peningkatan proses dan hasil keterampilan menulis karangan melalui media ...
bermaksud generalisasi dalam rangka memperoleh .... dengan topik,
penggunaan ejaan serta kepaduan isi ..... dapat digunakan sebagai contoh
penyusunan ...
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ribut Hariyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil keterampilan menulis karangan melalui media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut maka peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2012/2013 pada SDN 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 13 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus dengan setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setelah diadakan penelitian, implementasinya penggunaan media gambar dapat meningkatkan proses pembelajaran yaitu pada siklus I nilai rata-rata 63,5 meningkat pada siklus II menjadi 83,2, demikian pula dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I nilai rata-rata 68,1 meningkat menjadi 87,5 pada siklus II. Kata Kunci: peningkatan, keterampilan menulis, gambar. Salah satu yang sering menjadi keluhan guru sekolah dasar ketika mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia adalah menulis karangan demikian juga kesulitan ini juga dirasakan oleh siswa. Menurut Graves (1978) berpendapat bahwa kesulitan yang dialami anak dalam menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis (Suparno dan Yunus, 2007 :1.4) Untuk meningkatkan keberhasilan menulis karangan, peran guru juga penting.Guru dituntut untuk aktif dan kreatif dengan menggunakan media
gambar karena dapat merangsang dan memotivasi siswa dalam belajar menulis karangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemanfaatan media gambar pada pembelajaran menulis karangan yang sesuai dengan fungsinya berguna untuk memperlancar proses belajar mengajar sehingga memperbesar daya serap siswa terhadap materi pelajaran. Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SDN 2 Ngasinan melalui media gambar. Peningkatan keterampilan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 717
menulis karangan tersebut dititikberatkan pada proses maupun hasil karangan siswa. Untuk itulah dalam kegiatan pembelajaran khususnya mengarang dengan menggunakan mediagambar diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan menulis karangan. Hal ini diasumsikan bahwa dengan menggunakan media gambar yang tepat akan dapat menghindari atau menekan serendah-rendahnya hambatan dalam setiap proses belajar mengajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Sehubungan dengan hal tersebut dapat dikemukakan bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas adalah: (1) bersifat siklus, yakni akan dilaksanakan melalui beberapa siklus yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, (2) bersifat longitudinal, penelitian ini berlangsung secar kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, (3) bersifat particular spesifik yaitu tidak bermaksud generalisasi dalam rangka memperoleh dalil-dalil, (4) bersifat kolaborarif, dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan pihak lain yang dalam hal ini adalah guru kelas IV SDN 2 Ngasinan, (5) bersifat empirik, penelitian tindakan kelas memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan peneliti, (6) bersifat kasuistik, artinya penelitian ini dilatar belakangi adanya kasuskasus tertentu yaitu kasus pembelajaran menulis karangan yang nyata dan terjangkau oleh guru, dan (7) menggunakan konteks alamiah
kelas, yakni pada penelitian ini semua siswa yang ada pada kelas IV SDN 2 Ngasinan sebagai subjek penelitian. Sehingga tidak perlu adanya manipulasi dan atau rekayasa untuk kepentingan, kebutuhan, dan tercapainya tujuan peneliti, (8) menggunakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, dan (9) mempunyai maksud untuk mengubah kenyataan, keadaan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memnuhi harapan. Berdasarkan karakteristik tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDN 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo melalui media gambar. Penggunaan dan pemanfaatan media gambar tersebut bertujuan untuk mengatasi pembelajaran menulis karangan. Proses penelitian tindakan kelas ini merujuk pada pendapat Kemmis & MC.Taggart (Akbar , 2011:121122) yang menjelaskan tahapan penelitian tindakan kelas dimulai dari planning ( perencanaan), acting (pelaksanaan tindakan), observing dan reflecting ( pengobservasian dan perefleksian). Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian di SDN 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo didasarkan pertimbangan (1) SDN 2 Ngasinan merupakan tempat peneliti bekerja sebelumnya sehingga akan lebihmudah dalam mengadakan penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitiansebagaimana yang
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 718
