PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN ...

25 downloads 240 Views 117KB Size Report
Hasil penelitian menunjukkan bahwa. (1) ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga (X1) dengan prestasi belajar siswa. (Y) yang ditunjukkan koefisien r ...
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK MUH. KUTOWINANGUN KEBUMEN

Muhammad Akbar Ridho Fakultas Teknik, Jurusan Pend. Teknik Elektronika, Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa; (2) pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa; (3) pengaruh lingkungan masyarakat terhadap prestasi belajar siswa; (4) pengaruh lingkungan DUDI terhadap prestasi belajar siswa; (5) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa; (6) pengaruh lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan DUDI dan motivasi belajar bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kompetensi keahlian teknik audio video SMK Muh. Kutowinangun Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post Facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video SMK Muh. Kutowinangun Kebumen tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 36 siswa. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner model skala Likert untuk semua variabel. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan analisis butir yang dihitung dengan rumus korelasi Product moment. Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu diadakan analisis deskriptif dan pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik analisis regresi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,335.

Koefisien determinasi (r2) = 0,112. (2) ada pengaruh positif antara lingkungan keluarga (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,578. Koefisien determinasi (r2) = 0,334. (3) ada pengaruh positif antara lingkungan masyarakat (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,485. Koefisien determinasi (r2) = 0,235. (4) ada pengaruh positif antara lingkungan DUDI (X4) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,367. Koefisien determinasi (r2) = 0,135. (5) ada pengaruh positif antara motivasi belajar siswa (X5) dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,658. Koefisien determinasi (r2) = 0,434. (6) ada pengaruh positif antara lingkungan sekolah (X1), lingkungan keluarga (X2), lingkungan masyarakat (X3), lingkungan DUDI (X4), motivasi belajar (X5) secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa (Y) yang ditunjukkan koefisien r = 0,725. Koefisien determinasi (r2) = 0,526.

Kata Kunci: Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Masyarakat, Lingkungan DUDI, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang sedang

berkembang,

tentunya

sangat

membutuhkan tersedianya tenaga kerja yang terampil di segala bidang keahlian. Salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, beberapa

yaitu

Sekolah

dengan Menengah

mendirikan Kejuruan

(SMK). Ini bertujuan untuk mempersiapkan

tenaga kerja terampil dan siap pakai yang

16324716/2014..70.Persen.Lulusan.SMK.Te

sesuai dengan perkembangan teknologi dan

rserap.Pasar.Kerja.

perubahan pasar kerja. Dengan demikian diharapkan

dapat

mengurangi

jumlah

memperbaiki

atau

faktor

yang

mempengaruhinya.

Selain

di

diukur dari tamatan SMK dengan dunia

Indonesia. Kepala Badan Pusat Statistik

kerja, salah satunya adalah prestasi siswa

(BPS) Rusman Heriawan dalam jumpa pers

yang dihasilkan. Ada beberapa aspek yang

di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta,

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

Kamis

bahwa

dan dalam hal ini belum dipenuhi secara

jumlah pengangguran di Indonesia sudah

maksimal. Aspek-aspek ini diantaranya

mencapai angka 8,12 juta

pada februari

adalah faktor motivasi belajar (internal) dan

dari http://finance.detik.com/read/

faktor lingkungan belajar (eksternal). Faktor

(5/5/2011)

2011

pengangguran

Mutu SMK tidak terlepas dari banyak

menyatakan

2011/05/05/124514/1633086/4/jumlah-

motivasi belajar mempunyai peran yang

pengangguran-di-indonesia-tersisa-812-juta-

cukup penting dalam meningkatkan prestasi

orang.

belajar

Masalah yang dihadapi oleh kalangan dunia

pendidikan

khususnya

Sekolah

siswa.

