SQ3R terhadap kemampuan menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi
bacaan ... Strategi atau metode pembelajaran sangat dibutuhkan siswa untuk.
PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG Faricha Alfin Afdila1) Nurchasanah2) Nurhadi2) Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telpon 0341-583988 E-mail :
[email protected] ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan pengaruh Strategi SQ3R terhadap kemampuan menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, dan menyimpulkan isi bacaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan uji-t. Melalui penelitian ini disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis siswa dalam menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, dan menyimpulkan isi bacaan. Kata Kunci: SQ3R, pembelajaran membaca, membaca kritis. ABSTRACT: This research is aimed describe the influence of SQ3R strategy for the finding skills the main idea of reading, summarizing the content of readings, and conclude their reading. The approach used in this study is a quantitative approach. Research data are then processed by using t-test. Thus the conclusions of this study have a significant impact on critical reading skills of students in finding the main idea reading, summarizing the content of readings, and conclude their reading. Keywords: SQ3R, teaching of reading, critical reading. Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mendapatkan berbagai informasi. Menurut Martutik (2001:3) membaca merupakan keterampilan berbahasa bersifat reseptif-tulis. Reseptif artinya bahwa dalam keterampilan membaca, siswa dituntut untuk memahami atau menangkap isi suatu teks. Sedangkan bersifat tulis berarti tuturan yang ditangkap atau ditangkap isinya dalam kegiatan membaca adalah teks tulis. Ada tiga jenis kemampuan membaca, yaitu kemampuan membaca literal, membaca kritis, dan membaca kreatif. Kemampuan membaca kritis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia siswa masih belum memiliki kemampuan yang baik dalam keterampilan membaca kritis. Soalsoal dalam ujian pelajaran Bahasa Indonesia sebagian besar berupa teks bacaan yang menuntut siswa dapat menemukan gagasan utama, menemukan plot, menceritakan peristiwa dalam bacaan, menyimpulkan bacaan, menilai fakta, opini dan sebagainya. Siswa masih sering mengalami kesulitan dalam menjawab soalsoal tersebut. Padahal, untuk menentukan jawaban-jawaban soal tersebut sangat tergantung pada kemampuan membaca pemahaman atau membaca kritis 1)
Faricha Alfin Afdila adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang tahun 2012. 2) Nurchasanah dan Nurhadi adalah dosen di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang sekaligus dosen pembimbing skripsi.
Strategi atau metode pembelajaran sangat dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis. Adanya strategi atau metode akan memudahkan pembelajaran yang ada di dalam kelas. Dalam pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam membaca kritis, yaitu pembaca teks dan konteks. Tarigan (1990:35) menyatakan bahwa dalam teori membaca dikenal beberapa strategi membaca, salah satunya Strategi SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Strategi SQ3R adalah strategi membaca yang terlebih dahulu menyurvei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan dibaca. Kemudian, mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya diharapkan terdapat dalam bacaan tersebut akan lebih mudah memahami bacaan. Selanjutnya, mencoba mengutarakan kata-kata sendiri pokokpokok pentingnya. Hal tersebut dilakukan agar dapat menguasai dan mengingatnya lebih lama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca kritis. Mengacu pada uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan mendiskripsikan pengaruh Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang dalam menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, dan menyimpulkan isi bacaan. METODE Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental). Rancangan penelitian eksperimen ini merupakan rancangan dengan desain penelitian Control Group Pretest-Posttest Design. Rancangan penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kedua kelas mendapatkan perlakuan yang sama dari segi tujuan dan metode pembelajaran, tetapi berbeda dalam hal pemberian materi. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan Strategi SQ3R, sedangkan pada kelas kontrol hanya diberi pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dilakukan pretes. Selanjutnya, dilakukan kegiatan pembelajaran membaca kritis pada kelas eksperimen dan kelas kontol. Kegiatan pembelajaran membaca kritis pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dilakukan sendiri oleh peneliti. Langkah berikutnya adalah pemberian postes untuk mengetahui kemampuan akhir dalam membaca kritis yang meliputi kemampuan menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, menyimpulkan isi bacaan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII regular SMP N 3 Malang semester genap tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 280 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling pertimbangan (purposive sampling). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Data dalam penelitian ini terdiri atas tiga data, yaitu (1) skor pretes dan postes kemampuan menemukan gagasan utama bacaan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (2) skor pretes dan postes kemampuan meringkas isi bacaan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, (3) skor pretes dan postes kemampuan menyimpulkan isi bacaan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji hipotesis. Uji hipotesis diolah dengan metode statistik uji-t dua pihak dengan taraf signifikansi α = 0,05 berdasarkan pengujian H1 diterima apabila t 0 > 2,042 dan ditolak apabila t0 ≤ 2,042 HASIL PENELITIAN Data kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan diperoleh berdasarkan nilai pretest meliputi data kemampuan menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, menyimpulkan isi bacaan. Data kemampuan awal siswa digunakan untuk uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil pretes pada aspek menemukan gagasan utama bacaan dihasilkan nilai ratarata kelas eksperimen (84,5) dan nilai rata-rata kelas kontrol (83,06). Untuk aspek kemampuan meringkas isi bacaan dihasilkan nilai rata-rata kelas eksperimen (76,2) dan nilai rata-rata kelas kontrol (77,5). Aspek kemampuan menyimpulkan isi bacaan dihasilkan nilai rata-rata kelas eksperimen (69,5) dan kelas kontrol (69,5). Hasil uji normalitas kemampuan awal tiap aspek kemampuan membaca kritis dengan menggunakan SPSS 16 diketahui bahwa nilai probabilitas kelas eksperimen dan kelas kontrol telah berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas kemampuan awal untuk tiap-tiap aspek juga telah menunjukkan data kemampuan awal kedua kelas homogen. Data kemampuan siswa setelah diberi perlakuan yang diperoleh dari nilai postes meliputi data kemampuan menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, menyimpulkan isi bacaan. Data kemampuan awal siswa digunakan untuk uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya, data ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis siswa. Hasil postes pada aspek menemukan gagasan utama bacaan dihasilkan nilai rata-rata kelas eksperimen (88,39) dan nilai rata-rata kelas kontrol (76,77). Untuk aspek kemampuan meringkas isi bacaan dihasilkan nilai rata-rata kelas eksperimen (88,06) dan nilai rata-rata kelas kontrol (76,13). Aspek kemampuan menyimpulkan isi bacaan dihasilkan nilai rata-rata kelas eksperimen (88,39) dan kelas kontrol (75,32). Hasil uji normalitas kemampuan akhir tiap aspek kemampuan membaca kritis dengan menggunakan SPSS 16 diketahui bahwa nilai probabilitas kelas eksperimen dan kelas kontrol telah berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas kemampuan awal untuk tiap-tiap aspek juga telah menunjukkan data kemampuan akhir kedua kelas homogen. Hasil uji-t kemampuan membaca kritis dihasilkan nilai sebagai berikut. Pertama, ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan menemukan gagasan utama bacaan siswa kelas VII diketahui t hitung 2,127 > ttabel, 2,042. Berdasarkan hitungan rerata postes menemukan gagasan utama bacaan nilai rerata kelas eksperimen (88,39) lebih tinggi dari kelas kontrol (76,77). Kedua, ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan meringkas isi bacaan diketahui t hitung 3,586 > ttabel, 2,042. Berdasarkan hitungan rerata postes meringkas isi bacaan diperoleh nilai rerata kelas eksperimen (88,06) lebih tinggi dari kelas kontrol (76,13). Ketiga, ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan menyimpulkan isi bacaan diketahui thitung 2,599 > ttabel, 2,042. Berdasarkan hitungan rerata postes menyimpulkan isi bacaan diperoleh nilai rerata kelas eksperimen (88,39) lebih tinggi dari kelas kontrol (75,32).
