pengaruh pendekatan contextual teaching and ... - auroralubna

7 downloads 532 Views 2MB Size Report
0701045190. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ... Telah diuji, dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi dan direvisi sesuai ... Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Fallah Pagi. Cilincing Jakarta ...
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA SKRIPSI

Oleh RINDANG WIJAYANTI RAHARJO 0701045190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh RINDANG WIJAYANTI RAHARJO 0701045190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

:

PENGARUH

PENDEKATAN

CONTEXTUAL

PEMBELAJARAN

TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS IV

SDIT NURUL FALLAH PAGI CILINCING JAKARTA UTARA NAMA

: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

NIM

: 0701045190

Telah diuji, dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi dan direvisi sesuai saran penguji. FKIP-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA Pada hari : Rabu Tanggal

: 7 September 2011

Tim Penguji Nama Jelas

Tanda Tangan

Ketua

: Drs. H. Kusmajid Abdullah, M.Pd

…………………………..

Sekretaris

: Dra. Rahmiati, M.Psi

…………………………..

Penguji I

: Dr. H. Budhi Akbar, M.Si

…………………………..

Penguji II

: Dra. Hj. Fitniwilis, M.Pd

…………………………..

i

LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI

:

PENGARUH TEACHING AND

PENDEKATAN

CONTEXTUAL

LEARNING (CTL) TERHADAP

HASIL BELAJAR IPA SISWA

KELAS IV SDIT

NURUL FALLAH PAGI CILINCING JAKARTA UTARA NAMA

: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

NIM

: 0701045190

Tim pembimbing memberikan persetujuan skripsi atas nama mahasiswa tercantum di atas telah mengikuti ujian skripsi. FKIP-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA Telah memeriksa dan menyetujui Jakarta, September 2011

Pembimbing I

Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd Pembimbing II

Gufron Amirullah, M.Pd ii

LEMBAR PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk orang tuaku tersayang (Bapak Sudiyono dan Ibu Suwarti) yang telah memberiku doa yang tulus, kasih sayang berlimpah, semangat serta dukungan baik moril maupun material. Terima kasih pah, terima kasih mah atas semuanya. Untuk kakak dan adikku (Mba Ninuk, Mba Nuning dan Intan), yang telah memberiku motivasi dan semangat untukku. Keponakan-keponakan ku yang lucu (Aping, Reva, Gita, Embeb dan Nabila), yang telah memberikku keceriaan. Yang terkasih (Budi Ayatno) yang telah meberiku kasih sayang, dan semangat. Untuk sahabtku nene dan esti, serta teman-teman terbaikku Kompor Meleduk (Ai, iiL, Omah, Septi, Kiki, Feby dan Sovi) yang telah mengisi hari-hariku dengan penuh canda riang dan tawa. Karna kalian semualah aku dapat menyelesaikkan skripsi ini dengan baik. Terima kasih semuanya... kalianlah penyemangat dalam hidupku...

Moto

: Jadilah manusia yang terbaik bagi diri sendiri dan orang tuamu karna dengan begitu kamu akan mendapat kebahagiaan yang sejati.

iii

ABSTRAK

RINDANG WIJAYANTI RAHARJO. NIM : 0701045190. “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta. 2011. Dunia pendidikan saat ini umumnya hanya menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional saja, sehingga dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar berlangsung monoton dan membuat siswa sulit untuk menerima pelajaran dengan baik. Hal ini di karnakan kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran yang tersesan membuat siswa jenuh dalam belajar. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL). Di mana dalam pendekatan pembelajaran ini siswa belajar untuk mencari sendiri makna dari apa yang dipelajarinya dan siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar karna pada dasarnya guru hanya bersifat sebagai fasilitator saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh terhadap hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan di SDIT Nurul Falah Pagi Kelas IV A dan Kelas IV B Semester II Tahun Ajaran 2010/2011.Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Pendekatan pembelajaran yang penulis gunakan adalah pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning. Sampel penelitian ini meliputi 26 siswa kelas IVA dan 26 siswa Kelas IVB di SDIT Nurul Falah Pagi Jakarta Utara. Instrumen penelitian berupa tes obyektif pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan empat pilihan jawaban. Validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point biserial. Koefisien reliabilitas tes 0,820 ini dihitung dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson).. Uji normalitas hasil belajar IPA siswa menggunakan uji Lilliefors. Dari hasil perhitungan normalitas untuk kelompok yang menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning didapat nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,0909> 0,173) pada α 5%, maka dengan demikian populasi berdistribusi normal. Perhitungan normalitas kelompok yang menggunakan model pendekatan pembelajaran konvensional didapat nilai iv

Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,1056 > 0,173 pada α 5%, maka dengan demikan populasi distribusi normal. Uji homogenitas hasil belajar IPA siswa menggunakan uji fisher. Diperoleh Fhitung = 1,29 Ftabel = 1,95. Pada α = 0,05 dengan dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 25, ternyata Fhitung < Ftabel, maka disimpulkan data hasil belajar IPA siswa bervarians sama. Uji hipotesis menggunakan uji t, diperoleh thitung = 5,08, ttabel = 2,031 pada α = 0,05 dan dk = 50. Ternyata thitung = 5,08 > ttabel = 2,031 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara. Pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning ini lebih cocok diterapkan dalam proses pembelajaran disekolah dibandingkan dengan model pendekatan konvensional. Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), hasil belajar, IPA.

v

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan manusia kepada jalan kebenaran. Amin. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta. Skripsi ini tersusun tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada : 1. Dr. Sukardi, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA yang telah banyak berjuang dibidang pendidikan dalam usahanya melahirkan guru-guru yang profesional yang berintelektual dan berakhlak islami. 2. Drs. Kusmajid Abdullah, M.Pd, Ketua Program Studi S-I PGSD yang telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga proposal skripsi ini dapat disusun dengan baik. 3. Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik.

vi

4. Gufron Amirullah, M.Pd, Pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan, sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis. 6. Yang tercinta orang tua (Bapak Sudiyono dan Mamah Suwarti), kakakkakakku (Mba Ninuk dan Mba Nuning) dan adiku (Intan), dengan penuh kesabaran telah mendoakan, mendukung dan membantuku baik moril maupun materil untuk dapat segera menyelesaikan studi. 7. Yang tersayang keponakan-keponakanku (Rahfin, Revania, Regita dan Renita) yang dengan penuh keceriaan telah memberikan semangat dan motivasiku untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini. 8. Yang terkasih (Budi Ayatno) yang dengan penuh kasih sayang telah memberikanku semangat dan doanya untukku untuk dapat menyelesaikan skripsi

ini.

9. Yang terindah teman-teman Mahasiswa PGSD S1 Tahun 2007 khususnya genk KM (Ai, Omah, Iil, Kiki, Tika, Septi, Febi, dan Sovi) yang dengan penuh kebahagiaan memberikan keceriaan dan semangat untukku dalam mengisi saat-saat terpenting dalam hidupku. Penulis berdoa semoga amal kebaikan yang diperbuat senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT dan bagi yang melakukannya akan selalu dilimpahkan rizki dan selalu dalam lindungan-Nya.

vii

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam penyusunan skripsi ini, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis sendiri. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca sekalian. Amin Ya Rabbal Alamin...... Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2011

Peneliti

viii

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................... …i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................................................... ...ii LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................................................................... ..iii ABSTRAK ................................................................................................................................... ..iv PRAKATA ................................................................................................................................... ..vi DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ..ix DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... ..xi DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................................... .xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................................... xiii Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah .............................................................................................................. 7 D. Perumusan Masalah .............................................................................................................. 7

ix

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 7 F. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 8 Bab II : Kerangka Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar ........................................................................................................ 9 2. Hakikat Hasil Belajar ........................................................................................................ 3 3. Hakikat IPA ........................................................................................................ 5 4. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ........................................................................................................ 8 5. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ........................................................................................................ 3 6. Perubahan Fisik Bumi24 7. Hakikat Pendekatan konvensional33 B. Kerangka Berpiki 36 C. Hipotesis Penelitian 37 Bab III : Metodologi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................................................. 39 B. Metodologi Penelitian .............................................................................................................. 39 C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................................................................. 40 D. Definisi Operasional .............................................................................................................. 41 E. Teknik Pengumpulan Data

x

1. Validitas Instrumen 42 2. Reabilitas Instrumen 43 3. Teknik Analisis Data 45 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data …………………………………………............... .............................................................................................................. 47 B. Pengujian Persyaratan Analisis .............................................................................................................. 53 C. Pengujian Hipotesi .............................................................................................................. 54 D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................................................. 55 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ........................................................................................................... 58 B. Implikasi ........................................................................................................... 58 C. Saran ........................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................................................... 62 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 167

xi

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Data Hasil Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Siswa Kelas IVB (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi…… 4 7 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas IVB Sebagai Kelas Eksperimen Di SDIT Nurul Fallah Pagi ... ................. 48 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas IVA Sebagai Kelas Kontrol Di SDIT Nurul Fallah Pagi ........................ ................. 50 Tabel 4.4. Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (kelas kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi………………………………………......... 51

xii

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1. Histogram Hasil Belajar IPA Kelas IVB Sebagai Kelas Eksperimen Di SDIT Nurul Fallah Pagi ............................ ................. 49 Grafik 4.2. Histogram Hasil Belajar IPA Kelas IVA Sebagai Kelas Kontrol Di SDIT Nurul FallahPagi.................................... ................. 52

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran

2 3 4 5 6 7 8

Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran

17 18 19 20 21

Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran

22 23 24 25 26 27 26 27

Halaman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen) .............................................................62 Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................... ................. 82 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) ................ ................. 89 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol) ...... ................. 93 Kisi-kisi Penulisan Naskah Soal .................................. ................. 109 Soal Instrumen Penelitian ............................................ ................. 115 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian ................... ................. 120 Tabel Perhitungan Instrumen Uji Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ................................. ................. 122 Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ............................................... ................. 123 Tabel Perhitungan Instrumen Uji Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ........................ ................. 128 Perhitungan Instrumen Uji Reliabilitas Butir Soal Hasil Tes IPA Siswa .................................................. ................. 129 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV B (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Falah Pagi ............... ................. 131 Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen (IV B)....... ................. 132 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV A (Kelas Kontrol) SDIT Nurul Falah Pagi ..................... ................. 139 Perhitungan Normalitas Kelas Kontrol (IV A) ............ ................. 140 Uji Homogenitas Di Kelas IVA Dan Kelas IVB SDIT Nurul Falah Pagi ................................................ ................. 146 Analisis Uji Statistik .................................................... ................. 148 Nilai Kritis Uji Liliefors................................................ ................. 152 Nilai-nilai Dalam Distribusi-t ...................................... ................. 153 Nilai Persentil Untuk Distribusi F ................................ ................. 154 Luas Bawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke Z ................................................................... ................. 157 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV A ......... ................. 158 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV B .......... ................. 159 Surat Izin Riset Dari Kampus ...................................... ................. 160 Surat Pengantar Dari Sekolah SDIT Nurul Falah ....... ................. 162 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing I ................. 164 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing II ................. 165 Pernyataan .................................................................... ................. 166 Daftar Riwayat Hidup .................................................. ................. 167

xiv

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan sangatlah penting bagi manusia karena didalam pendidikan, ia akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar, proses inilah yang menghasilkan perubahan-perubahan tersebut. Ini sesuai dengan pernyataan G. Thompson yang dikutip oleh Hera menyatakan bahwa : “ Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang menetap di dalam kebiasaankebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. 1 Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan manusia

dapat

memperoleh

berbagai

pengetahuan

dan

dapat

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat diterapkan di dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah perlu ditingkatkan terutama pada tingkat Sekolah Dasar. Karna pada tingkat Sekolah Dasar seseorang mulai

                                                              1

Hera Lestari Mikarsa, dkk. 2007. Pendidikan Anak di SD.Jakarta : Universitas Terbuka. hlm 1.3. 