telah direncanakan, (2) Banyak peserta didik SDN 2 Ngasinan sering merasa kurang percaya diri, cemas, dan tidak tenang ketika pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek menulis khususnya menulis karangan. Sehingga perlu diadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan menulis karangan, dan (3) Penelitian tentang menulis karangan di SDN 2 Ngasinan belum pernah dilakukan sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar dan memiliki kontribusi berharga bagi pembelajaran menulis karangan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV semester II tahun pelajaran 2012/2013 pada SDN 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 13 siswa, terdiri dari 3 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertimbangan pemilihan penelitian siswa kelas IV karena siswa kelas IV mengalami permasalahan dalam menulis karangan dan siswa masih kurang aktif, kreatif dan kurang inovatif dalam pembelajaran menulis karangan. Adapun instrumen pendukung penelitian yang digunakan adalah: (1) lembar observasi, (2) lembar pengamatan, (3) lembar penilaian/tes, dan (4) dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati semua kegiatan peserta didik selama berlangsungnya belajar mengajar/pembelajaran, lembar pengamatan dilakukan ketika kegiatan siswa dalam menulis karangan, lembar penilaian/tes dilakukan untuk mengetahui dan mengukur hasil kemampuan siswa dalam menulis sebuah karangan, dan dokumentasi digunakan untuk
mencatat semua kegiatan peserta didik selama kegiatan pembelajaran dan hasil karangan siswa. Sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditetapkan maka prosedur penelitian ini melalui 2 tahap, yaitu: (1) tahap persiapan penelitian, dan (2) tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahap persiapan penelitian ini diawali dengan adanya pengamatan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran menulis karangan siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2012/2013 SDN 2 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Adapun halhal yang diamati dan dikaji meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dalam kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini adalah proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Pada akhir kegiatan belajar mengajar diadakan tanya jawab dengan peserta didik sehubungan dengan materi yang telah dipelajari. Sebagai tindak lanjud dan hasil refleksi dari pembelajaran, maka guru mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan pembelajaran menulis karangan untuk perbaikan pembelajaran dimasa yang akan datang. Pada tahap pelaksanaan penelitian ini meliputi empat sub tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) refleksi tindakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada siklus I, perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar, langkah awal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan menyusun silabus. Pada tahap ini, siswa belum dilibatkan karena perencanaan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 719
pembelajaran merupakan hal penting yang harus disiapkan oleh guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan guru adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Adapun pelaksanaan dan langkahlangkah kegiatan pembelajaran terteliti pada menulis karangan melalui media gambar adalah sebagai berikut.Tindakan awal kegiatan pembelajaran adalah diadakan tanya jawab dengan peserta didik tentang mengarang, lalu guru menjelaskan pengertian menulis karangan atau mengarang. Setelah itu guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran ini. Pada kegiatan inti guru dengan dibantu siswa menempel gambar-gambar di papan tulis kemudian guru menyuruh siswa untuk mengamatinya. Setelah mengamati gambar, siswa disuruh untuk memilih gambar yang disenanginya. Siswa memilih salah satu gambar yang dipajang di papan tulis sesuai dengan keinginannya masing-masing kemnudian siswa mengamati gambar tersebut dengan teliti. Aktivitas dan kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah siswa menentukan topik karangan, menentukan judul karangan, kemudian menyusun kerangka karangan. Setelah selesai menyusun kerangka karangan kemudian dikembangkannya menjadi sebuah karangan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda titik koma, tanda koma, dll). Pada kegiatan ini guru mengamati siswa ketika pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan/observasi. Pada akhir
kegiatan siswa membenahi dan merevisi serta menyunting hasil karangannya dan membuat kesimpulan bersama dari apa yang telah ditulis siswa berdasarkan gambar yang telah dipilih kemudian siswa memajang hasilnya di papan tulis. Penilaian pembelajaran yang digunakan adalah penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses ditujukan pada aspek kreatif, keberanian, ketepatan dan tanggungjawab sedang penilaian hasil diarahkan pada hasil menulis karangan siswa yang ditinjau dari beberapa unsur yakni: kesesuaian topik dan judul dengan gambar, kerangka karangan, kesesuaian isi dengan topik, penggunaan ejaan serta kepaduan isi karangan. Kegiatan pengamatan atau observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mencatat semua peristiwa yang dilakukan oleh siswa. Adapun kegiatan yang diobservasi adalah kreativitas siswa dalam menemukan gagasan, keberanian dalam mengungkapkan hasil pekerjaan, ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas, dan memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dengan baik dan tertib. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dengan kriteria amat baik dan baik aspek kreatif mendapat 61 %, aspek keberanian mendapat 69 %, aspek ketepatan mendapat 39 %, dan aspek tanggung jawab mendapat 69 %. Adapun berdasarkan data hasil kegiatan penelitian tindakan pada siklus I siswa memperoleh nilai untuk rata-rata penilaian proses 63,5 dengan persentase ketuntasan 15 % sedangkan rata-rata penilaian hasil karangan siswa 68,1 dengan persentase ketuntasan 46 %.