PEMBAHASAN Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Kritis dalam Menemukan Gagasan Utama Bacaan Kemampuan mengorganisasi bacaan merupakan salah satu aspek dalam kemampuan membaca kritis. Kemampuan ini memiliki subketerampilan dasar salah satunya adalah menemukan gagasan utama bacaan. Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji statistik t dua sampel, ditentukan taraf nyata (α) 5% (0,05) dan ttabel 2,042. Dari hasil penelitian ini pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis untuk kemampuan menemukan gagasan utama bacaan kelas ekperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa t hitung 2,127. Hal ini berarti bahwa thitung 2,127 > ttabel, 2,042 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan menemukan gagasan utama bacaan siswa kelas VII SMP diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, jawaban atas rumusan masalah satu tentang bagaimanakah pengaruh Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam menemukan gagasan utama bacaan siswa kelas VII SMP N 3 Malang, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis siswa kelas VII SMP dalam menemukan gagasan utama bacaan. Dengan adanya penggunaan Strategi SQ3R kepada siswa saat pembelajaran membaca kritis berlangsung memberikan pengaruh positif kepada siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada postes adalah 100 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan nilai terendah adalah 40 pada kelas ekperimen dan 25 pada kelas kontrol. Berdasarkan penelitian terdahulu berkaitan dengan Strategi SQ3R yang dilakukan oleh Abadi (2011) dihasilkan temuan bahwa kemampuan memahami bacaan siswa khususnya kemampuan menemukan ide pokok bacaan mengalami peningkatan karena penggunaan Strategi SQ3R. Merujuk dari temuan tersebut, penelitian ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan oleh Abadi, yaitu sama-sama menggunakan perlakuan berupa Strategi SQ3R dalam mengukur kemampuan membaca. Strategi SQ3R dalam penelitian ini, merupakan salah satu bentuk strategi pembelajaran membaca kritis yang bertujuan mengajarkan pada siswa untuk berinteraksi, melatih ketelitian siswa dalam menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, dan menyimpulkan isi bacaan. Strategi SQ3R, membimbing siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang ada, yaitu menemukan gagasan utama yang terdapat dalam suatu teks, mengeksplorasi kemampuan membaca kritis terhadap teks yang dibaca dan dilanjutkan dengan proses meringkas ide pokok menjadi sebuah paragraf. Atas pemahaman tersebut siswa diharapkan dapat menyerap inti dari bacaan, sehingga dapat menemukan sebuah simpulan dari bacaan tersebut. Permasalahan yang diberikan dalam penelitian ini merupakan permasalahan terkait dengan kompetensi yang ada, yaitu menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca. Bahan-bahan yang diberikan berupa teks yang berkaitan dengan halhal yang bersifat umum, yaitu mengenai pengetahuan umum dan lingkungan sekitar siswa. Dari pemilihan teks atau permasalahan yang ditentukan, siswa menganalisis teks tersebut secara sekilas untuk mengenal bahan bacaan sebelum membaca secara menyeluruh. Pada tahap ini, siswa berlatih memahami isi teks
agar dapat menemukan gagasan utama yang terkandung dalam setiap paragraf, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk memahami bacaan. Setiap siswa membuat pertanyaan dari hasil temuan berupa ide pokok dalam teks untuk menemukan jawaban dengan menggunakan kata bantu tanya, misalnya apa, siapa, kapan, dan bagaimana. Langkah selanjutnya adalah menemukan jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang disusun. Memeriksa kembali hasil jawaban yang ditemukan dan proses evaluasi dilakukan bersama-sama di dalam kelas. Dengan demikian, siswa telah memiliki pengetahuan awal berkaitan dengan bacaan Hal ini merupakan bekal bagi siswa dalam melakukan kegiatan membaca kritis, khususnya dalam aspek kegiatan menafsirkan bacaan secara kritis. Setelah pengetahuan awal siswa mulai terbangun, siswa akan lebih mudah menafsirkan bacaan secara kritis. Rahim (2007:8) menyatakan bahwa bertransaksi dengan berbagai jenis materi akan meningkatkan pemahaman siswa. Pengalaman membaca berbagai jenis materi memberikan siswa pengetahuan sejumlah struktur teks dan meningkatkan proses memahami suatu teks. Hal ini juga berkaitan dengan konsep skemata yang pada beberapa penelitian dihasilkan temuan bahwa skemata sangat penting dalam kegiatan membaca. Hasil penelitian Widuroyekti (2006) menghasilkan temuan bahwa siswa yang memiliki skemata yang luas dapat meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan. Dari paparan ini maka hasil penelitian sebelumnya relevan dengan hasil peneltian bahwa pemberian Strategi SQ3R efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa. Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Kritis dalam Meringkas Isi Bacaan Kemampuan mengorganisasi bacaan merupakan salah satu aspek dalam kemampuan membaca kritis. Kemampuan ini memiliki subketerampilan dasar salah satunya adalah meringkas isi bacaan. Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji statistik t dua sampel, ditentukan taraf nyata (α) 5% (0,05) dan ttabel 2,042. Dari hasil penelitian ini pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis untuk kemampuan meringkas isi bacaan nemukan gagasan utama bacaan kelas ekperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa t hitung 3,586. Hal ini berarti bahwa thitung 3,586 > ttabel, 2,042 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan meringkas isi bacaan siswa kelas VII SMP diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, jawaban atas rumusan masalah dua tentang bagaimanakah pengaruh Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam meringkas isi bacaan siswa kelas VII SMP N 3 Malang, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis siswa kelas VII SMP dalam meringkas isi bacaan. Dengan adanya penggunaan Strategi SQ3R kepada siswa saat pembelajaran membaca kritis berlangsung memberikan pengaruh positif kepada siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada postes adalah 100 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan nilai terendah adalah 60 pada kelas ekperimen dan 30 pada kelas kontrol. Meringkas isi teks merupakan salah satu aktivitas dalam memahami bacaan. seperti yang dikemukakan oleh Tinker dan McCullongh (dalam Martutik,
2001:11) yaitu meringkas dan mengorganisir materi yang dibaca adalah aktifitas yang dapat dilakukan sebagai bukti bahwa pembaca telah memhami isi bacaan yang dibaca. Merujuk dari apa yang disampaikan Martutik dalam penelitian ini rata-rata kemampuan meringkas isi bacaan sebesar 88,06 menunjukkan bahwa siswa mampu meringkas isi bacaan dengan memperhatikan penanda kohesi. Penanda kohesi yang banyak digunakan siswa berupa pronomina, tunjuk, nomina, dan konjungsi. Siswa menyederhanakan isi bacaan dengan merangkaikan ide pokok atau gagasan utama yang terdapat dalam teks menjadi sebuah paragraf yang padu dan koheren. Dalam kegiatan mengorganisasi bacaan siswa harus mampu menampakkan berbagai asumsi dan implikasi yang tersirat di antara baris. Siswa juga dituntut untuk mampu melihat kesatuan gagasan melalui bagian-bagiannya (Nurhadi, 1987:176). Merujuk dari pendapat tersebut, penelitian ini membahas keterampilan dasar mengorganisasi bacaan membaca kritis khususnya kemampuan meringkas bacaan. Siswa mampu menuliskan asumsi yang tersirat dalam bacaan berupa gagasan utama setiap paragrafnya. Berdasarkan gagasan utama tersebut siswa dituntut untuk merangkaian gagasan utama setiap paragraf menjadi satu kesatuan dalam sebuah ringkasan dengan memperhatikan penanada kohesi. Pengaruh Strategi SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Kritis dalam Menyimpulkan Isi Bacan Kemampuan mengorganisasi bacaan merupakan salah satu aspek dalam kemampuan membaca kritis. Kemampuan ini memiliki subketerampilan dasar salah satunya adalah menyimpulkan isi bacaan. Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji statistik t dua sampel, ditentukan taraf nyata (α) 5% (0,05) dan ttabel 2,042. Dari hasil penelitian ini pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis untuk kemampuan menyimpulkan isi bacaan kelas ekperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa thitung 2,599. Hal ini berarti bahwa thitung 2,599 > ttabel, 2,042 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan meyimpulkan isi bacaan siswa kelas VII SMP diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, jawaban atas rumusan masalah tiga tentang bagaimanakah pengaruh Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam menyimpulkan isi bacaan siswa kelas VII SMP N 3 Malang, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis siswa kelas VII SMP dalam menemukan gagasan utama bacaan. Dengan adanya penggunaan Strategi SQ3R kepada siswa saat pembelajaran membaca kritis berlangsung memberikan pengaruh positif kepada siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada postes adalah 100 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan nilai terendah adalah 70 pada kelas eksperimen dan 25 pada kelas kontrol Menurut Agus (dalam Anggeraeni, 2009:40), menyimpulkan isi teks bacaan adalah suatu proses belajar untuk menuangkan ide pokok pikiran yang ada dalam isi teks bacaan. Selain itu, dapat diartikan sebagai cara memahami ide pokok setiap paragraf dalam bacaan, sehingga siswa mampu menyimpulkan isi teks bacaan menjadi beberapa kalimat saja.
