dalam memahami materi sehingga nantinya berujung hasil belajar yang lebih .....
informasi dan teori belajar konstruktivisme, (c) teori belajar humanistik. Teori.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG
SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
OLEH FEMBRIANI 1401409006
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Fembriani
NIM
: 1401409006
Jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi
: Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
2013
Fembriani
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”, ditulis oleh Fembriani NIM 1401409030, telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada: hari
:
tanggal
: 2013
Semarang,
2013
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Sri Hartati. M.Pd.
Dra. Tri Murtiningsih. M.Pd.
NIP. 195412311983012001
NIP. 194811241975012001
Diketahui oleh Ketua Jurusan PGSD,
Dra. Hartati, M.Pd. NIP 195510051980122001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”, ditulis oleh Fembriani NIM 1401409006, telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Senin
tanggal
: 10 Juni 2013 Panitia Ujian Skripsi
Ketua,
Sekretaris,
Drs. Harjono, M.Pd NIP 195108011979031007
Drs.Moch. Ichsan, M.Pd. NIP 195006121984031001 Penguji Utama,
Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes NIP 195202211979032011 Penguji I,
Penguji II,
Dra. Sri Hartati. M.Pd.
Dra. Tri Murtiningsih. M.Pd.
NIP. 195412311983012001
NIP. 194811241975012001
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil dihadapi seseorang saat berusaha untuk sukses daripada posisi yang telah diraihnya dalam kehidupan (Booker T. Washingtong) Pendidikan adalah senjata yang paling mematikan, karena dengan itu anda dapat mengubah dunia (Nelson mandela) Tidak penting seberapa lambat anda berjalan, selama anda tidak berhenti (confucius) Jadilah seorang murid selama kamu masih memiliki sesuatu untuk dipelajari, dan itu berarti seumur hidupmu (Henry daherty)
PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus yang memberkati disetiap langkah kaki saya; 2. Bapak dan Ibuku atas doa, dukungan dan semangatnya;
v
PRAKATA Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui model Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dr. Agus Wahyudin, M.Si., PLT Rektor Universitas Negeri Semarang.
2.
Drs. Hardjono, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3.
Dra. Hartati, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ijin penelitian.
4.
Dra. Sri Hartati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Dra. Tri Murtiningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang dengan sabar meluangkan waktu memberikan bimbingan dan arahan yang berharga.
6.
Sutji Wardhayani, S.Pd, M.Kes., Dosen Penguji Utama Skripsi, yang telah menguji dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada peneliti.
7.
Sukarsih, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Tambakaji 03 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Asnawi, S.Pd, guru kelas V SDN Tambakaji 03 Semarang yang telah membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian. 9.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat karunia yang lebih
berlimpah dari Tuhan. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi peneliti, pembaca, maupun dunia pendidikan. Semarang, Mei 2013
Peneliti
vi
ABSTRAK Fembriani, 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Inkuiri Berbasis Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Sri Hartati, S.Pd., M.Pd., Pembimbing (2) Dra. Tri Murtiningsih, M.Pd. Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar yang mengkaji gaya magnet, dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis audiovisual. Hasil pengamatan pembelajaran di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran IPA sebagai berikut, guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif dan kurang manantang bagi siswa. guru belum mampu menyajikan masalah dan belum mampu membimbing siswa membuat hipotesis yang relevan, serta ketuntasan hasil belajar klasikal hanya mencapai 40%. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas tersebut peneliti menerapkan model Inkuri berbasis audiovisual. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dapat meningkatkan ketrampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar dalam pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar, serta hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas tiga siklus. Setiap siklus terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu perencanaan, pelaksanakan, pengamantan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskripstif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Keterampilan guru siklus I mendapatkan skor 26 kategori cukup, pada siklus II skor 32 kategori sangat baik, dan siklus III meningkat dengan skor 39 kategori sangat baik. (2) Aktivitas siswa siklus I mendapatkan skor 15.3 kategori cukup, pada siklus II skor 19.22 kategori baik, dan siklus III meningkat dengan skor 24.5 kategori sangat baik. (3) Ketuntasan belajar klasikal siswa siklus I 60% meningkat pada siklus II menjadi 77,5%, dan meningkat pada siklus III menjadi 87,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model Inkuiri dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkan simpulan tersebut, saran peneli¬ti adalah: model Inkuiri dapat memfasilitasi siswa belajar secara mandiri dan menarik perhatian siswa melalui desain tampilan yang menarik sehingga sangat baik jika diterapkan dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: kualitas pembelajaran ipa, inkuiri, media audiovisual.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...............................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN ..............................................................
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................
v
PRAKATA ................................................................................................
vi
ABSTRAK ................................................................................................
vii
DAFTAR ISI .............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xi
DAFTAR BAGAN .....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................
1
1.2. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH ............
10
1.3. TUJUAN PENELITIAN .....................................................................
13
1.4. MANFAAT PENELITIAN .................................................................
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI ................................................................................
15
2.1.1. Hakikat Belajar ……………………………………………………
15
2.1.2. Hakikat Pembelajaran .......................................................................
19
2.1.3. Teori Belajar......................................................................................
22
2.1.4. Kualitas Pembelajaran .......................................................................
26
2.1.3.1. Keterampilan Guru .........................................................................
31
2.1.3.2. Aktivitas Siswa ..............................................................................
36
2.1.3.3. Hasil belajar ...................................................................................
38
viii
2.1.5. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................
41
2.1.5.1. Pengertian IPA ...............................................................................
41
2.1.5.2. Pembelajaran IPA di SD ................................................................
46
2.1.6. Model Pembelajaran Inkuiri ..............................................................
51
2.1.7. Meia audiovisual ...............................................................................
61
2.7.8 Model Inkuiri dalam pembelajaran IPA di SD ..................................
64
2.2. KAJIAN EMPIRIS ..............................................................................
67
2.3. KERANGKA BERPIKIR ....................................................................
70
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN ....................................................................
71
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. RANCANGAN PENELITIAN ...........................................................
72
3.2. PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN ........................................
78
3.3. SUBJEK PENELITIAN ......................................................................
90
3.4. VARIABEL PENELITIAN ................................................................
90
3.5. TEMPAT PENELITIAN .....................................................................
91
3.6. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA .............................
91
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA ...............................................................
94
3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN .......................................................
103
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN .........................................................................
104
4.2. PEMBAHASAN .................................................................................
160
BAB V PENUTUP 5.1. SIMPULAN ........................................................................................
180
5.2. SARAN ...............................................................................................
181
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
183
LAMPIRAN ..............................................................................................
184
ix
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa…………………………………... Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%)……. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan data kualitatif .............................................. Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keterampilan Guru dalam Persen (%)…………….. Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Aktivitas Siswa dalam Persen (%)………………… Tabel 4.1 Data Keterampilan Guru Siklus I …………………………………… Tabel 4.2 Data Aktivitas Siswa Siklus I ………………………………………. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ………………………………………… Tabel 4.4 Data Keterampilan Guru Siklus II…………………………………... Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Siklus II ……………………………………… Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………………………... Tabel 4.7 Data Keterampilan Guru Siklus III………………………………….. Tabel 4.8 Data Aktivitas Siswa Siklus III ……………………………………... Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III ………………………………………. Tabel 4.10 Rekapitulsi Data Siklus I, II, III …………………………………… Tabel 4.11 Data Keterampilan Guru Siklus I, II, III ………………………….. Tabel 4.12 Data Aktivitas Siswa Siklus I, II, III ………………………………. Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, III …………….....................
x
96 97 100 101 102 109 114 118 128 133 137 146 151 155 161 170 140 175
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Diagram Keterampilan Guru Siklus I…………………………
110
Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Siswa Siklus I……………………………...
115
Gambar 4.3 Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I……………………………
119
Gambar 4.4 Diagram Keterampilan Guru Siklus II………………………..
129
Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Siswa Siklus II……………………………
134
Gambar 4.6 Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus II ………………………….
138
Gambar 4.7 Diagram Keterampilan Guru Siklus III……………………….
147
Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Siswa Siklus III…………………………...
152
Gambar 4.9 Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus III ………………………..
156
Gambar 4.10 Diagram Rekapitulasi Hasil Penelitian………………………
159
Gambar 4.11 Diagram Keterampilan guru suklus I,II,III..............................
238
Gambar 4.12 Diagram Aktivitas siswa siklus I,II,III....................................
247
xi
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Berpikir …………………………………………….
73
Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ………………………………...
75
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21
Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus I ………………. Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus II ……………… Instrumen Perangkat Pembelajaran Siklus III ……………... Kisi-kisi Kerangka Instrumen PTK ………………………... Pedoman Penetapan Indikator Keterampilan Guru………... Pedoman Penetapan Indikator Aktivitas Siswa ……………. Lembar Pengamatan Keterampilan Guru…………………... Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa………………………. Catatan Lapangan…………………………………………... Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I…………….. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II……………. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus III…………… Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I………………… Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II……………….. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ……………… Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, II…………………………….. Hasil Catatan Lapangan Siklus I …………………………… Hasil Catatan Lapangan Siklus II ………………………….. Hasil Catatan Lapangan Siklus III …………………………. Dokumentasi Siklus I, II, dan III…………………………… Surat-surat Penelitian ……………………………………….
xiii
187 203 216 231 234 236 238 244 248 249 254 259 264 265 266 267 270 272 274 275 284
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya, 2006:2). Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Bab III pasal 4 ayat 2, 4 menjelaskan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka, multimakna, serta diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (SISDIKNAS 2003:5-6)”. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Pasal 26 dijelaskan standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Sanjaya, 2006:66).
1
2
Dalam UU Sisdiknas diterangkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebagai pengaruh perkembangan global, maka pemerintah mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/ daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini lahir mengikuti dengan tuntutan perkembangan yang menghendaki disentralisasi, otonomi, fleksibelitas, dan keluwesan dalam Penyelanggaraan Pendidikan.
Dalam
implementasinya,
sekolah
dapat
mengembangkan
(memperdalam, memperkaya, memodifikasi) namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 (KTSP, 2006) menyebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversikan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, daerah, dan peserta didik. menengah
wajib
memuat
:
(1)
Kurikulum tingkat pendidikan dasar dan pendidikan
agama,
(2)
pendidikan
kewarganegaraan, (3) bahasa, (4) matematika, (5) ilmu pengetahuan alam, (6) ilmu pengetahuan sosial, (7) seni dan budaya, (8) pendidikan jasmani dan olahraga, (9) keterampilan/kejujuran, dan (10) muatan lokal (BSNP, 2006:7).
3
Menurut
kurikulum
2006,
dalam
proses
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Alam sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific Inkuiri) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (Dikjen Dikti, 2006:66). Mengingat pentingnya proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maka guru dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Model tersebut harus disesuaikan dengan materi. Selain itu model pembelajaran yang digunakan oleh guru harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses pembelajaran yang demikian akan memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga nantinya berujung hasil belajar yang lebih baik. Sistem pembelajaran IPA yang cenderung monoton dan tidak bervariasi, situasi pembelajaran yang cenderung membuat siswa tidak nyaman, dan kurangnya upaya dari guru untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran IPA menjadi alasan yang dapat memperkuat anggapan siswa tehadap sulitnya belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menenkankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
4
menjelajahi alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Standar isi, 2007:484). Tujuan pembelajaran IPA di SD yang tercantum di dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 antara lain adalah agar siswa dapat: (1) memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (2) mempunyai minat untuk meneliti dan mempelajari benda-benda atau kejadiankejadian di lingkungan sekitar dan (3) bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama, dan mendiri. Sedangkan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek makhluk hidup dan proses kehidupan, benda/materi (sifat-sifat dan kegunaannya), energi dan perpindahannya, serta bumi dan alam semesta merupakan pemahaman konsep yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (KTSP, 2006:485). Tujuan yang tercantum
di KTSP tersebut sudah baik, sudah
mengandung ide-ide yang dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK secara global. Namun, kenyataan di sekolah masih perlu peningkatan pada kualitas pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan guru belum mampu menumbuhkan minat
5
siswa untuk berfikir ilmiah. Sesuai dengan standar isi, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, bersikap ilmiah, dan mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung. Namun kenyataannya dalam pembelajaran IPA belum menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah sehingga siswa belum mendapat pengalaman belajar yang menantang dan bermakna bagi siswa. Pencapaian prestasi IPA siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003, siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi IPA. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat. Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya. Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal
6
dan mengerjakan soal pilihan ganda (http://blog.umy.ac.id/anadwiwahyuni diunduh pada tanggal 03-01-2013 jam 13.00). Rendahnya kualitas pembelajaran tersebut di atas juga ditemukan di SD Negeri Tambakaji 03 kelas V pada pembelajaran IPA, Menurut pengamatan peneliti diketahui bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada umumnya model pembelajaran yang diterapkan guru kurang inovatif dan kurang menantang bagi siswa. Karena belum maksimalnya guru dalam melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran mengakibatkan siswa cenderung pasif. Guru belum mampu menyajikan masalah kepada siswa, guru belum membimbing siswa membuat hipotesis. Guru juga belum membimbing siswa membuat langkah-langkah perocobaan sendiri, serta belum membimbing siswa membuat kesimpulan. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi intelektual siswa dalam memecahkan masalah IPA. Rendahnya kualitas pembelajaran tersebut di dukung dengan hasil data pencapaian hasil belajar siswa kelas V SDN Tambakaji 03 Semarang belum optimal, yaitu hanya 26 dari 40 (65%) yang mendapatkan nilai ≥ 62 atau yang belum mengalami belajar tuntas. Sedangkan 14 dari 40 siswa (35%) yang lain mendapat nilai 85
Tuntas
< 85
Tidak Tuntas
3.7.3.2.Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berupa tampilan kata-kata yang tertulis yang dicermati oleh peneliti dengan detail agar dapat ditangkap makna secara tersirat dalam dokumennya (Arikunto, 2010:22). Teknik analisis data kualitatif ini digunakan untuk menilai hasil aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pelaksanaan model Inkuiri berbasis audiovisual di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Analisis data kualitatif dengan model Miles dan Huberman dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2009:246-252). 3.7.3.2.1. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak sehingga perlu dicatat secata teliti dan rinci. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 3.7.3.2.2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian
95
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. 3.7.3.2.3. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belumpernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori. Pengumpulan data dilakukan pada siklus I, II, dan III selama penelitian tindakan kelas. Setelah data terkumpul, peneiti menganalisis, mereduksi, dan menyimpulkan data. Data penelitian yang telah terkumpul baik melalui observasi, catatan lapangan, maupun dokumentasi kemudian ditelaah oleh peneliti. Analisis data observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan catatan lapangan dilakukan secara menyeluruh sejak awal data terkumpul sampai seluruh data penelitian terkumpul. Setelah data terkumpul diadakan reduksi data. Kegiatan reduksi data dikelompokkan dengan cara meringkas, membuang data yang tidak perlu dan disesuaikan dengan masalah yang ada dalam penelitian kemudian dilanjutkan pada penyimpulan. Hasil analisis catatan lapangan digukanan untuk menguatkan temuan dari hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa. Selanjutnya data hasil pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA menerapkan model pembelajaran Inkuiri dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data dijabarkan dalam kalimat
96
yang dipisah-pisahkan menurut kriteria dalam beberapa paragraf agar diperoleh kesimpulan. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar observasi aktivitas siswa yaitu: 4: apabila empat deskriptor tampak 3 : apabila tiga deskriptor tampak 2 : apabila dua deskriptor tampak 1 : apabila satu deskriptor tampak Untuk menghitung median dalam penelitian ini menggunakan perhitungan sebagai berikut : Q1
= kuartil pertama, letak Q1 =
atau Q1 =
( n +1 ) untuk data ganjil.
Q2 = median = X(
( n +2 ) untuk data genap
= X( ) + X(
); untuk n genap
); untuk n ganjil
R = skor terendah
T = skor tertinggi
n = banyaknya skor = (T – R) + 1 letak Q2 = ( n+1 ) untuk data ganjil atau genap Q3
= kuartil ketiga, letak Q3 = (3n +2 ) untuk data genap
atau Q3 =
(n + 1) untuk data ganjil
Q4 = kuartil keempat = T
97
Nilai yang diperoleh dari lembar observasi kemudian dikonversikan dengan tabel ketuntasan data kualitatif sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel ketuntasan data kualitatif Skor yang diperoleh
Kategori
Nilai
Q3 ≤ skor ≤ T
Sangat Baik
A
Q2 ≤ skor < Q3
Baik
B
Q1 ≤ skor < Q2
Cukup
C
R ≤ skor < Q1
Kurang
D
(Herryanto, 2008:5.3) Untuk
menghitung
skor
pengamatan
terhadap
keterampilan
guru
menggunakan perhitungan sebagai berikut : Skor maksimal
: 11 x 4 = 44
Skor minimal
: 11 x 1 = 11
Persentase
:
∑ ∑
Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44
n= (44 - 11 ) + 1
Q1
= 34
= kuartil pertama, letak Q1 = =
( n +2 )
( 34 + 2 ) = 9
Jadi Q1= 19
Q2
= median , letak Q2 = ( n + 1 ) =
x 34 = 17
Jadi Q2= 27
98
Q3
= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =
(102 + 2) = 26
Jadi Q3= 36
Q4= kuartil keempat = T = 44 Tabel 3.4 Tabel ketuntasan ketrampilan guru Kriteria Ketuntasan
Kategori
36 ≤ skor ≤ 44
Sangat Baik
27 ≤ skor < 36
Baik
19 ≤ skor < 27
Cukup
11 ≤ skor < 19
Kurang
Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal Skor minimal
: 7 x 4 = 28 : 7x1=7
Persentase
:
∑ ∑
Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28
n = (28 - 7 ) + 1 = 22
Q1
= kuartil pertama, letak Q1 = =
( n +2 )
( 22 + 2 ) = 6
Jadi Q1= 12
Q2
= median , letak Q2 = ( n + 1 )
99
=
x 22 = 11
Jadi Q2= 17
Q3
= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =
(66 + 2) = 17
Jadi Q3= 23 Q4= kuartil keempat = T = 28 Tabel 3.5 Tabel ketuntasan aktivitas siswa Kriteria Ketuntasan
Kategori
Nilai
23 ≤ skor ≤ 28
Sangat Baik
A
17 ≤ skor < 23
Baik
B
12 ≤ skor < 17
Cukup
C
7 ≤ skor < 12
Kurang
D
100
3.8.
INDIKATOR KEBERHASILAN Penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis audioviovisual dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang indikator sebagai berikut: 1) Ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dengan skor minimal 36. 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dengan skor minimal 23. 3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model Inkuiri berbasis audiovisual
di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang
mengalami ketuntasan belajar klasikal 85% dan individu sebesar ≥ 62.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam III siklus di kelas V SD Tambakaji 03 Semarang. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2013, siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2013, dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013. Peneliti memaparkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar siswa, serta hasil belajar melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual pada pembelajaran IPA. Berikut ini peneliti memaparkan hasil penelitian secara lebih rinci pada masing-masing siklus. 4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus I Pelaksanan tindakan siklus I dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tindakan. 4.1.1.1. Perencanaan Siklus I Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus I yaitu sebagai berikut:
101
102
a. Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta menetapkan indikator mata pelajaran IPA. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan melalui langkah-langkah model Inkuiri dengan materi pokok bahasan yaitu mengelompokan benda magnetis dan tidak magnetis. c. Mengembangkan materi ajar dengan memanfaatkan berbagai gambar, animasi, audio, dan video. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan langkah model Inkuiri e. Menyiapkan media pembelajaran berupa video, laptop, LCD, speaker, dan gambar. f. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. g. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan. 4.1.1.2. Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 10.40 WIB. Pembelajaran membahas materi tentang pengelompokan benda magnetis dan tidak magnetis. Kegiatan pada sikus I meliputi: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Inkuiri.
103
a. Pra Kegiatan Pembelajaran (5 menit) Guru mempersiapkan media dalam bentuk video, LCD, laptop, speaker, dan gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya guru memasuki kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi” anak-anak lihat karet gelang yang ibu bawa, terbuat dari apa? Selanjutnya lihat paku yang ibu bawa terbuat dari apa anak-anak?”. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa yaitu mengelompokan banda magnetis dan tidak magnetis. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ditayangkan lewat LCD. c. Kegiatan Inti (40 menit) Guru memutarkan video lewat LCD disertai speaker. Semua siswa memperhatikan penjelasan singkat mengenai magnet dan benda magnetis dan tidak magnetis melalui video pembelajaran. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Kemudian guru menunjukkan kepada siswa gambar benda-benda yang dapat ditarik magnet dan tidak dapat di tarik magnet. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “ apa itu benda magnetis? Apa itu benda tidak magnetis? Apa saja yang termasuk benda magnetis? Dan apa saja yang termasuk benda tidak magnetis?”. Siswa berhipotesis memikirkan jawabannya.
104
Salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan jawaban sementara atas pertanyaan tersebut. Selanjutnya siswa dibentuk dalam kelompok 5-6 orang untuk melakukan percobaan dan memikirkan jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru tadi. Siswa diberikan lembar kerja yang berisi masalah yang harus dipecahkan. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok dan saling bertukar pendapat. Masing-masing kelompok diminta untuk mengelompokan benda magnetis dan benda tidak magnetis melalui percobaan. Guru kemudian berkeliling untuk memantau hasil diskusi siswa. Siswa melengkapi hasil pekerjaannya masing-masing sesuai dengan hasil diskusi kelompok mengenai benda magnetis dan benda tidak magnetis. Perwakilan Kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masingmasing. Setelah kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Semua kelompok hasilnya tidak jauh berbeda. Guru memberikan penghargaan berupa tanda bintang kepada siswa yang telah berani maju ke depan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap melalui tampilan slide presentaasi yang ditayangkan lewat LCD mengenai benda magnetis dan tidak magnetis.