1

2

menerima berbagai pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling dasar dalam pendidikan formal. Di dalam pendidikan Sekolah Dasar, siswa mulai mempelajari dan memahami apa saja yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan di Sekolah Dasar. Di dalam Kurikulum pendidikan sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran pokok yang harus dikuasai siswa. Salah satunya adalah IPA atau yang lebih dikenal saat ini Sains merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya

untuk

membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan di lapangan masih ditemui bahwa pembelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi peserta didik. Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan IPA dalam aplikasi sehari-hari menjadi penyebab mereka lekas bosan dan tidak tertarik pada

3

pelajaran IPA, disamping pengajar IPA yang mengajar secara monoton dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) yang teramati selama ini belum optimal. Diantaranya adalah Pudyarto (1996) yang dikutip oleh Gufron menyatakan bahwa : Proses belajar mengajar (PMB) yang dipraktikkan selama ini tidak mampu mengembangkan dan membentuk kemandirian peserta didik, melainkan mengarah kepada pembentukan sikap yang pasif, kurang percaya diri, dan tidak terlatih berfikir kritis guna mengembangkan penalarannya. 2 Hal ini terlihat jelas dalam pendidikan di beberapa sekolah dasar yang masih menerapkan sistem pembelajaran yang cenderung monoton dan membuat siswa menjadi jenuh dalam mengikuti pelajaran. Salah satu sekolah yang masih terlihat menggunakan sistem pembelajaran yang cenderung monoton adalah SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara. System pembelajaran di sekolah ini masih hanya sekadar guru menstranfer ilmu saja tapi siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan siswa tidak dilatih untuk berfikir kritis melalui percobaan-percobaan yang dilakukan oleh siswa, karna pada dasarnya guru hanya menggunakan model pendekatan pembelajarn konvensional saja atau yang lebih di kenal saat ini yaitu metode ceramah atau metode ekspositori.

                                                              2

Gufron Amirullah. 2007 .Jurnal Visi. Jakarta : Uhamka. hlm. 113. 

4

Oleh karena itu pengembangan metode pembelajaran yang tepat harus selalu dilakukan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar- mengajar dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan sesuatu. Namun pendekatan konvensionalah yang banyak dominan digunakan oleh para ahli. Pendekatan konvensional yang digunakan di banyak sekolah, cenderung membuat para siswa belajar konsep-konsep secara abstrak, belajar konsep-konsep tanpa melalui proses penggunaan konsep-konsep tersebut atau belajar konsep-konsep tanpa mengalami atau mengamati acuan konkrit konsep-konsep. Belajar yang demikian cenderung bersifat menerima pengetahuan bukan membangun sendiri pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. IPA merupakan proses pembelajaran dengan pemberian pengalaman langsung untuk memahami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah agar dapat menjadi usaha bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan dan pamahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Di dalam pembelajaran IPA terdapat materi yang menjelaskan tentang perubahan fisik bumi, yang mencakup faktor-faktor penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari adanya perubahan lingkungan.IPA sebagai

5

ilmu yang mempelajari tentang alam alam sekitar untuk dapat diamati

dapat menggunakan lingkungan

dan dicari penyebab dari adanya

perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk itu di dalam pembelajaran IPA seorang

guru

harus

menggunakan

metode,

pendekatan

model

pembelajaran dan strategi yang tepat agar apa yang dipelajari oleh siswa dapat dimengerti dengan baik. Terdapat pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar-mengajar

di

sekolah,

salah

satunya

adalah

pendekatan

pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Untuk itu pendekatan CTL dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA di sekolah, agar siswa termotivasi untuk memahami dan mencari sendiri setiap makna yang dipelajari oleh siswa. Akan tetapi pendekatan pembelajaran CTL, saat ini masih belum banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan melakukan pendekatan lain yaitu pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) disingkat dengan CTL, dimana siswa belajar untuk mencari sendiri makna dari apa yang telah dipelajarinya dan guru hanya bersifat sebagai pembimbing atau fasilitator saja, sehingga siswa termotivasi untuk berfikir kritis dalam memahami sesuatu malaui apa yang dipelajarinya. Akan tetapi dalam pendekatan CTL ini, guru

6

memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggubakan pendekatan lainnya.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah yang relevan dalam penelitian ini yakni : 1. Mengapa sebagian siswa mengalami kesulitan dan cenderung bosan dengan pembelajaran IPA? 2. Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi pemahaman siswa di dalam meningkatkan hasil belajar siswa ? 3. Apakah pendekatan konvensional dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDIT Nurul Falah sudah efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 4. Apakah penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) efektif dan dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa? 5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan pendekatan kontekstual( Contextual Teaching and Learning) dengan pendekatan konvensional?

C. Pembatasan Masalah Setelah memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, juga karena keterbatasan penulis dalam waktu, sarana dan

7

prasarana, pengetahuan menulis, maka penulis telah fokus lebih mendalam, serta lebih teliti penulis hanya membatasi permasalahan pada pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dengan pokok bahasan perubahan fisik bumi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Cilincing Jakarta Utara.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi serta pembatasan masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah penggunaan pendekatan kontekstual (contexstual Teaching and Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah, Cilincing Jakarta Utara”

E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa di SDIT Nurul Falah Cilincing Jakarta Utara.

F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian tersebut diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya : 1. Penulis

8

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dalam menambah wawasan tentang model pendekatan pembelajaran IPA di SD. 2. Guru Melalui hasil ini, diharapkan dapat memberikan motivasi bagi guru dan sebagai masukan dalam memilih model pendekatan pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan model

pendekatan

CTL (Contextual Teaching and

Teaching) dalam meningkatkan hasil belajar siswa . 3. Siswa Memberikan motivasi dan mendorong siswa untuk dapat berfikir kritis dalam memahami setiap materi yang diajarkan melalui pengalaman yang telah didapat oleh siswa. 4. Sekolah Sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas dan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar Sejak manusia diciptakan, sebenarnya ia telah melaksanakan aktivitas belajar. Oleh karena itu, dikatakan bahwa aktivitas belajar itu telah ada sejak adanya manusia. Belajar merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia, karna manusia

adalah makhluk belajar yang di dalam

dirinya terdapat potensi untuk diajar. Belajar merupakan perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan dari belajar itu sendiri adalah adanya perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. 3 Banyak para ahli yang berpendapat mengenai arti belajar dalam unsur perubahan seseoorang diantaranya menurut Bower dan Hilgard yang dikutip oleh Udin yang menyatakan bahwa : “ Belajar mengacu pada perubahan perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan”. 4

                                                              3

Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 1011 4 Udin S Winatapura,dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 1.8.

9

10

Belajar menurut psikologi behavioristik yang dikutip oleh Ali menyatakan bahwa : “ Belajar adalah suatu control instrument yang berasal dari lingkungan.

5

Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan

dengan mencoba-coba (Trial and Error). Mencoba-coba ini dilakukan manakala seseorang tidak tahu bagaimana harus memberikan respon atas sesuatu. 6 Dari definisi tersebut jelas bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan saja tetapi meliputi seluruh kemampuan individu, yang berpusat pada : a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor). b. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. c. Perubahan yang relatif menetap. Artinya belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.

                                                              5 6

Ali Imron. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. hlm. 5 Ali Imron. Ibid. hlm. 8

11

Menurut psikologi kognitif menyatakan bahwa belajar adalah sebagai suatu usaha untuk mengerti tentang sesuatu. Usaha untuk mengerti tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif oleh pembelajar. 7 Belajar menurut pandangan psikologi humanistik

manyatakan

bahwa : “ Belajar merupakan cara memberikan kebebasan yang sebesarbesarnya kepada individu. 8 Kebebasan dalam hal ini adalah kebebasan individu untuk berfikir dan mengeluarkan ide-ide dari apa yang telah dipelajarinya dan dipahami oleh individu melalui proses balajar. Perubahan belajar dapat terjadi apabila seseorang telah mengalami proses belajar- mengajar. Bell-Gredler yang dikutip oleh Udin menyatakan bahwa : “ Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh dari secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat”. Rangkaian belajar tersebut dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal dan pendidikan nonformal. 9 Menurut pandangan psikologi gesalt, menyatakan bahwa : “ Belajar terdiri atas hubungan respon yang sederhana tanpa adanya pengulangan ide atau proses berfikir. 10

                                                              7

Ali Imron,dkk. Ibid. hlm. 10 Ali Imron,dkk. Ibid. hlm. 11 9 Udin,dkk.Op cit. hlm. 1.5 10 Ali Imran. Op cit. hlm.14 8

12

Di mana dalam proses pendidikan ini, manusia mengalami proses perubahan belajar yang ditandai dengan adanya keingintahuan seseorang terhadap sesuatu, sehingga melalui proses belajar mengajar manusia mendapatkan pengalaman dan diikuti dengan perubahan dari apa yang telah dipelajarinya. Semakin aktif seseorang berinteraksi dalam proses belajar mengajar semakin baik pula perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar. Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud hakikat belajar adalah suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha mendewasakan dirinya melalui pengetahuan yang telah didapatkan melalui proses belajar. Dimana dalam proses belajar tersebut ditandai dengan perubahan-perubahan pada diri individu seseorang. Perubahan yang ditimbulkan dari adanya proses belajar meliputi : perubahan sikap dan tingkah laku, pola pikir, pemahaman dalam memahami sesuatu, dan keterampilan melalui pengalaman yang telah dialaminya memalui proses belajar yang terjadi secara terus-menerus.

