Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompensasi terhadap kinerja ...
menguji apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja. Hipotesis ......
kompensasi-insentif terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan variabel.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Se – Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta)
SKRIPSI Disusun guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : EKO MURYANTO F0306032
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta)
ABSTRAKSI EKO MURYANTO F0306032
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompensasi terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai variabel moderasi. Hipotesis pertama menguji apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja. Hipotesis kedua menguji apakah motivasi kerja merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan metode survei dan dianalisis dengan regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil lain yang dapat disimpulkan adalah bahwa variabel motivasi kerja bukan merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara variabel kompensasi dan variabel kinerja. Variabel motivasi kerja merupakan variabel independen (predictor) dalam hubungannya dengan kinerja.
Kata kunci : Kompensasi, Kinerja, Motivasi Kerja, Variabel Moderasi
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE INFLUENCE OF COMPENSATION TOWARD PERFORMANCE WITH WORK MOTIVATION AS MODERATING VARIABLE (A Study of Service and Supervising Customs and Excise Office Type Madya in the Region of Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta)
ABSTRACT EKO MURYANTO F0306032
The purpose of this research is to examine the influence of compensation to performance with work motivation as moderating variable. The first hypothesis examines whether compensation influences performance. The second hypothesis examines whether work motivation is the moderating variable in the relationship between compensation and performance. The populations in this research are officers of Service and Supervising Customs and Excise Office Type Madya in the Region of Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta. This research uses purposive sampling technique to collect samples. Data were collected using a survey method and then analyzed by using simple linier regression. The results of hypothesis test shows that compensation has a positive and significant influence to performance. Another result of this research shows that work motivation is not moderating variable in the relationship between compensation and performance. Work motivation is independent variable (predictor) in relation to performance.
Key words : Compensation, Performance, Work Motivation, Moderating Variable
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah) dan hanya pada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Al Insyiroh 6-8)
“Orang yang mudah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri; tetapi juga orang yang mampu berbuat, orang yang paling sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain” (La Tahzan) Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. (Thomas A. Edison) Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihat apa yang disampaikannya. - Abu Al-Hasan 'Ali bin Abi Talib ra – Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan tetapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan. (Penulis) Diam lebih baik daripada berdebat dengan orang-orang bodoh. - Abucommit 'Ali bin Miskawa'ih to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya tulis ini untuk: Allah SWT, Atas segala limpahan rahmat dan nikmatnya
Nabi Muhammad SAW, Sang pembimbing umat, uswatun hasanah
Keluargaku, Terima kasih untuk do’anya
Kekasihku, Terima kasih untuk segalanya
Almamaterku -UNS commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Dzat yang hanya kepada-Nya-lah kita menyembah dan meminta pertolongan. Dia yang berkehendak dan berkuasa atas segala sesuatu. Semoga Dia senantiasa menuntun kita pada kebaikan, baik dalam mendengar, melihat, bertutur, berperilaku, belajar dan juga berkarya... Alhamdulillah, sujud syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kasih sayang, dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH
PENGARUH
KOMPENSASI
TERHADAP
KINERJA
DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Se–Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta)”, sebagai tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret. Hambatan, rintangan, dan tantangan senantiasa mengiringi setiap aktivitas, sehingga untuk menyelesaikan skripsi ini dibutuhkan sedemikian besar kekuatan dan semangat. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas to user Ekonomi Universitas Sebelas commit Maret Surakarta.
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Ibu Sri Murni, SE., M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Ibu Dra. Falikhatun, M.Si., Ak., selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan saran selama menempuh studi. 5. Ibu Dra. Evi Gantyowati, M.Si., Ak., Bapak Drs. Sri Hanggana, M.Si. Ak., Bapak Dr. Payamta, M.Si., Ak., CPA., selaku tim penguji kompre serta Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., Ibu Sri Murni, SE., M.Si., Ak., Bapak Anis Widjajanto, SE., M.Si., Ak., selaku tim penguji skripsi, terimakasih atas ilmu dan bimbingan yang diberikan. 6. Bapak dan Ibu pegawai di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Yogyakarta, KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus, KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Emas, KPPBC Tipe Madya Pabean Surakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penelitian penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 8. Seluruh Pendekar Borang D III Akuntansi: Ibu Murni, Alm. Ibu Rani, Mas Afran, Bu Ninuk, Mbak Putri, Mas Taufik, Mas Syafiq, Mas Boim, Asri, Sesa, Darmo, Diana, serta semua pihak yang telah membantu kerjaan di borang, terima kasih telah memberikan warna yang berbeda dalam hidup saya atau dengan kata lain pengalaman di Borang adalah pengalaman kerja paling menyenangkan (honornya :p), melelahkan (karena sering lembur :D), dan commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjengkelkan (karena akhirnya mendapat akreditasi B, sedangkan tetangga sebelah malah dapat A, Arrgggh!!). 9. Keluargaku: Bapak, anda adalah bapak juara 1 di dunia, terima kasih untuk semua pengorbanan dan mohon maaf belum bisa membuat anda bangga. Ibu, terima kasih untuk do’a, dukungan, dan kepercayaan yang selalu anda berikan untuk saya. Idut, terima kasih untuk support – nya, yang semangat kuliahnya, jangan seperti saya. Bagas, terima kasih telah memberi dukungan dengan kelucuannya, saya yakin anda yang nantinya akan membuat keluarga kecil kita bangga. 10. Keluargaku di Pajang : Pakdhe, Budhe, Mas Heru, Mbak Nah, Alm. Mas Joko, Mbak Mifta, Mas Totok, Mbak Nurul, Alvi, Fawwaz, Iqbal, Talita, terima kasih untuk menerima saya menjadi keluarga kalian dari SMP sampai SMA. 11. Kekasih hatiku a.k.a Dyah Swastika Kalistarini a.k.a Tata Yang Itu a.k.a @ildesperados, terima kasih atas semua bantuannya (ini kalau disebutin bisa melebihi isi dari skripsi saya :D). Yang jelas skripsi ini tidak akan selesai tanpa campur tangan anda (ini serius, pengakuan polos saya :p), sekali lagi terima kasih Dinda J. 12. Teman-teman Akuntansi 06 : Ninda Boi, Asri, Ayu Tutia, Irda, Barjos, Ika, Kris, Latipe, Hani, Nidul, Reisya, Adit, Mora, Rojak, Fira, Vita, PJ, Cahyo, Desti, Dewi, Dhina, Dika, Dyah, Tata (ini punya saya), Ery, Melati, Famera, Fela, Finik, Fitri, Hakim, Harmini, Irham, Irwan, Alfi, Kurnia Rina, Yeny, Danik, Raras, Mila, Mira, Momon, Jigunk, Yach, Natalia, Nicky, Noverita commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rizki, Alfin, Puput, Putcy, Ragil, Rahayu, Ratih, Ratri, Ririn, Kiky, Ririfiri, Hily, Satria, Sekar, Tantri, Dora, Tony, Darmo, Tryas, Choir, Sesa, Vidya, Sawit, Windy, Wida, Yusuf, Denny, Manda, Lita, Gani, Tita, Hanung, Ujo, Ichwanul Kamila, Loggar, Nova, Fadil, Rena, Rika, Rina, Mpok, Ian, Sup Sip, Unggul, Warih. Semoga tidak ada yang tercecer, Amin. Who is the best?? Accounting Society!!! 13. Anak-anak ex 2ndFloor : Gundi, Tongki, Ivan, Patrick, Mastur, Gembel. Semoga kita semua sukses cuy, amin. 14. Genk Busuk : Kodex, Tyaz, Dephi, Dinjut, Patrick, Nindi kalian memang manusia paling busuk dan saya senang kita bisa saling membusuki :p. 15. Kost an baru saya yang entah bernama apakah: Mas Irfan selaku bapak kos yang gaul gila, Hery, Nasir, Harry, Tatag beserta Istri, Mas Cip, Mas Anto, Mas Surat, Mas Hadi, serta penghuni lain yang sama sekali tidak saya kenal, terima kasih untuk lingkungan baru yang menyenangkan. 16. Si Jack (AD 3396 JH) dan Si Ayank (R 2958 SK), terima kasih selalu mengantar dan menemani hari-hari saya. 17. Pak Man dan Pak Pur, terima kasih selalu menjaga Si Jack dan Si Ayank waktu nongkrong di parkiran. 18. Pak Timin, terima kasih untuk semua kemudahan yang diberikan untuk mengurus segala sesuatu. 19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang memiliki ketertarikan dengan penelitian ini sangat penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Surakarta, 16 Desember 2010
Eko Muryanto
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
ABSTRAKSI ................................................................................................
ii
ABSTRACT ..................................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
v
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xviii
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
9
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
9
E. Sistematika Penulisan .............................................................
10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori .......................................................................
12
1. Kompensasi ......................................................................
12
2. Kinerja ..............................................................................
15
3. Motivasi Kerja..................................................................
19
B. Pengembangan Hipotesis .......................................................
25
1. Hubungan Kompensasi dan Kinerja ...............................
25
2. Hubungan antara Kompensasi dan Kinerja yang commit to user Di Moderasi oleh Motivasi Kerja………………………
28
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Teoritis ...................................................................
30
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ....................................................................
32
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................
33
C. Instrumen Penelitian ...............................................................
33
D. Metode Pengumpulan Data ....................................................
34
E. Variabel Pengukuran Variabel ...............................................
35
1.
Kompensasi .....................................................................
35
2.
Kinerja .............................................................................
36
3.
Motivasi Kerja .................................................................
37
F. Metode Analisis Data .............................................................
39
1. Statistik Deskriptif...........................................................
39
2. Pengujian Kualitas Data ..................................................
39
a. Uji Validitas ................................................................
39
b. Uji Realibilitas ............................................................
40
c. Uji Asumsi Klasik ......................................................
40
1) Uji Normalitas......................................................
