pengaruh komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal
.... Komunikasi. Organisasi. Terhadap. Peningkatan. Kinerja. Pegawai Di.
PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. STARFOOD INTERNATIONAL PACIRAN LAMONGAN Zulsiamsyah Yuri * Anugrahini ** Faidal *** Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura
[email protected] Abstract Laborer productivity is really needed by company to apply vision and mission based on company policy. Laborer productivity should be increase by every member of the organization in order to reach the organization’s objectives optimally. There are several things than can affect laborer productivity such as the effectiveness of communication in such an organization where communication channels for examples downward communication, upward communication and horizontal communication is one of factors that can increase work productivity of employees. The data which used in this study is primary data obtained by questionnaires deployment. The respondents were employees of PT Starfood International in Paciran Lamongan which amount 352 people and the sampling technique used clustered sampling statistical analysis which used multiple linear regression analysis. The results of this study is based on the results of the data analysis which can be concluded that significantly factors which can influence of laborer productivity is down communication and horizontal communication while upward communication isn’t have any influence significantly on labor productivity in PT Starfood International Paciran Lamongan. Keywords: down communication, upward communication, Horizontal communication, and laborer productivity
* Zulsiamsyah Yuri, Penulis ** Anugrahini, Dosen Pembimbing 1 *** Faidal, Dosen Pembimbing 2
1
2
ABSTRAK Produktifitas karyawan sangat dibutuhkan perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi yang sesuai ditetapkan oleh perusahaan. Produktivitas karyawan merupakan suatu hal yang perlu ditingkatkan oleh setiap anggota dari organisasi agar dapat terlaksananya tujuan dari organisasi secara optimal. Terkait dengan produktivitas karyawan terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi seperti kefektifan dalam berkomunikasi di organisasi dimana saluran komunikasi seperti komunikasi kebawah, komunikasi keatas, dan komunikasi horizontal merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatnya produktivitas kerja dari karyawan. Tujuan dengan adanya penelitian kali ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal terhadap produktivitas kerja karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisoner. Adapun respondennya adalah karyawan PT Starfood International paciran lamongan yang berjumlah 352 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan clustered sampling analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini berdasarkan hasil analisi data yang dapat disimpulkan bahwa faktor yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan adalah komunikasi kebawah dan komunikasi horizontal sedangkan komunikasi keatas terbukti tidak berpengaruh secaa signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Starfood International Paciran Lamongan. Keywords: Komunikasi kebawah, komunikasi keatas, komunikasi horizontal, dan produktivitas kerja karyawan
PENDAHULUAN Dalam suatu organisasi atau lembaga terdapat orang-orang yang bekerjasama dalam pencapaian tujuan. Kerjasama yang dimaksudkan meliputi kerjasama karyawan dengan karyawan dan karyawan dengan pimpinan. Sedangkan untuk menciptakan kerjasama diperlukan komunikasi yang efektif agar dapat tercapai produktivitas kerja. Komunikasi
yang efektif sangat dibutuhkan dalam pengembangan organisasi khususnya dalam menciptakan dan meningkatkan produktivitas kerja Proses komunikasi adalah pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari satu orang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan tetapi juga, ekspresi
3
wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya (Wiryanto 2004 : 9). Proses komunikasi yang dinamik dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi. Terciptanya komunikasi yang efektif diantara pimpinan dan karyawan merupakan alasan yang banyak dipakai oleh karyawan untuk menyukai pekerjaanya. Karena itu diperlukan adanya kesediaan pimpinan untuk mendengar dan memahami apa yang diutarakan para karyawanya serta dapat memahami ataupun mengerti kesulitan para karyawan dalam bekerja. Hal ini akan membantu menciptakan peningkatan kerja secara optimal dan berpengaruh terhadap prestasi kerja, rasa kepuasaan kerja dan meningatkan produktivitas kerja. Komunikasi antar organisasi dapat bersifat vertikal dan horizontal dalam arti komunikasi antara pimpinan dan karyawan seperti memberikan perintah, instruksi atau nasehat kepada karyawan yang berkaitan dengan tugas-tugas kantor, serta komunikasi organisasi antar sesama karyawan. Komunikasi vertikal dan horizontal berfungsi untuk menggerakkan aktivitas di dalam sebuah organisasi. Artinya setiap individu yang terlibat dalam sebuah organisasi membutuhkan komunikasi yang efektif. Hal ini sangat penting karena komunikasi vertikal dan horizontal yang tidak berjalan dengan baik dapat
