PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN FEAR OF SUCCESS ...

23 downloads 29250 Views 817KB Size Report
alam, yaitu menjadi ibu dan istri yang baik (Seniati,2003). Tujuan dari ... sukses, suatu motif untuk menghindari kegagalan tetapi juga, suatu motif untuk menjadi.
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN FEAR OF SUCCESS TERHADAP KINERJA WANITA BERPERAN GANDA

ASTRANI MAHERANI, SE. MPsi

Jl. Pratama X blok U no. 7 Kemang Pratama Bekasi, Jawa Barat 17116 [email protected]

ABSTRAK

Ibu bekerja adalah seorang wanita yang berperan sebagai ibu rumah tangga tetapi juga bekerja diluar rumah sebagai wanita karir. Bagi ibu bekerja tidaklah mudah untuk menjalani kedua perannya. Dalam hal ini ibu bekerja dapat memiliki kinerja yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dari konflik peran ganda terhadap kinerja, fear of success terhadap kinerja, dan konflik peran ganda bersama fear of success terhadap kinerja. Metode yang digunakan dalam pengumpulan yang digunakan berupa kuesioner. Subjek penelitian ini adalah 36 orang ibu bekerja yang bekerja di PT Tempo Nagadi, ABN Amro (RBS), Dinas Kesehatan, dam Ibu bekerja yang tinggal di perumahan Kemang Pratama. Analisis data yang digunakan adalah regresi ganda. Dari uji hipotesis pertama, kedua dan ketiga diketahui ketiganya ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari konflik peran ganda terhadap kinerja, fear of success terhadap kinerja, dan konflik peran ganda dan fear of success terhadap kinerja.Diluar uji hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara konflik peran ganda dan fear of success yang berarti terdapat sumbangan konflik peran ganda terhadap fear of success sebesar 43.9%.Hasil penelitian yang tidak mendukung hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, nampaknya disebabkan karena jumlah subjek yang terlalu kecil untuk mewakil populasi dari berbagai jenis pekerjaan dan dapat disebabkan karena responden yang sangat heterogen. Kata kunci : Konflik Peran Ganda, Fear of Success, Kinerja PENDAHULUAN Keadaaan ekonomi yang kurang baik membuat setiap keluarga di Indonesia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, tapi banyak istri yang bekerja juga. Wanita yang pada jaman dahulu hanya berperan sebagai seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu sebagai wanita bekerja. Berdasarkan keterangan diatas diketahui bahwa seorang ibu yang bekerja akan memiliki kinerja yang berbeda dengan yang tidak berkeluarga. Dalam penelitian ini akan

mengungkapkan kinerja pada ibu bekerja yang akan dipengaruhi oleh konflik peran ganda dan fear of success yang dapat dialami oleh ibu bekerja. Dengan intensitas konflik peran ganda yang tinggi, seorang ibu yang bekerja akan mengalami penurunan pada kinerjanya karena ibu bekerja akan mengalami depresi, peningkatan stress, peningkatan keluhan fisik dan tingkat energi yang rendah. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh konflik peran ganda yang dialami oleh ibu bekerja terhadap kinerjanya. Ditengah semakin besarnya kesempatan bekerja bagi wanita di berbagai bidang pekerjaan serta mengeyam pendidikan tinggi, masih sering terdengar cerita bahwa wanita lebih sering memilih berhenti bekerja atau berhenti kuliah terutama setelah berkeluarga. Ada berbagai alasan yang dikemukan atas tindakan ini salah satunya untuk menjalani kodrat alam, yaitu menjadi ibu dan istri yang baik (Seniati,2003). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara konflik peran ganda dan fear of succes terhadap kinerja ibu bekerja. Manfaat secara teoritis dari hasil peneliti ini adalah peneliti berharap dapat memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu psikologi, khususnya untuk tingkat kinerja karyawati khususnya untuk ibu bekerja. TINJAUAN PUSTAKA Hasibuan (2001) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.Rivai (2004) mengemukakan kinerja adalah perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Berdasarkan keterangan diatas maka kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kuantitas maupun kualitas kerja, kombinasi dari kemampuan dan kesempatan yang dihasilkan oleh karyawan yang dibandingkan dengan target kerja yang ditentukan. Menurut Hasibuan (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan. Fakor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah factor kemampuan (ability) dan factor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat Davis (2000) yang merumuskan bahwa: Human Performance = ability x motivation Motivation = attitude x situation Ability = knowledge x skill Dari beberapa pendapat diatas konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan guna mengukur kinerja ibu bekerja, yakni ; 1. Faktor kualitas kerja 2. .Faktor kuantitas kerja, 3. Faktor pengetahuan 4. Faktor keandalan 5. Faktor kehadiran 6. Faktor kerjasama Goldman dan Milman (1969) menyatakan bahwa konflik peran adalah situasi dimana harapan-harapan peran seseorang datang pada saat bersamaan, baik dari individu sendiri maupun dari lingkungan, tetapi bersifat bertentangan.