40
2) Uji Multikolinearitas…………………………….
41
3) Uji Heteroskedastisitas………………………….
42
4) Uji Autokorelasi…………………………………
42
3. Pengujian Hipotesis .........................................................
43
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data .................................................................
45
B. Data Demografi Responden ...................................................
47
C. Analisis Data ..........................................................................
50
1. Statistik Deskriptif ...........................................................
50
2. Pengujian Kualitas Data ................................................... commit to user a. Uji Validitas.................................................................
51
xiv
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji Realibilitas..............................................................
54
c. Uji Asumsi Klasik .......................................................
56
1) Uji Normalitas......................................................
56
2) Uji Multikolinearitas…………………………….
58
3) Uji Heteroskedastisitas……………………….
59
4) Uji Autokorelasi…………………………………
61
3. Pengujian Hipotesis..........................................................
62
a. Hipotesis Pertama........................................................
62
b. Hipotesis Kedua..........................................................
64
D. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................
68
1.
Analisis Regresi I ...........................................................
68
2.
Analisis Regresi II. .........................................................
69
3.
Analisis Regresi III. .......................................................
71
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
72
B. Keterbatasan ...........................................................................
72
C. Saran .......................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman 4.1. Waktu Penyebaran Kuesioner .................................................................
46
4.2. Penyebaran Kuesioner ............................................................................
46
4.3. Jenis Kelamin Responden .......................................................................
47
4.4. Usia Responden ......................................................................................
48
4.5. Tingkat Pendidikan Responden ..............................................................
49
4.6. Lama Bekerja Responden .......................................................................
49
4.7. Statistik Deskriptif ..................................................................................
50
4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi ...............................................
52
4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Bagian A ....................................
52
4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Bagian B.....................................
53
4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Bagian C.....................................
53
4.12. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja .......................................................
54
4.13. Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................................
55
4.14. Hasil Uji Normalitas ...............................................................................
58
4.15. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................
59
4.16. Hasil Uji Park ..........................................................................................
60
4.17. Hasil Uji Durbin-Watson ........................................................................
62
4.18. Hasil Model Regresi I .............................................................................
63
4.19. Signifikansi Nilai F Model Regresi I ......................................................
63
4.20. Signifikansi Nilai T Model Regresi I ...................................................... commit to user
64
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.21. Hasil Model Regresi II ............................................................................
65
4.22. Signifikansi Nilai F Model Regresi II.....................................................
65
4.23. Signifikansi Nilai T Model Regresi II ....................................................
66
4.24. Signifikansi Nilai F Model Regresi III ...................................................
67
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman 2.1 Kerangka Teoritis ...................................................................................
31
4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ..........................................................
57
4.2 Grafik Scatterplots Uji Normalitas ........................................................
57
4.3 Grafik Plot Uji Heteroskedastisitas ........................................................
61
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu organisasi atau perusahaan didirikan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Pada dasarnya tujuan tersebut adalah penciptaan kemakmuran bagi anggotanya. Menurut Murni dan Gantyowati (2006) pencapaian tujuan perusahaan bukanlah hal yang mudah dilakukan karena diperlukan suatu strategi untuk mencapainya. Berhasil atau tidaknya organisasi tersebut mencapai tujuan dapat dilihat dari kinerja organisasional secara keseluruhan. Kinerja organisasional sangatlah bergantung pada kinerja individuindividu di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan keberhasilannya. Upaya untuk meningkatkan kinerja organisasional harus dimulai dari perbaikan kinerja karyawan. Salah satu cara untuk memperbaiki kinerja karyawan adalah dengan pemberian penghargaan atau dalam hal ini berupa kompensasi. Djarwanto dan Soemarjati (1997), dalam Murni dan Gantyowati (2006) menjelaskan bahwa terdapat kaitan yang erat antara penghargaan dan prestasi para karyawan. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Karyawan memandang kompensasi sebagai ukuran nilai karya mereka. Bila karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi, motivasi dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepuasan kerja mereka bisa turun secara dramatis. Oleh karena itu, program kompensasi sangat penting untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh karena kompensasi dapat meningkatkan atau menurunkan kinerja, kepuasan kerja, maupun motivasi karyawan. Kompensasi diberikan perusahaan dalam rangka untuk mencapai keberhasilan
strategi
perusahaan.
Tercapainya
keberhasilan
strategi
perusahaan biasanya diukur dengan kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan tidak terlepas dari pencapaian kinerja karyawan perusahaan itu sendiri. Menurut Maryoto (2000:91) dalam Narmodo dan Wadji (2008), kinerja karyawan diartikan sebagai hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalkan standard, target atau sasaran, serta kriteria yang telah disepakati bersama. Pada organisasi atau instansi sektor publik, kompensasi diberikan untuk meningkatkan kinerja organisasional berupa pemberian pelayanan yang memadai bagi masyarakat luas. Kinerja dikatakan baik apabila instansi tersebut dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Sebaliknya, kinerja dikatakan buruk apabila instansi tersebut tidak mampu memberikan pelayanan yang memadai bagi masyarakat. Akhir-akhir ini kinerja instansi sektor publik menjadi sorotan terkait dengan kualitas pelayanan yang diberikan terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Anggaran pemerintah yang dikeluarkan untuk pembayaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kompensasi pegawai dianggap tidak sesuai dengan kinerja yang mereka hasilkan (http://www.skripsi-tesis.com). Terkait
hal
tersebut,
Keputusan
Menteri
Keuangan
no.289/KMK.01/2007 dan no.290/KMK.01/2007 tentang pemberlakuan sistem remunerasi dalam lingkungan instansi Kementerian Keuangan menuai banyak kontroversi. Sistem remunerasi merupakan bentuk kompensasi yang diberikan pada pegawai yang bertujuan untuk menata kembali sistem penggajian
yang
dikaitkan
dengan
sistem
penilaian
kinerja.
Pada
kenyataannya, sistem ini belum terbukti meningkatkan kinerja instansi yang diberi remunerasi. Hal ini diperkuat dengan adanya kasus penggelapan pajak yang terjadi pada instansi Direktorat Jenderal Pajak yang semakin membuat masyarakat ragu terhadap efektivitas pemberian kompensasi dalam rangka peningkatan kinerja berupa pelayanan memadai bagi masyarakat luas (http://www.detik.com). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara kompensasi dan kinerja. Yuniman et al (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja pada karyawan bagian produksi PT. Pancamas Elite Malang. Dari penelitian ini diketahui bahwa baik kompensasi finansial maupun kompensasi non finansial berpengaruh terhadap prestasi kerja. Indikator yang digunakan dalam menggambarkan kompensasi finansial yang menjadi bahan penelitian ini adalah gaji, bonus dan tunjangan yang diterima karyawan. Sedangkan untuk menggambarkan kompensasi non commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
finansial digunakan indikator promosi bagi karyawan, tugas yang menarik, tantangan dalam pekerjaan, tanggung jawab dan lingkungan kerja. Dalam penelitian Siagian (2005), menyimpulkan bahwa kompensasi yang diberikan pada pegawai KPP Metro memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin besar kompensasi yang diterima, maka semakin tinggi pula kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Kato dan Long (2005) membahas tentang hubungan antara kompensasi yang diterima oleh CEO dengan kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan di Cina yang telah terdaftar di bursa efek antara tahun 1998-2002. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa kompensasi yang diterima oleh CEO berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Damayanthi dan Wahyuddin (2006), menyatakan
bahwa
variabel
kompensasi,
pendidikan
dan
senioritas
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa variabel kompensasi mempunyai pengaruh yang paling dominan dibanding variabel lainnya, disusul variabel pendidikan dan senioritas. Penelitian yang dilakukan Kwak dan Lee (2009) meneliti mengenai hubungan kompensasi pelengkap (fringe benefits) dan kinerja. Penelitian ini menemukan bahwa kompensasi pelengkap berpengaruh terhadap kinerja. Puspanegara (2009) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kompensasi dan kemampuan terhadap kinerja commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja, sedangkan untuk variabel kemampuan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Salah satu variabel yang sering ditemukan berhubungan dengan kompensasi dan kinerja adalah motivasi kerja. Menurut Buhler (2004:191) dalam Narmodo dan Wadji (2008) motivasi kerja diartikan sebagai proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi yang rendah dapat membuat individu yang berkualitas tinggi mempunyai kinerja yang buruk dan sebaliknya, motivasi yang tinggi dapat membuat
individu
yang
biasa-biasa
saja
mempunyai
kinerja
yang
menakjubkan (Buhler, 2004 dalam Narmodo dan Wadji, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antara kompensasi dan kinerja. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan motivasi kerja sebagai variabel moderasi untuk mengetahui pengaruhnya apakah memperkuat atau memperlemah hubungan antara kompensasi dan kinerja. Penelitian terkait motivasi kerja sebagai variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian tersebut antara lain adalah Gardner et al (2004), Ipkoni (2006), dan Shieh (2008). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian yang dilakukan oleh Gardner et al (2004) bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat pembayaran terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi oleh OBSE (organizational based self esteem) pada perusahaan konstruksi di Amerika. OBSE merefleksikan motivasi individu untuk menjadi penting dan berharga sebagai anggota organisasi. Sampel berjumlah 91 orang karyawan terdiri atas manajer, supervisor, tenaga professional, dan tenaga pembantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pembayaran berpengaruh positif terhadap kinerja, dan OBSE (organizational based self esteem) terbukti memoderasi hubungan tersebut. Ipkoni (2006) meneliti tentang pengaruh kompensasi dan kondisi kerja terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variabel pemoderasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi kerja memperkuat pengaruh kompensasi dan kondisi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian Shieh (2008) dilakukan untuk menguji pengaruh desain kompensasi perusahaan (dibagi menjadi 4 dimensi yakni tingkat kompensasi pasar, laba perusahaan, nilai karyawan, biaya hidup) pada kinerja perusahaan yang bersangkutan (dibagi menjadi 4 dimensi yakni kepemimpinan, budaya dan lingkungan organisasi, desain kerja, dan kebijakan manajemen SDM) yang dimoderasi oleh motivasi mental. Sampel yang diteliti berjumlah 600 direktur, manajer, dan staf perusahaan Taiwan tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan desain kompensasi perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dimoderasi oleh motivasi mental. Secara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
parsial, motivasi mental hanya bisa memoderasi hubungan tingkat kompensasi pasar, dan biaya hidup terhadap keempat dimensi kinerja perusahaan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja adalah variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja. Gardner et al (2004) dan Ipkoni (2006) menemukan bahwa motivasi kerja berhasil menjadi pemoderasi. Berbeda dengan hal itu, Shieh (2008) menemukan bahwa tidak semua motivasi kerja bisa menjadi variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja. Berdasarkan atas hasil penelitian tersebut, maka penelitian mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai variabel moderasi masih sangat relevan untuk diteliti. Penelitian ini merupakan pengembangan atas penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nirmala (2005) yang meneliti tentang pengaruh desain kompensasi-insentif terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan variabel motivasi sebagai variabel intervening. Perbedaan dengan penelitian terdahulu terdapat pada variabel motivasi kerja. Nirmala (2005) menggunakan motivasi kerja sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan variabel motivasi kerja sebagai variabel moderasi. Perbedaan lain dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nirmala (2005) yaitu terletak pada sampel penelitian. Jika Nirmala (2005) mengambil sampel penelitian pada sektor swasta, maka pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada instansi pemerintah khususnya pada instansi pemerintah yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) menjadi sampel dalam penelitian ini karena KPPBC merupakan instansi di bawah Kementerian Keuangan yang telah menerima remunerasi tetapi kinerjanya kurang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penggeledahan mendadak yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai terkait dugaan adanya budaya koruptif di lembaga ini. Sebagaimana yang telah diberitakan, Departemen Keuangan yang membawahi Direktorat Bea dan Cukai telah menghabiskan anggaran Rp 4,3 triliun untuk program reformasi birokrasi. Anggaran reformasi birokrasi untuk Departemen Keuangan yang telah berjalan sejak September 2007 dilakukan untuk memperbaiki sistem kerja serta pemberian remunerasi (tunjangan kerja) pejabat dan pegawai (http://www.legalitas.org). Kasus ini menandakan bahwa dengan dilaksanakan sistem remunerasi belum sepenuhnya efektif memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerja. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
dengan
judul
”PENGARUH
KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING: Studi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Se-Jawa Tengah dan Derah Istimewa Yogyakarta”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kompensasi mempengaruhi kinerja pegawai? 2. Apakah motivasi mempengaruhi hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai?
