Document not found! Please try again

PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN ...

16 downloads 3177 Views 478KB Size Report
pembiayaan murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang ... risiko pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan murabahah secara ...
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

10 Pages

ISSN 2302-0164 pp. 76- 85

PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh) Fauzan Fahrul1, Muhammad Arfan2, Darwanis2 1)

Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2)

Abstract: This study aimed to examine the effect of level of risk and Musharaka financing murabaha financing on the level of profitability of Islamic Bank Branch Aceh Banda Aceh. The population in this study was as much as 5 years Musharaka financing and murabaha financing is from 2007 to 2011. The method of analysis used in this research is a multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that (1) the risk of Musharaka financing and murabaha financing risks together (simultaneously) influence on the profitability of Islamic banks Banda Aceh (2) partial testing showed that the risk of Musharaka financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh (3) partially shows that the risk of murabaha financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh. Keywords: Risk Financing Musharaka, Murabaha Financing Risk and Profitability the IslamicBank Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) risiko pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan murabahah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh (2) pengujian secara parsial menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh (3) secara parsial memperlihatkan bahwa risiko pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh. Kata Kunci: Risiko Pembiayaan Musyarakah, Risiko Pembiayaan Murabahah, dan Tingkat Profitabilitas Bank Syariah

dalam hal imbalan. Penentuan imbalan

PENDAHULUAN

Bank merupakan lembaga perantara keuangan

antara

masyarakat

yang diinginkan dan yang akan diberikan

yang

oleh bank syariah kepada nasabahnya

kelebihan dana dengan masyarakat yang

semata-mata didasarkan pada prinsip bagi

kekurangan dana. Pada dasarnya bank

hasil (profit sharing).

syariah sebagaimana bank konvensional,

Tingkat kesehatan bank menjadi

juga menyalurkan dana kepada masyarakat

salah satu indikator yang digunakan

dalam bentuk kredit atau pembiayaan,

masyarakat dalam menilai kualitas suatu

hanya saja terdapat perbedaan mendasar

bank. Menurut Triandaru dan Budisantoso Volume 2, No. 1, November 2012

- 76

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (2006:51)

menyebutkan

bahwa:

yang dapat terjadi dalam kurun waktu

“Kesehatan bank sebagai kemampuan

pembiayaan

tersebut

suatu bank untuk melakukan kegiatan

menurunkan

laba

operasional perbankan secara normal dan

pembiayaan bagi hasil tidak hanya bersifat

mampu memenuhi kewajibannya dengan

berbagi keuntungan, akan tetapi juga

baik dengan cara-cara yang sesuai dengan

berbagi kerugian.

peraturan perbankan yang berlaku”.

sehingga

perusahaan

dapat karena

Dimana penilaian ini berdasarkan

Pembiayaan bermasalah merupakan

pada seberapa besar bank syariah tersebut

rasio keuangan yang menunjukkan total

melakukan pembiayaan bersifat bagi hasil

pembiayaan bermasalah dalam suatu bank

(musyarakah),

syariah. Tingkat NPF (Non Performing

(musyarakah Ratio). Selanjutnya, bank

Financing) yang tinggi pada suatu bank

dapat

syariah menunjukkan kualitas suatu bank

menjaga keamanan dana masyarakat yang

yang tidak sehat. Faktor lain yang perlu

dititipkan

mendapat perhatian khusus dalam menilai

berkembang dengan baik serta mampu

tingkat kesehatan bank adalah profitabilitas.

memberikan

Profitabilitas merupakan suatu angka yang

terhadap perkembangan ekonomi nasional.

menunjukkan kemampuan suatu entitas usaha untuk menghasilkan laba.

menggunakan

dikatakan

sehat

kepada

apabila

mereka,

keuntungan

Laporan

keuangan

yang

MR

dapat

dapat

berarti

perbankan

merupakan sarana yang digunakan oleh

Namun seiring dengan pesatnya

pihak-pihak yang berkepentingan untuk

perkembangan bank syariah dan jumlah

mengetahui kinerja dan kesehatan dari

asset dari bank syariah tersebut, terdapat

suatu bank. Tata cara penilaian tingkat

berbagai kendala yang dihadapi dalam

kesehatan bank tersebut diatur dalam UU

tingkat risiko pembiayaan, seperti kendala

No. 10 Tahun 1998.

yang bersifat internal, dimana perbankan syariah

memiliki

masalah

seperti:

pemahaman akan esensi perbankan syariah

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Tingkat Profitabilitas Bank Syariah

yang masih kurang, adanya orientasi bisnis

Tingkat profitabilitas bank syariah

dan usaha yang lebih diutamakan, kualitas

merupakan suatu kualitas yang dinilai

serta kuantitas sumber daya yang belum

berdasarkan keadaan /kemampuan suatu

memadai, sikap aversion to effort serta

bank syariah dalam menghasilkan laba.

aversion to risk.