13

2. Hakikat Hasil Belajar Tujuan proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah sejumlah hasil yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman yang dikutip oleh Asep bahwa : “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. 11 Setelah melalui proses belajar maka siswa dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Nana Menyatakan bahwa : Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 12 Dari uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Purwanto berpendapat bahwa : “Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”. 13 Sedangkan menurut Purwanto hasil

                                                              11

Asep Jihad, dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi Pressindo. hlm. 14 Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. hlm.22 13 Purwanto.2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm. 45 12

14

belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar 14. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indicator untuk mengetahui hasil perstasi belajar siswa, ini sesuai Degeng yang dikutip oleh Made menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda”. 15 Hasil

belajar

mempunyai

peranan

penting

dalam

proses

pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar diperoleh dari evaluasi pembelajaran. Evaluasi itu sendiri menurut Wand dan Brown menyatakan bahwa :” Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 16 Menurut Dimyanti berpendapat bahwa “Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar”. 17 Dari uraian tersebut telah dipaparkan, maka hakikat hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil akhir pengambilan keputusan mengenai                                                               14

Purwanto. Ibid. hlm. 46 Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. hlm. 6 16 Syaiful Bahri. Op cit. hlm. 50 17 Dimyanti,dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 200 15

15

tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.

3. Hakikat Sains (IPA) 1. Pengertian IPA Secara umum IPA didefinisikan sebagai suatu sistem dalam mempelajari alam melalui pengumpulan data dengan cara observasi dan percobaan yang terkendali. Setelah data dikumpulkan baru dapat dikemukakan teori yang lebih jauh untuk menjelaskan apa yang telah diteliti. 18 IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Powler yang menyatakan bahwa : IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. 19   Akan tetapi IPA juga sering digambarkan hanya sekedar kumpulan hukum dan catalog dari fakta-fakta yang tidak berhubungan. Gambaran yang sempit tersebut akhirnya akan mempengaruhi cara menyikapi IPA sebagai hal yang rumit dan membosankan.                                                                   18 19

Tim Penyusun.2008. Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Negri Jakarta. hlm. 196 Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Membelajarkankan IPA di Sekolah Dasar. hlm. 2

16

IPA mempelajari tentang sebab akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang sistimatik dari gejala - gejala alam. H.W. Powler mendefinisikan pengertian tentang sains sebagai “ Systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction “. Terjemahan bebasnya adalah, “ Ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi “ 20. Selain itu, Nash 1993 yang dikutip oleh Usman Samatowa dalam bukunya The Nature of Sciences menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia bersifat analisis,

lengkap, cermat, serta

menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. 21 Secara singkat dapat dikatakan IPA merupakan suatu usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar dan dijelaskan dengan penalaran yang valid sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul. 22 Jadi, IPA mengandung tiga hal, yaitu proses (usaha manusia

                                                              20

http://wdsains.blongspot.com/03/02/2011/hakikat ipa Usman Samatowa. Log cit. hlm. 2 22 Budi Akbar. 2010. Kumpulan Materi PLPG. Jakarta : Uhamka. hlm.37 21

17

memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya tepat),, dan produk (kesimpulan yang betul). IPA juga dikatakan sebagai suatu objek atau pokok bidang studi yang membahas kenyataan, fakta-fakta, teori-teori untuk menggambarkan tentang kerja dari alam. Menurut Paolo dan Martin yang dikutip oleh Budi menyatakan bahwa IPA untuk anak-anak mencakup kegiatan-kegiatan seperti : “Mengamati yang terjadi, mencoba memahami yang terjadi, mempergunakan pengetahuan baru untuk diramalkan apa yang akan terjadi dan menguji ramalan-ramalan di bawah konddisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar”. 23 IPA membahas kenyataan, fakta-fakta dan teori-teori melalui kerja yang dilakukan untuk dapat memecahkan ilmu-ilmu yang terdapat di alam ini yang pada akhir didapatkan produk sains (hasil IPA) yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. Sehingga dengan belajar sains, siswa belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam kehidupan, karena seluruh aktivitas/kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan di alam merupakan peristiwa IPA. Berdasarkan analisis laporan proyek sintesis, sains dapat disimpulkan bahwa pengajaran IPA orientasinya harus berubah, tidak lagi menekan pada struktur keilmuannya dan menyiapkan siswa untuk menjadi saintis semata, tetapi harus lebih manusiawi dan membekali siswa untuk

                                                              23

Budi Akbar. Ibid. hlm.38

18

menghadapi maslah-masalah yang berhubungan dengan sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 24 definisi tersebut maka hakikat IPA dalam penelitian ini adalah sebagai proses yang merujuk pada suatu aktivitas ilmiah atau kerja cara memperoleh hasil IPA. Dalam mengajar IPA tidak berarti hanya menstransfer materi IPA yang terdapat dibuku lebih jauh siswa diajak masuk ke dalam alam yang konkret melalui cara mengajak siswa melakukan pengamatan sendiri untuk menemukan jawaban dari apa yang diamati.

4. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam proses pembelajaran begitu banyak pendekatan yang digunakan akan tetapi kebanyakan pendekatan tersebut berdasarkan konsep semata tanpa dibekali peserta didik dalam memecahkan masalah dengan kemampuan yang dimilikinya dalam kehidupan nyata. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya, ini sesuai dengan sagala yaitu : Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 25 Pendekatan yang menekan pada kehidupan dengan situasi dunia nyata peserta didik yang menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya                                                               24 25

Nono Sutarno. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 9.12 Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. hlm. 87

19

dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, ini sesuai dengan pendapat Wina bahwa : Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. 26 Menurut Depdiknas yang dikutip oleh Dody menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari. 27 Dalam kontek CTL, pembelajaran harus membantu peserta didik untuk membangun sendiri pengetahuannya dan dapat memecahkan masalah dari apa yang dipelajarinya. Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, yaitu : a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

                                                              26

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. hlm.253 27 Dharma Kesuma,dkk 2010. Contextual Teaching and Learning. Garut : Rahayasa Research and Training. hlm.58   

20

b. Pembelajaran

yang

kontekstual

adalah

belajar

dalam

rangka

memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya. c. Pemahaman

pengetahuan

(understanding

knowledge),

artinya

pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya garus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehngga tampak perubahan perilaku siswa. e. Melakukan

refleksi

(reflecting

knowledge)

terhadap

strategi

pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sevagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi. Karakteristik pembelajaran kontekstual melibatkan 7 asas utama dalam pembelajaran yakni : konstruktivisme, inkuiri, bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata. Proses belajar-mengajar akan lebih efektif bila dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Ihat menyatakan bahwa :

21

Pembelajaran CTL merupakan upaya pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 28 Pendekatan CTL bertujuan membantu para peserta didik melihat makna pada materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka, konteks pribadi, social dan budaya mereka. Dalam CTL terrdapat delapan komponen, yaitu : 1. Membuat hubungan-hubungan yang bermakna. 2. Melakukan pekerjaan yang berarti. 3. Melaksanakan proses belajar yang diatur sendiri. 4. Bekerja sama. 5. Berfikir kritis dan kreatif. 6. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang.. 7. Mencapai standar tinggi. 8. Menggunakan penilaian otentik. Di

dalam

pembelajaran

Contextual

Teaching

and

Learning

mengajarkan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam berfikir kritis dan kreatif serta memberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian berfikir siswa dalam tingkatan yang lebih tinggi dalam dunia nyata. Sesuai dengan pendapat Elaine yang mendefinisikan CTL sebagai :                                                               28

Ihat Hatimah,dkk. 2007. Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 9.17

22

Sebuah system yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung dan bagian-bagian ini terjalin satu sama lain sehingga menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan secara terpisah. Bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan proses yang berbeda, yang digunakan secara bersama-sama, memampikan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna. 29 Menurut D’ Arcangelo yang dikutip oleh Elaine menyatakan bahwa : Para ilmuwan mengemukakan bahwa “ anak-anak lebih kompeten dan dapat belajar lebih baik daripada yang telah diperkirakan dalam teoriteori. Salah satu yang paling menakjubkan dari anak-anak adalah keterbukaan mereka pada informasi baru dan kemauan mereka untuk berubah”. 30 Berfikir kritis dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah dan berfikir kreatif untuk mempelajari masalah sacara sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi orisional. Contextual teaching and learning adalah model pembelajaran yang menekan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental. 31 Di dalam penelitian ini pada hakikat pendekatan

kontekstual

adalah suatu pendekatan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan dunia nyata peserta didik serta melibatkan peserta didik dalam mencari makna atau konteks itu sendiri di dalam materi akademik yang siswa pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik                                                               29

Elaine B Johnson. 2010. Contextual Teaching dan Learning. Bandung : Kaifa. hlm. 65 Elaine. Ibid. hlm. 184 31 Wina Sanjaya. Op cit. hlm. 270 30

23

dengan konteks dalam kehidupan sehari mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, social dan budaya siswa.

5. Tujuan Pembelajaran IPA di SD Menurut Kurikulum 2004 yang berbasis pada kompetensi (Depdiknas, 2003) tujuan pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar pada prinsipnya membekali siswa untuk memiliki kemampuan berbagai cara untuk “mengetahui” dan “cara mengerjakan” yang dapat membantu siswa dalam mamahami alam sekitar.