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 720
Penelitian tindakan menulis karangan pada siklus II dilaksanakan secara cermat dan lebih terperinci. Indikator dan hasil belajar yang akan dicapai masih sepadan dan sama dengan siklus I. Adapun perbaikan dan penyempurnaan yang dilakukan adalah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan alokasi waktu yang lebih terperinci sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Pada kegiatan awal atau persiapan mengarang, bimbingan secara terarah dan terpadu sangat diperlukan karena kegiatan ini merupakan tindakan yang fondamental sebagai acuan dan dasar dalam kegiatan-kegiatan berikutnya. Pada tahap penulisan perlu adanya motivasi dari guru sehingga hasil karangan siswa sesuai dengan penggunaan ejaan baik huruf besar, titik, titik koma dan lain-lain. Demikian pula saran dan masukan dari teman sebaya juga perlu mendapat perhatian. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dengan kriteria amat baik dan baik aspek kreatif mencapai 100 %, aspek keberanian mencapai 100 %, aspek ketepatan mencapai 100 %, dan aspek tanggung jawab mencapai 100 %. Demikian pula berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus II dengan penerapan dan penggunaan media gambar dapat dilihat dengan hasil rata-rata penilaian proses pada tindakan siklus II mencapai 83,2 dengan ketuntasan 100 % dan ratarata penilaian hasil karangan siswa pada tindakan siklus II mencapai 87,5 dengan ketuntasan 100 %. Relevansi antara temuan penelitian dengan kurikulum. Berdasarkan perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada tindakan baik siklus I maupun II, guru dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran penelitian ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2008. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan materi pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Hakim, 2009:15). Berkaitan hal tersebut, sekolah diberi kewenangan dan bertanggungjawab atas penyusunan dan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) lengkap dengan silabusnya. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksaanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (PP No. 19 tahun 2005 pasal 20). Berdasarkan uraian tersebut maka pada pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pembelajaran, (6) metode pembelajaran, (7) kegiatan pembelajaran, (8) sumber belajar dan media pembelajaran, dan (9) penilaian. Mata pelajaran yang diteliti pada penelitian ini adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, kelas yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas IV semester II, strategi pembelajarannya adalah menulis karangan melalui media
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 721
gambar dengan alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah dua (2) kali pertemuan dengan dua siklus. Siklus I waktu yang diperlukan adalah 3 X 35 menit dalam satu (1) kali pertemuan sedang siklus II waktu yang dibutuhkan sama dengan siklus I dalam satu (1) kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran menulis karangan melalui media gambar menggunakan tahapan-tahapan mulai dari mengamati gambar, menentukan topik, menentukan judul, menulis kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan yang utuh dan runtut dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang baik dan benar, sampai pada memajang hasil karangan. Pada kegiatan akhir pembelajaran diadakan penilaian terhadap hasil karangan siswa. Demikian pula diadakan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung kemudian guru memberi penguatan terhadap siswa dengan memberikan pujian bahwa siswa telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Alat dan sumber belajar yang dipakai adalah buku Bahasa Indonesia kelas IV dengan judul Aku Cinta Bahasa Indonesia 4B (Surana, 2004:i) , media pembelajaran yang digunakan adalah gambar-gambar grafis, sedangkan penilaian yang dilakukan adalah berupa penilaian proses dan penilaian hasil. Uraian temuan penelitian dengan tujuan pembelajaran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditunjukkan mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan. Pada perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah persiapan pembuatan seperangkat
