Jurnal Akuntansi. ISSN 2302-0164. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. 9
Pages pp. 142- 150. Volume 2, No. 1, November 2012 - 142. PENGARUH
STRES ...
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 142- 150
9 Pages
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA AUDITOR MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING STUDI PADA AUDITOR INTERN DI PEMERINTAH PROVINSI ACEH Zainuddinn Abdullah1, Darwanis2, Basri Zein2 1)
Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Abstract: This study aims to look at factors that affect the performance of auditors. The factors that affect are work stress variabel and work motivation variabel as an intervening variable in the Governing of Aceh province. The study was conducted using census techniques in data collection. Data was obtained from 42 respondents in the Government of Aceh, And data processing using multiple linear regression analysis using SPSS 11. From the results of data processing to simultaneously work stress and work motivation budget significantly influence auditor performance in the Provincial Government of Aceh Keywords: Work Stress, Work Motivation and Auditor Performance Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kinerja auditor. Faktor yang mempengaruhi yakni variabel stres kerja dan motivasi kerja sebagai variabel intervening di Pemerintahan Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sensus dalam pengambilan data. Data di peroleh dari 42 responden di Pemerintah Aceh. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 11. Dari hasil pengolahan data secara simultan stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor yang ada di Pemerintah Aceh. Kata Kunci: Stres kerja, Motivasi kerja dan Kinerja Auditor
bagi ukuran keberhasilan suatu organisasi
PENDAHULUAN
Di era globalisasi, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan
pemerintah. Kinerja
auditor
merupakan
oleh seorang auditor tidak dapat dielakkan
perwujudan kerja yang dilakukan dalam
lagi, justru menjadi suatu kebutuhan utama
mencapai hasil kerja yang lebih baik atau
sebelum
kebijakan
lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan
mengambil keputusan. Auditor internal
organisasi. Pencapaian kinerja auditor
pemerintahan
yang lebih baik harus sesuai dengan
diharapkan
para
pengambil
menjadi banyak
profesi orang
yang untuk
standar
dan
kurun
waktu
tertentu
meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan
(Goldwasser,
dan pengawasan internal yang diberikan.
kualitas kerja yaitu mutu menyelesaikan
Kinerja yang dihasilkan oleh auditor
pekerjaan dengan bekerja berdasar pada
inspektorat daerah menjadi syarat utama
seluruh kemampuan dan keterampilan serta
1993),
yaitu:
Pertama,
Volume 2, No. 1, November 2012
- 142
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengetahuan yang dimiliki oleh auditor.
kondisi kerja. Faktor ini tidak dapat berdiri
Kedua, kuantitas kerja yaitu jumlah hasil
sendiri namun merupakan suatu kesatuan
kerja yang dapat diselesaikan dengan
yang saling terkait satu dengan yang lain,
target yang menjadi tanggung jawab
sehingga dapat dikatakan kinerja seorang
pekerjaan auditor serta kemampuan untuk
auditor tidak hanya dipengaruhi oleh satu
memanfaatkan
faktor saja.
sarana
dan
prasarana
Dalam penelitian ini akan
penunjang pekerjaan. Ketiga, ketepatan
memaparkan mengenai stres kerja dan
waktu yaitu ketepatan waktu yang tersedia
motivasi kerja yang mempengaruhi akan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
kinerja auditor terutama di kinerja auditor
Sebagai
lembaga
internal
audit
di Inspektorat Aceh.
pemerintah yang menghasilkan berbagai
Sebagai kumpulan individu, setiap
produk pengawasan seperti General Audit,
unit bisnis akan selalu berhadapan dengan
Operational Audit dan Special Audit serta
permasalahan di bidang sumber daya
mempunyai sumber daya manusia yang
manusia. Diantara permasalahan pada
berstatus sebagai tenaga fungsional audit.
bidang ini adalah tentang stres kerja,
Inspektorat
motivasi kerja, dan kinerja karyawan.
