budaya yang menanamkan keyakinan bahwa individu dapat sukses atau
berhasil berdasar- kan spirit kepemimpinan dengan nilai-nilai luhur dan
kreatifitas.
MEMBANGUN GENERASI MUDA YANG BERHASIL DENGAN PENDEKATAN KEPEMIMPINAN DAN KREATIFITAS RR. NIKEN PURBASARI STIE TRISAKTI
[email protected]
PENDAHULUAN
dicapai. Secara sederhana keberhasilan bersifat relatif tergantung bagaimana individu menyikapi makna keberhasilan. Makna keberhasilan atau kesuksesan menjadi unik ketika kita merenung, karena makna keberhasilan dapat diuraikan berdasarkan nilai intrinsik dan ekstrinsik. Ketika keberhasilan diukur dari perasaan terdalam yang menyiratkan emosi seperti bahagia, suka, puas, atau bangga karena tercapainya tujuan, keberhasilan telah menjadi sebuah nilai intrinsik yang sulit dilukiskan yang menimbulkan getaran dan membekas. Ketika keberhasilan diukur dari sesuatu yang dimiliki dan bersifat materi, keberhasilan telah menjadi nilai ekstrinsik yang mudah terukur, mudah dibandingkan, mudah mengganggu dan mudah usang. Melihat pada konsep motivasi, imbalan intrinsik dan ekstrinsik menjadi bagian yang mempengaruhi motivasi seseorang. Motivasi atau dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik. Setiap orang layak menginginkan keberhasilan intrinsik ataupun ekstrinsik. Spirit atau semangat kepemimpinan dan kreatifitas merupakan aspek yang memiliki peranan cukup penting untuk membantu melakukan perubahan ke arah perbaikan dan pencapaian keberhasilan. Penting disadari bahwa keberhasilan tidak dapat datang dengan sendirinya, melainkan sesuatu yang membutuhkan perjuangan untuk mencapainya. Keberhasilan bukan dilakukan secara kebetulan dan tanpa perencanaan, namun perlu ide, semangat dan rencana atau diprogram dan dikelola dengan baik secara
muda yang berhasil merupakan G enerasi asset penting bagi sebuah bangsa, sebab
keberhasilan mereka merupakan keberhasilan bangsa dalam membangun kemajuan dan kemakmuran rakyat dan negaranya. Sering terdengar filosofi yang menyatakan bahwa, bangsa yang maju adalah bangsa yang berbudaya, dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki budaya berhasil atau budaya sukses. Keberhasilan merupakan ukuran yang luas, terkait pencapaian atas visi, misi dan tujuan. Bangsa yang maju adalah bangsa dengan budaya yang menanamkan keyakinan bahwa individu dapat sukses atau berhasil berdasarkan spirit kepemimpinan dengan nilai-nilai luhur dan kreatifitas. Keyakinan untuk mencapai keberhasilan perlu ditanamkan kepada generasi muda, sebab keyakinan dapat memberi sugesti yang akan menggerakan kekuatan dan energi individu, yakni para generasi muda bangsa. Membangun generasi muda yang berhasil dengan menenamkan keyakinan untuk berhasil atau sukses dapat dimulai dengan membentuk mereka sebagai individu-individu yang memiliki spirit kepemimpinan dan kreatifitas. Setiap individu layak untuk berhasil dan membentuk keinginan melakukan perubahan menjadi lebih baik. Perubahan yang akan mendorong setiap langkah dan tindakan mengarah pada pencapaian keberhasilan. Secara umum keberhasilan diukur dari harapan atau tujuan yang dapat
1
Media Bisnis
Maret
bertahap dan berkesinambungan. Tidak ada satupun prinsip yang dapat memastikan bahwa keberhasilan pasti dicapai, namun bagaimana meningkatkan kemungkinan berhasil dan mengurangi kegagalan dimungkinkan dengan konsep dan prinsip-prinsip yang akan diuraikan dalam tulisan ini berdasarkan beberapa literatur yang menarik untuk disampaikan.
