PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. PENDIDIKAN
ANTI KORUPSI. ARTIKEL. OLEH. ERNA ANTIKA. NIM 108811410347.
PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
ARTIKEL
OLEH ERNA ANTIKA NIM 108811410347
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DESEMBER 2012
PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Erna Antika Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang E-mail :
[email protected]
ABSTRAK
Korupsi sangat merugikan kelangsungan hidup bernegara dan sudah mewabah di masyarakat. Upaya pemberantasan korupsi dilakukan dengan cara preventif dan represif, yaitu aspek pencegahan dan aspek penegakan. Aspek pencegahan dilakukan dalam bentuk pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi pada sekolah dilakukan dengan integrasi pendidikan anti korupsi kedalam matapelajaran PKn. Diperlukan media atau alat bantu yang digunakan dalam belajar. Media yang digunakan sebagai media pembelajaran dalam mempelajari materi pendidikan anti korupsi adalah komik. Tujuan penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah untuk menghasilkan komik sebagai media pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi yang berkualitas, menarik dan efektif dalam
matapelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Ar Rohmah Putri Dau Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural yang bersifat deskriptif yang terdiri dari kegiatan analisis materi pembelajaran, perumusan tujuan, desain media, produksi, prototipe media, validasi, revisi, uji coba, dan produk akhir. Jenis data dalam pengembangan ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan persentase angket ahli media sebesar 85 % , angket dari ahli materi diperoleh persentase sebesar 93,33 % dan dinyatakan valid. Uji coba kepada siswa menghasilkan persentase 84,04 % berkaitan dengan kualitas komik dan 92,79% berkaitan dengan minat siswa terhadap penggunaan media komik. Persentase keseluruhan 88,41 % dan dinyatakan valid sehingga bisa
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Revisi dilakukan berdasarkan hasil angket dan masukan dari ahli dan hasil angket yang persentasenya kurang dari 80%. Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan komik yang dihasilkan valid, menarik, dan efektif sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP kelas VIII. Saran untuk pengembangan lebih lanjut adalah melakukan uji coba kembali terhadap komik hasil pengembangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan komik yang benar-benar berkualitas sebagai media pembelajaran PKn.
Kata Kunci: pengembangan, komik, media pembelajaran, korupsi, pendidikan antikorupsi, integrasi
DEVELOPMENTS OF COMICS AS LEARNING MEDIA OF ANTI CORRUPTION EDUCATION
Erna Antika Departement of law and civic, State University of Malang Jalan Semarang 5 Malang E-mail :
[email protected]
ABSTRACT
Corruption is very detrimental to the survival of the state and it is endemic in society. The efforts to eradicate corruption conducted by preventive and repressive measures, ie prevention aspects and enforcement aspects. The prevention aspects can doing by anti-corruption education. Anti-corruption education at schools should be done with the integration of anti-corruption education in Pkn lesson. There is required media or tools that use in education. One of media that can be used as a medium of learning when studying contents of anti-corruption education is a comic. The purpose of research and development is to produce a comics as a medium of learning about an quality, interesting and effective anti-corruption education in civic lesson at Ar Rohmah Junior High School women, Dau, Malang.
This research design is using model a descriptive procedural development models that comprising analysis of learning contents, formulation of objectives, media design, production, media prototype, validation, revision, testing, and final products. The data type in this development is the quantitative and qualitative data. The results show the percentage questionnaires of media experts is 85%, questionnaires from contents expert is 96% and was declared valid. Testing to the Testing students got 84.04% related to the quality of the comic, and 92.79% related to the interest of the students to the use the comic as medium. The Overall percentage is 88.41% and was declared valid, so it can be used in learning
activities. Revisions were made based on the results of questionnaires and feedback from experts and the results of questionnaires that have percentage is less than 80%.. Based on these results, the comics was produced is valid, interesting, and effective as a learning medium to 8th grade junior high school students. The Suggestions for further development is test again to the result development of comic. This is accomplished to get the comics that really qualified as a civic learning medium.
