PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI ... - Unnes

8 downloads 136 Views 4MB Size Report
dalam memahami materi sehingga nantinya berujung hasil belajar yang lebih ..... informasi dan teori belajar konstruktivisme, (c) teori belajar humanistik. Teori.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

OLEH FEMBRIANI 1401409006

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

: Fembriani

NIM

: 1401409006

Jurusan

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi

: Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

2013

Fembriani

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”, ditulis oleh Fembriani NIM 1401409030, telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada: hari

:

tanggal

: 2013

Semarang,

2013

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dra. Sri Hartati. M.Pd.

Dra. Tri Murtiningsih. M.Pd.

NIP. 195412311983012001

NIP. 194811241975012001

Diketahui oleh Ketua Jurusan PGSD,

Dra. Hartati, M.Pd. NIP 195510051980122001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”, ditulis oleh Fembriani NIM 1401409006, telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada: hari

: Senin

tanggal

: 10 Juni 2013 Panitia Ujian Skripsi

Ketua,

Sekretaris,

Drs. Harjono, M.Pd NIP 195108011979031007

Drs.Moch. Ichsan, M.Pd. NIP 195006121984031001 Penguji Utama,

Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes NIP 195202211979032011 Penguji I,

Penguji II,

Dra. Sri Hartati. M.Pd.

Dra. Tri Murtiningsih. M.Pd.

NIP. 195412311983012001

NIP. 194811241975012001

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil dihadapi seseorang saat berusaha untuk sukses daripada posisi yang telah diraihnya dalam kehidupan (Booker T. Washingtong) Pendidikan adalah senjata yang paling mematikan, karena dengan itu anda dapat mengubah dunia (Nelson mandela) Tidak penting seberapa lambat anda berjalan, selama anda tidak berhenti (confucius) Jadilah seorang murid selama kamu masih memiliki sesuatu untuk dipelajari, dan itu berarti seumur hidupmu (Henry daherty)

PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus yang memberkati disetiap langkah kaki saya; 2. Bapak dan Ibuku atas doa, dukungan dan semangatnya;

v

PRAKATA Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui model Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Dr. Agus Wahyudin, M.Si., PLT Rektor Universitas Negeri Semarang.

2.

Drs. Hardjono, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3.

Dra. Hartati, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ijin penelitian.

4.

Dra. Sri Hartati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

5.

Dra. Tri Murtiningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang dengan sabar meluangkan waktu memberikan bimbingan dan arahan yang berharga.

6.

Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes., Dosen Penguji Utama Skripsi, yang telah menguji dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada peneliti.

7.

Sukarsih, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Tambakaji 03 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

8. Asnawi, S.Pd, guru kelas V SDN Tambakaji 03 Semarang yang telah membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian. 9.

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat karunia yang lebih

berlimpah dari Tuhan. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi peneliti, pembaca, maupun dunia pendidikan. Semarang, Mei 2013

Peneliti

vi

ABSTRAK Fembriani, 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Sri Hartati, S.Pd., M.Pd., Pembimbing (2) Dra. Tri Murtiningsih, M.Pd. Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar yang mengkaji gaya magnet, dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis audiovisual. Hasil pengamatan pembelajaran di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran IPA sebagai berikut, guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif dan kurang manantang bagi siswa. guru belum mampu menyajikan masalah dan belum mampu membimbing siswa membuat hipotesis yang relevan, serta ketuntasan hasil belajar klasikal hanya mencapai 40%. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas tersebut peneliti menerapkan model Inkuri berbasis audiovisual. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dapat meningkatkan ketrampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar dalam pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar, serta hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas tiga siklus. Setiap siklus terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu perencanaan, pelaksanakan, pengamantan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskripstif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Keterampilan guru siklus I mendapatkan skor 26 kategori cukup, pada siklus II skor 32 kategori sangat baik, dan siklus III meningkat dengan skor 39 kategori sangat baik. (2) Aktivitas siswa siklus I mendapatkan skor 15.3 kategori cukup, pada siklus II skor 19.22 kategori baik, dan siklus III meningkat dengan skor 24.5 kategori sangat baik. (3) Ketuntasan belajar klasikal siswa siklus I 60% meningkat pada siklus II menjadi 77,5%, dan meningkat pada siklus III menjadi 87,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model Inkuiri dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkan simpulan tersebut, saran peneli¬ti adalah: model Inkuiri dapat memfasilitasi siswa belajar secara mandiri dan menarik perhatian siswa melalui desain tampilan yang menarik sehingga sangat baik jika diterapkan dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: kualitas pembelajaran ipa, inkuiri, media audiovisual.

vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ......................................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...............................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................

iii

PENGESAHAN KELULUSAN ..............................................................

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................

v

PRAKATA ................................................................................................

vi

ABSTRAK ................................................................................................

vii

DAFTAR ISI .............................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

xi

DAFTAR BAGAN .....................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................

1

1.2. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH ............

10

1.3. TUJUAN PENELITIAN .....................................................................

13

1.4. MANFAAT PENELITIAN .................................................................

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI ................................................................................

15

2.1.1. Hakikat Belajar ……………………………………………………

15

2.1.2. Hakikat Pembelajaran .......................................................................

19

2.1.3. Teori Belajar......................................................................................

22

2.1.4. Kualitas Pembelajaran .......................................................................

26

2.1.3.1. Keterampilan Guru .........................................................................

31

2.1.3.2. Aktivitas Siswa ..............................................................................

36

2.1.3.3. Hasil belajar ...................................................................................

38

viii

2.1.5. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................

41

2.1.5.1. Pengertian IPA ...............................................................................

41

2.1.5.2. Pembelajaran IPA di SD ................................................................

46

2.1.6. Model Pembelajaran Inkuiri ..............................................................

51

2.1.7. Meia audiovisual ...............................................................................

61

2.7.8 Model Inkuiri dalam pembelajaran IPA di SD ..................................

64

2.2. KAJIAN EMPIRIS ..............................................................................

67

2.3. KERANGKA BERPIKIR ....................................................................

70

2.4. HIPOTESIS TINDAKAN ....................................................................

71

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. RANCANGAN PENELITIAN ...........................................................

72

3.2. PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN ........................................

78

3.3. SUBJEK PENELITIAN ......................................................................

90

3.4. VARIABEL PENELITIAN ................................................................

90

3.5. TEMPAT PENELITIAN .....................................................................

91

3.6. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA .............................

91

3.7. TEKNIK ANALISIS DATA ...............................................................

94

3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN .......................................................

103

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN .........................................................................

104

4.2. PEMBAHASAN .................................................................................

160

BAB V PENUTUP 5.1. SIMPULAN ........................................................................................

180

5.2. SARAN ...............................................................................................

181

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

183

LAMPIRAN ..............................................................................................

184

ix

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa…………………………………... Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%)……. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan data kualitatif .............................................. Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keterampilan Guru dalam Persen (%)…………….. Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Aktivitas Siswa dalam Persen (%)………………… Tabel 4.1 Data Keterampilan Guru Siklus I …………………………………… Tabel 4.2 Data Aktivitas Siswa Siklus I ………………………………………. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ………………………………………… Tabel 4.4 Data Keterampilan Guru Siklus II…………………………………... Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Siklus II ……………………………………… Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………………………... Tabel 4.7 Data Keterampilan Guru Siklus III………………………………….. Tabel 4.8 Data Aktivitas Siswa Siklus III ……………………………………... Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III ………………………………………. Tabel 4.10 Rekapitulsi Data Siklus I, II, III …………………………………… Tabel 4.11 Data Keterampilan Guru Siklus I, II, III ………………………….. Tabel 4.12 Data Aktivitas Siswa Siklus I, II, III ………………………………. Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, III …………….....................

x

96 97 100 101 102 109 114 118 128 133 137 146 151 155 161 170 140 175

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Diagram Keterampilan Guru Siklus I…………………………

110

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Siswa Siklus I……………………………...

115

Gambar 4.3 Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I……………………………

119

Gambar 4.4 Diagram Keterampilan Guru Siklus II………………………..

129

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Siswa Siklus II……………………………

134

Gambar 4.6 Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus II ………………………….

138

Gambar 4.7 Diagram Keterampilan Guru Siklus III……………………….

147

Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Siswa Siklus III…………………………...

152

Gambar 4.9 Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus III ………………………..

156

Gambar 4.10 Diagram Rekapitulasi Hasil Penelitian………………………

159

Gambar 4.11 Diagram Keterampilan guru suklus I,II,III..............................

238

Gambar 4.12 Diagram Aktivitas siswa siklus I,II,III....................................

247

xi

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Berpikir …………………………………………….

73

Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ………………………………...

75

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21

Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus I ………………. Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus II ……………… Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus III ……………... Kisi-kisi Kerangka Instrumen PTK ………………………... Pedoman Penetapan Indikator Keterampilan Guru………... Pedoman Penetapan Indikator Aktivitas Siswa ……………. Lembar Pengamatan Keterampilan Guru…………………... Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa………………………. Catatan Lapangan…………………………………………... Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I…………….. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II……………. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III…………… Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I………………… Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II……………….. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ……………… Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, II…………………………….. Hasil Catatan Lapangan Siklus I …………………………… Hasil Catatan Lapangan Siklus II ………………………….. Hasil Catatan Lapangan Siklus III …………………………. Dokumentasi Siklus I, II, dan III…………………………… Surat-surat Penelitian ……………………………………….

xiii

187 203 216 231 234 236 238 244 248 249 254 259 264 265 266 267 270 272 274 275 284

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya, 2006:2). Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Bab III pasal 4 ayat 2, 4 menjelaskan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka, multimakna, serta diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (SISDIKNAS 2003:5-6)”. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Pasal 26 dijelaskan standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Sanjaya, 2006:66).

1

2

Dalam UU Sisdiknas diterangkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebagai pengaruh perkembangan global, maka pemerintah mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/ daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini lahir mengikuti dengan tuntutan perkembangan yang menghendaki disentralisasi, otonomi, fleksibelitas, dan keluwesan dalam Penyelanggaraan Pendidikan.

Dalam

implementasinya,

sekolah

dapat

mengembangkan

(memperdalam, memperkaya, memodifikasi) namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 (KTSP, 2006) menyebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversikan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, daerah, dan peserta didik. menengah

wajib

memuat

:

(1)

Kurikulum tingkat pendidikan dasar dan pendidikan

agama,

(2)

pendidikan

kewarganegaraan, (3) bahasa, (4) matematika, (5) ilmu pengetahuan alam, (6) ilmu pengetahuan sosial, (7) seni dan budaya, (8) pendidikan jasmani dan olahraga, (9) keterampilan/kejujuran, dan (10) muatan lokal (BSNP, 2006:7).

3

Menurut

kurikulum

2006,

dalam

proses

pembelajaran

Ilmu

Pengetahuan Alam sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific Inkuiri) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (Dikjen Dikti, 2006:66). Mengingat pentingnya proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maka guru dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Model tersebut harus disesuaikan dengan materi. Selain itu model pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses pembelajaran yang demikian akan memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga nantinya berujung hasil belajar yang lebih baik. Sistem pembelajaran IPA yang cenderung monoton dan tidak bervariasi, situasi pembelajaran yang cenderung membuat siswa tidak nyaman, dan kurangnya upaya dari guru untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran IPA menjadi alasan yang dapat memperkuat anggapan siswa tehadap sulitnya belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menenkankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

4

menjelajahi alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Standar isi, 2007:484). Tujuan pembelajaran IPA di SD yang tercantum di dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 antara lain adalah agar siswa dapat: (1) memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (2) mempunyai minat untuk meneliti dan mempelajari benda-benda atau kejadiankejadian di lingkungan sekitar dan (3) bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama, dan mendiri. Sedangkan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek makhluk hidup dan proses kehidupan, benda/materi (sifat-sifat dan kegunaannya), energi dan perpindahannya, serta bumi dan alam semesta merupakan pemahaman konsep yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (KTSP, 2006:485). Tujuan yang tercantum

di KTSP tersebut sudah baik, sudah

mengandung ide-ide yang dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK secara global. Namun, kenyataan di sekolah masih perlu peningkatan pada kualitas pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan guru belum mampu menumbuhkan minat

5

siswa untuk berfikir ilmiah. Sesuai dengan standar isi, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, bersikap ilmiah, dan mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung. Namun kenyataannya dalam pembelajaran IPA belum menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah sehingga siswa belum mendapat pengalaman belajar yang menantang dan bermakna bagi siswa. Pencapaian prestasi IPA siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003, siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi IPA. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat. Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya. Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal

6

dan mengerjakan soal pilihan ganda (http://blog.umy.ac.id/anadwiwahyuni diunduh pada tanggal 03-01-2013 jam 13.00). Rendahnya kualitas pembelajaran tersebut di atas juga ditemukan di SD Negeri Tambakaji 03 kelas V pada pembelajaran IPA, Menurut pengamatan peneliti diketahui bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada umumnya model pembelajaran yang diterapkan guru kurang inovatif dan kurang menantang bagi siswa. Karena belum maksimalnya guru dalam melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran mengakibatkan siswa cenderung pasif. Guru belum mampu menyajikan masalah kepada siswa, guru belum membimbing siswa membuat hipotesis. Guru juga belum membimbing siswa membuat langkah-langkah perocobaan sendiri, serta belum membimbing siswa membuat kesimpulan. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi intelektual siswa dalam memecahkan masalah IPA. Rendahnya kualitas pembelajaran tersebut di dukung dengan hasil data pencapaian hasil belajar siswa kelas V SDN Tambakaji 03 Semarang belum optimal, yaitu hanya 26 dari 40 (65%) yang mendapatkan nilai ≥ 62 atau yang belum mengalami belajar tuntas. Sedangkan 14 dari 40 siswa (35%) yang lain mendapat nilai 85

Tuntas

< 85

Tidak Tuntas

3.7.3.2.Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berupa tampilan kata-kata yang tertulis yang dicermati oleh peneliti dengan detail agar dapat ditangkap makna secara tersirat dalam dokumennya (Arikunto, 2010:22). Teknik analisis data kualitatif ini digunakan untuk menilai hasil aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pelaksanaan model Inkuiri berbasis audiovisual di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Analisis data kualitatif dengan model Miles dan Huberman dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2009:246-252). 3.7.3.2.1. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak sehingga perlu dicatat secata teliti dan rinci. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 3.7.3.2.2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian

95

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. 3.7.3.2.3. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belumpernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori. Pengumpulan data dilakukan pada siklus I, II, dan III selama penelitian tindakan kelas. Setelah data terkumpul, peneiti menganalisis, mereduksi, dan menyimpulkan data. Data penelitian yang telah terkumpul baik melalui observasi, catatan lapangan, maupun dokumentasi kemudian ditelaah oleh peneliti. Analisis data observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan catatan lapangan dilakukan secara menyeluruh sejak awal data terkumpul sampai seluruh data penelitian terkumpul. Setelah data terkumpul diadakan reduksi data. Kegiatan reduksi data dikelompokkan dengan cara meringkas, membuang data yang tidak perlu dan disesuaikan dengan masalah yang ada dalam penelitian kemudian dilanjutkan pada penyimpulan. Hasil analisis catatan lapangan digukanan untuk menguatkan temuan dari hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa. Selanjutnya data hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA menerapkan model pembelajaran Inkuiri dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data dijabarkan dalam kalimat

96

yang dipisah-pisahkan menurut kriteria dalam beberapa paragraf agar diperoleh kesimpulan. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar observasi aktivitas siswa yaitu: 4: apabila empat deskriptor tampak 3 : apabila tiga deskriptor tampak 2 : apabila dua deskriptor tampak 1 : apabila satu deskriptor tampak Untuk menghitung median dalam penelitian ini menggunakan perhitungan sebagai berikut : Q1

= kuartil pertama, letak Q1 =

atau Q1 =

( n +1 ) untuk data ganjil.

Q2 = median = X(

( n +2 ) untuk data genap

= X( ) + X(

); untuk n genap

); untuk n ganjil

R = skor terendah

T = skor tertinggi

n = banyaknya skor = (T – R) + 1 letak Q2 = ( n+1 ) untuk data ganjil atau genap Q3

= kuartil ketiga, letak Q3 = (3n +2 ) untuk data genap

atau Q3 =

(n + 1) untuk data ganjil

Q4 = kuartil keempat = T

97

Nilai yang diperoleh dari lembar observasi kemudian dikonversikan dengan tabel ketuntasan data kualitatif sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel ketuntasan data kualitatif Skor yang diperoleh

Kategori

Nilai

Q3 ≤ skor ≤ T

Sangat Baik

A

Q2 ≤ skor < Q3

Baik

B

Q1 ≤ skor < Q2

Cukup

C

R ≤ skor < Q1

Kurang

D

(Herryanto, 2008:5.3) Untuk

menghitung

skor

pengamatan

terhadap

keterampilan

guru

menggunakan perhitungan sebagai berikut : Skor maksimal

: 11 x 4 = 44

Skor minimal

: 11 x 1 = 11

Persentase

:

∑ ∑

Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44

n= (44 - 11 ) + 1

Q1

= 34

= kuartil pertama, letak Q1 = =

( n +2 )

( 34 + 2 ) = 9

Jadi Q1= 19

Q2

= median , letak Q2 = ( n + 1 ) =

x 34 = 17

Jadi Q2= 27

98

Q3

= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(102 + 2) = 26

Jadi Q3= 36

Q4= kuartil keempat = T = 44 Tabel 3.4 Tabel ketuntasan ketrampilan guru Kriteria Ketuntasan

Kategori

36 ≤ skor ≤ 44

Sangat Baik

27 ≤ skor < 36

Baik

19 ≤ skor < 27

Cukup

11 ≤ skor < 19

Kurang

Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal Skor minimal

: 7 x 4 = 28 : 7x1=7

Persentase

:

∑ ∑

Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28

n = (28 - 7 ) + 1 = 22

Q1

= kuartil pertama, letak Q1 = =

( n +2 )

( 22 + 2 ) = 6

Jadi Q1= 12

Q2

= median , letak Q2 = ( n + 1 )

99

=

x 22 = 11

Jadi Q2= 17

Q3

= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(66 + 2) = 17

Jadi Q3= 23 Q4= kuartil keempat = T = 28 Tabel 3.5 Tabel ketuntasan aktivitas siswa Kriteria Ketuntasan

Kategori

Nilai

23 ≤ skor ≤ 28

Sangat Baik

A

17 ≤ skor < 23

Baik

B

12 ≤ skor < 17

Cukup

C

7 ≤ skor < 12

Kurang

D

100

3.8.

INDIKATOR KEBERHASILAN Penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis audioviovisual dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang indikator sebagai berikut: 1) Ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dengan skor minimal 36. 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dengan skor minimal 23. 3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model Inkuiri berbasis audiovisual

di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang

mengalami ketuntasan belajar klasikal 85% dan individu sebesar ≥ 62.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam III siklus di kelas V SD Tambakaji 03 Semarang. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2013, siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2013, dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013. Peneliti memaparkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar siswa, serta hasil belajar melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual pada pembelajaran IPA. Berikut ini peneliti memaparkan hasil penelitian secara lebih rinci pada masing-masing siklus. 4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus I Pelaksanan tindakan siklus I dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tindakan. 4.1.1.1. Perencanaan Siklus I Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus I yaitu sebagai berikut:

101

102

a. Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta menetapkan indikator mata pelajaran IPA. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan melalui langkah-langkah model Inkuiri dengan materi pokok bahasan yaitu mengelompokan benda magnetis dan tidak magnetis. c. Mengembangkan materi ajar dengan memanfaatkan berbagai gambar, animasi, audio, dan video. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan langkah model Inkuiri e. Menyiapkan media pembelajaran berupa video, laptop, LCD, speaker, dan gambar. f. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. g. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan. 4.1.1.2. Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 10.40 WIB. Pembelajaran membahas materi tentang pengelompokan benda magnetis dan tidak magnetis. Kegiatan pada sikus I meliputi: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Inkuiri.

103

a. Pra Kegiatan Pembelajaran (5 menit) Guru mempersiapkan media dalam bentuk video, LCD, laptop, speaker, dan gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya guru memasuki kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi” anak-anak lihat karet gelang yang ibu bawa, terbuat dari apa? Selanjutnya lihat paku yang ibu bawa terbuat dari apa anak-anak?”. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa yaitu mengelompokan banda magnetis dan tidak magnetis. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ditayangkan lewat LCD. c. Kegiatan Inti (40 menit) Guru memutarkan video lewat LCD disertai speaker. Semua siswa memperhatikan penjelasan singkat mengenai magnet dan benda magnetis dan tidak magnetis melalui video pembelajaran. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Kemudian guru menunjukkan kepada siswa gambar benda-benda yang dapat ditarik magnet dan tidak dapat di tarik magnet. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “ apa itu benda magnetis? Apa itu benda tidak magnetis? Apa saja yang termasuk benda magnetis? Dan apa saja yang termasuk benda tidak magnetis?”. Siswa berhipotesis memikirkan jawabannya.