Selain itu merupakan hasil akhir bersih

Sedangkan kendala eksternal yaitu

dari berbagai kebijakan dan keputusan

bank syariah menilai bahwa pembiayaan

manajemen

dengan sistem bagi hasil (equity financing)

jawaban

memiliki risiko tinggi dalam hal kerugian

manajemen perusahaan. Menurut Gitman

77 -

Volume 2, No. 1, November 2012

yang akhir

akan tentang

memberikan efektivitas

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (2009)

menyatakan

bahwa

metode

dimana masing-masing pihak berhak atas

perhitungan profitabilitas perusahaan dapat

segala sesuatu keuntungan dari usaha

dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

tersebut dibagi berdasar persetujuan sesuai

Operating Income Ratio, Operating Ratio,

porsi masing-masing. Keuntungan usaha

Net Profit Margin, Return On Investment,

secara

Return On Asset (ROA), Return On Equity

kesepakatan

(ROE), Return On Sales.

kontrak.

musyarakah yang

Risiko

menurut

dituangkan

pembiayaan

dalam

musyarakah

sebagaimana diketahui bahwa kualitas

Return On Equity Penggunaan

dibagi

Equity

aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan

sebagai indikator dari tingkat profitabilitas

dapat diukur dengan mengetahui besarnya

bank

credit

syariah

Return

adalah

On

karena

dapat

risk

(kredit

yaitu

mengetahui kemampuan manajemen dalam

perbandingan

mengelola capital yang tersedia untuk

bermasalah terhadap total pembiayaan

menghasilkan net income. Sawir (2001:20)

yang disalurkan. Jadi besarnya risiko

menyatakan bahwa: “Return On Equity

pembiayaan musyarakah dapat dihitung

mengukur

dengan

tingkat

keuntungan

dari

besarnya

macet)

membandingkan

pembiayaan

jumlah

Non

investasi yang telah dilakukan pemilik

Performing Loan Musyarakah dengan total

modal sendiri atau pemegang saham

pembiayaan musyarakah.

perusahaan”. Return On Equity mengukur berapa presentase laba bersih terhadap

Pembiayaan Murabahah

total ekuitas yang ada di perusahaan

Pembiayaan murabahah merupakan

tersebut. Secara matematis, Return On

salah satu prinsip jual beli yang dijalankan

Equity dirumuskan sebagai berikut:

bank syariah tanpa mengenal riba. Syafi’i

Return On Equity/ROE=

Earning After Tax x 100% Total Equity

(2007:101)

mengemukakan

bahwa:

“Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan

Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan

musyarakah

yang adalah

pembiayaan dengan penyertaan modal, dimana dua atau lebih mitra berkontribusi untuk memberikan modal suatu investasi. Dengan kata lain pembiayaan musyarakah merupakan perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih pemilik modal (uang atau barang) untuk membiayai suatu usaha

disepakati”.

Murabahah

adalah

menjual suatu barang dengan harga pokok ditambah

keuntungan

yang

disetujui

bersama untuk dibayar pada waktu yang ditentukan atau dibayar secara cicilan. Murabahah

umumnya

dapat

diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik domestik maupun luar negeri, seperti Volume 2, No.1, November 2012

- 78

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala melalui letter of credit (L/C). Kalangan

pembiayaan - pembiayaan yang tergolong

perbankan syariah di Indonesia banyak

dalam perhatian khusus, kurang lancar,

menggunakan

diragukan dan macet.

murabahah

secara

berkelanjutan (roll over/evergreen) seperti untuk modal kerja, padahal sebenarnya

METODE PENELITIAN

murabahah adalah kontrak jangka pendek

Penelitian

ini

merupakan

suatu

dengan sekali akad (one short deal).

penelitian empiris yang akan menguji

Murabahah tidak tepat diterapkan untuk

hipotesis

modal kerja. Hal ini mengingat prinsip

sebelumnya,

murabahah memiliki fleksibilitas yang

hubungan kausal (sebab akibat) antara

sangat tinggi.