berbagai
seringkali masalah
menghadapi
diantaranya
adalah
Stres kerja secara umum merupakan
tuntutan untuk selalu mengedepankan
suatu
sikap profesionalisme bagi auditornya
seseorang pada saat apa yang diharapkan
yang dalam hal ini banyak dipengaruhi
tidak menjadi suatu kenyataan dan kondisi
oleh stress kerja dan motivasi kerja yang
ini
dimiliki
hidupnya (Newstrom dan Davis, 1997).
dalam
menjalankan
tugas-
tugasnya (BPKP, 2008).
fenomena
membuat
yang
suatu
dialami
tekanan
oleh
dalam
Kondisi stres ini selalu memiliki pengaruh
Tingkat dan kualitas kinerja auditor
negatip, terutama pada kinerja individu
ditentukan oleh beberapa faktor baik
yang menjalaninya. Pada sisi lain, stres
perseorangan
yang berkelanjutan atau stres yang tidak
maupun
lingkungan.
Menurut Gibson (Muchsin, 2003) terdapat
ditangani
tiga faktor yang mempengaruhi kinerja
melahirkan suatu bentuk traumatik yang
yaitu faktor individu yang berasal dari
relatif sukar untuk dikembalikan (Cordes
dalam diri seseorang, faktor organisasi,
dan Daugherty, 1993).
dan faktor psikologis. Faktor individu dapat
berupa
motivasi,
kemampuan
secara
serius
cenderung
Kondisi stres kerja yang dapat mengurangi pencapaian kinerja karyawan
pengetahuan dan ketrampilan, pengalaman
dapat
dan sikap. Faktor organisasi dapat berupa
intervening (Suprihanto J. et. al., 2003).
sturktur
rekan
Hal ini bermakna bahwa pengaruh stres
sejawat, beban pekerjaan, rancangan kerja,
kerja terhadap kinerja karyawan dapat
143 -
organisasi,
pemimpin,
Volume 2, No. 1, November 2012
diantisipasi
melalui
variabel
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tidak terjadi secara langsung tetapi melalui
Tuntutan-tuntutan atau faktor-faktor
motivasi kerja. Dengan demikian, apakah
lingkungan
hadirnya motivasi kerja dapat sebagai
disebut stressor. Dengan kata lain, stressor
penengah (intervening) antara stres kerja
adalah suatu prasyarat untuk mengalami
dan
menjadi
respons stres. Respons stres adalah satu
fenomena yang serius dari suatu unit
langkah yang penting dan perlu dalam
bisnis.
upaya untuk mengatasi stres secara efektif.
kinerja
auditor,
masih
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan
respons
menimbulkan
stres
stres
menggambarkan
empiris
serangkaian respons yang berbeda dan
mempengaruhi
komplek yang dibuat oleh tubuh manusia
kinerja auditor yang dimediasi motivasi
terhadap tuntutan atau tekanan yang
kerja sebagai variabel intervening pada
dihadapinya. Respon stres selalu aktif
auditor Pemerintah Aceh.
sampai pada suatu tingkatan, yang bekerja
mengenai
stres
bukti
Istilah
yang
kerja
Pembahasan hasil penelitian ini akan
di dalam zona normal keseimbangan stres
dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab
agar
mampu
berikut akan membahas mengenai kajian
perubahan
pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis,
Ketika tekanan-tekanan tidaklah biasa,
sub bab ketiga mengenai metodologi
baru atau berlebihan, tantangan atau
penelitian yang digunakan untuk menguji
ancaman yang muncul, maka respons
hipotesis. Sub bab keempat membahas
memastikan bahwa tubuh selalu berada
mengenai hasil analisis dan pembahasan
dalam keadaan siaga untuk mengatasi
dan sub bab terakhir mengenai kesimpulan,
stres. Oleh karena tekanan-tekanan dapat
keterbatasan dan saran.
mengancam hidup, fisik, emosional, maka respons
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Stres adalah keseimbangan antara seseorang
memandang
tuntutan-tuntutan dan bagaimana seseorang berpikir
bahwa
seseorang
itu
dapat
mengatasi
semua
tuntutan
yang
menentukan
apakah
seseorang
tidak
merasakan (tanggapan
stres,
merasakan
positip)
atau
eustres distress
(tanggapan negatip) (Looker dan Olga, 2005:44).