Bagaimana Membangun Peluang Keberhasilan Yang Lebih Besar ? Setiap individu berhak untuk berhasil. Namun keberhasilan merupakan kondisi yang perlu diperjuangkan untuk dicapai. Ada 4 aspek personal yang layak dimiliki seseorang secara seimbang, disarikan dari Haryanto (2008) dan Zimerrer (2009).
Aspek Personal Keberhasilan
Attitude (sikap) Ability (Kemampuan)
Will (Motivasi)
Creativity (Kreatifitas)
Tiga aspek pertama, yaitu (1) Kemampuan (Ability) individu, dipengaruhi oleh pengetahuan, mental kepemimpinan dan keterampilan, (2) Motivasi (Will) atau kemauan individu, dipengaruhi oleh faktor internal ( keinginan untuk merasa berhasil, dihargai, bahagia, dan lain-lain) dan eksternal (terpenuhinya kebutuhan fisik seperti makan, minum, keamanan, liburan dan lain-lain), dan (3) Kreatifitas (Creativity), berkaitan dengan ide-ide dan gagasan yang bernilai yang timbul dari pemikiran individu yang penuh inisiatif dan imajinatif. Satu aspek berikutnya adalah sikap, yaitu bagaimana seseorang berperilaku atau bertindak. Sikap sangat dipengaruhi oleh ketiga aspek tersebut dan kematangan spiritual individu (moralitas dan nilai-nilai serta keyakinan). Sikap individu terbentuk atas dasar pengaruh
2
dari kemampuan, motivasi, kreatifitas dan kekuatan spiritual. Faktor-faktor tersebut menjadi bagian yang penting dimiliki dan dikembangkan individu secara seimbang untuk mencapai peluang keberhasilan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan individu. Pembahasan yang ingin disampaikan penulis berkaitan dengan aspek spirit kepemimpinan dan kreatifitas untuk membangun generasi muda yang berhasil. Terutama bagaimana menjadi individu dengan spirit kepemimpinan bagi diri sendiri untuk mendorong potensi atau kemampuan penuhnya sebagai pemimpin yang berhasil baik bagi diri sendiri maupun orang lain, serta bagaimana mengembangkan kreatifitas untuk melakukan perbaikan atau perubahan menjadi lebih baik untuk meningkatkan potensi atau peluang keberhasilan.
2011
SPIRIT KEPEMIMPINAN Memahami Makna Kepemimpinan Yang Luar Biasa. Leadership is an influence relationship among leaders and followers who intend real change and outcomes that reflect their share purposes. (Daft; 2005). Kepemimpinan berkaitan dengan hubungan saling mempengaruhi antara pemimpin dengan bawahan yang bermaksud merubah dan mendapatkan hasil sebagai cerminan dari sasaran-sasaran mereka. Kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama (Yukl;2007). Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengarahkan atau membuat orang lain melakukan apa yang diinginkannya. Artinya setiap orang yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan atau membuat orang lain melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya”memiliki potensi atau kemampuan menjadi seorang pemimpin. Mempengaruhi dan melakukan perubahan untuk mencapai keberhasilan jelas menjadi bagian dari spirit kepemimpinan. Namun demikian seluruh dunia mengakui karakteristik pemimpin yang hebat terletak pada integritas pemimpin. Pemimpin yang memiliki integritas selalu mengatakan kebenaran karena ia yakin apa yang dikatakan adalah benar. Mereka menjadi individu yang dapat dipercaya. Membangun spirit kepemimpinan dan menjadi seorang pemimpin yang luar biasa, yang dapat membantu seseorang mencapai peluang keberhasilan yang lebih besar dan meminimalkan kemungkinan kegagalan, merupakan persoalan yang tidak mudah, tetapi bukan pula hal yang tidak mungkin dicapai. Dalam berbagai tulisan ketika ditanyakan pada mereka para pemimpin atau CEO dan yang pernah menjadi pemimpin atau CEO yang sukses membangun bisnis dan kehidupannya yakni Tom Freston (MTV), Jack Welch
Rr. Niken Purbasari