105
d. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa
dibimbing
oleh
guru
membuat
kesimpulan
mengenai
pengelompokan benda magnetis dan tidak magnetis. Guru menggunakan slide powerpoint untuk menjelaskan semua materi yang telah dipelajari secara singkat. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dibantu guru membahas soal evaluasi. Siswa mendapatkan penugasan untuk belajar di rumah tentang pelajaran selanjutnya yaitu magnet dapat menembus suatu benda. 4.1.1.3.Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 4.1.1.3.1. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Pembelajaran Siklus I Keterampilan guru diamati menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 11 aspek keterampilan guru yaitu keterampilan melakukan pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah percobaan, membimbing siswa melakukan percobaan,
membimbing
siswa
mengumpulkan
dan
menganalisis
data,
membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan respon terhadap jawaban siswa, dan menutup pelajaran. Pengamatan keterampilan guru pada siklus I diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.1 berikut ini:
106
Tabel 4.1 Data Keterampilan Guru Siklus I No
Indikator Pengamatan
Skor
Melakukan kegiatan pra pembelajaran (kegiatan membuka 1
pelajaran)
2
2
Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran)
3
3
Menyajikan masalah (keterampilan bertanya)
3
4
Membimbing
siswa
membuat
hipotesis
(ketrampilan
menggunakan variasi) 5
Membimbing
2
siswa
membentuk
kelompok
(ketrampilan
mengelola kelas) 6
2
Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkahlangkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
7
Membimbing
3 siswa
melakukan
percobaan
(ketrampilan
membimbing diskusi kelompok kecil) 8
2
Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan)
9
Membimbing
siswa
membuat
2 kesimpulan
(ketrampilan
menjelaskan) 10
11
2
Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberikan penguatan)
2
Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
3
Jumlah skor
26
Rata-rata
2,3
Persentase
59,09%
Kategori
Cukup
Kualifikasi
Tuntas
107
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus I adalah sebesar 33 dengan rata-rata skor setiap indikator adalah 3 dengan kategori baik dan kualifikasi tuntas. Dari 11 indikator pengamatan, ada 6 indikator yang memperoleh skor 2, dan ada 5 indikator yang memperoleh skor 3. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.2.
3 2,5
SKOR
2 1,5 Skor yang dicapai
1 0,5 0 A B C D E
F G H
I
J
K
INDIKATOR KETRAMPILAN
Gambar 4.1. Diagram Keterampilan Guru Siklus I Perolehan skor pada tabel 4.1. dan gambar 4.1. tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Keterampilan guru membuka pelajaran mendapatkan skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor tampak, yaitu menyiapkan media, melakukan presensi.
108
b. Membuka Pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) Keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu: bertanya tentang materi yang lalu, menyampikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi c. Menyajikan masalah (keterampilan bertanya) Keterampilan menyajikan masalah mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari. d. Membimbing siswa membuat hipotesis (keterampilan menggunakan variasi) Keterampilan membimbing siswa membuat hipotesis mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan, dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. e.
Membimbing siswa membentuk kelompok (keterampilan mengelola kelas) Keterampilan membimbing siswa membentuk kelompok mendapat skor 2.
Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: membentuk kelompok secara heterogen dan menempatkan siswa ke dalam kelompok.. f.
Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah
percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan memberikan kesempatan pada siswa menentukan langkahlangkah percobaan mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan
109
gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, dan membimbing masing-masing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan. g. Membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan membimbing siswa melakukan percobaan mendapat skor 2 Hal ini berarti ada 2 deskriptor tampak yaitu memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok dan membimbing siswa dalam kelompok. h. Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (keterampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: mengadakan pendekatan pribadi dan membimbing siswa menganalisis data. i. Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa membuat kesimpulan mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: membimbing siswa membuat kesimpulan, membuat kesimpulann hasil belajar bersama siswa dan memberikan umpan balik pada siswa. j. Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) Keterampilan memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali” dan memberikan pengatan dengan simbol atau benda.
110
k. Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) Keterampilan menutup pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi hasil belajar, dan menutup pelajaran. 4.1.1.3.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus Observasi aktivitas siswa diamati menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang terdiri dari 7 indikator dengan subjek pengamatan 15 siswa. Indikator aktivitas siswa melalui model Inkuiri meliputi: 1) Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities), 2) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities), 3) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities), 4) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities), 5) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities), 6) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral activities), 7) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities). Dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus I diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.2 :
111
Tabel 4.2 Data Aktivitas Siswa Siklus I Perolehan Skor No
Indikator Aktivitas Siswa
Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening 2. activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral 3. activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral 4. activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran 5. inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral 6. activities) Membuat kesimpulan (writing activities, 7. mental activities) Jumlah Kriteria 1.
Juml ah total skor
1
2
3
4
3
7
5
-
2
8
5
-
3
6
6
-
33
1
6
8
-
37
3
7
5
-
32
4
7
4
-
30
3
4
8
-
35
32 33
232
Ratarata Skor 2.13
2.2 2.2 2,4
2,1
2 2.3 15,3 Cukup
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa jumlah skor aktivitas siswa pada siklus I adalah sebesar 232 dari 15 siswa dengan rata-rata skor sebesar 15,3 dengan kategori cukup. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.2.
112
S k o r
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Aktivitas Siswa Siklus I 2,1
2,2
2,2
1
2
3
2,4
4
2,1
2
5
6
2,3
7
Indikator Aktivitas Siswa
Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Siswa Siklus I Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel 4.2 dan gambar diagram batang 4.2 , dipaparkan sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (listening activity) Ketika siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) berbaris di depan kelas, (2) masuk ruang kelas, (3) menempati temapat duduk masing-masing, (4) mengeluarkan alat tulis dan buku. Berdasarkan hasil observasi siklus I pencapaian indikator aktivitas siswa untuk memperoleh rata-rata 2,1 dengan jumlah skor 32. Hasil pengamatan menunjukkan 3 siswa yang mendapat skor 1, skor 2 ada 7 siswa sedangkan yang mendapat skor 3 ada 5 siswa. b. Memperhatikan penjelasan guru (listening activity) Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu (1) tertib di tempat duduk masing-masing, (2) membawa alat pelajaran, (3) membawa buku sumber, (4) memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari siklus I, indikator aktivitas memperoleh rata-rata 2,2
113
dengan jumlah skor 33. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 1, 8 siswa mendapat skor 2, dan 5 siswa mendapat skor 3. c. Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activity) Ketika siswa aktif bertanya, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa bertanya satu kali, (2) siswa bertanya lebih dari satu kali, (3) pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru, (4) sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,2 dengan jumlah skor 33. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor 1 ada 3 siswa, skor 2 ada 6 siswa, dan skor 3 ada 6 siswa. d. Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activity) Ketika siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa menjawab pertanyaan satu kali, (2) siswa menjawab pertanyaan lebih dari satu kali, (3) jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, (4) siswa aktif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan observasi pada siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,4 dengan jumlah skor 37. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 1, 6 siswa mendapat skor 2 dan 8 siswa mendapat skor 3. e. Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran (oral activity, listening activity, motor activity, dan mental activity) Ketika siswa mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, (2) siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, (3) siswa membuat hipotesis dengan
114
benar, (4) siswa menguji hipotesis. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,1 dengan jumlah skor 32. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa mendapat skor 1, 7 siswa mendapat skor 2, dan 5 siswa mendapat skor 3. f. Keaftifan siswa dalam kelompok (oral activity) Ketika siswa aktif dalam kelompok, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa membagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok, (2) siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, (3) siswa aktif memberikan pendapat, (4) siswa menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2 dengan jumlah skor 30. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 4 siswa mendapat skor 1, 7 siswa mendapat skor 2 dan 4 siswa mendapat skor 3. g. Membuat kesimpulan (writing activity, mental activity) Ketika siswa membuat kesimpulan, deskriptor yang diamati yaitu (1) memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, (2) mengungkapkan materi yang akan dipelajari dengan kalimat jelas, (3) siswa bersama-sama menyimpulkan materi, (4) kesimpulan disampaikan pada kelompok lain secara jelas. Berdasrkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,3 dengan jumlah skor 35. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa mendapat skor 1, 4 siswa mendapat skor 2, dan 8 siswa mendapat skor 3.
115
4.1.1.3.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbasis audiovisual pada siklus I diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan materi menggolongkan benda magnetis dan tidak magnetis dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 40 siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Interval
F
xi
f . xi
1
53-60
16
57
912
2
61-67
3
64
192
3
68-74
8
71
568
4
75-81
3
78
234
5
82-88
7
85
595
6
89-95
3
92
276
Jumlah
2777
Rata-rata
69,42
Tuntas
24
Tidak tuntas
16
Prosentase Ketuntasan
60%
116
Dari data hasil belajar siswa di atas digambarkan pada gambar 4.3 diagram ketuntasan:
Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I 40% 60%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.3. Diagram Hasil Analisis Evaluasi Siklus I Berdasarkan pada tabel 4.3 dan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siklus I melalui model Inkuiri berbasis audiovisual memperoleh ratarata 69,42 dengan nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 95. Dengan KKM sebesar 62 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa. Sehingga perolehan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 60%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siklus I belum dapat dikatakan berhasil, karena belum mencapai indikator keberhasilan yaitu rata-rata kelas masih dibawah KKM (62) dan persentase ketuntasan belum mencapai 85% sehingga perlu dilaksanakan perbaikan siklus berikutnya. 4.1.1.4.Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pemebelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual. Berdasarkan catatan lapangan pada siklus I, pada saat pembelajaran berlangsung ketika
117
berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis yang relevan, ini dikarenakan siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru. Untuk mengajukan pertanyaan yang diajukan guru, ada beberapa siswa yang berani, akan tetapi ada juga siswa yang malu-malu untuk menjawab. Ketika berkelompok, beberapa siswa belum rapi dalam mengerjakan LKS. Sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Pada saat kegiatan berkelompok, masih didominasi oleh siswasiswa tertentu saja. Dan ketika perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain tidak ada yang bertanya atau menanggapi jawaban. Refleksi digunakan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Adapun hasil refleksi meliputi: 4.1.1.4.1. Keterampilan Guru Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 26 dengan kategori cukup. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus I diantaranya sebagai berikut: a. Pada saat kegiatan awal pembelajaran guru belum menimbulkan rasa ingin tahu siswa serta belum memberi permaslahan yang mengandung teka-teki. b. Ketika siswa berdiskusi guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. c. Guru belum memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban siswa kurang maksimal. d. Ketika salah satu siswa menjawab pertanyaan, guru belum mengaitkan jawaban siswa tersebut dengan jawaban siswa yang lain.
118
4.1.1.4.2. Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual memperoleh skor 15,3 dengan kategori cukup. Ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus I diantaranya sebagai berikut: a. Beberapa siswa kurang memperhatikan apersepsi yang diberikan guru sehingga ketika guru memberikan bertanyaan belum bisa menjawab. b. Siswa belum memberikan hipotesis yang relevan c. Beberapa siswa belum rapi dalam mengerjakan LKS. d. Beberapa siswa yang membuat gaduh dan belum menuliskan hasil diskusi bersama dengan anggota kelompoknya. e. Pada saat perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain tidak ada yang bertanya atau menanggapi jawaban. 4.1.1.4.3. Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar sebesar 60% yaitu sebanyak 24 dari 40 siswa yang tuntas belajar sedangkan yang 40% yaitu sebanyak 16 dari 40 siswa tidak tuntas belajar. Hasil tersebut belum memenuhi kategori indikator keberhasilan hasil belajar yang telah direncanakan, yaitu sebesar 85%. Nilai tertinggi adalah 95,4 dan nilai terendah 52,5. Adapun nilai rata-rata kelas sebesar 71,32. Berbagai permasalahan muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I, oleh karena itu perlu adanya perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus II.
119
4.1.1.5. Revisi Berdasarkan temuan permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan model inkuiri berbasis audiovisual masih diperlukan adanya perbaikan/revisi untuk melanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan yang dilakukan untuk siklus II sebagai berikut: 4.1.1.5.1
Keterampilan Guru
Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru antara lain: a. Guru memberi pertanyaan yang mengandung teka-teki untuk menarik rasa ingin tahu siswa. b. Guru mngelola diskusi kelas dengan baik. c. Guru harus memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban bisa lebih maksimal. d. Guru menganalisis pandangan siswa dengan mengaitkan jawaban antara siswa yang satu dengan yang lain sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. 4.1.1.5.2
Aktivitas Siswa
Tindakan perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa antar lain: a. Memberika apersepsi yang lebih menarik perhatian siswa. b. Membimbing siswa membuat hipotesis yang relevan. c. Mengadakan pendekatan secara pribadi kepada beberapa siswa yang belum rapi dalam mengerjakan LKS dan mengarahkan siswa agar berbagi tugas dalam penyajian hasil kerja.
120
d. Memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa sebelum menugaskan siswa untuk berdiskusi dan mengarahkan siswa untuk menuliskan jawaban pada LKS masing-masing sesuai dengan hasil diskusi kelompok. e. Memberikan tugas kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan tanggapan dari presentasi kelompok.
4.1.1.5.3. Hasil Belajar Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa antara lain: a.
Guru menyampaikan materi secara jelas melalui slide powerpoint sehingga semua siswa paham dengan materi yang disampaikannya.
b.
Guru meningkatkan ketuntasan klasikal sesuai indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran secara keseluruhan.
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanan tindakan siklus II dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tindakan. 4.1.2.1. Perencanaan Siklus II Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus I yaitu sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah
121
b. Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta menetapkan indikator mata pelajaran IPA. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah model pembelajaran Inkuiri dengan materi pokok bahasan yaitu magnet dapat menembus suatu benda. d. Mengembangkan materi ajar dengan memanfaatkan berbagai gambar, teks, animasi, audio, dan video dalam bentuk presentasi powerpoint. e. Menyusun Lembar Kerja
Siswa (LKS) sesuai dengan langkah model
pembelajaran Inkuiri f. Menyiapkan media pembelajaran berupa video, laptop, LCD, speaker, dan gambar magnet. g. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. h. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan. 4.1.2.2. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 10.40 WIB. Pembelajaran membahas materi tentang magnet dapat menembus suatu benda. Kegiatan pada sikus II meliputi: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Inkuiri.
122
a. Pra Kegiatan Pembelajaran (5 menit) Guru mempersiapkan media dalam bentuk slide powerpoint, , LCD, laptop, speaker, dan gambar magnet. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya guru memasuki kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi, guru bertanya kepada siswa “magnet itu seperti bumi yang memiliki berapa kutub anak-anak?” “kutub apa saja coba sebutkan!” Guru kemudian mengingatkan siswa tentang pengertian magnet. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari siswa yaitu magnet dapat menembus suatu benda. Selanjutnya guru menunjukan gambar gambar tentang sifat-sfat magnet. c. Kegiatan Inti (40 menit) .Guru menunjukan gambar gambar tentang sifat-sfat magnet. Guru memberi pertanyaan kepada siswa tentang apa saja sifat sifat magnet dan bagaimana magnet dapat menembus suatu benda.
Siswa diminta untuk
mencermati gambar seri tersebut. Guru memutarkan video lewat LCD disertai speaker. Semua siswa memperhatikan penjelasan singkat mengenai sifat-sifat magnet. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Setelah
memperhatikan
video
dan
gambar,
beberapa
siswa
mengungkapkan hasil hipotesis sementara mengenai sifat-sifat magnet, dan
123
bagaimana magnet dapat menembus suatu benda. Selanjutnya, siswa diberikan lembar kerja yang berisi masalah yang harus dipecahkan. Siswa mengerjakan secara berkelompok. Siswa membentuk kelompok 4-5 orang untuk berdiskusi. Selanjutnya guru segera meminta semua siswa untuk duduk berkelompok terlebih dahulu kemudian guru membagi lembar kerja siswa. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan saling bertukar pendapat. Guru kemudian berkeliling untuk memantau hasil diskusi siswa. Siswa melengkapi hasil pekerjaannya masing-masing sesuai dengan hasil diskusi kelompok percobaan mengenai magnet dapat menembus suatu benda. Perwakilan kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Setelah kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Semua kelompok hasilnya tidak jauh berbeda. Guru memberikan penghargaan berupa tanda bintang kepada siswa yang telah berani maju ke depan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap melalui tampilan slide presentaasi yang ditayangkan lewat LCD mengenai sifat-sifat magnet d. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan mengenai sifat-sifat magnet dan magnet dapat menembus suatu benda. Guru menggunakan slide powerpoint untuk menjelaskan semua materi yang telah dipelajari secara singkat. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dibantu guru membahas soal evaluasi.
124
4.1.2.3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 4.1.2.3.1.
Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Pembelajaran Siklus II
Keterampilan guru diamati menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 11 aspek keterampilan guru yaitu keterampilan melakukan pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah percobaan, membimbing siswa melakukan percobaan,
membimbing
siswa
mengumpulkan
dan
menganalisis
data,
membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan respon terhadap jawaban siswa, dan menutup pelajaran.Pengamatan keterampilan guru pada siklus II diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.4 berikut ini:
125
Tabel 4.4 Data Keterampilan Guru Siklus II
Skor yang No
Indikator Pengamatan Melakukan
kegiatan
pra
pembelajaran
dicapai (kegiatan
1
membuka pelajaran)
3
2
Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran)
3
3
Menyajikan masalah (keterampilan bertanya)
3
4
Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi)
5
Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas)
6
2
3
Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
7
Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
8
11
3
Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan)
10
3
Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan)
9
3
4
Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan)
2
Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
3
Jumlah skor
32
Rata-rata
2,9
Persentase
72,72%
Kategori
Baik
Kualifikasi
Tuntas
126
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus II adalah sebesar 32 dengan rata-rata skor setiap indikator adalah 2,9 dengan kategori baik dan kuallifikasi tuntas. Dari 9 indikator pengamatan ada 2 indikator yang memperoleh skor 2, ada 8 indikator yang memperoleh skor 3 dan ada 1 indikator yang memperoleh skor 4. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.4.
KETRAMPILAN MENGAJAR GURU SIKLUS II
skor
4 3 2 1 0 A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
INDIKATOR PENGAMATAN
Gambar 4.4. Diagram Keterampilan Guru Siklus II Perolehan skor pada tabel 4.4. dan gambar 4.4. tersebut dijelaskan sebagai berikut: a.
Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Keterampilan guru membuka pelajaran mendapatkan skor 3. Hal ini berarti
ada 3 deskriptor tampak, yaitu menyiapkan media, melakukan presensi dan mengkondisikan siswa.
127
b. Membuka Pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) Keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu: bertanya tentang materi yang lalu, menyampikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi c. Menyajikan masalah (keterampilan bertanya) Keterampilan menyajikan masalah mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari. d. Membimbing siswa membuat hipotesis (keterampilan menggunakan variasi) Keterampilan membimbing siswa membuat hipotesis mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan, dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. e.
Membimbing siswa membentuk kelompok (keterampilan mengelola kelas) Keterampilan membimbing siswa membentuk kelompok mendapat skor 3.
Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: membentuk kelompok secara heterogen, menentukan jumlah anggota untuk setiap kelompok dan menempatkan siswa ke dalam kelompok.. f.
Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah
percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan memberikan kesempatan pada siswa menentukan langkahlangkah percobaan mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan
128
gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, dan membimbing masing-masing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan. g. Membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan membimbing siswa melakukan percobaan mendapat skor 3 Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok, membimbing siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok yang belum paham dalam melaksanakan percobaan. h. Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (keterampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: mengadakan pendekatan pribadi, mengorganisasi siswa untuk mengumpulkan data dan membimbing siswa menganalisis data. i. Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa membuat kesimpulan mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: membimbing siswa membuat kesimpulan, membuat kesimpulann hasil belajar bersama siswa, memberikan umpan balik pada siswa dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.
129
j. Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) Keterampilan memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa mendapat skor 2. Hal ini berarti ada 2 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali” dan memberikan pengatan dengan simbol atau benda. k. Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) Keterampilan menutup pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi hasil belajar, dan menutup pelajaran. 4.1.2.3.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II Observasi aktivitas siswa diamati menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang terdiri dari 7 indikator dengan subjek pengamatan 15 siswa. Indikator aktivitas siswa melalui model Inkuiri meliputi: 1) Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities), 2) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities), 3) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities), 4) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities), 5) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities), 6) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral activities), 7) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities). Dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus II diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.5
130
Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa Siklus II Perolehan Skor No
Indikator Aktivitas Siswa
Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening 2. activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral 3. activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral 4. activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran 5. inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral 6. activities) Membuat kesimpulan (writing activities, 7. mental activities) Jumlah Kriteria 1.
Juml ah total skor
1
2
3
4
3
8
4
1
-
8
4
3
-
5
6
4
44
1
5
6
3
41
-
5
6
4
44
-
4
6
5
46
-
3
4
8
50
32 40
297
Ratarata Skor 2.13
2,6 2.9 2,7
2,59
3,06 3.3 19.22 Baik
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa jumlah skor aktivitas siswa pada siklus II adalah sebesar 297 dari 15 siswa dengan rata-rata skor sebesar 19.22 dengan kategori baik. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.5.
