material di proyek pembangunan hotel Tri Star. Makassar. Ataupun pihak lain
yang ingin menjadikan tugas akhir ini sebagai referensi dalam perencanaan ...
PERENCANAAN ALOKASI MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG HOTEL TRI STAR MAKASSAR MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Hendra Witanto Wisal 1), M.Asad Abdurahman 2) M. Yahdiman S3)
Abstrak Penjadwalan merupakan pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasanketerbatasan yang ada. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas itu dimulai, ditunda dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya dan material bisa disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang telah ditentukan. Penjadwalan dan pengalokasian material yang mencakup sejumlah tahapan analisa perhitungan dengan memperhatikan urutan pelaksanaan pekerjaan dan material yang di butuhkan. Microsoft Project adalah suatu program bantu yang dapat mempermudah dalam pengalokasian sumberdaya khususnya material. Pada proyek pembangunan hotel Tri Star Makassar dibahas tentang penjadwalan dan pengalokasian material yang mencakup sejumlah tahapan analisa perhitungan dengan memperhatikan urutan pelaksanaan pekerjaan dan material yang di butuhkan. Pada proyek ini pekerjaan dilakukan hanya berdasar pada schedule kurva ‘S’, agar lebih mendetail analisa dilakukan menggunakan Microsoft Project dengan memplot durasi perencanaan kurva ‘S’, terhadap item pekerjaan dilapangan sehingga diperoleh volume kebutuhan material yang di plot dalam schedule sehingga kita dapat merencanakan pengadaan material secara cepat dan tepat. waktu yg dibutuhkan untuk menyediakan kebutuhan material setiap item pekerjaan bisa didapat dengan memasukan volume pekerjaan pada item pekerjaan yg telah dihitung sebelumnya dengan waktu yg didapat pada tabel resorce usage. Tujuan penulisan ini adalah untuk menentukan jumlah kebutuhan material serta waktu penggunaan material di lokasi proyek. Sehingga diperoleh bahwa penggunaan Microsoft Project lebih efektif karena menunjukkan pelaksanaan item pekerjaan dari segi waktu (durasi) dan item pekerjaan. Pekerjaan yang mengalami konflik dapat terlihat secara langsung sehingga dapat dikontrol. Selain itu dapat pula lebih memudahkan dalam monitoring pelaksanaan pekerjaan. Kata Kunci : Perencanaan, Microsoft Project, Material
PENDAHULUAN
1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan
1.1. Latar Belakang
1.2.1 Maksud Penulisan
Pembangunan
gedung
tinggi
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah
memerlukan
manajemen
dapat
memberikan program dan data yang secara cepat
merencanakan, melaksanakan, mengawasi
dan akurat kepada pihak yang terkait dalam
dan menyelesaikan proyek dengan batasan
proyek ini sebagai acuan untuk pelaksanaan
sumber daya manusia maupun material dan
proyek khususnya dalam hal perencanaan dan
finansial. Hal-hal yang membatasi tersebut
pengontrolan kebutuhan dan pengadaan material
antara lain: Spesifikasi kerja, penjadwalan
agar dapat mengambil langkah yang cepat dan
waktu, biaya, tenaga kerja serta material
tepat jika menemui permasalahan manajemen
secara
Untuk
material di proyek pembangunan hotel Tri Star
menghindari berbagai kendala dan hambatan
Makassar. Ataupun pihak lain yang ingin
dalam proses pembangunan suatu proyek
menjadikan tugas akhir ini sebagai referensi dalam
yang
perencanaan material pada sebuah proyek.
terpadu
bisa
saja
dan
bertingkat yang
efisien.
muncul,
diperlukan
penjadwalan dan pengalokasian berbagai
1.2.2 Tujuan Penulisan
sumber daya. Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 3) , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 1),2)
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini
1.4
Metode dan Sistematika Penulisan
adalah:
1.4.1
Metode Penulisan
a. Untuk mengetahui berapa besar volume
Metode penulisan ini adalah perencanaan
material yang dibutuhkan tiap minggu pada
alternatif terhadap obyek tertentu yang mana
proyek
dalam penulisan didasarkan atas data yang
pembangunan
Hotel
Tri
Star
Makassar.
diperoleh dari instansi terkait, dan Penelitian
b. Merencanakan pengadaan material di lokasi
Kepustakaan
(Library
Research),
yakni
proyek pembangunan gedung hotel Tri Star
pengumpulan data dengan jalan membaca buku-
Makassar.
buku berupa karangan ilmiah dan bahan kuliah
1.3. Rumusan Masalah, dan Batasan Masalah
yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir
1.3.1.
ini, baik yang dilaksanakan di perpustakaan
Rumusan Masalah
a. Berapa volume material bangunan tiap minggu yang di butuhkan pada pekerjaan
maupun di tempat lain dengan menggunakan teknik kutipan langsung maupun tidak langsung.
konstruksi gedung? b. Berapa volume dan kapan material yang harus
Gambaran Umum Proyek Dan Metodologi Penulisan
disediakan agar tidak terjadi keterlambatan konstruksi akibat tidak tersedianya material? 1.3.2.