(GE), dan Michael Dell (Dell Computer), Ciputra (Ciputra Group), sebuah pertanyaan, yakni siapakah pemimpin? pernyataan mereka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pemimpin berarti “mencintai apa yang mereka lakukan serta menanamkan energi dan antusiasme”, pemimpin menciptakan visi yang penuh inspirasi, pemimpin membangun lingkungan dimana orangorang memiliki kemampuan, kebebasan dan harapan untuk mencapai hasil yang luar biasa, dan pemimpin bisnis yang berhasil memiliki mimpi yang kreatif dan mewujudkannya lewat kerja keras. Spirit kepemimpinan yang dimiliki para pemimpin tersebut, dapat terbentuk, karena mereka telah mampu mencapai potensi atau kemampuan penuhnya sebagai pemimpin yang efektif, dengan terlebih dahulu menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Pemimpin bagi diri sendiri artinya ia harus dapat memanfaatkan bakat dan kekuatan alami, menantang kebiasaan yang menghalangi pertumbuhan dirinya, dan mengelola rasa takut serta emosi negatif yang seringkali menjadi penghalang untuk mewujudkan tujuannya. Memahami potensi sebagai pemimpin bagi diri sendiri dapat penulis uraikan berdasarkan satu literatur menarik tentang semut dan gajah. Dalam ilmu kedokteran diketahui bahwa otak manusia berfungsi di dua tempat. Tempat pertama adalah ”pikiran sadar” dan tempat kedua adalah ”pikiran bawah sadar”. Jika diibaratkan kedua tempat otak tersebut sebagai Semut dan Gajah, dapat diilustrasikan sebagai berikut (Poscente, 2007): ”Semut” mewakili pikiran sadar yaitu bagian otak yang berpikir rasional dan logika atau mewadahi pikiran kritis dan analitis. ”Gajah” mewakili pikiran bawah sadar yaitu bagian otak yang naluriah (insting) dan impulsif (menuruti kata hati) atau mewadahi emosi dan memori serta membimbing tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi vitalnya.
3
Media Bisnis
Coba dibayangkan, jika seekor semut kecil di punggung seekor gajah besar, tidak perduli bagaimana rajinnya semut berjalan ke timur, jika gajah yang ditumpangi berjalan ke barat, yang terjadi semut akan tiba lebih ke barat dari titik awalnya berjalan yaitu timur. Artinya kita akan mendapati diri menjauh dari tujuan jika pikiran sadar dan pikiran bawah sadar kita tidak sejalan. Individu pada umumnya sering menghadapi kenyataan sulitnya mendorong pikiran bawah sadar seiring dan sejalan dengan pikiran sadar, sehingga menjadi pemimpin bagi diri sendiri sangat sulit dilakukan. Hal yang penting menurut para ahli teori kepemimpinan adalah ”seorang pemimpin haruslah memiliki kecerdasan intelektual dan emosional”. Kecerdasan intelektual berhubungan dengan pikiran sadar dan kecerdasan emosional berhubungan dengan pikiran bawah sadar. Bagaimana berpikir dan bertindak cerdas merupakan dasar dari ilmu memimpin diri sendiri secara efektif. Seorang pemimpin yang luar biasa, dapat bertindak untuk mengatasi kebiasaan mirip ”gajah” yang menghalanginya mencapai tujuan. Pemimpin yang luar biasa dapat menantang perilaku dan rutinitas yang menghambat pikiran bawah sadarnya. Ilustrasi berikut ini menggambarkan ”gajah” menghambat langkah ”semut”: Semut : ” saya ingin maju atau melakukan sesuatu yang bermanfaat atau positif ”. Gajah : ” saya takut resiko, malu, buat apa melakukan itu, nanti saja, tidak perlu, biar orang lain saja, peraturan menyulitkan dan sebagainya ”. Pemimpin yang luar biasa berusaha dengan pikiran sadar untuk merubah keyakinan, sikap, dan kebenaran yang tertanam dalam-dalam, agar dapat menunjang usaha ataupun pikiran bawah sadarnya. Pemimpin yang luar biasa menaklukan rasa takutnya yang tersembunyi, mengambil resiko dan menanamkan gairah emosional dalam visinya atau harapannya untuk dicapai, guna menunjukan keberhasilan atau kesuksesan pada orang lain.