131
Aktivitas Siswa Siklus II
4 3,5
2,9
3 2,5
S 2 k o 1,5 1 r
2,6
3,06 2,7
2,59
4
5
3,3
2,1
0,5
0 1
2
3
6
7
Indikator Aktivitas Siswa
Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Siswa Siklus II Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel 4.5 dan gambar 4.5 diagram batang, dipaparkan sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (listening activity) Ketika siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) berbaris di depan kelas, (2) masuk ruang kelas, (3) menempati temapat duduk masing-masing, (4) mengeluarkan alat tulis dan buku. Berdasarkan hasil observasi siklus I pencapaian indikator aktivitas siswa untuk memperoleh rata-rata 2,1 dengan jumlah skor 32. Hasil pengamatan menunjukkan 3 siswa yang mendapat skor 1, skor 2 ada 8 siswa, skor 3 ada 3 siswa, dan skor 4 ada 1 siswa. b. Memperhatikan penjelasan guru (listening activity) Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu (1) tertib di tempat duduk masing-masing, (2) membawa alat pelajaran, (3) membawa buku sumber, (4) memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan hasil
132
observasi yang diperoleh dari siklus I, indikator aktivitas memperoleh rata-rata 2,6 dengan jumlah skor 40. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 8 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3, dan 3 siswa mendapat skor 4. c. Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activity) Ketika siswa aktif bertanya, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa bertanya satu kali, (2) siswa bertanya lebih dari satu kali, (3) pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru, (4) sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,9 dengan jumlah skor 44. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor 2 ada 5 siswa, skor 3 ada 6 siswa, dan skor 4 ada 4 siswa. d. Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activity) Ketika siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa menjawab pertanyaan satu kali, (2) siswa menjawab pertanyaan lebih dari satu kali, (3) jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, (4) siswa aktif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan observasi pada siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,7 dengan jumlah skor 41. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 1, 5 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3 dan 3 siswa mendapat skor 4. e. Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran (oral activity, listening activity, motor activity, dan mental activity) Ketika siswa mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, (2)
133
siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, (3) siswa membuat hipotesis dengan benar, (4) siswa menguji hipotesis. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 2,56 dengan jumlah skor 44. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 5 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3, dan 3 siswa mendapat skor 4. f. Keaftifan siswa dalam kelompok (oral activity) Ketika siswa aktif dalam kelompok, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa membagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok, (2) siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, (3) siswa aktif memberikan pendapat, (4) siswa menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,06 dengan jumlah skor 46. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 4 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3 dan 5 siswa mendapat skor 4. g. Membuat kesimpulan (writing activity, mental activity) Ketika siswa membuat kesimpulan, deskriptor yang diamati yaitu (1) memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, (2) mengungkapkan materi yang akan dipelajari dengan kalimat jelas, (3) siswa bersama-sama menyimpulkan materi, (4) kesimpulan disampaikan pada kelompok lain secara jelas. Berdasrkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,3 dengan jumlah skor 50. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3, dan 8 siswa mendapat skor 4.
.
134
4.1.2.3.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbasis audiovisual pada siklus II diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan materi magnet dapat menembus suatu benda yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 40 siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Interval
F
xi
f . xi
1
58-65
12
62
744
2
66-72
9
69
621
3
73-79
5
76
380
4
80-86
1
83
83
5
87-93
10
90
900
6
94-100
3
97
291
Jumlah
3019
Rata-rata
75,45
Tuntas
29
Tidak tuntas
11
Prosentase Ketuntasan
72.5%
135
Dari data hasil belajar siswa di atas digambarkan pada gambar 4.6 diagram ketuntasan:
Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus II 27,5% 72,5%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.6. Diagram Hasil Analisis Evaluasi Siklus II Berdasarkan pada tabel 4.6 dan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siklus I melalui model Inkuiri memperoleh rata-rata 75,42 dengan nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 100. Dengan KKM sebesar 62 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa. Sehingga perolehan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 72,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siklus II belum dapat dikatakan berhasil, karena belum mencapai indikator keberhasilan yaitu rata-rata kelas masih dibawah KKM (62) dan persentase ketuntasan belum mencapai 85% sehingga perlu dilaksanakan perbaikan siklus berikutnya. 4.1.2.4.
Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil pembelajaran siklus II, diperoleh data berupa hasil
observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pemebelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual. Berdasarkan catatan lapangan siklus II, pada saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa
136
belum mengetahui tugasnya dalam kelompok. Siswa belum berani bertanya pada guru jika ada materi pembelajaran yang belum dimengerti. Ketika berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis yang relevan, ini dikarenakan siswa belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru. Ketika berkelompok, sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Beberapa siswa mempercayakan pada temannya yang lebih mampu dalam berdiskusi. Diakhir pembelajaran siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, serta masih banyak berdiskusi dengan teman.
Refleksi
digunakan
sebagai
pertimbangan
untuk
memperbaiki
pembelajaran pada siklus III. Adapun hasil refleksi meliputi: 4.1.1.4.1 Keterampilan Guru Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 32 dengan kategori baik. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II di antaranya sebagai berikut: a. Pembagian tugas dalam kelompok belum jelas sehingga ada siswa yang kurang aktif dalam diskusi.. b. Ketika memberikan pertanyaan, guru kurang memberikan kesempatan siswa menunjukkan tingkat pemahamannnya terhadap materi yang telah dijelaskan. c. Guru belum membimbing siswa manganalisis data. d. Guru belum memandu siswa menghubungkan antara simpulan diskusi setiap kelompok, sehingga simpulan akhir diskusi kelas masih kurang jelas.
137
4.1.1.4.2 Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual memperoleh skor 19,22 dengan kategori baik. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II diantaranya sebagai berikut: a. Siswa belum mengetahui tugasnya di dalam kelompok. b. Siswa belum berani bertanya pada guru jika ada materi pembelajaran yang belum dimengerti. c. Beberapa siswa mempercayakan pada teman yang lebih mampu dalam diskusi kelompok. d. Siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri serta masih banyak berdiskusi dengan teman. 4.1.1.4.3 Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar sebesar 72,5% yaitu sebanyak 29 dari 40 siswa yang tuntas belajar sedangkan yang 27,5% yaitu sebanyak 11 dari 40 siswa tidak tuntas belajar. Hasil tersebut belum memenuhi kategori indikator keberhasilan hasil belajar yang telah direncanakan, yaitu sebesar 85%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 58,3. Adapun nilai rata-rata kelas sebesar 74,52. Berbagai permasalahan muncul pada pelaksanaan tindakan siklus II, oleh karena itu perlu adanya perbaikan pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya yaitu pada siklus III.
138
4.1.1.5 Revisi Berdasarkan temuan permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, bahwa pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovosial masih diperlukan adanya perbaikan/revisi untuk melanjutkan ke siklus III karena indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan yang dilakukan untuk siklus III sebagai berikut: 4.1.2.5.1
Keterampilan Guru Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
guru antara lain: a. Guru harus menyampaikan adanya pembagian tugas dalam kelompok agar diskusi kelompok efektif b. Guru harus memberikan masalah sesuai dengan materi yang telah dijelaskan. c. Guru membimbing siswa menganalisis data. d. Guru memadukan hasil diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan. 4.1.2.5.2
Aktivitas Siswa Tindakan perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa antar lain:
a. Memberikan pengarahan mengenai pembagian tugas dalam kelompok sehingga ketika berdiskusi berjalan efektif. b. Memberikan penguatan dengan segera agar siswa aktif bertanya. c. Memberikan bimbingan kepada siswa/kelompok untuk menanyakan apa saja yang tidak dipahami dari pengerjaan lembar kerja. d. Memberikan pesan dan motivasi bagi siswa sebelum mengerjakan soal evaluasi supaya mandiri serta tidak berdiskusi dengan teman.
139
4.1.1.5.3 Hasil Belajar Perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa antara lain: a. Guru harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa ketika menyampaikan materi b. Meningkatkan ketuntasan klasikal yang sesuai indikator keberhasilan dengan memperbaiki pembelajaran siklus II secara keseluruhan. 4.1.3
Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III Pelaksanan tindakan siklus III dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi tindakan. 4.1.3.1. Perencanaan Siklus III Peneliti bersama kolaborator menyusun perencanaan siklus III yaitu: a. Identifikasi masalah siklus II dan penetapan alternatif pemecahan masalah b. Mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta menetapkan indikator mata pelajaran IPA. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah model pembelajaran Inkuiri dengan materi pokok bahasan yaitu membuat magnet. d. Mengembangkan materi ajar dengan memanfaatkan berbagai gambar, teks, animasi, audio, dan video dalam bentuk presentasi powerpoint. e. Menyusun Lembar Kerja pembelajaran Inkuiri.
Siswa (LKS) sesuai dengan langkah model
140
f. Menyiapkan media pembelajaran berupa laptop, LCD, speaker, gambar, dan video. g. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. h. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa serta catatan lapangan. 4.1.3.2. Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai dari pukul 09.30 sampai dengan 10.40 WIB. Pembelajaran membahas materi tentang membuat magnet. Kegiatan pada sikus III meliputi: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan sintak model pembelajaran Inkuiri. a. Pra Kegiatan Pembelajaran (5 menit) Guru mempersiapkan media dalam bentuk slide powerpoint, LCD, laptop, speaker, dan gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk duduk ditempat duduk masing-masing. Guru mengajak siswa untuk berdo’a sebelum belajar dan melakukan presensi kelas. Selanjutnya guru memasuki kegiatan awal pembelajaran. b. Kegiatan Awal Pembelajaran (10 menit) Guru memberikan apersepsi kepada siswa, guru bertanya “anak-anak pernah melihat dinamo sepeda?” Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
141
siswa yaitu membuat magnet dan alat-alat yang menggunakn magnet dalam kehidupan sehari-hari.. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Kegiatan Inti (40 menit) Siswa mengamati gambar yang ditunujkan guru tentang alat-alat yang menggunakan magnet. Guru dan siswa melakukan tanya jawab. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, “apasaja alat-alat yang menggunakan magnet dan bagaimana cara membuat magnet?”. Guru memutarkan video lewat LCD disertai speaker. Semua siswa memperhatikan penjelasan singkat mengenai alat-alat yang menggunakan magnet dan cara membuat magnet. Semua siswa memperhatikan dengan tenang. Kemudian guru menyuruh beberapa siswa menyampaikan hipotesis sementara mengnai permasalahan yang diberikan guru. Guru memberi reward pada siswa yang berani memaparkan hipotesis sementaranya. Setelah memperhatikan video dan gambar, siswa diberikan lembar kerja yang berisi masalah yang harus dipecahkan. Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok. Siswa membentuk kelompok 4-5 orang untuk berdiskusi. Guru membagiakan LKS dan bahan percobaan untuk masing masing kelompok. Guru Guru kemudian berkeliling untuk memantau hasil diskusi siswa. Siswa melakukan percobaan membuat magnet dalam kelompok. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Setelah kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan. Semua kelompok hasilnya tidak jauh berbeda. Guru memberikan penghargaan berupa
142
tanda bintang kepada siswa yang telah berani maju ke depan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Selanjutnya guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap melalui tampilan slide presentasi yang ditayangkan lewat LCD mengenai cara membuat magnet. d. Kegiatan Akhir (15 menit) Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan mengenai cara membuat magnet. Guru menggunakan slide powerpoint untuk menjelaskan semua materi yang telah dipelajari secara singkat. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dibantu guru membahas soal evaluasi tersebut melalui slide powerpoint yang sudah disediakan sebelumnya. Siswa mendapatkan tugas untuk belajar di rumah. 4.1.2.5.Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III 4.1.2.5.1.Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Pembelajaran Siklus III Keterampilan guru diamati menggunakan lembar pengamatan yang terdiri dari 11 aspek keterampilan guru yaitu keterampilan melakukan pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah percobaan, membimbing siswa melakukan percobaan,
membimbing
siswa
mengumpulkan
dan
menganalisis
data,
membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan respon terhadap jawaban siswa, dan menutup pelajaran. Pengamatan keterampilan guru pada siklus III diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.7 berikut ini:
143
Tabel 4.7 Data Keterampilan Guru Siklus III
Skor yang No
Indikator Pengamatan Melakukan
kegiatan
pra
pembelajaran
dicapai (kegiatan
1
membuka pelajaran)
4
2
Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran)
3
3
Menyajikan masalah (keterampilan bertanya)
4
4
Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi)
5
Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas)
6
3
3
Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
7
Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
8
11
4
Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan)
10
3
Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan)
9
4
4
Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan)
3
Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
4
Jumlah skor
39
Rata-rata
3,5
Persentase
88,63%
Kategori
Sangat baik
Kualifikasi
Tuntas
144
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa jumlah skor keterampilan guru pada siklus III adalah sebesar 39 dengan rata-rata skor setiap indikator adalah 3,5 dengan kategori sangat baik dan kualifikasi tuntas. Dari 11 indikator pengamatan, ada 5 indikator yang memperoleh skor 3 dan ada 6 indikator yang memperoleh skor 4. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang:
3 2,5
SKOR
2 1,5 Skor yang dicapai
1 0,5
0 A B C D E
F G H
I
J
K
INDIKATOR KETRAMPILAN
Gambar 4.7 Diagram Keterampilan Guru Siklus III Perolehan skor pada tabel 4.7. dan gambar 4.7. tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Membuka pelajaran (keterampilan membuka pelajaran). Keterampilan guru membuka pelajaran mendapatkan skor 4. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak, yaitu menyiapkan media, melakukan presensi, mengkondisikan siswa dan menyiapkan bahan ajar.
145
b. Membuka Pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) Keterampilan membuka pelajaran mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu: bertanya tentang materi yang lalu, menyampikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi c. Menyajikan masalah (keterampilan bertanya) Keterampilan menyajikan masalah mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari, memberikan permasalahan berkaitan dengan materi, dan memberikan permasalahan yang mengandung teka-teki. d. Membimbing siswa membuat hipotesis (keterampilan menggunakan variasi) Keterampilan membimbing siswa membuat hipotesis mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan, menjelaskan masalah untuk menghindari kesalahpahaman dan menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. e.
Membimbing siswa membentuk kelompok (keterampilan mengelola kelas) Keterampilan membimbing siswa membentuk kelompok mendapat skor 3.
Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: membentuk kelompok secara heterogen, menentukan jumlah anggota untuk setiap kelompok dan menempatkan siswa ke dalam kelompok.. f.
Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah
percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
146
Keterampilan memberikan kesempatan pada siswa menentukan langkahlangkah percobaan mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, membimbing masingmasing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan, dan mengamati kegiatan siswa dalam menentukan langkah-langkah percobaan. g. Membimbing siswa melakukan percobaan (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Keterampilan membimbing siswa melakukan percobaan mendapat skor 3 Hal ini berarti ada 3 deskriptor tampak yaitu memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok, membimbing siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok yang belum paham dalam melaksanakan percobaan. h. Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (keterampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: mengadakan pendekatan
pribadi,
mengorganisasi
siswa
untuk
mengumpulkan
data,
membimbing siswa menganalisis data dan membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis data tentang permasalahan. i. Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) Keterampilan membimbing siswa membuat kesimpulan mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: membimbing siswa membuat kesimpulan, membuat kesimpulann hasil belajar bersama siswa, memberikan
147
umpan balik pada siswa dan melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa. j. Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) Keterampilan memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa mendapat skor 3. Hal ini berarti ada 3 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali”, memberikan pengatan dengan simbol atau benda, memberikan penguatan gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan. k. Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) Keterampilan menutup pelajaran mendapat skor 4. Hal ini berarti ada 4 deskriptor yang tampak yaitu: memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi hasil belajar, memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan menutup pelajaran. 4.1.2.5.2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus III Observasi aktivitas siswa diamati menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang terdiri dari 7 indikator dengan subjek pengamatan 15 siswa. Indikator aktivitas siswa melalui model Inkuiri meliputi: 1) Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities), 2) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities), 3) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities), 4) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities), 5) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities), 6) Keaktifan siswa dalam
148
kelompok (oral activities), 7) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities). Dari pengamatan aktivitas siswa pada siklus III diperoleh data yang tersaji pada tabel 4.8 : Tabel 4.8 Data Aktivitas Siswa Siklus III Perolehan Skor No
Indikator Aktivitas Siswa
Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening 2. activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral 3. activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral 4. activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran 5. inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral 6. activities) Membuat kesimpulan (writing activities, 7. mental activities) Jumlah 1.
Kriteria
Jum Ratalah rata total Skor skor 3,6 54
1
2
3
4
-
1
4
10
-
2
4
9
-
3
4
8
50
-
2
3
10
53
-
2
5
8
51
-
1
4
10
54
-
1
2
12
56
52
370
3,4 3,3 3,53
3,4
3,6 3,73 24,5 Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa jumlah skor aktivitas siswa pada siklus III adalah sebesar 370 dari 15 siswa dengan rata-rata skor sebesar 24,5
149
dengan kategori sangat baik. Berikut digambarkan pencapaian skor untuk setiap indikator dalam diagram batang 4.8.
Aktivitas Siswa Siklus III 4
3,6
3,5
3,4
3,3
2
3
3,5
3,4
4
5
3,6
3,73
6
7
3 S k 2,5 2 o r 1,5 1 0,5 0 1
Indikator Aktivitas Siswa
Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Siswa Siklus III Perolehan skor aktivitas siswa yang tersaji dalam tabel 4.8 dan gambar 4.8 diagram batang di atas, dipaparkan sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran (listening activity) Ketika siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) berbaris di depan kelas, (2) masuk ruang kelas, (3) menempati temapat duduk masing-masing, (4) mengeluarkan alat tulis dan buku. Berdasarkan hasil observasi siklus I pencapaian indikator aktivitas siswa untuk memperoleh rata-rata 3,6 dengan jumlah skor 54. Hasil pengamatan menunjukkan 1 siswa yang mendapat skor 2, skor 3 ada 4 siswa, dan skor 4 ada 10 siswa.
150
b. Memperhatikan penjelasan guru (listening activity) Ketika siswa memperhatikan penjelasan guru, deskriptor yang diamati yaitu (1) tertib di tempat duduk masing-masing, (2) membawa alat pelajaran, (3) membawa buku sumber, (4) memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari siklus I, indikator aktivitas memperoleh rata-rata 3,4 dengan jumlah skor 52. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3, dan 9 siswa mendapat skor 4. c. Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activity) Ketika siswa aktif bertanya, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa bertanya satu kali, (2) siswa bertanya lebih dari satu kali, (3) pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru, (4) sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,3 dengan jumlah skor 53. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang mendapat skor 2 ada 3 siswa, skor 3 ada 4 siswa, dan skor 4 ada 8 siswa. d. Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activity) Ketika siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa menjawab pertanyaan satu kali, (2) siswa menjawab pertanyaan lebih dari satu kali, (3) jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, (4) siswa aktif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan observasi pada siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,5 dengan jumlah skor 53. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 2, 3 siswa mendapat skor 3 dan 10 siswa mendapat skor 4.
151
e. Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran (oral activity, listening activity, motor activity, dan mental activity) Ketika siswa mengikuti pelajaran, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, (2) siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, (3) siswa membuat hipotesis dengan benar, (4) siswa menguji hipotesis. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,4 dengan jumlah skor 51. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 2 siswa mendapat skor 2, 5 siswa mendapat skor 3, dan 8 siswa mendapat skor 4. f. Keaftifan siswa dalam kelompok (oral activity) Ketika siswa aktif dalam kelompok, deskriptor yang diamati yaitu (1) siswa membagi peran dalam mengerjakan tugas kelompok, (2) siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, (3) siswa aktif memberikan pendapat, (4) siswa menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,6 dengan jumlah skor 54. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 2, 4 siswa mendapat skor 3 dan 10 siswa mendapat skor 4. g. Membuat kesimpulan (writing activity, mental activity) Ketika siswa membuat kesimpulan, deskriptor yang diamati yaitu (1) memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, (2) mengungkapkan materi yang akan dipelajari dengan kalimat jelas, (3) siswa bersama-sama menyimpulkan materi, (4) kesimpulan disampaikan pada kelompok lain secara jelas. Berdasrkan hasil observasi siklus I, indikator aktivitas siswa memperoleh rata-rata 3,73
152
dengan jumlah skor 56. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 1 siswa mendapat skor 2, 2 siswa mendapat skor 3, dan 12 siswa mendapat skor 4. 4.1.2.5.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri pada siklus III diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan materi membuat magnet pada akhir proses pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 40 siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III No
Interval
F
xi
f . xi
1
58-65
5
62
310
2
66-72
7
69
483
3
73-79
4
76
532
4
80-86
6
83
498
5
87-93
9
90
810
6
94-100
9
97
873
Jumlah
3506
Rata-rata
87,65
Tuntas
35
Tidak tuntas
5
Prosentase Ketuntasan
87,5%
153
Dari data hasil belajar siswa di atas digambarkan pada gambar 4.9 diagram ketuntasan:
Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus III 12,5% Tuntas 87,5%
Tidak Tuntas
Gambar 4.9. Diagram Hasil Analisis Evaluasi Siklus III Berdasarkan pada tabel 4.9 dan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siklus I melalui model Inkuiri memperoleh rata-rata 87,65 dengan nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 100. Dengan KKM sebesar 62 maka jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 siswa dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa. Sehingga perolehan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 87,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siklus III sudah dapat dikatakan berhasil, karena mencapai indikator keberhasilan yaitu rata-rata kelas masih dibawah KKM (62) dan persentase ketuntasan mencapai 85%. 4.1.2.6 Refleksi Siklus III Berdasarkan hasil pembelajaran siklus III, diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pemebelajaran IPA dengan model inkuiri berbasis audiovisual . Refleksi ini dilaksanakan oleh peneliti dengan kolaborator untuk menganalisis pelaksanaan
154
pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi digunakan sebagai pedoman penulisan laporan penelitian. Adapun hasil refleksi meliputi: a. Keterampilan guru meningkat dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya dengan prolehan skor 39 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian keterampilan guru kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual telah mencapai indikator keberhasilan. b. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan perolehan skor total 370 dengan rata-rata skor 24,5 termasuk dalam kategori sangat baik. Oleh karena itu, aktivitas siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual telah mencapai indikator keberhasilan. c. Hasil belajar yang diperoleh adalah nilai terendah 58,3 dan tertinggi 100 dengan rata-rata 86,07. Persentase ketuntasan klasikal mencapai 87,5%. Dengan demikian hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang dengan penerapan model inkuiri berbasis audiovisual telah mencapai indikator keberhasilan. 4.1.2.7 Revisi Siklus III Ketrampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar sudah mencapai indikator keberhasilan maka perlu diadakan penelitian lanjutan untuk lebih meningkatkan pencapaian indikator keberhasilan, dapat dilanjutkan pada mata pelajaran yang sama kelas yang berbeda atau untuk mata pelajaran yang berbeda kelas yang sama.
