Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan mampu meyakinkan ...
digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas.
PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT UNTUK SISWA KELAS VII-H SMPN 1 BLITAR Lavanda Dita Kusuma1 dan I Nengah Parta2 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang Abstract: The purpose of this research is to discribe the steps of learning using Learning Start with a Question (LSQ) strategy that can improve the students’ activeness in triangular and quadrilateral material at class VII-H of SMPN 1 Blitar. This reasearch is a classroom action research. Data collected in this study include: the observation during the learning process based on the observation sheet, the results of student worksheets, and the results of the quiz at the end of each lesson. The result showed that steps of Learning Start with a Question (LSQ) strategy improved the students' activeness. Kata Kunci : Keaktifan siswa, Learning Start with a Question
Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan mampu meyakinkan siswa bahwa pelajaran matematika itu tidak sulit. Selain itu, guru juga harus bisa membangkitkan perhatian dan keaktifan siswa. Keaktifan siswa akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Bila keaktifan belajar yang dimiliki siswa sangat baik maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dipengaruhi oleh penggunaan strategi pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dapat membuat siswa mampu memahami dan menguasai materi yang disampaikan guru dengan mudah. Supaya proses belajar mengajar mencapai tujuan yang optimal, guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan tertentu, materi yang akan dibelajarkan dan kondisi peserta didiknya. Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana yang dilakukan guru untuk membuat siwa lebih aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang efektif adalah strategi pembelajaran yang menekan keaktifan siswa dalam proses belajar. Strategi pembelajaran yang seperti itu disebut strategi pembelajaran aktif. Banyak strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan guru, antara lain adalah Pertanyaan Peserta Didik (Question Student Have), Metode Belajar Mulai dengan Sebuah Pertanyaan (Laerning starts with Question), Kekuatan Dua Orang / Pikiran (The Power Of Two), dan Setiap Peserta didik adalah Guru (Every One is a Teacher Here). Learning Start With A Question (LSQ) merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang mampu membuat siwa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas (Silberman, 2006). Tipe Learning Start With A Question (LSQ) adalah strategi pembelajaran aktif dalam bertanya, dimana siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. Pada metode ini siswa dituntut untuk aktif bertanya terutama pada awal pembelajaran, oleh karena itu siswa diminta untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan disampaikan oleh guru. Langkah
1. 2.
Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika FMIPA UM Dosen Jurusan Matematika FMIPA UM
pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) dimulai dengan guru memberitahu materi apa yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya di akhir pembelajaran. Selanjutnya di rumah siswa membaca dan membuat pertanyaan sesuai materi yang diberitahukan guru. Pada pertemuan selanjutnya, guru akan mempersilahkan siswa untuk menuliskan pertanyaan dan mendiskusikannya dalam kelompok. Pada saat inilah siswa mulai aktif bertanya dan berdiskusi dengan temannya. Learning Start With A Question (LSQ) adalah strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menciptakan situasi belajar aktif. Belajar aktif sangat diperlukan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimum. Dalam pembelajaran aktif, siswa sebagai subjek melakukan banyak kegiatan, sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Keaktifan siswa yang ingin ditingkatkan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menuliskan pertanyaan, mengerjakan soal, mengemukakan suatu fakta atau prinsip, mengajukan pertanyaan, memberi saran, dan mengemukakan pendapat. Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru matematika kelas VII SMPN 1 Blitar, diketahui bahwa ada separuh lebih siswa yang mendapat nilai di bawah standar kelulusan minimal pada materi segitiga dan segiempat. Hal ini dikarenakan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami sifat-sifat segitiga dan segiempat, tetapi mereka tidak mau bertanya kepada guru sehingga ketika ulangan harian banyak siswa yang tidak mampu mengerjakan soal ulangan. Selain itu siswa juga kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran pada materi segitiga dan segiempat. Hal ini terlihat dari jarangnya siswa mengajukan pertanyaan selama pembelajaran. Keadaan siswa kelas VII SMPN 1 Blitar yang masih belum bisa memahami pelajaran dengan optimal dan juga belum mampu aktif dalam pembelajaran harus segera diperbaiki. Dalam strategi Learning Start With A Question siswa diminta untuk mempelajari materi terlebih dahulu. Sehingga dengan strategi Learning Start With A Question siswa jadi termotivasi untuk belajar, siswa menjadi lebih siap dalam mengikuti pembelajaran karena mereka telah belajar terlebih dahulu. Dengan belajar terlebih dahulu siswa akan memiliki gambaran awal tentang materi, dan mereka juga bisa menemukan hal-hal baru yang belum mereka pahami. Hal-hal yang belum mereka pahami ini lah yang akan mereka tanyakan langsung kepada guru, sehingga akan membuat mereka aktif bertanya di dalam kelas. Setelah mendapat penjelasan dari guru, siswa akan menjadi lebih paham. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Blitar dengan subyek penelitian siswa kelas VII-H berjumlah 28 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : 1) hasil observasi selama proses pembelajaran yang berpedoman pada lembar observasi aktivitas guru dan lembar obserasi aktivitas siswa selama penerapan strategi Learning Start With A Question (LSQ); 2) catatan observer sebagai data pendukung untuk mecatat kejadian selama
kegiatan pembelajaran berlangsung; 3) hasil kuis pada setiap akhir pertemuan berupa tes uraian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi terdiri dari lembar validasi RPP, lembar validasi lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar validasi lembar kerja siswa, lembar observasi teridiri dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Tahap pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan adalah menerapkan strategi Learning Start With A Question (LSQ). Pada setiap pertemuan siswa akan dibentuk menjadi 7 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 4 siswa. Proses pembelajaran mengacu pada RPP yang telah disusun berdasarkan tahapan strategi Learning Start With A Question (LSQ). Kegiatan pembelajaran yang dilakukan meliputi: (1) Kegiatan awal, yaitu guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. (2) Kegiatan inti, yaitu guru membagi kelas menjadi 7 kelompok yang masingmasing kelompok terdiri atas 4 siswa, guru mempersilahkan masing-masing anggota kelompok untuk menyampaikan pertanyaan yang telah dibuat minimal 1 pertanyaan, guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang telah disampaikan dalam kelompok, guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. (3) Kegiatan akhir, yaitu guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari siswa, guru memberikan refleksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan, guru memberikan kuis untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, dan meminta siswa untuk membuat pertanyaan berdasarkan materi yang telah mereka baca, guru menutup kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dalam satu siklus akan dibagi menjadi tiga tahap sesuai dengan tahapan pembelajaran strategi Learning Start With A Question (LSQ) yang telah tersusun dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang proses pembelajaran dan dilaksanakan pada saat kegiatan belajara mengajar berlangsung yang berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa maupun lembar observasi aktivitas guru. Refleksi yaitu peneliti mengumpulkan dan menganalisis data hasil observasi aktivitas siswa maupun observasi aktivitas guru, dan hasil kuis siswa dari setiap pertemuan. Kriteria keberhasilan tindakan ditentukan berdasarkan ketercapaian aspek-aspek keaktifan siswa yang meliputi mengajukan pertanyaan, menuliskan pertanyaan beserta jawabannya, berdiskusi, dan mengerjakan kuis. Jika semua aspek keaktifan siswa tersebut sudah termasuk dalam kriteria baik, maka tindakan dinyatakan berhasil. Hal ini dapat terlihat dari hasil analisis lembar observasi siswa yang telah diisi oleh para observer.
HASIL Pelaksanaan tindakan penelitian dalam 4 pertemun yang masing-masing terdiri atas 2 x 40 menit seperti dalam tabel 1. Pertemuan ke1 2 3
4
Tabel 1. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus 1 Hari/Tanggal Materi Rabu/ 13 Maret 2013 jenis-jenis segitiga berdasarkan sisisisinya dan besar sudutnya Senin/ 18 Maret 2013 menentukan jumlah sudut-sudut dalam segitiga dan sifat-sifat segitiga Selasa/ 19 Maret 2013 pengertian dan sifat-sifat dari jajargenjang, persegi, dan persegipanjang Rabu/ 20 Maret 2013 pengertian dan sifat-sifat dari belah ketupat, trapesium dan layang-layang