risiko pembiayaan musyarakah dan risiko

yang

telah

dengan

dikemukakan menggambarkan

pembiayaan murabahah terhadap tingkat Tingkat

Risiko

Pembiayaan

profitabilitas bank syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah

Musyarakah dan Murabahah Tingkat

risiko

pembiayaan

sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah

musyarakah dan murabahah dapat dihitung

dan pembiayaan murabahah dari tahun

berdasarkan perbandingan antara jumlah

2007 sampai dengan tahun 2011. Metode

pembiayaan musyarakah dan murabahah

analisis yang digunakan dalam penelitian

yang bermasalah karena pengembaliannya

ini adalah analisis regresi linier berganda

tidak sesuai jadual yang disepakati dengan

yang diolah dengan menggunakan software

total

SPSS versi 16.0.

pembiayaan

Secara

secara

sistematis,

keseluruhan.

tingkat

risiko

pembiayaan dirumuskan sebagai berikut: 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ Risiko pembiayaan = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

Untuk

mengetahui

sejauhmana

pengaruh risiko pembiayaan musyarakah dan

risiko

pembiayaan

murabahah

terhadap tingkat profitabilitas bank syariah pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda

Tingkat risiko pembiayaan (NPF) ini secara

otomatis

akan

mempengaruhi

operating income akan semakin rendah dan

Aceh, maka bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini adalah: Y = α + β1X1 + β2X2 + ε

sebaliknya. Beberapa pakar perbankan mengasumsikan

bahwa

pembiayaan

diragukan yang memiliki potensi menjadi

Keterangan: Y = Tingkat

lainnya pembiayaan 79 -

beberapa

pakar

perbankan

mengasumsikan

bahwa

bermasalah

meliputi

Volume 2, No. 1, November 2012

bank

syariah (Return On Equity)

macet sebagai pembiayaan bermasalah. Sementara

profitabilitas

X1 = Risiko pembiayaan musyarakah X2 = Risiko pembiayaan murabahah α

= Konstanta

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala β1 = Nilai koefisien regresi berganda antara variabel independen X1

perbankan syariah dalam menghasilkan profit.

terhadap variabel dependen Y, bila

variabel

independen

X2

Risiko Pembiayaan Musyarakah

dianggap konstan

Perhitungan

β2 = Nilai koefisien regresi berganda antara

variabel independen X2

pembiayaan

musyarakah telah ditabulasi berdasarkan angka

yang

diperoleh

dari

laporan

terhadap variabel dependen Y,

keuangan selama periode 2007-2011. Total

bila

pembiayaan bermasalah musyarakah pada

variabel

independen

X1

dianggap konstan ε

risiko

tahun 2007 berjumlah Rp. 630.908.576,-.

= error term yaitu faktor-faktor lain yang

mempengaruhi

variabel

dependen Y

Pada

tahun

2008

total

pembiayaan

bermasalah musyarakah berjumlah Rp. 1.609.224.005,- dan pada tahun 2009 jumlahnya sebesar Rp. 982.747.048,-. Dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

yang terakhir pada tahun 2010 terjadi

Tingkat Profitabilitas Bank Syariah

penurunan yaitu sebesar 232.755.997,-

Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh

tahun

2011

total

pembiayaan bermasalah musyarakah tidak

profitabilitas bank syariah pada Bank Aceh

ada. Dengan demikian dapat dikatakan

Syariah Banda Aceh selama periode 2007

bahwa

sampai dengan 2011. Return On Equity

musyarakah berfluktuasi dari tahun 2007

(ROE) pada level tertinggi terjadi pada

sampai dengan 2010.

2009

yaitu

tentang

pada

tingkat

tahun

gambaran

sedangkan

sebesar

31,11%

total

pembiayaan

Rasio

resiko

bermasalah

pembiayaan

sedangkan level terendah terjadi pada

bermasalah musyarakah diketahui dari

tahun 2007 yaitu sebesar 14,98%. Pada

tahun 2007-2011, terlihat bahwa Non

tahun 2008 Return On Equity (ROE)

Performing Financing Musyarakah pada

jumlahnya sebesar 22,93% dan pada tahun

level tertinggi terjadi pada tahun 2007

2010 jumlahnya adalah 28,63% serta pada

yaitu sebesar 2,52% sedangkan level

tahun 2011 Return On Equity (ROE)

terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu

berjumlah 15,13%. Hal ini memperlihatkan

sebesar 0,06%.

bahwa dengan tingginya tingkat Return On

risiko pembiayaan bermasalah musyarakah

Equity (ROE) pada Bank Aceh Syariah

dari tahun 2007 sampai dengan 2011 terus

Cabang Banda Aceh yang terjadi pada

mengalami penurunan.