155
Berdasarkan revisi, peneliti mengerucut pada satu hasil bahwa kegiatan yang dilakukan pada siklus III secara keseluruhan sudah baik dan mencapai target yang diharapkan. Keterampilan guru, aktifitas siswa dan hasil belajarr dalam pembelajaran IPA dapat meningkat melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual. Selanjutnya, hasil pengumpulan data, hasil pengamatan dan temuantemuan selama pelaksanaan siklus I, II, III dapat dijadikan dasar pembuatan laporan dasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. 4.1.1
Rekapitulasi Hasil Penelitian Hasil penelitian dari siklus I sampai siklus III kemudian di rekap untuk
mengetahui berapa besar peningkatan variabel yang diteliti pada setiap siklus. Berikut ini akan disajikan tabel dan diagram batang yang menggambarkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada siklus I , siklus II, dan siklus III. Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Siklus I, Siklus II, dan Siklus III No.
Variabel
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Keterampilan Guru
59,09%
72,72%
88,63%
2.
Aktivitas Siswa
54,64%
68,64%
87,5%
60%
72,5%
87,5%
3.
Hasil Blajar (Ketuntasan Klasikal)
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan adanya peningkatan pada setiap variabel penelitian. Peningkatan keterampilan guru dari 59,09% pada siklus I
156
menjadi 72,72% pada siklus II dan 88,62% pada siklus III. Peningkatan aktivitas siswa dari 54,64% pada siklus I menjadi 68,64% pada siklus II dan 87,5% pada siklus III. Sedangkan ketuntasan klasikal meningkat dari 60% pada siklus I menjadi 72,5% pada siklus II dan 87,5% pada siklus III. Berikut ini adalah rekapitulasi data penelitian yang digambarkan pada gambar diagram batang 4.10 :
100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00%
keterampilan guru
50,00%
aktivitas siswa
40,00%
hasil belajar
30,00% 20,00% 10,00% 0,00% siklus I
siklus II
Siklus III
Gambar 4.10 Diagram batang rekapitulasi hasil penelitian Hasil penelitian di atas akan dibahas keterkaitannya dengan kajian teori penerapan model Inkuiri pada pembelajaran IPA.
4.2. PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model inkuiri berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang. Selanjutnya peneliti memaparkan pembahasan hasil penelitian meliputi
157
pemaknaan temuan yang digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga dapat diperoleh kesimpulan. 4.2.1
Pemaknaan Temuan Penelitian Pembahasan didasarkan pada hasil observasi, catatan lapangan, tes
evaluasi, dan refleksi dari variabel penelitian. Variabel penelitian tersebut meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus. Siklus III dilaksanakan sebagai perbaikan tindakan pada siklus II dan siklus II dilaksanakan sebagai perbaikan tindakan pada siklus I. Secara terperinci pembahasan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar akan dijabarkan sebagai berikut: 4.2.1.1 Keterampilan Guru Menurut Rusman (2012:80) keterampilan dasar mengajar (teaching skills) merupakan bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan profesional. Sanjaya (2012: 33) ketrampilan dasar mengajar guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Keterampilan dasar mengajar guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui sebelas keterampilan mengajar yaitu melakukan Pra pembelajaran, membuka pelajaran, menyajikan masalah, membimbing siswa membuat hipotesis, membimbing siswa membentuk kelompok, memberikan kesempatan pada siswa menentukan
langkah-langkah
percobaan,
membimbing
siswa
melakukan
158
percobaan,
membimbing
siswa
mengumpulkan
dan
menganalisis
data,
membimbing siswa membuat kesimpulan, memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa dan menutup pelajaran. Peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.11
159
Tabel 4.11 Data Keterampilan Guru Siklus I, II, dan III
No 1 2 3
4 5 6
7
8
9 10
11
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Indikator Pengamatan Melakukan kegiatan pra pembelajaran 2 3 (kegiatan membuka pelajaran) 4 Membuka pelajaran (keterampilan 3 3 membuka pelajaran) 3 Menyajikan masalah (keterampilan 3 3 bertanya) 4 Membimbing siswa membuat hipotesis 2 2 (ketrampilan menggunakan variasi) 3 Membimbing siswa membentuk kelompok 2 3 (ketrampilan mengelola kelas) 3 Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan 3 3 (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) 4 Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi 2 3 kelompok kecil) 3 Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan 2 3 menjelaskan) 4 Membimbing siswa membuat kesimpulan 3 4 (ketrampilan menjelaskan) 4 Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi 2 2 penguatan) 3 Menutup pelajaran (ketrampilan menutup 3 3 pelajaran) 4 Jumlah skor 26 32 39 Rata-rata 2,3 2,9 3,5 Persentase 59,09% 72,72% 88,63% Cukup Baik Sangat Kategori baik Kualifikasi Tuntas Tuntas Tuntas
160
Berdasarkan
tabel
4.11
menunjukkan
bahwa
keterampilan guru dalam pembelajaran IPA
ada
peningkatan
melalui penerapan model
Pembelajaran Inkuiri berbasis audiovisual siklus I hingga siklus III. Dari data ketrampilan guru di atas digambarkan pada gambar 4.11 sebagai berikut:
Diagram ketrampilan guru siklus I,II,III 4 3,5 3
2,5
Siklus I
2
Siklus II
1,5
Siklus III
1 0,5 0
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Diagram 4.11 Diagram ketrampilan guru siklus I,II,III Indikator melakukan kegiatan pra pembalajaran (ketrampilan membuka pelajaran) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian meningkat skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan adanya upaya guru mampu mengkondisikan siswa dengan baik. Guru mempersiapkan media meliputi slide presentasi, LCD, laptop, speaker, gambar. Oleh karena itu, guru dapat menarik perhatian siswa dengan menggunakan multimedia pembelajaran.
161
Ketrampilan guru yang tampak dalam mempersiapkan pembelajaran sesuai dengan pendapat Mulyasa yang mengemukaan bahwa membuka pelajaran bertujuan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal agar terpusat sepenuhnya untuk belajar (Mulyasa, 2009:181). Indikator
membuka pelajaran
(ketrampilan
membuka pelajaran)
memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Kestabilan skor pada ketiga siklus ditandai dengan adanya guru selalu bertanya tentang materi yang lalu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik serta guru mampu memberikan motivasi belajar kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunaryo (1989: 45) yang menyatakan bahwa keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat terhadap apa yang akan dipelajari. Guru membuka pelajaran dengan menarik perhatian siswa melalui interaksi yang bervariasi, mengemukakan tujuan pembelajaran, mengaitkan materi antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari serta memberikan motivasi. Pada Indikator menyajikan masalah (ketrampilan bertanya) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru memberikan permasalahan yang mengandung teka-teki. Disamping itu guru mengajukan pertanyaan kepada siswa seputar materi, dan mengajukan pertanyaan yang mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
162
Menyajikan masalah termasuk ketrampilan bertanya, karena menuntut guru untuk mampu memberikan pertanyaan seputar materi untuk dipikiran hipotesisnya oleh siswa. Bagi seorang guru, ketrampilan bertanya merupakan ketrampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melalui ketrampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna (Sanjaya, 2012:33). Pada Indikator membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan membuat variasi) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 2 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru membimbing siswa membuat hipotesis yang relevan. Selain itu guru memusatkan siswa pada tujuan dan topik permasalahan serta menyajikan materi sesuai dengan rencana pembelajaran. Keterampilan
mengadakan
variasi
diperlukan
untuk
menghindari
kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sunaryo (1989:33) bahwa keterampilan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek yaitu: pertama, variasi dalam mengajar. Kedua, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran. Ketiga, variasi dalam interksi antar guru dengan siswa.. Pada kegiatan ini guru menggunakan multimedia untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Seperti yang diungkapkan Daryanto (2011:49) bahwa multimedia pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar, bertujuan, dan terkendali.
163
Pada Indikator membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru menempatkan siswa ke dalam kelompok. Dan diakhir diskusi guru menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. Keterampilan mengelola kelas sesuai dengan pendapat Sanjaya (2012:44) yaitu ketrampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran. Pengelolaan kelas ini untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Pada Indikator membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada ketiga siklus ditandai dengan guru membimbing masing-masing kelompok dalam menentukan langkah-langkah percobaan. Disamping itu guru menentukan percobaan berdasarkan permasalahan hipotesis, memberikan gambaran garis besar yang harus diamati dalam percobaan, dan mengamati kegiatan siswa dalam menentukan langkah-langkah percobaan. Peran guru dalam kegiatan diskusi adalah sebagai fasilitator. Seperti yang diutarakan Amri (2010: 5) bahwa peran dan tugas guru berusaha menciptakan dan mnyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Dalam hal ini guru hanya menyediakan alat dan bahan yang akan
164
digunakan untuk percobaan dan siswa menentukan langkah-langkah percobaannya sendiri. Pada Indikator membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus II dan III ditandai dengan guru membimbing kelompok cara mengerjakan LKS. Disamping itu guru memusatkan perhatian siswa dalam diskusi kelompok, membimbing siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok yang belum paham dalam melaksanakan percobaan. Peran guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil ini sebagai fasilitator sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2012:23). Sebagai fasilitaor guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan kegiatan proses pembelajaran. Dalam mengefektifkan penggunaan model Inkuiri salah satunya adalah memonitoring, menilai partisipasi siwa dalam diskusi dan memutuskan kapan dan bagaimana mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi. Selanjutnya berkomunikasi atau dialog baik antar siswa maupun dengan guru dapat meningkatkan pemahaman. Hal ini bisa terjadi karena ketika siswa diberi kesempatan untuk berbicara atau berdialog, sekaligus mengkonstruksi berbagai ide untuk dikemukakan melalui dialog. Pada Indikator membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan menjelaskan) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan guru membimbing siswa menganalisis data. Disamping itu guru mengadakan
165
pendekatan pribadi, mengorganisasikan siswa untuk mengumpulkan data dan membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis data tentang permasalahan. Ketrampilan menjelaskan yang dimiliki guru sesuai dengan peran guru sebagai demostrator (Sanjaya, 2012:26), peran guru untuk mempertunjukan siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa mengerti dan memahamipesan yang disampaikan. Pada Indikator membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menutup pelajaran) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 4 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus II dan III ditandai dengan guru memberikan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa. Membimbing siswa membuat kesimpulan, dan memberikan umpan balik pada siswa. Ketrampilan membuat kesimpulan termasuk ketrampilan menutup pelajaran sesuai pernyataan Sanjaya (2012:43) bahwa mentup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya. Pada Indikator memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan memberi penguatan) memperoleh skor 2 pada siklus I, skor 2 pada siklus II kemudian skor 3 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan guru memberikan penguatan dengan simbol atau benda. Disamping itu guru memberikan penguatan variabel dengan kata-kata “baik”, “benar sekali” dan
166
memberikan penguatan gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan. Pemberian balikan terhadap jawaban siswa akan meningkatkan motivasi serta keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru. Sesuai penjelasan dari Sanjaya (2012:28) bahwa peran guru sebagai motivator sangat penting dalam meningkatkan motivasi siswa yaitu dengan memberikan penguatan pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar adalah salah satu cara untuk memberikan penghargaan. Pada Indikator menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran) memperoleh skor 3 pada siklus I, skor 3 pada siklus II kemudian skor 4 pada siklus III. Peningkatan skor pada siklus III ditandai dengan guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah. Disamping itu guru memberikan tes evaluasi, memberikan refleksi dan menutup pelajaran. Keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan menyimpulkan hasil pelajaran memberikan refleksi, melakukan evaluasi dan memberi penguatan terhadap hasil belajar yang telah dicapai siswa. Sesuai yang diungkapkan Rusman (2012:92) bahwa menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
167
Dari hasil pengamatan keterampilan guru pada siklus I sampai siklus III terjadi peningkatan sehingga dapat mengkategorikan guru sebagai guru yang efektif. Wragg dalam Marno dan Idris (2010: 29), ciri-ciri guru yang efektif adalah
pertama,
mampu
menentukan
strategi
yang
dipakai
sehingga
memungkinkan murid bisa belajar dengan baik; kedua, memudahkan murid dalam mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; ketiga, guru memiliki keterampilan professional dan mampu menggunakan keterampilannya secara konsisten, bukan hanya atas dasar sekenanya; keempat, keterampilan tersebut diakui oleh mereka yang berkompeten, seperti guru, pelatih guru, pengawas atau penilik sekolah, tutor, dan guru pemandu mata pelaajaran ataupun siswa itu sendiri.
4.2.1.2. Aktivitas Siswa Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.12.
168
Tabel 4.12 Data Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III No 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
Indikator Aktivitas Siswa Mempersiapkan diri menerima pelajaran (listening activities) Memperhatikan penjelasan guru (listening activities) Keaktifan siswa dalam bertanya (oral activities) Keaktifan siswa dalam menjawab (oral activities) Ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri (oral activities, listening activities, motor activities, mental activities) Keaktifan siswa dalam kelompok (oral activities) Membuat kesimpulan (writing activities, mental activities) Jumlah Presentase Kategori
Siklus I
Siklus II
2,1
2,2
2,2
2,6
2,2
2,9
2,4
2,7
2,1
2,59
2
3,06
2,3
3,3
15,3 54,64%
19,22 68,64%
cukup
baik
Siklus III 3,6
3,4 3,3 3,53
3,4
3,6 3,73 24,5 87,5% Sangat baik
169
Dari data aktivitas siswa di atas digambarkan pada gambar 4.12 sebagai berikut:
DIAGRAM AKTIVITAS SISWA SIKLUS I,II,III 4 3,5 3 2,5
siklus I
2
siklus II
1,5
siklus III
1 0,5 0 A
B
C
D
E
F
G
Diagram 4.12 Diagram aktivitas siswa siklus I,II,III Berdasarkan tabel 4.12, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model Inkuiri berbasis audiovisual mengalami peningkatan terbukti pada perolehan skor siklus I sebesar 15,3 kategori cukup, siklus II 19,22 kategori baik dan siklus III 24,5 kategori sangat baik. Delapan indikator pengamatan aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. Adanya peningkatan pada indikator siswa mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran ditunjukkan pada kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 2,1, pada siklus II dengan skor 2,1. Dan Siklus III mengalami peningkatan dengan skor 3,6. Deskriptor yang selalu tampak adalah
170
siswa berbaris di depan kelas, siswa masuk ruangan, siswa menempati tempat duduk masing-masing, dan siswa mengeluarkan alat tulis dan buku. Hal ini sesuai dengan pendapat Diedrich dalam (Hamalik, 2010: 11) bahwa “kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar itu sendiri. Tanpa kesiapan atau kesediaan ini, proses belajar tidak akan terjadi”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa perilaku atau hal-hal yang dilakukan siswa sebelum belajar akan sangat mendukung proses belajar yang lebih optimal. Peningkatan indikator memperhatikan penjelasan guru ditunjukkan ditunjukkan pada kenaikan skor rata-rata setiap siklus. Siklus I memperoleh skor 2,2 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor 2,6. Siklus III juga mengalami peningkatan dengan skor 3,4. Pada saat kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru. Hal itu terbukti dari empat diskriptor yang muncul dari sebagian besar siswa yaitu siswa tertib di tempat duduk masing-masing, siswa membawa alat pelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Hamalik (2008: 32) bahwa pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru. Pada indikator keaktifan siswa dalam bertanya, pada siklus I memperoleh skor 2,2, siklus II memperoleh skor 2,9 dan siklus III memperoleh skor 3,3. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa bertanya satu kali, siswa
171
bertanya lebih dari satu kali, pertanyaan siswa sesuai dengan masalah yang diajukan guru dan sikap siswa yang baik dalam menyampaikan pertanyaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Hakim dalam (Supriyadi: 2012) pembelajaran aktif adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif dengan kegiatan tanya jawab akan dapat mengikat informasi yang baru dan mengembangkannya. Pada indikator keaktifan siswa dalam menjawab, pada siklus I memperoleh skor 2,4, siklus II memperoleh skor 2,7 dan siklus III memperoleh skor 3,5. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa menjawab satu kali, siswa menjawab lebih dari satu kali, jawaban siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan guru dan siswa aktif memberikan pendapat. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Hakim dalam (Supriyadi: 2012) pembelajaran aktif adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif dengan kegiatan tanya jawab akan dapat mengikat informasi yang baru dan mengembangkannya. Pada indikator ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran inkuiri, pada siklus I memperoleh skor 2,1, siklus II memperoleh skor 2,5 dan siklus III memperoleh skor 3,4. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa mematuhi langkah-langkah model pembelajaran inkuiri yang dijelaskan guru, siswa mengidentifikasi masalah dengan baik, siswa mampu membuat hipotesis, dan siswa menguji hipotesis.
