Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan. Hasil
Belajar Siswa SMP Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi disusun oleh.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
oleh Zulfani Aziz 4201409041
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi disusun oleh Nama : Zulfani Aziz NIM
: 4201409041
telah disetujui dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi. Semarang, 27 Maret 2013 Mengetahui, Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M. Pd
Drs. M. Sukisno, M. Si
NIP. 19601219 198503 2 002
NIP. 194911151976031001
ii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi disusun oleh Nama : Zulfani Aziz NIM
: 4201409041
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 11 April 2013. Panitia: Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M. Si
Dr. Khumaedi, M. Si
NIP. 19631012 198803 1 001
NIP. 19630610 198901 1 002
Ketua Penguji
Dr. Sulhadi, M. Si NIP. 19710816 199802 1 001 Anggota Penguji/
Anggota Penguji/
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M. Pd
Drs. M.Sukisno, M. Si
NIP. 19601219 198503 2 002
NIP. 194911151976031001
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 11 April 2013
Zulfani Aziz NIM 4201409041
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO ♥ Barang siapa yang ingin memiliki dunia maka itu didapat dengan ilmu, barang siapa yang ingin memiliki akhirat maka itu didapat dengan ilmu, dan barang siapa yang ingin keduanya maka itu pula didapat dengan ilmu. (HR. At Tabrani). ♥ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). (QS. Al Insyirah, 94: 6-7). ♥ The only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the heart, you’ll know when you find it. (Steve Jobs) PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: ♥Bapak dan Ibu tercinta, ♥adikku Khofianida Fitriani, ♥sahabatku tercinta ♥adik-adik di SMP yang telah menginspirasiku, dan ♥almamaterku
v
PRAKATA
Puji syukur alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT dan segala hidayahNya yang senantiasa mengiring langkah penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan
skripsi
yang
berjudul
”Penggunaan
Model
Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi”. Dalam proses penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang terlibat yang selalu memberikan inspirasi, motivasi, petunjuk, bimbingan dan arahan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Khumaedi, M.Si, ketua jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd, dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Terimakasih atas semua pelajaran dan ilmu yang bermakna serta motivasi yang Ibu berikan. 5. Drs. M. Sukisno, M.Si, dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, ide dan masukan yang membangun, serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas semua pelajaran dan ilmu yang bermakna serta motivasi yang Bapak berikan.
vi
6. Dr. Achmad Sopyan, M.Pd, dosen wali yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan dukungan kepada penulis selama kuliah. 7. Bapak/Ibu dosen khususnya Jurusan Fisika FMIPA yang telah memberi bekal kepada penulis selama kuliah dan telah mendidik penulis untuk bersikap terbuka, kreatif, dan bijaksana. 8. Kepala SMP Negeri 9 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 9. Asteria Flora, M.Pd selaku guru fisika kelas VIII serta Bapak/Ibu guru/staff SMP Negeri 9 Semarang yang telah memberikan fasilitas, dukungan dan arahan kepada penulis selama mengadakan penelitian. 10. Bapak dan ibu tercinta dengan segala doa dan kasih sayangnya yang tulus, dan adikku Khofianida Fitriani yang senantiasa menumbuhkan semangat dan motivasiku. 11. Sahabat-sahabatku tercinta, teman-teman Fisika angkatan 2009, terima kasih untuk kebersamaan dan kekeluargaan yang kalian berikan. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berperanserta dalam membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Teriring doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi kita semua. Amin. Penulis
vii
ABSTRAK Aziz, Zulfani. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Pokok Bahasan Usaha dan Energi. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Drs. M. Sukisno, M.Si. Kata kunci: learning cycle 7E, hasil belajar, usaha dan energi. Pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk mengkonstruksi, mengeksplorasi pengetahuan sendiri, mengelaborasi dan mengaplikasikan konsepkonsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar kognitif siswa kelas VIII A SMP 9 Semarang pada materi gaya masih lebih rendah dari pada kelas lain. Model learning cycle 7E diterapkan pada proses pembelajaran fisika untuk meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk objektif pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar kognitif dan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik. Pada siklus I dan siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat mencapai indikator keberhasilan pada siklus III. Berdasarkan analisis uji gain diperoleh gain ternormalisasi aspek kognitif siklus I ke siklus II sebesar 0,095, siklus II ke siklus III sebesar 0,238, dan siklus I ke siklus III sebesar 0,310. Aspek afektif siklus I ke siklus II sebesar 0,126, siklus II ke siklus III sebesar 0,251, dan siklus I ke siklus III sebesar 0,346. Aspek psikomotorik siklus I ke siklus II sebesar 0,132, siklus II ke siklus III sebesar 0,152, dan siklus I ke siklus III sebesar 0,264. Hasil uji gain menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa adalah rendah. Hasil uji-t siklus I ke siklus II diperoleh thitung 1,611 untuk aspek kognitif, 3,453 untuk afektif, dan 6,491 untuk psikomotorik. Dari siklus II ke siklus III diperoleh thitung 4,712 untuk aspek kognitif, 4,974 untuk afektif, dan 4,420 untuk psikomotorik. Dari siklus I ke siklus III diperoleh thitung 4,097 untuk aspek kognitif, 8,204 untuk afektif, dan 6,072 untuk psikomotorik. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,703. Hasil uji-t menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa adalah signifikan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa penggunaan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP 9 Semarang pada pokok bahasan Usaha dan Energi secara signifikan. Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa penggunaan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan walaupun masih rendah.
viii
DAFTAR ISI
PRAKATA .............................................................................................................
vii
ABSTRAK .............................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
xiv
BAB 1. PENDAHULUAN ..............................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................
5
1.4 Pembatasan Masalah ...................................................................................
6
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................
7
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .....................................................................
8
2. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................................ 10 2.1 Kajian Pustaka.............................................................................................. 10 2.2 Belajar dan Pembelajaran............................................................................. 11 2.3 Hasil Belajar ................................................................................................. 12 2.4 Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ..................................................... 16 2.5 Tinjauan Materi Usaha dan Energi .............................................................. 24 2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 30
ix
2.7 Hipotesis....................................................................................................... 32 3. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 33 3.1 Tempat dan Objek Penelitian ....................................................................... 33 3.2 Fokus Penelitian ........................................................................................... 33 3.3 Desain Penelitian.......................................................................................... 33 3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 37 3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 38 3.6 Analisis Instrumen ....................................................................................... 38 3.7 Metode Analisis Data ................................................................................... 42 3.8 Indikator Keberhasilan ................................................................................. 44 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 46 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 46 4.2 Pembahasan .................................................................................................. 52 5. PENUTUP ........................................................................................................... 72 5.1 Simpulan ...................................................................................................... 72 5.2 Saran............................................................................................................. 72 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 74 LAMPIRAN .............................................................................................................. 76
x
DAFTAR TABEL
Tabel....................................................................................................................... Halaman 2.1 Model Learning Cycle Atkin-Karpus ..............................................................
17
2.2 Perbandingan Fase dari SCIS dan BSCS 5E pada Learning Cycle .................
18
2.3 Arah Pembelajaran Learning Cycle 7E ............................................................
21
3.1 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal .............................................................
40
3.2 Interpretasi Taraf Kemudahan .........................................................................
41
4.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa............................................................................
46
4.2 Hasil Belajar Afektif Siswa..............................................................................
47
4.3 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa....................................................................
48
4.4 Peningkatan Tiap Indikator Hasil Belajar Afektif Tiap Siklus ........................
50
4.5 Peningkatan Tiap Indikator Hasil Belajar Psikomotorik Tiap Siklus ..............
51
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar ................................................................................................................... Halaman 2.1 Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi 7E ......................................
18
2.2 Definisi Usaha ..................................................................................................
28
2.3 Hubungan Usaha dan Energi............................................................................
29
2.4 Bagan Kerangka Berpikir.................................................................................
31
3.1 Bagan Siklus Pembelajaran ..............................................................................
34
4.1 Diagram Batang Hasil Belajar Kognitif Siswa ................................................
47
4.2 Diagram Batang Hasil Belajar Afektif Siswa ..................................................
48
4.3 Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa ........................................
49
4.4 Diagram Batang Gain Ternormalisasi Tiap Indikator Hasil Belajar Afektif ...
50
4.5 Diagram Batang Gain Ternormalisasi Tiap Indikator Hasil Belajar Psikomotorik 52
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ................................................................................................................ Halaman 1. Daftar Nama Siswa Uji Coba Instrumen ..........................................................
76
2. Grid For Try Out Test ......................................................................................
77
3. Try Out Test .....................................................................................................
79
4. Questions Keys For Try Out Test ....................................................................
93
5. Analisis Hasil Uji Coba....................................................................................
94
6. Grid For Post-Test ............................................................................................
101
7. Soal Post-Tes Tiap Siklus ................................................................................
104
8. Questions Keys For Post-Test ..........................................................................
115
9. Daftar Siswa Kelas VIII A ...............................................................................
116
10. Hasil Ulangan Pokok Bahasan Gaya Kelas VIII A..........................................
117
11. Daftar Kelompok Kelas VIII A ........................................................................
118
12. Lembar Penilaian Post-Test .............................................................................
119
13. Uji Peningkatan Nilai Post-Test .......................................................................
123
14. Rubrik Lembar Observasi Afektif....................................................................
135
15. Lembar Penilaian Afektif .................................................................................
136
16. Uji Peningkatan Afektif ...................................................................................
143
17. Uji Peningkatan Tiap Aspek Afektif ................................................................
155
18. Rubrik Lembar Observasi Psikomotorik..........................................................
158
19. Lembar Penilaian Psikomotorik .......................................................................
159
20. Uji Peningkatan Psikomotorik .........................................................................
166
xiii
21. Uji Peningkatan Tiap Aspek Psikomotorik ......................................................
178
22. Syllabus ............................................................................................................
181
23. Learning Plan ...................................................................................................
184
24. Work Sheet .......................................................................................................
194
25. Tabel Distribusi r Product-Moment .................................................................
212
26. Tabel Distribusi t ..............................................................................................
213
27. Foto Penelitian .................................................................................................
214
28. Surat Penelitian ................................................................................................
215
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan melakukan sesuatu sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu, pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran sains adalah memadukan antara pengalaman proses sains dan pemahaman produk sains dalam bentuk pengalaman langsung (Depdiknas, 2003). Sebagaimana yang tercantum dalam standar kompetensi mata pelajaran sains atau fisika, terdapat beberapa tujuan untuk mata pelajaran sains atau fisika (Depdiknas, 2003), diantaranya yaitu: 1. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan teknologi. 3. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Dalam tujuan tersebut tercakup kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa yaitu memupuk sikap ilmiah, mengembangkan pengalaman dan menguasai
1
2
konsep dan prinsip fisika. Kompetensi-kompetensi tersebut berkenaan dengan hasil belajar fisika siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dalam pembelajaran sains atau fisika harus lebih menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa harus benar-benar dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sains atau fisika bukan berisi informasi yang harus dihafalkan siswa, tetapi informasi yang terdapat dalam sains dapat diperoleh dan dialami siswa secara langsung sehingga kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran sains atau fisika dapat lebih komperhensif meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat tertanamkan dengan baik pada diri siswa. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pendekatan yang mampu memberikan pengalaman langsung pada siswa dalam pembelajaran sains. Akan tetapi, pada kenyataannya yang terjadi di lapangan masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu mempelajari (baca: menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan
3
dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual (Depdiknas, 2003). Kalau masalah ini dibiarkan dan berlanjut terus, lulusan sebagai generasi penerus bangsa akan sulit bersaing dengan lulusan dari negara-negara lain. Lulusan yang diperlukan tidak sekedar yang mampu mengingat dan memahami informasi tetapi juga yang mampu menerapkannya secara kontekstual melalui beragam kompetensi. Di era pembangunan yang berbasis ekonomi dan globalisasi sekarang ini diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan (Depdiknas, 2003). Hal tersebut terjadi dikarenakan proses pembelajaran fisika lebih cenderung menempatkan ilmu fisika sebagai sejumlah informasi yang harus disampaikan dan dihafalkan siswa. Guru cenderung sebagai pusat informasi yang seakan dan bertugas menginformasikan rumus-rumus dan hukum-hukum fisika kepada para siswanya. Karena sifatnya informatif maka tak heran metode penyampaiannya didominasi oleh ceramah yang diselingi dengan tanya jawab. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru akan berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan, ketika peneliti melakukan studi pendahuluan di sekolah yang akan menjadi lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 9 Semarang khususnya kelas VIII A. 1. Hasil observasi di kelas menunjukan bahwa kecenderungan pembelajaran fisika umumnya masih berpusat pada guru. Siswa cenderung pasif dan rasa
4
ingin tahunya rendah. Hal ini menunjukan bahwa aspek afektif dan psikomotorik siswa kurang diberdayakan. 2. Hasil pengumpulan data berupa dokumentasi nilai ulangan gaya, hanya ada lima siswa yang tuntas, sedangkan 23 yang lain tidak tuntas. Kelas yang lain relatif lebih baik. 3. Hasil pengamatan menunjukan bahwa di antara tujuh kelas lain, kelas VIII A merupakan kelas yang paling ramai, paling susah diatur dan nilai rata-rata kelasnya yang lebih rendah daripada kelas yang lain. Kelas VIII A merupakan kelas yang memerlukan perlakuan pembelajaran yang khusus. Tujuan
penerapan
kurikulum
2006
(KTSP)
pembelajaran
yang
dilaksanakan adalah melibatkan aktivitas siswa yang menjadikan belajar lebih bermakna. Agar belajar lebih bermakna dalam proses pembelajaran fisika, siswa harus mempunyai pengalaman fisik (aspek psikomotorik) sebagai upaya untuk dapat menemukan gagasan/ ide dan terbentuk sebuah konsep, sehingga konsepkonsep fisika tidak lagi merupakan konsep yang abstrak dengan menghafal rumus-rumus. Oleh sebab itu, diharapkan dari suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan berpusat pada siswa dan dapat meningkatan hasil belajar yang mencakup peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model learning cycle yang terdiri atas beberapa tipe dan fase proses pembelajaran. Salah satunya adalah model learning cycle 7E. Model learning cycle 7E dikembangkan oleh Eisenkraft pada tahun 2003 dan terdiri dari tujuh fase yang terorganisir dengan baik, yaitu Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate dan Extend.
5
Secara singkat alur proses pembelajaran dalam model learning cycle 7E dimulai dengan mendatangkan pengetahuan awal siswa, melibatkan siswa dalam kegiatan pengalaman langsung, siswa memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang dipelajari, memberi siswa kesempatan untuk menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya, memberi siswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuannya pada situasi baru, guru membimbing siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat pada konteks baru (Eisenkraft, 2003). Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI”.
1.2
Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: apakah penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Semarang pada pokok bahasan Usaha dan Energi?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
6
kelas VIII A SMP Negeri 9 Semarang setelah menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E pada pokok bahasan Usaha dan Energi.
1.4
Pembatasan Masalah Agar ruang lingkup masalah yang diteliti lebih terarah, maka dilakukan
beberapa pembatasan sebagai berikut: 1. Materi fisika pada penelitian ini adalah materi Usaha dan Energi kelas VIII SMP. 2. Pemebelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model learning cycle 7E yang terdiri atas tujuh fase pembelajaran yang secara sistematis meliputi fase elicit
(mendatangkan
pengetahuan
awal),
engagement
(mengajak/
membangkitkan minat), exploration (menyelidiki), explanation (menjelaskan), elaboration (menerapkan konsep pada situasi lain), evaluation (penilaian), extend (memperluas). 3. Hasil belajar yang diteliti meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil
belajar aspek kognitif siswa yang diteliti dibatasi hanya pada aspek kognitif jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis(C4). Hasil belajar aspek afektif siswa yang diteliti meliputi kehadiran di kelas, tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, kerapian pakaian, menyampaikan pendapat, memperhatikan pelajaran, dan bekarjasama dalam kelompok.
Hasil
belajar
aspek
psikomotorik yang diteliti meliputi
memeprsiapkan alat dan bahan, keterampilan merangkai alat dan bahan,
7
keterampilan dalam melaksanakan percobaan, kesungguhan dalam mengamati percobaan, kerapian dan kebersihan praktikum, dan efektifitas waktu.
8
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat Teoritis Secara umum penelitian ini memberikan sumbangan konseptual pada
penelitian peningkatan mutu dan hasil pembelajaran sains fisika di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran fisika berupa pergeseran dari pembelajaran yang berpusat kepada guru dan hanya mementingkan hasil pembelajaran kepada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mementingkan proses, keaktifan siswa, dan hasil pembelajaran yang bermakna. 1.5.2
Manfaat Praktis
1.5.2.1 Bagi Guru a. Menambah referensi tentang model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. b. Meningkatkan kreativitas dan inovasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. c. Sebagai salah satu pertimbangan instruksional guru, misalnya dalam menentukan strategi, urutan penyajian, pemilihan media pembelajaran serta alat penilaiannya. 1.5.2.2 Bagi Peneliti Lain Laporan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai acuan dan kajian pengembangan untuk penelitian berikutnya.
9
1.6
Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini terdiri atas tiga bagian yang dapat dirinci sebagai
berikut: 1) Bagian Prawacana skripsi, pada bagian ini berisi halaman judul, halaman kosong, pernyataan keaslian skripsi, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2) Bagian Isi skripsi, terdiri atas lima bab, yaitu: (1) pendahuluan, (2) kajian pustaka dan landasan teori, (3) metodologi penelitian, (4) hasil penelitian dan pembahasan, dan (5) penutup. Bab 1 Pendahuluan menyajikan enam bagian yang ditulis dalam bentuk subbab. Keenam bagian tersebut meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2 Kajian Pustaka dan Landasan Teori berisi kajian pustaka dari hasil penelitian-penelitian terdahulu dan kajian teori yang mendukung penelitian. Pada bab ini disajikan pula sub-bab kerangka berpikir penyelesaian masalah dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Bab 3 Metodologi Penelitian menyajikan delapan sub-bab yaitu: tempat dan objek penelitian, fokus penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen, metode analisis data, dan indikator keberhasilan.
10
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi hasil analisis data dan pembahasannya yang disajikan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian. Bab ini terdiri atas beberapa sub-bab hasil penelitian dan sub-bab pembahasan. Bab 5 Penutup menyajikan dua sub-bab yaitu, (1) simpulan yang berisi simpulan dari penelitian yang dilakukan, dan (2) saran yang berisi rekomendasi peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. 3) Bagian Akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1
Kajian Pustaka Penelitian tentang penggunaan model learning cycle 7E telah banyak
dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan efektivitasnya dalam pembelajaran. Peneliti melakukan kajian pustaka terhadap beberapa penelitian antara lain Kanli & Yagbasan (2007), Hardiansyah (2010), dan Kusumaningsih (2011). Hasil penelitian Kanli & Yagbasan (2007) menunjukan bahwa terjadi peningkatan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa, serta siswa lebih merasa senang dengan pengelolaan laboratorium dengan model learning cycle 7E. Hasil penelitian Hardiansyah (2010) menunjukan bahwa dengan menerapkan model learning cycle 7E dalam pembelajaran dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif C2, C3, C4, dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada setiap indikator yang diteliti. Hasil penelitian Kusumaningsih (2011), menunjukan bahwa penerapan model learning cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa. Dari tiga penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, semuanya mendapatkan hasil yang positif, dimana tujuan dari setiap penelitian dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga peneliti, peneliti kemudian mengembangkan penelitian dengan menggunakan model
11
12
learning cycle 7E untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ketiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan pokok bahasan Usaha dan Energi pada siswa kelas VIII SMP. Perbedaan penelitian peneliti dengan ketiga peneliti terdahulu adalah pada desain penelitian. Apabila ketiga peneliti sebelumnya menggunakan desain penelitian eksperimen, maka peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas model Kemis & Taggart yang terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
2.2
Belajar dan Pembelajaran Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar
psikologi. Berikut disajikan beberapa pengertian tentang belajar. a.
Gagne & Berliner (1983: 252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
b.
Morgan et.al (1986: 140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Dari keempat pengertian tersebut, tampak bahwa konsep tentang belajar
mengandung tiga unsur utama, yaitu: 1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. 2) Perubahan perilaku itu terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. 3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2011: 192) pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk
13
mendukung proses internal belajar. Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
2.3
Hasil Belajar Menurut Gerlach & Ely (1980), sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2011:
85) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik seteleh mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi. Untuk mengukur kemampuan peserta didik di dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan adanya pengamatan kinerja (performance) peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung, serta mengamati perubahan kinerja yang telah terjadi.
14
Benyamin S. Bloom (1956) menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan aspek belajar, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik (Arikunto, 2008: 117).
15
2.3.1
Hasil Belajar Kognitif Bloom membagi aspek kognitif kedalam enam tingkatan, yaitu:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. 2.3.1.1 Pengetahuan (C1) Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya. 2.3.1.2 Pemahaman (C2) Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dan materi pembelajaran. 2.3.1.3 Penerapan (C3) Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi yang baru dan kongkrit. 2.3.1.4 Analisis (C4) Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. 2.3.1.5 Sintesis (C5) Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. 2.3.1.6 Penilaian (C6) Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran (pernyataan, novel, puisi, laporan) untuk tujuan tertentu.
16
Dalam penelitian ini hasil belajar kognitif siswa hanya ditinjau dari tingkatan pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3) dan analisis (C4). 2.3.2
Hasil Belajar Afektif Aspek afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori
tujuan pembelajaran afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. 2.3.2.1 Penerimaan (receiving) Penerimaan mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu (aktifitas kelas, buku teks, musik, dan sebaginya). 2.3.2.2 Penanggapan (responding) Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif pada diri peserta didik. 2.3.2.3 Penilaian (evaluating) Penilaian berkaitan dengan hargaa atau nilai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada diri peserta didik. 2.3.2.4 Pengorganisasian (organization) Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal. 2.3.2.5 Pembentukan pola hidup (organization by complex) Pembentukan pola hidup mengacu pada individu peserta didik memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya.
17
2.3.3
Hasil Belajar Psikomotorik Aspek
psikomotorik
berkaitan
dengan
kemampuan
fisik
seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk aspek psikomotorik menurut Elizabeth Simpson meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. 2.3.3.1 Persepi Persepsi berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik. 2.3.3.2 Kesiapan Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan terentu. Kategori ini mencakup kesiapan mental (kesiapan mental untuk bertindak), kesiapan jasmani (kesiapan jasmani untuk bertindak), dan kesiapan mental (keinginan untuk bertindak). 2.3.3.3 Gerakan terbimbing Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar keterampilan kompleks. 2.3.3.4 Gerakan terbiasa Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir.
18
2.3.3.5 Gerakan kompleks Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks. 2.3.3.6 Penyesuaian Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru. 2.3.3.7 Kreativitas Kreativitas mangacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.
2.4
Model Pembelajaran Learning Cycle 7E
2.4.1
Pengertian model pembelajaran learning cycle Karplus & Thier (1967) mendefinisikan learning cycle adalah suatu model
pembelajaran yang berpusat pada peserta belajar. Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisir sedemikian rupa sehingga peserta belajar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui peran aktivitas siswa. Learning cycle pada mulanya terdiri atas fase-fase eksplorasi, pengenalan konsep dan aplikasi konsep (Dorlince, 2008). Dari pendapat yang dikemukakan oleh Karplus ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif menemukan konsep sendiri. Untuk mewujudkan hal tesebut, learning
19
cycle terdiri atas tahapan-tahapan yang terorganisir sehingga pemahaman siswa dapat terkonstruksi dengan baik. 2.4.2
Perkembangan model pembelajaran learning cycle Model pembelajaran learning cycle pertama kali berkembang pada akhir
1950an dan awal 1960an pada zaman reformasi kurikulum oleh Atkin dan Karplus. Kemudian pada tahun 1967 Karplus dan Thier mengemukakan bahwa tiga fase dari model pembelajaran learning cycle terdiri atas preliminary exploration, invention, dan discovery. Pada awalnya model learning cycle ini baru digunakan di program sains sekolah dasar yaitu Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Namun kemudian berkembang bahkan sampai ke universitas (Bybee et.al, 2006: 6-7). Tabel 2.1 Model Pembelajaran Learning Cycle Atkin-Karpus Fase
Kegiatan pembelajaran
Exploration Siswa memilki pengetahuan awal dengan fenomena yang ada Invention Discovery
siswa dikenalkan dengan istilah baru yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari siswa menerapkan konsep dan menggunakannya pada situai yang baru
Model pembelajaran learning cycle tidak berhenti dengan hanya tiga siklus. Pada pertengahan 1980an Biological Science Curriculum Study (BSCS) mengambangkan model learning cycle menjadi lima fase yaitu terdiri dari fase engage, explore, explain, elaborate dan evaluate. Perkembangan ini dilakukan dengan menambahkan fase engage di awal pembelajaran yang bertujuan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan fase evaluate ditambahkan di akhir pembelajaran yang bertujuan untuk menilai pemahaman siswa, sedangkan fase
20
pemahaman konsep dan aplikasi konsep diganti dengan istilah baru yaitu explain dan elaborate (Bybee et.al., 2006: 8). Tabel 2.2 Perbandingan Fase SCIS dan BSCS 5E pada Learning Cycle SCIS Exploration Invention (Term Introduction) Discovery (Concept Application)
BSCS 5E Engagement Exploration Explanation Elaboration Evaluation
(fase baru) (diadaptasi dari SCIS) (diadaptasi dari SCIS) (diadaptasi dari SCIS) (fase baru)
Perkembangan model learning cycle yang paling baru sudah memiliki tujuh fase sehingga sekarang dikenal dengan model pembelajaran 7E. Perubahan yang terjadi pada tahapan 5E menjadi 7E terjadi pada fase Engage menjadi dua yaitu Elicit dan Engage, sedangkan pada fase Elaborate dan Evaluate menjadi tiga tahapan yaitu Elaborate, Evaluate, dan Extend. Perubahan tahapan learning cycle dari 5E menjadi 7E ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi 7E (Eisenkraft, 2003)
21
2.4.3
Model pembelajaran Learning Cycle 7E Eisenkraft (2003) menjelaskan kegiatan setiap tahapan learning cycle 7E
sebagai Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend. 2.4.3.1 Elicit (Mendatangkan pengetahuan awal siswa) Pada fase ini, guru berusaha menimbulkan pemahaman awal siswa. Penelitian di bidang kognitif sains menujukan bahwa pemahaman awal merupakan komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Penelitian ini juga menunjukan bahwa siswa lebih mahir menerapkan konsep dibanding siswa lain, (Bransford et.al. dalam Eisenkraft, 2003: 57). Fase ini dapat dilakukan dengan cara guru memberi pertanyaan pada siswa mengenai suatu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. Namun pada fase ini, guru tidak memberitahukan jawaban yang benar dari pertanyaan yang telah diajukan. Pada fase ini guru hanya memancing rasa ingin tahu siswa sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk belajar agar dapat mengetahui jawaban sebenarnya dari pertanyaan tersebut. 2.4.3.2 Engage (Melibatkan) Fase ini digunakan untuk memusatkan perhatian siswa, merangsang kemampuan berfikir siswa serta membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap konsep yang akan diajarkan. Pada fase ini siswa dilibatkan dalam kegiatan demonstrasi, diskusi, eksperimen atau kegiatan lain. Pada fase ini siswa diajarkan untuk berhipotesis yaitu menyusun jawaban sementara dari masalah yang akan mereka diskusikan atau praktikan. Selain itu, menonton beberapa video juga memiliki potensi tinggi untuk memotivasi siswa (Huang, 2009: 3).