4
Maret
Tips-Tips Menjadi Pemimpin Yang Luar Biasa. Mencapai peluang keberhasilan yang lebih besar dapat didukung dengan spirit kepemimpinan, terutama bagaimana menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang berhasil, yang akan mendorong keberhasilan kepemimpinan bagi orang lain. Berikut ini diuraikan tips-tips menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain, (Poscente, 2007) yaitu: (1) Keluarlah dari koloni anda, keluar dari zona nyaman yang tidak berkembang, lihatlah kehidupan sebagai perjalanan yang penuh warna dan bermakna, bukan sekedar perjuangan untuk dapat bertahan hidup, (2) Belajar bagaimana mengubah arah atau tujuan kehidupan anda, kembangkan terus potensi yang dimiliki, dengan meningkat pengetahuan, keterampilan dan relasi untuk membantu anda menentukan arah baru yang lebih baik, ketika kesempatan itu ada., (3) Menemukan peluang, hilangkan dari pikiran anda, bahwa rintangan tidak dapat diatasi. Wujudkan impian menjadi nyata. Bekerjasamalah antara ”semut dan gajah”untuk menemukan peluang. Kenali pikiran dan perasaan diri, dan upayakan untuk seiring sejalan bekerjasama mewujudkan impian. ”Sebelum anda bisa bertindak menjadi pemimpin yang luar biasa, anda harus terlebih dahulu memahami diri anda sendiri”, (4) Jadikan rasa takut sebagai teman, bukan tuan. Sadarilah bahwa ketakutan muncul dari ketidaktahuan, buka pikiran anda untuk menemukan kemungkinan yang belum terlihat jelas pada saat itu, (5) Perjelas visi atau tujuan yang bermakna untuk memastikan tindakan harus dilakukan, (6) Jangan meremehkan kekuatan emosi. Tujuan yang jelas dan perasaan yang kuat terhadap tujuan itu akan menghasilkan dorongan yang besar untuk dicapai, (7) Ciptakan pikiran positif yang dominan. Tidak mudah untuk mengalahkan emosi negatif (seperti gelisah, frustasi, pesimis atau gagal ). Perjuangkan konflik batin anda. Temukan keyakinan akan keberhasilan. Tanpa konflik tidak ada pertumbuhan, dan konflik yang paling menantang berada dalam diri anda sendiri. Tetapkan tujuan bukan sekedar ”diinginkan”, tetapi ”dimiliki”, (8) Pertahankan langkah, peru-
2011
bahan terjadi sedikit demi sedikit dan belajarlah menunda kesenangan. Ingatlah konsep ”tetesan di ember”, ketika kita ingin air di ember menjadi berwarna biru, syaratnya adalah meneteskan pewarna biru satu tetes satu hari. Dan setelah minggu ke enam kita akan melihat air di ember yang berwarna biru. Artinya anda harus memiliki komitmen untuk terus menumbuhkan pikiran positif terhadap tujuan, dan ingat ! bahwa tujuan yang berarti membutuhkan waktu dan energi, (9) Bersyukurlah dan tetap konsentrasi pada kinerja secara terus menerus. Rasa syukur merupakan salah satu resep ajaib untuk hidup lebih bermakna. Anda mencintai apa yang anda lakukan, anda akan dapatkan bahwa hidup adalah petualangan yang agung, dan (10) Perkuat rasa percaya diri. Kenalilah pola negatif yang mengganggu pikiran anda dan cegahlah. Tariklah nafas dalam-dalam, dan keluarkan nafas secara perlahan, ketika tingkat stress meningkat. Dengan hanya berpikir positif, anda mampu memimpin diri sendiri. Semua yang diuraikan di atas dapat disimpulkan menjadi 5 K, (Poscente,2007) yaitu : Kejelasan Visi, Tujuan dengan makna mendalam memiliki getaran emosi. Hal ini membantu anda mengarahkan pikiran dan emosi untuk mencapainya. Komitmen, Berkomitmenlah pada pikiran positif. Hal ini bisa membantu anda memperkuat setiap usaha pencapaian tujuan. Konsistensi, Terapkan strategi secara terus menerus. Hal ini membantu anda mempermudah mengambil langkah tindakan mencapai tujuan. Keyakinan Diri, Perkuat keyakinan diri dengan menghancurkan pola negatif. Hal ini membantu anda mengatasi emosi pesimis yang menganggu usaha pencapaian tujuan.