C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai. 2. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi terhadap hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai.
D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagi Praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dalam membuat kebijakan yang terkait kompensasi dan motivasi sehingga kinerja pegawai dapat lebih meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai kompensasi, motivasi dan kinerja, juga sebagai pendukung penelitian-penelitian selanjutnya. 3. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan dan penerapan pemberian kompensasi khususnya pada instansi pemerintah.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I : Pendahuluan Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Bab ini membahas tinjauan pustaka yang dilanjutkan dengan penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis dan kerangka teoritis.
Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisi desain penelitian; populasi, sampel dan teknik sampling; instrumen penelitian; metode pengumpulan data; variabel dan pengukuran variabel; serta metode analisis data.
Bab IV : Analisa dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bab V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian, dan saran-saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI 1. KOMPENSASI Menurut Rivai (2004:357) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi merupakan hal yang sangat penting karena kompensasi yang cukup dapat menarik, memelihara dan menjaga karyawan agar tidak meninggalkan perusahaan. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Tidak hanya karena pemberian kompensasi merupakan salah satu tugas yang paling kompleks, tetapi juga merupakan salah satu aspek yang paling berarti baik bagi karyawan maupun organisasi. Bila perusahaan tidak memperhatikan kompensasi bagi karyawannya maka akan semakin besar kemungkinan bagi perusahaan untuk kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dessler (2008:390) menyatakan bahwa kompensasi adalah semua bentuk pembayaran atau reward kepada karyawan yang berasal dari hasil pekerjaan mereka. Tipe-tipe kompensasi menurut Dessler adalah : a. Pembayaran secara langsung (direct financial payment) dalam bentuk upah, gaji, insentif, dan bonus. b. Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan seperti asuransi dan liburan atas dana organisasi. Menurut Mangkuprawira (2003:197) ada beberapa prinsip yang diterapkan dalam manajemen kompensasi, antara lain : a. Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan. b. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja atau performance. c. Mempertimbangkan keuangan perusahaan. d. Nilai rupiah dalam sistem penggajian mampu bersaing dengan harga pasar tenaga kerja sejenis. e. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi baik dan yang tidak dalam golongan yang sama. f. Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian kinerja karyawan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan manajemen kompensasi efektif menurut Rivai (2004:359) adalah : a. Memperoleh SDM yang Berkualitas. Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberikan daya tarik kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap penawaran dan permintaan pengusaha
berkompetisi
untuk
pasar kerja karena para
mendapatkan
karyawan
yang
diharapkan. b. Mempertahankan Karyawan Yang Ada. Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi. c. Menjamin Keadilan. Manajemen kompensasi selalu berupaya agar keadilan internal dan eksternal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran terhadap pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja. d. Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan. Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku dimasa depan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
rencana
digilib.uns.ac.id
kompensasi
efektif,
menghargai
kinerja,
ketaatan,
pengalaman, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku lainnya. e. Mengendalikan Biaya. Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen kompensasi efektif, bisa jadi pekerja dibayar di bawah atau di atas standar. f. Mengikuti Aturan Hukum. Sistem gaji dan upah yang sehat selalu mempertimbangkan faktorfaktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan. g. Memfasilitasi Pengertian. Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan. h. Meningkatkan Efisiensi Administrasi. Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk dapat dikelola dengan efisien, membuat sistem informasi SDM optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder dibandingkan dengan tujuan-tujuan lain.
2. KINERJA Kinerja merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan saat dikaitkan dengan aktivitas maupun kegiatan yang dilakukan oleh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan. Sriningsih (2005) mendefinisikan kinerja sebagai suatu tindakan seseorang untuk memenuhi harapan yang berhubungan dengan fungsinya atau gambaran reaksi dari pekerjaannya. Menurut Maryoto (2000:91) dalam Narmodo dan Wajdi (2008) kinerja karyawan adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. Sementara itu, Gibson et al (1996:70) dalam Narmodo dan Wajdi (2008) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil yang diinginkan dari perilaku. Kinerja individu adalah dasar untuk kinerja perusahaan. Flippo (1984) dalam Suranta (2003) menjelaskan standar ukuran untuk mengetahui tingkat kinerja seseorang antara lain: a. Kualitas hasil pekerjaan meliputi ketepatan waktu, ketelitian, dan kerapian kerja. b. Kuantitas hasil pekerjaan meliputi jumlah pekerjaan reguler dan jumlah pekerjaan tambahan yang diselesaikan. c. Ketangguhan terhadap pekerjaan yaitu mengikuti petunjuk yang ada, melakukan prosedur keselamatan (safety) yang baik, inisiatif, ketepatan waktu, dan kehadiran. d. Sikap meliputi tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan, dan tingkat kerja sama dengan rekan kerja. Penilaian kinerja merupakan dasar yang digunakan dalam penentuan kompensasi. Penilaian kinerja ini (performance appraisal) pada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Menurut Handoko (2001:135) penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasiorganisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Handoko merinci manfaat penilaian prestasi kerja sebagai berikut : a. Perbaikan prestasi kerja. Umpan balik yang diberikan membuat karyawan memperbaiki pekerjaan yang mereka lakukan sehingga prestasi kerja meningkat. b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. Hasil penilaian prestasi kerja dapat membantu para pengambil keputusan untuk menentukan kenaikan gaji, pemberian bonus dan kompensasi dalam bentuk yang lain. c. Keputusan-keputusan penempatan. Promosi dan transfer biasanya didasarkan pada penilaian kinerja. d. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Karyawan yang memiliki prestasi yang buruk mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Sedangkan karyawan yang berprestasi baik mungkin menunjukkan potensi yang perlu dikembangkan. e. Perencanaan dan pengembangan karier. Umpan balik prestasi dapat mengarahkan keputusan karier yang akan dijalankan nantinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Penyimpangan proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau jelek dapat mencerminkan kekuatan dan kelemahan prosedur staffing departemen personalia. g. Ketidakakuratan informasi. Prestasi yang jelek mungkin mencerminkan kesalahan sistem informasi manajemen pesonalia. h. Kesalahan desain pekerjaan. i. Kesempatan kerja yang adil. Penilaian kinerja secara akurat dapat menjamin keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi. j. Tantangan eksternal. Terkadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja. Pada sektor publik khususnya Departemen Keuangan, evaluasi dan penilaian
kinerja
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Keuangan
no.190/PMK.01/2008. Pada pasal 11 dijelaskan bahwa evaluasi pekerjaan dilakukan atas dasar penilaian tiga komponen meliputi : a. Pelaksanaan pekerjaan. Penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan indikator pencapaian atau realisasi atas rencana kinerja yang telah ditetapkan oleh atasan pada awal periode evaluasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Disiplin kehadiran. Terdiri dari dua indikator kedisiplinan yaitu ketidakhadiran baik dengan maupun tanpa keterangan yang sah, dan kepatuhan selama jam kerja yang dinilai dari keberadaan di tempat tugas. c. Sikap dan perilaku terhadap pekerjaan. Penilaian terhadap komponen sikap dan perilaku terhadap pekerjaan dinilai dengan menggunakan empat indikator sikap dan perilaku terhadap pekerjaan, meliputi tanggung jawab terhadap pekerjaan, kerjasama dalam melaksanakan tugas, prakarsa atau inisiatif dalam bekerja, dan integritas.
