.3.1
Profesionalitas Guru Makna Guru Secara umum “guru” tergolong sebagai “pendidik”. UU RI No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 39 (2) mengatakan bahwa “Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan
yang
mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya. UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, menyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. ”. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk
27
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. 2.3.2
Profesionalitas Guru Pengembangan profesionalitas guru harus diakui sebagai suatu hal yang
sangat fundamental dan penting guna meningkatkan mutu
pendidikan.
Perkembangan profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar, meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai secara tepat. Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Seorang guru yang dikatakan profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Menurut Ondi dan Aris (2010:109) profesionalisme merupakan suatu tingkah laku , suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu profesi. Profesionalisme juga mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui
28
persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” yang mengandung dua unsur. Pertama, unsur keahlian; Kedua, unsur penggilan. Seseorang yang professional harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu. Ondi dan Aris (2010:111) mengemukakan beberapa ciri profesionalitas sebagai berikut : 1) Profesionalime menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result) sehingga kita dituntut untuk selalu mencari peningkatan mutu. 2) Profesionalime memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaaan. 3) Profesionalime menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai. 4) Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman, seperti harta dan kenikmatan hidup. 5) Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi. Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa tidak mudah menjadi seseorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang mendasarinya. Lebih jelas lagi dikemukakan oleh Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris (2010:112) bahwa seorang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.
29
Lebih lanjut lagi, menurut Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab III Pasal 7 Ayat 1, profesi guru dilaksanakan pada prinsip : 1) Memiliki minat, bakat, panggilan jiwa, dan idealis; 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas; 5) Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja; 7) Memiliki
kesempatan
untuk
mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8) Memiliki
jaminan
perlindungan
hukum
dalam
melaksanakan
tugas
keprofesionalan; dan 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, profesi adalah suatu jabatan, profesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu jabatan tertantu, sedangkan profesionalisme adalah jiwa dari suatu profesi dan profesional. Dengan demikian, profesionalisme guru dalam penelitian ini adalah profesionalisme guru mata pelajaran ekonomi-akuntansi, yaitu seorang guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang studi ekonomi-akuntansi serta telah berpengalaman dalam mengajar ekonomi-akuntansi sehingga ia mampu
30
melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru ekonomi-akuntansi dengan kemampuan yang maksimal serta memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria guru profesional, dan profesinya itu telah menjadi sumber mata pencaharian. 2.3.3
Pentingnya Guru Profesional Dalam pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing,pelatih,
dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman, nyaman dan kondusif dalam kelas. Keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya memerlukan keterampilan dari seorang guru, dan tidak semua mampu melakukannya. Menyadari hal itu, maka penulis menganggap bahwa keberadaan guru profesional sangat diperlukan. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Menyadari akan peran guru dalam pendidikan, Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru mengemukakan bahwa guru dalam pendidikan modern seperti sekarang bukan hanya sekedar pengajar melainkan harus menjadi direktur belajar. Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandaipandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan
31
pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung jawabnya menjadi lebih kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsi-fungsi khusus yang menjdi bagian integral dalam kompetensi profesionalisme keguruan yang disandang para guru. Menanggapi kondisi tersebut, Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai: 1. Designer of intruction (perancang pengajaran) 2. Manager of intruction (pengelola pengajaran) 3. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa). Hanya dengan seorang guru professional, prestasi belajar seorang siswa dapat tercapai secara maksimal karena apa yang disampaikan seorang guru akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keterbatasan pengetahuan guru dalam penyampaian materi baik dalam hal metode maupun penunjang pokok pembelajaran
lainnya
akan
berpengaruh
terhadap
pembelajaran.
Dalam
pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, member rasa aman, nyaman, dan kondusif dalam kelas. Kondisi seperti ini tentu memerlukan ketrampilan dari seorang guru, dan tidak semua guru mampu melakukannya. 2.3.4
Indikator Profesionalitas Guru Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
32
Indikator profesionalitas guru sesuai buku pedoman penyusunan portofolio sertifikasi guru tahun 2010 meliputi : 1. Kualifikasi akademik Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun non gelar (D4) baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1/D4 sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik ialah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau sertifikat diploma. 2. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Workshop atau lokakarya yang sekurang-kurangnya dilaksanakan 8 jam dan menghasilkan karya dapat dikategorikan ke dalam komponen ini. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. Bukti fisik untuk workshop atau lokakarya berupa sertfikat atau piagam disertai hasil karya. Workshop atau lokakarya tanpa melampirkan hasil karya, meskipun pada sertifikat atau piagam dicantumkan daftar materi dan alokasi waktu, tidak dapat
33
dikategorikan sebagai komponen pendidikan dan pelatihan. Komponen pendidikan dan pelatihan hanya dinilai untuk kategori relevan dan kurang relevan. 3. Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagi guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen ini berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang (pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan) Apabila bukti fisik berupa surat keterangan dari satuan pendidikan tempat dahulu bertugas, maka harus dikuatkan dengan bukti pendukung, antara lain : RPP, nilai siswa, SK-SK penugasan (membimbing siswa, membina ekstrakurikuler, dll.) pada saat guru yang bersangkutan bertugas di sekolah tersebut. 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk satu topic atau kompetensi tertentu. perencanaan pembelajaran
sekurang-kurangnya
memuat
perumusan
tujuan
atau
kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber atau media pembelajaran, scenario pembelajaran dan penilaian proses dan hasil belajar. Bukti fisik perencanaan pembelajaran adalah berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP/RP/SP) hasil karya guru yang bersangkutan sebanyak lima satuan yang berbeda.
34
Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru
dalam melaksanakan
pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahap pra pembelajaran (pengecekan persiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media atau sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). 5. Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat, piagam, dan atau surat keterangan disertai bukti relevan yang dikeluarkan oleh lembaga atau panitia penyelenggara. 6. Karya Pengembangan Profesi Merupakan hasil karya dan atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan profesi.Komponen ini meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; b. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/makalah yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional. c. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penilis soal EBTANAS/UN/UASDA; d. Media atau alat pembelajaran dalam bidangnya; e. Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok).
35
7. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Merupakan partisipasi guru dalam forum ilmiah (seminar, semiloka, symposium, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya) pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai nara sumber/ pemakalah maupun sebagai peserta. Komponen dibedakan ke dalam kategori relevan dan tidak relevan. Relevan apabila tema/materi forum ilmiah mendukung kinerja profesionalitas guru. Tidak relevan apabila tema/materi forum ilmiah tidak mendukung kinerja profesionalitas guru. 8. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan/atau bertugas di Daerah Khusus dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis), dan kualitatif (komitmen, etos kerja), baik pada tingkat satuan pendidikan, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. (Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio sertifikasi Guru) 2.4
Kerangka Berfikir Prestasi belajar siswa mencerminkan pemahaman siswa terhadap bidang
studi yang dipelajarinya. Semakin dalam pemahaman siswa, maka akan semakin baik
pula
prestasi
yang diperoleh.
Prestasi
belajar ekonomi-akuntansi
menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa melalui kegiatan belajar. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
36
adalah guru. Hal ini terkait dalam proses pengajaran yang merupakan proses interaksi guru dan siswa. Salah satu yang mempengaruhi kualitas pengajaran menurut Sudjana (2005:41) adalah guru. Guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran sebab guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam pengajaran. Namun guru akan lebih berpengaruh dominan ketika guru itu memiliki profesionalitas kerja. Guru diharapkan mampu memberikan pengajaran yang baik kepada siswanya. Dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, dikatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Pendidik yang professional tentu saja akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan output yang baik dari para siswa. Soewarso (2004) mengatakan bahwa guru yang profesional mampu mengembangkan pembelajaran yang dapat membentuk peserta didik menjadi lulusan yang berkualitas tinggi. Guru yang bermutu ialah mereka yang memiliki profesionalitas dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Dalam panduan penyusunan portofolio sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2010, profesionalitas guru dinilai antara lain melalui kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi
37
akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah serta pengahargaan yang relevan dalam bidang pendidikan. Profesionalitas guru tidak akan maksimal apabila tidak ditunjang dengan kepribadian yang baik. Pendidik professional juga dituntut memiliki kepribadian yang baik agar senantiasa dapat menjadi teladan bagi siswa. Guru yang memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik dengan demi keberhasilan suatu pengajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, guru memegang peranan yang paling utama. Guru sebagai peran kunci dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitas. Kepribadian guru merupakan modal dasar bagi gburu dalam menjalankan tugas keguruannya secara professional. Guru merupakan faktor penentu yang perlu digugu, ditiru, dan diikuti oleh anak didiknya. Oleh karena itu kepribadian yang baik menjadi keharusan bagi guru. Seorang guru dikatakan berhasil apabila mampu memahami karakteristik kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan para peserta didiknya. Keberhasilan itu juga akan terlihat pada sikap professional guru, yaitu apabila mampu menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan prestasi belajar yang baik. Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran
38
dengan baik dan mampu mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa pengetahuan, sikap dan perbuatan. Untuk mendapatkan prestasi yang baik, maka seorang guru dituntut untuk berkepribadian yang baik serta mengajar secara professional. Kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Kepribadian Guru (X1) (Standar Nasional Pendidikan) 1. Berkepribadian yang mantap 2. Dewasa 3. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan 4. Arif 5. Berwibawa
Profesionalitas Guru (X2) (PedomanSertifikasi Guru Th2010) 1. Kualifikasi akademik 2. Pendidikan dan pelatihan 3. Pengalaman mengajar 4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 5. Prestasi Akademik 6. Karya pengembangan profesi 7. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 8. Penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Prestasi Belajar (Y) Nilai murni ujian semester rata-rata siswa mata pelajaran ekonomi/akuntansi
39
2.5
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
Sugiyono (2009:96). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris. Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut : H 1 : Ada pengaruh antara kepribadian dan profesinalitas guru terhadap prestasi belajar siswa. H 2 : Ada pengaruh antara kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa. H 3 : Ada pengaruh antara profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa.