32

Sedangkan secara rinci, tujuan

pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah: a) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA, teknologi dan masyarakat. b) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. c) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. d) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. e) Menghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

                                                              32

Muslichach Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. hlm. 23

24

6. Perubahan Fisik Bumi A. Faktor Penyebab lingkungan fisik 1. Faktor Angin Angin sepoi-sepoi sangat nyaman terasa di badan, terutama di daerah panas. Angin juga membantu penyerbukan berbagai tanaman untuk menghasilkan buah. Angin kencang dengan kecepatan tinggi dapat menimbulkan kerusakan di permukaan bumi. Angin kencang sambil berputar disebut angin puting beliung. Angin ini dapat menyapu segala yang ada di permukaan bumi, rumah-rumah, kendaraan bahkan pohonpohon juga dapat terangkat dan rusak. Di Amerika, angin ini terkenal dengan nama angin Tornado. Angin ini biasanya disebut badai atau topan. Hujan badai sering terjadi di laut, jika anginnya sampai ke pantai menyebabkan kerusakan yang parah di pantai karena kecepatan angin dapat lebih dari 100 km/jam. Kadang-kadang air laut jadi pasang dan terjadi banjir. Badai yang pernah terjadi di beberapa negara, misalnya Badai Catrina dan Badai Nina. Badai gurun terjadi di gurun pasir karena angin kencang meniup gurun pasir dan menyebabkan permukaan gurun berubah-ubah. Badai salju kadang-kadang terjadi karena angin bertiup kencang ketika turun salju. Angin menerbangkan butiran-butiran es menyebabkan pemandangan menjadi terbatas. Akibat badai salju sering terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

25

Angin Tornado

2. Faktor Hujan Hujan sangat dinantikan oleh manusia, terutama para petani untuk mengairi sawah atau lahan pertaniannya. Banjir sering terjadi di manamana akibat hujan. Di perkotaan, banjir dapat disebabkan oleh air hujan yang tidak tertampung lagi di sungai-sungai untuk dialirkan ke laut. Banjir di suatu kota dapat saja terjadi akibat banjir kiriman dari kota lain yang mengalami hujan deras. Debit air sungai meningkat dan air sungai dapat meluap di daerah yang sungainya sudah dangkal. Di daerah pegunungan yang gundul kadang-kadang terjadi bencana banjir akibat hujan yang deras

26

di puncak gunung. Di gunung yang gundul air hujan dapat mengikis lapisan tanah di permukaan bahkan menyeret batu-batu, tanah, dan pohonpohon dari atas bukit. Banjir yang membawa material tersebut disebut banjir bandang. Airnya biasanya berwarna cokelat karena mengandung lumpur.

Banjir di ibu kota

27

3. Faktor Sinar Matahari Tumbuhan sangat membutuhkan sinar matahari untuk membuat makanannya melalui proses fotosintesis. Hewan juga membutuhkan sinar matahari untuk kehidupannya. Manusia memanfaatkan cahaya matahari untuk keperluan hidupnya. Mulai dari menjemur pakaian sampai membuat pembangkit listrik tenaga surya. Namun, cahaya matahari juga dapat membawa dampak yang tidak diharapkan oleh manusia. Ketika musim kemarau yang panjang, cahaya matahari dapat menyebabkan keretakan pada tanah dan batuan. Cahaya matahari pun dapat membakar pepohonan atau rerumputan yang kering. Sehingga terjadilah kebakaran hutan. Daratan yang tadinya hijau ditumbuhi pepohonan yang rindang, kemudian berubah menjadi daratan yang gundul dan tandus.

28

Tanah Kekeringan 4. Faktor Gelombang Air laut Ombak terjadi karena gelombang air laut. Pantai yang landai dapat terjadi akibat batu karang di pantai terus menerus terhantam ombak air laut. Batu karang hancur menjadi butiran pasir yang halus terhampar luas.Jika pasir berasal dari batu karang berwarna putih pantai ini dikenal dengan nama pasir putih. Pantai yang curam dengan batu karang yang terjal terjadi karena hempasan gelombang air laut yang sangat kuat mengikis batu karang dalam waktu beribu-ribu tahun. Pada pantai ini ada batu karang yang membentuk gua-gua dan dikenal dengan nama karang bolong. Pengikisan daratan oleh gelombang air laut menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Peristiwa ini ini disebut Abrasi. Abrasi

29

yang telah terjadi menimbulkan pantai-pantai yang sangat indah. Abrasi dapat pula menimbulkan masalah, contohnya air laut sampai ke daratan bahkan sampai ke pemukinan penduduk bahkan ada pula pulau-pulau kecil yang tenggelam. Pencegahan abrasi di pantai-pantai yang landai, yaitu dengan pelestarian hutan bakau di sepanjang pantai.

Abrasi B. Cara Pencegahan Kerusakan Lingkungan 1. Cara Mencegah Banjir dan Tanah Longsor Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Banjir dapat merusak dan mengubah

30

lingkungan dengan cepat. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir antara lain: - Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah disediakan. -

Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.

- Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol agar tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga. Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak dapat lagi menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada tanah yang miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor. Hal itu terjadi karena tidak ada akar tumbuhan yang dapat menahan tanah tersebut. Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling mengikat dan mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu, air yang ada di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga kandungan air dalam tanah tidak berlebih. Pencegahan longsor dapat dilakukan sebagai berikut : - Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau tidak ada tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan. - Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan (terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor. - Jangan membuat tempat tinggal di daerah rawan longsor, seperti di kaki bukit, kaki tebing, atas bukit, dan atas tebing. 2. Cara Mencegah Erosi Tanah dan Abrasi

31

Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan masih dipenuhi tumbuhan, kemung kinan erosi tanah terjadi sangat kecil. Jika suatu daerah dipenuhi tumbuhan, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah. Air hujan tertahan terlebih dahulu oleh daun-daun tumbuhan sehingga jatuhnya air ke atas tanah tidak terlalu cepat. Selain itu, akar tumbuhan akan lebih mengikat dan menahan tanah dengan baik. Oleh karena itu, penyerapan air pun dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan angin yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena pengikisan permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang. Sementara itu, hutan yang gundul, tidak ada daun-daun tumbuhan yang menahan jatuhnya air ke atas tanah dan menahan hem busan angin. Air hujan jatuh langsung ke atas tanah dan membawa butiran tanah bersama aliran air. Selain itu, angin dapat mengikis permukaan tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah tanah menjadi tandus dan tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan tanah yang subur ikut terkikis air. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah erosi adalah melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mencegah penebangan secara liar dan

32

berlebih. Reboisasi adalah menanami kembali hutan-hutan gundul dengan tumbuhan yang sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah kosong dan tidak termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat mencegah dan mengurangi erosi tanah. Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut terjadi akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Abrasi dapat menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan ombak. Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai. Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan tempat tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah habis. Selain itu, lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal ini dapat mempercepat proses abrasi yang terjadi di daerah pantai. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, yaitu: - Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan semula seperti adanya hutan bakau dan hutan pantai. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai dapat dengan cara reboi sasi dan penghijauan. - Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia maka harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti batu-batu besar, dinding, atau beton.

33

7. Hakikat Pendekatan Konvensional Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar terdapat beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan konvensional atau pengajaran tradisional. Burrowes (2003) menyatakan bahwa :“pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi

materi-materi

menghubungkannya

dengan

yang pengetahuan

dipresentasikan, sebelumnya,

atau

mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata”. 33 Pembelajaran

konvensional

memiliki

cirri-ciri,

yaitu

:pembelajaran berpusat pada guru, terjadi passive learning, interaksi di antara siswa kurang, tidak ada kelompok-kelompok kooperatif, dan penilaian bersifat sporadis. Djamarah (1996) pendekatan pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. 34 Depdiknas, Dalam pembelajran konvensional, cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat                                                               33 34

http://edukasi.kompasania.com/01.02.2011/ pendekatan konvensional http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/06/02/2011

34

konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hafalan mengacu

pada

penghafalan

fakta-fakta,

hubungan-hubungan,

prinsip, dan konsep. 35 Pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pentransfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tersebut sama halnya dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ekspositori.

Yamsudin

Maknum

yang

dkutip

oleh

sagala

mengemukakan bahwa : guru menyajikan materi dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa hanya menyimak dan mencerna matri yang disampaikan dengan teratur dan tertib. 36 Pendekatan konvensional memiliki beberapa kelemahan, yakni : a.

Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan

mendengarkan. b. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.

                                                              35 36

http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/06/02/2011 Syaiful Sagala. Op cit. hlm. 79

35

c.

Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang

kritis. d. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi. Wallace mengatakan bahwa : pendekatan konvensional memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagai mana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima. 37 Di dalam penelitian ini, hakikat pendekatan konvensional adalah suatu pendekatan yang memberikan konsep-konsep pengetahuan yang masih bersifat abstrak dan sulit dipahami dengan baik oleh siswa. Proses belajar dengan menggunakan pendekatan ini memiliki ciri-ciri yaitu : pembelajaran berpusat pada guru, interaksi diantara siswa kurang, dan pembelajaran berlangsung secara pasif karna siswa hanya menerima materi saja tanpa dibimbing secara lebih lanjut untuk memahami materi yang diajarkan dengan baik.

                                                              37

http://sunartombs.wordpress.com/06/02/2011/ pendekatan konvensional

36

B.

Kerangka Berpikir Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas, terdapat kaitan erat antara pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

tertentu terhadap hasil belajar siswa.

Untuk itu, dalam pembelajaran IPA, seorang guru haruslah menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dan memacu siswa

untuk

dapat

mengamati,

memahami,

dan

mampu

memecahkan masalah dari setiap percobaan yang diamati. Pendekatan pembelajaran adalah suatu antar usaha dalam aktivitas kajian, atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan individu

atau

kelompokmelalui

penggunaan

metode-metode

tertentu secara efektif.pendekatan pembelajaran yang digunakan mempengaruhi bagaimana siswa dalam belajar. Hasil belajar akan maksimal apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa. Di dalam dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), guru dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

nyata

siswa

sehari-hari,

sehingga

guru

dapat

mempermudah siswa untuk menyerap pelajaran yang disampaikan. Melalui percobaan-percobaan ilmiah yang dilakukan

dalam

pendekatan ini dapat membantu siswa untuk dapat mencari makna di dalam materi akademik yang telah dipelajari dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

37

Diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya tersebut menggunakan kemampuankemampuan yang telah ia dapatkan dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

akan lebih menarik dan memberikan motivasi

tersendiri bagi siswa untuk dapat mengembangkan kecerdasankecerdasan yang dimiliki siswa melalui berfikir kritis dan kreatif dalam menemukan makna dari apa yang telah dipelajari dan mendorong siswa untuk mengeluarkan bakat yang terpendam dalam diri siswa. Pendekatan ini sangatlah baik digunakan untuk dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan merubah sistem pendidikan yang cenderung monoton sehingga dapat memberikan suatu proses belajar-mengajar yang diminati oleh siswa.

C.

Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu : Ho : Tidak ada pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah, Cilincing Jakarta Utara.

38

Ha : Ada pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah,

Cilincing Jakarta Utara.

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDIT Nurul Falah beralamat di Komplek TNI AL di jalan Dewa Kembar, Cilincing Jakarta Utara. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dimulai pada bulan Februari-Mei 2011.