3. MOTIVASI KERJA Motivasi adalah suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan (Robbins, 2003:222). Buhler (2004:191) dalam Narwodo dan Wajdi (2008) berpendapat bahwa motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi-tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan. Ada beberapa teori yang telah diungkapkan mengenai motivasi. Teori motivasi muncul karena kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kinerja karyawannya. Gibson et al (1996:186) mengelompokkan teori motivasi ke dalam dua kategori besar sebagai berikut : a. Teori Kepuasan (Content Theory). Teori ini mencoba mengungkapkan faktor-faktor dalam diri orang yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Empat teori penting tentang teori kepuasan sebagai berikut : 1) Teori Hierarki Kebutuhan. Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow. Hierarki lima kebutuhan yang ada di dalam diri semua manusia menurut Maslow adalah : a) fisiologis mencakup rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan jasmani lainnya. b) keamanan mencakup keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. c) sosial mencakup kasih sayang, rasa dimiliki, diterima baik, dan persahabatan. d) penghargaan mencakup faktor rasa hormat internal (harga diri, otonomi, dan prestasi) dan faktor hormat eksternal (status, pengakuan dan perhatian). e) perwujudan diri (aktualisasi diri) mencakup dorongan untuk pertumbuhan dan pemenuhan diri. Teori Maslow menganggap bahwa orang berusaha untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar sebelum mengarahkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perilakunya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (aktualisasi diri). 2) Teori ERG Teori ERG dikemukakan oleh Clayton Alderfer. Ada tiga kelompok kebutuhan inti menurut Alderfer : a) Eksistensi (existence) yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor materiil dasar seperti makanan, air, udara, gaji, dan kondisi kerja. Kebutuhan eksistensi sama dengan kebutuhan fisiologis dan keamanan pada hierarki kebutuhan Maslow. b) Hubungan (relatedness) yaitu hasrat yang dimiliki untuk memelihara hubungan antar pribadi dan hubungan sosial yang bermanfaat. Kebutuhan terhadap hubungan sama dengan kebutuhan sosial Maslow. c) Pertumbuhan
(growth)
yaitu
hasrat
intrinsik
untuk
perkembangan pribadi, mencakup komponen intrinsik kategori penghargaan Maslow dan karakteristik-karakteristik pada aktualisasi diri. Teori ERG berbeda dengan teori hierarki kebutuhan Maslow karena teori ini tidak menggunakan suatu hierarki yang kaku seperti yang diandalkan oleh Maslow. Alderfer mengasumsikan bahwa bila suatu tingkat kebutuhan yang lebih tinggi terhambat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk dipenuhi maka hasrat individu untuk memenuhi kebutuhan tingkat rendah meningkat kembali. 3) Teori Dua Faktor Frederick Herzberg berargumen bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaannya merupakan suatu hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap kerja akan sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu tersebut. Herzberg mengelompokkan faktorfaktor yang membuat orang-orang merasa puas dan tidak puas. Faktor-faktor intrinsik seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan, dan pertumbuhan cenderung dikaitkan dengan kepuasan kerja. Ketidakpuasan cenderung diakitkan dengan faktor-faktor ekstrinsik seperti kebijakan perusahaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, dan kondisi kerja. Motivasi orang pada pekerjaannya dapat ditingkatkan dengan menekankan pada faktor-faktor intrinsik. 4) Teori Kebutuhan McClelland berpendapat bahwa jika kebutuhan seseorang sangat kuat maka motivasi orang tersebut bertambah untuk menggunakan perilaku yang mengarah ke pemuasan kebutuhannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan sebagai berikut : a) Kebutuhan akan prestasi (need for achievement) yaitu dorongan untuk mengungguli dan melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power: nPow) yaitu hasrat
untuk
mempunyai
dampak,
berpengaruh,
dan
mengendalikan orang lain. Individu-individu dengan nPow yang tinggi lebih menyukai ditempatkan dalam situasi kompetitif dan berorientasi status, cenderung lebih peduli pada gengsi (prestise) dan memperoleh pengaruh terhadap orang lain daripada kinerja yang efektif. c) Kebutuhan berafiliasi yaitu hasrat untuk disukai dan diterima baik oleh orang lain. Individu dengan motif afiliasi yang tinggi berjuang keras untuk persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif,
dan
sangat
menginginkan
hubungan
yang
melibatkan tingkat saling pengertian yang tinggi. b. Teori Proses Teori proses menguraikan, menjelaskan, menganalisa bagaimana perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Empat teori yang menjelaskan proses motivasi sebagai berikut : 1) Teori Penguatan Dalam teori penguatan terdapat arguman bahwa perilaku dikondisikan oleh adanya penguatan (faktor eksternal). Para ahli teori ini memandang perilaku disebabkan oleh lingkungan. Teori penguatan mengabaikan keadaan internal dari individu dan hanya memfokuskan pada apa yang terjadi pada seseorang bila ia mengambil suatu tindakan (Robbins, 2003:244). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Teori Harapan (Expectancy Theory) Teori
harapan
dikembangkan
oleh
Victor
Vroom
dan
mengasumsikan bahwa tingkat motivasi untuk mengerjakan suatu tugas tergantung pada keyakinan seseorang tentang struktur reward (imbalan) untuk tugas tersebut. Teori harapan memfokuskan pada tiga hubungan sebagai berikut (Robbins, 2003:253) : a) Hubungan usaha-kinerja yaitu probabilitas yang dipersepsikan oleh individu bahwa sejumlah usaha tertentu yang dikeluarkan akan mendorong kinerja. b) Hubungan kinerja-imbalan yaitu tingkat keyakinan individu bahwa kinerja pada suatu tingkat tertentu akan mendorong tercapainya suatu keluaran (outcome) yang diinginkan. c) Hubungan imbalan-tujuan pribadi yaitu tingkat keyakinan bahwa imbalan-imbalan organisasional akan memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seorang individu dan potensi daya tarik imbalan tersebut untuk individu itu. Kunci untuk teori harapan adalah pemahaman tujuan-tujuan seorang individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan, dan antara imbalan dan terpenuhinya tujuan individual. 3) Teori Keadilan (Equity Theory) Inti
dari
teori
keadilan
adalah
setiap
karyawan
akan
membandingkan usaha (input) dan imbalan (output) mereka satu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sama lain. Keadilan dikatakan ada jika karyawan menganggap bahwa rasio antara input dan output mereka sepadan dengan rasio karyawan lainnya (Robbins, 2003:245). 4) Teori Penetapan Tujuan Edwin Locke berpendapat bahwa maksud-maksud untuk bekerja ke arah suatu tujuan merupakan suatu sumber utama motivasi kerja. Tujuan yang spesifik akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan umum yang mudah dicapai (Robbins, 2003:237).
B. PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KINERJA Adanya sistem kompensasi yang baik pada suatu organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja para karyawan. Apabila karyawan mendapat tambahan kompensasi dari organisasi, maka ia cenderung akan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Jika karyawan merasa imbalan yang diterimanya telah sebanding dengan kontribusi yang ia berikan, maka karyawan
akan
berusaha
untuk
mempertahankan
dan
bahkan
meningkatkan kinerjanya di kemudian hari. Namun apabila karyawan merasa kompensasi yang ia dapat kurang sesuai dengan apa yang telah ia berikan kepada organisasi atau karyawan merasa sistem pemberian kompensasi yang ada kurang sesuai, maka karyawan cenderung enggan untuk berusaha meningkatkan kinerjanya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian mengenai hubungan antara kompensasi dengan kinerja telah dilakukan oleh beberpa peneliti antara lain adalah Yuniman et al (2002), Siagian (2005), Kato dan Long (2005), Damayanthi dan Wahyuddin (2006), Farmer (2008), Kwak dan Lee (2009), serta Puspanegara (2009). Yuniman et al (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja pada karyawan bagian produksi PT. Pancamas Elite Malang. Dari penelitian ini diketahui bahwa baik kompensasi finansial maupun kompensasi non finansial berpengaruh terhadap prestasi kerja. Indikator yang digunakan dalam menggambarkan kompensasi finansial yang menjadi bahan penelitian ini adalah gaji, bonus dan tunjangan yang diterima karyawan. Sedangkan untuk menggambarkan kompensasi non finansial digunakan indikator promosi bagi karyawan, tugas yang menarik, tantangan dalam pekerjaan, tanggung jawab dan lingkungan kerja. Dalam
penelitian
Siagian
(2005),
menyimpulkan
bahwa
kompensasi yang diberikan pada pegawai KPP Metro memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pegawai. Hal ini berarti semakin besar kompensasi yang diterima, maka semakin tinggi pula kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Kato dan Long (2005) membahas tentang hubungan antara kompensasi yang diterima oleh CEO dengan kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan di Cina yang telah terdaftar di bursa efek antara tahun 19982002. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa kompensasi yang diterima oleh CEO berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Damayanthi dan Wahyuddin (2006), menyatakan bahwa variabel kompensasi, pendidikan dan senioritas berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa variabel kompensasi mempunyai pengaruh yang paling dominan dibanding variabel lainnya, disusul variabel pendidikan dan senioritas. Farmer (2008) meneliti hubungan antara kompensasi yang diterima oleh CEO perusahaan di Amerika Serikat dan Inggris dengan kinerja perusahaan. Hasilnya adalah kompensasi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan Kwak dan Lee (2009) meneliti mengenai hubungan kompensasi pelengkap (fringe benefits) dan kinerja. Penelitian ini menemukan bahwa kompensasi pelengkap memiliki hubungan signifikan baik positif maupun negatif dengan kinerja. Puspanegara (2009) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kompensasi dan kemampuan terhadap kinerja pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini menyimpulkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa motivasi dan kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja, sedangkan untuk variabel kemampuan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja
2. HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DAN KINERJA YANG DI MODERASI OLEH MOTIVASI KERJA Disamping adanya sistem kompensasi yang diterapkan pada organisasi, diduga masih ada faktor lain yang ikut mempengaruhi kinerja pegawai. Salah satunya adalah faktor motivasi kerja yang terdapat dalam diri pegawai. Telah banyak penelitian terdahulu mengenai motivasi kerja sebagai variabel moderasi dalam hubungannya dengan kinerja, antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Gardner et al (2004), Pujana (2004), Heryanto (2004), Kuvaas (2006), Ipkoni (2006), serta Dimba dan Obonyo (2009). Penelitian yang dilakukan oleh Gardner et al (2004) bertujuan untuk menguji pengaruh motivasional dari tingkat pembayaran pada kinerja karyawan yang dimoderasi oleh OBSE (organizational based self esteem) pada perusahaan konstruksi di amerika. Sampel berjumlah 91 orang karyawan terdiri atas manajer, supervisor, tenaga professional, dan tenaga
pembantu.