40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsimi, 2006: 130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen yang berjumlah 30 guru dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru No
Nama sekolah
Jumlah guru
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
SMA Negeri 1 Kebumen 3 SMA Negeri 2 Kebumen 3 SMA Negeri 1 Pejagoan 3 SMA Negeri 1 Karanganyar 2 SMA Negeri 1 Gombong 3 SMA Negeri 1 Klirong 2 SMA Negeri 1 Rowokele 2 SMA Negeri 1 Petanahan 2 SMA Negeri 1 Buluspesantren 2 SMA Negeri 1 Karangsambung 2 SMA Negeri 1 Kutowinangun 3 SMA Negeri 1 Prembun 2 SMA Negeri 1 Mirit 1 Jumlah 30 Sumber : Dokumentasi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen Penelitian tentang pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi, sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri.
40
41
3.2
Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi, 2006: 118).
Adapun variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah : 3.2.1
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi (Y) Variabel
ini
disebut
variabel
terikat
karena
dipengaruhi
oleh
professionalitas dan kepribadian guru. Variabel prestasi belajar diukur dengan metode dokumentasi yaitu nilai murni ujian semester rata-rata siswa mata pelajaran ekonomi/akuntansi pada semester genap 2009-2010. Adapun kategori nilainya: Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa No
Nilai
Kategori
1
90,00 sampai dengan 100
Sangat Baik
2
80,00 sampai dengan 89,99
Baik
3
70,00 sampai dengan 79,99
Cukup
4
r tabel , maka butir instrument dapat dikatakan valid, akan tetapi jika harga r xy < r tabel , maka dikatakan bahwa instrument tersebut tidak valid. Berikut adalah tabel hasil uji validitas angket: Keterangan Valid
Nomor Soal 1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,23,25,27,28,29, 30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,43,44,45
Tidak Valid
3, 14, 22, 24, 26, 42
3.4.1.2 Reliabilitas Reabilitas adalah suatu instrumen cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2002: 86). Instrumen yang reliabel yaitu instrumen yang dapat dipercaya kebenarannya ketika digunakan untuk mengambil data maka menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen mengenai pengaruh kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen menggunakan rumus alpha. Rumus Alpha sebagai berikut :
r11
k (k 1)
1
2 b 2 1
50
Keterangan: r11= reliabilitas instrumen k= banyaknya butir pertanyaan 2 1 2 1
= jumlah varians butir
= varians total Dalam melakukan uji reliabilitas menggunakan bantuan software program
excel. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki harga r 11 > rtabel pada taraf signifikansi 5%. berdasarkan hasil uji coba, untuk variabel kepribadian diperoleh nilai r11 = 0,837 >0,444 jadi variabel kepribadian reliabel. untuk variable profesionalisme diperoleh nilai r11 = 0,85 > 0,444 jadi variabel profesionalitas reliabel atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 3.5
Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik
karena proses pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan disusun secara sistematis. Sementara itu, fungsi statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.5.1
Statistik Deskriptif Presentase Statistik deskriptif yaitu proses pengumpulan dan peringkasan data serta
upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang penting pada data yang telah terorganisir tersebut. Metode statistik ini digunakan untuk menggambarkan tentang deskripsi responden yang dilihat dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja, golongan, status atau jabatan, selain itu juga digunakan deskripsi kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel kepribadian guru,
51
profesionalitas guru, dan prestasi belajar untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen. Untuk menghitung variabel kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri seKabupaten Kebumen dengan cara mengisi angket oleh responden dengan ketentuan : 1) Jawaban SB diberi skor 5 2) Jawaban BK diberi skor 4 3) Jawaban CK diberi skor 3 4) Jawaban KR diberi skor 2 5) Jawaban SK diberi skor 1 Penentuan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh oleh masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: 1. Menentukan angka presentase tertinggi skormaksimal x 100% skormaksimal
=
5 x 100% 5
= 100% 2. Menentukan angka persentase terendah skormin imal x 100% skormaksimal
52
=
1 x 100% 5
= 20% 3. Menghitung rentang persentase 100% - 20% = 80% 4. Menghitung interval kelas presentase ren tan g banyakkriteria
=
80 5
= 16 Setelah perhitungan diperoleh skor kemudian dihitung besarnya persentase yang selanjutnya dicocokkan dengan tabel kriteria, dari perolehan skor masingmasing variabel yang diteliti apakah termasuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang ataupun rendah. Tabel 3.4 Kriteria Deskripsi Presentase Interval Persen 84,01% - 100% 68,01% - 84% 52,01% - 68% 36,01% -52 % ≤ 36% Sumber : Sugiyono, 2005:29
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Tidak baik Sangat tidak baik
53
3.5.2
Statistik Inferensial
3.5.2.1 Persamaan Garis Regresi Ganda Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Y = bo + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y = variabel terikat prestasi belajar siswa b1,b2= koefisien implementasi kepribadian dan profesionalitas guru x1,x2= implementasi kepribadian dan profesionalitas guru a0
= konstanta
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. 3.5.2.2.1
Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas suatu data, salah satu cara yang dapat digunakan
adalah
dengan
melihat
normal
probability
plot
yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
54
3.5.2.2.2
Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali, 2005: 91). Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dan tolerence melalui SPSS. Model regresi yang bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerence di atas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih di bawah 0,8, maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas. 3.5.2.2.3
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antar satu observasi ke observasi lain (Ghozali, 2005:105). Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. 3.5.2.3 Uji Hipotesis Pada penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis akan dilakukan dengan:
55
3.5.2.3.1
Uji F
Uji F atau simultan digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara simultan atau keseluruhan yaitu untuk mengetahui pengaruh profesionalitas dan kepribadian
guru secara bersama-sama atau simultan
terhadap prestasi belajar siswa. Nilai Fhitung dapat dicari dengan menggunakan bantuan program SPSS. 3.5.2.3.2
Uji t
Digunakan untuk menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat, maka digunakan uji t dengan menggunakan bantuan program SPSS untuk mencari nilai thitung.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 4.1.1
Hasil Penelitian Deskriptif Variabel Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing
variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu kepribadian (X1) dan profesionalitas (X2) dengan satu variabel dependen prestasi belajar (Y). 4.1.1.1 Variabel Kepribadian Pada variabel deskriptif kepribadian, penilaian dilakukan dengan 5 indikator, diantaranya adalah berkepribadian yang mantap, dewasa, berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan, memiliki kepribadian yang arif, dan memiliki kepribadian yang berwibawa. Berikut adalah tabel deskriptif kepribadian. Tabel 4.1 Distribusi variabel kepribadian Interval Persen
Kriteria
84,01% - 100% Sangat Baik 68,01% - 84% Baik 52,01% - 68% Cukup 36,01% -52 % Tidak baik ≤ 36% Sangat tidak baik Jumlah Sumber : Data Penelitian, Diolah
Frekuensi
Persentasi
5
17%
15
50%
10
33%
0
0%
0
0%
30
100%
Rata rata klasikal
74%
B
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang kepribadian sebagai berikut, 5 guru (17%) memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria sangat baik. 15 guru (50%) memiliki tingkat kepribadian dengan
56
57
kriteria baik, 10 guru (33%) memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria cukup, tidak ada guru yang memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria tidak baik dan sangat tidak baik, dapat ditunjukkan secara klasikal dari 74% tingkat kepribadian guru termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang kepribadian guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.
Gambar 4.1 Diagram Batang Kepribadian Guru Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki kepribadian yang baik yaitu sebesar 50%. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen merasa telah mempunyai kepribadian yang mantap dalam hal mentaati peraturan, mampu menjalin komunikasi yang baik, dan mempunyai konsistensi dalam bertindak sebagai seorang pendidik. Aspek kedewasaanpun dirasa baik dengan adanya etos kerja yang tinggi, konsistensi dalam menjalankan tugas dari kepala sekolah secara mandiri, tuntas, dan bertanggungjawab, mau menerima saran dan kritik serta telah mampu meletakkan masalah sesuai tempatnya. Sebagai seorang pendidik, guru ekonomi-akuntansi
58
SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga cukup memiliki akhlak yang mulia dan dapat menjadi teladan bagi anak didiknya, sebagian besar juga memiliki kepribadian yang arif serta mampu menunjukkan kewibawaan yang baik sehingga disegani oleh peserta didiknya.