172
Hal tersebut disesuaikan dengan sintak inkuiri dalam buku Sanjaya (2012:201) diantaranya orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Siswa harus mampu mengikuti pembelajaran sesuai sintak pembelajaran inkuiri tersebut. Pada indikator ketertiban siswa dalam kelompok, pada siklus I memperoleh skor 2, siklus II memperoleh skor 3,06 dan siklus III memperoleh skor 3,6. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa membagi peran mengerjakan tugas kelompok, siswa dalam kelompok saling membantu mengerjakan tugas, siswa aktif memberikan pendapat, dan siswa menyelesaikan tugas kelompok. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2007:170) bahwa kerja kelompok dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, rasa solidaritas, toleransi, dan rasa tanggungjawab. Jadi saat diskusi siswa mengerjakan tugas secara berkelompok, mereka akan terbiasa untuk saling bertukar pendapat dan menerima perbedaan setiap individu dalam kelompok. Pada indikator membuat kesimpulan, pada siklus I memperoleh skor 2,3, siklus II memperoleh skor 3,06 dan siklus III memperoleh skor 3,6. Hal itu terbukti empat deskriptor yang muncul yaitu siswa memberikan kesimpulan sesuai dengan materi, mengungkapkan materi yang dipelajari dengan kalimat jelas, siswa bersama-sama menyimpulkan materi, dan kesimpulan disampaikan pada kelompok secara jelas. Sesuai pendapat Hamalik (2007: 175) untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari siswa, dilakukan kegiatan
173
menyimpulkan pokok materi. Kegiatan meyimpulkan ini dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. 4.2.1.1 Hasil Belajar Siswa Menurut Suherdi (2001: 56) tes merupakan alat, cara, dan langkah-langkah sistematik untuk mengukur sejumlah perilaku tertentu dari subjek uji. Sedangkan Poerwanti (2008: 3.18) menjelaskan bahwa tes hasil belajar dalam mata pelajaran dibuat oleh guru sesuai dengan kurikulum sekolah, sehingga tes ini mendapatkan tempat yang pertama diantara berbagai jenis tes yang ada dan digunakan di sekolah-sekolah. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model inkuiri berbasis audiovisual dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Data Hasil Belajar Siklus I, Siklus II dan Siklus III Data hasil belajar
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Nilai Rata-rata
69,42
75,47
87,65
Nilai Terendah
52,5
58,3
58,3
Nilai Tertinggi
95,4
100
100
Kategori Ketuntasan Minimal (KKM)
62
62
62
Siswa yang Tuntas Belajar
24
29
35
Siswa yang Tidak Tuntas Belajar
16
11
5
60%
72,5%
87,5%
Persentase Ketuntasan
174
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa dengan model Inkuiri berbasis audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus III. Pada siklus I, hasil belajar IPA dengan materi mengelompokan benda magnetis dan non magnetis memperoleh ketuntasan klasikal sebanyak 60% dengan nilai rata-rata 69,42. Siswa yang tuntas sebanyak 24 anak dan yang tidak tuntas sebanyak 16 anak, jumlah siswa seluruhnya 40. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh belum memenuhi target ketuntasan klasikal 85%. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar siklus II menunjukkan bakwa ketuntasan klasikal mencapai 72,5% dengan nilai rata-rata 75,47. Siswa yang tuntas sebanyak 29 anak dan yang tidak tuntas sebanyak 11 anak, jumlah siswa 40 anak. Pada siklus II, hasil belajar belum mencapai target yaitu ketuntasan klasikal 85% sehingga dilanjutkan ke siklus III. Pada siklus III, hasil belajar IPA memperoleh ketuntasan klasikal 87,5% dengan nilai rata-rata 87,65. Siswa yang tuntas sebanyak 35 anak dan yang tidak tuntas sebanyak 5 anak, jumlah siswa 40 anak. Dari data tersebut ketuntasan klasikal mencapai target lebih dari 85% yaitu 87,5%. Penelitian tindakan kelas ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Dari data hasil belajar yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual dapat meningkat, baik ketuntasan klasikal maupun nilai rata-rata secara klasikal. Pada siklus I ketuntasan memperoleh 60%, pada siklus II menjadi 72,5%, dan pada
175
siklus III menjadi 87,5%. Sedangkan nilai rata-rata klasikal pada siklus I memperoleh 71,32; pada siklus II menjadi 74,52, dan pada siklus III menjadi 86,07. Melihat peningkatan hasil belajar secara signifikan dari siklus I hingga siklus III membuktikan bahwa model Inkuiri jika dilaksanakan dengan baik akan membawa dampak positif bagi hasil belajar siswa. Melalui model Inkuiri, siswa belajar melalui kegiatan membuat hipotesis, berkelompok, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Siswa dituntut untuk mengembangkan pola pikirnya serta wawasan sehingga dapat menemukan dan memecahkan masalah sesuai dengan tahap berfikir siswa. Siswa juga mengaitkan materi yang dipelajari untuk menemukan kebenaran teori yang dipelajari. Melalui pembuktian teori lewat diskusi kelompok, model Inkuiri akan menimbulkan motivasi belajar bagi siswa. Model Inkuiri juga akan membantu siswa mengatasi permasalahannya melalui belajar kolaborasi dan bekerja dalam suatu tim untuk memecahkan masalah yang dimunculkan. 4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian Penerapan model Inkuiri dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang pada pembelajaran IPA. Melalui model inkuiri berbasis audiovisual, guru dapat memberi kesempatan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dalam kelompok secara aktif berdiskusi untuk mengkonstruksi pengetahuan yang meraka miliki. Dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran, kegiatan merumusakan hipotesis, diskusi kelompok, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. menjadi
176
lebih menarik dan menyenangkan. Adanya pembagian kelompok yang kemampuan anggotanya heterogen, memungkinkan masing-masing siswa mempunyai kreatifitas yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah, sehingga masing-masing siswa dapat saling bertukar pendapat, setiap siswa secara aktif berusaha untuk menemukan dan mengungkapkan pendapatnya. Berdasarkan
hasil
observasi
terhadap
keterampilan
guru
selama
pembelajaran IPA dengan menerapkan model Inkuiri berbasis audiovisual pada siklus I memperoleh skor 26 dengan kriteria cukup. Kemudian diadakan perbaikan pada siklus II sehingga jumlah skor mengalami meningkat menjadi 32 dengan kriteria baik. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus III, perolehan skor meningkat menjadi 39 dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pada aktivitas siswa diperoleh hasil rata-rata skor pada siklus I sebesar 15,3 dengan kriteria cukup, meningkat pada siklus II dengan jumlah rata-rata skor 19,22 dengan kriteria baik, dan pada siklus III meningkat dengan jumlah rata-rata skor 24,5 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata 71,32 dengan persentase ketuntasan klasikal 60%. Pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata 74,52 dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5%. Pada siklus III, diperoleh nilai ratarata 86,07 dengan persentase ketuntasan klasikal 87,5%. Berdasarkan hasil data yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I, II, dan III maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Inkuiri dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar dalam pembelajaran IPA.
BAB V PENUTUP 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPA materi gaya magnet dengan menerapkan model Inkuiri berbasis audiovisual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas V SD Tambakaji 03 Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Penerapan model Inkuiri berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil observasi keterampilan guru siklus I skor 26 persentase 60% kualifikasi cukup, siklus II menjadi skor 32 persentase 72,72% kualifikasi baik dan siklus III meningkat dengan skor 39 persentase 88,62% kualifikasi sangat baik. Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan keterampilan guru yang telah ditetapkan peneliti dengan kriteria sekurangkurangnya baik dengan skor minimal 27. Dalam kegiatan selama pembelajaran, banyak didominasi oleh siswa sehingga dapat dicapai indikator keberhasilan. b. Penerapan model Inkuri berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata hasil observasi aktivitas siswa siklus I skor 15,3 persentase 54,64% kualifikasi cukup, siklus II menjadi skor 19,22 persentase 68,64% kualifikasi baik dan siklus III meningkat dengan skor 24,5 persentase
177
178
87,5% kualifikasi sangat baik. Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan aktivitas siswa yang telah ditetapkan peneliti dengan skor minimal 17. Bagi siswa memperoleh kesempatan untuk terlibat secara aktif untuk setiap pelajaran, hal ini terbukti siswa terdorong untuk melakukan aktivitas yang konvensional seperti bertanya dengan inisiatif sendiri sehingga dicapai indikator keberhasilan. c. Penerapan model Inkuiri pada mata pelajaran IPA meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata persentase ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat dari siklus I 24 siswa (60%), siklus II menjadi 29 siswa (72,5%) dan siklus III 34 siswa (87,5%). Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan hasil belajar siswa yang telah ditetapkan peneliti yaitu ketuntasan klasikal sekurangkurangnya 85% dengan ketuntasan individual sebesar ≥ 62 (KKM). Dari waktu yang didominasi siswa dan siswa kreatif untuk bertanya maka bermuara pada hasil belajar yang meningkat.
5.2. SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Tambakaji 03 Semarang, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: a. Untuk menerapkan pembelajaran inovatif yang baik dan benar perlu waktu yang lebih lama lagi atau penelitian lanjutan untuk dapat menyiapkan rancangan perangkat pembelajaran meliputi RPP, silabus, media, evaluasi, LKS, dan sintak model pembelajaran.
179
b. Melalui model inkuiri hendaknya dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis yang dilakukan secara berulang-ulang. c. Sekolah meningkatkan kualitas pengajar dan meningkatkan fasilitas berupa media serta alat peraga sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara interaktif dan bermakna.
180
Daftar Pustaka Amri, Sofyan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Anitah W, Sri dkk. 2009. Materi Pokok Strategi Pembelajaran SD. Jakarta: Universitas terbuka. Anni, Chatarina Tri dan Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Asyhar. Rayandra H. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas
181
________. 2006. Lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas Eko Setya, 2010. Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN Buring Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Jurnal. Malang: Universitas Negeri Malang Hamdani, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Iskandar. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana. Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Poerwanti, Endang. Dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Depdiknas. Nasution. Noehi. 2004. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sari, Indah, 2010 Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Inkuiri pada Siswa Kelas IV SD N Maribaya Karanganyar Purbalingga .Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang
Setianingsih, Yuli. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA tentang Perpindahan Panas melalui Strategi Inkuiri pada Siswa kelas IV SD N Petompon 02 Semarang. Skripsi. Semarang: Unerversitas Negeri Semarang
Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Subyantoro.2009. Penelitian Tindakan kelas. Semarang: CV Widya Karya. Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES Press.
182
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Sutarno, Nono. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Troboni Muhamad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang kreatif dan efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Tim Dewan Skripsi. 2011. Panduan Penyusunan Skripsi Mahasiswa S1 PGSD. Semarang: Jurusan PGSD UNNES. http://blog.umy.ac.id/anadwiwahyuni/pendidikan/penyebab-rendahnya-kualitaspendidikan-di-indonesia/ diunduh pada tanggal 03-01-2013 jam 13.00 http://ninyanggrainy.blogspot.com/2011/12/1-jenis-jenis-keterampilan-dalam.html diunduh pada tanggal 15-01-2013 jam 15.00
183
184
LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan : SD Negeri Tambakaji 03 semarang Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/II
Pertemuan ke-
:1
Alokasi waktu
: 2x 35 menit
I.
Standar Kompetensi
II.
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) III. Indikator 5.1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis magnet 5.1.2 Mengelompokan contoh benda-benda magnetis 5.1.3 Mengelompokan contoh benda-benda non magnetis IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mencermati penayangan slide powerpoint tentang jenis-jenis magnet, siswadapatmengidentifikasi jenis-jenis magnet secara tepat. 2. Melalui pengamatan benda-benda magnetis secara berkelompok, siswa dapat mengelompokan contoh benda-benda magnetis dengan benar. 3. Melalui pengamatan benda-benda non magnetis secara berkelompok, siswa dapat mengelompokan contoh benda-benda non magnetis dengan benar. Karakter yang diharapkan : rasa ingin tahu (curiousness), menghargai prestasi (appreciative), dan tangung jawab (partner relation).
V.
Materi Gaya Magnet
VI. Metode dan media Model Pembelajaran : Inkuiri
185
Metode
: diskusi
Media
: gambar
VII.
Langkah-LangkahPembelajaran 1. Kegiatan pra pembelajaran (5 menit) a) Menyiapkan RPP b) Menyiapkan media dan bahan ajar yang akan digunakan c) Berdoa d) presensi 2. KegiatanAwal (10 menit) a) Guru melaksanakanapersepsi “anak-anak lihat karet gelang yang ibu bawa, terbuat dari apa?” “dan perhatikan paku yang ibu bawa, terbuat dari apa?” b) Guru menjelaskanlangkahpembelajaraninkuiri c) Guru menyampaikantujuanpembelajaran d) Guru memotivasisiswa 3. Kegiatan inti (40 menit) Langkah pembelajaran
Tahap
a) Siswa mencermati penayangan slide yang ditunjukan guru (eksplorasi) b) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang jenis-jenis magnet? (eksplorasi) c) Siswa memikirkan jawaban secara individual
Menyajikan pertanyaan atau masalah
(eksplorasi) d) Siswa diberikan kesempatan untuk mencurahkan pendapat dalam bentuk hipotesis (eksplorasi). e) Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan (eksplorasi).
Membuat hipotesis
186
a) Siswa diminta berkelompok (elaborasi) b) Siswa berdiskusi secara berkelompok dengan bimbingan guru(elaborasi).
Merancang
c) Siswa menentukan langkah-langkah percobaan
percobaan
sendiri (elaborasi). d) Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi kelompok (elaborasi). e) Siswa diajak untuk pengamatan dalam percobaan secara berkelompok(elaborasi). f) Siswa melakukan pengamatan benda-benda
Melakukan
magnetis dan tidak magnetis (elaborasi).
percobaan
g) Guru membimbing siswa selama melakukan
untuk
pengamatan(elaborasi).
memperoleh
h) Siswa mencatat hasil pengamatan mereka
informasi
sebagai tugas kelompok(elaborasi).
i) Secara berkelompok siswa diberi kesempatan menganalisis hasil pengamatan mereka
Mengumpulkan
(elaborasi). j) Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengolahan data
dan menganalisis data
yang terkumpul (konfirmasi). k) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas(konfirmasi). l) Siswa menyimpulkan hasil diskusi (konfirmasi). m) Guru memberikan penguatan(konfirmasi). n) Guru memberikan umpan balik pada siswa(konfirmasi). Kegiatan akhir (20 menit) a) Siswabersama guru menyimpulkanmateripelajaran. b) Siswamengerjakansoalevaluasidari guru.
Membuat kesimpulan
187
c) Guru menutupkegiatanpembelajaran. VIII. Sumber Ajar a) Kurikulum Standar Isi b) Silabus Pembelajaran kelas V semester II SDN Tambakaji 03 c) Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. d) Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. e) Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada. IX.
Evaluasi
1. Jenistes
: tertulis
2. Prosedurtes
: awal dan akhir
3. Bentuktes
: pilihan ganda dan esai
4. Instrumen tes : Soal pilihanganda dan esai Semarang, 6 Maret 2013 Kolaborator
Peneliti,
Asnawi, S.Pd
Fembriani
NIP.195505051982011007
NIM. 1401409006 Mengetahui,
Kepala sekolah SDN Tambakaji 03
188
\MATERI AJAR Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.2
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) A.
PENGERTIAN MAGNET Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. B. Jenis-jenis magnet Secara garis besar, magnet dibedakan menjadi dua macam, yaitu magnet alam dan magnet buatan. 1. Magnet Alam
Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Batuan alami yang dapat
189
menarik benda dari besi disebut magnet alam. Magnet alam dikenal orang sejak zaman Yunani Kuno. Pada waktu itu, bahan magnet banyak ditemukan di daerah Magnesia (Gunung Ida). Magnet di Gunung Ida ditemukan oleh seorang penggembala yang heran terhadap tongkat besi yang dibawanya. Tongkat tersebut tertarik oleh tanah dan sulit (berat) sekali diangkat. Dari kejadian tersebut, penggembala menjadi penasaran kemudian menggali tanah yang menyebabkan tongkatnya tertarik ke tanah. Ternyata, di dalam tanah dia hanya mendapatkan lapisan batu besar berwarna hitam. Dari sana ia tahu bahwa yang menarik tongkatnya adalah batu hitam tersebut, yang sekarang dikenal sebagai magnet alam. 2. Magnet Buatan Magnet buatan adalah magnet yang dibuat manusia. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Bentuk-bentuk magnet buatan misalnya berbentuk batang, silinder, jarum, dan ladam (tapal kuda).
a. Magnet jarum Magnet jarum berbentuk seperti jarum jam, magnet ini biasanya digunakan untuk kompas.
b. Magnet Ladam
190
Kutub utara dan selatan magnet ladam menunjuk ke satu arah c. Magnet batang Magnet batang memiliki dua kutub di ujung-ujungnya. Ketika digantung dengan seutas benang, magnet batang akan mengarah ke kutub utaranya ke kutub selatan magnet bumi.
d. Magnet silinder Letak kutub-kutub pada magnet silinder sama dengan magnet batang, hanya saja magnet ini berbentuk silinder (tabung). C. PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT MAGNETNYA. Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1.
Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)
Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. 2.
Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah)
Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. 3. Diamagnetik
(benda
yang
tidak
dapat
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
ditarik
oleh
magnet).
191
MEDIA A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). MAGNET ALAM
MAGNET BUATAN
192
LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.3 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan tidak D. Alat dan Bahan: 1. Magnet batang
6. Uang logam
2. Peniti
7. Potongan kain
3. Paku payung
8. Potongan kertas
4. Karet penghapus
9. Cermin
5. Pensil E. Langkah Kegiatan: 1. Dekatkan magnet pada benda-benda tersebut secara bergantian! 2. Amati apa yang terjadi pada benda ketika didekatkan oleh benda! 3. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel berikut ini!
NO
NAMA BENDA
1
Peniti
2
Paku payung
TERB UAT DARI BAHA N
TERTA TIDAK RIK TERTARI MAGN K ET MAGNE T
193
3
Karet penghapus
4
Pensil
5
Uang logam
6
Potongan kain
7
Potongan kertas
8
Cermin
4. berdasarkan tabel diatas kelompokan benda ferromagnetis, paramagnetis dan diamagnetis ! jelaskan alasanmu! 5. berikan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan melalui tabel di atas!
194
KISI-KISI EVALUASI A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
No
1.
2.
Indikator
Materi
Aspek
Bentuk soal
Nomor
Kateg
Soal
ori
Mengidentifikasi jenis- Gaya magnet
C1,
Pilihan
1,2,3,4,
jenis magnet
C2,
ganda
5,
C4
Uraian
1,2,5
C1,
Pilihan
6,9
C2,
ganda
C3,
Uraian
3
C1,
Pilihan
7,8,10
C2
ganda
Mengelompokan contoh
Gaya magnet
benda-benda
magnetis
C4 3.
Mengelompok benda-benda magnetis
contoh Gaya magnet tidak
Uraian
4
195
Soal Evaluasi Siklus 1 I. 1.
Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (X)! A. paku
D. kertas
B. peniti
E. besi
C. plastik berdasarkan tabel di atas yang termasuk benda magnetis yaitu... a. C,D,E b. A,B,E c. B,C,D d. A,B,C 2. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet disebut ... a. medan magnet b.kutub utara c. kutub selatan d. magnet alam 3. TabelMagnet memiliki dua kutub yaitu . . . dan .... a. barat b. timur c. utara d. barat
Utara Utara Selatan Selatan
3.Magnet yang ada di gunung Ida disebut magnet.... a. alam b. buatan c. feromagnetik d. diamagnetik 4.Benda di bawah ini yang digolongkan ke dalam paramagnetik adalah b. plastik platinum
a. besi baja
c. platina besi
a. plastik platinum
5.
Gambar di samping disebut magnet ...
d. seng besi
196
a.batang b. jarum c. ladam d. silinder 6. Benda di bawah ini yang termasuk benda non magetis adalah ....
A kertas pensil plastik
B paku pensil besi
C besi pensil plastik
D paku pensil plastik
7. Menurut sifatnya, Baja digolongkan ke dalam jenis magnet yang bersifat... a. diamagnetik b. paramagnetik c. non magnetik d. feromagnetik 8. Plastik digolongkan ke dalam jenis magnet yang bersifat. . . a. magnetik b. nonmagnetik c. feromagnetik d. paramagnetik 9. Di bawah ini yang termasuk benda magnetis adalah.... a. paku payung, peniti, uang logam b. plastik, paku payung, uang logam c. kertas, plastik, paku d. paku paayung, peniti, kertas 10. Di bawah ini yang termasuk benda non magnetis adalah.... a. besi b. peniti c. kertas d. paku payung II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Jelaskan pengertian medan magnet ! 2. Jelaskan apa yang dimaksud magnet buatan!
3. Perhatikan ketiga gambar benda tersebut ! jelaskan masing-masing benda termasuk benda magnetis atau non magnetis ! 4. Jelaskan apa yang dimaksud diamagnetik ! 5. berikan 3 contoh benda magnetis!
197
Kunci jawaban I. Soal Pilihan Ganda 1. A 2. A 3. C 4. A 5. A 6. B 7. A 8. B 9. A 10. C II. Soal uraian 1. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet. 2.Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia. 3. kain, koin termasuk benda non magnetis karena tidak dapat ditarik magnet, paku termasuk benda magnetis karena dapat ditarik magnet. 4. Diamagnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. 5. besi, baja, nikel
198
PEDOMAN PENSKORAN Nama sekoalah Mata pelajaran Kelas/ semester Standar Kompetensi
: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang : IPA : V / II : Memahami hubungan gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) PEDOMAN PENILAIAN I. Skor 0 jika jawaban salah atau jawaban dikosongi, menjawab 2 atau lebih skor 1 jika jawaban benar II. Skor 0 jika dikosongi skor 1 jika dijawab tetapi salah JENIS SOAL
NOMER TINGKAT SOAL KOGNITIF I.PILIHAN 1 C4 GANDA 2 C1 3 C1 4 C2 5 C1 6 C4 7 C1 8 C1 9 C4 10 C1 II. URAIAN 1 C2 2 C2 3 C3 4 C4 5 C3 JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 25
Nilai=
SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 5 3
199
Sintak pembelajaran menggunakan model inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengkuti langkah-langkah sebagai berikut (Sanjaya, 2007:201 – 205) : 1)
Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. 2)
Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4)
Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
200
LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan : SD Negeri Tambakaji 03 semarang
II.
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/II
Alokasi waktu
: 2x 35 menit
Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
II.
Kompetensi Dasar 5.4 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet
III. Indikator 5.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet 5.1.2 Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan gambar magnet, siswa dapat mengidentifikasi sifatsifat magnet dengan tepat. 2. Melalui percobaan magnet dapat menembus suatu benda secara berkelompok, siswa dapat menunjukan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda dengan benar. Karakter yang diharapkan : rasa ingin tahu (curiousness), menghargai prestasi (appreciative), dan tangung jawab (partner relation).
V.
Materi Gaya Magnet
VI. Metode dan media Model Pembelajaran : Inkuiri Metode
: diskusi
Media
: gambar
201
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan pra pembelajaran (5 menit) a) Menyiapkan RPP b) Menyiapkan media dan bahan ajar yang akan digunakan c) Berdoa d) presensi 2. Kegiatan Awal (10 menit) a. Guru melaksanakan apersepsi “magnet itu seperti bumi, yang punya berapa kutub anak-anak?” b. Guru menjelaskan langkah pembelajaran inkuiri c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru memotivasi siswa 4. Kegiatan inti (40 menit) Langkah pembelajaran
Tahap
a) Siswa mengamati gambar yang ditunjukan guru (eksplorasi) b) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang sifat-sifat magnet melalui gambar (eksplorasi).
Menyajikan pertanyaan atau masalah
c) Siswa memikirkan jawaban secara individual (eksplorasi). d) Siswa diberikan kesempatan untuk mencurahkan pendapat dalam bentuk hipotesis (eksplorasi). e) Guru membimbing siswa dalam menentukan
Membuat hipotesis
hipotesis yang relevan dengan permasalahan (eksplorasi). f) Siswa diminta berkelompok (elaborasi) g) Siswa berdiskusi secara berkelompok dengan bimbingan guru (elaborasi).