Dengan demikian rasio

tahun 2008, 2009, dan 2010 menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba dan juga mempengaruhi kemampuan

Risiko Pembiayaan Murabahah Perhitungan

risiko

pembiayaan

Volume 2, No.1, November 2012

- 80

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala murabahah telah ditabulasi berdasarkan angka

yang

diperoleh

dari

laporan Tabel 1.

keuangan selama periode 2007-2011. Total

pembiayaan

seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Model

720.951.595,-. Pada tahun 2008 total

1

(Constant)

Sig.

B

Std. Error

29.750

5.170

.000

murabahah

X1

.699

.677

.000

berjumlah Rp. 2.045.546.868,- dan pada

X2

.537

.721

.001

tahun

bermasalah

Unstandardized Coefficients

bermasalah

murabahah pada tahun 2007 berjumlah Rp.

pembiayaan

Hasil Regresi

2009

jumlahnya

sebesar

Rp.

Dependent Variable: Y

Maka dapat dibentuk model regresi

2.943.564.044,-. Sedangkan pada tahun 2010

terjadi

kenaikan

yaitu

sebesar

variabel risiko pembiayaan musyarakah

3.953.325.825,- dan pada tahun 2011 total

dan

pembiayaan

terhadap tingkat profitabilitas bank syariah

bermasalah

murabahah

berjumlah Rp. 2.460.986.663,-. Dengan

bermasalah

berfluktuasi

pembiayaan

murabahah

yaitu: Y = 29.750 + 0.699X1 + 0.537X2 + ε

demikian dapat dikatakan bahwa total pembiayaan

risiko

murabahah Nilai

dari tahun 2007 sampai

koefisien

regresi

adalah

sebagai berikut:

dengan 2011. Rasio risiko pembiayaan bermasalah murabahah diketahui dari tahun 2007-2011,

1.

Koefisien Regresi X1 Koefisien persamaan regresi untuk

terlihat bahwa Non Performing Financing Murabahah pada level tertinggi terjadi

risiko

pada tahun 2007 yaitu sebesar 71,55%

diperoleh nilai sebesar 0.699. Artinya

sedangkan level terendah terjadi pada

setiap

tahun 2010 yaitu sebesar 65,16%. Dengan

terhadap

demikian

musyarakah maka secara relatif akan

rasio

risiko

pembiayaan

pembiayaan

100%

musyarakah

perubahan

variabel

risiko

(X1)

(perbaikan) pembiayaan

bermasalah murabahah dari tahun 2007

mempengaruhi

peningkatan

tingkat

sampai dengan 2011 mengalami perubahan

profitabilitas bank syariah sebesar 69.9%

(fluktuatif).

dengan asumsi variabel risiko pembiayaan murabahah (X2), dianggap konstan (tidak mengalami perubahan).

Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai musyarakah

tingkat

risiko

pembiayaan

dan

risiko

pembiayaan

2.

Koefisien Regresi X2 Koefisien persamaan regresi untuk

murabahah terhadap tingkat profitabilitas

risiko

bank syariah maka diperoleh hasil regresi

diperoleh nilai sebesar 0.537. Artinya

81 -

Volume 2, No. 1, November 2012

pembiayaan

murabahah

(X2)

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala setiap 100% perubahan (perbaikan) dalam

profitabilitas bank syariah mempunyai

variabel risiko pembiayaan murabahah

hubungan yang sangat kuat dengan risiko

maka secara relatif akan mempengaruhi

pembiayaan musyarakah (X1) dan risiko

peningkatan tingkat profitabilitas bank

pembiayaan

syariah sebesar 53.7% dengan asumsi

perolehan nilai koefisien korelasi sebesar

variabel risiko pembiayaan musyarakah

0.820.

(X1), dianggap konstan (tidak mengalami perubahan).

murabahah

Selanjutnya

(X2),

nilai

dengan

koefisien

determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0.783. Artinya bahwa sebesar 78.3%

3.