3.1 Deskripsi Umum Objek Penelitian Proyek Pembangunan Hotek Tri Star
Batasan Masalah
Mandiri terletak di jalan pelita raya VIII Makassar
Agar pembahasan yang diuraikan dalam penulisan
dengan luas lahan 1558,5 m2 dengan keadaan
ini lebih terperinci dan sistematis, maka kami
topografi tanah datar. Lokasi pekerjaannya
memberikan batasan masalah :
terletak di Tengah Kota Makassar dan dapat
a. Dari proyek pembangunan gedung Hotel Tri
ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda
Star Makassar yang dibahas adalah kebutuhan
empat dan roda dua.
material proyek di lokasi proyek saja dengan
Lokasi lahan untuk proyek dapat dilihat
menganggap semua material telah siap untuk
pada gambar berikut yang masing-masing sisi
dipasok ke lokasi proyek.
berbatasan dengan:
b. Perencanaan dan alokasi material hanya dalam hubungannya dengan waktu dan tidak dengan besarnya biaya dan peralatan.
d. Dari proyek pembangunan gedung Hotel Tri Star Makassar yang dibahas adalah pekerjaan Struktur,
Arsitektur,
rumah penduduk b. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Pelita
c. Pembahasan hanya pada aspek perencanaan.
Fondasi,
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Ruko dan
VIII c. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Pelita Raya
Fixture,
Furnishing & Equipment.
1),2)
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245
3)
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah Start
Penduduk
-
Studi Pendahuluan: Latar Belakang Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Pokok Bahasan Batasan Masalah Metodologi Penjadwalan
Studi Literatur: Mengumpulkan teori dan referensi dari buku atau literatur lain yang mendukung penjadwalan
3.2
Metodologi Penulisan
3.2.1 Diagram Alir
-
Dalam mencapai tujuan penulisan,
Pengumpulan Data: Data observasi langsung di lapangan, RAB dan Kurva S, Analisa satuan.
secara garis besar metodologi yang dilakukan, digambarkan pada diagram
Analisa Data: Pengolahan data disajikan dalam bentuk matematis, grafik dan tabel
alir di bawah ini 3.2.2 Studi Literatur Studi
literatur
merupakan
tahapan
Kesimpulan
pengumpulan literatur yang berhubungan dengan tugas akhir yang akan disusun. FINISH
Literatur ini dapat berupa buku-buku, jurnal, atau bahan mata kuliah yang memiliki
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh
bahan
mentah
yang
akan
dipergunakan dalam penulisan. Data yang Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
dikumpulkan terbagi atas data yang dimaksud berupa observasi langsung mengenai hal-hal
hubungan dengan cara perhitungan volume
yang
material. Pembahasan literatur inilah yang
pengalokasian alat berat seperti waktu, jarak
akan dijadikan ilmu dasar dalam penulisan
dan kondisi medan pekerjaan. Selain data
berikutnya.
observasi langsung di lapangan, diperoleh
mempengaruhi
penjadwalan
dan
juga data berupa RAB, gambaran umum 3.2.3 Pengumpulan Data 1),2)
proyek, serta data-data lain yang diperoleh
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245
3)
melalui wawancara langsung dengan berbagai pihak di lapangan. Data lain yang dimaksud adalah berupa data hasil pencarian di internet yaitu mengenai penjadwalan dan alokasi material dan lain sebagainya.