22
2.4.3.3 Explore (Menyelidiki) Pada fase ini siswa memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama secara mandiri dalam kelompok-kelompok kecil. Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk mengamati data, merekam data, mengisolasi variabel, merancang dan merencanakan eksperimen, membuat grafik, menafsirkan hasil, mengembangkan hipotesis serta mengatur temuan mereka. Guru merangkai pertanyaan, memberi masukan, dan menilai pemahaman siswa. 2.4.3.4 Explain (Menjelaskan) Pada fase ini siswa diperkenalkan pada konsep, hukum dan teori baru. Siswa menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya pada fase explore. Guru mengenalkan siswa pada beberapa kosa kata ilmiah, dan memberikan pertanyaan untuk merangsang siswa agar menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan hasil eksplorasi. 2.4.3.5 Elaborate (Menerapkan) Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuannya pada situasi baru. Pada fase ini, guru memberikan permasalahan yang terkait dengan materi yang telah diajarkan untuk dipecahkan oleh siswa. 2.4.3.6 Evaluate (Menilai) Fase evaluasi model learning cycle 7E terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif tidak boleh dibatasi pada siklus-siklus tertentu saja, sebaiknya guru selalu menilai semua kegiatan siswa. Apabila dalam pembelajaran dilakukan praktikum maka pengujian harus termasuk pertanyaan
23
yang berkaitan dengan kegiatan praktikum. Selain itu, guru juga mendapatkan umpan balik dari hasil siswa dan dapat memodifikasi strategi pengajaran mereka untuk kursus berikutnya (Huang, 2009: 3). 2.4.3.7 Extend (Memperluas) Pada fase extend guru membimbing siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat pada konteks baru. Fase ini dapat dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi selanjutnya. Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan siswa untuk menerapkan learning cycle 7E pada pembelajaran di kelas. Guru dan siswa mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapan dari learning cycle. Arah pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa yang dianjurkan oleh National Science Teachers Association (NSTA) dalam setiap tahap dalam learning cycle 7E dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Arah Pembelajaran Learning Cycle 7E Fase Elicit
Arah Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa • Menarik perhatian siswa • Memfokuskan siswa terhadap materi • Memfokuskan diri terhadap apa sebelum pemberian yang akan dipelajari yang disampaikan oleh guru pengetahuan • Mengajukan pertanyaan kepada • Mengingat kembali materi yang siswa dengan pertanyaan seperti telah dipelajari • Membantu dalam mentransfer pengetahuan “Apa yang kamu pikirkan?” atau • Mengajukan pendapat jawaban “Apa yang kamu ketahui?” yang berdasarkan pengetahuan • Membangun sebelumnya atau pengalamannya pengetahuan baru di atas sesuai dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari pengetahuan yang telah • Menampung semua jawaban siswa ada Engage • Memfokuskan pikiran • Menyajikan demonstrasi atau • Memperhatikan guru ketika sedang dan perhatian siswa bercerita tentang fenomena alam menjelaskan atau yang sering terjadi dalam kehidupan mendemonstrasikan sebuah • Bertukar informasi dan sehari-hari fenomena pengalaman dengan • Memberikan pertanyaan untuk • Mencari dan berbagi informasi siswa merangsang motivasi dan yang mendukung konsep yang keingintahuan siswa akan dipelajari • Memberikan pendapat jawaban
24
Fase Arah Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Explore • Melakukan eksperimen • Menjelaskan maksud dari • Melakukan eksperimen untuk mendapatkan data • Mencatat data, membuat pembelajaran yaitu untuk • Mencatat data, membuat grafik, grafik, menginterpretasi malaksanakan eksperimen atau diskusi dan menginterpretasikan hasil hasil • Memandu dan membimbing siswa • Diskusi dalam kelompok untuk • Diskusi dalam melakukan eksperimen menjawab permasalahan yang • Guru membimbing dan memeriksa pemahaman • Memberi waktu yang cukup kepada disajikan dalam LKS siswa untuk menyelesaikan siswa eksperimen Explain • Siswa • Membimbing siswa dalam • Melakukan presentasi dengan cara mengkomunikasikan apa menyiapkan laporan (data dan menjelaskan data yang diperoleh yang telah dieksplorasi kesimpulan) eksperimen dari hasil eksperimen secara tertulis dan lisan • Menganjurkan siswa untuk • Mendengarkan penjelasan menjelaskan laporan eksperimen kelompok lain • Menyimpulkan hasil dengan kata-kata mereka sendiri eksplorasi • Mengajukan pertanyaan terhadap penjelasan kelompok lain • Pembenaran • Memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi laporan • Mendengarkan dan memahami eksperimen penjelasan/klarifikasiyang • Mengarahkan siswa pada data dan disampaikan oleh guru (jika ada) petunjuk telah diperoleh dari • Menyimpulkan hasil eksperimen pengalaman sebelumnya atau dari berdasarkan data yang telah hasil eksperimen untuk mendapatkan didapat dan petunjuk (penjelasan) kesimpulan dari guru Elaborate• Transfer pembelajaran • Mengajak siswa untuk menggunakan • Menggunakan istilah umum dan istilah umum pengetahuan yang baru • Aplikasi dari pengetahuan baru yang • Memberikan soal atau permasalahan • Menggunakan informasi dan mengarahkan siswa untuk sebelumnya yang didapat untuk telah didapatkan bertanya, mengemukakan pendapat menyelesaikan dan membuat keputusan • Menganjurkan siswa untuk • Menerapkan pengetahuan yang menggunakan konsep yang telah baru untuk menyelesaikan soal mereka dapatkan Extend • Menghubungkan satu • Memperlihatkan hubungan antara • Membuat hubungan antara konsep konsep ke konsep lain konsep yang dipelajari dengan yang telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari sebagai • Menghubungkan subjek konsep yang lain gambaran aplikasi konsep yang satu ke subjek lain • Memberikan pertanyaan untuk membantu siswa melihat hubungan nyata • Menggunakan pengetahuan dari antara konsep yang dipelajari hasil eksperimen untuk bertanya dengan konsep/topik yang lain dan menjawab pertanyaan dari • Mengajukan pertanyaan tambahan guru, terkait dengan konsep yang yang sesuai dan berhubungan telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi konsep dari materi • Berfikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan yang dipelajari konsep yang telah dipelajari Evaluate • Melakukan penilaian: • Memberikan penguatan terhadap • Mengerjakan kuis konsep yang telah dipelajari • Formatif • Menjawab pertanyaan lisan yang • Melakukan penilaian kinerja melalui diajukan oleh guru (baik berupa • Summatif observasi selama proses pendapat maupun fakta) • Informal pembelajaran • formal • Memberikan kuis
25
2.4.4
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Learning Cycle 7E Kelebihan dari model learning cycle 7E menurut Lorsbach, sebagaimana
dikutip oleh Hardiansyah (2010: 24) antara lain: 1. Merangsang siswa untuk mengingat materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya. 2. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah rasa keingintahuan siswa. 3. Melatih siswa belajar melakukan konsep melalui kegiatan eksperimen. 4. Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan, dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari. 6. Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi satu sama lainnya. 7. Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda. Kelemahan model learning cycle 7E menurut Fajaroh (2008) adalah: 1. Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang mengusai materi dan langkah-langkah pembelajaran. 2. Menuntut kesunggahan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. 3. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.
26
2.5
Tinjauan materi tentang Usaha dan Energi
2.5.1 Energi 2.5.1.1 Pengertian energi Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha (Wasis, 2008; 165). 2.5.1.2 Bentuk-bentuk energi 2.5.1.2.1 Energi kimia Seperti
telah
disinggung
sebelumnya,
makanan
dan
minuman
mengandung energi kimia. Zat-zat kimia yang terkandung di dalam makanan dan minuman tersebut dapat menghasilkan energi kimia karena di dalam tubuh sebenarnya terjadi reaksi kimia yang mengubah zat-zat yang terkandung dalam makanan menjadi energi. Gas, bensin, solar, batu bara, dan minyak tanah juga merupakan sumber energi kimia. Jika contoh-contoh sumber energi tersebut direaksikan, dapat menghasilkan energi. 2.5.1.2.2 Energi Listrik Menurut Krisno (2008: 202), energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang bergerak akan menimbulkan arus listrik. 2.5.1.2.3 Energi Panas Energi panas sering disebut juga energi kalor, merupakan salah satu bentuk energi yang berasal dari partikel-partikel penyusun suatu benda (Wasis, 2008: 166). Partikel-partikel suatu benda dapat menghasilkan energi panas apabila ada sesuatu yang dapat membuat partikel-partikel bergerak.
27
2.5.1.2.4 Energi Bunyi Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika penggaris kamu getarkan, partikel-partikel udara di sekitar mistar akan ikut bergetar, partikelpartikel inilah yang menimbulkan bunyi. Dengan demikian, bunyi dapat dihasilkan oleh getaran partikel udara di sekitar sumber bunyi (Krisno, 2008: 203). 2.5.1.2.5 Energi Nuklir Krisno (2008: 203) mendefinisikan energi nuklir sebagai energi yang dihasilkan selama reaksi nuklir. Reaksi nuklir terjadi karena reaksi inti di dalam inti radioaktif. Contoh energi nuklir terjadi pada ledakan bom atom dan reaksi inti yang terjadi di matahari. Di matahari, terjadi reaksi inti fusi yang menghasilkan energi nuklir yang sangat besar sehingga energi ini merupakan sumber energi utama di bumi. 2.5.1.3 Perubahan energi Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Perubahan bentuk energi yang biasa dimanfaatkan sehari-hari antara lain sebagai berikut: 2.5.1.3.1 Energi listrik menjadi energi panas Contoh perubahan energi listrik menjadi energi panas terjadi pada mesin pemanas ruangan, kompor listrik, setrika listrik, heater, dan selimut listrik. 2.5.1.3.2 Energi mekanik menjadi energi panas Contoh perubahan energi mekanik menjadi energi panas adalah dua buah benda yang bergesekan.
28
2.5.1.3.3 Energi mekanik menjadi energi bunyi Perubahan energi mekanik menjadi energi bunyi dapat terjadi ketika kita bertepuk tangan atau ketika kita memukulkan dua buah benda keras. 2.5.1.3.4 Energi kimia menjadi energi listrik Perubahan energi pada baterai dan aki merupakan contoh perubahan energi kimia menjadi energi listrik. 2.5.1.3.5 Energi listrik menjadi energi cahaya dan kalor Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dan kalor terjadi pada berpijarnya bohlam lampu. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa energi cahaya biasanya disertai bentuk energi lainnya, misalnya kalor. 2.5.1.3.6 Energi cahaya menjadi energi kimia Perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dapat kita amati pada proses pemotretan hingga terbentuknya foto. 2.5.1.4 Energi mekanik Energi mekanik merupakan penjumlahan antara besarnya energi kinetik dan energi potensial (Krisno, 2008: 204). Energi mekanik yang dimiliki suatu benda dapat ditulis secara matematis sebagai berikut.
Keterangan: Em = energi mekanik (Joule) Ep = energi potensial (Joule) Ek = energi kinetik (Joule)
29
2.5.1.4.1 Energi potensial Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi benda. Semakin besar ketinggian suatu benda, semakin besar pula energi potensial yang dimiliki benda tersebut. Energi potensial juga dipengaruhi oleh massa benda (Wasis, 2008: 168-169). Dari uraian di atas, energi potensial dapat ditulis ke dalam bentuk matematis sebagai berikut.
Keterangan: EP = energi potensial (J) m = massa (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = ketinggian (m) 2.5.1.4.2 Energi kinetik Energi kinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki sebuah benda karena kelajuannya. Besar energi kinetik bergantung pada massa benda dan kecepatannya (Wasis, 2008: 169). Energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: Ek = energi kinetik (J) m = massa (kg)
30
v
= kelajuan (m/s)
2.5.1.4.3 Hukum kekekalan energi Menurut Wasis (2008: 170), banyaknya energi yang berubah menjadi bentuk energi lain sama dengan banyaknya energi yang berkurang sehingga total energi dalam sistem tersebut adalah tetap. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk menjadi bentuk energi lain. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi. 2.5.2 Usaha 2.5.2.1 Pengertian usaha Usaha adalah perkalian antara gaya yang bekerja dengan besarnya perpindahan (Wasis, 2008: 172).
Gambar 2.2 Definisi Usaha Dalam bentuk matematis, usaha dapat dituliskan sebagai berikut
Keterangan: W = usaha (J) F = gaya yang bekerja pada benda (N) s = perpindahan benda (m)
31
2.5.2.2 Hubungan energi dan usaha Sebuah bola berada di atas lantai. Bola tersebut kemudian digerakkan ke atas dengan gaya F, akibatnya bola berpindah setinggi h. Hal ini berarti kita melakukan usaha untuk memindahkan bola dari lantai sampai setinggi h. Ketika bola bergerak, bola memiliki energi kinetik. Pada saat bola berada setinggi h, bola memiliki energi potensial. Besarnya usaha yang diperlukan untuk memindahkan bola sama dengan selisih energi kinetiknya atau selisih energi potensialnya.
Gambar 2.3 Hubungan Usaha dan Energi Jadi, dapat disimpulkan bahwa besarnya usaha sama dengan besarnya perubahan energi pada benda (Krisno, 2008: 211). 2.5.3 Daya 2.5.3.1 Pengertian daya Menurut Krisno (2008: 212), daya adalah perubahan energi potensial atau energi kinetik tiap satuan waktu.
32
Dengan demikian, daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan tiap satuan waktu. Daya merupakan besaran fisika yang mempunyai satuan J/s atau watt. Secara matematis daya dituliskan sebagai berikut:
Keterangan: P = daya (J/s) W = usaha (J) t = waktu (s) Satuan daya yaitu Joule/sekon (J/s). Dalam satuan SI disebut sebagai watt dilambangkan W. 1 watt = 1 Joule/sekon.
2.6
Kerangka Berpikir Dalam tujuan pembelajaran fisika dalam KTSP tercakup kompetensi dasar
yang harus dimiliki siswa yaitu memupuk sikap ilmiah, mengembangkan pengalaman dan menguasai konsep dan prinsip fisika. Kompetensi-kompetensi tersebut berkenaan dengan hasil belajar fisika siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dalam pembelajaran sains atau fisika harus lebih menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa harus benar-benar dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran untuk memperoleh pemahaman yang lebih
33
mendalam tentang alam sekitar. Sains atau fisika bukan berisi informasi yang harus dihafalkan siswa, tetapi informasi yang terdapat dalam sains dapat diperoleh dan dialami siswa secara langsung sehingga kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran sains atau fisika dapat lebih komperhensif meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat tertanamkan dengan baik pada diri siswa. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pendekatan yang mampu memberikan pengalaman langsung pada siswa dalam pembelajaran sains. Salah satu upaya pemecahan masalah di atas yaitu dengan memberikan pembelajaran sains atau fisika model learning cycle 7E. Model learning cycle 7E merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa (student centered learning) dengan berperan aktif dalam menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Penggunaan model learning cycle 7E pada pembelajaran sains fisika pokok bahasan Usaha dan Energi kelas VIII SMP, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kerangka berpikir peneliti dapat disajikan dalam bagan sebagaimana tergambar pada Gambar 2.4.
34
¾ Pembelajaran cenderung ceramah (teacher center) ¾ Kurang adanya variasi metode dan media pembelajaran
Fakta yang ditemui
¾ Siswa kurang aktif dalam pembelajaran ¾ Pemahaman konsep siswa rendah ¾ hasil belajar siswa rendah
Pemecahan Masalah
Perlu perbaikan sistem pembelajaran Fisika dengan memperbaiki model pembelajaran Model pembelajaran learning cycle 7E Kegiatan belajar meningkat
Hasil yang diharapkan ¾ ¾ ¾ ¾
2.7
HIPOTESIS
Suasana pembelajaran menyenangkan Motivasi dan minat belajar siswa meningkat Keaktifan siswa meningkat Hasil belajar siswa meningkat
Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Semarang pada pokok bahasan Usaha dan Energi.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tempat dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Semarang yang beralamat di
Pedurungan kota Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A yang terdiri dari 28 siswa, 11 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3.2
Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang
meliputi hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif diukur dengan tes tertulis. Hasil belajar afektif dan psikomotorik diukur dengan lembar observasi.
3.3
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Secara sistematis skema prosedur penelitian tindakan kelas seperti pada Gambar 3.1.
35
36
1. Pembelajaran kurang variatif, siswa pasif, mudah merasa bosan 2. Hasil belajar belum optimal Perencanaan Tindakan I: -observasi identifikasi masalah -menyusun skenario, perangkat dan instrumen untuk sub pokok bahasan energi dan perubahan bentuk energi -Validasi perangkat pembelajaran dan instrumen oleh dosen pembimbing dan dosen ahli -uji coba soal dan analisis soal
Pelaksanaan Tindakan I: -melaksanakan skenario pembelajaran pada sub pokok bahasan energi dan perubahan bentuk energi sesuai model learning cycle 7E
Refleksi Tindakan I: -menganalisis jawaban post-test -menganalisis hasil observasi -hasil analisi menunjukan hasil belajar siswa belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga perlu perbaikan untuk siklus selanjutnya
Pengamatan Tindakan I: Mengamati dan merekam segala peristiwa yang terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle 7E
Perencanaan Tindakan II: -identifikasi masalah berdasarkan refleksi I -menyusun skenario, perangkat dan instrumen untuk sub pokok bahasan energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik
Pelaksanaan Tindakan II: -melaksanakan skenario pembelajaran pada sub pokok bahasan energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik sesuai model learning cycle 7E
Refleksi Tindakan II: -menganalisis jawaban post-test -menganalisis hasil observasi -hasil analisi menunjukan hasil belajar siswa belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga perlu perbaikan untuk siklus selanjutnya
Pengamatan Tindakan II: Mengamati dan merekam segala peristiwa yang terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle 7E
Perencanaan Tindakan III: -identifikasi masalah berdasarkan refleksi II -menyusun skenario, perangkat dan instrumen untuk sub pokok bahasan usaha, hubungan usaha dan energi, dan daya
Pelaksanaan Tindakan III: -melaksanakan skenario pembelajaran pada pokok bahasan usaha, hubungan usaha dan energi, dan daya sesuai model learning cycle 7E
Refleksi Tindakan III: -menganalisis jawaban post-test -menganalisis hasil observasi -hasil analisis post-test dan hasil observasi menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai sehingga siklus dihentikan
Pengamatan Tindakan III: Mengamati dan merekam segala peristiwa yang terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle 7E
Gambar 3.1. Bagan Siklus Pembelajaran
37
Langkah-langkah yang ditempuh pada setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.3.1
Perencanaan (planning) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa maupun guru. Identifikasi masalah yang dihadapi siswa yaitu hasil ulangan harian mata pelajaran fisika materi sebelumnya. Identifikasi masalah yang dihadapi guru yaitu mengenai metode pembelajaran yang biasa dilakukan, motifasi dan minat siswa terhadap fisika dan situasi pembelajaran di kelas. 2) Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran learning cycle 7E dan menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus dan sistem penilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kegiatan siswa (LKS). 3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. 4) Menyusun format lembar observasi untuk penilaian afektif dan psikomotorik. 5) Menyusun kisi-kisi soal uji coba. 6) Melakukan uji coba dan analisis soal uji coba. 3.3.2
Pelaksanaan (Acting) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan pembelajaran learning cycle 7E. Tindakan yang dilakukan guru adalah orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual
38
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Di setiap akhir siklus, guru memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Pada saat yang bersamaan peneliti bertindak sebagai pengamat (observer) yang melakukan observasi terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. 3.3.3
Pengamatan (Observing) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati dan merekam
segala peristiwa yang terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle 7E. Perekaman data mengenai hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif meliputi: kehadiran di kelas, tanggung jawab, menghargaai pendapat orang lain, kerapian pakaian, kemampuan menyampaikan pendapat, memperhatikan pelajaran, bekerjasama dalam
kelompok.
Hasil
belajar
psikomotorik
meliputi:
kemampuan
mempersiapkan alat dan bahan, keterampilan merangkai alat dan bahan, keterampilan dalam melaksanakan percobaan, kesungguhan dalam mengamati percobaan, kerapian dan kebersihan alat praktikum, dan efektifitas waktu. 3.3.4
Refleksi (Reflecting) Refleksi berhubungan dengan proses dan dampak pelaksanaan tindakan
yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah: 1) Menganalisis jawaban dari hasil post-test. 2) Menganalisi hasil observasi. 3) Melakukan perbaikan untuk siklus atau kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
39
3.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode
dokumentasi, tes, dan observasi. 3.4.1 Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data yang mendukung penelitian yang dikelompokan menjadi tiga tingkatan huruf p yakni person: sumber data berupa orang (daftar nama siswa yang menjadi sampel penelitian), place: sumber data berupa tempat (alamat dan letak SMP Negeri 9 Semarang), paper: sumber data berupa simbol (daftar nilai Fisika kelas VIII pokok bahasan Gaya) (Arikunto, 2006: 129). 3.4.2 Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif yang diperoleh siswa setelah diterapkannya model learning cycle 7E. Tes ini mencakup aspek-aspek kognitif C1, C2, C3, dan C4 terkait materi Usaha dan Energi. Tes prestasi belajar dikonstruksi dalam bentuk tes objektif jenis pilihan ganda dengan empat alternatif pilihan jawaban. 3.4.3 Observasi Observasi berfungsi untuk mengukur sejauh mana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Peneliti melakukan observasi terhadap aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa selama pembelajaran berlangsung.
40
3.5
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Soal post-test (pilihan ganda), 2. Lembar observasi afektif, 3. Lembar observasi psikomotorik.
3.6
Analisis instrumen
3.6.1 Validitas Isi Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2008: 121). Pada penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas isi instrumen. Pengujian validitas isi melalui analisis rasional oleh professional judgment. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2008: 129). 3.6.2 Reliabilitas Reliabilitas menyatakan tingkat ke”ajeg”an suatu tes. Scarvia B. Anderson (Arikunto, 2008: 87) dan kawan-kawan menyatakan bahwa persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan reabilitas itu penting “A reliable measure in one that provides consistent and stable indication of the characteristic being investigated. Nilai
41
reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah dengan menggunakan metoda belah dua (split half). Sehingga, Arikunto (2008: 93) mengemukakan untuk perumusan perhitungan reliabilitas tes adalah sebagai berikut:
r11 = Metode split half method adalah metode belah dua. Telah disinggung oleh Arikunto (2008: 100) bahwa salah satu syarat untuk dapat menggunakan metode belah dua adalah bahwa banyaknya item harus genap agar dapat dibelah. Syarat yang kedua item-item yang membentuk soal tes harus homogen atau paling tidak setelah dibelah terdapat keseimbangan antara belahan pertama dengan belahan kedua. Untuk mengatasi kesulitan memenuhi persyaratan ini maka reabilitas dapat dicari dengan rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson yaitu rumus KR. 21. Sehingga Arikunto (2008: 100) mengemukakan perumusan perhitungan reabilitas tes adalah sebagai berikut:
r11 Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen, p
= proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar,
q
= proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah,
n
= banyaknya soal,
42
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q, S
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians). Setelah r11 diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel. maka dikatakan instrumen tersebut reliabel (Arikunto, 2008:
Apabila 196).
3.6.3 Daya Pembeda Daya pembeda atau indeks diskriminasi digunakan untuk membedakan antara
siswa
pandai
(berkemampuan
tinggi)
dan
siswa
tidak
pandai
(berkemampuan rendah). Menurut Arikunto (2008: 213), rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal adalah:
Keterangan: BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar, BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar, JA = banyaknya peserta kelompok atas, JB = banyaknya peserta kelompok bawah. Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Nilai DP DP < 0,00 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Baik Sekali
43
3.6.4 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurut Arikunto (2008: 208), untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal rumus yang digunakan adalah:
Keterangan: IK = indeks kesukaran, B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar,
JS = jumlah seluruh siswa. Taraf kemudahan butir soal berkisar antara 0,0 sampai dengan 1,0. Bila butir soal mempunyai taraf kemudahan 0,0 berarti tidak seorangpun peserta tes dapat nmenjawab butir soal tersebut secara benar. Taraf kemudahan 1,0 berarti bahwa semua peserta tes dapat menjawab butir soal itu dengan benar. Nilai IK yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan taraf kemudahan butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.2. Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.2 Interpretasi Taraf Kemudahan Nilai TK 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 0,30 < TK ≤ 0,70 0,70 < TK ≤ 1,00
Kriteria Sukar Sedang Mudah
44
3.7
Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kuantitatif dan kualitatif, karena data input penelitian ini terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes dan merupakan hasil belajar kognitif dan lembar observasi hasil belajar afektif dan psikomotorik. Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis data dilakukan untuk menghitung perolehan hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 3.7.1
Analisis tes hasil belajar kognitif Untuk mengetahui pemahaman konsep siswa yang ditujukkan oleh
kemampuan kognitif dihitung dengan menggunakan rumus: (Yuliana, 2009: 196) 3.7.2
Analisis hasil observasi afektif dan psikomotorik Aspek afektif dan psikomotorik siswa yang diperoleh merupakan data
hasil observasi yang dianalisis dengan menggunakan rumus: (Yuliana, 2009: 196) 3.7.3
Analisis persentase ketuntasan hasil belajar
3.7.3.1 Ketuntasan individual Persentase ketuntasan belajar siswa secara individual dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif persentase:
(Yuliana, 2009: 196)
45
Keterangan: % = persentase, n = jumlah nilai yang diperoleh, N = jumlah nilai maksimal. 3.7.3.2 Ketuntasan klasikal Presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif persentase sebagia berikut: (Yuliana, 2009: 196 Keterangan: % = persentase, n = jumlah sisiwa yang tuntas secara klasikal, N = jumlah seluruh siswa. 3.7.4
Uji Gain Rata-rata Ternormalisasi Peningkatan rata-rata keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep
siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah mendapat perlakuan dapat dihitung menggunakan rumus gain rata-rata ternormalisasi. Hake (1998: 64) menyatakan bahwa gain rata-rata ternormalisasi adalah perbandingan gain rata-rata aktual
G dan gain rata-rata maksimum G g =
dimana S pre
%G %G
max
=
max
,
% S post − % S pre 100 0 0 − % S pre
,
adalah nilai rata-rata siklus I dan S post
adalah nilai rata-rata
siklus berikutnya, dengan kriteria faktor gain g sebagai berikut:
46
tinggi = g > 0,7, sedang = 0,3 ≥ g ≤ 0,7, rendah = g < 0,3. 3.7.5
Analisis signifikansi hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik Untuk mengetahui taraf peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa dari satu silus ke siklus beeikutnya digunakan uji-t dengan persamaan sebagai berikut: (Arikunto 2006: 275)
Keterangan: M
= mean dari perbedaan setiap siklus,
Xd
= deviasi setiap subjek (d-Md),
∑x2d = jumlah kuadrat deviasi, N
3.8
= subjek pada sampel.
Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam pembelajaran ini tercermin dari adanya
peningkatan hasil belajar siswa di setiap siklusnya, berupa peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Mulyasa (2002:99), keberhasilan pembelajaran untuk aspek kognitif siswa dapat diketahui dari hasil tes, jika hasil belajar siswa mencapai KKM (75% untuk SMP Negeri 9 Semarang) secara individual dan 85% secara
47
klasikal. Untuk penilaian aspek afektif dan aspek psikomotorik, seorang siswa dikatakan tuntas belajar jika hasil belajar siswa mencapai 75% secara individual dan 75% secara klasikal (Mulyasa 2002: 101-102).
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Hasil Belajar Kognitif dan Peningkatannya Hasil belajar kognitif siswa dan peningkatannya di setiap siklus setelah
diterapkan model learning cycle 7E disajikan dalam Tabel 4.1. Penilaian hasil belajar kognitif siswa di setiap siklus dapat dilihat pada Lampiran 12. Tabel 4.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa Keterangan Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal ttabel pada taraf signifikansi 95% Gain siklus I ke siklus II Gain siklus II ke siklus III Gain siklus I ke siklus III thitung siklus I ke siklus II
Sesudah tindakan Siklus I Siklus Siklus III II 91.67 91.67 100.00 50.00 50.00 61.54 71.73 74.40 80.49 17 20 24 11 8 4 60.71 71.43 85.71 1,703
Kriteria
0,095
Rendah
0,238
Rendah
0,310
Sedang
1,611
Tidak signifikan Signifikan Signifikan
thitung siklus II ke siklus III thitung siklus I ke siklus III
4,712 4,097
Peningkatan hasil belajar kognitif siswa di setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 4.1.