pembelajaran yang berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan media gambar, penyiapan soal uji kompetensi menulis karangan berdasarkan gambar, penyiapan lembar kerja siswa (LKS), penyiapan lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran, penyiapan rubrik penilaian proses menulis karangan dan penyiapan rubrik penilaian hasil karangan siswa. Relevansi antara Temuan Penelitian dengan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar. Pada penelitian ini standar kompetensi yang dipilih adalah siswa mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan. pengumuman, dan pantun. Kompetensi dasar yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma dll). Adapun tujuan belajar yang ingin dicapai adalah siswa dapat menentukan topik karangan berdasarkan gambar, menentukan judul karangan, membuat kerangka karangan dan menulis karangan secara utuh dan runtut berdasarkan kerangka melalui media gambar dengan memperhatikan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma dll). Relevansi antara temuan penelitian dengan guru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, temuan penelitian dengan guru menunjukkan bahwa peran guru cukup untuk mencapai keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam pembelajaran menulis karangan melalui media gambar. Sehingga peran guru dalam penelitian ini adalah sebagai
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 722
pendidik, pengajar, motivator, pembimbing, evaluator, dan administrator. Peran guru sebagai pendidik adalah guru memberi suri teladan bagi siswa, guru senantiasa berusaha menjadi model bagi siswa dalam perkataan, perbuatan maupun penampilan, sebagai pengajar adalah guru memberikan materi pelajaran kepada peserta didik, selain meningkatkan kegiatan pembelajaran juga mengelola kelas dengan memanfaatkan waktu yang sebaikbaiknya, sebagai motivator adalah memotivasi dan mendorong siswa agar aktif mengamati gambar dengan seksama kemudian menentukan topik, judul, membuat kerangka, dan mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan karangan yang baik dan runtut dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang baik dan benar, sebagai fasilitator, dalam penelitian ditunjukkan dengan guru memfasilitasi pembelajaran dengan menyiapkan media pembelajaran berupa gambar-gambar yang menarik dan menyenangkan, sebagai pembimbing adalah membimbing siswa baik secara individu maupun klasikal dalam upaya mencapai tujuan akhir yaitu siswa dapat menulis karangan dengan baik, utuh, dan tuntut dengan memperhatikan penggunaan ejaan, sebagai evaluator/penilai guru melaksanakan penilaian terhadap aktivitas kegiatan siswa dan kemampuan siswa dalam menulis karangan selama proses pembelajaran yang dapat menghasilkan nilai proses dan penilaian produk dari hasil tulisan siswa, sebagai administrator adalahpembuatan administrasi yang lengkap yaitu bukti fisik melaksanakan pembelajaran berupa silabus, RPP, daftar hadir siswa, jurnal pembelajaran, catatan data-
data hasil pembelajaran proses, daftar nilai, catatan keberhasilan dan refleksi setiap kegiatan pembelajaran, catatan siswa yang harus melaksanakan perbaikan dan pengayaan serta lembar kerja siswa berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari siswa. Relevansi antara temuan penelitian dengan siswa. Kurikulum yang digunakan pada penelitian ini sebagai acuannya adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2008 yang memiliki salah satu kelebihannya adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Artinya segala aktivitas dan kegiatan pembelajaran fokus pada siswa sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan siswa dapat menemukan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Demikan pula siswa diharapkan mampu menguasai kompetensi dasar yang ada pada kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran pada penelitian ini adalah melatih siswa untuk menguasai kompetensi dasar yaitu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Tujuan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa adanya perencanaan yang baik. Keberhasilan suatu proses pembelajaran diawali dengan perencanaan yang sangat matang. Namun demikian, perencanaan yang sudah baik sistematis atau terperinci, jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan perencanaan, maka mungkin sekali akan gagal (Hakim, 2009:1). Menilik pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 723
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dimungkinkan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Relevansi antara temuan penelitian dengan metode pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan, dan berbobot guru hendaknya menggunakan beberapa metode pembelajaran yang bervariasi. Proses pembelajaran menuntut guru merancang dan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik. Rancangan ini merupakan acuan dan panduan baik bagi guru maupun keaktifan siswa. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru banyak memungkinkan siswa belajar proses (learning by process), bukan hanya belajar produk (learning by product). Belajar produk pada umumnya hanya menekankan pada segi kognitif. Sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik segi kognitif, afektif (sikap) maupun psikomotor (keterampilan). Oleh karena itu metode pembelajaran diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyak menekankan pembelajaran melalui proses (Sumiati dan Asra, 2009: 91). Relevansi antara temuan penelitian dengan sarana dan prasarana. Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sarana dan prasarana yang digunakan pada penelitian ini adalah: (1) gedung sekolah, (2) ruang kelas, (3) papan tulis, (4) kapur tulis (5)