104

Salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan jawaban sementara atas pertanyaan tersebut. Selanjutnya siswa dibentuk dalam kelompok 5-6 orang untuk melakukan percobaan dan memikirkan jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru tadi. Siswa diberikan lembar kerja yang berisi masalah yang harus dipecahkan. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok dan saling bertukar pendapat. Masing-masing kelompok diminta untuk mengelompokan benda magnetis dan benda tidak magnetis melalui percobaan. Guru kemudian berkeliling untuk memantau hasil diskusi siswa. Siswa melengkapi hasil pekerjaannya masing-masing sesuai dengan hasil diskusi kelompok mengenai benda magnetis dan benda tidak magnetis. Perwakilan Kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masingmasing. Setelah kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Semua kelompok hasilnya tidak jauh berbeda. Guru memberikan penghargaan berupa tanda bintang kepada siswa yang telah berani maju ke depan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap melalui tampilan slide presentaasi yang ditayangkan lewat LCD mengenai benda magnetis dan tidak magnetis.

105

d. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa

dibimbing

oleh

guru

membuat

kesimpulan

mengenai

pengelompokan benda magnetis dan tidak magnetis. Guru menggunakan slide powerpoint untuk menjelaskan semua materi yang telah dipelajari secara singkat. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dibantu guru membahas soal evaluasi. Siswa mendapatkan penugasan untuk belajar di rumah tentang pelajaran selanjutnya yaitu magnet dapat menembus suatu benda. 4.1.1.3.Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 4.1.1.3.1. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Pembelajaran Siklus I Keterampilan guru diamati menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 11 aspek keterampilan guru yaitu keterampilan melakukan pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah percobaan, membimbing siswa melakukan percobaan,

membimbing

siswa

mengumpulkan

dan

menganalisis

data,

membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan respon terhadap jawaban siswa, dan menutup pelajaran. Pengamatan keterampilan guru pada siklus I diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.1 berikut ini:

106

Tabel 4.1 Data Keterampilan Guru Siklus I No

Indikator Pengamatan

Skor

Melakukan kegiatan pra pembelajaran (kegiatan membuka 1

pelajaran)

2

2

Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran)

3

3

Menyajikan masalah (keterampilan bertanya)

3

4

Membimbing

siswa

membuat

hipotesis

(ketrampilan

menggunakan variasi) 5

Membimbing

2

siswa

membentuk

kelompok

(ketrampilan

mengelola kelas) 6

2

Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkahlangkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7

Membimbing

3 siswa

melakukan

percobaan

(ketrampilan

membimbing diskusi kelompok kecil) 8

2

Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan)

9

Membimbing

siswa

membuat

2 kesimpulan

(ketrampilan

menjelaskan) 10

11

2

Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberikan penguatan)

2

Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

3

Jumlah skor

26

Rata-rata

2,3

Persentase

59,09%

Kategori

Cukup

Kualifikasi

Tuntas

107

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus I adalah sebesar 33 dengan rata-rata skor setiap indikator adalah 3 dengan kategori baik dan kualifikasi tuntas. Dari 11 indikator pengamatan, ada 6 indikator yang memperoleh skor 2, dan ada 5 indikator yang memperoleh skor 3. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.2.

3 2,5

SKOR

2 1,5 Skor yang dicapai

1 0,5 0 A B C D E

F G H

I

J

K

INDIKATOR KETRAMPILAN

Gambar 4.1. Diagram Keterampilan Guru Siklus I Perolehan skor pada tabel 4.1. dan gambar 4.1. tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Keterampilan guru membuka pelajaran mendapatkan skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor tampak, yaitu menyiapkan media, melakukan presensi.

108

b. Membuka Pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) Keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu: bertanya tentang materi yang lalu, menyampikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi c. Menyajikan masalah (keterampilan bertanya) Keterampilan menyajikan masalah mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari. d. Membimbing siswa membuat hipotesis (keterampilan menggunakan variasi) Keterampilan membimbing siswa membuat hipotesis mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan, dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. e.

Membimbing siswa membentuk kelompok (keterampilan mengelola kelas) Keterampilan membimbing siswa membentuk kelompok mendapat skor 2.

Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: membentuk kelompok secara heterogen dan menempatkan siswa ke dalam kelompok.. f.

Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah

percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan memberikan kesempatan pada siswa menentukan langkahlangkah percobaan mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan

109

gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, dan membimbing masing-masing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan. g. Membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan membimbing siswa melakukan percobaan mendapat skor 2 Hal ini berarti ada 2 deskriptor tampak yaitu memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok dan membimbing siswa dalam kelompok. h. Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (keterampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: mengadakan pendekatan pribadi dan membimbing siswa menganalisis data. i. Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa membuat kesimpulan mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: membimbing siswa membuat kesimpulan, membuat kesimpulann hasil belajar bersama siswa dan memberikan umpan balik pada siswa. j. Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) Keterampilan memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali” dan memberikan pengatan dengan simbol atau benda.

110

k. Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) Keterampilan menutup pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi hasil belajar, dan menutup pelajaran. 4.1.1.3.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus Observasi aktivitas siswa diamati menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang terdiri dari 7 indikator dengan subjek pengamatan 15 siswa. Indikator aktivitas siswa melalui model Inkuiri meliputi: 1) Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities), 2) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities), 3) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities), 4) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities), 5) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities), 6) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral activities), 7) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities). Dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus I diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.2 :

111

Tabel 4.2 Data Aktivitas Siswa Siklus I Perolehan Skor No

Indikator Aktivitas Siswa

Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening 2. activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral 3. activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral 4. activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran 5. inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral 6. activities) Membuat kesimpulan (writing activities, 7. mental activities) Jumlah Kriteria 1.

Juml ah total skor

1

2

3

4

3

7

5

-

2

8

5

-

3

6

6

-

33

1

6

8

-

37

3

7

5

-

32

4

7

4

-

30

3

4

8

-

35

32 33

232

Ratarata Skor 2.13

2.2 2.2 2,4

2,1

2 2.3 15,3 Cukup

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa jumlah skor aktivitas siswa pada siklus I adalah sebesar 232 dari 15 siswa dengan rata-rata skor sebesar 15,3 dengan kategori cukup. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.2.

112

S k o r

4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0

Aktivitas Siswa Siklus I 2,1

2,2

2,2

1

2

3

2,4

4

2,1

2

5

6

2,3

7

Indikator Aktivitas Siswa

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Siswa Siklus I Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel 4.2 dan gambar diagram batang 4.2 , dipaparkan sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (listening activity) Ketika siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) berbaris di depan kelas, (2) masuk ruang kelas, (3) menempati temapat duduk masing-masing, (4) mengeluarkan alat tulis dan buku. Berdasarkan hasil observasi siklus I pencapaian indikator aktivitas siswa untuk memperoleh rata-rata 2,1 dengan jumlah skor 32. Hasil pengamatan menunjukkan 3 siswa yang mendapat skor 1, skor 2 ada 7 siswa sedangkan yang mendapat skor 3 ada 5 siswa. b. Memperhatikan penjelasan guru (listening activity) Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu (1) tertib di tempat duduk masing-masing, (2) membawa alat pelajaran, (3) membawa buku sumber, (4) memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari siklus I, indikator aktivitas memperoleh rata-rata 2,2

113

dengan jumlah skor 33. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 1, 8 siswa mendapat skor 2, dan 5 siswa mendapat skor 3. c. Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activity) Ketika siswa aktif bertanya, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa bertanya satu kali, (2) siswa bertanya lebih dari satu kali, (3) pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru, (4) sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,2 dengan jumlah skor 33. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor 1 ada 3 siswa, skor 2 ada 6 siswa, dan skor 3 ada 6 siswa. d. Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activity) Ketika siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa menjawab pertanyaan satu kali, (2) siswa menjawab pertanyaan lebih dari satu kali, (3) jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, (4) siswa aktif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan observasi pada siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,4 dengan jumlah skor 37. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 1, 6 siswa mendapat skor 2 dan 8 siswa mendapat skor 3. e. Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran (oral activity, listening activity, motor activity, dan mental activity) Ketika siswa mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, (2) siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, (3) siswa membuat hipotesis dengan

114

benar, (4) siswa menguji hipotesis. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,1 dengan jumlah skor 32. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa mendapat skor 1, 7 siswa mendapat skor 2, dan 5 siswa mendapat skor 3. f. Keaftifan siswa dalam kelompok (oral activity) Ketika siswa aktif dalam kelompok, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa membagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok, (2) siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, (3) siswa aktif memberikan pendapat, (4) siswa menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2 dengan jumlah skor 30. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 4 siswa mendapat skor 1, 7 siswa mendapat skor 2 dan 4 siswa mendapat skor 3. g. Membuat kesimpulan (writing activity, mental activity) Ketika siswa membuat kesimpulan, deskriptor yang diamati yaitu (1) memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, (2) mengungkapkan materi yang akan dipelajari dengan kalimat jelas, (3) siswa bersama-sama menyimpulkan materi, (4) kesimpulan disampaikan pada kelompok lain secara jelas. Berdasrkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,3 dengan jumlah skor 35. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa mendapat skor 1, 4 siswa mendapat skor 2, dan 8 siswa mendapat skor 3.

115

4.1.1.3.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbasis audiovisual pada siklus I diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan materi menggolongkan benda magnetis dan tidak magnetis dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 40 siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I No

Interval

F

xi

f . xi

1

53-60

16

57

912

2

61-67

3

64

192

3

68-74

8

71

568

4

75-81

3

78

234

5

82-88

7

85

595

6

89-95

3

92

276

Jumlah

2777

Rata-rata

69,42

Tuntas

24

Tidak tuntas

16

Prosentase Ketuntasan

60%

116

Dari data hasil belajar siswa di atas digambarkan pada gambar 4.3 diagram ketuntasan:

Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I 40% 60%

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.3. Diagram Hasil Analisis Evaluasi Siklus I Berdasarkan pada tabel 4.3 dan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siklus I melalui model Inkuiri berbasis audiovisual memperoleh ratarata 69,42 dengan nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 95. Dengan KKM sebesar 62 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa. Sehingga perolehan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 60%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siklus I belum dapat dikatakan berhasil, karena belum mencapai indikator keberhasilan yaitu rata-rata kelas masih dibawah KKM (62) dan persentase ketuntasan belum mencapai 85% sehingga perlu dilaksanakan perbaikan siklus berikutnya. 4.1.1.4.Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pemebelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual. Berdasarkan catatan lapangan pada siklus I, pada saat pembelajaran berlangsung ketika

117

berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis yang relevan, ini dikarenakan siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru. Untuk mengajukan pertanyaan yang diajukan guru, ada beberapa siswa yang berani, akan tetapi ada juga siswa yang malu-malu untuk menjawab. Ketika berkelompok, beberapa siswa belum rapi dalam mengerjakan LKS. Sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Pada saat kegiatan berkelompok, masih didominasi oleh siswasiswa tertentu saja. Dan ketika perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain tidak ada yang bertanya atau menanggapi jawaban. Refleksi digunakan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Adapun hasil refleksi meliputi: 4.1.1.4.1. Keterampilan Guru Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 26 dengan kategori cukup. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus I diantaranya sebagai berikut: a. Pada saat kegiatan awal pembelajaran guru belum menimbulkan rasa ingin tahu siswa serta belum memberi permaslahan yang mengandung teka-teki. b. Ketika siswa berdiskusi guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. c. Guru belum memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban siswa kurang maksimal. d. Ketika salah satu siswa menjawab pertanyaan, guru belum mengaitkan jawaban siswa tersebut dengan jawaban siswa yang lain.

118

4.1.1.4.2. Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual memperoleh skor 15,3 dengan kategori cukup. Ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus I diantaranya sebagai berikut: a. Beberapa siswa kurang memperhatikan apersepsi yang diberikan guru sehingga ketika guru memberikan bertanyaan belum bisa menjawab. b. Siswa belum memberikan hipotesis yang relevan c. Beberapa siswa belum rapi dalam mengerjakan LKS. d. Beberapa siswa yang membuat gaduh dan belum menuliskan hasil diskusi bersama dengan anggota kelompoknya. e. Pada saat perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain tidak ada yang bertanya atau menanggapi jawaban. 4.1.1.4.3. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar sebesar 60% yaitu sebanyak 24 dari 40 siswa yang tuntas belajar sedangkan yang 40% yaitu sebanyak 16 dari 40 siswa tidak tuntas belajar. Hasil tersebut belum memenuhi kategori indikator keberhasilan hasil belajar yang telah direncanakan, yaitu sebesar 85%. Nilai tertinggi adalah 95,4 dan nilai terendah 52,5. Adapun nilai rata-rata kelas sebesar 71,32. Berbagai permasalahan muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I, oleh karena itu perlu adanya perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus II.

119

4.1.1.5. Revisi Berdasarkan temuan permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan model inkuiri berbasis audiovisual masih diperlukan adanya perbaikan/revisi untuk melanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan yang dilakukan untuk siklus II sebagai berikut: 4.1.1.5.1

Keterampilan Guru

Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru antara lain: a. Guru memberi pertanyaan yang mengandung teka-teki untuk menarik rasa ingin tahu siswa. b. Guru mngelola diskusi kelas dengan baik. c. Guru harus memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban bisa lebih maksimal. d. Guru menganalisis pandangan siswa dengan mengaitkan jawaban antara siswa yang satu dengan yang lain sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. 4.1.1.5.2

Aktivitas Siswa

Tindakan perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa antar lain: a. Memberika apersepsi yang lebih menarik perhatian siswa. b. Membimbing siswa membuat hipotesis yang relevan. c. Mengadakan pendekatan secara pribadi kepada beberapa siswa yang belum rapi dalam mengerjakan LKS dan mengarahkan siswa agar berbagi tugas dalam penyajian hasil kerja.

120

d. Memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa sebelum menugaskan siswa untuk berdiskusi dan mengarahkan siswa untuk menuliskan jawaban pada LKS masing-masing sesuai dengan hasil diskusi kelompok. e. Memberikan tugas kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan tanggapan dari presentasi kelompok.

4.1.1.5.3. Hasil Belajar Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa antara lain: a.

Guru menyampaikan materi secara jelas melalui slide powerpoint sehingga semua siswa paham dengan materi yang disampaikannya.

b.

Guru meningkatkan ketuntasan klasikal sesuai indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran secara keseluruhan.

4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanan tindakan siklus II dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tindakan. 4.1.2.1. Perencanaan Siklus II Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus I yaitu sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah

121

b. Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta menetapkan indikator mata pelajaran IPA. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah model pembelajaran Inkuiri dengan materi pokok bahasan yaitu magnet dapat menembus suatu benda. d. Mengembangkan materi ajar dengan memanfaatkan berbagai gambar, teks, animasi, audio, dan video dalam bentuk presentasi powerpoint. e. Menyusun Lembar Kerja

Siswa (LKS) sesuai dengan langkah model

pembelajaran Inkuiri f. Menyiapkan media pembelajaran berupa video, laptop, LCD, speaker, dan gambar magnet. g. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. h. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan. 4.1.2.2. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 10.40 WIB. Pembelajaran membahas materi tentang magnet dapat menembus suatu benda. Kegiatan pada sikus II meliputi: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Inkuiri.

122

a. Pra Kegiatan Pembelajaran (5 menit) Guru mempersiapkan media dalam bentuk slide powerpoint, , LCD, laptop, speaker, dan gambar magnet. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya guru memasuki kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi, guru bertanya kepada siswa “magnet itu seperti bumi yang memiliki berapa kutub anak-anak?” “kutub apa saja coba sebutkan!” Guru kemudian mengingatkan siswa tentang pengertian magnet. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa yaitu magnet dapat menembus suatu benda. Selanjutnya guru menunjukan gambar gambar tentang sifat-sfat magnet. c. Kegiatan Inti (40 menit) .Guru menunjukan gambar gambar tentang sifat-sfat magnet. Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang apa saja sifat sifat magnet dan bagaimana magnet dapat menembus suatu benda.

Siswa diminta untuk

mencermati gambar seri tersebut. Guru memutarkan video lewat LCD disertai speaker. Semua siswa memperhatikan penjelasan singkat mengenai sifat-sifat magnet. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Setelah

memperhatikan

video

dan

gambar,

beberapa

siswa

mengungkapkan hasil hipotesis sementara mengenai sifat-sifat magnet, dan

123

bagaimana magnet dapat menembus suatu benda. Selanjutnya, siswa diberikan lembar kerja yang berisi masalah yang harus dipecahkan. Siswa mengerjakan secara berkelompok. Siswa membentuk kelompok 4-5 orang untuk berdiskusi. Selanjutnya guru segera meminta semua siswa untuk duduk berkelompok terlebih dahulu kemudian guru membagi lembar kerja siswa. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan saling bertukar pendapat. Guru kemudian berkeliling untuk memantau hasil diskusi siswa. Siswa melengkapi hasil pekerjaannya masing-masing sesuai dengan hasil diskusi kelompok percobaan mengenai magnet dapat menembus suatu benda. Perwakilan kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Setelah kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Semua kelompok hasilnya tidak jauh berbeda. Guru memberikan penghargaan berupa tanda bintang kepada siswa yang telah berani maju ke depan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap melalui tampilan slide presentaasi yang ditayangkan lewat LCD mengenai sifat-sifat magnet d. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan mengenai sifat-sifat magnet dan magnet dapat menembus suatu benda. Guru menggunakan slide powerpoint untuk menjelaskan semua materi yang telah dipelajari secara singkat. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dibantu guru membahas soal evaluasi.

124

4.1.2.3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 4.1.2.3.1.

Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Pembelajaran Siklus II

Keterampilan guru diamati menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 11 aspek keterampilan guru yaitu keterampilan melakukan pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah percobaan, membimbing siswa melakukan percobaan,

membimbing

siswa

mengumpulkan

dan

menganalisis

data,

membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan respon terhadap jawaban siswa, dan menutup pelajaran.Pengamatan keterampilan guru pada siklus II diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.4 berikut ini:

125

Tabel 4.4 Data Keterampilan Guru Siklus II

Skor yang No

Indikator Pengamatan Melakukan

kegiatan

pra

pembelajaran

dicapai (kegiatan

1

membuka pelajaran)

3

2

Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran)

3

3

Menyajikan masalah (keterampilan bertanya)

3

4

Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi)

5

Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas)

6

2

3

Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7

Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

8

11

3

Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan)

10

3

Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan)

9

3

4

Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan)

2

Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

3

Jumlah skor

32

Rata-rata

2,9

Persentase

72,72%

Kategori

Baik

Kualifikasi

Tuntas

126

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus II adalah sebesar 32 dengan rata-rata skor setiap indikator adalah 2,9 dengan kategori baik dan kuallifikasi tuntas. Dari 9 indikator pengamatan ada 2 indikator yang memperoleh skor 2, ada 8 indikator yang memperoleh skor 3 dan ada 1 indikator yang memperoleh skor 4. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.4.

KETRAMPILAN MENGAJAR GURU SIKLUS II

skor

4 3 2 1 0 A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

INDIKATOR PENGAMATAN

Gambar 4.4. Diagram Keterampilan Guru Siklus II Perolehan skor pada tabel 4.4. dan gambar 4.4. tersebut dijelaskan sebagai berikut: a.

Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Keterampilan guru membuka pelajaran mendapatkan skor 3. Hal ini berarti

ada 3 deskriptor tampak, yaitu menyiapkan media, melakukan presensi dan mengkondisikan siswa.

127

b. Membuka Pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) Keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu: bertanya tentang materi yang lalu, menyampikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi c. Menyajikan masalah (keterampilan bertanya) Keterampilan menyajikan masalah mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari. d. Membimbing siswa membuat hipotesis (keterampilan menggunakan variasi) Keterampilan membimbing siswa membuat hipotesis mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan, dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. e.

Membimbing siswa membentuk kelompok (keterampilan mengelola kelas) Keterampilan membimbing siswa membentuk kelompok mendapat skor 3.

Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: membentuk kelompok secara heterogen, menentukan jumlah anggota untuk setiap kelompok dan menempatkan siswa ke dalam kelompok.. f.

Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah

percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan memberikan kesempatan pada siswa menentukan langkahlangkah percobaan mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan

128

gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, dan membimbing masing-masing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan. g. Membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan membimbing siswa melakukan percobaan mendapat skor 3 Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok, membimbing siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok yang belum paham dalam melaksanakan percobaan. h. Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (keterampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: mengadakan pendekatan pribadi, mengorganisasi siswa untuk mengumpulkan data dan membimbing siswa menganalisis data. i. Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa membuat kesimpulan mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: membimbing siswa membuat kesimpulan, membuat kesimpulann hasil belajar bersama siswa, memberikan umpan balik pada siswa dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.