Merancang percobaan
202
h) Siswa menentukan langkah-langkah percobaan sendiri (elaborasi). i) Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi kelompok. (elaborasi). j) Siswa diajak untuk pengamatan dalam percobaan secara berkelompok (elaborasi). k) Siswa melakukan pengamatan mengenai
Melakukan
kekuatan gaya magnet menarik suatu benda
percobaan
(elaborasi). l) Guru membimbing siswa selama melakukan pengamatan (elaborasi).
untuk memperoleh informasi
m) Siswa mencatat hasil pengamatan mereka sebagai tugas kelompok (elaborasi).
n) Secara berkelompok siswa diberi kesempatan menganalisis hasil pengamatan
Mengumpulkan
mereka (elaborasi). o) Masing-masing kelompok diberi kesempatan
dan menganalisis
untuk menyampaikan hasil pengolahan data
data
yang terkumpul (konfirmasi). p) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (konfirmasi). q) Siswa menyimpulkan hasil diskusi (konfirmasi). r) Guru memberikan penguatan (konfirmasi). s) Guru memberikan umpan balik pada siswa (konfirmasi). Kegiatan akhir (20 menit) d) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran. e) Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru. f) Guru menutup kegiatan pembelajaran.
Membuat kesimpulan
203
VIII. Sumber Ajar a) Kurikulum Standar Isi b) Silabus Pembelajaran kelas V semester II SDN Tambakaji 03 c) Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. d) Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. e) Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada. IX.
Evaluasi a) Jenis tes
: tertulis
b) Prosedur tes
: awal dan akhir
c) Bentuk tes
: pilihan ganda dan esai
d) Instrumen tes : Soal pilihan ganda dan isian Semarang, Maret 2013
Kolaborator
Peneliti,
Asnawi, S.Pd
Fembriani
NIP.195505051982011007
NIM. 1401409006 Mengetahui,
Kepala sekolah SDN Tambakaji 03
204
MATERI AJAR Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.5 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) A.
PENGERTIAN MAGNET Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. B. SIFAT-SIFAT MAGNET Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut : 1.
Dapat menarik benda logam tertentu.
2.
Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
3.
Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4.
Memiliki dua kutub.
5.
Tarik menarik bila tak sejenis. Menghilangkan sifat-sifat kemagnetan pada magnet. Yaitu dengan cara:
dipukul-pukul dengan keras, dipanaskan/dibakar, diletakkan dalam kumpulan kawat yang dialiri arus bolak-balik, atau diletakkan dengan magnet lain dimana kutubnya berlawanan. C.
PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT MAGNETNYA.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1.
Ferromagnetik (benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)
Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. 2.
Parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah)
Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. 3. Diamagnetik
(benda
yang
tidak
dapat
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
ditarik
oleh
magnet).
205
MEDIA A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
GAYA TARIK TERBESAR PADA KUTUBNYA
DAPAT MENARIK BENDA LOGAM TERTENTU
SELALU MENUNJUKAN ARAH UTARA DAN SELATAN BILA TERGANTUNG BEBAS
Memiliki dua kutub
Tidak menarik benda sejenis
206
LEMBAR KERJA SISWA II A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.6 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengetahui Daya Tembus Gaya Magnet D. Alat dan Bahan Sediakan sekrup-sekrup kecil, karton, gelas plastik, dan magnet! E. Langkah percobaan 1. a. Letakkan sekrup-sekrup kecil di atas karton! b. Tempatkan magnet di bawah karton tepat di bawah sekrup-sekrup kecil! c. Gerakkan magnet ke berbagai arah! d. Apakah sekrup-sekrup kecil bergerak mengikuti gerakan magnet? 2. lanjutkan langkah di atas sesuai bahan yang telah disediakan! 3. Dari kegiatan ini terlihat bahwa daya tembus gaya magnet sangat terbatas. Faktor apa saja yang memengaruhi daya tembus gaya magnet itu? 4. Susunlah laporan dan kesimpulan kegiatan ini! Selanjutnya, presentasikan laporan itu di depan kelas untuk bahan diskusi!
207
KISI-KISI EVALUASI A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) No
Indikator
Materi
Aspek
Bentuk soal
Nomor Soal
1.
Mengidentifikasi sifat- Gaya magnet
C1,
Pilihan ganda
1,2,3,4,5,7
sifat magnet
C2,C4
Isian singkat
,8 1,2,3,5
2.
Menunjukan gaya
magnet
menembus benda percobaan
kekuatan Gaya magnet dalam beberapa melalui
C1,
Pilihan ganda
C2,C4
Isian singkat
9,10
4
208
Soal Evaluasi Siklus 1I I.Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (X)! 1. Magnet memiliki dua kutub yaitu . . . dan .... a. barat dan utara b. timur dan utara c. utara dan selatan d. barat dan selatan 2. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi gaya magnet disebut ... a. medan magnet b.kutub utara c. kutub selatan d. magnet alam 3. Diantara logam di bawah ini yang paling kuat dapat ditarik manet yaitu... a. BAJA, BESI
b. BAJA, NIKEL
c. BESI, SENG
d. BESI,PLASTIK
4. Daya tarik terkuat magnet terdapat pada bagian . . . a.tengah b. ujung c. tepi d. sisi 5. Gambar di samping termasuk jenis magnet adalah... a.jarum b. batang c. silinder d. ladam 6. Pola-pola garis yang dibentuk oleh serbuk besi ketika didekatkan dengan magnet merupakan .... a. garis gaya magnet b. garis gaya gesekan c. kutub magnet d. garis arah magnet 7. Apabila kutub magnet yang tidak senama di dekatakan maka akan ... a. tarik menarik b. tolak menolak c. diam d. menempel
209
8. Bagian magnet yang mempunyai daya tarik terkuat adalah ... a. tepi b. ujung c. tengah d. dalam 9. KERTAS KAYU MEJA
KURSI
berdasarkan benda di atas, yang dapat ditembus magnet adalah.... a. kertas b. kayu c. meja d. kursi 10. Di bawah ini yang tidak dapat ditembus magnet adalah.... a. kayu b. kertas c. kain d. triplek II. jawalah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan sifat-sifat magnet ! 2. Apabila kamu mendekatkan dua buah magnet, magnet A dengan kutub utara dan magnet B dengan kutub selatan , apa yang akan terjadi ?jelaskan alasanmu! 3. perhatikan kertas apabila di atas kertas diberi paku, dan di bawah kertas diberi magnet, apabila magnet tersebut digerakan apa yang akan terjadi ? jelaskan jawabanmu ! 4. Jelaskan mengapa magnet dapat tolak menolak apabila di dekatkan ! 5. Jelaskan mengapa magnet dapat menarik benda tertentu ! -Selamat Mengerjakan-
210
Kunci jawaban I. Soal Pilihan Ganda 1. C 2. A 3. A 4. B 5. B 6. A 7. A 8. B 9. A 10. A II. Soal Uraian 1. sifat-sifat magnet : dapat menarik benda logam tertentu, gaya tarik terbesar berada pada kutubnya, selalu menunjukan arah utara dan selatan bilatergantung bebas, memiliki dua kutub, dan tarik menarik bila tak sejenis. 2. tarik menarik karena apabila kutub yang tidak senama di dekatkan akan tarik menarik. 3. paku yang terdapat di atas kertas akan ikut bergerak mengikuti arah gerak magnet. 4. magnet dapat tolak menolak apabila didekatkan dengan kutub yang sejenis 5. magnet dapat menrik suatu benda karena magnet memiliki daya tarik magnet di medan magnet.
211
PEDOMAN PENSKORAN Nama sekoalah : SD Negeri Tambakaji 03 Semarang Mata pelajaran : IPA Kelas/ semester : V / II Standar Kompetensi : Memahami hubungan gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) PEDOMAN PENILAIAN I. Skor 0 jika jawaban salah atau jawaban dikosongi, menjawab 2 atau lebih skor 1 jika jawaban benar II. Skor 0 jika dikosongi skor 1 jika dijawab tetapi salah
JENIS SOAL
NOMER TINGKAT SOAL KOGNITIF I. PILIHAN 1 C1 GANDA 2 C1 3 C1 4 C2 5 C1 6 C2 7 C1 8 C1 9 C2 10 C1 II. URAIAN 1 C2 2 C4 3 C4 4 C2 5 C2 JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 24
Nilai=
SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 2 2
212
Sintak pembelajaran menggunakan model inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengkuti langkah-langkah sebagai berikut (Sanjaya, 2007:201 – 205) : 1) Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. 2) Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4) Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
213
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Satuan Pendidikan : SD Negeri Tambakaji 03 semarang Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/II
Alokasi waktu
: 2x 35 menit
III. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. II.
Kompetensi Dasar 5.7 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
III. Indikator 5.1.1 Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan seharihari 5.1.2 Membuat magnet IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan video pengunaan magnet dan kehidupan sehari-hari, siswa dapat memberikan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. 2.
Melalui percobaan langsung secara berkelompok, siswa dapat membuat magnet dengan tepat.
Karakter yang diharapkan : rasa ingin tahu (curiousness), menghargai prestasi (appreciative), dan tangung jawab (partner relation). V.
Materi Gaya Magnet
VI. Model dan media Model Pembelajaran : Inkuiri Metode
: diskusi
Media
: gambar dan alat percobaan
214
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan pra pembelajaran (5 menit) a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan media dan bahan ajar yang akan digunakan c. Berdoa d. presensi 2. Kegiatan Awal (10 menit) e. Guru melaksanakan apersepsi “anak-anak pernah melihat dinamo sepeda? “ f. Guru menjelaskan langkah pembelajaran inkuiri g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran h. Guru memotivasi siswa 4. Kegiatan inti (40 menit) Langkah pembelajaran
Tahap
a. Siswa mengamati gambar slide powerpoint yang ditunjukan guru (eksplorasi) b. Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang penggunaan gaya magnet untuk kehidupan sehari-hari (eksplorasi).
Menyajikan pertanyaan atau masalah
c. Siswa memikirkan jawaban secara individual (eksplorasi). d. Siswa diberikan kesempatan untuk mencurahkan pendapat dalam bentuk hipotesis. (eksplorasi). e. Guru membimbing siswa dalam menentukan
Membuat hipotesis
hipotesis yang relevan dengan permasalahan (eksplorasi). f. Siswa diminta berkelompok (elaborasi)
Merancang
g. Siswa berdiskusi secara berkelompok
percobaan
215
dengan bimbingan guru (elaborasi). h. Siswa menentukan langkah-langkah percobaan sendiri (elaborasi). i. Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi kelompok (elaborasi). j. Siswa diajak untuk pengamatan dalam percobaan secara berkelompok (elaborasi). k. Siswa melakukan percobaan mengenai
Melakukan
pembuatan magnet (elaborasi).
percobaan
l. Guru membimbing siswa selama melakukan
untuk
pengamatan. (elaborasi).
memperoleh
m. Siswa mencatat hasil pengamatan mereka
informasi
sebagai tugas kelompok (elaborasi).
n. Secara berkelompok siswa diberi kesempatan menganalisis hasil pengamatan
Mengumpulkan
mereka (elaborasi). o. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengolahan data
dan menganalisis data
yang terkumpul (konfirmasi) p. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (konfirmasi). q. Siswa menyimpulkan hasil diskusi (konfirmasi). r. Guru memberikan penguatan (konfirmasi). s. Guru memberikan umpan balik pada siswa (konfirmasi). Kegiatan akhir (20 menit) i. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran. j. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru. k. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
Membuat kesimpulan
216
VIII. Sumber Ajar a. Kurikulum Standar Isi b. Silabus Pembelajaran kelas V semester II SDN Tambakaji 03 c. Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. d. Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam V. Jakarta: Depdiknas. e. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada. IX.
Evaluasi a. Jenis tes
: tertulis
b. Prosedur tes
: awal dan akhir
c. Bentuk tes
: pilihan ganda dan esai
d. Instrumen tes : Soal pilihan ganda dan isian Semarang, Maret 2013 Kolaborator
Peneliti,
Asnawi, S.Pd
Fembriani
NIP.195505051982011007
NIM. 1401409006 Mengetahui,
Kepala sekolah SDN Tambakaji 03
217
MATERI AJAR Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.8 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) A.
PENGERTIAN MAGNET Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. B. SIFAT-SIFAT MAGNET Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut : 1.
Dapat menarik benda logam tertentu.
2.
Gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
3.
Selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4.
Memiliki dua kutub.
5.
Tarik menarik bila tak sejenis.
C. Membuat magnet Magnet berasal dari kata "magnesia" yang merupakan nama sebuah daerah kecil di Asia. Orang yang pertama kali menemukan magnet adalah Magnus. Pada saat itu tongkatnya tertarik oleh batuan. Batu itulah yang kemudian dinamakan
218
magnet. Seiring dengan teknologi yang semakin maju, maka dibuatlah magnet buatan. Bahan yang dapat dibuat untuk membuat magnet adalah besi atau baja. Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet namun kemagnetannya cepat hilang. Baja sangat sukar dibuat magnet. Namun demikian, kemagnetannya lebih tahan lama dibandingkan dengan magnet yang dibuat dari besi. Terdapat beberapa cara dalam pembuatan magnet di antaranya adalah cara induksi, menggosok, dan mengalirkan arus listrik. 1) Cara induksi Magnet dapat dibuat dengan cara induksi, yaitu mendekatkan atau menempelkan magnet pada benda yang akan dijadikan sebagai magnet, contohnya paku. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menarik benda-benda magnetis lainnya, contohnya jarum atau paku payung.
2) Cara Menggosok Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok benda yang akan dijadikan magnet dengan magnet batang yang kita miliki atau terdapat di sekolah. Untuk mendapatkan magnet dengan cara menggosok, lakukanlah langkah-langkah berikut ini. a) Letakkan sebatang besi atau baja yang akan dijadikan magnet di atas meja. b) Gosokkan salah satu kutub magnet pada besi atau baja tersebut dengan kuat dan searah. c) Lakukan gosokkan tersebut berulang-ulang. Semakin lama menggosok maka semakin kuat kemagnetannya.
219
3) Mengalirkan arus listrik Untuk membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik, kita membutuhkan paku yang cukup besar, kawat kumparan, dan batu baterai sebagai sumber arus listriknya. Perhatikan cara pembuatan magnet dengan mengalirkan arus listrik berikut ini! a) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat b) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai. c) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan paku payung akan menempel pada paku.
D. Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari Pernahkah kamu melihat dinamo mobil mainan atau dinamo yang terdapat di sepeda? Dinamo merupakan salah satu alat yang menggunakan magnet di dalamnya. Alat lain dalam kehidupan sehari-hari yang juga menggunakan magnet di antaranya adalah pengunci kotak pensil atau tas, kompas, speaker radio, mikrofon, antena pada mobil remot kontrol, dan alarm pengaman mobil. Magnet juga digunakan pada alat-alat berat untuk mengangkut bendabenda dari besi. Magnet tersebut berasal dari aliran listrik oleh karena itu disebut elektromagnet. Jika tidak ada aliran listrik maka sifat kemagnetannya akan hilang.
220
MEDIA A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengetahui Daya Tembus Gaya Magnet
221
LEMBAR KERJA SISWA III A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Tujuan pembelajaran Mengetahui Daya Tembus Gaya Magnet D. Alat dan Bahan 1. magnet batang 2. paku 3. kawat kumparan E. Langkah percobaan 1. buatlah magnet dengan cara induksi / menggosok / mengaliri arus listrik 2. tuliskan langkah-langkah percobaan yang kalian lakukan 3. tuliskan kesimpulan
222
KISI-KISI EVALUASI A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
No
Indikator
1.
Memberi
Materi contoh Gaya magnet
penggunaan magnet
gaya
Aspek
Bentuk soal
Nomor Soal
C1, C2, Pilihan ganda
1,2,7,10
C4
Isian singkat
3,4
C1, C2,
Pilihan ganda
3,4,5,6,8,9
C4,C5
Isian singkat
1,2,5
dalam
kehidupan sehari-hari 2.
Membuat magnet
Gaya magnet
223
Soal Evaluasi Siklus III I. Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (X)! 1. Apabila dua kutub yang sama di dekatkan maka akan ... a. tolak-menolak b. tarik-menarik c. diam d. menempel 2. kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan karena menunjuk arah... a. ketinggian tanah b. magnet bumi c. suhu udara d. arah angin
3. Pembuatan magnet seperti gambar di samping yaitu dengan cara ... a. induksi b. gosokan c. dialiri arus listrik d. konduksi 4. Pembuatan magnet secara induksi menghasilkan magnet yang bersifat ... a. tetap b. kuat c. sementara d. kekal 5. Magnet dapat dibuat dengan tiga cara kecuali... a. menginduksi b. menggosok c. memanaskan d. mengalirkan arus listrik
6. a. induksi b. menggosok
Pembuatan magnet seperti gambar di samping disebut...
224
c. memanaskan d. mengaliri arus listrik 7. Magnet yang berasal dari aliran arus listrik di sebut ... a. elektromagnet b. automagnet c. magnet d. mikromagnet
8. Pembuatan magnet seperti gambar di samping yaitu pembuatan magnet dengan cara ... a. gosokan b. mengalirkan arus listrik c. induksi d. konduksi 9. Di bawah ini yang termasuk benda yang menggunakan magnet adalah.... a. uang logam b. plastik c. dinamo sepeda d. kertas 10. Di bawah ini dalm kehidupan sehari-hari tidak menggunakan magnet yaitu... a. dinamo sepeda b. kipas angin c. bel listrik d. speaker II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Bagaimana cara kerja Kompas? jelaskan !
2. Uraikanlah langkah-langkah membuat magnet seperti gambar di samping ! 3. Buktikanlah magnet dapat berasal dari aliran listrik !
4. Perhatikan gambar di samping, bagian mana dari benda tersebut yang menggunakan magnet !
5.
Uraikanlah Pembuatan magnet seperti gambardi samping !!! -Selamat Mengerjakan-
225
Kunci jawaban I. Soal Pilihan Ganda 1. A 2. B 3. C 4. C 5. C 6. B 7. A 8. C 9. C 10. B II. Soal uraian 1. kompas selalu menunjukan arah utara dan selatan, atau menunjukan kutub utara bumi dan kutub selatan bumi. 2. a) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat b) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai. c) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan paku payung akan menempel pada paku. 3. dapat dibuktikan dengan cara membuat magnet yaitu elektromagnet atau mengalirkan arus listrik. 4. pintu 5. menggosok : a) Letakkan sebatang besi atau baja yang akan dijadikan magnet di atas meja. b) Gosokkan salah satu kutub magnet pada besi atau baja tersebut dengan kuat dan searah. c) Lakukan gosokkan tersebut berulang-ulang. Semakin lama menggosok maka semakin kuat kemagnetannya.
226
PEDOMAN PENSKORAN Nama sekoalah : SD Negeri Tambakaji 03 Semarang Mata pelajaran : IPA Kelas/ semester : V / II Standar Kompetensi : Memahami hubungan gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar : mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) PEDOMAN PENILAIAN I. Skor 0 jika jawaban salah atau jawaban dikosongi, menjawab 2 atau lebih skor 1 jika jawaban benar II.Skor 0 jika dikosongi skor 1 jika dijawab tetapi salah JENIS SOAL
NOMER TINGKAT SOAL KOGNITIF I.PILIHAN 1 C1 GANDA 2 C1 3 C1 4 C2 5 C1 6 C2 7 C1 8 C1 9 C2 10 C1 II.URAIAN 1 C4 2 C4 3 C5 4 C2 5 C4 JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 30 Nilai=
SKOR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 5 3 4
227
Sintak pembelajaran menggunakan model inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengkuti langkah-langkah sebagai berikut (Sanjaya, 2007:201 – 205) : 1) Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. 2) Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. 3) Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4) Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran ini mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. 5) Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6) Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
228
Lampiran 4 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Judul : “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Inkuri Berbasis Audiovisual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 03 Semarang”. Alat/Instru No
Variabel
Indikator
Sumber
men
Data
pengumpu l data
1
Keterampilan
1. Melakukan pra pembelajaran a. siswa
guru dalam
(ketrampilan
pengajaran
pelajaran)
IPA melalui
c. Catatan
2. Membuka
model
(ketrampilan
pembelajaran
pelajaran)
inkuiri
membuka b. Foto
b. kamera digital
membuka d. video
c. catatan lapangan
berbasis
akan
dipecahkan
audiovisual
(ketrampilan bertanya)
siswa
4. Membimbing siswa membuat hipotesis
(ketrampilan
menggunakan variasi) 5. Membimbing
siswa
membentuk
kelompok
(ketrampilan
mengelola
kelas) 6. Memberikan
kesempatan
kepada siswa
menentukan
langkah-langkah
percobaan
membimbing
kelompok kecil atau diskusi) 7. Membimbing
observasi
pelajaran lapangan
3. Menyajikan masalah yang
(ketrampilan
a. Lembar
siswa
229
melakukan
percobaan
(ketrampilan
membimbing
kelompok kecil atau diskusi) 8. Membimbing
siswa
mengumpulkan
dan
menganalisis
data
(ketrampilan menjelaskan) 9. Membimbing siswa membuat kesimpulan
(ketrampilan
menjelaskan) 10. Memberikan balikan respon terhadap
jawaban
(ketrampilan
siswa
memberikan
penguatan) 11)Menutup
pelajaran
(ketrampilan
menutup
pelajaran) 2
Aktivitas siswa
diri a. guru
a. lembar
dalam
menerima pelajaran (listening b. foto
observasi
pembelajaran
activities)
b. kamera
IPA melalui model inkuiri berbasis audiovisual
1. Mempersiapkan
c. catatan
2. Memperhatikan
penjelasan lapangan
guru (listening activities) 3. Keaktifan
siswa
dalam
bertanya (oral activities) 4. Keaktifan
siswa
dalam
menjawab (oral activities) 5. Ketertiban
siswa
mengikuti
dalam
pembelajaran
dengan model pembelajaran inkuiri
(oral
activities,
listening
activities,
motor
digital c. catatan lapangan
230
activities, mental activities) 6. Keaktifan
siswa
dalam
kelompok (oral activities) 7. Membuat
kesimpulan
(writing
activities,
mental
activities)
3
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model inkuiri berbasis audiovisual
1. Mengidentifikasi jenis-jenis magnet
a.Tes tertulis
2. Mengelompokan contoh benda-benda magnetis 3. Mengelompokan contoh benda-benda tidak magnetis 4. Mengidentifikasi sifat-sifat magnet 5. Menunjukkan kekuatan gaya magnet
a. siswa
dalam
beberapa
menembus
benda
melalui
percobaan 6. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari 7. Membuat magnet
231
Lampiran 5 PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KISI-KISI KETRAMPILAN GURU Ketrampilan Dasar
Pembelajaran IPA
Indikator keterampilan
Mengajar
dengan Model
guru dalam Pembelajaran
Pembelajaran Inkuiri
IPA dengan Model pembelajaran Inkuiri berbasis audiovisual
1. Keterampilan membuka
1. dan
Tahap Orientasi,
2. Melakukan
pra
Guru
pembelajaran
menutup
menyampaikan
(ketrampilan
pelajaran.
inti
materi
dan
pelajaran)
yang
3. Membuka
2. Keterampilan
kompetensi
bertanya..
ingin dicapai
(ketrampilan
Tahap
pelajaran)
3. Keterampilan
2.
menjelasakan.
merumuskan
4. Keterampilan
membuka
pelajaran membuka
4. Menyajikan
masalah
masalah,
yang akan dipecahkan
menggunakan
Guru menyajikan
siswa
variasi.
masalah
bertanya)
5. Keterampilan
akan
mengelola kelas.
yang
dipecahkan
(ketrampilan
5. Membimbing
siswa
siswa
membuat
Tahap
(ketrampilan
membimbing
merumuskan
menggunakan variasi)
diskusi kelompok
hipotesis,
kecil.