Rr. Niken Purbasari
Kendali, Latihlah respon terhadap kejadian tak terduga yang mungkin muncul. Hal ini membantu anda siap menghadapi kenyataan dan tetapi bertahan maju mencapai tujuan. Mulai dari sekarang, detik ini, anda adalah pemimpin bagi diri anda sendiri dengan menetapkan tujuan hidup anda yang layak untuk dimiliki, tekadkan dengan ketekunan, dan percaya diri serta kendalikan diri untuk melakukan perubahan-perubahan hidup yang berarti untuk mencapai tujuan anda! Jika anda bisa, anda adalah pemimpin bagi orang lain! Spirit kepemimpinan yang akan membantu anda meraih keberhasilan lebih besar! KREATIFITAS Mengapa harus berpikir kreatif? Pemikiran kreatif penting untuk menggambarkan keadaan masa depan dan memberi kemungkinan bagi setiap individu untuk mencapai keberhasilan serta membuat hidup menjadi lebih menarik dan lebih menyenangkan. Kreatifitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu ke dalam kehidupan. Pemikiran kreatif memungkinkan munculnya inovasi atau mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga, atau melakukan perubahan untuk menjadikan sesuatu lebih baik. Individu yang kreatif dapat menjadi lebih baik, jika dibandingkan individu yang kurang kreatif, namun individu yang kreatif, tetapi tidak melakukan tindakan rasional, juga tidak lebih baik daripada individu dengan pemikiran rasional. Sehingga individu yang kreatif dan bertindak rasional menjadi lebih baik. Kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, tetapi juga sangat penting bagi keseimbangan hidup mereka sendiri, untuk bisa bertahan dalam mencapai tujuan. Artinya, bahwa bahwa dalam menghadapi tantangan global, diperlukan generasi muda sebagai sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan, untuk bisa menciptakan nilai tambah dan keunggulan. Nilai tambah yang diciptakan melalui kreativitas
5
Media Bisnis
dan keinovasian, atau “thinking new thing and doing new thing or create the new and different” (Zimerrer,2009). Kemampuan demikian akan membawa mereka pada pencapaian keberhasilan. Pemikiran kreatif seringkali dikaitkan dengan pemikiran yang tidak rasional, hal ini dapat dimengerti karena banyak para ahli berpendapat bahwa ciri seseorang yang kreatif antara lain memiliki ide-ide yang baru, berani tampil beda, memunculkan pemikiran yang belum populer, tidak takut mencoba, dan tidak takut gagal atau digambarkan sebagai mampu berpikir besar tetapi belum tentu mampu mewujudkan mimpinya. Berpikir kreatif (creative thinking), menurut Coleman dan Hammen (2009) adalah thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new invention, new work of art. Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Kedua, kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga, kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orsinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. Berpikir kreatif berkaitan dengan penambahan nilai, penciptaan nilai serta menemukan peluang. Bagaimana Menjadi Kreatif? Bagaimana menjadi kreatif ? Sebuah pertanyaan yang menarik untuk disimak lebih lanjut. Sebagian individu menjalankan aktivitasnya setengah-setengah, sebagian lagi menjalaninya dengan penuh energi dan antusiasme. Keberhasilan dapat lebih besar dicapai jika kita bergaul dengan individu-individu yang menjalani hidup dengan cepat dan bertenaga, yang memiliki gairah hidup alami serta memberikan kekuatan perspektif mereka pada tantangan bagi kita untuk menemukan gagasan baru. Keberagaman perspektif menjadi sumber pemikiran kreatif, bagaimana kita memperolehnya? Disarikan dari Slater (2000) dan Zimerrer (2009).