129

j. Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) Keterampilan memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali” dan memberikan pengatan dengan simbol atau benda. k. Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) Keterampilan menutup pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi hasil belajar, dan menutup pelajaran. 4.1.2.3.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II Observasi aktivitas siswa diamati menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang terdiri dari 7 indikator dengan subjek pengamatan 15 siswa. Indikator aktivitas siswa melalui model Inkuiri meliputi: 1) Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities), 2) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities), 3) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities), 4) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities), 5) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities), 6) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral activities), 7) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities). Dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus II diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.5

130

Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Siklus II Perolehan Skor No

Indikator Aktivitas Siswa

Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening 2. activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral 3. activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral 4. activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran 5. inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral 6. activities) Membuat kesimpulan (writing activities, 7. mental activities) Jumlah Kriteria 1.

Juml ah total skor

1

2

3

4

3

8

4

1

-

8

4

3

-

5

6

4

44

1

5

6

3

41

-

5

6

4

44

-

4

6

5

46

-

3

4

8

50

32 40

297

Ratarata Skor 2.13

2,6 2.9 2,7

2,59

3,06 3.3 19.22 Baik

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa jumlah skor aktivitas siswa pada siklus II adalah sebesar 297 dari 15 siswa dengan rata-rata skor sebesar 19.22 dengan kategori baik. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.5.

131

Aktivitas Siswa Siklus II

4 3,5

2,9

3 2,5

S 2 k o 1,5 1 r

2,6

3,06 2,7

2,59

4

5

3,3

2,1

0,5

0 1

2

3

6

7

Indikator Aktivitas Siswa

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Siswa Siklus II Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel 4.5 dan gambar 4.5 diagram batang, dipaparkan sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (listening activity) Ketika siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) berbaris di depan kelas, (2) masuk ruang kelas, (3) menempati temapat duduk masing-masing, (4) mengeluarkan alat tulis dan buku. Berdasarkan hasil observasi siklus I pencapaian indikator aktivitas siswa untuk memperoleh rata-rata 2,1 dengan jumlah skor 32. Hasil pengamatan menunjukkan 3 siswa yang mendapat skor 1, skor 2 ada 8 siswa, skor 3 ada 3 siswa, dan skor 4 ada 1 siswa. b. Memperhatikan penjelasan guru (listening activity) Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu (1) tertib di tempat duduk masing-masing, (2) membawa alat pelajaran, (3) membawa buku sumber, (4) memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan hasil

132

observasi yang diperoleh dari siklus I, indikator aktivitas memperoleh rata-rata 2,6 dengan jumlah skor 40. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 8 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3, dan 3 siswa mendapat skor 4. c. Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activity) Ketika siswa aktif bertanya, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa bertanya satu kali, (2) siswa bertanya lebih dari satu kali, (3) pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru, (4) sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,9 dengan jumlah skor 44. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor 2 ada 5 siswa, skor 3 ada 6 siswa, dan skor 4 ada 4 siswa. d. Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activity) Ketika siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa menjawab pertanyaan satu kali, (2) siswa menjawab pertanyaan lebih dari satu kali, (3) jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, (4) siswa aktif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan observasi pada siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,7 dengan jumlah skor 41. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 1, 5 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3 dan 3 siswa mendapat skor 4. e. Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran (oral activity, listening activity, motor activity, dan mental activity) Ketika siswa mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, (2)

133

siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, (3) siswa membuat hipotesis dengan benar, (4) siswa menguji hipotesis. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,56 dengan jumlah skor 44. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 5 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3, dan 3 siswa mendapat skor 4. f. Keaftifan siswa dalam kelompok (oral activity) Ketika siswa aktif dalam kelompok, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa membagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok, (2) siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, (3) siswa aktif memberikan pendapat, (4) siswa menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,06 dengan jumlah skor 46. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 4 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3 dan 5 siswa mendapat skor 4. g. Membuat kesimpulan (writing activity, mental activity) Ketika siswa membuat kesimpulan, deskriptor yang diamati yaitu (1) memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, (2) mengungkapkan materi yang akan dipelajari dengan kalimat jelas, (3) siswa bersama-sama menyimpulkan materi, (4) kesimpulan disampaikan pada kelompok lain secara jelas. Berdasrkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,3 dengan jumlah skor 50. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3, dan 8 siswa mendapat skor 4.

.

134

4.1.2.3.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbasis audiovisual pada siklus II diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan materi magnet dapat menembus suatu benda yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 40 siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II No

Interval

F

xi

f . xi

1

58-65

12

62

744

2

66-72

9

69

621

3

73-79

5

76

380

4

80-86

1

83

83

5

87-93

10

90

900

6

94-100

3

97

291

Jumlah

3019

Rata-rata

75,45

Tuntas

29

Tidak tuntas

11

Prosentase Ketuntasan

72.5%

135

Dari data hasil belajar siswa di atas digambarkan pada gambar 4.6 diagram ketuntasan:

Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus II 27,5% 72,5%

Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.6. Diagram Hasil Analisis Evaluasi Siklus II Berdasarkan pada tabel 4.6 dan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siklus I melalui model Inkuiri memperoleh rata-rata 75,42 dengan nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 100. Dengan KKM sebesar 62 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa. Sehingga perolehan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 72,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siklus II belum dapat dikatakan berhasil, karena belum mencapai indikator keberhasilan yaitu rata-rata kelas masih dibawah KKM (62) dan persentase ketuntasan belum mencapai 85% sehingga perlu dilaksanakan perbaikan siklus berikutnya. 4.1.2.4.

Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil pembelajaran siklus II, diperoleh data berupa hasil

observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pemebelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual. Berdasarkan catatan lapangan siklus II, pada saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa

136

belum mengetahui tugasnya dalam kelompok. Siswa belum berani bertanya pada guru jika ada materi pembelajaran yang belum dimengerti. Ketika berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis yang relevan, ini dikarenakan siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru. Ketika berkelompok, sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Beberapa siswa mempercayakan pada temannya yang lebih mampu dalam berdiskusi. Diakhir pembelajaran siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, serta masih banyak berdiskusi dengan teman.

Refleksi

digunakan

sebagai

pertimbangan

untuk

memperbaiki

pembelajaran pada siklus III. Adapun hasil refleksi meliputi: 4.1.1.4.1 Keterampilan Guru Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 32 dengan kategori baik. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II di antaranya sebagai berikut: a. Pembagian tugas dalam kelompok belum jelas sehingga ada siswa yang kurang aktif dalam diskusi.. b. Ketika memberikan pertanyaan, guru kurang memberikan kesempatan siswa menunjukkan tingkat pemahamannnya terhadap materi yang telah dijelaskan. c. Guru belum membimbing siswa manganalisis data. d. Guru belum memandu siswa menghubungkan antara simpulan diskusi setiap kelompok, sehingga simpulan akhir diskusi kelas masih kurang jelas.

137

4.1.1.4.2 Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual memperoleh skor 19,22 dengan kategori baik. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II diantaranya sebagai berikut: a. Siswa belum mengetahui tugasnya di dalam kelompok. b. Siswa belum berani bertanya pada guru jika ada materi pembelajaran yang belum dimengerti. c. Beberapa siswa mempercayakan pada teman yang lebih mampu dalam diskusi kelompok. d. Siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri serta masih banyak berdiskusi dengan teman. 4.1.1.4.3 Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar sebesar 72,5% yaitu sebanyak 29 dari 40 siswa yang tuntas belajar sedangkan yang 27,5% yaitu sebanyak 11 dari 40 siswa tidak tuntas belajar. Hasil tersebut belum memenuhi kategori indikator keberhasilan hasil belajar yang telah direncanakan, yaitu sebesar 85%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 58,3. Adapun nilai rata-rata kelas sebesar 74,52. Berbagai permasalahan muncul pada pelaksanaan tindakan siklus II, oleh karena itu perlu adanya perbaikan pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya yaitu pada siklus III.

138

4.1.1.5 Revisi Berdasarkan temuan permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, bahwa pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovosial masih diperlukan adanya perbaikan/revisi untuk melanjutkan ke siklus III karena indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan yang dilakukan untuk siklus III sebagai berikut: 4.1.2.5.1

Keterampilan Guru Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan

guru antara lain: a. Guru harus menyampaikan adanya pembagian tugas dalam kelompok agar diskusi kelompok efektif b. Guru harus memberikan masalah sesuai dengan materi yang telah dijelaskan. c. Guru membimbing siswa menganalisis data. d. Guru memadukan hasil diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan. 4.1.2.5.2

Aktivitas Siswa Tindakan perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa antar lain:

a. Memberikan pengarahan mengenai pembagian tugas dalam kelompok sehingga ketika berdiskusi berjalan efektif. b. Memberikan penguatan dengan segera agar siswa aktif bertanya. c. Memberikan bimbingan kepada siswa/kelompok untuk menanyakan apa saja yang tidak dipahami dari pengerjaan lembar kerja. d. Memberikan pesan dan motivasi bagi siswa sebelum mengerjakan soal evaluasi supaya mandiri serta tidak berdiskusi dengan teman.

139

4.1.1.5.3 Hasil Belajar Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa antara lain: a. Guru harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa ketika menyampaikan materi b. Meningkatkan ketuntasan klasikal yang sesuai indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran siklus II secara keseluruhan. 4.1.3

Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III Pelaksanan tindakan siklus III dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi tindakan. 4.1.3.1. Perencanaan Siklus III Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus III yaitu: a. Identifikasi masalah siklus II dan penetapan alternatif pemecahan masalah b. Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta menetapkan indikator mata pelajaran IPA. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah model pembelajaran Inkuiri dengan materi pokok bahasan yaitu membuat magnet. d. Mengembangkan materi ajar dengan memanfaatkan berbagai gambar, teks, animasi, audio, dan video dalam bentuk presentasi powerpoint. e. Menyusun Lembar Kerja pembelajaran Inkuiri.

Siswa (LKS) sesuai dengan langkah model

140

f. Menyiapkan media pembelajaran berupa laptop, LCD, speaker, gambar, dan video. g. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. h. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan. 4.1.3.2. Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 10.40 WIB. Pembelajaran membahas materi tentang membuat magnet. Kegiatan pada sikus III meliputi: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Inkuiri. a. Pra Kegiatan Pembelajaran (5 menit) Guru mempersiapkan media dalam bentuk slide powerpoint, LCD, laptop, speaker, dan gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya guru memasuki kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit) Guru memberikan apersepsi kepada siswa, guru bertanya “anak-anak pernah melihat dinamo sepeda?” Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

141

siswa yaitu membuat magnet dan alat-alat yang menggunakn magnet dalam kehidupan sehari-hari.. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Kegiatan Inti (40 menit) Siswa mengamati gambar yang ditunujkan guru tentang alat-alat yang menggunakan magnet. Guru dan siswa melakukan tanya jawab. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, “apasaja alat-alat yang menggunakan magnet dan bagaimana cara membuat magnet?”. Guru memutarkan video lewat LCD disertai speaker. Semua siswa memperhatikan penjelasan singkat mengenai alat-alat yang menggunakan magnet dan cara membuat magnet. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Kemudian guru menyuruh beberapa siswa menyampaikan hipotesis sementara mengnai permasalahan yang diberikan guru. Guru memberi reward pada siswa yang berani memaparkan hipotesis sementaranya. Setelah memperhatikan video dan gambar, siswa diberikan lembar kerja yang berisi masalah yang harus dipecahkan. Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok. Siswa membentuk kelompok 4-5 orang untuk berdiskusi. Guru membagiakan LKS dan bahan percobaan untuk masing masing kelompok. Guru Guru kemudian berkeliling untuk memantau hasil diskusi siswa. Siswa melakukan percobaan membuat magnet dalam kelompok. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Setelah kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Semua kelompok hasilnya tidak jauh berbeda. Guru memberikan penghargaan berupa

142

tanda bintang kepada siswa yang telah berani maju ke depan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap melalui tampilan slide presentasi yang ditayangkan lewat LCD mengenai cara membuat magnet. d. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan mengenai cara membuat magnet. Guru menggunakan slide powerpoint untuk menjelaskan semua materi yang telah dipelajari secara singkat. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dibantu guru membahas soal evaluasi tersebut melalui slide powerpoint yang sudah disediakan sebelumnya. Siswa mendapatkan tugas untuk belajar di rumah. 4.1.2.5.Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III 4.1.2.5.1.Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Pembelajaran Siklus III Keterampilan guru diamati menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 11 aspek keterampilan guru yaitu keterampilan melakukan pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah percobaan, membimbing siswa melakukan percobaan,

membimbing

siswa

mengumpulkan

dan

menganalisis

data,

membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan respon terhadap jawaban siswa, dan menutup pelajaran. Pengamatan keterampilan guru pada siklus III diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.7 berikut ini:

143

Tabel 4.7 Data Keterampilan Guru Siklus III

Skor yang No

Indikator Pengamatan Melakukan

kegiatan

pra

pembelajaran

dicapai (kegiatan

1

membuka pelajaran)

4

2

Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran)

3

3

Menyajikan masalah (keterampilan bertanya)

4

4

Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi)

5

Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas)

6

3

3

Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7

Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

8

11

4

Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan)

10

3

Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan)

9

4

4

Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan)

3

Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

4

Jumlah skor

39

Rata-rata

3,5

Persentase

88,63%

Kategori

Sangat baik

Kualifikasi

Tuntas

144

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus III adalah sebesar 39 dengan rata-rata skor setiap indikator adalah 3,5 dengan kategori sangat baik dan kualifikasi tuntas. Dari 11 indikator pengamatan, ada 5 indikator yang memperoleh skor 3 dan ada 6 indikator yang memperoleh skor 4. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang:

3 2,5

SKOR

2 1,5 Skor yang dicapai

1 0,5

0 A B C D E

F G H

I

J

K

INDIKATOR KETRAMPILAN

Gambar 4.7 Diagram Keterampilan Guru Siklus III Perolehan skor pada tabel 4.7. dan gambar 4.7. tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Keterampilan guru membuka pelajaran mendapatkan skor 4. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak, yaitu menyiapkan media, melakukan presensi, mengkondisikan siswa dan menyiapkan bahan ajar.

145

b. Membuka Pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) Keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu: bertanya tentang materi yang lalu, menyampikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi c. Menyajikan masalah (keterampilan bertanya) Keterampilan menyajikan masalah mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari, memberikan permasalahan berkaitan dengan materi, dan memberikan permasalahan yang mengandung teka-teki. d. Membimbing siswa membuat hipotesis (keterampilan menggunakan variasi) Keterampilan membimbing siswa membuat hipotesis mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan, menjelaskan masalah untuk menghindari kesalahpahaman dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. e.

Membimbing siswa membentuk kelompok (keterampilan mengelola kelas) Keterampilan membimbing siswa membentuk kelompok mendapat skor 3.

Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: membentuk kelompok secara heterogen, menentukan jumlah anggota untuk setiap kelompok dan menempatkan siswa ke dalam kelompok.. f.

Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah

percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

146

Keterampilan memberikan kesempatan pada siswa menentukan langkahlangkah percobaan mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, membimbing masingmasing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan, dan mengamati kegiatan siswa dalam menentukan langkah-langkah percobaan. g. Membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan membimbing siswa melakukan percobaan mendapat skor 3 Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok, membimbing siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok yang belum paham dalam melaksanakan percobaan. h. Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (keterampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: mengadakan pendekatan

pribadi,

mengorganisasi

siswa

untuk

mengumpulkan

data,

membimbing siswa menganalisis data dan membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis data tentang permasalahan. i. Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa membuat kesimpulan mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: membimbing siswa membuat kesimpulan, membuat kesimpulann hasil belajar bersama siswa, memberikan

147

umpan balik pada siswa dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa. j. Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) Keterampilan memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali”, memberikan pengatan dengan simbol atau benda, memberikan penguatan gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan. k. Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) Keterampilan menutup pelajaran mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi hasil belajar, memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan menutup pelajaran. 4.1.2.5.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus III Observasi aktivitas siswa diamati menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang terdiri dari 7 indikator dengan subjek pengamatan 15 siswa. Indikator aktivitas siswa melalui model Inkuiri meliputi: 1) Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities), 2) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities), 3) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities), 4) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities), 5) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities), 6) Keaktifan siswa dalam

148

kelompok (oral activities), 7) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities). Dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus III diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.8 : Tabel 4.8 Data Aktivitas Siswa Siklus III Perolehan Skor No

Indikator Aktivitas Siswa

Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening 2. activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral 3. activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral 4. activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran 5. inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral 6. activities) Membuat kesimpulan (writing activities, 7. mental activities) Jumlah 1.

Kriteria

Jum Ratalah rata total Skor skor 3,6 54

1

2

3

4

-

1

4

10

-

2

4

9

-

3

4

8

50

-

2

3

10

53

-

2

5

8

51

-

1

4

10

54

-

1

2

12

56

52

370

3,4 3,3 3,53

3,4

3,6 3,73 24,5 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa jumlah skor aktivitas siswa pada siklus III adalah sebesar 370 dari 15 siswa dengan rata-rata skor sebesar 24,5

149

dengan kategori sangat baik. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.8.

Aktivitas Siswa Siklus III 4

3,6

3,5

3,4

3,3

2

3

3,5

3,4

4

5

3,6

3,73

6

7

3 S k 2,5 2 o r 1,5 1 0,5 0 1

Indikator Aktivitas Siswa

Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Siswa Siklus III Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel 4.8 dan gambar 4.8 diagram batang di atas, dipaparkan sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (listening activity) Ketika siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) berbaris di depan kelas, (2) masuk ruang kelas, (3) menempati temapat duduk masing-masing, (4) mengeluarkan alat tulis dan buku. Berdasarkan hasil observasi siklus I pencapaian indikator aktivitas siswa untuk memperoleh rata-rata 3,6 dengan jumlah skor 54. Hasil pengamatan menunjukkan 1 siswa yang mendapat skor 2, skor 3 ada 4 siswa, dan skor 4 ada 10 siswa.

150

b. Memperhatikan penjelasan guru (listening activity) Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu (1) tertib di tempat duduk masing-masing, (2) membawa alat pelajaran, (3) membawa buku sumber, (4) memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari siklus I, indikator aktivitas memperoleh rata-rata 3,4 dengan jumlah skor 52. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3, dan 9 siswa mendapat skor 4. c. Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activity) Ketika siswa aktif bertanya, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa bertanya satu kali, (2) siswa bertanya lebih dari satu kali, (3) pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru, (4) sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,3 dengan jumlah skor 53. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor 2 ada 3 siswa, skor 3 ada 4 siswa, dan skor 4 ada 8 siswa. d. Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activity) Ketika siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa menjawab pertanyaan satu kali, (2) siswa menjawab pertanyaan lebih dari satu kali, (3) jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, (4) siswa aktif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan observasi pada siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,5 dengan jumlah skor 53. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 2, 3 siswa mendapat skor 3 dan 10 siswa mendapat skor 4.

151

e. Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran (oral activity, listening activity, motor activity, dan mental activity) Ketika siswa mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, (2) siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, (3) siswa membuat hipotesis dengan benar, (4) siswa menguji hipotesis. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,4 dengan jumlah skor 51. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 2, 5 siswa mendapat skor 3, dan 8 siswa mendapat skor 4. f. Keaftifan siswa dalam kelompok (oral activity) Ketika siswa aktif dalam kelompok, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa membagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok, (2) siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, (3) siswa aktif memberikan pendapat, (4) siswa menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,6 dengan jumlah skor 54. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3 dan 10 siswa mendapat skor 4. g. Membuat kesimpulan (writing activity, mental activity) Ketika siswa membuat kesimpulan, deskriptor yang diamati yaitu (1) memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, (2) mengungkapkan materi yang akan dipelajari dengan kalimat jelas, (3) siswa bersama-sama menyimpulkan materi, (4) kesimpulan disampaikan pada kelompok lain secara jelas. Berdasrkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,73

152

dengan jumlah skor 56. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 2, 2 siswa mendapat skor 3, dan 12 siswa mendapat skor 4. 4.1.2.5.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri pada siklus III diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan materi membuat magnet pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 40 siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III No

Interval

F

xi

f . xi

1

58-65

5

62

310

2

66-72

7

69

483

3

73-79

4

76

532

4

80-86

6

83

498

5

87-93

9

90

810

6

94-100

9

97

873

Jumlah

3506

Rata-rata

87,65

Tuntas

35

Tidak tuntas

5

Prosentase Ketuntasan

87,5%

153

Dari data hasil belajar siswa di atas digambarkan pada gambar 4.9 diagram ketuntasan:

Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus III 12,5% Tuntas 87,5%

Tidak Tuntas

Gambar 4.9. Diagram Hasil Analisis Evaluasi Siklus III Berdasarkan pada tabel 4.9 dan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siklus I melalui model Inkuiri memperoleh rata-rata 87,65 dengan nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 100. Dengan KKM sebesar 62 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa. Sehingga perolehan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 87,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siklus III sudah dapat dikatakan berhasil, karena mencapai indikator keberhasilan yaitu rata-rata kelas masih dibawah KKM (62) dan persentase ketuntasan mencapai 85%. 4.1.2.6 Refleksi Siklus III Berdasarkan hasil pembelajaran siklus III, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pemebelajaran IPA dengan model inkuiri berbasis audiovisual . Refleksi ini dilaksanakan oleh peneliti dengan kolaborator untuk menganalisis pelaksanaan

154

pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi digunakan sebagai pedoman penulisan laporan penelitian. Adapun hasil refleksi meliputi: a. Keterampilan guru meningkat dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya dengan prolehan skor 39 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian keterampilan guru kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual telah mencapai indikator keberhasilan. b. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan perolehan skor total 370 dengan rata-rata skor 24,5 termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, aktivitas siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual telah mencapai indikator keberhasilan. c. Hasil belajar yang diperoleh adalah nilai terendah 58,3 dan tertinggi 100 dengan rata-rata 86,07. Persentase ketuntasan klasikal mencapai 87,5%. Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual telah mencapai indikator keberhasilan. 4.1.2.7 Revisi Siklus III Ketrampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar sudah mencapai indikator keberhasilan maka perlu diadakan penelitian lanjutan untuk lebih meningkatkan pencapaian indikator keberhasilan, dapat dilanjutkan pada mata pelajaran yang sama kelas yang berbeda atau untuk mata pelajaran yang berbeda kelas yang sama.