48
49
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar Kognitif Siswa 4.1.2
Hasil Belajar Afektif dan Peningkatannya Hasil belajar afektif siswa dan peningkatannya di setiap siklus setelah
diterapkan model learning cycle 7E disajikan dalam Tabel 4.2. Penilaian hasil belajar afektif siswa di setiap siklus dapat dilihat pada Lampiran 15. Tabel 4.2 Hasil Belajar Afektif Siswa Keterangan Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal ttabel pada taraf signifikansi 95% Gain siklus I ke siklus II Gain siklus II ke siklus III Gain siklus I ke siklus III
Sesudah tindakan Siklus I Siklus Siklus III II 85,71 89,29 96,43 50,00 50,00 57,14 72,70 76,15 82,14 16 18 23 12 10 5 57,14 64,29 82,14 1,703
Kriteria
0,128
Rendah
0,251
Rendah
0,346
Sedang
50
thitung siklus I ke siklus II thitung siklus II ke siklus III thitung siklus I ke siklus III
3,453 4,974 8,204
Signifikan Signifikan Signifikan
Peningkatan hasil belajar afektif siswa di setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Belajar Afektif Siswa 4.1.3
Hasil Belajar Psikomotorik dan Peningkatannya Hasil belajar psikomotorik siswa dan peningkatannya di setiap siklus
setelah diterapkan model learning cycle 7E. Penilaian hasil belajar psikomotorik siswa di setiap siklus dapat dilihat pada Lampiran 19. Tabel 4.3 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Keterangan Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal ttabel pada taraf signifikansi
Sesudah tindakan Siklus I Siklus Siklus III II 83,33 87,50 87,50 54,17 58,33 62,50 74,11 77,53 80,95 19 20 23 9 8 5 67,86 71,43 82,14 1,703
Kriteria
51
95% Gain siklus I ke siklus II Gain siklus II ke siklus III Gain siklus I ke siklus III thitung siklus I ke siklus II thitung siklus II ke siklus III thitung siklus I ke siklus III
0,132
Rendah
0,152
Rendah
0,264
Rendah
6,491 4,420 6,072
Signifikan Signifikan Signifikan
Peningkatan hasil belajar afektif siswa di setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 4.1.4 Tinjauan Peningkatan Tiap Indikator Hasil Belajar Afektif Peningkatan hasil belajar afektif siswa dianalisis dari peningkatan setiap indikator hasil belajar afektif yang diteliti yaitu indikator kehadiran di kelas, tanggung
jawab,
menghargai
pendapat
orang
lain,
kerapian
pakaian,
menyampaikan pendapat, memperhatikan pelajaran, dan bekarjasama dalam
52
kelompok. Setiap indikator dalam lembar observasi aspek afektif dihitung nilai gain ternormalisasinya. Analisis peningkatan setiap indikator hasil belajar afektif siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 17. Setelah dilakukan analisis, diperoleh data seperti ditunjukan pada Tabel 4.4.
53
Tabel 4.4 Peningkatan Tiap Indikator Hasil Belajar Afektif Tiap Siklus Indikator
Siklus I
II
I-II Kriteria II-III Kriteria I-III Kriteria III
Kehadiran di kelas 80.36 80.36 84.82
0
Tidak 0.227 Rendah 0,227 Rendah meningkat Tanggung jawab 84.82 86.61 91.96 0.118 Rendah 0.400 Sedang 0,471 Sedang Menghargai pendapat 61.61 62.5 72.32 0.023 Rendah 0.262 Rendah 0,279 Rendah orang lain Kerapian pakaian 94.64 94.64 96.43 0 Tidak 0.333 Sedang 0,333 Sedang meningkat Menyampaikan 41.07 50.89 61.61 0.167 Rendah 0.218 Rendah 0,348 Sedang pendapat Memperhatikan 62.50 68.75 72.32 0.167 Rendah 0.114 Rendah 0,262 Rendah pelajaran Bekerjasama dalam 83.93 89.29 95.54 0.333 Sedang 0.583 Sedang 0,722 Tinggi kelompok Rata-rata 72.70 76.15 81.51 0.115 Rendah 0.305 Sedang 0,378 Sedang
Hasil analisis data Tabel 4.4 digambarkan dengan diagram batang seperti ditunjukan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Diagram Batang Gain Ternormalisasi Tiap Indikator Hasil Belajar Afektif
54
4.1.5
Tinjauan Peningkatan Tiap Indikator Hasil Belajar Psikomotorik Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa dianalisis dari peningkatan
setiap indikator hasil belajar afektif yang diteliti yaitu indikator memeprsiapkan alat dan bahan, keterampilan merangkai alat dan bahan, keterampilan dalam melaksanakan percobaan, kesungguhan dalam mengamati percobaan, kerapian dan kebersihan praktikum, dan efektifitas waktu. Setiap indikator dalam lembar observasi aspek psikomotorik dihitung nilai gain ternormalisasinya. Analisis peningkatan setiap indikator hasil belajar psikomotorik siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21. Setelah dilakukan analisis, diperoleh data seperti ditunjukan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Peningkatan Tiap Indikator Hasil Belajar Psikomotorik Tiap Siklus Indikator
Siklus I
Mempersiapkan alat dan bahan Merangkai alat dan bahan Melaksanakan percobaan Kesungguhan mengamati percobaan Kerapian dan kebersihan alat praktikum Efektifitas waktu Rata-rata
II
84.82 86.61 91.96 71.43 71.43
I-II
Kriteria II-III Kriteria I-III Kriteria
0.118
Rendah
III
75
0.4
Rendah 0,081 Rendah
65.18 66.07 66.96
Tidak 0.125 meningkat 0 Tidak 0.081 meningkat 0.026 Rendah 0.026
84.82 88.39 92.86
0.235
Rendah
0.385
Sedang 0,529 Sedang
71.43 85.71 89.29 74.11 77.53 80.95
0.5 0.146
Sedang Rendah
0.25 0.211
Rendah 0,625 Sedang Rendah 0,314 Sedang
66.96 66.96 69.64
0
Sedang 0,471 Sedang Rendah 0,125 Rendah
Rendah 0,051 Rendah
Hasil analisis data Tabel 4.5 digambarkan dengan diagram batang seperti ditunjukan pada Gambar 4.5.
55
Gambar 4.5 Diagram Batang Gain Ternormalisasi Tiap Indikator Hasil Belajar Psikomotorik
4.2
Pembahasan Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Negeri 9
Semarang. Kelas ini dipilih karena dari hasil observasi sebelum penelitian, kelas VIII A merupakan kelas yang paling ramai, paling susah untuk diatur, dan nilai rata-rata kelas yang lebih rendah daripada kelas lain. Pada ulangan pokok bahasan gaya, dari 28 siswa hanya 5 siswa yang tuntas. Daftar nilai ulangan harian terprogram kelas VIII A pokok bahasan Gaya dapat dilihat pada Lampiran 9. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu berkoordinasi dengan dosen pembimbing untuk menentukan materi pelajaran dan sub pokok bahasan, rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun LKS, menyusun lembar observasi, menyusun soal uji coba, dan mengujicobakan soal
56
tersebut. Dari soal yang diujicobakan, diambil soal yang mempunyai daya beda cukup atau baik untuk digunakan sebagai alat evaluasi hasil belajar kognitif siswa berupa soal post-tes. Sebelum soal diujicobakan, soal terlebih dahulu diuji validitasnya melalui uji validitas isi. Analisis hasil uji coba soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5. Kegitan penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model learning cycle 7E. Model ini terdiri dari 7 fase yaitu fase elicit, engege, explore, explain, elaborate, evaluate, dan extend. Penyusunan RPP disesuaikan dengan model learning cycle 7E. Setiap akhir siklus dilakukan perbaikan yang disesuaikan dengan refleksi setelah tindakan dilaksanakan. Dalam pelaksanaan model learning cycle 7E, siswa dibagi menjadi tujuh kelompok dimana satu kelompok beranggotakan empat orang siswa. Kelompok ini nantinya akan terus digunakan pada siklus selanjutnya. 4.2.1
Pembahasan Siklus I Pembahasan yang diuraikan disini didasarkan atas pengamatan dan
refleksi diri. Selama proses pembelajaran, siswa diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan dan pendapat terkait materi Usaha dan Energi pada sub pokok bahasan bentuk energi, perubahan bentuk energi, dan hukum kekekalan energi. Siklus I dapat dilaksanakan dalam satu pertemuan dengan materi awal bentuk energi, perubahan bentuk energi, dan hukum kekekalan energi. Pada siklus I siswa dibagi menjadi tujuh kelompok dimana satu kelompok beranggotakan empat orang siswa. Pembagian kelompok ditentukan langsung oleh peneliti agar pembagian kelompok tidak memakan waktu yang terlalu lama yang akan
57
mengganggu proses pembelajaran. Setelah dilaksanakan pengamatan terhadap tindakan pembelajaran menggunakan model learning cycle 7E pada siklus I ini, diketahui bahwa: 1. Pada awal siklus ini masih terdapat banyak siswa yang berada di luar padahal bel masuk sudah berbunyi. 2. Suasana kelas masih belum kondusif dan masih belum tertib. Terlihat ada beberapa siswa yang masih berbicara sendiri dan belum sepenuhnya fokus pada kegiatan pembelajaran. Kelengkapan pakaian seluruh siswa sudah lengkap, walaupun masih banyak yang belum dirapikan. Pada siklus I ini terlihat siswa belum terbiasa dengan model pembelajarn learning cycle 7E, sehingga diperlukan waktu untuk membuat seluruh siswa fokus pada kegiatan pembelajaran. 3. Pada tahapan diskusi dan praktikum baik di dalam kelompok maupun antar kelompok belum dapat terkondisi. Hal itu terjadi karena sebagian siswa belum terbiasa atau belum dekat dengan anggota kelompoknya, dimana ketika di kelas VII mereka tidak satu kelas. 4. Pada saat tahap percobaan atau praktikum, kerjasama kelompok masih belum terjalin dengan baik, kebanyakan masih agak canggung dan masih mengandalkan temannya yang pandai. 5. Pada saat pembelajaran, hanya siswa yang tergolong pandai yang relatif sering berpendapat, hal serupa juga terjadi pada saat tahap mempresentasikan hasil praktikum. Selain siswa tersebut, kebanyakan siswa belum berani dan masih
58
merasa
kurang
percaya
diri
untuk
berpendapat
ataupun
mewakili
kelompoknya mempresentasikan hasil praktikum. Ketika pembelajaran siklus I berlangsung, belum terlihat keaktifan seluruh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hanya siswa yang tergolong pandai yang terlihat aktif berpendapat dan bertanya. Siswa yang lain lebih banyak bertanya mengenai langkah-langkah dalam praktikum maupun dalam pengisian LKS, sehingga mengakibatakan praktikum kurang optimal dan membutuhkan waktu yang agak lama. Oleh karena itu, peneliti perlu untuk menjelaskan kembali cara pembelajaran menggunakan model learning cycle 7E. Secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih perlu ditingkatkan.
Berdasarkan
hasil
pengamatan,
dapat
disimpulkan
bahwa
pelaksanaan penggunaan model learning cycle 7E pada siklus I belum optimal, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya harus ditingkatkan lagi keterlaksanaan model learning cycle 7E. Untuk mewujudkan hal tersebut peneliti berusaha untuk mengkondisikan kelas agar menjadi lebih kondusif, membimbing dan mengajak siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Siswa juga perlu diberikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi dalam berbagai hal, seperti kelengkapan dan kerapian pakaian, dan tidak berada di luar kelas jika bel masuk sudah berbunyi. Berdasarkan Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 secara berurutan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebesar 71,73 dengan ketuntasan klasikal 60.71%, nilai rata-rata hasil belajar afektif siswa sebesar 72,70 dengan ketuntasan klasikal 57,14%, dan nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik
59
siswa sebesar 74,11 dengan ketuntasan klasikal 67,86%. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dicapai siswa belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis tiap indikator hasil belajar afektif yang disajikan pada Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa memperoleh nilai tertinggi untuk indikator kerapian pakaian sebesar 94,64, sebaliknya nilai terendah diperoleh untuk indikator kemampuan menyampaikan pendapat yang hanya sebesar 41,07. Pada siklus I nilai siswa untuk kehadiran di kelas, tanggung jawab, kerapian pakaian, dan bekerjasama dalam kelompok sudah cukup baik. Untuk indikator menghargai pendapat orang lain, menyampaikan pendapat, dan memperhatikan pelajaran nilai yang didapat masih rendah. Rendahnya nilai siswa pada ketiga indikator ini disebabkan pada siklus I masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kebanyakan siswa kurang berani atau kurang percaya diri untuk mengutarakan pendapatnya pada saat mempresentasikan hasil eksperimen dan diskusi maupun pada saat diskusi kelas. Hanya beberapa siswa yang tergolong pandai yang aktif dalam bertanya dan berpendapat. Hal ini terjadi pada siklus I karena siswa belum begitu memahami atau masih asing dengan model learning cycle 7E dan karena pembelajaran yang digunakan oleh guru sebelumnya lebih sering dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi terbiasa untuk pasif dan tidak terbiasa untuk berpendapat. Dari hasil analisis tiap indikator hasil belajar psikomotorik yang disajikan pada Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa memperoleh nilai tertinggi untuk indikator mempersiapkan alat dan bahan bahan serta kerapian dan
60
kebersihan alat praktikum yaitu sebesar 84,82, sebaliknya nilai terendah diperoleh untuk indikator kemampuan kesungguhan mengamati percobaan yang hanya sebesar 65,18. Pada siklus I nilai siswa untuk indikator mempersiapkan alat dan bahan serta kerapian dan kebersihan alat praktikum sudah baik, untuk indikator merangkai alat dan bahan dan efektifitas waktu sudah cukup baik, sedangkan untuk indikator melaksanakan percobaan dan kesungguhan mengamati percobaan nilai yang didapat masih rendah. Rendahnya nilai kedua indikator ini karena dalam dalam melaksanakan percobaan kebanyakan siswa masih sering bertanya dan meminta bantuan pada guru; dalam melaksanakan percobaan siswa masih kurang cermat, teliti, dan sungguh-sungguh. Dari hasil belajar siswa yang diperoleh dan kondisi selama proses pembelajaran berlangsung, kegiatan pembelajaran pada siklus I perlu diperbaiki agar kondisi siswa dan suasana kelas selama proses pembelajaran lebih kondusif dan hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan harapan. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan meliputi: (1) memotivasi siswa untuk lebih serius pada saat praktikum, (2) memotivasi siswa untuk aktif dalam bertanya dan berpendapat, (3) memberi penghargaan pada siswa yang aktif, (4) memberi penghargaan pada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi saat ulangan, (5) memberi penghargaan pada kelompok dengan hasil praktikum dan diskusi terbaik, (6) membimbing seluruh siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran.
61
4.2.2
Pembahasan Siklus II Proses pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II dilaksanakan sebanyak
dua kali pertemuan dengan materi energi potensial, energi kinetik dan kekekalan energi
mekanik.
Setelah
dilaksanakan
pengamatan
terhadap
tindakan
pembelajaran menggunakan model learning cycle 7E pada siklus II ini, diketahui bahwa: 1. Pada siklus kedua ini pembelajaran sudah dapat dilaksanakan tepat waktu, hal ini karena disaat peneliti datang seluruh siswa bergegas masuk kelas dengan segera. 2. Seiring dengan semakin sering bertatap muka antara peneliti dengan murid, suasana belajar di kelas sudah lebih kondusif dan dapat terkondisikan dengan baik, waktu yang teralokasikan untuk praktikum relatif lebih banyak karena kelompok praktikum sudah terbentuk, serta siswa sudah lebih paham tentang jalannya proses pembelajaran dengan model learning cycle 7E. 3. Pada tahap diskusi kelompok, kerjasama dan komunikasi antar anggota sudah terjalin lebih baik dari sebelumnya. Namun masih ada beberapa kelompok yang anggotanya masih canggung dan belum bisa bekerjasama secara optimal satu sama lain. Alasannya karena mereka masih belum terbiasa ataupun belum terlalu dekat dengan teman satu kelompoknya. Akan tetapi untuk diskusi kelas, jumlah siswa yang berani mengemukakan pendapatnya mengalami peningkatan. Siswa terlihat lebih antusias untuk berpendapat dan sebagai penghargaan mereka mendapatkan hadiah berupa sebuah bintang sebagai tanda keaktifan dan nilai plus.
62
4. Pada saat tahap percobaan atau praktikum, kerjasama kelompok lebih baik dari siklus pertama, meskipun sebagian masih mengandalkan teman yang pandai. 5. Pada saat tahap mempresentasikan hasil percobaan, semua kelompok sudah dapat mempresentasikan hasil praktikumnya di depan kelas. 6. Pada siklus II ini efektifitas penggunaan waktu lebih baik, terlihat dari lebih banyak kelompok yang dapat mencatat data dengan tepat dan lengkap, mampu menjawab pertanyaan dalam LKS, dan melaporkan hasil praktikum selama praktikum berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II secara umum lebih baik dari siklus I. Berdasarkan Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebesar 74,40 dengan ketuntasan klasikal 71.43%, nilai rata-rata hasil belajar afektif siswa sebesar 76,15 dengan ketuntasan klasikal 64,29%, dan nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa sebesar 77,53 dengan ketuntasan klasikal 71,43%. Dari nilai rata-rata yang diperoleh, diketahui bahwa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik mengalami peningkatkan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Ketuntasan klasikal siswa juga mengalami peningkatan di semua aspek hasil belajar. Akan tetapi hasil yang diperoleh pada siklus II ini belum memenuhi indikator keberhasilan karena ketuntasan siswa belum mencapai indikator keberhasilan. Dari hasil analisis tiap indikator hasil belajar afektif yang disajikan pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada siklus II siswa memperoleh nilai tertinggi untuk indikator kerapian pakaian sebesar 94,64, sebaliknya nilai terendah
63
diperoleh untuk indikator kemampuan menyampaikan pendapat yang hanya sebesar 50,89. Seperti pada siklus I, pada siklus II ini nilai siswa untuk kehadiran di kelas, tanggung jawab, kerapian pakaian, dan bekerjasama dalam kelompok sudah baik, sedangkan untuk indikator menghargai pendapat orang lain, menyampaikan pendapat, dan memperhatikan pelajaran nilai yang diperoleh masih rendah. Rendahnya nilai siswa pada ketiga indikator ini masih disebabkan karena masih cukup banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar. Kebanyakan siswa yang tidak berpendapat terlihat masih kurang berani atau masih kurang percaya diri untuk mengutarakan pendapatnya baik saat mempresentasikan hasil praktikum dan diskusi maupun saat diskusi kelas. Pada siklus II ini jumlah siswa yang mulai berani berpendapat meningkat, meskipun tidak semua siswa tersebut dapat menyampaikan pendapatnya dengan jelas dan benar. Sebagian dapat menyampaikannya dengan jelas dan benar, walaupun tidak sedikit yang kurang jelas dalam menyampaikannya sehingga peneliti dan siswa lain kurang bisa menangkap maksud yang hendak disampaikan. Hal ini memang wajar karena kebanyakan dari siswa ini sebelumnya jarang dan bahkan hampir tidak pernah menyampaikan pendapatnya dalam kelas. Hal lain yang menjadi penyebab adalah ketika ada siswa sedang mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi mereka, masih banyak siswa yang diam walaupun sebenarnya mereka tidak memperhatikan apa yang sedang disampaikan teman mereka di depan kelas. Selain itu juga masih ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan temannya walau dengan suara yang tidak keras. Dari sekian banyak faktor yang menyebabkan masih rendahnya nilai siswa dalam beberapa indikator, yang masih
64
menjadi sebab utama adalah siswa masih dalam tahap pembiasaan dan adaptasi terhadap model learning cycle 7E yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dari sebelumnya siswa hanya mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru mereka. Dari hasil analisis tiap indikator hasil belajar psikomotorik yang disajikan pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada siklus II siswa memperoleh nilai tertinggi untuk indikator mempersiapkan alat dan bahan bahan serta kerapian dan kebersihan alat praktikum yaitu sebesar 88,39, sebaliknya nilai terendah diperoleh untuk indikator kemampuan kesungguhan mengamati percobaan yang hanya sebesar 66,07. Pada siklus II nilai siswa untuk indikator mempersiapkan alat dan bahan, kerapian dan kebersihan alat praktikum, dan efektifitas waktu sudah baik, untuk indikator merangkai alat dan bahan sudah cukup, sedangkan untuk indikator melaksanakan percobaan dan kesungguhan mengamati percobaan nilai yang didapat masih rendah. Rendahnya nilai kedua indikator ini masih disebabkan karena dalam melaksanakan percobaan siswa masih sering bertanya maupun meminta bantuan pada guru; dan dalam melaksanakan percobaan siswa masih kurang cermat, kurang teliti, dan kurang bersungguh-sungguh. Dari siklus I ke siklus II untuk kedua indikator ini hampir tidak meningkat, hal ini karena siswa yang sama masih kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan percobaan dan masih mengandalkan teman mereka yang pandai. Berdasarkan Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3, dapat diketahui bahwa dari siklus I ke siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan kategori rendah. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan sebesar 0,095 yang berkategori rendah,
65
hasil belajar afektif mengalami peningkatan sebesar 0,128 yang berkategori rendah, dan hasil belajar psikomotorik mengalami peningkatan sebesar 0,132 juga dengan ketegori rendah. Berdasarkan Tabel 4.4 dengan perhitungan menggunakan rumus gain ternormalisasi terhadap setiap indikator hasil belajar afektif dapat diketahui bahwa dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai siswa pada beberapa indikator, yaitu pada indikator tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, menyampaikan pendapat, memeperhatikan pelajaran, dan bekerjasama dalam kelompok. Untuk indikator kehadiran di kelas dan kerapian pakaian tidak mengalami peningkatan. Pada indikator tanggung jawab meningkat sebesar 0,118, menghargai pendapat orang lain meningkat sebesar 0,023, menyampaikan pendapat meningkat sebesar 0,167, dan memeperhatikan pelajaran meningkat sebesar 0,167, keempatnya masuk dalam kategori rendah, sedangkan untuk indikator bekerjasama dalam kelompok meningkat sebesar 0,333 yang masuk dalam kategori sedang. Apabila dirata-ratakan maka peningkatan tiap indikator hasil belajar afektif dari siklus I ke siklus II tergolong rendah. Berdasarkan Tabel 4.5 dengan perhitungan menggunakan rumus gain ternormalisasi terhadap setiap indikator hasil belajar psikomotorik dapat diketahui bahwa dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai siswa pada beberapa indikator, yaitu indikator mempersiapkan alat dan bahan, kesungguhan mengamati percobaan, kerapian dan kebersihan alat praktikum, dan efektifitas waktu. Sebaliknya untuk indikator kemampuan merangkai alat dan bahan, dan melaksanakan
percobaan
tidak
mengalami
peningkatan.
Pada
indikator
66
memepersiapkan alat dan bahan meningkat sebesar 0,118, kesungguhan mengamati percobaan meningkat sebesar 0,023, kerapian dan kebersihan alat praktikum meningkat sebesar 0,235, ketiganya masuk dalam kategori rendah, sedangkan untuk indikator efektifitas waktu meningkat sebesar 0,5 yang masuk dalam kategori sedang. Apabila dirata-ratakan maka peningkatan tiap indikator hasil belajar psikomotorik dari siklus I ke siklus II tergolong rendah. Untuk mengetahui signifkansi terhadap peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II digunakan uji-t. Dalam perhitungan menggunakan uji-t, apabila thitung lebih kecil dari ttabel dapat disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi tidak signifikan, tetapi apabila thitung lebih besar dari ttabel dapat disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi signifikan. Berdasarkan Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3, dapat diketahui bahwa untuk hasil belajar afektif diperoleh nilai thitung sebesar 3,453 dan untuk hasil belajar psikomotorik diperoleh nilai thitung sebesar 6,491, sementara ttabel untuk dk = (n-1) = (28-1) = 27 dan taraf signifikansi 95% adalah 1,703. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar afektif dan psikomotorik adalah signifikan. Namun untuk hasil belajar kognitif diperoleh nilai thitung sebesar 1,611 yang lebih kecil dari ttabel (1,611 < 1,703). Sehingga disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I ke siklus II tidak signifikan. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya karena materi energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik memiliki tingkat kesulitan yang relatif tinggi dibandingkan dengan materi bentuk energi, perubahan bentuk energi, dan hukum kekekalan energi di siklus I.
67
Proses pembelajaran dengan model learning cycle 7E pada siklus II secara keseluruhan dapat dikatakan lebih baik dari siklus I, walaupun dari hasil belajar siswa di semua aspek masih belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga masih perlu perbaikan agar keterlaksanaan pembelajaran dengan model learning cycle 7E dapat lebih optimal dan hasil belajar siswa bisa sesuai harapan. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan meliputi: (1) memotivasi siswa untuk lebih serius, cermat, dan teliti pada saat praktikum, (2) memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam bertanya dan berpendapat, (3) memotivasi siswa untuk lebih tenang dan jelas dalam bertanya dan berpendapat, (4) memotivasi seluruh siswa untuk lebih aktif dalam praktikum dan tidak hanya mengandalkan teman yang pandai, (5) memberi penghargaan pada siswa yang aktif, (6) memberi penghargaan pada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi saat ulangan, (7) memberi penghargaan pada kelompok dengan hasil praktikum dan diskusi terbaik, (8) membimbing seluruh siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. 4.2.3
Pembahasan Siklus III Proses pembelajaran yang dilaksanakan di siklus III dilaksanakan
sebanyak dua pertemuan dengan materi usaha, hubungan usaha dan energi, dan daya. Setelah dilaksanakan pengamatan terhadap tindakan pembelajaran menggunakan model learning cycle 7E pada siklus III, diketahui bahwa: 1. Pada siklus III ini hampir seluruh siswa sudah berada di dalam kelas saat peneliti masuk ruang kelas.
