1. PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERBASIS.
KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA. DI PT.BADAK NGL BONTANG. Octarez
Abi ...
PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERBASIS KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA DI PT.BADAK NGL BONTANG Octarez Abi Ibrahim, Naning Aranti Wessiani, Patdono Suwignjo. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email
[email protected];
[email protected];
[email protected] Abstrak PT. Badak NGL sebagai world class company yang bergerak di bidang pengolahan gas alam, sangat berkaitan erat dengan peran Sumber Daya Manusia. Dalam hal ini peran SDM sangat penting karena terkait dengan proses penciptaan nilai (value creation) yaitu proses penyediaan dan pemenuhan produk oleh PT. Badak NGL, dalam hal ini adalah produksi gas alam dan energy (LNG). Selain fokus pada usaha pengelolaan gas alam, tentunya ada faktor-faktor lain yang tidak boleh dilupakan dalam proses bisnis perusahaan, seperti keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan faktor-faktor lainnya. Dari hal tersebut faktor sumber daya manusia memegang peranan strategis dalam menjalankan dan merealisasikan tujuan-tujuan perusahaan dan memuaskan customer dan pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem penilaian kinerja yang dimiliki PT Badak NGL saat ini yaitu Laporan Hasil Penilaian kerja (LPHK) memiliki beberapa kelemahan yaitu dalam faktor penilai yakni belum standarnya pemberian nilai dari single rater (penilai), tidak adanya indikator dalam penilaian, penilaian yang bersifat kualitatif, dan periode pelaksanaan penilaian kerja dari LPHK hanya satu kali dalam satu tahun. Oleh karena itu, integrasi antara penilaian hasil kerja dan model kompetensi dalam pengukuran kinerja dilakukan untuk memperoleh informasi pencapaian tujuan dan tingkat penyelesaian tugas dan tanggung jawab setiap fungsi dan posisi sehingga intangible assets dapat dipertahankan dan iharapkan untuk berkembang. Dengan peningkatan objektivitas, sistem pengukuran kinerja akan memberikan hasil pengukuran yang lebih detail dan kuantitatif akan membantu dalam pengembangan sistem pemberian insentif serta rekomendasi training atau pengembangan lainnya. Kata Kunci : Penilaian kinerja, Kompetensi, Prestasi kerja
Abstract PT Badak NGL as a world class company engaged in natural gas processing, are intimately associated with the role of Human Resources (HR). In this case the role of HR is very important because it is associated with the process of value creation, namely the supply process and fulfillment of products by PT. Badak NGL, in this case is the production of energy and natural gas (LNG). Besides the focus on managing the business of natural gas, of course there are other factors that must not forget the company's business processes, such as occupational safety, occupational health, and other factors. From this human factor plays a strategic role in implementing and realizing corporate objectives and satisfy the customer and all parties concerned. Performance appraisal system which is owned by PT. Badak NGL currently is working Assessment Report (LPHK) has some weaknesses, namely a factor that is not the standard appraisal of the value of a single rater (appraisal), there are no indicators in the assessment, a qualitative assessment, and period LPHK assessment of the implementation work only once a year. Integration between competency and job performance or job performance in its performance measurement conducted to obtain information on the achievement of the objectives and the level of completion of tasks and responsibilities of every function and position so that intangible assets can be maintained and developed. With the increase objectivity, performance measurement system will provide more detailed measurements and quantitative research will assist in the development of incentive systems and recommendations for training or other development. Key words : Performance measurement, Competency, Job performance
1