Konflik peran ganda menurut Bedeian, Burke dan Moffett, 1988; Burden dan Googins, 1987; Greenhaus dan Parasuraman, 1987; Pleck, 1989; dan Shinn, 1989 yaitu : Konflik peran ganda adalah terdapat bukti bahwa ketegangan antara keluarga dan aturan pekerjaan yang menunjukan terdapatnya penurunan secara psikoligis dan fisik dari kesejahteraan karyawan. Faktor-faktor penyebab konflik peran ganda, diantaranya 1. Permintaan waktu akan satu peran yang tercampur dengan pengambilan bagian dalam peran yang lain. 2. Stres yang dimulai dalam satu peran yang terjatuh ke dalam peran lain dikurangi dari kualitas hidup dalam peran itu. 3. Kecemasan dan kelelahan yang disebabkan ketegangan dari satu peran dapat mempersulit untuk peran yang lainnya. 4. Perilaku yang efektif dan tepat dalam satu peran tetapi tidak efektif dan tidak tepat saat dipindahkan ke peran yang lainnya (Greenhaus dan Beutell 1985). Dari beberapa pendapat konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan guna mengukur konflik peran ganda yakni: Work interfere with family, bercampurnya masalah pekerjaan dengan keluarga. Family interfere with work, bercampurnya masalah keluarga dengan pekerjaan. Keterlibatan kerja, sejauh mana keterlibatan dalam pekerjaan. Keterlibatan keluarga, sejauh mana keterlibatan dengan anak-anak dan keluarga. Tekanan dalam keluarga, dukungan pasangan, tekanan dan relasi dalam pernikahann Tekanan dalam pekerjaan, kekaburan peran atau ketidakjelasan tugas sehari-hari, harapan-harapan, tujuan kerja. Fear Of Success atau Success phobia adalah saat seseorang mendapat gangguan berupa rasa takut akan kemampuannya untuk menyelesaikan atau berusaha untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang menantang. Horner (dalam Engle,2000) menghubungkan tampilnya Fear Of Success ini dengan adanya tekanan-tekanan dari lingkungan social dan peran jenis kelamin yang berlaku dimasyarakat. Tekanan dari lingkungan social ini menjadi dasar sumber kecemasan terhadap prestasi. Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa fear of success adalah seseorang merasa takut untuk mencapai kesuksesan, sehingga walaupun sudah mengerjakan tugasnya dengan baik dirinya merasa tidak layak untuk mendapatkan kesuksesan, adanya tekanan dari lingkungan sosial dan peran jenis kelamin yang dapat menyebabkan seorang wanita mengalami kehilangan feminimitas (lost of feminity), kehilangan penghargaan sosial (lost of social self esstem) dan adanya peno.lakan sosial (social rejection). Ada dua factor yang menjadi penyebab munculnya FOS yakni dari dalam diri wanita itu sendiri dan keadaan di luar dirinya (lingkungan). Paludi (dalam Barnett,1991) menjelaskan fear of success sebagai kebutuhan yang sederhana untuk menghindari kesuksesan.Diantaranya, suatu motif untuk mendekati sukses, suatu motif untuk menghindari kegagalan tetapi juga, suatu motif untuk menjadi cemas mengenai kesuksesan, seperti suatu motif hadir karena harapan dari konsekuesi negative sebagai hasil dari kesuksesan (kehilangan feminimitas, penolakan sosial, dan tidak disetujui.