menimbulkan beberapa akibat antara lain : produktivitas menurun, kurangnya rasa tanggung jawab, banyak timbul kesalahan-kesalahan dalam bekerja karena karyawan menjadi resah dan tidak puas dalam bekerja yang berakibat pada terganggunya kelancaran kerja serta dapat merugikan organisasi. PT Starfood International paciran merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan seafood dan berkembang pesat menjadi perusahaan seafood terbesar yang hingga saat ini PT Starfood international tercatat telah mengeksport produknya ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura dan Australia dan memiliki 156 karyawan di seluruh bagian. Kini Permasalahan yang timbul dari PT Starfood international paciran adalah mendorong pekerja untuk bekerja dengan lebih produktif dengan kata lain meningkatkan produktivitas kerja dalam setiap karyawan. Dalam hal tersebut menjelaskan peran dari komunikasi dalam organisasi sangat penting untuk melibatkan setiap anggota dalam organisasi, komunikasi dalam organisasi akan mempengaruhi produktivitas kerja di setiap pekerja. Sebagai organisasi atau perusahaan international yang mempunyai banyak karyawan dan ada perbedaan tugas antara karyawan satu dan karyawan lainnya. kejelasan dalam tugas atau cara penyampaian tugas sangat perlu sehingga karyawan dapat melakukan tugasnya dengan baik.
4
Dalam hal ini komunikasi antara pemimpin dengan karyawan, karyawan dengan pemimpin dan karyawan dengan karyawan lain membutuhkan komunikasi yang efektif sebab dengan efektifnya komunikasi dalam organisasi tersebut akan memacu peningkatan kepuasan kerja karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Masalah yang sering terjadi di PT Starfood adalah kurang lancarnya beberapa pimpinan atau kurang keterbukaan pimpinan mereka dalam menyampaikan tugas serta informasi yang harus dikerjakan oleh para karyawanya dari situ beberapa karyawan sering salah mengartikan komunikasi yang disampaikan tidak hanya itu terkadang terdapat juga isu – isu dari karyawan lain ketika informasi turun kepada karyawan yang akan diberikan tugas oleh karena itu para pimpinan PT Starfood harus lebih mendekatkan diri kepada karyawan dan sesering mungkin berkomunikasi dengan seringnya berkomunikasi kepada karyawan menunjukan kepedulian pimpinan terhadap karyawan dengan itu pula kedekatan antara pemimpin dan karyawan dapat terjalin dengan baik, sehingga terbangun suasana komunikasi yang efektif dan tugas yang dilakukan para karyawan menjadi mudah dan nyaman yang akan membangkitkan produktivitas kerja mereka. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Wiryanto (2006:54) Komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Pace dan Faules (2006:145) mengatakan dalam sebuah teori tentang komunikasi organisasi adalah keputusan – keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan secara efektif, untuk bersikap jujur kepada organisasi, untuk meraih semangat dalam organisasi, untuk melaksanakan tugas secara kreatif dan untuk menawarkan gagasan – gagasan yang inovatif bagi penyempurnaan organisasinya adalah di pengaruhi oleh komunikasi yang terjalin. Komunikasi Ke Bawah Pace & Faules (2006:184) mengatakan bahwa Komunikasi ke bawah dalam organisasi adalah informasi yang mengalir dari jabatan yang berotoritas tinggi kepada jabatan yang berotoritas rendah. Menurut Lewis (Muhammad, 2009:108) komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan tujuan, merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Kebanyakan dari komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugastugas dan pengawasan. Tugas tersebut biasanya berhubungan
5
dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan, dan kebijakan umum. Komunikasi Ke Atas Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi yang berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi (Pace & Faules, 2006:189). Semua pegawai dalam suatu organisasi, kecuali pegawai pada tingkat puncak, melakukan komunikasi keatas. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan tanggapan akan kebijakan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini memiliki efek pada penyempurnaan moral dan sikap pegawai, menciptakan kondisi komunikasi yang kondusif dalam menunjang kegiatan organisasi. Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan – rekan sejawat dalam unit kerja yang sama (Pace & Faules, 2006:195). Unit kerja meliputi individu – individu yang ditempatkan pada tingkatan
otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Sedangkan menurut Wiryanto (2006:65) mengatakan komunikasi organisasi adalah pesan antara sesama, yakni dari manajer ke manajer, keryawan ke karyawan. Produktivitas Kerja Menurut Simanjuntak (1998:26), produktivitas kerja pegawai mengandung pengertian adanya kemampuan pegawai untuk dapat menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi sikap mental bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap kerja yang demikian ini akan tetap melekat dalam diri pegawai yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Penilaian terhadap produktivitas kerja pegawai dapat diukur melalui pelaksanaan kerja yang relatif baik, sikap kerja, tingkat keahlian dan disiplin kerja. Dan untuk mengukur produktivitas kerja pegawai itu sendiri harus mencakup aspek kuantitas dan kualitas pekerjaannya.