68
2. Suasana kelas sudah kondusif sehingga keterlaksanaan penggunaan model learning cycle 7E sudah berjalan baik dan optimal sesuai dengan yang diharapkan. 3. Pada tahap diskusi kelompok terlihat di semua kelompok setiap anggotanya sudah dapat bekerja sama dan berdiskusi dengan baik satu sama lain. Hal ini adalah akibat dari semakin seringnya mereka bertatap muka dalam kelas maupun dalam kelompok. Pada saat diskusi kelas, antusiasme siswa baik bertanya maupun memberi pendapat meningkat secara signifikan, ini terlihat dari banyaknya siswa yang mengangkat tangan dan berebut untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. 4. Pada tahap praktikum atau eksperimen terlihat siswa mulai terbiasa melakukannya sehingga kerjasama antar anggota dalam kelompok sudah terjalin dengan baik dan seluruh siswa terlibat aktif dalam praktikum. 5. Pada saat tahap mempresentasikan hasil praktikum, semua kelompok sudah dapat mempresentasikan hasil pengamatannya dengan baik di depan kelas. 6. Pada siklus III ini efektifitas penggunaan waktu lebih baik, terlihat dari lebih banyak kelompok yang dapat mencatat data dengan tepat dan lengkap, mampu menjawab pertanyaan dalam LKS serta melaporkan hasil praktikum selama praktikum berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III secara umum lebih baik dari siklus II dan siklus I. Berdasarkan Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebesar 80,49 dengan ketuntasan klasikal 85.71% , nilai rata-rata hasil belajar afektif siswa sebesar 82,14 dengan ketuntasan
69
klasikal 82.14%, dan nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa sebesar 80,95 dengan ketuntasan klasikal 82.14%. Berdasarkan Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik mengalami peningkatkan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus II, sehingga pada siklus III ini hasil belajar siswa kelas VIII A pada setiap aspek telah memenuhi indikator keberhasilan. Dari hasil analisis tiap indikator hasil belajar afektif yang disajikan pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada siklus III siswa memperoleh nilai tertinggi tetap untuk indikator kerapian pakaian sebesar 96,43, sebaliknya nilai terendah masih tetap untuk indikator kemampuan menyampaikan pendapat yang hanya sebesar 61,61. Pada siklus III nilai siswa untuk kehadiran di kelas, tanggung jawab, kerapian pakaian, dan bekerjasama dalam kelompok sudah sangat baik. Untuk indikator menghargai pendapat orang lain dan memperhatikan pelajaran sudah cukup, sedangkan untuk indikator menyampaikan pendapat nilai yang didapat masih rendah. Pada siklus III ini jumlah siswa yang berani berpendapat sudah begitu banyak sehingga hal ini bukan merupakan faktor rendahnya nilai untuk indikator menyampaikan pendapat. Hal yang menjadi penyebab yaitu karena tidak semua siswa dapat menyampaikan pendapatnya dengan jelas dan juga benar. Pada siklus III ini siswa sudah bisa lebih jelas dalam menyampaikan pendapatnya. Hal ini karena siswa sudah terbiasa untuk berbicara di dalam kelas dan di antara teman-temannya, sehingga dalam menyampaikan pendapatnya siswa sudah tidak lagi merasa kurang percaya diri, grogi, ataupun malu dan takut jika pendapatnya salah. Nilai siswa untuk indikator menghargai teman sudah cukup
70
baik, meskipun pada waktu pembelajaran di siklus III berlangsung pada tahap mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi, masih terlihat banyak siswa yang diam walaupun sebenarnya mereka tidak memperhatikan apa yang sedang disampaikan teman mereka di depan kelas. Selain itu itu juga masih tetap ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan temannya walaupun dengan suara yang tidak keras. Akan tetapi pada siklus III ini sudah terlihat banyak siswa yang memperhatikan presentasi temannya yang sejalan dengan kondisi kelas yang semakin kondusif dan mendukung. Dari hasil analisis tiap indikator hasil belajar psikomotorik yang disajikan pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada siklus III siswa memperoleh nilai tertinggi untuk indikator kerapian dan kebersihan alat praktikum yaitu sebesar 92,86, sebaliknya nilai terendah masih tetap untuk indikator kesungguhan mengamati percobaan yang hanya sebesar 66,96. Pada siklus III nilai siswa untuk indikator mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, kerapian dan kebersihan alat praktikum, dan efektifitas waktu sudah baik. Sebaliknya masih untuk indikator melaksanakan percobaan dan kesungguhan mengamati percobaan nilai yang didapat masih rendah. Rendahnya nilai kedua indikator ini masih disebabkan karena dalam melaksanakan percobaan siswa masih sering bertanya dan meminta bantuan pada guru, dan dalam melaksanakan percobaan siswa masih kurang cermat, kurang teliti, dan kurang bersungguh-sungguh. Berdasarkan Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3 dengan perhitungan menggunakan rumus gain ternormalisasi dapat diketahui bahwa dari siklus II ke siklus III hasil belajar siswa mengalami peningkatan juga dengan kategori rendah. Hasil belajar
71
kognitif mengalami peningkatan sebesar 0,238 yang berkategori rendah, hasil belajar afektif mengalami peningkatan sebesar 0,251 yang berkategori rendah, dan hasil belajar psikomotorik mengalami peningkatan sebesar 0,152 juga dengan ketegori rendah. Dari siklus I ke siklus III hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan kategori sedang untuk aspek kognitif dan afektif serta rendah untuk aspek psikomotorik. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan sebesar 0,310 yang berkategori sedang, hasil belajar afektif mengalami peningkatan sebesar 0,346 yang berkategori sedang, dan hasil belajar psikomotorik mengalami peningkatan sebesar 0,264 dengan ketegori rendah. Berdasarkan Tabel 4.4 dengan perhitungan menggunakan rumus gain ternormalisasi terhadap setiap indikator hasil belajar afektif dapat diketahui bahwa dari siklus II ke siklus III terjadi peningkatan nilai siswa pada semua indikator. Pada indikator kehadiran di kelas meningkat sebesar 0,227, menghargai pendapat orang lain meningkat sebesar 0,262, menyampaikan pendapat meningkat sebesar 0,218, dan memeperhatikan pelajaran meningkat sebesar 0,114, keempatnya masuk dalam kategori rendah, sedangkan untuk indikator tanggung jawab meningkat sebesar 0,4 dan bekerjasama dalam kelompok meningkat sebesar 0,583 yang masuk dalam kategori sedang. Apabila dirata-ratakan maka peningkatan tiap indikator hasil belajar afektif dari siklus II ke siklus III sebesar 0,305 dan sudah tetap tergolong sedang. Dari siklus I ke siklus III terjadi peningkatan nilai siswa pada semua indikator. Pada indikator kehadiran di kelas meningkat sebesar 0,227, menghargai pendapat orang lain meningkat sebesar 0,279, dan memeperhatikan pelajaran meningkat sebesar 0,262, ketiganya masuk dalam kategori rendah.
72
Untuk indikator tanggung jawab meningkat sebesar 0,471, kerapian pakaian meningkat sebesar 0,333 dan menyampaikan pendapat meningkat sebesar 0,348 yang masuk dalam kategori sedang. Untuk indikator bekerjasama dalam kelompok meningkat sebesar 0,722 dengan kategori tinggi. Apabila dirata-ratakan maka peningkatan tiap indikator hasil belajar afektif dari siklus I ke siklus III sebesar 0,378 dan sudah masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan Tabel 4.5 dengan perhitungan menggunakan rumus gain ternormalisasi terhadap setiap indikator hasil belajar psikomotorik dapat diketahui bahwa dari siklus II ke siklus III terjadi peningkatan nilai siswa pada semua indikator. Pada indikator mempersiapkan alat dan bahan meningkat sebesar 0,4 dan kerapian dan kebersihan alat praktikum meningkat sebesar 0,385, keduanya masuk dalam kategori sedang. Indikator merangkai alat dan bahan meningkat sebesar 0,125, melaksanakan percobaan meningkat sebesar 0,081, kesungguhan mengamati percobaan meningkat sebesar 0,026, dan indikator efektifitas waktu meningkat sebesar 0,25, keempatnya masuk dalam kategori rendah. Apabila dirata-ratakan maka peningkatan tiap indikator hasil belajar psikomotorik dari siklus II ke siklus III sebesar 0,211 dan masih tetap tergolong rendah. Dari siklus I ke siklus III terjadi peningkatan nilai siswa pada semua indikator. Pada indikator mempersiapkan alat dan bahan meningkat sebesar 0,471, kerapian dan kebersihan alat praktikum meningkat sebesar 0,529, dan efektifitas waktu meingkat sebesar 0,625, ketiganya masuk dalam kategori sedang. Indikator merangkai alat dan bahan meningkat sebesar 0,125, melaksanakan percobaan meningkat sebesar 0,081, dan kesungguhan mengamati percobaan meningkat sebesar 0,051,
73
ketiganya masuk dalam kategori rendah. Apabila dirata-ratakan maka peningkatan tiap indikator hasil belajar psikomotorik dari siklus I ke siklus III sebesar 0,314 dan sudah masuk dalam kategori sedang. Untuk mengetahui signifkansi terhadap peningkatan hasil belajar siswa dari siklus II ke siklus III digunakan uji-t. Berdasarkan Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3 dapat diketahui bahwa untuk hasil belajar kognitif diperoleh nilai thitung sebesar 4,712, hasil belajar afektif diperoleh nilai thitung sebesar 4,974 dan untuk hasil belajar psikomotorik diperoleh nilai thitung sebesar 4,420, sementara ttabel untuk dk = (n-1) = (28-1) = 27 dan taraf signifikansi 95% adalah 1,703. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi adalah signifikan. Dari siklus I ke siklus III dapat diketahui bahwa untuk hasil belajar kognitif diperoleh nilai thitung sebesar 4,097, hasil belajar afektif diperoleh nilai thitung sebesar 8,204 dan untuk hasil belajar psikomotorik diperoleh nilai thitung sebesar 6,072, sementara ttabel untuk dk = (n-1) = (28-1) = 27 dan taraf signifikansi 95% adalah 1,703. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi adalah signifikan.Hasil belajar kognitif pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan tidak seperti pada siklus II. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya karena materi usaha dan daya memiliki tingkat kesulitan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan materienergi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik di siklus II. Pada siklus III ini keaktifan siswa dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat teman meningkat secara signifikan, hubungan
74
antar siswa dalam kelompoknya bertambah kompak, kemampuan siswa dalam menarik sebuah kesimpulan dari praktikum dan diskusi juga meningkat. Penerapan pembelajaran dengan model learning cycle 7E pada siklus III secara klasikal mengalami peningkatan dari siklus II, hal ini terbukti dari hasil belajar siswa yang telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Setelah menerapkan model learning cycle 7E pada kelas VIII A dapat disimpulkan bahwa penggunaan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Semarang pada pokok bahasan Usaha dan Energi. sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis bahwa penggunaan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Semarang pada pokok bahasan Usaha dan Energi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Kanli & Yagbasan (2007) bahwa terjadi peningkatan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa, serta senang terhadap pengelolaan laboratorium dengan model learning cycle 7E. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Kusumaningsih (2011) yang menyatakan bahwa model learning cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa SMA pada materi Usaha dan Energi. Dalam pelaksanaannya, setiap kelompok dengan hasil praktikum dan diskusi terbaik, siswa yang aktif, dan siswa yang mendapat nilai ulangan tertinggi akan mendapatkan penghargaan berupa nilai plus. Dengan cara ini terbukti bahwa siswa menjadi lebih termotivasi untuk lebih aktif dan lebih giat belajar sehingga hasil belajar yang diperoleh lebih baik
.
BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan, diperoleh simpulan bahwa penggunaan model learning cycle 7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Semarang pada pokok bahasan Usaha dan Energi secara signifikan meskipun masih rendah. Dalam pelaksanaannya model learning cycle 7E diimplementasikan dengan pemberian penghargaan pada siswa yang aktif, pada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi saat ulangan, serta pada kelompok dengan hasil praktikum dan diskusi terbaik.
5.2
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut. 1) Aspek menyampaikan pendapat pada ranah afektif dan aspek kesungguhan mengamati percobaan pada ranah psikomotorik mendapatkan nilai terendah untuk ketiga siklus. Oleh karena itu perlu adanya penelitian lanjutan untuk mencari penyelesaian terbaik pada masalah ini. 2) Hasil belajar siswa meningkat dengan diterapkannya model learning cycle 7E, oleh karena itu guru perlu menggunakan model learning cycle 7E sebagai
75
76
salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pokok bahasan fisika yang telah disesuaikan. 3) Ketersediaan sarana yang menunjang kegiatan siswa pada fase explore perlu diperhatikan, karena kurangnya sarana dapat mengganggu kegiatan eksplorasi siswa untuk memperoleh pengetahuan. 4) Model learning cycle 7E dapat digunakan dengan sasaran siswa pada tingkat SMA yang dapat dimodifikasi dengan cara memadukannya dengan pendekatan belajar tertentu untuk mengukur hasil belajar kognitif pada tingkatan taksonomi yang lebih tinggi. 5) Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model learning cycle 7E dengan tujuan selain hasil belajar siswa dan pada materi fisika yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Bybee, R.W., J.A. Taylor, A. Gardner, P.V. Scotter, J.C. Powell, A. Wesbrook, & N. Landes. (2006). “The BSCS 5E Instructional model: Origin, Effectivenes, and Application”. Tersedia: http://www.bscs.org/pdf/bscs5eexecsummary. pdf. [diakses 20-6-2012]. Demirdag, B., B. Feyzioglu, A.A.I. Cobanoglu, & E. Altun. (2011). “Developing Instructional Activities Based On constructivist 7E Model: Chemistry Teachers’ Perspective”. Journal of Turkish Science Education. 8 (1), 1926 Depdiknas. (2003). Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mapel Sains. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.22 Tahun 2007 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Dorlince. (2008). “Pembelajaran Model Siklus Belajar (Learning Cycle)”.Jurnal Kewarganegaraan 10(01): 62-70. Eisenkraft, A. (2003). Expanding the 5E model. The Sciences Teacher 70 (6). 5659. Tersedia: http://its-about-imr.com/htmls/ap/eisenkraft.pdf. [diakses 206-2012]. Fajaroh & Dasna (2009). Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle). Tersedia: http://sahaka.multiply.com/journal/item/29/pembelajaran dengan_model_siklus_belajar_learning_cycle [diakses 20-6-2012]. Hake, R. (1998). Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A SixThousand Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory Physics Courses. Tersedia di http://physics.indiana.edu/sdi/ajpv3i.pdf [diakses 20-6-2012]. Hardiansyah, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa SMA. Skripsi. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Huang. (2008). Embedding mobile technology to outdoor natural science learning based on the 7E learning cycle. Institute of Graduate Institute of Learning & Instruction, National Central University. Tersedia: http://www.coe.ilstu. edu/scienceed/lorsbach/257/ircy.html [diakses 20-6-2012]. Kanli & Yagbasan. (2007). The Effects of a Laboratory Based on the 7E Learning Cycle Model and Verification Laboratory Approach on the Development of Students’ Science Process Skills and Conceptual Achievement. Tersedia: www.usca.edu/essays/specialedition/UKanlìandRYagbasan.pdf [diakses 20-6-2012]. Karplus & Thier. (1967). A New Look at Elementary School Science. Chicago: Rand McNally.
77
78
Krisno. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT Mentari Pustaka Mulyasa, E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rifa’i & Anni. (2011). Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Wasis.(2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusbuk. Yuliana & Murniati. (2009). Upaya Meningkatkan Minat Siswa Pada Pembelajaran Fisika Berperspektif Crc (Children Rights Convention) Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual. Tersedia: http://e-jurnal. ikippgrismg.ac.id/index.php/JP2F/article/download/120/106 [diakses 206-2012]
Lampiran 1
Daftar Nama Siswa Uji Coba Instrumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Siswa
Jenis Kelamin
ADITYA FADILAH MUSLIM ANGGITA RATNA SAVITRI ARJUNA CAHYA BUANA AURA MILIANA MIFTAKHUL A ARIFA NURUL ALDILA ADILA RESTI HAPSARI DEDI SETYO UTOMO HANA SILMA H DINDA SEKAR WANGI ILMA HANIFA ILHAM KAUTSAR W IQBAL TAUFIQ M. SAIFUL ANWAR MUTHIA EKA DESTYANA NADHILA PRISCA NILA SINTHA ANANTYA ODDIE YUVAN OWEN CAESAR HADIPUTRA REZA IQBAL ARDIANSYAH SAFIRA AMNI RAHMA SANG NUR CAHYA WIDIUTAMA SILVIA NURAISYAH TALITHA BELVA VAHLEPI TATRA PRIMA BALADINA TSANIA RAHMA AZZAHRA VINA ANGGRAINI ZAHRA AFIFAH PUTRI KINASIH
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
79
80
Lampiran 2
Grid For Try Out Test Education Unit
: Junior High School
Subject
: Physics
Class / Semester
: VIII (eight) / 1 (one)
Number of Problem
: 62
Form of Problem
: Multiple choice
Standards Competence
: To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life
Basic Competencies
: Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life
No 1 2
3
4
5
Indicator Show the forms of energy and the example in daily life Applied the concept of energy and the transformation on daily life Describe the conservation of energy from the example on daily life Differentiate the concept of kinetic energy and potential energy Applied the concept of kinetic energy and potential energy on daily life
C1
C2
Aspect C3
C4
Number of problem
1, 4
2, 3, 6
―
5, 7
7
13
14, 16
11
10, 15, 17
7
8
9
18, 20
12,19
6
21, 22
23, 25
26
24
6
27
29, 30, 36
31, 33
28, 32, 37
9
81
No 6
7
8
Indicator Describe the conservation of mechanic energy from the example on daily life Explain works and the relationship between works and energy Show role of power on daily life
Total Persentase
Aspect C1
C2
C3
C4
Number of problem
34
35
38, 39
40
5
41, 43, 48
42, 51, 53, 54
44, 45, 50
46, 47, 49, 52
14
56
55
59
8
12 19.35%
17 27.42%
57, 58, 60, 61, 62 16 25.80%
17 27.42%
62 100%
82
Lampiran 3 TRY OUT TEST Subject
: Physics
Chapter
: Works and Energy
Class/semester
: VIII/1
Time
: 70 minutes
Diketahui Percepatan Gravitasi Bumi ( g = 10 m/s2 ) 1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan . . . . a. Percepatan b. Usaha/kerja c. Daya d. Gaya 2. Perhatikan data berikut: (1) Usaha (2) Bunyi (3) Gaya (4) Cahaya Dari data tersebut yang merupakan bentuk energi adalah . . . . a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 3. Energi yang digunakan menyalakan lampu minyak adalah . . . . a. Energi potensial b. Energi kimia c. Energi panas d. Energi listrik
83
4. Satuan energi dalam SI adalah . . . . a. Dyne b. Newton c. Joule d. Watt 5. Besaran energi diturunkan dari besaran pokok . . . . a. Massa, panjang, waktu b. Massa, panjang, suhu c. Massa, panjang d. Massa, panjang, kecepatan 6. Bensin, solar dan gas menyimpan energi . . . . a. Panas b. Kimia c. Mekanik d. Semua benar 7. Energi panas dan energi cahaya matahari diperoleh dari energi . . . . a. Kimia b. Panas c. Listrik d. Nuklir 8. Energi tidak dapat di . . . . dan tidak dapat di . . . . a. Ubah, ciptakan b. Ciptakan, musnahkan c. Musnahkan, ubah d. Ciptakan, ubah 9. Jumlah/ besar energi sebelum dan sesudah berubah dari bentuk satu ke bentuk lain adalah selalu . . . . a. Berkurang b. Bertambah c. Tetap
84
d. Tidak menentu 10. Perhatikan data berikut: (1) Panas (2) Bunyi (3) Kimia (4) Gerak Dari data tersebut, bensin pada mobil yang berjalan dapat berubah menjadi energi . . . . a. (1), (2), dan (3) b. (1) dan (3) c. (1), (2) dan (4) d. (1), (2), (3), dan (4) 11. Data perubahan energi pada komputer/ laptop. Anggap pada komputer energi listrik yang diterima berubah menjadi energi cahaya, bunyi, dan panas. Dari data di bawah ini, manakah yang mungkin . . . .
A. B. C. D.
Sebelum berubah Energi listrik 5000 J 5500 J 5600 J 5300 J
Sesudah berubah Cahaya Bunyi Panas 2000 J 1500 J 2000 J 2000 J 2300 J 2600 J 1900 J 1800 J 1900 J 1800 J 1900 J 1700 J
12. Pada lampu pijar terjadi pengubahan energi listrik menjadi energi cahaya, tetapi ternyata jumlah energi cahaya yang dipancarkan lebih kecil dari energi listrik yang diterima, mengapa hal ini dapat terjadi . . . . a. Energi listrik berubah menjadi bentuk energi lain selain energi cahaya b. Sebagian energi listrik menghilang (musnah) c. Jumlah energi listrik bertambah d. Energi listrik tidak dapat berubah 13. Perubahan energi yang terjadi pada kipas angin yang dinyalakan adalah . . . . a. Kimia – gerak b. Listrik – cahaya c. Panas – gerak
85
d. Listrik – gerak 14. Alat yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik adalah . . . . a. Baterai dan dinamo b. Aki dan baterai c. Dinamo dan generator d. Aki dan generator 15. Pada peristiwa fotosintesis terjadi perubahan energi . . . .menjadi energi . . . . a. Cahaya – panas b. Cahaya – kimia c. Panas – gerak d. Kimia – panas 16. Perubahan energi yang terjadi pada aki (accumulator) yang dihubungkan dengan lampu adalah . . . . a. Listrik – cahaya – kimia b. Listrik – kimia – cahaya c. Kimia – listrik – cahaya d. Kalor – listrik – cahaya 17. Lampu neon 20 watt lebih terang dari pada lampu pijar (bohlam) 20 watt, hal ini dikarenakan . . . . a. Lampu neon lebih mahal dari lampu pijar b. Lampu neon mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan panas, sedangkan lampu pijar energi listrik menjadi energi cahaya saja c. Lampu pijar mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan energi panas sedangkan lampu neon mengubah listrik menjadi energi cahaya saja d. Lampu pijar berwarna kuning 18. Dari hasil pembakaran bensin, mesin mobil mampu menghasilkan energi gerak sebesar 20.000 N dan energi sampingan sebesar 5000 N. Jika berlaku hukum kekekalan energi. Berapakah besar energi yang tersimpan pada bensin .... a. 25.000 N b. 20.000 N
86
c. 15.000 N d. 5000 N 19. Sebuah batu baterai menyimpan energi sebesar 100 J. Baterai tersebut dipasang pada mainan mobil-mobilan. Mainan mobil-mobilan mengubah energi dari baterai menjadi energi gerak, bunyi dan panas. Pernyataan berikut yang benar tentang energi gerak . . . . a. Energi gerak > 100 J b. Energi gerak = 100 J c. Energi gerak < 100 J d. Energi gerak = 0 J 20. Generator Andi memiliki energi 1000 J. Generator ini digunakan andi untuk menyalakan TV ketika mati lampu. Apabila energi generator ini hanya diubah menjadi energi cahaya sebesar 400 J, energi panas sebesar 300 J dan energi bunyi. Berapakah energi bunyi yang dihasilkan generator ini . . . . a. 1700 J b. 300 J c. 900 J d. 1100 J 21. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena . . . . Sedangkan energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena . . . . a. Kedudukannya, geraknya b. Geraknya , kedudukannya c. Posisinya, kecepatannya d. Kedudukannya, percepatannya 22. Pernyataan di bawah ini berhubungan dengan energi kinetik, kecuali . . . . a. Bergantung massa b. Bergantung ketinggian c. Bergantung kuadrat kecepatannya d. Semakin besar kecepatannya semakin besar energi kinetiknya 23. Pita karet yang teregang memiliki energi . . . . a. Potensial
87
b. Kinetik c. Panas d. Kimia 24. Energi yang nilainya selalu positif adalah . . . . a. Energi mekanik b. Energi potensial c. Energi kinetik d. Semua salah 25. Bola besi dan bola kayu dengan ukuran sama di jatuhkan dari ketinggian 2 m di atas tanah, ternyata bola kayu menimbulkan bekas cekungan yang lebih dangkal dari bola besi. Hal ini menunjukkan bahwa . . . . a. Besar energi potensial berbanding lurus dengan ketinggian b. Besar energi potensial berbanding terbalik dengan ketinggian c. Besar energi potensial berbanding lurus dengan massa d. Besar energi potensial berbanding terbalik dengan massa 26. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan 9 m/s dan memiliki massa 2 kg. Berapa energi kinetik yang dimiki benda tersebut . . . . a. 9 Joule b. 18 Joule c. 81 Joule d. 162 J oule 27. Yang bukan termasuk contoh benda yang mempunyai energi potensial adalah . ... a. Mobil bergerak dengan kecepatan tetap b. Ketapel yang ditarik c. Buah mangga di tangkai pohon d. Pegas yang ditekan 28. Saat buah apel bergerak jatuh bebas dari pohonnya , pernyataan yang benar adalah . . . . a. Energi potensial apel meningkat dan energi kinetik apel menurun b. Energi mekanik apel menurun dan energi kinetik apel tetap
88
c. Energi potensial apel menurun dan energi kinetik apel meningkat d. Energi potensial apel menurun dan energi mekanik apel meningkat 29. Mobil balap A bergerak lebih lambat daripada mobil balap B. Jika massa mobil A sama dengan massa mobil B maka energi kinetik mobil balap A akan .... a. Lebih kecil daripada energi kinetik mobil balap B b. Lebih besar daripada energi kinetik mobil balap B c. Sama dengan energi kinetik mobil balap B d. Berubah-ubah 30. Benda A dan benda B bermassa sama. Jika benda A berada pada tempat yang lebih tinggi di atas tanah dari benda B maka . . . . a. Ep A = Ep B b. Ep A < Ep B c. Ep A > Ep B d. Ep A = 0 31. Sebuah peluru bermassa 0,02 kg ditembakkan dengan kelajuan 200 m/s. Energi kinetik yang dimiliki peluru sebesar . . . . a. 4 Joule b. 200 Joule c. 400 Joule d. 800 Joule 32. Jika kelajuan mobil menjadi dua kali semula, maka energi kinetik mobil menjadi .... a. Seperempat kali semula b. Setengah kali semula c. Dua kali semula d. Empat kali semula 33. Sebuah benda 10 kg berada pada ketinggian 7 m di atas tanah. Percepatan gravitasi di tempat itu adalah 10 m/s2. Energi potensial yang dimiliki benda tersebut adalah . . . .
89
a. 0,7 Joule b. 7,0 Joule c. 70,0 Joule d. 700,0 Joule 34. Jumlah energi mekanik yang dimiliki suatu benda besarnya selalu . . . . a. Berubah b. Tetap c. Tidak dapat ditentukan d. Nol 35.
Ketika buah jeruk berada di tangkai pohon pada ketinggian tertentu, pernyataan yang benar mengenai buah jeruk adalah . . . .
a. Energi kinetik jeruk maksimal b. Energi potensial jeruk nol c. Energi kinetik jeruk sama dengan energi potensial jeruk d. Energi kinetik jeruk nol 36. Ketika kamu menjatuhkan bola besi dengan ukuran sama dan dari ketinggian yang berbeda di atas tanah, ternyata bola besi yang dijatuhkan dari jarak lebih tinngi akan masuk ke tanah lebih dalam. Hal ini menunjukan bahwa . . . . a. Energi potensial bebanding lurus dengan massa b. Energi potensial berbanding lurus dengan kedudukan benda c. Energi potensial besi lebih kecil dari kayu d. Energi potensial bergantung jenis bahan
90
37. Buah mangga terletak di pohonnya pada ketinggian tertentu di atas tanah dan mempunyai energi potensial 100 J. Jika buah mangga tersebut jatuh. Berapakah energi kinetik saat mangga menyentuh tanah . . . . a. 0 Joule b. 10 Joule c. 100 Joule d. 200 J oule 38. Buah apel yang massanya 100 gram dilempar ke bawah dari lantai 3 sebuah gedung dengan ketinggian 10 m. Apel tersebut dilempar dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah energi mekanik yang dimiliki apel tersebut jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 . . . . a. 30.000 Joule b. 3000 Joule c. 300 Joule d. 30 J oule 39. Seekor elang terbang pada ketinggian 2500 m di atas tanah dengan kecepatan 108 km/jam. Jika elang tersebut memiliki massa 2 kg dan g = 10 m/s2. Berapakah energi mekanik tersebut . . . . a. 140.000 Joule b. 61.664 Joule c. 50.900 Joule d. 50.000 Joule 40. Pada buah mangga yang sama pada soal nomor 37, berapakah energi mekanik yang dimiliki mangga saat masih berada di pohonnya . . . . a. 0 Joule b. 50 Joule c. 100 Joule d. 200 Joule 41. Pernyataan di bawah ini yang berhubungan dengan usaha, kecuali . . . . a. Usaha berbanding lurus dengan gaya b. Usaha berbanding lurus dengan waktu
91
c. Usaha berbanding lurus dengan perpindahan d. Usaha bergantung gaya dan perpindahan 42. Salah satu contoh usaha yang dilakukan oleh seseorang adalah . . . . a. Mendorong meja hingga bergeser b. Menahan anak tangga c. Mendorong dinding yang kokoh d. Menggendong tas 43. Dalam satuan international (SI) satuan usaha dapat juga dinyatakan dalam . . . . a. Kg m/s b. Kg m2/s c. N m d. Kg m2 s2 44. Dengan usaha sebesar 15.000 J sebuah benda berpindah sejauh 5 m. Gaya yang bekerja pada benda itu adalah . . . . a. 300 N b. 3000 N c. 7.500 N d. 75.000 N 45. Perhatikan gambar di bawah ini !