Ada

beberapa

aspek

lingkungan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Aspek-aspek ini diantaranya

Menengah Kejuruan (SMK) adalah masih

adalah

rendahnya daya serap lulusan SMK ke dunia

keluarga,

kerja. Demikian dikatakan oleh Direktur

lingkungan DUDI. Lingkungan sekolah

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

mempunyai pengaruh yang cukup penting

(SMK) Kementerian Pendidikan Nasional

pada siswa dalam meraih prestasi. Semakin

Joko Sutrisno, Selasa (26/1/2010) di Jakarta.

baik lingkungan sekolah maka semakin

Joko mengatakan lulusan SMK pada 2009

mendorong siswa untuk belajar lebih giat

lalu mencapai 891.184 orang. Pada 2010 ini,

dalam meraih prestasi. Lingkungan keluarga

jumlah yang diproyeksikan lulus mencapai

merupakan pendidikan yang pertama, dalam

1.087.098 orang dengan proyeksi yang

pembentukan

diserap oleh pasar kerja sekitar 50 persen

pendidikan dan bimbingan. Selain disekolah,

(543.549

dari

siswa menghabiskan waktu di rumah/di

http://edukasi.kompas.com/read/2010/01/26/

lingkungan keluarga. Dorongan keluarga

orang).

Diambil

lingkungan

sekolah,

lingkungan

karakter

lingkungan masyarakat,

maupun

dalam

sangat penting dalam pendidikan siswa

untuk merah prestasi. Peralatan dirumah

Kutowinangun

yang

2011/2012

terkait

dengan

pembelajaran

di

Kebumen

tahun

ajaran

sekolahan sangat membantu siswa dalam memaksimalkan belajar siswa. Lingkungan

METODE

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada siswa dalam

proses

belajar.

Penelitian ini menggunakan metode

Lingkungan

ex post facto, yaitu dengan mengambil data

masyarakat yang mendukung pendidikan

yang ada tanpa memberikan perlakuan atau

akan lebih menekankan warga masyarakat

manipulasi data terhadap variable yang

dalam belajar. Selain itu akan dapat menjadi

diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat

pendoroang/motivasi belajar kepada siswa

Sugiyono (1999: 33) yang mengemukakan

yang

dilingkungan

bahwa “penelitian ex post facto adalah

tersebut. Lingkungan Dunia Industri (DUDI)

penelitian yang dilakukan melalui data

sangat terkait dengan prestasi belajar siswa,

tersebut untuk menemukan sebab-sebab

hal

yang mengkin atas peristiwa yang diteliti”.

bertempat

ini

tinggal

dikarenakan

siswa

Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) disiapkan untuk

Penelitian ini dilaksanakan di SMK

memasuki lapangan pekerjaan. Semakin

Muh. Kutowinangun Kebumen yang terletak

siswa mengenal DUDI, maka siswa akan

di

lebih memiliki gambaran tentang pentingnya

Kebumen.

belajar dan bekal yang dibutuhkan untuk

penelitian/pengambilan data derencanakan

terjun

direncanakan akan dimulai bulan april 2012

ke

dunia

industri

setelah

menyelesaikan sekolahnya. Oleh karena itu

Jalan

Pemuda

14

Kutowinangun

Sedangkan

waktu

sampai selesai.

factor-faktor diatas sangat terkait dengan keberhasilan prestasi siswa. Penelitian mengetahui

ini

DEFINISI VARIABEL

bertujuan

Pengaruh

untuk

pengetahuan

1. Lingkungan Sekolah

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,

Lingkungan

lingkungan masyarakat, lingkungan DUDI

kondisi dan pengaruh dari lingkungan

terhadap motivasi belajar dan dampaknya

SMK

terhadap prestasi belajar siswa kelas XII

kegiatan

kompetensi keahlian audio video SMK Muh.

kompetensi

Muh.

Sekolah

adalah

Kutowinangun

belajar

siswa

keahlian

semua

terhadap

kelas

audio

XII video.

Lingkungan

Sekolah

yang

dimaksut

dengan beberapa indikator dan atau unsur

mencakup lingkungan sosial dan non

yang mendukung. Hal itu mempunyai

sosial.

peranan

2. Lingkungan Keluarga Lingkungan

besar

dalam

keberhasilan

seseorang dalam belajar. Motivasi Belajar

Keluarga

semua

yang tinggi pada diri siswa ditunjukkan

kondisi dan pengaruh dari lingkungan

dengan adanya hasrat dan keinginan

keluarga siswa kelas XII kompetensi

untuk berhasil, adanya dorongan dan

keahlian

kebutuhan dalam belajar, adanya harapan

audio

adalah

video

SMK

Muh.