Penelitian Terdahulu NO 1
Nama Peneliti Paridah 2009 (Skripsi)
Judul Pengaruh Efektifitas Penyampaian Dari Atasan Kepada Bawahan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di AMIK Pikarti Luhur
Variabel 1. efektivitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan (X) 2. Motivasi kerja
Hasil Penelitian Terdapat hubungan atau korelasi antara efektifitas penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dengan motivasi kerja, karena antar kedua variabel saling berhubungan, dan dari nilai korelasi terdapat hubungan yang kuat sebesar 0.763 dengan tingkat signifikansi 0.02. Hal ini dapat terjadi karena pimpinan mampu menerapkan komunikasi atau penyampaian informasi yang efektif kepada karyawan.
6
2
Fahdi Abdurachman 2012 (skripsi)
Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Di Universitas Trunojoyo Madura
1. Komunikasi ke atas (X1) 2. Komunikasi ke bawah (X2) 3. Komunikasi horisontal (X3) 4. Kinerja pegawai (Y)
Dalam penelitian ini mengemukakan Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar 9,912 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,69 dan nilai signifikansi (0,000) jauh lebih kecil dari α (0,05). Hal ini menunjukan bahwa variabel Komunikasi kebawah, Komunikasi keatas, dan(Komunikasi horizontal secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai Universitas Trunojoyo Madura.
3
Dewi Kurniawati 2008 (Skripsi)
1. komunikasi vertikal (X1) 2. komunikasi horizontal (X2) 3. terhadap kepuasan kerja (Y).
Dari hasil uji Thitung untuk variabel komunikasi vertikal (x1) sebesar 3,023 dengan taraf signifikan 0,005 dapat dikatakan mempunyai nilai hitung tertinggi dengan taraf signifikan terkecil, sehingga hipotesis kedua mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan teruji dengan taraf nyata α =5%.
4
Wahyuni Alimuddin 2012 (skripsi)
Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Karyawan pada Pt BakrieTelecom Area Makasar
1. Kompensasi finansial (X1) 2. Kompensasi non finansial (X2) 3. Produktivitas karyawan (Y)
Dari dua variabel yang mempengaruhi produktivitas karyawan, variabel yang dominan adalah kompensasi finansial (X1). Yang telah dibuktikan melalui uji t, dimana hasil uji t variabel
KERANGKA PENELITIAN Komunikasi ke bawah (X1) ( Komunikasi ke atas (X2)
Produktivitas kerja (Y)
Komunikasi horizontal Sumber : Data (X3) Diolah
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian PT. Starfood International terletak di desa Kandang Semangkon kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan Jawa Timur. Kantor pusatnya di Jl. KIG Raya Selatan Kav. C-7 Kawasan Industri Gresik – Jawa Timur. Perusahaan ini terletak cukup strategis karena berada dalam wilayah transportasi bahan baku maupun produk serta
7
dekat dengan sumber bahan baku karena lokasi dekat dengan Pelabuhan Brondong. Perusahaan ini juga dekat dengan pemukiman penduduk sehingga cukup mudah untuk mendapatkan tenaga kerja. Tersedianya air bersih dan pasokan listrik yang cukup juga dapat memperlancar dalam aktivitas pengolahan perusahaan. PT Starfood International juga berbatasan dengan laut sehingga mempermudah dalam pembuangan limbah cair. Populasi Dan Sampel Penelitian ini mengambil populasi pegawai di Pt Starfood International, dimana pada saat penelitian ini dilakukan berjumlah 352 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Solvin dengan tingkat nilai kritis sebesar 10% sehingga tingkat kepercayaan 90%, Sehingga Sampel yang diambil berjumlah 78 orang. Definisi Operasional Variabel Dalam penilitian ini tedapat 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu X1= Komunikasi ke bawah X2= Komunikasi ke atas X3= Komunikasi horizontal sedangkan variabel terikat (Y) adalah Produktivitas kerja. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Validitas digunakan untuk menguji kuisoner yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi dengan menghitung korelasi antara masing-masing item dengan skor
item. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi internal dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Konsistensi internal dan butir-butir pertanyaan yang diberikan dengan komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontalditunjukkan oleh koefisien Cronbach Alpha. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada uji validitas data Validitas diukur dengan cara membandingkan antara r-hitung dengan r-tabel cara memperoleh rhitung adalah menggunakan perhitungan output spss yaitu dengan memasukan hasil dari kuisoner melalui analzye, correlate, lalu bivarite sedangkan r-tabel dapat dilihat dari tabel product moment dan apabila rhitung > r-tabel maka data dikatakan valid, namun apabila rhitung < r-tabel dikatakan tidak valid atau gugur. Dapat dilihat berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa seluruh item pertanyaan dalam mengungkap variabel adalah valid, dimana r-hitung > rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner mampu mengukur seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian. Pada uji reliabelitas pengukurannya dengan membandingkan nilai alpha dengan rtabel. Jika nilai alpha ≥ rtabel, maka butir-butir instrumen penelitian dikatakan reliabel. Hasil
8
pengujiannya berdasarkan besarnya nilai Cronbach Alpha sebesar 0,60 dapat dikatan raliabel pada adalah Komunikasi ke bawah (X1) Cronbach Alpha 0,711 dengan begitu menunjukan bahwa nilai alpha ≥ rtabel maka komunikasi kebawah (X1) relaibel, Komunikasi ke atas (X2) Cronbach Alpha 0,677 dengan begitu menunjukan bahwa nilai alpha ≥ rtabel maka komunikasi keatas (X2) relaibel, Komunikasi horizontal (X3) Cronbach Alpha 0,710 dengan begitu menunjukan bahwa nilai alpha ≥ rtabel maka komunikasi horizontal (X3) relaibel, dan Produktivitas kerja (Y) Cronbach Alpha 0,675 dengan begitu menunjukan bahwa nilai alpha ≥ rtabel maka produktivitas kerja (Y) relaibel. Berdasarkan hasil uji Anilisis regresi linear berganda pada tabel 4.9 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Konstanta 15,474 menunjukkan tingkat bahwa produktivitas kerja dianggap tidak ada pengaruh dengan karakteristik, maka besarnya variabel karyawan adalah 15,474 Kooefisien regresi Komunikasi ke bawah (X1) sebesar 0,198 menunjukkan besarnya pengaruh komunikasi ke bawah terhadap produktivitas kerja karyawan. Dilihat dari persamaan diatas berarti Komunikasi kebawah berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Kooefisien regresi Komunikasi ke atas (X2) sebesar 0,06 menunjukkan besarnya pengaruh Komunikasi ke atas terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dilihat dari persamaan diatas berarti Komunikasi atas berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Kooefisien regresi Komunikasi horizontal (X3) sebesar 0,189 menunjukkan besarnya pengaruh Komunikasi horizontal terhadap produktivitas kerja karyawan. Dilihat dari persamaan diatas berarti Komunikasi horizontal berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian menunjukan komunikasi ke bawah (X1) dan komunikasi horizontal (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja sedangkan komunikasi ke atas (X2) tidak berpengaruh secara signifikan. Variabel komunikasi ke bawah (X1) komunikasi ke atas (X2) komunikasi horizontal (X3) secara simultan atau bersamasama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) akan tetapi dalam penelitian ini dari 3 variabel yang digunakan peneliti variabel komunikasi kebawah lah yang paling dominan dari 3 variabel tersebut dengan taraf signifikan 0,70 menunjukan bahwa variabel komunikasi ke bawah (X1) lebih dominan dari komunikasi ke atas (X2) dan komunikasi horizontal (X3). Hasil penelitian ini berbeda dari Fahdi (2012) yang menyatakan bahwa variabel komunikasi horizontal yang paling dominan akan tetapi dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian Paridah (2009) yang
9
menyatakan bahwa infomasi yang diberikan oleh atasan jelas dan konsisten, atasan memberikan informasi kepada bawahannya apabila dibutuhkan mereka, atasan membagi informasi yang dibutuhkan oleh bawahannya, atasan dapat memilih media dan saluran komunikasi yang tepat dalam setiap pemberian informasi, atasan melakukan penyampaian informasi pada waktu dan saat yang tepat, atasan membuat garis komunikasi yang langsung dan sependek mungkin dengan bawahannya, dan atasan berusaha membentuk kepercayaan terhadap bawahannya. Atasan dan bawahan menyadari bahwa penting sekali keefektifan penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan demi lancarnya sebuah pekerjaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan penelitian merupakan penarikan kesimpulan atas hasil analisis data ilmiah penelitian. Berdasarkan hasil uji statistik regresi linier berganda serta pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil perhitungan uji T menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 1,965 lebih besar dari ttable sebesar 1,667 hal ini menunjukkan bahwa komunikasi ke bawah (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Pada Komunikasi ke atas (X2) menunjukkan
2.