Jika usaha yang dikerjakan 1.000 J, maka benda bergeser sejauh . . . . a. 25 m kekanan b. 25 m kekiri c. 50 m kekanan d. 50 m kekiri 46. Perhatikan gambar di bawah ini !
92
Pramusaji tersebut tidak melakukan usaha karena . . . . a. Pramusaji tidak mengerjakan gaya b. Perpindahan pramusaji nol c. Gaya yang dikerjakan pramusaji sejajar dengan perpindahannya d. Gaya yang dikerjakan pramusaji tegak lurus dengan perpindahannya 47. Saat kamu mendorong tembok , pernyataan berikut yang benar adalah . . . . a. Kamu melakukan usaha karena kamu mengeluarkan gaya b. Kamu tidak melakukan usaha karena tembok tidak bergerak c. Kamu melakukan usaha karena kamu mengeluarkan energi dan merasa lelah d. Kamu melakukan usaha tetapi kecil 48. Yang dimaksud dengan 1 joule adalah . . . . a. Benda yang memiliki gaya 1 N dengan perpindahan sejauh 1 m b. Benda yang memiliki gaya 1 N dengan perpindahan sejauh 1 cm c. Benda yang memiliki gaya 10 N dengan perpindahan sejauh 1 m d. Benda yang memiliki gaya 10 N dengan perpindahan sejauh 1 cm 49. Gambar berikut adalah sebuah benda yang sedang berpindah dan dipengaruhi oleh 4 gaya. F1 F4
F1 F2 F4
F3
Perpindahan
F2 F3
Gaya-gaya yang melakukan usaha adalah . . . .
93
a. F1 dan F2
c. F2 dan F4
b. F1 dan F3
d. F2 saja
50. Perhatikan empat gambar di bawah ini! I
F1
II
F2 F3
III
F4
IV
Gaya Perpindahan F1 = 10 N S=2m F2 = 30 N S = 150 cm F3 = 20 N S = 3,5 m F4 = 15 N S = 400 cm Usaha yang paling besar terjadi pada benda nomor . . . . a. I
c. III
b. II
d. IV
51. Proses melakukan . . . . merupakan cara untuk memindahkan . . . . a. Usaha, gaya b. Energi, usaha c. Usaha, energi d. Gaya, energi 52. Ketika kamu menginjak gas, mobil dapat melaju lebih kencang dikarenakan . . .. a. Mesin mobil melakukan usaha b. Mesin mobil mendapat usaha c. Mesin mobil mendapat gaya d. Mesin mobil dikenai usaha 53. Hubungan usaha dan energi secara matematis dirumuskan dengan . . . . a. ΔW = E b. ΔE =
W
94
c. ΔE = W d. E = W 54. Usaha yang dilakukan untuk mengangkat benda sehingga ketinggiannya bertambah akan mengakibatkan meningkatnya . . . . benda a. Energi potensial gravitasi b. Energi kinetik c. Energi kalor d. Energi kimia 55. Lampu di dalam rumah memiliki tingkat terang yang berbeda – beda, karena . ... a. Harga lampu berbeda-beda b. Daya lampu berbeda- beda c. Merk lampu berbeda-beda d. Energi listrik yang diterima lampu berbeda-beda 56. Pernyataan yang benar mengenai daya adalah . . . . a. Berbanding lurus dengan waktu b. Berbanding terbalik dengan kecepatan c. Berbanding terbalik dengan usaha d. Bebanding lurus dengan gaya 57. Andi mengangkat tas yang massanya 4 kg sampai ketinggian 1,5 m. Berapa usaha yang dikeluarkan Andi . . . . a. 0 J b. 6 J c. 60 J d. – 60 J 58. Budi yang mempunya massa 40 kg mengeluarkan usaha sebesar 1200 J untuk menaiki tangga yang tingginya . . . . a. 30 m b. 3 m c. 3 dm d. 30 cm
95
59. Besaran daya diturunkan dari besaran pokok . . . . a. Massa dan panjang b. Massa, panjang dan waktu c. Massa, percepatan dan panjang d. Massa, kecepatan dan waktu
96
60. Andi melakukan usaha sebesar 240 J untuk mengangkat karung beras dalam waktu 2 menit. Besar daya yang dimiliki Andi adalah . . . . a. 28.800 watt b. 120 watt c. 480 watt d. 2 watt 61. Mobil dengan massa 1300 kg bergerak dipercepat dari 10 m/s menjadi 30 m/s dalam waktu 5 detik. Berapakah daya mobil tersebut . . . . a. 520.000 watt b. 104.000 watt c. 52.000 watt a. 10.400 watt 62. Tinggi maksimum yang dapat dicapai sebuah lift 600 watt dalam waktu 7,5 sekon untuk mengangkat beban 900 newton adalah . . . . a. 2,3 m b. 5 m c. 140 m d. 1100 m
97
98
Lampiran 4
Questions Keys For Try Out Test 1.
B
21.
B
41.
B
2.
D
22.
B
42.
A
3.
B
23.
A
43.
C
4.
C
24.
C
44.
B
5.
A
25.
C
45.
C
6.
B
26.
C
46.
D
7.
D
27.
A
47.
B
8.
B
28.
C
48.
A
9.
C
29.
A
49.
C
10.
C
30.
C
50.
C
11.
C
31.
C
51.
C
12.
A
32.
D
52.
A
13.
D
33.
D
53.
C
14.
C
34.
B
54.
A
15.
B
35.
D
55.
B
16.
C
36.
A
56.
D
17.
C
37.
C
57.
C
18.
A
38.
D
58.
B
19.
C
39.
C
59.
B
20.
B
40.
C
60.
D
99
61.
B
62.
B
100 Lampiran 5 ANALISIS HASIL UJI COBA SOAL
101
102
103
104
105
Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
Keterangan: DP : Daya Pembeda BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah Kriteria Internal DP Kriteria 0.00 ― 0.20 Jelek 0.21 ― 0.40 Cukup 0.41 ― 0.70 Baik 0.71 ― 1.00 Sangat baik Negatif Sangat tidak baik, sebaiknya dibuang Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelompok atas Kode UC 02 UC 14 UC 26 UC 15 UC 04 UC 08 UC 01 UC 07 UC 13 UC 05 UC 19 UC 16 UC 25 Jumlah
D=
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelompok bawah Kode Skor UC 21 1 UC 27 1 UC 23 1 UC 18 1 UC 20 1 UC 24 1 UC 09 0 UC 06 1 UC 22 0 UC 03 0 UC 11 1 UC 12 0 UC 17 0 UC 10 0 Jumlah 8
106
= 0,429 Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 2 mempunyai daya pembeda baik
107
Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Rumus
Keterangan: IK : indeks kesukaran B : benyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : jumlah seluruh siswa Kriteria Nilai TK Kriteria Sukar 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sedang 0,31 < TK ≤ 0,70 Mudah 0,71 < TK ≤ 1,00 Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kode UC 02 UC 14 UC 26 UC 15 UC 04 UC 08 UC 01 UC 07 UC 13 UC 05 UC 19 UC 16 UC 25 UC 21 UC 27 UC 23 UC 18 UC 20 UC 24 UC 09 UC 06 UC 22 UC 03 UC 11 UC 12 UC 17 UC 10 Jumlah
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 21
Berdasarkan tabel kriteria, maka soal nomor 2 mempunyai taraf kesukaran mudah
108
Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Rumus Keterangan: n : Banyaknya butir soal pq : Jumlah dari pq S2 : Varians total Kriteria Apabila r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh: pq = pq1 + pq2 + pq3 + . . . . + pq62 = 0.034 + 0.188 + 0.245 + . . . . + 0.122 = 9.852
S2
=
r11
=
62.768
= 0.857 Pada a = 5% dengan n = 62 diperoleh rtabel = 0.381 Pada a = 1% dengan n = 62 diperoleh rtabel = 0.487 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
109
110
Lampiran 6
Grid For Daily Test I Education Unit
: Junior High School
Subject
: Physics
Chapter
: Work and Energy
Sub Chapter
: Energy and Transformation of Energy
Class / Semester
: VIII (eight) / 1 (one)
Number of Problem
: 12
Form of Problem
: Multiple choice
Standards Competence
: To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life
Basic Competencies
: Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life
No 1
Indicator
Show the forms of energy and the example in daily life 2 Applied the concept of energy and the transformation on daily life 3 Describe the conservation of energy from the example on daily life Total Persentase
C1
C2
Aspect C3
C4
―
2, 6
―
5
Number of problem 3
―
14, 16
11
10, 17
5
8
9
18
19
4
1 8,33%
5 41,67%
2 16,67%
4 33,33%
12 100%
111
Grid For Daily Test II Education Unit
: Junior High School
Subject
: Physics
Chapter
: Work and Energy
Sub Chapter
: Potential energy, Kinetic energy, Mechanic Energy
Class / Semester
: VIII (eight) / 1 (one)
Number of Problem
: 12
Form of Problem
: Multiple choice
Standards Competence
: To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life
Basic Competencies
: Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life
No 1
Indicator
Differentiate the concept of kinetic energy and potential energy 2 Applied the concept of kinetic energy and potential energy on daily life 3 Describe the conservation of mechanic energy from the example on daily life Total Persentase
Aspect C1
C2
C3
1
2
3
4, 5
6, 8
9
10
11, 12
3 25%
4 33,33%
4 33,33%
C4
Number of problem 2
7
6
4
1 8,33%
12 100%
112
Grid For Daily Test III Education Unit
: Junior High School
Subject
: Physics
Chapter
: Work and Energy
Sub Chapter
: Works, The relationship between works and energy, Powers
Class / Semester
: VIII (eight) / 1 (one)
Number of Problem
: 13
Form of Problem
: Multiple choice
Standards Competence
: To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life
Basic Competencies
: Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life
No 1
Indicator
Explain works and the relationship between works and energy 2 Show role of power on daily life Total Persentase
Aspect C1
C2
C3
C4
Number of problem
1, 2
8
3, 7
4, 5, 6
8
9
10, 12, 13 5 38,46%
11
5
4 30,77%
13 100%
2 15,38%
2 15,38%
113
114
Lampiran 7 DAILY TEST I Subject
: Physics
Chapter
: Works and Energy
Sub Chapter
: Energy and Transformation of
Energy Class/semester
: VIII/1
Time
: 15 minutes
1. Consider the following data: (1) Works (2) Sound (3) Force (4) Light From these data which is a form of energy is. . . . a. 1 and 2 b. 1 and 3 c. 2 and 3 d. 2 and 4 2.
The energy quantity derived from the principal quantity. . . . a. Mass, length, time b. Mass, length, temperature c. Mass, length d. Mass, length, speed
3. Gasoline, diesel and gas saving energy. . . . a. Hot b. Chemical c. Mechanical d. All right
115
4. Energi tidak dapat di . . . . dan tidak dapat di . . . . a. Ubah, ciptakan b. Ciptakan, musnahkan c. Musnahkan, ubah d. Ciptakan, ubah 5. Amount of the energy before and after changing from one form to another form is always. . . . a. Decrease b. Increase c. Fixed d. Uncertain 6. Perhatikan data berikut: (1) Panas (2) Bunyi (3) Kimia (4) Gerak Dari data tersebut, bensin pada mobil yang berjalan dapat berubah menjadi energi .... a. (1), (2), (3) b. (1) dan (3) c. (1), (2), dan (4) d. (1), (2), (3), dan (4) 7. Data perubahan energi pada komputer/ laptop. Anggap energi listrik berubah menjadi energi cahaya, bunyi, dan panas. Dari data di bawah ini, manakah yang mungkin . . . . Sebelum berubah Energi listrik A. 5000 J B. 5500 J
Sesudah berubah Cahaya Bunyi 2000 J 1500 J 2000 J 2300 J
Panas 2000 J 2600 J
116
C. D.
5600 J 5300 J
1900 J 1800 J
1800 J 1900 J
1900 J 1700 J
8. Device that converts the motion energy into electrical energy is . . . . a. Battery and dynamo b. Battery and battery c. Dynamo and generator d. Battery and generator 9. Perubahan energi yang terjadi pada aki (accumulator) yang dihubungkan dengan lampu adalah . . . . a. Listrik – cahaya – kimia b. Listrik – kimia – cahaya c. Kimia – listrik – cahaya d. Kalor – listrik – cahaya 10. Lampu neon 20 watt lebih terang dari pada lampu pijar (bohlam) 20 watt, hal ini dikarenakan . . . . a. Lampu neon lebih mahal dari lampu pijar b. Lampu neon mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan panas, sedangkan lampu pijar energi listrik menjadi energi cahaya saja c. Lampu pijar mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan energi panas sedangkan lampu neon mengubah listrik menjadi energi cahaya saja d. Lampu pijar berwarna kuning 11. Dari hasil pembakaran bensin, mesin mobil mampu menghasilkan energi gerak sebesar 20.000 N dan energi sampingan sebesar 5000 N. Jika berlaku hukum kekekalan energi. Berapakah energi yang tersimpan pada bensin . . . . a. 25.000 N b. 20.000 N c. 15.000 N d. 5000 N
117
12. A batteries saving an energy of 100 J. The battery is mounted on cars toy. The cars toy convert energy from the battery turns into motion energy, sound and heat. The following statements are true about the motion energy. . . . a. Motion energy > 100 J b. Motion energy = 100 J c. Motion energy < 100 J d. Motion
energy
=
0
J
118
DAILY TEST II Subject
: Physics
Chapter
: Works and Energy
Sub Chapter
:
Potential energy, Kinetic
energy, Mechanic Energy Class/semester
: VIII/1
Time
: 25 minutes
1. The statement below is related to the kinetic energy, except . . . . a. Dependent mass b. Dependent elevation c. Dependent velocity squared d. The greater the speed the greater the kinetic energy 2. Stretched rubber band has energy. . . . a. Potential b. Kinetic c. Hot d. Chemical 3. Yang bukan termasuk contoh benda yang mempunyai energi potensial adalah . . . . a. Mobil bergerak dengan kecepatan tetap b. Ketapel yang ditarik c. Buah mangga di tangkai pohon d. Pegas yang ditekan 4. A race car A moves slower than a race car B. If car A has the same mass car B then A race car's kinetic energy. . . . a. Smaller than the kinetic energy of a racing car B
119
b. Larger than the kinetic energy of a racing car B c. Equal to the kinetic energy of a racing car B d. Fluctuate 5. Benda A dan B bermassa sama. Jika benda A berada pada tempat yang lebih tinggi di atas tanah dari benda B maka . . . . a. Ep A = Ep B b. Ep A < Ep B c. Ep A > Ep B d. Ep A = 0 6. A bullet of mass 0.02 kg is fired with a speed of 200 m / s. The kinetic energy of the bullet is . . . . a. 4 Joule b. 200 Joule c. 400 Joule d. 800 Joule 7. Jika kelajuan mobil menjadi dua kali semula, maka energi kinetik mobil menjadi .... a. Seperempat kali semula b. Setengah kali semula c. Dua kali semula d. Empat kali semula 8. Sebuah benda 10 kg berada pada ketinggian 7 m. Percepatan gravitasi di tempat itu adalah 10 m/s2. Energi potensial yang dimiliki benda tersebut adalah . . . . a. 0,7 Joule b. 7,0 Joule c. 70,0 Joule d. 700,0 Joule 9. The amount mechanical energy of an object is always . . . . a. Change
120
b. Fixed c. Can not be determined d. Zero 10. Ketika buah mangga berada di tangkai pohon pada ketinggian tertentu, pernyataan yang benar mengenai buah jeruk adalah . . . .
a. Energi kinetik jeruk terbesar b. Energi potensial jeruk nol c. Energi kinetik jeruk sama dengan energi potensial jeruk d. Energi kinetik jeruk nol 11. Buah apel yang massanya 100 gram dilempar ke bawah dari lantai 3 sebuah gedung dengan ketinggian 10 m. Apel tersebut dilempar dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah energi mekanik yang dimiliki apel tersebut jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 . . . . a. 30.000 Joule b. 3000 Joule c. 300 Joule d. 30 J oule 12. An eagle flying at an altitude of 2500 m above the ground with a speed of 108 km/h. If an eagle has a mass of 2 kg and g = 10 m / s 2. What is the mechanical energy. . . . a. 140 000 Joule b. 61.664 Joule c. 50,900 Joule
121
d. 50,000 Joule
122
DAILY TEST III Subject
: Physics
Chapter
: Works and Energy
Sub Chapter
:
Works,
The relationship
between works and energy, Powers Class/semester Time
: VIII/1 : 25 minutes
1. The statement below relating to the work, except . . . . a. Depending force b. Depending time c. Depending displacement d. Depending force and displacement
2. Dalam satuan international (SI) satuan usaha dapat juga dinyatakan dalam . . . . a. Kg m/s b. Kg m2/s c. N m d. Kg m2 s2 3. Perhatikan gambar di bawah ini !
Jika usaha yang dikerjakan 1.000 J, maka benda bergeser sejauh . . . . a. 25 m kekanan b. 25 m kekiri c. 50 m kekanan
123
d. 50 m kekiri 4. Perhatikan gambar di bawah ini !
Pramusaji tersebut tidak melakukan usaha karena . . . . a. Pramusaji tidak mengerjakan gaya b. Perpindahannya nol c. Gaya yang dikerjakan pramusaji sejajar dengan perpindahannya d. Gaya yang dikerjakan pramusaji tegak lurus dengan perpindahannya 5. Saat kamu mendorong tembok , pernyataan berikut yang benar adalah . . . . a. Kamu melakukan usaha karena kamu mengeluarkan gaya b. Kamu tidak melakukan usaha karena tembok tidak bergerak c. Kamu melakukan usaha karena kamu mengeluarkan energy dan merasa lelah d. Kamu melakukan usaha tetapi kecil 6. Gambar berikut adalah sebuah benda yang sedang berpindah dan dipengaruhi oleh 4 gaya. F1 F4
F1 F2 F4
F3
F2 F3
Perpindahan Gaya-gaya yang melakukan usaha adalah . . . . a. F1 dan F2
124
b. F1 dan F3 c. F2 dan F4 d. F2 saja 7. Perhatikan empat gambar di bawah ini! I II III IV
F1 F2 F3
F4
Gaya Perpindahan F1 = 10 N S=2m F2 = 30 N S = 150 cm F3 = 20 N S = 3,5 m F4 = 15 N S = 400 cm Usaha yang paling besar terjadi pada benda nomor . . . . a. I b. II c. III d. IV 8. Relations works and energy are mathematically formulated . . . . a. ΔW = E b. ΔE = ΣW c. ΔE = W d. E = W 9. Lampu di dalam rumah memiliki tingkat terang yang berbeda – beda, karena . . . . a. Harga lampu berbeda-beda b. Daya lampu berbeda- beda
125
c. Merk lampu berbeda-beda d. Energi listrik yang diterima lampu berbeda-beda 10. Andi lift the bag mass 4 kg to a height of 1.5 m. How much Andi’s works . . . . a. 0 J b. 6 J c. 60 J d. – 60 J 11. Power guantity derived from the principal quantity. . . . a. Mass and length b. Mass, length and time c. Mass, acceleration and long d. Mass, velocity and time 12. Andi makes a work 240 J to lift the bag of rice in 2 minutes. How much Andi’s power . . . . a. 28,800 watts b. 120 watts c. 480 watts d. 2 watts 13. Tinggi maksimum yang dapat dicapai sebuah lift 600 watt dalam waktu 7,5 sekon untuk mengangkat beban 900 newton adalah . . . . a. 2,3 m b. 5 m c. 140 m d. 1100 m
126
Lampiran 8
Questions Keys For Post-Test SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
1.
D
1.
B
1.
B
2.
A
2.
A
2.
C
3.
B
3.
A
3.
B
4.
B
4.
A
4.
D
5.
C
5.
C
5.
B
6.
C
6.
C
6.
C
7.
C
7.
D
7.
C
8.
C
8.
D
8.
C
9.
C
9.
B
9.
B
10.
C
10.
D
10.
C
11.
A
11.
D
11.
B
12.
C
12.
C
12.
D
13.
B
127 Lampiran 9
Daftar Siswa Kelas VIII A No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1 2 3 4 5 6 7 8
AMIRUL HANIF MAULANA AULINKA IHZA PUTRI ADE MELIA ROSITIAN FTA ALILSA DZAKWAN ROSYADA ADITYA NUR MARHAENDRA ANNISSA SUKMA EFFENDY BAGAS TJATUR PAMUNGKAS BASTIYARDI ERWAN SUSANTO DIGNA ARDELIA DEVRIAN ILYASA SAPUTRA DYOS NUHA EVI KURNIAWATI FATHUROHMAN FIRMANSYAH YUSUF SAPUTRA FIRJA ATHIFAH AMALIA FIKA AISYAH KUSUMA HANOM CANDA XENA S.P ILHAM ICHSAN YUANSYAH LAILY ROSYIDAH NOVI YURISTASARI PRADANA WAHYU RH PINASTIKA CINTYADEWI RESTU WIDYA G SAFIRA NURMALITASARI SERINA SALMATHIFA W VINA MUTHI AMBARWATI TSANIA QULSUM WANDHO ILHAM PRAYOGA
Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki
128
Lampiran 10
Hasil Ulangan Pokok Bahasan Gaya Kelas VIII A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Siswa AMIRUL HANIF MAULANA AULINKA IHZA PUTRI ADE MELIA ROSITIAN FTA ALILSA DZAKWAN ROSYADA ADITYA NUR MARHAENDRA ANNISSA SUKMA EFFENDY BAGAS TJATUR PAMUNGKAS BASTIYARDI ERWAN SUSANTO DIGNA ARDELIA DEVRIAN ILYASA SAPUTRA DYOS NUHA EVI KURNIAWATI FATHUROHMAN FIRMANSYAH YUSUF SAPUTRA FIRJA ATHIFAH AMALIA FIKA AISYAH KUSUMA HANOM CANDA XENA S.P ILHAM ICHSAN YUANSYAH LAILY ROSYIDAH NOVI YURISTASARI PRADANA WAHYU RH PINASTIKA CINTYADEWI RESTU WIDYA G SAFIRA NURMALITASARI SERINA SALMATHIFA W VINA MUTHI AMBARWATI TSANIA QULSUM WANDHO ILHAM PRAYOGA Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Nilai
Kriteria
77 90 51 66 60 74 51 49 60 26 23 63 69 54 71 74 74 49 74 43 43 77 54 83 80 69 71 43 90 23 61.36
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas TidakTuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
129
Jumlah siswa tuntas siswa tidak tuntas Lampiran Jumlah 11 Ketuntasan klasikal
5 23 17,86
Daftar Kelompok Kelas VIII A KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
ADE MELIA ROSITIAN ALLISA DZAKWAN R
F
NOVI YURISTASARI
FIRJA ATIFAH AMALIA
ANNISA SUKMA E
DYOS NUHA
FIKA AISYAH KUSUMA
HANOM CANDA XENA
WANDHO ILHAM P
VINA MUTHIA A
SAFIRA NURMALITA S
FIRMANSYAH YUSUF P
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
BASTIAYARDI ERWAN AULINKA IHZA PUTRI
S
EVY KURNIAWATI
RESTU WIDYA G
AMIRUL HANIF M
LAILIY ROSYIDAH PINASTIKA
DIGNA ARDELIA
ILHAM ICHSAN Y
CINTYADEWI
TSANIA QULSUM
FATHUROHMAN
SERINA SALMA
KELOMPOK 7 PRADANA WAHYU RH ADITYA NUR M
130
BAGAS TJATUR P DEVRIAN ILYASA S
131
Lampiran 12
Lembar Penilaian Post-Test Siklus I No
Kode
1 K―01 2 K―02 3 K―03 4 K―04 5 K―05 6 K―06 7 K―07 8 K―08 9 K―09 10 K―10 11 K―11 12 K―12 13 K―13 14 K―14 15 K―15 16 K―16 17 K―17 18 K―18 19 K―19 20 K―20 21 K―21 22 K―22 23 K―23 24 K―24 25 K―25 26 K―26 27 K―27 28 K―28 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
Nilai
Kriteria
75.00 83.33 58.33 66.67 75.00 66.67 50.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 91.67 66.67 75.00 75.00 58.33 75.00 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 75.00 58.33 75.00 58.33 91.67 50.00 71.73
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
17 11 60.71
132
Lembar Penilaian Post-Test Siklus II No
Kode
Nilai
Kriteria
1 K―01 2 K―02 3 K―03 4 K―04 5 K―05 6 K―06 7 K―07 8 K―08 9 K―09 10 K―10 11 K―11 12 K―12 13 K―13 14 K―14 15 K―15 16 K―16 17 K―17 18 K―18 19 K―19 20 K―20 21 K―21 22 K―22 23 K―23 24 K―24 25 K―25 26 K―26 27 K―27 28 K―28 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas
75.00 91.67 66.67 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 66.67 75.00 66.67 66.67 83.33 83.33 75.00 75.00 83.33 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 50.00 91.67 50.00 74.40
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
20
133
Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
8 71.43
134
Lembar Penilaian Post-Test Siklus III No
Kode
1 K―01 2 K―02 3 K―03 4 K―04 5 K―05 6 K―06 7 K―07 8 K―08 9 K―09 10 K―10 11 K―11 12 K―12 13 K―13 14 K―14 15 K―15 16 K―16 17 K―17 18 K―18 19 K―19 20 K―20 21 K―21 22 K―22 23 K―23 24 K―24 25 K―25 26 K―26 27 K―27 28 K―28 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas
Nilai
Kriteria
76.92 100.00 69.23 76.92 76.92 84.62 76.92 100.00 76.92 76.92 61.54 76.92 100.00 92.31 84.62 76.92 92.31 61.54 84.62 76.92 76.92 84.62 76.92 92.31 84.62 76.92 76.92 61.54 100.00 61.54 80.49
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
24
135
Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
4 85.71
136
Rekapitulasi Nilai Post-Test Tiap Siklus No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―01 K―02 K―03 K―04 K―05 K―06 K―07 K―08 K―09 K―10 K―11 K―12 K―13 K―14 K―15 K―16 K―17 K―18 K―19 K―20 K―21 K―22 K―23 K―24 K―25 K―26 K―27 K―28
Nilai Siklus I 75.00 83.33 58.33 66.67 75.00 66.67 50.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 91.67 66.67 75.00 75.00 58.33 75.00 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 75.00 58.33 75.00 58.33
Nilai Siklus II
Nilai Siklus III
75.00 91.67 66.67 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 66.67 75.00 66.67 66.67 83.33 83.33 75.00 75.00 83.33 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 50.00
76.92 100.00 69.23 76.92 76.92 84.62 69.23 100.00 76.92 76.92 61.54 76.92 100.00 92.31 84.62 76.92 92.31 61.54 84.62 76.92 76.92 84.62 76.92 92.31 84.62 76.92 76.92 61.54
137
138 Lampiran 13 Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus II
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kode K―01 K―02 K―03 K―04 K―05 K―06 K―07 K―08 K―09 K―10 K―11 K―12 K―13 K―14 K―15 K―16 K―17
Siklus I 75.00 83.33 58.33 66.67 75.00 66.67 50.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 91.67 66.67 75.00 75.00
Siklus II 75.00 91.67 66.67 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 66.67 75.00 66.67 66.67 83.33 83.33 75.00 75.00 83.33
139
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kode K―18 K―19 K―20 K―21 K―22 K―23 K―24 K―25 K―26 K―27 K―28 Jumlah Rata-rata
Siklus I 58.33 75.00 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 75.00 58.33 75.00 58.33 2008.33 71.73
Siklus II 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 50.00 2083.33 74.40
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 71,73 S post = 74,40
G G
g
= 2,67 max
= 28,27 = 0,095
Karena g bernilai 0,095 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif dari sikus I ke siklus II adalah rendah.