155

Berdasarkan revisi, peneliti mengerucut pada satu hasil bahwa kegiatan yang dilakukan pada siklus III secara keseluruhan sudah baik dan mencapai target yang diharapkan. Keterampilan guru, aktifitas siswa dan hasil belajarr dalam pembelajaran IPA dapat meningkat melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual. Selanjutnya, hasil pengumpulan data, hasil pengamatan dan temuantemuan selama pelaksanaan siklus I, II, III dapat dijadikan dasar pembuatan laporan dasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. 4.1.1

Rekapitulasi Hasil Penelitian Hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III kemudian di rekap untuk

mengetahui berapa besar peningkatan variabel yang diteliti pada setiap siklus. Berikut ini akan disajikan tabel dan diagram batang yang menggambarkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada siklus I , siklus II, dan siklus III. Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Siklus I, Siklus II, dan Siklus III No.

Variabel

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1.

Keterampilan Guru

59,09%

72,72%

88,63%

2.

Aktivitas Siswa

54,64%

68,64%

87,5%

60%

72,5%

87,5%

3.

Hasil Blajar (Ketuntasan Klasikal)

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan adanya peningkatan pada setiap variabel penelitian. Peningkatan keterampilan guru dari 59,09% pada siklus I

156

menjadi 72,72% pada siklus II dan 88,62% pada siklus III. Peningkatan aktivitas siswa dari 54,64% pada siklus I menjadi 68,64% pada siklus II dan 87,5% pada siklus III. Sedangkan ketuntasan klasikal meningkat dari 60% pada siklus I menjadi 72,5% pada siklus II dan 87,5% pada siklus III. Berikut ini adalah rekapitulasi data penelitian yang digambarkan pada gambar diagram batang 4.10 :

100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00%

keterampilan guru

50,00%

aktivitas siswa

40,00%

hasil belajar

30,00% 20,00% 10,00% 0,00% siklus I

siklus II

Siklus III

Gambar 4.10 Diagram batang rekapitulasi hasil penelitian Hasil penelitian di atas akan dibahas keterkaitannya dengan kajian teori penerapan model Inkuiri pada pembelajaran IPA.

4.2. PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model inkuiri berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Selanjutnya peneliti memaparkan pembahasan hasil penelitian meliputi

157

pemaknaan temuan yang digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga dapat diperoleh kesimpulan. 4.2.1

Pemaknaan Temuan Penelitian Pembahasan didasarkan pada hasil observasi, catatan lapangan, tes

evaluasi, dan refleksi dari variabel penelitian. Variabel penelitian tersebut meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus. Siklus III dilaksanakan sebagai perbaikan tindakan pada siklus II dan siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan tindakan pada siklus I. Secara terperinci pembahasan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar akan dijabarkan sebagai berikut: 4.2.1.1 Keterampilan Guru Menurut Rusman (2012:80) keterampilan dasar mengajar (teaching skills) merupakan bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan profesional. Sanjaya (2012: 33) ketrampilan dasar mengajar guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Keterampilan dasar mengajar guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui sebelas keterampilan mengajar yaitu melakukan Pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa menentukan

langkah-langkah

percobaan,

membimbing

siswa

melakukan

158

percobaan,

membimbing

siswa

mengumpulkan

dan

menganalisis

data,

membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa dan menutup pelajaran. Peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.11

159

Tabel 4.11 Data Keterampilan Guru Siklus I, II, dan III

No 1 2 3

4 5 6

7

8

9 10

11

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Indikator Pengamatan Melakukan kegiatan pra pembelajaran 2 3 (kegiatan membuka pelajaran) 4 Membuka pelajaran (keterampilan 3 3 membuka pelajaran) 3 Menyajikan masalah (keterampilan 3 3 bertanya) 4 Membimbing siswa membuat hipotesis 2 2 (ketrampilan menggunakan variasi) 3 Membimbing siswa membentuk kelompok 2 3 (ketrampilan mengelola kelas) 3 Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan 3 3 (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) 4 Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi 2 3 kelompok kecil) 3 Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan 2 3 menjelaskan) 4 Membimbing siswa membuat kesimpulan 3 4 (ketrampilan menjelaskan) 4 Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi 2 2 penguatan) 3 Menutup pelajaran (ketrampilan menutup 3 3 pelajaran) 4 Jumlah skor 26 32 39 Rata-rata 2,3 2,9 3,5 Persentase 59,09% 72,72% 88,63% Cukup Baik Sangat Kategori baik Kualifikasi Tuntas Tuntas Tuntas

160

Berdasarkan

tabel

4.11

menunjukkan

bahwa

keterampilan guru dalam pembelajaran IPA

ada

peningkatan

melalui penerapan model

Pembelajaran Inkuiri berbasis audiovisual siklus I hingga siklus III. Dari data ketrampilan guru di atas digambarkan pada gambar 4.11 sebagai berikut:

Diagram ketrampilan guru siklus I,II,III 4 3,5 3

2,5

Siklus I

2

Siklus II

1,5

Siklus III

1 0,5 0

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

Diagram 4.11 Diagram ketrampilan guru siklus I,II,III Indikator melakukan kegiatan pra pembalajaran (ketrampilan membuka pelajaran) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian meningkat skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan adanya upaya guru mampu mengkondisikan siswa dengan baik. Guru mempersiapkan media meliputi slide presentasi, LCD, laptop, speaker, gambar. Oleh karena itu, guru dapat menarik perhatian siswa dengan menggunakan multimedia pembelajaran.

161

Ketrampilan guru yang tampak dalam mempersiapkan pembelajaran sesuai dengan pendapat Mulyasa yang mengemukaan bahwa membuka pelajaran bertujuan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal agar terpusat sepenuhnya untuk belajar (Mulyasa, 2009:181). Indikator

membuka pelajaran

(ketrampilan

membuka pelajaran)

memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Kestabilan skor pada ketiga siklus ditandai dengan adanya guru selalu bertanya tentang materi yang lalu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik serta guru mampu memberikan motivasi belajar kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunaryo (1989: 45) yang menyatakan bahwa keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Guru membuka pelajaran dengan menarik perhatian siswa melalui interaksi yang bervariasi, mengemukakan tujuan pembelajaran, mengaitkan materi antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari serta memberikan motivasi. Pada Indikator menyajikan masalah (ketrampilan bertanya) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru memberikan permasalahan yang mengandung teka-teki. Disamping itu guru mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, dan mengajukan pertanyaan yang mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

162

Menyajikan masalah termasuk ketrampilan bertanya, karena menuntut guru untuk mampu memberikan pertanyaan seputar materi untuk dipikiran hipotesisnya oleh siswa. Bagi seorang guru, ketrampilan bertanya merupakan ketrampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melalui ketrampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna (Sanjaya, 2012:33). Pada Indikator membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan membuat variasi) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 2 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru membimbing siswa membuat hipotesis yang relevan. Selain itu guru memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan serta menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. Keterampilan

mengadakan

variasi

diperlukan

untuk

menghindari

kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sunaryo (1989:33) bahwa keterampilan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek yaitu: pertama, variasi dalam mengajar. Kedua, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran. Ketiga, variasi dalam interksi antar guru dengan siswa.. Pada kegiatan ini guru menggunakan multimedia untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Seperti yang diungkapkan Daryanto (2011:49) bahwa multimedia pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar, bertujuan, dan terkendali.

163

Pada Indikator membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru menempatkan siswa ke dalam kelompok. Dan diakhir diskusi guru menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. Keterampilan mengelola kelas sesuai dengan pendapat Sanjaya (2012:44) yaitu ketrampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Pengelolaan kelas ini untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Pada Indikator membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru membimbing masing-masing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan. Disamping itu guru menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, dan mengamati kegiatan siswa dalam menentukan langkah-langkah percobaan. Peran guru dalam kegiatan diskusi adalah sebagai fasilitator. Seperti yang diutarakan Amri (2010: 5) bahwa peran dan tugas guru berusaha menciptakan dan mnyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Dalam hal ini guru hanya menyediakan alat dan bahan yang akan

164

digunakan untuk percobaan dan siswa menentukan langkah-langkah percobaannya sendiri. Pada Indikator membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus II dan III ditandai dengan guru membimbing kelompok cara mengerjakan LKS. Disamping itu guru memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok, membimbing siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok yang belum paham dalam melaksanakan percobaan. Peran guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil ini sebagai fasilitator sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2012:23). Sebagai fasilitaor guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan kegiatan proses pembelajaran. Dalam mengefektifkan penggunaan model Inkuiri salah satunya adalah memonitoring, menilai partisipasi siwa dalam diskusi dan memutuskan kapan dan bagaimana mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi. Selanjutnya berkomunikasi atau dialog baik antar siswa maupun dengan guru dapat meningkatkan pemahaman. Hal ini bisa terjadi karena ketika siswa diberi kesempatan untuk berbicara atau berdialog, sekaligus mengkonstruksi berbagai ide untuk dikemukakan melalui dialog. Pada Indikator membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan menjelaskan) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan guru membimbing siswa menganalisis data. Disamping itu guru mengadakan

165

pendekatan pribadi, mengorganisasikan siswa untuk mengumpulkan data dan membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis data tentang permasalahan. Ketrampilan menjelaskan yang dimiliki guru sesuai dengan peran guru sebagai demostrator (Sanjaya, 2012:26), peran guru untuk mempertunjukan siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa mengerti dan memahamipesan yang disampaikan. Pada Indikator membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menutup pelajaran) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 4 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus II dan III ditandai dengan guru memberikan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa. Membimbing siswa membuat kesimpulan, dan memberikan umpan balik pada siswa. Ketrampilan membuat kesimpulan termasuk ketrampilan menutup pelajaran sesuai pernyataan Sanjaya (2012:43) bahwa mentup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya. Pada Indikator memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 2 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan guru memberikan penguatan dengan simbol atau benda. Disamping itu guru memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali” dan

166

memberikan penguatan gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan. Pemberian balikan terhadap jawaban siswa akan meningkatkan motivasi serta keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru. Sesuai penjelasan dari Sanjaya (2012:28) bahwa peran guru sebagai motivator sangat penting dalam meningkatkan motivasi siswa yaitu dengan memberikan penguatan pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar adalah salah satu cara untuk memberikan penghargaan. Pada Indikator menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah. Disamping itu guru memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi dan menutup pelajaran. Keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan menyimpulkan hasil pelajaran memberikan refleksi, melakukan evaluasi dan memberi penguatan terhadap hasil belajar yang telah dicapai siswa. Sesuai yang diungkapkan Rusman (2012:92) bahwa menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.

167

Dari hasil pengamatan keterampilan guru pada siklus I sampai siklus III terjadi peningkatan sehingga dapat mengkategorikan guru sebagai guru yang efektif. Wragg dalam Marno dan Idris (2010: 29), ciri-ciri guru yang efektif adalah

pertama,

mampu

menentukan

strategi

yang

dipakai

sehingga

memungkinkan murid bisa belajar dengan baik; kedua, memudahkan murid dalam mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; ketiga, guru memiliki keterampilan professional dan mampu menggunakan keterampilannya secara konsisten, bukan hanya atas dasar sekenanya; keempat, keterampilan tersebut diakui oleh mereka yang berkompeten, seperti guru, pelatih guru, pengawas atau penilik sekolah, tutor, dan guru pemandu mata pelaajaran ataupun siswa itu sendiri.

4.2.1.2. Aktivitas Siswa Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.12.

168

Tabel 4.12 Data Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III No 1. 2. 3. 4.

5.

6. 7.

Indikator Aktivitas Siswa Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral activities) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities) Jumlah Presentase Kategori

Siklus I

Siklus II

2,1

2,2

2,2

2,6

2,2

2,9

2,4

2,7

2,1

2,59

2

3,06

2,3

3,3

15,3 54,64%

19,22 68,64%

cukup

baik

Siklus III 3,6

3,4 3,3 3,53

3,4

3,6 3,73 24,5 87,5% Sangat baik

169

Dari data aktivitas siswa di atas digambarkan pada gambar 4.12 sebagai berikut:

DIAGRAM AKTIVITAS SISWA SIKLUS I,II,III 4 3,5 3 2,5

siklus I

2

siklus II

1,5

siklus III

1 0,5 0 A

B

C

D

E

F

G

Diagram 4.12 Diagram aktivitas siswa siklus I,II,III Berdasarkan tabel 4.12, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual mengalami peningkatan terbukti pada perolehan skor siklus I sebesar 15,3 kategori cukup, siklus II 19,22 kategori baik dan siklus III 24,5 kategori sangat baik. Delapan indikator pengamatan aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. Adanya peningkatan pada indikator siswa mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran ditunjukkan pada kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 2,1, pada siklus II dengan skor 2,1. Dan Siklus III mengalami peningkatan dengan skor 3,6. Deskriptor yang selalu tampak adalah

170

siswa berbaris di depan kelas, siswa masuk ruangan, siswa menempati tempat duduk masing-masing, dan siswa mengeluarkan alat tulis dan buku. Hal ini sesuai dengan pendapat Diedrich dalam (Hamalik, 2010: 11) bahwa “kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar itu sendiri. Tanpa kesiapan atau kesediaan ini, proses belajar tidak akan terjadi”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa perilaku atau hal-hal yang dilakukan siswa sebelum belajar akan sangat mendukung proses belajar yang lebih optimal. Peningkatan indikator memperhatikan penjelasan guru ditunjukkan ditunjukkan pada kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 2,2 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor 2,6. Siklus III juga mengalami peningkatan dengan skor 3,4. Pada saat kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru. Hal itu terbukti dari empat diskriptor yang muncul dari sebagian besar siswa yaitu siswa tertib di tempat duduk masing-masing, siswa membawa alat pelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Hamalik (2008: 32) bahwa pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru. Pada indikator keaktifan siswa dalam bertanya, pada siklus I memperoleh skor 2,2, siklus II memperoleh skor 2,9 dan siklus III memperoleh skor 3,3. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa bertanya satu kali, siswa

171

bertanya lebih dari satu kali, pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru dan sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Hakim dalam (Supriyadi: 2012) pembelajaran aktif adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif dengan kegiatan tanya jawab akan dapat mengikat informasi yang baru dan mengembangkannya. Pada indikator keaktifan siswa dalam menjawab, pada siklus I memperoleh skor 2,4, siklus II memperoleh skor 2,7 dan siklus III memperoleh skor 3,5. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa menjawab satu kali, siswa menjawab lebih dari satu kali, jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan guru dan siswa aktif memberikan pendapat. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Hakim dalam (Supriyadi: 2012) pembelajaran aktif adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif dengan kegiatan tanya jawab akan dapat mengikat informasi yang baru dan mengembangkannya. Pada indikator ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran inkuiri, pada siklus I memperoleh skor 2,1, siklus II memperoleh skor 2,5 dan siklus III memperoleh skor 3,4. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, siswa mampu membuat hipotesis, dan siswa menguji hipotesis.

172

Hal tersebut disesuaikan dengan sintak inkuiri dalam buku Sanjaya (2012:201) diantaranya orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Siswa harus mampu mengikuti pembelajaran sesuai sintak pembelajaran inkuiri tersebut. Pada indikator ketertiban siswa dalam kelompok, pada siklus I memperoleh skor 2, siklus II memperoleh skor 3,06 dan siklus III memperoleh skor 3,6. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa membagi peran mengerjakan tugas kelompok, siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, siswa aktif memberikan pendapat, dan siswa menyelesaikan tugas kelompok. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2007:170) bahwa kerja kelompok dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, rasa solidaritas, toleransi, dan rasa tanggungjawab. Jadi saat diskusi siswa mengerjakan tugas secara berkelompok, mereka akan terbiasa untuk saling bertukar pendapat dan menerima perbedaan setiap individu dalam kelompok. Pada indikator membuat kesimpulan, pada siklus I memperoleh skor 2,3, siklus II memperoleh skor 3,06 dan siklus III memperoleh skor 3,6. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, mengungkapkan materi yang dipelajari dengan kalimat jelas, siswa bersama-sama menyimpulkan materi, dan kesimpulan disampaikan pada kelompok secara jelas. Sesuai pendapat Hamalik (2007: 175) untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari siswa, dilakukan kegiatan

173

menyimpulkan pokok materi. Kegiatan meyimpulkan ini dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. 4.2.1.1 Hasil Belajar Siswa Menurut Suherdi (2001: 56) tes merupakan alat, cara, dan langkah-langkah sistematik untuk mengukur sejumlah perilaku tertentu dari subjek uji. Sedangkan Poerwanti (2008: 3.18) menjelaskan bahwa tes hasil belajar dalam mata pelajaran dibuat oleh guru sesuai dengan kurikulum sekolah, sehingga tes ini mendapatkan tempat yang pertama diantara berbagai jenis tes yang ada dan digunakan di sekolah-sekolah. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbasis audiovisual dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Siklus I, Siklus II dan Siklus III Data hasil belajar

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Nilai Rata-rata

69,42

75,47

87,65

Nilai Terendah

52,5

58,3

58,3

Nilai Tertinggi

95,4

100

100

Kategori Ketuntasan Minimal (KKM)

62

62

62

Siswa yang Tuntas Belajar

24

29

35

Siswa yang Tidak Tuntas Belajar

16

11

5

60%

72,5%

87,5%

Persentase Ketuntasan

174

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa dengan model Inkuiri berbasis audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus III. Pada siklus I, hasil belajar IPA dengan materi mengelompokan benda magnetis dan non magnetis memperoleh ketuntasan klasikal sebanyak 60% dengan nilai rata-rata 69,42. Siswa yang tuntas sebanyak 24 anak dan yang tidak tuntas sebanyak 16 anak, jumlah siswa seluruhnya 40. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh belum memenuhi target ketuntasan klasikal 85%. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar siklus II menunjukkan bakwa ketuntasan klasikal mencapai 72,5% dengan nilai rata-rata 75,47. Siswa yang tuntas sebanyak 29 anak dan yang tidak tuntas sebanyak 11 anak, jumlah siswa 40 anak. Pada siklus II, hasil belajar belum mencapai target yaitu ketuntasan klasikal 85% sehingga dilanjutkan ke siklus III. Pada siklus III, hasil belajar IPA memperoleh ketuntasan klasikal 87,5% dengan nilai rata-rata 87,65. Siswa yang tuntas sebanyak 35 anak dan yang tidak tuntas sebanyak 5 anak, jumlah siswa 40 anak. Dari data tersebut ketuntasan klasikal mencapai target lebih dari 85% yaitu 87,5%. Penelitian tindakan kelas ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Dari data hasil belajar yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dapat meningkat, baik ketuntasan klasikal maupun nilai rata-rata secara klasikal. Pada siklus I ketuntasan memperoleh 60%, pada siklus II menjadi 72,5%, dan pada

