Program Magister Bidang Keahlian Optimasi Sistem Industri Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya 2009
Latar Belakang Mengapa Sistem Pengukuran Kinerja Penting Bagi Supply Chain?
Melakukan MelakukanMonitoring Monitoring Dan DanPengendalian Pengendalian
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan Tujuan Tujuanorganisasi organisasi Ke Kefungsi-fungsi fungsi-fungsi Pada Padasupply supplychain chain
Supply Chain Performance Measurement
Mengetahui Mengetahuiposisi posisi Organisasi Organisasiterhadap terhadap Pesaing Pesaingdan dantujuan tujuan Yang hendak dicapai Yang hendak dicapai
Menetukan Menetukanarah arah Perbaikan untuk Perbaikan untuk Menciptakan Menciptakankeunggulan keunggulan bersaing bersaing
Latar Belakang
SCOR Mendeskripsikan proses manajemen yang diasosiasikan dengan seluruh fase yang terlibat untuk memenuhi permintaan customer. SCOR ini bersifat generik dan tidak berbasis pada strategi perusahaan, sehingga belum tentu selaras dengan strategi perusahaan.
BSC Mengukur tangible asset dan intangible asset. Mengintegrasikan rencana strategis dengan pengukuran yang menghubungkan kinerja sistem, pekerja, proses internal dan konsumen
Perusahaan yang strateginya berbeda, maka ukuran kinerja supply chain juga berbeda Dikembangkan sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis pada supply chain strategi, yang diturunkan dari strategi perusahaan.
Perumusan Masalah Bagaimana mengembangkan model Balanced Scorecard yang sebaiknya digunakan untuk mengukur kinerja supply chain perusahaan yang bersifat spesifik?
Tujuan Penelitian 1.
2.
Mengembangkan Kerangka sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard. Mengembangkan key performance indicator sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard yang didasarkan atas strategi supply chain.
Batasan penelitian 1.
2.
Melakukan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain tanpa melakukan proses pengukuran. Pengembangan model pengukuran kinerja supply chain dilakukan hanya pada internal supply chain PT. Semen Padang saja.
Tahap Identifikasi Awal 1. Identifikasi dan Perumusan Masalah 2. Penetapan Tujuan Penelitian 3. Studi Literatur 4. Studi Lapangan
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap Pengembangan Model 1. Identifikasi Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Yang Sudah Ada 2. Analisis Kelemahan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Sebelumnya 3. Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain
Tahap Penerapan dan Validasi Model 1. Penerapan Model 2. Validasi Model
Tahap Analisis & Kesimpulan 1. Analisa dan pembahasan 2. Kesimpulan dan saran
Literatur Review
SCOR Supply Chain Council
Pengembangan Model Pengukuran kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard
Performance Measurement of Supply Chain Management : Balanced Scorecard Approach Bhagwat, et al (2007)
A Framework for Supply Chain Performance Measurement Gunasekaran, et al (2004)
Performance Measurement and Metric in a Supply Chain Environtment Gunasekaran, et al (2001)
Posisi Penelitian Penulis(tahun)
Gunasekaran, et al. (2001)
Judul penelitian :
Performance Measurement and Metric in a Supply Chain Environment.
