Pentingnya Teknologi Pengelasan - Website Staff UI - Universitas ...

63 downloads 228 Views 17KB Size Report
Pentingnya Teknologi Pengelasan. Oleh: Muhammad Anis. Staf Pengajar Departemen Metalurgi dan Material. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pentingnya Teknologi Pengelasan Oleh: Muhammad Anis Staf Pengajar Departemen Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Metoda penyambungan (joining methods) suatu material, khususnya logam telah dikenal sejak dari zaman prasejarah, misalnya soldering, tetapi metoda ini hanya digunakan untuk pembuatan barang barang perhiasan. Dewasa ini metoda penyambungan logam telah menjadi teknik yang sangat penting tidak saja sebagai teknik untuk pembuatan ornament tetapi lebih penting lagi untuk pembuatan konstruksi enjiniring seperti pembuatan jembatan, bangunan, kapal dan lain lain; komponen komponen enjiniring seperti pada industri mesin contohnya pembuatan turbin, alat alat pertanian, pada industri otomotif, kereta api, pesawat terbang dan lain lain; dan pembuatan barang barang setengah jadi. Kemajuan dibidang penyambungan logam dapat tercermin dengan banyaknya metoda yang tersedia mulai dari yang sederhana hingga yang canggih dan mahal. Namun demikian, metoda yang paling banyak digunakan khususnya dalam industri adalah teknik pengelasan (welding), sehingga ilmu pengetahuan mengenai proses proses pengelasan sangat penting tidak hanya terbatas bagi welding engineers dan metalurgists tetapi juga bagi designers, fabricators dan pemakai hasil hasil pengelasan. Perlu diketahui bahwa ada tiga tahapan yang secara berurutan berperan dalam proses manufaktur komponen yang di las, yaitu disain, produksi dan inspeksi. Pada fasa pertama disainer harus; mengetahui tentang sumber peralatan dan teknik pengelasan yang tersedia dilingkungan produksinya, mengetahui prinsip kerja berbagai jenis proses las termasuk kelemahan dan keunggulannya, mampu memilih tipe sambungan yang cocok/tepat, menguasai mampu las berbagai material, dan mengetahui tentang peraturan yang mengatur masalah disain kontruksi lasan. Pada fasa kedua enjinir produksi harus; memiliki latar belakang pengetahuan mengenai proses proses pengelasan, mengetahui mampu las berbagai material, mengetahui cara mencegah terbentuknya cacat las, melakukan perhitungan biaya sehingga dapat memilih proses las dengan biaya produksi yang terendah untuk tingkat kualitas tertentu. Pada fasa ketiga, inspektor harus; mengetahui metoda inspeksi yang tersedia, menguasai prinsip kerja dari berbagai jenis proses las, mengetahui mampu las berbagai material sehingga dapat mengklasifikasikan dan mengidentifikasikan penyebab terjadinya cacat las, mengetahui berbagai standar dan peraturan.