175

siklus III menjadi 87,5%. Sedangkan nilai rata-rata klasikal pada siklus I memperoleh 71,32; pada siklus II menjadi 74,52, dan pada siklus III menjadi 86,07. Melihat peningkatan hasil belajar secara signifikan dari siklus I hingga siklus III membuktikan bahwa model Inkuiri jika dilaksanakan dengan baik akan membawa dampak positif bagi hasil belajar siswa. Melalui model Inkuiri, siswa belajar melalui kegiatan membuat hipotesis, berkelompok, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Siswa dituntut untuk mengembangkan pola pikirnya serta wawasan sehingga dapat menemukan dan memecahkan masalah sesuai dengan tahap berfikir siswa. Siswa juga mengaitkan materi yang dipelajari untuk menemukan kebenaran teori yang dipelajari. Melalui pembuktian teori lewat diskusi kelompok, model Inkuiri akan menimbulkan motivasi belajar bagi siswa. Model Inkuiri juga akan membantu siswa mengatasi permasalahannya melalui belajar kolaborasi dan bekerja dalam suatu tim untuk memecahkan masalah yang dimunculkan. 4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian Penerapan model Inkuiri dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang pada pembelajaran IPA. Melalui model inkuiri berbasis audiovisual, guru dapat memberi kesempatan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dalam kelompok secara aktif berdiskusi untuk mengkonstruksi pengetahuan yang meraka miliki. Dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran, kegiatan merumusakan hipotesis, diskusi kelompok, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. menjadi

176

lebih menarik dan menyenangkan. Adanya pembagian kelompok yang kemampuan anggotanya heterogen, memungkinkan masing-masing siswa mempunyai kreatifitas yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah, sehingga masing-masing siswa dapat saling bertukar pendapat, setiap siswa secara aktif berusaha untuk menemukan dan mengungkapkan pendapatnya. Berdasarkan

hasil

observasi

terhadap

keterampilan

guru

selama

pembelajaran IPA dengan menerapkan model Inkuiri berbasis audiovisual pada siklus I memperoleh skor 26 dengan kriteria cukup. Kemudian diadakan perbaikan pada siklus II sehingga jumlah skor mengalami meningkat menjadi 32 dengan kriteria baik. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus III, perolehan skor meningkat menjadi 39 dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pada aktivitas siswa diperoleh hasil rata-rata skor pada siklus I sebesar 15,3 dengan kriteria cukup, meningkat pada siklus II dengan jumlah rata-rata skor 19,22 dengan kriteria baik, dan pada siklus III meningkat dengan jumlah rata-rata skor 24,5 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata 71,32 dengan persentase ketuntasan klasikal 60%. Pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata 74,52 dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5%. Pada siklus III, diperoleh nilai ratarata 86,07 dengan persentase ketuntasan klasikal 87,5%. Berdasarkan hasil data yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I, II, dan III maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Inkuiri dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

BAB V PENUTUP 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPA materi gaya magnet dengan menerapkan model Inkuiri berbasis audiovisual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas V SD Tambakaji 03 Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil observasi keterampilan guru siklus I skor 26 persentase 60% kualifikasi cukup, siklus II menjadi skor 32 persentase 72,72% kualifikasi baik dan siklus III meningkat dengan skor 39 persentase 88,62% kualifikasi sangat baik. Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan keterampilan guru yang telah ditetapkan peneliti dengan kriteria sekurangkurangnya baik dengan skor minimal 27. Dalam kegiatan selama pembelajaran, banyak didominasi oleh siswa sehingga dapat dicapai indikator keberhasilan. b. Penerapan model Inkuri berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata hasil observasi aktivitas siswa siklus I skor 15,3 persentase 54,64% kualifikasi cukup, siklus II menjadi skor 19,22 persentase 68,64% kualifikasi baik dan siklus III meningkat dengan skor 24,5 persentase

177

178

87,5% kualifikasi sangat baik. Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan aktivitas siswa yang telah ditetapkan peneliti dengan skor minimal 17. Bagi siswa memperoleh kesempatan untuk terlibat secara aktif untuk setiap pelajaran, hal ini terbukti siswa terdorong untuk melakukan aktivitas yang konvensional seperti bertanya dengan inisiatif sendiri sehingga dicapai indikator keberhasilan. c. Penerapan model Inkuiri pada mata pelajaran IPA meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata persentase ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat dari siklus I 24 siswa (60%), siklus II menjadi 29 siswa (72,5%) dan siklus III 34 siswa (87,5%). Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan hasil belajar siswa yang telah ditetapkan peneliti yaitu ketuntasan klasikal sekurangkurangnya 85% dengan ketuntasan individual sebesar ≥ 62 (KKM). Dari waktu yang didominasi siswa dan siswa kreatif untuk bertanya maka bermuara pada hasil belajar yang meningkat.

5.2. SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Tambakaji 03 Semarang, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: a. Untuk menerapkan pembelajaran inovatif yang baik dan benar perlu waktu yang lebih lama lagi atau penelitian lanjutan untuk dapat menyiapkan rancangan perangkat pembelajaran meliputi RPP, silabus, media, evaluasi, LKS, dan sintak model pembelajaran.

179

b. Melalui model inkuiri hendaknya dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis yang dilakukan secara berulang-ulang. c. Sekolah meningkatkan kualitas pengajar dan meningkatkan fasilitas berupa media serta alat peraga sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara interaktif dan bermakna.

180

Daftar Pustaka Amri, Sofyan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Anitah W, Sri dkk. 2009. Materi Pokok Strategi Pembelajaran SD. Jakarta: Universitas terbuka. Anni, Chatarina Tri dan Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Asyhar. Rayandra H. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

181

________. 2006. Lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas Eko Setya, 2010. Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Buring Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Jurnal. Malang: Universitas Negeri Malang Hamdani, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Iskandar. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana. Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Poerwanti, Endang. Dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Depdiknas. Nasution. Noehi. 2004. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sari, Indah, 2010 Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Inkuiri pada Siswa Kelas IV SD N Maribaya Karanganyar Purbalingga .Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang

Setianingsih, Yuli. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA tentang Perpindahan Panas melalui Strategi Inkuiri pada Siswa kelas IV SD N Petompon 02 Semarang. Skripsi. Semarang: Unerversitas Negeri Semarang

Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Subyantoro.2009. Penelitian Tindakan kelas. Semarang: CV Widya Karya. Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES Press.

182

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Sutarno, Nono. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Troboni Muhamad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Tim Dewan Skripsi. 2011. Panduan Penyusunan Skripsi Mahasiswa S1 PGSD. Semarang: Jurusan PGSD UNNES. http://blog.umy.ac.id/anadwiwahyuni/pendidikan/penyebab-rendahnya-kualitaspendidikan-di-indonesia/ diunduh pada tanggal 03-01-2013 jam 13.00 http://ninyanggrainy.blogspot.com/2011/12/1-jenis-jenis-keterampilan-dalam.html diunduh pada tanggal 15-01-2013 jam 15.00

183

184

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan : SD Negeri Tambakaji 03 semarang Mata Pelajaran

: IPA

Kelas/Semester

: V/II

Pertemuan ke-

:1

Alokasi waktu

: 2x 35 menit

I.

Standar Kompetensi

II.

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) III. Indikator 5.1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis magnet 5.1.2 Mengelompokan contoh benda-benda magnetis 5.1.3 Mengelompokan contoh benda-benda non magnetis IV.

Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mencermati penayangan slide powerpoint tentang jenis-jenis magnet, siswadapatmengidentifikasi jenis-jenis magnet secara tepat. 2. Melalui pengamatan benda-benda magnetis secara berkelompok, siswa dapat mengelompokan contoh benda-benda magnetis dengan benar. 3. Melalui pengamatan benda-benda non magnetis secara berkelompok, siswa dapat mengelompokan contoh benda-benda non magnetis dengan benar. Karakter yang diharapkan : rasa ingin tahu (curiousness), menghargai prestasi (appreciative), dan tangung jawab (partner relation).

V.

Materi Gaya Magnet

VI. Metode dan media Model Pembelajaran : Inkuiri

185

Metode

: diskusi

Media

: gambar

VII.

Langkah-LangkahPembelajaran 1. Kegiatan pra pembelajaran (5 menit) a) Menyiapkan RPP b) Menyiapkan media dan bahan ajar yang akan digunakan c) Berdoa d) presensi 2. KegiatanAwal (10 menit) a) Guru melaksanakanapersepsi “anak-anak lihat karet gelang yang ibu bawa, terbuat dari apa?” “dan perhatikan paku yang ibu bawa, terbuat dari apa?” b) Guru menjelaskanlangkahpembelajaraninkuiri c) Guru menyampaikantujuanpembelajaran d) Guru memotivasisiswa 3. Kegiatan inti (40 menit) Langkah pembelajaran

Tahap

a) Siswa mencermati penayangan slide yang ditunjukan guru (eksplorasi) b) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang jenis-jenis magnet? (eksplorasi) c) Siswa memikirkan jawaban secara individual

Menyajikan pertanyaan atau masalah

(eksplorasi) d) Siswa diberikan kesempatan untuk mencurahkan pendapat dalam bentuk hipotesis (eksplorasi). e) Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan (eksplorasi).

Membuat hipotesis

186

a) Siswa diminta berkelompok (elaborasi) b) Siswa berdiskusi secara berkelompok dengan bimbingan guru(elaborasi).

Merancang

c) Siswa menentukan langkah-langkah percobaan

percobaan

sendiri (elaborasi). d) Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi kelompok (elaborasi). e) Siswa diajak untuk pengamatan dalam percobaan secara berkelompok(elaborasi). f) Siswa melakukan pengamatan benda-benda

Melakukan

magnetis dan tidak magnetis (elaborasi).

percobaan

g) Guru membimbing siswa selama melakukan

untuk

pengamatan(elaborasi).

memperoleh

h) Siswa mencatat hasil pengamatan mereka

informasi

sebagai tugas kelompok(elaborasi).

i) Secara berkelompok siswa diberi kesempatan menganalisis hasil pengamatan mereka

Mengumpulkan

(elaborasi). j) Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengolahan data

dan menganalisis data

yang terkumpul (konfirmasi). k) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas(konfirmasi). l) Siswa menyimpulkan hasil diskusi (konfirmasi). m) Guru memberikan penguatan(konfirmasi). n) Guru memberikan umpan balik pada siswa(konfirmasi). Kegiatan akhir (20 menit) a) Siswabersama guru menyimpulkanmateripelajaran. b) Siswamengerjakansoalevaluasidari guru.

Membuat kesimpulan

187

c) Guru menutupkegiatanpembelajaran. VIII. Sumber Ajar a) Kurikulum Standar Isi b) Silabus Pembelajaran kelas V semester II SDN Tambakaji 03 c) Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. d) Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. e) Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada. IX.

Evaluasi

1. Jenistes

: tertulis

2. Prosedurtes

: awal dan akhir

3. Bentuktes

: pilihan ganda dan esai

4. Instrumen tes : Soal pilihanganda dan esai Semarang, 6 Maret 2013 Kolaborator

Peneliti,

Asnawi, S.Pd

Fembriani

NIP.195505051982011007

NIM. 1401409006 Mengetahui,

Kepala sekolah SDN Tambakaji 03

188

\MATERI AJAR Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.2

Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui

percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) A.

PENGERTIAN MAGNET Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan

magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. B. Jenis-jenis magnet Secara garis besar, magnet dibedakan menjadi dua macam, yaitu magnet alam dan magnet buatan. 1. Magnet Alam

Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Batuan alami yang dapat

189

menarik benda dari besi disebut magnet alam. Magnet alam dikenal orang sejak zaman Yunani Kuno. Pada waktu itu, bahan magnet banyak ditemukan di daerah Magnesia (Gunung Ida). Magnet di Gunung Ida ditemukan oleh seorang penggembala yang heran terhadap tongkat besi yang dibawanya. Tongkat tersebut tertarik oleh tanah dan sulit (berat) sekali diangkat. Dari kejadian tersebut, penggembala menjadi penasaran kemudian menggali tanah yang menyebabkan tongkatnya tertarik ke tanah. Ternyata, di dalam tanah dia hanya mendapatkan lapisan batu besar berwarna hitam. Dari sana ia tahu bahwa yang menarik tongkatnya adalah batu hitam tersebut, yang sekarang dikenal sebagai magnet alam. 2. Magnet Buatan Magnet buatan adalah magnet yang dibuat manusia. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Bentuk-bentuk magnet buatan misalnya berbentuk batang, silinder, jarum, dan ladam (tapal kuda).

a. Magnet jarum Magnet jarum berbentuk seperti jarum jam, magnet ini biasanya digunakan untuk kompas.

b. Magnet Ladam

190

Kutub utara dan selatan magnet ladam menunjuk ke satu arah c. Magnet batang Magnet batang memiliki dua kutub di ujung-ujungnya. Ketika digantung dengan seutas benang, magnet batang akan mengarah ke kutub utaranya ke kutub selatan magnet bumi.

d. Magnet silinder Letak kutub-kutub pada magnet silinder sama dengan magnet batang, hanya saja magnet ini berbentuk silinder (tabung). C. PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT MAGNETNYA. Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1.

Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)

Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. 2.

Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah)

Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. 3. Diamagnetik

(benda

yang

tidak

dapat

Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.

ditarik

oleh

magnet).

191

MEDIA A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). MAGNET ALAM

MAGNET BUATAN

192

LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.3 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan tidak D. Alat dan Bahan: 1. Magnet batang

6. Uang logam

2. Peniti

7. Potongan kain

3. Paku payung

8. Potongan kertas

4. Karet penghapus

9. Cermin

5. Pensil E. Langkah Kegiatan: 1. Dekatkan magnet pada benda-benda tersebut secara bergantian! 2. Amati apa yang terjadi pada benda ketika didekatkan oleh benda! 3. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel berikut ini!

NO

NAMA BENDA

1

Peniti

2

Paku payung

TERB UAT DARI BAHA N

TERTA TIDAK RIK TERTARI MAGN K ET MAGNE T

193

3

Karet penghapus

4

Pensil

5

Uang logam

6

Potongan kain

7

Potongan kertas

8

Cermin

4. berdasarkan tabel diatas kelompokan benda ferromagnetis, paramagnetis dan diamagnetis ! jelaskan alasanmu! 5. berikan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan melalui tabel di atas!

194

KISI-KISI EVALUASI A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

No

1.

2.

Indikator

Materi

Aspek

Bentuk soal

Nomor

Kateg

Soal

ori

Mengidentifikasi jenis- Gaya magnet

C1,

Pilihan

1,2,3,4,

jenis magnet

C2,

ganda

5,

C4

Uraian

1,2,5

C1,

Pilihan

6,9

C2,

ganda

C3,

Uraian

3

C1,

Pilihan

7,8,10

C2

ganda

Mengelompokan contoh

Gaya magnet

benda-benda

magnetis

C4 3.

Mengelompok benda-benda magnetis

contoh Gaya magnet tidak

Uraian

4

195

Soal Evaluasi Siklus 1 I. 1.

Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (X)! A. paku

D. kertas

B. peniti

E. besi

C. plastik berdasarkan tabel di atas yang termasuk benda magnetis yaitu... a. C,D,E b. A,B,E c. B,C,D d. A,B,C 2. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet disebut ... a. medan magnet b.kutub utara c. kutub selatan d. magnet alam 3. TabelMagnet memiliki dua kutub yaitu . . . dan .... a. barat b. timur c. utara d. barat

Utara Utara Selatan Selatan

3.Magnet yang ada di gunung Ida disebut magnet.... a. alam b. buatan c. feromagnetik d. diamagnetik 4.Benda di bawah ini yang digolongkan ke dalam paramagnetik adalah b. plastik platinum

a. besi baja

c. platina besi

a. plastik platinum

5.

Gambar di samping disebut magnet ...

d. seng besi

196

a.batang b. jarum c. ladam d. silinder 6. Benda di bawah ini yang termasuk benda non magetis adalah ....

A kertas pensil plastik

B paku pensil besi

C besi pensil plastik

D paku pensil plastik

7. Menurut sifatnya, Baja digolongkan ke dalam jenis magnet yang bersifat... a. diamagnetik b. paramagnetik c. non magnetik d. feromagnetik 8. Plastik digolongkan ke dalam jenis magnet yang bersifat. . . a. magnetik b. nonmagnetik c. feromagnetik d. paramagnetik 9. Di bawah ini yang termasuk benda magnetis adalah.... a. paku payung, peniti, uang logam b. plastik, paku payung, uang logam c. kertas, plastik, paku d. paku paayung, peniti, kertas 10. Di bawah ini yang termasuk benda non magnetis adalah.... a. besi b. peniti c. kertas d. paku payung II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Jelaskan pengertian medan magnet ! 2. Jelaskan apa yang dimaksud magnet buatan!

3. Perhatikan ketiga gambar benda tersebut ! jelaskan masing-masing benda termasuk benda magnetis atau non magnetis ! 4. Jelaskan apa yang dimaksud diamagnetik ! 5. berikan 3 contoh benda magnetis!

197

Kunci jawaban I. Soal Pilihan Ganda 1. A 2. A 3. C 4. A 5. A 6. B 7. A 8. B 9. A 10. C II. Soal uraian 1. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet. 2.Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia. 3. kain, koin termasuk benda non magnetis karena tidak dapat ditarik magnet, paku termasuk benda magnetis karena dapat ditarik magnet. 4. Diamagnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. 5. besi, baja, nikel

198

PEDOMAN PENSKORAN Nama sekoalah Mata pelajaran Kelas/ semester Standar Kompetensi

: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang : IPA : V / II : Memahami hubungan gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) PEDOMAN PENILAIAN I. Skor 0 jika jawaban salah atau jawaban dikosongi, menjawab 2 atau lebih skor 1 jika jawaban benar II. Skor 0 jika dikosongi skor 1 jika dijawab tetapi salah JENIS SOAL

NOMER TINGKAT SOAL KOGNITIF I.PILIHAN 1 C4 GANDA 2 C1 3 C1 4 C2 5 C1 6 C4 7 C1 8 C1 9 C4 10 C1 II. URAIAN 1 C2 2 C2 3 C3 4 C4 5 C3 JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 25

Nilai=

SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 5 3

199

Sintak pembelajaran menggunakan model inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengkuti langkah-langkah sebagai berikut (Sanjaya, 2007:201 – 205) : 1)

Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. 2)

Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4)

Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

200

LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan : SD Negeri Tambakaji 03 semarang

II.

Mata Pelajaran

: IPA

Kelas/Semester

: V/II

Alokasi waktu

: 2x 35 menit

Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

II.

Kompetensi Dasar 5.4 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet

III. Indikator 5.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet 5.1.2 Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan IV.

Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan gambar magnet, siswa dapat mengidentifikasi sifatsifat magnet dengan tepat. 2. Melalui percobaan magnet dapat menembus suatu benda secara berkelompok, siswa dapat menunjukan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda dengan benar. Karakter yang diharapkan : rasa ingin tahu (curiousness), menghargai prestasi (appreciative), dan tangung jawab (partner relation).

V.

Materi Gaya Magnet

VI. Metode dan media Model Pembelajaran : Inkuiri Metode

: diskusi

Media

: gambar

201

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan pra pembelajaran (5 menit) a) Menyiapkan RPP b) Menyiapkan media dan bahan ajar yang akan digunakan c) Berdoa d) presensi 2. Kegiatan Awal (10 menit) a. Guru melaksanakan apersepsi “magnet itu seperti bumi, yang punya berapa kutub anak-anak?” b. Guru menjelaskan langkah pembelajaran inkuiri c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru memotivasi siswa 4. Kegiatan inti (40 menit) Langkah pembelajaran

Tahap

a) Siswa mengamati gambar yang ditunjukan guru (eksplorasi) b) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang sifat-sifat magnet melalui gambar (eksplorasi).

Menyajikan pertanyaan atau masalah

c) Siswa memikirkan jawaban secara individual (eksplorasi). d) Siswa diberikan kesempatan untuk mencurahkan pendapat dalam bentuk hipotesis (eksplorasi). e) Guru membimbing siswa dalam menentukan

Membuat hipotesis

hipotesis yang relevan dengan permasalahan (eksplorasi). f) Siswa diminta berkelompok (elaborasi) g) Siswa berdiskusi secara berkelompok dengan bimbingan guru (elaborasi).

Merancang percobaan

202

h) Siswa menentukan langkah-langkah percobaan sendiri (elaborasi). i) Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi kelompok. (elaborasi). j) Siswa diajak untuk pengamatan dalam percobaan secara berkelompok (elaborasi). k) Siswa melakukan pengamatan mengenai

Melakukan

kekuatan gaya magnet menarik suatu benda

percobaan

(elaborasi). l) Guru membimbing siswa selama melakukan pengamatan (elaborasi).

untuk memperoleh informasi

m) Siswa mencatat hasil pengamatan mereka sebagai tugas kelompok (elaborasi).

n) Secara berkelompok siswa diberi kesempatan menganalisis hasil pengamatan

Mengumpulkan

mereka (elaborasi). o) Masing-masing kelompok diberi kesempatan

dan menganalisis

untuk menyampaikan hasil pengolahan data

data

yang terkumpul (konfirmasi). p) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (konfirmasi). q) Siswa menyimpulkan hasil diskusi (konfirmasi). r) Guru memberikan penguatan (konfirmasi). s) Guru memberikan umpan balik pada siswa (konfirmasi). Kegiatan akhir (20 menit) d) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran. e) Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru. f) Guru menutup kegiatan pembelajaran.