Guru
membentuk
membimbing
(ketrampilan mengelola
siswa
kelas)
6. Keterampilan
3.
7. Keterampilan mengajar kelompok
kecil
dan perseorangan. 8. Keterampilan
6. Membimbing
membuat
hipotesis 4.
hipotesis
siswa kelompok
7. Memberikan
Tahap
kesempatan
kepada
mengumpulkan
siswa
data,
langkah-langkah
menentukan
232
memberi
Guru
percobaan (ketrampilan
penguatan
membimbing
membimbing kelompok
siswa membentuk
kecil atau diskusi)
kelompok 5.
8. Membimbing
Guru memberikan
melakukan
kesempatan pada
(ketrampilan
siswa menentukan
membimbing kelompok
langkah-langkah
kecil atau diskusi)
percobaan 6.
7.
siswa
Guru
mengumpulkan
dan
membimbing
menganalisis
data
siswa melakukan
(ketrampilan
percobaan
menjelaskan)
Tahap
menguji
10. Membimbing
hipotesis,
membuat
Guru
(ketrampilan
membimbing
menjelaskan)
siswa kesimpulan
11. Memberikan
balikan
mengumpulkan
respon terhadap jawaban
dan menganalisis
siswa
data
memberikan penguatan)
Tahap
(ketrampilan
12. Menutup
merumuskan
(ketrampilan
kesimpulan,
pelajaran)
Guru membimbing siswa
membuat
kesimpulan 9.
percobaan
9. Membimbing
siswa
8.
siswa
Guru menutup pelajaran
pelajaran menutup
233
Lampiran 6 PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KISI-KISI AKTIVITAS SISWA Indikator aktivitas siswa
Aktivitas siswa
2. Visual
Pembelajaran IPA
dalam Pembelajaran IPA
dengan Model
dengan Model
Pembelajaran
pembelajaran Inkuiri
Inkuiri
berbasis audiovisual
activities, 1. Tahap Orientasi,
1. Mempersiapkan
diri
misalnya:
Siswa
menerima
mempelajari
memperhatikan
(listening activities)
gambar,demonstasi,pe
penjelasan guru
rcobaan
atau 2. Tahap merumuskan
eksperimen. 3. Oral misalnya:
masalah,
Siswa
activities,
mengidentifikasi
bertanya,
masalah
memberikan mengeluarkan
hipotesis,
pendapat dan diskusi.
siswa
4. Listening
activities,
misalnya:
penjelasan
guru,
membuat
hipotesis
menjawab
(oral
dengan
model
pembelajaran
inkuiri
membentuk
menentukan
(oral activities, listening activities,
motor
langkah-langkah
activities,
mental
percobaan
activities)
laporan, mengerjakan 6. siswa tes, mengisi angket.
activities)
data,
5. siswa
menulis
(oral
mengikuti pembelajaran
kelompok
misalnya:
3. Keaktifan siswa dalam
mengumpulkan
penjelasan kelomppok
activities,
(listening activities)
5. Ketertiban siswa dalam
siswa
5. Writing
guru
activities)
mendengarkan
lain
penjelasan
4. Keaktifan siswa dalam
4. Tahap
mendengarkan
2. Memperhatikan
bertanya
saran, 3. Tahap merumuskan
pelajaran
melakukan 6. Keaktifan siswa dalam
percobaan
kelompok
(oral
234
6. Motor
activities, 7. Tahap
menguji
activities)
misalnya: melakukan
hipotesis,
percobaan
siswa
(writing
mengumpulkan dan
mental activities)
atau
eksperimen 7. Mental
activities,
menganalisis data
misalnya: mengingat, 8. Tahap merumuskan menganalisis,memeca
kesimpulan,siswa
hkan soal.
membuat
8. Emotional
activities,
misalnya:
minat.
gembira,
berani,
bergairah
kesimpulan
7. Membuat
kesimpulan activities,
235
Lampiran 7
LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan .... siklus ....
Nama SD
: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang
Kelas/ semester
: V/ II
Materi
: gaya magnet
Nama Guru
:
Hari/Tanggal
:
Petunjuk 1. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! 2. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul Check Indikator 1.Melakukan kegiatan
Deskriptor
()
1. Menyiapkan media pra 2. Menyiapkan bahan ajar
pembelajaran
3. Mengkondisikan siswa
(Keterampilan
4. Melakukan presensi
membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan membuka
1. Bertanya tentang materi yang lalu 2. Menyampaikan pembelajaran
tujuan
Skor Penilaian Skor (1)
(2)
(3)
(4)
236
Pelajaran).
3. Memotivasi siswa 4. Melakukan apersepsi
3. Menyajikan
1. Mengajukan pertanyaan
masalah
kepada
(ketrampilan
materi
bertanya)
siswa
seputar
2. Mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari 3. Memberikan permasalahan
berkaitan
dengan materi 4. Memberikan permasalahan
yang
mengandung teka-teki 4.Membimbing
1. Memusatkan
siswa
siswa membuat
pada tujuan dan topik
hipotesis
permasalahan
(ketrampilan
2. Menjelaskan
masalah
menggunakan
untuk
menghindari
variasi)
kesalahpahaman 3. Menyajikan
materi
sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Membimbing membuat
siswa hipotesis
yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok
1. Membentuk
kelompok
secara heterogen. 2. Menentukan
jumlah
237
(ketrampilan
anggota
untuk
mengelola kelas)
kelompok
setiap
3. Menempatkan siswa ke dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan
1. Menentukan pada
siswa menentukan langkah-langkah
percobaan
berdasarkan permasalahan hipotesis 2. Memberikan
gambaran
percobaan
garis besar yang harus
(ketrampilan
diamati dalam percobaan
membimbing kelompok
3. Mengamati kecil)
kegiatan
siswaa
dalam
mementukan
langkah-
langkah percobaan 4. Membimbing
masing-
masing kelompok dalam menentukan
langkah-
langkah percobaan 7.Membimbing
1. Memusatkan
siswa
siswa
melakukan
kelompok
percobaan
2. Membimbing
(ketrampilan membimbinga kelompok kecil)
perhatian
dalam
diskusi
siswa
dalam kelompok 3. Membimbing kelompok yang
belum
dalam percobaan
paham
melaksanakan
238
4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS 8. Membimbing siswa
1. Mengadakan pendekatan secara pribadi
mengumpulka n
dan
menganalisis data
2. Mengorganisasi untuk
siswa
mengumpulkan
data 3. Membimbing
(ketrampilan menjelaskan)
siswa
menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis
data
tentang
permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat kesimpulan
1. Membimbing
siswa
membuat kesimpulan 2. Membuat
(ketrampilan
hasil
menjelaskan)
siswa
kesimpulan
belajar
bersama
3. Memberikan
umpan
balik pada siswa 4. Melakukan tanya jawab tentang
materi
yang
belum diketahui siswa 10. Memberikan 1. Memberi balikan
respon
variabel
terhadap jawaban
kata
siswa
sekali “
penguatan dengan
“baik”,
kata“benar
(ketrampilan
2. Memberikan penguatan
memberikan
verbal dengan kalimat
penguatan)
misalnya,
“jawabanmu
239
benar sekali” 3. Memberikan penguatan gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan dengan
simbol
atau
benda 11.Menutup
1. Memberikan tes evaluasi
pelajaran
2. Memberikan
(ketrampilan menutup
refleksi
hasil belajar 3. Memberikan
pelajaran)
lanjut
tindak dengan
memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran
Kriteria Penilaian: Untuk
menghitung
skor
pengamatan
terhadap
keterampilan
guru
menggunakan perhitungan sebagai berikut : Skor maksimal
: 11 x 4 = 44
Skor minimal
: 11 x 1 = 11
Persentase
:
∑ ∑
Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44
n= (44 - 11 ) + 1
= 34
240
Q1
= kuartil pertama, letak Q1 = =
( n +2 )
( 34 + 2 ) = 9
Jadi Q1= 19
Q2
= median , letak Q2 = ( n + 1 ) =
x 34 = 17
Jadi Q2= 27 Q3
= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =
(102 + 2) = 26
Jadi Q3= 36
Q4= kuartil keempat = T = 44 Kriteria Ketuntasan
Kategori
36 ≤ skor ≤ 44
Sangat Baik
27 ≤ skor < 36
Baik
19 ≤ skor < 27
Cukup
11 ≤ skor < 19
Kurang (Herryanto, 2008:5.3)
241
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus……Pertemuan…..
Nama siswa
:
Nama SD
:
Kelas
:
Pokok bahasan
:
Hari/ tanggal
:
Petunjuk a. Bacalah dengan cermat 7 indikator aktivitas siswa b. Dalam melakukan penilaian mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan c. Berilah tanda (√) pada angka 1, 2, 3, atau 4 sesuai dengan deskriptor d. Skala penilaian untik masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul
No 1
Indikator
Skala penilaian
Deskriptor
1
Mempersiapkan diri
a. Berbaris di depan kelas
menerima pelajaran
b. Masuk ruang kelas
(listening activities)
c. Menempati
tempat
duduk masing-masing d. mengeluarkan alat tulis dan buku 2
Memperhatikan penjelasan guru
a. Tertib di tempat duduk masing-masing
2
3
4
242
(listening activities)
b. Membawa
alat
pelajaran c. Membawa
buku
sumber d. Sudah mempelajari materi di rumah 3
Keaktifan siswa dalam a. Siswa bertanya satu kali bertanya (oral
b. Siswa bertanya lebih
activities)
dari satu kali c. Pertanyaan siswa sesuai dengan pertanyaan yang diajukan guru d. Sikap siswa yang baik dalam menyampaikan perttanyaan
4
Keaktifan siswa dalam
a.
Siswa
menjawab
menjawab (oral
pertanyaan satu kali
activities)
b.
Siswa
menjawab
pertanyaan lebih dari satu kali c.
Jawab
dengan
siswa
sesuai
pertanyaan
yang
diajukan d.
Siswa
aktif
dalam
memberikan pendapat 5
Ketertiban siswa
a. Siswa
mematuhi
dalam mengikuti
langkah-langkah
model
pembelajaran dengan
pembelajaran
inkuiri
243
model inkuiri (oral activities, listening
yang dijelaskan guru b. Siswa
mengidentifikasi
activities, motor
masalah dengan baik
activities, mental
c. Siswa membuat hipotesis
activities)
dengan benar d. Siswa menguji hipotesis
6
Keaktifan siswa dalam a. Siswa membagi peran kelompok (oral
dalam
mengerjakan
activities)
tugas kelompok b. Siswa dalam kelompok saling
membantu
mengerjakan tugas c. Siswa aktif memberikan pendapat d. Siswa
menyelesaikan
tugas kelompok 7
Membuat kesimpulan (writing activities)
a. Memberikan kesimpulan sesuai dengan materi b. Mengungkapkan materi yang dipelajari dengan kalimat jelas c. Siswa
bersama-sama
menyimpulkan materi d. Kesimpulan disampaikan pada
kelompok
lain
secara jelas
Kriteria Penilaian: Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal
: 7 x 4 = 28
244
Skor minimal
: 7x1=7
Persentase
:
∑ ∑
Skor diurutkan dari terendah ke tertinggi 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28
n = (28 - 7 ) + 1 = 22
Q1
= kuartil pertama, letak Q1 = =
( n +2 )
( 22 + 2 ) = 6
Jadi Q1= 12
Q2
= median , letak Q2 = ( n + 1 ) =
x 22 = 11
Jadi Q2= 17
Q3
= kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =
(66 + 2) = 17
Jadi Q3= 23 Q4= kuartil keempat = T = 28
Kriteria Ketuntasan
Kategori
Nilai
23 ≤ skor ≤ 28
Sangat Baik
A
17 ≤ skor < 23
Baik
B
12 ≤ skor < 17
Cukup
C
7 ≤ skor < 12
Kurang
D
(Herryanto, 2008:5.3)
245
Lampiran 9 CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA DAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan ……….. Siklus ………. Nama Siswa
:
Kelas/Semester
: V/II
Hari/tanggal
:
Petunjuk
: catatlah keadaan lapangan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya !
……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Observer
(
)
246
Lampiran 10
LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan I siklus I Nama SD
: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang
Kelas/ semester
: V/ II
Materi
: gaya magnet
Nama Guru
: Fembriani
Hari/Tanggal
: Rabu/6 Maret 2013
Petunjuk A. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! B. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 desksriptor muncul Check Indikator
1.Melakukan kegiatan
Deskriptor
()
1. Menyiapkan media
Skor Penilaian (4 (1)
(2)
(3)
Skor
) 2
pra 2. Menyiapkan bahan ajar
pembelajaran
3. Mengkondisikan siswa
(Keterampilan
4. Melakukan presensi
membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan
1. Bertanya tentang materi yang lalu 2. Menyampaikan
membuka
pembelajaran
Pelajaran).
3. Memotivasi siswa
tujuan
4. Melakukan apersepsi
3
247
4. Menyajikan
1. Mengajukan pertanyaan
masalah
kepada
(ketrampilan
materi
bertanya)
siswa
3
seputar
2. Mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan
kehidupan
sehari-hari
3. Memberikan permasalahan berkaitan dengan materi 4. Memberikan permasalahan
yang
mengandung teka-teki 4.Membimbing
1. Memusatkan siswa pada
siswa membuat
tujuan
hipotesis
permasalahan
(ketrampilan
dan
2
2
topik
2. Menjelaskan
masalah
menggunakan
untuk
menghindari
variasi)
kesalahpahaman materi
3. Menyajikan
sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Membimbing
siswa
membuat hipotesis yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok
1. Membentuk
kelompok
secara heterogen. 2. Menentukan
jumlah
(ketrampilan
anggota
setiap
mengelola kelas)
kelompok
untuk
248
3. Menempatkan siswa ke dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan
1. Menentukan pada
siswa menentukan langkah-langkah
percobaan
permasalahan hipotesis 2. Memberikan
gambaran
garis besar yang harus
(ketrampilan
diamati dalam percobaan
kelompok
3. Mengamati kecil)
3
berdasarkan
percobaan
membimbing
kegiatan
siswaa
dalam
mementukan
langkah-
langkah percobaan masing- masing kelompok dalam
4. Membimbing
menentukan
langkah-
langkah percobaan 7.Membimbing
1. Memusatkan
siswa
siswa
melakukan
kelompok
percobaan
2. Membimbing
(ketrampilan membimbinga kelompok kecil)
perhatian
dalam
diskusi siswa
dalam kelompok 3. Membimbing kelompok yang
belum
dalam
paham
melaksanakan
percobaan 4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS
2
249
8. Membimbing siswa
1. Mengadakan pendekatan
2
secara pribadi
mengumpulkan
2. Mengorganisasi
dan
untuk
menganalisis
data
data
siswa
mengumpulkan siswa
3. Membimbing
(ketrampilan menjelaskan)
menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis
data
tentang
permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat
siswa
1. Membimbing
3
membuat kesimpulan
kesimpulan
2. Membuat
kesimpulan
(ketrampilan
hasil
bersama
menjelaskan)
siswa
belajar
umpan
3. Memberikan balik pada siswa
4. Melakukan tanya jawab tentang
materi
yang
belum diketahui siswa penguatan
10. Memberikan 1. Memberi balikan
respon
variabel
terhadap jawaban
kata
siswa
sekali “
dengan
“baik”,
kata“benar
(ketrampilan
2. Memberikan penguatan
memberikan
verbal dengan kalimat
penguatan)
misalnya,
“jawabanmu
benar sekali” 3. Memberikan penguatan
2
250
gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan dengan
simbol
atau
benda 11.Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
1. Memberikan tes evaluasi 2. Memberikan
3
refleksi
hasil belajar 3. Memberikan lanjut
tindak dengan
memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran
Jumlah skor
26
Rata-rata skor
2,3
Kategori
cukup
Kriteria Ketuntasan
Kategori
36 ≤ skor ≤ 44
Sangat Baik
27 ≤ skor < 36
Baik
19 ≤ skor < 27
Cukup
11 ≤ skor < 19
Kurang (Herryanto, 2008:5.3) Semarang, 6 Maret 2013 Observer,
Asnawi, S.Pd.
251
NIP. 19550505 198201 1 007
Lampiran 11
LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan II siklus II Nama SD
: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang
Kelas/ semester
: V/ II
Materi
: gaya magnet
Nama Guru
: Fembriani
Hari/Tanggal
: Rabu/12 Maret 2013
Petunjuk A. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! B. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul Check Indikator 1.Melakukan kegiatan
Deskriptor
()
1. Menyiapkan media
Skor Penilaian Skor (1)
(2)
(3)
(4)
3
3
pra 2. Menyiapkan bahan ajar
pembelajaran
3. Mengkondisikan siswa
(Keterampilan
4. Melakukan presensi
membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan
1. Bertanya tentang materi yang lalu 2. Menyampaikan
membuka
pembelajaran
Pelajaran).
3. Memotivasi siswa
tujuan
4. Melakukan apersepsi
252
3. Menyajikan 1. Mengajukan pertanyaan masalah
kepada
(ketrampilan
materi
bertanya)
siswa
3
seputar
2. Mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan
kehidupan
sehari-hari
3. Memberikan permasalahan berkaitan dengan materi 4. Memberikan permasalahan
yang
mengandung teka-teki 4.Membimbing
1. Memusatkan siswa pada
siswa membuat
tujuan
hipotesis
permasalahan
(ketrampilan
dan
2
topik
2. Menjelaskan
masalah
menggunakan
untuk
menghindari
variasi)
kesalahpahaman materi
3. Menyajikan
sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Membimbing
siswa
membuat hipotesis yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok
1. Membentuk
kelompok
secara heterogen. 2. Menentukan
(ketrampilan
anggota
mengelola kelas)
kelompok
untuk
jumlah setiap
3
253
3. Menempatkan siswa ke
dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan
1. Menentukan pada
siswa menentukan langkah-langkah
percobaan
2. Memberikan
3
gambaran
(ketrampilan
diamati dalam percobaan 3. Mengamati kecil)
permasalahan hipotesis
garis besar yang harus
kelompok
3
berdasarkan
percobaan
membimbing
kegiatan
siswaa
dalam
mementukan
langkah-
langkah percobaan masing- masing kelompok dalam
4. Membimbing
menentukan
langkah-
langkah percobaan 7.Membimbing
1. Memusatkan
siswa
siswa
melakukan
kelompok
percobaan
2. Membimbing
(ketrampilan
perhatian
dalam
diskusi siswa
dalam kelompok
3. Membimbing kelompok yang belum paham kelompok kecil) membimbinga
dalam
melaksanakan
percobaan 4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS
254
8. Membimbing siswa
1. Mengadakan pendekatan
3
secara pribadi
mengumpulkan dan
untuk
menganalisis
data
data
siswa
2. Mengorganisasi
mengumpulkan
siswa
3. Membimbing
(ketrampilan menjelaskan)
menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis
data
tentang
permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat
siswa
1. Membimbing
4
membuat kesimpulan
kesimpulan
2. Membuat
kesimpulan
(ketrampilan
hasil
bersama
menjelaskan)
siswa
belajar
umpan
3. Memberikan balik pada siswa
4. Melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa penguatan
10. Memberikan 1. Memberi balikan
respon
variabel
terhadap jawaban
kata
siswa
sekali “
dengan
“baik”,
kata“benar
(ketrampilan
2. Memberikan penguatan
memberikan
verbal dengan kalimat
penguatan)
misalnya,
“jawabanmu
benar sekali” 3. Memberikan penguatan
2
255
gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan dengan
simbol
atau
benda 11.Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
1. Memberikan tes evaluasi 2. Memberikan
3
refleksi
hasil belajar 3. Memberikan lanjut
tindak dengan
memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran
Jumlah skor
32
Rata-rata skor
2,9
Kategori
Baik
Kriteria Ketuntasan
Kategori
36 ≤ skor ≤ 44
Sangat Baik
27 ≤ skor < 36
Baik
19 ≤ skor < 27
Cukup
11 ≤ skor < 19
Kurang (Herryanto, 2008:5.3) Semarang, 6 Maret 2013 Observer,
Asnawi, S.Pd. NIP. 19550505 198201 1 007
256
Lampiran 12
LEMBAR PENGAMATAN KETRAMPILAN GURU Pertemuan III siklus III Nama SD
: SD Negeri Tambakaji 03 Semarang
Kelas/ semester
: V/ II
Materi
: gaya magnet
Nama Guru
: Fembriani
Hari/Tanggal
: Rabu/19 Maret 2013
Petunjuk A. Berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan indikator pengamatan! B. Skor penilaian : 4: apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor muncul Check Indikator
Deskriptor
()
1. Menyiapkan media
pra 2. Menyiapkan bahan ajar
pembelajaran
3. Mengkondisikan siswa
(Keterampilan
4. Melakukan presensi
1.Melakukan kegiatan
Skor Penilaian Skor
(3 (4 (1)
(2)
)
)
4
membuka pelajaran) 2.Membuka pelajaran (Ketrmpilan
1. Bertanya tentang materi yang lalu 2. Menyampaikan
membuka
pembelajaran
Pelajaran).