6
Maret
Empat sumber untuk beragam perspektif: 1. Pendatang baru, saat anda menemukan dan mengenal pendatang baru dalam lingkungan anda, luangkan waktu untuk mendengarkan pendapat mereka (terutama dengan mereka yang berwawasan dan berpengalaman) atau bergaul dengan berbagai kalangan untuk mengetahui pendapat mereka tentang hal-hal yang menarik bagi kita. 2. Para pekerja, terutama karyawan di lini depan. Mereka yang setiap hari menjalankan fungsi bisnis dan memiliki pengalaman. Kita dapatkan wawasan dan pengetahuan mereka secara langsung, baik di dalam suatu organisasi atau melakukan kunjungan perusahaan atau industri. 3. Pekerja yang telah pensiun, dengan kecintaan pada teknologi dan perubahan, generasi muda memang menakjubkan, tetapi orang tua memiliki rasa keseimbangan dan kebijaksanaan yang tidak bisa dipelajari di ruang kelas, melainkan dengan pengalaman hidup. Mereka dapat memberikan pendapat segar secara jujur dan langsung, orangorang yang memiliki pandangan jauh tentang sejarah dan dapat membantu meletakkan semuanya dalam perspektif yang benar. 4. Lingkungan fisik, amati lingkungan fisik sekitar anda, berpikir untuk melihat masalah dan arahkan gagasan untuk menghadirkan sesuatu yang baru yang bernilai. Kreatifitas dalam bisnis merupakan inti keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Bisnis yang berhasil berdampak pada keadaan ekonomi dan politik suatu negara dan sebaliknya. Generasi muda yang kreatif akan membawa bisnis pada keberhasilan. Keberhasilan akan besar kemungkinannya dicapai dengan membangun kemampuan berpikir kreatif. Pemikiran kreatif dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan, meskipun tidak mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan memiliki konsekuensi di masa depan. Pemikiran kreatif membantu kita untuk melihat konsekuensi dari tindakan kita serta untuk memberikan alter-
2011
native tindakan. Cara kita memandang dunia ditentukan oleh gaya berpikir. Bagaimana gaya berpikir yang baik? Bagaimana gaya berpikir yang baik? Gaya berpikir yang sangat terkenal dikemukakan oleh Herrman Brain Dominance Instrument (Daft,2005). Sama seperti yang diuraikan sebelumnya, penelitian mengenai gaya berpikir telah menemukan bagaimana cara kerja otak, yang dikenal dengan konsep otak kiri dan otak kanan, yang digambarkan sebagai semut dan gajah. Otak di sisi kiri adalah tempat logika, analisis dan organisasi berlangsung. Otak di sisi kanan adalah tempat emosi, visi dan intuisi
Rr. Niken Purbasari
terjadi. Artinya bagian kiri mengurusi detail dan bagian kanan mengurusi mimpi. Peluang keberhasilan akan lebih besar dan kemungkinan kegagalan akan berkurang jika kita dapat meningkatkan keduanya baik detail maupun mimpi. Orang yang mampu membangun kekuatan seimbang pada kedua bidang tersebut artinya memiliki kemampuan mengakses kedua gaya berpikir. Gaya berpikir yang demikian didorong oleh spirit kepemimpinan dan kreatifitas individu. Generasi muda yang berhasil adalah generasi muda yang mampu membangun spirit kepemimpinan mereka dan membentuk kreatifitas, dengan didasarkan nilai yang luhur, yakni integritas.
REFERENSI Daft, Richard L. 2005. The Leadership Experience. Thomas, South-Western. Haryanto. 2008. Rasullullah “Way of Managing People”. Khalifa Jakarta. Manning, George & Kent Curtis. 2003. The Art of Leadership.The McGraw Hill. Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta: PPM. Poscente. Vince, 2007. The Ant and The Elephant. Gramedia Slater, Robert. 2000. The GE Way Filedbook. The McGraw Hill. Yukl, Gary. 2007. Kepemimpinan dalam Organisasi. Indeks. Zimmerer, Thomas W. 2009. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat.
7