Keywords: Development, Comics, Leraning Media, Corruption, Anti corruption Education, Integration
PENDAHULUAN Secara etimologis, korupsi berasal dari kata “korup” yang berarti buruk, rusak, dan busuk. “Korup” juga berarti dapat disogok (melalui kekuasaan untuk kepentingan pribadi). Kata korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu corrumpere dam coruptio yang berarti penyuapan dan corruptore yang berarti merusak (Wikipedia, 2006). Secara terminologis menurut Pope (2003: 6) korupsi adalah menyalahgunakan kekuasaan kepercayaan untuk keuntungan pribadi. Tabel 1.1 Tabel Peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK/CPI) Indonesia 2001-2009 Tahun Survei
Nilai IPK Sumber TI Indonesia 2001 1.9 CPI 2001 2002 1.9 CPI 2002 2003 CPI 2003 1.9 2004 CPI 2004 2.0 2005 2.2 CPI 2005 2006 2.4 CPI 2006 2007 2.3 CPI 2007 2008 2.6 CPI 2008 2009 2.8 CPI 2009 (Sumber: harian berita store, 26 Oktober 2010)
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas tindak korupsi yang terjadi di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan baik dengan dibetuknya perangkat hukum maupun dengan membuat lembaga pemerintahan. Upaya pemberantasan korupsi dapat juga dilakukan dengan cara preventif dan represif. Upaya preventif merupakan pencegahan korupsi yang bertujuan untuk meminimalkan penyebab dan peluang untuk melakukan korupsi. Upaya represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan korupsi yang telah diidentifikasi dapat diproses secara cepat, tepat, dengan biaya murah, sehingga kepada para pelakunya dapat segera diberikan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Rahayu, 2011). Belajar dari pengalaman negara lain yang relatif berhasil memberantas korupsi, selain aspek penegakan hukum (law enforcement) yang tidak kalah pentingnya adalah aspek pencegahan dalam bentuk pendidikan anti korupsi
(PAK). Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku antikorupsi melalui sekolah, karena sekolah adalah proses pembudayaan. Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar-mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi (Helmanita, 2006: 6). Pendidikan anti korupsi tidak berhenti pada penanaman nilai-nilai dan terbatas pada aspek kognitif saja. Pendidikan anti korupsi menyentuh ranah afektif dan psikomotorik. Membentuk sikap dan perilaku anti korupsi pada siswa. Ide memasukkan materi anti korupsi dalam kurikulum mendapat respons positif masyarakat. Ada dua pilihan untuk menerapkan pendidikan anti korupsi pada sekolah dan perguruan tinggi. Pertama, menambah satu matapelajaran baru, pendidikan anti korupsi di sekolah-sekolah. Kedua, melakukan integrasi pendidikan anti korupsi kedalam salah satu mata pelajaran yang ada. Matapelajaran yang dipilih adalah matapelajaran sosial seperti PKn. Dalam UU No.20 2003 Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan adalah nama salah satu matapelajaran sebagai muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah” .Pendidikan Kewarganegaraan mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan nilai-nilai ( valeus). (Rahayu, 2011). Untuk itu PKn ingin membentuk warga Negara yang ideal, yakni warga Negara yang memiliki ketiga dimensi tersebut sesuai dengan konsep PKn. Sehubungan dengan keinginan PKn untuk membentuk warga negara yang ideal, PKn berupaya memberantas korupsi di Indonesia melalui cara preventif yaitu dengan memberikan pendidikan anti korupsi melalui mata pelajaran PKn di sekolah. Tujuan penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah untuk menghasilkan komik sebagai media pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi yang berkualitas, menarik dan efektif. Penggunaan komik sebagai media pembelajaran PKn pada materi-materi yang memuat pendidikan anti korupsi diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga tujuan pendidikan anti korupsi dapat tercapai.
METODE Lokasi penelitian berada di SMP Ar Rohmah Malang. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan prosedural. prosedur pengembangan modifikasi proses produksi media Borg dan Gall. Materi diambil dari kelas VIII semester 1 (satu). Media komik dibuat dalam bentuk media cetak berupa buku. Uji coba yang dilakukan hanya sampai pada tahap uji coba kelompok terbatas yaitu pada siswa SMP kelas VIII. Subjek Uji Coba dari pengembangan ini adalah siswa SMP kelas VIII A SMP Ar Rohmah Putri Malang. Jenis data dalam pengembangan ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian dan pengembangan media ini adalah angket check list dan tes. Analisis yang dilakukan untuk data kualitatif adalah berupa analisis isi, saran, dan kritikan dari validator. Analisis data yang dilakukan untuk data kuantitatif berupa angket adalah teknik persentase dan analisis untuk tes adalah dengan menggunakan perhitungan rata-rata.
HASIL Tabel 1 Analisis Data Angket Ahli Media, Ahli Materi dan Siswa No 1 2 3
Validator Dosen Guru Siswa
Hasil (%) 85 93 84
Keterangan Valid Vallid Valid
Tabel 2 Analisis Data Tes Siswa No
Pre Test
Post Test
Jumlah
1300
2265
Rata-rata
50
87,12
Temuan penelitian menunjukkan bahwa komik yang dikembangkan dinyatakan menarik dan efektif sehingga mampu untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi pendidikan anti korupsi.
BAHASAN Pendekatan visualisasi dengan komik digunakan untuk menarik minat baca kaum muda dan mempermudah pembaca dalam memahami materi yang akan disampaikan (Wahono: 2006). Revisi produk didasarkan pada hasil persentase angket serta kritik dan saran dari validator maupun dari siswa. Persentase angket ahli media sebesar 85 % dan dinyatakan valid. Hasil tes siswa mengalami peningkatan sehingga dan dinyatakan valid oleh validator sehingga komik pendidikan anti korupsi layak, menarik, dan efektif sebagai media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk siswa SMP kelas VIII. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) hasil angket validasi ahli media menyatakan bahwa komik valid ; (2) hasil angket ahli materi menyatakan komik valid ; (3) hasil angket siswa menyatakan komik valid ; (4) hasil tes mnunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai tes siswa sehingga komik dinyatakan efektif. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan serta untuk menanankan nilai-nilai anti korupsi kepada siswa akan lebih efektif dengan menggunakan media komik.
DAFTAR RUJUKAN
__________, 2010. Korupsi. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi), diakses 2 Februari 2012. Helmanita, Karlina dkk. 2006. Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi. Jakarta: Center For Study Of Religion And Cultute (CSRC). Pope, Jeremy. 2003. Strategi Memberantas Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Rahayu, Ani S. 2011. Implementasi Pendidikan Anti Korupsi Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di SMPN 8 Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang : Jurusan HKn FIS UM. Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, Penjelasan atas Lembaran Negara Tahun 2003 No. 78. Tambahan Lembaran Negara No. 4301. Wahono, Romi Satrio.2006.Komik Pendidikan, (Online), (http://romisatriawahono.net/?p=170), diakses 10 November 2012.