3. Memotivasi siswa
tujuan
4. Melakukan apersepsi
3
257
3. Menyajikan 1. Mengajukan pertanyaan masalah
kepada
(ketrampilan
materi
bertanya)
siswa
4
seputar
2. Mengajukan pertanyaan dan mengaitkan materi dengan
kehidupan
sehari-hari
3. Memberikan permasalahan berkaitan dengan materi
4. Memberikan permasalahan
yang
mengandung teka-teki 4.Membimbing
1. Memusatkan siswa pada
siswa membuat
tujuan
hipotesis
permasalahan
(ketrampilan
dan
3
3
topik masalah
2. Menjelaskan
menggunakan
untuk
menghindari
variasi)
kesalahpahaman materi sesuai dengan rencana
3. Menyajikan
pembelajaran 4. Membimbing
siswa
membuat hipotesis yang relevan 5.Membimbing siswa membentuk kelompok
1. Membentuk
kelompok
secara heterogen. 2. Menentukan
(ketrampilan
anggota
mengelola kelas)
kelompok
untuk
jumlah setiap
258
3. Menempatkan siswa ke
dalam kelompok 4. Menutup diskusi dengan meminta siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. 6.memberikan kesempatan
1. Menentukan pada
siswa menentukan langkah-langkah
percobaan
permasalahan hipotesis 2. Memberikan
gambaran
garis besar yang harus
(ketrampilan
diamati dalam percobaan
kelompok
siswaa
kegiatan dalam
mementukan
langkah-
3. Mengamati kecil)
4
berdasarkan
percobaan
membimbing
langkah percobaan 4. Membimbing
masing- masing kelompok dalam menentukan
langkah-
langkah percobaan 7.Membimbing
1. Memusatkan
siswa
siswa
melakukan
kelompok
percobaan
2. Membimbing
(ketrampilan
perhatian
dalam
diskusi siswa
dalam kelompok
3. Membimbing kelompok yang belum paham kelompok kecil) membimbinga
dalam
melaksanakan
percobaan 4. Membimbing kelompok cara mengerjakan LKS
3
259
8. Membimbing siswa
1. Mengadakan pendekatan
4
4
secara pribadi
mengumpulkan dan
untuk
menganalisis
data
data
siswa
2. Mengorganisasi
mengumpulkan
siswa
3. Membimbing
(ketrampilan menjelaskan)
menganalisis data 4. Membantu siswa dengan memberikan garis besar analisis
data
tentang
permasalahan. 9.Membimbing siswa membuat
siswa
1. Membimbing
membuat kesimpulan
kesimpulan
2. Membuat
kesimpulan
(ketrampilan
hasil
bersama
menjelaskan)
siswa
belajar
umpan
3. Memberikan balik pada siswa
4. Melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa penguatan
10. Memberikan 1. Memberi balikan
respon
variabel
terhadap jawaban
kata
siswa
sekali “
dengan
“baik”,
kata“benar
(ketrampilan
2. Memberikan penguatan
memberikan
verbal dengan kalimat
penguatan)
misalnya,
“jawabanmu
benar sekali” 3. Memberikan penguatan
3
260
gestural dengan acungan jempol, senyuman atau tepuk tangan 4. Memberikan penguatan dengan
simbol
atau
benda 11.Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
1. Memberikan tes evaluasi 2. Memberikan
4
refleksi
hasil belajar 3. Memberikan lanjut
tindak dengan
memberikan tugas rumah 4. Menutup pelajaran
Jumlah skor
39
Rata-rata skor
3,5
Kategori
Sangat Baik
Kriteria Ketuntasan
Kategori
36 ≤ skor ≤ 44
Sangat Baik
27 ≤ skor < 36
Baik
19 ≤ skor < 27
Cukup
11 ≤ skor < 19
Kurang (Herryanto, 2008:5.3) Semarang, 19 Maret 2013 Observer,
Asnawi, S.Pd. NIP. 19550505 198201 1 007
261
Lampiran 13 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
1 MKU 2 SRP 3 WKS 4 RDS 5 RIP 6 SLQ 7 RVO 8 ATP 9 RAP 10 TST 11 SLL 12 UFT 13 SRD 14 MPK 15 ZSY Jumlah
A 1 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 32
B 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 33
Indikator C D E 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 1 2 2 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 33 37 32
Rata-rata
2,1
2,2
2,2
No
Nama
Kategori
2,4
2,1
F 2 1 2 3 3 2 1 1 1 3 2 3 2 2 2 30
G 2 2 3 1 2 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 35
2
2,3
Jumlah 12 12 15 14 13 14 13 17 15 16 18 18 18 19 18 232 15,3
Katego ri Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
CUKUP Keterangan :
A= Melakukan Pra Kegiatan (ketrampilan membuka pelajaran) B= Membuka pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) C= Menyajikan masalah yang akan dipecahkan siswa (ketrampilan bertanya) D= Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi) E= Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) F= Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) G= Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) H= Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan) I= Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) J= Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan menutup pelajaran) K= Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
262
Lampiran 14 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
1 MKU 2 SRP 3 WKS 4 RDS 5 RIP 6 SLQ 7 RVO 8 ATP 9 RAP 10 TST 11 SLL 12 UFT 13 SRD 14 MPK 15 ZSY Jumlah
A 1 3 1 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 32
B 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 2 4 3 40
Indikator C D E 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 44 41 44
Rata-rata
2,1
2,6
2,9
No
Nama
Kategori
2,7
2,5
F 2 3 4 3 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 46
G 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 50
Juml ah 17 18 19 21 18 17 16 23 19 22 23 20 24 22 23 297
3,06
3,3
15,3
Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Sangat baik
Baik
Baik
Keterangan : A= Melakukan Pra Kegiatan (ketrampilan membuka pelajaran) B= Membuka pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) C= Menyajikan masalah yang akan dipecahkan siswa (ketrampilan bertanya) D= Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi) E= Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) F= Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) G= Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) H= Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan) I= Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) J= Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan menutup pelajaran) K= Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
263
Lampiran 15 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus III
1 MKU 2 SRP 3 WKS 4 RDS 5 RIP 6 SLQ 7 RVO 8 ATP 9 RAP 10 TST 11 SLL 12 UFT 13 SRD 14 MPK 15 ZSY Jumlah
A 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
B 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 52
Indikator C D E 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 50 53 51
Rata-rata
3,6
3,4
3,3
No
Nama
Kategori
3,5
3,4
F 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 54
G 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 56
Juml ah 24 24 24 26 24 22 25 25 24 27 25 24 25 26 15 370
3,6
3,7
24,5
Kategori Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik Keterangan :
A= Melakukan Pra Kegiatan (ketrampilan membuka pelajaran) B= Membuka pelajaran (ketrampilan membuka pelajaran) C= Menyajikan masalah yang akan dipecahkan siswa (ketrampilan bertanya) D= Membimbing siswa membuat hipotesis (ketrampilan menggunakan variasi) E= Membimbing siswa membentuk kelompok (ketrampilan mengelola kelas) F= Memberikan kesempatan kepada siswa menentukan langkah-langkah percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) G= Membimbing siswa melakukan percobaan (ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil) H= Membimbing siswa mengumpulkan dan menganalisis data (ketrampilan menjelaskan) I= Membimbing siswa membuat kesimpulan (ketrampilan menjelaskan) J= Memberikan balikan respon terhadap jawaban siswa (ketrampilan menutup pelajaran) K= Menutup pelajaran (ketrampilan menutup pelajaran)
264
Daftar Nilai IPA
Lampiran 15
Siklus 1, siklus 2, siklus 3 Kelas V SDN Tambakaji 03
NO Urut
Nama
Mapel
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
:V/1
Tahun Ajaran
: 2013/2014
KKM
: ≥ 62
Siklus 1 nilai
Keterangan Tidak
Siklus 2 Nilai
1
RAN
2
RCK
3
SSA
4
SRP
5
AMW
78,3
6
ATP
58,3
7
BAP
8
EHH
88,3
9
FAA
58,3
10
FM
78,3
Tuntas
88,3
11
JA
72,5
Tuntas
12
MAN
88,3
Tuntas
13
MS
52,5
52,5
52,5
58,3
58,3
58,3
tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas
Tidak tuntas
58,3
58,3
60,5
Siklus 3
keterangan
nilai
Keterangan
Tidak
58,3
Tidak
tuntas Tidak
tuntas 60,5
tuntas Tidak
Tidak tuntas
68,3
Tuntas
68,3
Tuntas
tuntas
68,3
tuntas
78,3
tuntas
70,5
Tuntas
Tidak
60,5
Tidak
58,3
tuntas
tuntas 78,3
Tuntas
tuntas
92,5
Tuntas
Tidak
68,3
Tuntas
tuntas
88,3
Tuntas
78,3
tuntas
88,3
Tuntas
88,3
tuntas
92,5
Tuntas
Tidak
60,5
Tidak
68,3
tuntas
88,3 58,3
58,3
tuntas
tuntas
Tuntas
265
14
MPK
82,5
15
MAG
58,3
16
MAM
17
MKU
18
PCD
19
RDL
20
RIP
78,3
21
RAP
58,3
22
RK
82,5
23
RAP
52,5
24
RVO
82,5
Tuntas
88,3
25
RDH
62,5
Tuntas
26
RDS
68,3
27
RZG
28
Tuntas Tidak tuntas
58,3
Tuntas
88,3
Tuntas
Tidak
60,5
Tidak
tuntas
Tuntas
78,3
Tuntas
88,3
Tuntas
82,5
Tuntas
tuntas
88,3
Tuntas
Tidak
68,3
Tuntas
tuntas
95,4
Tuntas
Tidak
68,3
Tuntas
tuntas
100
Tuntas
72,5
tuntas
95,4
Tuntas
Tuntas
72,5
tuntas
85,4
Tuntas
72,5
Tuntas
78,3
tuntas
88,3
Tuntas
SLS
88,3
Tuntas
88,3
tuntas
100
Tuntas
29
SQ
68,3
Tuntas
68,3
tuntas
78,3
Tuntas
30
TSA
62,5
Tuntas
78,3
tuntas
85,4
Tuntas
31
UFD
95,4
Tuntas
72,5
tuntas
88,3
Tuntas
32
WA
72,5
Tuntas
88,3
tuntas
95,4
Tuntas
58,3
58,3
52,5
tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas
58,3
60,5
68,3
60,5 78,3 58,3 88,3 58,3
Tidak
Tuntas 68,3
52,5
Tidak
82,5
tuntas Tidak tuntas tuntas Tidak tuntas
tuntas
tuntas
266
33
WKS
95,4
Tuntas
88,3
tuntas
95,4
Tuntas
34
ZSM
88,3
Tuntas
95,4
tuntas
100
Tuntas
DKR
62,5
Tuntas
95,4
tuntas
95,4
Tuntas
NK
72,5
Tuntas
88,3
tuntas
82,5
Tuntas
RNA
52,5
68,3
tuntas
82,5
Tuntas
85,4
Tuntas
100
Tuntas
78,3
Tuntas
35 36
37
Tidak tuntas
SR
68,3
Tuntas
88,3
tuntas
RI
95,4
Tuntas
100
tuntas
HRP
68,3
Tuntas
68,3
tuntas
38 39 40
Jumlah
2777
3019
3506
Rata-rata
69,42
75,47
87,65
Nilai tertinggi
95,4
100
100
Nilai terendah
52,5
58,3
58,3
Tuntas
24
29
35
Tidak tuntas
16
11
5
Presntase
60%
72,5%
87,5%
Hasil Belajar Siswa Siklus I No Interval 1 53-60 2 61-67 3 68-74 4 75-81 5 82-88 6 89-95 Jumlah Rata-rata Tuntas Tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
F 16 3 8 3 7 3
xi 57 64 71 78 85 92
f . xi 912 192 568 234 595 276 2777 69,42 24 16 60%
267
No Interval 1 58-65 2 66-72 3 73-79 4 80-86 5 87-93 6 94-100 Jumlah Rata-rata Tuntas Tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
Hasil Belajar Siswa Siklus II F xi f . xi 12 62 744 9 69 621 5 76 380 1 83 83 10 90 900 3 97 291 3019 75,45 29 11 72.5% Hasil Belajar Siswa Siklus III
No Interval 1 58-65 2 66-72 3 73-79 4 80-86 5 87-93 6 94-100 Jumlah Rata-rata Tuntas Tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
F 5 7 4 6 9 9
xi 62 69 76 83 90 97
f . xi 310 483 532 498 810 873 3506 87,65 35 5 87,5% Semarang, Maret 2013
Mengetahui Guru Kelas V
Praktikan
Asnawi, S.Pd.
Fembriani
NIP. 195505051982011007
NIM. 1401409006
268
Lampiran 16 CATATAN LAPANGAN SIKLUS I
Hari, Tanggal : Rabu, 6 Maret 2013 Kelas
:V
Materi
: Gaya Magnet
Alokasi Waktu: 2x35 menit Pukul
:09.30– 11.40 WIB
Pada
saat
pembelajaran
berlangsung,
beberapa
siswa
kurang
memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru sehingga ketika guru memberikan pertanyaan, siswa belum bisa menjawab. Ketika berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis
yang
relevan,
ini
dikarenakan
siswa
belum
sepenuhnya
memperhatikan penjelasan guru. Untuk mengajukan pertanyaan yang diajukan guru, ada beberapa siswa yang berani, akan tetapi ada juga siswa yang malu-malu untuk menjawab. Ketika berkelompok, beberapa siswa belum rapi dalam mengerjakan LKS. Sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Pada saat kegiatan berkelompok, masih didominasi oleh siswasiswa tertentu saja. Dan ketika perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain tidak ada yang bertanya atau menanggapi jawaban. Ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus I baik aktivitas siswa maupun keterampilan guru. Kekurangan yang terdapat pada keterampilan guru diantaranya sebagai berikut: belum menimbulkan rasa ingin
269
tahu siswa serta belum memberi permasalahan yang mengandung teka-teki. Ketika diskusi kelompok berlangsung, guru belum mampu mengelola kelas dengan baik. Gurur belum memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban siswa kurang maksimal. Ketika salah satu siswa menjawab pertanyaan, guru belum mengaitkan jawaban siswa tersebut dengan jawaban siswa lain. Observer,
Evi Purnamasari
270
Lampiran 18 CATATAN LAPANGAN SIKLUS II
Hari, Tanggal : Selasa, 12 Maret 2013 Kelas
:V
Materi
: Gaya Magnet
Alokasi Waktu: 2x35 menit Pukul
:09.30– 11.40 WIB
Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa belum mengetahui tugasnya dalam kelompok. Siswa belum berani bertanya pada guru jika ada materi pembelajaran yang belum dimengerti. Ketika berhipotesis siswa belum mampu berhipotesis
yang
relevan,
ini
dikarenakan
siswa
belum
sepenuhnya
memperhatikan penjelasan guru. Ketika berkelompok, sebagian besar siswa terlihat gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Beberapa siswa mempercayakan pada temannya yang lebih mampu dalam berdiskusi. Diakhir pembelajaran siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, serta masih banyak berdiskusi dengan teman. Ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus II untuk keterampilan guru. Kekurangan yang terdapat pada keterampilan guru diantaranya sebagai berikut: Pemberian tugas kelompok belum jelas sehingga ada siswa yang kurang aktif dalam diskusi. Ketika memberikan pertanyaan, guru kurang memberikan kesempatan pada siswa menunjukan tingkat pemahamannya terhadap
271
materi yang telah dijelaskan. Guru belum membimbing siswa menganalisis data, serta belum memandu siswa menghubungkan antara simpulan diskusi setiap kelompok untuk memperoleh simpulan akhir diskusi yang jelas. Observer,
Evi purnamasari
272
Lampiran 19 CATATAN LAPANGAN SIKLUS III Hari, Tanggal : Selasa, 19 Maret 2013 Kelas
:V
Materi
: Gaya Magnet
Alokasi Waktu: 2x35 menit Pukul
:09.30– 11.40 WIB Pada
saat
pembelajaran
berlangsung,
beberapa
siswa
sudah
memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru sehingga ketika guru memberikan pertanyaan, siswa bisa menjawab. Ketika berhipotesis siswa mampu berhipotesis yang relevan, dengan bimbingan guru.
Sebagian besar siswa mulai berani
menjawab pertanyaan yang dierikan guru. Ketika berkelompok siswa rapi dalam mengerjakan LKS. Sudah tidak ada lagi siswa gaduh dan menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya. Siswa saling membantu mengerjakan LKS yang ditugaskan guru. Dan ketika perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi jawaban. Guru mampu menimbulkan rasa ingin tahu siswa serta memberi permasalahan yang mengandung teka-teki. Ketika diskusi kelompok berlangsung, guru mampu mengelola kelas dengan baik. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan sehingga jawaban siswa maksimal. Observer,
Evi Purnamasari
273
Lampiran 20 DOKUMENTASI SIKLUS I
Siswa bersiap menerima pelajaran
Guru mengkondisikan siswa
Guru melakukan pra pembelajaran
Guru menyajikan masalah
Guru menyajikan materi
Siswa memperhatikan video materi
274
Guru membimbing siswa berhipotesis
Kegiatan diskusi kelompok
Siswa aktif dalam kelompok
Siswa membuat hipotesis sementara
Guru membimbing jalannya diskusi
membacakan hasil diskusi kelompok
275
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Guru bersama siswa membuat kesimpulan
Guru menutup pelajaran
276
DOKUMENTASI SIKLUS II
Guru mengkondisikan siswa
Guru melakukan apersepsi
Guru menyajikan materi
Guru menyajikan masalah
Siswa memperhatikan materi
277
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
Siswa melakukan percobaan
Siswa berkelompok mengerjakan LKS
Siswa membacakan hasil diskusi kelompok
siswa menanggapi hasil diskusi
278
Siswa menjawab pertanyaan
Guru memberi reward
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini
279
Guru membagi evaluasi dan siswa mengerjakan
Guru menutup pelajaran
DOKUMENTASI SIKLUS III
Guru mengkondisikan siswa
280
Guru melakukan apersepsi
Guru menyajikan masalah
siswa membuat hipotesis
siswa berdiskusi kelompok
Siswa melakukan percobaan membuat magnet
281
Siswa mempresentasikan diskusi
hasil
siswa mengerjakan evaluasi
Guru menutup pelajaran
282 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN NGALIYAN SEKOLAH DASAR NEGERI TAMBAKAJI 03 Alamat : Jl. Raya Beringin TeIp. 8664727 Semarang SURAT KETERANGAN Nomor: ..................................
Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala SDN Tambakaji 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menerangkan bahwa: Nama
: FEMBRIANI
NIM
: 1401409006
Jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
: Ilmu Pendidikan
Universitas
: Universitas Negeri Semarang
Telah melakukan penelitian di SDN Tambakaji 03 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dari tanggal 6 Maret sampai 19 Maret 2013 dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul ”PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG”. Demikian
surat
keterangan
ini
agar
dapat
digunakan
sebagaimana
mestinya.
Semarang, 19 Mei 2013 Kepala SD Negeri Tambakaji 03
283
PEMERINTAH KOTA SEMARANG UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGALIYAN
SD NEGERI TAMBAKAJI O3 JL. Raya Beringin TeIp. 8664727 Semarang
SURAT KETERANGAN NO.
/ / 2013
Yang bertandatangan dibawah ini: Nama
: Sukarsih, S.Pd
NIP
: 19541219 197701 2002
Jabatan
: Kepala Sekolah SD Negeri Tambakaji 03
Unit Kerja
: UPTD Pendidikan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
Menyatakan bahwa: Kelas
:V
Mata Pelajaran
: IPA
KKM
: 62
Merupakan benar-benar Kriteria Ketuntasan Minimal yang berlaku pada kelas tersebut SDN Tambakaji 03 Semarang. Demikian surat ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 06 Mei 2013 Kepala SD Negeri Tambakaji 03