PERENCANAAN MATERIAL MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Untuk perhitungan kebutuhan material tiap pekerjaan menggunakan rumus berikut : Volume material = Volume pekerjaan x
3.2.4 Analisa Data Analisa
data
merupakan
bentuk
pengolahan data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data, yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel, dan matematis. Pengolahan data tersebutpun disesuaikan dengan studi literatur serta maksud dan tujuan penulisan, agar kiranya tidak keluar dari batasan masalah yang telah dibuat. Analisa data berupa analisa kebutuhan
koefisien satuan pekerjaan Contoh perhitungan kebutuhan material pada pekerjaan pasangan bata merah ½ batu camp. 1:4 Volume Pekerjaan : 350 M2 Koefisien satuan pekerjaan : 1 M2 Pas Batu Bata Tebal 1/2 Bata, 1 Pc : 4 Ps Batu Bata :70,000
Bh
alat dan waktu pelaksanaan, pengalokasian
Semen Portland:11,500
Kg
dan
Pasir Pasangan: 0,043
M3
penjadwalan
material
dengan
Batu Bata :70 bh x 350 = 24500 buah
menggunakan Software Microsoft Project Setelah dilakukan analisa, diharapkan dapat
diperoleh
pengalokasian
dan
Semen Portland:11,5 kg x 350 = 4025 kg Pasir Pasang :0,043 m3 x 350 = 15,05 m3
penjadwalan material yang lebih optimal dan
Jadi jumlah material yang dibutuhkan untuk
efektif sesuai dengan kebutuhan proyek.
membuat pasangan batu bata tebal ½ bata 1:4
Sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan
adalah :
pekerjaan pada proyek.
Batu bata
: 24500 buah
Semen Portland
: 4025 kg
Pasir Pasang
: 15,05 M3
3.2.5 Kesimpulan Hasil Analisa Setelah melakukan analisa terhadap data proyek yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan
dari
hasil
analisa
tersebut.
4.1 Penjadwalan
kebutuhan
material
di
Microsoft Project Dalam proyek pembangunan gedung hotel ini,
Tahapan ini memberikan sinkronisasi antara tujuan penulisan dan batasan masalah dengan hasil analisa yang dilakukan. 1),2)
time schedule yang digunakanan adalah kurva S perencanaan yang bersumber dari kontraktor
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245
3)
proyek ini dengan masa pelaksanaan 228 hari
4.3.1. Kondisi Material saat pekerjaan selesai
kalender. Penulis tinggal membuat schedule ulang
Pada kondisi pekerjaan ini belum terselesaikan
di Microsoft Project dengan menyesuaikan durasi
(Percent Complete 0%), tampilan Gantt Chart dan
pelaksanaan pada Kurva S Perencanaan.
Resources usage sebagai berikut
Microsoft Project tidak memiliki fasilitas untuk analisa satuan pekerjaan sehingga kita harus menghitungnya secara manual menggunakan Microsoft Excel atau Kalkulator lalu memasukkan
Gambar 4.8 Gantt Chart Pada kondisi Site Works 0% Complete
hasilnya pada tabel kebutuhan material tiap pekerjaan pada Microsoft Project. Uraian pekerjaan yang di input akan berbentuk Work Breakdown Structure (WBS). Namun dapat ditampilkan ke bentuk lainnya seperti Networks Diagram, kalender, dll. Setelah memasukkan uraian
pekerjaan,
lalu
menentukan
Gambar 4.9 Resource Sheet kondisi Site Works
durasi
pekerjaan, setelah itu menentukan Predecessor atau hubungan keterkaitan antar pekerjaan. Setelah selesai, barulah kita meng-input jenis material dan banyaknya yang digunakan tiap item pekerjaan. Setelah keseluruhan data yang dibutuhkan diinput ke Microsoft Project, maka secara langsung kita dapat memperoleh hasil yang
0% Complete Pada gambar, terlihat pada material Semen Portland total kebutuhan sebanyak 499.466.36 Kg, Actual
work
0Kg,
dan
Remaining
499.466.36 Kg.Sekarang kita lakukan update pada proyek ini pada pekerjaan Site Works selesai 100%. Caranya dengan mengisi 100%
pada
Percent Complete di kotak dialog Summary Task Information Site Works.
diinginkan. Misalnya kebutuhan material per minggu dapat langsung kita peroleh dengan klik perintah Resource Usage. 4.1 Tracking Material Menggunakan MS Project Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 3) , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 1),2)
Work
Gambar 4.10 Summary Task Site Works
Terlihat
pada
tanggal
19-okt-2011
telah
digunakan 16.586,7 Kg semen Portland. Ini berarti seluruh kebutuhan semen Portland pada tanggal tersebut telah digunakan.
