Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (2) Penciptaan sector ekonomi yang
... Inflasi, jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 2.
JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012
PENGARUH PDB, JUMLAH PENDUDUK, NILAI EKSPOR, INVESTASI (PMA,PMDN),LAJU INFLASI DAN TENAGAKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2010 Akhirman, S.Sos., MM (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI Pembangunan di bidang ekonomi ditunjukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan dengan tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat memerlukan terciptanya kondisi-kondisi dasar yaitu: (1) Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (2) Penciptaan sector ekonomi yang kokoh serta (3) Pembangunan ekonomi yang kondusif dan berkeadilan. Kebijakan pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Riau dalam jangka menengah tergambar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2005-2010. Pada RPJM tersebut telah ditetapkan Visi, Misi, Strategi, dan Kebijakan yang akan ditempuh oleh Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan tahun 2010. RPJM tersebut selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan arah kebijakan pembangunan setiap tahunnya yang dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang kemudian dirumuskan menjadi Kebijakan Umum APBD (KUA) yang disusun dan ditetapkan bersama DPRD. Provinsi Kepulauan Riau untuk pertumbuhan ekonominya sangat baik, dengan rata-rata 7,5 persen pertahun, di atas pertumbuhan ratarata ekonomi nasional. 6,8 persen. Ini adalah didukung oleh berbagai factor terkait dengn judul penelitian ini. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat
LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan ekonomi secara garis besarnya dapat dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi dan kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa. Unit-unit produksi memproduksi barang dan jasa, dan dari kegiatan memproduksi ii timbul pendapatan yang diterima oleh factor-faktor produksi yang telah dimiliki oleh berbagai golongan dalam masyarakat, sehingga dari pendapatan ini masyarakat akan membeli barang dan jasa baik untuk keperluan konsumsi maupun investasi. Selama periode 2005-2008 perekonomian Provinsi Kepulauan Riau setiap tahunnya tumbuh di atas 6% dan selalu berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Namun dapat juga dipengaruhi oleh infalsi, ekonomi global, serta investasi. Pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi dari ekonomi makro yang meliputi faktor-faktor; Jumlah Penduduk, Jumlah Ekspor, Nilai Inverstasi PMA, Investasi PMDN,Laju Inflasi,dan Tenaga Kerja. Pembentukan modal merupakan investasi dalam bentuk barang-barang modal yang dinaikkan sebagai stok modal. Output pendapatan daerah. Pembentukan modal merupakan kunci utama menuju pembangunan ekonomi. Permasalahan
11
PENGARUH PDB, JUMLAH PENDUDUK, NILAI EKSPOR, INVESTASI (PMA,PMDN),LAJU INFLASI dan TENAGAKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2010
1. Apakah faktor-faktor seperti; PDB, Jumlah Penduduk, Nilai Ekspor, Jumlah investasi, Inflasi, jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 2. Apakah Faktor-faktor yang disebutkan secara bersama-sama mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 3. Faktor yang manakah yang dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Tujuan penulisan 1. Untuk mengetahui apakah PDB, Jumlah penduduk, Nilai ekspor, jumlah investasi, inflasi, jumlah tenaga kerja berpenaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 2. Untuk mengetahui apakah faktor-faktor tesebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi 3. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Manfaat Penulisan Untuk Pemerintah 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pada tahun-tahun berikutnya. 2. Memperkaya khasanah pengetahuan penulis dan pembaca hasil penelitian ini terahdap kondisi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2005-2010.
LANDASAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA Gambaran Umum Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang penuh dengan limpahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain letak geografisnya yang sangat strategis karena berada pada pintu masuk Selat Malaka dari sebelah Timur juga berbatasan dengan pusat bisnis dan keuangan di Asia Pasifik yakni Singapura. Disamping itu Provinsi ini juga berbatasan langsung dengan Malaysia. Dengan Motto Berpancang Amanah, Bersauh Marwah, Provinsi Kepulauan Riau bertekad untuk membangun daerahnya menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian nasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Budaya Melayu yang didukung oleh masyarakat yang sejahtera, cerdas, dan berakhlak mulia. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga. Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 42 Kecamatan serta 256 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 Km2, di mana 95% - nya merupakan lautan dan hanya 5% merupakan wilayah darat, dengan batas wilayah sebagai berikut : Utara dengan Vietnam dan Kamboja, Selatan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi, Barat dengan Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau, Timur dengan Malaysia, Brunei, dan Provinsi Kalimantan Barat Dengan letak geografis yang strategis (antara Laut Cina Selatan, Selat Malaka dengan Selat Karimata) serta didukung potensi alam yang sangat potensial, Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi bagi Republik Indonesia dimasa depan. Apalagi saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan Riau (Batam, Bintan, dan 12
JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012
Karimun) tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan Pemerintah Singapura. Penerapan kebijakan KEK di Batam-Bintan-Karimun, merupakan bentuk kerjasama yang erat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan partisipasi dunia usaha. KEK ini nantinya merupakan simpul-simpul dari pusat kegiatan ekonomi unggulan, yang didukung baik fasilitas pelayanan prima maupun kapasitas prasarana yang berdaya saing internasional. Setiap pelaku usaha yang berlokasi di dalamnya, akan memperoleh pelayanan dan fasilitas yang mutunya dapat bersaing dengan praktik-praktik terbaik dari kawasan sejenis di AsiaPasifik. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau 2005 – 2010. Pertumbuhan ekonomi berikut ini.
Provinsi Kepulauan Riau dari Tahun 2005-2010 seperti pada tabel
TABEL Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2010 Atas Harga Dasar Konstan Tahun 2000 Tahun
Tingkat Pertumbuhan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS Kepri (2010)
6,57 % 6,78 % 7,01 % 6,65 % 4,50 % 7,21 %
Dari tabel di atas, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepualaun senantiasa bergerak positif, artinya terus mengalami peningkatan dari tahu ke tahun. Keadaan PDRB Provinsi Kepri. dan Perkembangannya 2005-2010 Keadan PDRB Provinsi Kepulauan Riau sejak menjadi Provinsi berdiri sendiri dan pisah dari Provinsi Riau terlihat seperti pada tabel berikut ini. TABEL Keadaan PDRB Provinsi Kepri Tahun 2005-2010 AHB (Jutaan rupiah) TAHUN PDRB 2005 4.090.000 2006 4.620.000 2007 5.182.000 2008 5.863.000 2009 6.385.000 2010 41.083.259 Sumber : BPS Provinsi Kepri (2010) Dari tabel di atas, terlihat pergerakan pertumbuhan PDRB sejak tahun 2005 – 2010 terus mengalami peningkatan, sampai pada tahun 2010 naik jauh lebih signifikan sebesar 41.08 juta.
13
PENGARUH PDB, JUMLAH PENDUDUK, NILAI EKSPOR, INVESTASI (PMA,PMDN),LAJU INFLASI dan TENAGAKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2010
Keadaan Jumlah Penduduk Provinsi Kepri tahun 2005-2010. Keadaan penduduk Provinsi Kepulauan Riau dati tahun 2005-2010 terlihat pada tabel berikut ini. TABEL Keadaan Penduduk Provinsi Kepri Tahun 2005-2010(Jiwa) TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 2010
JUMLAH 1.273.011 1.313.923 1.337.863 1.535.528 1.515.294 1.685.696
Sumber : Data BPS Kepri (2010) Dari data di atas, tegambar bahwa setiap tahunnya sejak tahun 2005-2010 penduduk Provinsi Kepulauan Riau terus bertambah, akibat uraban masyarakat dari provinsi lainnya yang ingin mencari kesempatan untuk bekerja di Provinsi yang berbatas dengan Singapura dan Malaysia ini. Kondisi Kegiatan Ekspor Provinsi Kepri tahun 2005-2010 Fungsi penting komponen ekspor dari perdagangan luar negeri adalahnegara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang padagilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan jumlah ekspor Provinsi Kepulauan Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini : Tabel Persentase Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005 – 2010 (dalam US$) Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS Kepri (2010)
Jumlah 23.33 60.48 184.40 6.76 3.33 111.6
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa penurunan nilai ekspor tahun 2009 dengan jumlah 3.33 UD$, dikarenakan factor ekonomi global, yang mempengaruhi permintaan Negara-negara tujuan ekspor Indonesia dalam hal ini adalam AS, Jepang, dan yang paling tingi adalah ke Singapura.