harian
tubuh
dalam
harus
perubahanlingkungan.
sesuai
untuk
mengatasi tipe situasi yang dihadapinya
Stres Kerja bagaimana
mengatasi
(Looker dan Olga, 2005:44). Mengenali
gejala-gejala
dalam
respons stres dan mengidentifikasi stres sangat
penting
dalam
usaha
untuk
mengurangi distress, menghindari stres yang parah, serta membuat stres yang berguna (eustress). Sebagian besar gejalagejala stres dijelaskan dengan melihat tanda-tanda fisiologis respons stres dalam tubuh. Berdasarkan beberapa uraian diatas, Volume 2, No.1, November 2012
- 144
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penulis
menyimpulkan
bahwa
stres
merupakan suatu kondisi ketegangan yang
tentang berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan
Dalam
hubungannya
kondisi seseorang dimana ia terpaksa
lingkungan
memberikan
melebihi
(2002:94) mengemukakan bahwa motivasi
kcmampuan penyesuaian dirinya terhadap
kerja didefinisikan sebagai kondisi yang
suatu tuntutan eksternal (lingkungan).
berpengaruh
Stres yang terlalu besar dapat mengancam
mengarahkan, dan memelihara perilaku
kemampuan seseorang untuk menghadapi
yang berhubungan dengan lingkungan
lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri
kerja.
para
karyawan
macam
tanggapan
berkembang
gejala
stres
kerja,
dengan
Mangkunegara
membangkitkan,
berbagai
yang
dapat
Kinerja Auditor Kinerja pada dasarnya adalah apa
mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Menurut Nimran (1999) stres kerja
yang dilakukan atau tidak dilakukan
dapat diukur dengan beberapa komponen
karyawan.
indikator, yaitu : a. Konflik peran, b.
mempengaruhi seberapa banyak mereka
Kelebihan beban kerja, c. Waktu kerja, d.
memberi kontribusi kepada organisasi.
Ketidakjelasan peran, dan
Perbaikan kinerja baik untuk individu
e. Pengaruh
Kinerja
adalah
yang
maupun kelompok menjadi pusat perhatian
pimpinan.
dalam
upaya
organisasi.
Motivasi Kerja Motivasi kerja (Robbins, 2006: 214)
meningkatkan
Indikator
kinerja
kinerja
auditor
Menurut (Robinson,2006), dapat diukur
pada
dengan beberapa komponen indikator,
intensitas, arah, dan lamanya berlangsung
yaitu kompetensi, kepuasan kerja, iklim
upaya individu ke arah pencapaian sasaran.
organisasi, dan disiplin kerja.
adalah
proses
yang
berperan
Tiga unsur kunci dalam motivasi adalah intensitas, arah, dan berlangsung lama.
Hipotesis Penelitian Bertitik tolak dari permasalahan
Intensitas terkait dengan seberapa keras
yang
seseorang berusaha. Akan tetapi, intensitas
mengenai stres kerja, maka hipotesis yang
yang tinggi, kemungkinan tidak akan
diajukan adalah sebagai berikut:
menghasilkan kinerja yang diinginkan jika
1)
upaya itu tidak disalurkan ke arah yang menguntungkan akhirnya,
motivasi
perusahaan.
Pada
memiliki
dimensi
diajukan
dan
tujuan
penelitian
Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh.
2)
Stres kerja mempengaruhi motivasi kerja auditor Pemerintah Aceh.
berlangsung lama. Ini adalah ukuran 3) 145 -
Volume 2, No. 1, November 2012
Motivasi kerja mempengaruhi kinerja
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala auditor Pemerintah Aceh. 3. 4)
Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh melalui motivasi
kerja sebagai variabel
intervening.