B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan pendekatan konvensional yang digunakan guru terhadap hasil belajar IPA siswa. Pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan pendekatan CTL, dan kelompok kontrol yaitu siswa yang diberikan perlakuan dengan pendekatan konvensional serta yang akan dilihat hasilnya adalah hasil belajar siswa setelah peneliti menggunakan pendekatan CTL dan pendekatan konvensional.

39

40

Salah satu kelas sebagai kelompok eksperimen, yaitu siswa kelas IVB yang akan menerima pelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dengan pokok bahasan perubahan fisik bumi, dan kelas kontrol yaitu siswa kelas IVA dengan menggunakan pendekatan konvensional dengan pokok bahasan yang sama.

C. Populasi dan Sampel Penelitian. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDIT Nurul Falah yang berjumlah 52 orang siswa, kelas IV B (kelas eksperimen) yang diberi perlakuan dengan pendekatan CTL yang berjumlah 26 orang siswa dan kelas IV (kelas kontrol) A yang diberi perlakuan pendekatan konvensional yang berjumlah 26 orang siswa dan kelas kontrol yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV.

2. Sampel Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam penelitian. 38 Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Artinya seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian.

                                                              38

Toha Aggoro. Ibid. Hlm. 53

41

D. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan deskripsi tentang variabel yang diteliti. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan CTL, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar yaitu hasil belajar IPA tentang perubahan fisik bumi. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dalam pendekatan pembelajaran CTL ini diharapakan langkahlangkah yang digunakan dengan mengaitkan antara materi pelajaran dengan lingkungan sekitar siswa ini dapat dimengerti dengan baik oleh siswa. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa dari proses atau kegiatan belajar yang dapat berupa pengetahuan.

42

E. Teknik Pengumpulan Data dan Uji Coba Instrumen Pengumpulan data dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan materi perubahan fisik bumi yang diberikan setelah seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes obyektif tentang perubahan fisik bumi itu diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan CTL dan kelas kontrol yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV. Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda yaitu dengan 4 pilihan jawaban sebanyak 20 soal. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen.

1. Validitas Instrumen Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. 39 Validitas instrument dilakukan agar mengetahui ketepatan alat penilaian. Validitas instrument dilakukan dengan rumus korelasi biserial. 40

γ pbi =

Mp − Mt St

p q

Keterangan : pbi

: koefisien korelasi biseriar 

                                                             

39 40

Hari Naredi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : Uhamka. hlm. 14 Suharsimi Arikunto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. hln. 79

43

Mp

: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.

Mt

: rerata skor total

St

: standar deviasi dari skor total

P

: proporsi siswa yang menjawab betul ( p = banyaknya siswa yang menjawab benar ) Jumlah seluruh siswa

q : proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p ) Kriteria pengujian validitas instrumen :    pbi hitung

>

pbi tabel = valid 

pbi hitung
r tabel berarti reliabel dan r11 < r tabel berarti tidak reliabel. Jumlah soal yang diujikan dalam menganalisis reliabilitas adalah sebanyak 31 soal yang valid dengan hasil sebagai berikut : rhitung = 0,820. rtabel = 0,329. Karena rhitung > rtabel, maka butir-butir soal yang valid di atas dinyatakan reliabel.

                                                              42

Suharsimi Arikunto 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 231

45

3. Teknik Analisis Data Untuk

mengetahui

ada

tidaknya

pengaruh

model

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar IPA siswa, pengujian dilakukan dengan uji-t. pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

43

t=

Keterangan : X1

: skor prestasi siswa yang menggunakan model pendekatan

Contextual Teaching and Learning X2

: skor prestasi belajar siswa yang menggunakan model pendekatan konvensional

SD1

: simpangan

baku siswa yang menggunakan model pendekatan

Contextual Teaching and Learning SD2

: simpangan baku siswa yang menggunakan model pendekatan konvensional

                                                              43

Suharsimi Arikunto. Op Cit. hlm. 349

46

n1

:

jumlah sampel belajar siswa yang menggunakan model

pendekatan Contextual Teaching and Learning n2

:

jumlah sampel belajar siswa yang menggunakan model

pendekatan konvensional Kriteria pengujiannya jika t

tabel

> t

hitung

maka Ho

diterima

dan Ha

ditolak sedangkan jika t tabel < t hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dengan derajat kebebasan / dk (n1+n2-2). Sebelum analisis statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan chi-kuadrat dan uji homogenitas menggunakan uji Fisher. Kedua uji ini dilakukan sebagai syarat dari analisis data.

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

DESKRIPSI DATA 1. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.1 Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) siswa kelas IVB (kelas eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi No 1 2 3 4 5 6 7

Nama Siswa Nurul Ulfah M. Rifan Purbayu Bagus Andika Kresna Rahmalia Putri Anisa Putri Hastami Nabila Raicintka MMM M.Aswad

X (kelas eksperimen) 20 20 20 19 19 18 18 18

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Sri Indah Rahayu Adelia Irma W Siti Redita Rama wira Aliffah H Raja L Adinda Dwi Anisa Syahfryl Septian Ditya Putri N Renaldy Raam Syah Adi Mawardi Rani Sri Sundari Ninis Hermawati Rahmalia Putri Juanis Wildan faris Sasha Safira M.khafi

17 17 17 17 17 16 16 16 16 15 15 14 14 13 12 10 10 10 414

8 8

47

48

Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan fisik bumi dengan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa kelas IVB dengan skor tertinggi 20 dan skor terendah 10 pada lampiran. Nilai rata-rata 15,92, simpangan baku 3,00, median 18,38, dan modus 17,6 (perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di lampiran 13 hal 134-136). Tabel 4.2 Data hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa kelas IVB (kelas eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara No.

Skor

F

Batas Atas

Batas Bawah

Fk

Fr

3

Nilai Tengah (xi) 10,5

1.

10 – 11

9,5

11,5

3

11,5 %

2.

12 – 13

2

12,5

11,5

13,5

5

7,63 %

3.

14 – 15

4

14,5

13,5

15,5

9

15,3 %

4.

16 – 17

9

16,5

15,5

17,5

18

34,6 %

5.

18 – 19

5

18,5

17,5

19,5

23

19,2 %

6.

20 – 21

3

20,5

19,5

21,5

26

11,5 %

Σ

26

Berdasarkan hasil perhitungan data dengan model pendekatan penbelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) , maka dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :

49

     10                                                                                              9 

 

      9 

 

      8 

 

      7 

   

Frekuensi

 

 

 

 

 

 

 

     

                                                    5

      6   

 

    4 

 

 

 

 

 

    3 

 

     2 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14,5 

16,5 

18,5 

20,5 

      5 

 

 

 

 

      4 

                                                  3    

 

      3 

 

 

 

        

 

      2 

 

    

 

                    1   

 

 

 

10,5 

12,5 

 

 

 

 

Batas Nyata X

 

 

Grafik.4.1 Diagram Histogram dan Poligon kelas IVB (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara  

2. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pendekatan Pembelajaran Konvensional Data Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran konvensional diperoleh data sebagai berikut :

50

Tabel 4.3 Skor hasil belajar IPA siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (Kelas Kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi cilincing Jakarta Utara No Nama Siswa X (Kelas Kontrol) 1 Aldi 15 2 Erlina Lestari 15 3 Dony Ferdiansyah 15 4 Nadia 14 5 Ihsan Andi Nugroho 14 6 Dimas 14 7 Ramadhan Sadewo 14 8 Metha Azhar 14 9 Faiz Widi P 13 10 Diah 13 11 Inayah Farah 13 12 Farsya Az-Zahra 13 13 Intan Alfina 12 14 Azizah Rahmania 12 15 Hadistya Ramadhan 12 16 Nabila Bilqis 12 17 Candra Irsandi 12 18 Rafi 12 19 Sabrina Agita 12 20 Aldi Faryrahman 11 21 Reno Harlem 11 22 Chaerul 10 23 Ridwan 10 24 Syifa Fitriyah 9 25 Viya 8 26 Okto M 5 Σ 315 Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan fisik bumi dengan pendekatan pembelajaran Konvensional siswa kelas IVA dengan skor tertinggi 15 dan skor terendah 5 pada lampiran. Nilai rata-rata 12,11,

51

simpangan baku 2,31, median 14,26, dan modus 13,5 (perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di lampiran15 hal142-144). Tabel 4.4 Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (kelas kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi No.

Skor

F

Nilai Tengah (xi)

Batas Atas

Batas Bawah

Fk

Fr

1.

5–6

1

5,5

4,5

6,5

1

3,84 %

2.

7–8

1

7,5

6,5

8,5

2

3,84 %

3.

9 – 10

3

9,5

8,5

10,5

5

11,5 %

4.

11 – 12

9

11,5

10,5

12,5

14

34,6 %

5.

13 – 14

9

13,5

12,5

14,5

23

34,6 %

6.

15 – 16

3

15,5

14,5

16,5

26

11,5 %



26

 

Berdasarkan hasil perhitungan data dengan model pendekatan penbelajaran Konvensional , maka dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :

52

       10                                                                                 9

 

      9 

 

      8 

 

      7 

   

Frekuensi

 

 

 

 

 

      6 



 

 

     

 

      5 

 

 

 

 

 

 

 

 

      4 

 

 

 

 

     3 

     

                3 

 

      3 

 

 

 

        

     

 

 

 

 

      2 

 

    

         1       1 

 

 

                    1 

 

 

             

9,5 

11,5 

13,5 

15,5 

 

 

 

5,5 

7,5 

 

 

Batas Nyata X

Grafik 4.2 Diagram Histogram dan Poligon kelas IVA SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara (Kelas Kontrol)    

 

 

 

 

 

 

53

B.

Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf signifikan 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut : Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Terima Ho Jika Tolak Ho Jika

< >

: Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal

Dari tes hasil belajar untuk kelompok kontrol diperoleh 0,1056 (lampiran 145-146) dan

 

=

= 0,173  pada taraf signifikan α =

0,05 untuk N= 26. Sedangkan dari pengujian tes hasil belajar untuk kelompok eksperimen diperoleh dan 

 

= 0,0909 (lampiran hal 138-139..)

= 0,173 pada taraf signifikan α = 0,05 untuk N= 26.

Dikarenakan pada kedua kelompok tidak melebihi  

yakni




: butir soal valid


r tabel Tes tidak reliabel jika r hitung < r tabel

c. Menghitung r tabel Dari tabel r product moment, diketahui bahwa dengan n = 36, harga r tabel (0,05) = 0,329.

d. Kesimpulan

139

Karena r hitung > r tabel untuk α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran tes hasil belajar.