14
JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012
Kondisi terpuruknya ekspor Indonesia pada tahun 2009 tidak berlangsung lama, nyatanya pada tahun 2010 ekonomi Provinsi Kepulauan Riau kembali normal bahkan seperti angka pertumbuhan ekspor tahun 2007. Kondisi PMA dan PMDN Provinsi Kepri Tahun 2005-2010 Untuk mengetahui realisasi investasi dari tahun 2005-2010 seperti pada tabel berikut ini. Tabel Realisasi Nilai Investasi PMA Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2010 Tahun
Proyek
PMA (juta USD)
2005 848 10.973.160.253 2006 127 50.428.282.746 2007 1090 22.738.660.840 2008 120 2.321.980.050 2009 1.251 1.974.970.050 2010 113 2.502.000.700 Sumber : Data BPS Kepri (2010)
Proyek
PMDN (milyar)
142 3 158 80 492 8
49.335.568.140 3.436.318..428 8.481.565.131 3.900.045.800 3.800.000.000 19.920.000.000
Laju Inflasi di Provinsi Kepri tahun 2005-2010 Salah satu indicator makro ekonomi yang sangat penting adalah Laju Inflasi. Laju inflasi dikarenakan kestabilan perekonomian di suatu wilayah. Dengan mencermatai Laju tingkat Inflasi suatu wilayah tertentu, pada kurun waktu tertentu dapat diketahui bentuk kestabilan ekonomi wilayah tersebut. . Keadaan Inflasi di Provinsi Kepulauan Riau dari tahun 2004-2009 dapat diketahui dari grafik berikut : Grafik Kedaan Inflasi di Provinsi Kepri Thn 2005-2010
Sumber : Data diolah dari BPS Kepri (2010)
15
PENGARUH PDB, JUMLAH PENDUDUK, NILAI EKSPOR, INVESTASI (PMA,PMDN),LAJU INFLASI dan TENAGAKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2010
Dari grafik di atas, di ketahui bahwa sejak tahun 2004 inflasi Kepulauan Riau sebesar 4,22 persen dibawah inflasi nasional sampai tahun 2005. Pada tahun 2006 inflasi Kepulauan Riau 4,58 persen, berada lebih rendah dari inflasi nasional yang berjumlah 6,60 persen. Demikian juga pada tahun 2007 inflasi hanya 4,84 persen dan tahun 2008 inflasi Kepulauan Riau hanya 6,41 persen terdapat selisih (1,89) pesen dari Inflasi Nasional yang berjumlah 8,39 persen. Demikian juga inflasi Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, turut berpengaruh namun hanya 1.88 persen jauh lebih rendah dari Inflasi Nasional yaitu, 2.78 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Ekonomi Global terhadap Provinsi Kepulauan Riau tetap terjaga dengan baik, karena mampu berada pada posisi di bawah inflasi Nasional. Tenagakerja di Provinsi Kepri tahun 2005-2010 Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kepukauan Riau selama periode 2006-2008 cenderung menurun, namun memasuki tahun 2009 mengalami sedikit kenaikkan. Tahun 2006 tingkat pengangguran terbuka Provinsi Kepulauan Riau adalah sebesar 12,24 persen, tahun 2007 menurun menjadi 9,01 persen dan menurun lagi menjadi 8,01 persen pada tahun 2008. Kemudian mengalami sedikit kenaikkan pada tahun 2009 sehingga menjadi 8,11 persen. Tingkat pengangguran Provinsi Kepulauan tahun 2009 ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat pengangguran nasional pada tahun yang sama yaitu sebesar 7,97 persen. Namun tingkat pengangguran Provinsi Kepulauan Riau masih tergolong relatif rendah karena berada pada tingkat pengangguran alamiah yang angkanya berkisar antara 7 – 8 persen. TABEL Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2006-2009 No
Tenaga Kerja
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Angkatan kerja
587.474
588.874
666.000
681.769
703.741
2.