Kinerja Auditor (Y) Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sensus dimana populasi dalam penelitian ini adalah
semua
auditor
yang
ada
di
Inspektorat Pemerintah Aceh sebesar 42 orang auditor
Analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier yaitu untuk mengetahui dimensi stres kerja dan motivasi kerja
sesuai dengan pendekatan penelitian. Pada bagian
Variabel Independen
Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami ketegangan adanya
ini
data
diolah
dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan
Stres Kerja (X)
karena
Teknik
terhadap kinerja auditor. Pengolahan data
Operasional Variabel Penelitian
1.
Rancangan Pengujian Hipotesis
kondisi-kondisi
yang
mempengaruhi dirinya. Indikator stres kerja yang menjadi variabel penelitian yakni konflik peran, kelebihan beban kerja, waktu kerja, ketidakjelasan peran, dan pengaruh kepemimpinan.
yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau rancangan yang digunakan. Dalam analisis ini dapat digunakan pendekatan statisktik parametrik untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap motivasi
kerja
dan
kinerja
auditor.
Pengujian hipotesis pertama dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh stres kerja terhadap kinerja auditor (variabel
Motivasi Kerja(Z)
dependen), hipotesis kedua dimaksudkan
Motivasi menerangkan kekuatan-
untuk mengetahui apakah stres kerja
kekuatan yang terdapat pada diri seseorang
mempengaruhi motivasi kerja, hipotesis
individu,
ketiga dimaksudkan untuk mengetahui
2.
yang
menjadi
penyebab
timbulnya tingkat, arah dan persistensi
apakah motivasi kerja
upaya
kinerja auditor, hipotesis keempat untuk
yang
dilaksanakan
dalam
hal
bekerja. Indikator motivasi kerja yang
mengetahui
digunakan dalam penelitian ini yakni
(variabel intervening) dipengaruhi stres
prestasi
kerja
kerja,
kompensasi,
komunikasi dan religiositas.
pelatihan,
apakah
mempengaruhi
(variabel
motivasi
independen)
kerja
dan
mempengaruhi kinerja auditor (variabel Volume 2, No.1, November 2012
- 146
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dependen).
Analisis
statistik
yang
digunakan untuk menguji hipotesis ketiga (H3)
menggunakan
analisis
regresi
sederhana (simple regression analysis), sedangkan
hipotesis
pertama
(H1),
HASIL PEMBAHASAN
hipotesis kedua (H2), hipotesis keempat
Pengujian Hipotesis
(H4)
Tabel 1. Stress Kerja Berpengaruh terhadap
menggunakan
analisis
regresi
berganda (multiple regression analysis), dengan model penelitian sebagai berikut: H4 : Y = α + β 1 X + β 2 Z + β 3 X.Z + e dimana: Y Z X1 XZ Α βi E
(4)
=kinerja auditor =motivasi kerja =stres kerja =interaksi (intervening) =Konstanta =koefisien regresi. =Error
Kinerja Auditor Nama Variabel
B
Standar Error
thitung
Sig
Konstanta
0.578
1.501
0.385
.702
Stres kerja
0.767
0.040
19.212
.000
Koefisien Korelasi (R) = 0,950a Koefisien Determinasi (R2) = 0,902 Adjusted R square = 0,900
Pengaruh antar variabel diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval)
Fhitung = 369,089
95% atau α = 0.05. Kriteria pengujian
Sig.F = 0,000 ª
hipotesis adalah: Keterkaitan stres kerja sebagai fungsi dari
H0: β 1 = β 2 = β 3 = 0; Variabel independen tidak berpengaruh
kinerja auditor dapat dituliskan dalam persamaan Y = 0,578 + 0, 767X.
