Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah ... - Unnes
Recommend Documents
kemampuan pemecahan masalah matematis (2) tes kemampuan koneksi ...
kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen 0,52 dan kelas kontrol 0,28.
Unsur Intrinsik Suatu Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari ... menganalisis
keterkaitan unsur-unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari.
Unik, 2009. Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Aktivitas Secara. Tertulis
Melalui Kunjungan Lapangan Pada Kelas V SDN Purwoyoso 07. Semarang.
guru matematika. Pembahasan a. Masalah. Dalam belajar matematika, pada
umumnya yang dianggap masalah bukanlah soal yang biasa dijumpai siswa.
matematika, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil belajar
matematika .... A. Kegiatan Belajar: Pembelajaran Strategi Pemecahan Masalah.
1. Bab 4 Pemecahan Masalah Matematika. A. Pengertian Pemecahan Masalah.
Sebuah soal pemecahan masalah biasanya memuat suatu situasi yang.
Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu ...
Pengembangan Karakter dan Pemecahan Masalah Peserta Didik melalui.
Ekonomi masih berpusat pada guru dan siswa belum dijadikan subjek ... Siswa
jarang diberi kesempatan berpikir tentang masalah-masalah ekonomi yang.
IDENTIFIKASI MASALAH ... ANALISA MASALAH (Menentukan penyebab-
penyebabnya) ... Stratifikasi untuk memilah-milah menjadi sub-sub masalah
untuk.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah ... - Unnes
ABSTRAK. Zain, Nor Afiyah. 2009. Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah. Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa
...
ABSTRAK Zain, Nor Afiyah. 2009. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN 2 Gemiringlor Jepara Tahun Ajaran 2008/2009. Sarjana PGSD Universitas Negeri Semarang. Dra.Wahyuningsih, M.Pd dan Dra. Tri Daryati, M.Pd. Kata Kunci: Pemecahan masalah, Pembelajaran Kooperatif, jigsaw. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Dalam pelaksanaan pembelajaran di SDN 2 Gemiringlor Jepara, guru masih menerapkan metode pembelajaran ekspositori yaitu menyampaikan pelajaran kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Ketika siswa diberi soal yang membutuhkan kemampuan memecahkan masalah maka mereka masih kesulitan dalam menyelesaikannya. Pembelajaran tersebut mengakibatkan banyak siswa menjadi bosan atau tidak nyaman dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa berakhir dengan tidak tuntas. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V SDN 2 Gemiringlor Jepara?(2) bagaimana meningkatkan aktivitas siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V SDN 2 Gemiringlor Jepara?Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan aktivitas siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kelas V SDN 2 Gemiringlor Jepara. Dalam penelitian ini tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut: (1) siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri 4 siswa, (2) setiap siswa mendapat tugas yang berbeda, (3) siswa disuruh mengerjakan bagian mereka masing-masing dalam kelompok ahli, (4) siswa saling berbagi mengenai bagian yang dikerjakan masing-masing dalam kelompok asal, (5) diakhiri dengan diskusi seluruh kelas. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SDN 2 Gemiringlor Jepara. Data hasil belajar siswa masing-masing berdasarkan hasil evaluasi, pengamatan langsung dan catatan lapangan.Berdasarkan hasil penelitian, pada siklus I nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 58,5 dengan ketuntasan klasikal 65 %. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa mencapai 65%. Pada siklus II nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 66,54 dengan ketuntasan klasikal 85 %. Sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa mencapai 78,75% dari jumlah siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan aktivitas siswa kelas V SDN 2 Gemiringlor Jepara Tahun ajaran 2008/2009 pada materi pecahan. Sehingga diharapkan guru dapat mengembangkan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi lain untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan aktivitas siswa.