Kutowinangun terhadap perilaku belajar

dan

siswa, baik berupa dorongan belajar,

penghargaan

kondisi keluarga, dan semua hal yang

kegiatan yang menarik dalam belajar,

terkait dengan kompetensi keahlian audio

adanya lingkungan belajar yang kondusif.

video di keluarga.

cita-cita

masa dalam

depan,

adanya

belajar,

adanya

6. Prestasi Belajar

3. Lingkungan Masyarakat

Prestasi Hasil Belajar Mata Pelajaran

Lingkungan Masyarakat adalah semua

Produktif adalah hasil yang dicapai oleh

kondisi dan pengaruh dari lingkungan

siswa selama berlangsungnya proses

Masyarakat berupa interaksi maupun

belajar mengajar dalam jangka waktu

kondisi sosial dan non sosial siswa kelas

tertentu. Umumnya prestasi belajar dalam

XII kompetensi keahlian audio video

sekolah

SMK Muh. Kutowinangun.

(angka) dari guru kepada siswa sebagai

4. Lingkungan DUDI Lingkungan

indikasi

DUDI

adalah

semua

menguasai

berbentuk

sejauh

pemberian

mana

materi

siswa

pelajaran

nilai

telah yang

pengaruh dari lingkungan dunia usaha

disampaikannya, biasanya prestasi belajar

yang terkait dengan audio video terhadap

ini dinyatakan dengan angka, huruf atau

siswa kelas XII kompetensi keahlian

kalimat yang dihimpun dalam buku

audio video SMK Muh. Kutowinangun.

raport. Prestasi belajar produktif dalam

5. Motivasi Belajar

penelitian ini adalah nilai rata-rata raport

Motivasi belajar adalah dorangan internal

mata pelajaran produktif siswa kelas XII

dan eksternal pada diri seseorang yang

pada kompetensi keahlian teknik audio

sedang

vidio SMK Muh. Kutowinangun semester

belajar

untuk

mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya

gasal 2011/2012.

kompetensi keahlian audio video

HIPOTESIS PENELITIAN

SMK Muh. Kutowinangun. Berdasarkan permasalahan yang ada

H6: Terdapat hubungan positif antara

serta kerangka pikir dapat dirumuskan

lingkungan

sekolah,

lingkungan

hipotesis kerja penelitian sebagai berikut:

keluarga, lingkungan masyarakat,

H1: Terdapat hubungan positif antara

lingkungan DUDI dan motivasi

lingkungan sekolah SMK Muh.

belajar siswa secara bersama-sama

Kurowinangun terhadap prestasi

terhadap

belajar siswa kelas XI kompetensi

kelas XI kompetensi keahlian audio

keahlian audio video SMK Muh.

video SMK Muh. Kutowinangun.

prestasi belajar siswa

Kutowinangun H2: Terdapat hubungan positif antara

VARIABEL PENELITIAN

lingkungan keluarga siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI

Dalam paradigm ini terdapat lima

kompetensi keahlian audio video

variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) dan satu

SMK Muh. Kutowinangun

variabel terikat (Y) seperti terlihat pada

H3: Terdapat hubungan positif antara lingkungan terhadap

masyarakat

siswa

gambar 1:

r1

X1

prestasi belajar siswa

kelas XI kompetensi keahlian audio

R

video SMK Muh. Kutowinangun H4: Terdapat hubungan positif antara

r2

X2

X3

Y r3

lingkungan dunia industri disekitar siawa terhadap

prestasi belajar

X4

r4

siswa kelas XI kompetensi keahlian audio

video

SMK

Muh.