Bekerja
515.560
535.797
612.667
626.456
653.012
3.
Menganggur
71.914
53.077
53.333
55.313
50.729
4
Tk.Pengangguran
12,24
9,01
8,01
8,11
7,21
sumber : BPS Kepri (2010)
METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk menyusun laporan akhir penelitian, penulis menggunakan metode sebagai berikut : a. Survey, yaitu mengadakan penelitian secara langsung dengan objek yang diteliti, dalam hal ini adalah data makro ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, hal ini dilakukan untuk melihat permasalahan dan mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun laporan penelitian ini.
16
JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012
b. Wawancara, Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada semua pihak baik secara individu maupun dengan mendengarkan penjelasan dari pihak yang berpengaruh terhadap materi laporan penelitian ini. Untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan dan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang berkaitan dengan kebijakan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi ini. c. Studi Kepustakaan, Penulis dalam hal ini, banyak mendapatkan referensi dari sumber bacaan perpustakaan baik dalam bentuk diktat, laporan EKPD Provinsi Kepulauan Riau, tahun (EKPD 2009, dan EKPD 2010).
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Times series yang menggunakan data tahunan, yang dimulai dari data tahun 2005-2010. Penelitian tentang Pengaruh PDB, Penduduk, Ekspor, Inflasi, Investasi PMA, PMDN, Tenagakerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2010.
Tabel Data Variabel (X) dan Variabel (Y) TAHUN
Y
X1
X2
X3
X4
X5
X5
1
2
3
4
5
6
7
10
2005
6.57
32.15
23.33
150.80
4.93
14.79
558.401
2006
6.78
35.54
60.48
94.09
3.43
4.58
587.474
2007
7.01
37.21
184.4
50.54
8.48
4.84
588.874
2008
6.65
39.53
6.76
23.22
3.9
6.41
666.021
2009
3.52
42.16
3.33
20.18
3.8
1.88
681.769
2010
7.21
42.48
111.6.
93. 991
19.92
0.6
703.741
Jumlah
37.74
229.07
278.3
338.836
44.46
33.1
3786.28
rata-2
6.3
38.2
46.4
56.50
7.4
5.5
631
Sumber : BPS Kepri (2010) KETERANGAN : Y = Pertumbuhan Ekonomi (%) X1 = DPB (Milyaran USD) X2 = Ekspor (Milyar USD) X3 = Invetasi PMA (Milyar USD) X4 = PMDN (Milyar Rp) X5 = Laju Inflasi (%) X6 = Jumlah Tenagakerja)
17
PENGARUH PDB, JUMLAH PENDUDUK, NILAI EKSPOR, INVESTASI (PMA,PMDN),LAJU INFLASI dan TENAGAKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2010
Analisis Model Regresi Berganda ANOVA(b) Model Sum of Squares 1 Regression Residual Total a. b.
df
Mean Square
854.487 2.801 857.288
5 1 6
170.897 2.801
F
Sig.
61.022
.097(a)
Predictors: (Constant), Jumlah Tenagakerja, Nilai Investasi PMA, Jumlah nilai Ekspor, Laju Inflasi, Nilai Investasi PMDN Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) Jumlah nilai Ekspor Nilai Investasi PMA Nilai Investasi PMDN Laju Inflasi Jumlah Tenagakerja
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
Std. Error
-2.672 .032 .010 -.643 .221 .013
3.064 .026 .013 .866 .152 .008
.277 .288 -.816 .211 1.299
-.872 1.210 .817 -.742 1.459 1.598
.543 .440 .564 .594 .383 .356
a Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Model Summary
Model 1 a.