pembayaran
Hasil
penelitian
menunjukkan
berpengaruh positif terhadap commit to user
bahwa
kinerja,
dan
tingkat OBSE
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(organizational based self esteem) terbukti memoderasi hubungan tersebut. Pujana (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan motivasi karyawan sebagai variabel pemoderasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa motivasi memperkuat hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heryanto (2004) tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai
variabel
pemoderasi
memberikan
kesimpulan
bahwa
meningkatnya gaya kepemimpinan mengakibatkan peningkatan pada kinerja karyawan. Selain itu, kinerja karyawan juga dipengaruhi faktorfaktor lain selain gaya kepemimpinan. Kesimpulan terakhir adalah motivasi memperkuat hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Kuvaas (2006) meneliti hubungan antara kepuasan pada penilaian kinerja dan hasil pekerjaan dengan menggunakan motivasi kerja sebagai variabel moderating. Hasil penelitian Kuvaas menunjukkan bahwa motivasi intrinsik menjadi moderator hubungan antara kepuasan penilaian kinerja dan pencapaian kerja. Kuvaas menggolongkan motivasi intrinsik sebagai quasi moderator. Quasi moderator adalah variabel yang dapat bertindak sebagai variabel independen maupun variabel moderator. Ipkoni (2006) meneliti tentang pengaruh kompensasi dan kondisi kerja terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemoderasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa kompensasi dan kondisi kerja baik secara parsial maupun bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan dan motivasi memperkuat pengaruh kompensasi dan kondisi kerja terhadap kinerja karyawan. Dimba dan Obonyo (2009) menghubungkan antara strategi manajemen sumber daya manusia, orientasi budaya, motivasi karyawan, dan kinerja perusahaan dengan mengambil sampel pada MNC di Kenya. Hasilnya adalah praktik manajemen sumber daya manusia perusahaan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Variabel motivasi ikut berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Selain itu variabel motivasi memoderasi hubungan antara praktik manajemen sumber daya manusia perusahaan dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H2 : Motivasi mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara kompensasi dan kinerja
C. KERANGKA TEORITIS Dari kedua hipotesis tersebut, maka peneliti mengembangkan kerangka teoritis sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
motivasi
kompensasi
kinerja
Gambar 2. 1 Kerangka Teoritis
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai ganti atas kontribusi dan jasa yang diberikan oleh karyawan terhadap sebuah organisasi atau perusahaan. Pada penelitian ini kompensasi dioperasionalkan sebagai
variabel
independen.
Sedangkan
motivasi
sebagai
variabel
moderating, merupakan perilaku yang dilakukan sesseorang untuk melibatkan diri dalam sebuah kegiatan yang mengarah pada sasaran. Dan kinerja berarti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pada penelitian ini berlaku sebagai variabel dependen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat causal study.
Causal study
merupakan studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah (Sekaran, 2006:164). Dalam causal study, diperlukan upaya untuk menentukan hubungan sebab-akibat melalui jenis analisis korelasional atau regresi tertentu (Billings & Wroten, 1978; Namboodiri, Carter & Blalock, 1975 dalam Sekaran, 2006:164). Penelitian ini menguji pengaruh kompensasi terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai variabel moderating. Penelitian dilakukan pada pegawai pelaksana pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari : 1. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Yogyakarta. 2. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kudus. 3. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Surakarta.
B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING Populasi merupakan sekelompok yang menjadi perhatian peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2006:121). Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan kriteria pegawai pelaksana di bagian pelayanan pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuesioner yang diadopsi dari penelitian Nirmala (2005) dengan modifikasi berupa pengembangan pertanyaan untuk variabel kompensasi dan kinerja. Kuesioner untuk mengukur kompensasi menggunakan skor skala likert lima poin untuk variabel kompensasi dan kinerja, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat setuju (SS). Rentang nilai untuk mengukur tanggapan responden atas pernyataan dalam kuesioner adalah nilai satu (1) untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai lima (5) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk jawaban sangat setuju. Khusus untuk variabel Motivasi kerja menggunakan skala tujuh poin dengan rentang nilai satu (1) untuk jawaban sangat tidak mungkin sampai dengan nilai tujuh (7) untuk jawaban sangat mungkin. Adapun kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. Bagian pertama, berisi identitas responden yang meliputi nama, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama responden bekerja di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai. 2. Bagian kedua, berisi cara pengisian kuesioner. Cara pengisian kuesioner memuat petunjuk teknis pengisian kuesioner untuk memudahkan responden memahami dan memberikan tanggapan. 3. Bagian ketiga, berisi pernyataan-pernyataan tentang kompensasi, motivasi kerja, dan kinerja. Bagian ini terdiri dari 51 pernyataan yang terbagi dalam tiga (3) variabel. Masing-masing variabel, yaitu kompensasi (11 pernyataan), motivasi kerja (25 pernyataan), dan kinerja (15 pernyataan).
D. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah field research atau studi lapangan, yaitu penelitian secara langsung membagikan kuesioner kepada responden yang dianggap memenuhi syarat dan dapat memberi informasi yang cukup. Sumber data yang digunakan yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Data primer Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan pada responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur kompensasi, motivasi kerja dan kinerja pegawai. 2. Data sekunder Untuk data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari berbagai sumber, yaitu : a. Jurnal merupakan artikel yang digunakan sebagai referensi penelitian ini, didapat dari jurnal-jurnal yang telah diterbitkan. b. Sumber lain yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku, internet dan juga skripsi yang tidak dipublikasikan.
E. VARIABEL DAN PENGUKURAN VARIABEL Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kompensasi yang diterima oleh pegawai pada jabatan pelaksana umum sebagai variabel independen dan kinerja pegawai dengan jabatan pelaksana umum sebagai variabel dependen. 1. Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai ganti atas kontribusi dan jasa yang diberikan oleh karyawan terhadap
sebuah
organisasi
atau
perusahaan
(Rivai,
2004:357).
Kompensasi dapat diukur jenis kompensasi apa yang diberikan kepada karyawan. Kompensasi dihubungkan dengan kinerja, apabila hasil skor commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kuesioner menunjukkan rata-rata skor responden rendah, maka pemberian kompensasi tidak meningkatkan kinerja karyawan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kompensasi yaitu kuesioner yang diadopsi dari penelitian Nirmala (2005) dengan modifikasi yang mengacu pada jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan no. 289/KMK.01/2007 dan 290/KMK.01/2007 dan wawancara langsung ke instansi terkait. Kuesioner untuk mengukur kompensasi ini menggunakan skor skala likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam kuesioner mengenai kompensasi nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju. 2. Kinerja Menurut Maryoto (2000:91) dalam Narmodo dan Wajdi (2008) kinerja karyawan adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. Pengukuran kinerja karyawan dilakukan
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor:
190/PMK.01/2008 tanggal 20 November 2008. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja berdasarkan pada persepsi individu dalam penyelesaian tugas yang diberikan dihubungkan dengan standar penyelesaian pekerjaan yang ada pada peraturan tersebut diatas. Kuesioner untuk mengukur kinerja ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggunakan skor skala likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam kuesioner mengenai kompensasi nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju. 3. Motivasi Kerja Motivasi adalah suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan (Robbins, 2003:222). Jika perilaku seseorang mengarah pada suatu obyek atau sasarannya dan ditunjang dengan motivasi yang tinggi maka akan diperoleh pencapaian target atau sasaran yang tinggi pula. Dengan begitu, motivasi yang tinggi akan mempengaruhi pelaksanaan tugas yang nantinya dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Pengukuran variabel motivasi kerja menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Lawler et al. (1977) dalam Nirmala (2005). Motivasi kerja dalam instrumen ini mengacu pada paradigma pengharapan (expectancy paradigm) yang dikelompokkan dalam tiga bagian. Bagian pertama berisi 11 pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan seseorang apabila telah melakukan sesuatu dengan baik ([E → P] expectancy), dimana E = effort dan P = performance. Bagian kedua berisi 11 pertanyaan yang berkaitan dengan seberapa pentingkah pengharapan yang ada tersebut ([P → O] expectancy), dimana P = performance dan O = commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
outcomes. Bagian ketiga adalah berisi tiga pertanyaan berkaitan dengan harapan yang diinginkan apabila seorang telah bekerja keras (valence). Masing-masing bagian dari instrumen ini dalam pengukurannya menggunakan skala 7 (tujuh) poin. Pengukuran nilai mtivasi kerja dapat dilakukan dengan beberapa langkah seperti yang disarankan oleh Lawler et al. (1977) dalam Nirmala (2005) sebagai berikut: a. Masing-masing nilai yang diperoleh dari bagian pertama dikalikan dengan bagian kedua, misal 1a x 1b, 2a x 2b, dan seterusnya. b. Dari hasil perkalian tersebut ditambahkan secara bersama-sama, misal (1a x 1b) + (2a x 2b) + dan seterusnya. Total dari penjumlahan tersebut akan menghasilkan expectancies-time-valence yaitu pengharapan pegawai terhadap penghargaan yang seharusnya diterima apabila pegawai tersebut telah bekerja dengan keras. c. Total penjumlahan (dari poin b) dibagi dengan jumlah pasangan yang ada dalam bagian 1 dan 2 (dalam kasus ini ada 11 pasangan) untuk menghasilkan nilai average expectancies-time-valence atau nilai ratarata pengharapan pegawai terhadap penghargaan yang seharusnya diterima apabila pegawai tersebut telah bekerja dengan keras. d. Nilai dari pertanyaan bagian 3 dijumlahkan secara bersama-sama kemudian dibagi 3 untuk menghasilkan average effort to performance expectancy atau nilai rata-rata dari usaha dibanding pengharapan atas kinerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Nilai akhir dari motivasi kerja adalah average expectancies-timevalence dikalikan dengan average effort to performance expectancy.