Merujuk dari apa yang disampaikan Agus, dalam penelitian ini rata-rata rata-rata nilai kemampuan menyimpulkan isi bacaan sebesar 88,39 menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen mampu menyimpulkan isi bacaan secara tepat. Siswa memperhatikan keefektifan kalimat, struktur kalimat, dan panjang kalimat yang sesuai. Sedangkan, dalam kelas kontrol hanya beberapa siswa yang mampu menyimpulkan isi bacaan secara tepat. Siswa menyimpulkan isi bacaan menggunakan kalimat yang panjang dan tidak memperhatikan struktur kalimat Dalam kegiatan mengorganisasi bacaan siswa harus mampu menampakkan berbagai asumsi dan implikasi yang tersirat di antara baris. Siswa juga dituntut untuk mampu melihat kesatuan gagasan melalui bagian-bagiannya (Nurhadi, 1987:176). Merujuk dari pendapat tersebut, penelitian ini membahas keterampilan dasar mengorganisasi bacaan dalam membaca kritis khususnya kemampuan menyimpulkan bacaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa siswa mampu menyimpulkan isi bacaan dengan mengungkapkan pendapat atau asumsi dari data yang terdapat dalam bacaan dengan menggunakan kalimat sendiri. Menurut Komaruddin (1974:150), sebuah kesimpulan harus menekankan pentingnya maksud dari teks, memberikan kelengkapan, meninggalkan kesan akhir pembaca. Merujuk dari pendapat tersebut, siswa atau responden dalam penelitian ini mampu menyimpulkan isi bacaan dengan menggunakan pendapat atau asumsi pembaca (siswa) secara pribadi dan sedikit memberikan penilaian terhadap bacaan yang dibaca. Selain itu, pendapat yang dikemukan siswa berdasarkan informasi dalam bacaan, sehingga simpulan yang dijabarkan merupakan pendapat akhir yang disarikan dari bacaan dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan, yaitu (1) Ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam menemukan gagasan utama bacaan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang tahun ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian hipotesis (uji-t) pada taraf signifikansi 0,05. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa t hitung 2,127 > ttabel 2,042, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam menemukan gagasan utama bacaan siswa kelas VII SMP” diterima. (2) Ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam meringkas isi bacaan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang tahun ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian hipotesis (uji-t) pada taraf signifikansi 0,05. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa thitung 3,586 > ttabel 2,042, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam meringkas isi bacaan siswa kelas VII SMP” diterima. (3) Ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam menyimpulkan isi bacaan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang tahun ajaran 2011/2012. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil pengujian hipotesis (uji-t) pada taraf signifikansi 0,05. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa thitung 2,599 > ttabel 2,042, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan penggunaan Strategi SQ3R terhadap kemampuan membaca kritis dalam menyimpulkan isi bacaan siswa kelas VII SMP” diterima. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diberikan saran sebagai berikut. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Strategi SQ3R dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan membaca kritis siswa dalam menemukan gagasan utama bacaan, meringkas isi bacaan, dan menyimpulkan isi bacaan. Berdasarkan pernyataan tersebut, saran yang dapat diberikan bagi guru bahasa Indonesia dari hasil penelitian ini, yaitu dapat dijadikan masukan untuk menambah pengetahuan dan kreativitas guru dalam menerapkan Strategi SQ3R dalam pembelajaran di sekolah. Selain itu, guru dapat mengembangkan metode pembelajaran ini sesuai dengan kompetensi dan pembelajaran yang akan dicapai. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai masukan dalam melakukan penelitian lain yang terkait dengan penelitian ini, yaitu penggunaan Strategi SQ3R dan kemampuan membaca kritis. Peneliti lain, juga dapat mengembangkan Strategi SQ3R untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. Selain itu, sesuai dengan fungsinya penelitian ini juga dapat mengujicobakan suatu produk, sehingga hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai landasan bagi peneliti lain. DAFTAR RUJUKAN Abadi, Machrus. 2010. Pengaruh Penggunaan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 10 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Anggraeni, Wulan Kusuma. 2009. Penggunaan Media Gambar Ilustrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimpulka Isi Teks Bacaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II A SDN Maron Wetan 1 Probolinggo. Skripsi, tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Komaruddin. 1974. Metode Penulisan Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa. Martutik. 2001. Bahan Ajar Membaca. Malang: Jurusan Sastra Indonesia. Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Sinar Baru. Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Widuroyekti, Barokah. 2006. Pengembangan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Pembelajaran Membaca Kritis di Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Didaktika, (Online), 1 (1):1-14, (http:www.utsurabaya.com), diakses 6 November 2011.
Artikel oleh Faricha Alfin Afdila ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan.
Malang, Mei 2012 Penulis
Faricha Alfin Afdila NIM. 208211411768
Malang, Mei 2012 Pembimbing I
Dra. Nurchasanah, M. Pd NIP. 19590223 198802 1 002
Malang, Mei 2012 Pembimbing II
Dr. H. Nurhadi, M. Pd NIP. 196201 02 1987011001