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.998(a) .997 .980 1.67349 Predictors: (Constant), Jumlah Tenagakerja, Nilai Investasi PMA, Jumlah nilai Ekspor, Laju Inflasi, Nilai Investasi PMDN
Hipotesis: 1. Terdapat pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dengan PDB, Ekspor, Investasi, Infasi dan tenagakerja. 2. Ho : b = O (tidak terdapat pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dengan PDB, EKSPOR, INVESTASI, INFLASI DAN TENAGAKERJA. 3. H1 : b O (Terdapat pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dengan PDB, Ekspor, Invetasi, Inflasi, dan tenagakerja Hasil Output : Pengujian ANOVA : Skor : 0,97. 0,97 < 0,05. Artinya Ho ditolak / H1 diterima Kesimpulan : model ini meramalkan hasil output (Y) dan penelitian ini dapat dilanjutkan. Persamaan Regresi : Y = a + bX Y = 0,032 + 0,010 + 0,643 + 0,221 + 0,013 Dimana : Y = Pertumbuhan Ekonomi 18
JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012
X
= PDB (milyar USD)
a. konstanta sebesar -2,673, artinya jika PDB , Ekspor, Investasi, Inflasi, Tenagakerja (X) nilainya 0, negative 0 maka hasil output (Y) nilainya negatif yaitu, -2,673. Artinya PDB, Ekspor, Investasi, Inflasi, tenagakera mengalami kenaikan 1%, hasil output (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,032 + 0,010 + 0,643 + 0,221 + 0,013 %. b. Koefisien regresi sebesar 0,032 + 0,010 + 0-643 + 0,221, 0,013 (X) mengalami kenaikan 1%, hasil output (Y) mengalami peningkatan sebesar -2,673.% Nilai P Value 0,003 < 0,05, artinya : Ho ditolak / Hi diterima Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dengan Investasi, Inflasi dan tenagakerja.
PDB, Ekspor,
Model Summary Besarnya pengaruh R² 0,997 = 99,7%. Artinya PDB, Ekspor, Investasi, Inflasi, Tenagakerjra mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 99,7% dan sissanya 0,3% dipengaruhi factor lain selain factor tersebut. Kesimpulan Dari analisis di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara PDB, Ekspor, Investasi, Inflasi, dan Tenagakerja dengan Pertumbuhan Ekonomi yaitu sebesar 99,7% dan sisanya 0,3 % dipengaruhi oleh factor lain selain factor – factor tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2009 yang parameternya menggunakan metode OLS telah mengungkapkan pengaruh dari PMA, PMDN, EKSPOR, Pertanian, Jumlah Perusahaan. Maka dibuat kesimpulan sebagai barikut, dapat disimpulkan bahwa : a. Hanya variabel Penerimaan PMA yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan Variabel total penerimaan sector pertanian dengan tingkat korelasi sebesar - 0.024 atau sekitar 24 %. Oleh karena ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius. b. Hasil perhitungan nilai Toleransi memunjukkan semua variabel independen memiliki nilai toleransi kurang dari 0.10 yang berarti ada korelasi antar variabel inflation Faktor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama semua variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antara variabel independen dalam model regresi.
19
PENGARUH PDB, JUMLAH PENDUDUK, NILAI EKSPOR, INVESTASI (PMA,PMDN),LAJU INFLASI dan TENAGAKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2010
DAFTAR PUSTAKA _____________, (2005-2009) Laporan Tahunan Bank Indonesia Cabang Batam, berbagai edisi ______________, (2005-2009) Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau ______________, (2005-2009) Kepri Dalam Angka Arsyad, Lincolyn, (2004) Ekonomi Pembangunan Yogyakarta (STIE YKPN) Boediono, (1992) Teori Pembangunan Ekonomi Yogyakarta, BPFE, Yogyakarta _____________ (2004-2009)Lapoan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau, UMRAH dan Bapenas _____________ (2009-2010) Laporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau – UMRAH & Bapenas Prabowo Supranto (2004), dalam penelitiannya “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi tahun 1986-2002. Samuelsen, Paul A, William D, Nordhaus, (1993) Makro Ekonomi, Erlangga Jakarta Widarjono, Agus (2005), Ekonomtrika, Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, FE UII Jogyakarta
20
JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012
21