Gambar 4.11 Gantt Chart Pada kondisi Site Works 100% Complete
4.3.4
Kontrol Material jika terjadi
Perubahan Volume Material
Pada gambar terlihat tanda centang yang
Dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan, tidak
menandakan pekerjaan tersebut selesai dan pada
jarang kita menemui terjadinya selisih antara
gantt chart terdapat garis hitam pada bar yang juga
volume material yang direncanakan dengan yang
menandakan bahwa pekerjaan tersebut telah
digunakan pada pelaksanaan. Untuk mengontrol
selesai. Dan pada Resources Sheet sebagai berikut
perubahan material tersebut, dengan Microsoft Project dapat kita lihat dengan cara sebagai berikut. Misalkan kita ambil pada pekerjaan dinding batu
Gambar 4.12 Resource Sheet kondisi bata pada lantai 1. Daftar kebutuhan materialnya Site Works 100% Complete adalah Sekarang
kita
melihat
penggunaan
Semen
Portland kondisi pekerjaan Site works selesai 100% adalah 24.418,24 Kg dan sisa Semen Portland yang dibutuhkan adalah 475.048,12 Kg. Gambar 4.14 Kebutuhan Material Pas. Bata merah ½ bata sebelum diubah Pada Resources sheet
Gambar 4.13 Resource Usage kondisi Site Works 100% Complete Gambar 4.15 Resource Sheet sebelum perubahan volume material Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 3) , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 1),2)
Pada gambar 4.18 dan 4.19 Akan terlihat bahwa terjadi penambahan jumlah kebutuhan material sesuai Gambar 4.16 Resource Usage sebelum
dengan
penambahan
material
pada
pekerjaan dinding batu bata tersebut.
perubahan volume material 4.3.5 Kontrol Keterlambatan Pekerjaan Kita ubah kebutuhan material batu bata dari 24.500 bh menjadi 30.000bh, semen Portland dari 4.025 Kg menjadi 4.500 Kg, dan pasir pasang/kali dari 15,05 m3 menjadi 20 m3.
Permasalahan yang mungkin terjadi di lapangan sangat banyak dan hal itu dapat mengakibatkan
terjadinya
keterlambatan
pekerjaan. Hal ini tentunya akan mengakibatkan terganggunya
pekerjaan
lainnya.
Untuk
mengantisipasi hal ini secara cepat, Microsoft Project dapat menampilkan akibat dari perubahanperubahan yang terjadi. Misalnya pekerjaan bor Gambar 4.17 Kebutuhan Material Pas. Bata merah ½ bata setelah diubah Tampilan perubahan pada Resources sheet
pile yang normalnya 12 hari, karena sesuatu hal maka durasi pekerjaan meningkat menjadi 20 hari. Tampilan yang ada pada Microsoft Project adalah sebagai berikut
Gambar 4.18 Resource Sheet setelah perubahan volume material Tampilan perubahan pada Resources usage Gambar 4.21 Task Usage Kondisi Rencana Pada gambar di bawah ini, pekerjaan bor pile yang Gambar 4.19 Resource usage setelah perubahan volume material 1),2)
rencananya 12 hari karena sesuatu hal durasinya bertambar menjadi 20 hari.
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245
3)
Gambar 4.26 Resource Usage Kondisi Rencana Gambar 4.22 Task Usage Pekerjaan Borpile 20 hari Tabel 4.6 Rekapitulasi Kondisi Rencana dan
Task
Durasi
Bor Pile
12 hari
Rencana Start
Finish
21/sept/
5/okt/1
11
1
Pek. Borpile Terlambat 8 hari Durasi Start Finish 21/Sept
14/okt/
/ 11
11
20 Hari
Gambar 4.27 Resource usage saat terjadi
19 Hotel tri
228
Star
Hari
15/jun/
236
19/sept/
25/jun/
2012
Hari
2011
2012
/sept/
keterlambatan material
2011
Kondisi Keterlambatan Pekerjaan Bor Pile 4.3.5 Kontrol akibat keterlambatan pengadaan material Keterlambatan pengadaan material adalah hal yang mungkin terjadi saat pekerjaan proyek di lapangan.
Dengan
terlambatnya
pengadaan
Gambar 4.28 Gantt Chart saat terjadi keterlambatan material Tabel 4.6 Tabel Rekapitulasi Kondisi Rencana
material tersebut, akan mempengaruhi durasi dan Kondisi Keterlambatan pekerjaan yang membutuhkan material tersebut. Besi D16 Terlambat 5 hari
Rencana
Pada kasus ini, terjadi keterlambatan pengadaan
Resource Usage Rencana
Task Dura
Besi D16 untuk pekerjaan Poer P1 selama 5 hari.