4.1.1.2 Variabel Profesionalitas Pada variabel deskriptif variable profesionalitas, penilaian dilakukan dengan
8
indikator,
diantaranya
adalah
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembelajaran, karya pengembangan profesi, kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, prestasi akademik, keikutsertaan dalam forum ilmiah, penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan. Berikut adalah tabel deskriptif profesionalitas. Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas Interval Persen
Kriteria
84,01% - 100% Sangat Baik 68,01% - 84% Baik 52,01% - 68% Cukup 36,01% -52 % Kurang ≤ 36% Sangat kurang Jumlah Sumber : Data Penelitian, Diolah
Frekuensi
Persentasi
0
0%
24
80%
6
20%
0
0%
0
0%
30
100%
Rata rata klasikal
72%
B
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang profesionalitas sebagai berikut. Tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria sangat baik, 24 guru (80%) memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria baik, 6 guru (20%) memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria cukup, dan tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas
59
dengan kriteria tidak baik maupun yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat profesionalitas sebesar 72% dan termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang profesionalitas guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.
Gambar 4.2 Diagram Batang Profesionalitas Guru Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru ekonomiakuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen memiliki profesionalitas dalam kategori baik yaitu sebesar 80%. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen telah mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, sebagian besar telah memiliki kualifikasi akademik yang baik, serta mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang baik terkait mata pelajaran ekonomi-akuntansi maupun bidang pendidikan yang lain. Sebagian besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga telah memiliki pengalaman mengajar yang sangat baik sehingga mampu membimbing dan mengarahkan anak didiknya dengan baik. Kategori cukup sebesar 20 % dapat
60
dilihat dari prestasi akademik dan keikutsertaan dalam forum ilmiah yang dirasa belum mampu tercapai oleh sebagian besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen serta kurangnya penghargaan di bidang pendidikan yang dicapai oleh sebagian besar guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri seKabupaten Kebumen. 4.1.1.3 Variabel Prestasi Belajar Gambaran tentang variabel prestasi belajar berdasarkan hasil observasi sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Variabel Prestasi Belajar No
Kode Res
Nilai Max
Nilai Min
Nilai rata-rata
Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23
83 72 71 70 80 71 75 55 81 83 67 78 58 85 84 59 75 74 78 60 80 74 71
62 60 66 61 68 62 69 50 68 76 62 70 50 74 70 51 56 60 68 50 71 62 50
70.95 68.00 70.00 67.95 73.95 66.95 72.05 53.05 74.00 78.05 63.95 74.00 56.05 78.05 73.95 55.00 67.95 63.95 70.95 53.05 72.95 65.05 61.00
Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas
61
79 68 72.00 Cukup 24 R-24 55 55 52.95 Belum tuntas 25 R-25 66 50 58.95 Belum tuntas 26 R-26 68 55 60.00 Belum tuntas 27 R-27 75 68 71.05 Cukup 28 R-28 59 50 55.00 Belum tuntas 29 R-29 62 55 56.95 Belum tuntas 30 R-30 Sumber : Dokumentasi Guru Ekonomi-Akuntansi
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang prestasi belajar sebagai berikut. 13 guru berpendapat bahwa prestasi belajar termasuk ke dalam kriteria cukup. 17 guru berpendapat bahwa prestasi belajar termasuk ke dalam kriteria belum tuntas tuntas. Untuk lebih jelasnya gambaran tentang prestasi belajar siswa disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.
Gambar 4.3 Diagram Batang Prestasi Belajar
62
Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 7,00. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekstern dan intern termasuk guru di dalamnya.
4.1.2
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas data, uji asumsi klasik dan uji regresi berganda yang terdiri data uji linieritas data (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan), uji r2 (besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen), uji t (uji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 4.1.2.1 Normalitas Data Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut
63
Tabel 4.4 One Sample Kolmogrorov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
30 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 5.06479070
Absolute
.186
Positive
.186
Negative
-.093
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.018 .251
a. Test distribution is Normal.
Analisis data hasil Output: a. Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal b. Kriteria penerimaan H0 H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%. Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,251 = 25,1% > 5%, maka H0 diterima. Artinya variabel prestasi belajar berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot berikut.
sebagai
64
Gambar 4.4 Normal P-Plot Sumber : Data Diolah Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas. 4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji autokorelasi, uji multikolonieritas dan uji heterokedastisitas. 4.1.2.2.1
Uji Autokorelasi
Untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilihat pada tabel Model Summary di bawah ini.
65
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
Model
R
R Square a
1
.769
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.591
.560
Durbin-Watson
5.24902
2.438
a. Predictors: (Constant), PROFESIONALITAS, KEPRIBADIAN b. Dependent Variable: Y
Hipotesis yang digunakan untuk menganalisis output di atas adalah sebagai berikut: Ho :
3
Ha :
3
= 0, tidak ada korelasi antar variabel independen. 0, ada korelasi antar variabel independen.
Kriteria pengambilan keputusan: Dengan n = 30, k = 2 diperoleh dl = 1,284 dan du = 1,567
Daerah keraguan Tolak Ho bukti -raguan autokorelasi negatiff
Tolak Ho bukti Daerah keraguan autokorelasi positif -raguan Menerima Ho atau Ho* atau kedua - duanya
00 0
dl dl 1,444 1,284
du du Dw 1,567 1,727 1,761
Gambar 4.5 Uji Autokerelasi Sumber : Data Diolah
4 - du DW 4 - dl 4-du 4-dl 2,273 2,556 2,433 2,438 2,872
44 4
66
Pada tabel model summary diperoleh nilai DWhitung = 2,438. Karena nilai DWhitung = 2,438 terletak pada daerah keragu-raguan, jadi perlu dilakukan uji lanjut untuk memastikan terjadi atau tidaknya autokorelasi. Uji lanjut yang digunakan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya autokorelasi dilakukan uji runs test. Berikut adalah output dari uji lanjut runs test. Tabel 4.6 Uji Lanjut Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value
a
-1.16678
Cases < Test Value
15
Cases >= Test Value
15
Total Cases
30
Number of Runs
18
Z
.557
Asymp. Sig. (2-tailed)
.577
a. Median
Analisis data hasil Output : a. Untuk menguji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut: H0 : terjadi autokorelasi dalam model regresi H1 : tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi. b. Kriteria penerimaan H0 H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) ≥ 5%. Dari tabel 4.6 diperoleh nilai sig = 0,557 = 55,7% ≥ 5%, maka H0 diterima. Artinya variabel tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.
67
4.1.2.2.2
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16: Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant) KEPRIBA DIAN
Std. Error
4.966
10.402
.564
.156
.594
.210
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.477
.637
.502
3.610
.001
.783
1.277
.393
2.825
.009
.783
1.277
PROFESI ONALITA S a. Dependent Variable: Y
Dari tabel 4.7 terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
68
4.1.2.2.3
Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:
Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
69
4.1.2.3 Analisis Regresi Berganda Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut: Tabel 4.8 Analisis Regresi Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
Std. Error 11.050
11.137
Kepribadian
.376
.104
Profesionalitas
.396
.140
Coefficients Beta
t
Sig. .992
.330
.502
3.610
.001
.393
2.825
.009
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y= 11,05 + 0,376X1 + 0,396X2 + e. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1.
Konstanta = 11,05 Jika variabel kepribadian dan profesionalitas dianggap sama dengan nol, maka variabel prestasi belajar sebesar 11,05
2.
Koefisien kepribadian = 0,376 Jika variabel kepribadian mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara profesionalitas dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,376
70
3.
Koefisien profesionalitas = 0,396 Jika variabel profesionalitas mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara kepribadian dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,396.
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis 4.1.2.4.1
Pengujian Hipotesis secara Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi. Hipotesis:
H0 :
0
(Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen)
H1 :
0
(Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen)
Pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%. H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.
71
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi secara Simultan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Df
Mean Square
1073.956
2
536.978
743.911
27
27.552
1817.867
29
F 19.489
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), profesionalitas, kepribadian b. Dependent Variable: Y : Prestasi Belajar Siswa
Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 19,489 > 4,02 (nilai F tabel F(0,05;1;28) = 4,02) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variable independen kepribadian dan profesionalitas secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variable dependen prestasi belajar. Dengan kata lain variabel-variabel independen kepribadian dan profesionalitas mampu menjelaskan besarnya variabel dependen prestasi belajar. 4.1.2.4.2
Pengujian Hipotesis secara Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut.