Membuat kesimpulan

203

VIII. Sumber Ajar a) Kurikulum Standar Isi b) Silabus Pembelajaran kelas V semester II SDN Tambakaji 03 c) Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. d) Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. e) Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada. IX.

Evaluasi a) Jenis tes

: tertulis

b) Prosedur tes

: awal dan akhir

c) Bentuk tes

: pilihan ganda dan esai

d) Instrumen tes : Soal pilihan ganda dan isian Semarang, Maret 2013

Kolaborator

Peneliti,

Asnawi, S.Pd

Fembriani

NIP.195505051982011007

NIM. 1401409006 Mengetahui,

Kepala sekolah SDN Tambakaji 03

204

MATERI AJAR Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.5 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) A.

PENGERTIAN MAGNET Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan

magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. B. SIFAT-SIFAT MAGNET Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut : 1.

Dapat menarik benda logam tertentu.

2.

Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.

3.

Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.

4.

Memiliki dua kutub.

5.

Tarik menarik bila tak sejenis. Menghilangkan sifat-sifat kemagnetan pada magnet. Yaitu dengan cara:

dipukul-pukul dengan keras, dipanaskan/dibakar, diletakkan dalam kumpulan kawat yang dialiri arus bolak-balik, atau diletakkan dengan magnet lain dimana kutubnya berlawanan. C.

PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT MAGNETNYA.

Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1.

Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)

Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. 2.

Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah)

Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. 3. Diamagnetik

(benda

yang

tidak

dapat

Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.

ditarik

oleh

magnet).

205

MEDIA A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

GAYA TARIK TERBESAR PADA KUTUBNYA

DAPAT MENARIK BENDA LOGAM TERTENTU

SELALU MENUNJUKAN ARAH UTARA DAN SELATAN BILA TERGANTUNG BEBAS

Memiliki dua kutub

Tidak menarik benda sejenis

206

LEMBAR KERJA SISWA II A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.6 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengetahui Daya Tembus Gaya Magnet D. Alat dan Bahan Sediakan sekrup-sekrup kecil, karton, gelas plastik, dan magnet! E. Langkah percobaan 1. a. Letakkan sekrup-sekrup kecil di atas karton! b. Tempatkan magnet di bawah karton tepat di bawah sekrup-sekrup kecil! c. Gerakkan magnet ke berbagai arah! d. Apakah sekrup-sekrup kecil bergerak mengikuti gerakan magnet? 2. lanjutkan langkah di atas sesuai bahan yang telah disediakan! 3. Dari kegiatan ini terlihat bahwa daya tembus gaya magnet sangat terbatas. Faktor apa saja yang memengaruhi daya tembus gaya magnet itu? 4. Susunlah laporan dan kesimpulan kegiatan ini! Selanjutnya, presentasikan laporan itu di depan kelas untuk bahan diskusi!

207

KISI-KISI EVALUASI A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) No

Indikator

Materi

Aspek

Bentuk soal

Nomor Soal

1.

Mengidentifikasi sifat- Gaya magnet

C1,

Pilihan ganda

1,2,3,4,5,7

sifat magnet

C2,C4

Isian singkat

,8 1,2,3,5

2.

Menunjukan gaya

magnet

menembus benda percobaan

kekuatan Gaya magnet dalam beberapa melalui

C1,

Pilihan ganda

C2,C4

Isian singkat

9,10

4

208

Soal Evaluasi Siklus 1I I.Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (X)! 1. Magnet memiliki dua kutub yaitu . . . dan .... a. barat dan utara b. timur dan utara c. utara dan selatan d. barat dan selatan 2. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet disebut ... a. medan magnet b.kutub utara c. kutub selatan d. magnet alam 3. Diantara logam di bawah ini yang paling kuat dapat ditarik manet yaitu... a. BAJA, BESI

b. BAJA, NIKEL

c. BESI, SENG

d. BESI,PLASTIK

4. Daya tarik terkuat magnet terdapat pada bagian . . . a.tengah b. ujung c. tepi d. sisi 5. Gambar di samping termasuk jenis magnet adalah... a.jarum b. batang c. silinder d. ladam 6. Pola-pola garis yang dibentuk oleh serbuk besi ketika didekatkan dengan magnet merupakan .... a. garis gaya magnet b. garis gaya gesekan c. kutub magnet d. garis arah magnet 7. Apabila kutub magnet yang tidak senama di dekatakan maka akan ... a. tarik menarik b. tolak menolak c. diam d. menempel

209

8. Bagian magnet yang mempunyai daya tarik terkuat adalah ... a. tepi b. ujung c. tengah d. dalam 9. KERTAS KAYU MEJA

KURSI

berdasarkan benda di atas, yang dapat ditembus magnet adalah.... a. kertas b. kayu c. meja d. kursi 10. Di bawah ini yang tidak dapat ditembus magnet adalah.... a. kayu b. kertas c. kain d. triplek II. jawalah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan sifat-sifat magnet ! 2. Apabila kamu mendekatkan dua buah magnet, magnet A dengan kutub utara dan magnet B dengan kutub selatan , apa yang akan terjadi ?jelaskan alasanmu! 3. perhatikan kertas apabila di atas kertas diberi paku, dan di bawah kertas diberi magnet, apabila magnet tersebut digerakan apa yang akan terjadi ? jelaskan jawabanmu ! 4. Jelaskan mengapa magnet dapat tolak menolak apabila di dekatkan ! 5. Jelaskan mengapa magnet dapat menarik benda tertentu ! -Selamat Mengerjakan-

210

Kunci jawaban I. Soal Pilihan Ganda 1. C 2. A 3. A 4. B 5. B 6. A 7. A 8. B 9. A 10. A II. Soal Uraian 1. sifat-sifat magnet : dapat menarik benda logam tertentu, gaya tarik terbesar berada pada kutubnya, selalu menunjukan arah utara dan selatan bilatergantung bebas, memiliki dua kutub, dan tarik menarik bila tak sejenis. 2. tarik menarik karena apabila kutub yang tidak senama di dekatkan akan tarik menarik. 3. paku yang terdapat di atas kertas akan ikut bergerak mengikuti arah gerak magnet. 4. magnet dapat tolak menolak apabila didekatkan dengan kutub yang sejenis 5. magnet dapat menrik suatu benda karena magnet memiliki daya tarik magnet di medan magnet.

211

PEDOMAN PENSKORAN Nama sekoalah : SD Negeri Tambakaji 03 Semarang Mata pelajaran : IPA Kelas/ semester : V / II Standar Kompetensi : Memahami hubungan gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) PEDOMAN PENILAIAN I. Skor 0 jika jawaban salah atau jawaban dikosongi, menjawab 2 atau lebih skor 1 jika jawaban benar II. Skor 0 jika dikosongi skor 1 jika dijawab tetapi salah

JENIS SOAL

NOMER TINGKAT SOAL KOGNITIF I. PILIHAN 1 C1 GANDA 2 C1 3 C1 4 C2 5 C1 6 C2 7 C1 8 C1 9 C2 10 C1 II. URAIAN 1 C2 2 C4 3 C4 4 C2 5 C2 JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 24

Nilai=

SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 2 2

212

Sintak pembelajaran menggunakan model inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengkuti langkah-langkah sebagai berikut (Sanjaya, 2007:201 – 205) : 1) Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. 2) Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4) Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

213

Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Satuan Pendidikan : SD Negeri Tambakaji 03 semarang Mata Pelajaran

: IPA

Kelas/Semester

: V/II

Alokasi waktu

: 2x 35 menit

III. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. II.

Kompetensi Dasar 5.7 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

III. Indikator 5.1.1 Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan seharihari 5.1.2 Membuat magnet IV.

Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan video pengunaan magnet dan kehidupan sehari-hari, siswa dapat memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. 2.

Melalui percobaan langsung secara berkelompok, siswa dapat membuat magnet dengan tepat.

Karakter yang diharapkan : rasa ingin tahu (curiousness), menghargai prestasi (appreciative), dan tangung jawab (partner relation). V.

Materi Gaya Magnet

VI. Model dan media Model Pembelajaran : Inkuiri Metode

: diskusi

Media

: gambar dan alat percobaan

214

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan pra pembelajaran (5 menit) a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan media dan bahan ajar yang akan digunakan c. Berdoa d. presensi 2. Kegiatan Awal (10 menit) e. Guru melaksanakan apersepsi “anak-anak pernah melihat dinamo sepeda? “ f. Guru menjelaskan langkah pembelajaran inkuiri g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran h. Guru memotivasi siswa 4. Kegiatan inti (40 menit) Langkah pembelajaran

Tahap

a. Siswa mengamati gambar slide powerpoint yang ditunjukan guru (eksplorasi) b. Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang penggunaan gaya magnet untuk kehidupan sehari-hari (eksplorasi).

Menyajikan pertanyaan atau masalah

c. Siswa memikirkan jawaban secara individual (eksplorasi). d. Siswa diberikan kesempatan untuk mencurahkan pendapat dalam bentuk hipotesis. (eksplorasi). e. Guru membimbing siswa dalam menentukan

Membuat hipotesis

hipotesis yang relevan dengan permasalahan (eksplorasi). f. Siswa diminta berkelompok (elaborasi)

Merancang

g. Siswa berdiskusi secara berkelompok

percobaan

215

dengan bimbingan guru (elaborasi). h. Siswa menentukan langkah-langkah percobaan sendiri (elaborasi). i. Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi kelompok (elaborasi). j. Siswa diajak untuk pengamatan dalam percobaan secara berkelompok (elaborasi). k. Siswa melakukan percobaan mengenai

Melakukan

pembuatan magnet (elaborasi).

percobaan

l. Guru membimbing siswa selama melakukan

untuk

pengamatan. (elaborasi).

memperoleh

m. Siswa mencatat hasil pengamatan mereka

informasi

sebagai tugas kelompok (elaborasi).

n. Secara berkelompok siswa diberi kesempatan menganalisis hasil pengamatan

Mengumpulkan

mereka (elaborasi). o. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengolahan data

dan menganalisis data

yang terkumpul (konfirmasi) p. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (konfirmasi). q. Siswa menyimpulkan hasil diskusi (konfirmasi). r. Guru memberikan penguatan (konfirmasi). s. Guru memberikan umpan balik pada siswa (konfirmasi). Kegiatan akhir (20 menit) i. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran. j. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru. k. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

Membuat kesimpulan

216

VIII. Sumber Ajar a. Kurikulum Standar Isi b. Silabus Pembelajaran kelas V semester II SDN Tambakaji 03 c. Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. d. Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. e. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada. IX.

Evaluasi a. Jenis tes

: tertulis

b. Prosedur tes

: awal dan akhir

c. Bentuk tes

: pilihan ganda dan esai

d. Instrumen tes : Soal pilihan ganda dan isian Semarang, Maret 2013 Kolaborator

Peneliti,

Asnawi, S.Pd

Fembriani

NIP.195505051982011007

NIM. 1401409006 Mengetahui,

Kepala sekolah SDN Tambakaji 03

217

MATERI AJAR Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.8 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) A.

PENGERTIAN MAGNET Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan

magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. B. SIFAT-SIFAT MAGNET Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut : 1.

Dapat menarik benda logam tertentu.

2.

Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.

3.

Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.

4.

Memiliki dua kutub.

5.

Tarik menarik bila tak sejenis.

C. Membuat magnet Magnet berasal dari kata "magnesia" yang merupakan nama sebuah daerah kecil di Asia. Orang yang pertama kali menemukan magnet adalah Magnus. Pada saat itu tongkatnya tertarik oleh batuan. Batu itulah yang kemudian dinamakan

218

magnet. Seiring dengan teknologi yang semakin maju, maka dibuatlah magnet buatan. Bahan yang dapat dibuat untuk membuat magnet adalah besi atau baja. Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet namun kemagnetannya cepat hilang. Baja sangat sukar dibuat magnet. Namun demikian, kemagnetannya lebih tahan lama dibandingkan dengan magnet yang dibuat dari besi. Terdapat beberapa cara dalam pembuatan magnet di antaranya adalah cara induksi, menggosok, dan mengalirkan arus listrik. 1) Cara induksi Magnet dapat dibuat dengan cara induksi, yaitu mendekatkan atau menempelkan magnet pada benda yang akan dijadikan sebagai magnet, contohnya paku. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menarik benda-benda magnetis lainnya, contohnya jarum atau paku payung.

2) Cara Menggosok Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok benda yang akan dijadikan magnet dengan magnet batang yang kita miliki atau terdapat di sekolah. Untuk mendapatkan magnet dengan cara menggosok, lakukanlah langkah-langkah berikut ini. a) Letakkan sebatang besi atau baja yang akan dijadikan magnet di atas meja. b) Gosokkan salah satu kutub magnet pada besi atau baja tersebut dengan kuat dan searah. c) Lakukan gosokkan tersebut berulang-ulang. Semakin lama menggosok maka semakin kuat kemagnetannya.

219

3) Mengalirkan arus listrik Untuk membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik, kita membutuhkan paku yang cukup besar, kawat kumparan, dan batu baterai sebagai sumber arus listriknya. Perhatikan cara pembuatan magnet dengan mengalirkan arus listrik berikut ini! a) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat b) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai. c) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan paku payung akan menempel pada paku.

D. Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari Pernahkah kamu melihat dinamo mobil mainan atau dinamo yang terdapat di sepeda? Dinamo merupakan salah satu alat yang menggunakan magnet di dalamnya. Alat lain dalam kehidupan sehari-hari yang juga menggunakan magnet di antaranya adalah pengunci kotak pensil atau tas, kompas, speaker radio, mikrofon, antena pada mobil remot kontrol, dan alarm pengaman mobil. Magnet juga digunakan pada alat-alat berat untuk mengangkut bendabenda dari besi. Magnet tersebut berasal dari aliran listrik oleh karena itu disebut elektromagnet. Jika tidak ada aliran listrik maka sifat kemagnetannya akan hilang.

220

MEDIA A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengetahui Daya Tembus Gaya Magnet

221

LEMBAR KERJA SISWA III A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengetahui Daya Tembus Gaya Magnet D. Alat dan Bahan 1. magnet batang 2. paku 3. kawat kumparan E. Langkah percobaan 1. buatlah magnet dengan cara induksi / menggosok / mengaliri arus listrik 2. tuliskan langkah-langkah percobaan yang kalian lakukan 3. tuliskan kesimpulan

222

KISI-KISI EVALUASI A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

No

Indikator

1.

Memberi

Materi contoh Gaya magnet

penggunaan magnet

gaya

Aspek

Bentuk soal

Nomor Soal

C1, C2, Pilihan ganda

1,2,7,10

C4

Isian singkat

3,4

C1, C2,

Pilihan ganda

3,4,5,6,8,9

C4,C5

Isian singkat

1,2,5

dalam

kehidupan sehari-hari 2.

Membuat magnet

Gaya magnet

223

Soal Evaluasi Siklus III I. Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (X)! 1. Apabila dua kutub yang sama di dekatkan maka akan ... a. tolak-menolak b. tarik-menarik c. diam d. menempel 2. kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan karena menunjuk arah... a. ketinggian tanah b. magnet bumi c. suhu udara d. arah angin

3. Pembuatan magnet seperti gambar di samping yaitu dengan cara ... a. induksi b. gosokan c. dialiri arus listrik d. konduksi 4. Pembuatan magnet secara induksi menghasilkan magnet yang bersifat ... a. tetap b. kuat c. sementara d. kekal 5. Magnet dapat dibuat dengan tiga cara kecuali... a. menginduksi b. menggosok c. memanaskan d. mengalirkan arus listrik

6. a. induksi b. menggosok

Pembuatan magnet seperti gambar di samping disebut...

224

c. memanaskan d. mengaliri arus listrik 7. Magnet yang berasal dari aliran arus listrik di sebut ... a. elektromagnet b. automagnet c. magnet d. mikromagnet

8. Pembuatan magnet seperti gambar di samping yaitu pembuatan magnet dengan cara ... a. gosokan b. mengalirkan arus listrik c. induksi d. konduksi 9. Di bawah ini yang termasuk benda yang menggunakan magnet adalah.... a. uang logam b. plastik c. dinamo sepeda d. kertas 10. Di bawah ini dalm kehidupan sehari-hari tidak menggunakan magnet yaitu... a. dinamo sepeda b. kipas angin c. bel listrik d. speaker II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Bagaimana cara kerja Kompas? jelaskan !

2. Uraikanlah langkah-langkah membuat magnet seperti gambar di samping ! 3. Buktikanlah magnet dapat berasal dari aliran listrik !

4. Perhatikan gambar di samping, bagian mana dari benda tersebut yang menggunakan magnet !

5.

Uraikanlah Pembuatan magnet seperti gambardi samping !!! -Selamat Mengerjakan-

225

Kunci jawaban I. Soal Pilihan Ganda 1. A 2. B 3. C 4. C 5. C 6. B 7. A 8. C 9. C 10. B II. Soal uraian 1. kompas selalu menunjukan arah utara dan selatan, atau menunjukan kutub utara bumi dan kutub selatan bumi. 2. a) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat b) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai. c) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan paku payung akan menempel pada paku. 3. dapat dibuktikan dengan cara membuat magnet yaitu elektromagnet atau mengalirkan arus listrik. 4. pintu 5. menggosok : a) Letakkan sebatang besi atau baja yang akan dijadikan magnet di atas meja. b) Gosokkan salah satu kutub magnet pada besi atau baja tersebut dengan kuat dan searah. c) Lakukan gosokkan tersebut berulang-ulang. Semakin lama menggosok maka semakin kuat kemagnetannya.

226

PEDOMAN PENSKORAN Nama sekoalah : SD Negeri Tambakaji 03 Semarang Mata pelajaran : IPA Kelas/ semester : V / II Standar Kompetensi : Memahami hubungan gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) PEDOMAN PENILAIAN I. Skor 0 jika jawaban salah atau jawaban dikosongi, menjawab 2 atau lebih skor 1 jika jawaban benar II.Skor 0 jika dikosongi skor 1 jika dijawab tetapi salah JENIS SOAL

NOMER TINGKAT SOAL KOGNITIF I.PILIHAN 1 C1 GANDA 2 C1 3 C1 4 C2 5 C1 6 C2 7 C1 8 C1 9 C2 10 C1 II.URAIAN 1 C4 2 C4 3 C5 4 C2 5 C4 JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 30 Nilai=

SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 5 3 4

227

Sintak pembelajaran menggunakan model inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengkuti langkah-langkah sebagai berikut (Sanjaya, 2007:201 – 205) : 1) Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. 2) Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4) Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran ini mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

228

Lampiran 4 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Judul : “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Inkuri Berbasis Audiovisual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”. Alat/Instru No

Variabel

Indikator

Sumber

men

Data

pengumpu l data

1

Keterampilan

1. Melakukan pra pembelajaran a. siswa

guru dalam

(ketrampilan

pengajaran

pelajaran)

IPA melalui

c. Catatan

2. Membuka

model

(ketrampilan

pembelajaran

pelajaran)

inkuiri

membuka b. Foto

b. kamera digital

membuka d. video

c. catatan lapangan

berbasis

akan

dipecahkan

audiovisual

(ketrampilan bertanya)

siswa

4. Membimbing siswa membuat hipotesis

(ketrampilan

menggunakan variasi) 5. Membimbing

siswa

membentuk

kelompok

(ketrampilan

mengelola

kelas) 6. Memberikan

kesempatan

kepada siswa

menentukan

langkah-langkah

percobaan

membimbing

kelompok kecil atau diskusi) 7. Membimbing

observasi

pelajaran lapangan

3. Menyajikan masalah yang

(ketrampilan

a. Lembar

siswa

229

melakukan

percobaan

(ketrampilan

membimbing

kelompok kecil atau diskusi) 8. Membimbing

siswa

mengumpulkan

dan

menganalisis

data

(ketrampilan menjelaskan) 9. Membimbing siswa membuat kesimpulan

(ketrampilan

menjelaskan) 10. Memberikan balikan respon terhadap

jawaban

(ketrampilan

siswa

memberikan

penguatan) 11)Menutup

pelajaran

(ketrampilan

menutup

pelajaran) 2

Aktivitas siswa

diri a. guru

a. lembar

dalam

menerima pelajaran (listening b. foto

observasi

pembelajaran

activities)

b. kamera

IPA melalui model inkuiri berbasis audiovisual

1. Mempersiapkan

c. catatan

2. Memperhatikan

penjelasan lapangan

guru (listening activities) 3. Keaktifan

siswa

dalam

bertanya (oral activities) 4. Keaktifan

siswa

dalam

menjawab (oral activities) 5. Ketertiban

siswa

mengikuti

dalam

pembelajaran

dengan model pembelajaran inkuiri

(oral

activities,

listening

activities,

motor

digital c. catatan lapangan

230

activities, mental activities) 6. Keaktifan

siswa

dalam

kelompok (oral activities) 7. Membuat

kesimpulan

(writing

activities,

mental

activities)

3

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model inkuiri berbasis audiovisual

1. Mengidentifikasi jenis-jenis magnet

a.Tes tertulis

2. Mengelompokan contoh benda-benda magnetis 3. Mengelompokan contoh benda-benda tidak magnetis 4. Mengidentifikasi sifat-sifat magnet 5. Menunjukkan kekuatan gaya magnet

a. siswa

dalam

beberapa

menembus

benda

melalui

percobaan 6. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari 7. Membuat magnet

231

Lampiran 5 PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KISI-KISI KETRAMPILAN GURU Ketrampilan Dasar

Pembelajaran IPA

Indikator keterampilan

Mengajar

dengan Model

guru dalam Pembelajaran

Pembelajaran Inkuiri

IPA dengan Model pembelajaran Inkuiri berbasis audiovisual

1. Keterampilan membuka

1. dan

Tahap Orientasi,

2. Melakukan

pra

Guru

pembelajaran

menutup

menyampaikan

(ketrampilan

pelajaran.

inti

materi

dan

pelajaran)

yang

3. Membuka

2. Keterampilan

kompetensi

bertanya..

ingin dicapai

(ketrampilan

Tahap

pelajaran)

3. Keterampilan

2.

menjelasakan.

merumuskan

4. Keterampilan

membuka

pelajaran membuka

4. Menyajikan

masalah

masalah,

yang akan dipecahkan

menggunakan

Guru menyajikan

siswa

variasi.

masalah

bertanya)

5. Keterampilan

akan

mengelola kelas.

yang

dipecahkan

(ketrampilan

5. Membimbing

siswa

siswa

membuat

Tahap

(ketrampilan

membimbing

merumuskan

menggunakan variasi)

diskusi kelompok

hipotesis,

kecil.