3.
bahwa nilai thitung sebesar 0,030 lebih kecil dari ttable sebesar 1,667 hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi ke atas (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Untuk Komunikasi horizontal (X3) menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 1,758 lebih besar dari ttable sebesar 1,667 hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi horizontal (X3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan penjelasan diatas menunjukan bahwa hanya variabel komunikasi ke bawah (X1) dan komunikasi horizontal (X3) yang berpengaruh signifikan variabel komunikasi ke atas (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar 55,554 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,159 dan nilai signifikansi (0,000) jauh lebih kecil dari α (0,1). Hal ini menunjukan bahwa variable Komunikasi ke bawah, Komunikasi ke atas dan Komunikasi horizontal secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan pada PT Starfood International Paciran Lamongan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel
10
komunikasi kebawah lebih dominan dibandingkan variabel Komunikasi keatas dan Komunikasi horizontal dalam mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT Starfood International Paciran Lamongan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini, peneliti dapat memberikan saran sebagai bahan pertimbangan bagi beberapa pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Bagi PT Starfood International Paciran Lamongan a. karyawan dan pimpinan hendaknya lebih meningkatkan kerjasama yang baik dengan seringnya berkomunikasi para atasan utusan menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan para karyawanya agar informasi mengenai pekerjaan dapat lebih dimengerti oleh bawahan sehingga kesimpangsiuran informasi tidak terjadi dan pekerjaan dapat selesai secara tepat waktu, serta tercipta lingkungan kerja yang kondusif. b. Sebaiknya atasan memberikan kesempatan pada bawahan untuk lebih mengemukakan masukanmasukan atau saran, dan memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam berpendapat.
c. Informasi yang diberikan harus jelas dan tidak berbelit-belit sehingga pekerjaan bisa selesai tepat waktu. 2.
Peneliti Selanjutnya Penelitian selanjutnya yang terkait dengan komunikasi organisasi disarankan untuk menambahkan variabel lain seperti kompetensi karyawan, dan mengganti objek penelitian serta menyempurnakan metode yang digunakan juga kuesionernya, penetapan lokasi penelitian diharapkan lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Fahdi. 2012. Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi. Madura: Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura. Alimudin, Wahyuni. 2012. Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Bakrie Telecom Area Makassar.Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 17.0 untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gara Ilmu.
11
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jannah,Royhatul. 2010. Fungsi Komunikasi Vertikal Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT. Telkom Kedantel Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pasundan. Jogiyanto. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. Kurniawati, Dewi. 2008. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada KPRI Universitas Brawijaya. Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara. Nawawi dan Martini, Hadari. 1990. Administrasi Personal untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta: Penerbit CV Haji Masagung. Paat, Ricky H. 2003. Optimalisasi Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi dan
Informasi Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. Paridah. 2009. Pengaruh Efektivitas Penyampaian Informasi Dari Atasan Kepada Bawahan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Amik Pakarti Luhur. Jakarta. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Priyatno, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS (Statistic Product and Service Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom Sinungan, Muchdarsyah 2003. Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sudiro, Akhmad dan Nona Sumanang. 2005. Pengaruh Komunikasi yang Efektif dalam Organisasi tarhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Bagian Produksi (Studi pada PT Tirta Investama Pandaan. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 3 No. 3. Malang. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun Buku Pedoman Fakultas Ekonomi, 2012. Buku Pedoman Karya ilmiah (Skripsi dan Jurnal). Madura: Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura. Wayne, R dan F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi meningkatkan
12
Kinerja Perusahaan. Bandung: Penerbit PT Rosda Karya. Wahana, 2006. Seri Belajar Praktis Menguasai SPSS 13 Untuk Statistik Edisi 1. Jakarta. Salemba Infotek. Waridah, Ernamati. 2012. Pedoman Umum EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Menteng : Penerbit Cmedia. Wiryanto. 2006. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Penerbit Gramedia.