F. METODE ANALISIS DATA 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata hitung (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Menurut Sekaran (2006:176), statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana responden bereaksi terhadap item dalam kuesioner. 2. Pengujian Kualitas Data a. Uji Validitas Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner digunakan uji validitas. Uji validitas mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali, 2006:45). Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pearson’s Correlation Product Moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing item pernyataan dengan skor total item pernyataan tersebut. Instrumen dinyatakan valid jika nilai probabilitas < 0,05 (α = 5%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji Reliabilitas Untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk digunakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006:42). c. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kesahihan nilai parameter yang dihasilkan oleh model yang digunakan dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah analisis dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika terdapat normalitas,
residual akan
terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik plot atau uji statistik non-parametrik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan p value yang diperoleh dari hasil pengujian normalitas dengan tingkat signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 0,05. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika p value > α 0,05, begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2006). 2) Uji Multikolinieritas Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2006:91). Multikolinearitas antarvariabel independen dapat dilihat dari nilai tolerance dan variances inflation factor (VIF) (Ghozali, 2006:91). Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi (Ghozali, 2006:92). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikoliniearitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:105). Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:105). Penelitian
ini
menggunakan
dua
metode
untuk
menguji
heterosidaksitas, yakni dengan (1) melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya, dan (2) melalui uji park. Jika gambar titik-titik pada grafik plot menunjukkan pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterosidaksitas. Sedangkan pada uji park, indikasi heterosidaksitas ditunjukkan oleh koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut, apakah signifikan atau tidak, jika signifikan, hal tersebut menandakan adanya heteroskedastisitas pada data model (Ghozali, 2006). 4) Uji Autokorelasi Jenis pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin-Watson yaitu nilai DL dan DU untuk k = jumlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika D-N berada di antara nilai DU hingga (4-DU) berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi (Ghozali, 2006). 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana dilaksanakan dengan cara mengukur goodness of fit model regresi untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik, setidaknya goodness of fit dapat diukur dari nilai adjusted R2, signifikansi nilai F, dan signifikansi nilai t (Ghozali, 2006:83). Ketiga pengukuran tersebut digunakan dalam penelitian ini. Signifikansi nilai F menunjukkan pengaruh variabel independen yaitu kompensasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja. Signifikansi nilai t menunjukkan pengaruh variabel independen yaitu kompensasi dan variabel moderating yaitu motivasi kerja terhadap variabel dependen atau kinerja. Nilai adjusted R2 menunjukkan besarnya kemampuan variabel independen yaitu kompensasi dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu kinerja. Secara statistik, nilai adjusted R2 dapat dirumuskan sebagai berikut (Gujarati, 2006:197):
Keterangan: R2
:
n
:
Koefisien determinasi commit to user Jumlah observasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k
:
Jumlah variabel independen termasuk titik potongnya/konstanta.
Pengujian hipotesis pertama
dilakukan dengan analisis regresi
linier sederhana dengan bantuan program SPSS. Persamaan untuk pengujian hipotesis pertama adalah: Y = a + b1X1+ e Keterangan : Y : Kinerja a : Konstanta b1 : Koefisien regresi X1 : Kompensasi e : error Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini melibatkan variabel moderating dengan analisis regresi linier dengan persamaan : Y= a + b1X1+ b2 X2 + b3X1 X2 + e Keterangan: Y
: Kinerja
a
: Konstanta
b1, b2, b3 : Koefisien regresi X1
: Kompensasi
X2
: Motivasi
X1 X2
: Interaksi antara kompensasi dengan motivasi
Kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Sebelum proses penyebaran kuesioner ke responden, terlebih dahulu peneliti menyampaikan surat ijin penelitian. Surat ijin penelitian disahkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi UNS dan ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah. Dari Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah, peneliti mendapat surat rekomendasi yang selanjutnya ditujukan kepada KPPBC yang menjadi obyek penelitian. Obyek dalam peneltian ini meliputi KPPBC Tipe Madya Pabean Yogyakarta, KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus, KPPBC Tipe Madya Tanjung Emas, dan KPPBC Tipe Madya Surakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui Staf Tata Usaha Kepala Sub Bagian Umum di tiap KPPBC yang menjadi obyek penelitian untuk selanjutnya didistribusikan kepada setiap responden. Penyebaran dilakukan secara bertahap untuk tiap KPPBC. Proses pengumpulan data secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih satu setengah bulan. Adapun rincian waktu penyebaran dan pengembalian kuesioner tercantum dalam Tabel 4.1 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.1 WAKTU PENYEBARAN KUESIONER
No.
Instansi
1 KPPBC Tipe Madya Pabean Yogyakarta 2 KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus 3 KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Emas 4 KPPBC Tipe Madya Pabean Surakarta Sumber: Data primer diolah.
Tanggal Penyebaran
Tanggal Kembali
20-Sep-2010 7-Oct-2010 18-Oct-2010 19-Oct-2010
8-Oct-2010 13-Oct-2010 27-Oct-2010 28-Oct-2010
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 184 eksemplar. Kuesioner yang dapat kembali adalah 159 eksemplar dan tingkat pengembalian kuesioner sebesar 86,41%. Dari 159 kuesioner yang kembali, hanya 124 kuesioner yang dapat diolah dan kemudian dianalisis. Hal ini disebabkan karena empat responden tidak mengisi kuesioner secara lengkap. Adapun rincian distribusi dan tingkat pengembalian serta jumlah kuesioner yang gugur/tidak dapat diolah tercantum dalam Tabel 4.2 berikut.
TABEL 4.2 PENYEBARAN KUESIONER
No.
Kuesioner Yogyakarta
KPPBC Tanjung Kudus Emas
Total Surakarta
1
Kuesioner Disebar
50
34
50
50
184
2
Kuesioner Kembali
48
28
43
40
159
3
Tingkat Pengembalian
96.00%
82.35%
86.00%
80.00%
86.41%
4
Kuesioner Gugur
10
5
7
13
35
5
Kuesioner Diolah
38
23
36
27
124
Sumber: Data primer diolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Data Demografi Responden Kriteria responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pelaksana di bagian pelayanan pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Data demografi menyajikan informasi umum mengenai kondisi responden yang dapat dianalisis secara kualitatif berdasarkan, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lama bekerja di KPPBC. Data demografi responden secara lebih jelas disajikan dalam tabel-tabel berikut.
TABEL 4.3 JENIS KELAMIN RESPONDEN Jenis Kelamin
KPPBC Tanjung Kudus Emas 23 27
Yogyakarta
Laki-laki
27
Perempuan
11
0
9
Jumlah
Persentase
18
95
9
29
76.61% 23.39%
124
100,00%
Surakarta
Total
Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terdapat 124 responden. Ditinjau dari jenis kelamin, responden didominasi oleh laki-laki yaitu sebesar 76,61%, sedangkan untuk responden perempuan sebasar 23,39%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.4 USIA RESPODEN
Usia
KPPBC Tanjung Kudus Emas 3 1
Yogyakarta
Jumlah
Persentase
0
5
Surakarta
≤ 20
1
21 - 25
5
11
16
8
40
4.03% 32.26%
26 - 30
7
4
7
5
23
18.55%
31 - 35
12
4
5
4
25
20.16%
36 - 40
9
1
5
9
24
19.35%
> 40
4
0
2
1
7
5.65%
124
100.00%
Total
Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, jika ditinjau dari segi usia, secara keseluruhan terdapat 6 kelompok usia. Kelompok pertama adalah responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebesar 4.03%, kelompok kedua berusia 21 – 25 tahun sebesar 32.26%, kelompok ketiga berusia 26 – 30 tahun sebesar 18.55%, kelompok keempat berusia 31 – 35 tahun sebesar 20.16%, kelompok kelima berusia 36 – 40 tahun sebesar 19.35%, dan kelompok keenam adalah responden yang berusia lebih dari 40 tahun sebesar 5.65%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.5 TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN KPPBC Tanjung Kudus Emas 1 4
Tingkat Pendidikan
Yogyakarta
SMA
4
Diploma
23
19
S1
8
3
S2
3
0
Surakarta
Jumlah
Persentase
5
14
11.29%
26
15
83
66.94%
4
4
19
15.32%
2
3
8
6.45%
124
100.00%
Total
Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang telah menempuh jenjang pendidikan SMA atau sederajatnya sebesar 11,29%, jenjang pendidikan Diploma sebesar 66,94%, jenjang pendidikan S1 sebesar 15,32%, dan responden yang telah menempuh jenjang pendidikan S2 sebesar 6,45%. TABEL 4.6 LAMA BEKERJA RESPONDEN KPPBC Tanjung Kudus Emas 15 13
Lama Bekerja
Yogyakarta
1 - 5 Tahun
9
6 - 10 Tahun
10
4
> 10 Tahun
19
4 Total
Jumlah
Persentase
5
42
33.87%
9
9
32
25.81%
14
13
50
40.32%
124
100.00%
Surakarta
Sumber: Data primer diolah.