X5

r5

Kutowinangun H5: Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI

Gambar 1. Paradikma Penelitian Keterangan : X1 = Variabel Lingkungan Sekolah X2 = Variabel Lingkungan Keluarga X3 = Variabel Lingkungan Masyarakat

X4 X5 Y r1 r2 r3 r4 r5 R

= Variabel Lingkungan DUDI = Variabel Motivasi Belajar = Variabel Prestasi Belajar = Pengaruh antara X1 terhadap Y = Pengaruh antara X2 terhadap Y = Pengaruh antara X3 terhadap Y = Pengaruh antara X4 terhadap Y = Pengaruh antara X5 terhadap Y = Pengaruh antara X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap Y = Pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat = Pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat Untuk

pengaruh

mencari

besarnya

tiap-tiap

(Garis

Regresi)

dapat

e.

Hubungan siswa dengan siswa

f.

Peralatan sekolah

g.

Internet

h. Kondisi gedung

2.

i.

Perpustakaan

j.

Ekstrakulikuler

Lingkungan Keluarga a.

Cara orang tua mendidik

b. Hubungan kekeluargaan c.

Pengertian orang tua

d. Kondisi rumah

menggunakan rumus regresi sederhana dan

e.

Kamar belajar

f.

Kegemaran menggunakan barangbarang elektronik

rumus regresi ganda. g.

Komputer,

toolset

dan

semua

penunjang pembelajaran dirumah

Teknik Pengambilan Data

h. Pendidikan orang tua Metode

pengumpulan

data

yang

3.

Lingkungan Masyarakat a.

digunakan dalam penelitian ini adalah

Kegiatan siswa dalam masyarakat

b. Bentuk kehidupan masyarakat

dengan angket dan dokumentasi.

c.

Teman bergaul

d. Lingkungan

Indikator Variabel

masyarakat

yang

terkait dengan elektronik Dari

kajian

teori

yang

telah

4.

Lingkungan DUDI a.

dipaparkan, dapat dibuat indicator untuk

industri

masing-masing variabel. 1.

b. Keinginan bekerja di industry

Lingkungan Sekolah a.

c.

c.

Kurikulum dan bahan ajar

b. Metode mengajar Keprofesionalan guru

d. Hubungan guru dengan siswa

Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

5.

Interaksi siswa dengan industri

Motivasi Belajar a.

Hasrat dan keinginan untuk berhasil

b. Dorongan dan kebutuhan dalam

Harapan dan cita-cita masa depan

Kegiatan

yang

= Jumlah skor total 2

(ΣX) = Jumlah kuadrat skor butir (ΣY)2 = Jumlah kuadrat skor total

d. Penghargaan dalam belajar e.

= Jumlah skor butir

ΣY

belajar c.

ΣX

menarik

dalam

belajar

Kriteria: rhitung  rtabel = valid dan sebaliknya. Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Dari indikator variabel dibuat kisi-kisi untuk

Variabel

Jmlh Item 21

Jmlh Item Gugur 2

No. Item Gugur 7,21

Jmlh Item Sahih 19

Lingkungan Sekolah Lingkungan Keluarga Lingkungan Masyarakat Lingkungan DUDI Motivasi Belajar

21

0

0

21

10

1

44

9

10

1

55

9

13

1

65

12

pertanyaan-pernyataan yang dimuat kedalam angket, untuk mendapatkan data tentang variabel yang diteliti.

Uji Validitas dan Reabilitas

Uji

validitas

validitas

menggunakan

konstruk,

pengujian

dengan

cara

mengkonsultasikan instrument dengan dosen

Reliabilitas

ahli (judgment experts). Setelah pengajuan

menunjukkan sejauh mana instrument dapat

konstruk dari dosen ahli selesai, maka

dipercaya

diteruskan uji coba instrument. Setelah data

reliabilitas

ditabulasikan, maka pengujian validitas

menggunakan rumus Alfa Cronbach:

konstruk dilakukan dengan analisis faktor,

2 k   s i ri  1 2 ( k  1)  st

yaitu dengan mengkorelasikan antara skor dengan item instrument, analisis faktor menggunakan

rumus

korelasi

Product

Moment yaitu :

rxy 

Nxy  x y 

Nx

2

 x 

2

Ny

2

 y 

2



Keterangan : rxy

= Koefisien Korelasi Product Moment

N

= Banyaknya data atau jumlah sampel

adalah

dan

dapat

delam

indeks

yang

diandalkan.