Nilai Konstanta (Y)

perubahan-perubahan

Dalam penelitian ini diperoleh nilai

dependen

(tingkat

dalam

variabel

profitabilitas

bank

konstanta Y sebesar 29.750 yang artinya

syariah) dapat dijelaskan oleh perubahan-

adalah

perubahan

bilamana

variabel

risiko

dalam

faktor-faktor

risiko

pembiayaan musyarakah (X1) dan variabel

pembiayaan musyarakah (X1) dan risiko

risiko

(X2)

pembiayaan murabahah (X2), sedangkan

dianggap konstan, maka besar nilai tingkat

selebihnya sebesar 21.7% dijelaskan oleh

profitabilitas bank syariah adalah sebesar

faktor-faktor lain di luar dari kedua

29.750. Artinya tingkat profitabilitas bank

variabel independen (risiko pembiayaan

syariah pada Bank Aceh Syariah Banda

musyarakah

Aceh sudah menunjukkan hasil yang baik.

murabahah), yang tidak dimasukkan dalam

pembiayaan

murabahah

dan

risiko

pembiayaan

penelitian ini. Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Nilai Determinasi (R2) Berdasarkan Tabel, diperoleh nilai

Berdasarkan output SPSS diperoleh

determinasi sebagai berikut:

nilai β1= 0,699, β2= 0,537, sedangkan

Tabel 2. Nilai Determinasi

Model

R

1

0.820a

Std. Adjusted Error of R Square R Square the Estimate 0.783

Berdasarkan

0.070

hasil

0.304

penelitian

diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.820 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan

antara

Hasil Pengujian Secara Simultan

variabel-variabel

rumusan

pengujian

secara

simultan

menyebutkan bahwa Ha diterima : paling sedikit ada satu β1 ≠ 0 (i = 1,2). Kesimpulannya, tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah berpengaruh

secara

bersama-sama

(simultan) terhadap tingkat profitabilitas Bank Syariah.

independen dengan variabel dependen adalah sebesar 82.0%. Artinya tingkat

Hasil Pengujian Secara Parsial Hasil uji hipotesis diperoleh nilai Volume 2, No.1, November 2012

- 82

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala β1= 0,699, β2= 0,537, rumusan hipotesis

jenis

menyebutkan bahwa Ha1 : β1 ≠ 0, Risiko

merupakan produk pembiayaan yang

pembiayaan

menempati

musyarakah

berpengaruh

produk

pembiayaan

porsi

besar

dan

terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.

diperkirakan

Ha2 : β2 ≠ 0, Risiko pembiayaan

jumlahnya di masa yang akan datang.

murabahah berpengaruh terhadap tingkat

2.

profitabilitas bank syariah. Kesimpulannya,

tingkat

risiko

akan

ini

bertambah

Peningkatan kualitas pengelolaan pembiayaan

dapat

dilakukan

perbankan

syariah

melalui

pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

penyusunan kebijakan penyaluran

murabahah berpengaruh secara parsial

pembiayaan yang lebih terintegrasi

terhadap tingkat profitabilitas bank Syariah.

dengan memperhitungkan berbagai macam faktor dan kriteria yang

KESIMPULAN DAN SARAN

menentukan

Kesimpulan

tersebut.

1.

Pengujian

secara

menunjukkan

simultan

bahwa

perbankan

lebih kuat terhadap pembiayaan-

pembiayaan murabahah berpengaruh

pembiayaan

terhadap tingkat profitabilitas bank

diberikan/disalurkan.

Pengujian

berpengaruh

4.

secara

yang

Pihak perbankan syariah harus lebih

parsial

meningkatkan prinsip kehati-hatian

risiko

sehingga dapat meminimalisasi NPF,

musyarakah

yang di antaranya adalah harus lebih

bahwa

terhadap

tingkat

inovatif

dalam

mengembangkan

profitabilitas bank syariah Banda

produk-produk yang ada dan tetap

Aceh.

memperhatikan

Pengujian menunjukkan

secara bahwa

parsial risiko

prinsip-prinsip

syariah. 5.

Bagi

pihak

lain

yang

ingin

pembiayaan murabahah berpengaruh

melakukan penelitian selanjutnya

terhadap tingkat profitabilitas bank

maka penelitian dapat diarahkan

syariah Banda Aceh.

kepada bagaimana tingkat risiko pembiayaan

Saran

mempengaruhi

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, Pihak perbankan syariah harus terus

aktifitas, dan capital dari bank

meningkatkan

syariah.

kualitas

pengelolaannya mengingat kedua 83 -

harus

pembiayaan musyarakah dan risiko

pembiayaan

1.

syariah

mampu melakukan monitoring yang

memperlihatkan

3.