72
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi secara Parsial Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
Coefficients
Std. Error 11.050
11.137
Kepribadian
.376
.104
Profesionalitas
.396
.140
Beta
t
Sig. .992
.330
.502
3.610
.001
.393
2.825
.009
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Hipotesis : Ho :
3
Ha :
3
= 0, Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 0, Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau ( ) = 0,05. Derajat kebebasan (df) = n-k-1 = 30-2-1 = 27, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t 0,05= 2,05. Ho diterima apabila – ttabel < thitung < ttabel atau sig ≥ 5% Ho ditolak apabila (thitung < – ttabel atau thitung > ttabel) dan sig < 5%. Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel kepribadian (kepribadian) diperoleh nilai thitung = 3,610 > 2,05 = ttabel, dan sig = 0,001 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel kepribadian secara statistik berpengaruh signifikan
terhadap
variabel
dependen
prestasi
belajar.
Pada
variabel
profesionalitas (profesionalitas) diperoleh nilai t hitung = 2,825 > 2,05 = ttabel, dan sig = 0,009 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen profesionalitas secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar.
73
4.1.2.4.3
Koefisien Determinasi Ganda (R2)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini. Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Ganda Model Summary
Model
R
R Square a
1
.769
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.591
.560
5.24902
a. Predictors: (Constant), PROFESIONALITAS, KEPRIBADIAN
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,560 = 56% ini berarti variabel
bebas
kepribadian
dan
profesionalitas
secara
bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar sebesar 56% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 4.1.2.4.4
Koefisien Determinasi Parsial (r 2)
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial kontribusi kepribadian dan profesionalitas terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
74
Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi secara Parsial Coefficients
a
Standardize Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
Correlations Zero-
Model 1
B (Constan t) KEPRIB ADIAN
Std. Error
4.966
10.402
.564
.156
.594
.210
Beta
t
Sig.
order
Partial
Part
.477
.637
.502
3.610
.001
.685
.571
.444
.393
2.825
.009
.627
.478
.348
PROFES IONALIT AS a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r 2 kepribadian adalah 32,60%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kepribadian dikuadratkan yaitu (0,571)2. Besarnya pengaruh profesionalitas adalah 22,85%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel profesionalitas dikuadratkan yaitu (0,478)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepribadian memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel profesionalitas.
4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian tentang pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu pengetahuan sosial untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri seKabupaten Kebumen diperoleh keterangan bahwa secara simultan variabel
75
kepribadian dan profesionalitas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu pengetahuan social mata pelajaran ekonomi-akutansi pada SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen besarnya pengaruh kedua variabel independen tersebut terhadap hasil belajar guru adalah 56%, fakta ini mengidentifikasikan bahwa kepribadian guru dan profesionalitas guru memiliki peranan yang dominan pada hasil belajar siswa. Secara parsial pengaruh kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu pengetahuan sosial untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen dapat dijelaskan sebagai berikut. 4.2.1
Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepribadian
guru secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa adalah 32,6%. Hal ini berarti semakin baik kepribadian guru dapat mengakibatkan semakin tingginya hasil belajar siswa di SMA Negeri se Kabupaten kebumen. Besarnya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa, fakta ini mengidentifikasikan bahwa akhlak guru yang baik, sikap guru yang tidak semena-mena, dan pengertian guru terhadap kondisi siswa jauh lebih penting dibandingkan dengan profesionalitas guru. Guru yang memiliki kepribadian baik cenderung selalu mengutamakan kewajibannya sebagai seorang guru, yaitu mendidik dan mengajar dan setelah itu barulah meminta haknya. Mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
76
pihak sekolah, membuat guru menjadi tenang dan nyaman dalam belajar. Rasanya dijaman yang serba sulit ini terlalu susah untuk dilakukan oleh seorang guru tanpa memiliki kepribadian yang baik. Perkembangan kepribadian bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya ( Depkes, 1992 ). Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentatif tingkat kepribadian guru- guru SMA Negeri se-Kebumen sudah termasuk dalam kategori baik. Fakta ini merupakan modal awal yang bagus dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akutansi siswa di SMA se Kebumen yang tingkat ketuntasan belajarnya hanya sekitar 40%. Guru yang memiliki kepribadian yang baik biasanya lebih disukai oleh para siswanya, karena biasanya lebih menyenangkan dalam melakukan proses pembelajaran dan lebih menghargai hasil yang diperoleh siswa. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hermawati (2010) tentang kepribadian dosen, dan hasilnya menunjukkan bahwa peran dosen sangat menentukan hasil pembelajaran mahasiswa yang berasal dari dirinya dalam bentuk kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa dosen maupun guru merupakan pendidik yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar anak didiknya dari segi kepribadian. Pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan, tetapi juga dituntut menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi anak didiknya dan member motivasi belajar anak didik.
77
Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang pantas ditaati (nasehat/ucapan/perintahnya) dan dicontoh (sikap dan perilakunya). Zakiah Drajat dalam Syah (2000:225-226) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil dan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Pada dasarnya siswa SMA yang masih belia ingin dibimbing, diarahkan dan dihargai hasil karyanya, semakin dihargai, para siswa semakin giat dalam belajarnya, semakin giat belajar siswa, tentunya prestasi belajar yang semakin baik tinggal tunggu waktu saja. Rasa gengsi dan hanya merasa dibutuhkan oleh para siswa tanpa merasa membutuhkan siswa biasanya menghalangi seorang guru untuk menghargai hasil belajar siswa. Guru yang memiliki kepribadian yang baik hampir imposible memiliki perasaan demikian, sehingga jika masih ada guru yang tak mau menghargai hasil karya para siswanya sudah sepatutnya kita mempertanyakan kepribadiannya. Kepribadian guru yang baik bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya berkepribadian yang mantap, dewasa, arif dan bijaksana serta berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi anak didik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Apabila kelima aspek tersebut sudah mampu dicapai dengan baik oleh seorang guru, maka bisa dikatakan bahwa guru tersebut memiliki kepribadian yang baik. Melihat betapa dominannya pengaruh kepribadian guru terhadap
78
prestasi belajar siswa, sudah selayaknya pihak sekolah selalu memberikan rangsangan, penyuluhan dan bimbingan kepada para gurunya untuk selalu menjadi pribadi yang baik, pribadi yang disukai para siswa dan pribadi yang mampu menjadi teladan bagi siswanya baik dari tutur kata maupun tingkah lakunya. 4.2.2
Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalitas
secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar adalah 22,85%. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profesionalitas guru dapat mengakibatkan semakin tingginya prestasi belajar siswa di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen. Guru yang profesional akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan mampu mengelola kelasnya dengan baik, sehingga proses belajar mengajar berada pada tingkat yang optimal. Menurut Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris (2010:112) bahwa seseorang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensikompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. Kompetensi profesional guru sangat mempengaruhi persepsi guru yang akhirnya akan menentukan prestasi belajar siswa. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih dapat memprioritaskan materi apa yang harus diberikan kepada para siswa, dengan metode dan pembelajaran apa materi tersebut diajarkan dan evaluasi apa yang harus dilakukan terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian terdahulu oleh Silvana
79
(2010) juga menunjukkan bahwa ternyata professional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh Sri Zakiyati (2009) yang menunjukkan bahwa secara parsial profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK di Kabupaten Magelang. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih menguasai materi dibanding guru yang tidak memiliki profesionalitas, selain itu guru yang memiliki profesionalitas yang tinggi akan lebih mengutamakan keberhasilan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan keinginan untuk menyampaikan materi yang sebanyak-banyaknya, mereka akan lebih terfokus kepada satu sekolah dan tidak menyabang ke sekolah lain untuk menghindari jadwal pembelajaran yang bertabrakan yang pada akhirnya siswa menjadi terbengkalai menunggu guru yang tak kunjung datang. Dengan fokus mengajar guru pada satu sekolah maka prestasi belajar siswa disekolah tersebut akan lebih baik, hak siswa untuk mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi, tunas bangsa yang kaya akan ilmu pengetahuan dapat tumbuh kembali di negara yang kaya raya ini, dan tugas utama guru untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa pun dapat terwujud.
80
BAB V PENUTUP
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut: 5.1 Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut : 1. Kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh tehadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen diperoleh sebesar 56% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. . 2.
Kepribadian guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
3.
Profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
5.2 Saran. Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai berikut : 1.
Bagi guru diharapkan dapat berkontribusi dalam hal karya pengembangan profesi dan keikutsertaan dalam forum ilmiah yang relevan untuk mendukung tercapainya profesionalitas yang baik sebagai seorang pendidik . 80
81
2.
Bagi sekolah agar mengupayakan guru untuk ikut serta dalam pelatihan dalam
rangka
pengembangan
dan
peningkatan
kompetensi
selama
melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik serta memberikan penghargaan bagi guru yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. 3.
Sekolah dapat mendorong dan memotivasi guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebagai upaya dalam rangka pengembangan tingkat profesionalitas.