140
Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus I ke Siklus II Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
Ho ditolak apabila thitung > ttabel No Kode Siklus I Siklus II 1 K―01 75.00 75.00 2 K―02 83.33 91.67 3 K―03 58.33 66.67 4 K―04 66.67 75.00 5 K―05 75.00 66.67 6 K―06 66.67 75.00 7 K―07 50.00 58.33 8 K―08 75.00 83.33 9 K―09 75.00 66.67 10 K―10 91.67 75.00 11 K―11 83.33 66.67 12 K―12 66.67 66.67 13 K―13 75.00 83.33 14 K―14 91.67 83.33 15 K―15 66.67 75.00 16 K―16 75.00 75.00 17 K―17 75.00 83.33 18 K―18 58.33 75.00 19 K―19 75.00 75.00 20 K―20 75.00 75.00 21 K―21 66.67 75.00 22 K―22 75.00 75.00 23 K―23 58.33 75.00 24 K―24 83.33 91.67 25 K―25 75.00 83.33 No Kode Siklus I Siklus II 26 K―26 58.33 66.67 27 K―27 75.00 75.00 28 K―28 58.33 50.00 Jumlah 2008.33 2083.33
d 0.00 8.33 8.33 8.33 -8.33 8.33 8.33 8.33 -8.33 -16.67 -16.67 0.00 8.33 -8.33 8.33 0.00 8.33 16.67 0.00 0.00 8.33 0.00 16.67 8.33 8.33 d 8.33 0.00 -8.33 75.00
Xd -2.68 5.65 5.65 5.65 -11.01 5.65 5.65 5.65 -11.01 -19.35 -19.35 -2.68 5.65 -11.01 5.65 -2.68 5.65 13.99 -2.68 -2.68 5.65 -2.68 13.99 5.65 5.65 Xd 5.65 -2.68 -11.01
X2d 7.175 31.976 31.976 31.976 121.263 31.976 31.976 31.976 121.263 374.239 374.239 7.175 31.976 121.270 31.976 7.175 31.976 195.666 7.175 7.175 31.976 7.175 195.666 31.976 31.976 X2d 31.976 7.175 121.263 2090.78
141
Rata-rata
71.73
74.40
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah penerimaan Ho 1,611 1,703
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif dari siklus I ke siklus II tidak signifikan.
142
Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus II ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
max
% S post − % S pre 100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus II
S post : skor rata-rata siklus III
g : faktor gain Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kode K―01 K―02 K―03 K―04 K―05 K―06 K―07 K―08 K―09 K―10 K―11 K―12 K―13 K―14 K―15 K―16 K―17 K―18
Siklus II 75.00 91.67 66.67 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 66.67 75.00 66.67 66.67 83.33 83.33 75.00 75.00 83.33 75.00
Siklus III 76.92 100.00 69.23 76.92 76.92 84.62 76.92 100.00 76.92 76.92 61.54 76.92 100.00 92.31 84.62 76.92 92.31 61.54
143
19 No 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―19 Kode K―20 K―21 K―22 K―23 K―24 K―25 K―26 K―27 K―28 Jumlah Rata-rata
75.00 Siklus II 75.00 75.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 50.00 2083.33 74.40
84.62 Siklus III 76.92 76.92 84.62 76.92 92.31 84.62 76.92 76.92 61.54 2253.84 80.49
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 74,40 S post = 80,49
G G
g
= 6,09 max
= 25,60 = 0,238
Karena g bernilai 0,238 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif dari sikus II ke siklus III adalah rendah.
144
Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus II ke Siklus III Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
Ho ditolak apabila thitung > ttabel No Kode Siklus II Siklus III 1 K―01 75.00 76.92 2 K―02 91.67 100.00 3 K―03 66.67 69.23 4 K―04 75.00 76.92 5 K―05 66.67 76.92 6 K―06 75.00 84.62 7 K―07 58.33 76.92 8 K―08 83.33 100.00 9 K―09 66.67 76.92 10 K―10 75.00 76.92 11 K―11 66.67 61.54 12 K―12 66.67 76.92 13 K―13 83.33 100.00 14 K―14 92.31 83.33 15 K―15 75.00 84.62 16 K―16 75.00 76.92 17 K―17 83.33 92.31 18 K―18 75.00 61.54 19 K―19 75.00 84.62 20 K―20 75.00 76.92 21 K―21 75.00 76.92 22 K―22 75.00 84.62 23 K―23 75.00 76.92 24 K―24 91.67 92.31 25 K―25 83.33 84.62 No Kode Siklus II Siklus III 26 K―26 66.67 76.92 27 K―27 75.00 76.92 28 K―28 50.00 61.54 Jumlah 2083.33 2253.84
d 1.92 8.33 2.56 1.92 10.26 9.62 18.59 16.67 10.26 1.92 -5.13 10.26 16.67 8.97 9.62 1.92 8.97 -13.46 9.62 1.92 1.92 9.62 1.92 0.64 1.28 d 10.26 1.92 11.54 170.51
Xd -4.17 2.24 -3.53 -4.17 4.17 3.53 12.50 10.58 4.17 -4.17 -11.22 4.17 10.58 2.89 3.53 -4.17 2.88 -19.55 3.53 -4.17 -4.17 3.53 -4.17 -5.45 -4.81 Xd 4.17 -4.17 5.45
X2d 17.360 5.034 12.429 17.360 17.362 12.431 156.177 111.874 17.362 17.360 125.839 17.362 111.874 8.324 12.431 17.360 8.322 382.247 12.431 17.360 17.360 12.431 17.360 29.687 23.113 X2d 17.362 17.360 29.690 1262.66
145
Rata-rata
74.40
80.49
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah penerimaan Ho 1,703
4,712 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar kognitif dari siklus II ke siklus III yang signifikan.
146
Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus I ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
max
% S post − % S pre 100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus III
g : faktor gain Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kode K―01 K―02 K―03 K―04 K―05 K―06 K―07 K―08 K―09 K―10 K―11 K―12 K―13 K―14 K―15 K―16 K―17 K―18
Siklus I 75.00 83.33 58.33 66.67 75.00 66.67 50.00 75.00 75.00 91.67 83.33 66.67 75.00 91.67 66.67 75.00 75.00 58.33
Siklus III 76.92 100.00 69.23 76.92 76.92 84.62 76.92 100.00 76.92 76.92 61.54 76.92 100.00 92.31 84.62 76.92 92.31 61.54
147
19 No 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―19 Kode K―20 K―21 K―22 K―23 K―24 K―25 K―26 K―27 K―28 Jumlah Rata-rata
75.00 Siklus I 75.00 66.67 75.00 58.33 83.33 75.00 58.33 75.00 58.33 2008.33 71.73
84.62 Siklus III 76.92 76.92 84.62 76.92 92.31 84.62 76.92 76.92 61.54 2253.84 80.49
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 71,73 S post = 80,49
G G
g
= 8,76 max
= 28,27 = 0,310
Karena g bernilai 0,310 yang masuk dalam kriteria sedang, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif dari sikus I ke siklus III adalah sedang.
148
Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus I ke Siklus III Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
Ho ditolak apabila thitung > ttabel No Kode Siklus I Siklus III 1 K―01 75.00 76.92 2 K―02 83.33 100.00 3 K―03 58.33 69.23 4 K―04 66.67 76.92 5 K―05 75.00 76.92 6 K―06 66.67 84.62 7 K―07 50.00 76.92 8 K―08 75.00 100.00 9 K―09 75.00 76.92 10 K―10 91.67 76.92 11 K―11 83.33 61.54 12 K―12 66.67 76.92 13 K―13 75.00 100.00 14 K―14 91.67 92.31 15 K―15 66.67 84.62 16 K―16 75.00 76.92 17 K―17 75.00 92.31 18 K―18 58.33 61.54 19 K―19 75.00 84.62 20 K―20 75.00 76.92 21 K―21 66.67 76.92 22 K―22 75.00 84.62 23 K―23 58.33 76.92 24 K―24 83.33 92.31 25 K―25 75.00 84.62 No Kode Siklus I Siklus III 26 K―26 58.33 76.92 27 K―27 75.00 76.92 28 K―28 58.33 61.54 Jumlah 2008.33 2253.84
d 1.92 8.33 2.56 1.92 10.26 9.62 18.59 16.67 10.26 1.92 -5.13 10.26 16.67 8.97 9.62 1.92 8.97 -13.46 9.62 1.92 1.92 9.62 1.92 0.64 1.28 d 18.59 1.92 3.21 245.51
Xd 1.92 16.67 10.90 10.26 1.92 17.95 26.92 25.00 1.92 -14.74 -21.79 10.26 25.00 0.64 17.95 1.92 17.31 3.21 9.62 1.92 10.26 9.62 18.59 8.97 9.62 Xd 12.50 -4.17 -2.88
X2d -4.17 10.58 4.81 4.17 -4.17 11.86 20.83 18.91 -4.17 -20.83 -27.88 4.17 18.91 -5.45 11.86 -4.17 11.22 -2.88 3.53 -4.17 4.17 3.53 12.50 2.88 3.53 X2d 156.254 17.360 8.320 3463.49
149
Rata-rata
71.73
80.49
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah penerimaan Ho 1,703
4,097 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar kognitif dari siklus I ke siklus III yang signifikan.
150
151 Lampiran 14
Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif Siswa No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kategori
Aspek yang Kriteria Sko diamati r 4 Penerimaan Kehadiran − Hadir dan masuk ke dalam kelas sebelum guru masuk 3 di kelas (receiving) − Hadir tetapi masuk ke dalam kelas setelah guru masuk 2 − Hadir dan ijin keluar sekali 1 − Hadir dan ijin keluar lebih dari satu kali Penilaian dan Tanggung − Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan kelompok 4 Pembentukan Jawab 3 − Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi tetapi kurang pada tugas kelompok pola hidup − Kurang bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan tidak bertanggung jawab terhadap tugas 2 1 kelompok − Tidak bertanggung jawab terhadap tugas pribadi maupun kelompok 4 Penerimaan Menghargai − Mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman 3 pendapat (receiving) − Diam tetapi tidak memperhatikan pendapat teman 2 orang lain − Bebicara dan tidak memperhatikan pendapat teman 1 − Mencela ketika temannya mengemukakan pendapat Penilaian dan 4 Kerapian − Lengkap dan rapi pembentukan 3 Pakaian − Lengkap tetapi tidak rapi pola hidup 2 − Tidak lengkap tetapi rapi 1 − Tidak lengkap dan tidak rapi 4 Penanggapan Menyampai − Mengutarakan pendapatnya dengan jelas dan benar 3 kan (responding) − Mengutarakan pendapatnya dengan kurang jelas dan kurang benar 2 pendapat − Mengutarakan pendapat tetapi tidak jelas dan sebagian besar tidak benar 1 − Tidak mengutarakan pendapat Penerimaan 4 − Perhatian dan sering berpendapat Memperhati − Perhatian tetapi jarang berpendapat 3 (receiving) kan 2 − Perhatian tetapi tidak berpendapat pelajaran 1 − tidak memperhatikan dan tidak berpendapat
152
7.
Pengorganisa sian (organization )
Bekerjasam a dalam kelompok
− − − −
Bekerjasama dengan semua anggota kelompoknya Bekerjasama dengan dua anggota kelompoknya Hanya bekerjasama dengan satu anggota kelompoknya Tidak bekerjasama dengan anggota kelompoknya (mengerjakan sendiri)
4 3 2 1
153
154 Lampiran 15
No
Grup 7
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus I
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kode K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10
A
B
1 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 90 95
C 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 69
Aspek yang diamati D 4 1 2 3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 106 46
E
F
G Skor 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ 21 √ √ 22 √ √ √ 23 √ √ 18 √ √ 21 √ √ √ 23 √ √ 21 √ √ √ 23 √ √ 20 √ √ √ 20 √ √ √ 18 √ √ 20 √ √ √ 24 √ √ 21 √ √ 20 √ √ 20 √ √ 19 √ √ √ 22 √ √ √ 16 √ √ 21 √ √ 21 √ √ 21 √ √ √ 23 √ √ 21 √ √ √ 22 √ √ √ 19 √ √ 14 √ √ 16 70 94
Nilai 75.00 78.57 82.14 64.29 75.00 82.14 75.00 82.14 71.43 71.43 64.29 71.43 85.71 75.00 71.43 71.43 67.86 78.57 57.14 75.00 75.00 75.00 82.14 75.00 78.57 67.86 50.00 57.14
Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
155
Nilai 80,36 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
84,82
Keterangan aspek yang diobservasi: A : Kehadiran di kelas B : Tanggung jawab C : Mengahargai pendapat orang lain D : Kerapian pakaian
61,61
94,64
41,07
62,5
83,93 85.71 50.00 72.70 16 12 57.14
E : F : G:
Menyampaikan pendapat Memperhatikan pelajaran Bekerjasama dalam kelompok
156
Grup 7
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kode K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10
A B 1 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Aspek yang diamati D 4 1 2 3 4 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
E F 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
G Skor 4 1 2 3 4 √ 21 √ 24 √ √ 23 √ 20 √ 24 √ 23 √ 22 √ 20 √ 20 √ √ 20 √ 19 √ 23 √ 25 √ 24 √ 21 √ 20 √ 20 √ √ 23 √ √ 17 √ 21 √ 21 √ 25 √ 24 √ 22 √ √ 21 √ √ 21 √ 14 √ 18
Nilai
Kriteria
75.00 85.71 82.14 71.43 85.71 82.14 78.57 71.43 71.43 71.43 67.86 82.14 89.29 85.71 75.00 71.43 71.43 82.14 60.71 75.00 75.00 89.29 85.71 78.57 75.00 75.00 50.00 64.29
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
157
Skor Nilai
90 80,36
97 86,61
70 62,5
106 94,64
57 50,89
77 68,75
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
Keterangan aspek yang diobservasi: A : Kehadiran di kelas B : Tanggung jawab C : Mengahargai pendapat orang lain D : Kerapian pakaian
100 89,29 89.29 50.00 76.06 18 10 64.29
E : F : G:
Menyampaikan pendapat Memperhatikan pelajaran Bekerjasama dalam kelompok
158
Grup 7
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
Lembar Penilaian Afektif Siswa Siklus III No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10
A B 1 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Aspek yang diamati D E 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ C
F G Skor 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ 22 √ √ 24 √ √ 23 √ √ 23 √ √ 25 √ √ 25 √ √ 23 √ √ √ 27 √ √ 22 √ √ 20 √ √ 20 √ √ √ 26 √ √ √ 27 √ √ 23 √ √ 24 √ √ 24 √ √ 21 √ √ √ 24 √ √ 19 √ √ 24 √ √ 23 √ √ 23 √ √ 24 √ √ 25 √ √ 25 √ √ 23 √ √ 16 √ √ 19
Nilai
Kriteria
78.57 85.71 82.14 82.14 89.29 89.29 82.14 96.43 78.57 71.43 71.43 92.86 96.43 82.14 85.71 85.71 75.00 85.71 67.86 85.71 82.14 82.14 85.71 89.29 89.29 82.14 57.14 67.86
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
159
Skor Nilai
95 84,82
103 91,96
81 72,32
108 96,43
69 61,61
81 72,32
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
Keterangan aspek yang diobservasi: A : Kehadiran di kelas B : Tanggung jawab C : Mengahargai pendapat orang lain D : Kerapian pakaian
107 95,54 96.43 57.14 82.14 23 5 82.14
E : F : G:
Menyampaikan pendapat Memperhatikan pelajaran Bekerjasama dalam kelompok
160
Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa
Grup 2
Grup 1
Grup No 1 2 3 4 5 6 7 8
Grup 4
Grup 3
9 10 11 12 13 14 15
Grup 7
Grup 6
Grup 5
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
K―03 K―06 K―17
Siklus I Nilai Kriteria 75.00 Tuntas 78.57 Tuntas 82.14 Tuntas Tidak 64.29 Tuntas 75.00 Tuntas 82.14 Tuntas 75.00 Tuntas
K―24
82.14
K―20
71.43
K―11
71.43
K―28
64.29
K―14
71.43
K―02 K―23
85.71 75.00
K―09
71.43
K―27
71.43
K―08
67.86
K―01
78.57
K―18
57.14
K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21
75.00 75.00 75.00 82.14 75.00 78.57
K―05
67.86
K―07
50.00
Kode K―04 K―15 K―16 K―26
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Siklus II Nilai Kriteria 75.00 Tuntas 85.71 Tuntas 82.14 Tuntas Tidak 71.43 Tuntas 89.29 Tuntas 82.14 Tuntas 78.57 Tuntas Tidak 71.43 Tuntas Tidak 71.43 Tuntas Tidak 71.43 Tuntas Tidak 67.86 Tuntas
Siklus III Nilai Kriteria 78.57 Tuntas 85.71 Tuntas 82.14 Tuntas
82.14
Tuntas
92.86
Tuntas
89.29 85.71
Tuntas Tuntas
96.43 82.14
Tuntas Tuntas
75.00
Tuntas
85.71
Tuntas
85.71
Tuntas
75.00
Tuntas
85.71 85.71 82.14 82.14 85.71 89.29 89.29
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
82.14
Tuntas
89.29 89.29 82.14
Tuntas Tuntas Tuntas
96.43
Tuntas
78.57
Tuntas
71.43 71.43
Tidak Tuntas Tidak Tuntas
75.00 75.00 89.29 85.71 78.57 75.00
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
75.00
Tuntas
82.14
Tuntas
50.00
Tidak Tuntas
57.14
Tidak Tuntas
71.43 71.43 82.14 60.71
67.86
161
K―10 28 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
57.14
Tidak Tuntas
85.71 50.00 72.70
64.29
Tidak Tuntas
89.29 50.00 76.15
67.86
Tidak Tuntas
96.43 57.14 82.14
16
18
23
12
10
5
57.14
64.29
82.14
162 Lampiran 16 Uji Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan:
G G
: gain rata-rata aktual max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus II
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No
Kode
Siklus I
Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09
75.00 78.57 82.14 64.29 75.00 82.14 75.00 82.14 71.43 71.43 64.29 71.43 85.71 75.00 71.43
75.00 85.71 82.14 71.43 89.29 82.14 78.57 71.43 71.43 71.43 67.86 82.14 89.29 85.71 75.00
163
16 No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―27 Kode K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10 Jumlah Rata-rata
71.43 Siklus I 67.86 78.57 57.14 75.00 75.00 75.00 82.14 75.00 78.57 67.86 50.00 57.14 2035.71 72.70
71.43 Siklus II 71.43 82.14 60.71 75.00 75.00 89.29 85.71 78.57 75.00 75.00 50.00 64.29 2132.15 76.15
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 72,70 S post = 76,15
G G
g
= 3,45 max
= 27,30 = 0,126
Karena g bernilai 0,126 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar afektif dari sikus I ke siklus II adalah rendah.
164
Uji Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan Uji-t Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
grup 7
grup 6
grup 5
grup 4
grup 3
grup 2
grup 1
Ho ditolak apabila thitung > ttabel Grup No Kode Siklus I 1 K―04 75.00 2 K―15 78.57 3 K―16 82.14 4 K―26 64.29 5 K―03 75.00 6 K―06 82.14 7 K―17 75.00 8 K―24 82.14 9 K―20 71.43 10 K―11 71.43 11 K―28 64.29 12 K―14 71.43 13 K―02 85.71 14 K―23 75.00 15 K―09 71.43 16 K―27 71.43 17 K―08 67.86 18 K―01 78.57 19 K―18 57.14 20 K―13 75.00 21 K―12 75.00 22 K―19 75.00 23 K―22 82.14 24 K―25 75.00 Grup No Kode Siklus I 25 K―21 78.57 26 K―05 67.86 27 K―07 50.00 28 K―10 57.14 Jumlah 2037.71
Siklus II 75.00 85.71 82.14 71.43 85.71 82.14 78.57 71.43 71.43 71.43 67.86 82.14 89.29 85.71 75.00 71.43 71.43 82.14 60.71 75.00 75.00 89.29 85.71 78.57 Siklus II 75.00 75.00 50.00 64.29 2128.57
d 0.00 7.14 0.00 7.14 10.71 0.00 3.57 -10.71 0.00 0.00 3.57 10.71 3.57 10.71 3.57 0.00 3.57 3.57 3.57 0.00 0.00 14.29 3.57 3.57 d -3.57 7.14 0.00 7.14 92.86
Xd -3.32 3.83 -3.32 3.83 7.40 -3.32 0.26 -14.03 -3.32 -3.32 0.26 7.40 0.26 7.40 0.26 -3.32 0.26 0.26 0.26 -3.32 -3.32 10.97 0.26 0.26 Xd -6.89 3.83 -3.32 3.83
X2d 10.998 14.643 10.998 14.643 54.730 10.998 0.065 196.857 10.998 10.998 0.065 54.730 0.065 54.730 0.065 10.998 0.065 0.065 0.065 10.998 10.998 120.328 0.065 0.065 X2d 47.441 14.643 10.998 14.643 686.95
165
Rata-rata
72.704
76.02
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah Daerah penerimaan penerimaan Ho 1,703 Ho
3,479 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus II yang signifikan.
166
Uji Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus II ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus II
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No
Kode
Siklus II
Siklus III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09
75.00 85.71 82.14 71.43 89.29 82.14 78.57 71.43 71.43 71.43 67.86 82.14 89.29 85.71 75.00
78.57 85.71 82.14 82.14 89.29 89.29 82.14 96.43 78.57 71.43 71.43 92.86 96.43 82.14 85.71
167
16 No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―27 Kode K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10 Jumlah Rata-rata
71.43 Siklus II 71.43 82.14 60.71 75.00 75.00 89.29 85.71 78.57 75.00 75.00 50.00 64.29 2132.15 76.15
85.71 Siklus III 75.00 85.71 67.86 85.71 82.14 82.14 85.71 89.29 89.29 82.14 57.14 67.86 2300 82.14
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 76,15 S post = 82,14
G G
g
= 5,99 max
= 23,85 = 0,251
Karena g bernilai 0,251 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar afektif dari sikus II ke siklus III adalah rendah.
168
Uji Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus II ke Siklus III Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
grup 6
grup 5
grup 4
grup 3
grup 2
grup 1
Ho ditolak apabila thitung > ttabel Gru No Kode Siklus II
grup 7
Gru
Siklus III
d
Xd
X2d
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25
75.00 85.71 82.14 71.43 85.71 82.14 78.57 71.43 71.43 71.43 67.86 82.14 89.29 85.71 75.00 71.43 71.43 82.14 60.71 75.00 75.00 89.29 85.71 78.57
78.57 85.71 82.14 82.14 85.71 89.29 78.57 92.86 78.57 71.43 71.43 89.29 96.43 82.14 85.71 82.14 75.00 85.71 67.86 85.71 78.57 82.14 85.71 89.29
3.57 0.00 0.00 10.71 0.00 7.14 0.00 21.43 7.14 0.00 3.57 7.14 7.14 -3.57 10.71 10.71 3.57 3.57 7.15 10.71 3.57 -7.14 0.00 10.71
-1.79 -5.36 -5.36 5.36 -5.36 1.79 -5.36 16.07 1.79 -5.36 -1.79 1.79 1.79 -8.93 5.36 5.36 -1.79 -1.79 1.79 5.36 -1.79 -12.50 -5.36 5.36
3.189 28.700 28.700 28.698 28.700 3.189 28.700 258.289 3.189 28.700 3.189 3.189 3.189 79.720 28.698 28.698 3.189 3.189 3.199 28.698 3.189 156.251 28.700 28.698
No
Kode
Siklus II
Siklus III
d
Xd
X2d
25 26 27
K―21 K―05 K―07
75.00 75.00 50.00
89.29 82.14 57.14
14.29 7.14 7.14
8.93 1.79 1.79
79.718 3.189 3.189
169
28
K―10 Jumlah Rata-rata
64.29 2128.57 76.02041
67.86 2278.57 81.378
3.57 150.00
-1.79
3.189 931.13
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah Daerah penerimaan penerimaan Ho 1,703 Ho
4,827 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus II yang signifikan.
931.13
170
Uji Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No
Kode
Siklus I
Siklus III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09
75.00 78.57 82.14 64.29 75.00 82.14 75.00 82.14 71.43 71.43 64.29 71.43 85.71 75.00 71.43
78.57 85.71 82.14 82.14 89.29 89.29 82.14 96.43 78.57 71.43 71.43 92.86 96.43 82.14 85.71
171
16 No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―27 Kode K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10 Jumlah Rata-rata
71.43 Siklus I 67.86 78.57 57.14 75.00 75.00 75.00 82.14 75.00 78.57 67.86 50.00 57.14 2035.71 72.70
85.71 Siklus III 75.00 85.71 67.86 85.71 82.14 82.14 85.71 89.29 89.29 82.14 57.14 67.86 2300 82.14
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 72,70 S post = 82,14
G G
g
= 9,44 max
= 27,3 = 0,346
Karena g bernilai 0,346 yang masuk dalam kriteria sedang, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar afektif dari sikus I ke siklus III adalah sedang.
172
Uji Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus III Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
grup 7
grup 6
grup 5
grup 4
grup 3
grup 2
grup 1
Ho ditolak apabila thitung > ttabel Grup No Kode 1 K―04 2 K―15 3 K―16 4 K―26 5 K―03 6 K―06 7 K―17 8 K―24 9 K―20 10 K―11 11 K―28 12 K―14 13 K―02 14 K―23 15 K―09 16 K―27 17 K―08 18 K―01 19 K―18 20 K―13 21 K―12 22 K―19 23 K―22 24 K―25 Grup No Kode 25 K―21 26 K―05 27 K―07 28 K―10 Jumlah
Siklus I 75.00 78.57 82.14 64.29 75.00 82.14 75.00 82.14 71.43 71.43 64.29 71.43 85.71 75.00 71.43 71.43 67.86 78.57 57.14 75.00 75.00 75.00 82.14 75.00 Siklus I 78.57 67.86 50.00 57.14 2037.71
Siklus III 78.57 85.71 82.14 82.14 85.71 89.29 78.57 92.86 78.57 71.43 71.43 89.29 96.43 82.14 85.71 82.14 75.00 85.71 67.86 85.71 78.57 82.14 85.71 89.29 Siklus III 89.29 82.14 57.14 67.86 2278.57
d 3.57 7.14 0.00 17.86 14.29 7.14 7.14 14.29 7.14 0.00 7.14 21.43 10.71 7.14 14.29 14.29 7.14 7.14 10.71 10.71 7.14 7.14 3.57 14.29 d 10.71 14.29 7.14 10.71 264.29
Xd -2.42 1.15 -6.00 11.86 8.29 1.15 1.15 8.29 1.15 -6.00 1.15 15.43 4.72 1.15 8.29 8.29 1.15 1.15 4.72 4.72 1.15 1.15 -2.42 8.29 Xd 4.72 8.29 1.15 4.72
X2d 5.874 1.317 35.941 140.708 68.734 1.317 1.317 68.734 1.317 35.941 1.317 238.192 22.271 1.317 68.734 68.734 1.317 1.317 22.271 22.271 1.317 1.317 5.874 68.734 X2d 22.271 68.734 1.317 22.271 1000.78
931.13
173
Rata-rata
72.704
81.378
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah Daerah penerimaan penerimaan Ho 1,703 Ho
8,204 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus III yang signifikan.