1. Pendahuluan PT. Badak Natural Gas Liquefaction (PT. Badak NGL) didirikan untuk pengoperasian kilang LNG di Bontang-Kalimantan Timur. . PT. Badak NGL mengoperasikan kilang secara selamat, handal dan efisien dengan standar internasioanal. PT. Badak NGL memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengelolaan peralatan kilang, keselamatan kerja, perlindungan terhadap lingkungan dan kesejahteraan karyawan serta keluarganya. Dalam hal ini peran SDM sangat penting karena terkait dengan proses penciptaan nilai (value creation) yaitu proses penyediaan dan pemenuhan produk oleh PT. Badak NGL. Pada era knowledge-based global economy, hampir dari 80% value dalam sebuah perusahaan berasal dari intangible assets seperti human capital (Kaplan dan Norton, 2006). Kesuksesan dalam lingkungan bisnis membutuhkan upaya pemodelan dan peramalan untuk memenuhi kebutuhan informasi perencanaan SDM dalam rangka mendukung pencapaian target perusahaan. Informasi yang dibutuhkan antara lain hasil pengukuran kinerja (performance measurement) dari pekerja atau karyawan tersebut. Oleh karena itu, dalam pengelolaan proses bisnis perusahaan diperlukan sistem pengukuran kinerja dan prestasi pekerja PT. Badak NGL. Sistem penilaian kinerja yang dimiliki PT. Badak NGL saat ini yaitu Laporan Hasil Penilaian Kerja (LPHK) berdasar pada kemampuan pribadi atau kompetensi perilaku dan job performance atau prestasi kerja. Model penilaian tersebut sesuai dengan mixed model yang dikemukakan Spencer (1993). Pengukuran atau penilaian terhadap kinerja dari pekerja tidak hanya dipandang pada satu perspektif output dari kinerja yang bersifat kuantitatif, melainkan perlu menggunakan perspektif bagaimana kinerja tersebut. Dengan adanya perspektif berbeda tersebut dapat merepresentasikan hasil kerja yang telah dilakukan oleh pekerja pada periode sebelum pengukuran serta bagaimana proses para pekerja tersebut memperoleh hasil yang dapat memprediksi performansi pekerja untuk pekerjaan saat ini atau di masa mendatang. Dalam mixed model keseimbangan bobot antara pencapaian kerja dan kompetensi dapat berkisar antara 50%-90% untuk pencapaian kerja dan 10%-50% untuk kompetensi. Akan tetapi, Laporan Hasil Penilaian Kerja (LPHK) PT. Badak NGL memiliki beberapa kelemahan yaitu
dalam faktor penilai yakni belum standarnya pemberian nilai dari single rater (penilai), tidak adanya indikator dalam penilaian, penilaian yang bersifat kualitatif, dan periode pelaksanaan penilaian kerja dari LPHK hanya satu kali dalam satu tahun. Integrasi antara penilaian hasil kerja dan model kompetensi akan memperoleh informasi pencapaian tujuan dan tingkat penyelesaian tugas dan tanggung jawab setiap fungsi dan posisi sehingga intangible assets dapat dipertahankan dan diharapkan untuk berkembang. Sistem pengukuran kinerja diharapkan akan memberikan hasil pengukuran yang lebih detail dan kuantitatif dengan peningkatan objektivitas. Hal tersebut akan membantu dalam pengembangan sistem pemberian insentif serta rekomendasi training atau pengembangan lainnya. 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian ini dibagi menjadi lima tahap yaitu sebagai berikut: Tahap persiapan Merupakan tahapan mengidentifikasi atau mengangkat permasalahan yaitu bagaimana merancang usulan sistem penilaian kinerja dengan berdasar pada pendekatan model campuran atau mixed model sebagai dasar untuk memodifikasi sistem penilaian existing berdasarkan visi, misi serta tujuan PT Badak NGL secara terukur dan objektif. Sehingga diperoleh tujuan penelitian yaitu memberikan saran perbaikan yang perlu dilakukan dalam sistem penilaian kinerja pekerja yang ada dengan merancang usulan system penilaian kinerja berbasis kompetensi dan performansi atau prestasi kerja. Studi atau pembelajaran yang akan dijadikan dasar meliputi studi literatur dan studi lapangan. Tahap pengumpulan data Dilakukan dengan cara wawancara, studi dokumentasi perusahaan, data historis, dan perolehan data secara langsung untuk mendapatkan visi dan misi PT Badak NGL nilai-nilai prinsip PT Badak NGL, job description, Laporan Penilaian Hasil Kerja (LPHK) PT Badak NGL, indikator perilaku atau soft competence berdasarkan Assesment pekerja PT Badak NGL, dan goals and objectives. Tahap pengolahan data Terdiri dari beberapa proses yaitu penyusunan kompetensi perilaku/kemampuan pribadi, penyusunan penilaian job performance, penentuan target level kompetensi, penentuan 2