meja dan kursi, (6) gambar, dan (7) papan pajangan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran menulis karangan melalui media gambar pada proses pembelajaran terjadi peningkatan. Peningkatan yang berupa proses adalah (1) siswa telah termotivasi untuk mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan gembira dan penuh semangat, (2) aktif dan kreatif ketika proses pembelajaran berlangsung, (3) ketekunan dan ketelitian serta kecermatan siswa dalam mengamati gambar, (4) kreativitas dan kedisiplinan, serta ketekunan siswa dalam kegiatan menentukan topik dan judul karangan, (5) keberanian dan kreatifitas siswa dalam mengungkapkan hasil karangannya, dan (6) ketepatan dan kedisiplinan waktu siswa dalam menulis karangan. Di samping itu, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan pada tiap-tiap siklus baik siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran menulis karangan mata pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kegiatan proses pembelajaran. Hal ini dapat didukung dari data prestasi siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan pada akhir setiap siklus sebagai berikut (1) pada siklus I ratarata hasil penilaian proses adalah 63,5 dengan persestase ketuntasan 15 %, dan (2) pada siklus II rata-rata hasil penilaian proses adalah 83,2 dengan ketuntasan 100 %. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran menulis karangan melalui media gambar pada hasil belajar siswa terjadi
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 724
peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan yang berupa hasil belajar adalah siswa dapat menulis karangan secara utuh, baik dan benar dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, dll) serta keruntutan isi. Selain itu berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tindakan pada masing-masing siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan mutu hasil belajar sisawa. Hal ini dapat didukung dari data prestasi siswa dalam menulis karangan pada akhir setiap siklus yaitu pada siklus I nilai rata-rata penilaian hasil karangan 68,1 dengan persentase ketuntasan 46%, pada siklus II rata-rata hasil penilaian menulis karangan 87,5 dengan ketuntasan 100%. Saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut. Bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar, dengan kreatifitas, keberanian, ketepatan, dan tanggung jawab siswa dapat mengikuti serta melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dengan sendirinya termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Bagi guru kelas IV SD, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan masukan untuk pembelajaran peningkatan keterampilan menulis karangan karena tahap-tahap yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan menulis karangan siswa kelas IV. Bagi penyusun bahan ajar, materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis
karangan melalui media gambar dapat digunakan sebagai contoh penyusunan bahan ajar karena dengan disusunnya melalui tahapan yang rinci dapat mengaktifkan dan meningkatkan kreatifitas siswa dan guru sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil secara maksimal. Bagi penyusun kurikulum, penelitian ini dapat dijadikan acuan alternatif dalam penyusunan kurikulum terutama strategi pembelajaran pada setiap kompetensi dasar yang diinginkan. Bagi peneliti lain, temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian awal untuk menemukan strategi pembelajaran dalam menulis karangan yang lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan berbobot sehingga proses pembelajaran terutama menulis karangan dapat meningkat. DAFTAR RUJUKAN Akbar S. 2011. Modul Penelitian Tindakan Kelas dan Karya Ilmiah. Malang: Kemendiknas Universitas Negeri Malang Asrori M. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima Badan Standar Nasional Pendidikan.2008. Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanModel Silabus Kelas IV. Jakarta: Dirjendikdasmen Depdiknas Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 725