2 Sep 2012 ... TERHADAP KEPRIBADIAN REMAJA DI DESA MANISREJO ... For media
information, television has a potent power to deliver the message ...
PENGARUH TAYANGAN SINETRON PUTIH ABU-ABU DI SCTV TERHADAP KEPRIBADIAN REMAJA DI DESA MANISREJO KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN 1),2)
Kristin Tri Lestari 1), Harianto 2) Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun
Abstract For media information, television has a potent power to deliver the message, because the media can deliver the experience that seems - though personally experienced with a wide range at the same time. Delivery of the message as - if direct communicator with the communican. The presence of television as a means of information as well as have a lot of advantages and benefits also has many drawbacks and disadvantages. If there is no control, the television can be bad for viewers, especially for teenagers. This of course must be received serious attention in order to maintain and oversee the development of adolescent personality in order not to be affected as a result of the negative impressions of television media. In this study take sinetrons White Grey nuanced drama of teenage life in times of high school. Also in the soap opera is about the daily life filled with elements of friendship and seasoned teenage love story. Many benefits appear in the soap opera Grey White, including to establish a positive personality.Which from the research that has been done can be seen that the relationship between the White sinetrons Gray was better then Personality adolescents aged 16-18 years in the village of Madiun Parks District Manisrejo This level was also good as expected. Keywords : Television, Personality, Teens PENDAHULUAN Televisi merupakan paduan dari segi penyiarannya (broadcast) dan gambar bergerak (moving images); para pemirsa tidak akan menangkap siaran televisi kalau tidak ada prinsipprinsip radio yang mentransmisikannya dan tidak akan mungkin bisa melihat gambar-gambar hidup jika tidak ada unsur-unsur film yang memvisualisasikannya; jadi televisi itu adalah paduan audio dengan video. Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi, tidak lepas dari pengaruh terhadap aspek – aspek kehidupan pada umumnya, yang mana televisi dapat menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia dan sudah banyak yang mengetahui dan merasakannya. Televisi merupakan media yang membawakan suara dan gambar
sekaligus dan mampu memukau penonton dengan sempurna pada materi media yang dihidangkan. Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang ampuh (power full) untuk menyampaikan pesan, karena media ini dapat menghadirkan pengalaman yang seolah – olah dialami sendiri dengan jangkauan yang luas dalam waktu yang bersamaan. Penyampaian isi pesan seolah – olah langsung antara komunikator dengan komunikan. Keberadaan media televisi sebagai sarana informasi disamping memiliki banyak kelebihan dan manfaatnya juga memiliki banyak kelemahan dan kerugiannya. Apabila tidak ada kontrol, televisi dapat berdampak buruk bagi pemirsanya khususnya bagi remaja. Hal ini tentunya harus segera mendapat perhatian yang serius dalam rangka menjaga dan mengawasi perkembangan
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...24
kepribadian remaja agar tidak terpengaruh sebagai akibat tayangan media televisi yang negatif. Begitu pula yang terjadi di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun, dari hasil pengamatan yang sudah penulis lakukan ternyata banyak remaja yang menghabiskan waktunya dengan menonton televisi. Dan dari hasil observasi penulis ditemukan bahwa ternyata remaja di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun sebagian besar selalu menonton sinetron Putih Abu-Abu diSCTV. Sinetron ini ditayangkan setiap hari mulai pukul 19.30 WIB s/d pukul 21.00 WIB. Tayangan sinetron Putih Abu-Abu ini bernuansa drama kehidupan remaja dimasa- masa SMU. Selain itu dalam sinetron ini membahas tentang kehidupan sehari-hari yang penuh dengan unsur persahabatan dan dibumbui cerita cinta remaja. Banyak manfaat yang dimunculkan dalam sinetron Putih Abu-Abu, termasuk didalamnya dapat membentuk kepribadian seseorang yang positif. Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Berdasar uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV terhadap Kepribadian remaja di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV 2. Untuk mengetahui kepribadian remaja di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun 3. Untuk mengetahui Pengaruh tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV terhadap Kepribadian remaja di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana Pengaruh Tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV terhadap Kepribadian remaja di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun?”