 

140

Lampiran 12

Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDIT Nurul Falah Pagi (Kelas Eksperimen)  

No

Nama Siswa

X (kelas eksperimen)

1 2 3 4 5 6 7 88

Nurul Ulfah M. Rifan Purbayu Bagus Andika Kresna Rahmalia Putri Anisa Putri Hastami Nabila Raicintka MMM M.Aswad

20 20 20 19 19 18 18

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Sri Indah Rahayu Adelia Irma W Siti Redita Rama wira Aliffah H Raja L Adinda Dwi Anisa Syahfryl Septian Ditya Putri N Renaldy Raam Syah Adi Mawardi Rani Sri Sundari Ninis Hermawati Rahmalia Putri Juanis Wildan faris Sasha Safira M.khafi

17 17 17 17 17 16 16 16 16 15 15 14 14 13 12 10 10 10 414

18

400 400 400 361 361 324 324 324

8

     

Lampiran 13(Perhitungan Normalitas kelas eksperimen)

289 289 289 289 289 256 256 256 256 225 225 196 196 169 144 100 100 100 6818

141

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen

A. Rentangan. R = Skor Tertinggi – Skor Terendah = 20 – 10 = 10 B. Banyak Kelas. K = 1 + 3,33 Log n = 1 + 3,33 Log 26 = 1 +3,33 Log (1,41) = 1 + 4,74 = 5,74 =6

C. Panjang Interval Kelas (P). P= = = 1,6

=2

Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas IV B (Kelas Eksperimen) No. Skor F Batas Atas Batas Fk Fr Bawah 1. 10 – 11 3 9,5 11,5 3 11,5 % 2. 12 – 13 2 11,5 13,5 5 7,63 % 3. 14 – 15 4 13,5 15,5 9 15,3 %

142

4. 5. 6. Σ

16 – 17 18 – 19 20 – 21

9 5 3 26

15,5 17,5 19,5

17,5 19,5 21,5

Diperoleh sebagian data sebagai berikut: = 414 = n = 26

) sebagai berikut:

1. Rata-rata

=

=

= 15,92

2. Median (Me). Me = b + p Keterangan : Me : Median b

: batas bawah kelas median

p

: panjang kelas median

n

: banyaknya sampel

F

: jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

f

: frekuensi kelas median

diketahui : b = 17,5 ; p = 2 ; n = 26 ; F = 9 ; f = 9

Me = b + p

= 17,5 + 2 = 17,5 + 2

18 23 26

34,6 % 19,2 % 11,5 %

143

= 17,5 + 2.(0,44) = 17,5 + 0,88 = 18,38

3.

Modus (Mo)

Mo = b + p Keterangan : Mo : Modus b

: batas bawah kelas modus

p : panjang kelas modus : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus diketahui : b = 16,5 ; p = 2 ; Mo = b + p

= 16,5 + 2 = 16,5 + 2 = 16,5 + 2.(0,55) = 16,5 + 1,1 = 17,6

4. Simpagan Baku. =

=5;

=4

144

=

=

= = = 3,00

Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen SDIT Nurul Fallah Cilincing Jakarta Utara No.

y-

zi

f(zi)

s(zi)

s(zi)-s(zi)

1.

10

-5,92

-1,97

0,0244

0,1153

0,0909

2.

10

-5,92

-1,97

0,0244

0,1153

0,0909

3.

10

-5,92

-1,97

0,0244

0,1153

0,0909

4.

12

-3,92

-1,30

0,0968

0,1538

0,057

5.

13

-2,92

0,97

0,166

0,1923

0,0263

6.

14

-1,92

-0,64

0,2611

0,2692

0,0081

145

7.

14

-1,92

-0,64

0,2611

0,2692

0,0081

8.

15

-0,92

-0,306

0,3821

0,3461

0,036

9.

15

-0,92

-0,306

0,3821

0,3461

0,036

10.

16

0,08

0,026

0,508

0,5

0,008

11.

16

0,08

0,026

0,508

0,5

0,008

12.

16

0,08

0,026

0,508

0,5

0,008

13.

16

0,08

0,026

0,508

0,5

0,008

14.

17

1,08

0,36

0,6406

0,6923

0,0517

15.

17

1,08

0,36

0,6406

0,6923

0,0517

16.

17

1,08

0,36

0,6406

0,6923

0,0517

17.

17

1,08

0,36

0,6406

0,6923

0,0517

18.

17

1,08

0,36

0,6406

0,6923

0,0517

19.

18

2,08

0,693

0,7549

0,8076

0,0527

20.

18

2,08

0,693

0,7549

0,8076

0,0527

21.

18

2,08

0,693

0,7549

0,8076

0,0527

22.

19

3,08

1,026

0,8461

0,8846

0,0385

146

23.

19

3,08

1,026

0,8461

0,8846

0,0385

24

20

4,08

1,36

0,9131

1

0,0869

25.

20

4,08

1,36

0,9131

1

0,0869

26.

20

4,08

1,36

0,9131

1

0,0869

15,92 s

3,00

Menentukan Normalitas :

147

Karna


ttabel, maka H0 ditolak, ini berarti Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional.

159

Lampiran 18

NILAI KRITIS UNTUK UJI LILLIEFORS Ukuran Sampel n* 6 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30 n>30

0,01 0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 0,294 0,284 0,275 0,263 0,261 0,257 0,250 0,245 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 1,031 √n

0,05 0,381 0,337 0,319 0,300 0,285 0,271 0,258 0,249 0,242 0,234 0,227 0,220 0,213 0,206 0,200 0,195 0,190 0,173 0,161 0,886 √n

Taraf Nyata (a) 0,10 0,15 0,352 0,319 0,315 0,299 0,294 0,277 0,276 0,258 0,261 0,244 0,249 0,233 0,239 0,224 0,230 0,217 0,223 0,212 0,214 0,202 0,207 0,194 0,201 0,187 0,195 0,182 0,289 0,177 0,184 0,173 0,179 0,169 0,174 0,166 0,158 0,147 0,144 0,136 0.805 0,16.8 √n √n

0,20 0,300 0,285 0,265 0,247 0,233 0,223 0,215 0,206 0,199 0,190 0,183 0,377 0,173 0,169 0,166 0,163 0,160 0,142 0,131 0.736 √n

160

Lampiran 19

NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI-t

dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 to

α untuk uji dua fihak (two tail test) 0.50 0,20 0,10 0,05 α untuk uji satu fihak {one tail test) 0.25 0.10 1,05 0.025 1,000 3.078 6.314 12,706 0.816 1,886 2,920 4.303 0.765 1.638 2.353 3.182 0,741 1.533 2,132 2,776 0,727 1.476 2,015 2,571 0.718 1.440 1.943 2.447 0.711 1,415 1.895 2.365 0,706 1,397 1.860 2,306 0.703 1,383 1.833 2,262 0.700 1,372 1,812 2.228 0.697 1.363 1.796 2,201 0,695 1,356 1,782 2.179 0.692 1,350 1.771 2.160 0.691 1.345 1,761 2.145 0.690 1.341 1.753 2.131 0,689 1,337 1,746 2.120 0.688 1,333 1.740 2,110 0,688 1,330 1.734 2.101 0,687 1,328 1.729 2,093 0.687 1,325 1.725 2.086 0.686 1,323 1.721 2,080 0,686 1,321 1,717 2.074 0.685 1,319 1,714 2.069 0.685 1.318 1,711 2.064 0.684 1.316 1.708 2.060 0.684 1.315 1.706 2,056 0,684 1,314 1.703 2,052 0,683 1,313 1.701 2.048 0,683 1.311 1.699 2.045 0,683 1.310 1.697 2.042 0.681 1,303 1.684 2.021 0,679 1.296 1,671 2.000 0,677 1,289 1.658 1.980 0,674 1,282 1.645 1,960

0,02

0,01

0.01 31.821 6,965 4.541 3.747 3.365 3,143 2,998 2.896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,563 2.567 2.552 2,539 2,528 2,518 2,508 2.500 2.492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2.457 2.423 2.390 2.358 2.326

0.005 63.657 9,925 5,841 4,604 4.032 3,707 3,499 3,355 3,250 3.169 3,106 3,055 3,012 2,977 2.947 2,921 2.898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2.787 2,779 2,771 2.763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2.576