Setiap pertemuan pelaksanaan pembelajaran strategi Learning Start With A Question (LSQ) terbagi dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan awal dimana guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Selain itu guru juga mengingat kembali materi prasyarat dengan memberikan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya pada kegiatan inti guru membagi siswa ke dalam 7 kelompok heterogen yang terdiri dari 4 siswa. Dalam kelompoknya siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan dari masing-masing anggota kelompok dan mendiskusikannya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kegiatan akhir yaitu guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari siswa, guru memberikan refleksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan, guru memberikan kuis untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, dan meminta siswa untuk membuat pertanyaan berdasarkan materi yang telah mereka baca, guru menutup kegiatan pembelajaran. Refleksi tindakan siklus I digunakan untuk menentukan apakah terdapat kelemahan dan kekurangan dalam tindakan siklus I, disamping itu refleksi digunakan untuk mengetahui apakah keaktifan siswa sudah meningkat pada materi segitiga dan segiempat. Dilihat dari hasil kuis siswa pada setiap pertemuan didapat adanya
peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih atau sama dengan KKM yaitu 75 dari pertemuan pertama 40.74% menjadi 85.71% pada pertemuan terakhir. Hal ini menjadi alasan peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan penelitian pada siklus II. Selain itu, pengamatan tindakan selama proses pembelajaran dilakukan oleh 3 mahasiswa Universitas Negeri Malang didapatkan hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa masuk kategori “baik”. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini menerapkan pembelajaran melalui Strategi Learning Start with a Question (LSQ) yang terdiri dari 3 tahapan. Pada tahap awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk mengaktifkan motivasi dan dapat memusatkan perhatian terhadap aspek yang relevan dalam pembelajaran. Kemudian mengulang materi materi prasyarat yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Pada tahap inti, guru membagi kelas menjadi 7 kelompok
yang masing-masing kelompok terdiri atas 4 siswa. Dalam kelompok inilah guru menuliskan pertanyaan dari masing-masing anggota kelompok pada lembar kerja siswa yang telah dibagikan. Selanjunya, guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan semua pertanyaan yang telah ditulis dalam lembar kerja siswa. Dalam berdiskusi, siswa harus mampu memilah pertanyaan mana yang sesuai dengan materi dan mana yang belum sesuai. Pertanyaan yang sudah sesuai dengan materi selanjutnya dicari jawabannya. Jika dalam kelompok itu tidak mampu menemukan jawaban, maka pertanyaan itu nanti akan dilempar ke kelompok lain pada saat presentasi. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Disinilah terjadi diskusi aktif dari seluruh siswa di kelas. Siswa yang presentasi membacakan semua pertanyaan dari kelompoknya, dan jawabannya. Pertanyaan yang belum bisa dijawab, dilempar ke kelompok lain. Siswa dari kelompok lain dipersilahkan untuk memberi tanggapan pada pertanyaan maupun jawaban dari eklompok presenter. Kegiatan akhir, guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari siswa dan memberikan refleksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, guru memberikan kuis untuk mengetahui pemahaman siswa. Soal kuis berupa soal uraian yang harus dikerjakan siswa secara individu. Setelah semua siswa selesai mngerjakan kuis dan mengumpulkannya kembali, guru memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, dan meminta siswa untuk membuat pertanyaan berdasarkan materi yang telah mereka baca. Keaktifan siswa kelas VII-H SMPN 1 Blitar meningkat setelah diterapkan pembelajaran melalui strategi Learning Start With A Question (LSQ). Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas siswa yang menunjukan adanya peningkatan dari pertemuan pertama sebesar 74.96% menjadi 94.4% pada pertemuan terakhir. Peningkatan keaktifan siswa juga mengakibatkan peningkatan pada hasil belajar siswa pada siklus 1 yang ditunjukkan dari hasil kuis siswa mencapai 85.71%. Hasil kuis siswa menunjukan dimana sebanyak 85.71% dari 28 siswa kelas VII-H telah mencapai SKBM yang ditentukan sekolah yakni 75 dalam rentang nilai antara 0 – 100 maka peneliti memutuskan tidak melanjutkan penelitian pada siklus II. Oleh karena itu keaktifan siswa kelas VII-H SMPN 1 Blitar meningkat setelah mengikuti pembelajaran melalui Strategi Learning Start With A Question (LSQ). Peningkatan keaktifan belajar siswa pada siklus I dikarenakan melalui 4 kali pertemuan siswa sudah terbiasa dan beradaptasi dengan Strategi Learning Start with a Question (LSQ) sehingga siswa merasa nyaman dengan strategi pembelajaran yang telah diterapkan. Selain itu meningkatnya keaktifan siswa dikarenakan siswa sudah mampu beradaptasi dengan teman sekelompoknya. Siswa yang dulunya cenderung pasif, tidak terbiasa bertanya maupun mengeluarkan pendapat menjadi lebih aktif setelah penerapan Strategi Learning Start with a Question (LSQ). Melalui tahapan-tahapan dari Strategi Learning Start with a Question (LSQ), siswa menjadi terbiasa untuk membuat pertanyaan, berdiskusi dan mengungkapkan pendapat. Selain itu, peneliti (guru) memotivasi siswa agar berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran di kelas.