Uji

penelitian

ini

   

Keterangan:

ri

= Koefisien reliabilitas yang dicari

k

= Mean kuadrat antara subyek

s st

2

2 i

= Mean kuadrat kesalahan = Varians total

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Lingkungan Sekolah Lingkungan Keluarga Lingkungan Masyarakat Lingkungan DUDI Motivasi Belajar

Keterangan

Dari hasil uji normalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Prestasi

Koefisien Alfa 0,899

Sangat tinggi

0,876

Sangat tinggi

0,754

Tinggi

dan Motivasi Belajar (X5) mempunyai

0,745

Tinggi

sebaran data yang berdistribusi normal,

0,840

Sangat tinggi

Belajar (Y), Lingkungan Sekolah (X1), Lingkungan Keluarga (X2), Lingkungan Masyarakat (X3), Lingkungan DUDI (X4)

dimana harga Sighitung lebih besar dari harga Sigtabel pada taraf signifikansi 0,05. 2. Uji Linieritas

Uji Prasyarat Analisis

Uji

1. Uji Normalitas Uji

normalitas

linieritas

untuk

mengetahui apakah data akan dianalisis digunakan

untuk

mengetahui apakah yang bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas menggunakan rumus

merupakan data yang berbentuk regresi linier atau

Keterangan: : Harga kolmogorof smirnov yang

RK reg RK res

Keterangan : Freg

dicari

: Harga bilangan F untuk garis regresi

Sn1 : Nilai kumulatif yang diharapkan Sn2 : Nilai kumulatir yang diperoleh

ini

berikut:

Freg 

D = maksimum [Sn1 x – Sn2 x]

tidak. Uji linieritas

dilakukan dengan menggunakan rumus

Kolmogorof-Smirnov:

D

dimaksudkan

RKreg

: Rerata kuadrat garis regresi

RKres

: Rerata kuadrat residu

Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Variabel

Sig tabel

Sighitung

Ksmpln

X1

0,05

0,287

Normal

Model

X2

0,05

0,657

Normal

Hubungan

X3

0,05

0,130

Normal

X4

0,05

0,515

X5

0,05

Y

0,05

Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Linearitas F tabel

F hitung Ktrngn

X1 dengan Y

1,021

0,884

Linier

Normal

X2 dengan Y

1,919

0,175

Linier

0,234

Normal

X3 dengan Y

1,418

0,522

Linier

0,545

Normal

X4 dengan Y

1,982

0,329

Linier

X5 dengan Y

2,455

0,126

Linier

Dari tabel diketahui bahwa Fhitung lebih kecil

dari

Ftabel,

sehingga

Uji Hipotesis

diambil

kesimpulan bahwa regresi bersifat linier. 3. Uji Multikolinieritas

1. Pengujian Hipotesis I Dari hasil perhitungan didapatkan hasil

Uji multikolinieritas dilakukan untuk

sebagai berikut:

mengetahui

Tabel 7. Hasil Uji Regresi X1 terhadap Y Variabel Koefisien X1 0,084 Konstanta 75,835 Rhitung 0,335 2 R 0,112 P 0,335 Berdasarkan tabel diatas maka persamaan

atau

menguji

apakah

ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau interkorelasi antara variabel bebas. Uji Multikolinieritas ini menggunakan teknik metode VIF (variance factor),

inflation

dimana VIF = 1/tolerance.

Apabila harga VIF diantara nilai 1 – 10 maka tidak terjadi multikolinieritas

regresi sederhananya adalah: Y = 75,834 + 0,084 X1

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Persamaan tersebut menunjukan bahwa

Variabel X1 X2 X3 X4 Y Berdasarkan

nilai koefisien X1 sebesar 0,084 yang

Tolerance 0,399 0,303 0,356 0,347 0,366 tabel diatas,

VIF 2,509 2,296 2,806 2,885 730 kriteria

pengambilan keputusan yaitu dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai

VIF

masing-masing

predikator

kurang dari 10 (VIF