Guru

membentuk

membimbing

(ketrampilan mengelola

siswa

kelas)

6. Keterampilan

3.

7. Keterampilan mengajar kelompok

kecil

dan perseorangan. 8. Keterampilan

6. Membimbing

membuat

hipotesis 4.

hipotesis

siswa kelompok

7. Memberikan

Tahap

kesempatan

kepada

mengumpulkan

siswa

data,

langkah-langkah

menentukan

232

memberi

Guru

percobaan (ketrampilan

penguatan

membimbing

membimbing kelompok

siswa membentuk

kecil atau diskusi)

kelompok 5.

8. Membimbing

Guru memberikan

melakukan

kesempatan pada

(ketrampilan

siswa menentukan

membimbing kelompok

langkah-langkah

kecil atau diskusi)

percobaan 6.

7.

siswa

Guru

mengumpulkan

dan

membimbing

menganalisis

data

siswa melakukan

(ketrampilan

percobaan

menjelaskan)

Tahap

menguji

10. Membimbing

hipotesis,

membuat

Guru

(ketrampilan

membimbing

menjelaskan)

siswa kesimpulan

11. Memberikan

balikan

mengumpulkan

respon terhadap jawaban

dan menganalisis

siswa

data

memberikan penguatan)

Tahap

(ketrampilan

12. Menutup

merumuskan

(ketrampilan

kesimpulan,

pelajaran)

Guru membimbing siswa

membuat

kesimpulan 9.

percobaan

9. Membimbing

siswa

8.

siswa

Guru menutup pelajaran

pelajaran menutup

233

Lampiran 6 PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KISI-KISI AKTIVITAS SISWA Indikator aktivitas siswa

Aktivitas siswa

2. Visual

Pembelajaran IPA

dalam Pembelajaran IPA

dengan Model

dengan Model

Pembelajaran

pembelajaran Inkuiri

Inkuiri

berbasis audiovisual

activities, 1. Tahap Orientasi,

1. Mempersiapkan

diri

misalnya:

Siswa

menerima

mempelajari

memperhatikan

(listening activities)

gambar,demonstasi,pe

penjelasan guru

rcobaan

atau 2. Tahap merumuskan

eksperimen. 3. Oral misalnya:

masalah,

Siswa

activities,

mengidentifikasi

bertanya,

masalah

memberikan mengeluarkan

hipotesis,

pendapat dan diskusi.

siswa

4. Listening

activities,

misalnya:

penjelasan

guru,

membuat

hipotesis

menjawab

(oral

dengan

model

pembelajaran

inkuiri

membentuk

menentukan

(oral activities, listening activities,

motor

langkah-langkah

activities,

mental

percobaan

activities)

laporan, mengerjakan 6. siswa tes, mengisi angket.

activities)

data,

5. siswa

menulis

(oral

mengikuti pembelajaran

kelompok

misalnya:

3. Keaktifan siswa dalam

mengumpulkan

penjelasan kelomppok

activities,

(listening activities)

5. Ketertiban siswa dalam

siswa

5. Writing

guru

activities)

mendengarkan

lain

penjelasan

4. Keaktifan siswa dalam

4. Tahap

mendengarkan

2. Memperhatikan

bertanya

saran, 3. Tahap merumuskan

pelajaran

melakukan 6. Keaktifan siswa dalam

percobaan

kelompok

(oral

234

6. Motor

activities, 7. Tahap

menguji

activities)

misalnya: melakukan

hipotesis,

percobaan

siswa

(writing

mengumpulkan dan

mental activities)

atau

eksperimen 7. Mental

activities,

menganalisis data

misalnya: mengingat, 8. Tahap merumuskan menganalisis,memeca

kesimpulan,siswa

hkan soal.

membuat

8. Emotional

activities,

misalnya:

minat.

gembira,

berani,

bergairah

kesimpulan

7. Membuat

kesimpulan activities,

235

Lampiran 7

LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan .... siklus ....

Nama SD

: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang

Kelas/ semester

: V/ II

Materi

: gaya magnet

Nama Guru

:

Hari/Tanggal

:

Petunjuk 1. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! 2. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul Check Indikator 1.Melakukan kegiatan

Deskriptor

()

1. Menyiapkan media pra 2. Menyiapkan bahan ajar

pembelajaran

3. Mengkondisikan siswa

(Keterampilan

4. Melakukan presensi

membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan membuka

1. Bertanya tentang materi yang lalu 2. Menyampaikan pembelajaran

tujuan

Skor Penilaian Skor (1)

(2)

(3)

(4)

236

Pelajaran).

3. Memotivasi siswa 4. Melakukan apersepsi

3. Menyajikan

1. Mengajukan pertanyaan

masalah

kepada

(ketrampilan

materi

bertanya)

siswa

seputar

2. Mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari 3. Memberikan permasalahan

berkaitan

dengan materi 4. Memberikan permasalahan

yang

mengandung teka-teki 4.Membimbing

1. Memusatkan

siswa

siswa membuat

pada tujuan dan topik

hipotesis

permasalahan

(ketrampilan

2. Menjelaskan

masalah

menggunakan

untuk

menghindari

variasi)

kesalahpahaman 3. Menyajikan

materi

sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Membimbing membuat

siswa hipotesis

yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok

1. Membentuk

kelompok

secara heterogen. 2. Menentukan

jumlah

237

(ketrampilan

anggota

untuk

mengelola kelas)

kelompok

setiap

3. Menempatkan siswa ke dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan

1. Menentukan pada

siswa menentukan langkah-langkah

percobaan

berdasarkan permasalahan hipotesis 2. Memberikan

gambaran

percobaan

garis besar yang harus

(ketrampilan

diamati dalam percobaan

membimbing kelompok

3. Mengamati kecil)

kegiatan

siswaa

dalam

mementukan

langkah-

langkah percobaan 4. Membimbing

masing-

masing kelompok dalam menentukan

langkah-

langkah percobaan 7.Membimbing

1. Memusatkan

siswa

siswa

melakukan

kelompok

percobaan

2. Membimbing

(ketrampilan membimbinga kelompok kecil)

perhatian

dalam

diskusi

siswa

dalam kelompok 3. Membimbing kelompok yang

belum

dalam percobaan

paham

melaksanakan

238

4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS 8. Membimbing siswa

1. Mengadakan pendekatan secara pribadi

mengumpulka n

dan

menganalisis data

2. Mengorganisasi untuk

siswa

mengumpulkan

data 3. Membimbing

(ketrampilan menjelaskan)

siswa

menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis

data

tentang

permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat kesimpulan

1. Membimbing

siswa

membuat kesimpulan 2. Membuat

(ketrampilan

hasil

menjelaskan)

siswa

kesimpulan

belajar

bersama

3. Memberikan

umpan

balik pada siswa 4. Melakukan tanya jawab tentang

materi

yang

belum diketahui siswa 10. Memberikan 1. Memberi balikan

respon

variabel

terhadap jawaban

kata

siswa

sekali “

penguatan dengan

“baik”,

kata“benar

(ketrampilan

2. Memberikan penguatan

memberikan

verbal dengan kalimat

penguatan)

misalnya,

“jawabanmu

239

benar sekali” 3. Memberikan penguatan gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan dengan

simbol

atau

benda 11.Menutup

1. Memberikan tes evaluasi

pelajaran

2. Memberikan

(ketrampilan menutup

refleksi

hasil belajar 3. Memberikan

pelajaran)

lanjut

tindak dengan

memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran

Kriteria Penilaian: Untuk

menghitung

skor

pengamatan

terhadap

keterampilan

guru

menggunakan perhitungan sebagai berikut : Skor maksimal

: 11 x 4 = 44

Skor minimal

: 11 x 1 = 11

Persentase

:

∑ ∑

Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44

n= (44 - 11 ) + 1

= 34

240

Q1

= kuartil pertama, letak Q1 = =

( n +2 )

( 34 + 2 ) = 9

Jadi Q1= 19

Q2

= median , letak Q2 = ( n + 1 ) =

x 34 = 17

Jadi Q2= 27 Q3

= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(102 + 2) = 26

Jadi Q3= 36

Q4= kuartil keempat = T = 44 Kriteria Ketuntasan

Kategori

36 ≤ skor ≤ 44

Sangat Baik

27 ≤ skor < 36

Baik

19 ≤ skor < 27

Cukup

11 ≤ skor < 19

Kurang (Herryanto, 2008:5.3)

241

Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus……Pertemuan…..

Nama siswa

:

Nama SD

:

Kelas

:

Pokok bahasan

:

Hari/ tanggal

:

Petunjuk a. Bacalah dengan cermat 7 indikator aktivitas siswa b. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan c. Berilah tanda (√) pada angka 1, 2, 3, atau 4 sesuai dengan deskriptor d. Skala penilaian untik masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul

No 1

Indikator

Skala penilaian

Deskriptor

1

Mempersiapkan diri

a. Berbaris di depan kelas

menerima pelajaran

b. Masuk ruang kelas

(listening activities)

c. Menempati

tempat

duduk masing-masing d. mengeluarkan alat tulis dan buku 2

Memperhatikan penjelasan guru

a. Tertib di tempat duduk masing-masing

2

3

4

242

(listening activities)

b. Membawa

alat

pelajaran c. Membawa

buku

sumber d. Sudah mempelajari materi di rumah 3

Keaktifan siswa dalam a. Siswa bertanya satu kali bertanya (oral

b. Siswa bertanya lebih

activities)

dari satu kali c. Pertanyaan siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan guru d. Sikap siswa yang baik dalam menyampaikan perttanyaan

4

Keaktifan siswa dalam

a.

Siswa

menjawab

menjawab (oral

pertanyaan satu kali

activities)

b.

Siswa

menjawab

pertanyaan lebih dari satu kali c.

Jawab

dengan

siswa

sesuai

pertanyaan

yang

diajukan d.

Siswa

aktif

dalam

memberikan pendapat 5

Ketertiban siswa

a. Siswa

mematuhi

dalam mengikuti

langkah-langkah

model

pembelajaran dengan

pembelajaran

inkuiri

243

model inkuiri (oral activities, listening

yang dijelaskan guru b. Siswa

mengidentifikasi

activities, motor

masalah dengan baik

activities, mental

c. Siswa membuat hipotesis

activities)

dengan benar d. Siswa menguji hipotesis

6

Keaktifan siswa dalam a. Siswa membagi peran kelompok (oral

dalam

mengerjakan

activities)

tugas kelompok b. Siswa dalam kelompok saling

membantu

mengerjakan tugas c. Siswa aktif memberikan pendapat d. Siswa

menyelesaikan

tugas kelompok 7

Membuat kesimpulan (writing activities)

a. Memberikan kesimpulan sesuai dengan materi b. Mengungkapkan materi yang dipelajari dengan kalimat jelas c. Siswa

bersama-sama

menyimpulkan materi d. Kesimpulan disampaikan pada

kelompok

lain

secara jelas

Kriteria Penilaian: Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal

: 7 x 4 = 28

244

Skor minimal

: 7x1=7

Persentase

:

∑ ∑

Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28

n = (28 - 7 ) + 1 = 22

Q1

= kuartil pertama, letak Q1 = =

( n +2 )

( 22 + 2 ) = 6

Jadi Q1= 12

Q2

= median , letak Q2 = ( n + 1 ) =

x 22 = 11

Jadi Q2= 17

Q3

= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(66 + 2) = 17

Jadi Q3= 23 Q4= kuartil keempat = T = 28

Kriteria Ketuntasan

Kategori

Nilai

23 ≤ skor ≤ 28

Sangat Baik

A

17 ≤ skor < 23

Baik

B

12 ≤ skor < 17

Cukup

C

7 ≤ skor < 12

Kurang

D

(Herryanto, 2008:5.3)

245

Lampiran 9 CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA DAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan ……….. Siklus ………. Nama Siswa

:

Kelas/Semester

: V/II

Hari/tanggal

:

Petunjuk

: catatlah keadaan lapangan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya !

……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Observer

(

)

246

Lampiran 10

LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan I siklus I Nama SD

: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang

Kelas/ semester

: V/ II

Materi

: gaya magnet

Nama Guru

: Fembriani

Hari/Tanggal

: Rabu/6 Maret 2013

Petunjuk A. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! B. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 desksriptor muncul Check Indikator

1.Melakukan kegiatan

Deskriptor

()

1. Menyiapkan media



Skor Penilaian (4 (1)

(2)

(3)



Skor

) 2

pra 2. Menyiapkan bahan ajar

pembelajaran

3. Mengkondisikan siswa

(Keterampilan

4. Melakukan presensi



membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan

1. Bertanya tentang materi  yang lalu 2. Menyampaikan

membuka

pembelajaran

Pelajaran).

3. Memotivasi siswa

tujuan 

4. Melakukan apersepsi





3

247

4. Menyajikan

1. Mengajukan pertanyaan 

masalah

kepada

(ketrampilan

materi

bertanya)

siswa



3

seputar

2. Mengajukan pertanyaan  dan mengaitkan materi dengan

kehidupan

sehari-hari 

3. Memberikan permasalahan berkaitan dengan materi 4. Memberikan permasalahan

yang

mengandung teka-teki 4.Membimbing

1. Memusatkan siswa pada 

siswa membuat

tujuan

hipotesis

permasalahan

(ketrampilan

dan



2



2

topik

2. Menjelaskan

masalah

menggunakan

untuk

menghindari

variasi)

kesalahpahaman materi 

3. Menyajikan

sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Membimbing

siswa

membuat hipotesis yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok

1. Membentuk

kelompok 

secara heterogen. 2. Menentukan

jumlah

(ketrampilan

anggota

setiap

mengelola kelas)

kelompok

untuk

248

3. Menempatkan siswa ke  dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan

1. Menentukan pada

siswa menentukan langkah-langkah

percobaan 

permasalahan hipotesis 2. Memberikan

gambaran 

garis besar yang harus

(ketrampilan

diamati dalam percobaan

kelompok

3. Mengamati kecil)

3

berdasarkan

percobaan

membimbing



kegiatan

siswaa

dalam

mementukan

langkah-

langkah percobaan masing-  masing kelompok dalam

4. Membimbing

menentukan

langkah-

langkah percobaan 7.Membimbing

1. Memusatkan

siswa

siswa

melakukan

kelompok

percobaan

2. Membimbing

(ketrampilan membimbinga kelompok kecil)

perhatian 

dalam

diskusi siswa 

dalam kelompok 3. Membimbing kelompok yang

belum

dalam

paham

melaksanakan

percobaan 4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS



2

249

8. Membimbing siswa

1. Mengadakan pendekatan 



2

secara pribadi

mengumpulkan

2. Mengorganisasi

dan

untuk

menganalisis

data

data

siswa

mengumpulkan siswa 

3. Membimbing

(ketrampilan menjelaskan)

menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis

data

tentang

permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat

siswa 

1. Membimbing



3

membuat kesimpulan

kesimpulan

2. Membuat

kesimpulan 

(ketrampilan

hasil

bersama

menjelaskan)

siswa

belajar

umpan 

3. Memberikan balik pada siswa

4. Melakukan tanya jawab tentang

materi

yang

belum diketahui siswa penguatan 

10. Memberikan 1. Memberi balikan

respon

variabel

terhadap jawaban

kata

siswa

sekali “

dengan

“baik”,

kata“benar

(ketrampilan

2. Memberikan penguatan

memberikan

verbal dengan kalimat

penguatan)

misalnya,

“jawabanmu

benar sekali” 3. Memberikan penguatan



2

250

gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan  dengan

simbol

atau

benda 11.Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

1. Memberikan tes evaluasi 2. Memberikan





3

refleksi 

hasil belajar 3. Memberikan lanjut

tindak dengan

memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran



Jumlah skor

26

Rata-rata skor

2,3

Kategori

cukup

Kriteria Ketuntasan

Kategori

36 ≤ skor ≤ 44

Sangat Baik

27 ≤ skor < 36

Baik

19 ≤ skor < 27

Cukup

11 ≤ skor < 19

Kurang (Herryanto, 2008:5.3) Semarang, 6 Maret 2013 Observer,

Asnawi, S.Pd.

251

NIP. 19550505 198201 1 007

Lampiran 11

LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan II siklus II Nama SD

: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang

Kelas/ semester

: V/ II

Materi

: gaya magnet

Nama Guru

: Fembriani

Hari/Tanggal

: Rabu/12 Maret 2013

Petunjuk A. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! B. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul Check Indikator 1.Melakukan kegiatan

Deskriptor

()

1. Menyiapkan media



Skor Penilaian Skor (1)

(2)

(3)

(4)



3



3

pra 2. Menyiapkan bahan ajar

pembelajaran

3. Mengkondisikan siswa



(Keterampilan

4. Melakukan presensi



membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan

1. Bertanya tentang materi  yang lalu 2. Menyampaikan

membuka

pembelajaran

Pelajaran).

3. Memotivasi siswa

tujuan 

4. Melakukan apersepsi



252

3. Menyajikan 1. Mengajukan pertanyaan  masalah

kepada

(ketrampilan

materi

bertanya)

siswa



3

seputar

2. Mengajukan pertanyaan  dan mengaitkan materi dengan

kehidupan

sehari-hari 

3. Memberikan permasalahan berkaitan dengan materi 4. Memberikan permasalahan

yang

mengandung teka-teki 4.Membimbing

1. Memusatkan siswa pada 

siswa membuat

tujuan

hipotesis

permasalahan

(ketrampilan

dan



2

topik

2. Menjelaskan

masalah

menggunakan

untuk

menghindari

variasi)

kesalahpahaman materi 

3. Menyajikan

sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Membimbing

siswa

membuat hipotesis yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok

1. Membentuk

kelompok 

secara heterogen. 2. Menentukan

(ketrampilan

anggota

mengelola kelas)

kelompok

untuk

jumlah  setiap



3

253

3. Menempatkan siswa ke 

dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan

1. Menentukan pada

siswa menentukan langkah-langkah

percobaan 

2. Memberikan

3

gambaran 

(ketrampilan

diamati dalam percobaan 3. Mengamati kecil)



permasalahan hipotesis

garis besar yang harus

kelompok

3

berdasarkan

percobaan

membimbing



kegiatan

siswaa

dalam

mementukan

langkah-

langkah percobaan masing-  masing kelompok dalam

4. Membimbing

menentukan

langkah-

langkah percobaan 7.Membimbing

1. Memusatkan

siswa

siswa

melakukan

kelompok

percobaan

2. Membimbing

(ketrampilan

perhatian 

dalam

diskusi siswa 

dalam kelompok

3. Membimbing kelompok  yang belum paham kelompok kecil) membimbinga

dalam

melaksanakan

percobaan 4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS

254

8. Membimbing siswa

1. Mengadakan pendekatan 



3

secara pribadi

mengumpulkan dan

untuk

menganalisis

data

data

siswa 

2. Mengorganisasi

mengumpulkan

siswa 

3. Membimbing

(ketrampilan menjelaskan)

menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis

data

tentang

permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat

siswa 

1. Membimbing



4

membuat kesimpulan

kesimpulan

2. Membuat

kesimpulan 

(ketrampilan

hasil

bersama

menjelaskan)

siswa

belajar

umpan 

3. Memberikan balik pada siswa

4. Melakukan tanya jawab  tentang materi yang belum diketahui siswa penguatan 

10. Memberikan 1. Memberi balikan

respon

variabel

terhadap jawaban

kata

siswa

sekali “

dengan

“baik”,

kata“benar

(ketrampilan

2. Memberikan penguatan

memberikan

verbal dengan kalimat

penguatan)

misalnya,

“jawabanmu

benar sekali” 3. Memberikan penguatan



2

255

gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan  dengan

simbol

atau

benda 11.Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

1. Memberikan tes evaluasi 2. Memberikan





3

refleksi 

hasil belajar 3. Memberikan lanjut

tindak dengan

memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran



Jumlah skor

32

Rata-rata skor

2,9

Kategori

Baik

Kriteria Ketuntasan

Kategori

36 ≤ skor ≤ 44

Sangat Baik

27 ≤ skor < 36

Baik

19 ≤ skor < 27

Cukup

11 ≤ skor < 19

Kurang (Herryanto, 2008:5.3) Semarang, 6 Maret 2013 Observer,

Asnawi, S.Pd. NIP. 19550505 198201 1 007

256

Lampiran 12

LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan III siklus III Nama SD

: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang

Kelas/ semester

: V/ II

Materi

: gaya magnet

Nama Guru

: Fembriani

Hari/Tanggal

: Rabu/19 Maret 2013

Petunjuk A. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! B. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul Check Indikator

Deskriptor

()

1. Menyiapkan media



pra 2. Menyiapkan bahan ajar



pembelajaran

3. Mengkondisikan siswa



(Keterampilan

4. Melakukan presensi



1.Melakukan kegiatan

Skor Penilaian Skor

(3 (4 (1)

(2)

)

) 

4

membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan

1. Bertanya tentang materi  yang lalu 2. Menyampaikan

membuka

pembelajaran

Pelajaran).