82
DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. …………… 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pengembangan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan. 2010. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Depkes.1992.Kepribadian.http://www.scribd.com/doc/53163069/1/AKEPRIBADIAN-1-Pengertian-kepribadian (15 Januari 2011) Gagne.1985.Kepribadian. http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/kompetensikepribadian/ (27 Juli 2011) Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Hermawati. 2010. Hubungan Kepribadian dan Kemampuan Dosen dalam Mengajar dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Kutai Husada Tenggarong. http:/Makalah dan Skripsi blogspot.com
82
83
Kuntoro, Dodi. 2008. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Status Guru Terhadap Prestasi Belajar di SMK Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang: UNNES. Mappa, Syamsu. 1994. Teori belajar Orang Dewasa. Jakarta: Departemen PdanK Munib, Ahmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT MKK UNNES. Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Saondi, Ondi dan Suherman Aris. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung : PT Refika Aditama Setiyadi, Didik. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Pada Komponen-Komponen Kompetensi Guru terhadap Prestasi belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kudus. Skripsi. Semarang: UNNES Silvana Illy. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Produktivitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Keahlian Akuntansi SMK di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinneka Cipta. Soeparwoto. 2006. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press Soewarso. 2004 Profesionalitas Guru dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugandi, Ahmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
84
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA. ………… 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA. Syah.2000.KompetensiKepribadian.http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/ko mpetensi-kepribadian/(27 Juli 2011) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Surabaya : Kesindo Utama Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya : Kesindo Utama Wijaya.1988.MinatdanBakat.http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/belajar dan faktor-faktornya/ (3 Januari 2011) Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Zakiyati, Sri. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Kabupaten Magelang. Skripsi. Semarang: UNNES
85
86
Lampiran 1 Output SPSS Uji Asumsi Klasik
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Profesionalitas, Kepribadian
b
Method . Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Model Summary
Model
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .769
a
b
.591
.560
Durbin-Watson
3.499
2.438
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
477.314
2
238.657
Residual
330.627
27
12.245
Total
807.941
29
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
F 19.489
Sig. a
.000
87
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Collinearity Statistics
Beta
11.050
11.137
Kepribadian
.376
.104
Profesionalitas
.396
.140
t
Sig.
Tolerance
.992
.330
.502
3.610
.001
.783
1.277
.393
2.825
.009
.783
1.277
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions
Dimensi Eigenvalue
Condition Index
Model
on
1
1
2.988
1.000
.00
.00
.00
2
.010
17.166
.08
.90
.02
3
.002
44.565
.92
.10
.97
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
VIF
(Constant)
Kepribadian
Profesionalitas
88
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
59.67
73.58
65.96
4.057
30
-1.549
1.880
.000
1.000
30
.679
1.683
1.076
.261
30
60.02
74.07
65.93
4.102
30
Residual
-5.505
9.372
.000
3.377
30
Std. Residual
-1.573
2.678
.000
.965
30
Stud. Residual
-1.642
2.823
.003
1.027
30
Deleted Residual
-5.998
10.414
.026
3.835
30
Stud. Deleted Residual
-1.698
3.300
.031
1.101
30
Mahal. Distance
.124
5.744
1.933
1.429
30
Cook's Distance
.000
.500
.047
.104
30
Centered Leverage Value
.004
.198
.067
.049
30
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
89
90
91
Uji Glejser Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Profesionalitas, Kepribadian
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Abs_res
b
Method . Enter
92
Model Summary
Model
R
1
.254
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.065
-.005
2.29549
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
9.850
2
4.925
Residual
142.270
27
5.269
Total
152.120
29
F
Sig. .935
.405
a
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Abs_res
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.638
7.305
Kepribadian
-.093
.068
.063
.092
Profesionalitas a. Dependent Variable: Abs_res
Analisis Regresi Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Profesionalitas, Kepribadian
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
b
Method . Enter
Coefficients Beta
t
Sig. .224
.824
-.287
-1.366
.183
.144
.683
.500
93
Model Summary
Model
R
1
.769
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.591
.560
3.499
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
477.314
2
238.657
Residual
330.627
27
12.245
Total
807.941
29
F
Sig.
19.489
.000
a
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 11.050
11.137
Kepribadian
.376
.104
Profesionalitas
.396
.140
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Coefficients Beta
t
Sig. .992
.330
.502
3.610
.001
.393
2.825
.009
94
Lampiran 2 Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPS untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA N se Kabupaten Kebumen KEPRIBADIAN GURU Akhlak Pribadi yang Mulia & Berwibaw No Kode Dewasa Arif % Skor Kriteria Mantap Menjadi a teladan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 SB 1 R-01 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 87% B 2 R-03 5 5 4 2 4 3 4 4 5 3 5 3 1 3 73% B 5 R-05 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 2 2 81% SB 6 R-06 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 2 86% B 3 R-02 5 5 5 4 3 2 4 5 3 4 3 5 3 3 77% B 4 R-04 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 5 2 81% SB 7 R-07 4 5 5 4 5 3 5 3 3 4 4 5 5 5 86% CB 29 R-28 1 4 2 4 3 5 5 2 1 2 2 3 3 5 60% SB 8 R-38 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 87% CB 9 R-08 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 5 2 66% B 10 R-09 3 4 5 2 4 2 5 4 5 3 4 3 3 5 74% SB 11 R-10 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 93% B 12 R-11 2 5 5 5 5 3 4 2 4 3 4 3 2 4 73% B 13 R-25 5 3 5 4 3 6 3 3 6 6 5 3 3 3 83% B 14 R-12 4 4 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 3 4 83%
95
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 30
R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-26 R-27 R-29 Jumlah Nilai maksimal Persentase skor Kriteria
4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2
2 4 5 5 4 2 5 4 4 4 3 3 5 3 5
3 5 5 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4 3 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 3 5 4 4
5 5 5 4 4 2 4 5 3 2 3 3 4 5 4