Fini
Dura
sh
si
Start si
Fini
3/ok
10/
sh
t
okt
13/o
415
kt/1
6,38
1
kg
Start
Resource Usage Besi D16 terlambat 5 Hari 10/o 3/ok kt t 4156
Poer
3
4/ok
7/ok
8
4/0k
P1
hari
t/11
t/11
Hari
t/11
19 228
/sept
Hari
/
ept/
Hari
201
un/
2012
Star 2011
kg
21/j 233
un/
tri
0 kg
19/s 15/j
Hotel
,38 -
2012 1
4.1 Perencanaan Pengadaan Material Gambar 4.25. Gantt Chart Kondisi Rencana Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 3) , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 1),2)
Q
4.4.1
mengakibatkan
Menentukan Kebutuhan
anggaran
yang seharusnya dapat dialokasikan untuk
Material
suatu
penggunaan
Menentukan secara tepat kapan
kebutuhan lainnya, dan resiko kerusakan
pekerjaan
material karena terlalu lama di gudang.
harus
selesai
atau
material harus tersedia untuk memenuhi
Kapasitas penyimpanan material
permintaan atas produk akhir yang sudah
pada proyek ini cukup besar. Adanya
direncanakan
bangunan eksisting, Tanah Kosong, dan
dalam
jadwal
induk
produksi. Kebutuhan material minimum
Lantai
Bawah
yang harus tersedia di lokasi proyek
digunakan sebagai tempat penyimpanan
adalah sebesar yang tertera pada tabel 4.3.
material
Karena jika material yang tersedia di
memperhitungkan
lokasi proyek lebih kecil, maka akan
karena tempat yang cukup luas.
yang
Gedung
proyek
membuat
kita
kapasitas
ini
tidak
Gudang
menghambat pekerjaan proyek sesuai
KESIMPULAN DAN SARAN jadwal yang ditentukan. 4.4.2
5.1. Kesimpulan
Lead Time Stock Material
Berdasarkan hasil Penjadwalan Dan alokasi
Penentuan lead time untuk setiap material adalah 1 minggu material sudah ada di lokasi proyek sebelum material
Material
yang
dilakukan
pada
proyek
pembangunan jalan tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
tersebut digunakan kecuali material yang 1. Dengan perencanaan menggunakan program sifatnya harus segera pakai misalnya Ready Mix. Adanya
Microsoft Project dapat langsung diperoleh berapa banyak volume alokasi material untuk setiap
lead
time
ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi tidak
pekerjaan. Rincian alokasi dapat dilihat pada tabel 4.5.
tersedianya material pada hari di mana 2. Jika terjadi perubahan volume pekerjaan ataupun akan diguanakannya material tersebut. Adanya lead time juga dapat digunakan untuk pengontrolan material. Penentuan
keterlambatan material, maka hasilnya akan langsung terlihat pada Resource Sheet, Resource Graph, Resource Usage, Network dan Diagram,.
lead time yang durasinya lebih lama, akan Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 3) , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 1),2)
Jadi kita dapat dengan mudah melakukan kontrol material jika menggunakan Microsoft Project. 3. Volume minimal material yang harus disediakan tiap Minggu adalah sebesar Volume yang dibutuhkan tiap minggu, dan harus sudah ada di lokasi setidaknya satu Minggu sebelum pekerjaan. 4. Dengan terpenuhinya ketersediaan volume minimal material tiap Minggu sesuai tabel 4.5, maka berdasarkan perencanaan, tidak akan terjadi keterlambatan pekerjaan proyek akibat kekurangan persediaan material. 5.2.
Saran Untuk penjadwalan proyek yang besar sebaiknya menggunakan program bantu seperti Microsoft Project karena akan mempermudah
perencanaan
dan
pengontrolan sumber daya terkhusus pada sumber daya material.
DAFTAR PUSTAKA Wulfram I. Ervianto, 2005, Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi, Yogyakarta : Andi Heryanto Imam, Triwibowo Totok, 2009, Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi, Bandung : Informatika.
Nazir, Moh Ph.D, 1999, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Soeharto, Imam, Ir. 1997, Manajemen Proyek, Jakarta : Erlangga Husen, Abrar, Manajemen Proyek, Yogyakarta : Andi
Putri Lynna A. Luthan, Syafriandi, Aplikasi
Johannes Kho, Penjadwalan Proyek Dengan
Microsoft Project, Yogyakarta : Andi
Durasi Acak, Universitas Sumatera Utara
1),2)
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245 , Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, INDONESIA 90245
3)