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Fear of Success Terhadap Kinerja Saat ini sudah banyak para wanita yang bekerja diluar rumah untuk memenuhi kebutuhan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga. Bagi wanita yang telah menikah dan berkeluarga, bekerja diluar rumah berarti mereka mempunyai peran tambahan, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga berperan sebagai ibu rumah tangga. Menurut Hasibuan (2001) kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Bagi wanita bekerja dan telah berkeluarga akan memiliki kinerja yang berbeda dari wanita bekerja tetapi belum berkeluarga. Hal ini dikarenakan bagi ibu bekerja, mereka harus menjalani dua peran yang berbeda yakni menjadi wanita pekerja dan sebagai ibu rumah tangga, dan bagi ibu bekerja yang tidak dapat menjalaninya dengan baik akan mengalami konflik peran ganda. Dengan demikian dapat ditarik hipotesis pertama yang menyatakan bahwa konflik peran ganda secara negatif mempengaruhi kinerja. Seorang ibu yang mengalami fear of success akan sulit untuk menjalani pekerjaannya, karena walaupun sudah mengerjakan tugasnya dengan baik, dia tidak merasa telah meraih kesuksesan atau bahkan akan merasa takut untuk lebih sukses dari rekan kerja pria yang ada. Hal ini dapat menyebabkan adanya penurunan pada kinerja ibu bekerja. Dari pernyataan diatas dapat ditarik hipotesis kedua, yaitu fear of success secara negatif mempengaruhi kinerja ibu bekerja. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya ingin mengetahui pengaruh konflik peran ganda tehadap kinerja atau pengaruh fear of success terhadap kinerja. Melainkan peneliti ingin mengetahui apakah secara bersamaan keduanya dapat mempengaruhi kinerja. Dari pernyataan diatas dapat ditarik hipotesis ketiga yaitu konflik peran ganda dan fear of success secara negatif dapat mempengaruhi kinerja wanita berperan ganda. METODELOGI PENELITIAN Variabel yang digunakan dibedakan menjadi variabel dependen dan variabel independent yaitu : 1. Variabel dependen : Kinerja 2. Variabel independent : a) Konflik Peran Ganda b) Fear of Success Pengukuran konflik peran ganda diukur menggunakan skala Gutek, Searle dan Klepa (dalam Widyarini. N,1998) yang berdasarkan komponen, family interfere with work, work interfere with family dan, sebagai tambahan digunakan skala dari Frone, Russell, dan Cooper (dalam Widyarini. N, 1998). Variabel fear of success diukur dengan menggunakan skala fear of success dari Zuckerman,M dan Allison, S.N (dalam Barnett, 1991). Skala ini dikembangkan berdasarkan tiga aspek yaitu, motif untuk sukses, motif menghindari kegagalan dan motif untuk cemas akan kesuksesan.

Variabel kinerja diukur dengan skala yang sebelumnya dilakukan oleh Mar’fiah (2004) berdasarkan enam aspek yang terdiri kualitas kerja, kuantitas kerja, pengetahuan, keandalan, kehadiran, kerjasama. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita yang telah berkeluarga yang berada di berbagai perusahaan di Jakarta. Sampel peneltian ini terdiri dari 60 orang yang memiliki kriteria sesuai populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive responden, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan metode Likerts Summated Ratings (LRS), dengan alternative pilihan sangat setuju (SS) bernilai 6, setuju (S) bernilai 5, agak setuju (AS) bernilai 4, agak tidak setuju (AST) bernilai 3, tidak setuju (TS) bernilai 2 dan sangat tidak setuju (STS) bernilai 1. Tabel 1 Sebaran Item Valid dan Realibel Kinerja Indikator kinerja Kualitas kerja Kuantitas kerja Pengetahuan Keandalan Kehadiran Kerjasama Jumlah Keterangan: Cetak tebal tidak valid

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Item 1,2,3,4,5 6,7,8,9 10,11,17,18,19 12,13,14,15,16 20,21,22 23,24,25,26

Jumlah 5 4 2 8 3 4 26

Tabel 2 Sebaran Item Valid dan Realibel Konflik Peran Ganda

No. 1. 2. 3. 4.