3 1 5 5 4 3 3 2 3 3 3 5 5 2 5
5 5 2 4 5 5 3 4 5 3 4 3 5 3 1
3 4 4 5 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2
2 5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2
3 4 5 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 4 3 3 2 3 3 5 3 3 3 2 3 4
3 5 2 2 1 2 1 2 5 4 3 2 4 3 1
4 5 3 5 2 3 4 4 4 5 2 4 5 3 2
356
466
311
219
200
450
600
450
300
300
79.1%
77.7%
69.1%
73.0%
66.7%
B
B
B
B
C
66% 81% 77% 80% 63% 60% 73% 69% 76% 63% 59% 63% 79% 59% 61%
CB B B B CB CB B B B CB CB CB B CB CB
73.9%
B
96
Lampiran 3
Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi IPS untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA N se Kabupaten Kebumen PROFESIONALITAS GURU Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran 15 5 5 5 2 4 5 2 2 5 5 4 5 3 5 5
16 3 2 3 4 2 5 5 4 4 5 2 2 4 5 2
17 3 3 4 3 5 5 4 4 5 5 5 3 2 3 3
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2
4 5 5 5 3 3 2 5 3 2 3 4 2 3 3
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4
5 3 4 4 4 3 3 5 4 5 3 3 4 4 3
5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 2 4
4 1 4 4 4 1 3 3 2 2 5 4 2 2 5
4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 3
5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 2 5 2 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5
3 1 3 5 2 5 5 5 4 2 5 3 5 5 2
2 1 2 3 2 3 5 5 3 2 5 5 4 5 4
2 2 2 5 2 4 5 5 5 2 5 4 5 3 3
3 2 3 5 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5
31 4 4 5 5 3 5 4 1 5 4 2 4 2 5 5
32 3 5 4 3 5 3 3 3 5 5 1 3 2 5 3
33 4 5 4 2 4 4 5 1 4 5 3 5 2 3 4
34 4 5 3 2 4 3 4 2 3 4 2 3 5 3 5
35 3 3 1 3 2 1 3 1 4 5 3 3 3 3 3
Karya Pengembangan Profesi 36 37 38 39 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 3 2 2 1 2 2 4 4 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 1 1 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 1 3 2 5 2 2 2 4 2 3 2 4 2 4 1 4 5 3 3
97
2 3 5 5 2 4 2 2 2 3 5 5 5 2 2
3 3 4 5 4 5 3 2 3 3 5 2 4 2 3
2 5 5 5 2 3 3 3 2 2 3 4 5 4 2
5 2 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 2
4 2 5 3 5 4 4 3 5 4 5 5 3 5 5
3 2 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 2 5 5
3 3 4 3 5 4 2 2 4 3 2 5 2 5 2
4 3 5 3 4 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5
4 3 4 2 2 2 1 4 4 5 5 3 2 5 5
3 5 4 2 2 3 4 3 2 2 3 5 5 5 5
2 4 5 3 5 5 2 4 3 2 2 4 4 5 5 2,299
4 4 3 4 4 2 5 2 2 2 2 5 4 5 5
4 3 1 5 4 4 5 3 2 4 2 5 2 5 2
3 5 1 5 3 4 5 4 4 4 4 5 2 2 5
2 5 2 4 2 2 3 3 3 3 5 3 5 1 2
4 5 1 5 3 3 3 5 4 5
2 2 5 3 4
3 3 1 4 3 4 4 3 5 3 5 2 3 1 3
2 3 3 5 2 4 2 5 3 5 2 2 4 2 4
3 3 4 4 3 4 3 5 4 5 5 3 5 2 5
4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
3 3 3 1 1 1 2 5 3 2 5 1 5 3 2
4 4 4 4 4 2 4 4 3 5 4 2 3 2 3
3 2 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3
3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 387
3,150
600
73%
64.5%
B
C
3 5 3 4 2 5 5 1 4 5 3 3 4 2 2
98
Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPS untuk mata pelajaran Ekonomi-Akutansi SMA N se Kabupaten Kebumen PROFESIONALITAS GURU KA
PP
PM
PA
KDFI
penghargaan
40
41
42
43
44
45
5 5 4 4 5 4
5 5 4 5 5 4
5 4 5 5 5 4
3 2 4 4 4 4
4 5 4 4 3 2 5 5 4 4 3 4
3 4 4 3 3 3 4 3 5 4 2 2
5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4
4 2 2 5 4 3 4 2 2 2 1 4
3 4 5 4 4 4 2 3 5 3 3 2 2 3 3 3 3 2
5 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4
3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 4 5 3 5 3 3 3
2 3 5 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2
% Skor
Kriteria
Nilai Max
73% 74% 75% 70% 74% 77% 79% 68% 80% 78% 70% 70% 67% 71% 74% 64% 70% 70%
B B B B B B B CB B B B B CB B B CB B B
83 72 71 70 80 71 75 55 81 83 67 78 58 85 84 59 75 74
Nilai Min
Nilai ujian ratarata
Kriteria
62 60 66 61 68 62 69 50 68 76 62 70 50 74 70 51 56 60
70.95 68.00 70.00 67.95 73.95 66.95 72.05 53.05 74.00 78.05 63.95 74.00 56.05 78.05 73.95 55.00 67.95 63.95
Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Cukup Cukup Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas
99
4 3 3 3 2 5 3 4 3 3 3 1
5 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2
299
95
99
150
450
150
150
75% 73% 87%
66%
63%
66%
C
C
C
4 4 2 4 2
4 3 2 5 2
4 4 5 5 5
4 3 5 3 2
4 4 4 3 4 2 2
5 3 2 5 2 3 5
4 5 5 4 2 3 5
4 3 3 3 3 4 4
113
109
131
150
150
B
B
SB
4 4 2 4 3 3 2 2 3 2 5 4
5 4 3 3 2 3 3 3 5 5 2 5
78% 65% 70% 69% 70% 66% 71% 72% 70% 75% 68% 69%
B CB B B B CB B B B B CB B
78 60 80 74 71 79 55 66 68 75 59 62
68 50 71 62 50 68 55 50 55 68 50 55
70.95 53.05 72.95 65.05 61.00 72.00 52.95 58.95 60.00 71.05 55.00 56.95
Cukup Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Cukup Belum tuntas Belum tuntas
72%
B
85
50
65.93
Belum tuntas
100
Lampiran 4 HASIL UJI VALIDITAS
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
rxy 0.663 0.673 0.298 0.507 0.506 0.583 0.483 0.604 0.772 0.710 0.585 0.562 0.566 0.267 0.528 0.531
rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
rxy 0,496 0,646 0,562 0,554 0,451 0,434 0,563 0,439 0,458 0,436 0,576 0,503 0,567 0,506 0,571 0,467 0,616 0,497 0,637 0,553 0,464 0,708 0,595 0,683 0,604 0,381 0,721 0,551 0,450
rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
101
Lampiran 5 TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R - 10 R - 11 R - 12 R - 13 R - 14 R - 15 R - 16 R - 17 R - 18 R - 19
KEPRIBADIAN 1 4 4 5 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 5 3 3 4 3
2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
3
4
5
6
7
8
4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 5 3 5 4 5 4 1
5 5 5 5 5 5 4 3 2 3 3 5 4 2 3 5 5 5 1
4 5 2 4 4 4 4 5 4 3 1 4 3 2 5 4 2 4 5
3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 2 4 3 3 5 4 3 3 4
4 3 2 5 3 5 5 4 3 5 1 5 5 2 4 3 3 5 5
5 4 5 3 1 4 3 3 5 3 2 5 4 2 5 5 4 3 4
9 3 3 3 3 4 5 2 3 2 5 2 4 5 2 4 4 3 4 4
10 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4
11 3 5 2 5 4 5 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 5 3 3 5
13 5 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4
14 3 4 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4
15 2 3 5 3 3 5 4 2 3 3 2 3 2 4 5 4 2 4 4
16 2 4 2 2 3 3 3 2 2 5 2 5 2 3 2 5 3 4 3
Y 57 63 54 58 52 65 56 50 47 63 37 63 56 41 65 64 52 61 58
Y2 3249 3969 2916 3364 2704 4225 3136 2500 2209 3969 1369 3969 3136 1681 4225 4096 2704 3721 3364
102
20
R - 20 X X2 XY
rxy rtabel Kriteria 2 b
2 66 232 3723
2 67 231 3748
4
2
4
2
5
1
79 331 4391
77 331 4346
73 291 4108
73 281 4097
77 327 4334
71 285 4035
1 66 242 3773
2 69 251 3890
2 63 219 3564
2 59 187 3320
2 71 265 3980
3 65 223 3607
1 64 230 3619
2 59 197 3340
37 1,099
0.663
0.673
0.298
0.507
0.506
0.583
0.483
0.604
0.772
0.710
0.585
0.562
0.566
0.267
0.528
0.531
Σα²b =
0.444 0.444
0.444
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
0.444
0.444 0.444
α²t
Valid 0.75
Tidak 1.00
Valid 1.82
Tidak 0.62
Valid 1.33
r11 =
Valid 0.34
Valid 1.29
Valid 0.77
Valid 1.61
Valid 1.73
Valid 1.27
Valid 0.68
Valid 1.08
Valid 0.68
Valid 0.68
Valid 1.21
k
=
=
1369 61,875
16 16.86 78.155 0.837
103
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PROFESIONALITAS 13 14 15 16 17
5
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
5
5
2
3
2
5
2
2
2
3
3
2
3
2
3
2
90
2
3
5
5
4
4
4
3
3
4
5
3
5
4
3
2
2
2
4
2
3
4
2
3
3
3
4
4