5403

5625

5764

5859

7 5828

237

8 5981

239

9 6022

241

10 6056

242

11 6082

243

12 6106

244

14 6142

245

16 6169

246

20 6208

248

24 6234

249

30 6258

250

40 6286

251

50 6323

252

75 6323

253

6334

253

100

6352

254

200

6361

254

500

254 6366

9,55

9,28

9,12

9,01

8,94

8,88

8,48

8,81

8,78

8,76

8,74

8,71

8,69

8,66

9,64

8,62

8,60

8,58

8,57

8,57

8,54

8,54

8,53

6,94

5,41

6,39

6,26

6,16

6,09

6,04

6,00

5,96

5,93

5,91

5,87

5,84

5,80

5,77

5,74

5,71

5,70

5,68

5,66

5,65

6,64

5,63

5,05

4,95

4,88

4,82

4,78

4,74

9,55

4,46

8,65

4,25

8,02

4,10

7,56

3,98

7,20

7 5,59

12,25

8 5,32

11,26

9 5,12

10,56

10 4,96

10,04

11 8,84

9,65

6,22

3,59

6,55

3,71

6,99

3,86

7,59

4,07

8,45

4,35

4,76

9,78

5,14

13,74 10,92

6 5,99

5,67

3,36

5,99

3,48

6,42

3,63

7,01

3,84

7,85

4,12

9,15

4,53

5,32

3,20

5,64

3,33

6,06

3,48

6,63

3,69

7,46

3,97

8,75

4,39

5,07

3,09

5,07

3,09

5,39

3,22

5,80

3,37

6,37

3,87

8,47

4,28

4,88

3,01

5,21

3,14

5,62

3,29

6,19

3,50

7,00

3,79

8,26

4,21

4,74

2,95

5,06

3,07

5,47

3,23

6,03

3,44

6,84

3,73

8,10

4,15

4,63

2,90

4,95

3,02

5,35

3,18

5,91

3,39

6,71

3,68

7,98

4,10

4,54

2,86

4,85

2,97

5,26

3,13

5,82

3,34

6,62

3,63

7,87

4,06

4,46

2,82

4,78

2,94

5,18

3,10

5,74

3,31

6,54

3,60

7,79

4,03

9,96

5,19

4,70

5,41

4,74

5,79

16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05

5 6,61

4,40

2,79

4,71

2,91

5,11

3,07

5,67

3,28

6,47

3,57

7,72

4,00

9,89

4,68

4,29

2,74

4,60

2,86

5,00

3,02

5,56

3.23

6,35

3.52

7,60

3,96

9,77

4,64

4,21

2,70

5,52

2,82

5,92

2,98

5,48

3,20

6,27

3,49

7,52

3,92

9,68

4,60

4,10

2,65

4,41

2,77

4,80

2,93

5,36

3,15

6,15

3,44

7,39

3,87

9,55

4,56

4,02

2,61

4,33

2,74

4,73

2,90

5,28

3,12

6,07

3,41

7,31

3,84

9,47

4,53

3,94

2,57

4,25

2,70

4,64

2,86

5,20

3,08

5,98

3,38

7,23

3,81

9,38

4,50

3,86

2,53

41,7

2,67

4,56

2,82

5,11

3,05

5,90

3,34

7,14

2,77

9,29

4,46

3,80

2,50

4,12

2,64

4,51

2,80

5,06

3,03

5,85

3,32

7,09

3,75

9,24

4,44

3,74

2,47

4,05

2,61

4,45

2,77

5,00

3,00

5,78

3,29

7,02

3,72

9,17

4,42

3,70

2,45

4,01

2,59

4,41

2,76

4,94

2,98

5,75

3,28

6,99

3,71

9,13

4,40

3,66

2,42

3,96

2,56

4,36

2,73

4,91

2,96

5,70

3,25

6,94

3,69

9,07

4,38

3,62

2,41

3,93

2,55

4,33

2,72

4,88

2,94

5,67

3,24

6,90

3,68

9,04

4,37

3,60

2,40

3,91

2,54

4,31

2,71

4,86

2,93

5,65

3,23

6,88

3,67

9,02

4,36

21,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46

4 7,71

34,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12

3 10,13

98,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50

2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50

4999

6 234

5 230

Nilai Persentil untuk Distribusi F 

§

4052

V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 1 161 200 216 225

   Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp; 