Indikator Konflik Peran Ganda Family interfere with work Work interfere with family Keterlibatan dalam pekerjaan Keterlibatan dalam rumah tangga  Dengan pasangan  Dengan anak

Item 1,3,5,7 2,4,6,8 9,10,11,12,13

4 4 5

Jumlah

14,16,18,20 15,17,19,21

4 4

5.

Tekanan kerja

22,25,28,31,34

5

6.

Kekurangan Otonomi

23,26,29,32

4

7.

Kekaburan peran

24,27,30,33

4

8.

Tekanan sebagai orang tua  Beban kerja sebagai orang tua  Perilaku anak yang menyimpang

34,36

2

38,40

2

9.

Tekanan hidup pernikahan  Kurangnya dukungan pasangan  Konflik atau tekanan dalam pernikahan

39,41

2

35,37

2

Jumlah Keterangan :Cetak tebal tidak valid

41

Tabel 3 Sebaran Item Valid dan Realibel Fear Of Succes No. 1. 2. 3.

Indikator Fear of Success Motif untuk mendekati sukses Motif untuk menghindari kegagalan Motif untuk cemas mengenai kesuksesan Jumlah Keterangan :Cetak tebal tidak valid

Item 1,2,3,4,5,6,7,8,9 10,11,12,13,14,15,16,17,18 19,20,21,22,23,24,25,26,27

Jumlah 9 9 9 27

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah 1) Konflik peran ganda berpengaruh secara negatif terhadap kinerja ibu bekerja 2) Fear of success berpengaruh secara negatif terhadap kinerja ibu bekerja 3) Konflik peran ganda dan fear of success secara bersamaan dapat berpengaruh secara negatif terhadap kinerja ibu bekerja. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti aoa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Sugioyono,2003). Dalam penelitian ini, dikarenakan dari hasil uji linieritas diketahui bahwa data yang diperoleh tidak linear maka tidak diperlukan lagi pengujian regresi berganda. Kesimpulan penelitian didasarkan pada hasil analisis korelasi dan uji linearitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Penelitian Dalam hal persiapan administrasi dalam penelitian ini peneliti mengajukan permohonan ijin secara lisan kepada masing-masing perusahaan dan departemen di antaranya ABN AMRO (sekarang telah berubah nama The Royal Bank of Scotland /RBS), DINKES menjadi tempat untuk pengambilan data penelitian pada pegawai wanita di masingmasing tempat kerja. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data, pertama-tama dilakukan di ABN Amro tanggal 24 Agustus 2008, dan baru bisa diambil kembali pada tanggal 17 september 2008. Proses pengambilan data yang kedua dilakukan di PT Tempo Nagadi pada tanggal 25 Agustus 2008 ,dan baru bisa di ambil pada tanggal 12 Oktober 2008. Proses pengambilan data ketiga dilakukan di DINKES dan pada ibu bekerja yang tinggal di Kemang Pratama pada 30 Agustus 2008 dan baru bisa kembali pada tanggal 3 September 2008.

Deskripsi Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, dari 37 subjek tersebut peneliti mencoba untuk mengkategorikan kembali subjek-subjek tersebut berdasarkan klasifikasi usia, pendidikan, masa kerja yang dilalui saat berumah tangga, jumlah anak, dan usia anak terkecil. Tabel 4 Deskripsi Data Deskripsi Data Usia 20-35 36-45 46-55 Pendidikan D3 S1 S2 SLTA Masa kerja 1-15 thn 16-25 thn

Jumlah 22 7 7 6 23 4 3 28 8

Hasil PelaksanaanPenelitian Sebelum data subjek di analisis dengan uji regresi ganda untuk menguji hipotesis, perlu dilakukan pengujian asumsi dahulu. Tabel 5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences

Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

KPG

FOS

36 70.56 15.875 .147 .147 -.109 .884 .416

36 53.81 11.032 .098 .093 -.098 .587 .881

KINERJA 36 91.9167 9.53602 .102 .067 -.102 .612 .847

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan analisis data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov hasilnya adalah, pada variabel Kinerja masing-masing menunjukan nilai Z sebesar 0.612, dengan taraf signifikansi sebesar 0.847 ( p> 0.05) menunjukan bahwa sebaran skor pada variabel ini adalah normal. Pada skala Konflik Peran Ganda menunjukan nilai Z sebesar 0,884 dengan taraf signifikan sebesar 0.416( p> 0.05) menunjukan bahwa sebaran skor pada variabel ini adalah normal.Pada skala Fear of success menunjukan nilai Z sebesar 0.587,

dengan taraf signifikansi 0.881( p> 0.05) menunjukan bahwa sebaran skor pada variabel ini adalah normal. Pengujian linearitas digunakan untuk melihat apakah sebuah garis lurus dapat ditarik dari sebaran data variabel-variabel penelitian dan garis tersebut menunjukan hubungan linear antara variabel-variabel penelitian. Tabel 4.10 Uji linearitas Konflik Peran Terhadap Kinerja ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 31.925 3150.825 3182.750

df

Mean Square 31.925 92.671

1 34 35

F

Sig. .561a

.344

a. Predictors: (Constant), KPG b. Dependent Variable: KINERJA

Dari hasil Regression (Anova) yang dilakukan oleh konflik peran ganda terhadap kinerja diperoleh nilai F sebesar 0.344 dan nilai sig = 0.561 (p>0.05). Sehingga hasil uji linearitas pada konflik peran ganda dan kinerja menunjukan hasilnya yang tidak linear. Tabel 4.11 Uji linearitas Fear of Success terhadap Kinerja ANOVA Model 1

Sum of Squares 91.533 3091.217 3182.750

Regression Residual Total

b

df

Mean Square 91.533 90.918

1 34 35

F

Sig. 1.007

.323a

a. Predictors: (Constant), FOS b. Dependent Variable: KINERJA

Sementara itu dari pengujian Regression (Anova) yang dilakukan pada fear of success dan kinerja diperoleh nilai F sebesar 1.007 dan nilai sig = 0.323 (p>0.05). Dengan demikian hasil uji linearitas pada fear of success dan kinerja menunjukan hasil yang tidak linear. Tabel 4.12 Uji Linearitas Konflik Peran Ganda dan Fear of Success terhadap Kinerja ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 92.380 3090.370 3182.750

df 2 33 35

Mean Square 46.190 93.648

F .493

Sig. .615a

a. Predictors: (Constant), FOS, KPG b. Dependent Variable: KINERJA

Dari hasil pengujian Regression (Anova) yang dilakukan pada konfik peran ganda dan fear of success terhadap kinerja diperoleh F sebesar 0.493 dengan sig = 0.615 (0.05). Dengan demikian hasil uji linearitas pada konflik peran ganda dan fear of success terhadap kinerja tersebut menunjukan hasil yang tidak linear.

Sebelum melaporkan uji hipotesis dengan uji regresi, terlebih dahulu perlu di ketahui korelasi antar variabel dalam penelitian ini. Tabel 4.13 Korelasi Konflik Peran Ganda dan Fear of Success terhadap Kinerja Correlations KPG KPG

FOS

KINERJA

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

1 . 36 .663** .000 36 .100 .561 36

FOS KINERJA .663** .100 .000 .561 36 36 1 .170 . .323 36 36 .170 1 .323 . 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dalam uji korelasi untuk mengukur korelasi antara konflik peran ganda terhadap kinerja sebesar 0.100 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.561 (p>0.05). Dengan demikian tidak terdapat korelasi positif konflik peran ganda dan kinerja. Uji korelasi untuk mengukur korelasi fear of success terhadap kinerja sebesar 0.170 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.323 (p>0.05). Dengan demikian tidak terdapat korelasi positif antara fear of success terhadap kinerja. Uji korelasi untuk mengukur korelasi konflik peran ganda terhadap fear of success sebesar 0.663 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0.000 (p