3. Memotivasi siswa

tujuan 

4. Melakukan apersepsi





3

257

3. Menyajikan 1. Mengajukan pertanyaan  masalah

kepada

(ketrampilan

materi

bertanya)

siswa



4

seputar

2. Mengajukan pertanyaan  dan mengaitkan materi dengan

kehidupan

sehari-hari 

3. Memberikan permasalahan berkaitan dengan materi



4. Memberikan permasalahan

yang

mengandung teka-teki 4.Membimbing

1. Memusatkan siswa pada 

siswa membuat

tujuan

hipotesis

permasalahan

(ketrampilan

dan



3



3

topik masalah 

2. Menjelaskan

menggunakan

untuk

menghindari

variasi)

kesalahpahaman materi  sesuai dengan rencana

3. Menyajikan

pembelajaran 4. Membimbing

siswa

membuat hipotesis yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok

1. Membentuk

kelompok 

secara heterogen. 2. Menentukan

(ketrampilan

anggota

mengelola kelas)

kelompok

untuk

jumlah  setiap

258

3. Menempatkan siswa ke 

dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan

1. Menentukan pada

siswa menentukan langkah-langkah

percobaan 

permasalahan hipotesis 2. Memberikan

gambaran 

garis besar yang harus

(ketrampilan

diamati dalam percobaan

kelompok

siswaa

kegiatan  dalam

mementukan

langkah-

3. Mengamati kecil)

4

berdasarkan

percobaan

membimbing



langkah percobaan 4. Membimbing

masing-  masing kelompok dalam menentukan

langkah-

langkah percobaan 7.Membimbing

1. Memusatkan

siswa

siswa

melakukan

kelompok

percobaan

2. Membimbing

(ketrampilan

perhatian 

dalam

diskusi siswa 

dalam kelompok

3. Membimbing kelompok  yang belum paham kelompok kecil) membimbinga

dalam

melaksanakan

percobaan 4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS



3

259

8. Membimbing siswa

1. Mengadakan pendekatan 



4



4

secara pribadi

mengumpulkan dan

untuk

menganalisis

data

data

siswa 

2. Mengorganisasi

mengumpulkan

siswa 

3. Membimbing

(ketrampilan menjelaskan)

menganalisis data 4. Membantu siswa dengan  memberikan garis besar analisis

data

tentang

permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat

siswa 

1. Membimbing

membuat kesimpulan

kesimpulan

2. Membuat

kesimpulan 

(ketrampilan

hasil

bersama

menjelaskan)

siswa

belajar

umpan 

3. Memberikan balik pada siswa

4. Melakukan tanya jawab  tentang materi yang belum diketahui siswa penguatan 

10. Memberikan 1. Memberi balikan

respon

variabel

terhadap jawaban

kata

siswa

sekali “

dengan

“baik”,

kata“benar

(ketrampilan

2. Memberikan penguatan

memberikan

verbal dengan kalimat

penguatan)

misalnya,

“jawabanmu

benar sekali” 3. Memberikan penguatan 



3

260

gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan  dengan

simbol

atau

benda 11.Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

1. Memberikan tes evaluasi 2. Memberikan





4

refleksi 

hasil belajar 3. Memberikan lanjut

tindak  dengan

memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran



Jumlah skor

39

Rata-rata skor

3,5

Kategori

Sangat Baik

Kriteria Ketuntasan

Kategori

36 ≤ skor ≤ 44

Sangat Baik

27 ≤ skor < 36

Baik

19 ≤ skor < 27

Cukup

11 ≤ skor < 19

Kurang (Herryanto, 2008:5.3) Semarang, 19 Maret 2013 Observer,

Asnawi, S.Pd. NIP. 19550505 198201 1 007

261

Lampiran 13 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

1 MKU 2 SRP 3 WKS 4 RDS 5 RIP 6 SLQ 7 RVO 8 ATP 9 RAP 10 TST 11 SLL 12 UFT 13 SRD 14 MPK 15 ZSY Jumlah

A 1 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 32

B 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 33

Indikator C D E 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 33 37 32

Rata-rata

2,1

2,2

2,2

No

Nama

Kategori

2,4

2,1

F 2 1 2 3 3 2 1 1 1 3 2 3 2 2 2 30

G 2 2 3 1 2 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 35

2

2,3

Jumlah 12 12 15 14 13 14 13 17 15 16 18 18 18 19 18 232 15,3

Katego ri Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup

CUKUP Keterangan :

A= Melakukan Pra Kegiatan (ketrampilan membuka pelajaran) B= Membuka pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) C= Menyajikan masalah yang akan dipecahkan siswa (ketrampilan bertanya) D= Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi) E= Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) F= Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) G= Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) H= Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan) I= Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) J= Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan menutup pelajaran) K= Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

262

Lampiran 14 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

1 MKU 2 SRP 3 WKS 4 RDS 5 RIP 6 SLQ 7 RVO 8 ATP 9 RAP 10 TST 11 SLL 12 UFT 13 SRD 14 MPK 15 ZSY Jumlah

A 1 3 1 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 32

B 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 2 4 3 40

Indikator C D E 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 44 41 44

Rata-rata

2,1

2,6

2,9

No

Nama

Kategori

2,7

2,5

F 2 3 4 3 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 46

G 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 50

Juml ah 17 18 19 21 18 17 16 23 19 22 23 20 24 22 23 297

3,06

3,3

15,3

Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Sangat baik

Baik

Baik

Keterangan : A= Melakukan Pra Kegiatan (ketrampilan membuka pelajaran) B= Membuka pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) C= Menyajikan masalah yang akan dipecahkan siswa (ketrampilan bertanya) D= Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi) E= Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) F= Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) G= Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) H= Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan) I= Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) J= Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan menutup pelajaran) K= Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

263

Lampiran 15 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus III

1 MKU 2 SRP 3 WKS 4 RDS 5 RIP 6 SLQ 7 RVO 8 ATP 9 RAP 10 TST 11 SLL 12 UFT 13 SRD 14 MPK 15 ZSY Jumlah

A 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54

B 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 52

Indikator C D E 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 50 53 51

Rata-rata

3,6

3,4

3,3

No

Nama

Kategori

3,5

3,4

F 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 54

G 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 56

Juml ah 24 24 24 26 24 22 25 25 24 27 25 24 25 26 15 370

3,6

3,7

24,5

Kategori Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik Keterangan :

A= Melakukan Pra Kegiatan (ketrampilan membuka pelajaran) B= Membuka pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) C= Menyajikan masalah yang akan dipecahkan siswa (ketrampilan bertanya) D= Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi) E= Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) F= Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) G= Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) H= Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan) I= Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) J= Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan menutup pelajaran) K= Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)

264

Daftar Nilai IPA

Lampiran 15

Siklus 1, siklus 2, siklus 3 Kelas V SDN Tambakaji 03

NO Urut

Nama

Mapel

: Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester

:V/1

Tahun Ajaran

: 2013/2014

KKM

: ≥ 62

Siklus 1 nilai

Keterangan Tidak

Siklus 2 Nilai

1

RAN

2

RCK

3

SSA

4

SRP

5

AMW

78,3

6

ATP

58,3

7

BAP

8

EHH

88,3

9

FAA

58,3

10

FM

78,3

Tuntas

88,3

11

JA

72,5

Tuntas

12

MAN

88,3

Tuntas

13

MS

52,5

52,5

52,5

58,3

58,3

58,3

tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas

Tidak tuntas

58,3

58,3

60,5

Siklus 3

keterangan

nilai

Keterangan

Tidak

58,3

Tidak

tuntas Tidak

tuntas 60,5

tuntas Tidak

Tidak tuntas

68,3

Tuntas

68,3

Tuntas

tuntas

68,3

tuntas

78,3

tuntas

70,5

Tuntas

Tidak

60,5

Tidak

58,3

tuntas

tuntas 78,3

Tuntas

tuntas

92,5

Tuntas

Tidak

68,3

Tuntas

tuntas

88,3

Tuntas

78,3

tuntas

88,3

Tuntas

88,3

tuntas

92,5

Tuntas

Tidak

60,5

Tidak

68,3

tuntas

88,3 58,3

58,3

tuntas

tuntas

Tuntas

265

14

MPK

82,5

15

MAG

58,3

16

MAM

17

MKU

18

PCD

19

RDL

20

RIP

78,3

21

RAP

58,3

22

RK

82,5

23

RAP

52,5

24

RVO

82,5

Tuntas

88,3

25

RDH

62,5

Tuntas

26

RDS

68,3

27

RZG

28

Tuntas Tidak tuntas

58,3

Tuntas

88,3

Tuntas

Tidak

60,5

Tidak

tuntas

Tuntas

78,3

Tuntas

88,3

Tuntas

82,5

Tuntas

tuntas

88,3

Tuntas

Tidak

68,3

Tuntas

tuntas

95,4

Tuntas

Tidak

68,3

Tuntas

tuntas

100

Tuntas

72,5

tuntas

95,4

Tuntas

Tuntas

72,5

tuntas

85,4

Tuntas

72,5

Tuntas

78,3

tuntas

88,3

Tuntas

SLS

88,3

Tuntas

88,3

tuntas

100

Tuntas

29

SQ

68,3

Tuntas

68,3

tuntas

78,3

Tuntas

30

TSA

62,5

Tuntas

78,3

tuntas

85,4

Tuntas

31

UFD

95,4

Tuntas

72,5

tuntas

88,3

Tuntas

32

WA

72,5

Tuntas

88,3

tuntas

95,4

Tuntas

58,3

58,3

52,5

tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas

58,3

60,5

68,3

60,5 78,3 58,3 88,3 58,3

Tidak

Tuntas 68,3

52,5

Tidak

82,5

tuntas Tidak tuntas tuntas Tidak tuntas

tuntas

tuntas

266

33

WKS

95,4

Tuntas

88,3

tuntas

95,4

Tuntas

34

ZSM

88,3

Tuntas

95,4

tuntas

100

Tuntas

DKR

62,5

Tuntas

95,4

tuntas

95,4

Tuntas

NK

72,5

Tuntas

88,3

tuntas

82,5

Tuntas

RNA

52,5

68,3

tuntas

82,5

Tuntas

85,4

Tuntas

100

Tuntas

78,3

Tuntas

35 36

37

Tidak tuntas

SR

68,3

Tuntas

88,3

tuntas

RI

95,4

Tuntas

100

tuntas

HRP

68,3

Tuntas

68,3

tuntas

38 39 40

Jumlah

2777

3019

3506

Rata-rata

69,42

75,47

87,65

Nilai tertinggi

95,4

100

100

Nilai terendah

52,5

58,3

58,3

Tuntas

24

29

35

Tidak tuntas

16

11

5

Presntase

60%

72,5%

87,5%

Hasil Belajar Siswa Siklus I No Interval 1 53-60 2 61-67 3 68-74 4 75-81 5 82-88 6 89-95 Jumlah Rata-rata Tuntas Tidak tuntas Prosentase Ketuntasan

F 16 3 8 3 7 3

xi 57 64 71 78 85 92

f . xi 912 192 568 234 595 276 2777 69,42 24 16 60%

267

No Interval 1 58-65 2 66-72 3 73-79 4 80-86 5 87-93 6 94-100 Jumlah Rata-rata Tuntas Tidak tuntas Prosentase Ketuntasan

Hasil Belajar Siswa Siklus II F xi f . xi 12 62 744 9 69 621 5 76 380 1 83 83 10 90 900 3 97 291 3019 75,45 29 11 72.5% Hasil Belajar Siswa Siklus III

No Interval 1 58-65 2 66-72 3 73-79 4 80-86 5 87-93 6 94-100 Jumlah Rata-rata Tuntas Tidak tuntas Prosentase Ketuntasan

F 5 7 4 6 9 9

xi 62 69 76 83 90 97

f . xi 310 483 532 498 810 873 3506 87,65 35 5 87,5% Semarang, Maret 2013

Mengetahui Guru Kelas V

Praktikan

Asnawi, S.Pd.

Fembriani

NIP. 195505051982011007

NIM. 1401409006

268

Lampiran 16 CATATAN LAPANGAN SIKLUS I

Hari, Tanggal : Rabu, 6 Maret 2013 Kelas

:V

Materi

: Gaya Magnet

Alokasi Waktu: 2x35 menit Pukul

:09.30– 11.40 WIB

Pada

saat

pembelajaran

berlangsung,

beberapa

siswa

kurang

memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru sehingga ketika guru memberikan pertanyaan, siswa belum bisa menjawab. Ketika berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis

yang

relevan,

ini

dikarenakan

siswa

belum

sepenuhnya

memperhatikan penjelasan guru. Untuk mengajukan pertanyaan yang diajukan guru, ada beberapa siswa yang berani, akan tetapi ada juga siswa yang malu-malu untuk menjawab. Ketika berkelompok, beberapa siswa belum rapi dalam mengerjakan LKS. Sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Pada saat kegiatan berkelompok, masih didominasi oleh siswasiswa tertentu saja. Dan ketika perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain tidak ada yang bertanya atau menanggapi jawaban. Ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus I baik aktivitas siswa maupun keterampilan guru. Kekurangan yang terdapat pada keterampilan guru diantaranya sebagai berikut: belum menimbulkan rasa ingin

269

tahu siswa serta belum memberi permasalahan yang mengandung teka-teki. Ketika diskusi kelompok berlangsung, guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. Gurur belum memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban siswa kurang maksimal. Ketika salah satu siswa menjawab pertanyaan, guru belum mengaitkan jawaban siswa tersebut dengan jawaban siswa lain. Observer,

Evi Purnamasari

270

Lampiran 18 CATATAN LAPANGAN SIKLUS II

Hari, Tanggal : Selasa, 12 Maret 2013 Kelas

:V

Materi

: Gaya Magnet

Alokasi Waktu: 2x35 menit Pukul

:09.30– 11.40 WIB

Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa belum mengetahui tugasnya dalam kelompok. Siswa belum berani bertanya pada guru jika ada materi pembelajaran yang belum dimengerti. Ketika berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis

yang

relevan,

ini

dikarenakan

siswa

belum

sepenuhnya

memperhatikan penjelasan guru. Ketika berkelompok, sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Beberapa siswa mempercayakan pada temannya yang lebih mampu dalam berdiskusi. Diakhir pembelajaran siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, serta masih banyak berdiskusi dengan teman. Ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus II untuk keterampilan guru. Kekurangan yang terdapat pada keterampilan guru diantaranya sebagai berikut: Pemberian tugas kelompok belum jelas sehingga ada siswa yang kurang aktif dalam diskusi. Ketika memberikan pertanyaan, guru kurang memberikan kesempatan pada siswa menunjukan tingkat pemahamannya terhadap

271

materi yang telah dijelaskan. Guru belum membimbing siswa menganalisis data, serta belum memandu siswa menghubungkan antara simpulan diskusi setiap kelompok untuk memperoleh simpulan akhir diskusi yang jelas. Observer,

Evi purnamasari

272

Lampiran 19 CATATAN LAPANGAN SIKLUS III Hari, Tanggal : Selasa, 19 Maret 2013 Kelas

:V

Materi

: Gaya Magnet

Alokasi Waktu: 2x35 menit Pukul

:09.30– 11.40 WIB Pada

saat

pembelajaran

berlangsung,

beberapa

siswa

sudah

memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru sehingga ketika guru memberikan pertanyaan, siswa bisa menjawab. Ketika berhipotesis siswa mampu berhipotesis yang relevan, dengan bimbingan guru.

Sebagian besar siswa mulai berani

menjawab pertanyaan yang dierikan guru. Ketika berkelompok siswa rapi dalam mengerjakan LKS. Sudah tidak ada lagi siswa gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Siswa saling membantu mengerjakan LKS yang ditugaskan guru. Dan ketika perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi jawaban. Guru mampu menimbulkan rasa ingin tahu siswa serta memberi permasalahan yang mengandung teka-teki. Ketika diskusi kelompok berlangsung, guru mampu mengelola kelas dengan baik. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban siswa maksimal. Observer,

Evi Purnamasari

273

Lampiran 20 DOKUMENTASI SIKLUS I

Siswa bersiap menerima pelajaran

Guru mengkondisikan siswa

Guru melakukan pra pembelajaran

Guru menyajikan masalah

Guru menyajikan materi

Siswa memperhatikan video materi

274

Guru membimbing siswa berhipotesis

Kegiatan diskusi kelompok

Siswa aktif dalam kelompok

Siswa membuat hipotesis sementara

Guru membimbing jalannya diskusi

membacakan hasil diskusi kelompok

275

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Guru bersama siswa membuat kesimpulan

Guru menutup pelajaran

276

DOKUMENTASI SIKLUS II

Guru mengkondisikan siswa

Guru melakukan apersepsi

Guru menyajikan materi

Guru menyajikan masalah

Siswa memperhatikan materi

277

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

Siswa melakukan percobaan

Siswa berkelompok mengerjakan LKS

Siswa membacakan hasil diskusi kelompok

siswa menanggapi hasil diskusi

278

Siswa menjawab pertanyaan

Guru memberi reward

Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini

279

Guru membagi evaluasi dan siswa mengerjakan

Guru menutup pelajaran

DOKUMENTASI SIKLUS III

Guru mengkondisikan siswa

280

Guru melakukan apersepsi

Guru menyajikan masalah

siswa membuat hipotesis

siswa berdiskusi kelompok

Siswa melakukan percobaan membuat magnet

281

Siswa mempresentasikan diskusi

hasil

siswa mengerjakan evaluasi

Guru menutup pelajaran

282 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN NGALIYAN SEKOLAH DASAR NEGERI TAMBAKAJI 03 Alamat : Jl. Raya Beringin TeIp. 8664727 Semarang SURAT KETERANGAN Nomor: ..................................

Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala SDN Tambakaji 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menerangkan bahwa: Nama

: FEMBRIANI

NIM

: 1401409006

Jurusan

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas

: Ilmu Pendidikan

Universitas

: Universitas Negeri Semarang

Telah melakukan penelitian di SDN Tambakaji 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dari tanggal 6 Maret sampai 19 Maret 2013 dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul ”PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG”. Demikian

surat

keterangan

ini

agar

dapat

digunakan

sebagaimana

mestinya.

Semarang, 19 Mei 2013 Kepala SD Negeri Tambakaji 03

283

PEMERINTAH KOTA SEMARANG UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGALIYAN

SD NEGERI TAMBAKAJI O3 JL. Raya Beringin TeIp. 8664727 Semarang

SURAT KETERANGAN NO.

/ / 2013

Yang bertandatangan dibawah ini: Nama

: Sukarsih, S.Pd

NIP

: 19541219 197701 2002

Jabatan

: Kepala Sekolah SD Negeri Tambakaji 03

Unit Kerja

: UPTD Pendidikan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

Menyatakan bahwa: Kelas

:V

Mata Pelajaran

: IPA

KKM

: 62

Merupakan benar-benar Kriteria Ketuntasan Minimal yang berlaku pada kelas tersebut SDN Tambakaji 03 Semarang. Demikian surat ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 06 Mei 2013 Kepala SD Negeri Tambakaji 03