3
98
1
2
5
5
5
5
5
4
3
2
3
3
4
4
1
2
2
2
1
3
2
2
2
2
3
1
2
1
2
79
3
3
5
2
4
4
4
4
5
4
3
1
3
3
5
4
3
3
1
3
3
3
4
2
4
3
5
3
3
97
4
5
4
5
4
4
4
4
3
5
4
5
4
4
2
4
5
3
4
3
5
3
4
3
4
3
4
4
4
11 4
2
2
4
2
5
3
5
5
4
3
5
3
3
3
3
4
5
1
4
3
2
3
3
3
2
3
5
2
3
95
5
3
5
5
3
4
4
5
3
5
4
4
5
2
5
4
4
3
5
5
2
4
4
3
4
5
4
4
2
11 5
2
3
3
3
3
4
5
2
3
2
5
2
3
3
3
2
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
5
2
3
89
2
2
4
3
4
2
4
4
4
2
4
2
5
3
2
1
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
2
80
4
4
5
4
5
4
5
3
3
2
4
4
3
5
3
4
4
3
5
4
3
3
4
4
4
4
5
4
3
11 2
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Y
Y2 81 00 96 04 62 41 94 09 12 99 6 90 25 13 22 5 79 21 64 00 12 54 4
104
11 66 4 75 69 92 16 77 44 81 00 27 04 68 89 96 04 40 96 40 96
3
3
4
3
3
3
3
3
5
3
3
5
5
5
4
4
4
3
5
3
4
4
4
4
3
3
5
4
3
10 8
5
3
5
3
1
5
3
3
4
3
2
3
4
3
2
1
5
3
4
2
1
2
3
2
3
3
5
1
3
87
5
4
2
2
2
4
4
4
4
2
4
4
4
3
2
5
4
3
4
3
3
3
4
3
3
2
4
2
3
96
3
3
3
2
2
3
5
5
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
1
2
1
2
3
3
4
1
3
88
3
3
2
2
2
3
3
1
3
3
3
3
3
2
3
1
4
4
4
3
5
3
5
3
5
3
5
1
5
90
3
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
3
1
1
2
52
1
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
5
4
3
2
4
2
3
3
3
2
3
4
1
3
83
3
3
2
3
2
3
4
2
2
2
4
4
4
3
3
5
4
3
4
3
4
3
5
3
5
3
4
5
3
98
2
2
2
1
2
1
2
2
2
3
1
2
1
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
4
2
64
1
3
1
2
2
4
2
3
2
3
3
4
4
2
2
2
1
1
2
1
3
2
1
2
2
3
2
2
2
64 1, 79 9
167 ,14 7
k =
17
59 20 9 55 21
59 18 5 54 63
69 27 3 64 49
58 20 0 54 45
61 21 7 56 70
68 25 0 62 54
74 29 4 68 41
64 23 2 59 24
64 22 0 58 87
60 19 8 55 32
69 25 9 63 99
65 23 3 60 18
71 27 7 65 93
65 23 1 60 11
57 18 9 53 42
61 22 3 56 94
69 26 3 64 31
51 14 3 47 18
68 26 4 63 83
58 18 2 53 67
53 16 7 49 42
56 16 6 51 94
63 22 3 58 82
55 15 9 50 86
62 21 0 57 63
60 19 0 54 85
74 30 8 69 64
50 16 2 47 42
56 16 8 51 47
105
0.4 96
0.6 46
0.5 62
0.5 54
0.4 51
0.4 34
0.5 63
0.4 39
0.4 58
0.4 36
0.5 76
0.5 03
0.5 67
0.5 06
0.5 71
0.4 67
0.6 16
0.4 97
0.6 37
0.5 53
0.4 64
0.7 08
0.5 95
0.6 83
0.6 04
0.3 81
0.7 21
0.5 51
0.4 50
Σα ²b =
34. 56
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
0. 44 4
α²t =
28 0
Va lid 1. 67
Va lid 1. 63
Va lid 1. 10
Va lid 1. 14
Va lid 1. 31
Va lid 1. 04
Va lid 1. 40
Va lid 1. 94
Va lid 1. 31
Va lid 0. 68
Va lid 1. 73
Va lid 0. 73
Va lid 1. 40
Va lid 0. 48
Va lid 1. 29
Va lid 0. 41
Va lid 0. 94
0. 44 4 Ti da k 0. 53
0. 44 4
Va lid 1. 84
0. 44 4 Ti da k 0. 95
0. 44 4
Va lid 0. 58
0. 44 4 Ti da k 1. 43
0. 44 4
Va lid 1. 84
0. 44 4 Ti da k 0. 99
Va lid 1. 80
Va lid 1. 95
Va lid 0. 59
r11 =
0. 93
Va lid 1. 06
Va lid 0. 80
106
REKAPITULASI NILAI MURNI RATA-RATA UJIAN SEMESTER SISWA SMS NEGERI SE KABUPATEN KEBUMEN No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
62 72 66 61 80 71 75 54 81 76 67 78 57 85 84 59
73 70 68 63 78 70 74 55 79 76 66 77 56 83 81 58
62 72 68 64 77 69 74 55 78 76 65 76 56 81 80 58
74 71 69 65 76 69 74 55 77 76 64 75 56 80 78 58
68 69 71 70 73 66 69 54 75 78 64 73 58 74 72 51
73 70 71 70 73 66 70 55 75 78 63 73 57 74 72 52
74 70 71 70 73 67 71 55 74 78 63 73 57 75 72 53
65 70 71 69 70 65 71 55 74 77 62 73 56 75 72 54
70 64 71 69 73 67 72 55 74 81 62 73 56 75 73 55
72 70 71 69 73 64 72 55 74 77 62 72 56 75 73 55
83 68 71 69 68 68 72 53 74 78 62 72 56 75 73 55
80 70 71 69 73 67 73 55 74 77 62 72 56 75 73 55
69 70 71 69 73 62 73 52 73 77 63 72 56 75 73 56
73 60 69 68 75 66 70 50 71 81 67 70 57 83 70 51
65 62 69 69 74 67 71 50 68 80 66 77 57 81 73 58
68 64 70 69 74 67 71 50 72 79 65 76 54 84 71 53
75 66 70 69 74 67 72 50 72 83 67 75 56 79 72 54
72 67 70 69 74 67 72 51 72 78 63 75 58 78 72 55
73 67 71 69 74 67 72 52 70 78 63 74 50 77 72 55
68 68 71 69 74 67 73 50 73 77 63 74 56 77 73 55
Nilai Max
Nilai Min
Nilai rata-rata
83 72 71 70 80 71 75 55 81 83 67 78 58 85 84 59
62 60 66 61 68 62 69 50 68 76 62 70 50 74 70 51
70.95 68.00 70.00 67.95 73.95 66.95 72.05 53.05 74.00 78.05 63.95 74.00 56.05 78.05 73.95 55.00
107
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
70 66 78 60 80 74 63 69 52 66 68 69 50 55
70 65 76 58 78 71 63 69 52 65 66 70 51 56
70 64 74 57 77 70 63 70 55 64 64 70 52 56
70 63 73 55 75 68 63 70 57 64 63 70 53 57
75 62 70 52 71 66 66 68 51 60 61 72 54 55
74 61 69 52 71 65 50 68 52 60 60 71 55 55
73 61 69 52 71 65 65 69 53 60 60 71 55 56
72 61 69 52 71 64 55 70 53 63 60 68 55 57
72 61 69 52 71 64 64 70 54 58 60 71 55 57
72 61 69 52 71 64 51 70 54 55 60 70 55 57
71 61 69 51 71 64 64 71 54 61 60 71 55 58
60 62 68 50 71 62 50 75 55 56 60 70 55 58
71 60 68 51 72 64 64 71 55 61 59 70 55 58
56 74 73 54 74 62 71 79 53 50 55 75 59 56
59 71 72 50 73 63 65 77 51 52 56 74 58 56
62 68 71 53 73 63 55 76 50 54 57 73 57 57
64 66 70 53 73 63 67 75 51 56 57 72 57 57
65 65 73 53 72 63 66 74 52 57 58 72 57 62
66 64 69 52 72 63 65 73 52 58 58 71 56 58
67 63 70 52 72 63 50 76 53 59 58 71 56 58
75 74 78 60 80 74 71 79 55 66 68 75 59 62
56 60 68 50 71 62 50 68 55 50 55 68 50 55
67.95 63.95 70.95 53.05 72.95 65.05 61.00 72.00 52.95 58.95 60.00 71.05 55.00 56.95
108
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi/Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen Variabel KEPRIBADIAN
Indikator
No Soal
1. Berkepribadian yang mantap
1, 2, 3
2. Dewasa
4, 5, 6, 7
Jml Item 14
3. Berakhlak mulia dan dapat 8, 9, 10, menjadi teladan 4. Memiliki
kepribadian
yang 11, 12
kepribadian
yang 13, 14
arif 5. Memiliki berwibawa PROFESIONALITAS
1. Kualifikasi Akademik
Tabel
2. Pendidikan dan pelatihan
Tabel
3. Pengalaman mengajar
Tabel
4. Perencanaan dan pelaksanaan 15, 16, 17, 18, 19, 20, pembelajaran 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,.34,35 5. Prestasi Akademik
Tabel
6. Karya pengembangan profesi
36, 37, 38, 39
7. Keikutsertaan dalam forum
Tabel
ilmiah 8. Penghargaan
yang
relevan
dalam bidang pendidikan
Tabel
31
109
ANGKET PENELITIAN
Kepada : Bapak/Ibu Guru Ekonomi-Akuntansi di Tempat
Dengan hormat, Sehubungan
akan
diadakan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen”, maka peneliti bermaksud mengumpulkan data guna menyelesaikan penelitian tersebut. Maka, bersama ini peneliti mohon bantuan Saudara untuk mengisi angket yang terlampir pada halaman berikut dengan sejujur-jujurnya. Pengisian ini tidak akan mempengaruhi keberadaan Bapak/Ibu guru di SMA tersebut.. Demikian permohonan peneliti, atas bantuan dan partisipasi yang Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Febri Nilasari
110
INSTRUMEN PENELITIAN Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen I. Petunjuk Pengisian 1. 2. 3. 4.
Tulis identitas Bapak/Ibu guru pada tenmpat yang disediakan. Bacalah setiap pertanyaan sebelum saudara menjawab. Berilah tanda check list (√) pada alternatif jawaban. Keterangan kriteria penilaian SB = Sangat Baik BK = Baik CK = Cukup KR = Kurang SK = Sangat Kurang 5. Ingat…!!! Jawaban saudara tidak ada yang salah dan tidak ada kaitannya dengan penilaian karier saudara, untuk itu jawablah dengan jujur sesuai dengan kenyataan dan pengalaman yang saudara alami. II. Identitas Responden Nama Asal Sekolah Kelas yang diampu
: ……………………….. : ……………………….. : ………………………..