terhadap variabel dependen. Ha: Minimal satu β i ≠ 0; Variabel independen berpengaruh terhadap
Tabel 2. Stres Kerja Berpengaruh Terhadap Motivasi Kerja
i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 variabel dependen. Konstanta
5.218
Standar Error 1.369
Stres kerja
0.652
0.036
Nama Variabel
Untuk menguji apakah hipotesis
B
thitung
Sig
3.812
.000
17.900
.000
yang diajukan diterima atau ditolak, dengan menggunakan tingkat nilai β . Jika dalam pengujian p < 0,05, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika p > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Pengujian-pengujian
diatas
dilakukan
dengan menggunakan software pengolahan data
Statistical
Package
for
Social
Sciences (SPSS) dengan versi 11. 147 -
Volume 2, No. 1, November 2012
Koefisien Korelasi (R) = 0,943a Koefisien Determinasi (R2) = 0,889 Adjusted R square = 0,886 Fhitung = 320,427 Sig.F = 0,000 ª
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala = 180,063
Keterkaitan stres kerja, sebagai fungsi dari
Sig.F = 0,000 ª
motivasi kerja dapat dituliskan dalam Keterkaitan stres kerja dan motivasi kerja
persamaan Z = 5,218 + 0, 652X.
sebagai fungsi dari kinerja auditor dapat Tabel 3. Motivasi Kerja terhadap Kinerja
dituliskan dalam persamaan dibawah ini.
Auditor Nama Variabel
B
Konstanta Stres kerja Koefisien Korelasi (R) = 0,944a
-3.400 1.103
Standar Error 1.809 0.061
thitung -1.880 18.095
Sig
.067 .000
Y = 6,139 + 0, 221X + 0,105Z + 0,010X.Z
Pembahasan Hasil Penelitian Stres Kerja Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah Aceh Nilai P value yang diperoleh
Koefisien Determinasi (R2) = 0,891
berdasarkan
Adjusted R square = 0,888
hasil
pengolahan
data
diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau
Fhitung = 327,428
lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan
Sig.F = 0,000 ª
demikian hipotesis 1 Terdapat Pengaruh
Keterkaitan Motivasi Kerja sebagai fungsi dari kinerja auditor dapat dituliskan dalam persamaan.Y = -3,400 + 1, 103Z.
stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh diterima. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan terdapat pengaruh Stres kerja terhadap kinerja
Stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Sebaliknya Stres
auditor, hal ini bisa terjadi diakibatkan hasil stres kerja yang sedikit merupakan bagian dari kemampuan dan sikap pribadi
kerja berpengaruh terhadap kinerja auditor.
auditor yang dapat mempengaruhi kinerja Tabel 4. Stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh
terhadap
Kinerja
Auditor
Konstanta
6.139
Stres kerja
0.221
0.132
1.679
.101
Motivasi Kerja
0.105
0.217
0.483
.632
X.Z
0.010
0.004
2.516
.016
Koefisien Korelasi (R) = 0,967a Koefisien Determinasi (R2) = 0,934 Adjusted R square = 0,929
akan meningkatkan kerja dari auditor dalam menjalankan tugasnya yang hal ini
Standar Error 3.584
Nama Variabel
auditor. Dengan stres kerja yang sedikit
B
thitung
Sig
1.713
.095
dapat meningkatkan kinerja auditor dalam pelaksanaan kerjanya. Stres Kerja Mempengaruhi Motivasi Kerja Pemerintah Aceh Nilai P value yang diperoleh berdasarkan
hasil
pengolahan
data
diperoleh nilai P value sebesar 0.000 atau lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan demikian hipotesis 2 Terdapat Pengaruh
Fhitung
Volume 2, No.1, November 2012
- 148
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala stres kerja mempengaruhi motivasi kerja
mempengaruhi hasil audit yang merupakan
Pemerintah Aceh diterima. Hal ini sesuai
kinerja auditor tersebut. Dengan motivasi
dengan teori yang menyatakan terdapat
yang tinggi menyebabkan auditor dalam
hubungan stres kerja terhadap motivasi
menjalankan tugasnya merasa nyaman dan
kerja, hal ini bisa terjadi diakibatkan
bersemangat dalam menjalankan tugas
terciptanya
yang
stres
disebabkan
iklim
memberikan
pengaruh
terhadap
organisasi, keterbukaan, komunikasi dan
kinerja keseluruhan.