indikator, validasi, pembobotan dengan AHP, penyusunan golongan sistem insentif, penyusunan rekomendasi training yang dibutuhkan pekerja dari hasil pengukuran kinerja, penyusunan user interface penilaian kinerja, dan penyusunan metode dan alur pelaksanaan sistem penilaian kinerja. Tahap analisis Selanjutnya, dianalisis output dari setiap langkah perancangan pengukuran kinerja dianalisis. Hal tersebut dilakukan untuk pengembangan lebih lanjut dalam keperluan perancangan sistem pengukuran kinerja. Dalam analisis juga dibandingkan kelemahan dan kelebihan dari sistem penilaian kinerja yang berlaku saat ini (existing) dengan usulan sistem penilaian kinerja yang telah dirancang. Tahap penarikan kesimpulan Pada tahap berikutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan pemberian saran. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan pengembangan topik yang sama di masa yang akan datang. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Sistem Penilaian kinerja yang berlaku di PT. Badak NGL saat ini adalah LPHK (Laporan Penilaian Hasil Kinerja). LPHK merupakan prestasi kinerja yang telah ditentukan dalam Job Description yang berbasis pada Goal & Objectives perusahaan, dibuat pada awal tahun dan disepakati oleh atasan dan pekerja. Pada prinsipnya penilaian kinerja dilakukan sepanjang tahun dengan tujuan sebagai berikut 1. Me-review sejauh mana prestasi pekerja berdasarkan persyaratan dan uraian jabatan, sejalan dengan batas tugas, wewenang, serta tanggung jawabnya (performance review). 2. Mempertimbangkan penghargaan atau sanksi terhadap pekerja atas unjuk kinerja yang bersangkutan selama tahun penilaian (reward/punishment). 3. Mengamati potensi pekerja guna merancang pengembangan karir selanjutnya serta langkah pembinaan yang diperlukan. (potential review). 3.1 Proses Penilaian Hasil Kerja Penilaian hasil kerja formal dilakukan setiap tahun setelah pekerja melakukan pekerjaan di perusahaan selama satu tahun periode penilaian yaitu dari 1 Januari sampai
dengan 31 Desember. LPHK dibuat oleh atasan langsung dengan masukan atau pendapat dari atasan yang lain dan disetujui minimal oleh manager pekerja yang bersangkutan. Penilaian kinerja dalam LPHK terdiri dari dua bagian yaitu Job performance dan kemampuan pribadi. Job performance berisi tentang deskripsi tugas dan bidang tugas pokok pekerja yang dinilai. Kemampuan pribadi berisi tentang soft competence atau soft skill yang menjadi faktor penilaian, dimana faktor yang dinilai adalah sama untuk masing-masing pekerja di departemen atau divisi manapun. Output dari LPHK ada dua macam, yang terdiri atas nilai keseluruhan pekerja yang digunakan sebagai dasar penentuan kategori jumlah atunjangan kinerja individu dan rencana pengembangan peningkatan performa pekerja. Start
Penyusunan Deskripsi Model Kompetensi : - Penyusunan faktor penilaian kompetensi job performance
Tahap Pra Penilaian
Perhitungan Kompetensi Kemampuan Pribadi
Perhitungan Job Performance
Tahap Penilaian
Penentuan Golongan Insentif berdasar overall rating / nilai akhir
Ends
Tahap Pasca Penilaian
Gambar 3.1 Alur Sistem Pengukuran Kinerja Pekerja Saat Ini
Output dari LPHK ada dua macam, yaitu nilai keseluruhan pekerja yang digunakan sebagai dasar penentuan kategori jumlah insentif dan rencana pengembangan peningkatan performa pekerja. Format Penilaian Hasil Kerja penilaian yang terdapat pada kelompok Job performance (JP) berbobot 60 % dan Kemampuan Pribadi (KP) dengan bobot 40 %. Penilaian terhadap Job performance (minimal 4 dan maksimal 6 tugas utama) dan Kemampuan Pribadi (8 faktor penilaian) menggunakan kode angka bilangan bulat antara 5 sampai dengan 9.
3
Berikut adalah rumus perhitungannya : a.) Nilai Job performance = (Total nilai butir-butir job performance ÷ jumlah tugas) x 6 b.) Nilai kemampuan pribadi = (Total nilai butir-butir kemampuan pribadi ÷ 8) x 4 c.) Nilai keseluruhan = Nilai Job performance + Nilai kemampuan pribadi Penentuan distribusi tunjangan kinerja individu Output yang didapatkan dari nilai keseluruhan LPHK masing-masing pekerja adalah penentuan besarnya tunjangan kinerja individu (TKI), dimana besarnya TKI ini ditentukan oleh skor keseluruhan yang didapat pekerja. Skor keseluruhan tersebut kemudian digolongkan pada klasifikasi distribusi TKI. Berikut adalah penggolongannya :
Gambar 3.2 Form LPHK Penilaian Job performance
Tabel 3.1 Penentuan Penggolongan Tunjangan Kinerja Individu
Kategori Distribusi Jumlah Pekerja
Nilai Keseluruhan
I II
10 % 15 %
80-90 76-