Jika dibandingkan dengan penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eko Budi Susatyo, Sri Mantini Rahayu S., dan Restu Yuliawati yang berjudul “Penggunaan Model Learning Start with A Question dan Self Regulated Learning Pada Pembelajaran Kimia”. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model Learning Start with A Question (LSQ) lebih baik daripada siswa yang menggunakan model Self Regulated Learning (SRL) karena dalam pembelajaran dengan model LSQ siswa dituntut untuk bertanya, bekerja sama dengan siswa lain dalam belajar dan menyelesaikan soal, sehingga siswa terlatih dan siap dalam menerima pelajaran di kelas. Dalam menggunakan model LSQ guru harus dapat membangkitkan semangat siswa untuk aktif bertanya serta membaca materi pembelajaran. Dari penelitian ini diketahui bahwa dengan menerapkan strategi LSQ mampu meningkatkan hasil belajar siswa, ini sangat sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu menerapkan srategi LSQ untuk meningkatkan keaktifan siswa, dimana dengan adanya peningkatan keaktifan siswa diharapkan mampu mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Selain penelitian yang dilakukan oleh Eko dkk, juga ada penelitian relevan lain yang dilakukan oleh Silvia Otrina, Villia Anggraini, dan Merina Pratiwi yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 2 Pasaman”. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With A Question lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan strategi Learning Starts With A Question siswa lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar, mereka saling berpacu dalam mengeluarkan ide dan pendapat yang mereka miliki pada saat belajar, sehingga proses diskusi berjalan dengan lancar. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa dengan menggunakan strategi Learning Starts With A Question mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam mengeluarkan ide dan pendapat, sesuai dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan. Pelaksanaan pembelajaran Strategi Learning Start With A Question (LSQ) pada materi segitiga dan segiempat ini telah sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran. Meskipun pelaksanaan telah sesuai dengan tahapantahapan pada penerapan pembelajaran ini masih terdapat kendala yang dihadapi oleh peneliti. Beberapa kendala yang dihadapi serta solusi yang diberikan oleh peneliti diantaranya sebagai berikut: 1. Pada awal pertemuan, peserta didik belum terbiasa dengan penerapan Strategi Learning Start with a Question (LSQ). Ketika siswa diminta untuk membuat pertanyaan, masih ada beberapa siswa yang masih bingung dalam membuat pertanyaan, sehingga mereka tidak membuat pertanyaan. Untuk mengatasi hal ini, peneliti memancing siswa dengan contoh-contoh pertanyaan mengenai materi yang sedang di bahas. 2. Ketika siswa diminta untuk membuat pertanyaan di rumah, terdapat beberapa siswa yang tidak membuatnya di rumah. Sehingga ketika di kelas, dimana seharusnya kegiatan yang dilakukan adalah menuliskan pertanyaanpertanyaan dari masing-masing anggota kelompok dan mendiskusikannya, menjadi tertunda karena ada siswa yang masih membaca materi untuk bisa
membuat pertanyaan. Peneliti mengatasi permasalahan tesebut dengan bertindak lebih tegas agar peserta didik mentaati aturan pembelajaran. 3. Ketika salah satu siswa presentasi, dilakukan juga pembahasan pertanyaan dari kelompok presentesi secara bersama-sama di kelas. Tetapi ketika kelompok yang presentasi melemparkan pertanyaan yang bisa mereka jawab kepada siswa lain, yang mampu menjawab hanya beberapa siswa yang sama tiap kali ada pertanyaan yang dilemparkan. Siswa yang aktif menjawab dan mengeluarkan pendapat hanya beberapa siswa. Untuk mengatasinya, ketika ada pertanyaan yang dilempar kepada siswa lain, peneliti meminta/memberi kesempatan siswa yang belum pernah menjawab untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Jika tidak ada siswa yang secara sukarela menjawab, maka peneliti menunujuk siswa yang belum pernah menjawab. 4. Kuis yang diberikan setiap akhir pembelajaran seharusnya dikerjakan siswa secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari hari ini. Tetapi ketika siswa diminta untuk mengerjakan kuis, masih ada siswa yang bertanya pada teman sebangkunya. Ada siswa yang melihat jawaban temannya. Untuk mengatasinya, peneliti bertindak lebih tegas agar peserta didik mentaati aturan pembelajaran. Peneliti lebih ketat mengawasi siswa yang sedang mengerjakan kuis. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan pada penerapan Strategi Learning Start with a Question (LSQ) untuk meningkatkan keakifan siswa pada materi Segitiga dan Segiempat untuk siswa kelas VII SMPN 1 Blitar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan Strategi Learning Start with a Question (LSQ) yang dapat meningkatkan keakifan siswa yaitu: a. Guru meminta siswa untuk menuliskan pertanyaannya di LKS secara kelompok. Pertanyaan itu dibuat siswa berdasar materi yang telah dipelajari. Jadi pada pertemuan sebelumnya, siswa diberitahu tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, meminta siswa mempelajarinya dan membuat pertanyaan berdasarkan materi yang dibaca di rumah, b. Setelah semua pertanyaan dari masing-masing anggota kelompok ditulis di LKS, kemudian guru meminta mereka untuk memilah pertanyaan-pertanyaan mana yang sudah sesuai dengan materi dan mana yang belum. Pertanyaan yang sesuai dengan materi selanjutnya didiskusikan untuk mencari jawabannya. Jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab, maka kelompok harus menyimpannya dan akan dilemparkan kepada kelompok lain pada saat presentasi, c. Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saat presentasi kelompok yang maju membacakan seluruh pertanyaan dan jawabannya. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, maka akan ditanyakan pada kelompok lain. Selain menjawab pertanyaan dari kelompok presenter, tugas kelompok lain adalah mengamati hasil diskusi kelompok yang presentasi, jika ada jawaban dari kelompok presenter yang kurang tepat kelompok lain bisa memberi tanggapan. Sehingga terjadi interaksi yang baik dari masing-masing siswa, d. Guru memberikan kuis untuk siswa. Kuis ini digunakan untuk mengetes pemahaman siswa tentang materi yang telah mereka pelajari hari itu, e. Pada akhir pembelajaran, guru memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, meminta siswa untuk
mempelajarinya, dan membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang dibaca; (2) Pada penelitian kali ini, peneliti hanya memerlukan 1 siklus yang terdiri dari 4 pertemuan untuk mencapai indikator keberhasilan penelitian; (3) Melalui Strategi Learning Start with a Question (LSQ) guru dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas VII-H SMPN 1 Blitar dari 74.96% menjadi 94.4%. Peningkatan keaktifan siswa ini membuat 85.71% siswa mampu memperoleh nilai lebih atau sama dengan KKM yaitu 75. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian pembelajaran melalui Strategi Learning Start with a Question (LSQ) pada materi lain. Kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam pengelompokan siswa, siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang heterogen dalam satu kelompok/pasangan (baik secara nilai atau jenis kelamin). Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan jumlah observer lebih dari 2 observer. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini yang diamati adalah keaktifan siswa sedangakn jumlah siswa dalam kelas banyak maka dibutuhkan observer lebih dari 2 agar objek penelitian mampu teramati secara detail dan maksimal sehingga diperoleh data yang valid. Penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperbaiki dan menindaklanjuti semua kekurangan dalam penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Faqih. 2012. Strategi Pembelajaran Aktif (Learning Start With A Question). (Online). (http://faqihhunaini.blogspot.com/2012/01/strategipembelajaran-aktiplearning.html, diakses tanggal 11 Februari 2013). Otrina, Silvia, Villia Anggraini, Merina Pratiwi. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 2 Pasaman. (Online). (http://jurnal.stkip-pgrisumbar.ac.id/MHSMAT/index.php/mat20121/article/view/68, diakses tanggal 30 Desember 2012) Purnama, Laksmi. 2012. Learning Start With A Question. (Online). (http://laksmie.guru-indonesia.net/artikel_detail-28013.html, diakses tanggal 11 Februari 2013). Rusdiana. 2006. Penerapan Belajar Aktif Dalam Pembelajaran. (Online). (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/45067892.pdf, diakses tanggal 23 April 2012). Silbermen, Mel. 2006. Active Learning - 101 Strategi Pembelajaran Aktif (terjemahan Raisul Muttaqien). Bandung: Penerbit Nusamedia. Sudrajat, Ajat. 2012. Strategi Pembelajaran Aktif Dalam Bertanya (Learning Start With A Question). (Online). (http://sudrajatuniversity.blogspot.com/2012/03/strategi-pembelajaranaktif-dalam.html, diakses tanggal 28 April 2012).
Susatyo, Eko Budi, Sri Mantini Rahayu S., Restu Yuliawati. 2009. Penggunaan Model Learning Start with A Question dan Self Regulated Learning Pada Pembelajaran Kimia. (Online). (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1273,diakses tanggal 23 April 2012). Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.