A. VARIABEL KEPRIBADIAN (X1) No
Pernyataan
A
Berkepribadian yang mantap
1
Bapak/Ibu Guru berusaha mentaati dan melaksanakan kebijakan dari Kepala Sekolah
2
Berusaha menjalin komunikasi dengan guru lain maupun dengan siswa sesuai dengan norma social yang berlaku tanpa memandang status sosialnya
3
Konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma hukum dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik
SB BK CK KR SK
111
No
Pernyataan
B
Dewasa
4
Bapak/Ibu guru memiliki etos kerja yang tinggi dalam memajukan dunia pendidikan
5
Sebagai wujud konsistensi dalam menjalankan tugas dari pimpinan, saya berusaha melaksanakan tugas secara mandiri, tuntas, dan bertanggungjawab
6
Saya akan menerima kritik dan saran dari pimpinan, guru lain, maupun siswa demi kemajuan diri saya
7
Mampu meletakkan setiap masalah sesuai dengan tempatnya baik masalah pribadi maupun masalah bersama
C
Berakhlak Mulia dan Dapat Menjadi Teladan
8
Bapak/Ibu guru berusaha mengembangkan sikap religius yang sesuai dengan norma agama, yaitu iman dan taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong
9
Bapak/Ibu guru berusaha menunjukkan perilaku yang mampu dijadikan teladan bagi siswa.
10
Saya berusaha hadir tepat waktu dalam setiap kegiatan belajar mengajar
D
Memiliki Kepribadian yang Arif
11
Sebagai wujud dedikasi saya sebagai pendidik saya patut melakukan tindakan yang bermanfaat bagi siswa, sekolah, dan masyarakat
12
Dalam forum diskusi dengan siswa maupun guru lain, saya menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan mengambil keputusan untuk bertindak
E
Memiliki Kepribadian yang Berwibawa
SB BK CK KR SK
112
13
Siswa sangat menghormati saya dalam proses kegiatan belajar mengajar
14
Saya sangat menjaga kewibawaaan karena itu merupakan faktor yang membuat saya disegani oleh siswa
B. VARIABEL PROFESIONALITAS (X2) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran No
Pernyataan
A
Perencanaan Pembelajaran
15
Dalam persiapan pembelajaran, saya menyusun silabus bersama tim MGMP
16
Saya menyusun RPP setiap kali pertemuan
17
Dalam menyusun RPP, saya menggunakan buku teks pelajaran sebagai acuan
18
Perumusan indikator pembelajaran didasarkan pada tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai, kondisi sekolah, dan karakteristik siswa
19
Media dan metode serta sumber belajar yang dipilih dalam KBM didasarkan pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan sesuai dengan tingkat kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
20
Saya membuat kisi-kisi instrument dalam merencanakan penilaian hasil belajar
B
Pelaksanaan Pembelajaran
21
Saya sangat menguasai dan mudah menyajikan materi pembelajaran
22
Saya membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi
23
Untuk mendorong munculnya pembelajaran
SB BK CK KR SK
113
yang kondusif, saya memberikan kesempatan peserta didik menyampaikan pertanyaan No
Pernyataan
24
Ketika melaksanakan pembelajaran, saya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan tanggapan
25
Untuk meningkatkan pembelajaran, saya menggunakan variasi pembelajaran dengan metode yang bervariasi
26
Dalam melaksanakan pembelajaran, saya dapat menggunakan media LCD dan komputer dengan baik
27
Saya mengaplikasikan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, kompetensi dasar, dan lingkungan untuk mewujudkan proses belajar yang optimal
28
Dalam melaksanakan pembelajaran, saya berusaha memberi contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari konsep yang dibahas sesuai dengan tuntutan materi dan kebutuhan peserta didik
29
Saya memberikan tambahan materi berupa perluasan dan pendalaman bagi peserta didik
30
Motivasi belajar saya tumbuhkan kepada semua peserta didik sesuai kondisi masingmasing
31
Saya mengadakan post test untuk mengetahui hasil belajar peserta didik
No
Pernyataan
32
Ketika mengajar, saya memperhatikan masing-masing peserta didik secara individual
33
Berusaha memelihara interaksi antara siswa dan siswa dengan guru agar tercipta
SB BK CK KR SK
SB BK CK KR SK
114
keselarasan dan keharmonisan dalam KBM 34
Saya menutup pelajaran dengan meninjau kembali materi yang telah diajarkan
35
Saya mengatur waktu dengan baik sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan secara jelas dan tepat waktu dan siswa mampu memahami dengan baik materi pelajaran tersebut
1) Karya Pengembangan profesi No
Pernyataan
SB BK CK KR SK
36
Saya berusaha membuat hasil karya dalam rangka upaya pengembangan profesi
37
Ikut berpartisipasi menjadi Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal,penulis soal EBTANAS/UN/UASDA
38
Membuat media/alat pembelajaran dalam bidang ekonomi/akuntansi
39
Membuat laporan penalitian di bidang pendidikan (individu/kelompok)
40. Kualifikasi Akademik Tuliskan riwayat pendidikan terakhir Bapak?Ibu pada tabel di bawah ini : No 1 Jenjang 2 Perguruan Tinggi 3 Fakultas 4 Jurusan 5 Program Studi
S1
Keterangan S2
S3
41. Pendidikan dan Pelatihan Tuliskan pengalaman mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir pada tabel berikut : No 1
Nama/jenis Diklat
Tempat
Waktu …….hari
Penyelenggara
115
…….hari …….hari …….hari …….hari
2 3 4 5 42. Pengalaman Mengajar
Tuliskan pengalaman mengajar Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir pada tabel berikut : No 1 2 3 4 5
Nama Lembaga
Mata Pelajaran
Lama Mengajar ……...th…….bln ……...th…….bln ……...th…….bln ……...th…….bln ……...th…….bln ……...th…….bln
Jumlah 43. Prestasi Akademik a. Lomba dan karya akademik
Tuliskan prestasi Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir mengikuti lomba dan karya akademik (jika ada) yang meliputi nama lomba/karya akademik, waktu pelaksaan,
tingkat
(kecamatan,
kabupaten/
kota,
provinsi,
nasional,
internasional) dan penyelenggara pada tabel berikut: No
Nama lomba/karya
Waktu Pelaksanaan
Tingkat
Penyelenggara
1 2 3 4 5 b. Pembimbingan teman sejawat Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir menjadi instruktur/ guru inti/ tutor/ pemandu(jika pernah) pada tabel berikut: No 1 2 3
Mata Pelajaran / Bidang Studi
Tingkat
Tempat dan waktu
116
4 5 c. Pembimbingan siswa Apabila dalam 3 tahun terakhir Bapak/Ibu pernah menjadi pembimbing siswa baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi maupun nasional dalam kegiatan akademik, isilah tabel berikut : No 1 2 3 4 5
Nama kejuaraan
Tingkat
Tempat dan waktu
44. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu mengikuti forum ilmiah pada 3 tahun terakhir dalam tabel berikut : No 1 2 3 4 5
Nama Forum Ilmiah
Tingkat
Tempat dan waktu
45. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan atau organisasi sosial dalam tabel berikut : No 1 2 3 4 5
Nama Penghargaan
Tingkat
Bukti Fisik
117
Lampiran 9 DAFTAR RESPONDEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA Endang Supriyatin, S.Pd Nany Hendarti, S.Pd Retno Sundari, S.Pd Narila Utami, S.Pd Dra. Kusmiyati Nining Ikawati, S.Pd Waluyo Widodo, S.Pd Sri Nani, S.Pd Puspita R, S.Pd Drs. Karso Wikarso Sri Utami, S.Pd Ratnaningsih, S.Pd Mursinah, S.Pd Hetty Hikmaningsih, S.Pd Siti Fatimah, S.E Tofik H, S.Pd Rustam Pramono, S.Pd Imam Hambarsidi, S.Pd Triani Amrih L, S.Pd Baryatun, S.Pd Dra. Bintari Pancawati Diyan Hidayati, S.Pd Drs Wahyono Slamet Rujito, S.Pd Isman Sawabi, S.Pd Teguh Sutondo, S.Pd Budi Lestari, S.Pd Dwi Jayanti, S.Pd Drs. Sayas Achmad Sumarmo, S.Pd
ASAL SEKOLAH SMA Negeri 1 Kebumen SMA Negeri 1 Kebumen SMA Negeri 1 Kebumen SMA Negeri 2 Kebumen SMA Negeri 2 Kebumen SMA Negeri 2 Kebumen SMA Negeri 1 Pejagoan SMA Negeri 1 Pejagoan SMA Negeri 1 Pejagoan SMA Negeri 1 Karanganyar SMA Negeri 1 Karanganyar SMA Negeri 1 Gombong SMA Negeri 1 Gombong SMA Negeri 1 Gombong SMA Negeri 1 Klirong SMA Negeri 1 Klirong SMA Negeri 1 Rowokele SMA Negeri 1 Rowokele SMA Negeri 1 Petanahan SMA Negeri 1 Petanahan SMA Negeri 1 Buluspesantren SMA Negeri 1 Buluspesantren SMA Negeri 1 Karangsambung SMA Negeri 1 Karangsambung SMA Negeri 1 Kutowinangun SMA Negeri 1 Kutowinangun SMA Negeri 1 Kutowinangun SMA Negeri 1 Prembun SMA Negeri 1 Prembun SMA Negeri 1 Mirit