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dapat diketahui laman responden bekerja di KPPBC masing-masing, terbagi commit dalam to user3 kelompok. Kelompok pertama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adalah responden yang telah bekerja di KPPBC selama 1 – 5 tahun sebesar 33,87%, kelompok kedua telah bekerja selama 6 -10 tahun sebesar 25,81%, dan kelompok ketiga adalah responden yang telah bekerja lebih dari 10 tahun sebesar 40,32%.
C. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi kompensasi, motivasi kerja, dan kinerja. Statistik deskriptif dari variabel-variabel tersebut disajikan dalam Tabel 4.7 berikut.
TABEL 4.7 STATISTIK DESKRIPTIF N TOTALKOM TOTALMOT TOTALKIN Valid N (listwise)
Minimum Maximum 124 124 124 124
42.00 46.09 42.00
55.00 320.73 75.00
Mean 47.8629 1.7143E2 59.5000
Std. Deviation 3.56891 63.47811 6.71910
Sumber: Data primer diolah.
Dalam Tabel 4.7 di atas, kompensasi memiliki nilai minimum 42 dan nilai maksimum 55, serta nilai mean 47.8629. Motivasi kerja memiliki nilai minimum 46,09 dan nilai maksimum 320,73, serta nilai mean 1.7143E2. Kinerja memiliki nilai minimum 42 dan nilai maksimum 75, serta nilai mean 59.5000.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pengujian Kualitas Data Data yang sudah terkumpul, sebelum dianalisis, terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya guna melihat apakah data yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diuji. Selain itu, uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk meminimalkan
beberapa
kesalahan
dalam
mengumpulkan
data,
pengukuran variabel yang diteliti, dan kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti, misalnya responden yang tidak jujur dan sembarangan dalam menjawab pertanyaan. Keseluruhan uji kualitas data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana alat ukur tersebut diyakini dapat dicapai sebagai alat untuk mengukur item-item dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam
penelitian
ini adalah
dengan
menggunakan Pearson’s
Correlation Product Moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing item pernyataan dengan skor total item pernyataan tersebut. Instrumen dinyatakan valid jika nilai probabilitas < 0,05 (α = 5%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.8 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KOMPENSASI No. Probabilitas Interpretasi Item 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid 5 0,000 Valid 6 0,000 Valid 7 0,000 Valid 8 0,000 Valid 9 0,000 Valid 10 0,000 Valid 11 0,000 Valid Sumber: Output SPSS diolah. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel kompensasi valid karena nilai probabilitasnya < 0,05.
TABEL 4.9 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BAGIAN A No. Probabilitas Interpretasi Item 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid 5 0,000 Valid 6 0,000 Valid 7 0,000 Valid 8 0,000 Valid 9 0,000 Valid 10 0,000 Valid 11 0,000 Valid Sumber: Output SPSS diolah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel motivasi bagian A valid karena nilai probabilitasnya < 0,05.
TABEL 4.10 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BAGIAN B No. Probabilitas Interpretasi Item 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid 5 0,000 Valid 6 0,000 Valid 7 0,000 Valid 8 0,000 Valid 9 0,000 Valid 10 0,000 Valid 11 0,000 Valid Sumber: Output SPSS diolah.
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel motivasi bagian B valid karena nilai probabilitasnya < 0,05.
TABEL 4.11 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BAGIAN C No. Probabilitas Interpretasi Item 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid Sumber: Output SPSS diolah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel motivasi bagian C valid karena nilai probabilitasnya < 0,05.
TABEL 4.12 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA No. Probabilitas Interpretasi Item 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,000 Valid 5 0,000 Valid 6 0,000 Valid 7 0,000 Valid 8 0,000 Valid 9 0,000 Valid 10 0,000 Valid 11 0,000 Valid 12 0,000 Valid 13 0,000 Valid 14 0,000 Valid 15 0,000 Valid Sumber: Output SPSS diolah.
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel kinerja valid karena nilai probabilitasnya < 0,05.
b. Uji Reliabilitas Setelah melakukan uji validitas terhadap tiap variabel, dilakukan pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana commit hasiltopengukuran user tetap akurat dan konsisten
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau stabil dari waktu ke waktu agar dapat dipercaya hasilnya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen dalam satu variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006: 42). Hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.13 berikut.
TABEL 4.13 HASIL UJI RELIABILITAS Cronbach Alpha 0,805 Kompensasi 0,872 Motivasi Kerja Bagian A 0,912 Motivasi Kerja Bagian B 0,925 Motivasi Kerja Bagian C 0,899 Kinerja Sumber: Output SPSS diolah. Variabel
Interpretasi Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dari hasil uji reliabilitas di atas diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar (1) 0,805 untuk variabel kompensasi; (2) 0,872 untuk variabel motivasi kerja bagian A; (3) 0,912 untuk variabel variabel motivasi kerja bagian B; (4) 0,925 untuk variabel motivasi kerja bagian C; (5) 0,889 untuk variabel kinerja. Berdasarkan kriteria Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006: 42), maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel karena nilai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut berarti bahwa konstruk pernyataan yang diberikan dalam variabel kompensasi, motivasi, dan kinerja, adalah reliabel sehingga setiap item pernyataan dalam kuesioner tersebut dapat digunakan dalam pengukuran.
c. Uji Asumsi Klasik Model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan nilai parameter yang sahih apabila telah memenuhi asumsi klasik regresi
normalitas,
multikolinieritas,
dan
heteroskedastisitas.
Keseluruhan pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. 1) Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal atau hampir mendekati
normal.
Untuk
mendeteksi
normalitas,
dapat
menggunakan uji One-sample Kolmogorov-Smirnov atau dengan analisis grafik plot. Hasil uji One-sample Kolmogorov-Smirnov dan grafik scatterplots & histogram dapat dilihat dalam Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas
Gambar 4.2 Grafik Scatterplots Uji Normalitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.14 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
124 .0000000 5.63517418 .035 .035 -.035 .394 .998
a. Test distribution is Normal. Sumber: Output SPSS.
Nilai Kolmogorov-Smirnov pada Tabel diatas adalah 0,394 dengan signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,998), gambar yang ditunjukkan oleh grafik scatterplots yang mendekati garis lurus serta gambar grafik histogram yang tidak menceng ke kanan atau kiri ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
2) Uji Multikolinieritas Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. membandingkan
Uji
multikolinearitas
dilakukan
dengan
nilai tolerance dan variances inflation factor
committersebut to user menunjukkan setiap variabel (VIF). Kedua ukuran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikoliniearitas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen yaitu kompensasi dan satu variabel moderating yaitu motivasi kerja. Tabel hasil uji multikolinieritas akan ditunjukkan di berikut.
TABEL 4.15 HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS Collinearity Statistics Tolerance VIF Kompensasi 0,851 1,175 Motivasi Kerja 0,851 1,175 Sumber: Output SPSS diolah Variabel
Dari Tabel 4.15 di atas, nilai tolerance untuk variabel kompensasi dan motivasi kerja adalah 0,851 yang berarti lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF 1,175 lebih kecil dari 10 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas dalam model penelitian ini.
3) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual commit to user yang lain (Ghozali, 2006:105). satu pengamatan ke pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, digunakan uji park dan analisis grafik plot. Indikasi heterosidaksitas melalui uji park ditunjukkan oleh koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut, apakah signifikan atau tidak, jika signifikan, hal tersebut menandakan adanya heretosidaksitas pada data model. Hasil uji park dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut.
TABEL 4.16 HASIL UJI PARK
Model 1 (Constant) TOTALKOM TOTALMOT
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -3.179 .100 .005
2.372 .053 .003
t
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF
-1.340 .183 .180 1.897 .060 .147 1.545 .125
.851 1.175 .851 1.175
Sumber: Output SPSS diolah
Dari Tabel 4.16 diatas dapat diketahui bahwa koefisien parameter untuk variabel kompensasi dan motivasi kerja tidak ada yang signifikan. Berdasarkan hasil uji park tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterosidaksitas pada model regresi. Hal ini konsisten dengan hasil grafik scatterplots seperti yang tergambar pada Gambar 4.3 berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.3 Grafik Plot Uji Heterokedastisitas
4) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi ini digunakan untuk memastikan bahwa residual (kesalahan penganggu) bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Meskipun relatif jarang terjadi pada data crossection (silang waktu), uji ini tetap dilakukan untuk menjamin model regresi agar menjadi baik, karena model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Disini peneliti menggunakan metode Durbin-Watson (DW test) untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.17 HASIL UJI DURBIN WATSON
Model 1
R Adjusted R Std. Error of R Square Square the Estimate a .545 .297 .285 5.68155
DurbinWatson 1.715
Sumber: Output SPSS diolah
Dari hasil pengujian di atas tampak bahwa nilai DW untuk model regresi adalah 1,715. nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai du pada tabel Durbin-Watson dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, n =124, k=1.
Hasil pengujian
menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi, karena 1,69 (du) < 1,715 (d) < 2,31 (4 - du). Dari hasil uji asumsi klasik secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai parameter yang dihasilkan dalam model penelitian ini adalah sahih karena telah memenuhi asumsi klasik regresi.
3. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis Pertama Hasil pengujian regresi I dengan kompensasi sebagai variabel independen dan kinerja sebagai variabel dependen disajikan pada Tabel 4.18 berikut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.18 HASIL MODEL REGRESI I
Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .347 .120 .113 6.32822 Sumber: Output SPSS diolah
Angka adjusted R square menunjukkan koefisien determinasi atau peranan variance (variabel independen dalam hubungan dengan variabel dependen). Angka adjusted R square sebesar 0,113 menunjukkan bahwa hanya 11,3% variabel kinerja yang bisa dijelaskan oleh variabel kompensasi, sisanya 88,7% dijelaskan oleh faktor lain. TABEL 4.19 SIGNIFIKANSI NILAI F MODEL REGRESI I
Sum of Model Squares 1 Regression 667.343 Residual 4885.657 Total 5553.000 Sumber: Output SPSS diolah
df 1 122 123
Mean Square 667.343 40.046
F 16.664
Sig. .000a
Dari Tabel 4.19 di atas, nilai Fhitung adalah sebesar 16,664 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Hal ini menunjukkan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.20 SIGNIFIKANSI NILAI T MODEL REGRESI I
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B
(Constant)
28.262
TOTALKOM .653 Sumber: Output SPSS diolah
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance VIF
7.673
3.683 .000
.160
.347 4.082 .000
1.000 1.000
Persamaan regresi yang diperoleh Y = 28,262 + 0,653 X1 Hasil analisis regresi I (Tabel 4.20) menunjukkan t hitung kompensasi adalah sebesar 4,082 dengan signifikansi t bernilai 0,000 (siginifikan) dan koefisien regresi sebesar 0,653. Hal ini berarti bahwa kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
b. Hipotesis Kedua Hasil pengujian regresi II dengan kompensasi sebagai variabel independen dan kinerja sebagai variabel dependen, serta motivasi kerja sebagai variabel moderasi disajikan pada Tabel 4.21 berikut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL 4.21 HASIL MODEL REGRESI II
Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate a .560 .314 .297 5.63438
Model 1
Sumber: Output SPSS diolah
Angka adjusted R square menunjukkan koefisien determinasi atau peranan variance (variabel independen dalam hubungan dengan variabel dependen). Angka adjusted R square sebesar 0,297 menunjukkan bahwa hanya 29,7% variabel kinerja yang bisa dijelaskan oleh variabel kompensasi, sisanya 71,3% dijelaskan oleh faktor lain. TABEL 4.22 SIGNIFIKANSI NILAI F MODEL REGRESI II
Model 1
Sum of Squares
Regression 1743.453 Residual 3809.547 Total 5553.000 Sumber: Output SPSS diolah
Mean Square
df 3 120 123
581.151 31.746
F 18.306
Sig. .000a
Dari Tabel di atas, nilai Fhitung adalah sebesar 18,306 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Hal ini menunjukkan kompensasi, motivasi kerja, serta interaksi antara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja.
TABEL 4.23 SIGNIFIKANSI NILAI T MODEL REGRESI II
Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant) TOTALKOM TOTALMOT MODERAT
Std. Error
74.636 -.495 .160 -.004
Standardized Coefficients Beta
23.344 .494 .120 .002
-.263 -1.511 2.175
Collinearity Statistics t 3.197 -1.003 -1.335 1.742
Sig. Tolerance .002 .318 .184 .084
VIF
.083 12.037 .004 224.010 .004 272.648
Sumber: Output SPSS diolah
Persamaan regresi yang diperoleh Y = 74,636 - 0,495 X1 + 0,160 X2 - 0,004 X1 X2 Hasil analisis regresi II (Tabel 4.23) menunjukkan t hitung kompensasi adalah sebesar -1,003 dengan signifikansi t 0,318 (tidak siginifikan). Variabel motivasi kerja mempunyai t hitung sebesar 1,335 dengan signifikansi 0,184 (tidak signifikan). Variabel MODERAT (interaksi antara variabel kompensasi dan motivasi kerja) mempunyai t hitung sebesar 1,742 dengan signifikansi 0,084 (tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja bukan merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dengan kinerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil analisis regresi II yang menolak motivasi kerja sebagai variabel moderasi, maka dilakukan analisis regresi III untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja. Hasil pengujian regresi III dengan kompensasi dan motivasi kerja sebagai variabel independen dan kinerja sebagai variabel dependen disajikan pada Tabel 4. 24 berikut.
TABEL 4.24 SIGNIFIKANSI NILAI F MODEL REGRESI III Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1508.768
1
1508.768
Residual
4044.232
122
33.149
Total
5553.000
123
F
Sig.
45.514
Sumber: Output SPSS diolah
Dari Tabel 4.24 di atas, nilai Fhitung adalah sebesar 45,514 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Hal ini menunjukkan kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja. Hasil analisis regresi III juga membuktikan bahwa motivasi kerja adalah sebagai variabel independen (predictor) dalam hubungannya dengan kinerja.
commit to user
.000a
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Analisis Regresi I Berdasarkan analisis regresi I yang telah dilakukan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 28,262 + 0,653 X1 Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 28,262 memberikan arti bahwa apabila variabel predictor/independen diasumsikan = 0, maka kinerja auditor internal secara konstan akan bernilai sebesar 28,262. b. Koefisien regresi X1 sebesar 0,653 memberikan arti bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan kompensasi maka akan terjadi kenaikan kinerja sebesar 0,653. Nilai adjusted R2 dalam analisis regresi I adalah sebesar 0,113 berarti kinerja dipengaruhi sebesar 11,3% oleh variabel kompensasi. Sisanya sebesar 88,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian. Berdasarkan pengujian variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, nilai Fhitung
16,664 atau p value
0,000
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil analisis ini berarti menerima hipotesis pertama. Hasil temuan ini mendukung penelitian Yuniman et al (2002), Siagian (2005), Kato dan Long (2005), Damayanthicommit dan Wahyuddin to user (2006), Farmer (2008), Kwak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan Lee (2009), serta Puspanegara (2009) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kinerja.
2. Analisis Regresi II Berdasarkan analisis regresi II yang telah dilakukan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 74,636 - 0,495 X1 + 0,160 X2 - 0,004 X1 X2 Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 74,636 memberikan arti bahwa apabila variabel predictor/independen diasumsikan = 0, maka kinerja auditor internal secara konstan akan bernilai sebesar 74,636. b. Koefisien regresi X1 sebesar -0,495 memberikan arti bahwa kompensasi
berpengaruh
negatif
terhadap
kinerja.
Hal
ini
menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan kompensasi maka akan terjadi penurunan kinerja sebesar - 0,495. c. Koefisien regresi X2 sebesar 0,160 memberikan arti bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan motivasi kerja maka akan terjadi kenaikan kinerja sebesar 0,160. d. Koefisien regresi X1 X2 sebesar -0,004
memberikan arti bahwa
interaksi antara kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
satuan interaksi antara kompensasi dan motivasi kerja maka akan terjadi penurunan kinerja sebesar 0,004. Nilai adjusted R2 dalam analisis regresi II adalah sebesar 0,297 berarti kinerja dipengaruhi sebesar 29,7% oleh interaksi antara variabel kompensasi dan motivasi kerja. Sisanya sebesar 71,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian. Berdasarkan pengujian variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, nilai Fhitung 18,306 atau p value
0,000
0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara simultan kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pengujian variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial menunjukkan bahwa dari tiga variabel independen yaitu kompensasi, motivasi kerja, dan interaksi antara kompensasi dan motivasi kerja, tidak ada variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil analisis ini menolak hipotesis kedua. Hal ini berarti motivasi kerja bukan merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja. Hasil temuan ini mendukung penelitian Shieh (2008) yang menyatakan bahwa motivasi kerja tidak dapat berfungsi sebagai pemoderasi dalam hubungan antara desain kompensasi perusahaan dengan kinerja organisasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Analisis Regresi III Analisis ini dilakukan untuk memperkuat hasil analisis regresi II yang menyatakan bahwa variabel motivasi kerja bukan merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja. Berdasarkan pengujian variabel independen terhadap variabel dependen, nilai Fhitung 45,514 atau p value
0,000
0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan variabel independen yang secara bersama-sama dengan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil temuan ini mendukung penelitian Juliani (2007), Rokhimah (2007), Darwati (2008), dan Puspanegara (2009) yang menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan variabel independen dalam hubungannya dengan kinerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan umum sebagai berikut : 1. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil pengujian menggunakan analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 2. Motivasi tidak mempengaruhi hubungan antara kompensasi dan kinerja pegawai. Hal ini berarti motivasi kerja tidak bertindak sebagai variabel moderasi dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja pegawai. Variabel motivasi kerja diketahui berfungsi sebagai variabel independen (predictor) yang berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai. B. Keterbatasan Penelitian ini mengandung keterbatasan sebagai berikut : 1. Variabel yang digunakan untuk memprediksi kinerja pegawai pelaksana di Instansi Kementrian Keuangan dalam penelitian ini hanya motivasi kerja dan kompensasi, padahal masih banyak variabel lain yang mempengaruhi kinerja antara lain yaitu partisipasi (Brownell dan McInnes, 1986), organizational based self esteem (Gardner et al, 2004), kepuasan kerja (Pujana, 2004), gaya kepemimpinan (Heryanto, 2004), kepuasan pada penilaian kinerja (Kuvaas,commit 2006). to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Variabel kompensasi diukur secara total, bukan secara parsial (per item). 3. Dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan teori motivasi harapan yang dikemukakan oleh Vroom (1964) dan dikembangkan oleh Lawler dan Porter (1967), padahal masih terdapat banyak teori motivasi lainnya. 4. Variabel kinerja diukur dengan kuesioner yang bersifat self-rating sehingga ada kecenderungan jawaban responden terlalu tinggi dalam menilai kinerjanya sendiri.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran dari penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya perlu menambah variabel-variabel lain seperti partisipasi (Brownell dan McInnes, 1986), organizational based self esteem (Gardner et al, 2004), kepuasan kerja (Pujana, 2004), gaya kepemimpinan (Heryanto, 2004), kepuasan pada penilaian kinerja (Kuvaas, 2006). 2. Pengukuran
kompensasi
dalam
penelitian
selanjutnya
hendaknya
menghitung kompensasi secara parsial (per item), bukan secara simultan. 3. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan berdasarkan teori motivasi yang lain selain teori motivasi harapan yang dikemukakan oleh Vroom (1964) dan dikembangkan oleh Lawler dan commit to Porter user (1967).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Pengukuran kinerja dalam penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan kuesioner yang bersifat senior-rating (dijawab oleh atasan, bukan pegawainya langsung) sehingga dapat diperoleh pengukuran kinerja yang lebih obyektif.
commit to user