METODOLOGI PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian deskriptif, yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan secara terperinci mengenai peristiwa atau fenomena sosial dari masing-masing variabel tersebut dan selanjutnya juga mempelajari bagaimana gambaran antar fenomena tersebut. b. Variabel bebas Variabel bebas menurut Hadari Nawawi adalah sejumlah gejala faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi adanya atau munculnya gejala atau faktor ataupun unsur lainya. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV, dengan indikator sebagai berikut: a. Frekwensi b. Durasi c. Ketergantungan c. Variabel terikat Variabel terikat menurut Hadari Nawawi adalah sejumlah gejala atau faktor dan unsur yang ada dan muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah pembentukan kepribadian. Dengan indikator sebagai berikut : a. Pengetahuan b. Perasaan c. Dorongan Naluri
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...25
d. Populasi dan Sampel Populasi menurut Kartini Kartono adalah semua kasus, kejadian orang, hal, dan lain – lain yang berwujud sejumlah mahasiswa, kurikulum, kemampuan management, alat – alat mengajar, cara mengajar, cara pengadminstrasian, kepemimpinan, peristiwa, dan lain – lain. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pengertian diatas maka penulis mengambil populasi yaitu remaja usia 16 – 18 di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun, yaitu: Laki-laki = 388 Perempuan = 212 Total = 600 remaja Mengingat banyaknya populasi maka peneliti mengambil sampel untuk dijadikan sebagai responden. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu: ”apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil diantara 5 15% atau 20-25% atau lebih”. Dalam penelitian ini mengambil sampel 5 % dari jumlah populasi sehingga respondennya berjumlah 30 remaja di desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun. e. Teknik Analisa Data Pada dasarnya analisis data adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran dan ketidakbenaran dari suatu hipotesis. Dalam analisis
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
diperlukan imajinasi dan kreativitas sehingga diuji kemampuan peneliti dalam menalar sesuatu. Analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengelolaan data untuk melihat bagaimana menginterpretasi data, sedangkan untuk skor pilihan jawaban menggunakan skalla likert yaitu dengan : 1. Untuk jawaban a diberi simbol 3 2. Untuk jawaban b diberi simbol 2 3. Untuk jawaban c diberi simbol 1 Selanjutnya simbol-simbol tersebut diubah dalam kategori, sehingga : 1. Untuk simbol 3 dikategorikan baik 2. Untuk simbol 2 dikategorikan kurang baik 3. Untuk simbol 1 dikategorikan tidak baik Kemudian menganalisa data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengelolaan data untuk klasifikasi besarnya interrval digunakan rumus : Jarak pengukuran (R) i=
Jumlah interval (I)
i : Lebar Interval R: Angka tertinggi dari pengukuran dikurangi angka terendah dari pengukuran I: Jumlah Interval Interpretasi Data a) Rekapitulasi Variabel Bebas: Tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV Untuk mengetahui interpretasi data variabel tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...26
Tabel 1. Rekapitulasi data variabel bebas Tayangan Sinetron Putih Abu-Abu Di SCTV Jawaban pertanyaan variabel bebas No A B C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 5 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 6 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 7 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 8 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 9 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 10 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 11 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 12 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 13 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 14 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 15 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 16 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 17 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 18 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 19 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 20 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 21 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 22 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 23 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 24 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 25 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 26 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 27 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 28 3 3 1 2 1 3 3 2 3 3 29 3 3 1 1 1 2 3 2 3 1 30 3 3 1 1 1 2 3 3 3 1 Sumber : Data primer diolah dari pertanyaan no. 1 sampai 10 Berdasarkan tabel rekapitulasi data variabel bebas dapat diketahui bahwa klasifikasi pengukuran skor distribusi variabel bebas menunjukkan skor angka tertinggi dan terendah sebagai berikut : - Skor tertinggi variabel bebas = 28 - Skor terendah variabel bebas = 20 sehingga dapat dicari lebarnya interval sebagai berikut : I = Jarak pengukura Jarak interval = 28 – 20 3
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
=
Jml 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 27 27 27 27 27 26 26 26 26 26 25 25 25 25 25 25 25 24 20 21
2,67 dibulatkan menjadi 3
Dari angka 2 tersebut, maka dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis pengukuran yaitu : a. 28 - 26 adalah kategori baik b. 25 - 23 adalah kategori cukup baik c. 22 - 20 adalah kategori kurang baik Dengan demikian dapat disusun dalam bentuk tabel pengukuran sebagai berikut
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...27
Tabel 2. Klasifikasi variabel bebas Tayangan sinetron Putih Abu-Abu Di SCTV Kategori Responden Prosentase (%) a. Baik 20 66,67 b. Cukup Baik 8 26,66 c. Kurang Baik 2 6,67 Jumlah 30 100 % Sumber : Data primer diolah dari analisa data Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar 66,67 % untuk klasifikasi cukup baik sebesar 26,66 % dan klasifikasi kurang baik sebesar 6,67% Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa remaja usia 16-18 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman
Kota Madiun intensitas menonton sinetron Putih Abu-Abu di SCTV menunjukan prosentase baik 2. Rekapitulasi Variabel Terikat : Kepribadian Remaja Untuk mengetahui interpretasi data variabel kepribadian remaja dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Rekapitulasi data variabel terikat Kepribadian Remaja No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Jawaban pertanyaan variabel terikat A B C 11 12 13 14 15 16 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah 17 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 17 16 19 19 20 20 17 20 17 21 18 18 20 18 21 20 21 21 21 21 20 21 21 21 21 21 21 21 21
Sumber : Data primer diolah dari pertanyaan no. 11 sampai 17
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...28
Berdasarkan tabel rekapitulasi data variabel terikat dapat diketahui bahwa klasifikasi pengukuran skor distribusi variabel terikat menunjukkan skor angka tertinggi dan terendah sebagai berikut : - Skor tertinggi variabel bebas = 21 - Skor terendah variabel bebas = 16 sehingga dapat dicari lebarnya interval sebagai berikut : t = Jarak pengukuran Jarak interval = 21 – 16 3
=
1,67 dibulatkan menjadi 2
Dari angka 2 tersebut, maka dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis pengukuran yaitu : a. 21 - 20 adalah kategori baik b. 19 - 18 adalah kategori kurang baik c. 17 - 16 adalah kategori tidak baik Dengan demikian dapat disusun dalam bentuk tabel pengukuran sebagai berikut :
Tabel 4. Klasifikasi variabel terikat Kepribadian Remaja Responden Prosentase Kategori a. Baik 20 66,6 % b. Cukup baik 5 16,7 % c. Kurang Baik 5 16,7 % Jumlah 30 100 % Sumber : Data primer diolah dari analisa data Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar 66,6 % untuk klasifikasi cukup baik sebesar 16,7 % dan klasifikasi kurang baik sebesar 16,7 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian remaja usia 16-18 tahun di Desa
Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun sudah baik D. HUBUNGAN ANTARA TAYANGAN SINETRON PUTIH ABU-ABU DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA
Tabel 5. Perbandingan Hasil Penelitian Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Prosentase (%) Variabel bebas Variabel terikat a. Baik 60,7 % 66,6 % b. Cukup baik 25 % 16,7 % c. Kurang baik 14,3 % 16,7 % Jumlah 100 % 100 % Sumber : Data primer diolah dari analisa data Klasifikasi
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tayangan sinetron Putih Abu-Abu menunjukkan angka 60,7 % dan termasuk pada kategori baik, sedangkan variabel kepribadian remaja menunjukkan angka 66,6 % juga termasuk pada kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa adanya hubungan setiap tinggi rendahnya prosentase menonton tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV dengan tinggi rendahnya prosentase kepribadian remaja usia 16-18 tahun diDesa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun.
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...29
Dimana dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hubungan antara tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV sudah baik maka kepribadian remaja usia 16-18 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun ini pun tingkatannya juga baik sesuai dengan yang diharapkan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang ada dapat disimpulkan beberapa hal yang berhubungan dengan menonton tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV dan kepribadian remaja usia 16-18 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun sebagai berikut : 1. Variabel Bebas : Tayangan sinetron Putih Abu-Abu Berdasarkan interpretasi data diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar 66,67 % untuk klasifikasi cukup baik sebesar 26,66 % dan klasifikasi kurang baik sebesar 6,67% Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa remaja usia 1618 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun intensitas menonton sinetron Putih Abu-Abu di SCTV menunjukan prosentase baik 2. Variabel Terikat : Kepribadian remaja Berdasarkan interpretasi data diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar 66,6 % untuk klasifikasi cukup baik sebesar 16,7 % dan klasifikasi kurang baik sebesar 16,7 % Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian remaja usia 16-18 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun sudah baik 3. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV menunjukkan angka 60,7 % dan termasuk pada kategori baik, sedangkan variabel kepribadian remaja menunjukkan angka 66,6 % juga termasuk pada kategori baik.
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan setiap tinggi rendahnya prosentase menonton tayangan sinetron Putih Abu-Abu di SCTV dengan tinggi rendahnya prosentase kepribadian remaja usia 16-18 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun. Dimana dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hubungan antara tayangan sinetron Putih Abu-Abu diSCTV sudah baik maka pembentukan kepribadian remaja usia 16-18 tahun di Desa Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun ini pun tingkatannya juga baik sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Alo, Liliweri., Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Remaja Offset, Bandung, 1998 Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Remaja Rosda karya, bandung, 2004 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, Bhineka Cipta, Jakarta 1992 Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1999 ......................................., DimensiDimensi Komunikasi, Alumni, Bandung, 1988 ........................................, Dinamika Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1985 Hadi Sutrisno, Metodelogi Research, jilid 1, cetakan xx, UGM, Yogjakarta 1987 K, Sukarno, Media Televisi, Miswar, Jakarta, 1982 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2000 M. Streers, Richard. Televisi, PPM, Jakarta, 1984
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...30
Nitisemito, Alex S. Tingkat Emosional Anak, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984 Rakhmad Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung, 1988 Siagian, Bunga Rampai Komunikasi, Gunung Agung, Bandung 1986 Sugiyo, 1989. Himpunan Istilah Psikologi, Yogyakarta: Penerbit ”ATIK”
Sulchan Yasin, Kamus Bahasa Indonesia, Yogyakarta: CV. Putra Karya Thoha, Miftah, Perilaku Anak, PT. Raja Grasindo Persada, Jakarta, 1993 Wilbur Schram, P. Laurence Kincaid, Asas-Asas Komunikasi, LP3ES, Jakarta, 1990 Winkel, WS. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia, 1990
Sosial Volume 13 Nomor 2 September 2012
PENGARUH TAYANGAN SINETRON...31