Lampiran 20 

161

3,80 6,70

3,74 6,51

3,68 6,36

3,63 6,23

3,59 6,11

3,55 6,01

3.52 5,93

3,49 5,85

3,47 5,78

3,44 5,72

3,42 5,66

3.4 5,61

3,38 5,57

13 4,67

14 4,60

15 4,54

16 4,49

17 4,45

18 4,41

19 4,38

20 4,35

21 4.32

22 4,30

23 4,28

24 4,26

25 4,24

7,77

7,77

7,88

7,49

8,02

8,10

8,18

8,28

8,40

8,53

8,68

8,86

9,07

6,93

2,99 4,68

3,01 4,72

3,03 4,76

3,05 4,82

3,07 4,87

3,10 4,94

3,13 5,01

3,16 5,09

3,20 5,18

3,24 5,29

3,29 5,42

3,34 5,56

3,41 5,74

5,95

2,76 4,18

2,78 4,22

2,80 4,26

2,82 4,31

2,84 4,37

2,87 4,43

2,90 4,50

2,93 4,58

2,96 4,67

3,01 4,77

3,06 4,89

3,11 5,03

3,18 5,20

5,41

2,60 3,86

2,62 3,90

2,64 3,94

2,66 3,99

2,68 4,04

2,71 4,10

2,74 4,17

2,77 4,25

2,81 4,34

2,85 4,44

2,90 4,56

2,96 4,69

3,02 4,86

2,49 3,63

2,51 3,67

2,53 3,71

2,55 3,76

2,57 3,81

2,60 3,87

2,63 3,94

2,66 4,01

2,70 4,10

2,74 4,20

2,79 4,32

2,85 4,46

2,92 4,62

6 3,00 4,82

5

3,11 5,06

7

2,41 3,46

2,43 3,50

2,45 3,54

2,47 3,59

2,49 3,65

2,52 3,71

2,55 3,77

2,58 3,85

2,62 3,93

2,66 4,03

2,70 4,14

2,77 4,28

2,84 4,14

2,92 4,65

8

2,34 3,32

2,36 3,56

2.38 3,41

2,40 3,45

2,42 3.51

2,45 3,56

2,48 6,63

2,51 3,71

2,55 3,79

2,59 3,89

2,64 4,00

2,70 4,14

2,77 4,30

2,85 4,50

9

2,28 3,21

2,30 3,25

2,32 3,30

2,35 3,35

2,37 3,40

2,40 3,45

2,43 3,52

2,46 3,60

2,50 3,68

2,54 3,78

2,59 3,89

2,65 4,03

2,72 4,49

2,80 4,39

10

2,24 3,13

2,26 3,17

2,28 3,21

2,30 3,26

2,32 3,31

2,35 3,37

2,38 3,43

2,41 3,51

2,45 3,59

2,45 3,59

2,49 3,69

2,55 3,80

2,60 3,94

2,76 4,30

11

2,20 3,05

2,22 3,09

2,22 3,09

2,24 3.14

2,28 3,18

2,31 3,30

2,34 3,30

2,37 3,44

2,41 3.52

2,45 3,61

2,51 3,73

2,56 3,86

2,63 4,02

2,72 4,22

12

2,16 2,99

2,18 3,03

2,20 3,07

2,23 3,12

2,25 3,17

2,28 3,23

2,31 3,30

2,34 3,37

2,38 3,45

2,42 3,55

2,48 3,67

2,53 3,80

2,60 3,96

2,69 4,16

14

2,11 2,89

2,13 2,93

2,14 2,97

2,18 3,02

2,20 3,07

2,23 3,13

2,26 3,19

2,29 3,19

2,33 3,35

2,37 3,45

2,43 3,56

2,48 3,70

2,55 3,85

2,64 4,05

16

2,05 2,81

2,09 2,85

2,10 2,89

2,13 2,94

2,15 2,99

2,18 3,05

2,21 3,12

2,25 3,19

2,29 3,27

2,33 3,37

2,39 3,48

2,44 3,62

2,51 3,78

2,60 3,98

20

2,00 2,70

2,02 2,74

2,04 2,78

2,07 2,83

2,09 2,88

2,12 2,94

2,15 3,00

2,19 3,07

2,23 3,16

2,28 3,25

2,33 3,36

2,39 3,51

2,46 3,67

2,54 3,86

24

2,96 2,62

1,98 2,66

2,00 2,70

2,03 2,75

2,05 2,80

2,08 2,86

2,11 2,92

2,15 3,00

2,19 3,08

2,24 3,18

2,29 3,29

2,35 3,43

2,42 3,59

2,50 3,78

30

1,92 2,54

1,94 2,58

1,96 2,62

1,98 2,67

2,00 2,72

2,04 2,77

2,07 2,84

2,11 2,91

2,15 3,00

2,20 3,10

2,25 3,20

2,31 3,34

2,38 3,51

2,46 3,70

40

1,87 2,45

1,89 ]2,49

1,91 2,53

1,93 2,58

1,96 2,63

1,99 2,69

2,02 2,76

2,07 2,83

2,11 2,92

2,16 3,01

2,21 3,12

2,77 3,26

2,34 3,42

2,42 3,61

50

1,84 2,40

1,86 2,44

1,88 2,48

1,91 2,53

1,93 2,58

1.06 2,63

2,00 2,70

2,04 2,78

2,08 2,86

2,13 2,96

2,18 3,07

2,24 3,21

2,32 3,37

2,40 3,56

75

1,80 2,32

1,82 2,36

1,84 2,41

1,87 2,46

1,89 2,51

1,92 2,56

1,96 2,63

2,00 2,79

2,04 2,79

2,09 2,89

2,15 3,00

2,21 3,14

2,28 3,30

2,36 3,49

1,77 2,29

1,80 2,33

1,82 2,37

1,84 2,42

1,87 2,47

1,90 2,53

1,94 2,60

1,98 2,68

2,02 2,76

2,07 2,86

2,12 2,97

2,19 3,11

2,26 3,27

2,35 3,46

100

1,74 2,23

1,76 2,27

1,79 1,32

1,81 2,37

1,84 2,42

1,87 2,47

1,91 2,54

1,95 2,62

1,99 2,70

2,04 2,80

2,10 2,92

2,16 3,06

2,24 3,21

2,32 3,41

200

1,72 2,19

1,74 2,23

1,77 2,28

1,80 2,33

1,82 2,38

1,85 2,44

1,90 2,51

1,93 2,59

1,97 2,67

2,02 2,77

2,08 2,89

2,14 3,02

2,22 3,18

2,31 3,38

500

1,71 2,17

1,73 2,21

1,76 2,26

1,78 2,31

1,81 2,36

1,84 2,42

1,88 2,49

1,92 2,57

1,96 2,65

2,01 2,75

2,07 2,87

2,13 3,00

2,21 3,16

2,30 3,36

§

9,33

V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 12 4,75 3,88 3,49 3,26

162

3,35 5,49

3,34 5,45

5,33 5,52

3,32 5,39

3,30 5,34

3,28 5,29

3,26 5,25

3,25 5,21

3,23 5,18

3,22 5,15

3,21 5,12

3,20 5,10

3,19 5,08

27 4,21

28 4,20

29 4,18

30 4,17

32 4,15

34 4,13

36 4,11

38 4,10

40 4,08

42 4,07

44 4,06

46 4,05

48 4,04

7,19

7,21

7,24

7,27

7,31

7,35

7,39

7,44

7,50

7,56

7,60

7,64

7,68

5,53

2,80 4,22

2,81 4,24

2,82 4,29

2,83 4,29

2,84 4,31

2,85 3,34

2,86 4,38

2,88 4,42

2,90 4,46

2,92 4,51

2,93 4,54

2,95 4,57

2,96 4,60

4,64

2,56 3,74

2,57 3,76

2,58 3,78

2,59 3,80

2,61 3,83

2,62 3,86

2,63 3,89

2,65 3,93

2,67 3,97

2,69 4,02

2,70 4,04

2,71 4,07

2,73 4,11

4,14

2,41 3,42

2,42 3,44

2,43 3,46

2,44 3,49

2,45 3,51

2,46 3,54

2,48 3,58

2,49 3,61

2,51 3,66

2,53 3,70

2,54 3,73

2,56 3,76

2,57 3,79

2,30 3,20

2,30 3,22

2,31 3,24

2,32 3,26

2,34 3,29

2,35 3,32

2,36 3,35

2,38 3,38

2,40 3,42

2,42 3,47

2,43 3,50

2,44 3,33

2,46 3,56

6

2,47 3,59

5

2,59 3,82

7

2,21 3,04

2,22 3,65

2,23 3,07

2,24 3,10

2,25 3,12

3,26 3,15

2,28 3,18

2,30 3,21

2,32 3,25

2,34 3,30

2,35 3,33

2,36 3,36

2,37 3,39

2,39 3,42

8

2,14 2,90

2,14 2,92

2,16 2,94

2,17 2,95

2,18 2,99

2,19 3,02

2,21 3,04

2,23 3,08

2,25 3,12

2,27 3,17

2,28 3,20

2,29 3,23

2,30 3,26

2,32 3,29

9

2,08 2,80

2,09 2,82

2,10 2,84

2,11 2,86

2,12 2,88

2,14 2,91

2,15 2,94

2,17 2,97

2,19 3,01

2,21 3,06

2,22 3,06

2,24 3,11

2,25 3,14

2,27 3,17

10

2,03 2,71

2,04 2,73

2,05 2,75

2,06 2,77

2,07 2,80

2,09 2,82

2,10 2,86

2,12 2,89

2,14 2,94

2,16 2,98

2,18 3,00

2,19 2,03

2,20 3,06

2,22 3,09

11

1,99 2,64

2,00 2,66

2,01 2,68

2,02 2,70

2,05 2,73

2,06 2,78

2,08 2,82

2,10 2,86

2,12 2,90

2,14 2,92

2,15 2,95

2,16 2,98

2,18 3,02

12

1,96 2,58

1,97 2,60

1,98 2,62

1,99 2,64

2,00 2,66

2,02 2,69

2,03 2,72

2,05 2,76

2,07 2,80

2,09 2,84

2,10 2,87

2,12 2,90

2,13 2,93

2,15 3,96

14

1,90 2,48

1,91 2,50

1,92 2,52

1,94 2,54

1,95 2,56

1,96 2,59

1,98 2,62

2,00 2,66

2,02 2,70

2,04 2,74

2,05 2,77

2,06 2,80

2,08 2,83

2,10 2,86

16

1,86 2,40

1,87 2,42

1,88 2,44

1,89 2,46

1,90 2,49

1,92 2,51

1,93 2,54

1,95 2,58

1,97 2,62

1,99 2,66

2,00 2,68

2,02 2,71

2,03 2,74

2,05 2,77

20

1,79 2,28

1,80 2,30

1,81 2,32

1,82 2,35

1,84 2,37

1,85 2,40

1,87 2,43

1,89 2,47

1,91 2,51

1,93 2,55

1,94 2,57

1,96 2,60

1,97 2,63

1,99 2,66

24

1,74 2,20

1,75 2,22

2,76 2,24

1,78 2,26

1,79 2,29

1,80 2,32

2,82 2,35

1,84 2,38

1,86 2,42

1,89 2,47

1,90 2,49

1,91 2,52

1,93 2,55

1,95 2,58

30

1,70 2,11

1,71 2,13

1,72 2,15

1,73 2,17

1,74 2,20

1,76 2,22

1,78 2,26

1,80 2,30

1,82 2,34

1,84 2,38

1,85 2,41

1,87 2,44

1,88 2,47

1,90 2,50

40

1,64 2,02

1,65 2,04

1,88 2,06

1,68 2,08

169 2,11

1,71 2,14

1,72 2,17

1,74 2,21

1,76 2,25

1,79 2,29

1,80 2,32

1,81 2,35

1,84 2,38

1,85 2,41

50

1,61 1,96

1,62 1,98

1,63 2,00

1,64 2,02

1,66 2,05

1,67 2,08

1,69 2,12

1,71 2,15

1,74 2,20

1,76 2,24

1,77 2,77

1,78 2,30

1,80 2,33

1,82 2,36

75

1,56 1,88

1,57 1,90

1,58 1,92

1,60 1,94

1,61 1,97

1,63 2,00

1,65 2,04

1,67 2,08

1,69 2,12

1,72 2,16

1,73 2,19

1,75 2,22

1,76 2,25

1,78 2,28

1,53 1,84

1,54 1,86

1,56 1,88

1,57 1,91

1,59 1,94

1,60 1,97

1,62 2,00

1,64 2,04

1,67 2,08

1,69 2,13

1,71 2,15

1,72 2,18

1,74 2,21

1,76 2,25

100

1,50 1,78

1,50 1,78

1,51 1,80

1,52 1,82

1,54 1,85

1,55 1,88

1,59 1,90

1,61 1,98

1,64 2.02

1,66 2,07

1,68 2,10

1,69 2,13

1,71 2,16

1,72 2,19

200

1,47 1,73

1,48 1,76

1,50 1,70

1,50 1,78

1,51 1,80

1,53 1,84

1,56 1,86

1,59 1,94

1,61 1,98

1,64 2,03

1,65 2,06

1,67 2,09

1,68 2,12

1,70 2,15

500

1,45 1,70

1,46 1,72

1,48 1,75

1,49 1,78

1,51 1,81

1,53 1,84

1,55 1,87

1,57 1,91

1,59 1,96

1,62 2,01

1,64 2,03

1,65 2,06

1,67 2,10

1,69 2,13

§

7,73

V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 26 4,22 3,37 2,89 2,74

163

164

Lampiran 21

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4

0000 0398 0793 1179 1554

0040 0438 0832 1217 1591

0080 0478 0871 1255 1628

0120 0517 0910 1293 1664

0160 0557 0948 1331 1700

0199 0596 0987 1368 1736

0239 0636 1026 1406 1772

0279 0675 1064 1443 1808

0319 0714 1103 1480 1844

0359 0754 1141 1517 1879

0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

1915 2258 2580 2881 3159

1950 2291 2619 2910 3186

1985 2324 2642 2939 3212

2019 2357 2673 2967 3238

2054 2389 2704 2996 3264

2088 2422 2734 3023 3289

2123 2454 2764 3051 3315

2157 2486 2794 3078 3340

2190 2518 2823 3106 3365

2224 2549 2852 3133 3389

1,0 1,1 1,2 1,3 1,4

3413 3643 3849 4032 4192

3438 3665 3869 4049 4207

3461 3686 3888 4066 4222

3485 3708 3907 4082 4236

3508 3729 3925 4099 4251

3531 3749 3944 4115 4265

3554 3770 3962 4131 4279

3577 3790 3980 4147 4292

3599 3810 3997 4162 4306

3621 3830 4015 4177 4319

1,5 1,6 1,7 1,8 1,9

4332 4452 4554 4641 4713

4345 4463 4564 4649 4719

4357 4474 4573 4656 4726

4370 4484 4582 4664 4732

4382 4495 5491 4671 4738

4394 4505 4599 4678 4744

4406 4515 4608 4686 4750

4418 4525 4616 4693 4756

4429 4535 4625 4699 4761

4441 4545 4633 4706 4767

2,0 2,1 2,2 2,3 2,4

4772 4821 4861 4893 4918

4778 4826 4864 4896 4920

4783 4830 4868 4898 4922

4788 4834 4871 4901 4925

4793 4838 4875 4904 4927

4798 4842 4878 4906 4929

4803 4846 4881 4909 4931

4808 4850 4884 4911 4932

4812 4854 4887 4913 4934

4817 4857 4899 4916 4936

2,5 2,6 2,7 2,8 2,9

4938 4953 4965 4974 4981

4940 4955 4966 4975 4982

4941 4956 4967 4976 4982

4943 4957 4968 4977 4983

4945 4959 4969 4977 4984

4946 4960 4970 4978 4984

4948 4961 4971 4979 4985

4949 4962 4972 4979 4985

4951 4963 4973 4980 4986

4952 4964 4974 4981 4986

3,0 3,1 3,2 3,3 3,4

4987 4990 4993 4995 4997

4987 4991 4993 4995 4997

4987 4991 4994 4995 4997

4988 4991 4994 4996 4997

4988 4992 4994 4996 4997

4989 4992 4994 4996 4997

4989 4992 4994 4996 4997

4989 4992 4995 4996 4997

4990 4993 4995 4996 4997

4990 4993 4995 4997 4998

4998 4998 4998 4998 3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4999 4999 4998 4999 3,6 4999 4999 4999 4999 4998 4999 4999 4999 4999 4999 3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 5000 5000 5000 5000 3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 Sumber: Riduwan, M.B.A.2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung.

165

Lampiran 22 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IVA (Kelas Kontrol)  

   

 

 

166

Lampiran 23 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IVB (Kelas Eksperimen)

167

SURAT KETERANGAN Nomor : 067/SK-NF/03/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi, dengan ini menerangkan bahwa: Nama

: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

Tempat, Tanggal, lahir

: Jakarta, 8 Januari 1990

No. Mahasiswa

: 0701045190

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S-

Semester

: VIII (Dealapan)

1)

Universitas Prof.DR.Hamka Tahun Akademik

:

Universitas

Muhammadiyah

: 2011

Telah melaksanakan uji validitas di SDIT Nurul Fallah Pagi dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Tehadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDIT Nurul Fallah Pagi” yang dilaksanakan pada Hari Jum’at, tanggal 25 Maret 2011. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya. Jakarta, 25 Maret 2011 Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi

H. Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356

 

168

SURAT KETERANGAN Nomor : 070/SK-NF/04/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi, dengan ini menerangkan bahwa: Nama

: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

Tempat, tanggal, lahir

: Jakarta, 8 Januari 1990

NIM

: 0701045190

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Program Studi

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S-

Universitas

: Universitas Muhammadiyah Prof. DR.

1) Hamka Telah melaksanakan penelitian skripsi di SDIT Nurul Fallah Pagi dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Model Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara” yang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret sampai dengan 27 April 2011. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.

Jakarta, 27 April 2011 Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi,

 

 

 

 

 

 

 

H. Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356

 

169

Lampiran 26

PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : Rindang Wijayanti Raharjo NIM

: 0701045190

Fakultas

: FKIP

Program Studi

: S1-PGSD

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti secara meyakinkan saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.

Jakarta, Juli 2011 Yang membuat pernyataan,

Rindang Wijayanti Raharjo

 

170

Lampiran 27

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.

Data Pribadi Nama

: Rindang Wijayanti Raharjo

Tempat/Tanggal Lahir

: Jakarta, 8 Januari 1990

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Kedondong 3 Rt/Rw 10/06 No. 5 Sunter Jaya Jakarta Utara

Anak Ke 2.

: III dari IV Bersaudara

Pendidikan a.

SD (SDN Sunter Jaya 10 Pagi, Jakarta Utara), Lulus 2001, Berijazah.

b.

SMP (SMPN 152 Sunter Jaya, Jakarta Utara), Lulus 2004, Berijazah.

c.

SMA (SMAN 15 Sunter Agung, Jakarta Utara), Lulus 2007, Berijazah.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta,

Juli 2011

Rindang Wijayanti Raharjo