partisipasi
stres kerja yang sedikit memberikan
Stres Kerja Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah Aceh Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Nilai P value yang diperoleh
semangat dan motivasi yang tinggi bagi
berdasarkan
auditor dalam menjalankan tugasnya dan
diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau
bila
akan
lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan
menurunkan motivasi kerja auditor dalam
demikian hipotesis 4 Terdapat Pengaruh
menjalankan tugasnya karena adanya rasa
stres kerja mempengaruhi kinerja auditor
lelah dan jemu terhadap pekerjaan yang
Pemerintah Aceh melalui motivasi kerja
dilaksanakannya.
sebagai variabel intervening diterima. Hal
setiap
individu
dalam
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dalam menjalankan tugas auditor. Dengan
stres
kerja
yang
tinggi
ini Motivasi Kerja Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah Aceh Nilai P value yang diperoleh berdasarkan
hasil
sesuai
dengan
pengolahan
teori
yang
data
telah
dipaparkan pada bab sebelumnya yang menyatakan kedua variabel Stres kerja motivasi
kerja
mempunyai
pengaruh
data
terhadap kinerja auditor. Penelitian ini
diperoleh nilai P value sebesar 0.00 atau
berbeda dengan penelitian sebelumnya
lebih besar dari 0.00 (β ≥ 0). Dengan
karena peneliti menambahkan variabel
demikian hipotesis 3 Terdapat Pengaruh
Motivasi
variabel motivasi kerja mempengaruhi
intervening
kinerja
penelitian ini tidak dapat dibandingkan
auditor
pengolahan
hasil
Pemerintah
Provinsi
Naggroe Aceh Darussalam diterima. Hal
Kerja dalam
sebagai penelitian
variabel maka
dengan penelitian sebelumnya
sesuai dengan teori yang menyatakan terdapat hubungan motivasi kerja terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN
kinerja
Kesimpulan
auditor,
hal
ini
bisa
terjadi
Berdasarkan
diakibatkan motivasi yang dimiliki oleh
penelitian
yang
setiap pribadi sangat menentukan hasil
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
yang
1.
dijalankan
Dimana 149 -
motivasi
dalam proses yang
besar
audit. sangat
Volume 2, No. 1, November 2012
Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh.
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2.
Stres kerja mempengaruhi motivasi kerja auditor Pemerintah Aceh.
3.
Motivasi
kerja
mempengaruhi
kinerja auditor Pemerintah Aceh. 4.
Stres kerja mempengaruhi kinerja auditor Pemerintah Aceh melalui motivasi
kerja
sebagai
variabel
yang
diberikan
intervening. Saran Adapun
saran
penulis bagi penelitian selanjutnya adalah: 1. Sesuai dengan hasil penelitian ini, disarankan untuk penelitian yang akan dilakukan berikutnya perlu menambah
variabel
lain
yaitu
Prestasi Kerja, Kepuasan Kerja, Perilaku,
Sikap
dan
Budaya
Organisasi untuk menilai kinerja auditor sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik. 2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, 2008. Kode Etik dan Standar Audit. Diklat pembentukan auditor ahli. Cordes A. dan Dougherty M., 1993. Human Resource Management, Concept and Practices. Canada: John Willy and Sons, Inc. Goldwasser, 1993. The Plaintiffs’ Bar Discusses Auditor Performance. Journal of CPA. Looker T., dan Olga G., 2005. Managing Stress. Terjemahan: Haris Setiawati. Yogyakarta : Baca. Mangkunegara A.P., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muchsin, 2003. Pengaruh Karakteristik Individu dan Organiasi terhadap Kinerja. Jurnal Program Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya. Newstrom dan Davis S., 1997. The Essence of Personnel Management and Industrial Relations. Yogyakarta: Andi. Nimran, U., 1999. Perilaku Organisasi. Surabaya : Citra Media. Robinson, J.P., 2006. What Are Employability Skills?. Community Workforce Development Specialist. Alabama Cooperative Extension System. Robbins, S.P., 2006. Perilaku Organisasi. Terjemahan: Benyamin Molan. Jakarta: Prenhallindo. Suprihanto, J. et al., 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: BP STIE YKPN.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Volume 2, No.1, November 2012
- 150