174
Lampiran 17 Uji Peningkatan Tiap Aspek Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus II
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: Pada setiap aspek yang diamati memiliki skor maksimal 112 dan nilai maksimal 100. Indikator
Siklus I Skor Nilai 90 80.36 95 84.82 69 61.61
Siklus II Skor Nilai 90 80.36 97 86.61 70 62.5
Skor Nilai 0 0 2 1.79 1 0.89
Kriteria
Kehadiran di kelas 0.00 Tidak meningkat Tanggung jawab 0.118 Rendah Menghargai 0.023 Rendah pendapat orang lain Kerapian pakaian 106 94.64 106 94.64 0 0 0 Tidak meningkat Menyampaikan 46 41.07 57 50.89 11 9.82 0.167 Rendah pendapat Memperhatikan 70 62.50 77 68.75 7 6.25 0.167 Rendah pelajaran Bekerjasama dalam 94 83.93 100 89.29 6 5.36 0.333 Sedang kelompok Rata-rata 81.43 72.70 85.29 76.15 3.86 3.44 0.115 Rendah Uji Peningkatan Tiap Aspek Hasil Belajar Afektif Siswa
175
dari Siklus II ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus II
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: Pada setiap aspek yang diamati memiliki skor maksimal 112 dan nilai maksimal 100. Indikator Kehadiran di kelas Tanggung jawab Menghargai pendapat orang lain Kerapian pakaian Menyampaikan pendapat Memperhatikan pelajaran Bekerjasama dalam kelompok Rata-rata
Siklus II Skor Nilai 90 80.36 97 86.61 70 62.5
Siklus III Skor Nilai 95 84.82 103 91.96 81 72.32
Skor Nilai 5 4.46 6 5.36 11 9.82
Kriteria
0.227 0.400 0.262
Rendah Sedang Rendah
106 57
94.64 50.89
108 69
96.43 61.61
2 12
1.79 10.71
0.333 0.218
Sedang Rendah
77
68.75
81
72.32
4
3.57
0.114
Rendah
100
89.29
107
95.54
7
6.25
0.583
Sedang
85.29
76.15
91.29
81.51
6
5.36
0.305
Sedang
176
Uji Peningkatan Tiap Aspek Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: Pada setiap aspek yang diamati memiliki skor maksimal 112 dan nilai maksimal 100. Indikator Kehadiran di kelas Tanggung jawab Menghargai pendapat orang lain Kerapian pakaian Menyampaikan pendapat Memperhatikan pelajaran Bekerjasama dalam kelompok Rata-rata
Siklus I Skor Nilai 90 80.36 95 84.82 69 61.61
Siklus III Skor Nilai 95 84.82 103 91.96 81 72.32
Skor Nilai 5 4.46 8 7,14 12 10,71
Kriteria
0.227 0.471 0.279
Rendah Sedang Rendah
106 46
94.64 41.07
108 69
96.43 61.61
2 23
1.79 20,54
0.333 0.348
Sedang Sedang
70
62.50
81
72.32
11
9,82
0.262
Rendah
94
83.93
107
95.54
13
11,61
0.722
Tinggi
81.43
72.70
91.29
81.51
9,86
8,81
0,378
Sedang
177
178 Lampiran 18
Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotor Siswa No 1.
Aspek yang diamati Mempersiapka n alat dan bahan
2.
Keterampilan Merangkai alat dan bahan
3.
Keterampilan dalam melaksanakan percobaan
4.
Kesungguhan dalam mengamati percobaan Kerapian dan kebersihan alat praktikum
5.
Kriteria
Skor
− praktikan (1) mempersiapkan alur kerja, (2) mempersiapkan alat-alat praktikum, (3) mengecek kelengkapan alat-alat dan bahan-bahan praktikum − praktikan tidak melaksanakan satu diantaranya − praktikan tidak melaksanakan dua diantaranya − praktikan tidak melaksanakan semuanya − Dapat merangkai alat dan bahan tanpa memerlukan bantuan dari guru − Dapat merangkai alat dan bahan dengan bertanya pada guru − Dapat merangkai alat dan bahan dengan bantuan guru − Tidak dapat merangkai alat dan bahan − mampu melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah kerja dalam petunjuk praktikum tanpa bantuan dari siapapun − mampu melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah kerja dalam petunjuk praktikum setelah ada bantuan dari teman − mampu melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah kerja dalam petunjuk praktikum setelah ada bantuan dari guru − tidak mampu melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah kerja dalam petunjuk praktikum walaupun sudah ada bantuan dari teman dan guru − praktikan selalu teliti dan cermat dalam mengamati percobaan − praktikan sering teliti dan cermat dalam mengamati percobaan − praktikan kurang teliti dan cermat dalam mengamati percobaan − praktikan jarang teliti dan cermat dalam mengamati percobaan − praktikum telah selesai, (1) alat-alat praktikum kembali tertata rapi, (2) meja sudah bersih dari sisa bahan dan (3) alat-alat sudah dikembalikan kepada laboran − praktikan tidak melaksanakan satu diantaranya − praktikan tidak melaksanakan dua diantaranya − praktikan tidak melaksanakan semuanya
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
4 3 2 1 4 3 2 1
179
6.
Efektifitas waktu
− praktikan mampu (1) melakukan percobaan sesuai dengan alur kerja, (2) mencatat data dengan tepat dan lengkap, (3) mampu menjawab pertanyaan dalam lembar kerja praktikum, (4) melaporkan hasil praktikum sementara selama praktikum berlangsung − praktikan tidak melaksanakan satu diantaranya selama praktikum berlangsung − praktikan tidak melaksanakan dua diantaranya selama praktikum berlangsung − praktikan hanya melaksanakan satu diantaranya selama praktikum berlangsung
4 3 2 1
180
181 Lampiran 19
Grup 7
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
Lembar Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus I
Skor
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10
95
Aspek yang diamati A B C D E F Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14
80
75
73
95
80
Nilai
Kriteria
75.00 75.00 75.00 66.67 83.33 83.33 83.33 83.33 75.00 70.83 66.67 83.33 83.33 83.33 79.17 75.00 70.83 79.17 58.33 75.00 75.00 83.33 75.00 83.33 62.50 58.33 54.17 58.33
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
182
Nilai
84,82
71,43
66,96
65,18
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
Keterangan aspek yang diobservasi: A : Mempersiapkan alat dan bahan B : Keterampilan Merangkai alat dan bahan C : Keterampilan dalam melaksanakan percobaan D : Kesungguhan dalam mengamati percobaan
84,82
71,43 83.33 54.17 74.11 19 9 67.86
E : Kerapian dan kebersihan alat praktikum F : Efektifitas waktu
183
Grup 7
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
Lembar Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus II No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10
Aspek yang diamati A B C D E F Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15
Nilai
Kriteria
75.00 75.00 75.00 66.67 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 83.33 83.33 75.00 83.33 62.50 83.33 83.33 83.33 79.17 83.33 70.83 62.50 58.33 62.50
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
184
Skor Nilai
97 86,61
80 71,43
75 66,96
74 66,07
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
Keterangan aspek yang diobservasi: A : Mempersiapkan alat dan bahan B : Keterampilan Merangkai alat dan bahan C : Keterampilan dalam melaksanakan percobaan D : Kesungguhan dalam mengamati percobaan
99 88,39
96 85,71 87.50 58.33 77.53 20 8 71.43
E : Kerapian dan kebersihan alat praktikum F : Efektifitas waktu
185
Grup 7
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
Lembar Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus III No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10
Aspek yang diamati A B C D E F Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 17
Nilai
Kriteria
83.33 83.33 75.00 75.00 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 87.50 83.33 83.33 83.33 66.67 87.50 87.50 87.50 83.33 87.50 75.00 79.17 62.50 70.83
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
186
Skor Nilai
103 91,96
84 75
78 69,64
75 66,96
Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
Keterangan aspek yang diobservasi: A : Mempersiapkan alat dan bahan B : Keterampilan Merangkai alat dan bahan C : Keterampilan dalam melaksanakan percobaan D : Kesungguhan dalam mengamati percobaan
104 92,86
100 89,29 87.50 62.50 80.95 23 5 82.14
E : Kerapian dan kebersihan alat praktikum F : Efektifitas waktu
187
188
Rekapitulasi Nilai Psikomotorik Siswa
Grup 6
Grup 5
Grup 4
Grup 3
Grup 2
Grup 1
Grup
No
Kode
1 2 3
K―04 K―15 K―16
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Grup 7
25 26 27
K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09 K―27 K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07
K―10 28 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa tuntas
Siklus I Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tidak 66.67 Tuntas 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas 75.00 Tuntas Tidak 70.83 Tuntas Tidak 66.67 Tuntas 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas 79.17 Tuntas 75.00 Tuntas Tidak 70.83 Tuntas 79.17 Tuntas Tidak 58.33 Tuntas 75.00 Tuntas 75.00 Tuntas 83.33 Tuntas 75.00 Tuntas 83.33 Tuntas Tidak 62.50 Tuntas Tidak 58.33 Tuntas Tidak 54.17 Tuntas Tidak 58.33 Tuntas 83.33 54.17 74.11 19 Nilai 75.00 75.00 75.00
Siklus II Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tidak 66.67 Tuntas 87.50 Tuntas 87.50 Tuntas 87.50 Tuntas 87.50 Tuntas 79.17 Tuntas Tidak 70.83 Tuntas Tidak 66.67 Tuntas 83.33 Tuntas 87.50 Tuntas 87.50 Tuntas 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas Nilai 75.00 75.00 75.00
75.00 83.33 62.50 83.33 83.33 83.33 79.17 83.33 70.83 62.50 58.33 62.50 87.50 58.33 77.53
Tuntas
Sikklus III Nilai Kriteria 83.33 Tuntas 83.33 Tuntas 75.00 Tuntas 75.00 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 87.50 83.33 83.33 83.33
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
66.67 87.50 87.50 87.50 83.33 87.50 75.00 79.17 62.50 70.83 87.50 62.50 80.95 20
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
23
189
Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal
9
8
5
67.86
71.43
82,14
190 Lampiran 20 Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus II
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kode K―04 K―15 K―16 K―26 K―03 K―06 K―17 K―24 K―20 K―11 K―28 K―14 K―02 K―23 K―09
Siklus I 75.00 75.00 75.00 66.67 83.33 83.33 83.33 83.33 75.00 70.83 66.67 83.33 83.33 83.33 79.17
Siklus II 75.00 75.00 75.00 66.67 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 83.33
191
16 No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―27 Kode K―08 K―01 K―18 K―13 K―12 K―19 K―22 K―25 K―21 K―05 K―07 K―10 Jumlah Rata-rata
75.00 Siklus I 70.83 79.17 58.33 75.00 75.00 83.33 75.00 83.33 62.50 58.33 54.17 58.33 2075.00 74.11
83.33 Siklus II 75.00 83.33 62.50 83.33 83.33 83.33 79.17 83.33 70.83 62.50 58.33 62.50 2170.83 77.53
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 74,11 S post = 77,53
G G
g
= 3,42 max
= 25,89 = 0,132
Karena g bernilai 0,132 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar psikomotorik dari sikus I ke siklus II adalah rendah.
192
Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus I ke Siklus II Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
grup 7
grup 6
grup 5
grup 4
grup 3
grup 2
grup 1
Ho ditolak apabila thitung > ttabel Grup No Kode Siklus I Siklus II 1 K―04 75.00 75.00 2 K―15 75.00 75.00 3 K―16 75.00 75.00 4 K―26 66.67 66.67 5 K―03 83.33 87.50 6 K―06 83.33 87.50 7 K―17 83.33 87.50 8 K―24 83.33 87.50 9 K―20 75.00 79.17 10 K―11 70.83 70.83 11 K―28 66.67 66.67 12 K―14 83.33 83.33 13 K―02 83.33 87.50 14 K―23 83.33 87.50 15 K―09 79.17 83.33 16 K―27 75.00 83.33 17 K―08 70.83 75.00 18 K―01 79.17 83.33 19 K―18 58.33 62.50 20 K―13 75.00 83.33 21 K―12 75.00 83.33 22 K―19 83.33 83.33 23 K―22 75.00 79.17 24 K―25 83.33 83.33 Grup No Kode Siklus I Siklus II 25 K―21 62.50 70.83 26 K―05 58.33 62.50 27 K―07 54.17 58.33 28 K―10 58.33 62.50 Jumlah 2075.00 2170.83
d 0.00 0.00 0.00 0.00 4.17 4.17 4.17 4.17 4.17 0.00 0.00 0.00 4.17 4.17 4.17 8.33 4.17 4.17 4.17 8.33 8.33 0.00 4.17 0.00 d 8.33 4.17 4.17 4.17 95.83
Xd -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 0.74 0.74 0.74 0.74 0.74 -3.42 -3.42 -3.42 0.74 0.74 0.74 4.91 0.74 0.74 0.74 4.91 4.91 -3.42 0.74 -3.42 Xd 4.91 0.74 0.74 0.74
X2d 11.714 11.714 11.714 11.714 0.554 0.554 0.554 0.554 0.554 11.714 11.714 11.714 0.554 0.554 0.554 24.115 0.554 0.554 0.554 24.115 24.115 11.714 0.554 11.714 X2d 24.115 0.554 0.554 0.554 210.19
193
Rata-rata
74.11
77.53
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah Daerah penerimaan penerimaan Ho 1,703 Ho
6,491 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa dari siklus I ke siklus II yang signifikan.
194
Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus II ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus II
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kode K―01 K―02 K―03 K―04 K―05 K―06 K―07 K―08 K―09 K―10 K―11 K―12 K―13 K―14 K―15
Siklus II 75.00 75.00 75.00 66.67 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 83.33
Siklus III 83.33 83.33 75.00 75.00 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 87.50
195
16 No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―16 Kode K―17 K―18 K―19 K―20 K―21 K―22 K―23 K―24 K―25 K―26 K―27 K―28 Jumlah Rata-rata
83.33 Siklus II 75.00 83.33 62.50 83.33 83.33 83.33 79.17 83.33 70.83 62.50 58.33 62.50 2170.83 77.53
83.33 Siklus III 83.33 83.33 66.67 87.50 87.50 87.50 83.33 87.50 75.00 79.17 62.50 70.83 2266.67 80.95
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 77,53 S post = 80,95
G G
g
= 3,42 max
= 22,47 = 0,152
Karena g bernilai 0,152 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar psikomotorik dari sikus II ke siklus III adalah rendah.
196
Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus II ke Siklus III Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
grup 7
grup 6
grup 5
grup 4
grup 3
grup 2
grup 1
Ho ditolak apabila thitung > ttabel Grup No Kode Siklus II 1 K―04 75.00 2 K―15 75.00 3 K―16 75.00 4 K―26 66.67 5 K―03 87.50 6 K―06 87.50 7 K―17 87.50 8 K―24 87.50 9 K―20 79.17 10 K―11 70.83 11 K―28 66.67 12 K―14 83.33 13 K―02 87.50 14 K―23 87.50 15 K―09 83.33 16 K―27 83.33 17 K―08 75.00 18 K―01 83.33 19 K―18 62.50 20 K―13 83.33 21 K―12 83.33 22 K―19 83.33 23 K―22 79.17 24 K―25 83.33 Grup No Kode Siklus II 25 K―21 70.83 26 K―05 62.50 27 K―07 58.33 28 K―10 62.50 Jumlah 2170.83
Siklus III 83.33 83.33 75.00 75.00 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 87.50 83.33 83.33 83.33 66.67 87.50 87.50 87.50 83.33 87.50 Siklus III 75.00 79.17 62.50 70.83 2266.67
d 8.33 8.33 0.00 8.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.17 0.00 8.33 0.00 4.17 4.17 4.17 4.17 4.17 4.17 d 4.17 16.67 4.17 8.33 95.83
Xd 4.91 4.91 -3.42 4.91 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 -3.42 0.75 -3.42 4.91 -3.42 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 Xd 0.75 13.25 0.75 4.91
X2d 24.141 24.141 11.696 24.141 11.696 11.696 11.696 11.696 11.696 11.696 11.696 11.696 11.696 11.696 0.558 11.696 24.141 11.696 0.558 0.558 0.558 0.558 0.558 0.558 X2d 0.558 175.474 0.558 24.141 453.25
197
Rata-rata
77.53
80.96
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah Daerah penerimaan penerimaan Ho 1,703 Ho
4,420 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa dari siklus II ke siklus III yang signifikan.
198
Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus I ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kode K―01 K―02 K―03 K―04 K―05 K―06 K―07 K―08 K―09 K―10 K―11 K―12 K―13 K―14 K―15
Siklus I 75.00 75.00 75.00 66.67 83.33 83.33 83.33 83.33 75.00 70.83 66.67 83.33 83.33 83.33 79.17
Siklus III 83.33 83.33 75.00 75.00 87.50 87.50 87.50 87.50 79.17 70.83 66.67 83.33 87.50 87.50 87.50
199
16 No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
K―16 Kode K―17 K―18 K―19 K―20 K―21 K―22 K―23 K―24 K―25 K―26 K―27 K―28 Jumlah Rata-rata
75.00 Siklus I 70.83 79.17 58.33 75.00 75.00 83.33 75.00 83.33 62.50 58.33 54.17 58.33 2075.00 74.11
83.33 Siklus II 83.33 83.33 66.67 87.50 87.50 87.50 83.33 87.50 75.00 79.17 62.50 70.83 2266.67 80.95
Dari tabel di atas dapat diperoleh: S pre = 74,11 S post = 80,95
G G
g
= 6,84 max
= 25,89 = 0,264
Karena g bernilai 0,264 yang masuk dalam kriteria rendah, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar psikomotorik dari sikus I ke siklus III adalah rendah.
200
Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus I ke Siklus III Hipotesis Ha : μ1 ≥ μ2 Ho : μ1 ≤ μ2 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
grup 7
grup 6
grup 5
grup 4
grup 3
grup 2
grup 1
Ho ditolak apabila thitung > ttabel Grup No Kode Siklus I Siklus III 1 K―04 75.00 83.33 2 K―15 75.00 83.33 3 K―16 75.00 75.00 4 K―26 66.67 75.00 5 K―03 83.33 87.50 6 K―06 83.33 87.50 7 K―17 83.33 87.50 8 K―24 83.33 87.50 9 K―20 75.00 79.17 10 K―11 70.83 70.83 11 K―28 66.67 66.67 12 K―14 83.33 83.33 13 K―02 83.33 87.50 14 K―23 83.33 87.50 15 K―09 79.17 87.50 16 K―27 75.00 83.33 17 K―08 70.83 83.33 18 K―01 79.17 83.33 19 K―18 58.33 66.67 20 K―13 75.00 87.50 21 K―12 75.00 87.50 22 K―19 83.33 87.50 23 K―22 75.00 83.33 24 K―25 83.33 87.50 Grup No Kode Siklus I Siklus III 25 K―21 62.50 75.00 26 K―05 58.33 79.17 27 K―07 54.17 62.50 28 K―10 58.33 70.83 Jumlah 2075.00 2266.67
d 8.33 8.33 0.00 8.33 4.17 4.17 4.17 4.17 4.17 0.00 0.00 0.00 4.17 4.17 8.33 8.33 12.50 4.17 8.33 12.50 12.50 4.17 8.33 4.17 d 12.50 20.83 8.33 12.50 191.67
Xd 4.91 4.91 -3.42 4.91 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 -3.42 -3.42 -3.42 0.75 0.75 4.91 4.91 9.08 0.75 4.91 9.08 9.08 0.75 4.91 0.75 Xd 9.08 17.41 4.91 9.08
X2d 24.141 24.141 11.696 24.141 0.558 0.558 0.558 0.558 0.558 11.696 11.696 11.696 0.558 0.558 24.141 24.141 82.446 0.558 24.141 82.446 82.446 0.558 24.141 0.558 X2d 82.446 303.224 24.141 82.446 960.94
201
Rata-rata
74.11
80.96
Pada α = 5% dengan dk = 28-1 = 27 diperoleh ttabel = 1,703
Daerah Daerah penerimaan penerimaan Ho 1,703 Ho
6,072 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa dari siklus I ke siklus III yang signifikan.
202 Lampiran 21 Uji Peningkatan Tiap Aspek Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus I ke Siklus II dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus II
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: Pada setiap aspek yang diamati memiliki skor maksimal 112 dan nilai maksimal 100. Indikator Mempersiapkan alat dan bahan Merangkai alat dan bahan Melaksanakan percobaan Kesungguhan mengamati percobaan Kerapian dan kebersihan alat praktikum Efektifitas waktu Rata-rata
Siklus I Skor % 95 84.82
Siklus II Skor % 97 86.61
Skor % 2 1.79
Kriteria
0.118
Rendah
80
71.43
80
71.43
0
0
0
75
66.96
75
66.96
0
0
0
Tidak meningkat Tidak
73
65.18
74
66.07
1
0.89
0.026
Rendah
95
84.82
99
88.39
4
3.57
0.235
Rendah
80 83
71.43 74.11
96 86.83
85.71 77.53
16 3.83
14.29 3.42
0.5 0.146
Sedang Rendah
203
Uji Peningkatan Tiap Aspek Hasil Belajar Psikomotorik Siswa dari Siklus II ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus II
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: Pada setiap aspek yang diamati memiliki skor maksimal 112 dan nilai maksimal 100. Indikator
Siklus II Skor % 97 86.61
Siklus III Skor % 103 91.96
Skor % 6 5.36
Mempersiapkan 0.4 alat dan bahan Merangkai alat dan 80 71.43 84 75 4 3.57 0.125 bahan Melaksanakan 75 66.96 78 69.64 3 2.68 0.081 percobaan Kesungguhan 74 66.07 75 66.96 1 0.89 0.026 mengamati percobaan Kerapian dan 99 88.39 104 92.86 5 4.46 0.385 kebersihan alat praktikum Efektifitas waktu 96 85.71 100 89.29 4 3.57 0.25 Rata-rata 86.83 77.53 90.67 80.95 3.83 3.42 0.211 Uji Peningkatan Tiap Aspek Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Kriteria Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah
204
dari Siklus I ke Siklus III dengan Rumus Gain Rumus:
g =
%G %G
=
% S post − % S pre
max
100 0 0 − % S pre
Keterangan: G : gain rata-rata aktual
G
max
S pre
: gain rata-rata maksimum : skor rata-rata siklus I
S post : skor rata-rata siklus III
g
: faktor gain
Kriteria: tinggi : g > 0,7 sedang: 0,3 ≥ g ≤ 0,7 rendah: g < 0,3 Perhitungan: Pada setiap aspek yang diamati memiliki skor maksimal 112 dan nilai maksimal 100. Indikator Mempersiapkan alat dan bahan Merangkai alat dan bahan Melaksanakan percobaan Kesungguhan mengamati percobaan Kerapian dan kebersihan alat praktikum Efektifitas waktu Rata-rata
Siklus I Skor % 95 84.82
Siklus III Skor % 103 91.96
Skor % 8 7,14
Kriteria
0,471
Sedang
80
71.43
84
75
4
3,57
0,125
Rendah
75
66.96
78
69.64
3
2,68
0,081
Rendah
73
65.18
75
66.96
2
1,79
0,051
Rendah
95
84.82
104
92.86
9
8,04
0,529
Sedang
80 83
71.43 74.11
100 90.67
89.29 80.95
20 7,67
17,86 6,84
0,625 0,314
Sedang Sedang
205
Lampiran 22
Syllabus School : SMP N 9 Semarang Class : VIII Subjects : Physics Semester :1 Standard of competence : To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life Basic Indicator Learning activities Material Assessment Time Learning Learning Character Competency Resources Media Techn Instru Sample Instruments ique ment Explain of 1. Show the 1. Conduct an 1. Energy, written Multiple 1. Gasoline, diesel and 2x40 • Student • Experimen • Thorough gas saving relationship ' forms of experiment to 2. Transfor test choise book, t tools • Diligent energy. . . . between energy and the identify forms of mation of • Eighth • Worksheet, • Cooperation a. Hot forms of example in energy that is had Energy, grade • Power • Mutual b. Chemical energy and daily life by object 3. Conservat science Point assistance c. Mechanical the ion of book • Responsibili d. All right transformati energy package ty 2. Energy is ability to on, principal 2. Conduct an written do . . of “work and 2. Apply the experiment to test a. Acceleration energy” and concept of understand the b. Works applied on energy and the concept of energy c. Powers d. Force daily life transforand transformation 3. Amount / the mation on of energy energy before and daily life 3. Digging the written after changing informations test from one form to 3. Describe the through reference another form is conservation books and always. . . . of energy from Conduct a. Decrease the example on discussion to find b. Increase daily life the concept of c. Fixed energy d. Uncertain conservation
206
207
Syllabus School Class Subjects Semester Standard of competence Basic Indicator Competency
: SMP N 9 Semarang : VIII : Physics :1 : To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life Learning activities Material Assessment Time Learning Learning Character Resources Media Techn Instru Sample Instruments ique ment Explain of 1. Differentiate 1. Conduct an 4x40 • Sciense • Experim • Thorough 1. Potential written Multiple 1. The statement below is related to the kinetic relationship ' the concept of experiment to energy test choise student ent tools • Diligent energy, except. . . . between potential differentiate the 2. Kinetic book • Work- • Cooperation a. dependent mass forms of energy and concept of energy • Reference sheet, • Mutual b. dependent elevation energy and kinetic energy potential energy 3. Mechanic book • Power assistance c. dependent velocity the and kinetic energy Energy Point • Responsibili squared transformati 2. Apply the 2. Conduct a 4. Conservati written ty d. the greater the speed on, principal concept of discussion to on of test the greater the kinetic of “work and potential apply the concept mechanic energy energy” and energy and of potential energy energy 2. Stretched rubber band has applied on kinetic energy and kinetic energy energy. . . . a. potential daily life on daily life on daily life b. Kinetic 3. Describe the 3. Digging the written c. heat conservation informations test d. chemical of mechanic through reference 3. Owned mechanical energy from books and energy of an object is the example Conduct always large. . . . on daily life discussion to a. Change describe the b. Fixed conservation of c. Can not be determined mechanic energy d. Zero from the example on daily life
208
Syllabus School : SMP N 9 Semarang Class : VIII Subjects : Physics Semester :1 Standard of competence : To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life Basic Indicator Learning activities Material Assessment Time Learning Learning Character Competency Resources Media Techn Instru Sample Instruments ique ment Explain of 1. Explain the 1. Conduct a written Multiple 1. The statement below 3x40 • Sciense • Experime • Thorough 1. Works relationship relating to the works, concept of ' discussion to 2. Relationshi test choise student nt tools • Diligent between except. . . . work on explain the p between book • Works- • Cooperation forms of the object a. Depending force concept of work works and • Reference heet, • Mutual energy and and its b. Depending time on the object and energy book • Discussio assistance the c. Depending displacement application its application in 3. Power n sheet • Responsibili written transformati in daily life daily life d. all right • Power ty test on, principal 2. Explain the 2. Conduct an 2. Relations work and energy Point of “work and relationshi are mathematically experiment to • Videos energy” and p between formulated. . . explain the applied on works and a. ΔW = E relationship daily life b. ΔE = W energy between works written c. ΔE = W 3. Explain the and energy test d. E = W concept of 3. Digging the 3. The statement below power and informations relating to the powers, its through except. . . . application reference books a. Proportional to the time in daily life and conduct b. Inversely proportional to discussion to the velocity explain the c. Inversely proportional to concept of power the works and its d. Proportional to the force application in
209 daily life
210
Lampiran 23
LEARNING PLAN Unit Grade / Term Subject Chapter Sub Chapter Time
: SMP N 9 SEMARANG : VIII / 1st semester : SCIENCE-PHYSICS : Work and Energy : Energy and Transformation of Energy : 2 x 40 minutes
A. Standard Competence B.
C.
D.
E.
F.
To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life Basic Competence Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life Indicators 1. Show the forms of energy and the example in daily life 2. Apply the concept of energy and the transformation on daily life 3. Describe the conservation of energy from the example on daily life Purposes 1. Through experiment, students are able to show the forms of energy and the example in daily life properly 2. Through experiment, students are able to applied the concept of energy and the transformation on daily life properly 3. Through discussion, students are able to describe the conservation of energy from the example on daily life properly Learning Materials 1. Energy 2. Forms of Energy 3. Transformation of energy 4. Conservation of energy Learning Methode 1. Model : Learning Cycle 7E 2. Method : Group discussion, Experiment, Debriefing, Lecture 3. Approach : inquiry, concept 4. Character : confident, responsibility, help each other
211
G. Learning Procces Learning Activities
Time
Preliminary 1. 2. 3. 4.