6. Product Availability 7. Meningkatkan Jaminan Pasokan 8. Meningkatkan brand image produk 9. Peningkatan Layanan Pelanggan 10. Peningkatan Layanan Distributor 11. Meningkatkan Jaringan Distribusi 12. Optimalisasi Jumlah Distributor 13.Optimalisasi Peran Distributor
3. Pemantapan market share dan fasilitas distribusi
1. EV/ton 2. Ebitda 3. ROE 4. Net Profit 5. Free Cash Flow 6. Account Receivable Turnover 7. Capex 8. Sales Volume Total 9. Domestic Marketshare 10. COGS 11. Operating Expenses 12. Distribution Satisfaction Index 13. Customer Satisfaction Index 14. Procurement Cycle Time 15. Total inventory Turn Over 16. Penalty & Loss Reduction 17. Clinker Production 18. Cement Production 19. Power Consumption (Plant only) 20. Vessel Availability 21. Product Availability 22. Distributor Complaint Solves 23. Manhour Training 24. Employee Productivity 25. SMSP Evaluation 26. GCG Evaluation 27. Risk Management Setup 28. ICT Service Level Availability 29. CSR 30. Environment Proper
Key Performance Indicator Supply Chain
1. Sales 2. Sales volume domestic 3. Sales volume eksport 4. Domestic Marketshare 5. Transport cost per ton 6. Distribution cost per ton 7. Distribution Satisfaction Index 8. Customer Satisfaction Index 9.Procurement Cycle Time 10. Inventory turnover sparepart 11. Inventory turn over batu kapur 12. Inventory turn over batu silika 13. Inventory turn over batu bara 14. Inventory turn over craft paper 15. Inventory turn over tanah liat 16. Inventory turn over gypsum 17. Inventory turn over pasir besi 18.Clinker Production 19.Cement Productio 20. Vessel Availabilit 21. Product Availabili 22. Distributor Complaint Solves 23. Employee Productivity 24. Percentage of EDI transaction
Supply Chain Strategic Initiatives
2. Price Leaderships 3. Meningkatkan brand image produk 4. Peningkatan Layanan Pelanggan 9. Optimalisasi Sarana Distribusi dan Transportasi 5. Peningkatan Layanan Distributor 6. Optimalisasi Jumlah Distributor 7. Optimalisasi Peran Distributor 8. Meningkatkan Jaringan Distributor 10. Optimasi Operasi 11. Meningkatkan Kehandalan Supplier
1. Product Availability 12. Meningkatkan Jaminan Pasokan 13. Meningkatkan Kualitas Bahan Baku
Key Performance Indicator Supply Chain PT.SP
Perspektif Financial
Key Performance Indicator F1. Sales F2. Transport cost per ton F3. Distribution cost per ton
Customer
C1. Distribution Satisfaction Index C2. Customer Satisfaction Index
1. Sales 2. Sales volume domestic 3. Sales volume eksport 4. Domestic Marketshare 5. Transport cost per ton 6. Distribution cost per ton 7. Distribution Satisfaction Index 8. Customer Satisfaction Index 9. Procurement Cycle Time 10. Inventory turnover sparepart 11. Inventory turn over batu kapur 12. Inventory turn over batu silika 13. Inventory turn over batu bara 14. Inventory turn over craft paper 15. Inventory turn over tanah liat 16. Inventory turn over gypsum 17. Inventory turn over pasir besi 18. Clinker Production 19. Cement Production 20. Vessel Availability 21. Product Availability 22. Distributor Complaint Solves 23. Employee Productivity 24. Percentage of EDI transaction
C3. Distributor Complaint Solves C4. Domestic Marketshare Internal Business Process
I1. Sales volume domestic I2. Sales volume eksport I3. Procurement Cycle Time I4. Inventory turnover sparepart I5. Inventory turn over batu kapur I6. Inventory turn over batu silika I7. Inventory turn over batu bara I8. Inventory turn over craft paper I9. Inventory turn over tanah liat I10. Inventory turn over gypsum I11. Inventory turn over pasir besi I12. Clinker Production I13. Cement Production I14. Vessel Availability I15. Product Availability
Learning & Growth
L1. Employee Productivity L2. Percentage of EDI transaction
Framework Pengukuran Kinerja Supply Chain PT.SP
Kesimpulan 1.
2.
Pengembangan model pengukuran kinerja supply chain dilakukan untuk lebih meningkatkan ketepatan dan keakuratan pengukuran kinerja pada fungsi supply chain perusahaan. Akan tetapi sistem pengukuran kinerja supply chain tersebut haruslah didasarkan pada strategi supply chain yang diturunkan dari strategi korporasi yang ada pada perusahaan. Dari strategi perusahaan kemudian diturunkan strategic initiatives dan selanjutnya dilakukan deployment menjadi strategic initiatives supply chain. Dari strategic initiatives perusahaan didapat key performance indicator pengukuran kinerja perusahaan, lalu dilanjutkan langkah deployment key performance indicator tersebut menjadi key performance indicator supply chain. Dari key performance indicator yang diperoleh dilakukan pengelompokkan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja supply chain dapat digambarkan bahwa sistem pengukuran kinerja supply chain perusahaan harus mempunyai hubungan yang erat dengan sistem pengukuran kinerja perusahaan. Penerapan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard pada PT. Semen Padang dapat merumuskan 24 buah key performance indicator yang dikelompokkan ke dalam empat perspektif dengan didasarkan atas kaedah-kaedah yang berlaku pada Balanced Scorecard. Key performance indicator yang telah dihasilkan dapat menggambarkan kondisi kinerja internal supply chain PT. Semen Padang pada saat ini.