Pihak

kebijaksanaan

risiko

syariah Banda Aceh. 2.

3.

mutu

Volume 2, No. 1, November 2012

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6.

Selanjutnya penelitian lain dapat diarahkan kepada bagaimana tingkat risiko pembiayaan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah dengan indikator yang berbeda, misalnya Return On Asset, Net Profit Margin, Operating Income Ratio, dan Return On Investment.

7.

Pada penelitian lain dapat diarahkan kepada objek yang diteliti agar dapat ditambah dengan menambah data dari bank unit usaha syariah, bank umum syariah dan BPR syariah.

8.

Dalam penelitian selanjutnya dapat diarahkan kepada perluasan sampel penelitian yaitu dengan penambahan pada bank syariah ataupun jumlah periode

untuk

mendapatkan

deskripsi yang lebih baik dan dapat mewakili keseluruhan populasi bank syariah. DAFTAR KEPUSTAKAAN Amim, A. M., 1992. Mengembangkan Bank Islam di Indonesia. Jakarta: Banki. Antonio, M.S., 2007. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Arifin, Z., 1999. Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek. Jakarta: Al vabet. Arifin, Z., 2002. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Al Vabeth. Arifin, Z., 2002. Strategi Mempersiapkan Sumber Daya Insani Mengantisipasi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah. Makalah Seminar Nasional Ekonomi Islam dan Kongres Kelompok Studi Ekonomi Islam. Semarang: FE UNDIP, 11-13 Mei. Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Brealey, M. & Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan.

New York: Erlangga. Cooper, D.R., Boca Rator & Pamela S. Schindler. 2006. Business Research Methods. International Edition. Nineth Edition. Singapore: Mc-GrawHill Co. Furywardhana, F., 2009. Akuntansi Syariah. Yogyakarta: PPPS. Gitman, L., 2009. Principles of Managerial Finance. United States: Pearson Addison Wesley. Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Undip. Gujarati, D., 2003. Statistika Untuk Penelitian. Alih Bahasa: Sumarna Zain. Jakarta: Erlangga. Gujarati, D., 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill. Hadi, S., 2000. Statistik. Yogyakarta: ANDI. Izzan, A. & Syahri Tanjung. 2006. Referensi Ekonomi Syariah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Karim, A., 2000. Peluang dan Kendala Pasar Keuangan Perbankan Syariah. Makalah Seminar Nasional Perbankan Syariah. Bandung: Bank Indonesia, 13 Oktober. Karim, A., 2008. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Edisi ke 3. Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana. Kerlinger, F.N. & Fedhazer. 1992. Multiple Regression in Behavioral Research. New York: Holt, Rinehart and Wiston. Kusumawati, H., 2010. Pengaruh Tingkat Risiko Mudharabah dan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah. Bandung: Universitas Widyatama. Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Muhammad., 2005. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Muhammad & Dwi Suwiknyo. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: Trustmedia. Nuary, D., 2008. Pengaruh Tingkat Risiko Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah. Bandung: Universitas Widyatama. Saed, A., 2004. Bank Islam dan Bunga. Yogyakarta. Santoso, S., 2002. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Volume 2, No.1, November 2012

- 84

Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sawir, A., 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sekaran, U., 2006. Research Methods For Business : A Skill Building Approach. New York: John – Willey Sons Inc., Second Edition. Siamat, D., 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Singarimbun, M. & Effendi. S., 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Sudjana, 2006. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sutan, S.R., 1999. Rahasia Bank Berbagai Masalah dan Sekitarnya. Jurnal Hukum Bisnis. Vol.8. Sutan , S.R., 1999. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Sutan, S.R., 2000. Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia. Jakarta: Bankir Indonesia. Sutan, S.R. dalam Neni Sri Imaniati. 2000. Kesiapan Hukum Ekonomi Indonesia

85 -

Volume 2, No. 1, November 2012

dalam Mengantisipasi Perbankan Syariah. Bandung: Seminar Nasional, UNISBA. Syafri, S., 1997. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Taswan, 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YPKP. Triandaru, S. & Totok Budisantoso, 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Salemba Empat. Tunggal, A.W., 2010. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Harvarindo. Umar, H., 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah PSAK No. 101 Tahun 2007 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Wahyudin, U., 2009. Pengaruh Risiko Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Likuiditas Bank Syariah. Bandung: Universitas Widyatama.