Students give greeting when teacher come to class Students give responses when teacher ask student’s condition Students pay attention to teacher Students give oppinion to teacher’s question “ Do you know matches?”, “What happen when we strike a matches?” 5. Students pay attention to teacher’s demonstration or his story about the phenomenon that often occur in daily life 6. Students give their opinion or hipotesys to teacher’s question “Why the matches can flare? Main Activity
5’
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Students pay attention to teacher’s explaination about the purpose of the lesson Students gather in each group when teacher devide them to several groups Students take experiment tools and worksheet Students pay attention to teacher’s overview about the experiment Students conduct experiment Each group choose a representave to show their result Students listening to each group’s experiment result Students give their oppinion to experiment initial conclusions Students pay attention to reacher’s explanation about the right experiment conclusions 10. Students finish some sample question from teacher Closing
50’
1. Students receive question sheet from teacher 2. Student answer the questions 3. Students pay attention to teacher who is giving enrichment some example and application of energy and its transformation in daily life 4. Students pay attention to teacher who is giving enrichment some example and application of energy conservation in daily life
25’
H. Learning Resource •
Sciense student book
212
•
Reference book
I. Learning Media • • •
Student worksheet Experiment tools Power Point J. Assesment Indicators 1. Show the forms of energy and the example in daily life 2. Applied the concept of energy and the transformation on daily life 3. Describe the conservation of energy from the example on daily life
Assessment Technique Instrument Example of items Keys Written Multiple 1. What is energy to fire up 1. B test Choice cerosine lamp . . . . 2. D a. Potensial energy 3. C b. Chemical energy c. Heat energy d. Electrical energy 2. Transformation of energy on electric fan is . . . . a. Chemical – mechanic b. Electric – light c. Heat – mechanic d. Electric – mechanic 3. The sum of energy before and after transformation from one form to other form is always . . . . a. Decrease b. Increase c. Constant d. Indefinite
213
Semarang, 5 September 2012 Acknowlwdge by Asteria Flora R, Spd, Mpd Teacher
Zulfani Aziz Colleger
NIP. 19711014 199802 2 004
NIM
.
4201409041
214
LEARNING PLAN Unit Grade / Term Subject Chapter Sub Chapter Time
: SMP N 9 SEMARANG : VIII/ 1st semester : SCIENCE-PHYSICS : Work and Energy : Potential energy, Kinetic energy, Mechanic Energy : 4 x 40 minutes
A. Standard Competence B.
C.
D.
E.
F.
To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life Basic Competence Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life Indicators 1. Differentiate the concept of potential energy and kinetic energy 2. Apply the concept of potential energy and kinetic energy on daily life 3. Describe the conservation of mechanic energy from the example on daily life Purposes 1. Through experiment, students can differentiate the concept of potential energy and kinetic energy properly 2. Through discussion, students can apply the concept of potential energy and kinetic energy on daily life properly 3. Through discussion, students can describe the conservation of mechanic energy from the example on daily life properly Learning Materials 1. Potential energy 2. Kinetic energy 3. Mechanic Energy 4. Conservation of mechanic energy Learning Methode 1. Model : Learning Cycle 7E 2. Method : Group discussion, Debriefing, Lecture 3. Approach : Inquiry, concept
215
4. Character
: Thorough, Diligent, Cooperation, Mutual assistance, Responsibility
G. Learning Procces Learning activities
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1st meeting Preliminary Students give greeting when teacher come to class Students give responses when teacher ask student’s condition Students pay attention to teacher Students give oppinion to teacher’s question “Why when you fall from a high position sicker than when you fall from lower position?" Students pay attention to teacher’s demonstration or his story about the nature phenomenon that often occur in daily life Students give their opinion or hipotesys to teacher’s story
Main Activity 1. Students pay attention to teacher’s explaination about the purpose of the lesson is to conduct experiment 2. Students gather in each group when teacher devide them to several groups 3. Students take experiment tools and worksheet 4. Students pay attention to teacher’s overview about the experiment 5. Students conduct experiment 6. Each group choose a representave to show their result 7. Students listening to each group’s experiment result 8. Students give their oppinion to experiment initial conclusions 9. Students pay attention to reacher’s explanation about the right experiment conclusions 10. Students finish some sample question from teacher 2nd meeting Main Activity
Time
5’
75’
216
1. Students pay attention to teacher’s explaination about the purpose of the lesson is to conduct discussion 2. Students gather in each group when teacher devide them to several groups 3. Students take discussion sheet 4. Students pay attention to teacher’s overview about the discussion 5. Students conduct discussion 6. Each group choose a representave to show their result 7. Students listening to each group’s discussion result 8. Students give their oppinion to discussion initial conclusions 9. Students pay attention to reacher’s explanation about the right discussion conclusions 10. Students finish some sample question from teacher Closing 1. Students receive question sheet from teacher 2. Student answer the questions 3. Students pay attention to teacher who is giving enrichment some example and application of potential energy and kinetic energy in daily life 4. Students pay attention to teacher who is giving enrichment some example of mechanic energy conservation in daily life
H. Learning Resource • Sciense student book • Reference book I. Learning Media • Worksheet • Experiment tools • Power Point
40’
40’
217
J. Assesment Indicators
Assessment Technique Instrument Example of items Keys Multiple 1. Stretched rubber band has 1. Differentiate the Written 1. A test Choice energy .... concept of kinetic 2. A a. Potential energy and 3. B b. Kinetic potential energy c. Hot d. Chemical 2. Applied the Written 2. A race car moves slower than a concept of kinetic test race car B. If m A = m B then A energy and race car's kinetic energy. . . . potential energy a. Smaller than the kinetic on daily life energy of a racing car B b. Larger than the kinetic energy of a racing car B c. Equal to the kinetic energy of a racing car B d. Fluctuate 3. Describe the Written 3. Mechanical energy of an object conservation of test is always mechanic energy a. Change from the example b. Fixed on daily life c. Can not be determined d. Zero
Semarang, 12 September 2012 Acknowlwdge by Asteria Flora R, Spd, Mpd Teacher
Zulfani Aziz Colleger
NIP. 19711014 199802 2 004
NIM . 4201409041
218
LEARNING PLAN Unit Grade / Term Subject Chapter Sub Chapter Time
: SMP N 9 SEMARANG : VIII / 1st semester : SCIENCE-PHYSICS : Work and Energy : Works, The relationship between works and energy, Powers : 3 x 40 minutes
A. Standard Competence B.
C.
D.
E.
F.
To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life Basic Competence Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life Indicators 1. Explain the concept of work on the object and its application in daily life 2. Explain the relationship between works and energy 3. Explain the concept of power and its application in daily life Purposes 1. Through discussion, students can explain the concept of work on the object and its application in daily life properly 2. Through experiment, students can explain the relationship between works and energy properly 3. Through discussion, students can explain the concept of power and its application in daily life properly Learning Materials 1. Works 2. Relationship between works and energy 3. Power Learning Methode 1. Model : Learning Cycle 7E 2. Method : Group discussion,Experiment, Debriefing,Lecture 3. Approach : Inquiry, concept 4. Character : Thorough, Diligent, Cooperation, Mutual assistance,
219
Responsibility
G. Learning Procces Learning activities
Time
Preliminary 1. 2. 3. 4.
Students give greeting when teacher come to class Students give responses when teacher ask student’s condition Students pay attention to teacher Students give oppinion to teacher’s question Why when we move goods 10m more tiring than when we move goods 2m?” 5. Students pay attention to teacher’s demonstration or his story about the nature phenomenon that often occur in daily life 6. Students give their opinion or hipotesys to teacher’s story
5’
Main Activity 1. Students pay attention to teacher’s explaination about the purposes of the lesson are to conduct experiment and discussion 2. Students gather in each group when teacher devide them to several groups 3. Students take worksheet sheet 4. Students pay attention to teacher’s overview about the experiment and discussion 5. Students conduct experiment and discussion 6. Each group choose a representave to show their result 7. Students listening to each group’s experiment and discussion result 8. Students give their oppinion to initial conclusions of experiment and discussion 9. Students pay attention to reacher’s explanation about the right conclusions of experiment and discussion 10. Students finish some sample question from teacher Closing
75’
1. Students receive question sheet from teacher 2. Student answer the questions 3. Students pay attention to teacher who is giving enrichment some example and application of works and powers in daily life
40’
220
H. Learning Resource • Sciense student book • Reference book I. Learning Media • Student discussion sheet • Power Point slides • Videos J. Assesment Indicators Assessment Technique Instrument Example of items Keys 1. Explain the concept Written Multiple 1. The statement below relating to 1. B of work on the test choice the works, except. . . . 2. C object and its a. Depending force 3. D application in daily b. Depending time life c. Depending displacement d. all right Written Multiple 2. Relations work and energy are 2. Explain the test choice mathematically formulated. . . . relationship between a. ΔW = E works and energy b. ΔE = W c. ΔE = W d. E = W Multiple 3. The statement below relating to 3. Explain the concept Written test choice the powers, except. . . . of power and its a. Proportional to the time application in daily b. Inversely proportional to the life velocity c. Inversely proportional to the works d. Proportional to the force Semarang, 24 September 2012 Acknowlwdge by Asteria Flora R, Spd, Mpd Teacher NIP. 19711014 199802 2 004
Zulfani Aziz Colleger NIM . 4201409041
221
Lampiran 24
WORKSHEET Energy and The Transformation of Energy ( Time: 25 minutes )
Group Name
: .................................................................................................
Student's name
: .................................................................................................
Class
: .................................................................................................
A. Standards Competence To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life B. Basic Competencies Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life C. Indicators 1. Students are able to explain the concept of energy 2. Students are able to show the forms of energy and the example in daily life 3. Students are able to applied the concept of energy and the transformation on daily life 4. Students are able to describe the conservation of energy from the example on daily life D. Purpose Through experiment and discussion activities with the group, students can define what is energy, the transformation of energy , and the conservation of energy in daily life properly. E. Problems When you turn on the electric iron, electric iron become hot and you can iron the dress. Why the electric iron becomes hot when it connected to electric source? F. Tools ang materials − Safety match − Battery − Table − Lamp − Ballpoint pen − Candy G. Activities
222
No 1.
Identify the forms of energy in the following object: Objects Lighter oil
2.
Candy
3.
Battery
4.
Lamps are lit
5.
Fire from match
Energy
Identify the transformation of energy of the following activities: No 1. 2. 3. 4.
Activities Turning on lights/ lamps in the classroom Strike a match Rub your hand Hit a table with a pen
Before
After
Given the energy chages data that occur in a TV, on a TV occurs transformation energy from electrical energy into light energy, sound energy and a little heat energy as follow: No 1
Before Electricity 1000 J
Light 450 J
After Sound 400 J
Heat 150 J
2
1500 J
650 J
600 J
....J
3
1800 J
800 J
....J
250 J
1.
In the first measurement of the electrical energy used 1000 J. How much energy after converted into another form of energy (Pada pengukuran 1 energi listrik yang digunakan 1000 J, berapa jumlah energy setelah diubah ke bentuk energy yang lain) ................................................................. ................................................................. ................................................................. .................................................................
223
2.
Compare the amount of energy before and after, same or different? (bandingkan jumlah energy sebelum dan sesudah, sama atau berbeda) ................................................................. ................................................................. ................................................................. .................................................................
3.
If you used the same TV, by looking the question number 2, fill the blanks in experiments 2 and 3! (jika tv yang digunakan sama, dengan melihat soal nomor 2. Isialah kolom yang kosong pada percobaan 2 dan 3) ................................................................. ................................................................. ................................................................. .................................................................
4.
Draw conclusions from the activities of 3 above the law of conservaton of energy with the sentence of yourself (buatlah kesimpulan dari kegiatan 3 diatas tentang hukum kekekalan energi dengan kalimatmu sendiri) ................................................................. ................................................................. ................................................................. .................................................................
224
WORKSHEET Potential energy, Kinetic energy ( Time: 55 minutes ) Group Name Student's name Class
: ................................................................................................. : ................................................................................................. : .................................................................................................
A. Standards Competence To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life B. Basic Competencies Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life C. Indicators 1. Differentiate the concept of potential energy and kinetic energy 2. Apply the concept of potential energy and kinetic energy on daily life D. Purpose Through experiment and discussion activities with the group, students can define the concept of kinetic and potential energy, the conservation of mechanical energy , and works in daily life E. Problems Why when you fall from a high position sicker than when you fall from lower position? F. Tools and materials − Marbles − Plasticine − Big marbles − Ruler G. Activities Potential Energy Activity I 1. Take two plasticine and two marbles, one small and one big! (Ambillah dua buah plastisin dan dua buah kelereng, satu kecil dan satu besar!) 2. Put two plasticine on the floor adjacent! (Letakkan dua plastisin tersebut di atas lantai bersebelahan!)
225
3. Drop small marbles from the height of ± 60 cm! (Each marbles should fall on the plasticine) and observe plasticine form after knocked by marbles. Then drop large marbles from the same height 60 cm and observe plasticine form. (Jatuhkan kelereng kecil dari ketinggian ±60 cm! (Masing-masing kelereng harus jatuh tepat di atas plastisin) dan amati bentuk plastisin setelah terbentur kelereng. Kemudian jatuhkan kelereng besar dari ketinggian yang sama pula 60 cm dan amati bentuk plastisin) Compare the two forms of the plasticine! (Bandingkan bentuk kedua plastisin tersebut!) ..................................................................... .. . . ..................................................................... .. . ..................................................................... .. . ..................................................................... .. ..................................................................... .. ..................................................................... .. . . ..................................................................... . . .. . .. .
226
Activity II 1. Form back again plasticine like originally (before dropped by marbles), and use one large marbles only! (Bentuk kembali plastisin seperti semula (sebelum dijatuhi kelereng), dan gunakan satu kelereng besar saja!) 2. Drop large marbles from height 45 cm, observe the plasticine form. Then drop back large marbles from height 1 m, observe the plasticine form. (Jatuhkan kelereng besar dari ketinggian 45 cm, amati bentuk plastisin. Kemudian jatuhkan kembali kelereng besar dari ketinggian 1 m, amati bentuk plastisin)
Compare these two forms of plasticine! ................................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................................... 3. Compare 2 experiments above! Discuss this with your group! (Bandingkan 2 percobaan di atas! Diskusikan hal-hal berikut bersama kelompokmu!) a. From this experiment I, is there the effect of marbles’s mass to plasticine’s deformation? Explain! (Dari percobaan I, adakah pengaruh massa kelereng terhadap perubahan bentuk plastisin? Jelaskan!)
227
................................................................. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................. ................................................................. ....................... b. From this experiment I, according to you which marbles that has larger energy, the smaller marbles or larger marbles if was seen from each plasticine deformation? Explain! (Dari percobaan I, menurut kalian energi kelereng mana yang lebih besar, yang dimiliki kelereng kecil atau kelereng besar jika dilihat dari bentuk plastisin setelah dijatuhi setiap kelereng?, Jelaskan!) ................................................................. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................. ................................................................. ...................... c. From experiment II, is there the effect of marbles’s height dropped to plasticine’s deformation? Explain! (Dari percobaan II, adakah pengaruh ketinggian dijatuhkannya kelereng terhadap perubahan bentuk plastisin? Jelaskan!) ................................................................. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................. ................................................................. ....................... d. From experiment II, according to you which marbles that has larger energy, the smaller marbles or larger marbles if was seen from each plasticine deformation? Explain! (Dari percobaan II, menurut kalian energy kelereng mana yang lebih besar, yang dijatukan dari ketinggian 45 cm atau dari ketinggian 1 m jika dilihat dari bentuk plastisin setelah dijatuhi setiap kelereng ?, Jelaskan!) ................................................................. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................. ................................................................. .......................
228
4. After performing the above experiment, what conclusions you can obtained about potential energy? (Setelah melakukan percobaan di atas, bagaimana kesimpulan yang kamu dapat mengenai energi potensial ?) ................................................................... . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................................................. ................................................................... .......... Kinetic Energy Acticity I
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Take a small marbles and a big marbles (Ambillah kelereng kecil dan kelereng besar) Take a book that is thick enough and then tilt the book (Ambillah sebuah buku yang cukup tebal kemudian miringkan buku tersebut) Put a box in front of the book (Letakkan sebuah kotak di depan buku) Put a small marble top edge book, then let roll to pound box (Letakkan kelereng kecil di tepi atas buku tersebut, kemudian biarkan menggelinding sampai menumbuk kotak) Put a big marble top edge book, then let roll to pound box (Letakkan kelereng besar di tepi atas buku tersebut, kemudian biarkan menggelinding sampai menumbuk kotak) Measure the displacement of box by small and big marbles (Ukur jarak pergeseran kotak oleh kelereng kecil dan besar) No
Small marble
Big marble
229
1. 2.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
. . . . . . . . . . . . . . . cm . . . . . . . . . . . . . . . cm Activity II
Take big marbles (Ambillah kelereng besar) Take a book that is thick enough and then tilt the book slightly (Ambillah buku yang agak tebal tebal kemudian miringkan buku tersebut agak landai) Put a box in front of the (Letakkan sebuah kotak di depan buku) Put a small marble top edge book, then let roll to pound box (Letakkan kelereng kecil di tepi atas buku tersebut, kemudian biarkan menggelinding sampai menumbuk kotak) Perform steps 1-4, but with greater angle slope (Lakukan langkah 1―4, tetapi dengan sudut kemiringan buku yang lebih besar) Measure the displacement of box (Ukur jarak pergeseran kotak) No 1. 2.
7.
. . . . . . . . . . . . . . . cm . . . . . . . . . . . . . . . cm
Smaller angle . . . . . . . . . . . . . . . cm . . . . . . . . . . . . . . . cm
Greater angle . . . . . . . . . . . . . . . cm . . . . . . . . . . . . . . . cm
Compare 2 activity above! Discuss the following with your group!
230
(Bandingkan 2 kegiatan di atas ! Diskusikan hal-hal berikut bersama kelompokmu!) a. From activity I, Which marbles that makes greater displacement of box, small or big marbles? Explain! (dari kegiatan I, manakah kelereng yang menimbulkan pergeseran kotak lebih besar, kelereng kecil atau besar? Jelaskan!) ................................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................... b. From activity II,which angle that makes greater box displacement, small or big? Explain! (dari kegiatan II, manakah yang menimbulkan pergeseran kotak lebih besar, sudut kecil atau sudut besar? Jelaskan!) ................................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................... c. More and more large angle causing the speed of marble (bigger/ smaller) when strike box (Semakin besar sudut menyebabkan kecepatan kelereng (lebih besar/ lebih kecil) saat menumbuk kotak) d. More and more large distance friction box show that the kinetic energy of marbles (big/ small) (Semakin besar jarak pergeseran kotak menunjukan bahwa energy kinetic yang dimiliki kelereng semakin (besar/ kecil) e. After performing the above experiment, obtained conclusion that Kinetic Energy is (Setelah melakukan percobaan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa Energy kinetic adalah) ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. .................................................................
231
DISCUSSION SHEET Mechanic Energy ( Time: 20 minutes ) Group Name
: .................................................................................................
Student's name
: .................................................................................................
Class
: .................................................................................................
A. Standards Competence To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life B. Basic Competencies Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life C. Indicators Describe the conservation of mechanic energy from the example on daily life D. Purpose Through experiment and discussion activities with the group, students can define the concept of kinetic and potential energy, the conservation of mechanical energy , and works in daily life E. Problems Why when we throw an aple to the air straightly, that aple will stop moving and then falling to our hand again ? F. Activities 1. Consider the following picture (Perhatikan gambar berikut ini) V mula-mula = 0 m/s A
EM = EP +
5m
v ≠ 0 m/s C V = 10 m/s 2,5 m B
232
0m A ball has a mass of 1 kg is initially idle at point A which has a height of 5 m above the ground. Then the ball move down to the point B. (Sebuah bola memiliki massa 1 kg mula-mula diam pada titik A yang memiliki ketinggian 5 m dari permukaan tanah. Kemudian bola bergerak turun sampai pada titik B) 2. Discuss with your group if A point has a height of 5 m, how much potential energy at point A, the kinetic energy at point A, and mechanical energy at point A. (Diskusikan dengan teman kelompok kalian apabila titik A memiliki ketinggian 5 m, berapa besar energy potensial di titik A, eneriy kinetic di titik A, dan energi mekanik di titik A) ..................................................................... . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .................................................................... 3. Discuss with your group when get to the point B the speed of the ball is 10 m/s, how much potential energy at point B, the kinetic energy at point B, and mechanical energy at point B. (Diskusikan dengan teman kelompok kalian, ketika sampai di titik B kecepatan bola sebesar 10 m/s, berapa besar energi potensial di titik B, energi kinetic di titik B, dan energi mekanik di titik B) ..................................................................... . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .................................................................... 4. Discuss with your group, the same or different the mechanical energy of ball at point A and point B, explain! (Diskusikan dengan teman kelompok kalian, sama atau berbeda besar energi mekanik bola di titik A dan di titik B. jelaskan !) .................................................................... . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
233
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .................................................................... 5. Based on the answer to number 4, discuss with your group if point C has a height of 2.5 m, how much potential energy, kinetic energy, and mechanical energy at point C. (Berdasarkan jawaban nomor 4, diskusikan dengan teman kelompok kalian apabila titik C memiliki ketinggian 2,5 m, berapa energi potensial, energi kinetic, dan energi mekanik di titik C) .................................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ................................................................. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................
234
WORKSHEET Works and Powers ( Time: 55 minutes ) Group Name
: .................................................................................................
Student’s names
: .................................................................................................
Class
: .................................................................................................
A. Standards Competence To understand the concept of movement, work, force, and energy in our daily life B. Basic Competencies Explain of relationship between forms of energy and the transformation, principal of “work and energy” and applied on daily life C. Indicators 1. Explain the concept of work on the object and its application in daily life 2. Explain the relationship between works and energy 3. Explain the concept of power and its application in daily life D. Purpose Through experiment and discussion activities with the group, students can define the concept of works, relation between works and energy, and concept of powers. E. Problems Why when we move goods 10 m more tiring than when we move goods 2 m? F. Tools and materials − Books − Marbles − Ruler − Box G. Activities Activity I (works) 1. Take a book then put it on the table (Ambillah sebuah buku lalu letakkan di mejamu !) 2. Push that book till its position change (Doronglah buku tulismu sampai berpindah tempat ! ) 3. Push the wall on your class in full swing (Doronglah dinding kelasmu sekuat tenaga !)
235
Information:when you push the table or lift the book untill the table or book position change, its called you do works. But if the book or table position doesn’t change, its calles you don’t do works. (Informasi: Ketika kamu mendorong meja atau mengangkat buku sehingga meja atau buku itu berpindah dikatakan kamu melakukan usaha. Tetapi apabila meja atau buku tersebut tidak berpindah dikatakan kamu tidak melakukan usaha.) 4. From that information, what quantities are affect works quantity (Dari informasi di atas, besaran apakah yang mempengaruhi besaran usaha ?) .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. 5. How that quantities affecting works according your mind (Bagaimanakah besaran-besaran itu mempengaruhi usaha menurut perkiraanmu) .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. ..................................................................
Activity II (Works and energy relation) 1. Prepare a book, then put it on the table (Siapkan satu buah buku, kemudian letakkan buku tersebut di atas meja) 2. Assume that book’s mass is 1 kg, estimate the book’s potential energy (Dengan menganggap massa buku adalah 1 kg, perkirakan energi potensial buku tersebut!) 3. Lift the book as high as 50 cm relative to table surface, then estimate the book’s potential energy now (Angkat buku tersebut sampai ketinggian 50 cm dari permukaan meja, kemudian perkirakan energi potensial buku sekarang!)
236
B
h A
High Permukaan meja (ketinggian = 0 cm) titik A Diangkat sampai ketinggian 50 cm titik B
Potential Energy
4. When you lift the book 50 cm, is there any potential energy change, explain and determine! (Pada saat kamu mengangkat buku setinggi 50 cm, apakah terjadi perubahan energi pada buku?, jelaskan dan hitung!) .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. 5. When you lift the book, how many works do you spend already (Ketika kamu mengangkat buku, berapa usaha yang telah kamu keluarkan?) Informasi: usaha yang kamu keluarkan adalah perkalian antara gaya yang kamu berikan untuk mengangkat buku (sama dengan berat buku tersebut) dan perpindahan buku (ketinggian buku akhir-ketinggian buku awal). .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. ..................................................................
237
6. Compare energy changes and the works you spend to lift the book. (Same/ Different)! (Bandingkan perubahan energi buku dan usaha yang kamu keluarkan untuk mengangkat buku. (Sama/ Berbeda) 7. From this activity, what is the relationship between works and energy? Give conclusion (Dari kegiatan ini, apakah hubungan usaha dan energi?, berilah kesimpulan!) .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. ..................................................................
Activity III (Powers) 1. Watch this picture below (Perhatikan gambar di bawah ini!)
2. Information 1:Assume that both have same mass. First car has power 500 hp, while scond car has 1000 hp. Both have same push force 4500 N, first car can travel 100 m on 5 s, while second car on 2,5 s. (Informasi 1: dengan menganggap massa kedua mobil sama. Mobil pertama memiliki daya 500 hp, sedangkan mobil kedua memiliki daya 1000 hp. Dengan gaya dorong mesin yang sama 4500 N, mobil pertama mampu menempuh jarak 100 m dalam 5 detik, sedangkan mobil kedua dalam 2,5 detik.) Mobil Daya Gaya mesin Jarak waktu 1 500 hp 4500 N 100 m 5 detik 2 1000 hp 4500 N 100 m 2,5 detik
238
Information 2: By the same push force 4500 N, first car on 5 s can travel 100 m, while second car can travel 200 m. (Informasi 2: dengan gaya dorong mesin yang sama 4500 N, mobil pertama dalam waktu yang 5 detik sama mampu menempuh jarak 100m, mobil kedua 200 m.) No Daya Gaya mesin waktu Jarak 1 500 hp 4500 N 5 detik 100 m 2 1000 hp 4500 N 5 detik 200 m From the informations above, what is the quantities affect powers? Explain! (Dari informasi di atas, besaran apakah yang mempengaruhi daya? Jelaskan!) .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. .................................................................. ..................................................................
239
Lampiran 25
Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment N (1) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Interval Kepercayaan Interval Kepercayaan Interval kepercayaan 95% 99% N 95% 99% N 95% 99% (2) (3) (1) (2) (3) (1) (2) (3) 0,997 0,999 26 0,388 0,4906 55 0,266 0,345 0,950 0,990 27 0,381 0,487 60 0,254 0,330 0,878 0,959 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317 0,811 0,917 29 0,367 0,470 70 0,235 0,306 0,754 0,874 30 0,361 0,463 75 0,227 0,296 0,707 0,874 31 0,355 0,456 80 0,220 0,286 0,666 0,798 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278 0,632 0,765 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270 0,602 0,735 34 0,339 0,436 95 0,202 0,263 0,576 0,708 35 0,334 0,430 100 0,195 0,256 0,553 0,684 36 0,329 0,424 125 0,176 0,230 0,532 0,661 37 0,325 0,418 150 0,159 0,210 0,514 0,641 38 0,320 0,413 175 0,148 0,194 0,497 0,623 39 0,316 0,408 200 0,138 0,181 0,482 0,606 40 0,312 0,403 300 0,113 0,148 0,468 0,590 41 0,308 0,396 400 0,098 0,128 0,456 0,575 42 0,304 0,393 500 0,088 0,115 0,444 0,561 43 0,301 0,389 600 0,080 0,105 0,433 0,549 44 0,297 0,384 700 0,074 0,097 0,423 0,537 45 0,294 0,380 800 0,070 0,091 0,413 0,526 46 0,291 0,276 900 0,065 0,086 0,404 0,515 47 0,288 0,372 1000 0,062 0,081 0,396 0,505 48 0,284 0,368 49 0,281 0,364 50 0,297 0,361 51 52
240
Lampiran 26
Tabel Distribusi t
241 Lampiran 27
Foto Penelitian